Arsip Tag: Kisah Sex

Kisah Taro – Pijitan Pembantu Berujung Croot

TAROSLOT Pijitan Pembantu Berujung Croot, Cerita ini dimulai dengan obrolan ringan dengan terapis pijat yang sering mengunjungi rumah tetangga saya. Apakah Anda ingin memberi ayah Anda pijatan lagi? Sudah seminggu, bukan? Pak, pulang jam berapa? Sekarang? Ok pak, tapi saya mau mandi dulu? Aku menunggu lama untuk pintu baru yang Nika buka.

Maaf pak, baru mandi, kata Nika buru-buru. Ah, penisku mulai bergerak ke atas. Nika mengenakan baju tidur yang basah kuyup, dan rupanya bentuk kembarannya yang bulat menandakan dia tidak memakai bra. Mungkin cepat. Tidak apa-apa.

Bisa mulai ? Bisa pak saya ganti baju dulu? Hampir saja aku bilang, engga usah, kamu gitu aja. Untung tak jadi, ketahuan banget ada maksud lain selain minta pijit. Aku masuk kamar dan segera bertelanjang bulat. Terbawa suasana, penisku udah tegak berdiri. Kututup dengan belitan handuk. Pintu diketok. Nica masuk.

Mengenakan rok terusan berbunga kecil warna kuning cerah, agak ketat, agak pendek di atas lutut, berkancing di depan tengah sampai ke bawah, membuatnya makin tampak bersinar. Warna roknya sesuai benar dengan bersih kulitnya.

Dada itu kelihatan makin menonjol saja. Penisku berdenyut. Siap Nica? Ya pak? Dengan hanya berbalut handuk, aku rebah ke tempat tidur, tengkurap. Nica mulai dengan memencet telapak kakiku. Ini mungkin urutan yang benar.

Cara memijat tubuhku bagian belakang sama seperti pijatan pertama minggu lalu, kecuali waktu mau memijat pantat, Nica melepaskan handukku, aku jadi benar2 bugil sekarang. Wangi sabun mandi tercium dari tubuhnya ketika ia memijat bahuku.

Selama telungkup ini, penisku berganti ganti antara tegang dan surut. Bila sampai pada daerah sensitif, langsung tegang. Kalau ngobrol basabasi dan serius?, surut. Kalau ngobrolnya menjurus, tegang lagi.

Depannya Pak? Dengan tenang aku membalikkan tubuhku yang telanjang bulat. Bayangkan, terlentang telanjang di depan pembantu. Penisku sedang surut. Nica melirik penisku, lagi2 hanya sekilas,

sebelum mulai mengurut kakiku. Sekarang aku dengan jelas bisa melihatnya. Bayanganku akan bentuk buah dadanya di balik pakaiannya membuat penisku mulai menggeliat. Apalagi ketika ia mulai mengurut pahaku. Batang itu sudah tegak berdiri.

Cara mengurut paha masih sama, sesekali menyentuh buah pelir. Bedanya, Nica lebih sering memandangi kelaminku yang telah dalam kondisi siap tempur. Kenapa Nica ? Aku mulai iseng bertanya.

Ah engga katanya sedikit gugup.?Cepet bangunnya hi ..hi..hi..? katanya sambil ketawa polos. Iya dong. Kan masih sip kata kamu? Ada bedanya lagi. Kalau minggu lalu sehabis dari paha dia terus mengurut dadaku,

kali ini dia langsung menggarap penisku, tanpa kuminta ! Apakah ini tanda2 dia akan bersedia kusetubuhi ? Jangan berharap dulu, mengingat kesetiaannya kepada isteriku. Cara mengurut penisku masih sama, pencet dan urut, hanya tanpa kocokan.

Jadi aku tak sempat mendaki, cuman pengin menyetubuhinya Udah. Benar2 masih sip, Pak Mau coba sipnya ? kataku tiba2 dan menjurus. Wajahnya sedikit berubah. Jangan dong Pak, itu kan milik Ibu. Masa sih sama pembantu? Engga apaapa asal engga ada yang tahu aj, Nica diam saja.

Dia berpindah ke dadaku. Artinya jarak kami makin dekat, artinya rangsanganku makin bertambah, artinya aku bisa mulai menjamahnya. Antara 2 kancing baju di dadanya terdapat celah terbuka yang menampakkan daging dada putih yang setengah terhimpit itu.

Aduuuhhh. Aku mampu bertahan engga nih. Apakah aku akan melanggar janjiku ? Seperti minggu lalu juga tangan kiriku mulai nakal. Kuusapusap pantatnya yang padat dan menonjol itu. Seperti minggu lalu juga, Nica menghindar dengan sopan.

Tapi kali ini tanganku bandel, terus saja kembali ke situ meski dihindari berkalikali. Lama2 Nica membiarkannya, bahkan ketika tanganku tak hanya mengusap tapi mulai meremasremas pantat itu, Nica tak berreaksi, masih asyik mengurut. Nica masih saja asyik mengurut walaupun tanganku kini sudah menerobos gaunnya mengeluselus pahanya.

Tapi itu tak lama, Nica mengubah posisi berdirinya dan meraih tangan nakalku karena hendak mengurutnya, sambil menarik nafas panjang. Entah apa arti tarikan nafasnya itu, karena memang sesak atau mulai terangsang ? Tanganku mulai diurut.

Ini berarti kesempatanku buat menjamah daerah dada. Pada kesempatan dia mengurut lengan atasku, telapak tanganku menyentuh bukit dadanya. Tak ada reaksi. Aku makin nekat.

Tangan kananku yang sedari tadi nganggur, kini ikut menjamah dada sintal itu. Paak Katanya pelan sambil menyingkirkan tanganku. Okelah, untuk sementara aku nurut. Tak lama, aku sudah tak tahan untuk tak meremasi buah dada itu. Kudengar nafasnya sedikit meningkat temponya. Entah karena capek memijat atau mulai terangsang akibat remasanku pada dadanya.

Yang penting Dia tak menyingkirkan tanganku lagi. Aku makin nakal. Kancing paling atas kulepas, lalu jariku menyusup. Benar2 daging padat. Tak ada reaksi. Merasa kurang leluasa, satu lagi kancingnya kulepas.

Kini telapak tanganku berhasil menyusup jauh sampai ke dalam BHnya, Ah putting dadanya sudah mengeras Nica menarik telapak tanganku dari dadanya. Bapak kok nakal sih Katanya, dan .. tibatiba dia merebahkan tubuhnya ke dadaku.

Aku sudah sangat paham akan sinyal ini. Berarti aku akan mendapatkannya, lupakan janjiku. Kupeluk tubuhnya erat2 lalu kuangkat sambil aku bangkit dan turun dari tempat tidur.

Kubuka kancing blousenya lagi sehingga BH itu tampak seluruhnya. Buah dada sintal itu terlihat naik turun sesuai irama nafasnya yang mulai memburu. Kucium belahan dadanya, lalu bergeser ke kanan ke dada kirinya. Bukan main dada wanita muda ini. Bulat, padat, besar, putih.

Kuturunkan tali Bhnya sehingga putting tegang itu terbuka, dan langsung kusergap dengan mulutku.Aaahhffffhhhhh. Paaaaak rintihnya. Tak ada penolakan.

Aku pindah ke dada kanan, kulum juga. Kupelorotkan roknya hingga jatuh ke lantai. Kulepaskan kaitan BHnya sehingga jatuh juga. Dengan perlahan kurebahkan Nica ke kasur, dada besar itu berguncang indah. Kembali aku menciumi, menjilati dan mengulumi kedua buah dadanya.

Nica tak malu2 lagi melenguh dan merintih sebagai tanda dia menikmati cumbuanku. Tanganku mengusapi pahanya yang licin, lalu berhenti di pinggangnya dan mulai menarik CDnya Jangan Pak.

Kata Nica terengah sambil mencegah melorotnya CD. Wah engga bisa dong aku udah sampai pada point noreturn, harus berlanjut sampai hubungan kelamin.

Engga apaapa Nica ya. Bapak pengin. Badan kamu bagus bener ? Waktu aku membuka Cdnya tadi, jelas kelihatan ada cairan bening yang lengket, menunjukkan bahwa dia sudah terangsang.

Aku melanjutkan menarik CDnya hingga lepas sama sekali. Nica tak mencegah lagi. Benar, Nica punya bulu kelamin yang lebat. Kini dua2nya sudah polos, dan dua2nya sudah terangsang, tunggu apa lagi.

Kubuka pahanya lebar lebar. Kuletakkan lututku di antara kedua pahanya. Kuarahkan kepala penisku di lubang yang telah membasah itu, lalu kutekan sambil merebahkan diri ke tubuhnya. Auww. Pelan2 Pak.

Sakit.!? Bapak pelan2 nih ? Aku tarik sedikit lalu memainkannya di mulut vaginanya. Bapak sabar ya. Saya udah lamaa sekali engga gini ? Ah masa ? Benar Pak? Iya deh sekarang bapak masukin lagi ya.

Pelan deh..? Benar Bapak engga bilang ke Ibukan ? engga dong gila apa? Terpaksa aku pegangi penisku agar masuknya terkontrol. Kugesergeser lagi di pintu vaginanya, ini akan menambah rangsangannya.

Baru setelah itu menusuk sedikit dan pelan. Aaghhhhfff? serunya, tapi tak ada penolakan kaya tadi Sakit lagi Nica hanya menggelengkan kepalanya. Terusin Pakperlahan? sekarang dia yang minta.

Aku menekan lagi. AH bukan main sempitnya vagina wanita muda ini. Kugosokgosok lagi sebelum aku menekannya lagi. Mentok. Kalau dengan isteriku atau Si Ani, tekanan segini sudah cukup menenggelamkan penisku di vaginanya masingmasing.

Nica memang beda. Tekan, goyang, tekan goyang, dibantu juga oleh goyangan Nica, akhirnya seluruh batang panisku tenggelam di vagina Nica yang sempit itu. Benar2 penisku terasa dijepit. Aku menarik penisku kembali secara amat perlahan.

Gesekan dinding vagina sempit ini dengan kulit penisku begitu nikmat kurasakan. Setelah hampir sampai ke ujung, kutekan lagi perlahan pula sampai mentok. Demikian seterusnya dengan bertahap menambah kecepatan. Tingkah Nica sudah tak karuan.

Selain merintih dan teriak, dia gerakkan tubuhnya dengan liar. Dari tangan meremas sampai membanting kepalanya sendiri. Semuanya liar. Akupun asyik memompa sambil merasakan nikmatnya gesekan. Kadang kocokan cepat, kadang gesekan pelan. Penisku mampu merasakan relung2 dinding vaginanya.

Memang beda, janda muda beranak satu ini dibandingkan dengan isteriku yang telah kali melahirkan. Beda juga rasanya dengan Ani yang walaupun juga punya anak satu tapi sudah 30 tahun dan sering dimasuki oleh suaminya dan aku sendiri.

Aku masih memompa. Masih bervariasi kecepatannya. Nah, saat aku memompa cepat, tiba2 Nica menggerak gerakan tubuhnya lebih liar, kepalanya berguncang dan kuku jarinya mencengkeram punggungku kuatkuat sambil menjerit,

benar2 menjerit ! Dua detik kemudian gerakan tubuhnya total berhenti, cengkeraman makin kuat, dan penisku merasakan ada denyutan teratur di dalam sana.

Ohh nikmatnya.. Akupun menghentikan pompaanku. Lalu beberapa detik kemudian kepalanya rebah di bantal dan kedua belah tangannya terkulai ke kasur, lemas. Nica telah mencapai orgasme ! Sementara aku sedang mendaki.

Paaak ooohhhh..? Kenapa Nic ? Ooohh sedapnya ? Lalu diam, hening dan tenang. Tapi tak lama. Sebentar kemudian badannya berguncang, teratur.

Nica menangis ! Kenapa Nic ? Air matanya mengalir. Masih menangis. Kaya gadis yang baru diperawani saja. saya berdosa ama Ibu katanya kemudian Engga apaapa Nic.. Kan Bapak yang mau? Iya .. Bapak yang mulai sih.

Kenapa Pak ? Jadinya saya engga bisa menahan Aku diam saja. Saya khawatir Pak Sama Ibu ? Bapak engga akan bilang ke siapapun, Juga khawatir kalo kalo, Kalo apa Tin, Kalo saya ketagihan Oh jangan khawatir, Pasti Bapak kasih kalo kamu pengin lagi.

Tinggal bilang aja? Ya itu masalahnya? Kenapa ? Kalo sering2 kan lama2 ketahuan .. Yaah harus hati2 dong? kataku sambil mulai lagi menggoyang. Kan aku belum sampai. Ehhmmmmmm reaksinya. Goyang terus. Tarik ulur. Makin cepat. Nica juga mulai ikut bergoyang. Makin cepat.

Aku merasakan hampir sampai di puncak. Nic Ya Pak Bapak. hampir. sampai ? Teruus Pak? Kalo.. keluar .gimana ? Keluarin..aja Pak Engga. apaapa? Engga.. usah dicabut? Jangan.. pak . aman.. kok? Aku mempercepat genjotanku. Gesekan dinding vaginanya yang sangat terasa mengakibatkan aku cepat mencaki puncak.

Kubenamkan penisku dalam2 Kusemprotkan maniku kuat2 di dalam. Sampai habis. Sampai lunglai. Sampai lemas. Beberapa menit berikutnya kami masih membisu. Baru saja aku mengalami kenikmatan luar biasa.

Suatu nikmat hubungan seks yang baru sekarang aku alami lagi setelah belasan tahun lalu berbulan madu dengan isteriku. Vagina Nica memanggurih?, dan aku bebas mencapai puncak tanpa khawatir resiko.

Tapi benarkah tanpa resiko. Tadi dia bilang aman. Benarkah ? Nic Ya .. Pak? Makasih ya benar2 nikmat? Sama sama Pak. Saya juga merasakan nikmat? Masa ..? Iya Pak. Ibu benar2 beruntung mendapatkan Bapak? Ah kamu ? Baner Pak.

Sama suami engga seenak ini? Oh ya ? Percaya engga Pak. Baru kali ini saya merasa kaya melayanglayang ? Emang sama suami engga melayang, gitu? Engga Pak. Seperti yang saya bilang punya Bapak bagus banget? Katamu tadi.

Udah berapa lama kamu engga begini ..? Sejak.ehm.. udah 4 bulan Pak? Lho. Katanya kamu udah cerai 5 bulan? Benar ? Trus ? Waktu itu saya kepepet Pak? Sama siapa? Sama tamu. Tapi baru sekali itu Pak. Makanya saya hanya sebulan kerja di panti pijat itu.

Engga tahan diganggu terus? Cerita dong semuanya? Ada tamu yang nafsunya gede banget. Udah saya kocok sampai keluar, masih aja dia mengganggu. Saya sampai tinggalin dia. Trus akhirnya dia ninggalin duit, lumayan banyak, sambil bilang saya ditunggu di Halte dekat sini, hari Sabtu jam 10.00.

Dia mau ajak saya ke Hotel. Kalo saya mau, akan dikasih lagi sebesar itu? Trus ? Saya waktu itu benar2 butuh buat bayar rumah sakit, biaya perawatan adik saya. Jadi saya mau? Pernah sama tamu yang lain ? Engga pernah Pak.

Habis itu trus saya langsung berhenti? Kapan kamu terakhirmain ? Ya itu sama tamu yang nafsunya gede itu, 4 bulan lalu. Setelah itu saya kerja jadi pembantu sebelum kesini. Selama itu saya engga pernah?main?, sampai barusan tadi sama Bapak .

Enak banget barusan kali karena udah lama engga ngrasain yaPak atau emang punya Bapak siip bangethi..hi..? Polos banget anak ini. Aku juga merasakan nikmat yang sangat. Dia mungkin engga menyadari bahwa dia punya vagina yanglegit?, lengketlengket sempit, dan seret.

Kamu engga takut hamil sama tamu itu ? Engga. Sehabis saya melahirkan kan pasang aiyudi (maksudnya IUD, spiral alat KB). Waktu cerai saya engga lepas, sampai sekarang.

Bapak takut saya hamil ya? Aku lega bukan main. Berarti untuk selanjutnya, aku bisa dengan bebas menidurinya tanpa khawatir dia akan hamil. Jam berapa Pak ? Jam 4 lewat 5? Pijitnya udah ya Pak.

Saya mau ke belakang dulu? Udah disitu aja? kataku sambil menyuruh dia ke kamar mandi dalam kamarku. Dengan tenangnya Nica beranjak menuju kamar mandi, masih telanjang. Goyang pantatnya lumayan juga. Tak lama kemudian Nica muncul lagi.

Baru sekarang aku bisa jelas melihat sepasang buah dada besarnya.Bergoyang seirama langkahnya menuju ke tempat tidur memungut BHnya. Melihat caranya memakai BH, aku jadi terangsang.

Penisku mulai bangun lagi. Aku masih punya sekitar 45 menit sebelum isteriku pulang, cukup buat satu ronde lagi. Begitu Nica memungut CDnya, tangannya kupegang, kuremas.

Bapak pengin lagi, Nic? Ah nanti Ibu keburu dateng , Pak? Masih ada waktu kok? Ah Bapak nih gede juga nafsunya? katanya, tapi tak menolak ketika BH nya kulepas lagi.

Sore itu kembali aku menikmati vagina legit milik Nica, janda muda beranak satu, pembantu rumah tanggaku.. Hubungan seks kami selanjutnya tak perlu didahului oleh acara pijitan.

Kapan aku mau tinggal pilih waktu yang aman (cuma Nica sendirian di rumah) biasanya sekitar jam 2 siang. Nica selalu menyambutku dengan antusias, sebab dia juga menikmati permainan penisku.

Tempatnya, lebih aman di kamarnya, walaupun kurang nyaman. Bahkan dia mulaiberani? memanggilku untuk menyetubuhinya. Suatu siang dia meneleponku ke kantor menginformasikan bahwa Uci udah berangkat sekolah dan Ade pergi less bahasa Inggris, itu artinya dia sendirian di rumah, artinya dia juga pengin disetubuhi.

ketika aku langsung pulang, Nica menyambutku di pintu hanya berbalut handuk. Begitu pintu kukunci, dia langsung membuang handuknya dan menelanjangiku ! Langsung saja kita main di sofa ruang tamu.

Kisah Taro – Diperkosa Malah Ketagihan

TAROSLOT Diperkosa Malah Ketagihan, Namaku Winie, umurku sudah 35 tahun dengan dua orang anak yang sudah beranjak dewasa. Waktu menikah umurku masih 19 tahun dan sekarang anakku yang paling tua sudah berumur 15 tahun sedang yang bungsu berumur 13 tahun. Kedua anakku disekolahkan di luar negeri semua sehingga di rumah hanya aku dan suami serta dua orang pembantu yang hanya bekerja untuk membersihkan perabot rumah serta kebun, sementara menjelang senja mereka pulang.

Suamiku sebagai seorang usahawan memiliki beberapa usaha di dalam dan luar negri. Kesibukannya membuat suamiku selalu jarang berada di rumah. Bila suamiku berada di rumah hanya untuk istirahat dan tidur sedang pagi-pagi sekali dia sudah kembali leyap dalam pandangan mataku.

Hari-hariku sebelum anakku yang bungsu menyusul kakaknya yang sudah lebih dulu menuntut ilmu di luar negeri terasa menyenangkan karena ada saja yang dapat kukerjakan, entah itu untuk mengantarkannya ke sekolah ataupun membantunya dalam pelajaran. Namun semenjak tiga bulan setelah anakku berada di luar negeri hari-hariku terasa sepi dan membosankan.

Terlebih lagi bila suamiku sedang pergi dengan urusan bisnisnya yang berada di luar negeri, bisa meninggalkan aku sampai 2 mingguan lamanya. Aku tidak pernah ikut campur urusan bisnisnya itu sehingga hari-hariku kuisi dengan jalan-jalan ke mall ataupun pergi ke salon dan terkadang melakukan senam. Sampai suatu hari kesepianku berubah total karena supirku. Suatu hari setibanya di rumah dari tempatku senam supirku tanpa kuduga memperkosaku.

Seperti biasanya begitu aku tiba di dalam rumah, aku langsung membuka pintu mobil dan langsung masuk ke dalam rumah dan melangkahkan kakiku menaiki anak tangga yang melingkar menuju lantai dua dimana kamar utama berada.

Begitu kubuka pintu kamar, aku langsung melemparkan tasku ke bangku yang ada di dekat pintu masuk dan aku langsung melepas pakaian senamku yang berwarna hitam hingga tinggal BH dan celana dalam saja yang masih melekat pada tubuhku. Saat aku berjalan hendak memasuki ruang kamar mandi aku melewati tempat rias kaca milikku.

Sesaat aku melihat tubuhku ke cermin dan melihat tubuhku sendiri, kulihat betisku yang masih kencang dan berbentuk mirip perut padi, lalu mataku mulai beralih melihat pinggulku yang besar seperti bentuk gitar dengan pinggang yang kecil kemudian aku menyampingkan tubuhku hingga pantatku terlihat masih menonjol dengan kencangnya.

Kemudian kuperhatikan bagian atas tubuhku, buah dadaku yang masih diselimuti BH terlihat jelas lipatan bagian tengah, terlihat cukup padat berisi serta, “Ouh.. ngapain kamu di sini!” sedikit terkejut ketika aku sedang asyik-asyiknya memandangi kemolekan tubuhku sendiri tiba-tiba saja kulihat dari cermin ada kepalanya supirku yang rupanya sedang berdiri di bibir pintu kamarku yang tadi lupa kututup.

“Jangan ngeliatin.. sana cepet keluar!” bentakku dengan marah sambil menutupi bagian tubuhku yang terbuka. Tetapi supirku bukannya mematuhi perintahku malah kakinya melangkah maju satu demi satu masuk kedalam kamar tidurku. “Aris.. Saya sudah bilang cepat keluar!” bentakku lagi dengan mata melotot. “silakan ibu teriak sekuatnya, hujan di luar akan melenyapkan suara ibu!” ucapnya dengan matanya menatap tajam padaku.

Sepintas kulihat celah jendela yang berada di sampingku dan ternyata memang hujan sedang turun dengan lebat, memang ruang kamar tidurku cukup rapat jendela-jendelanya hingga hujan turun pun takkan terdengar hanya saja di luar sana kulihat dedaunan dan ranting pohon bergoyang tertiup angin kesana kemari. Detik demi detik tubuh supirku semakin dekat dan terus melangkah menghampiriku.

Terasa jantungku semakin berdetak kencang dan tubuhku semakin menggigil karenanya. Aku pun mulai mundur teratur selangkah demi selangkah, aku tidak tahu harus berbuat apa saat itu sampai akhirnya kakiku terpojok oleh bibir ranjang tidurku.

“Mas.. jangan!” kataku dengan suara gemetar. “Hua.. ha.. ha.. ha..!” suara tawa supirku saat melihatku mulai kepepet. “Jangan..!” jeritku, begitu supirku yang sudah berjarak satu meteran dariku menerjang tubuhku hingga tubuhku langsung terpental jatuh di atas ranjang dan dalam beberapa detik kemudian tubuh supirku langsung menyusul jatuh menindih tubuhku yang telentang. Aku terus berusaha meronta saat supirku mulai menggerayangi tubuhku dalam himpitannya.

Perlawananku yang terus-menerus dengan menggunakan kedua tangan dan kedua kakiku untuk menendang-nendangnya terus membuat supirku juga kewalahan hingga sulit untuk berusaha menciumi aku sampai aku berhasil lepas dari himpitan tubuhnya yang besar dan kekar itu.

Begitu aku mendapat kesempatan untuk mundur dan menjauh dengan membalikkan tubuhku dan berusaha merangkak namun aku masih kalah cepat dengannya, supirku berhasil menangkap celana dalamku sambil menariknya hingga tubuhku pun jatuh terseret ke pinggir ranjang kembali dan celana dalam putihku tertarik hingga bongkahan pantatku terbuka. Namun aku terus berusaha kembali merangkak ke tengah ranjang untuk menjauhinya.

Lagi-lagi aku kalah cepat dengan supirku, dia berhasil menangkap tubuhku kembali namun belum sempat aku bangkit dan berusaha merangkak lagi, tiba-tiba saja pinggulku terasa kejatuhan benda berat hingga tidak dapat bergerak lagi. “Aris.. Jangan.. jangan.. mas..” kataku berulang-ulang sambil terisak nangis.

Rupanya supirku sudah kesurupan dan lupa siapa yang sedang ditindihnya. Setelah melihat tubuhku yang sudah mulai kecapaian dan kehabisan tenaga lalu supirku dengan sigapnya menggenggam lengan kananku dan menelikungnya kebelakan tubuhku begitu pula lengan kiriku yang kemudian dia mengikat kedua tanganku kuat-kuat, entah dengan apa dia mengikatnya. Setelah itu tubuhnya yang masih berada di atas tubuhku berputar menghadap kakiku. Kurasakan betis kananku digenggamnya kuat-kuat lalu ditariknya hingga menekuk.

Lalu kurasakan pergelangan kaki kananku dililitnya dengan tali. Setelah itu kaki kiriku yang mendapat giliran diikatkannya bersama dengan kaki kananku. “Saya ingin mencicipi ibu..” bisiknya dekat telingaku. “Sejak pertama kali saya melamar jadi supir ibu, saya sudah menginginkan mendapatkan kesempatan seperti sekarang ini.” katanya lagi dengan suara nafas yang sudah memburu.

“Tapi saya majikan kamu Ris..” kataku mencoba mengingatkan. “Memang betul bu.. tapi itu waktu jam kerja, sekarang sudah pukul 7 malam berarti saya sudah bebas tugas..” balasnya sambil melepas ikatan tali BH yang kukenakan. “Hhh mm uuhh,” desah nafasnya memenuhi telingaku. “Tapi malam ini Bu Winie harus mau melayani saya,” katanya sambil terus mendengus-denguskan hidungnya di seputar telingaku hingga tubuhku merinding dan geli.

Setelah supirku melepas pakaiannya sendiri lalu tubuhku dibaliknya hingga telentang. Aku dapat melihat tubuh polosnya itu. Tidak lama kemudian supirku menarik kakiku sampai pahaku melekat pada perutku lalu mengikatkan tali lagi pada perutku. Tubuhku kemudian digendongnya dan dibawanya ke pojok bagian kepala ranjang lalu dipangkunya di atas kedua kaki yang diselonjorkan, mirip anak perempuan yang tubuhnya sedang dipeluk ayahnya.

Tangan kirinya menahan pundakku sehingga kepalaku bersandar pada dadanya yang bidang dan terlihat otot dadanya berbentuk dan kencang sedangkan tangan kanannya meremasi kulit pinggul, pahaku dan pantatku yang kencang dan putih bersih itu. “Aris.. jangan Ris.. jangan!” ucapku berulang-ulang dengan nada terbata-bata mencoba mengingatkan pikirannya.

Namun Aris, supirku tidak memperdulikan perkataanku sebaliknya dengan senyum penuh nafsu terus saja meraba-raba pahaku. “Ouh.. zzt.. Euh..” desisku panjang dengan tubuh menegang menahan geli serta seperti terkena setrum saat kurasakan tangannya melintasi belahan kedua pahaku. Apalagi telapak dan jemari tangannya berhenti tepat di tengah-tengah lipatan pahaku. “Mass.. Eee” rintihku lebih panjang lagi dengan bergetar sambil memejapkan mata ketika kurasakan jemarinya mulai mengusap-usap belahan bibir vaginaku.

Tangan Mas Aris terus menyentuh dan bergerak dari bawah ke atas lalu kembali turun lagi dan kembali ke atas lagi dengan perlahan sampai beberapa kali. Lalu mulai sedikit menekan hingga ujung telunjuknya tenggelam dalam lipatan bibir vaginaku yang mulai terasa berdenyut-denyut, gatal dan geli. Tangannya yang terus meraba dan menggelitik-gelitik bagian dalam bibir vaginaku membuat birahiku jadi naik dengan cepatnya, apalagi sudah cukup lama tubuhku tidak pernah mendapatkan kehangatan lagi dari suamiku yang selalu sibuk dan sibuk.

Entah siapa yang memulai duluan saat pikiranku sedang melayang kurasakan bibirku sudah beradu dengan bibirnya saling berpagut mesra, menjilat, mengecup, menghisap liur yang keluar dari dalam mulut masing-masing. “Ouh.. Winie.. wajahmu cukup merangsang sekali Winie..!” ucapnya dengan nafasnya yang semakin memburu itu.

Setelah berkata begitu tubuhku ditarik hingga buah dadaku yang menantang itu tepat pada mukanya dan kemudian, “Ouh.. mas..” rintihku panjang dengan kepala menengadah kebelakan menahan geli bercampur nikmat yang tiada henti setelah mulutnya dengan langsung memagut buah dadaku yang ranum itu. Kurasakan mulutnya menyedot, memagut, bahkan menggigit-gigit kecil punting susuku sambil sekali-kali menarik-narik dengan giginya.

Entah mengapa perasaanku saat itu seperti takut, ngeri bahkan sebal bercampur aduk di dalam hati, namun ada perasaan nikmat yang luar biasa sekali seakan-akan ada sesuatu yang pernah lama hilang kini kembali datang merasuki tubuhku yang sedang dalam keadaan tidak berdaya dan pasrah. “Bruk..” tiba-tiba tangan Mas Aris melepaskan tubuhku yang sedang asyik-asyiknya aku menikmati sedalam-dalamnya tubuhku yang sedang melambung dan melayang-layang itu hingga tubuhku terjatuh di atas ranjang tidurku.

Tidak berapa lama kemudian kurasakan bagian bibir vaginaku dilumat dengan buas seperti orang yang kelaparan. Mendapat serangan seperti itu tubuhku langsung menggelinjang-gelinjang dan rintihan serta erangan suaraku semakin meninggi menahan geli bercampur nikmat sampai-sampai kepalaku bergerak menggeleng ke kanan dan ke kiri berulang-ulang.

Cukup lama mulutnya mencumbu dan melumati bibir vaginaku terlebih-lebih pada bagian atas lubang vaginaku yang paling sensitif itu. “Aris.. sudah.. sudah.. ouh.. ampun Aar.. riss..” rintihku panjang dengan tubuh yang mengejang-ngejang menahan geli yang menggelitik bercampur nikmat yang luar biasa rasanya saat itu. Lalu kurasakan tangannya pun mulai rebutan dengan bibirnya.

Kurasakan jarinya dicelup ke dalam lorong kecil kemaluanku dan mengorek-ngorek isi dalamnya. “Ouh.. Ris..” desisku menikmati alur permainannya yang terus terang belum pernah kudapatkan bahkan dengan suamiku sendiri. “Sabar Win.., saya suka sekali dengan lendirmu sayang!” suara supirku yang setengah bergumam sambil terus menjilat dan menghisap-hisap tanpa hentinya sampai beberapa menit lagi lamanya.

Setelah puas mulutnya bermain dan berkenalan dengan bibir kemaluanku yang montok itu si Aris lalu mendekati wajahku sambil meremas-remas buah dadaku yang ranum dan kenyal itu. “Bu Winie.., saya entot sekarang ya.. sayang..” bisiknya lebih pelan lagi dengan nafas yang sudah mendesah-desah.
“Eee..” pekikku begitu kurasakan di belahan pangkal pahaku ada benda yang cukup keras dan besar mendesak-desak setengah memaksa masuk belahan bibir vaginaku. “Tenang sayang.. tenang.. dikit lagi.. dikit lagi..” “Aah.. sak.. kiit..!” jeritku keras-keras menahan ngilu yang amat sangat sampai-sampai terasa duburku berdenyut-denyut menahan ngilunya.

Akhirnya batang penis supirku tenggelam hingga dalam dibalut oleh lorong kemaluanku dan terhimpit oleh bibir vaginaku. Beberapa saat lamanya, supirku dengan sengaja, penisnya hanya didiamkan saja tidak bergerak lalu beberapa saat lagi mulai terasa di dalam liang vaginaku penisnya ditarik keluar perlahan-lahan dan setelah itu didorong masuk lagi, juga dengan perlahan-lahan sekali seakan-akan ingin menikmati gesekan-gesekan pada dinding-dinding lorong yang rapat dan terasa bergerenjal-gerenjal itu.

Makin lama gerakannya semakin cepat dan cepat sehingga tubuhku semakin berguncang dengan hebatnya sampai, “Ouhh..” Tiba-tiba suara supirku dan suaraku sama-sama beradu nyaring sekali dan panjang lengkingannya dengan diikuti tubuhku yang kaku dan langsung lemas bagaikan tanpa tulang rasanya. Begitu pula dengan tubuh supirku yang langsung terhempas kesamping tubuhku. “Sialan kamu Ris!” ucapku memecah kesunyian dengan nada geram.

Setelah beberapa lama aku melepas lelah dan nafasku sudah mulai tenang dan teratur kembali. “Kamu gila Ris, kamu telah memperkosa istri majikanmu sendiri, tau!” ucapku lagi sambil memandang tubuhnya yang masih terkulai di samping sisiku. “Bagaimana kalau aku hamil nanti?” ucapku lagi dengan nada kesal. “Tenang Bu Winie.., saya masih punya pil anti hamil, Bu Winie.” ucapnya dengan tenang.

“Iya.. tapi kan udah telat!” balasku dengan sinis dan ketus. “Tenang bu.. tenang.. setiap pagi ibu kan selalu minum air putih dan selama dua hari sebelumnya saya selalu mencampurkan dengan obatnya jadi Bu Winie enggak usah khawatir bakalan hamil bu,” ucapnya malah lebih tenang lagi.

“Ouh.. jadi kamu sudah merencanakannya, sialan kamu Ris..” ucapku dengan terkejut, ternyata diam-diam supirku sudah lama merencanakannya. “Bagaimana Bu Winie..?” “Bagaimana apanya? Sekarang kamu lepasin saya Ris..” kataku masih dengan nada kesal dan gemas. “Maksudnya, tadi waktu di Entotin enak kan?” tanyanya lagi sambil membelai rambutku.

Wajahku langsung merah padam mendengar apa yang baru saja diucapkan oleh supirku, namun dalam hati kecilku tidak dapat kupungkiri walaupun tadi dia sudah memperkosa dan menjatuhkan derajatku sebagai majikannya, namun aku sendiri turut menikmatinya bahkan aku sendiri merasakan organsime dua kali. “Kok ngak dijawab sich!” tanya supirku lagi.

“Iya..iya, tapi sekarang lepasin talinya dong Aris!” kataku dengan menggerutu karena tanganku sudah pegal dan kaku. “Nanti saja yach! Sekarang kita mandi dulu!” ucapnya sambil langsung menggendong tubuhku dan membawa ke kamar mandi yang berada di samping tempat ranjangku.

Tubuhku yang masih lemah lunglai dengan kedua tangan dan kakiku yang masih terikat itu diletakkan di atas lantai keramik berwarna krem muda yang dingin tepat di bawah pancuran shower yang tergantung di dinding.

Setelah itu supirku menyalakan lampu kamar mandiku dan menyalakan kran air hingga tubuhku basah oleh guyuran air dingin yang turun dari atas pancuran shower itu. Melihat tubuhku yang sudah basah dan terlihat mengkilat oleh pantulan lampu kamar mandi lalu Aris supirku berjongkok dekatku dan kemudian duduk di sampingku hingga tubuhnya pun turut basah oleh air yang turun dari atas.

Mata supirku yang memandangiku seperti terlihat lain dari biasanya, dia mulai mengusap rambutku yang basah ke belakang dengan penuh sayang seperti sedang menyayang seorang anak kecil. Lalu diambilnya sabun Lux cair yang ada di dalam botol dan menumpahkan pada tubuhku lalu dia mulai menggosok-gosok tubuhku dengan telapak tangannya.

Pinggulku, perutku lalu naik ke atas lagi ke buah dadaku kiri dan kemudian ke buah dadaku yang kanan. Tangannya yang terasa kasar itu terus menggosok dan menggosok sambil bergerak berputar seperti sedang memoles mobil dengan cairan kits.

Sesekali dia meremas dengan lembut buah dada dan punting susuku hingga aku merasa geli dibuatnya, lalu naik lagi di atas buah dadaku, pundakku, leherku lalu ke bahuku, kemudian turun lagi ke lenganku.
“Ah.. mas..” pekikku ketika tangannya kembali turun dan turun lagi hingga telapak tangannya menutup bibir vaginaku. Kurasakan telapak tangannya menggosok-gosok bibir vaginaku naik turun dan kemudian membelah bibir vaginaku dengan jemari tangannya yang lincah dan cekatan dan kembali menggosok-gosokkannya hingga sabun Lux cair itu menjadi semakin berbusa.

Setelah memandikan tubuhku lalu dia pun membasuh tubuhnya sendiri sambil membiarkan tubuhku tetap bersandar di bawah pancuran shower. Usai membersihkan badan, supirku lalu menggendongku keluar kamar mandi dan menghempaskan tubuhku yang masih basah itu ke atas kasur tanpa melap tubuhku terlebih dahulu.

“Saya akan bawakan makanan ke sini yach!” ucapnya sambil supirku melilit handuk yang biasa kupakai kepinggangnya lalu ngeloyor ke luar kamarku tanpa sempat untuk aku berbicara. Sudah tiga tahun lebih aku tidak pernah merasakan kehangatan yang demikian memuncak, karena keegoisan suamiku yang selalu sibuk dengan pekerjaan. Memang dalam hal keuangan aku tidak pernah kekurangan. Apapun yang aku mau pasti kudapatkan, namun untuk urusan kewajiban suami terhadap istrinya sudah lama tidak kudapatkan lagi.

Entah mengapa perasaanku saat ini seperti ada rasa sedang, gembira atau.. entah apalah namanya. Yang pasti hatiku yang selama ini terasa berat dan bosan hilang begitu saja walaupun dalam hati kecilku juga merasa malu, benci, sebal dan kesal. Supirku cukup lama meninggalkan diriku sendirian, namun waktu kembali rupanya dia membawakan masakan nasi goreng dengan telor yang masih hangat serta segelas minuman kesukaanku. Lalu tubuhku disandarkan pada teralis ranjang.

“Biar saya yang suapin Bu Winie yach!” ucapnya sambil menyodorkan sesendok nasi goreng yang dibuatnya. “Kamu yang masak Ris!” tanyaku ingin tahu. “Iya, lalu siapa lagi yang masak kalau bukan saya, kan di rumah cuma tinggal kita berdua, si Wati kan udah saya suruh pulang duluan sebelum hujan tadi turun!” kata supirku. “Ayo dicicipi!” katanya lagi. Mulanya aku ragu untuk mencicipi nasi goreng buatannya, namun perutku yang memang sudah terasa lapar, akhirnya kumakan juga sesendok demi sesendok.

Tidak kusangka nasi goreng buatannya cukup lumanyan juga rupanya. Tanpa terasa nasi goreng di piring dapat kuhabisi juga. “Bolehkan saya memanggil Bu Winie dengan sebutan mbak?” tanyanya sambil membasuh mulutku dengan tissue. “Boleh saja, memang kenapa?” tanyaku. “Engga apa-apa, biar enak aja kedengaran di kupingnya.” Kalau saya boleh manggil Mbak Winie, berarti Bu Winie eh.. salah maksudnya Mbak Winie, panggil saya Bang aja yach!” celetuknya meminta.

“Terserah kamu saja ” kataku. “Sudah nggak capai lagi kan Mbak Winie!” sahut supirku. “Memang kenapa!?” tanyaku. “Masih kuatkan?” tanyanya lagi dengan senyum binal sambil mulai meraba-raba tubuhku kembali. Aku tidak memberi jawaban lagi, hanya menunduk malu, tadi saja aku diperkosanya malah membuatku puas disetubuhinya apalagi untuk babak yang kedua kataku dalam hati.

Sejujurnya aku tidak rela tubuhku diperkosanya namun aku tidak mampu untuk menolak permintaannya yang membuat tubuhku dapat melayang-layang di udara seperti dulu saat aku pertama kali menikah dengan suamiku.

Kisah Taro – Mama Tiri dan Kakak Tiri Jadi Pelampiasan Nafsuku

TAROSLOT Mama Tiri dan Kakak Tiri Jadi Pelampiasan Nafsuku, Perkenalkan Namaku Riz, Aku tinggal di kota Pekanbaru berbasis disumatera, kisah hidupku ini sangat hancur dimana pada saat aku umur 5 tahun Mama Dan Papaku sudah bercerai, aku tak tahu apa yang mereka pikirkan untuk mengakhiri hubungan mereka yang jelas mereka tidak saling mencitai lagi. Mungkin Karena Papa Sering Mengutamakan Bisnisnya yang dimana Bisnis itu Mempunyai keuntungan besar. Kebetulan aku ikut papaku, aku ke tempat mama pada waktu libur sekolah saja dikarenakan aku sekolah di lingkungan sekitar.

Dua tahun kemudian pada saat umurku 7 tahun papa menikah dengan seorang Janda muda yang terpaut lima tahun dari papaku, papa usia 36 tahun. Namanya Dwi Dia cukup cantik Kulitnya Putih mulus, Langsing, payudaranya 36B kenceng, dan suka Sex, Wajahnya seperti artis fitri karlina, Dan tak hanya itu dia pun membawa anak Yang umurnya beda 5 denganku Sebut saja Mbak Karin. Dia gak kalah cantik dengan Ibunya Kulitnya sawo matang (mirip ayahnya terdahulu), Cantik, Buah dadanya Masih kecil seumuran anak SMP kelas 3. Mirip sama Binca Riiza manisnya.

Cerita Sex Bercinta Dengan Mama Tiriku
Papa Memang Sudah lama Memperkenalkan Mereka kepadaku Namun Baru umur 7 tahun inilah aku merestuinya, bagaimana tidak, diusia seperti itu aku memang masih membutuhkan kasih sayang seorang ibu, walaupun aku takut jika suatu saat nasibku sama seperti bawang putih. dua tahun setelah menikah Mama Dwi memang sangat baik orangnya, dia suka anak kecil dia tidak membanding-bandingkan ku dengan Mbak Karin, Begitupun Mbak karin Juga sangat menyayangiku..

Pada Saat Ulang Tahunku Yang Ke 10th ayah memberiku sebuah Sepeda Untuk belajar mandiri, pada saat itu juga ayah Berpamitan pada aku mama dwi dan mbak kari, kalau dia akan pergi ke Bandar seri begawan untuk menemui rekan bisnisnya.

Singkat cerita. Dua hari setelah papa pergi, Mama sedang mberbaring di sofa depan sambil membaca koran Lypstik. aku bilang dengan mama Dwi

“mah, adik kan ultah, mama gak ngasih kado apa ?”,
“adik mau kado apa” jawabnya dengan lembut.
“yang jelas aku mau yang enak dan gak pernah bisa dilupan” pada saat itu aku berharap mama mengajakku makan.
“jadi kamu mau yg enak-enak ya ? ikut mama yuk sayang ?” aku pun girang
“kemana mah ? restoran ya”, tanpa menjawab mama mengajakku kekamarnya,
“kamu tunggu disini dulu ya, jangan lupa Kamu harus Buka semua pakaian mu Sekarang Riz, mama mau manggil mbak karin Dikamarnya” sungguh aku tidak mengerti apa yg dimaksudkan mama.

Lima menit dia balik lagi membawa kak karin yg saat itu baru habis mandi,rambutnya masih basah setengah kering, dia hanya memakai miniset Hitam dan perutnya dibalut handuk,

“Nih mbak, adikmu Mau yang enak” nih kamu kasih dia sesuatu”.
“baik ma…”.kemudian mama pergi mandi.Pada saat posisiku duduk dipinggir kursi dan teanjang Dia langsung menyuruhku rebahah, Mbak karin langsung menciumi bibirku dgn lembut kemudian ke Dadaku Dan Perutku, aku kegelian dan hanya bisa pasrah menahan Nikmat yg terdalam,
“Dik, kontolmu Masih Kecil, Mau mbak besarin ?” kemudian aku mulai mengerti
“mmaau mbaak.” Lalu Dengan Cepat dia Menjilat, mengulum Kontolku, 5 menitan dia melakukan itu aku merasakan ada yang ingin keluar,
”mbak aku mau kencing udahan dulu”..
“kencing dimulut mbak aja dik Gak papa kok”, Dannn Crooott Ccrooot Ccccrooot.

Cairan putih kental menyembur ke mulut mbak tiriku, dia tertawa melihatku kejang” dan lemas !.

“Udah enak belum”..
“enak mbak,”..
“mau yang lebih enak?”..
“iya” jabwabku singkatt,

Kemudian dia berbaring dan Menanggalkan Semua yg ada dibadanya, dia suruh aku menindihnya kemudian Kontolku Dituntunnya Masuk Ke Vaginanya. Dengan 1kali hentakan, kontolku langsung tenggelam ke vaginanya,

“dia menyuruhku Memaju mundurkan pantatku. Yang keluar dari mulutnya

“ahhh,…. Ahh.. ahhhhhhhh… terus riz… teruuuuuusss… ahhhh….. Nikmat… bangettt…. Adik pintar..” dengan sangat bangga mendengarkata” itu lalu ku percepat gerakaya…
“ahhhhh ahhhhhh dikkkkkkk Riiiiiiiiiizzzzzzzzzzzzzzz Nikmaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaattt Goyanggggggggg….” Lalu Dia Kejang” dan Lemas tak berdaya bisa dikatakan Orgasme.

Tak lama kemudian aku pun mau kencing kembali

” mbakkkk aku mau kencinngggg….”
“cabuttt dik,,… Cabuttttttt. Ahhhhhhhhhh.” Aku tidak menhirukannya karena pada saat itu sedang nikmat”nya kemudian
“Croooooootttt. Croooottt.” Aku menghentikan gerakanku,.
“kok didalem dek ??? dia terkejut”,
“ini enak kak”..
“yah Sudahlah” jawabnya sangat lemas.. aku berbaring disampingnya Kemudian Mama Dwi pun Datang,
“adikmu sudah puas?”..
”sudah ma, Adik Ngecrot didalem”jawabnya.. “ mama lalu tertwa.

Kemudian mama Menanggalkan Daster orangenya dan lansunng Tenkurap, Wajahnya didepan wajahku, dadanya menindih perutku.

“Kamu Sudah Dapat yang enak Riz,”..
“Iya ma, itu tadi apa ya”,
“Itu namanya Ngentot Sayang. Mau gak Riz yang lebih enak”..
”mau mah” kemudian Mama menyuruhku Menjilati Payudaranya yang besar itu.

Aku menjilat putingya, kemudian ku kenyot layaknya seorang bayi yang menetek, mamaku merem melek, tak lama kemudian mama menghentikan Aksiku, dia Duduk Di Kepala Ranjang Dengan Paha yang mengangkang, Jembutnya sangat tipis Dan vagina yang Merah Jambu kecoklahatan, Aku disuruhnya Menjilat memeknya

“Sanyang, Puasin Mama juga yahh,,”. Awalnya aku Sedikit Jijik. Tapi setelah aku Cium Perlahan ternyata baunya wangi, Lalu aku jilat, kenyot, dan aku memencet Klitoris mama.

Sekirtar 7 menitan mama mengejang dan

“ahhhhhh….. Rizzzzz……… Mama Orgasme Sayaaaaaaaaaaanggg”. Ada Cairan Putih Bening yang keluar cukup banyak, tanpa aku Sadari aku menjilatnya dan menelanya sampai habis.

Rasanya asin sedikit gurih.. mama lemas dan bilang

“mama udah puas nak, Kamu Masukin Kontolmu ke Sini ya” sambil menunjuk vaginanya.

Tanpa pikir panjang aku langsung memasukkannya dan Sleebb. Kemudian aku melakukan apa yang aku lakukan pada mbak karin tadi. Dari mulai perlahan hingga ku percepat genjotannku. Mama mendesah saat aku mengulang genjotanku

“ ahhhh ahhhhh ahhhhhaaahhhh, kamu pintar nak… Mama milik mau sayanggg… Ahkkkkkkkkkkkk” .. Kemudian Tanpa diduga kak karin Tertidur sdisamping kami, dan tak mengiraukan permainan kami.

10 menitan Aku kembali ingin kencing…

“ mama aku pingin kencinggggggg… geli maaaaaa ahhhhhh.”
“ kencing aja sayanggggggggg.. kita barengan yahhhh akhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh.” Kemudian Crootttttttt crottttt crottttt< banyak sekali cairan yang keluar membanjiri Vagina mama. “ mama tersenyum Dan menundukkan kepalaku,
“ Enak kan, Mulai sekarang kalo kamu mau seperti ini Langsung bilang ya, Tapi jangan kasih tau sama papa, kalo kamu kasih tau mama gak akan ngasih yang enak” lagi, mengerti Sayang “.
“iya ma, mama hebat,mama bisa ngasih yang enak”. aku janji gak akan ngasih tau papa.

Mama tersenyum Lalu tertidur, aku pun sangat lemas dan tertidur ditengah” merekan sambil memegang Payudara kakak dan mama… semenjak ayah sering pergi” kami sering melakukannya bertiga, mabk karin sekarang telah menikah dan dikarunia 3 orang anak 1nya dari sperma ku, kemudian mamapun hamil Itupun dari spermaku, papa sama sekali tidak curiga karena dia memang setiap pulang tujuan utama nya melepas sperma…

Kisah Taro – Kenalan di tempat Gym, Berakhir Croot

TAROSLOT Kenalan di tempat Gym, Berakhir Di Atas Kasur, Suatu saat, saya meluangkan diriku untuk laksanakan kesehatan sehingga kondisiku terjaga, dan saya bekerja di Jakarta dan sedang ada moment yang populer yang bakal saya jalani, setiap dua hari sekali dan setiap saya sesudah kerja, saya segera fitnes yang letaknya ada di hotel bersama alat-alatnya lengkap.

Maklum, pekerjaanku memerlukan vitalitas tinggi. Maka meskipun libur di Bandung, atau tepatnya pulang ke kampung halaman, saya tidak dulu melepas olahragaku yang satu * O ya, saya Aryo, biasa dipanggil Ary. Usiaku 30 tahun, dan belum menikah. Pastinya ini merupakan keuntunganku untuk dapat nikmati jaman bujang lebih lama, bersenang-senang dan melacak kehidupan cerita sex.

Sebenarnya obyek fitnessku sesungguhnya adalah, mengidamkan lihat wanita-wanita mengenakan pakaian ketat (baju senam), namun akhirnya bermanfaat, otot perutku rata, bisep dan trisepku terbentuk, hingga membuatku percaya diri. Tapi tentu saja kegiatanku ngeceng wanita mengenakan pakaian seksi tidak dulu kulewatkan. Sambil menyelam minum air.. he he hee.

Oke, akhirnya kupilih sebuah hotel di bilangan Asia Afrika. Aku tidak segera pulang ke rumahku. Satu hari cutiku, kumanfaatkan untuk nikmati Bandung sendiri, dibandingkan bersama tempat tinggal orang-orang. Orang tuaku juga tipe lama, yang penuh bersama ketetapan ketat, meskipun tidak sadar bakal hal itu yang dapat membuatku hidup mandiri.

Hari itu masih sakit kira-kira pukul 16. 30. Setelah saya cek di dan istirahat sebentar, kumanfaatkan sarana fitness gratisku. Aku menjadi mengganti bajuku bersama celana pendek dan t-shirt tanpa lengan.

Ketika saya memasuki area kebugaran, saya lihat sekeliling, masih agak kosong. Hanya ada lebih dari satu pria di lebih dari satu alat. Hmm, ini bukan hari keberuntunganku, pikirku sambil berjalan menuju sepeda statis. Ku kayuh sepeda itu kira-kira lima menit dan beralih ke lebih dari satu alat lainnya.

Sepuluh menit pukul lima sore, satu dua wanita masuk. Oke, ini bukan hari sialku. Aku makin motivasi menarik beban. Diikuti lebih dari satu wanita lainnya, yang tentu saja berpakain senam, warna-warni, ada yang kenakan celana panjang cutbray dan kaos ketat, celana pendek dan atasan tipe sport bra, meningkatkan indahnya panorama daerah fitness tersebut. Beberapa di pada mereka ada yang duduk, ada yang ngobrol, cekikikan, dan coba lebih dari satu alat. Oh, barangkali mereka sudi ber-aerobik, pikirku.

Hanya saja kala seorang wanita mengenakan pakaian seperti mereka masuk dan menotak-ngatik tape compo, dan terdengarlah suara musik house bersama tempo cepat. Masing-masing baris menyusun dan menjadi bergerak ikuti struktur. Gerakan demi gerakan mereka ikuti. masih pemanasan.

Tiba-tiba seorang wanita masuk, amat cantik dibanding mereka, tinggi 165-kira, kenakan pakaian senam bahan lycra mengkilat warna krem ​​dengan tipe tank top dan g-string di pantatnya.

Bongkahan pantatnya tertutup lycra ketat warna krem ​​lebih muda, sehingga menyerupai warna kulit bersama warna kuning langsat hingga kaki yang tertutup kaos kaki dan sepatu. Wow, amat seksi. Tak sengaja lihat anggota sebab handuk yang menggantung di dekat kursi bersama alat yang kupakai.

Tonjolan menempatkannya terlihat sadar sekali, tonjolan indah yang kira-kira 36 b ukuran. Sedikit melirik ke arahku lalu akhirnya melacak baris yang masih kosong dan ikuti gerakan instruktur. Dadaku berdegup kencang terhadap selagi dia melirik meskipun cuma sedetik.

Gerakan demi gerakan instruktur yang diikutinya, menjadi dari gerakan pemanasan hingga gerakan cepat sehingga bongkahan payudaranya bergerak turun naik. Batangku menjadi membengkak sejalan bersama lincahnya gerakan si dia. Mataku tetap tertuju terhadap si dia.

Posisiku kebetulan sekali membentuk 45 derajat dari samping kirinya agak ke belakang. Hmm syukurnya diriku. Hingga akhirnya dia laksanakan gerakan pendinginan. Keringat di punggungnya, tercetak sadar di sekali dan di belakang, sehingga tonjolan meletakkan itu terlihat jelas, kala dia memutar badan ke kiri dan ke kanan.

Hingga akhirnya saya dibikin malu. Ketika saya memperhatikan dia, dia pun memperhatikanku melalui kaca cermin yang berada di atas pengamatan saya memperhatikan kaca pandangan. Dia lihat melalui cerminan. Entah berapa lama dia memandangku sebelum saya sadar dipandangi. Aku segera muka dan beranjak dari alat yang kupakai.

Aku segera berubah pakaian untuk berenang. Segera kuceburkan diri untuk mendinginkan otak. Dua atau tiga balikan kucoba berubah tipe hingga akhirnya balikan ke empat tipe punggung, menabrak seseorang dan terjatuh ke air.

Sama-sama kita membalikkan dan membalik-balik ku bawah sadar ku tabrak adalah berubah pakaian, potongan tinggi di pinggul bersama warna biru yang seksi. Kini tonjolan tersembunyi dibalik cangkir pakaian renangnya, membuatku sedikit kecewa.

“Eh, maaf Mbak, nggak terlihat, habis tipe punggung sih” kataku meminta maaf.
“Tidak kok Mas, saya yang salah, tidak lihat jalur orang berenang”, sambil mengusap muka dan menghadap ke belakang.
Si dia tersenyum lagi ke arahku, sambil lirikan matanya menyapu dari muka hingga anggota pusarku.

“Kenalan dong, saya Aryo, biasa dipanggil Ary”, kataku sambil menyodorkan tangan.
Dijabatnya sambil berkata”Linda, lengkapnya Melinda”, perpustakaan.
Kami menepi ke bibir kolam, sambil mencelupkan diri ke didalam batas leher masing-masing. Kami duduk bersampingan.

“Baru disini Mas?”, Linda menjadi lagi terhubung pembicaraan.
“Iya, namun jangan panggil Mas, Ary aja lumayan kok. Aku asli Bandung, namun sesungguhnya baru kes Aku kerja di Jakarta. Kamu Lin?”, ku balik bertanya.
“Aku asli Bandung juga, kerja di bank B
*, menjadi CS. Deket sini kok, seberangan. Aku biasa aerobik dan renang disini, duahari sekali, yang ada jadwal aerobiknya saja”.

Pembicaraan kita berkembang dari hal kerjaan mengarah ke hal-hal yang lebih pribadi. Linda baru putus bersama pacarnya, kira-kira dua minggu yang lalu. Keluarga pacarnya tidak setuju bersama Linda dan pacarnya dijodohkan bersama orang lain pilihan keluarganya. Agak sedih Linda bercerita hingga..

“Lin, balapan yuk ke seberang, tipe bebas”, ajakku.
“Hayo,..siapa takut?”, taman.
Kami berdua berlomba hingga sebrang. Aku sedikit curang bersama mendorong bahunya ke belakang sehingga Linda sedikit tertinggal. Pada selagi saya duluan di seberang..

“Ari, kamu curang, kamu curang”, rengeknya sambil memukul-mukul mata kita.

Aku tertawa-tawa dan bergerak mundur Linda. Dia mengejarku, hingga akhirnya”Byurr, .”., saya terjatuh kebelakang. Kakiku menyenggol kakiknya hingga diapun terjatuh dan kita berdua tidak sengaja berpelukan. Dadanya yang empuk menyentuh dadaku, membawa dampak batangku lagi membengkak. Ketika sama-sama berdiri, kita masih berpelukan meskipun agak renggang.

Kami saling pandang, sesudah itu Linda memelukku kembali. Kesempatan ini tidak ku sia-siakan bersama balas memeluknya. Udara Bandung yang dingin terhadap sore yang beranjak malam tersebut, meningkatkan kuatnya pelukan kami.

Batangku yang sedari tadi mengeraskan menyentuh perut anggota bawahnya Linda, atau tepatnya diatas Linda sedikit. Pantat Linda bergerak mendorong, hingga batangku geli terjepit pada perut Linda dan perutku. Berulang-ulang Linda laksanakan itu, sehingga darahku berdesir.

“Emhh.”., Linda dibangun.
Sadar saya berada di daerah umum, meskipun kolam renang agak sepi, cuma ada tiga orang selain kami, sedikit membuatku sedikit melepas pelukan meskipun sayang untuk dilakukan.

“Lin, mending kita sauna hotel yuk!”, ajakku menetralkan suasana.
Linda terlihat agak kecewa bersama sikapku yang sengaja kulakukan.
“Oke!”, singkatnya.

Kami berdua mengambil handuk di kursi tepi kolam, dan berjalan secara bersamaan, menuju area sauna hotel yang tak jauh dari kolam renang. Terbayang apa yang dijalankan Linda selagi di kolam, membuatku menerawang jauh menyusun rencana bersama Linda selanjutnya.

“Kosong.”., kataku didalam hati lihat area sauna hotel.
Kami berdua masuk, dan saya sengaja mengambil daerah duduk dekat pintu, sehingga orang lain tidak dapat lihat kita berdua melalui jendela kecil pintu sauna hotel.
“Lin.”., belum sempat saya bicara, Linda menciumku di bibir.

Bibir kita saling berpagut laksanakan french kiss. Penetrasi lidah Linda di mulutku, perlihatkan dia amat berpengalaman. Tangan Linda memegang dadaku, sesudah itu mengusap perut hingga hingga terhadap batangku yang sudah berdiri dari tadi. Linda meremas batangku yang masih terbungkus celana renang, selagi kuremas dua gunung montok. Betapa kenyal dan kencangnya payudaranya.

Temperatur area sauna hotel meningkatkan panasnya udara disana. Kubalik Linda membelakangiku. Kuciumi tengkuknya, dan ku remas payudaranya”.Emhh.. Ary.. ahh”, Linda melenguh. Ku susupkan tanganku ke payudaranya, dari celah pakaian renangnya. Ku pilih putingnya, dan membawa dampak Linda sedikit menjerit, dan menggelinjang. Untungnya ruangan sauna hotel kedap suara.

“Ary, saya perlu kamu Ry, .. malam ini saja.. ahh.”., Linda berbisik di telingaku, sambil masih kumainkan putingnya.
“Lanjutkan di kamarku yuk, ..!” ajakku.
Punggung Linda menjauhi badanku dan berbalik.
“Kamu cek in di s*.?”, tanyanya bersama muka sedikit gembira.
“Bukannya kamu.”.
“Ya sayang.”., sambil akhirnya kutempatkan jari telunjukku di mulutnya.
Akhirnya kujelaskan alasanku.
Satu-satu kita terlihat dari area sauna hotel. Linda bergegas ke area ganti. Begitupun diriku. Setelah siap, Linda menenteng tasnya dan kita pun berjalan bersamaan. Kami berjalan sambil memeluk pinggang masing-masing, seperti sepasang kekasih yang sudah lama pacaran. Stelah mengambil key card dari recepsionist, kita naik ke kamarku di 304.

Setelah masuk, pintu ditutup, dan segera kita merebahkan diri di ranjang. Untung ku pilih daerah tidur sharing. Linda masih kenakan pakaian seragam banknya, lengkap bersama blazer, sepatu hak tinggi dan stocking hitam menggoda. Seksi sekali!

Linda di bawah selagi saya diatasnya menciumi bibimnya. Sesekali kujilat leher dan telinganya. Linda meracau memanggil-manggil namaku. Kubuka blazernya. Dari blouse putih tipis yang masih menempel, terlihat sadar puting berwarna coklat menerawang.

Hmm, sengaja tidak kenakan bra pikirku. Kubuka kancingnya satu persatu. Kujilati dadanya. Lidahku menyapu dua bukit kembarnya yang mengencang. Rambutku diusapnya sambil dia melenguh dan memanggil namaku berkali-kali. Sesekali kugigit putingnya.

Roknya kusingkapkan, ternyata dibalik stocking hitamnya itu, Linda tidak kenakan CD lagi. Ku jilat kemaluan Linda yang masih terhalang stocking. Noda basah di bibir vagina tercetak sadar di pantyhosenya. Linda makin mecarau dan menggelinjang. Ku gigit sobek anggota yang menutupi vaginanya yang basah. Kujilati labia mayoranya. Perlahan kusapu bibir vagina merah merekah itu. Kucari klitorisnya dan kumainkan lidahku di sana.

Linda mengejang hebat, tanda orgasme pertamanya.
“Emhh Arryy.. ahh”, Linda sedikit berteriak tertahan.
“Makasih sayang.. oh.. amat nikmat..!”.
“Pokoknya pindah stocking ku mahal nih”, Linda merengek sambil cemberut.
“Oke, namun puaskan dulu saya Lin, .”., jawabku sambil rebahan di ranjang.

Linda sesudah itu berbalik dan berada di atasku. Blouse terbuka yang masih menempel itu disingkirkannya. Hingga terpampanglah dua bukit menggantung di atasku. Vagina basah Linda menjadi di perutku. Rok yang tersingkap dilepasnya melalui atas. Tinggal stocking yang masih menempel, sepatunya pun sudah lepas.

Linda lagi menciumiku. Lidahnya menyapu dadaku dan putingku. Sesekali digigitnya, membuatku juga menggelinjang kegelian. Kemudian lidahnya menyapu perutku hingga hingga ke batang penisku yang tegak. Linda mengocoknya perlahan.

Ujung lidahnya menari di lubang kencingku. Rasa hangat itu menjadi manakala lidahnya menyapu semua permukaan penisku. Seluruh batang penisku terbenam di mulut Linda. Sambil dikocok, terlihat masuk mulutnya Linda.

“Ohh..!” saya pun tak luput meracau.
Hampir menjadi puncakku tercapai, ku dorong linda menjauhi penisku, saya bangun dan berlutut di belakang Linda.

“Masukkin Ry, fuck me please, Ohh.. arrghh.. Arryy!”, Linda berteriak sejalan bersama masuknya batang penisku sedikit-demi sedikit melalui celah stocking yang kugigit tadi.
“Bless.”..Pantat Linda bergerak maju mundur, demikianlah juga pantatku, saling berlawanan.

“Oh.. ooh.. ahh.. ahh.. God, .. fuck me harder.. Aaahh.. Ary.. yes”, begitulah kalinat tak beraturan meluncur dari mulut Linda, sejalan bersama makin capatnya gerakanku.
Ku remas-remas bongkahan pantat seksinya. Linda menjilati jari-jarinya sendiri.
“Mmhh.. Aaahh.. mmh.”., desah Linda yang membuatku makin bernafsu untuk menggenjot pantatku.

Kemudian kita berubah posisi. Aku berbaring dan Linda berada di atasku. Linda mengambil ancang-ancang untuk memasukkan penisku ke didalam vagina basahnya. Linda khususnya dahulu mengusap-usapkan penisku di bibir vaginanya. Aku makin kelojotan bersama perlakuan Linda. Centi demi centi penisku dilahap vagina Linda.

“Blessh.”., lengkap sudah penisku dilahap vaginanya.

Linda bergerak turun naik beraturan. Payudaranya bergoyang turun naik pula. Pemandangan indah terebut tidak kulewatkan selagi badanku bangun, dan wajahku menghampiri payudaranya. Kuremas dua gunung kembar yang begoyang ikuti irama siempunya. Kujilati dan kusedot bergantian.

“Errgh.. erghh.. ahh.”., Linda mendesah tanda nikmati genjotannya sendiri.

Kini kutarik tubuh Linda sehingga turut berbaring di atas tubuhku. Ku menjadi menggenjot pantatku dari bawah. Linda teridam dan menengadahkan kepalanya, dan sementara sesudah itu Linda berteriak meracau.

“Arrgghh.. oohh.. aah.. enakkhh.. aahh.. nikmathh.. ooh.”., serunya.
Kuyakin posisi seperti ini membuatnya merasakan sensasi yang tak ada duanya.

5 menit bersama posisi seperti itu, Linda mengejang, dan berteriak panjang”, AARRGHH.. Shit.. Uuuhh.. Ary.. aaihh.”., tanda dia raih orgasme.

Terlepas penisku dari vaginanya tatkala Linda ambruk di sisiku. Linda ngos-ngosan kecapean. Kini giliranku untuk memperoleh kepuasan dari Linda. Kubalik tubuh penuh keringat yang mengkilat terkena sinar lampu.

Sungguh seksi sekali dia selagi itu. Kubuka kedua kakiknya, dan ku lucuti stocking hitam yang masih menempel di kakinya yang mulus. Terlihat indah kaki nan putih mulus dari pantat hingga betis. Kujilati lubang anus Linda, dan membawa dampak dia sedikit mengangkat pantatnya keatas.

“Please.. Ary.. not now.. Give me a break.. Ohh.”., ratapnya kala mendapat perlakuanku.

Aku tak mempedulikan ratapannya. Justru saya makin gila bersama perlakuanku, menjilati lubang anusnya dan membawa dampak penetrasi di lubangnya bersama lidahku. Area perineumnya pun tak luput ku jilati. Hingga akhirnya kuputuskan untuk mensodomi Linda, sebab kulihat lubang anus Linda agak sedikit besar dibanding orang yang belum dulu disodomi.

“Lin, siap ya.”., kataku sambil mengusapkan ludahku di penis yang masih berdiri tegak.
“Apa.., sudi apa Ry.. kamu ma.. AAHH, .. Aryy.. Janng.. aahh”, belum selesai Linda bicara, saya sudah menancapkan penisku di anusnya.. begitu hangat, sempit dan lembut.

Kutarik lagi perlahan dan kumasukkan lagi. Iramanya ku percapat. Linda pasrah, dan meracau tak karuan.

“Eh.. Ehh.. gimana, .. eh.. enak.. lin..?, tanyaku sambil menggenjot pantat Linda seksi nan aduhai.
“Ohh.. Arriieh.. aagh.. nikmat rii.. ah.. Shitt.. C’mon.. harder baby.”., jawabnya.

10 menit saya memompa batang penisku di anusnya, menjadi cairan sperma sudah ada di ujung kepala penisku. Buru-buru kutarik terlihat penisku, dan kubalik Linda menghadapku. Sambil kukocok, spermaku muncrat di muka Linda.

Linda yang tidak siap terima spermaku di mukanya, mengelengkan kepala kiri dan kanan, hingga spermaku membasahi rambut dan pipinya. Hingga akhirnya mulutnya terbuka, dan sisa semprotan spermaku masuk di mulutnya. Setelah spermaku habis, dia mengulum penisku. Aku yang masih menjadi geli namun nikmat, makin nikmati sisa-sisa oragasme panjangku.

“God.. Thank you dear.. Linda.”., kataku sementara sesudah roboh ke samping Linda.
“Curang lagi kamu Ry, .. Tau gitu ku minum semuanya.. kasi tau kek sudi mucrat di muka, gitu”, Linda cemberut menjawabnya.
Aku cuma tersenyum. Tak menjadi kita bercinta lumayan lama, hingga jam 10 malam.

Akhirnya Linda menentukan untuk bermalam di kamarku. Kami masih melakukannya lebih dari satu kali hingga subuh. Toh, hari itu akhir pekan dan Linda sesungguhnya libur di hari Sabtu. Pertemuan pertama itulah pula yang membawa dampak kita berpacaran selama 6 bulan hingga akhirnya kita putus.

Kisah Taro – Bokong Bahenol Bikin Gemes

TAROSLOT Bokong Bahenol Bikin Gemes, Panggil saja saya Anto, saya keluarga beranggotakan empat orang, sudah menikah dan punya anak. Performa dalam kehidupan seks normal hanyalah kebanyakan pria menyukai tubuh seksi yang lebih muda dengan bokong montok, tetapi saya sebenarnya lebih suka wanita dengan rambut panjang dan tebal, tanpa usia. ABG tidak terlalu penting.

Karena itu walau usiaku kini sudah termasuk setengah baya, namun jika melihat wanita yang berambut tebal dan panjang (kendati pemiliknya sudah setengah baya).. langsung saja gairah seksku meningkat. Yach..bisa jadi kondisiku ini sangat dipengaruhi oleh pengalaman masa puberku dalam berhubungan badan dengan lawan jenis.

Ketika itu usiaku baru 15 tahun dan kata orang betawi merupakan masa yang sedang ngebet-ngebetnya pengin ngesek (ngerasain seks). Cuma karena belum cukup umur, biasanya keinginan tersebut hanya disalurkan secara swalayan sambil membayangkan si “Nani” dengan berdesah.. Ooo.. na.. ni, o.. na.. ni (eh mungkin saja karena itu jadi banyak orang mengatakan kegiatan swalayan dengan istilah “onani”.).

Pengalamanku diusia tersebut sedikit beruntung.. karena tidak harus berlama-lama swalayan. Dirumahku ada Bulik Anna yang saat itu sudah berusia 36 tahun tapi bodynya masih OK, rambutnya tebal, ikal, hitam dan panjang sepunggung. Dia sejatinya teman ibuku namun pada kesempatan-kesempatan tertentu dia bertindak sebagai “guru” sekaligus menjadi muara birahiku yang sedang menggebu-gebu.

Bulik anna sangat pandai menjaga citra diri dan berakting manis didalam keluarga kami. Sehingga meskipun kami sudah ML berkali-kali ? kedua orang tuaku tidak curiga sama sekali. Kami sama-sama menikmati, dia puas karena dapat “burung muda” sementara akupun puas sebab tidak harus konak sendirian, lumayanlah ngirit sabun, hee..hee.. (O.. ya, pengalaman tentang pendaratan pertama “apollo”ku di “bulan”nya Bulik Anna sudah kuceritakan di situs ceritaseks15 ini loh.

Suatu hari, tepatnya malam minggu tapi tanggal, bulan dan tahunnya lupa, Aku benar-benar bingung dan resah. Waktu itu aku baru pulang nonton film “Intan perawan kubu” dengan pemeran utama artis YO.(tahu khan??) Nah disalah satu adegannya ia tampil polos, hanya rambutnya yang ikal, panjang dibelah dua dan dipindahkan kedepan sehingga menutupi payudaranya.! Woouu.. aku jadi konak berat menyaksikan adegan tersebut dan yang bikin tambah resah ketika aku pulang kerumah. Inginnya langsung kusalurkan ke Bulik anna, namun lagi-lagi sial karena orangtuaku tidak jadi pergi malam itu, ketika aku pulang mereka sedang ngobrol diruang keluarga sambil nonton TV. Pokoknya..benar-benar suntuk aku malam itu, dan terpaksalah aku “onana”..(karena yang dikhayalin bulik anna)

Paginya, aku dapat akal dan setelah sarapan pagi aku langsung bilang sama Ibuku..
“Ma.. besok ada pelajaran sejarah, tapi kata Pak guru kami disuruh cari referensi buku lain, jadi aku pagi ini mau ke toko buku ya.”!
“Lho emangnya kamu berani sendiri, khan Pak rus (sopir) libur hari ini” tanya ibuku..
” Berani sih, tapi kalau Bulik Anna mau nemani juga boleh, kami naik taksi aja ” jawabku sambil melirik bulik anna yang duduk disebelah ibuku.
” Enak.. aja kamu, tanya dulu tuh sama bulik..!! Piye.. Mbak, iso ora..! jawab ibuku sambil bertanya ke bulik Anna.
” ya.. udah bulik anterin..dasar anak manja “!! bulik anna menimpali pembicaraan kami sambil tersenyum dikulum penuh arti.
” Tuh..bulik mau khan Ma”!!, Nah minta uangnya dong
” Ah .. dasar kamu to!!”

Selesai sarapan kami langsung bersiap-bersiap. Bulik Anna memakai rok terusan, rambutnya yang lebat dan panjang hanya dilipat setengah, sehingga tampak ia hanya memiliki rambut sebahu. Kamipun berpamitan pada kedua orang tuaku dengan tidak lupa minta sanggu yang lebih dengan alasan kami mau makan diluar. Kira -kira lima puluh meter setelah kami meninggalkan rumah, langsung saja kucubit bulik anna sambil kukatakan..
“Ma’kasih ya bulik mau ngantar, sebenarnya aku pusing nih bulik”!!
“Bulik tau koq.. dari tadi malam khan?! kata bulik anna sambil senyum sensasional.
“Lho ..kalau bulik tahu, koq tadi malam tidak kekamarku setelah papa mama tidur??”
“Tenang kita selesaikan ditempat biasa” sambungnya lagi, dan taksipun melaju ke arah kemayoran,..

Setelah turun dari taksi kami langsung check in di suatu tempat yang sudah tidak asing lagi bagi kami. Disinilah kami sering ML jika keadaan dirumah tidak memungkinkan, tempat memang tidak terlalu bagus tetapi cukup nyaman untuk menyalurkan hasrat sesaat, apalagi para petugasnya sudah kenal dengan kami.

Aku yang sudah menahan hasrat sejak tadi malam, makanya begitu masuk kamar langsung kuserbu bulik anna, kami berguling-gulung dikasur dengan bibir berpagutan lengket sekali. Mendapat serbuan mendadak, bulik anna sempat terperangah, sambil terenggah-enggah bulik Anna juga mengimbangi aktivitasku dengan sesekali bergumam..” huuh dasar anak muda!! tapi .. oenaak koq”.

Bibir kami terus saling melumat sementara tangan kami saling beraksi melepas pakaian masing-masing.. sampai akhirnya kami berdua dalam keadaan polos tanpa ada lagi yang melekat ditubuh. Setelah melepas pakaiannya, tanganku kembali aktif meremas payudara bulik anna yang masih terasa kenyal..kumainkan pentilnya yang sudah mulai menjulang hitam semu merah. Jemari tangan bulik anna juga tidak kalah aktifnya, ia sudah mengocok lembut “apollo”ku. Hanya ketika dia berancang-ancang mengulum penisku.. kutahan tubuhnya.. dia sempat heran..

“Sebentar bulik..” tadi malam aku konak berat dengan penampilan YO di film, jadi aku ingin bulik seperti dia..!! kataku menjelaskan.
“Ok.. lah terserah kamu!! jawab bulik Anna pasrah..

Dengan tetap berdiri, kubalik tubuh mulusnya, aku rapatkan tubuhku sehingga penisku nempel kepantat bulik Anna.. Kugesek-gesek pantatnya dengan penis, sementara tangganku mengurai rambut bulik Anna yang tebal, panjang dan harum..kusisir dengan jemari tanganku..

kemudian ku bagi dua..dan kupindahkan kedepan sehingga menutupi kedua payudara bulik Anna yang sudah tegang. Masih dari belakang dengan posisi tubuh berhimpitan.. tanganku meremas payudara yang tertutup rambut.. woauu asiknya bukan main.. diapun menikmati. Tubuhnya menggeliat.. sampai dia tidak tahan lagi dan langsung berbalik sambil berjongkok dan memegang penisku..yang sudah semakin mengeras.

Dalam posisi dia jongkok aku berdiri, ia tidak langsung mengulum.. namun ia pindahkan rambutnya yang sudah tergerai berserakan keatas penisku..kini gantian dia yang memainkan penisku dengan rambutnya..
“Auouu.. ah.. ahh.. enak sekali bulik”!! rintihku menahan geli bercampur nikmat yang luar biasa. Mendapat sensasi rambut seperti itu..aku hampir tidak tahan, tapi aku tidak ingin air maniku muncrat dirambutnya. Kudorong bahu bulik Anna.. agar Ia menghentikan sejenak pemainan rambutnya. Bulik Anna yang sudah mulai terangsang, tidak mau berhenti begitu saja.. dari pemainan rambut ia beralih melumat penisku dengan mulutnya.. Sambil dikulum penisku, kedua tanganku mengacak-acak rambut bulik Anna kesukaanku.. Cerita Ngentot Tante Bokong Semok

Bayangkan.. aku merasa seperti diawang-awang, terasa darahku mengalir cepat, penisku terasa berdenyut-denyut menikmati kombinasi permainan lidah bulik Anna dikepala burung dengan sensasi rambut nya yang lebat berserakkan. Rambut bulik Anna yang sudah acak-acakan terus saja kumainkan..sehingga denyutan penisku terasa semakin cepat.. Mungkin hanya sekitar tiga menit aku menikmati permainan itu karena benar-benar tidak mampu lagi menahan sensasi yang luar biasa,.. “Ahh..auu..ahh.. bulik.. ahh.. aku keluar..”!! Air maniku muncrat deras. Saking banyaknya sampai tidak tertampung dimulut bulik Anna sehingga sebagian mengenai wajah dan rambutnya. Bulik Anna tampak belum orgasme, namun dia dengan sabar.. membantuku dalam menikmati saat konsolidasi..

“Terimakasih Bulik..nikmat sekali”!! Kataku puas.
“Sama-sama, istirahat dulu lah “! Kata Bulik Anna sambil memeluk dan mengibas-ngibaskan rambutnya ketubuhku..

Aku merebahkan diri di kasur.., Bulik Annapun mengikuti tiduran disampingku. Sekitar lima menit aku tergolek dikasur, Ia masih memelukku, kemudian setelah dia melihat aku sudah siuman dari kenimatan, Ia mulai beraksi lagi dengan rambutnya. Dia geraikan rambutnya diatas tubuhku, mulai dari dadaku.. terus turun kebawah.., Persis diatas penisku dia gusel-guselkan kepalanya.. tampak benar.. rambut yang lebat dan harum berserakan..menutupupi sekitar penisku.

Lalu dia atur lagi rambutnya untuk membalut payudaranya kemudian dia himpitkan payudara yang sudah dibalut rambutnya ke dadaku dan digerakkan naik turun.. Sensasional sekali .. sehingga tanpa terasa penisku tegak lagi, bahkan ketegangannya jauh lebih tegang dari yang pertama.

Karena ini giliranku untuk memuaskan Bulik Anna, aku segera mengambil insiatif, kuputar tubuhnya menjadi aku diatas dia dibawah dengan selangkangannya tepat dimukaku sementara kepalanya juga tepat menghadap penisku..dan.. mulailah aktivitas 69. Posisi ini yang paling disukai oleh Bulik Anna, semakin aktif aku mempermainkan lidahku di liang vaginanya..semakin erotis gerakkan dia mengimbanginya. Tangganku memeluk erat kedua pahanya sehingga kepalaku semakin terbenam diselakangan. Puas lidahku mengitari lubang, kulanjutkan dengan menyedot dalam-dalam bagian tepinya. Tubuh Bulik Anna melonjak-lonjak sementara vaginanya sudah semakin basah.

“Ayoo.. To masukin.. Bulik sudah ngga tahan nih..”!! seru Bulik Anna sambil membalikan tubuhnya. Ia berjongkok di atasku dan mengarahkan penisku menusuk liang vaginanya.. “slleebb”!!terdengar suara bersamaan dengan Bulik Anna menurunkan pantatnya. Dengan posisi itu, lalu dia bergerak meliuk-liuk sehingga payudara berguncang tersamar dengan rambutnya yang tergerai kian kemari mengikuti irama gerakkan. Aku tidak menyia-nyiakan kesempatan, langsung kutangkap dan kuremas-kuremas dengan penuh nafsu. Dengan aktivitas masing-masing, kami benar-benar saling menikmati, pantatku ikut bergerak naik turun seiirama dengan gerakan Bulik Anna, ..
“Akh..oo.. enak..!! erang kami bergantian, disela-sela desahan nafas.

Cukup lama kami bermain dengan posisi ini dan kulihat gerakan tubuh Bulik Anna sudah tidak beraturan. Segera aku mengangkat badan sehingga aku dapat memeluk Bulik Anna seperti orang memangku dan setelah beberapa kali kusodok-sodok.. kubalikan tubuhnya. Kami sempat bergumul namun tampaknya Bulik Anna sudah hampir orgasme, jadi begitu tubuhnya kutindihi, ia mengapitkan kedua pahanya, terasa lubang vagina Bulik Anna menyempit dan berdenyut-denyut.

“Aouu.. to.. Bulik mauu keluar.. nih!!” .. Tubuhku dipeluk erat sekali..mulutnya langsung kututup dengan bibirku sementara tanganku menjambak lembut rambutnya untuk mengantar Bulik Anna mencapai orgasme. Kubiarkan penisku menancap di lubangnya..dan setelah beberapa saat ia mengalami orgasme, kubalik lagi tubuh Bulik Anna.

Kini dia terlungkup dengan penisku tetap dalam sarang. Kumainkan maju mundur.. sementara tanganku meremas payudara dari belakang, sedang wajahku kubenamkam dirambutnya yang harum. Bulik Anna mengerang nikmat lagi.., Beberapa saat kemudian kusibak rambutnya.. lalu bibirku mengecup tengkuknya yang mulus..Mungkin karena dia belum tuntas orgasmenya sehingga ketika menerima perlakuan tersebut.. Dia menggeliat-mengeliat lagi..

“Ayoo..to.. keluarin.. aku juga mau keluar lagi nih.. sama-sama ya”!! pinta Bulik Anna sambil terenggah-enggah.
Aku tidak menjawab tetapi kecupanku semakin menguat ditengkuknya..tubuh Bulik Anna kembali mengejang, dan.. akhh..akhh.. lengkuh Bulik Anna berbarengan dengan semprotan airmaniku untuk kedua kalinya.
Kami tergolek bersama, sambil mengatur nafas masing-masing..

“Ohh.. Bulik puas sekali To”!! Kamu sudah semakin pandai saja..
“Ya.. siapa dulu, dong gurunya”!! balasku sambil melumat lagi bibirnya..

Setelah cukup istirahat, kami saling merapikan diri..Aku membantu menyisirkan rambut Bulik Anna yang kusut karena tadi terus kuacak-acak. Tampak ditengkuk Bulik Anna bekas kecupanku, untung saja ketika pergi dari rumah tadi, Bulik Anna tidak sanggulan penuh.. sehingga sepintas masih tertutup oleh rambutnya..

“Terima kasih Bulik.. sekarang saya sudah ngga pusing lagi”!! kataku manja sambil mengecup pipinya.. dan berlalulah kami ke-toko buku.

Kisah Taro – Pemerkosaan Berujung Kenikmatan

TAROSLOT Pemerkosaan Berujung Kenikmatan, Saya seorang wanita berusia 27 tahun dan sekarang saya tinggal sendirian di rumah saya yang terletak di salah satu kompleks di daerah Jakarta yang oleh sebagian orang disebut daerah kaya. Saya seorang janda tanpa anak dan suami saya meninggal secara tak terduga enam bulan lalu. Saat itu, pernikahan kami baru memasuki tahun kedua. Rumah tempat saya tinggal adalah hadiah pernikahan untuk saya dan suami saya membelinya atas nama saya. “Sebagai bukti tulus cintaku padamu,” ujarnya.

Rumah-rumah di komplekku terbilang saling berjauhan karena masing-masing rumah memiliki pekarangan yang luas. Hidup di Jakarta menyebabkan aku juga tidak begitu mengenal tetanggaku. Kami masing-masing memiliki kehidupan sendiri-sendiri.

Sering aku merasa kesepian tinggal sendiri di rumah ini, tapi aku tidak mau menggunakan jasa pramuwisma, aku ingin mengerjakan pekerjaan rumahku sendiri. Alasanku pada mama sih biar aku ada kesibukan di rumah, rasanya lebih enjoy kalau semua dikerjakan sendiri.

Malam itu aku pulang agak larut karena baru pulang dari acara ulang tahun temanku. Setelah mengunci pintu depan aku mencari-cari kontak lampu karena suasana rumahku masih gelap. Aku berangkat dari tadi siang untuk bantu-bantu di acara ulang tahun tersebut. Begitu lampu menyala, aku langsung menuju kamarku untuk mengganti baju yang kotor.

Aku melepaskan seluruh pakaianku lalu menyimpan baju kotorku di keranjang yang memang kusediakan di kamar untuk pakaian kotor. Sungguh aku sekarang telanjang bulat. Aku merasa sendiri di rumahku sehingga aku merasa bebas walaupun ke ruang tengah atau ke dapur dalam keadaan telanjang.

Cerita Sex Pemerkosaan Berujung Kenikmatan
Aku masuk ke kamar mandi untuk membersihkan badanku. Selesai mandi rasanya badanku terasa segar. Kemudian duduk santai menonton TV di ruang tengah sambil minum susu hangat. Aku hanya melilitkan handuk pada badanku, sambil mengeringkan rambutku dengan kipas angin aku buka channel TV sana-sini. Acaranya tidak ada yang menarik hatiku.

Iseng-iseng aku menonton film BF koleksi suamiku. Aku pernah protes padanya karena dia menonton film begituan. Dia hanya tersenyum dan mengatakan bahwa dia mencari style bercinta untukku. Di film itu pria bule sedang mencumbu seorang wanita asia yang kelihatannya begitu menikmati cumbuan dari pri bule. Aku sedikit terangsang melihat adegan itu, seandainya suamiku masih ada….

Aku melepaskan handuk yang melilit badanku, lalu mengelus-elus payudaraku sendiri dengan lembut. Payudaraku memang tidak begitu besar, tapi suamiku selalu memujiku dengan sebutan montok. Untuk urusan mengurus badan, aku memang agak telaten. Karena bagiku kecantikan wanita dan kemulusan badan itu adalah harga mati. Aku tidak menyadari sama sekali kalau ada sepasang mata yang memperhatikan kegiatanku

Kuelus-elus buah dadaku dengan lembut hingga terus terang menimbulkan rangsangan tersendiri bagiku. Libidoku tiba-tiba datang dan hasratku jadi memuncak, rasanya aku ingin berlama-lama, matakupun tak terasa mulai sayu merem melek merasakan rangsangan.

Kali ini bukan lagi belaian yang kulakukan, tapi aku sudah mulai melakukan remasan ke buah dadaku. Kupilin-pilin puting susuku dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjukku. Nikmat sekali rasanya. Tanganku perlahan-lahan turun mengelus-elus selangkanganku. Saat jari-jariku mengenai bibir-bibir vaginaku, aku pun merasakan darah yang mengalir di tubuhku seakan mengalir lebih cepat daripada biasanya.

Aku terangsang sekali, liang vaginaku sudah dibanjiri oleh lendir yang keluar membasahi bibir vaginaku. Lalu jari-jariku kuarahkan ke klitorisku. Kutempelkan dan kugesek-gesek klitorisku dengan jariku sendiri hingga aku pun tak kuasa membendung gejolak dan hasratku yang semakin menggebu. Badanku melengkung merasakan kenikmatan, kukangkangkan pahaku semakin lebar. Jari tengah dan telunjuk tangan kiriku kupakai untuk menyibak bibir vaginaku sambil menggesek-geseknya. Sementara jari tengah dan telunjuk tangan kananku aktif menggosok-gosok klitorisku.

Kualihkan jari tangan kananku ke arah lipatan vaginaku. Ujung jariku mengarah ke pintu masuk liang kenikmatanku, kusorongkan sedikit masuk ke dalam. Liang vaginaku sudah benar-benar basah oleh lendir yang licin hingga dengan mudahnya menyeruak masuk ke dalam liang vaginaku. Kini jari tangan kiriku sudah tidak perlu lagi menyingkap bibir kemaluanku lagi hingga kualihkan tugasnya untuk menggesek-gesek klitorisku.

Kukocokkan jari tangan kananku keluar masuk liang vaginaku. Jari-jariku menyentuh dan menggesek-gesek dinding vaginaku bagian dalam, ujung-ujung jariku menyentuh G-spot, punggung dan kepalaku jadi tersandar kuat pada sofa di ruang tengah, seakan-akan tubuhku melayang-layang dengan kenikmatan tiada tara.

Aku sudah benar-banar mencapai puncaknya untuk menuju klimaks saat ada sesuatu yang rasanya akan meledak keluar dari dalam rahimku, ini pertanda aku akan segera mencapai orgasme. Gesekan jari tangan kiri di klitorisku makin kupercepat lagi, demikian pula kocokan jari tangan kanan dalam vaginaku pun makin kupercepat pula. Untuk menyongsong orgasmeku yang segera tiba, kurasakan kedutan bibir vaginaku yang tiba-tiba mengencang menjepit jari-jariku yang masih berada di dalam liang senggamaku.

Bersamaan dengan itu aku merasakan sesekali ada semburan dari dalam yang keluar membasahi dinding vaginaku. Aku serasa sedang kencing namun yang mengalir keluar lebih kental berlendir, itulah cairan maniku yang mengalir deras.

“AHH……..” aku terpekik, lalu tubuhku bergetar hebat. Setelah beberapa detik baru terasa badanku seperti lemas sekali.

Mataku terpejam sambil menikmati rasa indah yang menjalar di sekujur badanku, tiba-tiba tersa ada benda dingin menempel di leherku. Mataku sedikit terbuka, lalu…..

“ Diam atau lehermu akan terluka.” Suara seorang laki-laki terdengar mengejutkanku. Jantungku rasanya hampir berhenti menyadari ada pria yang menempelkan pisau ke leherku, dan aku dalam keadaan telanjang……..

Aku terdiam tak berdaya ketika dia berusaha mengikat tanganku. Aku takut kalau dia merasa terancam, maka dia akan membunuhku. Matanya jelalatan melihat tubuhku yang tidak tertutup sehelai kain. Terbersit penyesalan dalam hatiku, kenapa aku sangat gegabah. Bagaimana dia masuk ke dalam rumah ini, dan apa yang akan mereka lakukan. Segala macam perasaan dalam diriku saat itu.

“He.. he.. he… cantik, ijinkan aku untuk membantumu menyelesaikan hasrat terpendam dalam dirimu.” Lelaki itu duduk disampingku.

“Nah cantik…. Sekarang Abang akan memuaskanmu.” Laki-laki yang memanggil dirinya Abang kemudian dengan kalemnya dia raih tangan dan pinggangku untuk memelukku. Antara takut dan marah, aku masih berontak dan berusaha melawan. Kutendangkan kakiku ke tubuhnya sekenanya, tetapi.. Ya ampuunn.. Dia sangat tangguh dan kuat bagiku.

Lelaki itu berpostur tinggi pula dan mengimbangi tinggiku, dan usianya yang aku rasa tidak jauh beda dengan usia suamiku disertai dengan otot-otot lengannya yang nampak gempal saat menahan tubuhku yang terus berontak.

Dia lalu menyeretku menuju ke kamar tidurku. Aku setengah dibantingkannya ke ranjang. Dan aku benar-benar terbanting. Dia ikat tanganku ke backdrop ranjang itu. Aku meraung, menangis dan berteriak sejadi-jadinya, tapi hanya terdengar gumaman dari mulutku karena mereka membekap mulutku. hingga akhirnya, sehingga aku menyadari tidak ada gunanya lagi berontak maupun berteriak. Sesudah itu dia tarik tungkai kakiku mengarah ke dirinya. Dia nampak berusaha menenangkan aku, dengan cara menekan mentalku, seakan meniupi telingaku. Dia berbisik dalam desahnya,

“Ayolah cantik, jangan lagi memberontak. Percuma khan, jarak antar rumah di komplek ini cukup berjauhan. Lagian kalaupun ada yang tahu mereka tidak akan berani menggangu”.

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar

Aku berpikir cepat menyadari kata-katanya itu dan menjadi sangat khawatir. Laki-laki ini seakan-akan sengaja memperhitungkan keadaan. Kemudian dengan tersenyum dia benamkan wajahnya ke ketiakku. Dia menciumi, mengecup dan menjilati lembah-lembah ketiakku. Dari sebelah kanan kemudian pindah ke kiri. Menimbulkan rasa geli sekaligus membangkitkan gairah. Tangan-tangannya menjamah dan menelusup kemudian mengelusi pinggulku, punggungku, dadaku. Tangannya juga meremas-remas susuku. Dengan jari-jarinya dia memilin puting-puting susuku. Disini dia melakukannya mulai dengan lembut dan demikian penuh perasaan. Bajingan! Dia pikir bisa menundukkan aku dengan caranya yang demikian itu. Aku terus berontak dalam geliat.. Tetapi aku bagaikan mangsa yang siap diterkam.

Aku sesenggukan melampiaskan tangisku dalam sepi. Tak ada suara dari mulutku yang tersumpal. Yang ada hanya air mataku yang meleleh deras. Aku memandang ke-langit-langit kamar. Aku merasa sakit atas ketidak adilan yang sedang kulakoni. Kini lelaki itu menatapku. Aku menghindari tatapan matanya. Dia menciumi pipiku dan menjilat air mataku,

“Kamu cantik banget….. ” dia berusaha menenangkanku.

Dia juga menciumi tepian bibirku yang tersumpal. Tangannya meraba pahaku dan mulai meraba-raba kulitku yang sangat halus karena tak pernah kulewatkan merawatnya. Lelaki ini tahu kehalusan kulitku. Dia merabanya dengan pelan dan mengelusinya semakin lembut. Betapa aku dilanda perasaan malu yang amat sangat. Hanya suamiku yang melihat auratku selama ini, tiba-tiba ada seorang lelaki asing yang demikian saja merabaiku dan menyingkap segala kerahasiaanku.

Aku merasakan betisku, pahaku kemudian gumpalan bokongku dirambati tangan-tangannya. Pemberontakanku sia-sia. Wajahnya semakin turun mendekat hingga kurasakan nafasnya yang meniupkan angin ke selangkanganku. Lelaki itu mulai menenggelamkan wajahnya ke selangkanganku.

“ Ah…..” Bukan main. Belum pernah ada seorangpun berbuat macam ini padaku. Juga tidak begini suamiku selama ini. Aku tak kuasa menolak semua ini. Segala berontakku kandas. Kemudian aku merasakan lidahnya menyapu pori-pori selangkanganku.

Lidah itu sangat pelan menyapu dan sangat lembut. Darahku berdesir. Duniaku seakan-akan berputar dan aku tergiring pada tepian samudra yang sangat mungkin akan menelan dan menenggelamkan aku. Aku mungkin sedang terseret dalam sebuah arus yang sangat tak mampu kulawan. Aku merasakan lidah-lidah lelaki ini seakan menjadi seribu lidah. Seribu lidah lelaki ini menjalari semua bagian-bagian rahasiaku. Seribu lidah lelaki inilah yang menyeretku ke tepian samudra kemudian menyeret aku untuk tertelan dan tenggelam. Aku tak bisa pungkiri. Aku sedang jatuh dalam lembah nikmat yang sangat dalam.. Aku sedang terseret dan tenggelam dalam samudra nafsu birahiku. Aku sedang tertelan oleh gelombang nikmat syahwatku yang telah enam bulan tidak terlampiaskan semenjak suamiku meninggal.

Dan saat kombinasi lidah yang menjilati selangkanganku dan sesekali dan jari-jari tangannya yang mengelusi paha di wilayah puncak-puncaknya rahasiaku, aku semakin tak mampu menyembunyikan rasa nikmatku. Isak tangisku terdiam, berganti dengan desahan dari balik kain yang menyumpal mulutku. Dan saat kombinasi olahan bibir dan lidah dipadukan dengan bukan lagi sentuhan tetapi remasan pada kemaluanku, desahanku berganti dengan rintihan yang penuh derita nikmat birahi.

Laki-laki itu tiba-tiba mrenggut sumpal mulutku.Dia begitu yakin bahwa aku telah tertelan dalam syahwatku.

“Ayolah, sayang.. mendesahlah.. merintihlah.. Puaskan aku…..”

Aku mendesah dan merintih sangat histeris. Kulepaskan dengan liar derita nikmat yang melandaku. Aku kembali menangis dan mengucurkan air mata. Aku kembali berteriak histeris. Tetapi kini aku menangis, mengucurkan air mata dan berteriak histeris beserta gelinjang syahwatku. Aku meronta menjemput nikmat. Aku menggoyang-goyangkan pinggul dan pantatku dalam irama nafsu birahi yang menerjangku.

Aku tak mampu mengendalikan diriku lagi. Aku bergoncang-goncang mengangkat pantatku untuk mendorong dan menjemputi bibirnya karena kegatalan yang amat sangat pada kemaluanku dilanda nafsu birahi. Dan kurasakan betapa kecupan dan gigitan lidah lelaki ini membuatku seakan-akan menggigil dan gemetar lupa diri.

“Masukin… bang.. auh… aku gak tahan…..” aku mendesah tidak karuan. Akhirnya karena tak mampu aku menahannya lagi aku merintih.

Rintihan itu membuat lelaki itu mendekatkan wajahnya ke wajahku hingga bisa kuraih bibirnya. Aku rakus menyedotinya. Aku berpagut dengan pemerkosaku. Aku melumat mulutnya. Aku benar-benar dikejar badai birahiku. Aku benar-benar dilanda gelombang syahwatku.

Aku betul-betul tidak sabar menunggu dia melepas pakaiannya. Aku masih berkelojotan diranjang. Dan kini aku benar-benar menunggu lelaki itu memasukkan kontolnya ke kemaluanku pula. Aku benar-benar berharap karena sudah tidak tahan merasakan badai birahiku yang demikian melanda seluruh organ-organ peka birahi di tubuhku. Tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang sama sekali diluar dugaanku. Aku sama sekali tak menduga, karena memang aku tak pernah punya dugaan sebelumnya. Kemaluan lelaki ini demikian gedenya.

Rasanya ingin tanganku meraihnya, namun belum lepas dari ikatan dasi di backdrop ranjang ini. Yang akhirnya kulakukan adalah sedikit mengangkat kepalaku dan berusaha melihat kemaluan itu. Ampuunn.. Sungguh mengerikan. Rasanya ada pisang ambon gede dan panjang yang sedang dipaksakan untuk menembusi memekku. Aku menjerit tertahan. Tak lagi aku sempat memandangnya.

Lelaki ini sudah langsung menerkam kembali bibirku. Dia kini berusaha menjulurkan lidahnya di rongga mulutku sambil menekankan kontolnya untuk menguak bibir vaginaku. Kini aku dihadapkan kenyataan betapa besar kontol di gerbang kemaluanku saat ini. Aku sendiri sudah demikian dilanda birahi dan tanpa malu lagi mencoba merangsekkan lubang kemaluanku.Cairan-cairan kewanitaanku membantu kontol itu memasuki kemaluanku.

“Blesek……..Blesek………. Ohh…… Kenapa sangat nikmat begini…….. Oh aku sangat merindukan kenikmatan ini…..” Aku semakin meracau.

Sensasi cengkeraman kemaluanku pada bulatan keras batang besar kontol lelaki ini sungguh menyuguhkan fantasy terbesar dalam seluruh hidupku selama ini. Aku rasanya terlempar melayang kelangit tujuh. Aku meliuk-liukkan tubuhku, menggeliat-liat, meracau dan mendesah dan merintih dan mengerang dan.. Aku bergoncang dan bergoyang tak karuan…. Orgasmeku dengan cepat menghampiri dan menyambarku. Aku kelenger dalam kenikmatan tak terhingga.. Aku masih kelenger saat dia mengangkat salah satu tungkai kakiku untuk kemudian dengan semakin dalam dan cepat menggenjoti hingga akhirnya muntah dan memuntahkan cairan panas dalam rongga kemaluanku.

“Auh………. AHH…… “ aku menjerit merasakan gelombang-gelombang listrik kenikmatan menjalar di sekujur tubuhku.

Kami langsung roboh. Hening sesaat. Aneh, aku tak merasa menyesal, tak merasa khawatir, tak merasa takut. Ada rasa kelapangan dan kelegaan yang sangat longgar. Aku merasakan seakan menerima sesuatu yang sangat aku rindukan selama ini. Apakah aku memang hipersex atau memang karena lelaki ini memang tangguh dan pandai bercinta. Ah aku tidak mau berfikir lagi.. Akupun tertidur kelelahan.

Besok pagi aku terbangun dengan badan sedikit pegal-pegal. Tidak ada tanda-tanda dia masih ada di rumah. Dan kuperiksa tidak ada barang yang hilang. Apakah dia memang datang untuk memperkosaku?…. kadang-kadang aku masih inigin melakukan hal yang sama. Aku merindukan kontolnya yang telah membuatku mencapai kenikmatan tertinggi dalam bercinta. Dimanakah kamu……

Kisah Taro Gadis ABG Sange di Kebun Kakek

TAROSLOT Gadis ABG Sange di Kebun Kakek – Disini aku akan bercerita sesungguhnya apa yang terjadi kepadaku kisah ini adalah kisah dewasa dimana aku mendapat kenalan dengan gadis SMA, aku yang sudah menjadi mahasiswa di Malang kenalan dengan gadis yang namanya Tari, dia sangat cantik di sekolah dan menjadi incaran para lelaki seangkatan atau kakak kelasnya.

Kami kenalan dan lanjut niatku untuk mendekatinya , rupanya ada kabar bahwa dia sudah punya kekasih, tapi dengan niatku yang awal aku harus bisa memiki dia karena otakku sudah penuh dengan niatan yang jelek dan kotor, gimana caranya aku bisa mendapatkan Tari, dan memang tak lama aku mendekati dia rupanya sudah putus sama kekasihnya mungkin aku lebih cakep dari pacarnya.

Kesempatan ini aku gunakan , dia sudah dekat denganku dan suatu ketika kami janjian sehabis pulang sekolahnya untuk bertemu di rumahnya, aku jemput dia dan aku ajak ke kontrakkanku, kami sudah masuk kedalam kamarku dan bercerita panajng tentang masalah dia dengan pacarnya, dia bercerita aku mendengarkan dan member saran biar dikira aku dewasa.hehe

Baca Juga : Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

Setelah dia bercerita kisah pacarannya aku menatap buah dadanya yang montok membuat pikiran ku segera ingin memegangnya , tapi bagaimana caranya agar bisa memegang payudarnya itu, dia langsung menanyakan kepadaku “lha mas kalau habis pulang kuliah terus maen kemana??”tanyanya

Aku jawab “ya langsung pulang ke kost dek untuk istirahat kabanyakan, tapi kalau sela aku maen ke mall atau menonton” tapi saat berbicara matanya dia menatapku dengan sendu, aku menjawab pertanyaan itu dengan sedikit bersender di bahunya, kelihatanya mas sedih atau galau , tapi disamping itu adekku di dalam celana sudah mulai tegang aku atur posisi penisku supaya enak waktu tegangnya.

Raupanya mata Tari melihat tanganku saat memegang penisku untuk aku tata dan aku luruskan, “lho mas tangannya ngapain tu ??sambil ketawa sedikit , “owww anu adekku biar enak aja tidurnya heheh, supaya entar kalau berdiri biar leluasa “kataku , dia sedikit bingun atas omonganku,

Dalam pikirku karena sudah ketahuan tanganku mengatur penisku dan aku sudah ngasi kode , langsung saja aku hampiri bibir dia yang merah merona dan aku ciumi bibirnya dia juga tidak menyangkal atau menolak ajakanku rupannya dia juga merasakan hal sama, kami berciuman agak lama, tanganku yang kanan sudah menyentuh buah dadanya dia diam saja aku elus elus dari luar buah dadanya kemudian aku tekati untuk masuk ke dalam bajunya, aku buka satu persatu kancing bajunya. cerita ABG terbaru

Tanganku yang kiri membelai rambutnya dalam posisi masih berciuman, Tari mengeluarkan desahan mungkin dia juga sudah sange, aku buka Bh yang menutupi payudaranya tak sabar untuk ingin menjilati putingnya yang sudah kaku, terlihat semua payudara kanan dan kiri, wahhh gila bener nih masih kecil putingnya dan berwarna merah muda, langsung aku begantian melumat putingnya dan memainkan dia sedikit geli.

Aku tak peduli dia kegelian aku masih berlanjut dan bergantian mengemut puting sebelah kanan dan kiri, setelah lama aku melumat putingnya aku beranikan untuk berganti posisiku dan tanganku ingin memegang gundukan memeknya, ahhh langsung saja tanganku aku sampirkan ke selakangannya, namanya juga usdah dipenuhi oleh hawa nafsu .

Si Tari malah ikut membantu dengan membuka sendiri celana jeansnya , wahh wahh wahh benar sekali gadis SMA ini juga mudah sange dalam hatiku, setelah dicopot celananya aku melihat kulit putihnya dari paha sampai ke kakinya, ohh mulus sekali tubuhmu ini Tari, dengan cepat aku juga membuka pakainku , “ayooo mas cepat, Tari sudah ingin”

Dengan nafas yang cepat aku membuka semua pakaian dalamku dan mengeluarkan penisku , Tari melihat penisku yang besar dan panjang” ahhh mas punyammu kok besar juga ya “ masa sih dek kamu baru lihat ini atau membandingkan dengan pacarmu yang dulu” kataku sambil memeluk tubuh dia,

Aku peluk dengan erat dan tanganku sudah bermain di area selakangannya yang ada bulu tipisnya aku melihat matanya yang merem melek itu tandanya dia menikmati setiap gerakanku, aku gesek gesek dengan jariku sedikit basah memek Tari dia mengoyangkan pinggul kanan ke kiri supaya bisa masuk lebih dalam ke area memeknya.

Setelah menemukan jalan ke memeknya jariku sudah basah mungkin cairan ini keluar dari memek Tari, aku masih berkutat di area memek dan memainkannya langsung paha Tari menjepit tanganku dan memegangn tanganku untuk lebih dalam dimasukinya, dia semakin liar gerakannya sampai pantatnya naik , sampai suatu ketika tubuh dia sedikit mengejang “dan berkata ahhhh sambil mata tertutup ahhh ahhh …punyaku keluar mas” dan tubuh dia langsung lemas.cerita ABG ngentot.
Karena dia sudah lemas sedangkan aku belum terpuaskan aku ambil penisku dan berdiri dihadapannya aku ingin menikmati tubuh mulus Tari, penisku sudah berdiri dan ingin malahap memek Tari, “dia melihat penisku , mas besar juga punyamu entar apa muat di dalam memekku”

Ah aku hanya diam dan ingin langsung memasukkan penisku ke dalam memeknya, kuarahkan pucuk pangkal penisku tapi agak sedikit susah karena mungkin ini baru pertama kali yang dirasakan oleh Tari, aku paksa dia untuk kakinya sedikit mengangkan supaya terbuka dan jelas dimana yang ingin dimasuki oleh penisku, sedikit sedikit aku coba menusukkan penisku ke memeknya.

Tari mendesah membuat aku semakin bernafsu matanya terpejam dan bibirnya di gigit sambil berkata terus mas teruss masss, wah kesempatan ini yang aku harus selesaikan langsung aku tekan pantatku dan blesss blesss blesss aku berhasil masuk dan merobek dinding vaginya, tangan Tari memegang punggunggku dan mengayuh ke dalam , aku lakukan gerakan maju mundur dengan semangat semakin nikmat masuk ke dalam memeknya. cerita hot ngentot

Bandar Togel, Bandar Bola , Agen SBOBET, Bandar Casino Indonesia, Slot Terpercaya, Bandar Slot Online

Aku mengubah sedikit posisinya dengan kakinya yan aku naikkan sampai ke dadaku , wajah Tari seperti menahan kesakitan atau kenikmatan karena beda tipis tapi aku tak peduli aku masih menggenjot dia, tangan dia memegang erat selimutku dan kepala dia menoleh kekanan kekiri dan mengeluarkan kata akhh akhhh akhh massss enak masss,….terus jangan dilepas dulu Tari semakin nikmat, terusss mas , aku masih menggenjot maju mundur pantatku entah berapa kali penisku masuk keluar di memeknya, tangannku memegang payudaranya meremas remas dengan tubuh dia yang sudah berkeringat, dahiku juga berkeringat jatuh di dadanya. Sesekali aku lumat putingnya sambil penisku masih tertancap di memeknya.

Dia rupanya sudah klimaks dengan menjepit tubuhku dengan kakinya “akkkhhh akhhhhh aku keluar mas “ dengan memeluk tubuhku aku meminta dia ganti posisi sekarang aku berbaring dia naik diatasku aku lihat dia masih bernafsu dia memegang penisku dan mengarahkan penisku ke dalam memeknya lagi, dia duduk diatasku dan blesssss lancer tidak ada hambatan dengan tangannya yang memegang dadaku dia menaikkan pantatnya naik turun.

“ahhhkkkhhh emmmmm enak mas (matanya sambil melek merem) aku mainkan tanganku untuk memegang payudaranya aku pilin dengan tanganku kadang aku cium dan aku lumat payudaranya, dia semakin nafsu setelah aku lumat putingnya semakin keras dan semakin cepat gerakannya dan pesniku sudah berdenyut, tangannya menyuruhku untuk melumat payudaranya aku mengikuti arahan dia, “mas entar keluarnya bareng bareng ya” biar rasanya ada yang beda. cerita ABG ngentot.
“Uhhhh ahhhh uhhh ahhhhh mas cium terus payudaraku” sambil aku hitungi satuuu…..
Duaaaa….
Tigaaaa……..

Langsung kami mengeluarkan secara bersama “ahhhhkkgg akhgggggg kami berpelukan erat dan penisku mengecrotkan di dalam vagina Tari, sementara Tari juga masih menggoyangkan pinggulnya, kami berdua lemas seketika, “rupanya mas sudah ahli beginian ya” “ah enggak juga Tar” dan setelah kejadian ini setiap kali ada kesempatan untuk bercinta kami lakukan hal yang sama entah itu dirumahnya atau di kostku. Sekian cerita dari aku salam satu crottttt…,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Kisah Taro Janda Sange Sampai Punya Anak Tiga

TAROSLOT Cerita Seks Janda Sange Sampai Punya Anak Tiga – Ini adalah suatu pengalaman yang tidak bisa aku kunjungi saat aku bersama dengan janda yang memiliki 3 orang anak, singkat ceritaku suatu hari aku ingin berangkat kerja dan pada saat aku akan berangkat bekerja ke daerah Kelapa Gading . Pada saat itu aku sedang terburu-buru karena waktu ku sudah mepet untuk kekantor pukul 07.45. Sedangkan aku harus sampai di kantor pukul 08.30 tepat. Aku terpaksa pergi ke Tanah Abang dengan harapan lebih banyak kendaraan di sana.

Sia-sia aku menunggu lebih dari 15 menit akhirnya aku harus berangkat dengan taksi. Ketika taksi yang ku berhenti mau berangkat tiba-tiba seorang wanita menghampiriku sambil berkata, “Mas mau ke Pulo Gadung ya?” tanyanya, “Saya boleh ikut nggak? soalnya udah telat nich.” Akhirnya aku perbolehkan setelah aku mengetahui bahwa aku turun di Kelapa Gading. Sepanjang perjalanan kami bercerita satu sama lain dan akhirnya aku tahu bernama Dewi, seorang janda dengan 3 orang anak dimana suaminya meninggal dunia. Ternyata Dewi bekerja sebagai Kasir pada sebuah katering yang harus menyiapkan makanan untuk 5000 buruh di Kawasan Industri Pulo Gadung.

Aku membocorkan wanita di sebelahku ini ternyata masih cukup menggoda. Dewi, 1 tahun lebih tua dari aku dan kulit yang cukup halus, bodi yang sintal serta mata yang menggoda. Setelah meminta nomor teleponnya aku turun di perempatan Kelapa Gading. Sampai di kantor aku menelepon Dewi, untuk janjian hari untuk pergi ke bioskop.

Tidak seperti biasanya, tepat jam 05.00 sore aku meninggalkan kantor karena ada janji tepat waktu Dewi. Ketika sampai di Bioskop Jakarta Theater, tentunya yang sudah saya pilih, kami langsung antri untuk membeli tiket. Masih ada waktu sekitar 1 jam yang kami habiskan untuk berbincang-bincang satu sama lain.

Selama perbincangan itu kami sudah mulai membicarakan masalah-masalah yang nyerempet ke arah seks. Tepat jam 19.00, petunjuk dimulai aku masuk ke dalam dan menuju ke belakang kiri, tempat duduk favorit bagi pasangan yang sedang dimabuk cinta.

Bandar Togel, Bandar Bola , Agen SBOBET, Bandar Casino Indonesia, Slot Terpercaya, Bandar Slot Online

Pertunjukan belum dimulai aku sudah tayang kepala Dewi sambil membisikkan kata-kata yang menggoda. “Dewi, kalau kamu, saudaraku tidak tahan,” kataku sambil mendekat buah dekat yang montok. “Ah Mas, saudaranya yang di mana?” katanya, sambil mengerlingkan matanya.

Melihat hal itu aku langsung melumat habis pandangan sehingga napasnya tampak tersengal-sengal. “Mas, jangan di sini dong kan malu, dilihat orang.” Aku yang sudah terangsang segera mengajaknya keluar bioskop untuk memesan taksi. Padahal pertunjukan belum dimulai hanya iklan-iklan film saja yang muncul.

Setelah menyebutkan Hotel **** (edited), taksi itupun melaju ke arah yang dituju. sepanjang perjalanan dengan terampil meremas buah dada Dewi yang disertai desahan yang hebat. ketika hendak menuju ke vagina dengan segera Dewi menahan sambil berkata,

“Jangan di sini Mas, supir taxinya melihat terus ke belakang.” Akhirnya ke depan memang benar pengemudi itu melirik terus ke arah kami. Sampai di tempat tujuan setelah membayar taksi, kami segera berpelukan yang disertai rengekan manja dari Dewi, “Mas Jo, kamu kok pintar sekali sih membangkitkan aku, padahal aku belum pernah begini dengan orang yang belum aku kenal.”

Seraya sudah tidak sabar aku tuntun segera Dewi ke kamar yang kupesan. Aku segera menjilati lehernya mulai dari belakang ke depan. Kemudian dengan tidak sabarnya dilucuti satu persatu yang menempel di badanku hingga aku bugil ria. Penisku yang sudah menegang dari tadi langsung dalam posisi menantang Dewi.

Kemudian aku membalas melucuti semua baju Dewi, sehingga dia pun dalam keadaan bugil. Kemudian dengan rakus dijilatinya penisku yang merah itu sambil berkata, “Mas kontolnya merah banget aku suka.” Dalam posisi 69 kujilati juga vagina Dewi yang merekah dan dipenuhi bulu-bulu yang indah. 10 Menit, berlalu-tiba terdengar suara, “Mas, aku mau keluaarr..”

“Cret.. cret.. cret..”
Vagina Dewi basah lendir yang menandakan telah mencapai oragasmenya. 5 Menit kemudian aku segera menyusul, “Dewi, Wi, Mas mau keluar..”
“Crot.. crot.. crot..”
Spermaku yang banyak akhirnya diminum habis oleh Dewi.


Setelah itu kami pun istirahat. Tidak lama kemudian Dewi mengocok kembali penisku yang lunglai itu. Tidak lama kemudian penisku berdiri dan siap menembakkan. Dituntun segera penisku itu ke vaginanya. Pemanasan dilakukan dengan cara menggosokkan penisku ke vaginanya.

Dewi mendesah panjang, “Mas, kontolnya kok bengkok sih, nakalnya ya dulunya?” Tidak kuhiraukan pembicaraan Dewi, aku segera menyuruhnya untuk memasukkan penisku ke vaginanya. “Dewi, masukkan cepat! Jonathan tidak tahan lagi nih.” Sleep.. bless.. masuk sudah penisku ke vaginanya yang merekah itu.

Jangan lupa untuk mengandalkan buah-buahan yang disimpan di payudaranya yang besar walaupun sedikit turun tapi masih nikmat untuk dihisap. Goyangan demi goyangan kami lalui seolah tidak mempedulikan lagi apakah yang kami lakukan ini salah atau tidak.

Baca Juga : Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

Puncaknya ketika Dewi memanggil namaku, “Jonathan.. terus.. terus.. Dewi, mau keluar..” Akhirnya Dewi keluar dengan semangat memanggil, “Jonathan.. aku.. keluaarr..” sambil memegang pantatku dan mendorongnya kuat- kuat.

Tidak lama aku merasakan hal sama dengan Dewi, “Wi.. ah.. ah.. tumpah dalam atau minum Wi..” kataku. Terlambat akhirnya pejuku tumpah di dalam, “Wi.. kamu hebat.. walaupun punya 3 anak,” kataku sambil memujinya.

Akhirnya malam itu kami menginap di hotel **** (diedit). Kami selama 1 tahun, walaupun sudah putus, tapi kami masih berteman baik

KISAH TARO BUDAK NAFSU HYPER

TAROSLOT Budak Nafsu Hyper . Hari ini, setelah yoga jam 08.30 aku harus langsung ke office untuk mempersiapkan pertemuan penting nanti siang jam 14.00. Kubelokkan kendaraanku, sex, pada toko buku untuk membeli perlengkapan office yang masih kurang, saat aku asyiik memilih mendadak pinggangku ada yang mencolek, saat kutoleh dia adalah Ardina kawan Noorah.

”Belanja Apa Ded…, kog serius banget”, Tanyanya dgn senyum manis.
”Ah gag hanya sedikit untuk kebutuhan office aja kok”. Akhirnya aku terlibat obrolan Dingan dgn Ardina. Matanya sipit namun alisnya tebal serta, Aku kembali melirik ke arah dasertaya…, alamak besar sekali, kira-kira 36C berbeda jauh dgn Noorah sahabatnya.

Ardina memakai pakaian ketat dgn rok mini warna merah darah sehingga sangat kontras sekali dgn kulitnya yang putih mulus. Aku jadi panas dingin melihat gayanya yang centil itu.
”Eh…, Ded aku ada yang ingin kubicarakan sama kamu tetapi jangan sampai tahu Noorah ya”, pintanya sambil melirikku penuh arti.
”Ngomong apaan sih…, serius banget Din…, apa perlu”, tanyaku penuh selidik.
”Iya penting sekali…, Tunggu aku sebentar ya…, kamu naik apa”, tanyanya lagi.
”Naik kendaraan umum kog aku”, timpalku penasaran.
“Masalah apa Din kamu kog serius banget sih”, tanyaku lagi.
”Tenang Ded…, ikuti arahku ya…, santai saja lah..”, pintanya.

Sesekali kulirik paha Ardina yang putih itu lagi. Dia tetap tak berusaha menutupi. Sesuai petunjuk arah dari Ardina akhirnya aku memasuki rumah besar mirip villa serta diceritakan oleh dia bahwa tempat itu biasa dipakai istirahat oleh keluarga besarnya dari luar kota.

“Ok Ded langsung aja ya…, Kamu pernah merasakan bersama Noorah ya”, tanyanya. Deg dadaku berguncang mendengar perkataan Ardina yang ceplas ceplos itu. Aku menangkis dgn menyatakan,
“Merasakan apaan sih Din”, tanyaku pura-pura bodoh.
”Alah Ded …. jangan mungkir aku dikasih tahu lho sama Noorah, dia merasa puas sekali dgn punyamu…, Hayoo masih mungkir”, desaknya sambil senyum serta mendekatiku manja.

Aku gag bisa ngomong lagi serta kurasakan ada rona merah di wajahku.
”Gila nih Noorah gag tahunya cerita juga sama kawannya kalau habis main sama aku” pikirku.Tak lama kemudian Ardina sudah mendekatiku sambil berbisik.

“Ded…, Aku mau juga kamu perlakukan seperti Noorah Ded…, bahkan lebih”. Aku terkejut mendengar pengakuannya serta dgn agresif Ardina memulai mempermainkan kancing kemejaku serta mulutnya menyergapku tanpa ampun. Kurasakan lidahku panas saat bibir kami berpagut erat.

Kesempatan ini tak kusia-siakan, tanganku langsung meraba buah dada yang ranum serta tersembul dari tadi. Ardina terkejut serta menggelinjang namun mulutnya senantiasa menghisap mulutku dgn rakus. Ardina orang yang tak sabar, dgn sigap ditariknya sabuk celanaku serta sreet kudengar suara retsletingku turun. Bola Tangkas Android

”Auuuuu…”, kudengar pekikan kecil mulut Ardina saat tangannya yang putih menyentuh kepala kemaluanku yang menyembul keluar dari CD-ku. Ardina menoleh ke arahku sambil matanya berbinar serta,
“Auhhhhhhmm… Kuperhatikan Ardina menunduk serta memasukkan kemaluanku dalam mulutnya, aku hanya bisa mengerang serta melenguh.

Semakin keras lenguhanku semakin kuat pula Ardina menghisap serta menyedot batang kemaluanku. Aku tak tinggal diam, aku duduk serta mulai menggerayangi pakaian Ardina. Kutarik keras pakaian itu sampai kancingnya terlepas kini dia tinggal memakai BH serta Rok saja.

Mulut Ardina masih senantiasa mengucek-ucek kemaluanku dgn ganas serta dia mengangkat rok merahnya CD-nya ditarik ke bawah. Aku tertegun melihat tingkahnya dgn tergesa memegang ujung kemaluanku serta diarahkan pada lubang kemaluannya.
“Blessss…, sreetttt…, srreetttt, perlahan-lahan kurasakan kemaluanku memasuki kemaluan yang sudak becek serta lembek. Dia mendesis saat kemaluanku menjarah perlahan lubang kemaluannya yang sempit. Sambil mendudukiku dia mulai menggerak-gerakkan bokongnya yang besar. Aku memegang pinggulnya sambil senantiasa ikut berputar.

Kuperhatikan buah dada nya bergoyang naik turun seirama dgn bokong serta kemaluannya yang kelihatan penuh saat kemaluanku membungkam kemaluannya. “Azzsssss…, uuhh. Lenguhnya semakin menjadi. Rambut Ardina terurai tak karuan menutupi sebagian wajahnya yang berkeDingat. Aku tak peduli, kutarik nafas panjang untuk menjaga agar spermaku tak buru-buru keluar, serta…, Tak sampai lima menit kudengar Ardina mengeluh panjang sambil memelukku erat.
”Ded…, Deddddd…, aaaaaku gag kuaaaat Deddd…, ahh…, zztt hh…, Suaranya tak karuan serta kurasakan kukunya menancap erat di dadaku.

Kaki Ardina melingkar kuat menandakan dia klimaks yang cukup hebat. Pelukannya tak lepas sampai akhirnya Ardina mulai melemas serta memansertagiku dgn mesra. Aku merasakan kemaluanku masih erat masuk dalam kemaluannya. Ardina berdiri sejenak serta mengambil tissue dimeja serta mengelap kemaluannya yang basah.

Baca Juga : Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

Tanpa menunggu komando lagi Ardina tidur telentang di karpet serta kulihat dgn jelas bulu-bulu kemaluan yang lebat, selangkangannya agak kemerahan serta kemaluannya kecil menciut. Buah dadanya melebar serta ujungnya berwarna coklat kemerahan. Aku semakin tegang melihatnya. Mulutku mulai menjalar mulai leher sampai perutnya. Ardina hanya mengerang serta menggelinjang. Kakinya menyepak serta teriakannya semakin histeris, Aku tak peduli lagi.

Saat mulutku akan sampai pada kemaluannya Ardina menjambakku serta meminta kemaluanku langsung masuk ke kemaluannya.
”Dedddd…, aku gag betah Deddddd…, Cepet Dedddd…”, pintanya.Wuih, ada juga ya perempuan yang gag sabaran seperti Ardina ini. Tanpa menunggu permintaanya kedua kali aku langsung mengangkat kaki kiri Ardina serta menjauhkan dari kaki kanannya.

Kulihat kemaluan Ardina semakin merekah memerah serta, kepala kemaluanku kutuntun menuju lubang kemaluan Ardina. Aku menggoda dgn menggesek-gesekkan kemaluanku pada ujung lubang kemaluan Ardina. Kulihat Ardina semakin menjadi-jadi mengerang tak menentu. Diangkatnya bokong Ardina saat kemaluanku menjauh kemaluannya dia tak sabar.

Akhirnya kami berganti posisi kaki Ardina menggepit pinggangku kuat-kuat agar bokongku maju menuju kemaluannya. Aku tak bisa bergerak lagi kutuntun kepala kemaluanku menuju kemaluannya namun hanya menggeleng saja tak muat. Ardina menjerit saat kupaksakan, akhirnya kepala kemaluanku kuusap dgn ludahku biar licin serta, tangaku menyibakkan bibir kemaluannya agar kemaluanku bisa masuk dgn nikmat,

Sreet,… blessss,… perlahan namun pasti kemaluanku dikulum kemaluannya. Kudengar jeritan kecil saat kemaluanku menghunjam kemaluan Ardina.
”aauuhh…, zzzzzzz…, pelan dulu Ded”, pintanya sambil memelukku erat secara perlahan sesenti demi sesenti kudorongkan kemaluanku memasuki gua yang sempit tersebut serta…, Blessss…, goyangan terakhir serta cukup kuat berhasil membenamkan seluruh kemaluanku pada kemaluannya.
Ardina terdiam sejenak serta mulai bergoyang serta berputar, kemaluanku seakan dipijit ngilu namun geli. Kaki Ardina dinaikkan kepinggangku, aku merasa kemaluanku telah mentok masuk dalam kemaluannya, Ardina semakin histeris menggapai hal itu. Tanganku meremas susunya kuat-kuat Ardina tak peduli, matanya terpejam menikmati goyangan bokongku.

Saat kemaluanku masuk keras-keras kulihat kemaluannya tak sanggup menampung sehingga nampak bibir kemaluan Ardina ikut masuk kedalam, demikian pula saat keluar kurasakan bagian dalam kemaluannya ikut mengantar kemaluanku keluar. Goyanganku tambah lama tambah kuat serta Ardina dgn semangat mengimbangi.

Sesekali kupegang pinggulnya serta dia kegelian, mata Ardina terpejam serta tangannya meraba-raba seluruh tubuhku. Bokong serta pinggangku jadi sasaran remasan tangan Ardina tetapi semuanya itu menambah nikmat suasana.

“Dinnnn…, Aku mau keluar…, Dinn…, ahh”, Belum sempat aku berkata lagi kurasakan ada cairan hangat menembak kemaluannya dia dgn sekuat tenaga membalas dgn semakin banyaknya cairan yang keluar dari kemaluannya. Aku menjatuhkan didi di dada nya dia mengimbangi dgn memelukku erat sambil melenguh panjang.

Kembali kuku Ardina kurasakan menancap kuat pada punggungku serta kakinya kaku naik melingkar di pinggangku. Lama Ardina memelukku dgn mata terpejam seakan tak mau kalau kenikmatannya berakhir. Diluar dugaan Ardina terbangun serta duduk di karpet, aku didorongnya hingga tertidur. Dia merabaku perlahan serta memasukkan kejantananku yang mulai mengkerut dalam mulutnya.

“Gila nih anak kagak puas aja rupanya”, Kubiarkan Ardina berbuat semaunya dia berusaha membangunkan kemaluanku yang sudah layu sambil mulutnya menyedot serta menjilat, tangannya meraba seluruh tubuhku. serta kemaluanku mulai terangsang lagi. Kuraih juga kemaluan Ardina jadi kami pakai gaya 69. Ardina pintar menghisap serta menjilat hampir seluruh bagian kemaluanku tak luput dari jarahan mulutnya.

Aku juga mempermainkan kemaluannya yang merah. Saat clitoris kujilat dia teriak dgn mulut penuh kemaluanku. Kugigit perlahan clitoris yang lumayan panjang itu dia semakin bernafsu kurasakan cairan hangat banyak keluar dari kemaluannya, aku kini jadi tak betah mengalami sedotan serta jilatan panas lidahnya.

Dia menarik kemaluannya jauh dari mulutku, dia duduk menyedot serta menjilat kemaluanku sambil menghadapku, melirik serta menggoyang mulutnya naik turun. Kusibakkan rambutnya serta kulumat susunya dgn tanganku keras-keras untuk menahan geli saat kemaluanku diisapnya kuat. Aku mengangkat kaki kananku serta kutaruh pada pundaknya sehingga dia semakin leluasa mengemut serta mengulum seluruh bagian kemaluanku.

Tetapi sayang mulutnys tak sanggup menampung seluruh batang kemaluanku sehingga batang kemaluan yang tak muat di mulutnya dijilati dari luar secara merata. Mulutnyakulihat mengempis saat hisapan kuatnya diarahkan pada kepala kemaluanku. Kepalanya naik turun mengikuti keluar masuknya kemaluanku dari mulutnya serta tangannya juga membantu agar spermaku cepat keluar. Aku hanya bisa memansertag serta terpejam memperoleh perlakuan seperti ini.

Seakan tak merasa lelah Ardina senantiasa mengelomoh batang kemaluanku serta mempermainkan telor kemaluanku dgn jilatan lidahnya, Aku meDinding serta mengerang tetapi Ardina tak mempedulikan, justru eranganku menjadikan dia semakin kesetanan melahap kemaluanku. Kuusap-usap rambutnya serta manariknya, dia tetap bersikap ganas serta agresif. Kemaluanku tambah mengeras serta kurasakan spermaku sudah tak tahan berlama-lama di dalam. Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Hot – Hari ini Aku Menjadi Budak Seks Ardina.

Din…,udah Din…, Lepaskaaaan…, akau mau keluar…, auuhhzz”, mendengar teriakanku seperti itu justru sebaliknya Ardina tambah mempercepat hisapannya pada kemaluanku serta sambil tangannya naik turun membantu agar spermaku cepat keluar, …, Creet…, creet…, creet” Saat spermaku keluar mulut Ardina masih senantiasa menghisap kuat kuat. Akhirnya kemaluanku keluar dgn keadaan bersih dari mulut Ardina yang mungil. Ardina tersenyum bahagia melihat aku masih tergolek kelelahan.

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar

“Deddd…”, sapanya manja setelah kami semua berpakaian rapi.
”Apaaaa…”, jawabku malas-malasan.”Sebenarnya aku tadi gag tahu lho kalau kamu udah sama Noorah, aku hanya mancing aja kog…, abis kulihat Noorah kalau lihat kamu mesra banget Ded…, Jadi…, kutaksirkan seperti itu.”
”Uh dasar…, jadi aku kepancing nih”, jawabku sambil menggaruk rambutku yang gag gatal.

”terusss kenapa…, Nyesel ya”, Tanya Ardina.
”Nyesel sih gag Din malah ingin terusss…, abisan kemaluan kamu kecil sih”, jawabku asal-asalan. Mendengar kataku dia seperti tertantang. Dikerjainnya kemaluanku sekali lagi. hari ini aku menjadi budak nafsunya dia. hebat betul perempuan ini. Benar-benar kuat staminanya

KISAH TARO GADIS CANTIK

TAROSLOT Gadis Cantik, Ini berawal ketika aku mengetahui sebuah rahasia tentang tetanggku yang begitu sex si dan menggoda. Namaku Bambam si anak pungut (cerita pemerkosaan). Nama-ku Bambam, semenjak berumur empat tahun aku diangkat anak oleh keluarga keturunan Chinese karena ibuku yang adalah pembantu keluarga mereka meninggal akibat kebocoran gas, sedangkan ayahku yang tidak bertanggung jawab telah pergi meninggalkannya sejak aku di kandungan ibuku, bahkan melihat wajahnya pun aku tidak pernah.

Keluarga ibuku di kampung terlalu miskin sampai mengurus keluarga mereka pun sulit sehingga keberatan menerimaku. Untunglah keluarga majikan ibuku cukup baik dengan mengangkatku sebagai anaknya, mereka sangat menyayangiku namun semenjak kelahiran anak perempuan mereka perlahan namun pasti perhatian dan kasih sayang mereka kepadaku mulai berkurang, nama anak perempuan mereka Feby, perhatian mereka yang berlebih kepada Feby membuat Feby tumbuh menjadi seorang gadis yang tinggi hati. Cerita dewasa terbaru hanya ada di Sini

Cerita Sex Gadis Cantik, Jika ada masalah orang tuaku selalu memenangkan Feby dan menyalahkanku. Oleh karena Orang tua angkatku sibuk berbisnis mereka tidak memperhatikan perkembangan Feby yang semakin hari semakin buruk dan walaupun aku berusia lebih tua dibandingkan usia Feby tetapi Feby tidak memandang sebelah mata kepadaku. Hal ini terus berlanjut sampai Feby berusia 15 tahun dan aku berusia 18 tahunan, Feby duduk di kelas 3 SMP sedangkan aku duduk dikelas 3 SMU.

Feby kini tumbuh menjadi seorang gadis yang benar benar cantik dan bodynya benar benar membuat jantung-ku selalu berdetak dengan kencang. Sedangkan aku sendiri tidak ada bedanya dengan pembantu seperti kedua orang tua kandungku.

Hari itu benar benar cerah dan aku mendengar langkah Feby yang baru pulang sekolah , seperti biasanya Feby melepas sepatunya dengan sembarangan dan juga kaus kakinya dengan sembarangan dilemparkan entah kemana ?Heh!!! Bambam beresin tuh , aku mau isitirahat dibelakang jangan berani ganggu!!!? Feby membentakku Aku dengan tenang membereskan sepatu dan kaus kaki Feby , semula jika Feby melakukan hal seperti itu aku selalu kesal namun kini aku tidak merasa kesal lagi kepada Feby, karena aku mengetahui rahasia Feby , bahkan Orang tua Feby tidak mengetahui rahasia ini.

Aku tahu bahwa sebentar lagi Feby akan mempertontonkan sesuatu yang bisa membuatku terhibur dengan perlakuannya yang memang benar benar kasar. Rahasia kecil Feby : gadis itu suka membaca majalah dewasa yang entah didapatkannya dari mana dan hal ini cuma aku saja yang tahu ! tapi ini cuma rahasia kecil masih ada rahasia yang lebih besar. Rahasia ini rahasia istimewa dengan pemeran utama wanitanya Feby , Feby lebih asik dan wah ketimbang pemain Film Blue.

Setelah selesai membereskan sepatu Feby aku cepat cepat menyelinap kebelakang, dan aku segera mengambil tempat biasa dibalik pohon besar yang ada dikebun belakang rumah itu.

Aku menanti dengan sabar dan aku melihat pemeran utama wanita sudah mulai kelihatan, Feby kulihat memeriksa keadaan sekeliling dan aku menggeser posisi-ku sehingga tidak kelihatan oleh Feby, setelah yakin aman kulihat Feby duduk dengan santai dibangku kebun sambil membuka sebuah majalah kesukaannya , sambil duduk Feby semakin mengangkangkan pahanya , hal ini tentu saja membuat mataku melotot melihat isi rok seragam feby dan kini Wow Feby membuka kancing bajunya satu persatu sehingga mataku semakin terbuka lebar melihat tingkah laku Feby yang semakin membuatku terangsang , Feby mulai meremas remas buah dadanya sendiri , tiba tiba aku-pun berpikir mungkin hal ini yang membuat buah dada dan body Feby semakin menggiurkan.

Cerita Sex Gadis Cantik, Aksi Feby semakin meningkat ia menarik kain segitiganya dan gilanya tangan Feby mulai mengusap ngusap dengan lembut daerah kemaluannya dan aku mendengar Feby mendesah desah dengan hebat ?Ahh?hhhhsshh!? Feby mengeliat geliat perlahan dan tubuh Feby tampak mengejang dengan kencang selanjutnya terkulai lemas, aku melihat sesuatu meleleh dari milik Feby. Aku bertanya ? tanya kenapa Feby enggak menyuruhku untuk membersihkan cairan putih kental yang pasti terasa enak dimulut-ku, kalau aku disuruh Feby aku pasti bersedia membersihkan daerah vagina Feby dengan lidahku sampai benar benar bersih.

Setelah selesai Feby dengan tenang bangkit dan merapikan pakaiannya, kemudian ia berlalu menuju kamarnya yang terletak dilantai dua. Rahasia Feby yang satu ini yang paling asik dan paling ku sukai, bisa dibilang aku adalah satu ? satunya orang yang mengetahui peristiwa hebat yang sudah dilakukan oleh Feby. Terus terang semenjak aku sering mengintip Feby aku sering masturbasi dengan membayangkan sedang melakukan hal ? hal yang mengasikkan bersama dengan Feby?duhhhh Febyy!!!!!!Pikiranku selalu ngeres jika mendengar nama itu disebut ! Ahhh.

Hari itu sepertinya hujan akan turun dengan lebat, untungnya aku sudah sampai dirumah terlebih dahulu, mata-ku memandang tidak tenang , bisa ? bisa batal dehh pertunjukan hari ini, walaupun batal cuma sehari tapi aku merasa was ? was. Hujan mulai turun disertai bunyi petir bersambutan , aku mendengar suara orang berlari ? lari ?Brengsekkk Bambam!!!? Aku mendengar Feby berteriak memanggil namaku ?Ambilinn handuk cepetttttt?.!!!!? Feby memerintahkan-ku mengambil air , aku menuruti keinginannya.

Feby tampak cemberut dan seperti biasanya melempar sepatunya dimana ? mana ?Huuuuhhh hujannn brengsekkkk?. Bambam cepeeett!!! Dasar? Feby dengan kasar merebut handuk yang kuambilkan. Aku melihat Feby tampak tidak tenang menunggu hujan berhenti dan ia sering menengok kebun dibelakang rumah , aku sudah tahu Feby pasti sudah enggak sabar untuk mengeluarkan sesuatu dari dalam isi rok SMPnya. Agak lama juga hujan baru berhenti dan aku melihat wajah Feby tampak senang melihat hujan sudah berhenti ?Hehh bambang kamu jangan berani mengganggu-ku, aku mau istirahat dikebun belakang Ngertiiiii!!! Awass kalau kamu menggangu?Feby membentakku.

Aku melihat Feby berlalu kekamarnya dan dengan tergesa gesa aku segera mengambil posisi mengintai karena hujan lebat maka tanah ditempatku mengintai menjadi becek dan licin tentu saja hal ini membuatku semakin berhati ? hati, tidak berapa lama aku melihat Feby , dengan santai ini duduk dibangku kebun dan mengeluarkan majalahnya, Aku melihat Feby mulai bergerak dengan erotis sambil meremas ? remas buah dadanya sendiri.

Baca Juga : Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

Aku sudah tidak sabar ingin melihat yang lebih Syurrr!!!.. tapi entah kenapa kali ini Feby cuma meremas ? remas buah dadanya dengan gerakan yang erotis, Aku menunggu cukup lama sambil ngos ? ngosan melihat gerakan ? gerakan Feby dan akhirnya setelah lama sekali aku menunggu?.. Aku melihat Feby mulai membuka kancing bajunya satu persatu dan menyibakkan Rok Seragam SMPnya keatas? Glek aku menelan ludah menyaksikan Pemandangan yang selalu kutunggu ? tunggu bila Feby pulang sekolah , Uhh?rupanya Feby sudah siap melakukan sesuatu, Wow?mataku sampai melotot melihat Feby mulai mengelus ? ngelus bagian kemaluannya yang masih tertutup kain segitiga berwarna putih dengan lembut disertai erangan erangan yang benar benar membuatku terangsang berat , Feby semakin mengangkang dan tiba ? tiba ?Pleset? Blukkkk?? Aku terpeleset.

?Aaaawww!!? Feby menjerit karena kaget ia segera merapikan pakaiannya yang terbuka disana ? sini. ?Bambammmmmmm!!!! Brengsekkk daasarrr anak punguttt!!!?Feby memaki diriku yang tediam dan ?Plakkkkk? Plakkkkkkkkk?Feby menamparku sehingga aku terjatuh ditanah yang berlumpur tidak puas sampai disitu Feby meludahi wajahku ?Cuhhhhhhh? dasar monyet ngak tau diriii?? kemudian Feby dengan kesal berlalu meninggalkanku.

Perlahan ? lahan aku bangkit berdiri dan berjalan menuju kamar mandi, pakaianku kotor oleh Lumpur ,dikamar mandi sambil melamun aku membasuh diriku sampai benar ? benar bersih, aku memikirkan kata ? kata Feby yang sangat menyakiti hatiku , amarahku membara sepanas lahar gunung berapi, selain itu entah kenapa kemaluanku semakin panjang dan tegang karena selalu mengingat pemandangan yang benar-benar menggairahkan.

Cerita Sex Gadis Cantik, Entah apa yang kupikirkan , aku keluar dari kamar mandi dalam keadaan telanjang bulat dan naik kelantai dua menuju kamar Feby. Aku melihat Feby sedang memejamkan matanya sambil bermalas ? malasan diatas ranjang, pintu kamar Feby terbuka lebar , dengan perlahan aku mendekati kamar Feby dan dengan hati ? hati aku menutup dan mengunci pintu kamar Feby ?Klikkk?Suara kunci terdengar dengan cukup jelas, Feby terbangun karena mendengar kunci ?Ahh?..? ia terkejut melihatku berdiri dengan telanjang bulat namun itu Cuma sesaat selanjutnya ia marah besar ?Hehhh?. Bambamm kamu ngapainnn? keluarr!!!!!! Dasar kacung rendahan!? Feby menghampiriku dan hendak menamparku ?Aduh?. Brengsekkkkkk!!!!?Feby meringis ketika aku menangkis tamparannya rupanya ia kesakitan.

Aku tersenyum menangkap tangan Feby yang berusaha menamparku lagi kemudian aku bertarung dengannya , Feby mencakar ? cakar sampai tubuhku terluka dimana ? mana terutama dibagian pundak dan dadaku namun akhirnya aku menang karena Feby kini berhasil kutaklukkan dan kuikat kedua tangannya pada pinggiran ranjang dengan seutas kain yang kusobek dari kelambu di kamar Feby.

?Bambam lepasinnnnn?kurang ajar Bambam? Feby meronta ? ronta ?Hehhhh dasar tuliii? denger ngakk!!!!?Feby meronta dengan sekuat tenaga namun aku dengan tenang berlutut dipinggiran ranjang dekat kaki Feby , mataku menjelajahi tubuh Feby tanganku terjulur mengelus kaki Feby ?Aduhhh Hehhhh dasar ngak tahu diri? jangan kurang ajar kamu?. Anak pungut!!!!?Feby menendang tanganku dengan kakinya. Biarpun ditendang hal itu tidak membuatku jera aku kembali berusaha menjamah kaki Feby sambil kini menyibakkan rok seragam.

Mataku melotot melihat kemulusan paha Feby wahhh!?Feby berusaha menendang lagi kali ini aku menangkap pergelangan kaki kirinyanya, karena kaki kirinya tertangkap Feby menendanggkan kaki kanannya , tapi itu semuanya sia ? sia aku dengan mudah menangkap kaki Kanan Feby. Kedua tanganku mengangkangkan Kaki Feby dan mulutku menciumi paha dan kaki Feby yang masih meronta ? ronta dan berteriak teriak memaki diriku.

Wangi tubuh Feby semakin membuatku bernafsu, aku kini menerkam tubuh Feby sambil mebukai kancing baju seragamnya satu persatu ?Awww!!?Feby menjerit ketika kutindih tubuhnya , Feby meronta ? ronta dan berteriak teriak berusaha melakukan perlawanan , aku semakin kuat memeluk pinggang Feby yang ramping sambil membenamkan wajahku pada bagian tengah buah dadanya yang sudah terbuka , nafasku memburu , mengendus ngendus harumnya bagian buah dada Feby , mulutku mulai menciumi kesana kemari. Dengan kasar tanganku menarik kedua cup penutup dada Feby sehingga buah dadanya tersembul dengan bebas ?Awww? kuranggg ajar bambammmmmmm.. kamuuuu hehhhh brengsekk Setann?Feby terus meronta ? ronta. Mataku sampai berkunang kunang melihat buah dada Feby yang halus , putih dan harum dihadapan wajahku, tanpa buang waktu aku langsung menyantap buah dada Feby bahkan sesekali aku menggigit dengan gemas buah dada Feby yang menjerit kesakitan ?Aduhhhhh aww sakit aaakkhh!? Feby menjerit dan memakiku tapi aku tidak peduli aku terus melumat sambil sesekali menggigit puting susu Feby yang berwarna kemerahan, puting susu Feby sudah tegak dan juga bulatan dada Feby sudah semakin kencang tanda kalau Feby mulai terangsang namun Feby masih melakukan perlawanan.

Kepalaku semakin turun dan kini berada di hadapan kemaluan Feby yang masih terbungkus kain segitiga putih. Aku menghirup dalam dalam aroma kain itu yang terasa membangkitkan birahiku, lama sekali aku menghirup hirup wanginya daerah kemaluan Feby yang aromanya lembut , aku mulai bosan dan ingin melihat penghuni kain segitiga Feby dengan sejelas jelasnya maka kedua tanganku berusaha menyentakkan kain itu kebawah.

?Ahhh?jangan! Bajingan kau!? Feby semakin kuat meronta ronta. Dalam hati aku kagum juga dengan tenaga Feby, untungnya aku mengikat kedua tangannya. Wow jantungku berdetak dengan kencang melihat permukaan kemaluan Feby yang masih botak (seharusnya Cewe SMP kelas tiga sudah ada bulu jembutnya tapi punya Feby belum tumbuh!!!!). Agen Bola Terpercaya

Cerita Sex Gadis Cantik, Aku menjilat bibir Vagina Feby , Feby berontak dan terus berontak, aku yang merasa terganggu kini mengikat kedua kaki Feby keatas , aku mengikat kedua kaki Feby pada tangan Feby sehingga kini ia benar ? benar merupakan mangsa yang empuk, aku kembali mendekati bagian Vagina Feby tanganku mencengkram pinggulnya dan menjilati vagina Feby dengan kasar.. sambil berkali ? kali aku menghisap kuat ? kuat lubang vagina Feby semakin kuat aku menghisap semakin kuat Feby mengerang dan ?Bammbam Brenggg sekkk?. Lepasiinnnnn? Arhhhhhhhh?.?Tubuh Feby tiba tiba bergetar dengan kuat?. ?Cret?? Crot?.. Crott?Air kental itu keluar dan meleleh dari sela sela Vagina Feby , Feby terkulai lemas, tenaganya juga mulai banyak berkurang, keringat mengucur dengan deras dari tubuhnya.

Aku menjilati vagina Feby sampai kering dan bersih, setelah itu aku menciumi pangkal paha Feby dan mengelus ngelus paha Feby yang terasa lembut dan mengasikkan. Dalam pikiran-ku mendadak terlintas sesuatu. Aku ingat waktu aku menonton Film Blue aku melihat pemain pria memasukkan penisnya kedalam anus pemain wanita dan akupun berencana melakukan hal itu maka Aku mulai menggunakan telunjukku menekan ? nekan anus Feby, Anus Feby mendadak berkerut ketika kusentuh dan hal ini membuatku tersenyum menyaksikan anus Feby yang berkali kali berkerut, aku semakin senang mempermainkan anus Feby dan kini aku menekan kuat kuat jari telunjukku pada tengah tengah anus Feby

?Aoww?. Aduh jangannnn sakit heggghhh?Feby mulai menangis terisak isak , aku terus menekan jari telunjukku kuat ? kuat, kini jari telunjukku dengan pasti mulai masuk semakin dalam dan dalam dan Feby semakin terisak-isak. Aku mulai mengeluar masukkan jari telunjukku kedalam anus Feby kini aku memasukkan dua jariku mengocok ngocok anus Feby ?Aduhhhh?.duhhhhh Aouuuh?Feby meringis ? ringis, Aku kini menggeser tubuhku dan mendekatkan kepala kemaluanku pada lubang anus Feby dengan paksa aku mendobrak lubang anus Feby ?Bam jangannnn Aduhh aaggggghh?ampun!?

Feby mengerang sambil memejamkan matanya rapat ? rapat ketika kepala kemaluanku membongkar liang Anus Feby, tapi Ehhhhhh? Feby jadi agak anehhh waktu aku tusuk semakin dalam dengan penisku, lidah Feby sedikit menjulur keluar.. dan wajah Feby menjadi semakin sensual. Aku benar-benar bernafsu, aku semakin lama semakin kuat mengeluar masukkan penisku kedalam anusnya, apalagi kini Feby enggak menangis lagi malah ia memandangiku dengan tatapan matanya yang sayu dan juga lidahnya yang secara tidak sengaja menjadi terjulur ? julur ketika kusodok sodok dengan kuat liang anusnya.

Cerita Sex Gadis Cantik, Tanganku meremas remas buah dadanya feby sambil terus mengocok ? ngocok dan tidak berapa lama ?Unggghhhh?. Mmm.. Crottt?crott!? Feby terkapar kembali. Aku biarkan Feby beristirahat sebentar kemudian aku mencabut penisku dari dalam anusnya kini aku mengarahkannya pada liang vagina Feby ?Ahhh? jangannn Bam ?jangan?ampun? ngakkkk mau? Feby kembali menangis dengan tiba tiba. ?Udah coba aja dulu? pasti kamu suka koq?Aku menjawab dengan santai sambil menggesek gesekkan kepala kemaluanku pada lubang vagina Feby.

Aku mulai menekan dengan kuat namun kepala kemaluanku malah terpeleset karena daerah vagina Feby terlalu licin tapi aku tidak putus asa aku terus menekan ? nekan, setelah mencoba sebanyak 5 kali akhirnya kepala kemaluanku mulai dapat menyelam kedalam jepitan bibir vagina Feby ?Bambam jangan? ahhh jangannn enggakk!!!!!!?Feby benar ? benar ketakutan dan ia menjerit jerit.

Jeritan Feby malah membuatku semakin mendorongkan penisku sampai terasa ada sesuatu didalam vagina Feby yang menahal lajunya kepala kemaluanku. Hmmmmm?. Aku yakin inilah dinding pusaka milik Feby yang cuma ada satu satunya didunia dan enggak bisa digantikan atau diperbaiki, aku mengambil ancang ? ancang dan ?Jrebbb? Jrebb?sekuat tenaga aku menghentak-hentakkankan penisku berusaha menjebol dinding pusaka itu dan berhasil! Sementara Feby menangis dengan kencang sampai terisak ? isak Aku tetap memompa penisku sambil menciumi Feby.

Uhhhh?nikmatnya?dan aku semakin kencang memompa ? mompa liang vagina Feby, lama kelamaan tangisan Feby berubah menjadi erangan dan kemudian menjadi desahan desahan dan rintihan. Mata Feby yang masih basah memandangiku yang masih terus memompanya dengan kuat sehingga tubuh Feby tersentak ? sentak diatas ranjang, Feby memandangiku dengan tatapan matanya sayu dan kurasakan sinar mata Feby menjadi lembut.

Aku balas memandanginya mata Feby yang terpejam pejam ketika kusentak-sentakkan penisku dengan kuat dan ?Serrrrrr?. Crot.. Achhh? Feby menggelepar dalam terkaman nafsu birahiku. Aku menarik keluar penisku dari dalam vagina Feby, Aku melihat ada cairan meleleh keluar ketika aku mencabut penisku dan itu adalah cairan kenikmatan Feby yang tercampur dengan merahnya darah keperawanan Feby. Penisku tampak masih segar bugar dan terasa tegang maka aku kali ini kembali menusukkan kepala penisku pada liang anus Feby, basahnya penisku oleh air mani Feby yang licin mempermudah kepala penisku untuk kembali menyelinap pada liang anus Feby ?Unggghh?? Feby mengeluh ketika kusentakkan kepala penisku , aku semakin menekan penisku kedalam dan mengunjungi kembali lubang anus Feby.

Cerita Sex Gadis Cantik, Air Mani Feby yang menempel pada penisku seakan akan menjadi pelumas sehingga aku merasakan pergesekan antara lubang anus Feby yang sempit terasa semakin mengasikkan dan akupun semakin cepat memacu penisku maju mundur menggesek liang anus Feby.

?Hhhh? nnnhhhhh? ngggghh?Suara Feby benar benar mengasikkan untuk didengar ketika aku memompa ? mompa semakin kuat dan cepat, aku mencengkram pinggul Feby dan terus mempercepat kocokanku, mataku melihat buah dada Feby bergerak dalam irama yang mengasikkan apalagi tubuh Feby kini berkeringat sehingga air keringat membuat kulitnya yang putih dan mulus bagaikan mengkilap , benar ? benar pemadangan yang sedap dipandang oleh mata.

Lama kelamaan aku merasakan ada sesuatu yang mendesak ingin keluar tapi aku tetap bertahan aku tidak rela jika hanya keluar sendirian maka sambil terus menyentak ? nyentakkan penisku menyodomi Feby aku menggosok ? gosok klitoris Feby dengan agak kuat. ?Ouch? Nggggg? Mhhhhh?Feby tidak dapat menahan seranganku.

?Sert?cret?crot???tidak berapa lama aku juga memuntahkan sesuatu yang terasa sangat enak dan nikmatnya dari dalam penisku didalam anus Feby. Aku memeluk kuat kuat tubuh Feby yang masih terengah ? engah karena kecapaian. Benar ? benar luar biasa kenikmatan yang bisa kunikmati dari tubuh Feby, perlahan ? lahan nafas kami berdua berubah menjadi tenang, dengan santai aku mencabut penisku dari dalam liang anus Feby.

Aku tersenyum melihat Feby yang memandangiku dengan tatapan matanya yang tampak kecapaian, aku bangkit dari atas tubuh Feby dan keluar dari dalam kamar Feby, dari dalam kulkas aku mengambil sebotol air dingin dan dengan lahap aku meneguk air dingin yang menyegarkan, setelah beristirahat sebentar aku kembali kekamar Feby, aku melihat Feby yang mengeliat ? geliat pertamanya sihhh aku curiga Feby hendak melepaskan diri namun Feby hanya mengeliatkan tubuhnya.

Hmm?mungkinkah Feby merasa pegal karena kuikat? he he hehehe?. Aku mendekati Feby kembali lalu aku menyodorkan botol minuman kedekat mulutnya dan Feby meminum habis tanpa sisa setetespun. Aku kini membaringkan tubuhku disisi Feby tanganku bergerak melepaskan ikatan pada kaki Feby dan Feby mengeliat ? geliatkan tubuhnya , aku membantu memijat mijat bagian pinggul Feby yang pasti terasa sangat pegal, terutama pinggul bagian belakang, mataku melirik vagina Feby, rupanya Feby baru menyadari kalau sedari tadi ia mengangkang sehingga mataku dapat menikmati keindahan Vagina Feby yang mengasikkan makanya ia langsung merapatkan kedua paha serapat mungkin dan berusaha menggeser posisi pinggul seakan ? akan hendak menyembunyikan wilayah terpenting pada tubuhnya.

Cerita Sex Gadis Cantik, Aku merasakan penisku kembali tegang kini tanganku meraba ? raba ketiak Feby dan mulai mendekatkan mulutku pada ketiak Feby yang terbuka lebar karena kedua tangan Feby kuikat keatas, aku menjilati ketiak Feby sampai Feby mengeluh dan merintih ? rintih kegelian aku berusaha untuk membangkitkan gairah Feby , Duhhhh ketiak Feby harum dan terasa lembut dilidahku, akupun tidak segan ? segan lagi menghisap ? hisap ketiak Feby dengan agak kasar, sambil menghisap ? hisap, tanganku mulai membelai ? belai buah dada Feby, kuremas buah dada Feby dengan lembut , Feby semakin sering merintih ? rintih, Aku melihat Feby terpejam ? pejam dan mulutnya setengah terbuka sehingga menambah cantik wajahnya aku mulai menggeluti tubuh Feby tanganku melingkar memeluk pinggang Feby dan yang satu lagi memeluk punggung Feby.

Aku mendekatkan wajahku pada wajah Feby dan langsung mencium bibirnya yang agak terbuka, aku mengisap dengan lembut namun semakin lama hisapanku semakin kuat dan membara ?Hmm?Mmmhh?suara mulut Feby tersumpal mulutku yang sedang asik menghisap dan mengait ? ngait lidah Feby, Feby agak meronta dan nafasnya semakin memburu rupanya Feby mulai kehabisan nafas tapi aku malah semakin kuat memeluk tubuh Feby dan semakin kuat menghisap mulutnya aku ingin menghisap dan membersihkan mulut Feby yang sering dipakai untuk memakiku. Lama juga aku bertarung mulut dengan Feby aku akhirnya melepaskan mulutku dari mulut Feby,

?Ahh?Hhh?hhhhhhh?Aku melihat Feby menarik nafasnya panjang ? panjang , mata Feby memandangiku dengan tatapannya yang sayu.Aku melepaskan tangannya sebelah kiri dan kemudian yang sebelah kanan, tubuh Feby mengeliat dalam pelukanku , aku memijat mijat bagian pundak Feby yang pasti terasa pegal, Aku merasa senang berhasil menjinakkan Feby yang semula begitu garang melakukan perlawanan, tangannya yang sering dipakai menampar wajahku kini terkulai lemah tanpa tenaga , mulutnya yang sering memakiku kini merintih rintih dan terasa sangat merdu ditelingaku.

Aku mulai mempermainkan buah dada Feby yang terasa semakin mengeras dan semakin kenyal, jari tanganku juga semakin sering menarik ? narik perlahan puting susu Feby kemudian kulanjutkan aksiku meremas ? remas buah dada Feby dengan telapak tanganku berada dibagian bawah buah dadanya yang lembut.

Tanganku kemudian meraba bagian kemaluan Feby dan ternyata Feby sudah basah, aku lalu menggeser posisiku. Aku berlutut diatas ranjang, kedua tanganku menarik kedua kaki Feby dalam posisi mengangkang dan menaruhnya dipundakku sebelah kiri dan sebelah kanan, aku mengeser posisiku sehingga kini kepala kemaluanku berada dihadapan bibir vagina Feby, aku menggesek ? gesekkan kepala penisku sampai terasa geli karena licinnya bibir vagina Feby.

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar

Aku menekan memasukkan kepala penisku dan bibir vagina Feby tanpa banyak komentar langsung menelan kepala penisku , aku memegangi kedua kaki Feby dan menghentakkan penisku kuat kuat ?Ahhhhhhhhhhhhhh?. ?Feby menjerit kecil ketika aku menyentakkan penisku kedalam vaginanya selanjutnya aku memacu penisku dengan cepat dan kuat.

?Engggggg? Unghhhh Ahh!?tangan Feby menahan perutku dan aku berhenti sambil memandanginya , selanjutnya aku kembali menghajar vagina Feby habis ? habisan sampai Feby menjerit ? jerit kecil menahan seranganku yang semakin hebat , tangan Feby menggapai ? gapai mencari pegangan dan meraih guling sambil memeluk guling itu kuat ? kuat, aku terus melakukan serangan serangan dan melesatkan penisku dengan kuat ? kuat memanah lubang vagina Feby yang semakin lama semakin terasa mengasikkan untuk dipanah dan ?Crottt?. Crrttt?.. crrtttt&#82#8221;aku melihat Mata Feby terpejam rapat disertai tubuhnya yang menggelepar merasakan rasa nikmat, aku membiarkan Feby menikmati rasa nikmat itu sampai tuntas, kemudian aku menurunkan kedua kaki Feby , tanganku menarik guling yang sedang dipeluk oleh Feby dan melemparkan guling itu kelantai selanjutnya aku menjatuhkan tubuhku dan memeluk punggung Feby dan menghentak ? hentakkan penisku, kaki Feby yang biasanya dipakai untuk menendang tulang keringku kini menjepit tubuhku yang semakin kuat menghentak ? hentakkan, kedua tangannya yang tadinya dipakai memeluk guling kini dipakainya untuk memelukku , agak lama aku merasakan pelukan Feby semakin kuat dan kedua kakinya semakin kencang menjepit tubuhku , aku mendengar dengar suara ? suara yang merdu keluar dari mulutnya ?Engghhh Owwhhh crottttttt?. Crrt?Aku merasakan pelukan Feby yang semula kencang kini melemah, aku terus menghentak ? hentak dengan kuat karena aku merasakan sesuatu akan keluar dari penisku dan ?Crrt.. Croottt?kini gantian aku yang memeluk kuat ? kuat tubuh Feby, nafasku tersengal-sengal bergabung dengan nafas Feby yang juga memburu dengan kencang dan kuat bagaikan sedang habis berlari.

Cerita Sex Gadis Cantik, Hari itu aku tertidur sambil menindih tubuh Feby dan rasanya sangat menyenangkan, keesokan harinya aku bangun lebih dahulu dari Feby yang memang pemalas, Aduhhh!!!!! Begitu turun dari ranjang rasanya kedua kakiku lemas, dengkulku terasa akan lepas dari sendirnya, tiba- tiba aku teringat hari ini hari Rabu , biasanya orang tua angkatku pulang, aku langsung bangkit dan memakaikan pakaian tidur untuk Feby yang masih tertidur, setelah beres kini giliranku yang pakai baju?.namun aku mendengar suara mobil dari kejauhan dan itu suara mobil orang tua angkatku!!! aku panik dan berlari menuju kamarku dalam keadaan telanjang bulat.

Hari Rabu itu Feby mendadak demam , aku dimarahi karena tidak menjaga Feby dengan baik, aku disuruh menunggu rumah sedangkan orang tua angkatku mengantar Feby ke dokter. Feby diberi izin untuk beristirahat dirumah oleh dokter sedangkan orang tua angkatku dengan penuh perhatian merawat Feby sampai demam Feby sembuh selama tiga hari. Pada hari yang keempat kondisi Feby berangsur membaik tapi ia masih harus istirahat, kedua orang tua angkatku harus segera pergi lagi menyelesaikan urusan bisnisnya dan kembali mempercayakan anak gadisnya padaku.

Dengan girang aku memasuki ke kamar tidurnya, kubuka perlahan-lahan pintu itu. Feby masih tertidur, aku berdiri di pinggir ranjang mengguncang tubuhnya. Ia membuka-matanya perlahan-lahan lalu matanya membelakak kaget, wajahnya ketakutan sambil menggeleng-geleng kepalanya melihat diriku yang berdiri di sampingnya sambil menyeringai jahat.