Arsip Tag: Cerita Sex Dewasa

Kisah Taro – Adek Iparku Bernama Rena

TAROSLOT Adek Iparku Bernama Rena, Kisah ini merupakan kejadian yang memalukan sekaligus menyenangkan tentang perselingkuhanku dengan adik iparku Rena.’Halo’, kataku menyambut telepon.
‘Oh, kakak!!, Mbak Yuke mana kak’, suara diseberang menyahut.
‘Rena??, kapan balik ke Jakarta, mbakmu lagi piket, telepon aja ke HP-nya deh, sahutku sambil bertanya. ‘Gak usah deh kak, sampaiin aja kalo aku pertengahan juni mo balik, aku kangen banget deh’ jawabnya lagi.

Oke, deh ntar aku sampaikan, take care ya’ jawabku datar dan menutup telepon.Kemudian ingatanku melayang beberapa tahun lalu, dimana saat itu dia banyak problem,.. cowok, drug, bahkan sempat pula berurusan dengan pihak berwajib karena tertangkap tangan atas kepemilikan Narkoba. Atas saranku Rena, adik kandung Yuke ke Jakarta dan sekarang telah bekerja di Singapura untuk memulai sesuatu yang baru.

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar

Rena 30 th, seperti juga saudaranya berwajah cantik, kulitnya bersih, mata lebar, hidung mancung, rambut berombak di ujung dengan postur tubuh proporsional. Karena obsesi untuk mandiri dan sifatnya yang keras kepala itulah dia terperosok dalam problem berkepanjangan. Rena sebelumnya tinggal di Surabaya, disana dia bekerja sebagai penyanyi. Dari pekerjaannya itulah (yang sebenernya tidak kami sukai) Rena sempat ditahan polisi 1 malam karena narkoba, sebelum kami datang-dipanggil untuk memberi keterangan. Dominoqq

Sejak peristiwa ditahannya Rena 3 tahun lalu, Rena sering telepon aku dan bercerita tentang keadaannya, teman lelakinya dan biasanya cukup lama, minimal 30 menit. Rena lebih dekat denganku dan sering ‘curhat’ daripada kakaknya. Dalam setiap pembicaraan, Yuke selalu memberi tanda agar aku ‘merayu’ Rena untuk pindah ke Jakarta dan mencari pekerjaan di sini. Yuke tau kedekatan kami itu, bahkan mendorong untuk dapat mengontrolnya melalui aku, karena sejak kecil Rena memang susah nurut dan bandel. Awalnya aku hanya menganggapnya sebagai tanggung jawab seorang kakak terhadap adik, sebelum terjadi ‘sesuatu’ yang tidak semestinya kami lakukan.

Awal maret 2000, Rena telepon memintaku untuk menjemputnya di stasiun Gambir, Yuke sangat gembira dengan berita itu dan segera mempersiapkan kamar untuknya. 13 maret 2000 aku jemput asti sendiri, karena anak bungsuku sakit, dan kami duga demam berdarah. Rena datang sendirian, padahal rencananya bersama Hendry ‘cowoknya’ yang keturunan.

‘Kok, sendirian kak??’ mana ponakan2ku, tanya asti saat aku sambut barang2 bawaannya.

‘Andi lagi sakit, kayanya demam berdarah deh, terpaksa diisolasi dari sodaranya’ jawabku ngeloyor menuju mobil. Sambil merokok dan berlari kecil Rena mengikuti aku, ‘Kesian yah, aku kangen ama mereka’ katanya.

‘Kak, tau nggak knapa aku kesini?? tanyanya di mobil.

‘Yah, loe mau refreshing, loe udah sadar dan mau kerja yang sesuai ama ijazahmu, khan?’ jawabku sekenanya.

‘Yang lain donk’ komentarnya manja.

‘Apa yaa, paling putus atau mo lari dari cowokmu, hahahaha’ aku tertawa geli karena pinggangku digelitiknya.

‘Sekarang bulan apa kak?’

‘Maret’ jawabku sambil terus nyetir

‘Bulan maret ada apa ya??’ Rena mengerling, tangannya meremas tanganku saat di persneling..

‘Rena,.. Apaan sih’, kataku berusaha menepis tangannya yang kemudian bergerak mau gelitiki aku lagi. Tanganku ditangkapnya, digenggam kemudian dicium sambil bertanya manja ‘Kakak sayang Rena nggak sih?’

‘Rena.. aku kakakmu, aku sayang kamu seperti Yuke menyayangimu’ kataku jengah dan menarik tangan .

‘Kak,.. aku sayang dan mengagumi Kak rizky, lebih dari itu.., aku sayang ama kakak, karena bisa ngertiin aku, pahami aku, bisa ngemanjain aku dan..tau nggak, aku bisa orgasme kalo lagi teleponan ama kakak’..katanya sambil meraih tanganku lagi.

‘Rena.. aku gak mau ngerusak semuanya dengan perbuatan bodohmu’, jawabku marah namun sebenernya menahan gejolak. Rena terdiam dan melepas tanganku. Itulah 30 menit pembicaraan kami di perjalanan menuju ke rumah.

Sampai di rumah Yuke menyambutku dengan ciuman sambil bilang mo ke RS karna andi anak ke tiga ku panas udah lebih dari 2 hari. Aku segera ke kamar melihat keadaannya, sementara Rena dan Yuke menuju ke kamar di lantai 2 yang telah disiapkan.

‘Maa, cepetan yah’ aku beri isyarat agar Yuke segera bersiap.

‘Rena, mandi terus istirahat dulu yaa, ntar ngobrolnya deh’ kata Yuke ama Rena..OK boss sahut Rena.

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar

Cerita Lainnya: Cerita Seks Penggila Seks Hampir 20 wanita ku tiduri
Singkatnya Andi harus segera dirawat di RS saat itu juga.

‘Andi maunya ditemenin ama mama aja yaa? pinta anakku lirih..

‘Iya sayang, mama akan temenin anak tersayang mama deh’ Yuke menghibur.

‘Janji ya maa..’

Setelah Andi tidur aku rundingan ama Yuke, keputusannya adalah aku akan nungguin Andi malem dan langsung berangkat kerja dari RS.

‘Paa, sekarang jemput asti ya.. ajak dia kesini, sekalian bawain aku beberapa pakaian, aku pengen ngobrol disini’.

‘Oke sayang’, jawabku setelah merasa semua beres.

Sesampainya di rumah, aku siapkan beberapa pakaian yang pantas, termasuk pakaian dalemYuke. Aku naik ke lantai 2 (kamar Rena) mo ambil tas, kuketuk pintu dan memanggilnya.. Tapi gak ada sahutan, aku berasa gak enak dan telepon istriku

‘Kalo gak dikunci masuk aja deh paa, soalnya semua tas ada disana’

‘Tungguin si Bengal itu bangun, biarin dulu dia istirahat ntar kalo bangunin sekitar jam 12-an.

Aku manusia biasa, seorang lelaki mana yang tidak tergoda dengan keadaan ini ; gadis cantik tertidur pulas, tanpa selimut. Sangat menggairahkan dengan rambut setengah basah tidur terlentang hanya dengan CD kecil terikat di pinggul dan sepasang bukit indah bebas tanpa penutup, ada kesempatan lagi. Aku terpaku untuk sesaat.. bathinku sedang berperang.. dan.. akhirnya aku menyerah.

Kuhampiri Rena (yang sedang tertidur??), aku ambil selimut yang terjatuh di lantai dan menutupi tubuh indah itu, tapi asti sepertinya gak mau di selimuti. Gerakan tangannya menolak diselimuti. Aku kembali terdiam.., kuberanikan diri menyentuh tangannya,.. gemetar aku rasakan saat itu,.. Rena masih terlelap bahkan mengeluarkan suara mendengkur. Nafsu sudah menguasai bathinku juga ragaku, penisku sangat2 tegang.. Rena lebih cantik, lebih putih lebih tinggi dari Yuke.. dengan jari tengahku, kutelusuri tangannya hingga ketiak..Rena menggeliat dan menyamping seakan memberiku ruang untuk duduk di sebelahnya.

Benar-benar kesempatan telah berpihak padaku,.. kuulangi sentuhan jariku, aku belai rambutnya yang lembab dan berombak, aku cium keningnya, aku belai wajahnya sambil memanggilnya pelahan,.. “Rena.., bangun sayang..mbakmu suruh kamu ke RS..”, (dengar atau gak aku gak peduli) kuulangi kata-kata itu sambil terus membelai.., Rena malah melingkarkan tangannya kepinggangku.

Tanpa kusadari tanganku telah membelai kedua bukitnya, mempermainkan putingnya, sambil mengecup perlahan bibirnya. Rena membuka matanya dan mendesah perlahan .. kakk, aku sayang kakak, aku ingin kakak sayang aku lebih dari seorang adik .. sebulan lebih aku meninggalkannya .. aku benci dia.. ternyata dia telah berkeluarga, dan sampai saat ini belum kutemukan figur yang aku cari, kak.. sayangi asti.. tangannya menuntun tanganku kedaerah yang paling intimnya yang telah lembab, ketika jariku sedikit menekannya.. Ditariknya tubuhku sehingga menindih tubuhnya.. Sepertinya Rena in the mood. Dalam keadaan masih berpakaian, aku peluk asti dan menindihnya, kami bergerak seirama seakan sedang bersenggama..

Tiba-tiba telepon berteriak nyaring, seakan menyadarkan agar tidak berbuat lebih lanjut.

‘Pahh, udah bangun si Bengal tuh,.. Siram air aja kalo gak bisa, cepetan nih udah jam berapa sekarang? gerah nih, jangan lupa dasterku’.

OK, jawabku dengan nafas masih memburu menahan nafsu. Permainan kami terhenti dengan un happy ending..

14 maret, Di tempat kerja setelah mendapat ucapan selamat dan ciuman pipi dari rekan2 atas ulang tahunku, aku masih nggak abis pikir.. why it happen?? jahat amat aku,.. disaat usia bertambah tua, anak sedang sakit.. aku malah mengumbar nafsu.. IPARKU lagi.. Udahlah I wont do that again, biar Rena yang nunggu Andi .. pikirku.

Jam 14.30 sepulang kerja, aku mampir ke Pizza Hut beliin makanan kesukaan Andi sebelum ke RS. Saat dikamar Rena menyambutku dengan ciuman mesra di bibir.. met ulang tahun sayang.., Gila nih anak pikirku.. ‘Yuke’, aku memanggil istriku.. Yuke keluar kamar mandi, langsung memelukku, ‘Met ulang tahun pah.. hadiahnya ntar aja nunggu Andi sembuh, katanya main mata nakal. Sekitar jam 19.30 aku mo balik, pulang ganti baju. ‘Pah, ntar aja pulangnya, jam 21 an aja soalnya Andi gak mau kalo gak ditungguin mama, papa dirumah aja deh..’ biar mama yang tungguin Andi.

‘Yah..gimana nih, ntar kamu ditemenin Rena ya, papa mo pulang urusin si rio ama intan’. ‘Tadi Rena bilang tadi mo ktemuan ama temennya, mungkin dia mo keluar malem ini, pulang bareng ama papah aja ya, ntar kasi kunci cadangan rumah di laci lemari ya’ jawab Yuke. Gawat..tapi ada rasa senang juga terbersit di pikiranku. Malaikat bathinku menyayangkan kenapa Yuke begitu percaya pada hubungan kami, sedang syaitan di jiwa-ragaku bersorak kegirangan sampai penisku berkedut.

Singkatnya kami tinggalkan Yuke yang menjaga Andi. di perjalanan Rena bilang ingin memberiku sesuatu untuk melampiaskan apa yang terpendam di sanubarinya dan membohongi kakaknya sendiri. Seperti biasa Rio dan intan udah berada di kamarnya jam 21. (Yuke sangat disiplin dalam mendidik anak). Aku periksa tas mereka nge-cek PR. Setelah mencium pipi mereka, aku turun dan mandi, (Rena udah ke kamarnya). Jam 23 after I call Yuke 2 say good night, terdengar ketukan pintu, saat kubuka asti menerobos masuk dengan pakaian tidur cream.

‘Kak, .. Rena mau tidur ama kakak, pengen dipelukin dan dimanjain..

Saat itu yang pertama bereaksi adalah si Ucok di dalam sarung dan berteriak mengacung.. MERDEKA..

Dapat dibayangkan 2 orang berlainan jenis dalam 1 kamar yang dingin..

Rena memelukku.. aku balas memeluknya erat. Sangat lama kami berpelukan.. Dalam posisi berdiri, kami berpelukan seakan berdansa.. setelah puas, aku gendong asti ke pembaringan.., kurebahkan dia, kutanggalkan pakaian tidurnya, Rena hanya menggunakan G string.,.. Rena pasrah, menikmati, badannya yang polos.. Rena memandangku saat aku buka sarung, satu2nya penutup bagian tubuhku.. Kurebahkan diriku disamping tubuhnya, aku cium dan rasakan tiap jengkal tubuhnya, bukitnya yang putih begitu indah mencuat, kontras dengan tanganku yang hitam.. Kak.. Aku sering mimpikan ini.. kak.. puaskan aku.., sayangi aku..

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar

Kuremas bukit indahnya sambil menciumi putingnya,.. Rena menggelinjang hebat.. tangannya meraih penisku.. Dikocoknya perlahan.., kumasukkan tanganku, ke dalam CD G string hitam asti, Rena mengangkat pinggulnya membantuku melepas satu2nya penutup tubuhnya. Lembab dan basah vagina asti oleh lendir hasrat, kutekan ujung jariku sedikit masuk, otomatis pinggulnya mengangkat dan berusaha agar jariku masuk lebih dalam.. beberapa lama aktifitas itu aku lakukan. Rena pengen hisap punya kakak.. pintanya.

Aku segera berdiri dengan penis masih teracung tegak, Rena bangkit mengulumnya.. woww hisapannya ruarr biasa, penisku seakan berada dalam vaginanya.., segera aku atur posisi 69 untuk menikmati lendir gairah yang udah disediakan, setelah beberapa menit Rena menggelinjang sambil berteriak, ‘kak.. Rena pengen keluar, Kak ..gerakannya tambah liar. Kuhentikan jilatanku dan kuposisikan penisku penetrasi ke vaginanya yang benar-benar basah.

Clepp, mudah sekali penisku menerobos masuk, aku berusaha mempertahankan very slow..kurasakan benar dinding-dinding vagina Rena, saat kutemukan g spotnya, (sedikit dibawah permukaan dalam di bawah clitnya) kuarahkan agar tetap menyentuh that area.. Rena benar2 tak dapat menguasai diri, dijepitnya pinggangku dengan kaki dan ditahannya pada posisi yang dikekehendaki.. Kakk.. kurasakan denyutan dahsyat otot vagina Rena, sangat kencang, lebih kencang dari denyutan Yuke.., God.. i’m cumming.. teriaknya.

Saat kedutannya mengendor, kupercepat gerakanku, aku ingin menuntaskan semuanya.. beberapa genjotan sampai terasa telah hamper sampai, aku tarik penisku dan tumpahkan semua di luar.. Rena agak kecewa.. namun aku tak segila itu untuk mempunyai seorang anak lagi.

Begitulah pengalamanku dengan adik iparku, Setelah Andi pulang, aku selalu berusaha mencari kesempatan untuk bersenggama dengannya, Rena sempat tinggal selama 6 bulan sebelum ada panggilan kerja di Singapura.

Juni nanti Rena akan kembali,.. aku takut.. tapi juga rindu bertemu dengannya..

Kisah Taro – DiPuaskan Om Sampai Lemas

TAROSLOT DiPuaskan Om Sampai Lemas, Kisah Seks DiPuaskan Om Setelah menyelesaikan SMU, aku tinggal ma kerabat jauh ortuku di ibukota. Hubungan keluarga jauh itu terjadi karena ikatan pernikahan. Aku gak bisa meneruskan sekolahku karena ortuku gak punya biaya. Makanya aku ikut dengan om ku agar lebih mudah untuk mencari pekerjaan.

Lagian omku itu punya koneksi yang luas. Karena aku belon punya pengalaman kerja, aku dikursusin si om mengenail IT karena biasanya kerjaan IT lebih sering tersedia di industri apapun juga sekarang ini. Untuk mengisi waktu luangku, aku membantu pekerjaan dirumah, karena tanteku juga kerja. PRT di rumah itu hanya dateng 2 hari sekali mengingat gak banyak pekerjaan
yang harus dilakukan. Makanya aku membantu melakukan pekerjaan dirumah pada saat PRT tidak dateng. Omku itu dah 40an, sebenarnya tanteku itu istri keduanya. Si om dah cere dengan istri pertamanya dan anaknya semata wayang dibawa oleh istrinya. Aku suka melihat omku itu, orangnya keren, atletis lagi badannya karena dia rajin berfitness ria bersama si tante seminggu sekali. Aku diajak juga untuk fitness,
ya aku ikut aja, namanya juga dibayarin kan. Si om selalu berbinar2 melihat aku ketika memakai pakean olah raga yang minim dan terbuka. Tanteku itu jauh lebih muda dari omku, katanya sih beda umurnya ada 15 tahun, rupanya si om seneng dengan daun muda ya. Aku mo manggilnya teteh gak enak, takut dibilangin kurang ajar. Mereka juga belon punya anak, kayanya si om gak mo cepet2 punya anak dari istri barunya itu.

Yang bikin aku kaget, rupanya si om doyan banget ngesex, kayanya ampir tiap malem dai melakukannya dengan tanteku. Memang si karena tanteku muda, seksi, cantik, bodinya pastinya merangsang si om untuk ngen totin dia tiap malem. Aku taunya hal itu ketika aku terbangun malem2. Karena pengen kencing, makanya aku keluar kamar ke wc. Kembalinya dari wc, dengan mata yang masih mengantuk, aku melewati kamar mereka. Terdengar erangan dan lenguhan si tante, “Maas, terus mas, yang keras mas, ngenjotnya, enak maas”, dan erangan dan lenguhan berahi semacam inilah. Aku jadi hilang ngantuknya, dan nguping erangan erotis si tante, dampaknya sangat fatal bagiku, aku jadi bertanduk (horn kan tanduk, jadi horny kan artinya bertanduk dong).

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar

Cukup lama aku nguping erangan si tante, kayanya si om kuat juga karena erangan si tante gak reda2 tapi malah menjadi2. Aku gak tahan lagi dengan tanduk yang timbul, aku balik ke kamar. Segera aku melepas semua yang melekat dibadanku, dengan ngangkang di ranjang aku nulai meremas2 toketku, pentil kuplintir2 dan tangan satunya menggosok2 memekku, it il kusentil2 sendiri. Aku
jadi mengerang saking nikmatnya, cukup lama aku mengerang2 ketika ngilik2 badanku sendiri, sampai akhirnya aku berteriak karena nyampe. Masa bodo lah si om denger gak aku mengerang dan berteriak karena kenikmatan. Memang sih, dikota asalku, aku dah sering dien tot ma cowokku, aku selalu mendapat kenikmatan dari cowokku. Sejak tinggal bersama si om, tentunya aku gak bisa merasakan kenikmatan dari cowokku, sehingga dengan adanya rangsangan suara erotis, napsuku langsung aja meningkat drastis. Setelah aku mencapai klimaxku, aku
tertidur dalam keadaan telanjang bulet.

Besoknya aku bangun jadi kesiangan, kebetulan PRT gak dateng hari itu. Ketika aku keluar kamar, rumah dah spi, Kayanya om dan tante dah pergi kerja. Aku balik lagi ke kamar, aku pengen ngilik bodiku lagi. Karena merasa sendirian di rumah, pintu kamar kubiarkan saja terbuka. Aku melepaskan semua pakeanku dan ritual semalem kuulangi lagi sembari membayangkan si om lagi ngen totin aku. Napsuku lebih berkobar dengan fantasi erotis yang sedang aku lakukan, erangan dan lenguhan gak kutahan lagi, toh gak ada yang akan denger, pikirku. Ditengah aku sedang menikmati kilikan ku sendiri dan sambil melenguh ria dangan mata terpejam, aku kaget karena ketika aku membuka mata, kulihat si om dengan tersenyum sedang berdiri memandangiku disebelah ranjangku. Tanganku reflex menututpi toket
dan memekku, tapi si om rupanya dah lama juga memandangi aku telanjang gitu. Dia duduk disebelahku.

“Napa Din, kamu lagi horny ya. Bodi kamu merangsang sekali Din. Sejak kamu dateng pertama kali, aku dah napsu liat bodi kamu. Kalo liat kamu pake pakean fitness palagi. Hari ini baru aku bisa liat langsung bodi mulus kamu telanjang”. Aku terdiam saja. Si om menarik tanganku dari toketku dan mulai menyentuh2 pentilku.”Din, kamu pengen ya, Aku juga pengen kok ngelakuin ma kamu”. Padahal semalem dia baru menggarap si tante abis2an. “Mangnya om gak kerja ya, tante kemana?” “Aku off hari ini, tadi keluar bentar nganter tante kerja. Mau ya Din ngen tot ma aku”, katanya to the point. “Mangnya kamu dah sering dien tot ya dikota asalmu”. “Dah om”. “Ma siapa, ma om2 juga?”. “enggak om, ma cowok Dina”. “Sekarang kamu horni berat ya karena dah lama gak dien tot”. “Iya om, palagi semalem Dina denger tante nelengiuh keenakan
dien tot ma om, jadi pengen dah”. “Mangnya semalem belon ngilik ndiri”. “Udah sih om, tapi karena Dina pikir om dan tante pergi, jadi pengen ngelakuin lagi”. “Ya udah ngelakuinnya ma aku aja ya”.

Dia berbaring disebelahku, masih memakai pakeannya. dia kemudian menarik tubuhku merapat ke tubuhnya. tangannya mengusap2 pahaku. “Kamu cantik sekali, Din”, katanya. Tangannya pidah ke bukit no nokku mempermainkan jembutku yang lebat. Dia bisa melakukan itu karena aku mengangkangkan pahaku. Tangannya terus menjalar ke atas ke pinggangku. “Geli om”, kataku ketika tangannya menggelitiki pinggangku. Aku menggeliat2 jadinya. Segera tangannya meremes2 toketku.”Toket kamu besar ya Din, kenceng lagi”, katanya. “Om suka kan”, jawabku.
“Ya Din, aku suka sekali setiap inci dari tubuhmu”, jawabnya sambil terus meremes2 toketku. DIa kemudian mencium bibirku. Keadaan menjadi tambah parah buatku karena yang dia cium kemudian adalah kuping dan leherku. berlama-lama lagi. Padahal itu termasuk daerah sensitif.

Hal itu membuat aku mulai ser-seran. tangannya mulai turun ke dada dari bahuku. Tangannya lihai banget, putaran-putaran jarinya mampu membuat aku sesak karena toketku segera mengeras. Tangannya terus aktif, sehingga akhirnya pentilku menjadi keras banget. Bibirnya yang bermain dileherku, mulai turun ke bahu, tapi dia nggak langsung mencaplok pentil aku yang keras, disengol-sengol dulu sama hidungnya. Napasnya yang hangat aja sudah berhasil membuat pentilku makin keras. Terus dia ciumin pelan pelan toketku, mula-mula bagian bawah terus melingkar sehingga hampir semua bagian toketku dicium lembut olehnya.

Belum puas menggoda aku, lidahnya kemudian mulai menari-nari di atas toketku. Aku tak tahan dan mulai mendesah. Akhirnya lidahnya mulai menyapu sekitar pentilku dan akhirnya pentilku tersapu lidahnya. perlahan mula mula, makin lama makin sering dan akhirnya pentilku dikulumnya. Ketika aku merasa nikmat dia melepaskannya. dan kemudian mulai mengecup dari bagian tepi lagi, perlahan mendaki ke atas dan kembali ditangkapnya pentilku. Kali ini pentilku digigit perlahan sementara lidahnya berputar putar menyapu pentil itu. Sensasi yang ditimbulkan luar biasa, semua keinginanku yang kupendam selama ini serasa terpancing keluar dan berontak untuk segera dipuasi. Melihat aku mendesah dia makin seru.

Selain menggigit-gigit kecil pentilku sembari lidahnya menyapu-nyapu, tangannya mulai bermain di lututku dan pahaku. aku makin merinding menahan nikmat. Dengan lihai tangannya mulai mendaki dan kini berada diselangkanganku. Dengan lembut dia mengusap-usap pangkal pahaku di kerimbunan jembutku. “Ni jembut lebat banget Din, gak heran napsu kamu besar gitu. Pasti kamu gak puas kalo dien tot cuma seronde ya Din”. “He eh”, hanya itu yang keluar dari mulutku. Usapannya menimbulkan sensasi dan nikmat yang luar biasa. Aku tak dapat tenang lagi, sebentar bentar menggelinjang. Aku sudah tak dapat lagi menyembunyikan kenikmatan yang kualami.

Jarinya yang besar itu akhirnya menyelinap dikerimbunan jembutku dan langsung menemukan it ilku. Dengan gemulai dia memainkan jarinya
sehingga aku melenguh kenikmatan. Jarinya lembut menyentuh it ilku dan
gerakannya memutar membuat tubuhkupun serasa berputar-putar. Akhirnya pertahananku jebol, cairan kental mulai mengalir keluar di no nokku. dan dia tahu persis sehingga dia mengintensifkan serangannya. Akhirnya puncak itu datang, kepeluk kepalanya dengan erat dan kuhujamkan bibirku ke bibirnya dan tubuhku bergetar. Dia dengan sabar tetap mengelus it ilku, membuatku bergetar-getar seolah tak berhenti. Lubang no nokku yang basah dimanfaatkan denga baik olehnya.
Sementara jari jempolnya tetap memainkan it ilku, jari tengahnya mengorek-ngorek no nokku mensimulasi apa yang dapat dilakukan laki-laki terhadap perempuan. Aku megap-megap dibuatnya. Entah berapa lama dia membuatku seperti itu dan sudah beberapa kali aku mengalami orgasme, tapi tidak ada tanda-tanda bagaimana dia akan mengakhiri permainan ini.

Akhirnya aku yang memulai, tanganku meraba-raba selangkangannya. disana jemariku menemukan gundukan yang mulai mengeras. Begitu tersapu oleh belaianku, gundukan itu berubah menjadi mengeras. Diapun segera melepaskan semua yang melekat dibadannya. Aku terkejut melihat kon tolnya, sungguh perkasa, besar, panjang dan bengkung keatas karena sudah ngaceng dengan kerasnya.

Segera dia berbaring lagi disebelahku. Entah mengapa aku jadi senang menggodanya, jariku terus membelai turun naik sepanjang kon tolnya yang luar biasa ukurannya. Secara perlahan kon tolnya bertambah panjang dan besar menimbulkan getaran-getaran yang membuatku kembali mencapai orgasme. Ketika orgasme tanganku secara tak sengaja meremas-remas bola-bolanya sehingga dia pun terangsang. Sambil mengecup daun telingaku dia berbisik, “maen yuk Din”. Aku tak
tau harus bagaimana dan menurutinya saja ketika dia mencium bibirku dengan lembut, ini membuat tubuhku bertambah lunglai. Kembali bibirnya melumat bibirku cukup lama dan dalam. Dia mengecup ngecup bibir bawah dan atasku bergantian. Aku berdesah kecil ketika tangannya memeluk pinggangku dan menarik tubuhku makin merapat ketubuhnya. Bibirnya perlahan mengecup bibirku, lidahnya merambat diantara dua bibirku yang tanpa sadar merekah menyambutnya. Lidah itu begitu lihai bermain diantara kedua bibirku mengorek-ngorek lidahku untuk keluar. Sapuan
lidahnya menimbulkan sensasi-sensasi nikmat, sehingga perlahan lidahku mengikuti gerakan lidahnya mencari dan mengikuti kemana lidahnya pergi. Dan ketika lidahku menjulur memasuki mulutnya dengan sigap dia mengulumnya dengan lembut, dan menjepit lidahku diantara lidah dan langit-langit. Tubuhku menggeliat menahan nikmat yang timbul. Sorotoan matanya yang tajam menyapu bagian-bagian tubuhku secara perlahan. Pandangannya agak lama berhenti pada toketku yang membusung.
Tatapan matanya cukup membuat tubuhku hangat, dan dalam hati kecilku ada perasaan senang dan bangga dipandangi lelaki dengan tatapan penuh kekaguman. Dia kembali merangkul pinggangku yang ramping dan menariknya merapat ketubuhnya. Tanganku terkulai lemas ketika sambil memelukku dia mengecup bagian-bagian leherku sambil tak henti-hentinya membisikan pujian-pujian akan kecantikan bagian-bagian tubuhku. Akhirnya kecupannya sampai di daerah telingaku dan lidahnya secara lembut menyapu bagian belakang telingaku. Aku menggelinjang, tubuhku bergetar sedikit dan rintihan kecil lepas dari kedua bibirku. Dia telah menyerang salah satu daerah sensitifku, dan dia tau itu sehingga hal itu
dilakukannya berkali-kali. Dengan sangat mempesona dia berbisik bahwa dia ingin menghabiskan hari ini dengan bercinta denganku, kemudian bibirnya kembali menyapu bagian belakang telingaku hingga pangkal leherku. Aku tak sanggup menjawab, tubuhku terasa ringan, tanpa sadar tanganku kulingkarkan di lehernya.

Kemudian dia membungkuk sehingga tanganku terlepas dari lehernya. Dia mulai menciumi ujung-ujung jari kakiku. Aku menjerit kegelian dan berusaha mencegah, namun dia memohon agar dia dapat melakukannya dengan bebas. Karena penasaran dengan sensasi yang ditimbulkan. akhirnya aku biarkan dia menciumi, menjilat dan mengulum jari-jari kakiku. Aku merasa geli, tersanjung dan sekaligus terpancing untuk terus melanjutkan kenikmatan ini. Bibirnya kini tengah sibuk di betisku yang menurutnya sangat indah itu. Mataku terbelalak ketika kurasakan perlahan tapi pasti bibirnya makin bergerak keatas menyusuri paha bagian dalam ku. Rasa geli dan nikmat yang ditimbulkan membuat aku lupa diri dan tanpa sadar secara perlahan pahaku terbuka.

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar

Dia dengan mudah memposisikan tubuhnya diantara kedua pahaku. Pertahananku benar-benar runtuh ketika dia menyapu-nyapukan lidahnya dipangkal pahaku. Aku berteriak tertahan ketika dia mendaratkan bibirnya diatas gundukan no nokku. dia terus melumat gundukan tersebut dengan bibirnya seperti dia sedang menciumku. Aku berkali-kali menjerit nikmat, dan getaran-getaran orgasme mulai bergulung-gulung, tanganku meremas-remas apa saja yang ditemuinya, sprei, bantal dan bahkan rambut dia, tubuhku tak bisa diam
bergetar, menggeliat, dan gelisah, mulutku mendesis tak sengaja, pinggulku meliuk-liuk erotis secara reflek dan beberapa kali terangkat mengikuti gerakan kepala dia. Untuk kesekian kalinya pinggulku terangkat cukup tinggi.

Dengan perlahan lidah dia menyentuh belahannya, aku menjerit tak tertahan dan ketika lidah itu bergerak turun naik di belahan no nokku, puncak orgasme tak tertahankan. Tanganku memegang dan meremas rambutnya, tubuhku bergetar-getar dan melonjak-lonjak. dia tetap bertahan pada posisinya, sehingga lidahnya tetap bisa menggelitik it ilku, ketika puncak itu datang. Aku merasa dinding-dinding no nokku mulai lembab, dan kontraksi-kontraksi khas pada lorong mulai terasa. lorong no
nokku secara refleks akan membuat gerakan-gerakan kontraksi, yang bisa membuat cowokku tak bisa bertahan lebih lama lagi. dia nampaknya dapat melihat kontraksi-kontraksi itu, sehingga membuat bertambah nafsu. Kini lidah nya semakin ganas dan liar menyapu habis daerah selangkanganku, bibirnya ikut mengecup dan bahkan bagian cairanku yang mulai mengalir disedot habis olehnya. Nafasnya mulai memburu. Aku tak lagi bisa menghitung berapa kali aku mencapai puncak orgasme. Jauh lebih nikmat dari semalem dimana aku ngilik2 diriku sendiri.

dia kemudian bangkit, beberapa saat kemudian aku merasa kon tol hangat yang sangat besar mulai menyentuh-nyentuh selangkanganku yang basah. dia membuka kakiku lebih lebar, dan mengarahkan kepala kon tolnya ke bibir no nokku. Meskipun tidak terlihat olehku, aku bisa merasakan betapa keras dan besarnya kon tolnya. Dia mempermainkan kepala kon tolnya di bibir no nokku di gerakan keatas ke bawah dengan lembut, untuk membasahinya. Tubuhku seperti tak sabar menanti tindakan yang selanjutnya. Kemudian gerakan itu berhenti. Dan akau merasa sesuatu yang hangat mulai mencoba menerobos lubang no nokku yang sempit. Tetapi karena no nokku sudah cukup basah, kepala kon tol itu perlahan tapi pasti terbenam, makin lama-makin dalam. Aku merintih panjang ketika dia membenamkan seluruh batang kon tolnya. Aku merasa sesak, tetapi sekaligus nikmat luar biasa, seakan seluruh daerah sensistif dalam no nokku tersentuh. Batang kon tolnya yang keras dan padat itu disambut oleh kehangatan dinding no nokku. Cairan-cairan pelumas mengalir dari dinding-dindingnya dan gerakan kontraksi mulai berdenyut, membuat dia membiarkan kon tolnya terbenam agak lama merasakan kenikmatan denyutan no nokku. Kemudian dia mulai menariknya keluar perlahan-lahan dan mendorongnya lagi, makin lama makin cepat. Sodokan-sodokan yang demikian kuat dan buas membuat gelombang orgasme kembali membumbung, dinding no nokku kembali berdenyut, kombinasi gerakan ini dengan gerakan maju mundur membuat batang kon tolnya seolah-olah diurut, kenikmatan tak bisa disembunyikan oleh dia, gerakannya semakin liar, mukanya menegang, dan keringat menetes dari dahinya.

Melihat hal ini, timbul keinginanku untuk membuatnya mencapai nikmat. Pinggulku kuangkat sedikit dan kemudian membuat gerakan memutar manakala dia melakukan gerak menusuk. dia nampaknya belum terbiasa dengan gerakan dangdut ini, mimik mukanya bertambah lucu menahan nikmat, batang kon tolnya bertambah besar dan keras, ayunan pinggulnya bertambah cepat tetapi tetap lembut. Akhirnya pertahanannya bobol, kon tolnya menghujam keras dalam no nokku, tubuhnya ambruk menindihku, tubuhnya bergetar dan mengejang ketika pejunya menyemprot keluar dalam no nokku berkali
-kali. Akupun melenguh panjang ketika untuk kesekian kalinya puncak orgasmeku tercapai. Sesaat dia membiarkan kon tolnya di dalamku hingga nafasnya kembali teratur. Tubuhku sendiri lemas luar biasa, namun harus kuakui kenikmatan yang kuperoleh sangat luar biasa. Kami kemudian terlelap kecapean setelah mereguk nikmat.

Ketika aku terbangun hari udah tengah hari, dia sedang tersenyum memandangiku. “Kamu cantik sekali deh Din, mana seksi lagi. aku pengen lagi Din. Mau ya”.”Tante kan juga cantik, seksi lagi.

Om kan tiap malem ngen totin tante”, “Ya bedalah ma kamu, kamu kan masih abege”.

Kemudian dia menciumku, aku menyambut ciumannya dengan napsu juga, bukan cuma bibir yang main, lidah dan ludah pun saling belit dan campur baur dengan liarnya.

Sebelah kakiku ngelingker di pinggulnya supaya lebih mepet lagi.

Tangannya mulai main, menjalari pahaku.

Tangannya terus menjalar sampai menyentuh celah di pangkal pahaku. no nokku digelitik-gelitik.

Aku menggelepar merasakan jari-jarinya yang nakal. Bibir kulepas dari bibirnya. “Hmmhhh…enak, gila.

” jeritku. jari-jarinya tambah nakal, menusuk lubang no nokku yang sudah berlendir dan mengocoknya. Dia kembali menciumku. Aku ladenin ciumannya.

Dia menindih badanku sambil menciumku. Lidah ketemu lidah, membelit, dan saling menjilat.

Aku menggumam gumam kenikmatan, sambil berciuman dia menggoyang-goyang pinggulnya sampai kon tolnya yang telah ngaceng lagi terasa kena di no nokku.

Bosen ciuman, bibir dan lidahnya menjalar ke kuping leher bahu, ketiak, terus ke toketku.

Dia gemes banget ngeliat pentilku yang kecoklatan dan mencuat ke atas itu.

Dia menjilat pentilku dengan rakus sampai Aku ngerasa geli.

Pentil sebelah kanan digigitnya dengan lembut, lidahnya menggelitik pentilku di sela-sela gigi depannya,

sementara toket sebelah kiriku di remas-remas. Tubuhku menggelinjang karena geli dan nikmat.

Setelah beberapa saat di permainkan, toketku terasa mengeras dan pentilnya tegak. Lendir no nokku mengalir dan terasa basah di perutku.

“Om, gantian Dina yang ngemut kon tol om ya”, kataku sambil menelentangkan badannya diranjang.

Aku mulai beraksi.

Kupegang kon tolnya dengan kelima jariku. Kukocok-kocok batangnya perlahan.

Dia menggumam pelan, “Enak Din, terus..” Lidahku mulai merambat ke kepala kon tolnya, kujilati cairan yang mulai muncul di lubang kencingnya.

Lalu lidahku menggeser ke batangnya, menjelajahi tiap jenjang kon tolnya.

Tangan kiriku mengelu-mengelus biji pelernya. “Din…” gumamnya pelan. “enak banget, geli-geli nikmat”.

Aku hanya tersenyum ngeliat dia merem-melek kayak gitu.

Terus aku membuka mulutku dan menjejalkan kon tolnya masuk ke dalam mulutku.

kon tolnya kuisep kenceng-kenceng, lalu dengan mulut kukocok kon tolnya turun naik, “uuuuggggghhhh…sedap .enak…mmmmhhhh…”, erangnya.

Aku lalu merubah posisiku untuk melakukan 69. aku di atasnya dan menyorongkan pantatku ke mukanya.

Dia nggak nunggu dua kali, langsung aja dia menjilati no nokku yang berlendir dan merekah merah itu. Bibirnya menyedot lubang no nokku, menghisap lendirnya.

Lidahnya dimasukin ke dalam lubang no nokku, menjilati dinding-dinding basah, sementara jari nya mempermainkan it ilku.

Aku mengerang-ngerang dengan kon tolnya di mulutku, menyuarakan kenikmatan.

Lendir dari no nokku membajir membasahi mukanya.

Aku melepaskan kon tolnya dari mulutku dan meminta dia menyodok aku dari belakang.

Waktu kon tolnya masuk, aku hanya merintih pelan. kon tolnya dienjotkan keluar masuk dengan kencang, aku hanya bisa mengejang menahan nikmat.

Tangannya ikut nimbrung merangsang it ilku. Kocokan kon tol di no nokku dan kilikan jarinya di it ilku membuat aku mengerang dan menjerit-jerit kenikmatan.

Sudah dua kali no nokku berkontraksi karena aku nyampe, tapi dia terus mengocok kon tolnya keluar masuk sampai aku lemes. Agen Judi Online

Cairan no nokku membecek, meleleh turun ke paha. Setelah aku nyampe yang ke empat kali di ronde ke dua itu, dia akhirnya ngecret lagi.

”Om, nikmat banget deh, lebih nikmat dari yang tadi, Dina sampe berkali2 nyampe baru om ngecret”, lenguhku lemes.

Dia mencabut kon tolnya dari no nokku. Aku segera ke kamar mandi untuk membersihkan diri, dia mengikuti dari belakang.

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar

Dikamar mandi Dia memelukku, “Terima kasih ya Din, kamu asik banget dien totnya, empotan memek kamu luar biasa deh.

Aku sangat menantikan kesempatan seperti ini lagi agar kita bisa mengulangi kenikmatan ini”.

Sejak saat itu, dia selalu mencari kesempatan untuk bisa mengen toti aku, istrinya ya tetep aja
dientotin juga.

Kayanya aku dijadikan istri brikutnya deh, tapi yang gak resmi. Gak apa, yang penting kan aku selalu terpenuhi kebutuhan sexku, berlebihan lagi dia memenuhinya.

Kisah Taro – Keperjakaanku Di Renggut Tante Ani

TAROSLOT Keperjakaanku Di Renggut Tante Ani, Kisah Seks Keperjakaanku Namaku Rendi usiaku baru menginjak 17 tahun dan aku sebentar lagi akan duduk dibangku kuliah, aku akan menceritakan pengalamanku ketika kehilangan keperjakaanku waktu masih duduk dibangku SMA kelas 2.Wajahku biasa-biasa aja ngak ada yang istimewa, namun aku memiliki kelebihan mungkin agak luar biasa dibandingkan dengan orang kebanyakan yaitu mempunyai kontol yang lumayan besar lebih kurang 18 cm dengan diameter 4,5 cm. Padahal waktu tidur adek kecil ku itu Cuma 6 cm.

Cerita ini berawal dari adanya hajatan dirumah nenekku yang dari ibu, kebetulan adik ibuku menikah. Semua keluarga dari ibu bermalam dirumah nenek mulai dua hari sebelum pesta dilangsungkan.
Rumah nenekku tidak terlalu besar sedangkan keluarga dari ibuku semua berjumlah 14 orang beserta anak-anaknya yang ikut kerumah nenekku, semua datang sekeluarga hanya tanteku yang bernama Tante Ani datang sendiri karena suaminya sedang tugas keluar kota dan belum mempunyai anak. Tante Ani usianya sekitar 36 tahun wajahnya cantik dan tubuhnya sedikit gemuk namun padat terawat maklum orang kaya. Agen Judi Bola

Karena dirumah udah penuh, maka tante Ani mau menginap di losmen dekat rumah nenekku, aku mengantarnya naik motor, kemudian tanteku memilih kamar VIP yang full AC, malam itu aku pulang dan bermalam dirumah nenekku.
Pagi harinya aku disuruh mengantarkan makanan ke tante Ani, aku pergi mengantar seorang diri dan kebetulan tante lia baru bangun dari tidurnya.

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar

“Masuk Rendi..”katanya sambil membukakan pintu kamar nya
“Baik tante”, jawabku sambil masuk dan meletakkan makanan diatas meja dalam kamarnya.
“Tante terlambat bangun nih… habis semaleman tante ngak bisa tidur… kayaknya losmen ini serem deh Rendi, jadi tante agak takut jadinya..”, dia bercerita
“Eh… tunggu dulu ya… tante mau mandi dulu trus mau bonceng sama rano ke Rumah Ibu, tante males mau naik becak”, sambungnya.
“baik tante..”, jawabku.

Tante Ani masuk kek amar mandi sedangkan aku duduk di kursi yang tersedia di dalam kamar losmennya.
Suara air mengguyur badannya kudengar, dan tiba-tiba otak kotorku berjalan ketika kulihat lobang kunci kamar mandinya. Aku berjalan pelan-pelan menuju kamarmandinya terus aku mengintip kedalam, kulihat tanteku lagi menyabuni seluruh tubuhnya dan aku terpana melihat tubuhya yang mulus dengan buah dada yang besar dan kulihat lagi bulu vaginanya yang rapi, mungkin tante Ani rajin merawat dan mencukur bulu vaginanya, aku menelan ludah dan otomatis kontolku langsung menegang.
Agak lama aku mengintip tante Ani mandi sambil nafasku ngos-ngosan ngak tahu kenapa sampai akhirnya tante Ani selesai aku cepat-cepat duduk kembali dikursi sambil pura pura SMS. Seolah-olah ngak terjadi apa-apa.

“Hayo SMS sama pacarnya ya ?” Tiba-tiba terdengar suara tante Ani didepan ku
“eh enggak tante…masih belum punya pacar “jawabku gugup, maklum orang berbuat salah pasti pikirannya kalut
“Rendi… kamu keluar dulu ya… tante mau ganti baju trus kita berangkat, biar tante mau makan dirumah ibu aja”, kata tanteku.
Aku keluar dari kamarnya dan menunggu diruang loby sampai akhirnya tanteku datang dan kami berdua berangkat kerumah nenek.

Malam harinya sekitar jam 9 malam tante lia minta diantarkan ke losmen lagi, dan tante Ani cerita sama ibuku bahwa tante Ani agak ketakutan tidur sendiri di losmen. Dia meminta aku untuk menemaninya, dan ibuku mengizinkannya, jadilah aku malam itu menginap di losmen menemani tante Ani. Berhubung tempat tidurnya single bed maka aku tidur dibawah.

Tante lia tiduran sambil menerima telpon dari mas Agus suaminya, dari omongannya tante Ani cerita lagi ditemani aku karena takut keadaan losmen yang seram ini menurutnya. Sekitar jam 11 malam aku bangun pingin pipis habis hawa AC membuat ku mau pipis, aku pergi kekamar mandi dan malai pipis… serr… lega rasanya. Setelah aku membasuk kontolku mataku tertuju pada celana dalam berwarna crem yang ada digantungan di kamar mandi.

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar

Iseng aku memegangnya dan kuperiksa celana dalam itu, lalu karena penasaran kucium celana dalam itu pas dibagian yang menutupi lobang vaginanya, kuhirup aromanya dan serr… darahku mengalir deras dan detak jantungku deg-deggan langsung aja aku horny saat itu, kuulang ulang mencium CD itu dan aku tambah horny saja. Kontolku tegak setegak-tegaknya.

Dalam pikiranku berkata, wah berarti tante Ani saat ini tidur ngak pake CD dan ketika keluar dari kamar mandi mataku otomatis tertuju pada bawah pusar tante Ani yang saat itu terlentang dengan dengkuran yang halus, namun tidak dapat kulihat dengan jelas karena lampu kamar yang redup. Malam itu aku ngak bisa tidur, terbayang tubuh tante Ani yang lagi mandi juga terbayang Cdnya juga terbayang yang lain-lainnya dengan kontolku yang tegak ngak tidur-tidur… sialan… umpatku dalam hati.

Kulirik jam sudah menunjukkan pukul 2 dini hari, namun mataku ngak bisa terpejam, tiba-tiba aku dengar suara:
“Rendio… Rendi.”
Aku pura-pura ngak mendengar.
“Ran…ranoo”, kali ini suaranya agak keras dan kayak orang gemetaran.
“Iya tante Ani ada apa?”, tanyaku sambil pura-pura lemas.
“Tolong Rendi tante pinjam selimutnya, ngak tahu nih tante kedinginan..”, balasnya.
Aku bangun dan berjalan menghampirinya sambil menyerahkan selimut yang aku jadikan alas”, kamu tidur diatas aja rano disamping tante…”
“Iya tante…”, jawabku, tetapi dadaku tambah deg-degan, maklum otakku mulai ditumbuhi hal-hal porno.


“Sini selimutnya berduain biar kamu ngak kedinginan”, katanya, seperti kerbau dicucuk hidungnya aku nurut aja memepetkan badanku kedekat tante, maklum selimutnya kecil jadi untuk berdua harus mepet.


Tante Ani miring membelakangiku sedang aku masih terlentang, kudengar nafasnya teratur dengan halus menandakan dia terlelap lagi, aku menghadap tanteku dan tak sengaja kontolku menyentuh pantatnya, ada desiran aneh didarahku dan rasa hangat dikemaluanku, aku sengaja menyentuhkan kemaluanku di pantatnya dan rasa hangat itu kembali menjalar, semakin kudekatkan dan semakin menempel aku makin merasakan kehangatan itu, aku berhati-hati sekali takut tante Ani terbangun aku menyingkapkan daster bagian belakang tante Ani keatas, oww… terlihat jelas buah pinggulnya yang kembar sangat mulus, maklum belum punya anak, dan diantara dua belah pantatnya aku liat ada sebuah gundukan berbulu dengan garis memanjang ditengahnya.

Pikiranku makin tak karuan dan kulihat penisku, nampak diujungnya mengeluarkan cairan bening yang lincin langsung kuoleskan keseluruh ujung kepala penisku.

Perlahan aku sentuhkan penisku ke gundukan berbulu milik tante Ani, “ohh…”, aku merintih perlahan merasakan sensasi sentuhan penisku pada vagina tante Ani, kugerakkan sedikit pantatku untuk menekan vagina tante Ani, namun aku tidak tahan menahan sesuatu yang hendak meledak keluar dari dalam penisku dan croot… croot… croooot… aku keluar… kupejamkan mataku untuk menikmatinya,
Kulihat spermaku banyak tumpah dibulu vagina dan paha bagiaan dalam tante lia, karena takut tante Ani terbangun maka aku segera tidur, dengan senyum penuh kepuasan.

“Rendi…bangun udah jam 8 pagi”, sayup kudengar ada orang membangunkanku, aku segera membuka mata dan melihat tante Ani sudah selesai mandi. Tante Ani memakai handuk yang dililitkan didadanya sambil tersenyum tante lia menghampiriku dan duduk disebelahku:
“Rendi tadi malam kamu mimpi ya..?”
“Eng…”, belum sempat aku menjawab tante lia meneruskan bicaranya.
“Berarti sekarang kamu sudah aqil balig, kamu harus mandi wajib, tadi pagi di paha dan pantat tante banyak kena tumpahin sperma kamu”, kata tante Ani.
“Maaf tante… Rendi ngak sengaja”, jawabku spontan karena terkejut, “mati aku… Duh malunya…”, bathinku dalam hati.
“Nah lihat ku… burung kamu bangun mulai tadi…”, kata tante lia sambil matanya melihat kebawah peruntuku.
Astagaaaaaa… Rupanya semalam aku lupa memasukkan burungku kedalam sangkarnya dan mulai pagi tadi dilihat sama tante Ani.
“Maaf tante…”, kataku dengan malu-malu sambil menarik celanaku dan memasukkan batangku kedalam Cdku, tiba- tiba.
“Jangan dimasukkan dulu rano…! rano kan sudah dewasa sekarang… namun rano belum diketahui rano itu sempurna apa tidak…”, kata tante Ani.
“Sempurna gimana tante..??”, tanyaku sambil menggeruntukan dahiku, untuk yang ini aku memang ngak tahu, bukan pura pura ngak tahu.
“Kadang ada orang yang sukanya sesama jenisnya sendiri, trus ada yang impoten akhirnya ditinggal pergi sama istrinya, jadi tante pingin tahu Rendi sempurna apa tidak, kamu keluarin lagi deh burungnya!”, perintah tante Ani, Akupun spontan mengeluarkan lagi penisku dari dalam celanaku yang kebetulan masih kaku.
Kulihat Tante Ani menelan ludah sedikit melirik kepenisku, dan tante lia berkata “Rendi diam aja ya nanti, Rendi pejamkan mata aja kalau takut sakit, ini Cuma tes aja koq…”
“Baik tante.”

Aku memejamkan mata, dan aku rasakan tante lia naik keatas tubuhku tanpa melepas handik yang dipakainya, dan kurasakan penisku tertempel oleh benda berbulu dan basah sehingga aku merasa sedikit geli dan terkejut .
“Emm..”, aku berguman sambil terpejam.
“Kenapa rano…sakit..??”, agak berbisik suara tante lia dengan nafas sedikit bernafsu.
“Enggak tante…ngak apa-apa.”

Ada sedikit gerakan yang dilakukan tante Ani sehingga vaginanya menekan penisku kearah atas trus kebawah dan itu berlangsung beberapa saat, aku merasakan geli yang luar biasa dan aku menggigit bibir bawahku supaya tidak bersuara, aku membuka sedikit mataku ingin melihat wajah tante Ani, ternyata tante Ani memejamkan matanya juga sambil menggigit bibirnya juga, gesekan antara vagina tante Ani dan penisku makin licin sehingga berbunyi “tet… pret… pret… pret…” setiap tante Ani memaju mundurkan vaginanya diatas penisku.
Kemudian tante Ani berhenti bergerak, dan dengan nafas agak tak teratur bilang:
“Rendi… sekarang tes terakhir ya…”
“iya tante… Rendi siap”.

Aku merasakan jari tante Ani memegang penisku bagian tengahnya, sesaat kemudian aku merasakan kepala penisku menyeruak suatu lubang yang agak lebar sehingga gampang masuknya, aku merasakannya sambil memejamkan mata dan menikmatinya.

Ketika baru sepertiga masuk aku merasakan ujung penisku membentur semacam dinding yang berlobang kecil sekali, dan lobang itu kayaknya seperti cincin, kepala penisku terarah kesana dan kurasakan pemilih lobang itu yaitu tante Ani berusaha untuk memasukkan kepala penisku kelobangnya namun agak kesulitan.

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar

Kurasakan tekanan tante Ani makin kuat terhadap penisku dan sepertinya kulit kepala penisku terkupas oleh cincin itu rasanya nyilu nyilu enak sehingga aku keluar suara.
“aakh…”
Tante Ani menghentikan gerakannya .
“Gimana rano… Sakit..??”
“Enggak tante ngak apa apa…”

Tiba-tiba kurasakan lobang cincin itu berkedut-kedut dan meremas perbatasan antara kepala penisku dan batangnya, tadi mungkin kepalanya sudah melewati cincin itu, dan sepertinya kepala penisku diempot oleh benda didalam vagina tante lia.
“Akh… akh…”, tiba-tiba tante lia bersuara.
Kembali kurasakan jepitan cincin itu makin kuat dan penisku sepertinya tersiram air hangat didalam vagina tante Ani, akupun kehilangan kendali merasakan jepitan itu dan tidak dapat menahan sesuatu yang akan keluar dari dalam penisku dan aku terpekik akh… Crooot…croot..crot… Sekitar 4 kali cairan itu menyemprot kedalam vagina tante Ani.
Penisku masih tertanam didalam vagina tante Ani beberapa saat kuliahat tante lia masih memejamkan matanya…
“Udah tante tesnya…??”, tanyaku.
“Emm udah… Rendi, ternyata kamu laki-laki yang normal”, jawabnya sambil mengangkat pantatnya melepaskan penisku divaginanya, trus tante lia berjalan ke kamar mandi.

Aku melihat kearah penisku, disana ternyata banyak berlepotan cairan berwarna putih, ada yang kental ada yang bening sebagian lagi ada di bulu-buluku yang masih halus, aku berpikir dalam hati.
Seandainya tes ini dilakukan setiap hari, mungkin aku tidak adak menolaknya…

Kisah Taro -Dunia Malam Bergairah

TAROSLOT Dunia Malam Bergairah, Kisah Seks Dunia Malam Namaku Rio. Aku bekerja sebagai penulis lepas di berbagai media cetak. Aku akan menceritakan pengalamanku yang berhubungan dengan dunia lesbian.
Suatu ketika aku pergi ke luar kota dengan kendaraan sendiri. Di tengah perjalanan dadaku merasa sesak. Aku menghentikan mobilku ke pinggir jalan. Waktu itu hampir pukul 8 malam. Keadaan di sekeliling adalah persawahan yang gelap dan sepi. Hanya ada sebuah rumah agak jauh di depan. Ada papan namanya. Yang bisa kubaca hanya ‘Jam praktek 17.00-21.00’. Dari situ aku bisa tahu kalau itu rumah dokter

Aku jalankan mobil sampai depan rumah itu. Ternyata benar. Dokter Dinda. Aku turun dan langsung masuk dengan membuka pintu yang setengah terbuka. Aku terkejut. Dua orang wanita saling berpelukan. Memang saling berpelukan tidak akan mengejutkan. Tetapi yang mengejutkan adalah mereka berdua dalam keadaan telanjang.

Aku sengaja terbatuk. Salah satu dari mereka malah mengajak aku untuk bergabung. Kalau dadaku tidak sakit, mungkin aku langsung saja buka semua pakaian. Tapi sekarang aku datang dengan keluhan.

Mereka berdua akhirnya sadar. Mereka berdua cepat mengenakan pakaian tanpa memakai pakaian dalam yang berserakan di lantai.

Sang dokter yang bernama Dinda sudah berusia sekitar 32 tahun. Tingginya sekitar 158 cm dan beratnya sekitar 51 kg. Kulitnya putih mulus dan di telinganya tergantung sebuah kacamata minus. Rambut hitamnya lurus dan panjang.

Perawatnya. Namanya Yuni. Usianya sama denganku. 22 tahun. Tingginya sekitar 155 cm dan beratnya sekitar 45 cm. Kulitnya sawo matang sama denganku. Rambutnya lurus dan hitam terpotong pendek ciri khas seorang perawat.

Ketika diperiksa, aku berpikiran untuk mengundang mereka berdua ke Yogya. Aku ingin melihat langsung percumbuannya. Hanya melihat. Tidak bergabung dalam percumbuannya. Kuutarakan hal ini setelah selesai diperiksa. Mereka berdua setuju. Kami saling bertukar nomor telepon.

Akhirnya kami bertemu di sebuah hotel berbintang di kota Yogyakarta. Malam itu aku melihat langsung mereka berdua bercumbu di kamar hotel tersebut. Mereka melakukannya seolah-olah tidak ada orang yang melihat. Kurekam dengan handycam setelah minta ijin mereka berdua.

Aku juga minta ijin untuk menyebarluaskan permainan mereka sebagai sebuah VCD porno. Dalam waktu dekat pembaca mungkin bisa mendapatkannya di pasaran dengan judul yang sama dengan judul diatas. Kupilih judul itu karena pengambilan gambar dilakukan pada cahaya lampu yang berintensitas kecil atau samar-samar.

Pada awalnya mereka berdua dengan menari-nari melepaskan satu persatu pakaian yang dipakai dengan iringan musik lembut dari sebuah CD yang kuputar. Tidak lupa juga Dinda melepas kacamata yang dipakainya. Setelah mereka berdua telanjang bulat, iringan musik lembut berganti dengan desahan-desahan kenikmatan.

Dinda menghampiri Yuni yang duduk di kursi sofa. Diciumnya bibir Yuni. Tangan kanan Yuni membelai payudara kiri Dinda yang berukuran 34. Yuni merubah posisinya dengan bertumpu pada kedua tangan dan lutut.

Dari belakang Dinda membuka vagina Yuni dan menghisap vagina Yuni dengan lidahnya. Lalu jari tengah tangan kanannya mengocok vagina Yuni. Tangan kanan Yuni meremas sendiri payudara kanannya yang berukuran 38.

Kemudian Dinda menggesek-gesekkan kedua payudaranya ke pantat Yuni. Dia lalu duduk di atas pantat Yuni dan mengesek-gesekkan kedua payudaranya ke punggung Yuni. Beberapa menit kemudian Dinda berdiri dan Yuni kembali duduk. Yuni duduk sambil tangan kanannya membelai vaginanya sendiri sambil melihat Dinda berdiri dan meremas-remas kedua payudaranya sendiri bergantian.

Dinda kemudian jongkok di depan Yuni. Dihisapnya vagina Yuni dengan lidahnya. Yuni memegang kepala Dinda. Dinda sendiri juga mengocok vaginanya sendiri dengan jari tengah tangan kanannya dari arah pantat. Yuni merebahkan tubuhnya ke kursi sofa. Ditariknya Dinda supaya naik ke atas kursi sofa. Dinda naik dan menyodorkan payudara kanannya ke mulut Yuni yang langsung menjilatinya sambil membelainya. Dinda sedikit turun ke bawah yang menyebabkan lidah Yuni menjilati lehernya. Sementara payudara kanannya masih dibelai dan diremas-remas oleh Yuni. Dinda membelai vagina Yuni dengan tangan kanannya.

Lalu Dinda berdiri dan mengambil segelas air dari meja. Yuni juga berdiri dan merapat ke tubuh Dinda.

Payudara kanannya dijilati oleh Dinda yang payudara kanannya menempel di bawah belahan kedua payudara Yuni. Sedangkan payudara kirinya disambut belaian tangan kiri Yuni yang pinggangnya dipeluk oleh Dinda.

Yuni menurunkan tubuhnya sedikit sehingga mulutnya dapat menghisap payudara kiri Dinda.

Mulutnya setengah terbuka menerima air yang ditumpahkan Dinda ke payudara kirinya. Payudara kanannya digesek-gesekkan ke paha kiri Dinda. Yuni lalu menjilati payudara kiri Dinda yang basah.

Dinda menarik Yuni untuk berdiri. Diciumnya bibir Yuni dengan penuh nafsu. Yuni membalas dengan tak kalah nafsunya.

Mereka berjilatan lidah. kedua payudara mereka saling bergesekan.

Yuni turun kembali dan langsung menghisap vagina Dinda dengan lidahnya.

Tangan kanannya meremas-remas payudara kanannya sendiri.

Yuni kemudian membimbing Dinda untuk tengkurap di meja dengan kedua kaki masih dibawah.

Yuni jongkok di antara kedua kaki Dinda dan mengangkangkan kakinya.

Dihisapnya vagina Dinda dengan lidahnya dari belakang sambil tangan kanannya membelai paha kanan Dinda.

Sedangkan Dinda meremas-remas payudara kanannya sendiri. Lalu Yuni ikut merapat ke meja.

Dari arah samping Yuni mencium bibir Dinda yang langsung dibalasnya juga dengan ciuman. Payudara kanannya saling bergesekan dengan payudara kiri Dinda.

Tangan kanannya membelai pantat Dinda.

Dia lalu berdiri di belakang Dinda.

Digesek-gesekkan kedua payudaranya ke pantat Dinda dengan sedikit menurunkan tubuhnya.

Lalu Dinda membalikkan tubuhnya. Dibimbingnya Yuni untuk duduk di meja.

Kisah Taro – Malam Pertama Setelah Pesta Pernikahanku

TAROSLOT Malam Pertama Setelah Pesta Pernikahanku , Kisah Seks Malam Pertama Kisah ini bermula dari pesta perkawinanku di tahun 1999. Sebut saja namaku Iwan, aku berumur 27 tahun ketika kisah ini terjadi. Aku menikah dengan pasanganku, sebut saja dia Anita, di sebuah hotel berbintang 5 di kota “Y” (nama kota kusamarkan).

Aku ingat ketika pesta berlangsung, undangan begitu banyak yang hadir, suasana begitu meriah. Suatu ketika tanpa sengaja mataku menangkap sesosok wanita yang sangat menarik. Wajahnya cantik, rambut disemir sedikit warna pirang sehingga kulitnya yang putih semakin kelihatan mencolok di antara undangan yang lain. Ditunjang dengan bentuk badan yang padat serta proposional dan dibalut pakaian yang seksi, mataku seakan tak bisa lepas darinya. Tentu saja aku memperhatikannya secara diam-diam. Belakangan aku sadar bahwa dia datang bersama suaminya. Sesudah pesta berakhir aku mendapatkan kesempatan untuk melihatnya dari dekat ketika para undangan bersalaman dengan kami. Wajahnya memang cantik dengan senyum menawan dan tatapan matanya sangat menggoda. Daya tariknya yang dipancarkan dari wajahnya sangat kuat sehingga pikiranku melantur seketika.

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar

Pukul 21.30 semua undangan sudah pulang, kami bersantai dengan saudara-saudara di kamar hotel sambil menceritakan pengalaman-pengalaman lucu di hari yang istimewa ini. Pukul 23.00 semua saudara-saudara pamit ke kamar masing-masing dan memberikan kami kesempatan untuk beristirahat. Sambil menunggu Anita membersihkan diri, aku membuka amplop sumbangan satu-persatu sampai suatu ketika aku memperhatikan ada sebuah kartu nama dengan catatan samar-samar di belakangnya, “Call me: 081-xx-xx”. Tentu saja kartu nama tersebut kusimpan secara khusus agar tidak terlihat oleh Anita. Setelah semua amplop sumbangan kukumpulkan, aku menyusul Anita yang sedang mandi dan kami pun mandi bersama.

Malam itu dan beberapa malam berikutnya kami habiskan dengan penuh gelora asmara. Kami bercinta dengan berbagai macam variasi, dengan tempat yang berbeda-beda, di sofa, kamar mandi, ruang tamu, dapur dan semua tempat yang memungkinkan di kamar hotel tersebut. Kami memang menginap di Honeymoon Suite yang menyediakan kamar tidur, ruang tamu, dapur dan ruang santai.

Dua minggu setelah pesta penikahan kami, aku baru teringat dengan kartu nama yang kuselipkan di dompetku. Dengan rasa penuh penasaran aku pun menghubungi nomor di balik kartu nama tersebut. Setelah beberapa kali nada panggil, panggilanku diterima. Aku mulai bicara,
“Hallo, apakah saya berbicara dengan nona Nina?”.
Suara wanita di seberang sana menjawab dengan lembut,
“Ya, saya sendiri. Siapa ini?”
“Saya Iwan, saya yang menikah 2 minggu lalu dan saya mendapatkan kartu nama anda dengan catatan khusus di belakangnya,” godaku.
Nina tertawa renyah dan tanpa terasa obrolan pun mengalir dengan lancar seolah kami sudah berteman lama. Dari obrolan di telepon selama hampir 30 menit aku pun mengetahui bahwa Nina adalah wanita yang selalu kuperhatikan secara khusus waktu pesta dulu. Nina merupakan seorang eksekutif yang bekerja di sebuah perusahaan asing di kota “S” dan dia baru berusia 25 tahun. Perusahaan tempatnya bekerja sering mengadakan promosi di kotaku, dan Ninalah yang ditugaskan untuk hal itu. Kami pun berjanji untuk saling menelepon dan bertemu jika Nina ditugaskan di kotaku.

Seminggu setelah telepon pertamaku handphone-ku berbunyi. Nina menelepon dan mengabarkan bahwa dia sedang berada di kotaku untuk 3 hari promosi. Nina baru tiba di sebuah hotel dan akan mulai bekerja pukul 14.00 siang ini juga. Aku memberanikan diri untuk bertanya apakah aku bisa menemuinya sebelum jam 14.00. Nina berkata bahwa dia tidak keberatan dan ingin segera bertemu. Aku pun segera berangkat ke hotel tersebut dan menemui Nina yang sudah menungguku di coffe shop hotel. Nina mengenakan rok mini hitam dipadu dengan blazer sewarna serta kemeja warna putih tipis sehingga menampakkan bayang-bayang BH-nya yang berwarna hitam. Kami berbincang dengan akrab dan Nina menawarkan untuk mengunjungi kamarnya di lantai 2 hotel tersebut.

Sampai di kamar Nina melepaskan blazernya sehingga yang terlihat olehku adalah sosok tubuh wanita yang sangat menggiurkan. Sebagai gambaran Nina tingginya 165 cm dengan berat seimbang. Badannya padat, dengan payudara 36B. Tanpa sadar hal itu membuat batang kemaluanku berdiri seketika. Kami duduk berdampingan di ranjang yang berukuran king size. Aku memberanikan diri untuk memegang tangannya dan mengambil kesempatan pertama untuk mencium pipinya untuk melihat reaksinya. Ternyata Nina tidak menunjukkan reaksi menolak dan aku pun mulai berani. Kami berciuman bibir dan aku terkejut karena secara agresif dia mengeluarkan kemampuannya dengan French Kiss. Kami saling memasukkan lidah kami ke mulut masing-masing dan tanganku mulai menjalar ke bagian tubuhnya yang menonjol. Aku meraba payudaranya perlahan-lahan. Diawali satu tangan dan disusul tangan satunya lagi. Nina mulai mendesah, apalagi setelah tanganku menaikkan rok mininya dan meraba bagian luar kemaluannya. Aku mulai melepaskan pakaiannya dan dengan perlahan mencopot BH hitamnya disusul dengan rok mininya sehingga yang telihat olehku sekarang adalah pemandangan yang sangat luar biasa. Kemolekan seorang wanita yang dianugerahi kulit putih bersih, payudara yang kencang dan montok dengan puting kemerahan.

Celana dalamnya warna hitam dengan bahan transparan sehingga terlihat samar bulu kemaluannya yang tipis rapi. Aku segera menjulurkan lidahku ke puting payudaranya, bergantian kanan dan kiri, bermain di seputar aerola-nya, membasahi putingnya yang kemerahan itu. Putingnya mengeras sehingga membuatku semakin bernafsu. Tanganku perlahan menurunkan celana dalamnya dan aku mengusap bibir kemaluannya yang sudah basah secara hati-hati karena takut menyakitinya. Jari tengahku kutekan di tengah-tengah antara bibir kemaluannya sehingga sewaktu bergerak naik turun menyentuh klitorisnya. Dia menggelinjang nikmat dengan desahan panjang dan tangannya menarik dan mengacak-acak rambutku.

Aku menurunkan lidahku dari puting payudaranya, perlahan menyusuri bagian perutnya, bermain sebentar di sekitar pusarnya sehingga membentuk garis basah seperti aliran sungai. Kedua tanganku bermain di payudaranya, memilin halus puting yang sudah sangat keras tersebut. Sekarang wajahku sudah menghadap kemaluannya yang ternyata bulunya sudah dicukur habis dengan hanya menyisakan sedikit saja di atas klitoris dan itupun dicukur halus. Bibirku menjelajahi bagian luar kemaluannya dan dengan lidahku aku berusaha menerobos di antara bibir kemaluannya. Nina menggelinjang merasakan kenikmatan. Dengan jari-jari tanganku, aku membuka bibir kemaluannya dan aku pun membenamkan wajahku di sana.

Lidahku menjelajahi setiap milimeter bagian kemaluannya yang sudah basah. Aku memainkan bagian klitorisnya dengan lembut dengan ujung lidahku yang bergerak membentuk lingkaran. Jari tangan kananku kubasahi dengan air liurku dan kubiarkan bermain di lubang anusnya. Ketika Nina merasakan orgasme menghampirinya, ia menarik-narik rambutku, mendesah nikmat “Aaahh..” aku pun memasukkan lidahku ke liang kemaluannya, membenamkan ke dalamnya, maju mundur teratur dan ujung hidungku menggosok klitorisnya setiap kali aku memaju mundurkan lidahku. Jari tanganku kumasukkan sedikit ke lubang anusnya. Sampai suatu saat Nina tidak mampu menahan arus orgasmenya, ia menjerit keras sambil menarik rambutku dan membenamkan wajahku lebih dalam lagi ke liang kemaluannya. “Aaahh, Iwann.. enakk, ahh..”

Setelah arus orgasmenya mereda Nina berbalik menindih tubuhku (tinggiku 177 cm dengan berat 75 kg), ia menciumi bibirku, memainkan lidahnya dalam mulutku sambil tangannya melucuti semua yang kukenakan. Lidahnya menyusuri bagian leherku, bermain di telingaku, turun ke puting susuku dan bergerak melingkar di bagian tersebut. Aku merasakan geli yang luar biasa yang membuat perutku serasa kejang.

Tangannya memainkan batang kemaluanku yang berukuran 16 cm dengan kepala batang kemaluan berbentuk seperti jamur. Dengan gerak yang sangat cepat ia menurunkan wajahnya dan memasukkan kepala kemaluanku ke dalam mulutnya. Ia membuat gerakan naik turun dan tetap menggunakan lidahnya untuk memainkan batang kemaluanku.

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar

Kadang-kadang Nina menghisap dengan keras kepala batang kemaluanku sambil melirikku untuk melihat reaksiku. Tatapan matanya sungguh seksi saat itu. Beberapa kali ia memasukkan semua kemaluanku ke dalam mulutnya sehingga aku bisa merasakan ujung kemaluanku seperti menekan tenggorokannya sementara lidahnya berputar-putar.

Aku hanya bisa mendesah nikmat dan tanganku menekan kepalanya untuk memainkan irama. Nina mengeluarkan kemaluanku dari mulutnya dan digantikan tangannya yang membuat gerakan naik turun di batang kemaluanku yang basah karena air liurnya sementara kedua kakiku diangkatnya sehingga membentuk huruf V dan ia pun memainkan lidahnya di sekitar lubang anusku. “Aaahh..” aku mendesah keras ketika lidahnya pertama kali menyentuh lubang anusku. Aku belum pernah merasakan rasa nikmat dan geli seperti ini.

Setelah itu ia kembali memainkan kemaluanku, lidahnya menjulur mengikuti batang kemaluanku, naik turun berirama, dan turun ke “telur”-ku yang dihisap pelan olehnya. Setelah beberapa saat kami pun berganti posisi, kali ini kami mencoba posisi 69 dengan Nina di bagian bawahku. Aku membuka bibir kemaluannya dengan jari-jariku dan memainkan lidahku di klitorisnya. Nina memasukkan batang kemaluanku ke mulutnya dan membuat gerakan naik turun dengan cepat. Sampai suatu ketika ia mendadak menekan pinggulnya ke wajahku dengan kuat karena orgasmenya kembali. Basah wajahku karena cairan yang keluar dari kemaluannya tak kuhiraukan.

Aku pun mempercepat gerakanku karena kurasa spermaku sudah mendesak untuk dikeluarkan. “Aku hampir keluar.. ahh..” Nina seperti tidak mendengarkanku dan tetap memaju-mundurkan mulutnya tambah cepat dan ketika aku mencapai puncaknya dia tetap tidak melepaskan kemaluanku dari mulutnya. “Aaahh, ahh, ahh..” aku mendesah panjang ketika spermaku keluar dan melesat ke dinding tenggorokannya. Nina memundurkan mulutnya sampai batas kepala batang kemaluanku dan kepala kemaluanku dihisap kuat olehnya sehingga pipinya terlihat kempot, tangannya membuat gerakan mengocok batang kemaluanku. Aku menggelinjang merasakan geli dan nikmat yang sangat dahsyat. Batang kemaluanku dihisap dan lidahnya membersihkan sisa-sisa sperma yang tertinggal di batang kemaluanku.

Tak ada sedikitpun yang tersisa. Batang kemaluanku bersih mengkilat. Aku melihatnya tersenyum dan membuka mulutnya, memamerkan spermaku yang ada di mulutnya dan ia menelannya sambil menatapku lekat-lekat. Suatu pengalaman yang sangat hebat buatku karena aku belum mengalami pengalaman seperti ini dengan Anita istriku.

Kami berbaring berpelukan di ranjang hotel tersebut sambil menyalakan rokok. Nina pun bercerita bahwa ia memang maniak dengan apa yang namanya SEKS. Hubungannya dengan suaminya baik-baik saja. Mereka sudah menikah 5 tahun tetapi belum mempunyai anak karena Nina masih ingin mengejar karirnya, sedangkan suaminya selalu memaksanya untuk mempunyai anak. Ia bercerita bahwa ia selalu merasa puas berhubungan seks dengan suaminya, hanya saja ia malu untuk berterus terang kepada suaminya bahwa ia sebenarnya ingin frekuensi berhubungan lebih banyak lagi karena takut kalau suaminya menganggapnya maniak. Ia juga bercerita bahwa ia sudah mengetahuiku sejak lama dan menyukaiku karena wajahku seperti mantan pacarnya ketika SMA dulu.

Dua batang rokok sudah habis, aku menggendongnya ke kamar mandi dan menyalakan shower. Kami saling menyabuni tubuh dan memainkan bagian vital masing-masing. Setelah tubuh kami bersih kami tidak segera mengeringkan badan tetapi Nina berjongkok di depanku dan memasukkan batang kemaluanku ke dalam mulutnya.

Ia memaju mundurkan kepalanya sambil tangannya mengocok batang kemaluanku.

Aku hanya bisa bersandar ke dinding kamar mandi sambil menikmati hisapannya. Karena batang kemaluanku sudah keras sekali, aku pun mengangkat tubuhnya dan mendudukkannya ke meja wastafel di kamar mandi. Aku memainkan kepala kemaluanku di bibir kemaluannya, membuat gerakan melingkar perlahan sampai kurasakan kemaluannya basah.

Aku memasukkan batang kemaluanku sampai bagian kepala kemaluanku dan memaju-mundurkan pantatku. Nina yang sudah bernafsu mendesah-desah menyuruhku memasukkan semuanya.

Aku mendorong kemaluanku perlahan sampai kurasa sudah masuk seluruhnya dan aku menggerakan pantat maju-mundur makin lama makin cepat. Ketika kurasakan Nina sudah mendekati puncaknya aku melambatkan gerakan pantatku dan membuat gerakan memutar sehingga batang kemaluanku tertanam lebih dalam di kemaluannya. Nina menghisap puting susuku dengan kencang, aku memutar-mutar pinggulku lebih cepat sambil kulihat pantulan badan kami yang basah dari kaca di depanku.

Nina mendesah keras, “Wann.. aku orgasmee.. ohh.. ahh.. ahh,” suaranya seperti tertahan karena ia menggigit bibirnya sendiri. Aku menurunkannya dari meja wastafel, membalikkan tubuhnya dan dengan cepat memasukkan batang kemaluanku ke dalam lubang kemaluannya. Agen Judi Online

Dengan posisi seperti ini, doggie style, aku menarik rambutnya, mengangkat kepalanya sehingga ia bisa melihat gerakan-gerakan kami melalui kaca di depannya.

Jariku kumasukkan ke mulutnya, dihisap dan dibasahi dengan liurnya dan kemudian kumasukkan jari telunjukku ke lubang anusnya sambil tetap menggerakkan pantatku maju mundur.

Ketika orgasmenya datang lagi, jari telunjukku serasa diremas kencang oleh otot anusnya dan hal itu membuatku tidak tahan lagi.

Orgasme kami datang bersamaan, ia menjerit kencang bersamaan dengan semprotan spermaku ke dalam rahimnya. Setelah kurasa batang kemaluanku mengecil dalam kemaluannya aku pun menarik keluar perlahan dan aku membalikkan badannya.

Kami berciuman, bertukar liur melalui lidah kami yang liar dan ia berlulut di depanku dan memasukkan kemaluanku ke dalam mulutnya. “Cleaning service,” kata Nina sambil tertawa.

Kami mandi sekali lagi dan kali ini benar-benar sampai badan kami kering kembali. Aku pamit untuk pulang ke rumah karena ia harus mempersiapkan acaranya dan kami berjanji untuk bertemu lagi malam sehabis acaranya selesai.

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar

Sebenarnya lanjutan cerita ini masih panjang dan berliku. Apakah hubungan kami masih berlanjut?

Apakah dari hubungan seks yang panas membara itu Nina mengalami perubahan dalam tubuhnya? Aku akan meneruskan cerita ini jika para pembaca sekalian menyukainya. Saya tunggu komentar anda sekalian.

Saya mohon maaf apabila tulisan saya kurang teratur karena saya belum pernah menulis sama sekali.

Saya menulis ini karena ingin menceritakan pengalaman saya kepada para pembaca sekalian. Terima kasih.

Kisah Taro – Vina Gadis Mahasiswi Di Kampusku

TAROSLOT Vina Gadis Mahasiswi Di Kampusku Kisah Seks Vina Gadis Aku punya seorang pacar yang kuliah di salah satu Universitas ternama yang berlokasi di daerah Grogol. Karena berasal dari daerah jawa Timur, maka pacarku tinggal di sebuah kost khusus mahasiswi. Saya sendiri sudah bekerja, dan juga berasal dari universitas yang sama. Secara keseluruhan, pacarku sangat baik, setia dan cantik, tetapi masih konvensional, alias tidak mau berhubungan sex sebelum menikah secara resmi. Sebaliknya, saya termasuk laki-laki yang mempunyai libido tinggi. Sementara ini saya hanya bisa memuaskan nafsu birahi saya dengan masturbasi, tetapi keadaan berubah 180 derajat setelah saya jadian dengan pacarku.

Setelah pulang kerja, saya langsung mengunjungi kost pacarku yang bernama Fransisca. Saya bagaikan masuk ke sebuah alam erotis ketika mengunjungi kostnya. Ada sekitar 8 penghuni yang terdiri dari mahasiswi tingkat 1 sampai tingkat 4 (Fransisca telah sampai pada tingkat 4), satu diantaranya yang tingkat 3 memiliki wajah yang cantik, namun badannya tidak selangsing Fransisca. Namanya Vina, kamarnya ada di lantai 3. Aku sering membayangkan bersetubuh dengan Vina, dan penisku memberikan reaksi yang sangat menyenangkan, yaitu orgasme. Aku sering bermasturbasi sambil membayangkan Vina, sampai akhirnya timbul sebuah ide nekat dan gila di benakku. Disinilah awal dari petualanganku yang nekat.

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar

Aku memutuskan untuk mencuri celana dalam Vina. Telah beberapa kali aku naik ke lantai 3 bersama dengan Fransisca, di lantai 3 ada sebuah rak khusus yang digunakan oleh pembantu kost untuk menaruh pakaian yang telah dicuci. Bagusnya lagi, masing-masing rak telah diberi nama supaya memudahkan pengambilan oleh pemilik baju (dan tentunya memudahkanku juga untuk mengambil celana dalamnya).

Suatu sore ketika aku berkunjung, anak-anak kost yang lain bergerombol keluar untuk makan malam. Kebetulan juga, Fransisca sedang mandi, biasanya memakan waktu sekitar 15 sampai 25 menit. Aku mempunyai banyak waktu untuk melaksanakan rencanaku. Dengan jantung yang berdebar keras, keringat membasahi tubuhku, perasaan was-was dan tentunya penisku yang berdiri kegirangan. Terdapat 3 buah celana dalam yang berbahan licin dan halus di bawah 3 tumpuk BH nya. Langsung kuambil yang berwarna kulit (ada 2 warna; satu berwarna pink dan sisanya berwarna kulit) dan kutempelkan pada wajah horny ku dan kuhirup aromanya. Sayangnya yang tercium hanyalah wangi pelembut cucian, tetapi tetap tidak mengurangi rasa horny ku. Segera kumasukkan ke kantong celanaku dan meninggalkan TKP untuk menghindari resiko yang tertangkap yang memalukan. Aku kembali menunggu di lantai 2 dengan perasaan yang berdebar-debar takut ketahuan.

4 jam kemudian aku sudah sampai rumah. Langsung kumasuki kamar mandi, kulepas celana dan dan celana dalamku, kejantananku sudah basah dan siap untuk menerima hadiah yang telah ditunggu-tunggu. Dengan perasaan deg-deg-an ku keluarkan celana dalam Vina dan sekali lagi kutempelkan pada wajahku. Kuposisikan sisi dalam yang langsung bersentuhan dengan bibir vaginanya pada hidungku. Meskipun hanya tercium wangi dari pelembut, kubayangkan aku sedang menghirup aroma exotis dari vaginanya. Secara refleks, lidahku terjulur keluar dan kubayangkan sedang menjilati celah cintanya. Penisku makin bertambah keras dan panjang.

Kuposisikan bagian selangkangan celana dalamnya di kepala kejantananku, kemudian kubalutkan bagian lain dari celana dalamnya pada batang penisku. Tangan kiriku menggenggam penisku yang terbungkus oleh pengganti vagina Vina dan langsung mengocoknya dengan perlahan-lahan. Gesekan yang terjadi menimbulkan rasa sedikit perih pada penisku, tetapi hilang secara berangsur-angsur karena dilumasi oleh cairan pra ejakulasiku. Irama masturbasi kupercepat. Getaran-getaran listrik yang erotis terus membombardir syaraf-syaraf penis dan otakku. Akhirnya orgasme pun datang dengan indah. Tangan kananku menyingkap sebagian dari celana dalam Vina untuk mengeluarkan kepala penisku.

Sebetulnya aku ingin sekali mengeluarkan cairan kenikmatanku pada celana dalamnya, tetapi itu akan meninggalkan bukti yang jelas. Tiga semprotan panjang dan kuat mengawali arus orgasmeku yang indah. Setelah kenikmatan duniawiku berakhir, ku lepas celana dalamnya dari penisku dan mengamatinya. Terdapat bercak basah yang disebabkan oleh cairan pra orgasme ku. Di satu pihak aku ingin sekali meninggalkan jejak birahiku, tetapi di lain pihak aku takut ketahuan. Kalau ketahuan akan sangat memalukan dan menyusahkan. Kuputuskan untuk membiarkan apa adanya, kusimpan CD tersebut pada kantong celanaku dan kulanjutkan dengan mandi.

Malamnya aku bermasturbasi kembali dengan CD Vina. Benar-benar pengalaman yang menegangkan dan seksi.

Keesokan sorenya keadaan masih kondusif dan kukembalikan CD yang telah kunodai dan kuambil lagi yang lain, kali ini berwarna merah muda. Berbahan tipis licin dan halus dengan sedikit renda bermotif pada bagian depan.

Hal ini terus berlanjut, terkadang hanya ada sebuah CD pada tumpukan bajunya, sehingga aku terpaksa harus melakukannya dengan cepat di wc kos. Minggu berikutnya aku dikejutkan dengan impianku. Ketika ku hirup aroma dari CD nya, aku mencium sesuatu yang sudah kukenal dengan baik, dan kejantananku pun membenarkannya.

Aku mencium aroma exotis dari CD nya. Bagian CD yang bersentuhan langsung dengan surga duniawinya terasa agak lembab dan kaku. Tidak salah lagi, ini adalah aroma segar dari madu cintanya. Setelah sampai di rumah, ku tempelkan CD Vina pada mulut dan hidungku, dan kuhirup dalam-dalam. Jantungku berdebar kencang karena kegirangan tetapi ada juga rasa takut yang menyelimuti pikiranku.

Apa maksud dari semua ini? Tapi saat ini aku tidak peduli. Langsung kubalutkan penisku dengan CD nya dan masturbasiku terasa beda, lebih indah, lebih menggetarkan. Kali ini aku benar-benar hilang dalam kenikmatan yang dihasilkan oleh penisku. Sampai akhirnya madu murniku bertemu dengan madu cinta Vina. Entah berapa gelombang kenikmatan orgasmik yang kualami. Ketika tersadar, bagian selangkangan CD nya telah dipenuhi dengan madu kental berwarna putih kekuningan.

Keesokan harinya kukembalikan CD yang kuambil kemarin dan kutukar dengan yang baru. Celana dalamnya juga masih memiliki aroma exotis yang sama. Tidak terlihat perubahan pada sikap dan ekspresi wajah Vina ketika kami saling bertemu pandang. Hari berikutnya aku dikejutkan dengan celana dalam Vina yang benar-benar masih basah, aromanya benar-benar segar dan memabukkan. Sepertinya Vina baru saja selesai bermasturbasi dan sengaja membiarkanku menemukannya. Kesadaranku telah diambil alih oleh penisku, langsung aku masuk kamar mandi yang letaknya berseberangan dengan kamar Vina. Kepala kejantananku tidak henti-hentinya bergetar ketika bagian selangkangan yang basah itu menempel dengan lembut dan hangat. Baru saja kukocok beberapa kali, tiba-tiba terdengar ketukan pada pintu kamar mandi. Aku terkejut dan dengan cepat menyimpan kembali kejantananku dan mengantongi CD Vina, dan berpura-pura menyiram closet.

Ketika pintu kubuka, Vina berdiri tepat di hadapanku dan mendorongku kembali dalam kamar mandi. Kali ini Vina juga berada di dalamnya. Keringat dingin bercucuran dari tubuhku. Tangan-tangan Vina langsung merogoh-rogoh semua kantongku dan akhirnya ia mendapatkan celana dalamnya yang kusimpan di kantong belakang.

“Aku sudah tahu.. Ko Indra lah pelakunya..” ungkap Vina.

Tiba-tiba Vina langsung membuka celanaku dan mengeluarkan penisku yang sempat melemas karena shock. Dengan kedua tangan ia membelai dan meremas-remas dengan lembut penisku yang sudah basah. Rasa horny dan keringat dingin masih menyelimuti tubuh dan pikiranku. Namun, kejantananku kembali berereksi di dalam belaian Jari-jari Vina yang cekatan.

Pandangan Vina terus terpana pada penisku. Ketika penisku sudah mencapai ketegangan maksimalnya, mulut Vina sedikit terbuka, nafasnya memburu sambil mengeluarkan desahan halus.

Kedua tangannya dengan perlahan namun mantap bermain dengan kejantananku. Suara di dalam hatiku mengatakan inilah saatnya, lagipula aku yakin Vina bukan lagi seorang gadis perawan.

Kuangkat dagunya sehingga aku dapat melihat wajahnya dengan dekat. Ia menginginkannya, itulah ekspresi yang tertulis jelas pada wajahnya.

Langsung kucumbu bibirnya yang segar dan kedua tanganku langsung menyingkap bagian bawah daster berwarna putih yang dimulai dari pertengahan paha. Kejantananku bergetar dan menjadi lebih keras dan panjang.

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar

Vina tidak memakai celana dalam, pantatnya yang lembut dan kenyal ku remas-remas. Demi menghemat waktu, tangan kiriku langsung mendarat di lembah cintanya yang kebanjiran, dan tangan kananku menuju puncak buah dadanya (juga tanpa BH). Dadanya yang berukuran 36C ku remas-remas dan klitorisnya pun mendapatkan pelayanan istimewa dari jari-jariku. Agen Judi Online

Tubuh Vina tak henti-hentinya bergetar dan mempercepat irama kocokan tangannya pada penisku. Ku senderkan Vina pada dinding kamar mandi, kuangkat kaki kirinya, kemudian tangan kiriku menuntun kejantananku menuju lembah cinta duniawi. Vina hanya berdiri pasrah menunggu penisku. Ketika ujung kepala penisku bersentuhan dengan bibir vaginanya yang basah dan hangat, Aku pun sempat bergetar. Perlahan-lahan kudorong masuk kepala penisku. Tidak ada hambatan dan gesekan yang bearti, karena celah cintanya benar-benar basah dan licin. Mulut Vina terbuka lebar, matanya tertutup rapat.

Kudorong lagi sampai hampir setengah dari panjang penisku, kemudian kutarik keluar dan kudorong masuk lagi. Sedikit demi sedikit akhirnya seluruh penisku sudah tertanam di dalam vaginanya yang sempit dan basah. Untuk sesaat aku tidak bergerak dan merasakan dinding-dinging liang cintanya mendekap kejantananku. Kulihat jam tanganku, hanya tersisa 10 menit sebelum Sisca keluar dari kamar mandinya.

Vina memelukku dengan erat, aku langsung menyetubuhinya dengan perlahan-lahan. Setiap tarikan dan dorongan menciptakan sensasi erotis yang sangat indah. Irama kupercepat bagaikan piston mobil yang memompa dalam putaran mesin yang tinggi. Desahan dan erangan Vina makin membuatku bernafsu, apalagi tidak sampai 2 menit Vina sudah meluncur ke alam orgasme yang tiada batasnya. Aku jadi berpikir, siapa yang sebenarnya lebih horny dan menikmati permainan ini. Jawabannya sudah jelas.

“Penisnya besar dan kuat sekali..” Vina membisikkan kata-kata tersebut di telingaku sambil terus menikmati persetubuhan ini.
“Memangnya kamu belum pernah ketemu yang sebesar ini?”
Vina menggeleng, “Punya cowokku cuma 5 cm dan kurus..”
“Jadi lebih enak yang mana?” tanyaku.
“Tentu saja punya Ko Indra, rasanya benar-benar pas..”

Vina yang baru berumur 20 tahun benar-benar cocok dengan seleraku. Aku paling suka bercinta dengan daun-daun muda. Vina, daun mudaku yang cantik, akan kubuat dia tidak dapat melupakan persetubuhan ini. Setelah Vina selesai menikmati sisa-sisa orgasmenya, ia melepaskan diri dari dekapanku dan berlutut di hadapan kejantananku.

Lidahnya terjulur dan menyapu sepanjang batang penisku yang basah diselimuti oleh madu cintanya.

Dengan cekatan Vina menjilati penisku, kemudian mengulum kepala penisku yang merah.

Mulutnya yang hangat ditambah dengan tarian liar yang dilakukan oleh lidahnya membuat penisku berdenyut-denyut seperti orgasme.

Untuk beberapa saat ia hanya mengulum kepala penisku, kudorong kepalanya dengan lembut.

Vina mengerti apa yang kuinginkan, ia mulai melahap seluruh batang penisku.

Ia sedikit mengalami hambatan yang disebabkan oleh panjangnya kejantananku.

Namun rongga mulutnya dengan cepat dapat beradaptasi, sehingga Vina pun bercinta dengan kejantananku menggunakan mulutnya.

Guncangan kuat mengawali orgasmeku yang kencang dan hebat.

Vina sempat tersedak dan mengeluarkan penisku dari dalam mulutnya.

Kupegang penisku sambil mengocoknya, mulutnya yang terbuka menjadi sasaran tembak madu kejantananku.

Beberapa tetes maduku mengenai hidung dan pipinya. Pemandangan yang erotis sekali. Vina menutup mulutnya dan langsung menelannya.

Kemudian penisku kembali hilang di dalam mulutnya. Lidahnya sibuk menyapu sisa-sisa maduku dan dihabiskan semuanya.

Kusuruh Vina berdiri, ia menatapku dengan expresi puas dan nakal, senyumnya yang manja ditambah dengan noda madu putihku yang masih menempel di wajahnya membuat ku horny lagi.

Jari telunjuk dan tengah tangan kanannya menyapu hidung dan pipinya, kemudian jarinya langsung dikulum di dalam mulutnya.

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar

Sudah saatnya aku keluar dan menunggu di tempat biasa.

Vina dengan cepat menyelipkan selembar kertas kecil ke kantong celanaku.

Kertas itu berisikan no telepon Vina.

Vina membantuku merapikan baju dan celanaku.

“Besok, jangan ambil celana dalamku lagi..”

Timbul rasa kecewa di dalam hatiku.

“Langsung saja..” Vina menempelkan tanganku pada pintu kenikmatan duniawinya.

Aku yakin ia telah merasakan arti sebenarnya dari bercinta. Meskipun kilat, namun menimbulkan kesan yang dalam.

Kuhapus keringatku dengan tissue dan menyambut Sisca yang baru selesai mandi.

Setelah hari ini hampir setiap hari kami bercinta kilat di kamar mandi lantai 3.

Vina menjadi tempat pelampiasan nafsuku yang menggebu-gebu. Hubunganku dengan Vina hanyalah murni sebatas kenikmatan seksual, karena kami sangat menikmatinya.

Kisah Taro – Mbak Chia Menjadi Pelampiasan Seksku

TAROSLOT Kisah Taro – Mbak Chia Menjadi Pelampiasan Seksku, Kisah Seks Pelampiasan Nama aku Randi 21 tahun, aku dua bersaudara, aku anak kedua dimana kakakku perempuan berusia 5 tahun lebih tua dariku. Aku ngin menceritakan kejadian yang menimpa kehidupan seks aku 3 tahun yang lalu.

Pada waktu itu aku berumur 16 tahun masih 1 smu, sedangkan kakak aku berusia 23 tahun dan sudah kuliah. Kakakku orangnya memakai jilbab. Meskipun kakakku memakai jilbab dia sangat sexy, orang bilang mukanya sexy banget, demikian pula postur tubuhnya, tinggi 160 cm, kulit putih dan bra aku kira 36-an, tapi yang paling menyolok dari dia adalah pantatnya yang bulat besar dan bahenol, ini dapat aku nilai karena aku sering mengintip dia waktu dia sedang mandi atau sedang ganti pakaian. Jika berjalan ke mal ataupun kemanapun dia pergi, dia selalu pakai baju yang agak ketat meskipun dia memakai jilbab, orang selalu memandang goyangan pinggul dan pantatnya. Sampai-sampai aku sebagai adik kandungnyapun sangat menyukai pantat dan pinggul kakakku itu.

Meskipun kakakku memakai jilbab, kebetulan kakakku menyukai baju-baju model agak ketat dan celana agak ketat pula sehingga agak mencetak kemontokan dan keindahan tubuhnya. Apalagi jika dirumah, meskipun dia selalu memakai jilbab atau kerudung, dia selalu memakai baju tidur yang panjang tapi agak tipis sehingga agak terlihat belahan pantat dan celana dalamnya. Sebagai remaja yang baru puber dan juga olok-olok dari teman-temanku diam-diam aku sangat terangsang bila melihat pinggul kakakku. Sebaga efek sampingnya aku sering melakukan onani di kamarku atau di kamar mandi sambl membayangkan gimana rasanya kemaluanku dijepit diantara pantat montoknya.

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar

Keinginan itu kurasakan sejak aku duduk di bangku 1 smu ini, aku sering mencuri-curi pandang untuk mengitip CD-nya apabila dia memakai rok. Dia mempunyai pacar yang berumur setahun lebih muda dari padanya. Aku sering memergoki mereka pacaran di ruang tamu, saling meremas tangan sampai mereka berciuman.

Suatu hari aku memergoki pacarnya sedang menghisap buah dada kakakku di kamar tamu meskipun baju dan jilbabnya tetap terpasang di badannya, kakakku hanya mengeluarkan buah dadanya dari kancing yang terlepas sebagian, mereka langsung belingsatan buru-buru merapihkan bajunya. Malam harinya kakakku mendatangi kamarku dan memohon kepadaku agar tidak menceritakan apa yang aku lihat ke orang-orang terutama pada ayah dan ibuku.

Dik, jangan bilang-bilang yah, abis tadi si Hendra (pacarnya) memaksa Mbak, katanya. Aku Cuma mengganguk dan melongo karena kakakku masuk kekamarku menggunakan jilbab dan baju yang longgar(daster) tetapi agak tipis sambil membawa sebuah novel, sehingga paha dan dadanya yang montok terlihat karena dikamarku agak gelap sedangkan diluar lampu terang benderang. “hai, kok melongo???? “ …aku jadi gelagapan dan bilang “ia- ia mbak, aku ngga akan bilang-bilang” kataku.

Tiba-tiba dia rebahan di ranjangku dengan tertelungkup sambil membaca novel, aku memandanginya dari belakang membuat kemaluanku ngaceng karena pantat kakakku seolah-olah menantang kemaluanku. Berkali-kali aku menelan ludah. Dan pelan-pelan aku meraba kemaluanku yang tegang. Sampai kira-kira lima menit, dia menoleh ke arahku dan aku langsung melepas tanganku dari kemaluanku dan berpura-pura belajar. Kakakku mengajakku lari pagi besok hari dan dia memintaku menbangunkannya jam 5 pagi. Aku mengiakannya. Ketika dia keluar kamarku, aku melihat goyangan pinggulnya sangat sexy, dan begitu dia menutup pintu, aku langsung mengeluarkan kemaluanku dan mengocoknya, tapi sialnya tiba-tiba kakakku balik lagi dan kali ini da melihatku mengocok

kemaluanku. Dia pura-pura tidak melihat dan berkata “jangan lupa bangunin mbak jam 5 pagi “. Lagi-lagi aku gelagapan “ia- ia – ia” kataku. Kakakku langsung pergi lagi sambil ngelirik ke-arah kemaluanku dan tersenyum. Malam itu aku ngga jadi beronani karena malu dipergoki kakakku.

Pagi harinya jam 5 pagi aku ke kamarnya dan kudapari dia sedang tidur mengakang…. Lagi-lagi aku melotot melihat pemandangan itu dan aku mulai meraba-raba pahanya, sampai kira-kira 2 menit dan ku-remas paha montoknya dia terbangun danku buru-buru melepaskan tanganku dari pahanya.

Singkat cerita kami lari pagi, dia mengenakan jilbab atau kerudung sedangkan bajunya dia mengenakan training yang agak ketat sehingga setiap lekuk pinggul dan pantatnya terlihat sexy sekali dan tiap laki-laki yang berpapasan selalu melirik pantat itu. Begitu selesai lari pagi, kita pulang naik angkutan bus dan kebetulan penuh sesak, akibatnya kita berdesak-desak. Entah keberuntungan atau bukan, kakaku berada di depanku sehingga pantat montoknya tepat di kemaluanku . Perlahan-lahan kemaluanku berdiri dan aku yakin kakakku merasakannya.

Ketika bus semakin sesak, kemaluanku makin mendesak pantatnya dan aku pura-pura menoleh ke-arah lain. Tiba-tiba kakakku mengoyangkan pantatnya, karuan aku kenikmatan. ‘dik, kamu kemarin ngapain waktu mbak ke kamar kamu?” katanya “kamu onani yah??? Katanya lagi aku diam seribu basa karena malu. ‘makanya buru-buru cari pacar” katanya. “emang kalo ada pacar bisa digini yah?” kataku nekat sabil menonjokkan kemaluanku dipantatnya. “setidaknya ada pelampiasan” timpal kakakku. . “wah enak dong mbak ada pelampiasan?”tanyaku. “tapi ngga sampe gini” kata kakakku lagi sambil menggoyangkan lagi pantatnya. “kenapa” tanyaku. Sebelum dia menjawab kami sudah sampai tempat tujuan.

Pada sore hari itu, ketika aku pulang sekolah, kudapat rumah sepi sekali dan perlahan-lahan aku masuk rumah dan ternyata kakakku dan pacarnya sedang diruang tamu saling cium dan saling raba. Aku terus mengintip dari balik pintu, selembar demi selembar pakaian pacar kakakku terlepas sedangkan kakakku masih memakai jilbab dan baju jubahnya masih terpasang tetapi sudah tersingkap sampai sebatas perut, sehingga terlihat CD hitamnya yang mini dan sexy dan pacarnya sudah tinggal memakai CD saja. Kulihat tangan kakakku menelusup ke dalam CD pacarnya dan meremas serta mengocok kemaluan pacarnya yang tegang.

Pelan-pelan tangan pacarnya membuka CD kakakku dan terbukalah pantat bahenol nan montok milik kakakku. Pacarnya meremas-remas sambil meringis karena kocokan kakakku pada kemaluannya. ‘oh, aku udah ngga tahan” kata pacarnya “aku pengen masukin ke memekmu” katanya sambil mendorong kakakku sehingga tertelungkup disofa.

Ku lihat dia semakin mengangkat baju kakakku tetapi jilbabnya tetap terpasang tetapi sudah agak kusut dan menindihinya dari belakang kan berusaha menyodokan kemaluannya ke kemaluan kakakku dari arah belakang. Tapi begitu nempel di pantatnya, kuliha ar maninya tumpah ke pantat kakakku. “ohhh” dia melenguh dan kakakku menoleh kebelakang” kok udah” tanyanya Pacarnya bilang “maaf aku ngga tahan” katanya . Tiba-tiba lampu padam dan telepon HP sang pacar berdering dan di balik pintu aku sedang beronani ria sambil melihat kemontokan tubuh kakakku. Setelah menerima HP, sang pacar menyalakan sebatang lilin kecil diatas lemari dan dia berpakaian dan buru-buru pamit. “Aku ngga anterin kedepan pintu yah “ kata kakakku sambil tetap tertelungkup di sofa….. Begitu sang pacar hilang , nafsuku sudah ke ubun-ubun, di kegelapan remang-remang aku mendekati kakakku dan setelah dekat, dari jarak kira-kira satu meter aku memandangi bagian belakang tubuh telanjang kakakku, berkali-kali menelan ludah melihat pantat bahenol kakakku.

Karena udah ngga tahan, aku pelan-pelan membuka celanaku sampai copot dan kulihat kemaluanku yang besar dan panjang (itu menurut teman-temanku sewaktu kami berenang dan membandingkan kemaluan kami) berdenyut-denyut minta pelampiasan. Aku langsung menindihinya dari belakang, dan untungnya kakakku mengira sang pacar belum pulang dan masih ingin ngentot dia. “aw…., dra (nama pacarnya hendra) kok ngga jadi pulang” tanyanya ,

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar

karena kondisi ruangan sangat gelap sehingga dia tidak menyadari bahwa adiknya sedang berusaha menempelkan kemaluannya ke kemaluanya. “aw dra jangan dimasukan aku masih perawan katanya ditempelin aja dra aku masih perawan’ katanya memohon. Karena aku udah tahan, maka pelan-pelan ku bimbing tangannya untuk menggengam kemaluanku dan agar ditutun ke kemaluannya. Begitu dia megang “dra, kok gede amat sih”katanya heran (soalnya punya pacarnya jauh lebih kecil daripada punyaku)sambil membimbing kemaluanku dan menempelkan kekemaluannya. “gosok pelan-pelan dra”, aku menekan dan gila bener-bener nikmat. Setelah kira kira dua menit aku menggosokkan kemaluanku ke kemaluan kakakkut akhirnya aku mencapai klimaksnya dan crot…crot..crot…spermaku menyembur ke pantat kakakku.

Aku tetap memeluk tubuh kakakku dan pelan-pelan aku meninggalkannya. “dra, mau kemana?” teriaknya aku buru-buru memungut celana dan memasuki kamarku dan masih celana dan CD ku belum kupakai aku rebahan di ranjangku sambil kututupi dengan selimut tipis membayangkan kenikmatan yang barusan terjadi.

Tba-tiba telepon berdering dan lampu menyala. kudengar kakaku menerima telepon itu dia herannya setengah mati karena yang menelepon adalah pacarnya si henra. “dra, kok kamu udah ada di rumah lagi jangan main-main yah kamu dimana, udah enak langsung lari” Beberapa saat kemudian kudengar bunyi telpon dibanting.

Dan dikamarku, aku cepat-cepat mematikan lampu dan pura-pura tidur. Semenit kemudian kakakku masuk ke kamarku dan melihat aku tidur berselimut dia menghampriku dan duduk di tepi ranjangku. Di kegelapan kamarku kuintip kakakku masih memakai pakai dan jilbab yang tadi dia pakai,dia ngga berani membagunkanku malahan rebahan disampingku. Kesunyian sekitar 15 menit, kemudian kuintip ternyata kakakku tertidur. Akupun tertidur sampai keesokan harinya.

Setelah kejadian hari itu aku selalu membayangkan betapa enaknya tubuh kakakku meskipun hanya menempelkan dan menggosokan kemaluanku pada kemaluannya saja. Pada suatu siang, aku ingin meminjam kaset lagunya.

Karena sudah biasa, aku pun masuk tanpa mengetuk pintunya. Dan betapa terkejutnya aku ketika kulihat mbak Chia kakakku sedang tidur-tiduran sambil memejamkan matanya. Tangannya masuk kedalam CD nya sedangkan jilbab dan bajunya masih terpasang, hanya bajunya sudah tersingkap sebatas perut. Spontan, ia terkejut ketika melihatku.Aku segera keluar.

Tak sampai satu menit, mbak Chia keluar (pakaiannya sudah rapi meskipun jilbabnya agak kusut). Ia memintaku agar merahasiakan hal itu dari ayah ibuku. Lalu kujawab:
“Aku janji ga bakal bilangin hal ini ke ayah ibu koq.”
“Thank’s ya dik.”
“Eh, emangnya onani itu dosa ya?”
Bukan jawaban yang kudapatkan, malah tatapan kakaku yang lain dari biasanya. Bagai disihir, aku diam saja saat dia menempelkan bibirnya ke bibirku. Dilumatnya bibirku dengan lembut. Dikulumnya, lalu lidahnya mulai menembus masuk ke dalam mulutku. Aku segera menarik diri darinya, tapi ia malah memegang tanganku lalu mengarahkannya ke dadanya dan kurasakan betapa empuknya buah dada kakakku. Refleks aku berontak karena aku malu. Tetapi kakakku bilang,”lakukanlah dik seperti yang kau lakukan tempo hari padaku”.
Aku kaget “ja..jadi mbak tahu apa yang kulakukan pada mbak tempo hari.” jawabku gugup.
“ya” jawab kakakku.
“maafkan aku mbak…” ucapku
Belum selesai aku berkata, ia sudah melumat bibirku. Dan kali ini lidahnya berhasil memasuki mulutku. Kami berciuman sangat lama. Setelah puas berciuman, Ia malah menarikku ke kamarnya. Disana aku direbahkan, dan ia membuka celana dan CD ku. Kakakku tersenyum melihat kemaluanku yang sudah mengacung tegak. Ukurannya sekitar 18 cm. Lebih panjang dari punya pacar kakakku, Hendra.
Melihat kakakku tersenyum, aku mulai menarik ke atas baju kakakku. Rupanya kakakku sudah membuka Branya sehingga akupun bisa langsung melihat payudaranya yang berukuran 36B itu. Kumulai menyentuh dan meremas Payudara kakakku yang lembut, sementara baju dan jilbabnya masih terpasang walaupun agak kusut. Kakakku menggelinjang merasakan kenikmatan dan mendesah keenakan.
Setelah aku melihat kakaku sudah terangsang, Aku membuka CD warna hitam kakakku sehingga kini terpangpanglah kemaluan kakakku yang berbulu lebat tapi halus itu.

Sekarang aku memegang kemaluanku dan mengarahkan kemaluanku ke mulutnya. Dia menutup mulutnya rapat-rapat.

“Ayo donk mbak! Isep! Kayak mbak ngelakuinnya buat pacar mbak.”
“Koq kamu tahu?”
“Ya tahu donk..kan aku sering ngintipin mbak begituan ama pacar mbak”
“Ayo mbak.” Rengekku.

Kakakku pun mulai tertantang mempraktekkan kemampuan lidahnya. Kemaluanku segera diaremas-rems. Setelah itu dijilati dengan penuh gairah, seolah itu adalah lollipop yang manis. Kakakku pun mulai memasukkan kemaluanku ke dalam mulutnya.

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar

Tidak bisa semua, tapi setidak-tidaknya sudah setengah yamg masuk. Di gigit-gigit kecil kepala kemaluanku sambil memainkan buah pelirnya. Akupun memejamkan mata keenakan.

Kakakku melepaskan kemaluanku dari mulutnya, tangannya mengangkat baju panjangnya dan menempelkan kemaluanku ke payudaranya aku pun membuka mataku. Lalu meraih kuraih kemaluanku,

kuarahkan kemaluan itu ke kekemaluannya yang sedari tadi sudah basah. Kugosok-gosoknya ke klitorisnya, aku jadi merinding dibuatnya.

Desahan tak karuan pun keluar dari mulutku. Di satu sisi aku tahu ini salah, tapi di sisi lain, aku benar-benar menikmatinya.

Setelah puas bermain-main dingan klitorisnya, kemaluanku segera ku arahkan ke lubang kemaluannya. Tetapi kakakku bilang “Jangan dimasukan, aku masih perawan.

Ditempelkan dan digosokan aja seperti tempo hari”
Akupun mengangguk dan segera ku tempelkan dan kugosokan kemaluanku ke kemaluan kakakku.

Setelah beberapa saat kemaluanku ku tekan tekan ke lubang kemaluan kakakku maka crot…crot.. crott spermaku menyembur di perut kakakku.

Dengan kemaluan masih menempel di perut kakakku, kami mulai bercumbu lagi, kujilat payudara kakaku sampai perutnya. Setelah itu kami mengambil posisi 69.

Aku pun mulai menjilati kemaluannyanya yang sudah basah oleh cairan kewanitaannya. Sementara ia menjilati kemaluanku. Agen Judi Online

Kami saling berpelukan bugil, setelah puas bermain, kami pun menuju kamar mandi, namun belum sempat bermain di kamar mandi, kudengar suara mobil orangtuaku.

KAmi cepat-cepat kembali ke kamar dan berpakaian. Saat orangtua kami masuk, aku sudah berpakaian lengkap sedang kakaku pun sudah berpakaian lengkap dengan jilbabnya.

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar

Sejujurnya saat itu aku sedang tegang dan gugup. Untunglah orangtuaku tak curiga.

Kami pun ternsenyum berdua dengan penuh arti.

Sejak saat itu kami saling memuaskan walupun tidak sampai memasukan kemaluanku kedalam kemaluannya karena aku takut kakakku kehilangan keperawanannya.

Kadang-kadang kami juga main di sofa, di lantai, dan kamar mandi.

Kisah Taro – Ajakan Ibu Mertua

TAROSLOT Kisah Taro – Ajakan Ibu Mertua, Kisah Seks Ibu Mertua Menjelang kelahiran anak pertama saya, ayah mertua meninggal. Keluarga besar istri saya sangat terpukul. Terutama ibu mertua dan Yosi. Kedua perempuan ini memang yang paling dekat dengan almarhum. Rumah ini terasa murung berhari-hari lamanya. Tetapi segalanya berangsur pulih setelah selamatan 40 hari dilaksanakan. Semuanya sudah bisa menerima kenyataan, bahwa semua pada akhirnya harus kembali. Apalagi semenjak anak saya lahir, tiga bulan setelah kematian almarhum.

Rumah ini kembali menemukan kehangatannya. Seisi rumah dipersatukan dalam kegembiraan. Bayi lucu itu menjadi pusat pelampiaskan kasih sayang. Saya juga semakin mencintai istri saya. Tapi dalam urusan tempat tidur tidak ada yang berubah. Seringkali saya tergoda untuk mencari pelampiasan dengan wanita PSK terutama jika teman-teman sekantor mengajak. Namun saya tak pernah bisa. Sekali waktu saya diajak kawan ke sebuah salon esek-esek. Saya pikir tidak ada salahnya untuk sekedar tahu. Salon itu terletak di sebuah kompleks pasar. Kapsternya sekitar 15 orang. Masih muda-muda, cantik, dan seksi dengan celana pendek dan tank top di tubuhnya. Para pengunjung seluruhnya laki-laki, walaupun di papan nama tertulis salon itu melayani pria dan wanita.

Di salon itu para pria minta layanan lulur, dan konon, di dalam ruang lulur itulah percintaan dilakukan. Sungguh aneh, saya tidak birahi. Benak saya dipenuhi pikiran bahwa perempuan-perempuan itu telah dirajam oleh puluhan penis laki-laki. Mungkin ketika seorang pria menyetubuhinya, saat itu masih ada sisa-sisa sperma milik pria-pria lain. Inilah yang membuat saya tak pernah bisa menerima diri saya bersetubuh dengan perempuan PSK. Jadi bukan alasan moral. Saya lebih suka onani sambil membayangkan perempuan-perempuan lain.

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar

Ketika anak saya berumur tiga bulan, istri saya sudah mulai masuk kerja dan kegiatan luar kota tetap dijalankan seperti biasa. Dia sudah dipromosikan dalam jabatan supervisor. Istri saya tampak senang dengan jabatan barunya, dan makin giat bekerja.

Tioap kali ke luar kota anak saya diasuh tante-tantenya. Yosi atau Mayang atau kadang-kadang Mak Jah. Hanya jika makan (bubur bayi) saja tante-tantenya tidak sabaran. Mereka tak sanggup menyuapi bayi. Saya sendiri geli melihat bayi makan. Bubur itu sepertinya tidak pernah mau masuk ke dalam perut. Hanya keluar masuk dari bibirnya. Ibu mertua saya yang paling telaten. Kadang-kadang satu mangkuk kecil masih nambah jika ibu yang menyuapi.
Jika siang saya sering tidur dengan anak saya. Saya senang sekali menatap wajah mungilnya, Saya juga mulai pintar mengganti popok dan memberinya susu. Hanya kalau malam anak saya tidur dengan ibu mertua. Soalnya kalau tidur malam, saya susah bangun. Biar anak menangis keras-keras saya sulit bangun.

Siang itu, sepulang dari kantor, seperti biasa saya cuci muka dan tangan lalu rebahan di kamar. Badan saya agak meriang. Mungkin saya akan terkena radang tenggorokan. Kerongkongan saya agak sakit buat menelan.

Ketika ibu hendak menaruh anak saya untuk tidur (kalau siang anak saya biasa tidur dua-tiga kali), dengan terbata-bata saya bilang, “Bu, boleh Nisa tidur sama Ibu?”
Nisa anak saya terlanjur ditaruh di sebelah saya.
“Ya boleh tho. Memangnya kenapa?” tanya ibu melepas selendang gendongan.
“Badan saya agak meriang, saya ingin istirahat,” kata saya.
“Yosi dan Niken sudah pulang Bu?”
Ibu tidak menjawab. Punggung tangannya ditempelkan ke dahi saya.
“Wah, badan kamu panas. Ya sudah Nisa biar tidur di kamar Ibu. Kamu istirahat saja. Ayuk cucu, bobo sama eyang ya?”
Ibu pelan-pela mengangkat Nisa. Lega rasanya saya. Saya benar-benar ingin istirahat tanpa diganggu tangisan anak.

Setelah Ibu keluar dari kamar, saya segera tidur mendekap guling. Benar-benar sakit semua badan saya. Kepala juga mulai berat. Saya mencoba mengurangi rasa sakit dengan memijit-mijit dahi dan kening.
“Nak Andy sudah minum obat?” tanya Ibu di ambang pintu.
“Belum, Bu. Nggak usah. Nanti saja.”
Dengan badan seperti ini rasanya saya pengin dikerik. Dulu waktu masih bujang saya sealu minta kerik ibu saya. Jika sudah dikerik badan terasa ringan dan bugar. Tapi mau minta kerik sama ibu mertua sungkan. Dulu memang pernah sih dikerik ibu mertua. Tapi itu karena setelah ibu melihat saya dan istri saya bersitegang soal kerik-mengerik. Istri saya tidak mau mengerik saya. Bukan apa-apa, dia tidak suka cara itu. Katanya itu berakibat buruk bagi tubuh. Istri saya memang doctor minded. Maklum dia dealer obat-obatan, Dia lebih mempercayai dokter dan obat daripada cara-cara penyembuhan tradisional.

Cerita Lainnya: Cerita Sex Menikmati tubuh ibu dan tante ku sendiri
Melihat kami bersitegang ayah mertua saya membela saya, dan menyuruh ibu mengerik saya.
Kini saya sebenarnya sangat ingin dikerik. Seolah tahu pikiran saya, ibu menawarinya.
“Mau ibu kerik?”
“Mm terserah ibu saja,” kata saya.
Dalam hati saya bersorak. Ibu memanggil Mak Jah minta diambilkan minyak bayi (baby oil) dan ulang logam. Sejurus kemudian Mak Jah datang.
“Kamu lagi ngapain?” tanya mertua saya.
“Setrika baju, Bu”
“Ya sudah..” Ibu duduk di tepi ranjang.
“Lepaskan bajunya,” kata ibu.

Saya melepas baju dan celana panjang saya. Saya bungkus bagian bawah tubuh saya dengan kain sarung, lalu tengkurap. Ibu mulai mengerik bagian punggung. Nikmat rasanya. Kadang-kadang saja terasa sakit. Mungkin itu karena di daerah situ ada penyumbatan aliran darah. Entahlah.
“Merah semua nih Nak Andy,” komentar ibu mertua. Saya hanya bergumam.

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar

Ibu mertua memang pandai mengerik. Bahkan lebih pandai dibanding ibu saya. Secara keseluruhan tidak menimbulkan rasa pedih. Bahkan seperti dipijat utur. Saya benar-benar rileks dibuatnya, Apalagi kalau ngerik ibu ini sangat sabar. Hampir tiap jengkal badan saya dikerik. Ibu menarik kain sarung, dan sedikit menurunkan CD saya, lalu mengerik bagian pantat. Sudah itu bagian paha. Selesai paha aku diminta membalikkan badan. Dikeriknya dada saya. Yang ini agak berat. Saya banyak gelinya. Alalagi kalau arah kerikan menuju bagian ketiak. Uhh seperti digelitik. Saya berkali-kali merapatkan tangan saya menahan geli. Ibu tersenyum melihatnya. Setelah beberapa saat badan saya mulai beradaptasi. Rasa geli berkurang. Saya mulai membuka mata yang tadi ikut terpicing menahan geli. Saya liat wajah ibu mertua saya.

Mungkin kalau tua nanti istri saya akan seperti ini ya. Umur ibu sekitar 50 tahun. Masih ada sisa-sisa kecantikan. Bagian wajahnya masih terlihat kencang. Hanya bagian leher dan lengan yang tampak memperlihatkan usianya. Kasihan sebenarnya, usia segitu sudah ditinggal suami.

Tiba-tiba badan saya tergelinjang. Refleks saya mencengkeram lengan ibu. Rupanya ibu mulai mengerik bagian perut. Ini yang membuat saya geli. Bahkan sangat geli. Bulu kuduk saya ikut berdiri. Ibu terus mengerik perut saya, dan saya terus mencengkeram lengan ibu. Sesekali saya mengangkat bagian perut dan pinggul saya hingga menyentuh tubuh ibu. Gesekan-gesekan itu ternyata mnimbulkan rangsangan pada penis saya. Sedikit demi sedikit penis saya mengembang. Tegang. Gila. Nafsu saya juga muncul perlahan-lahan. Saya bahkan dengan sengaja menempelkan bagian penis saya ke pinggang ibu. Sedikit menekannya dengan berpura-pura geli oleh kerikannya. Padahal tidak. Saya sudah mulai beradap tasi lagi. Tangan saya masih mencengkeram lengan ibu.

Jantung saya berdebar-debar ketika ibu menurunkan sarung. Di hadapannya tubuh bawah saya terbungkus CD dengan isi yang menegang dengan sempurna. Maksimal. Sesekali saya lihat ibu melirik ke arah penis saya. Diturunkannya bagian atas CD saya. Hanya sedikit. Ahh padahal saya berharap seluruhnya ditanggalkan. Saya rasakan ujung penis saya tersembul keluar. Mustahil ibu tak meihatnya. Saya tatap wajahnya. Wajahnya tak menampakkan reaksi apa-apa. Mungkinkah perempuan ini sudah tawar terhadap seks? Ataukah dia menganggap saya tak lebih dari anaknya sendiri? Apakah dia pernah melihat penis lain selain milik suaminya?

Kerikan di bagian bawah perut menimbulkan sensasi yang luar biasa. Sesekali secara tak sengaja tangan ibu menyentuh ujung penis saya. Seperti dikocok dengan lembut. Saya telah benar-benar terangsang. Birahi saya membakar kepala saya. Saya beranikan diri mengelus lengan ibu.
“Ibu makasih sudah mau mengerik badan saya,” kata saya gemetar.
Ibu cuma tersenyum. Saya tak tahu artinya. Ia terus mengerik. Saya memberanikan diri menurunkan sedikit lagi CD saya, sehingga separuh penis saya keluar.

“Bagian sini juga kan Bu?” kata saya menunjuk selangkangan.

“Iya,” suara ibu bergetar.

Sentuhan tangannya ke arah penis saya makin sering. Makin nikmat rasanya. Saya makin tak tahan.

Saya turunkan sedikit lagi CD saya, dan kini terbukalah seluruhnya. Saya rasakan kerikan ibu sudah mulai kacau. Saya tahu ibu mulai terpengaruh oleh pemandangan di depannya. Ya.

Mustahil kalau tidak. Bagaimana pu dia perempauan biasa, dan saya laki-laki asing.

Saya pegang tangan ibu, saya bimbing dengan pelan dan cemas menuju penis saya. Saya taruh tangan itu di sana. Tak ada reaksi.

Tangan itu hanya diam. Saya berusaha menggerak-gerakan penis saya. Sekali waktu saya sentakkan.

“Bu..” saya mendesis dan menggerak-gerakkan pinggul saya.

Ibu sudah tak konsentrasi lagi di kerikan. Gerakannya sudah bukan lagi gerakan mengerik, tapi lebih menyerupai garukan.

Saya usap punggung ibu. Saya telusuri lekuk badannya. Dia mengenakan daster. Saya rasakan tali BH di punggungnya.

Saya jadi penasaran seperti apa rupa payudara perempuan 50 tahun. Ibu meremas-remas penis saya, mengocoknya perlahan.

Saya buka resluiting dasternya. Saya buka kancing BH-nya. Saya remas kulit punggung. Memang tidak sekenyal istri saya atau Yosi.

Tapi putihnya tetap membuat saya makin terangsang. Saya rebahkan tubuh ibu, saya cium pipinya, telinga, leher dan bibirnya.

Kami berciuman penuh nnafsu. Saya lepaskan dasternya di bagian atas. Hmm, payudara yang kendur.

Tapi apa peduli saya.

Saya telah dikuasai oleh nafsu.

Saya ciumi payudara itu, saya hisap, saya remas. Ibu menggeliat-geliat dan mengocok penis saya. Saya turukan CD-nya.

Ahh seperti apakah rupa memek perempuan 50 tahun? Seperti apakah rasanya?

Memek itu dibalut rambut yang amat lebat.

Sepintas tak ada bedanya dengan milik istri saya.

Sama-sama kenyalnya.

Perbedaan baru saya ketahu setelah penis saya menyentuh lubang vaginanya.

Terasa kendurnya. Tetapi gerakan-gerakan yang dilakukan ibu memberikan efek yang fantastis bagi saya. Saya belum pernah merasakan yang seperti itu.

Istri saya seperti telah saya ceritakan, tidak enjoy dengan seks. Tampaknya seks adalah bagian dari kewajiban rumah tangga, sehingga persetubuhan kami pun lebih mirip formalitas.

Orgasme yang dia dapatkan tampakya tak pernah mengubah sikapnya terhadap seks.

Kini di bawah saya, ibu mertua seperti mengajarkan kepada saya, bagaimana seorang perempuan sejati di atas ranjang.

Penis saya seperti diputar-putar, diremas-remas oleh memeknya. Luar biasa. Saya lebih banyak diam.

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar

Hanya bibir dan tangan saya yang bergerak ke sana-kemari, sedangkan bagian pinggul hanya diam menerima semua perlakukan ibu.

Ibu merintih-rintih, mengerang, lalu mendekap saya. Gerakannya makin hebat, membuat saya tak tahan lagi.

Saya menggenjot pinggul sekuat tenaga, dengan kecepatan penuh. Kedua kaki ibu menekan betis saya, bibirnya mencium dan mengisap leher saya. Lalu diciumnya

bibir saya dengan rakus. Hampir digigitnya. Dan srrt srtt srtt sperma saya memancar di dalam vaginanya. Saya tahu ini akan aman bagi rahim ibu. Senyap di dalam kamar.

Tubuh saya lemas, tapi pikiran jadi jernih.

Ibu bergegas membetulkan letak dasternya, mengenakan CD, dan menghilang dari hadapan saya.

Saya tertidur. Malas mau ke kamar mandi.

Peristiwa itu membuat hubungan saya dengan ibu menjadi kaku.

Ibu berusaha menghindari berdua dengan saya.

Beliau juga hanya bicara seperlunya. Tampaknya beliau amat terpukul atau malu. Saya sendiri berusaha bersikap wajar.

Apa yang telah terjadi antara saya dengan Mbak Maya dan Yosi telah mengajarkan saya bagaimana bersikap wajar setelah terjadinya skandal.

Beda dengan ibu dan Mbak Maya yang berubah drastis. Mereka cenderung murung.

Kisah Taro – Tante Dewi Terpuaskan Olehku

TAROSLOT Tante Dewi Terpuaskan Olehku, Kisah Seks Tante Dewi Saya adalah seorang pegawai swasta yang bergerak dalam bidang komputer. Beberapa minggu yang lalu saya ditelpon melalui HP untuk memperbaiki komputer pada salah satu pelanggan yang belum saya kenal yang jelas suaranya seorang wanita, saya perkirakan berumur 28 tahunan karena suaranya sangat manja dan dewasa.

Pada waktu yang ditentukan saya datangi, rumahnya tak terlalu luas tapi cukup apik penataan taman, saya pencet bel, yang keluar seorang wanita setengah tua dengan penampilan yang mempesona, dengan kulit bersih tanpa make up dan bibirnya yang sensual hingga membuat buyar konsentrasi. Setelah beberapa saat menunggu di ruang tamu saya dipersilakan masuk ke ruang kerja, dimana komputer tersebut berada. Beberapa waktu berselang selesai pekerjaan saya, sebelum pamit saya menyuruh mencoba komputer tersebut apa sudah baik atau masih ada yang tertinggal.

Berawal dari coba mencoba akhirnya saya jadi akrab untuk berbincang-bincang dengan wanita setengah baya, yang mengaku bernama Dewi (nama samaran). Yang ternyata seorang istri yang selalu ditinggal oleh suaminya yang gila kerja. Waktu suaminya hanya tersita oleh pekerjaan, memang soal materi selalu diberikan dengan sangat cukup tapi soal batin yang tak pernah terpikirkan oleh suaminya terhadap istrinya, saya pikir hal ini persoalan klise belaka, tetapi dampaknya sangat berarti bagi kehidupan berumah tangga.

Tak terasa waktu berjalan terus seiring dengan konsultasi Dewi terhadap saya tentang persoalan rumah tangganya, katanya saya dapat berbicara seperti konsultan rumah tangga, hal ini memang saya akui suatu kelebihan saya bila menghadapi wanita yang sedang dirundung musibah, tapi bukan sebagai kedok untuk berbuat yang tidak-tidak.

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar

Setelah selesai saya pamit dan memberikan No. HP saya dengan pesan bila terjadi sesuatu dan memerlukan saya hubungi saya.
Beberapa hari kemudian saya ditelpon untuk bertemu disuatu tempat yang menurut saya sebagai tempat yang sangat romantis bagi dua insan yang sedang kasmaran namanya (ada aja).
“Mas, saya sangat berterima kasih atas konsultasinya waktu lalu”, ujar Dewi dengan mata yang sendu dan bibir tergetar halus.
“Saya hanya orang biasa yang hanya dapat berbicara untuk mencari jalan keluar”, jawab saya sebisanya karena dengan tatapan matanya saya dapat merasakan getaran birahi yang sangat besar.
“Saya ingin Mas temani saya untuk berbagi rasa dengan perasaan Mas yang sebenarnya”
Wah mati aku, akhirnya saya bimbing kedalam tempat yang nyaman dan privacy. Bagaikan seorang kekasih saya berkasi-kasihan diatas sebuah ranjang empuk dan berudara nyaman.

Saya lumat bibirnya dengan penuh perasaan dan saya genggam kedua telapak tangannya sehingga kami merasakan kebersamaan yang bergelora. Lidahnya terus bergoyang didalam rongga mulut seirama dengan alunan musik bossas. Lama kami ber ciuman mesra, kurengkuh lehernya dengan jilatan halus yang merindingkan bulu kuduknya, Dewi melenguh.

“Mas terus Mas jangan kecewakan saya” sebentar-bentar tangannya bergreliya ke dada dan selangkangan saya, tak tinggal diam dengan gaya yang meyakinkan saya kecup putingnya dengan sedotan-sedotan kecil dan gigitan mesra, bibir saya meluncur kebawah menuju pusar, saya mainkan lidah saya dibundaran pusarnya wah wangi farfumnya menyentuh birahi saya. Tangannya merengkuh alat pitas saya yang sudah tegang, Dewi kaget, mass kok besar sekali, saya bisikan, jangan takut pasti muat. Memang Dewi belum dikaruniai anak, jadi masih seperti perawan, apalagi punya suaminya tak terlalu besar.

Saya jilat permukaan vaginanya, Dewi bergelinjang menarik pantatnya hingga menjauhi bibir saya, saya terperanjat, kenapa?
“Mass saya belum pernah seperti itu, maaf yah”, saya hanya tersenyum dan meneruskan permainan bibir kebagian betis dan seluruh paha.
Beberapa waktu berselang tangannya mendekap kepala saya dengan sangat kencang seolah-olah tak mau dilepaskan, sesak napas saya. saya tau Dewi sudah klimaks tapi dalam dalam benak saya ini baru permulaan. Setelah dekapannya melemah saya baringkan celentang, terhamparlah padang rumput dan pegunungan yang indah seindah tubuhnya tanpa sehelai benangpun. Dengan gaya konpensional saya mulai melaksanakan tugas saya sebagai seorang lelaki, saya selipkan punya saya disela-sela bibir kemaluannya hingga ambles kepalanya, Dewi menjerit kecil.
“Mass, tahan Mass ngiluu Mas terlalu besar”.

Memang saya sadar dan tak langsung main tancap, saya tarik dan tekan secara perlahan-lahan, setelah vaginanya teradaptasi Dewi berubah dengan gaya yang agresip ditekan pantatnya ke atas hingga punya saya ambles semua, saya imbangi dengan gerak-gerakan yang atraktif, saya balikkan tubuhnya, saya dibawah dan Dewi di atas dengan demikian Dewi lebih leluasa untuk mengekspresikan birahinya yang selama ini tertahan. Benar adanya dengan gerakan yang dahsyat Dewi bergerak naik turun sambil berdesis-desis hingga saya bingung membedakan antara desisan bibir bawah dengan bibir atas.

Beberapa saat kemudian Dewi mengejan dan menegang sambil menggigit dada saya, setelah itu saya tak mau kehilangan momen saya lakukan penyerangan dengan gaya profesional atas, bawah, depan, belakan, kiri dan kanan, hanya satu yang tak mau saya paksakan yaitu mengoral punya saya, karna saya tau Dewi nanti stress, saya pikir bila nanti pada satnya tiba mungkin bukan batangnya yang dilumat tapi sekalian bijinya dan sangkarnya.
“Dewwii saya mau sampai nihh. saya keluarin dimanaa?”
“Mas di luar saja dulu yah”.

Dengan secepat kilat saya tarik kemaluan saya dan saya keluarkan di dadanya hingga beberapa semprotan protein meleleh diantara dua bukit dan sedikit terciprat ke dagu. Setelah semprotan terakhir keluar, matanya terbuka dan tangannya menggenggam kemaluan saya, tanpa saya sadari dikulumnya kemaluan saya, hingga saya terperajat dan tak yakin, yah mungkin inilah yang dinamakan puncak dari birahi kaum hawa yang sudah mencapai batas ambang sehingga tak berlaku lagi rasa malu, jijik, dan kotor yang ada hanya nafsu dan nafsu.

Tanpa istirahat kemaluan saya bangun kembali sehingga menegang sampai kuluman mulut Dewi terasa sempit dan rongga mulutnyapun membesar. Gerakan maju mundur mengakibatkan saya bergelinjang kekanan dan kekiri sambil sesekali mencengram rambutnya yang terurai lepas. Konsentrasiku hampir terganggu dengan gerakannya yang cepat hampir klimaks saya dibuatnya, tapi sebelum itu saya lepaskan untuk mengurangi ketegangan saya, saya balik menyerang dengan jari jemari menari-nari diseputar liang vaginanya dan sesekali menggesekkan ke area G-Spot wanitanya sehingga Dewi merancau tak karuan, tangannya menarik sprei hingga terlepas dari sangkutannya. semakin lama semakin dahsyat pergolakan birahi saya dan Dewi, saya rasakan aliran cairan hanggat membasahi jari saya dan tak mau ketinggalan moment yang indah ini saya balikan tubuhnya sehingga tengkurap dan saya tekan dengan kemaluan saya dari arah belakang, Dewi meringis.
“Mas pelan-pelan, ngilu”

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar

Saya atur irama sehingga lama kelamaan menjadi asyik dan Dewipun melakukan gerakan yang membuatnya bertambah assyik dan masyukk. Dadaku bergetar ketika hasrat itu akan mencapai puncak, ku tarik kemaluanku dan kusemprotkan ke atas punggungnya dangan kedua tangan ku mencengram kedua bongkah pantatnya yang masih kencang untuk ukuran Dewi.

Dan lubang anusnya masih bersih tak ada tanda-tanda bekas gesekan atau luka atau penyakit wasir, nafsu saya melihatnya tapi hasrat itu saya pendam, mungkin (dalam benak saya) lain waktu Dewi meminta untuk di setubuhi anusnya karena memang bila nafsu sudah datang birahipun memuncak yang pada akhirnya dunia terasa sangat-sangat indah melayang-layang dan sukar diutarakan yang ada hanya dirasakan. Pikiran ngeres saya ternyata terbaca oleh Dewi, dengan sedikit mesra tangannya menarik kepalaku dan membisikan sesuatu.
“Mas, coba dong masukin dari belakang, Dewi ingin coba sekali aja tapi pelan-pelan yah”.

Antara sadar dan tak sadar saya anggukan kepala tanda setuju. Karena badan saya sangat lelah saya istirahat sebentar dan membersikan sisa-sisa mani yang menempel pada kaki dan perut. Saya minum beberapa teguk minuman yang dihidangkan dikamar tamu, setelah rilek saya kembali kekamar, ternyata Dewi masih tergolek diatas tempat tidur dalam posisi tengkurap, wah inilah yang dinamakan lubang surga, terletak hanya kurang lebih tujuh centimeter antara lubang vagina dengan lubang anus. Saya berfikir mana yang lebih sempit, wah yang pasti lubang anus yang lebih sempit, tanpa basa-basi saya mainkan jari saya dengan sedikit ludah untuk pelicin kesekitar permukaan anusnya, Dewi terbangun dan merasakan adanya sesuatu yang lain dari pada yang lain, dan jariku terus menusuk nusuk lubang anusnya, saya tidak merasa jijik karena memang anus Dewi bersih dan terawat.

Dengan hati-hati saya masukkan kejantanan saya kedalam anusnya, susah sekali masukinnya karena memang punya saya besar dibagian kepalanya sedang Dewi anusnya masih sangat rapat, saya nggak abis akan saya ludahin agar licin, lama-lama kepala kemaluan saya masuk kedalam anusnya, Dewi menjerit kecil, saya tahan beberapa saat kemudia dengan rileks saya tekan setengah dan tarik kembali, begitu terus-enerus sehingga Dewi merasakan sensasi yang luar biasa.
“Mas kok enak sih, lain gitu dengan melalui vagina”.


Saya pun waktu itu baru merasakan lubang anus tuh seperti itu, menyedot dan hangat, hampir-hampir saya tidak kontrol untuk cepat-cepat keluar, dengan tarik nafas secara perlahan saya bisa kendalikan emosi saya sehingga permainan berjalan dengan waktu yang panjang, Dewi meringis dan bola matanya sebentar-bentar putih semua menandakan birahi yang sangat dahsyat.

Kemaluan saya semakin tegang dan berdenyut tanpa memberi tahu kepada Dewi saya semprotkan mani saya kedalam liang anusnya, Dewi kaget dan mengejan sehingga kemaluan saya seakan-akan disedot oleh jetpump kekuatan besar. saya tergeletak diatas punggungnya sambil memeluk perutnya yang indah, walaupun ada sedikir kerutan, karena memabg umur tidak bisa dikelabui, saya dan Dewi tertidur sejenak seakan melayang-layang di dunia lain. Kami bersetubuh dengan kemesraan hingga dua jam setengah sebanyak tiga ronde dipihak saya.

Saya lihat tatapan matanya mengandung kepuasan yang sangat dahsyat begitu pula saya sehingga membuat motivasi saya untuk bersetubuh dengan wanita-wanita setengah baya yang memang membutuhkan siraman biologis,

karena wanita setengah baya secara teori sedang dalam puncak-puncaknya mengidamkan kepuasan birahi yang tinggi, istilahnya sedang mengalami fase puber kedua, apalagi bila sang suami tak memberikannya.

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar

Saya memang lebih menyukai wanita setengah baya dari pada ABG, karena wanita setengah baya mempunyai naluri kewanitaan yang besar sehingga dalam bersetubuh dapat saling memberikan respon yang sangat artistik bila dilakukan dengan mesra.

Setelah kami mandi kamipun bergegas untuk kembali pada tugas masing-masing, dari akhir pembicaraan saya dengannya, saya dipesankan agar merahasiakan hubungan ini, setelah itu saya diselipkan sehelai cek untuk konsultasi katanya.

tanpa kwitansi dan tanda terima seperti biasanya bila terjadi transaksi.

Sebenarnya saya tak tega mengambil cek tersebut, karena apa yang saya lakukan dengannya adalah sama-sama iklas sehingga hubungan menjadi sangat sangat sangat asyik masyuk, tapi saya pikir uang buat

Dewi nggak masalah karena memang untuk biaya pengeluaran lebih kecil dari pada yang diterima dari suaminya, selain itu saya juga sedang memerlukan biaya untuk memperbaiki kendaraan saya yang secara kebetulan pada waktu itu sedang mengalami perbaikan mesin.

Setelah peristiwa itu saya masih terus dihubungi bila Dewi perlu, dan pernah saya dikenalkan dengan rekan-rekan yang senasib dan saya pernah dihubungi oleh teman-temanya dengan saling menjaga rahasia satu sama lain, tapi ceritanya tak jauh beda, yang jelas saya akan rahasiakan sampai akhir hayat.

Oke saya pikir cerita ini bukanlah membuka rahasia tapi hanya membagi pengalaman dalam dunia maya, dan lagi nama dan tempat adalah fiktif belaka, bila ada rekan-rekan yang berminat konsultasi dengan saya saya siapkan waktu, hubungi saya, selanjutnya terserah anda. Dan motto saya, kerahasiaan adalah segalanya buat hidup saya.

Kisah Taro – Kenangan Indah Dari Rissa Adik Ipar

TAROSLOT Kenangan Indah Dari Rissa Adik Ipar, Kisah Seks Kenangan Indah Aku punya adik ipar, Rissa namanya. Orangnya cantik, masi di SMU. Bodinya proporsional, gak toge tapi tocil juga enggak.

Pinggulnya rada gede juga sehingga kalo liat dia jalan pake jins ketat dari blakang, goyangan pantatnya merangsang juga.

Yang lebi merangsang lagi,

Rissa punya kumis halus diatas bibir mungilnya.

Pasti jembutnya rimbun deh, dan yang lebi penting lagi napsunya besar.

Aku gak tau napa kok dia dikirim ortunya ke tempat kakaknya (istriku) untuk melanjutkan sekolahnya, padahal dia baru kelas 1.

Biasanya kalo dah lulus SMU ya mo nerusin skolah pindah bisa dimengerti. Aku gak banyak nanya ke istri tentang kepindahan Rissa kerumahku.

Yang aku tau, Rissa tu bukan adik kandung istri tapi dia diangkat anak oleh mertuaku sejak kecil, dan sudah dianggap sebagai anak sendiri.

Istriku kerja sebagai tenaga marketing suatu perusahan asing sehingga sering sekali mendapat tugas keluar kota, sedang aku bekerja sebagai konsultan freelance, sehingga banyak melakukan pekerjaan dari rumah saja.

Ketempat klien kalo diperlukan saja.

Ya gak apa si, itung2 aku jadi penunggu rumah. Makanya aku seneng banget ketika Rissa tinggal dirumahku.

Aku membantu mengurus kepindahan Rissa ke SMU yang deket dengan rumahku, repot juga birokrasinya, tapi dengan sedikti pelicin semuanya akhirnya beres dan Rissa diterima disekolah tersebut dan boleh langsung masuk.

Baru 2 hari Rissa dirumah, istriku dapet tugas keluar kota lagi ke Sulawesi sehingga makan waktu 2 mingguan. Ya namanya tugas, harus dilaksanakan, baeknya kami belon punya anak, sehingga aku gak repot kalo ditinggal2 seperti itu. aku terbiasa mengurus rumahtangga, karena sejak dulu aku selalu hidup sendiri.

Sore itu, Rissa aku ngajak ngobrol di sofa.

Dia pake celana pendek yang pendek banget dan tanktop, kayanya gak pake bra, sehingga toketnya bergerak mengikuti gerakan badannya.

Merangsang juga ni anak. Aku nanya kenapa kok dia pindah ketempatku. “Mangnya mas gak tau ya”, kata Rissa.

“Aku gak nanya kakakmu Yu, dia juga gak crita apa2 ke aku, cuma bilang kamu mo pindah skolah kesini ja”.

“Rissa malu ni mas critanya”. “Napa malu, aku kan masmu sendiri”. “aku maen ma om tetangga rumah mas”.

“Wah, enak dong si om dapetin kamu”. “Ah mas, Rissa serius ni”. “Ya terus?” “Si om juga yang mrawanin Rissa, tapi enak, makanya Rissa jadi ketagihan terus deh maen ma si om”.

“Kamu maennya dimana Yu’.

“Mula2 dirumah si om, waktu tantenya lagi pergi.

gitu suka janjian ketemuan di mal, trus cek in ke motel, waktu Rissa pulang skolah”.

“maennya brapa ronde kalo dimotel”.

“Karna gak bisa lama2 ya cuma 2 ronde, kan mesti pulang sore Rissa nya”.

“Gak perna sampe nginep ya Yu”. Perna mas, si om bohong ma tante katanya mo pergi keluar kota, padahal cek in ma Rissa di hotel semalem.

Rissa bilang ma bonyok nginep dirumah temen.

Wah si om napsu banget maennya dihotel, ampe 4 ronde mas”.

“Wah mas jadi kringeten neh ngebayangin Rissa maen ma si om”.

“Kok ngebayangin si mas”.

“La iya lah, kamu critanya napsuin gitu”.

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar

“Trus mas ngaceng ya” “La iya lah, lelaki mana yang gak ngaceng kalo dengerin Rissa crita lagi maen.

Trus kenapa kok Rissa disuru ketempat mas ma kakak?”

“Ketauan juga mas ma bonyok.

Ada yang bilang dia liat Rissa ma si om gandengan di ml.

Ya udah deh, Rissa gak bisa ngelit lagi.

Heboh juga karena bonyok mengcounter si om.

Baiknya bisa didamein, tadinya bokap mo bawa kasus ini ke polisi segala. Baeknya enggak”.

“Kadung malu, makanya Rissa disuru ke tempat mas ma kakak.

Mas masi kringeten?” tanyanya sambil tertawa, manis sekali ni akan, seksi lagi cuma celana pendek banget dan tanktop tanpa bra.

“Mas, dah nikah segini lama kok gak punya anak si, mas gak bisa ya”. “Enak aja, mo mas buktiin ma kamu kalo mas bisa?” jawabku membuka front.

“Mangnya mas brani ngelakuin ma Rissa?”

“Napa enggak, kalo Rissanya mau tapi”. Rissa diem saja.

“Mau gak Yu, aku si mau banget lo”. “Gak enak ma kakak mas”.

“Ya tapi kakakmu tu kerjanya kluar kota terus, mas ditinggal sendiri terus, gimana mo bikin anak kan”.

“Kacian, mas kesepian ya, kan skarang ada Rissa yang nemenin”.

Dia duduk merapat ke aku. “Mau ya Yu”, kataku sambil mengelus pipiku.

Rissa noleh ke aku, aku tidak menyia2kan kesempatan ini, perlahan tapi pasti aku mengecup bibir mungilnya.

Rissa membiarkan aku mengulum2 bibirnya, kemudian ciuman kuarahkan ke lehernya, terus menyusur kepipinya.

Tubuhnya bergeser makin merapat, bibirnya kulumat lagi dengan lembut.

Sambil kunikmati lidahnya yang menjelajah di mulutku, tangan kuslusupkan kedalam tanktopnya dan meremas lembut toketnya yang masih terbungkus bra.

Ohh.., toketnya ternyata tercakup seluruhnya dalam tanganku.

Dan Rissa rasanya sudah tidak kuat menahan gejolak napsunya, padahal baru awal pemanasan.

“Kamu dah pengen ya Yu”. “Iya mas, dah lama rasanya Rissa gak ngerasain nikmat lagi”. “Mau kan aku kasi kenikmatan”.

“Mau banget mas”.

Bibirku mulai meneruskan jelajahannya, sambil melepaskan tanktopnya, lehernya kukecup, kujilat kadang kugigit lembut.

Sambil tanganku terus meremas-remas toketnya.

Kemudian tanganku menjalar ke punggungnya dan melepas kaitan branya sehingga toketnya bebas dari penutup.

Bibirku terus menelusur di permukaan kulitnya.

Dan mulai pentil kirinya tersentuh lidahku dan kuhisap.

Terus pindah ke pentil kanan.

Kadang-kadang seolah seluruh toketnya akan kuhisap.

Dan tangan satuku mulai turun dan memainkan pusernya, membuat Rissa merasa geli tapi nikmat, napsunya makin berkobar karena elusan tanganku.

Kemudian tanganku turun lagi dan menjamah selangkangannya.

me meknya yang pasti sudah basah sekali. Lama hal itu kulakukan sampai akhirnya aku kemudian membuka ristsluiting celana pendeknya dan menarik celananya ke bawah.

Tinggalah CD mininya yang tipis yang memperlihatkan jembutnya yang lebat, saking lebatnya jembutnya muncul di kiri kanan dan dibagian atas dari cd mini itu.

jembutnya lebih terlihat jelas karena CDnya sudah basah karena cairan me meknya yang sudah banjir.

Kubelai celah me meknya dengan perlahan.

Sesekali jariku menyentuh it ilnya’ karena ketika dielus pahanya otomatis mengangkang agar aku bisa mengakses daerah me meknya dengan leluasa.

kemudian CDnya yang sudah basah itu kulepaskan. Rissa mengangkat pantatnya agar aku bisa melepas pembungkus tubuhnya yang terakhir.

Jariku mulai sengaja memainkan it ilnya.

Dan akhirnya jariku itu masuk ke dalam me meknya.

bibirku terus bergantian menjilati pentil kiri dan kanan dan sesekali kuhisap dan terus menjalar ke perutnya.

Dan akhirnya sampailah ke me meknya.

Kali ini kucium jembutnya yang lebat dan bibir me meknya kubuka dengan dua jari.

Dan akhirnya kembali me meknya kumainkan dengan bibirku, kadang bibirnya kuhisap, kadang it ilnya,

akhirnya lidahku masuk di antara kedua bibir me meknya sambil menghisap it ilnya.

Hanya dalam beberapa menit Rissa benar-benar tak tahan.

Dan.. Rissa mengejang dan dengan sekuatnya Rissa berteriak sambil mengangkat pantatnya supaya merapatkan it ilnya dengan mulutku, dia meremas-remas rambutku.

Aku terus mencumbu me meknya, belum puas aku memainkan me meknya hingga napsunya bangkit kembali dengan cepat.

“Mas, Rissa sudah pengen dien tot.” katanya memohon sambil membuka pahanya lebih lebar.

Aku pun bangkit, mengangkat badannya yang sudah lemes dan kubawa ke kamar.

Rissa kubaringkan di ranjang dan aku mulai membuka baju, kemudian celana.

Rissa terkejut melihat kon tolku yang besar dan panjang nongol dari bagian atas CDku.

Kemudian aku juga melepas CDku. “Mas, gede banget kon tol mas, mana panjang lagi”.

“Mana gedean ma si om?” “gedean mas lah”.

Sementara itu Rissa terbaring menunggu. kon tolku yang besar dan panjang dan sudah maksimal ngacengnya, tegak hampir menempel ke perut.

Rissa merinding apakah muat kon tol segitu besarnya di me meknya.

Dan saat aku pelan-pelan menindihnya, Rissa membuka pahanya makin lebar, rasanya tidak sabar me meknya menunggu masuknya kon tolku yang extra gede itu.

Rissa pejamkan mata.

Aku mulai mendekapnya sambil terus mencium bibirnya, bibir me meknya mulai tersentuh ujung kon tolku.

Sebentar kuusap-usapkan dan pelan sekali mulai kurasakan bibir me meknya terdesak menyamping.

Terdesak kon tol besarku itu.

Ohh, benar benar kurasakan penuh dan sesak liang me meknya dimasuki kon tolku.

Rissa menahan nafas.

Mili per mili.

Pelan sekali terus masuk kon tolku.

Rissa mendesah tertahan karena rasa yang luar biasa nikmatnya.

Terus.. Terus..Akhirnya ujung kon tolku menyentuh bagian dalam me meknya, maka secara refleks Rissa merapatkan pahanya, aku terus menciumi bibir dan lehernya.

Dan tanganku tak henti-henti meremas-remas toketnya. kon tol besarku mulai kuenjotkan halus dan pelan. supaya Rissa tidak kesakitan.

Rissa benar benar cepat terbawa ke puncak nikmat yang belum pernah dia alami. Nafasnya cepat sekali memburu, terengah-engah.

Rissa benar benar merasakan nikmat luar biasa merasakan gerakan kon tol besar ku. Maka hanya dalam waktu yang singkat Rissa makin tak tahan.

aku tahu bahwa Rissa semakin hanyut. Maka makin gencar aku melumat bibir dan lehernya, dan remasan di toketnya makin kuat.

Dengan tusukan kon tolku yang agak kuat dan kupepet it ilnya dengan menggoyang goyangnya, Rissa menggelepar, tubuhnya mengejang, tangannya mencengkeram kuat-kuat sekenanya. me meknya menegang, berdenyut dan mencengkeram kuat-kuat, benar-benar puncak kenikmatan yang belum pernah dia alami.

Rissa benar benar menerima kenikmatan yang luar biasa.

Rissa tak ingat apa-apa lagi kecuali kenikmatan dan kenikmatan.

“Mas, Rissa nyampe maas”, teriaknya. Setelah selesai, pelan pelan tubuhnya lunglai, lemas.

dua kali Rissa nyampe dalam waktu relatif singkat, aku membelai rambutnya yang basah keringatan.

Dia membuka matanya, aku tersenyum dan menciumnya lembut sekali, tak henti hentinya toketnya kuremas-remas pelan.

Tiba tiba, serangan cepat bibirku melumat bibirbya kuat dan diteruskan ke leher serta tanganku meremas-remas toketnya lebih kuat.

Napsunya naik lagi dengan cepat, saat kembali aku mengenjotkan kon tolku semakin cepat.

Uhh, sekali lagi Rissa nyampe, yang hanya selang beberapa menit, dan kembali Rissa berteriak lebih keras lagi.

Aku terus mengenjotkan kon tolku dan kali ini aku ikut menggelepar, wajahku menengadah.

Satu tanganku mencengkeram lengannya dan satunya menekan toketnya.

Rissa makin meronta-ronta tak karuan. Puncak kenikmatan diikuti semburan peju yang kuat di dalam me meknya, menyembur berulang kali.

Oh, terasa banyak sekali peju kental dan hangat menyembur dan memenuhi me meknya, hangat sekali dan terasa sekali peju yang keluar seolah menyembur seperti air yang memancar kuat.

Setelah selesai, aku memiringkan tubuh dan tanganku tetap meremas lembut toketnya sambil mencium wajahnya.

Rissa senang dengan perlakuanku terhadapnya.

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar

“Yu, kamu luar biasa, me mekmu peret dan nikmat sekali”, pujiku sambil membelai dadanya.

“Mas juga hebat. Bisa membuat Rissa nyampe beberapa kali, dan baru kali ini Rissa bisa nyampe dan merasakan kon tol raksasa. Hihi..”

“Jadi kamu suka dengan kon tolku?” godaku sambil menggerakkan kon tolku dan membelai belai wajahnya.

“Ya mas, kon tol mas nikmat, besar, panjang dan keras banget” jawabnya jujur.

“Enak mana mas, ngen totin kakak apa ngen totin Rissa”.

“Nikmat ma kamu Yu, me mek kamu peret banget”.

“Mangnya me mek kakak gak perert, kan kakak belon punya anak”.

“Gak tau deh, aku puas banget ngen totin kamu”. “Ya udah, mas ngen totin Rissa ja kalo kakak kluar kota”.

Aku tidak langsung mencabut kon tolku, tapi malah mengajak mengobrol sembari kon tolku makin mengecil.

Dan tak henti-hentinya aku mencium, membelai rambutnya dan yang paling aku suka membelai toketnya.

Rissa merasakan pejuku yang bercampur dengan cairan me meknya mengalir keluar.

Setelah cukup mengobrol dan saling membelai, pelan-pelan kon tol kucabut sambil menciumnya lembut sekali. Benar benar Rissa terbuai dengan perlakuanku.

Rissa tertidur dalam pelukanku, sepertinya dia merasa nyaman dan benar-benar terpuaskan dan merasakan apa yang selama ini hanya dibayangkan saja.

Rissa bangun masih dalam pelukanku.

“Kamu tidur nyenyak sekali, Yu”, kataku sambil membelai rambutnya.

Kurang lebih setengah jam kami berbaring berdampingan. Aku lalu mengajaknya mandi.

Kubimbing Rissa ke kamar mandi, saat berjalan Rissa merasa masih ada yang mengganjal me meknya dan ternyata masih ada peju yang mengalir di pahanya, saking banyaknya aku mengecretkan peju di dalam me meknya.

Dalam bathtub yang berisi air hangat, Rissa duduk di atas pahaku. Aku mengusap-usap menyabuni punggungnya, dan Rissapun menyabuni punggungku.

Aku memeluknya sangat erat hingga dadaku menekan toketnya.

Sesekali Rissa menggeliatkan badannya sehingga pentilnya bergesekan dengan dadaku yang dipenuhi busa sabun.

pentilnya semakin mengeras.

Pangkal pahanya yang terendam air hangat tersenggol2 kon tolku.

Hal itu menyebabkan napsunya mulai berkobar kembali.

Rissa kutarik sehingga menempel lebih erat ke tubuhku.

Aku menyabuni punggungnya.

Sambil mengusap-usapkan busa sabun, tanganku terus menyusur hingga tenggelam ke dalam air.

Aku mengusap-usap pantatnya dan kuremasnya. kon tolku pun mulai ngaceng ketika menyentuh me meknya.

Terasa bibir luar me meknya bergesekan dengan kon tolku.

Dengan usapan lembut, aku terus menyusuri pantatnya.

Aku mengusap beberapa kali hingga ujung jariku menyentuh lipatan daging antara lubang pantat dan me meknya.

“Mas nakal!” desahnya sambil menggeliat mengangkat pinggulnya.

Walau tengkuknya basah, Rissa merasa bulu roma di tengkuknya meremang akibat nikmat dan geli yang mengalir dari me meknya.

Rissa menggeliatkan pinggulnya.

Aku mengecup lehernya berulang kali sambil menyentuh bagian bawah bibir me meknya.

Tak lama kemudian, tanganku semakin jauh menyusur hingga akhirnya mengusap2 lipatan bibir luar me meknya.

Aku berulang kali mengecup lehernya. Sesekali kujilat, sesekali kugigit dengan gemas.

“Aarrgghh.. Sstt.. Sstt..” rintihnya berulang kali. Lalu Rissa bangkit dari pangkuanku. Rissa tak ingin nyampe hanya karena jari yang terasa kesat di me meknya.

Tapi ketika berdiri, kedua lututnya terasa goyah. Dengan cepat aku pun bangkit berdiri dan segera membalikkan tubuhnya.

Aku tak ingin Rissa terjatuh.

Aku menyangga punggungnya dengan dadaku.

Lalu kuusapkan kembali cairan sabun ke perutnya.

Aku menggerakkan tangan keatas, meremas dengan lembut kedua toketnya dan pentilnya kujepit2 dengan jempol dan telunjuk.

Pentil kiri dan kanan kuremas bersamaan.

Lalu aku mengusap semakin ke atas dan berhenti di lehernya.

“Mas, lama amat menyabuninya” rintihnya sambil menggeliatkan pinggulnya.

Rissa merasakan kon tolku semakin keras dan besar.

Hal itu dapat dirasakannya karena kon tolku makin dalam terselip di pantatnya.

Tangan kirinya segera meluncur ke bawah, lalu meremas biji pelerku dengan gemas.

Aku menggerakkan telapak kanan ke arah pangkal pahanya.

Sesaat aku mengusap usap jembut lebatnya, lalu mengusap me meknya berulang kali.

Jari tengahku terselip di antara kedua bibir luar me meknya. Aku mengusap berulang kali.

it ilnya pun menjadi sasaran usapanku. “Aarrgghh..!” rintihnya ketika merasakan kon tolku makin kuat menekan pantatnya.

Rissa merasa lendir membanjiri me meknya.Rissa jongkok agar me meknya terendam ke dalam air.

Dibersihkannya celah diantara bibir me meknya dengan mengusapkan 2 jarinya.

Ketika menengadah Rissa melihat kon tolku telah berada persis didepannya.

kon tolku telah ngaceng berat.

“Mas, kuat banget sih, baru aja ngecret di me mek Rissa sekarang sudah ngaceng lagi”, katanya sambil meremas kon tolku, lalu diarahkan ke mulutnya.

Dikecupnya ujung kepala kon tolku. Tubuhku bergetar menahan nikmat ketika Rissa menjilati kepala kon tolku.

Aku meraih bahunya karena tak sanggup lagi menahan napsu.

Setelah Rissa berdiri, kaki kirinya kuangkat dan kuletakkan di pinggir bath tub.

Rissa kubuat menungging sambil memegang dinding di depannya dan aku menyelipkan kepala kon tolku ke celah di antara bibir me meknya. “Argh, aarrgghh..,!” rintihnya.

Aku menarik kon tolku perlahan-lahan, kemudian mendorongnya kembali perlahan-lahan pula.

Bibir luar me meknya ikut terdorong bersama kon tolku.

Perlahan-lahan menarik kembali kon tolku sambil berkata “Enak Yu?” “Enaak banget mas”.

Aku mengenjotkan kon tolku dengan cepat sambil meremas bongkah pantatnya dan tanganku satunya meremas toketnya.

“Aarrgghh..!” rintihnya ketika merasakan kon tolku kembali menghunjam me meknya.

Rissa terpaksa berjinjit karena kon tolku terasa seolah membelah me meknya karena besarnya.

Terasa me meknya sesek kemasukan kon tolku yang besar dan panjang itu.

Aku dengan erat mememegang pinggulnya dan mengenjotkan kon tolku keluar masuk dengan cepat dan keras.

Terdengar ‘cepak-cepak’ setiap kali pangkal pahaku berbenturan dengan pantatnya.

“Aarrgghh.., aarrgghh..! Mas.., Rissa nyampe..!” Rissa lemas ketika nyampe lagi untuk kesekian kalinya.

Aku juga tidak dapat menahan pejuku lebih lama lagi.

“Aarrgghh.., Yu”, kataku sambil menghunjamkan kon tolku sedalam-dalamnya. “Mas.., sstt, sstt..” katanya karena berulangkali merasa tembakan pejuku dime meknya.

“Aarrgghh.., Yu, enaknya!” bisikku ditelinganya. “Mas.., sstt.., sstt..! Nikmat sekali ya dien tot mas”, jawabnya karena nikmat ketika dia nyampe.

aku masih mencengkeram pantatnya sementara kon tolku masih nancep dime meknya.

Beberapa saat kami diam di tempat dengan kon tolku yang masih menancap di me meknya.

Cerita Lainnya: Cerita Sex Dhea , anak polos yang telah aku nodai
Kemudian aku membimbingnya ke shower, menyalakan air hangat dan kami berpelukan mesra dibawah kucuran air hangat.

Setelah selesai aku keluar duluan, sedang Rissa masih menikmati shower.

Selesai dengan rambut yang masih basah dan masih bertelanjang bulat, Rissa keluar dari kamar mandi. Aku sudah menyiapkan makan seadanya.

Rissa kupersilakan minum dan makan sambil mengobrol, dan diiringi lagu lembut.

Setelah makan, aku lalu memintanya duduk di pangkuanku. Rissa menurut saja.

Sambil mengobrol, Rissa kumanja dengan belaian.

Kuraih dagunya, dan kucium bibirnya dengan hangatnya, Rissa mengimbangi ciumanku. selanjutnya aku mulai
meremas-remas lembut toketnya, kemudian menelusuri antara dada dan pahanya.

Rissa sadar bahwa sesuatu yang dia duduki terasa mulai agak mengeras.

Ohh, langsung Rissa bangkit.

Rissa bersimpuh di depanku, kon tolku sudah mulai ngaceng, walau masih belum begitu mengeras.

Kepala kon tolku sudah mulai sedikit mencuat keluar dari kulupnya lalu diraih,dibelai dan kulupnya ditutupkan lagi.

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar

sebelum penuh ngacengnya langsung Rissa mengulum kon tolku.

Rissa memainkan kulup kon tol yang tebal dengan lidahnya.

Ditariknya kulup ke ujung, membuat kepala kon tolku tertutup kulupnya dan segera dikulum, dimainkan kulupku dengan lidahnya dan diselipkannya lidahnya ke dalam kulupku sambil lidahnya berputar masuk di antara kulup dan kepala kon tolku.

Enak rasanya.

Tapi hanya bisa sesaat, sebab dengan cepatnya kon tolku makin membengkak.

aku mulai menggeliat dan berdesis menahan kenikmatan permainan lidahnya dan membuat mulutnya semakin penuh.

“Mas hebat ya sudah ngaceng lagi, kita lanjut yuk mas”, katanya yang juga sudah terangsang.

Aku makin tak tahan menerima rangsangan lidahnya.

Maka Rissa kuajak ke tempat tidur. kakinya kutahan sambil tersenyum, kuteruskan dengan membuka kakinya dan aku langsung menelungkup di antara pahanya.

“Aku suka melihat me mek kamu yu” ujarku sambil membelai bulu jembutnya yang lebat.

“Mengapa?” “Sebab jembutmu lebat dan cewek yang jembutnya lebat napsunya besar, kalau dien tot jadi binal seperti kamu, juga tebal bibirnya”. Aku terus membelai jembutnya dan bibir me meknya.

Kadang-kadang kucubit pelan, kutarik-tarik seperti mainan.

Rissa suka me meknya dimainkan berlama-lama, Rissa terkadang melirik apa yang kulakukan.

Seterusnya dengan dua jari aku membuka bibir me meknya, Rissa makin terangsang dan makin banyak keluar cairan dari me meknya.

aku terus memainkan me meknya seolah tak puas-puas memperhatikan me meknya, kadang kadang kusentuh sedikit it ilnya, membuat Rissa penasaran.

Tak sadar pinggulnya mulai menggeliat, menahan rasa penasaran. Maka saat Rissa mengangkat pinggulnya, langsung kusambut dengan bibirku.

Aku menghisap lubang me meknya yang sudah penuh cairan.

Lidahku ikut menari kesana kemari menjelajah seluruh lekuk me meknya, dan saat kujilat it ilnya dengan ujung lidah, cepat sekali menggelitik ujung it ilnya, benar benar Rissa tersentak.

Terkejut kenikmatan, membuat Rissa tak sadar berteriak.. “Aauuhh!!”.

Benar benar hebat dia terangsang, dan Rissa sudah tak tahan lagi.

“Ayo dong mas, Rissa pingin dien tot lagi” ujarnya sambil menarik bantal.

Aku langsung menempatkan tubuhku makin ke atas dan mengarahkan kon tol gedeku ke arah me meknya.

Rissa masih sempat melirik saat aku memegang kon tolku untuk diarahkan dan diselipkan di antara bibir me meknya.

saat kepala kon tolku telah menyentuh di antara bibir me meknya, Rissa menahan nafas untuk menikmatinya.

setelah kepala kon tolku mulai menyelinap di antara bibir me meknya dan menyelusup lubang me meknya,

pelan-pelan kutekan dan aku mulai mencium bibirnya lembut.

Makin ke dalam.

Rissa merapatkan pahanya supaya kon tolku tidak terlalu masuk ke dalam.

Aku langsung menjepit kedua pahanya hingga terasa sekali kon tolku menekan dinding me meknya.

kon tolku semakin masuk.

Belum semuanya masuk, aku menarik kembali seolah akan dicabut hingga tak sadar pinggulnya naik mencegahnya agar tidak lepas.

Beberapa kali kulakukan sampai akhirnya Rissa penasaran dan berteriak-teriak sendiri.

Setelah aku puas menggodanya, tiba tiba dengan hentakan agak keras, kupercepat gerakan mengenjot hingga Rissa kewalahan.

Dan dengan hentakan keras serta digoyang goyangkan, aku meremas toketnya dan menciumi lehernya.

Akhirnya Rissa mengelepar-gelepar.

Dan sampailah Rissa kepuncak.

Tak tahan Rissa berteriak, terus

. aku menyerang dengan dahsyatnya, rasanya tak habis-habisnya Rissa melewati puncak kenikmatan.

Lama sekali.

Tak kuat Rissa meneruskannya.

Rissa memohon, tak kuat menerima rangsangan lagi, benar benar terkuras tenaganya dengan orgasme berkepanjangan.

Akhirnya aku pelan-pelan mengakhiri serangan dahsyatku.

Rissa terkulai lemas sekali, keringatnya bercucuran.

Hampir pingsan Rissa menerima kenikmatan yang berkepanjangan.

Benar-benar Rissa tidak menyesal ngen tot dengan aku, aku dapat mengolah tubuhnya menuju kenikmatan yang tiada tara.

Kemudian pahaku mulai kembali menjepit kedua pahanya dan kurapatkan, tubuhku menindihnya serta lehernya kembali kucumbu.

Rissa memeluk tubuhku yang besar dan aku kembali meremas toketnya.

Pelan-pelan mulai kuenjotkan kon tolku.

Kali ini Rissa ingin lebih menikmati seluruh rangsangan yang terjadi di seluruh bagian tubuhnya.

Tanganku terus menelusuri permukaan tubuhnya. Dadaku merangsang dadanya setiap kali bergeseran mengenai pentilnya.

Dan kon tol kupompakan dengan sepenuh perasaan, lembut sekali, bibirku menjelajah leher dan bibirnya.

Lama kelamaan tubuhnya yang semula lemas, mulai terbakar lagi.

Rissa berusaha menggeliat, tapi tubuhnya kupeluk cukup kuat, hanya tangannya yang mulai menggapai apa saja yang dia dapat.

Aku makin meningkatkan cumbuan dan memompakan kon tolku makin cepat.

Gesekan di dinding me meknya makin terasa.

Dan kenikmatan makin memuncak.

Maka kali ini lehernya kugigit agak kuat dan kumasukkan seluruh batang kon tolku serta kugoyang-goyang untuk meningkatkan rangsangan di it ilnya.

Maka jebol lah bendungannya, Rissa mencapai puncak kembali.

Kali ini terasa lain, tidak liar seperti tadi.

Puncak kenikmatan ini terasa nyaman dan romantis sekali, tapi tiba tiba aku dengan cepat mengenjot lagi.

Kembali Rissa berteriak sekuatnya menikmati ledakan orgasme yang lebih kuat, Rissa meronta sekenanya.

dia menggigit pundakku saat aku menghujani dengan kenikmatan yang bertingkat-tingkat.

Sesaat aku menurunkan gerakanku, tapi saat itu kubalik tubuhnya hingga Rissa di atas tubuhku. Rissa terkulai di atas tubuhku.

Dengan sisa tenaganya Rissa mengeluarkan kon tolku dari me meknya.

Dan diraihnya batang kon tolku.

Tanpa pikir panjang, kon tol yang masih berlumuran cairan me meknya sendiri dikulum dan dikocok.

Dan pinggulnya kuraih hingga akhirnya Rissa telungkup di atasku lagi dengan posisi terbalik.

Kembali me meknya yang berlumuran cairan jadi mainanku, Rissa makin bersemangat mengulum dan menghisap sebagian kon tolku.

Aku memeluk pinggulnya. Kuhisap it ilnya sambil ujung lidahku menari cepat sekali.

Tubuhnya mengejang dan dia menjepit kepalaku dengan kedua pahanya dan dirapatkannya pinggulnya agar bibir me meknya merapat ke bibirku.

Rissa gak bisa berteriak tapi karena mulutnya penuh, dan tanpa sadar Rissa menggigit agak kuat kon tolku dan dicengkeramnya dengan kuat saat dia masih menikmati orgasme.

“Yu, aku mau ngecret yug, di dalam me mekmu ya”, kataku sambil menelentangkan Rissa.

“Ya, mas”, jawabnya.

Aku menaiki Rissa dan dengan satu hentakan keras, kon tolku yang besar sudah kembali menyesaki me meknya.

Aku langsung mengenjot kon tolku keluar masuk dengan cepat dan keras.

Dalam beberapa enjotan saja tubuhkupun mengejang.

Pantat dihentakkannya ke atas dengan kuat sehingga kon tolku nancap semuanya ke dalam me meknya dan akhirnya crot .. crot ..crot, pejunya muncrat dalam beberapa kali semburan kuat.

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar

Herannya, ngecret yang ketiga masih saja pejuku masi keluar banyak.

Aku menelungkup diatasnya sambil memeluknya erat2.

“Yu, nikmat sekali ngen tot sama kamu,

me mek kamu kuat sekali cengkeramannya ke kon tolku”, bisikku di telinganya.

“Ya mas, Rissa juga nikmat sekali, tentu saja cengkeraman me mek Rissa terasa kuat karena kon tol mas kan gede banget.

Rasanya sesek deh me mek Rissa kalau mas neken kon tolku masuk semua.

Kalau ada kesempatan, Rissa dien tot lagi ya mas”, jawabnya. “Ya sayang”, lalu bibirnya kucium dengan mesra.