Hadiah Ngentot Dari Kakak Ku

Sebelum aku memulai kisah ini, aku akan menyamarkan semua nama termasuk namaku sendiri karena aku tidak mau nantinya aku menerima malapetaka dikemudian hari. So, cerita kumulai sekarang ya?
Hari itu sabtu, pas dalam minggu dihari kelahiranku yang ke-17, jadi orang tuaku sengaja mengadakan pesta Ulang Tahun untukku, anak lelaki satu-satunya. Maklum saja aku anaknya pemalas banget soal pesta-pestaan, alias kutu buku banget dan smart di sekolah, berbeda dengan kakak perempuanku yang satu-satunya juga, badung dan ogah-ogahan kalau disuruh belajar (padahal pintar juga sekolahnya loh, sampai lulus SMU dia tidak pernah lolos dari urutan 10 besar dalam ranking sekolahnya).

Dasar kakak cewekkku ini badung, dia tidak ada selama sore hari saat berlangsungnya pesta, kemana ya, aku juga jadinya agak sedih sedikit. Bukan mengharapkan kado darinya, tapi dengan kehadirannya saja aku tentu akan sangat senang sekali, karena minimal aku bisa memperlihatkan pada teman-teman cewekku di sekolah (yang kuundang ke pestaku) bahwa dikeluargaku juga ada cewek kecenya yang tidak kalah kece dari semua teman paling kece di sekolahku).

Pas acara sudah mau berakhir, yaitu acara disco bebas, aku lagi bengong-bengong melihat teman-temanku ajojing, nah kakak cewekku satu-satunya pulang juga. Wah happy banget aku, maklum saja kami memang cuma 2 bersaudara, tidak punya saudara kandung lain. Dia sih sudah kuliah tahun ke-2, sedangkan aku masih SMU kelas 2.

“Jon.. selamat Ulang Tahun yah.. sorry aku kagak bawa kado..” kata Fifi sambil mengajukan tangannya untuk bersalaman setelah melihat tumpukan kado di atas meja. Wah dia pulang saat temanku belum bubar saja aku sudah happy banget, boro-boro mikirin kado deh, habis salaman kupeluk kakakku dengan kegirangan (kami memang akrab sekali sebenarnya, jadi biasa saja pelukan). Kakakku tidak lupa memberikan sesuatu yang membuatku kaget juga, yaitu ciuman di pipi kiri-kanan di depan teman-temanku. Gile bener.. akrab sih akrab sama kakak, tapi untuk ciuman baru kali ini kuterima sejak beranjak dewasa. Di belakang sih terdengar suara tepuk tangan dari teman-temanku. Mungkin bagi yang belum kenal dipikirnya pacarku datang kali, tapi bagi yang sudah tahu yah entah apa pikirannya deh. Habis biarpun kakakku tingginya 170 cm, tetap saja kalah tinggi denganku yang 175 cm saat itu.

Kadang-kadang, aku memang suka membayangkan bentuk tubuh Fifi. Soalnya memang dia kece sih. Terlebih sejak aku mengalami mimpi basah pertama kali waktu SMP 1 dulu. Lah yang kuimpikan saja kakakku kok, si Fifi ini. Wajahnya seperti artis Hongkong deh, putih cantik dan benar-benar kece berat pokoknya. Paling hebat saat aku melihat dia cuma berbikini saat berenang, selebihnya wah cuma dalam mimpi. Sedangkan untuk pacaran. Wah aku belum berani, soalnya cita-citaku ranking satu terus, dan idolaku yah si Fifi yang sudah muncul sejak mimpi basah pertama kali dulu. Heran yah?

Waktu mau bubaran pestanya, temanku yang jadi DJ iseng banget, dia muterin lagu buat slow dance, dan aku disuruh mengajak cewek pilihanku (biasanya sih kalau saat-saat begini, yang ultah ngajak orang yang di taksirnya untuk berdansa) turun dan memperkenalkan pada seluruh tamu, wah brengsek.

Memang gosipnya ada beberapa cewek yang naksir padaku di sekolah, tapi aku cuek bebek, kurang begitu peduli sama mereka semua, padahal mereka-mereka itu kece dan cantik-cantik juga loh, dan rebutan cowok-cowok di sekolahku. Bukan apa-apa, kalau aku naksir yang satu kan yang lain bakalan hilang, mundur teratur, nah mendingan aku tidak memilih satu orangpun? jadinya bisa nempel sama semua cewek kece.

Nah teman brengsek ini menyuruhku untuk mengajak satu cewek untuk slow dance, seolah mengumumkan siapa cewek pilihanku. Yah sulit dong.. Gile juga.. Tapi akalku jalan cepat sekali, si Fifi kudatangi walaupun lagi mojok di dekat orang tuaku (tapi tidak ngobrol, jadi bagi yang belum kenal Fifi, tetap saja menganggap Fifi cuma temanku). Fifi agak terkejut sedikit waktu tahu dan sadar dia yang kuajak slow dance, tapi belum berkomentar apa-apa. Begitu kami masuk ke tengah-tengah arena slow dance, di tengah kerumunan pasangan lain baru Fifi berbisik, “Jon… kok ngajak aku slow dance-nya sih?”

“Iya Fi.. aku belum punya cewek sih..”
“Kan banyak teman elu yang kece-kece tuh..” masih sambil berbisik.
“Yang kece sih banyak Fi.. tapi yang sekece kamu mana ada..” rayuku pada kakak sendiri.
“Gelo loh.. cewek kece banyak begitu disia-siakan..”
“Beneran Fi.. nggak ada yang cantik dan dewasa seperti kamu, semuanya ABG doang..”
Fifi tidak menjawab lagi, tapi menaruh kepalanya pada pundakku. Harum rambutnya yang tadi sore keramas bercampur dengan sedikit keringat kepalanya di hidungku begitu merangsangnya. Begitu kugeser kepalaku sedikit mendekati telinganya lagi, kali ini makin jelas aku mencium parfum si Fifi yang dipakai pada belakang telinga. Kakakku ini seru loh, suka memakai parfum lelaki! Dan aku mengikuti dia dalam merk parfum. Cuma berhubung bau badan kami beda dikit yah tetap saja aku terangsang mencium bau campuran parfum dan bau badan Fifi. Batang kemaluanku ngaceng berat waktu itu.
Begitu Fifi sadar, aku membaui sekitar belakang telinganya, dia memelukku lebih erat lagi. Alamak.. Cukup terasa juga payudaranya menekan dadaku. Wow.. empuk-empuk nikmat (memang nikmat?!) Pokoknya menimbulkan sensasi tersendiri. Mungkin yang merasakan nikmat si cewek kali kalau bersentuhan dada begitu. Aku sebagai lelaki sih rasanya enak-enak saja.

Sepanjang lagu yang satu itu, tanganku yang tidak memegang tangan Fifi kusuruh menjelajahi punggungnya. Dari dekat lehernya sampai ke pinggangnya. Berhubung Fifi memakai gaun malam mini, yah dia tidak perlu pakai rok-rok segala dong, kan jadi satu sama atasan, eh baju terusan itu. Mini tuh maksudku masih setinggi pertengahan paha. Nah saat aku mengusap-usap pinggang Fifi, aku tidak begitu merasakan adanya garis celana dalamnya.
Timbul niat isengku pada kakak sendiri, sekalian mau tahu juga.

“Fi.. kamu nggak pakai celana dalam yah?” kataku sambil berbisik di telinganya.
“Eh.. enak saja.. aku pakai tahu.. nakal loh Jon nanyanya!” jawab Fifi sambil berbisik.
“Kok nggak berasa dipegang Fi.. batas celana dalamnya..” bisikku lagi penasaran.
“Coba elu rabanya turun lagi dikit..” balas Fifi sambil berbisik juga.
Lalu kuraba mengikuti petunjuknya, kali ini buah pantatnya terpaksa harus kuraba-raba. Dan merabanya makin turun saja. Benar juga, akhirnya ketemu dan kutelusuri garis batas celana dalamnya. Dilihatin orang nih dansanya. Nekat kali aku meraba makin ke bawah. Ha! Gile apa.. ini kakak sendiri friends. Rabaanku berjalan ke samping saja, menelusuri pelan-pelan garis celana dalam Fifi yang memang sepertinya cuma segaris itu. Oh.. aku tahu sekarang, celana dalamnya model tali saja dan dipakainya berbentuk V.

“Fi.. celana dalam elu modelnya aneh banget sih.. makanya kukirain tadi kagak pake celana,” kataku masih berbisik.
“Makanya elu cari pacar dan pacaran.. nanti jadinya tahu..” balas Fifi masih bisik-bisik saja.
“Kalo pacarku seperti kamu sih boleh saja Fi..” balasku mesra.

Wah pembaca, jangan heran kami bisa ngomong bebas begini kan karena memang akrab.
Dalam kepalaku timbul juga perasaan cemburu sedikit saat itu. Wah.. sialan siapa saja nih yang sudah pegang-pegang si Fifi sampai dia perlu pakai celana dalam sexy seperti itu. Sialan… mau kuhajar saja rasanya. Belum tahu kali tuh cowok, adiknya Fifi jagoan taekwondo, karate sekaligus Merpati Putih.

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

Eh lagi enak-enak memeluk Fifi sambil goyang-goyang lagunya habis.. sialan, temanku mengganti jadi disco lagi. Yah sudah bubaran deh slow dance-ku dan Fifi. Aku masih melihat-lihat teman yang lain, si Fifi menghilang entah kemana. Karena acara terakhir pesta rumahan adalah disco, yah tidak lama setelah itu bubar deh pestanya, masak anak SMU pesta di rumahan sampai lewat jam 12 malam sih? nggak sopan dong (anak ranking 1 nih yang bilang, aku!).

Persis jam 12 lewat 5 menit, teman terakhir sudah tidak kelihatan mobilnya. Aku yang capek banget rasanya mau tidur saja deh, sambil mikirin Fifi. Kemana yah dia? Urusan kado besok saja lah. Tidak mungkin ada yang ngambil ini. Aku naik ke atas dan langsung masuk ke kamarku. Melepaskan pakaian dulu lalu masuk kamar mandi pribadi dan bersih-bersih. Masih bugil aku balik ke ruangan ranjang. Ah biasanya tidur pakai CD, kali ini mau nyobain bugil ah, sudah gede ini, kan 17 tahun. Yah badanku yang gede dan anuku juga cukup gede kok. Panjangnya sih cuma 15 cm saja.
Karena AC kamarku cukup dingin, aku biasa tidur memakai selimut (Tidak lucu sebenarnya, kalau memahami kesehatan, saat tidur itu bagusnya tubuh kita tidak dalam keadaan ‘terikat’ dan udara yang kita hirup sebaiknya memang sekitar 18-24 derajat celsius. Jangan lebih panas dan jangan lebih dingin. Itu baru tidur sehat. Eh ini kata dokter Joni loh hehehe coba saja iseng tanya dokter beneran.) Kan bule-bule dalam film banyak yang tidur bugil toh?

Masih berbaring, pikiranku melamun pada peristiwa slow dance bersama Fifi, kakak tercintaku. Saat dance tadi aku sih lupa apakah ngaceng atau nggak, tapi saat mikirin aku inget. Ngaceng kenceng! Gile kupegang si Junior, malah makin bikin tenda di selimutku jadinya. Yah kuusap-usap sayang deh juniorku. Tentu saja sambil membayangkan bagaimana bentuk tubuh si Fifi yang polos dalam keadaan bugil sepertiku, apalagi sambil menari bareng. Wow.. asyik loh.

Aku berhayal.. Tubuh si Fifi mulus tanpa cacat (sepertinya memang belum pernah luka sih, paling bekas suntikan cacar di pahanya) payudaranya yang lumayan mantap kalau dipegang, dengan puting cukup besar sehingga enak dikulum. Lalu perutnya yang datar dan rata karena hobbynya aerobic dan fitness, dan pantatnya yang aduhai montoknya, tadi saja saat kupegang waktu slow dance mantap banget rasanya.
Eh lagi enak-enak berhayal begitu, tiba-tiba pintu kamarku diketok. Tok.. tok.. tok.. cuma tiga kali dan tidak kencang. Karena kebiasaan menjaga privacy di keluarga kami, sebelum masuk harus ketok pintu dulu, aku sih tidak pernah mengunci pintu.

“Siapa?” tanyaku.
“Aku Jon..” jawab suara yang tidak asing lagi, sepertinya berbisik tuh.
Wharakadah! gadis yang sedang kuimpi-impikan muncul mendatangiku friends! Aku terdiam bingung.
“Jon.. elu belum pulas kan?” tanya Fifi dari balik pintu. Lalu diam menunggu jawabanku. Wah gimana nih.. aku sedang bugil dalam selimut begini. Ah biarin deh.
“Boleh masuk Jon?” tanya Fifi lagi, padahal aku baru mau menyuruhnya masuk, tapi belum sempat.
“Iya, masuk saja Fi..” kataku cukup keras supaya jelas terdengar olehnya, kalau pelan-pelan entar dia tidak jadi masuk lagi, kan bikin sedih jadinya.

Si Fifipun masuk juga, setelah menutup pintu kamar, dia berbalik dan, “Jon lampunya dinyalain yah?” tanya Fifi. Maklum sebelum naik ranjang, lampu terangnya kumatikan, cuma sisa lampu kecil saja, jadi remang-remang. Wah benar juga idenya, jadi aku bisa melihat jelas tubuh Fifi, sepertinya cuma memakai baju tidur waktu bayangannya terlihat saat memasuki kamarku.
“Iya deh..” jawabku, lalu sadar, wah.. entar senjataku yang ngaceng kelihatan dong!
“Eh…” belum sempat aku ngomong lagi, si Fifi sudah menyalakan lampu. “Blar..” terang deh.
Aku memperhatikan Fifi. Dia memakai baju tidur favoritku, karena model baby doll, terusan cuma melewati pantatnya dikit, warna kuning muda dan agak transparan. Biasanya kalau dia berdiri membelakangi lampu sih kelihatan bentuk tubuhnya, dan pakaian dalamnya. Kali ini belum kelihatan, kan lampunya di tengah ruangan, sedang dia masih dekat pintu.

“Ada apa Fi?” tanyaku bingung juga dan heran, ada apa malam-malam waktunya tidur begini dia datang yah? Kalau masih sore sih aku tidak heran, paling dia mau nanya soal komputer atau soal mobilnya.
“Eh sebelumnya sorry loh Jon..”
“Kenapa?” langsung kupotong saja.
“Aku kan belum ngasih kado buat elo.. kagak kepikir mau ngasih apa sih.” lanjut si Fifi mencoba senyum menghiburku kali. Wah bener juga.
Aku memang tidak sempat memikirkan Fifi ngasih kado atau tidak, dia mau slow dance denganku saja rasanya aku happy banget. Lalu sekarang mau apa lagi nih? “Ah nggak apa-apa Fi.. nggak masalah soal kadonya.. aku punya kakak sebaik elu saja sudah merupakan kado yang indah setiap hari..” kataku. Lalu si Fifi berjalan menghampiri ranjang sambil melihat mataku terus.

Wah untung tidak melihat ke arah juniorku. Masih ngaceng man! banyangkan sendiri deh cewek kece, seksi sedang berada di dekat kamu, di ranjang yang sedang bugil. Dan sambil tersenyum manis sekali pada kamu.
Sewaktu dia makin mendekatiku, aku menggeser ke tengah ranjang, jadi dia bisa duduk di tepi ranjang kalau memang mau ngobrol agak lama. Nah saat makin dekat itulah lampu kamar dibelakangi olehnya. Wow.. bayangan mulus tubuhnya yang sempurna sekali (nggak kayak gitar kok, tapi melengkung dan meliuk indah) makin jelas saja terlihat.

Benar saja dia duduk dekat pinggangku, persis sebelah pinggang dan juniorku yang ngaceng berat. Selimutku yang bergeser membuat si junior mengangguk-angguk kegelian karena gesekan itu. Tangan kiriku yang masih dalam selimut terpaksa harus memegangi si Junior nih. Fifi berlagak tidak melihat dan tetap senyum manis sekali. “Jon.. aku mau ngasih kado spesial buat elu, tapi.. elu nggak boleh cerita sama siapapun juga, setuju?” Langsung saja aku mengangguk, walaupun bingung menduga-duga kado spesial apaan, apakah Blow Job? Belum tentu, terusin saja baca ceritanya.

“Janji yah Jon..”
“Saya berjanji, Fifi kakakku tersayang..” kataku menegaskan dari sekedar mengangguk.
“Jon, Fifi mau tahu.. kamu beneran belum pernah pacaran? maksudnya nge-date berduaan ama cewek?” tanya dia.
“Bener Fi.. kan tiap malam minggu, kalau kagak ada pesta ultah, yah aku di rumah saja kok surfing di internet, kamu sih kelayapan melulu malah ninggalin aku sendirian kalau malam minggu” kataku, dia senyumnya makin lebar.
“Jadi belum pernah pegang-pegang tubuh cewek dong?” tanyanya lagi, memancing dikit.
“Yah pegang sih belum cuma kalo melihat sering?”
“Oh yah? dimana?” tanya Fifi kaget sedikit.
“Di internet..” jawabku cepat, memang betul sih. Dia tersenyum lagi.. heran kayaknya makin lama melihat Fifi tersenyum makin manis saja tuh senyumnya, wah aku rasanya makin senang dan happy sekali melihat bibirnya yang tersenyum.
“Jadi yang real dan asli belum pernah dong?” kata Fifi masih dengan tersenyum. Bagiku ini bukan ledekan, tapi ucapan tulus kakak pada adik yang memang akrab. Aku mengangguk.
“Fifi mau kasih hadiah khusus, tapi kamu harus janji tidak boleh ngapa-ngapain kalo kagak disuruh. Mau nggak?” tanya Fifi, kakak tersayangku ini. Aku mengangguk.
“Eh janji dulu..”
“Iya deh Joni janji Fifi sayang..” kataku memuaskan keinginan Fifi.
“Siap menerima hadiah?” tanyanya lagi sambil menegakkan badannya yang tadinya duduk santai.
Aku mengangguk lalu berkata, “Siap boss..”

Fifi kemudian menaiki ranjang, sambil tangannya mendorong perlahan tubuhku untuk bergeser sedikit. Ranjangku sih ukuran 160 lebarnya, jadi muat saja kalau mau tidur berduaan. Lalu Fifi berlutut tegak di sampingku, memandang mataku lekat-lekat masih dengan senyum manisnya. Kemudian secara perlahan-lahan dia mengambil ujung bawah baju tidurnya. Ops.. Fifi terlupa sesuatu.. buru-buru dia turun ranjang dulu, menuju ke lemariku yang ada componya, dia pilih buru-buru salah satu CD lalu diputarnya. Nah muncul lagu romantis, dipasangnya cukup keras tapi tidak mengganggu keluar ruangan. Mungkin sekedar supaya pembicaraan kami tidak terdengar saja kali. Lalu dia berjalan ke pintu dan mengunci pintu.

Aku merasa sedikit heran, mau ngapain nih. Si Fifi balik lagi ke sampingku, berlutut di atas ranjang sambil melenggok menari mengikuti irama lagu. Tangannya balik lagi memegang ujung bawah baju tidurnya dan mulai memilin sedikit-sedikit, lalu menarik perlahan ke atas. Wah ini sih striptease. Kutungguin saja deh. Begitu bawah bajunya mulai naik setinggi bawah selangkangannya, aku makin deg-degan! Cepat sekali naik lagi perasaanku. Lalu muncul celana dalamnya yang transparan dan seperti tadi waktu dansa berbentuk V dan sebagian besar tali. Warnanya sih hitam, ada merahnya sedikit persis ditengah dekat bawah pusarnya, eh tuh merah bunga kecil, cuma satu.

Gila friends.. bulu kemaluannya terlihat. Belahan kewanitaannya sih terbayang dalam bungkusan CD halus itu yang mengikuti bentuk bibir kemaluannya. Wow.. sialan aku janji tidak boleh ngapa-ngapain. Wah pingin sekali untuk menjamahnya. Tangan kiriku terpaksa memegangi juniorku deh. Makin keras saja ngacengnya nih.

Makin tinggi Fifi menarik bajunya, semakin jelas tubuh putihnya terlihat. Begitu bagian bawah payudaranya muncul. Wow.. aku sampai menelan ludah. deg-degan makin keras. Ops.. sial ada BH-nya! Eit tunggu dulu, BH-nya seru banget.. juga hitam transparan dan puting susunya yang kuduga besar, benar saja muncul dan terlihat jelas, kali ini aku tidak perlu menebak-nebak lagi, ternyata warnanya merah sedang, nggak pink sih, lebih tua sedikit tapi tidak coklat gelap. Saat bajunya melewati kepalanya, aku ingin sekali memegang payudaranya. Tapi ingat janji.. wah brengsek.. padahal si Fifi kan tidak melihat.

Dan saat bajunya sudah lolos melewati kepala, Fifi langsung membuangnya ke atas karpet kamarku. Tangannya kembali turun lagi yang membuat payudaranya terlihat dan berbentuk semakin menonjol saja. Gile bener.. sss.. alamak nggak tahan nih.. Kemudian Fifi menggeser posisi berlututnya kali ini dia mengangkangiku. Wow.. sepertinya aku semakin tidak tahan deh. Mana tangan kiriku sudah tidak lagi memegang si Junior lagi dan dengan posisi baru ini otomatis Fifi menindih perutku. Dia masih bergerak meliuk dan menari. Mungkin tidak nyaman menari di atas selimut, dia menggeser dulu lalu mendadak menyingkapkan selimut untuk membuangnya.

“Eit.. sorry Jon.. aku nggak tahu elu kalo tidur juga bugil!” kontan kedua tanganku menutupi juniorku. Tapi mana bisa.. lah lagi siaga satu gitu kok. Lagi pula dia ngomong dengan kalimat ..juga bugil! Wah dia kalau tidur bugil dong?! kenapa tidak dari dulu aku masuk kamarnya kalau dia sedang tidur.

Karena aku diam saja tidak berkata apa-apa, Fifi balik lagi berlutut di atas perutku menghadap wajahku dengan sebelumnya mengambil tanganku untuk melepaskan pegangan yang menutupi si Junior. Terpaksa tanganku posisinya seperti orang menyerah kalau berdiri, kutaruh di samping kepala. Sepertinya Fifi sedang bergerak menari sambil membuka BH-nya deh.. tapi susah atau sengaja susah membukanya?

“Fi.. boleh aku bantuin membuka BH kamu?”
“Memang kupikir tadinya mau nyuruh elu yang bukain.. tapi gue kagok..” lalu sambil berkata begitu dia rebahan dikit, tangannya menopang tubuhnya di samping kepalaku, dengus nafasnya dekat sekali menyapu wajahku. Karena posisi berlututnya di perutku, yah mulut dan hidungku cuma kebagian lehernya saja. Wah wangi juga lehernya.. tanganku mulai memeluknya dan mencari kaitan BH-nya di punggungnya. Biarpun sudah ketemu sengaja aku lama-lamain. Enak gila.. memeluk tubuh hangat cewek kece seperti ini.

“Ayo Jon.. jangan nakal, hadiahnya masih banyak..” kata Fifi lalu menggeser tubuhnya yang berada di atasku sehingga menurun sedikit dan wajahnya berhadapan dengan wajahku. Alamak.. dengus nafasnya yang menyentuh wajahku membuatku konak lagi dan semakin bernafsu. Tidak tahu siapa yang memulainya, tahu-tahu bibir kami nempel dan lidah Fifi menyapu bibirku. Sepertinya sih Fifi juga nafsu sekali mau menciumku kali, habis wajahku tetap lurus, tapi wajahnya miring-miring kok. Nah kan dia yang berusaha lebih keras buat menciumku toh?
“Blp.. buka mulutnya Jon.. aku ajarin ciuman..” kata Fifi. Lalu kuikuti membuka mulut, membiarkan lidah Fifi masuk ke dalam mulutku. Dia menyapu gigi depanku, lalu lidahku didorong-dorong dan dibolak-balik segala, dan malah lidahku dikitik-kitik dengan lidahnya juga. Wah seru juga loh, tukar-tukaran ludah.

Aku lupa bahwa tanganku sudah melepas BH-nya apa belum yang jelas tanganku mengusap punggungnya dengan bebas tanpa ganjalan BH segala. Kuusap-usap terus punggungnya yang mulus dan hangat. Dada kami sih masih terpisah oleh BH-nya. Ops.. baru aku bilang masih terpisah, Fifi menarik BH-nya untuk disingkirkan. Sambil ciuman begitu, otakku mikirin bagian bawah kami. Wah senjataku tergesek-gesek sama celana dalam mini si Fifi nih, sakit dikit sih, lecet nggak yah?
“Fi.. boleh aku lepasin celana dalam elu nggak? kontol gue sakit kegesek-gesek.” kataku melepaskan ciuman sekejab. Akibatnya malah lepas terus-terusan tuh.
“Eit.. jangan nakal dulu. Sudah bisa ciuman yang kuajarin?”
“Iya boss..” jawabku.
“Elu diam saja yah..” kata Fifi. Lalu dia bergerak semakin turun. Kali ini sampai dia duduk di kakiku. Dia persisnya menduduki bagian ujung kakiku, nggak diduduki habis sih, dia bersimpuh sedikit, sambil bergerak perlahan-lahan wajahnya ikutan turun sambil mencium badanku juga. Geli sekali loh, apalagi waktu dia mencium putingku. Wow.. sampai kupegang kepalanya gara-gara geli. Untung dia tidak marah. Waktu hidungnya kena bulu kemaluanku, makin geli dan si Junior mulai kena dengusannya dan dikecup kepalanya, sepertinya sih kena mata tunggal di kepala si Junior tuh.. geli banget sih.

Gila friends.. kali ini kuduga bakal dapat pengalaman dikaraokein deh, aku mau menikmati rasanya di karaokein kakak tersayang ini. Dimulai dengan jepitan erat bibirnya pada kepala kemaluanku, rasanya sukar dilukiskan, yah geli-geli enak deh. Apalagi waktu bibir itu masih dalam jepitan erat bergerak turun menyentuh lingkaran helm senjataku. Wah rasanya mau ngecret saat itu. Gile bener.. untung juniorku tahan juga.
Apalagi sensasi yang timbul saat bibir Fifi makin turun menjalari batang juniorku yang keras dan penuh urat-urat. Waduh, gesekannya sukar dilukiskan (namanya juga pertama kali) apalagi saat itu juga helm di kepala kemaluanku dijilati oleh lidah hangat Fifi. Wow.. mana tahan, beneran mau ngecret rasanya.

Dan saat jepitan erat bibir Fifi, kakak tersayangku ini semakin turun kearah bulu-bulu kemaluanku yang mulai memenuhi pangkal senjataku, ujung kepala helm si junior juga menyentuh daging halus dan lembut langit-langit tenggorokan Fifi. Weleh.. weleh.. gila man.. nikmat sekali! dan, “Cret.. cret.. cret.. cret.. cret..” beberapa kali aku ngecret. Kulirik ke sana, si Fifi melirikku juga, gile pandangannya itu.. wow.. sexy sekali.. (sering aku membanyangkan dan terbayang-bayang terus wajah Fifi saat dia sedang mengkaraoke barangku) Gile deh, masih muda gini si Fifi sudah jago mengisap senjataku. Dia suka lagi.. tidak setetespun cairan maniku yang meleleh dari mulutnya. Wah di Bohongin film tuh, paling yang sampai meleleh gitu yah karena si ceweknya tidak mau menelan protein yang kita keluarkan, atau mungkin di film tuh sperma meleleh karena memang asyik melihat dan menonton cairan yang meleleh.
“Fiii… aduh.. enak sekaliii…” kataku merintih perlahan. Kencang-kencang takut orang tuaku mendengar lagi. Gile loh.. ini taboo, pamali.. incest.
“Jon.. hadiahnya belum selesai.. ini baru foreplay-nya buat elu…”
Hah..! Gile bener.. apalagi nih?
“Elu basahin memekku dengan ciuman yang tadi aku ajarin yah? sementara aku bikin burung elu tegang lagi.” kata Fifi lalu berdiri dan membuka CD-nya secepat kilat.

Kemudian dia menungging mengambil posisi 69 persis seperti gambar-gambar di internet yang kulihat kalau ada pasangan yang saling mengisap.
Begitu Fifi dalam posisi mengangkang dengan pahanya terbuka lebar, harum liang kewanitaannya langsung tercium olehku. Gile bener.. nikmat sekali.. enak loh mencium bau khas liang kewanitaan cewek, wah pantesan banyak gambar orang lagi ismek dan jimek yah? Mula-mula kujilati dulu belahan liang kewanitaan si Fifi yang terlihat sudah mulai basah, lalu setelah beberapa kali dijilat dengan ujung lidah sampai badan lidahku juga, gelambir bibir luar si Fifi yang warnanya kemerahan dikit itu mulai membuka dan melebar.

Nah habis itu jangan lupa pasti sasaran kita bibir dalam mungil yang warnanya pink. Sebelumnya pastikan lagi deh, jilati terus dari batas liang kewanitaan luar paling bawah dekat perbatasan anus sampai arah klitorisnya, tentu dengan jilatan panjang tanpa terputus, dijamin kegelian tuh cewek yang kita jilati. Nah begitu diulang beberapa kali.. asyik.. terasa kan sari buah segar dari tubuh cewek seperti yang kulakukan pada Fifiku ini, kalau terasa juice-nya mulai berkurang kan kurang asyik, ganti lagi dengan mengulum seluruh bibir luarnya yang melambai-lambai, yah mengulum dan menghisap lah, terus sambil sedikit jilat dan sedot terus, sehingga sisa juice dari tubuhnya dan sedikit sisa pada lidah kita tetap saja bisa kita nikmati terus. Biasanya cewek kegelian dan memproduksi lagi juice alami ini dari dalam tubuhnya. Wow.. asyik pasti deh kalau normal sama-sama menikmati kita dapat bonus lagi banyak juice.

“Aaahh.. enak Jon.. terus.. terus..” kata Fifi.
“Iya Fi.. blp.. aku juga keenakan.. slup.. slup.. dikaraokein elu itu.. slup..” jawabku.
“Blp.. blp.. ehm.. blp.. blp..” tidak jelas deh apa jawaban Fifi, yang jelas aku ingin sekali hadiahnya berlanjut terus sekalian juga aku membalas kenikmatan pada si Fifi dong, biar adil.
Saling jilat dan isep yang kami lakukan kuulangi lagi. Kali ini kutambah dengan jurus baru, gara-gara melihat gambar di internet (wah lihat gambar porno berguna juga kadang-kadang yah?). Aku mencoba memasukkan lidah ke dalam liang senggama si Fifi yang mungil tempat keluarnya juice nikmat tadi. Lubang itu sih terlihat nafsuin banget.

Jelas terlihat empot-empotan membuka menutup dengan gerakan-gerakan merangsang nafsuku. Karena batang kejantananku letaknya jauh, yang paling praktis yah lidah dong. Kudorong-dorong saja lidahku memasuki lubang di liang kewanitaan kakak sexy-ku ini, sambil sesekali jurus-jurus gerakannya kugabung dengan menjilat celah liang kewanitaan dan mengulum semua bibir bawah si Fifi. Wah nikmat sekali, untung si Fifi sudah memberi kursus kilat cara ciuman dan kulum-kuluman.
Sukar dilukiskan kenikmatan yang kudapatkan deh, bayangkan saja, kakakku yang sexy sedang mengkaraoke senjataku, sambil liang kewanitaannya kujilati.
“Jon.. kayaknya elu sudah siap menerima hadiah lanjutannya nih,” kata si Fifi yang buru-buru bangun dan ganti posisi, kali ini dia berjongkok di atas pinggangku. Hehehe.. dia yang tidak tahan tuh. Asyik.. pasti aku akan bersenggama dengan kakak cantikku ini. Yang jelas sih memang batang kejantananku tidak ciut-ciut tuh. Alasan si Fifi saja untuk membuat liang kewanitaannya lebih basah dulu supaya kami bersetubuhnya lebih gampang, daripada alasan membuat juniorku ngaceng lagi Dengan satu tangan memegang juniorku dan satu tangan lagi membuka celah liang kewanitaannya, Fifi menunduk melihat jelas-jelas supaya tidak meleset adegan persetubuhan kami yang pertama ini.

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

Aku juga sampai menaikkan kepala kok walau sudah diganjal bantal tinggi. Gila kelihatan banget bibir kemaluan Fifi yang membuka dan siap disusupi oleh batang kejantananku yang ngaceng berat. Si Fifi perlahan-lahan menurunkan pinggulnya dan juniorku, helmnya terasa menyentuh belahan hangat basah liang kewanitaan Fifi. Makin si Fifi menurunkan pinggulnya, helm si Junior semakin tidak terlihat dengan perasaanku yang semakin keenakan.

Si Fifi yang tidak sabar begitu helm si Junior hilang dari pandangannya langsung menduduki pinggulku, yah sudah amblaslah seluruh batang tubuh si Junior dan batang kejantananku itupun lenyap dari pandangan.
“Aow… sakit Fi..” maunya aku sih teriak, habis mendadak gitu kulit batang kejantananku tertarik oleh jepitan erat dinding kewanitaan si Fifi. Terasa sekali gesekan dan tarikan kulit itu loh.

“Sstt.. jangan berisik.. aku juga sakit Jon.. kurang pas kali..” kata si Fifi lalu dia mencabut batang kejantananku dengan mengangkat pinggulnya lagi. Waw.. kenikmatan yang dirasakan tidak terlukiskan deh. Tidak sampai lepas semuanya, kali ini si Fifi menggoyang-goyang dulu pinggulnya sedikit untuk memperlancar pelumas atau arah yang tepat, aku tidak tahu deh. Lalu dia menurunkan lagi perlahan saja dulu. Nah ini baru mantap.. Pas masuknya. Sambil si Fifi goyang kiri kanan dikit dan maju mundur dikit, akhirnya batang kejantananku terbenam mantap di dalam liang kenikmatan kakak tersayangku. Duh.. ujung batang kejantananku menyentuh apaan yah? Jangan-jangan rahimnya kali!

“Oohhh.. Joni sayang..” si Fifi kakakku ini diam tidak bergerak lagi punggulnya tetapi bagian atas tubuhnya rebah menindihku. Dadanya yang padat berisi, menindih dadaku, dan wajahnya dekat sekali di depan wajahku.
“Fi.. gue boleh mengusap-usap badan elu nggak?” aku bertanya, takut melanggar janji. Dia tersenyum lalu mengangguk saja, dan buru-buru mulutku di cipok. Keras! bibirku sampai terbetot karena menciumnya dengan sedotan segala. Belum kaget aku atas kejadian itu, dia mencium lagi kali ini bibirku dilumatnya dan kamipun bersilat bibir lagi.
Aku tersadar akan ujung si junior yang menyentuh sesuatu di dalam sana.
“Fi.. elu bisa hamil nggak nih?” tanyaku dengan nada khawatir. Lah iya.. gila kali menghamili kakak sendiri, bersenggama dengan kakak kandung saja sudah perbuatan gila-gilaan. Apalagi sampai hamil.
“Tenang Jon.. baru saja gue selesai mens kok tadi pagi baru bersih..”
Hah? aku yang melongo.. pantesan saja dia juga sakit waktu kami baru bersatu tadi walaupun sudah becek sejak kujilati liang kewanitaannya.
“Fi.. elu nggak perawan sejak kapan nih?” tanyaku.

“Eh.. nakal yah tanya-tanya.. nggak usah di omongin deh.. nikmati saja yah Joni sayang..” kata si Fifi, yah sudah. Tapi kulihat dia jadinya sedih tuh gara-gara aku bertanya soal itu. Kami memang terdiam jadinya. Fifi cuma diam saat menindihku tanpa bergerak dengan memiringkan kepalanya di wajahku. Hidung kami bersentuhan. Aku menikmati sekali saat-saat ini. Saat-saat indah bersatu dengan kakak tersayangku. Dengusan nafas halusnya menyapu wajahku juga dengan keharuman nafas segarnya. (wah jangan-jangan tadi kumur-kumur dengan close-up cair dulu kali nih) Tanganku mengusap-usap punggungnya yang halus tapi sedikit berkeringat karena kupegang dalam keadaan lembab. Mungkin posisinya kurang enak, si Fifi menggerakkan bagian bawah tubuhnya sedikit. Wow.. sensasi dalam lubang tempat kami bersatu itu nikmat sekali.

“Fifi kakakku sayang, ngapain lagi nih sekarang..” tanyaku bingung. Nah tanpa menjawab dia bangkit dari menindih badanku. Kali ini dia benar-benar menduduki pinggangku. Wow buah dadanya yang mantap memerah karena tertindih tadi terlihat semakin indah saja. Putingnya juga ngaceng banget lagi, mancung.

“Nikmati yah Jon, jangan bergerak-gerak pinggulnya..” kata si Fifi.
“Ok boss..” Lalu mulailah si Fifi bergerak-gerak. mula-mula sih gerakannya cuma memajumundurkan pinggulnya saja sehingga batang kejantananku yang terbenam dalam-dalam tidak keluar sedikitpun, tapi didalam sana rasanya. Wah.. coba sendiri deh komentarku. Kalau aku bilang enak entar tidak percaya. Pokoknya sukar dilukiskan. Ujung kepala si Junior terutama helm junior tuh yang menikmati banget gesekan-gesekan di dalam rongga persetubuhan kami, sepertinya sih menyentuh-nyentuh sesuatu benda yang agak kenyal? seperti ada dodol bola deh di dalam sana. Apa iya itu rahim. Kepala si Junior mengelilingi dan menyenggol-nyenggol dodol bola itu. Gile bener.. sensasi yang ditimbulkan luar biasa enaknya, beneran loh aku terasa banget dan yakin, lubang kecil di helm si junior menyentuh dan disentuh sesuatu di dalam sana.

“Oohhh Jon..”
“Ya.. Fi..”
“Oohhh Jon.. Sayang..”
“Ya.. Fifi sayang..”
“Jon.. aaahh..”
“Ya Fifi kakakku tercinta.. eugh..”
“Oohhh Jon.. Sayang.. enak sekali.. kamu enak Yang?”
“Ya Fifi sayang… wah nikmat sekali aaah.. enak Fi..”
“Pegang dan remas-remas tetekku dong Jon..” kata si Fifi dengan manja.
“Wah tetek kamu mantap banget Fi.. pas susunya.. kenceng lagi..” pujian jujur dariku keluar deh.
“Oohhh Jon… terus Jon.. lebih kuat remasnya..”
“Ya Fi.. lebih enak?”
“Ooohh Jon.. terus Jon.. putingnya juga..”
“Oohhh.. aahhh Joniii..”
“Eh Fi.. jangan kenceng-kenceng..” kataku khawatir juga, habis makin lama semakin kenceng saja desahan dan suara Fifi yang keluar dari bibir sexy-nya itu.
Kali ini Fifi menunduk deh jadinya, mulutnya mencium mulutku lagi, nah suaranya kan cuma nafas doang tuh. Wah ada yang seru lagi. Kali ini Fifi mulai menggerakkan pinggulnya naik turun. Gila, rasanya gesekan batang kejantananku pada dinding liang kewanitaan Fifi yang menggenggam erat itu loh. Waw.. enak gila.. lebih enak dari Frozz deh. Sensasi yang di timbulkan sampai naik ke kepalaku, buktinya waktu melewati leher dan mulut nafasku semakin menderu-deru. Terbukti dong semakin enak.. asyik loh.

Cukup lama juga Fifi melakukan olahraga turun naik di atas pinggangku, pasti dia capek juga, habis biarpun AC kamarku dingin punggungnya keringatan tuh. Tanganku sampai basah telapaknya waktu mengusap-usap terus dari tadi. Tiba-tiba saja Fifi menggerakkan pinggulnya semakin cepat dan makin keras menghujam kearah batang kejantananku, makin mantap deh tusukan-tusukannya. Lalu lidahku disedot kuat-kuat dan dia roboh lemas setelah tegang-tegang dikit sebelumnya. Wah…. ini orgasme kali yah? Kok aku kaga ngecret sih kata siapa orgasmenya cewek dan cowok mesti barengan?
Aku iseng ah, walau tidak disuruh kugoyang pinggulku menyodok naik dikit. Habis si Fifi diam sih, padahal tadi lagi asyik menggoyangkan pinggulnya.

“Oohhh Joni.. sayang.. nakal yah.. tapi enak Jon.. enak sekali.. iya terus Jon.. kamu enak Yang?”
“Ya.. Fifiku sayang.. kamu sudah orgasme yah.. wah licin nih Fi jadinya tapi nikmat juga kok aaah.. enak Fi.. enak sekali..”
“Iya Jon.. tadi aku mencapai surga tuh.. lidah elu nggak kegigit kan?” tanya si Fifi. Wah dia tidak sadar tadi menyedot kuat-kuat lidahku, dan dugaanku dia mencapai orgasme ternyata benar. Wah untung tidak digigit ya lidahku. Kalau tidak saat dia lupa gitu salah-salah aku jadi si bisu Joni lagi hehehe… habis lidahnya putus.
“Jon.. biar elu lebih menikmati hadiahnya, ganti posisi yah?” tawar si Fifi padaku. Asyik.. doggy style boleh aku praktikkan nih.
“Gaya nungging yah Fi?”
“Elu mau gaya begitu?”
“Iya Fi.. kayak di foto dalam internet.”
“Hayo deh berhubung ini hadiah..”
Kamipun berganti gaya jadi doggy style. Cuma sebentar saja, walaupun seru aku melihat Fifi dari belakangnya, dengan kulit punggung mulus walau berkeringat, pinggangnya yang ramping dan buah pantatnya yang besar jelas pemandangan indah tersendiri. Tapi.. ada yang bikin gaya ini jadi sebentar. Setiap kali kusodok maju batang kejantananku semakin ke dalam rongga liang kewanitaan si Fifi, dia seperti tersendak kesakitan.
“Kamu nggak enak yah Fi?” tanyaku pelan-pelan takut menyakiti kakak tersayangku.

“Nggak pa-pa, terusin saja, yang penting kamu senang..” jawab Fifi, weleh-weleh.. baru dua sodokan lagi reaksinya sama saja, kesakitan. Wah aku tidak mau jadi adik tidak berbudi. Dikasih hadiah sangat nikmat begini masak dengan tega menyakiti kakak tersayang sih?
“Fi.. ganti gaya lagi deh.. gaya apalagi yang kamu mau dan kamu anggap akan menyenangkan Joni?”
“Oh.. Joni sayang.. aku bener-bener sayang sama elu Jon..” kata Fifi begitu mengakhiri persetubuhan kami dan berbalik menghadap dan memelukku dengan erat. Lagi-lagi aku di cium olehnya, kali ini sebentar saja lalu dia mengambil posisi persis di tengah ranjang dan mengangkang lebar-lebar, dengkulnya ditekuk naik sampai dekat kepalanya.

Wah.. ini posisi surga bagiku. Gile bener.. melihatnya saja si Junior terkejut. Bibir luar liang kewanitaan Fifi otomatis merekah (karena indahnya bentuk bibir itu kadang-kadang ada yang mengumpamakan sebagai bunga yang merekah) bibir dalamnya yang berwarna pink dan tidak kalah sexy-nya di mataku ikutan merekah juga, membuka gerbang surganya yang berupa lubang hitam menantang untuk ditutupi oleh batang kejantananku.
Aku dengan masih berlutut bergerak mendekati pintu surga itu, dan dengan posisi sedikit berlutut itulah kutempelkan juniorku di pintu surga yang gelap itu. Kugesek sedikit seperti dalam BF lalu karena memang masih becek-becek dikit yah lancar saja kucelupin si junior dan batang kejantananku itu semuanya. Waw.. gesekan dinding liang kewanitaan kakakku ini masih saja mantap dan kesat, seret juga malah.

“Aahhh..” si Fifi malah yang bersuara.
“Enak Fi?”
“Iya gerakin keluar masuk dong Jon..”

Aku menurut deh, kugerakkan pelan-pelan saja. Tips; gerakkan ini sebaiknya divariasikan antara gerakan menusuk dengan seluruh tubuh dan gerakan menusuk menggunakan pinggul saja. Dengan gerakan pinggul saja tusukan batang kejantanan kita semakin dalam loh! dan semakin membuat cewek kita keenakan. Kata salah seorang teman cewekku sih, membawa cewek tembus surga ke-7. Apalagi dengan tusukan perlahan-lahan tapi mantap. Gocekan kiri kanan saat menusuk sebaiknya memang melingkari dodol bola di dalam sana, alias memoles seluruh permukaan bola dodol itu. Waw.. gocekan begini selain kitanya enak juga, kujamin, cewek normal akan segera mencapai orgasme dengan cukup cepat. Asal jangan lonte saja deh yang sudah kecapekan melayani langganan (dulu-dulu juga hooker high class senang sama aku gara-gara mereka ngakunya mencapai orgasme dengan teknikku ini, maklum si Joni pantang mencapai orgasme dibawah 1/2 jam, biasanya malah lebih 1 jam, yang penting mengatur pernafasan dan pikiran kita).

Memang tidak lama berlangsung, si Fifi kakak tersayangku ini buru-buru melebarkan kakinya lagi dan tangannya buru-buru meraih leherku untuk diciumi lagi. Gila ciumannya buas sekali, cepat dan srobotan terus. Pokoknya ciuman buas yah begitulah kali. Tiba-tiba saja aku yang tetap mengatur enak-enak tusukan mantap dalam persetubuhan kami terkaget lagi. Bibirku disedot keras lagi. Kali ini karena aku tahu bahwa si Fifi mungkin mencapai orgasme. Aku siaga, sengaja mulutku makin merapat, menjaga giginya kalau-kalau menggigit. Berhasil.. tidak kena gigit.

“Oohhh Jon.. sayang.. enak sekali.. ooohh Jonii.. sss.. kamu enak Yang?”
“Ya.. Fifi sayang.. aahhh.. nikmat sekali Fi.. aaah.. enak Fi..”
“Gila Jon.. elu belum mau keluar lagi yah?” tanya si Fifi setelah agak reda capeknya.
“Adik siapa dulu dong?” wah sempat-sempatnya kami yang sedang bercumbu begitu bercanda juga. Tuh hidungku dipencet si Fifi yang masih dalam posisi mengangkang heboh dan kutusuk, eh pompa deh.
“Enak nggak Jon hadiahku?”
“Bukan enak lagi Fi.. indah dan bagus sekali.. aku nggak mungkin bisa membalas hadiah seperti ini..” jawabku.
“Ah Joni.. Joni.. adikku sayang.. kalau bukan adikku.. aku mau aja deh pacaran sama elu Jon..”
“Loh memangnya sekarang kagak bisa apa?”
Akhirnya sambil bercinta dengan hot terus sebelum aku ngecret lagi kami ngobrol-ngobrol sedikit.
Aku tidak menyinggung soal keperawanan dan pacarnya sekarang. Dia cuma cerita batang kejantananku adalah yang terpanjang dan terbesar yang pernah dia rasakan, padahal dia baru mencoba 2 batang kejantanan selain punyaku.
“Fi.. gara-gara cerita ngesek dan soal batang kejantananku yang super menurut elu, kayaknya aku mau keluar lagi nih..”
“Aahhh.. Joni.. Sayang.. jangan takut.. aku sayang banget sama elo Jon.. silakan saja keluarkan di dalam rahimku Jon.. jangan khawatirkan apa-apa..” kata si Fifi sambil mengusap-usap perutku segala sekaligus mengusap-usap wajahku. Ah mana tahan aku melihat wajah manisnya yang cantik dan tersenyum terus melihatku. Kupompa semakin cepat dikit deh dan dalam-dalam setiap tusukannya.

“Oohhh.. oh.. ah.. ahhh.. heh.. heh.. eh.. eh..” begitulah suara kami berdua akhirnya gara-gara aku mempercepat irama persetubuhan kami. “Jonn.. aku keluar lagi nih.. aaahh Joniii…” Wah tampang sexy si Fifi saat mencapai Orgasmenya yang ketiga kali ini tidak bisa kutahan lagi deh, apalagi wajahnya yang memerah berusaha tetap tersenyum senang dan tidak memejamkan matanya tapi melihat ke dalam mataku. Wah.. sudah nyobain belum bersetubuh sampai ceweknya mencapai orgasme tapi tidak merem tuh cewek, nah tampangnya cewek begitu menurutku adalah tercantik darinya. Dan biasanya nikmat melihat wajah cewek saat mencapai orgasme, sepertinya lebih enak dari orgasme itu sendiri bagiku. Makanya hobiku bikin orgasme cewek, bukannya aku orgasme duluan, tidak sedikit kok aku malah tidak orgasme saat bersatu dengan cewek. Sweer.. mula-mula kupikir aku impoten, tetapi ternyata sebagian cewek bilang malah aku terlalu perkasa urusan ranjang dan senggama begitu, Well nggak tahu deh, walaupun hobby bercinta, kupikir tidak perlu setiap bersenggama khta mengeluarkan sperma dong?
“Cret.. cret.. cret..” entah berapa kali saat ini aku ngecretnya. Yang jelas cairan hangatku menembak bola dodol dalam medan tempur kami berdua. Wah saat terkejut, begitu kenikmatannya sukar dilukiskan juga loh. Aku sampai roboh kecapaian dalam pelukan si Fifi yang masih ngangkang terus.
“Oohhh Fifi sayang..”
“Yah.. Joni adikku sayang..”
“Hadiah kamu tak ternilai Fi..”

Malam itu kami tidur seranjang. Bohong besar kalau aku cerita senggama sampai pagi. Aku kecapaian kok. Sepertinya waktu baru berbaring sama-sama sebelum tidur, karena kami sama-sama capek untuk matiin lampu, aku melihat hari sudah pukul 3 pagi.
Dalam ngobrol-ngobrol sebelum pulas, sepertinya si Fifi cerita, perawannya hilang waktu SMA kelas 2, saat pergi ke luar kota barengan kakak kelas lalu sekarang ini sehabis menikmati dan tahu si Fifi tidak perawan lagi, pacarnya yang di kampus mulai menjauhinya, jadi dia kosong tuh saat ini, belum ketemu cowok yang sreg.

Dan sebelum pulas kami juga berandai-andai, siapa tahu saja bisa sama-sama terus setiap malam minggu pergi barengan saja. Soal tidur malam sih, sepertinya pintu penghubung antar kamar kami mesti dicari kuncinya tuh, maklum sudah lama tidak pernah dibuka.

Link Terpercaya sebagai berikut : Bandar Togel, Bandar Bola , Agen SBOBET, Bandar Casino Indonesia, Slot Terpercaya, Bandar Slot Online , Taroslot

Silahkan di Add Contact Kami ya Bosku

WHATSAPP : +62822-7690-5650
TELEGRAM : +6282110686901
LINE : 82116524506
TWITTER : @tarosl0t

Terima Kasih ^^

Kunimkati Keperawanan BabySitter ku

Aku adalah seorang anak yang dilahirkan dari keluarga yang mampu di mana papaku sibuk dengan urusan kantornya dan mamaku sibuk dengan arisan dan belanja-belanja. Sementara aku dibesarkan oleh seorang baby sitter yang bernama Marni. Aku panggil dengan Mbak Marni.

Peristiwa ini terjadi pada tahun 1996 saat aku lulus SMP Swasta di Jakarta. Pada waktu itu aku dan kawan-kawanku main ke rumahku, sementara papa dan mama tidak ada di rumah. Adi, Dadang, Abe dan Aponk main ke rumahku, kami berlima sepakat untuk menonton VCD porno yang dibawa oleh Aponk, yang memang kakak iparnya mempunyai usaha penyewaan VCD di rumahnya. Aponk membawa 4 film porno dan kami serius menontonnya. Tanpa diduga Mbak Marni mengintip kami berlima yang sedang menonton, waktu itu usia Mbak Marni 28 tahun dan belum menikah, karena Mbak Marni sejak berumur 20 tahun telah menjadi baby sitterku.

Tanpa disadari aku ingin sekali melihat dan melakukan hal-hal seperti di dalam VCD porno yang kutonton bersama dengan teman-teman. Mbak Marni mengintip dari celah pintu yang tidak tertutup rapat dan tidak ketahuan oleh keempat temanku.
“Maaf yah, gue mau ke belakang dulu..”
“Ya.. ya.. tapi tolong ditutup pintunya yah”, jawab keempat temanku.
“Ya, nanti kututup rapat”, jawabku.
Aku keluar kamarku dan mendapati Mbak Marni di samping pintuku dengan nafas yang tersengal-sengal.
“Hmm.. hmm, Mas Ton”, Mbak Marni menegurku seraya membetulkan posisi berdirinya.
“Ada apa Mbak ngintip-ngintip Tonny dan kawan-kawan?” tanyaku keheranan.
Hatiku berbicara bahwa ini kesempatan untuk dapat melakukan segala hal yang tadi kutonton di VCD porno.

Perlahan-lahan kukunci kamarku dari luar kamar dan aku berpura-pura marah terhadap Mbak Marni.
“Mbak, apa-apaan sih ngintip-ngintip segala.”
“Hmm.. hmm, Mbak mau kasih minum untuk teman-teman Mas Tonny”, jawabnya.
“Nanti aku bilangin papa dan mama loh, kalo Mbak Marni ngintipin Tonny”, ancamku, sembari aku pergi turun ke bawah dan untungnya kamarku berada di lantai atas.

Aku adalah seorang anak yang dilahirkan dari keluarga yang mampu di mana papaku sibuk dengan urusan kantornya dan mamaku sibuk dengan arisan dan belanja-belanja. Sementara aku dibesarkan oleh seorang baby sitter yang bernama Marni. Aku panggil dengan Mbak Marni.

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

Peristiwa ini terjadi pada tahun 1996 saat aku lulus SMP Swasta di Jakarta. Pada waktu itu aku dan kawan-kawanku main ke rumahku, sementara papa dan mama tidak ada di rumah. Adi, Dadang, Abe dan Aponk main ke rumahku, kami berlima sepakat untuk menonton VCD porno yang dibawa oleh Aponk, yang memang kakak iparnya mempunyai usaha penyewaan VCD di rumahnya. Aponk membawa 4 film porno dan kami serius menontonnya. Tanpa diduga Mbak Marni mengintip kami berlima yang sedang menonton, waktu itu usia Mbak Marni 28 tahun dan belum menikah, karena Mbak Marni sejak berumur 20 tahun telah menjadi baby sitterku.

Tanpa disadari aku ingin sekali melihat dan melakukan hal-hal seperti di dalam VCD porno yang kutonton bersama dengan teman-teman. Mbak Marni mengintip dari celah pintu yang tidak tertutup rapat dan tidak ketahuan oleh keempat temanku.
“Maaf yah, gue mau ke belakang dulu..”
“Ya.. ya.. tapi tolong ditutup pintunya yah”, jawab keempat temanku.
“Ya, nanti kututup rapat”, jawabku.
Aku keluar kamarku dan mendapati Mbak Marni di samping pintuku dengan nafas yang tersengal-sengal.
“Hmm.. hmm, Mas Ton”, Mbak Marni menegurku seraya membetulkan posisi berdirinya.
“Ada apa Mbak ngintip-ngintip Tonny dan kawan-kawan?” tanyaku keheranan.
Hatiku berbicara bahwa ini kesempatan untuk dapat melakukan segala hal yang tadi kutonton di VCD porno.

Perlahan-lahan kukunci kamarku dari luar kamar dan aku berpura-pura marah terhadap Mbak Marni.
“Mbak, apa-apaan sih ngintip-ngintip segala.”
“Hmm.. hmm, Mbak mau kasih minum untuk teman-teman Mas Tonny”, jawabnya.
“Nanti aku bilangin papa dan mama loh, kalo Mbak Marni ngintipin Tonny”, ancamku, sembari aku pergi turun ke bawah dan untungnya kamarku berada di lantai atas.

Mbak Marni mengikutiku ke bawah, sesampainya di bawah, “Mbak Marni, kamu ngintipin saya dan teman-teman itu maksudnya apa?” tanyaku.
“Mbak, ingin kasih minum teman-teman Mas Tonny.”
“Kok, Mbak nggak membawa minuman ke atas”, tanyaku dan memang Mbak Marni ke atas tanpa membawa minuman.
“Hmm.. Hmm..” ucap Mbak Marni mencari alasan yang lain.

Dengan kebingungan Mbak Marni mencari alasan yang lain dan tidak disadari olehnya, aku melihat dan membayangkan bentuk tubuh dan payudara Mbak Marni yang ranum dan seksi sekali. Dan aku memberanikan diri untuk melakukan permainan yang telah kutonton tadi.

“Sini Mbak”
“Lebih dekat lagi”
“Lebih dekat lagi dong..”
Mbak Marni mengikuti perintahku dan dirinya sudah dekat sekali denganku, terasa payudaranya yang ranum telah menyentuh dadaku yang naik turun oleh deruan nafsu. Aku duduk di meja makan sehingga Mbak Marni berada di selangkanganku.

“Mas Tonny mau apa”, tanyanya.
“Mas, mau diapain Mbak?”, tanyanya, ketika aku memegang bahunya untuk didekatkan ke selangkanganku.
“Udah, jangan banyak tanya”, jawabku sembari aku melingkari kakiku ke pinggulnya yang seksi.
“Jangan Mas.. jangan Mas Tonny”, pintanya untuk menghentikanku membuka kancing baju baby sitterku.
“Jangan Mas Ton, jangan.. jangan..” tolaknya tanpa menampik tanganku yang membuka satu persatu kancing bajunya.

Sudah empat kancing kubuka dan aku melihat bukit kembar di hadapanku, putih mulus dan mancung terbungkus oleh BH yang berenda. Tanpa kuberi kesempatan lagi untuk mengelak, kupegang payudara Mbak Marni dengan kedua tanganku dan kupermainkan puting susunya yang berwarna coklat muda dan kemerah-merahan.

“Jangan.. jangaan Mas Tonny”
“Akh.. akh.. jangaan, jangan Mas”
“Akh.. akh.. akh”
“Jangan.. Mas Tonn”

Aku mendengar Mbak Marni mendesah-desah, aku langsung mengulum puting susunya yang belum pernah dipegang dan di kulum oleh seorang pria pun. Aku memasukkan seluruh buah dadanya yang ranum ke dalam mulutku sehingga terasa sesak dan penuh mulutku. “Okh.. okh.. Mas.. Mas Ton.. tangan ber..” tanpa mendengarkan kelanjutan dari desahan itu kumainkan puting susunya dengan gigiku, kugigit pelan-pelan. “Ohk.. ohk.. ohk..” desahan nafas Mbak Marni seperti lari 12 kilo meter. Kupegang tangan Mbak Marni untuk membuka celana dalamku dan memegang kemaluanku. Tanpa diberi aba-aba, Mbak Marni memegang kemaluanku dan melakukan gerakan mengocok dari ujung kemaluanku sampai pangkal kemaluan.

“Okh.. okh.. Mbak.. Mbaak”
“Teruss.. ss.. Mbak”
“Mass.. Mass.. Tonny, saya tidak kuat lagi”
Mendengar itu lalu aku turun dari meja makan dan kubawa Mbak Marni tiduran di bawah meja makan. Mbak Marni telentang di lantai dengan payudara yang menantang, tanpa kusia-siakan lagi kuberanikan untuk meraba selangkangan Mbak Marni. Aku singkapkan pakaiannya ke atas dan kuraba-raba, aku merasakan bahwa celana dalamnya sudah basah. Tanganku mulai kumasukkan ke dalam CD-nya dan aku merasakan adanya bulu-bulu halus yang basah oleh cairan liang kewanitaannya.

“Mbak, dibuka yah celananya.” Mbak Marni hanya mengangguk dua kali. Sebelum kubuka, aku mencoba memasukkan telunjukku ke dalam liang kewanitaannya. Jari telunjukku telah masuk separuhnya dan kugerakkan telunjukku seperti aku memanggil anjingku.

“Shs.. shss.. sh”
“Cepat dibuka”, pinta Mbak Marni.
Kubuka celananya dan kulempar ke atas kursi makan, aku melihat kemaluannya yang masih orisinil dan belum terjamah serta bulu-bulu yang teratur rapi. Aku mulai teringat akan film VCD porno yang kutonton dan kudekatkan mulutku ke liang kewanitaannya. Perlahan-lahan kumainkan lidahnku di sekitar liang surganya, ada rasa asem-asem gurih di lidahku dan kuberanikan lidahku untuk memainkan bagian dalam liang kewanitaannya. Kutemukan adanya daging tumbuh seperti kutil di dalam liang kenikmatannya, kumainkan daging itu dengan lidahku.

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

Massh.. Mass..”
“Mbak mau kelluaar..”
Aku tidak tahu apa yang dimaksud dengan “keluar”, tetapi aku semakin giat memainkan daging tumbuh tersebut, tanpa kusadari ada cairan yang keluar dari liang kewanitaannya yang kurasakan di lidahku, kulihat liang kewanitaan Mbak Marni telah basah dengan campuran air liurku dan cairan liang kewanitaannya. Lalu aku merubah posisiku dengan berlutut dan kuarahkan batang kemaluanku ke lubang senggamanya, karena sejak tadi kemaluanku tegang. “Slepp.. slepp” Aku merasakan kehangatan luar biasa di kepala kemaluanku.

“Mass.. Mass pellann dongg..” Kutekan lagi kemaluanku ke dalam liang surganya. “Sleep.. sleep” dan, “Heck.. heck”, suara Mbak Marni tertahan saat kemaluanku masuk seluruhnya ke dalam liang kewanitaannya. “Mass.. Mass.. pelaan..” Nafsu birahiku telah sampai ke ubun-ubun dan aku tidak mendengar ucapan Mbak Marni. Maka kupercepat gerakanku. “Heck.. heck.. heck.. tolong.. tollong Mass pelan-pelan” tak lama kemudian, “Mas Tonny, Mbaak keluaar laagi” Bersamaan dengan itu kurasakan desakan yang hebat dalam kepala kemaluanku yang telah disemprot oleh cairan kewanitaan Mbak Marni. Maka kutekan sekuat-kuatnya kemaluanku untuk masuk seluruhnya ke dalam liang kewanitaan Mbak Marni. Kudekap erat tubuh Mbak Marni sehingga agak tersengal-sengal, tak lama kemudian, “Croot.. croot” spermaku masuk ke dalam liang kewanitaan Mbak Marni.

Setelah Mbak Marni tiga kali keluar dan aku sudah keluar, Mbak Marni lemas di sampingku. Dalam keadaan lemas aku naik ke dadanya dan aku minta untuk dibersihkan kemaluanku dengan mulutnya. Dengan sigap Mbak Marni menuruti permintaanku. Sisa spermaku disedot oleh Mbak Marni sampai habis ke dalam mulutnya. Kami melakukan kira-kira selama tiga jam, tanpa kusadari teman-temanku teriak-teriak karena kunci pintu kamarku sewaktu aku keluar tadi. “Tonny.. tolong bukain dong, pintunya” Maka cepat-cepat kuminta Mbak Marni menuju ke kamarnya untuk berpura-pura tidur dan aku naik ke atas membukakan pintu kamarku. Bertepatan dengan aku ke atas mamaku pulang naik taksi. Dan kuminta teman-temanku untuk makan oleh-oleh mamaku lalu kusuruh pulang.

Setelah seluruh temanku pulang dan mamaku istirahat di kamar menunggu papa pulang. Aku ke kamar Mbak Marni untuk meminta maaf, atas perlakuanku yang telah merenggut keperawanannya.
“Mbak, maafin Tonny yah!”
“Nggak apa-apa Mas Tonny, Mbak juga rela kok”
“Keperawanan Mbak lebih baik diambil sama kamu dari pada sama supir tetangga”, jawab Mbak Marni. Dengan kerelaannya tersebut maka, kelakuanku makin hari makin manja terhadap baby sitterku yang merawatku semenjak usiaku sembilan tahun. Sejak kejadian itu kuminta Mbak Marni main berdiri, main di taman, main di tangga dan mandi bersama, Mbak Marni bersedia melakukannya.

Hingga suatu saat terjadi, bahwa Mbak Marni mengandung akibat perbuatanku dan aku ingat waktu itu aku kelas dua SMA. Papa dan mamaku memarahiku, karena hubunganku dengan Mbak Marni yang cantik wajahnya dan putih kulitnya. Aku dipisahkan dengan Mbak Marni, Mbak Marni dicarikan suami untuk menjadi bapak dari anakku tersebut.

Sekarang aku merindukan kebersamaanku dengan Mbak Marni, karena aku belum mendapatkan wanita yang cocok untukku. Itulah kisahku para pembaca, sekarang aku sudah bekerja di perusahaan ayahku sebagai salah satu pimpinan dan aku sedang mencari tahu ke mana Mbak Marni, baby sitterku tersayang dan bagaimana kabarnya Tonny kecilku.

Link Terpercaya sebagai berikut : Bandar Togel, Bandar Bola , Agen SBOBET, Bandar Casino Indonesia, Slot Terpercaya, Bandar Slot Online , Taroslot

Silahkan di Add Contact Kami ya Bosku

WHATSAPP : +62822-7690-5650
TELEGRAM : +6282110686901
LINE : 82116524506
TWITTER : @tarosl0t

Terima Kasih ^^

Montoknya Tubuh Sepupuku

Ini terjadi pada tahun 1997. Ini merupakan ceritaku asli/nyata, Pada saat aku masih kuliah di semester 2, ibuku sakit dan dirawat di kota S. Oh, iya aku tinggal di kota L. Cukup jauh sih dari kota S. Karena ibuku sakit, sehingga tidak ada yang masak dan menunggu dagangan. Soalnya adik-adikku semua masih sekolah. Akhirnya aku usul kepada ibuku kalau sepupuku yang ada di kota lain menginap di sini (di rumahku). Dan ide itu pun disetujui. Maka datanglah sepupuku tadi.
Sepupuku (selanjutnya aku panggil Anita) orangnya sih tidak terlalu cantik, tingginya sekitar 160 cm, dadanya masih kecil (tidak nampak montok seperti sekarang). Tetapi dia itu akrab sekali dengan aku. Aku dianggapnya seperti kakak sendiri.
Nah kejadiannya itu waktu aku lagi liburan semester.

Waktu liburan itu aku banyak menghabiskan waktu untuk menunggu dagangan ibuku. Otomatis dong aku banyak menghabiskan waktu dengan Anita. Mula-mulanya sih biasa-biasa saja, layaknya hubungan kami sebagai sepupu. Suatu malam, kami (aku, Anita, dan adik-adikku) sudah ingin tidur. Adikku masing-masing tidur di kamarnya masing-masing. Sedang aku yang suka menonton TV, memilih tidur di depan TV. Nah, ketika sedang menonton TV, datang Anita dan nonton bersamaku, rupanya Anita belum tidur juga.
Sambil nonton, kami berdua bercerita mengenai segala hal yang bisa kami ceritakan, tentang diri kami masing-masing dan teman-teman kami. Nah, ketika kami sedang nonton TV, dimana film di TV ada adegan ciuman antara laki-laki dan perempuan (sorry udah lupa tuh judul filmnya).
Eh, Anita itu merespon dan bicara padaku, “Wah temenku sih biasa begituan (ciuman).”
Terus aku jawab, “Eh.. kok tau..?”
Rupanya teman Anita yang pacaran itu suka cerita ke Anita kalau dia waktu pacaran pernah ciuman bahkan sampai ‘anu’ teman Anita itu sering dimasuki jari pacarnya. Tidak tanggung-tanggung, bahkan sampai dua jarinya masuk.

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

Setelah kukomentari lebih lanjut, aku menebak bahwa Anita nih ingin juga kali. Terus aku bertanya padanya, “Eh, kamu mau juga nggak..?”
Tanpa kuduga, ternyata dia mau. Wah kebetulan nih.
Dia bahkan bertanya, “Sakit nggak sih..?”
Ya kujawab saja, “Ya nggak tau lah, wong belum pernah… Gimana.., mau nggak..?”
Anita berkata, “Iya deh, tapi pelan-pelan ya..? Kata temenku kalo jarinya masuk dengan kasar, ‘anunya’ jadi sakit.”
“Iya deh..!” jawabku.
Kami berdua masih terus menonton film di TV. Waktu itu kami tiduran di lantai. Kudekati dia dan langsung tanganku menuju selangkangannya (to the point bok..!). Kuselusupkan tangan kananku ke dalam CD-nya dan kuelus-elus dengan lembutnya. Anita tidak menolak, bahkan dengan sengaja merebahkan tubuhnya, dan kakinya agak diselonjorkan. Saat merabanya, aku seperti memegang pembalut, dan setelah kutanyakan ternyata memang sejak 5 hari lalu dia sedang menstruasi.

Aku tidak mencoba membuka pakaian maupun CD-nya, maklumlah takut kalau ketahuan sama adik-adikku. Dengan CD masih melekat di tubuhnya, kuraba daerah di atas kemaluannya. Kurasakan bulu kemaluannya masih lembut, tapi sudah agak banyak seperti bulu-bulu yang ada di tanganku. Kuraba terus dengan lembut, tapi belum sampai menyentuh ‘anunya’, dan terdengar suara desisan walau tidak keras. Kemudian kurasakan sekarang dia berusaha mengangkat pantatnya agar jari-jariku segera menyentuh kemaluannya. Segera kupenuhi keinginannya itu.
Waktu pertama kusentuh kemaluannya, dia terjengat dan mendesis. Kugosok-gosok bibir kewanitaannya sekitar 5 menit, dan akhirnya kumasukkan jari tengahku ke liang senggamanya.

“Auw..,” begitu reaksinya setelah jariku masuk setengahnya dan tangannya memegangi tanganku.
Setelah itu dengan pelan kukeluarkan jariku, “Eeesshh…” desisnya.
Lalu kutanya, “Gimana..? Sakit..?”
Dia menggeleng dan tanpa kusadari tangannya kini memegang telapak tangan kananku (yang berada di dalam CD-nya), seakan memberi komando kepadaku untuk meneruskan kerjaku.
Sambil terus kukeluar-masukkan jariku, Anita juga tampak meram serta mendesis-desis keenakan. Sementara terasa di dalam CD-ku, batang kemaluanku juga bangun, tapi aku belum berani untuk meminta Anita memegang rudalku (padahal aku sudah ingin sekali).

Sekitar 10 menit peristiwa itu terjadi. Kulihat dia tambah keras desisannya dan kedua kakinya dirapatkan ke kaki kiriku. Sepertinya dia telah mengalami klimaks, dan kami akhirnya tidur di kamar masing-masing.
Hari berikutnya, aku dan Anita siap-siap membuka warung, adikku pada berangkat sekolah, sehingga hanya ada aku dan Anita di warung. Hari itu Anita jadi lebih berani padaku. Di dalam warungku sambil duduk dia berani memegang tanganku dan menuntunnya untuk memegang kemaluannya. Waktu itu dia memakai hem dan rok di atas lutut, hingga aku langsung bisa memegang selangkangannya yang terhalang CD dan pembalut. Kaget juga aku, soalnya ini kan lagi ada di warung.
“Nggak pa-pa Mas.., khan lagi sepi.” katanya dengan enteng seakan mengerti yang kupikirkan.
“Lha kalo ada pembeli gimana nanti..?” tanyaku.

“Ya udahan dulu, baru setelah pembelinya balik, kita lanjutin lagi, ok..?” jawabnya.
Dengan terpaksa kuraba-raba selangkangannya. Hal tersebut kulakukan sambil mengawasi di luar warung kalau-kalau nanti ada pembeli datang. Sementara aku mengelus selangkangannya, Anita mencengkeram pahaku sambil bibirnya digigit pelan tanda menikmati balaianku. Peristiwa itu kuakui sangat membuatku terangsang sekali, sehingga celana pendekku langsung terlihat menonjol yang bertanda batang kejantananku ingin berontak.
“Lho Mas, anunya Mas kok ngaceng..?” katanya.

Ternyata dia melihatku, kujawab, “Iya ini sih tandanya aku masih normal…”
Aku terus melanjutkan pekerjaanku. Tanpa kusadari dia pun mengelus-elus celanaku, tepat di bagian batang kemaluanku. Kadang dia juga menggenggam kemaluanku sehingga aku juga merasa keenakan. Baru mau kumasukkan tanganku ke CD-nya, tiba-tiba aku melihat di kejauhan ada anak yang sepertinya mau membeli sesuatu di warungku.
Kubisiki dia, “Heh ada orang tuh..! Stop dulu ya..?”

Aku menghentikan elusanku, dia berdiri dan berjalan ke depan warung. Benar saja, untung kami segera menghentikan kegiatan kami, kalo tidak, wah bisa berabe nanti. Sehabis melayani anak itu, dia balik lagi duduk di sebelahku dan kami memulai lagi kegiatan kami yang terhenti. Seharian kami melakukannya, tapi aku tidak membuka CD-nya, karena terlalu beresiko. Jadi kami seharian hanya saling mengelus di bagian luar saja.

Malam harinya kami melakukan lagi. Aku sendirian nonton TV, sementara adikku semua sudah tidur. Tiba-tiba dia mendatangiku dan ikut tiduran di lantai, di dekatku sambil nonton TV. Kemudian tiba-tiba dia memegang tanganku dan dituntun ke selangkangannya. Aku yang langsung diperlakukan demikian merasa mengerti dan langsung aku masuk ke dalam CD-nya, dan langsung memasukkan jariku ke kemaluannya. Sedangkan dia juga langsung memegang batang kejantananku.

“Aku copot ya CD kamu, biar lebih enakan.” kataku.
Dia mengangguk dan aku langsung mencopot CD-nya. Saat itu dia memakai rok mininya yang tadi, sehingga dengan mudah aku mencopotnya dan langsung tanganku mengorek-ngorek lembah kewanitaannya dengan jari telunjukku. Aku juga menyuruh mengeluarkan batang kejantananku dari CD-ku, sehingga dia kini bisa melihat rudalku dengan jelas, dan dia kusuruh untuk menggenggamnya. Kukorek-korek kemaluannya, kukeluar-masukkan jariku, tampaknya dia sangat menikmatinya. Kulihat batang kemaluanku hanya digenggamnya saja, maka kusuruh dia untuk mengocoknya pelan-pelan, namun karena dia tidak melumasi dulu batangku, maka kemaluanku jadi agak sakit, tapi enak juga sih.

“Eehhsstt… eehhsstt… Ouw.., eehhsstt… eehhsstt… eehhsstt…” begitu erangannya saat kukeluar-masukkan jariku.
Kumasukkan jariku lebih dalam lagi ke liang kewanitaannya dan dia mendesis lebih keras, aku suruh dia agar jangan keras-keras, takut nanti adikku terbangun.
“Kocokkannya lebih pelan dong..!” kataku yang merasa kocokkannya terhenti.
Kupercepat gerakan jariku di dalam liangnya, kurasakan dia mengimbanginya dengan menggerakkan pantatnya ke depan dan ke belakang, seakan dia lagi menggauli jariku. Dan akhirnya, “Oh.., oohh.. oohh.. ohh…” rupanya dia mencapai klimaksnya yang pertama, sambil kakinya mengapit dengan keras kaki kananku.

Kucabut jariku dari kemaluannya, kulihat masih ada noda merah di jariku. Karena aku belum puas, aku langsung pergi ke kamar mandi dan kutuntun Anita. Di kamar mandi aku minta dia untuk mengocok batang kejantananku dengan tangannya. Dia mau. Aku lepaskan celanaku, setelah itu CD-ku dan batang kejantananku langsung berdiri tegap. Kusuruh dia mengambil sabun dan melumuri tangannya dengan sabun itu, lalu kusuruh untuk segera mengocoknya. Karena belum terbiasa, sering tangannya keluar dari batangku, terus kusuruh agar tangannya waktu mengocok itu jangan sampai lepas dari batangku. Setelah 5 menit, akhirnya aku klimaks juga, dan kusuruh menghentikan kocokannya.

Seperti pagi hari sebelumnya, kami mengulangi perbuatan itu lagi. Tidak ada yang dapat kuceritakan kejadian pagi itu karena hampir sama dengan yang terjadi di pagi hari sebelumnya. Tapi pada malam harinya, seperti biasa, aku sendirian nonton TV. Anita datang, sambil tiduran dia nonton TV. Tapi aku yakin tujuannya bukan untuk nonton, dia sepertia ketagihan dengan perlakuanku padanya. Dia langsung menuntun tanganku ke selangkangannya. Aku bisa menyentuh kewanitaannya, tapi ada yang lain. Kini dia tidak memakai pembalut lagi.
“Eh, kamu udah selesai mens-nya..?” tanyaku.

“Iya, tadi sore khan aku udah kramas, masa nggak tau..?” katanya.
Aku memang tidak tahu. Karena memang aku kurang peduli dengan hal-hal seperti itu. Aku jadi membayangkan yang jorok, wah batang kejantananku bisa masuk nich. Kuraba-raba CD-nya. Tepat di lubang kemaluannya, aku agak menusukkan jariku, dan dia tampak mendesis perlahan. Tangannya kini sudah membuka restleting celana pendekku, selanjutnya membukanya, dan CD-ku juga dilepaskankan ke bawah sebatas lutut.
Digenggamnya batang kejantananku tanpa sungkan lagi (karena sudah sering kali ya..?). Aku juga membuka CD-nya, tapi karena dia masih memakai rok mini lagi, jadi tidak ketahuan kalau dia sekarang bugil di bagian bawahnya. Dia kini dalam keadaan mengangkang dengan kaki agak ditekuk. Kuraba bibir kemaluannya dan dengan agak keras, kumasukkan seluruh jari telunjukku ke lubang senggamanya.

“Uhh.. esshh.. eesshh.. esshh…” begitu desisnya waktu kukeluar-masukkan jariku ke lubang senggamanya.
Sementara dia kini juga berusaha mengocok batang keperkasaanku, tapi terasa masih sakit. Kukorek-korek lubang kemaluannya. Lalu timbul keinginanku untuk melihat kemaluannya dari dekat. Maklumlah, aku khan belum melihat langsung bentuk kemaluan wanita dari dekat. Paling-paling dari film xx yang pernah kutonton.
Kuubah posisiku, kakiku kini kuletakkan di samping kepala Anita, sedangkan kepalaku berada di depan kemaluannya, sehingga aku dengan leluasa dapat melihat liang kewanitaannya. Dengan kedua tanganku, aku berusaha membuka bibir kemaluannya.

Tapi, “Auw.. diapaain Mas..? Eshh.. uuhh..” desisannya tambah mengeras.
“Sorry.., sakit ya..? Aku mo lihat bentuk anumu nih, wah bagus juga yach..!” sambil terus kukocokkan jariku.
Kulihat daging di lubangnya itu berwarna merah muda dan terlihat bergerak-gerak.
“Wah, jariku aja susah kalo masuk kesini, apalagi anuku yang kamu genggam itu ya..?” pancingku.
Dia diam saja tidak merespon, mungkin lagi menikmati kocokan jariku karena kulihat dia memaju-mundurkan pantatnya.
“Eh, sebenarnya yang enak ini mananya sich..?” tanyaku.
Tangan kirinya menunjuk sepotong daging kecil di atas lubang kemaluannya.
“Ini nich.., kalo Mas kocokkan jarinya pas menyentuh ini rasanya kok gatel-gatel tapi enak gitu.”
“Mana.., mana.., oh ini ya..?” kugosok daging itu (yang kemudian kuketahui bernama klitoris) dan dia makin kuat menggenggam batang kemaluanku.
“Ahh. auu.. enakk Maass… eehh… aahh.. truuss Mass, terusiinn.. ohh..!”
Tangannya setengah tenaga ingin menahan tanganku, tapi setengahnya lagi ingin membiarkan aku terus menggosok benda itu.

Dan akhirnya, “Uhh.. uhh.. uuhh.. ahh.. aahh..” dia mencapai klimaks.
Aku terus menggosoknya, dan tubuhnya terus menggelinjang seperti cacing kepanasan.
Lalu kubertanya, “Eh, gimana kalo anuku coba masuk ke sini…? Boleh nggak..? Pasti lebih enakan..!”
Dia hanya mengangguk pelan dan aku segera merubah posisiku menjadi tidur miring sejajar dengan dia. Kugerakkan batang kejantananku menuju ke lubang kemaluannya. Kucoba memasukkan, tapi rasanya tidak bisa masuk. Kurubah posisiku sehingga dia kini berada di bawahku. Kucoba masukkan lagi batangku ke lubangnya. Terasa kepala anuku saja yang masuk, dia sudah mendesis-desis.
Kudorong lebih dalam lagi, tangannya berusaha menghentikan gerakanku dengan memegang batangku. Namun rasanya nafsu lebih mendominasi daripada nalarku, sehingga aku tidak mempedulikan erangannya lagi.
Kutekan lagi dan, “Auuwww.. ehhssaakkiitt..!”
Aku berhasil memasukkan batang anuku walau tidak seluruhnya. Aku diam sejenak dan bernapas. Terasa anunya memeras batangku dengan keras.
“Gimana, sakit ya.., mo diterusin nggak..?” tanyaku padanya sambil tanganku memegang pantatnya.
Dia tidak menjawab, hanya terdengar desah nafasnya. Kugerakkan lagi untuk masuk lebih dalam. Mulutnya membuka lebar seperti orang menjerit, tapi tanpa suara.
Karena dia tetap diam, maka kulanjutkan dengan mengeluarkan batangku. Dan lagi-lagi dia seperti menjerit tapi tanpa suara. Saat kukeluarkan, kulihat ada noda darah di batangku. Aku jadi kaget, “Wah aku memperawaninya nih.”
“Gimana.., sakit nggak.., kalo nggak lanjut ya..?” tanyaku.

“Uhh.. tadi sakiitt sich… uhh. geelii..” begitu katanya waktu anuku kugesek-gesekkan.
Setelah itu kumajukan lagi batang kejantananku, Anita tampak menutup matanya sambil berusaha menikmatinya. Baru kali ini batangku masuk ke liangnya wanita, wah rasanya sungguh nikmat. Aku belum mengerti, kenapa kok di film-film yang kulihat, batang kejantanan si pria begitu mudahnya keluar masuk ke liang senggama wanita, tapi aku disini kok sulit sekali untuk menggerakkan batang kejantananku di liang keperawanannya.
Namun setelah beberapa menit hal itu berlangsung, sepertinya anuku sudah lancar keluar masuk di anunya, maka agak kupercepat gerakan maju-mundurku di liangnya. Kurubah posisiku hingga kini dia berada di bawahku. Sambil masih kugerakkan batangku, tanganku berusaha mencapai buah dadanya. Kuremas-remas buah dadanya yang masih kecil itu bergantian, lalu kukecup puting buah dadanya dengan mulutku.
Dia semakin bergelinjang sambil mendesis agak keras. Akhirnya setelah berjalan kurang lebih 10 menitan, kaki Anita berada di pantatku dan menekan dengan keras pantatku. Kurasa dia sudah orgasme, karena cengkeraman bibir kemaluannya terhadap anuku bertambah kuat juga. Dan karena aku tidak tahan dengan cengkeraman bibir kemaluannya, akhirnya, “Crot.. crot.. crot..” air maniku tumpah di vaginanya.

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

Serasa aku puas dan juga letih. Kami berdua bersimbah keringat. Lalu segera kutuntun dia menuju kamar mandi dan kusuruh dia untuk membersihkan liang kewanitaannya, sedangkan aku mencuci senjataku. Setelah itu kami kembali ke tempat semula.
Kulihat tidak ada noda darah di karpet tempat kami melakukan kejadian itu. Dan untung adik-adikku tidak bangun, sebab menurutku desisan dan suara dia agak keras. Lalu kumatikan TV-nya, dan kami berdua tidur di kamar masing-masing.
Sebelum tidur aku sempat berfikir, “Wah, aku telah memperawani sepupuku sendiri nich..!”
Sewaktu aku sudah kuliah lagi (dua hari setelah kejadian itu), dia masih suka menelponku dan bercerita bahwa kejadian malam itu sangat diingatnya dan dia ingin mengulanginya lagi. Aku jadi berpikir, wah gawat kalo gini. Aku jadi ingat bahwa waktu itu aku keluarkan maniku di dalam liang keperawanannya.
“Wah, bisa hamil nich anak..!” pikirku.
Hari-hariku jadi tidak tenang, karena kalau ketahuan dia hamil dan yang menghamili itu aku, bisa mampus aku. Setelah sebulan lewat, kutelpon dia di rumahnya. Setelah kutanya, ternyata dia dapat mens-nya lagi dua hari yang lalu. Lega aku dan sekarang hari-hariku jadi balik ke semula.
Begitulah ceritaku saat menggauli sepupu sendiri, tapi dasar memang sepupuku yang agak ‘horny’. Tapi sampai saat ini kami tidak pernah melakukan perbuatan itu lagi

Link Terpercaya sebagai berikut : Bandar Togel, Bandar Bola , Agen SBOBET, Bandar Casino Indonesia, Slot Terpercaya, Bandar Slot Online , Taroslot

Silahkan di Add Contact Kami ya Bosku

WHATSAPP : +62822-7690-5650
TELEGRAM : +6282110686901
LINE : 82116524506
TWITTER : @tarosl0t

Terima Kasih ^^

Bercinta Dengan Gadis Pujaan yang Montok

Akhirnya umur delapan belas juga. Sonny melihat dirinya sendiri di depan cermin. Selama beberapa tahun terakhir ini dia tumbuh puluhan centi dan naik beberapa kilo. Dan akhirnya dia terlihat seperti lelaki. Dia bahkan sudah punya bulu dada. Sonny selalu menjadi pria kecil di kelasnya. Tidak pernah disukai oleh teman-teman sekelasnya karena kepintarannya.

Tapi Agen Sonny terlalu bangga akan dirinya sendiri, menghabiskan waktu untuk belajar. Melempar senyum mencemooh saat teman sekelasnya tidak tau jawaban di papan tulis. Tahun demi tahun berlalu hingga akhirnya Sonny mengerti kenapa dia tidak pernah disukai. Dia mengerti dia tidak harus mengangkat tangan setiap kali dia tau sebuah jawaban. Tahun demi tahun berlalu, sikap barunya membuat nilainya turun sedikit demi sedikit.

Tapi apapun sikap yang diambil olehnya, tidak membuat orang-orang lain jadi menyukainya. Dia tetaplah bocah kerempeng dan selau menjadi sasaran bully. Dia sangat kecil hingga tidak bisa mempertahankan dirinya sendiri. Bahkan anak yang paling cupu sekalipun tidak ingin di dekat dia.

Melihat dirinya yang sudah berumur delapan belas di depan cermin, Bandar Sonny berharap bisa berkata, “lihat gue sekarang” kepada teman-teman sekelasnya. Tidak hanya perubahan fisiknya yang meningkat, Sonny rasa PD nya pun juga meningkat.

Berdiri di depan cermin sambil telanjang, dia melihat kearah kontolnya yang menggantung bebas. Terlihat aneh untuk dirinya sendiri. “Cewe Indo Seksi juga gak suka yang begini” pikirnya melihat Kontol dan Biji Peler nya yang besar. Gak mungkin kontolnya muat ke dalam Meki.

Penasaran, dia ke arah meja mengambil penggaris untuk mengukur kontol nya. Delapan setengah senti. Dia penasaran dengan ukuran nya kalau ngaceng. Dia mengocok pelan kontolnya sambil memikirkan cewe yang disukainya telanjang. Melly, anak seberang rumah dan kebetulan satu kelas di sekolah.

Kontol Besar miliknya makin mengembang, kini jarinya sendiri tidak muat menggenggam diameter kontolnya. Melly yang dari dulu tinggal di seberang rumah kini tumbuh menjadi gadis yang jelita. Rambutnya yang panjang sekalu diikat kebelakang saat pelajaran olahraga. Dan Nenen nya yang tumbuh sempurna bergoyang-goyang saat dia berlari.

Tanpa sadar kontolnya sudah ngaceng sepenuhnya. Dia kembali mengambil penggaris. 19 senti. “ini gak gede-gede amat kan?” pikirnya. Dia selalu membaca bokep Indo Seks Xxx Love Story jika sedang sange, dan kontol yang dilihat selalu tampak lebih besar dari dia. Tapi kenyataannya itu hanya efek kamera. Kontol nya yang ngaceng sudah kepalang tanggung.

Dia langsung menyalakan komputer dan memyetel film bokep. Dia memang menonton bokep, tapi pikirannya melayang ke Nenen Melly yang bersisi. Tidak sengaja dia melihat keseberang rumah melalui jendelanya, jendela rumah Melly terbuka, dan seperti ada yang sedang melihat.

Sonny kaget, dia berhenti nyoli. Dia bersembunyi sambil mengintip jendela rumah Melly. Mungkin cuma imajinasi gue, pikirnya. Menunggu lima menit lamanya, tetap tidak ada gerakan dari rumah Melly . Kini Sonny yakin yang dilihatnya tadi adalah imajinasi. Dia kembali nyoli.

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

Dari semua bokep yang dimiliki, dia hanya bisa membayangkan ngentot dengan Melly . Dia tiduran di atas kasur dan mulai nyoli dengan kedua tangan dengan cepat. Dalam tiga menit dia akhirnya nge crot. Sonny menutupi lubang kencingnya dengan tangan agar pejunya tidak berceceran.

Setelah selesai dia menyeka tangan dan kontolnya dengan tisu dia kembali berbaring dengan kontol lemasnya di atas perut. Dia melirik ke jendela, disitu berdirilah Melly, melihatnya. “Fuck!” otaknya berteriak.

Melly masuk tanpa diundang kedalam rumah lewat jendela. Sonny duduk terpaku di atas kasur. Melly sudah berdiri di hadapan tubuh telanjang Sonny, melihat ke arah kontol raksasanya. “Punya lu gede amat,” katanya memecah kesunyian.

Date: August 4, 2024
Author: Elizabeth Sisilia
1 Comment
Cerita Dewasa – Akhirnya umur delapan belas juga. Sonny melihat dirinya sendiri di depan cermin. Selama beberapa tahun terakhir ini dia tumbuh puluhan centi dan naik beberapa kilo. Dan akhirnya dia terlihat seperti lelaki. Dia bahkan sudah punya bulu dada. Sonny selalu menjadi pria kecil di kelasnya. Tidak pernah disukai oleh teman-teman sekelasnya karena kepintarannya.

Tapi Agen Sonny terlalu bangga akan dirinya sendiri, menghabiskan waktu untuk belajar. Melempar senyum mencemooh saat teman sekelasnya tidak tau jawaban di papan tulis. Tahun demi tahun berlalu hingga akhirnya Sonny mengerti kenapa dia tidak pernah disukai. Dia mengerti dia tidak harus mengangkat tangan setiap kali dia tau sebuah jawaban. Tahun demi tahun berlalu, sikap barunya membuat nilainya turun sedikit demi sedikit.

Tapi apapun sikap yang diambil olehnya, tidak membuat orang-orang lain jadi menyukainya. Dia tetaplah bocah kerempeng dan selau menjadi sasaran bully. Dia sangat kecil hingga tidak bisa mempertahankan dirinya sendiri. Bahkan anak yang paling cupu sekalipun tidak ingin di dekat dia.

Melihat dirinya yang sudah berumur delapan belas di depan cermin, Bandar Sonny berharap bisa berkata, “lihat gue sekarang” kepada teman-teman sekelasnya. Tidak hanya perubahan fisiknya yang meningkat, Sonny rasa PD nya pun juga meningkat.

Berdiri di depan cermin sambil telanjang, dia melihat kearah kontolnya yang menggantung bebas. Terlihat aneh untuk dirinya sendiri. “Cewe Indo Seksi juga gak suka yang begini” pikirnya melihat Kontol dan Biji Peler nya yang besar. Gak mungkin kontolnya muat ke dalam Meki.

Penasaran, dia ke arah meja mengambil penggaris untuk mengukur kontol nya. Delapan setengah senti. Dia penasaran dengan ukuran nya kalau ngaceng. Dia mengocok pelan kontolnya sambil memikirkan cewe yang disukainya telanjang. Melly, anak seberang rumah dan kebetulan satu kelas di sekolah.

Kontol Besar miliknya makin mengembang, kini jarinya sendiri tidak muat menggenggam diameter kontolnya. Melly yang dari dulu tinggal di seberang rumah kini tumbuh menjadi gadis yang jelita. Rambutnya yang panjang sekalu diikat kebelakang saat pelajaran olahraga. Dan Nenen nya yang tumbuh sempurna bergoyang-goyang saat dia berlari.

Tanpa sadar kontolnya sudah ngaceng sepenuhnya. Dia kembali mengambil penggaris. 19 senti. “ini gak gede-gede amat kan?” pikirnya. Dia selalu membaca bokep Indo Seks Xxx Love Story jika sedang sange, dan kontol yang dilihat selalu tampak lebih besar dari dia. Tapi kenyataannya itu hanya efek kamera. Kontol nya yang ngaceng sudah kepalang tanggung.

Dia langsung menyalakan komputer dan memyetel film bokep. Dia memang menonton bokep, tapi pikirannya melayang ke Nenen Melly yang bersisi. Tidak sengaja dia melihat keseberang rumah melalui jendelanya, jendela rumah Melly terbuka, dan seperti ada yang sedang melihat.

Sonny kaget, dia berhenti nyoli. Dia bersembunyi sambil mengintip jendela rumah Melly. Mungkin cuma imajinasi gue, pikirnya. Menunggu lima menit lamanya, tetap tidak ada gerakan dari rumah Melly . Kini Sonny yakin yang dilihatnya tadi adalah imajinasi. Dia kembali nyoli.

Dari semua bokep yang dimiliki, dia hanya bisa membayangkan ngentot dengan Melly . Dia tiduran di atas kasur dan mulai nyoli dengan kedua tangan dengan cepat. Dalam tiga menit dia akhirnya nge crot. Sonny menutupi lubang kencingnya dengan tangan agar pejunya tidak berceceran.

Setelah selesai dia menyeka tangan dan kontolnya dengan tisu dia kembali berbaring dengan kontol lemasnya di atas perut. Dia melirik ke jendela, disitu berdirilah Melly, melihatnya. “Fuck!” otaknya berteriak.

Melly masuk tanpa diundang kedalam rumah lewat jendela. Sonny duduk terpaku di atas kasur. Melly sudah berdiri di hadapan tubuh telanjang Sonny, melihat ke arah kontol raksasanya. “Punya lu gede amat,” katanya memecah kesunyian.

“U..udah berapa lama lu di depan jendela” kata Sonny terbata bata
“Cukup lama,” kata Melly tersenyum.

Melly duduk disamping kasur Sonny, tangannya mengelus kontol Sonny yang lemas sambil berkata wah. Elusan tangan Melly membuat kontol Sonny kembali berdiri. Hanya setengah berdiri. Tapi itu cukup membuat Melly terkaget. Sonny makin salah tingkah, diabiarkan Melly terus mengelus teknik Pijat Kontol supaya besar raksasanya.

Baju Melly yang saat itu hanya mengenakan tanktop ketat, menekan semaksimal mungkin toket nya yang besar. Memperlihatkan puting susunya yang menonjol. Tangan Sonny tanpa sadar meraih toket Melly. Dia berpikir, Melly sedang mengelus kontolnya, masa dia tidak boleh mengelus toketnya.

Date: August 4, 2024
Author: Elizabeth Sisilia
1 Comment
Cerita Dewasa – Akhirnya umur delapan belas juga. Sonny melihat dirinya sendiri di depan cermin. Selama beberapa tahun terakhir ini dia tumbuh puluhan centi dan naik beberapa kilo. Dan akhirnya dia terlihat seperti lelaki. Dia bahkan sudah punya bulu dada. Sonny selalu menjadi pria kecil di kelasnya. Tidak pernah disukai oleh teman-teman sekelasnya karena kepintarannya.

Tapi Agen Sonny terlalu bangga akan dirinya sendiri, menghabiskan waktu untuk belajar. Melempar senyum mencemooh saat teman sekelasnya tidak tau jawaban di papan tulis. Tahun demi tahun berlalu hingga akhirnya Sonny mengerti kenapa dia tidak pernah disukai. Dia mengerti dia tidak harus mengangkat tangan setiap kali dia tau sebuah jawaban. Tahun demi tahun berlalu, sikap barunya membuat nilainya turun sedikit demi sedikit.

Tapi apapun sikap yang diambil olehnya, tidak membuat orang-orang lain jadi menyukainya. Dia tetaplah bocah kerempeng dan selau menjadi sasaran bully. Dia sangat kecil hingga tidak bisa mempertahankan dirinya sendiri. Bahkan anak yang paling cupu sekalipun tidak ingin di dekat dia.

Melihat dirinya yang sudah berumur delapan belas di depan cermin, Bandar Sonny berharap bisa berkata, “lihat gue sekarang” kepada teman-teman sekelasnya. Tidak hanya perubahan fisiknya yang meningkat, Sonny rasa PD nya pun juga meningkat.

Berdiri di depan cermin sambil telanjang, dia melihat kearah kontolnya yang menggantung bebas. Terlihat aneh untuk dirinya sendiri. “Cewe Indo Seksi juga gak suka yang begini” pikirnya melihat Kontol dan Biji Peler nya yang besar. Gak mungkin kontolnya muat ke dalam Meki.

Penasaran, dia ke arah meja mengambil penggaris untuk mengukur kontol nya. Delapan setengah senti. Dia penasaran dengan ukuran nya kalau ngaceng. Dia mengocok pelan kontolnya sambil memikirkan cewe yang disukainya telanjang. Melly, anak seberang rumah dan kebetulan satu kelas di sekolah.

Kontol Besar miliknya makin mengembang, kini jarinya sendiri tidak muat menggenggam diameter kontolnya. Melly yang dari dulu tinggal di seberang rumah kini tumbuh menjadi gadis yang jelita. Rambutnya yang panjang sekalu diikat kebelakang saat pelajaran olahraga. Dan Nenen nya yang tumbuh sempurna bergoyang-goyang saat dia berlari.

Tanpa sadar kontolnya sudah ngaceng sepenuhnya. Dia kembali mengambil penggaris. 19 senti. “ini gak gede-gede amat kan?” pikirnya. Dia selalu membaca bokep Indo Seks Xxx Love Story jika sedang sange, dan kontol yang dilihat selalu tampak lebih besar dari dia. Tapi kenyataannya itu hanya efek kamera. Kontol nya yang ngaceng sudah kepalang tanggung.

Dia langsung menyalakan komputer dan memyetel film bokep. Dia memang menonton bokep, tapi pikirannya melayang ke Nenen Melly yang bersisi. Tidak sengaja dia melihat keseberang rumah melalui jendelanya, jendela rumah Melly terbuka, dan seperti ada yang sedang melihat.

Sonny kaget, dia berhenti nyoli. Dia bersembunyi sambil mengintip jendela rumah Melly. Mungkin cuma imajinasi gue, pikirnya. Menunggu lima menit lamanya, tetap tidak ada gerakan dari rumah Melly . Kini Sonny yakin yang dilihatnya tadi adalah imajinasi. Dia kembali nyoli.

Dari semua bokep yang dimiliki, dia hanya bisa membayangkan ngentot dengan Melly . Dia tiduran di atas kasur dan mulai nyoli dengan kedua tangan dengan cepat. Dalam tiga menit dia akhirnya nge crot. Sonny menutupi lubang kencingnya dengan tangan agar pejunya tidak berceceran.

Setelah selesai dia menyeka tangan dan kontolnya dengan tisu dia kembali berbaring dengan kontol lemasnya di atas perut. Dia melirik ke jendela, disitu berdirilah Melly, melihatnya. “Fuck!” otaknya berteriak.

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

Melly masuk tanpa diundang kedalam rumah lewat jendela. Sonny duduk terpaku di atas kasur. Melly sudah berdiri di hadapan tubuh telanjang Sonny, melihat ke arah kontol raksasanya. “Punya lu gede amat,” katanya memecah kesunyian.

“U..udah berapa lama lu di depan jendela” kata Sonny terbata bata
“Cukup lama,” kata Melly tersenyum.

Melly duduk disamping kasur Sonny, tangannya mengelus kontol Sonny yang lemas sambil berkata wah. Elusan tangan Melly membuat kontol Sonny kembali berdiri. Hanya setengah berdiri. Tapi itu cukup membuat Melly terkaget. Sonny makin salah tingkah, diabiarkan Melly terus mengelus teknik Pijat Kontol supaya besar raksasanya.

Baju Melly yang saat itu hanya mengenakan tanktop ketat, menekan semaksimal mungkin toket nya yang besar. Memperlihatkan puting susunya yang menonjol. Tangan Sonny tanpa sadar meraih toket Melly. Dia berpikir, Melly sedang mengelus kontolnya, masa dia tidak boleh mengelus toketnya.

Melly memang tidak keberatan saat putingnya dimainkan. Malah dia menikmatinya. Melly kembali menatap Sonny, “aku dari dulu udah suka sama kamu” katanya. Hati Sonny sekarang tidak karuan, diantara semua teman sekelasnya yang tidak suka pada dirinya, ternyata cewe yang dia sukai juga balik menyukainya. Sonny yang kini mantap mendekatkan wajahnya ingin mencium Melly. Mereka berdua berciuman panas sementara Melly terus mengelus kontol Sonny, dan tangan Sonny kini sudah meremas kedua payudaranya.

Sonny berhenti dan berjalan ke arah pintu, memastikan pintu terkunci, dan menutup jendela. Dia kembali menghampiri Melly yang sedang membuka tanktop ketatnya. Melihat toket Melly yang berisi terbebas, kontol Sonny makin ngaceng. Tanpa basa basi Melly langsung menggenggam dan menjilati kontolnya. Sonny yang belum pernah merasakan disepong menjadi merem melek. Melly berhenti lalu melepas celananya sambil tiduran, hingga tampak lah memek pink Melly yang basah di bibir memeknya.

Sonny turun menginspeksi memek yang hanya bisa dilihatnya dari buku pelajaran. Aroma seksual yang keluar dari memek Melly membuat kontol Sonny bergetar hebat. Melly yang belum pernah sekalipun disentuh memek nya mengelinjang saat Sonny mengelus bibir memeknya. Akibatnya memeknya makin basah, saat Sonny memsukan jari kedalam.

“Kamu siap?” tanya Sonny. Melly mengangguk setuju. Melly sendiri yang sudah remaja ini penasaran sekali dengan rasa kontol mengenjoti memeknya, apalagi kontol raksasa milik Sonny. Sonny menuntun kontolnya di depan memek. Melly mengeluarkan suara desah pelan saat Sonny menekan kepala kontol nya di bibir memek. Melihat ukuran kontolnya dan lobang perawan milik Melly, Sonny sangsi bisa masuk. Ini lebih sulit dari pada berfantasi mengentoti peawan. Dimana kenyataan kentolnya sulit sekali masuk ke dalam lubang memek.

“Dorong lebih kencang!” Melly mendesah sambil menyodorkan memek nya.
“Tapi..nanti kamu bisa..”

Sebelum menyelesaikan kalimatnya, Melly menarik kontol Sonny masuk kedalam memek, diikuti dengan teriakan tertahan dari Melly. Sonny merasakan kehangatan di kepala kontolnya dan sekilas dia bisa melihat warna merah seperti darah. Melly terus menyodorkan memeknya hingga kini seperempat kontol Sonny sudah masuk. Dia merasakan rasa sakit tapi juga kenikmatan yang luar biasa, membuat memeknya semakin basah dan licin. Sonny terus memompa sedikit demi sedikit, tertolong oleh cairan memek yang licin hingga kini sudah masuk setengahnya.

Nafas Melly terengah engah juga mengeluarkan air mata. Sonny yang melihat Melly menangis memutuskan untuk berhenti, cukup ngentot dengan setengah kontolnya. Dengan pelan dia mencabut kontolnya hingga kepala kontolnya saja yang tertanam, Sonny melihat darah di batang kontolnya. Lalu pelan-pelan didorongnya lagi masuk. Saat kontol Sonny masuk hingga setengahnya, Melly merasa lumpuh. Sonny memompa lebih cepat saat Melly sudah terbiasa.

Mereka berdua bisa melihat cetakan kontol yang keluar masuk di perut Melly. Mata Melly merem melek merasakan memeknya seperti terbakar. Sedang Sonny mekikmati jepitan memek. Tidak berapa lama Melly kembali berteriak tertahan, lalu menyemprotkan cairan klimaks. Lidah Melly terjulur keluar karena kenikmatan, dan Sonny yang tadi sudah nyoli, merasa akan bertahan sebentar lagi.

Tapi jepitan memek Melly saat orgasme terasa lebih legit lagi, mau tidak mau Sonny juga ikut ngecrot. Dia mencabut kontol nya lalu ditaruh di antara payudara, Melly menjepit kontol Sonny dengan kedua payudaranya sementara Sonny mengesek gesek kontolnya. Dan akhirnya Sonny ngecrot tepat di wajah Melly. Cairan panas dari kontol raksasa Sonny yang banyak membasahi seluruh wajah Melly.

Mereka berdua terengah engah kelehan. Yang satu memek nya robek, yang satu lagi ngecrot 2 kali dalam selang setengah jam. Sonny akhirnya bisa berbangga diri karena sudah melepas keperjakaannya, ditambah membuat cewe kesukaannya ngecrot dalam satu kali sesi ngentot. Tubuh mereka berdua dilumuri oleh darah perawan, dan Melly merasa dia tidak akan bisa berjalan selama beberapa hari. Tapi Melly bersumpah akan mengubur semua kontol Sonny yang jumbo ke dalam memeknya suatu saat nanti. Dia hanya perlu berlatih lagi dengan si pemilik kontol.

Link Terpercaya sebagai berikut : Bandar Togel, Bandar Bola , Agen SBOBET, Bandar Casino Indonesia, Slot Terpercaya, Bandar Slot Online , Taroslot

Silahkan di Add Contact Kami ya Bosku

WHATSAPP : +62822-7690-5650
TELEGRAM : +6282110686901
LINE : 82116524506
TWITTER : @tarosl0t

Terima Kasih ^^

Bercinta Di Vila Dengan Perempuan Yang Baru ku kenal

Perkenalkan namaku adalah Tomi, Umurku 25 tahun. Aku adalah salah satu karyawan yang bekerja di daerah Jakarta. Pada kali ini, aku akan menceritakan sedikit tentang pengalaman seks ku.

Pada suatu ketika saat aku pulang kerja, aku selalu menyempatkan mampir ke salah satu tempat favoritku. Ya, sekedar menghilangkan penat saja. Seperti biasa aku memesan minuman Bal* Ha* untuk menemani aku duduk sambil mendengarkan DJ yang memainkan musik di ruangan terbuka itu.
Tidak lama kemudian aku berdiri dari tempatku duduk untuk menuju kamar mandi, ya karena ingin buang air kecil tentunya. Setelah aku berdiri, aku tidak melihat kebelakang ku dan tanpa sengaja menyenggol seorang wanita yang sedang berjalan hingga terjatuh.
“Eh, Sorry saya gak tau kamu lagi jalan di belakang.” Ucapku dengan perasaan tidak enak.
“Iya, gak masalah kok. Salah aku juga terlalu fokus ke HP saat lagi jalan.”
“Iya salah aku juga tidak lihat kebelakang dulu. Oh iya, gak ada yang sakit kan? Tanyaku kembali
“Iya santai saja, gak ada yang sakit kok. Yusudah aku mau cari temanku dulu ya, Bye”

Kemudian aku kembali untuk berjalan ke Kamar mandi. sempat ku berfikir kenapa tidak ajak kenalan dulu sekedar ingin tau namanya. Sedikit kesal sih rasanya.

Kembalilah aku ketempatku duduk. Sambil memainkan HP ku dan minum Bal* Ha* yang tadinya aku pesan. Tidak lama kemudian ada yang menepuk pundak ku dari belakang. kaget rasanya, karena seingatku tidak ada janji untuk bertemu siapapun disini hari ini.

Ku coba untuk melihat siapa yang menepuk pundaku dari belakang. Kaget rasanya, ternyata perempuan tadi yang bertabrakan denganku.
“Eh sorry ya soal yang tadi, aku jadi gak enak gini.” Ucapnya tiba-tiba.
“Udah gak masalah kok, aku juga memang yang salah.”
“Oh iya, nama ku Yuli.” sambil menjulurkan tangannya.
“Iya, nama ku Tomi, salam kenal ya” Sambil menyabut tangannya.
“Boleh aku duduk disini?” tanyanya
“Tentu saja, duduk saja”
Duduklah dia tepat di sampingku, lama kami berdiam-diaman dan fokus dengan HP masing-masing. Sekilas aku sering memperhatikan wajahnya yang cantik dan manis.
“Bete banget sepertinya di liat dari muka kamu” Aku mencoba membuka suasana.
“iya nih, teman masih pada belum datang juga. Padahal sudah janji ketemu jam 9 malam. Tapi sampai sekarang udah jam 10 masih belum datang juga” Jawabnya kesal.
“Yud dari pada kesal mending minum dulu, aku yang traktir kali ini. Sebagai perkenalan dan permintaan maaf ku yang tadi.”
“Eh iyah, Makasih ya. Gak masalah aku tunggu teman ku saja, aku minum-minuman kamu saja ya boleh?”
“Oke sebentar aku mintakan gelas dulu.”

Jalanlah aku ketempat Resepsionis untuk mengambil 1 gelas lagi. Setelah mengambil gelas tersebut, kembali aku duduk di tempatku, kemudian menuangkan minuman untuk Yuli.

“Nih, minum dulu.”
“Iya makasih ya, Ngomong-ngomong kamu sendirian saja disini?” tanyanya
“Iya, aku memang selalu sendiri saja kalau kesini”
“Kenapa gak di temani pacar atau teman kamu?”
“Aku masih belum ada pacar, masih cari yang cocok saja. Dan teman kantor juga sudah pada pulang duluan semua.”
Panjang kami bercerita, dan saat aku melihat jam di HP ku. Ternyata waktu sudah menunjukan pukul 12 Malam. dan aku coba untuk bersiap-siap pergi ke lembang, karena kantor libur selama 1 minggu. Jadi kesempatan aku untuk merelekskan otak.

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

“Sudah jam 12, teman kamu tidak ada kabar juga?” tanyaku kembali.
“Gak tau nih, gak ada yang kasih kabar sama sekali. Sumpah jadi Bete banget. Oh iyah kamu sudah mau pulang ya?”
“Belum sih, mau cari makan dulu ketempat lain, karena perut sudah mulai merasa lapar.
“Buset jam 12 Cari makan, hehehe”
“Kamu pulang naik apa?”
“Aku naik Gr** palingan.” jawabnya.

“Memangnya kamu Tinggal dimana?”
“Aku tinggal di daerah Pl**t” Jawabnya.
“Yasudah aku antar saja mau? Sekalian aku mau makan dekat daerah sana.”
“Jangan lah, nanti jadi repotin kamu.” Jawabnya.
“Sudah gak masalah, santai saja lagi. Aku bayar Bill dulu ya.”

CerSetelah membayar Tagihan minum disana, langsung kami keparkiran untuk mengambil mobil untuk mengantarnya pulang. Setelah sampai di parkiran, langsung saja kami masuk kedalam mobil dan kami nyalakan lagu yang santai agar dapat bernyanyi di dalam mobil agar tidak suntuk. (Sudah menjadi kebiasaan untuk aku bernyanyi di mobil).
“Eh iya, aku mampir kerumah ku bentar ya soalnya aku mau ambil pakaian dulu.”
“Oke deh. sekalian aku mau jalan-jalan bentar liat suasanan malam.”Jawabnya.

Sepanjang perjalanan kami mengobrol sambil bernyanyi-nyanyi. dan tidak lama kemudian kami sampai dirumahku. dan mengajaknya masuk kedalam rumah ku sebentar. Karena aku mau mengambil pakaian.

Ketika sudah masuk kedalam rumah, ya pastinya nyokap langsung bertanya kepada ku siapa yang aku ajak kerumah, dan aku pun hanya berkata bahwa dia temanku. Setelah menyiapkan pakaian semua, langsung aku pamit dengan Nyokap dan Bokap untuk pergi ke Lembang.

Masuklah kami kedalam mobil dan bersiap untuk mengantarnya pulang karena malam sudah semakin larut dan saat ini sudah menunjukan pukul 01.45 waktu setempat.
“Kamu mau makan dulu atau mau langsung pulang?” Tanyaku
“Aku ikut makan saja deh, laper juga sih jadinya.” Sambil tersenyum menjawabku.

Langsung saja kami menuju tempat makan yang tidak jauh dari rumahku itu, banyak pembicaraan yang kami bicarakan pada saat makan, dan aku baru sadar saat dia berumur 23 Tahun, dan Single juga ( wanita secantik dia serta Tubuh yang Sempurna dengan dada yang cukup besar dan juga Bokong yang Montok dan juga kencang ).

Setelah selesai makan kami lanjutkan perjalan untuk mengantarnya pulang. dan saat perjalanan terdapat pembicaraan yang pastinya membuatku sangat terkejut.
“Kamu mau kemana lagi habis ini sampai bawa pakaian 1 tas ?” tanyanya.
“Oh itu, aku mau langsung ke lembang sih, ke Villa Keluarga disana untuk bersantai. Selagi kantor memberikan libur kepada seluruh karyawannya selama 1 Minggu.”
“Ihh,, enak banget ke lembang. Mau dong ikut kamu, boleh?” tanyanya dengan nada Manja.
“Nanti kamu di cari sama orang tua kamu loh. lagi juga kamu mau izin apa ke orang tua kamu?”

“Tenang itu masalah mudah, tapi boleh kan aku ikut?” tanyanya kembali dengan muka yang memelas manja.
“Hmmmm,, Gimana ya?”
“Boleh kan? Aku juga lagi suntuk banget di Jakarta. Pengen jalan-jalan, cuma teman pada sibuk semua.”
“Yaudah deh, terserah kamu saja kalau mau ikut. Aku sih silahkan saja”
“Oke deal ya, kita kerumahku dan langsung ambil pakaian dulu”
Sesampainya dirumahnya langsung ku parkirkan mobilku sambil menunggunya keluar rumah, Sempat kaget ketika tiba-tiba dia mengetuk kaca mobilku dan memintaku untuk turun dari mobil sebentar. Lebih kagetnya lagi dia bilang kepada orang tuanya bahwa aku adalah Pacar Barunya, dan keluarga ku mengadakan liburan keluarga di Lembang. Akhirnya kedua orang tuanya pun menyetujuinya, dan kamu pun langsung berpamitan dan langsung berangkat.

“Kamu ya, langsung bilang pacar saja tanpa konfirmasi ke saya,”
“Biarkan saja lah, yang penting sekarang aku bisa jalan-jalan kan.” jawabnya dengan nada meledek.
Baru setengah perjalanan dia pun tertidur di Mobil. dan tidak sengaja aku melihat sesuatu yang menonjol pada bagian buah dadanya. Baru kusadari ternyata dia tidak memakai BH dan hanya menggunakan kaos You can See

Timbulan fikiran kacau melihat tubuhnya yang teridur pulas dengan puting yang menonjol itu. Karena lelah di perjalanan akhirnya saya pun memarkirkan mobil di sebuah minimarket 24 jam untuk membeli minuman, karena haus dan merasa mengantuk.

Ku tinggalkan Yuli yang sedang tertidur pulas di dalam mobil, dan masuk kedalam minimarket untuk membeli minuman dan rokok. Setelah selesai, aku langsung duduk di tempat duduk yang tersedia disana untuk merokok dan minum, minuman yang sudah aku beli.

Tidak lama kemudian Yuli pun keluar dari dalam mobil dengan menutupkan tubuh bagian depannya menggunakan kain yang ada di mobilku.
“Turun gak bilang-bilang aku ya”
“Habinya aku lihat kamu pulas, jadi ya aku turun sebentar untuk merokok dan minum dulu” ucapku sambil memberikan minuman yang sudah aku beli untuk dia.
Setelah santai sejenak kamipun kembali melanjutkan perjalanan agar cepat sampai ditujuan. sambil mendengar lagu kembali, ku lihat Yuli memegang HPnya dan sambil tertawa kecil sendiri.
“Seru amat liatnya sampai ketawa-ketawa sendiri gitu.”
“Iya dong, habisnya lucu sih”
“Memang liat apa sih?” Tanyaku penasaran.
“Kamu ternyata nakal ya” jawabnya.
“lah, nakal kenapa aku?” Tanyaku kembali.

“Iya dari tadi kamu liatin apa pas aku tidur?” Tanyanya kembali.
“Yah liat jalanan lah, mau liat apa lagi coba aku”
“Yakin liat jalanan doang? gak lirik-lirik aku pas tidur kan?”
“Iya benar kok”
“Yakin ya, bukan liatin dadaku pas tidur?”
Seketika aku langsung terdiam dan melanjutkan perjalanan yang masih lumayan jauh.

“Kok diam Tom?” Tanyanya kembali sambil memegang tanganku yang sedang memegang Stir Mobil.
“Eh, gak kok. Gak kenapa-kenapa”
“Nih, aku kasih tau kenapa aku bisa tau. Pas aku tidur sengaja aku nyalakan kamera hp aku dan aku taruh diatas dekat kacasambil mengarahkannya kearah kita.”
“Hah? Masa sih?”
“Iya, lah jadi kan kalau aku di apa-apain di mobil aku bisa jadikan bukti laporan ke kantor polisi” Dengan nada bercanda.
“Gimana rasanya liat cewek cantik dan manis seperti aku tertidur dengan puting yang menonjol?”
“Ya kamu taulah ya cowok bagaimana.”
“Kenapa gak pegang? takut aku kebangun ya?”
“Iya lah mana mungkin aku pegang, bisa bahaya kalau kamu nantinya bangun.
“Aku yang bangun apa itunya yang bangun Tom?”sambi tanganya turun kepahaku.
“Ya, dua-duanya lah. Kan bisa bahaya”
Tiba-tiba saja tangan Yuli langsung memegang batang kejantananku yang sudah menegang sedari tadi. Di elus-elusnya batang kemaluanku, dan aku hanya bisa diam karena harus tetap fokus ke perjalanan.
Lama dia mengelus batang kejantananku, kemudian dia membuka resleting celanaku.
“Eh,, Yul mau apa kamu? ini lagi di jalan loh nanti bahaya.” Tegurku kaget.
“Udah kamu fokus ajah kejalanan, pokoknya bakalah jadi perjalanan yang gak akan kami lupain deh.

Setelah menurunkan resleting celanaku, langsung dikeluarkannya kejantananku dari dalam celanaku. Di elusnya dari buah zakar hingga ujung batangku. Geli rasanya tapi harus tetap fokus ke perjalanan. Lama dia mengelus, kemudian di kocokannya kejantananku. dan kemudian dia mencoba untuk memundurkan kursiku sedikit, kemudian didekatkannya kepalanya kearah kejantananku.

Dikulumnya kejantananku saat itu juga, rasanya nikmat sekali namun tidak bisa terlalu menikmatinya karena masih dalam perjalanan. Lama dia mengocok dan menghisap kejantananku hingga sudah tak tahan lagi, dan ingin aku mengeluarkan Sperma dari kejantananku.
“Hmmmm,,,, Yul udah stop ya, Aku sudah mau keluar ini.”
Tidak di hiraukan apa yang aku bicarakan, malahan dia semakin cepat mengocok dan menghisap kejantananku. Aku yang dari tadi sudah tidak tahan, akhirnya mengeluarkan seluruh spermaku di dalam mulutnya. dan dia hanya memeras pahaku saja, menandakan kaget karena banyaknya sperma yang keluar dari kejantananku.

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

Selesai spermaku keluar semua, dia langsung menelan seluruhnya dan membersihkan sisa-sisa dari spermaku yang ada di Kejantananku.
“Gimana, enak gak Tom?”
“Iya, enak kok Yul. Thank’s ya”
“Enak ya cuma kamu doang yang keluar”
Dan aku pun hanya tersenyum saja mendengar perkataan dan perlakuannya kepada aku. Tiba-tiba saja dia langsung menyecup bibirku yang saat itu sedang melihat kearahnya.

Setelah dia mengecup bibirku, dia langsung memundurkan kursinya hingga tidak bisa mundur kembali, dan menurunkan senderan pada kursinya. Tangannya mencoba untuk membuka Tas yang dibawanya dari rumah. Sempat kaget melihat Alat bantu seks bergetan dan bergelombang yang di ambilnya dari dalam tas.
“Memang kamu ajah yang mau keluar, aku juga mau kali” Ucapnya manja dan menantang.
“Lah, kamu sampe sediain begituan di tas”

Langsung saja dia menyalakan alat bantu tersebut dan mengarahkannya ke dadanya. saat itu juga langsung terdengar desahannya yang membuat aku jadi semakin bernafsu. di angkatnya baju you can see yang dikenakannya. Terlihat jelas dua gunung kembar yang selama ini ada di balik bajunya. Sungguh kencang dan padat buah dada Yuli yang terlihat jelas di sampingku.

Sambil di arahkannya alat bantu seks tersebut ke arah selangkangannya yang sudah di turunkan untuk celana dan celana dalamnya. Terlihat kemaluannya langsung tanpa adanya bulu-bulu pada bagian kewanitaanya, yang sepertinya baru saja di cukur olehnya. Di arahkannya alat bantu seks yang bergetar itu ke kewanitaanya sambil tangannya yang 1 lagi meremas dadanya. Semakin kencang erangannya, dan setelah lama dia mainkan di bagian depannya saja. di gantinya dengan alat bantu seks yang bergelombang dan bergetar, kemudian di masukannya kedalam kewanitaannya

Dengan desahan yang sungguh menggairahkan, ditariknya tangan kiriku yang kemudian di arahkan di bagian dadanya. Aku mengerti dengan yang dimaksudkan. Ku remas-remas dan ku mainkan di bagian putingnya, yang membuat dia mendesah.

Lama ku mainkan putingnya dan permainannya dengan alat bantu seks di bagian kemaluannya, akhirnya dia sedikit menjerit dan kejang pada bagian tubuhnya, yang menandakan bahwa dia sudah mencapai klimaks.

Tidak lama kemudian dia tertidur lemas dengan keadaan tidak merapihkan pakainannya. lama dia tertidur, dan akhirmya kami pun sampai di vila tujuan, kemudian ku parkirkan mobilku di dalam garasi, tidak tega aku membangunkan Yuli yang tertidur pulas akhirnya ku tutupi tubuhnya dengan selimut yagn ada didalam mobil dan mengangkatnya kedalam kamar yang ada di vila tersebut.

Setelah sampai di kamar ku baringkan tubuhnya di atas kasur, dan kemudian aku menuju ruang pribadi ku di vila tersebut sambil menyalakan lagu remix dan menyiapkan Wine kesukaanku. Lama aku bersantai di ruangan tersebut tiba-tiba pintu ruanganku terbuka, dan masukan Yuli dengan keadaan hanya memakai baju Lingerine tanpa memakai dalaman. Terlihat seluruh bagian lekuk tubuhnya tersebut yang membuat kejantananku berdiri kembali.

“Kamu gak tidur Tom?”tanyanya
“Belum nih, masih mau santai-santai saja .”
Langsung dia mendekatiku dan memeluku dari belakang. Terasa sekali sesuatu yang kenyal di bagian belakang kepalaku.
“Santai gini gak ajak aku ya, malahan tinggalin aku di kamar sendiri” Ucapnya dengan nada manja.
“Mana tega aku bangunin kami Yul”

Langsung saja tangannya Yuli menyentuh bagian kemaluanku yang sudah berdiri tegak di balik Boxer. Nikmat rasanya di pegang oleh dia, dan membuat nafsuku semakin memburu.
Ku tarik dia duduk di pangkuanku, dan kemudian mencium bibirnya dengan ganas dan lahap.

“Ih kamu nafsu banget sih” Ucapnya sesaat dia melepas ciumanku.
“Eh iya, maaf ya aku jadi kebawa suasana.”
“Iya gak masalah kok, mau lanjut yang tadi di mobil gak?”
“Hmmm, gimana yaa” belum sempat ku selesai berbicara dia pun langsung menciumku dengan ganas.

Cukup lama kami berciuman, akhirnya dia membuka baju dan celanaku, dan membuatku telanjang total tanpa mengenakan sehelai benangpun. langsung saja dia mainkan kejantananku dengan jari-jarinya. Kemudian dengan perlahan ku elus pahanya dan menuju ke kemaluannya, sungguh bersih dan terawat kemaluannya, dan memiliki aroma yang khas.

Ku angkat badanya keatas meja didepan ku, kemudian langsung saja ku cium dan ku hisap kewanitaanya. “eemmhhh, aahhhh, ssshhhh” desahannya terdengar jelas di dekat kupingku yang membuatku semakin bersemangat menghisap dan memainkan lidahnya didalam kemaluannya tersebut.

Lama ku hisap dan kumainkan dengan lidah dia akhirnya mencapai klimaksnya kembali, “Tom, enak banget. Masukin pakai punya kamu Tom, aku pengen merasakannya.”
Tanpa menunggu lama, langsung saja aku masukan kejantananku yang sudah keras dan kencang kedama kemalunanya itu.

Ku gerakan maju mundur dengan tempo yang terkadang cepat dan terkadang lambat. Lama kami menggunakan posisi tersebut, akhirnya Yuli pun bangung dan langsung mendorongku ke kursiku. Kemudian dia langsung naik ke atas kursi ku dan mengarahkan kejantananku masuk kedalam kemaluannya.

Dia naik dan turunkan tubuhnya yang membuatku semakin merasakan nikmat, ditambah dengan pemandangan indah, ya jelas saja kedua buah dadanya yang bergoyang mengikuti tubuhnya tersebut. Langsung saja ku hisap dan ku mainkan puting sebelahnya sambil dia tetap terus memompa kejantanannku.

“Emhhh, ahhhhh, ssshhhh, ahhhhh”Desahnya keluar dari mulutnya yang semakin lama semakin besar suaranya. “Tom,, Sayy,,,Anngg,,,, Akuu, Mauu, Keelluarr,,, Ahhhhh”
langsung saja ku pindahkan posisinya terlungkup di atas meja dan ku arahkan kejantananku yang sudah mau kelaur dari masuk kembali kedalam kemaluannya.

“Emhhh, ahhhhh, ssshhhh, aahh,,,, Emhhh, ahhhhh, ssshhhh, ahhhhh,,, Sayy,,,Anngg,,,, Akuu, Keelluarr,,, Ahhhhh” Terasa carian hangat keluar dari dalam kemaluannya yang membuat kejantananku semakin berdenyut menandakan sudah hampir mencapai batasnya.

“Yull,, Aku udah,, mau,,, kelluaarr,,,,”
“Keluarkan,, dii,,, Dallamm,,,, Sa,,jaa,,, Sayy,,,angg,,,”
Semakin cepat tempo permainanku dan akhirnya, yang ditunggu-tunggu pun tiba. Keluar banyak sekali rasanya Sperma ku kedalam kemaluannya.

langsung aku duduk keatas kursiku kembali, dan dia pun naik di pangkuanku dengan mengarah kedepan ku.
“Tom, Makasih ya. Kamu hebat banget deh dan punya kamu juga lumayan besar, dan kemudian dia mengecup bibirku kembali, kamipun berpelukan dan tidak terasa sudah tertidur dengan posisi tersebut.

Paginya kami pun bermain kembali di Kamar mandi dan di Kamar tidur. selama 1 minggu penuh kami melakukan kegiatan tersebut. dan di situ juga kami menjalin hibungan yang bukanlah sebagai teman kembali.

Tak terasa waktu sudah 2 Tahun kami jalani hubungan ini, dan akhirnya kami pun sudah menikah dan sudah memiliki anak perempuang yang sangat cantik. Namun kemesraan kami tidaklah berakhir disitu,

Link Terpercaya sebagai berikut : Bandar Togel, Bandar Bola , Agen SBOBET, Bandar Casino Indonesia, Slot Terpercaya, Bandar Slot Online , Taroslot

Silahkan di Add Contact Kami ya Bosku

WHATSAPP : +62822-7690-5650
TELEGRAM : +6282110686901
LINE : 82116524506
TWITTER : @tarosl0t

Terima Kasih ^^

Bercinta Dengan Sepupuku

Aku lihat sekali lagi catatanku. Benar, itu rumah nomor 27. Pasti itu rumah Om Andri, kerabat jauh ayahku. Kuhampiri pintunya dan kutekan bel rumahnya. Tidak lama kemudian dari balik pintu muncul muka yang sangat cantik.
“Cari siapa Mas?” tanyanya.

“Apa betul ini rumah Om Andri? nama saya Dodi.”

“Oh.. sebentar ya, Pa.. ini Dodinya sudah datang”, teriaknya ke dalam rumah.

Kemudian aku dipersilakan masuk, dan setelah Om Andri keluar dan menyambutku dia pun berkata dengan ramah,

“Dodi, papimu barusan nelpon, nanyain apa kamu sudah datang. Ini kenalin, anak Om, namanya Rani, terus anterin Dodi ke kamarnya, kan dia cape, biar dia istirahat dulu, nanti baru deh ngobrol-ngobrol lagi.” Aku datang ke kota ini karena diterima disalah satu Universitas, dan oleh papi aku disuruh tinggal dirumah Om Andri. Rani ternyata baru kelas 1 SMA. Dia anak tunggal. Badannya tidak terlalu tinggi, mungkin sekitar 165 cm, tapi mukanya sangat lucu, dengan bibir yang agak penuh. Di sini aku diberi kamar di lantai 2, bersebelahan dengan kamar Rani.

Aku sudah 3 bulan tinggal di rumah Om Andri, dan karena semuanya ramah, aku jadi betah. Lebih lagi Rani. Kadang-kadang dia suka tanya-tanya soal pelajaran sekolah, dan aku berusaha membantu. Aku sering mencuri-curi untuk memperhatikan Rani.

Kalau di rumah, dia sering memakai daster yang pendek hingga pahanya yang putih mulus menarik perhatianku. Selain itu buah dadanya yang baru mekar juga sering bergoyang-goyang di balik dasternya. Aku jadi sering membayangkan betapa indahnya badan Sepupuku Rani seandainya sudah tidak memakai apa-apa lagi.

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

Suatu hari pulang kuliah sesampainya di rumah ternyata sepi sekali. Di ruang keluarga ternyata Rani sedang belajar sambil tiduran di atas karpet.

“Sepi sekali, sedang belajar yah? Tante kemana?” tanyaku.

“Eh.. Dodi, iya nih, aku minggu depan ujian, nanti aku bantuin belajar yah.., Mami sih lagi keluar, katanya sih ada perlu sampai malem.”

“Iya deh, aku ganti baju dulu.”

Kemudian aku masuk ke kamarku, ganti dengan celana pendek dan kaos oblong. Terus aku tidur-tiduran sebentar sambil baca majalah yang baru kubeli. Tidak lama kemudian aku keluar kamar, lapar, jadi aku ke meja makan. Terus aku teriak memanggil Rani mengajak makan bareng. Tapi tidak ada sahutan. Dan setelah kutengok ke ruang keluarga, ternyata Rani sudah tidur telungkup di atas buku yang sedang dia baca, mungkin sudah kecapaian belajar, pikirku. Nafasnya turun naik secara teratur. Ujung dasternya agak tersingkap, menampakkan bagian belakang pahanya yang putih. Bentuk pantatnya juga bagus.
Memperhatikan Rani Sepupuku tidur membuatku terangsang. Aku merasa kemaluanku mulai tegak di balik celana pendek yang kupakai. Tapi karena takut ketahuan, aku segera ke ruang makan. Tapi nafsu makanku sudah hilang, maka itu aku cuma makan buah, sedangkan otakku terus ke Rani.. Kemaluanku juga semakin berdenyut. Akhirnya aku tidak tahan, dan kembali ke ruang keluarga.

Ternyata posisi tidur Rani sudah berubah, dan dia sekarang telentang, dengan kaki kiri dilipat keatas, sehingga dasternya tersingkap sekali, dan celana dalam bagian bawahnya kelihatan.

Celana dalamnya berwarna putih, agak tipis dan berenda, sehingga bulu-bulunya membayang di bawahnya. Aku sampai tertegun melihatnya. Kemaluanku tegak sekali di balik celana pendekku. Buah dadanya naik turun teratur sesuai dengan nafasnya, membuat kemaluanku semakin berdenyut.

Ketika sedang nikmat-nikmat memandangi, aku dengar suara mobil masuk ke halaman. Ternyata Om Andri sudah pulang. Aku pun cepat-cepat naik kekamarku, pura-pura tidur.

Dan aku memang ketiduran sampai agak sore, dan aku baru ingat kalau belum makan. Aku segera ke ruang makan dan makan sendirian. Keadaan rumah sangat sepi, mungkin Om dan Tante sedang tidur. Setelah makan aku naik lagi ke atas, dan membaca majalah yang baru kubeli. Sedang asyik membaca, tiba-tiba kamarku ada yang mengetuk, dan ternyata Rani.

“Dodi, aku baru dibeliin kalkulator nih, entar aku diajarin yah cara makainya. Soalnya rada canggih sih”, katanya sambil menunjukkan kalkulator barunya.

“Wah, ini kalkulator yang aku juga pengin beli nih. Tapi mahal. Iya deh, aku baca dulu manualnya. Entar aku ajarin deh, kayaknya sih tidak terlalu beda dengan komputer”, sahutku.

“Ya sudah, dibaca dulu deh. Rani juga mau mandi dulu sih”, katanya sambil berlalu ke teras atas tempat menjemur handuk. Aku masih berdiri di pintu kamarku dan mengikuti Rani dengan pandanganku. Ketika mengambil handuk, badan Rani terkena sinar matahari dari luar rumah. Dan aku melihat bayangan badannya dengan jelas di balik dasternya. Aku jadi teringat pemandangan siang tadi waktu dia tidur.
Kemudian sewaktu Rani berjalan melewatiku ke kamar mandi, aku pura-pura sedang membaca manual kalkulator itu. Tidak lama kemudian aku mulai mendengar suara Rani yang sedang mandi sambil bernyanyi-nyanyi kecil. Kembali imajinasiku mulai membayangkan Rani yang sedang mandi, dan hal itu membuat kemaluanku agak tegang. Karena tidak tahan sendiri, aku segera mendekati kamar mandi dan mencari cara untuk mengintipnya, dan aku menemukannya.

Aku mengambil kursi dan naik di atasnya untuk mengintip lewat celah ventilasi kamar mandi. Pelan-pelan aku mendekatkan mukaku ke celah itu, dan ya Tuhan… aku! Melihat Rani yang sedang menyabuni badannya, mengusap-usap dan meratakan sabun ke seluruh lekuk tubuhnya. Badannya sangat indah, jauh lebih indah dari yang kubayangkan.

Lehernya yang putih, pundaknya, buah dadanya, putingnya yang kecoklatan, perutnya yang rata, pantatnya, bulu-bulu di sekitar kemaluannya, pahanya, semuanya sangat indah. Dan kemaluanku pun menjadi sangat tegang.Tapi aku tidak berlama-lama mengintipnya, karena selain takut ketahuan, juga aku merasa tidak enak mengintip orang mandi. Aku segera ke kamarku dan berusaha menenangkan perasaanku yang tidak karuan.

Malamnya sehabis makan, aku dan Om Andri sedang mengobrol sambil nonton TV, dan Om Andri bilang kalau besok mau keluar kota dengan istrinya seminggu. Dia pesan supaya aku membantu Rani kalau butuh bantuan. Tentu saja aku bersedia, malah jantungku menjadi berdebar-debar. Tidak lama kemudian Rani mendekati kita.

“Dodi, tolongin aku dong, ajarin soal-soal yang buat ujian, ayo!” katanya sambil menarik-narik tanganku. Aku mana bisa menolak. Aku pun mengikuti Rani berjalan ke kamarnya dengan diiringi Om Andri yang senyum-senyum melihat Rani yang manja. Beberapa menit kemudian kita sudah terlibat dengan soal-soal yang memang butuh konsentrasi.

Rani duduk sedangkan aku berdiri di sampingnya. Aku bersemangat sekali mengajarinya, karena kalau aku menunduk pasti belahan dada Rani kelihatan dari dasternya yang longgar. Aku lihat Rani tidak pakai beha. Kemaluanku berdenyut-denyut, tegak di balik celana dan kelihatan menonjol.

Aku merasa bahwa Rani tahu kalau aku suka curi melihat buah dadanya, tapi dia tidak berusaha merapikan dasternya yang semakin terbuka sampai aku bisa melihat putingnya. Karena sudah tidak tahan, sambil pura-pura menjelaskan soal aku merapatkan badanku sampai kemaluanku menempel ke punggungnya. Rani pasti juga bisa merasakan kemaluanku yang tegak. Rani sekarang cuma diam saja dengan muka menunduk.

“Rani, kamu cantik sekali..” kataku dengan suara yang sudah bergetar, tapi Rani diam saja dengan muka semakin menunduk. Kemudian aku meletakkan tanganku di pundaknya. Dan karena dia diam saja, aku jadi makin berani mengusap-usap pundaknya yang terbuka, karena tali dasternya sangat kecil. Sementara kemaluanku semakin menekan pangkal lengannya, usapan tanganku pun semakin turun ke arah dadanya.

Aku merasa nafas Rani sudah memburu seperti suara nafasku juga. Aku jadi semakin nekad. Dan ketika tanganku sudah sampai kepinggiran buah dada, tiba-tiba tangan Rani mencengkeram dan menahan tanganku. Mukanya mendongak kearahku.

“Dodi aku mau diapain..” Rintihnya dengan suara yang sudah bergetar. Melihat mulutnya yang setengah terbuka dan agak bergetar-getar, aku jadi tidak tahan lagi. Aku tundukkan muka, kemudian mendekatkan bibirku ke bibirnya.

Ketika bibir kita bersentuhan, aku merasakan bibirnya yang sangat hangat, kenyal, dan basah. Aku pun melumat bibirnya dengan penuh perasaan, dan Rani membalas ciumanku, tapi tangannya belum melepas tanganku. Dengan pelan-pelan badan Rani aku bimbing, aku angkat agar berdiri berhadapan denganku. Dan masih sambil saling melumat bibir, aku peluk badannya dengan gemas. Buah dadanya keras menekan dadaku, dan kemaluanku juga menekan perutnya .

Pelan-pelan lidahku mulai menjulur menjelajah ke dalam mulutnya, dan mengait-ngait lidahnya, membuat nafas Rani semakin memburu, dan tangannya mulai mengusap-usap punggungku. Tanganku pun tidak tinggal diam, mulai turun ke arah pinggulnya, dan kemudian dengan gemas mulai meremas-remas pantatnya. Pantatnya sangat empuk. Aku remas-remas terus dan aku semakin rapatkan kebadanku hingga kemaluanku terjepit perutnya.

Tidak lama kemudian tanganku mulai ke atas pundaknya. Dengan gemetar tali dasternya kuturunkan dan dasternya turun ke bawah dan teronggok di kakinya. Kini Rani tinggal memakai celana dalam saja. Aku memeluknya semakin gemas, dan ciumanku semakin turun. Aku mulai menciumi dan menjilat-jilat lehernya, dan Rani mulai mengerang-erang. Tangannya mengelus-elus belakang kepalaku.

Tiba-tiba aku berhenti menciuminya. Aku renggangkan pelukanku. Aku pandangi badannya yang setengah telanjang. Buah dadanya bulat sekali dengan puting yang tegak bergetar seperti menantangku. Kemudian mulutku pelan-pelan kudekatkan ke buah dadanya. Dan ketika mulutku menyentuh buah dadanya, Aku ciumi susunya dengan ganas, putingnya aku mainkan dengan lidahku, dan susunya yang sebelah aku mainkan dengan tanganku.

“Aduuhh.. aahh.. aahh”, Rani semakin merintih-rintih ketika dengan gemas putingnya aku gigit-gigit sedikit.

Badannya menggeliat-geliat membuatku semakin bernafsu untuk terus mencumbunya. Tangan Rani kemudian menelusup kebalik bajuku dan mengusap kulit punggungku.

“Dodiii.. aahh.. baju kamu dibuka dong.. aahh..” Akupun mengikuti keinginannya. Tapi selain baju, celana juga kulepas, hingga aku juga cuma pakai celana dalam. Mulutnya kembali kucium dan tanganku memainkan susunya.

Penisku semakin keras karena Rani menggesek-gesekkan pinggulnya sembari mengerang-erang. Tanganku mulai menyelinap ke celana dalamnya. Bulu kemaluannya aku usap-usap, dan kadang aku garuk-garuk. Aku merasa vaginanya sudah basah ketika jariku sampai ke mulut vaginanya. Dan ketika tanganku mulai mengusap clitorisnya, ciumannya di mulutku semakin liar. Mulutnya mengisap mulutku dengan keras.

Clitorisnya kuusap, kuputar-putar, makin lama semakin kencang, dan semakin kencang. Pantat Rani ikut bergoyang, dan semakin rapat menekan, sehingga penisku semakin berdenyut. Sementara clitorisnya masih aku putar-putar, jariku yang lain juga mengusap bibir vaginanya. Rani menggelinjang semakin keras, dan pada saat tanganku mengusap semakin kencang, tiba-tiba tanganku dijepit dengan pahanya,dan badan Rani tegang sekali dan tersentak-sentak selama beberapa saat.

“aahh aahh Dodiii.. adduuuhh aahh aahh aahh”,

Dan setelah beberapa saat akhirnya jepitannya berangsur semakin mengendur. Tapi mulutnya masih mengerang-erang dengan pelan.

“Dod.. aku boleh yah pegang punya kamu”, tiba-tiba bisiknya di kupingku. Aku yang masih tegang sekali merasa senang sekali.

“Iyaa.. boleh..” bisikku. Kemudian tangannya kubimbing ke celana dalamku.

“Aahh…” Akupun mengerang ketika tangannya menyentuh penisku. Terasa nikmat sekali. Rani juga terangsang lagi, karena sambil mengusap-usap kepala penisku, mulutnya mengerang di kupingku. Kemudian mulutnya kucium lagi dengan ganas. Dan penisku mulai di genggam dengan dua tangannya, di urut-urut dan cairan pelumas yang keluar diratakan keseluruh batangku.

Badanku semakin menegang. Kemudian penisku mulai dikocok-kocok, semakin lama semakin kencang, dan pantatnya juga ikut digesekkan kebadanku. Tidak lama kemudian aku merasa badanku bergetar, terasa ada aliran hangat di seluruh tubuhku, aku merasa aku sudah hampir orgasme.

“Raannniii.. aku hampir keluar..” bisikku yang membuat genggamannya semakin erat dan kocokannya makin kencang.

“Aahh.. Ranniii.. uuuhh.. aahh..” akhirnya dari penisku memancar cairan yang menyembur kemana-mana. Badanku tersentak-sentak.

Sementara penisku masih mengeluarkan cairan, tangan Rani tidak berhenti mengurut-urut, sampai rasanya semua cairanku sudah diperas habis oleh tangannya. Aku merasa sperma yang mengalir dari sela-sela jarinya membuat Rani semakin gemas. Spermaku masih keluar untuk beberapa saat lagi sampai aku merasa lemas sekali.

Akhirnya kita berdua jatuh terduduk di lantai. Dan tangan Rani berlumuran spermaku ketika dikeluarkan dari celana dalamku. Kita berpandangan, dan bibirnya kembali kukecup, sedangkan tangannya aku bersihkan pakai tissue. Dan secara kebetulan aku melihat ke arah jam.

“Astaga, sekarang sudah jam 11! Wah, sudah malam sekali nih, aku ke kamarku dulu yah, takut Om curiga nanti..” kataku sembari berharap mudah-mudahan suara desahan kita tidak sampai ke kuping orang tuanya. Setelah Rani mengangguk, aku bergegas menyelinap ke kamarku.Malam itu aku tidur nyenyak sekali.

Pagi itu aku bangun kesiangan, seisi rumah rupanya sudah pergi semua. Aku pun segera mandi dan berangkat ke kampus. Meskipun hari itu kuliah sangat padat, pikiranku tidak bisa konsentrasi sedikit pun, yang kupikirkan cuma Rani. Aku pulang ke rumah sekitar jam 3 sore, dan rumah masih sepi. Kemudian ketika aku sedang nonton TV di ruang keluarga sehabis ganti baju, Rani keluar dari kamarnya, sudah berpakaian rapi. Dia mendekat dan mukanya menunduk.

“Dodi, kamu ada acara nggak? Temani aku nonton dong..”

“Eh.. apa? Iya, iya aku tidak ada acara, sebentar yah aku ganti baju dulu” jawabku, dan aku buru-buru ganti baju dengan jantung berdebaran. Setelah siap, aku pun segera mengajaknya berangkat. Rani menyarankan agar kita pergi dengan mobilnya. Aku segera mengeluarkan mobil, dan ketika Rani duduk di sebelahku, aku baru sadar kalau dia pakai rok pendek, sehingga ketika duduk ujung roknya makin ke atas. Sepanjang perjalanan ke bioskop mataku tidak bisa lepas melirik kepahanya.

Sesampainya di bioskop, aku beranikan memeluk pinggangnya, dan Rani tidak menolak. Dan sewaktu mengantri di loket kupeluk dia dari belakang. Aku tahu Rani merasa penisku sudah tegang karena menempel di pantatnya. Rani meremas tanganku dengan kuat. Kita memesan tempat duduk paling belakang, dan ternyata yang menonton tidak begitu banyak, dan di sekeliling kita tidak ditempati.

Kami segera duduk dengan tangan masih saling meremas. Tangannya sudah basah dengan keringat dingin, dan mukanya selalu menunduk. Ketika lampu mulai dipadamkan, aku sudah tidak tahan, segera kuusap mukanya, kemudian kudekatkan ke mukaku, dan kita segera berciuman dengan gemasnya. Lidahku dan lidahnya saling berkaitan, dan kadang-kadang lidahku digigitnya lembut.

Tanganku segera menyelinap ke balik bajunya. Dan karena tidak sabar, langsung saja kuselinapkan ke balik behanya, dan susunya yang sebelah kiri aku remas dengan gemas. Mulutku langsung dihisap dengan kuat oleh Rani. Tanganku pun semakin gemas meremas susunya, memutar-mutar putingnya, begitu terus, kemudian pindah ke susu yang kanan, dan Rani mulai mengerang di dalam mulutku, sementara penisku semakin meronta menuntut sesuatu.

Kemudian tanganku mulai mengelus pahanya, dan kuusap-usap dengan arah semakin naik ke atas, ke pangkal pahanya. Roknya kusingkap ke atas, sehingga sambil berciuman, di keremangan cahaya, aku bisa melihat celana dalamnya. Dan ketika tanganku sampai di selangkangannya, mulut Rani berpindah menciumi kupingku sampai aku terangsang sekali. Celana dalamnya sudah basah.

Tanganku segera menyelinap ke balik celana dalamnya, dan mulai memainkan clitorisnya. Kuelus-elus pelan-pelan, kuusap dengan penuh perasaan, kemudian kuputar-putar, semakin lama semakin cepat. Tiba-tiba tangannya mencengkram tanganku, dan pahanya juga menjepit telapak tanganku, sedangkan kupingku digigitnya sambil mendesis-desis. Badannya tersentak-sentak beberapa saat.

“Dodi.. aduuuhh.. aku tidak tahan sekali.. berhenti dulu yaahh.. nanti di rumah ajaa..” rintihnya. Aku pun segera mencabut tanganku dari selangkangan.

“Dodi.. sekarang aku mainin punya kamu yaahh..” katanya sambil mulai meraba celanaku yang sudah menonjol.

Kubantu dia dengan kubuka ritsluiting celana, kemudian tangannya menelusup, merogoh, dan ketika akhirnya menggenggam penisku, aku merasa nikmat luar biasa. Penisku ditariknya keluar celana, sehingga mengacung tegak.

“Dodi.. ini sudah basah.. cairannya licin..” rintihnya di kupingku sambil mulai digenggam dengan dua tangan.

Tangan yang kiri menggenggam pangkal penisku, sedangkan yang kanan ujung penisku dan jari-jarinya mengusap-usap kepala penis dan meratakan cairannya.

“Rani.. teruskan sayang..” kataku dengan ketegangan yang semakin menjadi-jadi.

Aku merasa penisku sudah keras sekali. Rani meremas dan mengurut penisku semakin cepat. Aku merasa spermaku sudah hampir keluar. Aku bingung sekali karena takut kalau sampai keluar bakal muncrat kemana-mana.

“Rani.. aku hampir keluar nih.., berhenti dulu deh..” kataku dengan suara yang tidak yakin, karena masih keenakan.

“Waahh.. Rani belum mau berhenti.. punya kamu ini bikin aku gemes..” rengeknya.

“Terus gimana.., apa enaknya kita pulang saja yuk..!” ajakku, dan ketika Rani mengangguk setuju, segera kurapikan celanaku, juga pakaian Rani, dan segera kita keluar bioskop meskipun filmnya belum selesai.

Di mobil tangan Rani kembali mengusap-usap celanaku. Dan aku diam saja ketika dia buka ritsluitingku dan menelusupkan tangannya mencari penisku. Aduh, rasanya nikmat sekali. Dan penisku makin berdenyut ketika dia bilang, “Nanti aku boleh yah nyiumin ininya yah..” Aku pengin segera sampai kerumah.

Dan, akhirnya sampai juga. Kita berjalan sambil berpelukan erat-erat. Sewaktu Rani membuka pintu rumah, dia kupeluk dari belakang, dan kuciumi samping lehernya. Tanganku sudah menyingkapkan roknya ke atas, dan tanganku meremas pinggul dan pantatnya dengan gemas. Rani kubimbing ke ruang keluarga. Sambil berdiri kuciumi bibirnya, kulumat habis mulutnya, dan dia membalas dengan sama gemasnya.

Pakaiannya kulucuti satu persatu sambil tetap berciuman. Sambil melepas bajunya, aku mulai meremasi susunya yang masih dibalut beha. Dengan tak sabar behanya segera kulepas juga. Kemudian roknya, dan terakhir celana dalamnya juga kuturunkan dan semuanya teronggok di karpet.

Badannya yang telanjang kupeluk erat-erat. Ini pertama kalinya aku memeluk seorang gadis dengan telanjang bulat. Dan gadis ini adalah Rani yang sering aku impikan tapi tidak terbayangkan untuk menyentuhnya. Semuanya sekarang ada di depan mataku. Kemudian tangan Rani juga melepaskan bajuku, kemudian celana panjangku, dan ketika melepas celana dalamku, Rani melakukannya sambil memeluk badanku. Penisku yang sudah memanjang dan tegang sekali segera meloncat keluar dan menekan perutnya.

Uuuhh, rasanya nikmat sekali ketika kulit kita yang sama-sama telanjang bersentuhan, bergesekan, dan menempel dengan ketat. Bibir kita saling melumat dengan nafas yang semakin memburu. Tanganku meremas pantatnya, mengusap punggungnya, mengelus pahanya, dan meremasi susunya dengan bergantian. Tangan Rani juga sudah menggenggam dan mengelusi penisku. Badan Rani bergelinjangan, dan dari mulutnya keluar rintihan yang semakin membangkitkan birahiku. Karena rumah memang sepi, kita jadi mengerang dengan bebas.

Kemudian sambil tetap meremasi penisku, Rani mulai merendahkan badannya, sampai akhirnya dia berlutut dan mukanya tepat di depan selangkanganku. Mata memandangi penisku yang semakin keras di dalam genggamannya, dan mulutnya setengah terbuka. Penisku terus dinikmati, dipandangi tanpa berkedip, dan rupanya makin membuat nafsunya memuncak.

Mulutnya perlahan mulai didekatkan ke kepala penisku. Aku melihatnya dengan gemas sekali. Kepalaku sampai terdongak ketika akhirnya bibirnya mengecup kepala penisku. Tangannya masih menggenggam pangkal penisku, dan mengelusnya pelan-pelan. Mulutnya mulai mengecupi kepala penisku berulang-ulang, kemudian memakai lidahnya untuk meratakan cairan penisku. Lidahnya memutar-mutar, kemudian mulutnya mulai mengulum dengan lidah tetap memutari kepala penisku.

Aku semakin mengerang, dan karena tidak tahan, kudorong penisku sampai terbenam kemulutnya. Aku rasa ujungnya sampai ketenggorokannya. Rasanya nikmat sekali. Kemudian pelan-pelan penisku disedot-sedot dan dimaju mundurkan di dalam mulutnya. Rambutnya kuusap-usap dan kadang-kadang kepalanya aku tekan-tekan agar penisku semakin nikmat. Isapan mulutnya dan lidahnya yang melingkar-lingkar membuat aku merasa sudah tidak tahan. Apalagi sewaktu Rani melakukannya semakin cepat, dan semakin cepat, dan semakin cepat.

Ketika akhirnya aku merasa spermaku mau muncrat, segera kutarik penisku dari mulutnya. Tapi Rani menahannya dan tetap menghisap penisku. Maka aku pun tidak bisa menahan lebih lama lagi, spermaku muncrat di dalam mulutnya dengan rasa nikmat yang luar biasa.

Spermaku langsung ditelannya dan dia terus menghisapi dan menyedot penisku sampai spermaku muncrat berkali-kali. Badanku sampai tersentak-sentak merasakan kenikmatan yang tiada taranya. Meskipun spermaku sudah habis, mulut Rani masih terus menjilat. Akupun akhirnya tidak kuat lagi berdiri dan akhirnya dengan nafas sama-sama tersengal-sengal kita berbaring di karpet dengan mata terpejam.

“Thanks ya Ran, tadi itu nikmat sekali”, kataku berbisik.

“Ah.. aku juga suka kok.., makasih juga kamu ngebolehin aku mainin kamu.”

Kemudian ujung hidungnya kukecup, matanya juga, kemudian bibirnya. Mataku memandangi tubuhnya yang terbaring telanjang, alangkah indahnya. Pelan-pelan kuciumi lehernya, dan aku merasa nafsu kami mulai naik lagi. Kemudian mulutku turun dan menciumi susunya yang sebelah kanan sedangkan tanganku mulai meremas susu yang kiri.

Rani mulai menggeliat-geliat, dan erangannya membuat mulut dan tanganku tambah gemas memainkan susu dan putingnya. Aku terus menciumi untuk beberapa saat, dan kemudian pelan-pelan aku mulai mengusapkan tanganku keperutnya, kemudian ke bawah lagi sampai merasakan bulu kemaluannya, kuelus dan kugaruk sampai mulutnya menciumi kupingku.

Pahanya mulai aku renggangkan sampai agak mengangkang. Kemudian sambil mulutku terus menciumi susunya, jariku mulai memainkan clitorisnya yang sudah mulai terangsang juga. Cairan vaginanya kuusap-usapkan ke seluruh permukaan vaginanya, juga ke clitorisnya, dan semakin licin clitoris dan vaginanya, membuat Rani semakin menggelinjang dan mengerang. clitorisnya kuputar-putar terus, juga mulut vaginanya bergantian.

“Ahh.. Dodiii.. aahh.. terusss… aahh.. sayaanggg..” mulutnya terus meracau sementara pinggulnya mulai bergoyang-goyang. Pantat Rani juga mulai terangkat-angkat. Aku pun segera menurunkan kepalaku ke arah selangkangannya, sampai akhirnya mukaku tepat di selangkangannya. Kedua kakinya kulipat ke atas, kupegangi dengan dua tanganku dan pahanya kulebarkan sehingga vagina dan clitorisnya terbuka di depan mukaku.

Aku tidak tahan memandangi keindahan vaginanya. Lidahku langsung menjulur dan mengusap clitoris dan vaginanya. Cairan vaginanya kusedot-sedot dengan nikmat. Mulutku menciumi mulut vaginanya dengan ganas, dan lidahku kuselip-selipkan ke lubangnya, kukait-kaitkan, kugelitiki, terus begitu, sampai pantatnya terangkat, kemudian tangannya mendorong kepalaku sampai aku terbenam di selangkangannya. Aku jilati terus, clitorisnya kuputar dengan lidah, kuhisap, kusedot, sampai Rani meronta-ronta. Aku merasa penisku sudah tegak kembali, dan mulai berdenyut-denyut.

“Dodii.. aku tidak tahan.. aduuhh.. aahh.. enaakk sekaliii.. ” rintihnya berulang-ulang.

Mulutku sudah berlumuran cairan vaginanya yang semakin membuat nafsuku tidak tertahankan. Kemudian kulepaskan mulutku dari vaginanya. Sekarang giliran penisku kuusap-usapkan ke clitoris dan bibir vaginanya, sambil aku duduk mengangkang juga. Pahaku menahan pahanya agar tetap terbuka. Rasanya nikmat sekali ketika penisku digeser-geserkan di vaginanya. Rani juga merasakan hal yang sama, dan sekarang tangannya ikut membantu dan menekan penisku digeser-geserkan di clitorisnya.

“Raniii.. aahh.. enakkk.. aahh..”

“aahh.. iya.. eeennaakkk sekaliii..”

Kita saling merintih. Kemudian karena penisku semakin gatal, aku mulai menggosokkan kepala penisku ke mulut vaginanya. Rani semakin menggelinjang. Akhirnya aku mulai mendorong pelan sampai kepala penisku masuk ke vaginanya.

“Aduuuhh.. Dodii.. saakiiitt.. aadduuuhh.. jaangaann..” rintihnya

“Tahan dulu sebentar… Nanti juga hilang sakitnya..” kataku membujuk

Kemudian pelan-pelan penisku aku keluarkan, kemudian kutekan lagi, kukeluarkan lagi, kutekan lagi, kemudian akhirnya kutekan lebih dalam sampai masuk hampir setengahnya. Mulut Rani sampai terbuka tapi sudah tidak bisa bersuara.

Punggung Rani terangkat dari karpet menahan desakan penisku. Kemudian pelan-pelan kukeluarkan lagi, kudorong lagi, kukeluarkan lagi, terus sampai dia tenang lagi. Akhirnya ketika aku mendorong lagi kali ini kudorong sampai amblas semuanya ke dalam. Kali ini kita sama-sama mengerang dengan keras. Badan kita berpelukan, mulutnya yang terbuka kuciumi, dan pahanya menjepit pinggangku dengan keras sekali sehingga aku merasa ujung penisku sudah mentok ke dinding vaginanya.

Kita tetap berpelukan dengan erat saling mengejang untuk beberapa saat lamanya. Mulut kami saling menghisap dengan kuat. Kita sama-sama merasakan keenakan yang tiada taranya. Setelah itu pantatnya sedikit demi sedikit mulai bergoyang, maka aku pun mulai menggerakkan penisku pelan-pelan, maju, mundur, pelan, pelan, semakin cepat, semakin cepat, dan goyangan pantat Rani juga semakin cepat.

“Dodii.. aduuuhh.. aahh.. teruskan sayang.. aku hampir niihh..” rintihnya.

“Iya.. nihh.. tahan dulu.. aku juga hampirr.. kita bareng ajaa..” kataku sambil terus menggerakkan penis semakin cepat.

Tanganku juga ikut meremasi susunya kanan dan kiri. Penisku semakin keras, kuhunjam-hunjamkan ke dalam vaginanya sampai pantatnya terangkat dari karpet. Dan aku merasa vaginanya juga menguruti penisku di dalam. Penisku kutarik dan kutekan semakin cepat, semakin cepat.. dan semakin cepat.. dannn..”Raaniii.. aku mau keluar niihh..””Iyaa.. keluarin saja.. Rani juga keluar sekarang niiihh.”Aku pun menghunjamkan penisku keras-keras yang disambut dengan pantat Rani yang terangkat ke atas sampai ujung penisku menumbuk dinding vaginanya dengan keras.

Kemudian pahanya menjepit pahaku dengan keras sehingga penisku makin mentok, tangannya mencengkeram punggungku. Vaginanya berdenyut-denyut. Spermaku memancar, muncrat dengan sebanyak-banyaknya menyirami vaginanya.

“aahh… aahh.. aahh..” kita sama-sama mengerang, dan vaginanya masih berdenyut, mencengkeram penisku, sehingga spermaku berkali-kali menyembur. Pantat Rani masih juga berusaha menekan-nekan dan memutar sehingga penisku seperti diperas. Kita orgasme bersamaan selama beberapa saat, dan sepertinya tidak akan berakhir.

Pantatku masih ditahan dengan tangannya, pahanya masih menjepit pahaku erat-erat, dan vaginanya masih berdenyut meremas-remas penisku dengan enaknya sehingga sepertinya spermaku keluar semua tanpa tersisa sedikitpun.

“aahh.. aahh.. aduuuhh…” Kita sudah tidak bisa bersuara lagi selain mengerang-erang keenakan.

Ketika sudah mulai kendur, kuciumi Rani dengan penis masih di dalam vaginanya. Kita saling berciuman lagi untuk beberapa saat sambil saling membelai. Kuciumi terus sampai akhirnya aku menyadari kalau Rani sedang menangis. Tanpa berbicara kita saling menghibur.

Aku menyadari bahwa selaput daranya telah robek karena penisku. Dan ketika penisku kucabut dari sela-sela vaginanya memang mengalir darah yang bercampur dengan spermaku. Kita terus saling membelai, dan Rani masih mengisak di dadaku, sampai akhirnya kita berdua tertidur kelelahan dengan berpelukan.

Aku terbangun sekitar jam 11 malam, dan kulihat Rani masih terlelap di sampingku masih telanjang bulat. Segera aku bangun dan kuselimuti badannya pelan-pelan. Kemudian aku segera ke kamar mandi, kupikir shower dengan air hangat pasti menyegarkan. Aku membiarkan badanku diguyur air hangat berlama-lama, dan memang menyegarkan sekali. Waktu itu kupikir aku sudah mandi sekitar 20 menit, ketika aku merasa kaget karena ada sesuatu yang menyentuh punggungku. Belum sempat aku menoleh, badanku sudah dilingkari sepasang tangan.

Ternyata Rani sudah bangun dan masuk ke kamar mandi tanpa kuketahui. Tangannya memelukku dari belakang, dan badannya merapat di punggungku.

“Aku ikut mandi yah..?” katanya.

Aku tidak menjawab apa-apa. Hanya tanganku mengusap-usap tangannya yang ada di dadaku, sambil menenangkan diriku yang masih merasa kaget. Sambil tetap memelukku dari belakang, Rani mengambil sabun dan mulai mengusapkannya di dadaku. Nafsuku mulai naik lagi, apalagi aku juga merasakan susunya yang menekan punggungku.

Usapan tangan Rani mulai turun ke arah perutku, dan penisku mulai berdenyut dan berangsur menjadi keras. Tidak lama kemudian tangan Rani sampai di selangkanganku dan mulai mengusap penisku yang semakin tegak. Sambil menggenggam penisku, Rani mulai menciumi belakang leherku sambil mendesah-desah, dan badannya semakin menekan badanku.

Selangkangan dan susunya mulai digesek-gesekkan ke pantat dan punggungku, dan tangannya yang menggenggam penisku mulai meremas-remas dan digerakkan ke pangkal dan kepala penisku berulang-ulang sehingga aku merasakan kenikmatan yang luar biasa.

“Raniii oohh.. nikmat sekali sayang.”

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

“Dodiii uuuhh”, erangnya sambil lidahnya semakin liar menciumi leherku.

Aku yang sudah merasa gemas sekali segera menarik badannya, dan sekarang posisi kita berbalik. Aku sekarang memeluk badannya dari belakang, kemudian pahanya kurenggangkan sedikit, dan penisku diselinapkan di antara pahanya, dan ujungnya yang nongol di depan pahanya langsung di pegang lagi oleh Rani. Tangan kiriku segera meremasi susunya dengan gemas sekali, dan tangan kananku mulai meremasi bulu kemaluannya.

Kemudian ketika jari tangan kananku mulai menyentuh clitorisnya, Rani pun mengerang semakin keras dan pahanya menjepit penisku, dan pantatnya mulai bergerak-gerak yang membuat aku semakin merasa nikmat. Mukanya menengok ke arahku, dan mulutnya segera kuhisap dengan keras. Lidah kami saling membelit, dan jari tanganku mulai mengelusi clitorisnya yang semakin licin. Kepala penisku juga mulai dikocok-kocok dengan lembut.

“Rani aku tidak tahan nih aduuuhh.”

“Iya Dod.. aku juga sudah tidak tahan.. uuuhh.. uuuhh.”

Badan Rani segera kubungkukkan, dan kakinya kurenggangkan. Aku segera mengarahkan dan menempelkan ujung penisku ke arah bibir vaginanya yang sudah menganga lebar menantang.

“Dodi.. cepat masukkan sayang cepat uuhh ayoo.” Aku yang sudah gemas sekali segera menekan penisku sekuat tenaga sehingga langsung amblas semua sampai ke dasar vaginanya. Rani menjerit keras sekali. Mukanya sampai mendongak.

“aahh.. kamu kasar sekali.. aduuhh sakit aduuhh..” Aku yang sudah tidak sabar mulai menggerakkan penisku maju mundur, kuhunjam-hunjamkan dengan kasar yang membuat Rani semakin keras mengerang-erang. Susunya aku remas-remas dengan dua tanganku.

Tidak lama kemudian Rani mulai menikmati permainan kita, dan mulai menggoyangkan pantatnya. Vaginanya juga mulai berdenyut meremasi penisku. Aku menjadi semakin kasar, dan penisku yang sudah keras sekali terus mendesak dasar vaginanya. Dan kalau penisku sedang maju membelah vaginanya, tanganku juga menarik pantatnya ke belakang sehingga penisku menghunjam dengan kuat sekali. Tapi tiba-tiba Rani melepaskan diri.

“hh sekarang giliranku aku sudah hampir sampai.” katanya. Kemudian aku disuruh duduk selonjor di lantai di antara kaki Rani yang mulai menurunkan badannya. Penisku yang mengacung ke atas mulai dipegang Rani, dan di arahkan ke bibir vaginanya.

Tiba-tiba Rani menurunkan badannya duduk di pangkuanku sehingga penisku langsung amblas ke dalam vaginanya. Kita sama-sama mengerang dengan keras, dan mulutnya yang masih menganga kuciumi dengan gemas.

Kemudian pantatnya mulai naik turun, makin lama makin keras. Rani melakukannya dengan ganas sekali.

Pantatnya juga diputar-putar sehingga aku merasa penisku seperti dipelintir.

“Dodii.. aku.. aku.. sudah.. hampirrr, uuuhh…” Erangnya sambil terus menghunjam-hunjamkan pantatnya. Mulutku beralih dari mulutnya ke susunya yang bulat sekali. Putingnya kugigit-gigit, dan lidahku berputar menyapu permukaan susunya. Susunya kemudian kusedot dan kukenyot dengan keras, membuat gerakan Rani semakin liar.

Tidak lama kemudian Rani menghunjamkan pantatnya dengan keras sekali dan terus menekan sambil memutar pantatnya.

“Sekaranggg aahh sekaranggg Dodi, sekaranggg”, Rani berteriak-teriak sambil badannya berkelojotan.

Vaginanya berdenyutan keras sekali. Mulutnya menciumi mulutku, dan tangannya memelukku sangat keras. Rani orgasme selama beberapa detik, dan setelah itu ketegangan badannya berangsur mengendur.

“Dod, makasih yah.., sekarang aku pengin ngisep boleh yah..?” katanya sambil mengangkat pantatnya sampai penisku lepas dari vaginanya. Rani kemudian menundukkan mukanya dan segera memegang penisku yang sangat keras, berdenyut, dan ingin segera memuntahkan air mani. Mulutnya langsung menelan senjataku sampai menyentuh tenggorokannya.

Tangannya kemudian mengocok pangkal penisku yang tidak muat di mulutnya. Kepalanya naik turun mengeluar-masukkan penisku. Aku benar-benar sudah tidak tahan. Ujung penisku yang sudah sampai di tenggorokannya masih aku dorong-dorong. Tanganku juga ikut mendesakkan kepalanya. Lidahnya memutari penisku yang ada dalam mulutnya. “Raniii isap terus terusss hampirr terusss yyyaa sekaranggg sekarangg.. issaapp..”, Rani yang merasa penisku hampir menyemburkan sperma semakin menyedot dengan kuat.

Dan…”aahh.. sekaranggg.. sekaranggg.. issaappp..” spermaku menyembur dengan deras berkali-kali dengan rasa nikmat yang tidak berkesudahan. Rani dengan rakusnya menelan semuanya, dan masih menyedot sperma yang masih ada di dalam penis sampai habis. Rani terus menyedot yang membuat orgasmeku semakin nikmat. Dan setelah selesai, Rani masih juga menjilati penisku, spermaku yang sebagian tumpah juga masih di jilati.

Kemudian setelah beristirahat beberapa saat, kami pun meneruskan mandi sambil saling menyabuni. Setiap lekuk tubuhnya aku telusuri. Dan aku pun semakin menyadari bahwa badannya sangat indah. Setelah itu kami tidur berdua sambil terus berpelukan.

Pagi-pagi ketika aku bangun ternyata Rani sudah berpakaian rapi, dan dia cantik sekali. Dia mengenakan rok mini dan baju tanpa lengan yang serasi dengan kulitnya yang halus. Dia mengajakku belanja ke Mall karena persediaan makanan memang sudah habis. Maka aku pun segera mandi dan bersiap-siap.

Di perjalanan dan selama berbelanja kita saling memeluk pinggang. Siang itu aku menikmati jalan berdua dengannya. Kita belanja selama beberapa jam, kemudian kita mampir ke sebuah Café untuk makan siang. Di dalam mobil dalam perjalanan pulang kita ngobrol-ngobrol tentang semua hal, dari masalah pelajaran sekolah sampai hal-hal yang ringan.

Ketika ngobrol tentang sesuatu yang lucu, Rani tertawa sampai terpingkal-pingkal, dan saking gelinya sampai kakinya terangkat-angkat. Dan itu membuat roknya yang pendek tersingkap. Aku pun sembari menyetir, karena melihat pemandangan yang indah, meletakkan tanganku ke pahanya yang terbuka.

“Ayo.. nakal yah..” kata Rani, bercanda.

“Tapi suka kan?” kataku sambil meremas pahanya. Kami pun sama-sama tersenyum. Mengusap-usap paha Rani memang memberi sensasi tersendiri, sampai aku merasa penisku menjadi tegang sendiri.

“Dodi.. sudah kamu nyetir saja dulu, tuh kan itunya sudah bangun.. pingin lagi yah? Rani jadi pengin ngelusin itunya nih..” kata Ranimenggodaku. Aku cuma senyum menanggapinya, dan memang aku sudah kepingin mencumbunya lagi.

“Dodi, bajunya dikeluarin dong dari celana, biar tanganku ketutupan. Dipegang yah?” Aku semakin nyengir mendengarnya. Tapi karena memang kepingin, dan memang lebih aman begitu dari pada aku yang meneruskan aksiku.

Sambil menyetir aku pun mengeluarkan ujung bajuku dari celanaku. Kemudian tanpa menunggu, tangan Rani langsung menyelinap ke balik bajuku, ke arah selangkanganku. Tangannya mencari-cari penisku yang semakin tegang.

“Ati-ati, masih siang nih, kalau ada orang nanti tangan kamu ditarik yah!” kataku. Rani diam saja, dan kemudian tersenyum ketika tangannya menemukan apa yang dicari-cari. Tangannya kemudian mulai meremas penisku yang masih di dalam celana. Penisku semakin tegang dan berdenyut-denyut.
Karena terangsang juga, Rani mulai berusaha membuka ritsluiting celanaku, dan kemudian menyelinapkan tangannya, dan mulai memegang kepala penisku. Cairan pelumas yang mulai keluar diusap-usapkan ke kepala dan batang penisku.

“Dodi.. aku pengin ngisep ininya.. aku pengin ngisep sampai kamu keluar dimulutku..” katanya sambil agak mendesah. Aku juga ingin segera merasakan apa yang dia ingini. Yang ada di otakku adalah segara sampai di rumah, dan segera mencumbunya.

Tapi harapan kita ternyata tidak segera terwujud karena sesampainya di rumah, ternyata orang tua Rani sudah pulang. Kita cuma saling berpandangan dan tersenyum kecewa.

“Eh, sudah pada pulang yah..” Rani menyapa mereka.

“Iya nih, ada perubahan acara mendadak. Makanya sekarang cape banget. Nanti malem ada undangan pesta, makanya sekarang mau istirahat dulu. Kamu masak dulu saja ya sayang.. sudah belanja kan?” kata maminya Rani.

“Iya deh, sebentar Rani ganti baju dulu. Eh, Dodi, katanya kamu pengin belajar masak, ayo, sekalian bantuin aku”, kata Rani sambil tersenyum penuh arti. Aku cuma mengiyakan dan ke kamarku ganti pakaian dengan celana pendek dan T-shirt. Kemudian aku ke dapur dan mengeluarkan belanjaan dan memasukkannya ke lemari es.

Tidak lama kemudian Rani menyusul ke dapur. Dia pun sudah berganti pakaian, dan sekarang memakai daster kembang-kembang. Tante juga ikut-ikutan menyiapkan bahan makanan dan Rani mulai mengajariku memasak.

“Sudah Mami istirahat saja sana, kan ini juga sudah ada yang ngebantuin..” kata Rani.

“Iya deh, emang Mami cape banget sih, sudah yah, Mami mau coba istirahat saja”, kata Maminya Rani sambil keluar dari dapur. Aku yang sedang memotongi sayuran cuma tersenyum. Setelah beberapa saat, Rani tiba-tiba memelukku dari belakang, tangannya langsung ditelusupkan ke dalam celanaku dan memegang penisku yang masih tidur.

“Eh.. kok ininya bobo lagi.. Rani bangunin yah?” tangannya dikeluarkan kemudian Rani mengambil salad dressing yang ada di depanku, masih sambil merapatkan badannya dari belakangku.

Kemudian salad dressingnya dituangkan ke tangannya, dan langsung menyelinap lagi ke celana dan dioleskan ke penisku yang langsung menegang. Sambil merapatkan badannya, susunya menekan punggungku, Rani mulai meremasi penisku dengan dua tangannya. Nikmat yang aku rasakan sangat luar biasa. Aku segera melingkarkan tangan ke belakang, meremas pantatnya yang bulat itu.

Tanganku aku turunkan sampai ke ujung dasternya, kemudian kusingkapkan ke atas sambil meremas pahanya dengan gemas. Ketika sampai di pangkal pahanya, aku baru menyadari kalau Rani ternyata sudah tidak memakai celana dalam. Maka tanganku menjadi semakin gemas meremasi pantatnya, dan kemudian menelusuri pahanya ke depan sampai ke selangkangannya. Jari-jariku segera membuka belahan vaginanya dan mulai memainkan clitorisnya yang sudah sangat basah terkena cairan yang semakin banyak keluar dari vaginanya. Tangan Rani juga semakin liar meremas, meraba dan mengocok penisku.

“Rani.. sana diliat dulu, apa Om dan Tante memang sudah tidur..” kataku berbisik karena merasa agak tidak aman.

Rani kemudian melepaskan pegangannya dan keluar dapur.

Tidak lama kemudian Rani kembali dan bilang semuanya sudah tidur. Aku segera memeluk Rani yang masih ada di pintu dapur, kemudian pelan-pelan pintu kututup dan Rani kupepet ke dinding. Kita berciuman dengan gemasnya dan tangan kita langsung saling menelusup dan memainkan semua yang ditemui. Penisku langsung ditarik keluar oleh Rani dan aku segera menyingkap dasternya ke atas, kemudian kaki kirinya kuangkat ke pinggulku, dan selangkangannya yang menganga langsung kuserbu dengan jari-jariku. ceritabokep

Tangan Rani menuntun penisku ke arah selangkangannya, menyentuhkan kepala penisku ke belahan vaginanya dan terus-terusan menggosok-gosokkannya. Untuk mencegah agar Rani tidak mengerang, mulutnya terus kusumbat dengan mulutku. Kemudian karena sudah tidak tahan, aku segera mengarahkan penisku tepat ke mulut vaginanya, dan menekan pelan-pelan, terus ditekan, terus ditekan sampai seluruh batangnya amblas.

Kaki Rani satunya segera kuangkat juga ke pinggangku, sehingga sekarang dua kakinya melingkari pinggangku sambil kupepet di dinding. Kita saling mengadu gerakan, aku maju-mundurkan penisku, dan Rani berusaha menggoyang-goyangkan pantatnya juga. Vaginanya berdenyutan terasa meremasi batang penisku. Tidak lama kemudian aku merasa Rani hampir orgasme.

Denyutan vaginanya semakin keras, badannya semakin tegang dan isapan mulutnya di mulutku semakin kuat. Kemudian aku merasa Rani orgasme. Kontraksi otot vaginanya membuat penisku merasa seperti diurut-urut dan aku juga merasa hampir mencapai orgasme. Setelah orgasme, gerakan Rani tidak liar lagi, dia cuma mengikuti gerakan pantatku yang masih menghunjam-hunjamkan penisku dan mendesakkan badannya ke dinding.

Kemudian sementara penisku masih di dalam dan kaki Rani masih di pinggangku, aku melangkah ke arah meja dapur dan duduk di salah satu kursi, sehingga sekarang Rani ada di pangkuanku dengan punggung menyandar di meja dapur. Selama beberapa saat kita cuma berdiam diri saja. Rani masih menikmati sisa kenikmatan orgasmenya dan menikmati penisku yang masih di dalam vaginanya.

Sementara aku menikmati sekali posisi ini, dan menikmati melihat Rani ada di pangkuanku. Tanganku mengusap-usap pahanya dan menyingkapkan dasternya ke atas sampai melihat bulu kemaluan kami yang saling menempel. Belahan vaginanya kubuka dan aku melihat pemandangan yang sangat indah. Penisku hanya kelihatan pangkalnya karena seluruh batangnya masih di dalam vagina Rani, dan di atasnya aku melihat clitorisnya yang sangat basah.

Jari-jariku mulai mengusap-usap clitorisnya sampai Rani mulai mendesis-desis lagi, dan pantatnya mulai bergerak lagi, berputar dan mendesakkan penisku menjadi semakin masuk. Aku merasa vaginanya mulai berdenyutan lagi meremas-remas penisku. Karena gemas, kadang-kadang clitorisnya kupelintir dan kucubit-cubit.

Kemudian dasternya kusingkap semakin ke atas sampai aku melihat susunya yang menantangku untuk segera memainkannya. Dengan tak sabar segera susunya yang kiri kulumat dengan mulutku, yang membuat kepala Rani mendongak merasakan kenikmatan itu. Sambil melumati susunya, lidahku juga memainkan putingnya yang sudah sangat tegang. Kadang-kadang putingnya juga kugigit-gigit kecil dengan gemas. Tanganku dua-duanya meremasi pantatnya yang bulat.

“Ya Tuhan Dodiii aahh aahh”, rintihnya di kupingku, sambil kadang menjilati dan menggigit kupingku.

“Dodii.. aahh.. aku hampir dapet lagii.. ahh.., terus gitu sayang”, rintihnya dengan gerakan yang semakin liar.

Pantatnya semakin keras menekan dan berputaran, yang membuat penisku juga seperti dipelintir dengan lembut.

Aku pun menuruti dan terus memberikan kenikmatan dengan terus memainkan susunya bergantian yang kiri dan kanan, dan tanganku juga ikut memainkan puting susunya, sampai Rani tiba-tiba menggigit kupingku dengan keras dan setelah menghentakkan pantatnya dia memelukku dengan eratnya.

“hh Dodddiii.. hh. hh.” Aku merasakan Rani orgasme untuk kedua kalinya dan lebih hebat dari yang pertama.

Denyutan vaginanya keras sekali dan berlangsung selama beberapa detik, dan kenikmatan yang aku rasakan membuatku merasa sudah hampir orgasme. Tapi setelah orgasme, ternyata Rani masih ingat keinginannya untuk menghisap penisku.

“Dodi.. jangan dikeluarin dulu.. nanti di mulutku saja yah”.

Maka setelah turun dari pangkuanku, Rani segera jongkok di depanku dan langsung mengulum penisku. Lidahnya memutari batangnya dan mulutnya menyedot-nyedot membuat aku merasa orgasmeku sudah sangat dekat. Tanganku memegang belakang kepala Rani, dan kutekan agar penisku semakin masuk di mulutnya, kemudian aku juga membantu memasuk-keluarkan penisku di mulutnya, dan

“aahh Rani aku keluarrr terus isaappp.. aahh..” dan memang Rani dengan lahapnya terus menghisap spermaku yang langsung berhamburan masuk ke tenggorokannya. Penisku yang masih mengeluarkan sperma terus disedot dan dikenyot-kenyot dan pangkal penisku juga terus-terusan dikocok-kocok. Orgasmeku kali ini kurasakan sangat luar biasa.

Setelah itu kita kembali berciuman, dan kembali meneruskan memasak.

“Dodi.. makasih yah, tapi aku belum puas, habis kurang bebas sih, entar malem lagi yah..!” aku yang merasa hal yang sama cuma mengangguk.

“Ran, aku nanti malem pengin menikmati seluruh tubuhmu.”

“Maksudmu..? apa selama ini belum?”

“Aku pengin melakukan hal yang lain sama kamu.., tunggu saja..”

“Ihh.. apaan sih.., Rani jadi merinding nih”, kata Rani sambil memperlihatkan bulu-bulu tangannya yang memang berdiri, dan sambil tersenyum aku mengelusi tangannya. Kemudian badannya kupeluk dari belakang dengan lembut. Aku merasa bahagia sekali.

Link Terpercaya sebagai berikut : Bandar Togel, Bandar Bola , Agen SBOBET, Bandar Casino Indonesia, Slot Terpercaya, Bandar Slot Online , Taroslot

Silahkan di Add Contact Kami ya Bosku

WHATSAPP : +62822-7690-5650
TELEGRAM : +6282110686901
LINE : 82116524506
TWITTER : @tarosl0t

Terima Kasih ^^

Bercinta Di Vila Dengan Perempuan Yang Baru ku kenal

Perkenalkan namaku adalah Tomi, Umurku 25 tahun. Aku adalah salah satu karyawan yang bekerja di daerah Jakarta. Pada kali ini, aku akan menceritakan sedikit tentang pengalaman seks ku.

Pada suatu ketika saat aku pulang kerja, aku selalu menyempatkan mampir ke salah satu tempat favoritku. Ya, sekedar menghilangkan penat saja. Seperti biasa aku memesan minuman Bal* Ha* untuk menemani aku duduk sambil mendengarkan DJ yang memainkan musik di ruangan terbuka itu.

Tidak lama kemudian aku berdiri dari tempatku duduk untuk menuju kamar mandi, ya karena ingin buang air kecil tentunya. Setelah aku berdiri, aku tidak melihat kebelakang ku dan tanpa sengaja menyenggol seorang wanita yang sedang berjalan hingga terjatuh.

“Eh, Sorry saya gak tau kamu lagi jalan di belakang.” Ucapku dengan perasaan tidak enak.
“Iya, gak masalah kok. Salah aku juga terlalu fokus ke HP saat lagi jalan.”
“Iya salah aku juga tidak lihat kebelakang dulu. Oh iya, gak ada yang sakit kan? Tanyaku kembali
“Iya santai saja, gak ada yang sakit kok. Yusudah aku mau cari temanku dulu ya, Bye”

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

Kemudian aku kembali untuk berjalan ke Kamar mandi. sempat ku berfikir kenapa tidak ajak kenalan dulu sekedar ingin tau namanya. Sedikit kesal sih rasanya.

Kembalilah aku ketempatku duduk. Sambil memainkan HP ku dan minum Bal* Ha* yang tadinya aku pesan. Tidak lama kemudian ada yang menepuk pundak ku dari belakang. kaget rasanya, karena seingatku tidak ada janji untuk bertemu siapapun disini hari ini.

Ku coba untuk melihat siapa yang menepuk pundaku dari belakang. Kaget rasanya, ternyata perempuan tadi yang bertabrakan denganku.
“Eh sorry ya soal yang tadi, aku jadi gak enak gini.” Ucapnya tiba-tiba.
“Udah gak masalah kok, aku juga memang yang salah.”
“Oh iya, nama ku Yuli.” sambil menjulurkan tangannya.
“Iya, nama ku Tomi, salam kenal ya” Sambil menyabut tangannya.
“Boleh aku duduk disini?” tanyanya
“Tentu saja, duduk saja”

Duduklah dia tepat di sampingku, lama kami berdiam-diaman dan fokus dengan HP masing-masing. Sekilas aku sering memperhatikan wajahnya yang cantik dan manis.
“Bete banget sepertinya di liat dari muka kamu” Aku mencoba membuka suasana.
“iya nih, teman masih pada belum datang juga. Padahal sudah janji ketemu jam 9 malam. Tapi sampai sekarang udah jam 10 masih belum datang juga” Jawabnya kesal.
“Yud dari pada kesal mending minum dulu, aku yang traktir kali ini. Sebagai perkenalan dan permintaan maaf ku yang tadi.”
“Eh iyah, Makasih ya. Gak masalah aku tunggu teman ku saja, aku minum-minuman kamu saja ya boleh?”
“Oke sebentar aku mintakan gelas dulu.”

Jalanlah aku ketempat Resepsionis untuk mengambil 1 gelas lagi. Setelah mengambil gelas tersebut, kembali aku duduk di tempatku, kemudian menuangkan minuman untuk Yuli.

“Nih, minum dulu.”
“Iya makasih ya, Ngomong-ngomong kamu sendirian saja disini?” tanyanya
“Iya, aku memang selalu sendiri saja kalau kesini”
“Kenapa gak di temani pacar atau teman kamu?”
“Aku masih belum ada pacar, masih cari yang cocok saja. Dan teman kantor juga sudah pada pulang duluan semua.”

Panjang kami bercerita, dan saat aku melihat jam di HP ku. Ternyata waktu sudah menunjukan pukul 12 Malam. dan aku coba untuk bersiap-siap pergi ke lembang, karena kantor libur selama 1 minggu. Jadi kesempatan aku untuk merelekskan otak.

“Sudah jam 12, teman kamu tidak ada kabar juga?” tanyaku kembali.
“Gak tau nih, gak ada yang kasih kabar sama sekali. Sumpah jadi Bete banget. Oh iyah kamu sudah mau pulang ya?”
“Belum sih, mau cari makan dulu ketempat lain, karena perut sudah mulai merasa lapar.
“Buset jam 12 Cari makan, hehehe”
“Kamu pulang naik apa?”
“Aku naik Gr** palingan.” jawabnya.

“Memangnya kamu Tinggal dimana?”
“Aku tinggal di daerah Pl**t” Jawabnya.
“Yasudah aku antar saja mau? Sekalian aku mau makan dekat daerah sana.”
“Jangan lah, nanti jadi repotin kamu.” Jawabnya.
“Sudah gak masalah, santai saja lagi. Aku bayar Bill dulu ya.”

CerSetelah membayar Tagihan minum disana, langsung kami keparkiran untuk mengambil mobil untuk mengantarnya pulang. Setelah sampai di parkiran, langsung saja kami masuk kedalam mobil dan kami nyalakan lagu yang santai agar dapat bernyanyi di dalam mobil agar tidak suntuk. (Sudah menjadi kebiasaan untuk aku bernyanyi di mobil).

“Eh iya, aku mampir kerumah ku bentar ya soalnya aku mau ambil pakaian dulu.”
“Oke deh. sekalian aku mau jalan-jalan bentar liat suasanan malam.”Jawabnya.

Sepanjang perjalanan kami mengobrol sambil bernyanyi-nyanyi. dan tidak lama kemudian kami sampai dirumahku. dan mengajaknya masuk kedalam rumah ku sebentar. Karena aku mau mengambil pakaian.

Ketika sudah masuk kedalam rumah, ya pastinya nyokap langsung bertanya kepada ku siapa yang aku ajak kerumah, dan aku pun hanya berkata bahwa dia temanku. Setelah menyiapkan pakaian semua, langsung aku pamit dengan Nyokap dan Bokap untuk pergi ke Lembang.

Masuklah kami kedalam mobil dan bersiap untuk mengantarnya pulang karena malam sudah semakin larut dan saat ini sudah menunjukan pukul 01.45 waktu setempat.
“Kamu mau makan dulu atau mau langsung pulang?” Tanyaku
“Aku ikut makan saja deh, laper juga sih jadinya.” Sambil tersenyum menjawabku.

Langsung saja kami menuju tempat makan yang tidak jauh dari rumahku itu, banyak pembicaraan yang kami bicarakan pada saat makan, dan aku baru sadar saat dia berumur 23 Tahun, dan Single juga ( wanita secantik dia serta Tubuh yang Sempurna dengan dada yang cukup besar dan juga Bokong yang Montok dan juga kencang ).

Setelah selesai makan kami lanjutkan perjalan untuk mengantarnya pulang. dan saat perjalanan terdapat pembicaraan yang pastinya membuatku sangat terkejut.
“Kamu mau kemana lagi habis ini sampai bawa pakaian 1 tas ?” tanyanya.
“Oh itu, aku mau langsung ke lembang sih, ke Villa Keluarga disana untuk bersantai. Selagi kantor memberikan libur kepada seluruh karyawannya selama 1 Minggu.”
“Ihh,, enak banget ke lembang. Mau dong ikut kamu, boleh?” tanyanya dengan nada Manja.
“Nanti kamu di cari sama orang tua kamu loh. lagi juga kamu mau izin apa ke orang tua kamu?”

“Tenang itu masalah mudah, tapi boleh kan aku ikut?” tanyanya kembali dengan muka yang memelas manja.
“Hmmmm,, Gimana ya?”
“Boleh kan? Aku juga lagi suntuk banget di Jakarta. Pengen jalan-jalan, cuma teman pada sibuk semua.”
“Yaudah deh, terserah kamu saja kalau mau ikut. Aku sih silahkan saja”
“Oke deal ya, kita kerumahku dan langsung ambil pakaian dulu”

Sesampainya dirumahnya langsung ku parkirkan mobilku sambil menunggunya keluar rumah, Sempat kaget ketika tiba-tiba dia mengetuk kaca mobilku dan memintaku untuk turun dari mobil sebentar. Lebih kagetnya lagi dia bilang kepada orang tuanya bahwa aku adalah Pacar Barunya, dan keluarga ku mengadakan liburan keluarga di Lembang. Akhirnya kedua orang tuanya pun menyetujuinya, dan kamu pun langsung berpamitan dan langsung berangkat.

“Kamu ya, langsung bilang pacar saja tanpa konfirmasi ke saya,”
“Biarkan saja lah, yang penting sekarang aku bisa jalan-jalan kan.” jawabnya dengan nada meledek.
Baru setengah perjalanan dia pun tertidur di Mobil. dan tidak sengaja aku melihat sesuatu yang menonjol pada bagian buah dadanya. Baru kusadari ternyata dia tidak memakai BH dan hanya menggunakan kaos You can See

Timbulan fikiran kacau melihat tubuhnya yang teridur pulas dengan puting yang menonjol itu. Karena lelah di perjalanan akhirnya saya pun memarkirkan mobil di sebuah minimarket 24 jam untuk membeli minuman, karena haus dan merasa mengantuk.

Ku tinggalkan Yuli yang sedang tertidur pulas di dalam mobil, dan masuk kedalam minimarket untuk membeli minuman dan rokok. Setelah selesai, aku langsung duduk di tempat duduk yang tersedia disana untuk merokok dan minum, minuman yang sudah aku beli.

Tidak lama kemudian Yuli pun keluar dari dalam mobil dengan menutupkan tubuh bagian depannya menggunakan kain yang ada di mobilku.
“Turun gak bilang-bilang aku ya”
“Habinya aku lihat kamu pulas, jadi ya aku turun sebentar untuk merokok dan minum dulu” ucapku sambil memberikan minuman yang sudah aku beli untuk dia.

Setelah santai sejenak kamipun kembali melanjutkan perjalanan agar cepat sampai ditujuan. sambil mendengar lagu kembali, ku lihat Yuli memegang HPnya dan sambil tertawa kecil sendiri.
“Seru amat liatnya sampai ketawa-ketawa sendiri gitu.”
“Iya dong, habisnya lucu sih”
“Memang liat apa sih?” Tanyaku penasaran.
“Kamu ternyata nakal ya” jawabnya.
“lah, nakal kenapa aku?” Tanyaku kembali.

“Iya dari tadi kamu liatin apa pas aku tidur?” Tanyanya kembali.
“Yah liat jalanan lah, mau liat apa lagi coba aku”
“Yakin liat jalanan doang? gak lirik-lirik aku pas tidur kan?”
“Iya benar kok”
“Yakin ya, bukan liatin dadaku pas tidur?”
Seketika aku langsung terdiam dan melanjutkan perjalanan yang masih lumayan jauh.

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

“Kok diam Tom?” Tanyanya kembali sambil memegang tanganku yang sedang memegang Stir Mobil.
“Eh, gak kok. Gak kenapa-kenapa”
“Nih, aku kasih tau kenapa aku bisa tau. Pas aku tidur sengaja aku nyalakan kamera hp aku dan aku taruh diatas dekat kacasambil mengarahkannya kearah kita.”
“Hah? Masa sih?”
“Iya, lah jadi kan kalau aku di apa-apain di mobil aku bisa jadikan bukti laporan ke kantor polisi” Dengan nada bercanda.
“Gimana rasanya liat cewek cantik dan manis seperti aku tertidur dengan puting yang menonjol?”
“Ya kamu taulah ya cowok bagaimana.”
“Kenapa gak pegang? takut aku kebangun ya?”
“Iya lah mana mungkin aku pegang, bisa bahaya kalau kamu nantinya bangun.
“Aku yang bangun apa itunya yang bangun Tom?”sambi tanganya turun kepahaku.
“Ya, dua-duanya lah. Kan bisa bahaya”

Tiba-tiba saja tangan Yuli langsung memegang batang kejantananku yang sudah menegang sedari tadi. Di elus-elusnya batang kemaluanku, dan aku hanya bisa diam karena harus tetap fokus ke perjalanan.
Lama dia mengelus batang kejantananku, kemudian dia membuka resleting celanaku.
“Eh,, Yul mau apa kamu? ini lagi di jalan loh nanti bahaya.” Tegurku kaget.
“Udah kamu fokus ajah kejalanan, pokoknya bakalah jadi perjalanan yang gak akan kami lupain deh.

Setelah menurunkan resleting celanaku, langsung dikeluarkannya kejantananku dari dalam celanaku. Di elusnya dari buah zakar hingga ujung batangku. Geli rasanya tapi harus tetap fokus ke perjalanan. Lama dia mengelus, kemudian di kocokannya kejantananku. dan kemudian dia mencoba untuk memundurkan kursiku sedikit, kemudian didekatkannya kepalanya kearah kejantananku.

Dikulumnya kejantananku saat itu juga, rasanya nikmat sekali namun tidak bisa terlalu menikmatinya karena masih dalam perjalanan. Lama dia mengocok dan menghisap kejantananku hingga sudah tak tahan lagi, dan ingin aku mengeluarkan Sperma dari kejantananku.
“Hmmmm,,,, Yul udah stop ya, Aku sudah mau keluar ini.”
Tidak di hiraukan apa yang aku bicarakan, malahan dia semakin cepat mengocok dan menghisap kejantananku. Aku yang dari tadi sudah tidak tahan, akhirnya mengeluarkan seluruh spermaku di dalam mulutnya. dan dia hanya memeras pahaku saja, menandakan kaget karena banyaknya sperma yang keluar dari kejantananku.

Selesai spermaku keluar semua, dia langsung menelan seluruhnya dan membersihkan sisa-sisa dari spermaku yang ada di Kejantananku.
“Gimana, enak gak Tom?”
“Iya, enak kok Yul. Thank’s ya”
“Enak ya cuma kamu doang yang keluar”
Dan aku pun hanya tersenyum saja mendengar perkataan dan perlakuannya kepada aku. Tiba-tiba saja dia langsung menyecup bibirku yang saat itu sedang melihat kearahnya.

Setelah dia mengecup bibirku, dia langsung memundurkan kursinya hingga tidak bisa mundur kembali, dan menurunkan senderan pada kursinya. Tangannya mencoba untuk membuka Tas yang dibawanya dari rumah. Sempat kaget melihat Alat bantu seks bergetan dan bergelombang yang di ambilnya dari dalam tas.
“Memang kamu ajah yang mau keluar, aku juga mau kali” Ucapnya manja dan menantang.
“Lah, kamu sampe sediain begituan di tas”

Langsung saja dia menyalakan alat bantu tersebut dan mengarahkannya ke dadanya. saat itu juga langsung terdengar desahannya yang membuat aku jadi semakin bernafsu. di angkatnya baju you can see yang dikenakannya. Terlihat jelas dua gunung kembar yang selama ini ada di balik bajunya. Sungguh kencang dan padat buah dada Yuli yang terlihat jelas di sampingku.

Sambil di arahkannya alat bantu seks tersebut ke arah selangkangannya yang sudah di turunkan untuk celana dan celana dalamnya. Terlihat kemaluannya langsung tanpa adanya bulu-bulu pada bagian kewanitaanya, yang sepertinya baru saja di cukur olehnya. Di arahkannya alat bantu seks yang bergetar itu ke kewanitaanya sambil tangannya yang 1 lagi meremas dadanya. Semakin kencang erangannya, dan setelah lama dia mainkan di bagian depannya saja. di gantinya dengan alat bantu seks yang bergelombang dan bergetar, kemudian di masukannya kedalam kewanitaannya

Dengan desahan yang sungguh menggairahkan, ditariknya tangan kiriku yang kemudian di arahkan di bagian dadanya. Aku mengerti dengan yang dimaksudkan. Ku remas-remas dan ku mainkan di bagian putingnya, yang membuat dia mendesah.

Lama ku mainkan putingnya dan permainannya dengan alat bantu seks di bagian kemaluannya, akhirnya dia sedikit menjerit dan kejang pada bagian tubuhnya, yang menandakan bahwa dia sudah mencapai klimaks.

Tidak lama kemudian dia tertidur lemas dengan keadaan tidak merapihkan pakainannya. lama dia tertidur, dan akhirmya kami pun sampai di vila tujuan, kemudian ku parkirkan mobilku di dalam garasi, tidak tega aku membangunkan Yuli yang tertidur pulas akhirnya ku tutupi tubuhnya dengan selimut yagn ada didalam mobil dan mengangkatnya kedalam kamar yang ada di vila tersebut.

Setelah sampai di kamar ku baringkan tubuhnya di atas kasur, dan kemudian aku menuju ruang pribadi ku di vila tersebut sambil menyalakan lagu remix dan menyiapkan Wine kesukaanku. Lama aku bersantai di ruangan tersebut tiba-tiba pintu ruanganku terbuka, dan masukan Yuli dengan keadaan hanya memakai baju Lingerine tanpa memakai dalaman. Terlihat seluruh bagian lekuk tubuhnya tersebut yang membuat kejantananku berdiri kembali.

“Kamu gak tidur Tom?”tanyanya
“Belum nih, masih mau santai-santai saja .”
Langsung dia mendekatiku dan memeluku dari belakang. Terasa sekali sesuatu yang kenyal di bagian belakang kepalaku.
“Santai gini gak ajak aku ya, malahan tinggalin aku di kamar sendiri” Ucapnya dengan nada manja.
“Mana tega aku bangunin kami Yul”

Langsung saja tangannya Yuli menyentuh bagian kemaluanku yang sudah berdiri tegak di balik Boxer. Nikmat rasanya di pegang oleh dia, dan membuat nafsuku semakin memburu.
Ku tarik dia duduk di pangkuanku, dan kemudian mencium bibirnya dengan ganas dan lahap.

“Ih kamu nafsu banget sih” Ucapnya sesaat dia melepas ciumanku.
“Eh iya, maaf ya aku jadi kebawa suasana.”
“Iya gak masalah kok, mau lanjut yang tadi di mobil gak?”
“Hmmm, gimana yaa” belum sempat ku selesai berbicara dia pun langsung menciumku dengan ganas.

Cukup lama kami berciuman, akhirnya dia membuka baju dan celanaku, dan membuatku telanjang total tanpa mengenakan sehelai benangpun. langsung saja dia mainkan kejantananku dengan jari-jarinya. Kemudian dengan perlahan ku elus pahanya dan menuju ke kemaluannya, sungguh bersih dan terawat kemaluannya, dan memiliki aroma yang khas.

Ku angkat badanya keatas meja didepan ku, kemudian langsung saja ku cium dan ku hisap kewanitaanya. “eemmhhh, aahhhh, ssshhhh” desahannya terdengar jelas di dekat kupingku yang membuatku semakin bersemangat menghisap dan memainkan lidahnya didalam kemaluannya tersebut.

Lama ku hisap dan kumainkan dengan lidah dia akhirnya mencapai klimaksnya kembali, “Tom, enak banget. Masukin pakai punya kamu Tom, aku pengen merasakannya.”
Tanpa menunggu lama, langsung saja aku masukan kejantananku yang sudah keras dan kencang kedama kemalunanya itu.

Ku gerakan maju mundur dengan tempo yang terkadang cepat dan terkadang lambat. Lama kami menggunakan posisi tersebut, akhirnya Yuli pun bangung dan langsung mendorongku ke kursiku. Kemudian dia langsung naik ke atas kursi ku dan mengarahkan kejantananku masuk kedalam kemaluannya.

Dia naik dan turunkan tubuhnya yang membuatku semakin merasakan nikmat, ditambah dengan pemandangan indah, ya jelas saja kedua buah dadanya yang bergoyang mengikuti tubuhnya tersebut. Langsung saja ku hisap dan ku mainkan puting sebelahnya sambil dia tetap terus memompa kejantanannku.

“Emhhh, ahhhhh, ssshhhh, ahhhhh”Desahnya keluar dari mulutnya yang semakin lama semakin besar suaranya. “Tom,, Sayy,,,Anngg,,,, Akuu, Mauu, Keelluarr,,, Ahhhhh”
langsung saja ku pindahkan posisinya terlungkup di atas meja dan ku arahkan kejantananku yang sudah mau kelaur dari masuk kembali kedalam kemaluannya.

“Emhhh, ahhhhh, ssshhhh, aahh,,,, Emhhh, ahhhhh, ssshhhh, ahhhhh,,, Sayy,,,Anngg,,,, Akuu, Keelluarr,,, Ahhhhh” Terasa carian hangat keluar dari dalam kemaluannya yang membuat kejantananku semakin berdenyut menandakan sudah hampir mencapai batasnya.

“Yull,, Aku udah,, mau,,, kelluaarr,,,,”
“Keluarkan,, dii,,, Dallamm,,,, Sa,,jaa,,, Sayy,,,angg,,,”
Semakin cepat tempo permainanku dan akhirnya, yang ditunggu-tunggu pun tiba. Keluar banyak sekali rasanya Sperma ku kedalam kemaluannya.

langsung aku duduk keatas kursiku kembali, dan dia pun naik di pangkuanku dengan mengarah kedepan ku.
“Tom, Makasih ya. Kamu hebat banget deh dan punya kamu juga lumayan besar, dan kemudian dia mengecup bibirku kembali, kamipun berpelukan dan tidak terasa sudah tertidur dengan posisi tersebut.

Paginya kami pun bermain kembali di Kamar mandi dan di Kamar tidur. selama 1 minggu penuh kami melakukan kegiatan tersebut. dan di situ juga kami menjalin hibungan yang bukanlah sebagai teman kembali.

Tak terasa waktu sudah 2 Tahun kami jalani hubungan ini, dan akhirnya kami pun sudah menikah dan sudah memiliki anak perempuang yang sangat cantik. Namun kemesraan kami tidaklah berakhir disitu,

Link Terpercaya sebagai berikut : Bandar Togel, Bandar Bola , Agen SBOBET, Bandar Casino Indonesia, Slot Terpercaya, Bandar Slot Online , Taroslot

Silahkan di Add Contact Kami ya Bosku

WHATSAPP : +62822-7690-5650
TELEGRAM : +6282110686901
LINE : 82116524506
TWITTER : @tarosl0t

Terima Kasih ^^

Laura Wanita Cantik dan Bertubuh Seksi

Perawakannya cukup cantik, dengan tubuh yang ramping terawat, dan tentunya kulit yang putih karena ia keturunan Cina. Laura namanya. Begitu Laura mengajakku, tentu saja kujawab, “Mau..” “Jam berapa?” tanyaku. “Jam 3 sore, di rumahku, jangan terlambat soalnya nanti nggak selesai belajarnya”, jawabnya. Wah, kesempatan nih, pikirku. Setahuku, ia tinggal berdua saja dengan pembantunya karena ayah dan ibunya yang sibuk mencari nafkah di luar pulau Jawa.

Pulang kuliah, aku langsung bergegas pulang, karena kulihat sudah jam 14:30 WIB. Dengan cepat kumasukkan buku yang sekiranya akan dipakai ke dalam tas, karena takut terlambat. Sesampainya di rumah Laura, aku langsung memencet bel yang ada di gerbang depan rumahnya, rumahnya tidak terlalu besar, tapi cukup nyaman kelihatannya. Sempat aku bertanya, kok rumahnya sepi banget. Kalau begitu berarti bonyoknya lagi pada pergi, jawabku dalam hati.

Tak lama setelah itu, Laura keluar membukakan pintu. Aku cukup kaget dengan penampilannya yang menarik, kali ini dia memakai kaos yang cukup ketat dan celana pendek ketat. Dia tersenyum lebar padaku, sambil mempersilakan aku masuk. Ketika masuk, aku merasakan rumahnya benar-benar sepi. “Langsung saja kita ke ruang tengah, yuk!” ajaknya.

Sesampainya di ruang tengah, aku langsung duduk di karpet karena tidak ada sofa. Ruang tengahnya didesain ala Jepang dengan meja Jepang yang pendek yang disertai rak majalah di bawahnya.
“Tunggu yah, aku mau mandi dulu”, katanya, “Habis keringatan abis senam nih!” Ternyata aku baru tahu kalau badannya bagus karena ia sering senam. “Kamu mulai aja dulu, nanti terangin ke aku yah”, katanya. “Kalo mau minum, ambil aja sendiri, soalnya pembantuku sedang sakit, dia lagi tiduran di kamarnya.”

Cukup lama aku belajar sambil menunggunya dan akhirnya aku bosan dan melihat-lihat majalah yang ada di bawah meja di depanku. Kulihat semuanya majalah wanita, mulai dari kawanku, kosmo, dan majalah wanita berbahasa jepang. Tanpa sengaja, ketika kulihat-lihat kutemukan sebuah majalah yang berisikan foto cowok bugil dengan otot-otot yang bagus di tengah majalah bahasa jepang itu. Aku sempat kaget melihatnya. Bersamaan dengan itu, ia keluar dari kamar mandi yang letaknya di sudut kamar tengah di mana aku duduk. Dia keluar memakai kimono kain handuk putih. Karena keasyikan, aku tidak sadar kalau dia mendekatiku. Kupikir dia pasti masuk ke kamarnya untuk berpakaian terlebih dahulu. Aku sempat grogi, karena aku belum pernah didekati oleh wanita yang hanya menggunakan baju mandi, karena di rumahku tidak ada saudara perempuan, jadi aku merasa tidak biasa.

“Ih, kamu, disuruh belajar malah liat-liat yang aneh-aneh.”
“Ini mah nggak aneh atuh”, kataku, “Aku juga punya, dan badanku juga kayak gini loh!” bisikku sambil menunjuk ke salah satu model cowok di majalah tersebut.

Aku memang sudah ikutan fitness sejak kelas 2 SMU, tak heran kalau aku lebih terkenal karena badanku yang bagus dibanding kegantenganku.

“Ah, masa?” katanya, “Gua nggak percaya ah.”
“Kamu kok tahan sih liat-liat kaya beginian?” tanyaku.
“Mana ada yang tahan sih?” balasnya.
“Tadi lagi nunggu kamu dateng ke sini saja aku sempet liat-liat dulu majalah itu lho! Jadi kamu tau khan, kenapa saya lama mandinya?” jawabnya sambil tersenyum mesum.
“Ihh, kamu ini!” balasku, “Ternyata suka juga ya sama yang gituan.”
“Iya dong, tapi, James katanya kalo maen langsung lebih enak ya dibanding masturbasi?” tanyanya. Saya sempat kaget ketika dia tanya hal yang begitu dalamnya.

“Kata kamu, kamu mirip ama yang di foto majalah itu, buktiin dong.”
Wah, kupikir ini cewek sudah horny banget. Aku sempat grogi untuk kedua kalinya, aku cuma bisa tersenyum.
“Iya sih katanya, tapi khan…”
Belum selesai aku bicara, dia langsung mencium bibirku.

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

“James, tau nggak kalo aku tuh sebetulnya udah seneng banget ama kamu semenjak aku ketemu kamu”, bisiknya sambil mencium bibirku. Aku kaget dan responku cuma bisa menerima saja, soalnya enak sih rasanya. Terus terang aku belum pernah dicium oleh cewek sampai seenak itu, dia benar-benar ahli.

Tanpa sadar, posisinya sudah berada di atas pangkuanku dengan paha yang menjepit perutku. Sambil menciuminya, kuelus-elus pahanya dari atas ke bawah, dan dia mendesah, “Akh… enak sekali!” Kuteruskan aksiku sampai ke kemaluannya, kuraba klitorisnya, dan kugosok-gosok. Desahannya semakin keras, dan tiba-tiba dia berhenti. “Wah, kok berhenti?” aku bertanya dalam hatiku. Langsung saja kubisikkan padanya bahwa aku juga betul-betul menginginkannya jadi pacarku sejak awal bertemu. “Lalu mengapa kamu nggak bilang ama aku?” tanyanya. “Karena aku takut kalau perasaan kita berbeda”, jawabku. Dia sempat terdiam sejenak.

Langsung timbul pikiran kotorku. “Udah tanggung nih”, pikirku. Batang kemaluanku betul-betul sudah bedenyut-denyut sejak tadi. Langsung saja kubuka baju mandinya, dan kukulum dan kuhisap buah dadanya. Dia menerima saja, malah merasa keenakan, hal ini terlihat dari ekspresi wajahnya. Putingnya menjadi mengeras dan tak lama kemudian, dia mendesah, “Aakh…” saat kupegang liang kewanitaannya yang mulai basah.

Aku semakin terangsang, batang kemaluanku benar-benar sakit rasanya. “Sayang, boleh kan kalau aku menjilati lubang keramatmu?” Dia mengangguk tanda setuju. Langsung saja kujilati liang kewanitaannya terutama daerah klitorisnya. Lumayan lama aku menjilatinya sampai aku merasa mulutku kering sekali. Akhirnya dia mendesah panjang, “Aakhhh… aku mau keluar James…” Terlihat cairan putih keluar dari liang senggamanya, baunya amat merangsang dan rasanya jauh lebih merangsang lagi.

“James, maen beneran yuk?” ajaknya.
“Wah, gila juga nih cewek”, pikirku.

Karena batang kemaluanku sudah sakitnya bukan main, langsung saja aku iyakan. Lalu kubuka semua baju dan celanaku. Kubaringkan dia di lantai berkarpet, dan kulipat kakinya, kunaikkan ke bahuku, dan mulai kumasukkan batang kemaluanku yang sudah tegak itu. Sempit sekali, hampir tidak bisa jalan. Kutekan lebih keras. Dia menjerit kesakitan, “Stop James, sakit tau.” Aku tidak menghiraukannya dan terus menekan batang kemaluanku sampai rasanya kepala batang kemaluanku menabrak sesuatu. Lalu aku mulai memaju-mundurkan badanku ke depan dan ke belakang.

Laura mulai merasa enak, dia sudah tidak menjerit lagi.
“Tuh enak kan”, kataku.
“Iyah”, jawabnya, “Bener! enak sekali.. lebih cepet dong James.”
Kupercepat permainanku, dan dia mendesah, “Ah.. ah.. ah..” karena merasa nikmat. Lama juga aku mengocoknya.
Tak lama kemudian, “James.. aku mau keluar lagi.”
“Sama”, balasku.
“Sedikit lagi, James… Aakkhhh… enak sekali James”, bersamaan dengan itu, aku pun keluar dan kukeluarkan seluruh spermaku di dalam liang kewanitaannya. Batang kemaluanku terasa hangat dan nikmat bercampur jadi satu. Kutarik batang kemaluanku keluar dan kulihat tetesan darah di karpet. Aku sempat kaget, berarti dia masih perawan. Aku sempat merasa senang banget waktu itu.

Laura bangun dan dia kaget saat melihat batang kemaluanku yang cukup besar, panjang 15,5 cm diameter 3,5 cm. Langsung dia kulum batang kemaluanku, yang sudah mau tidur lagi. Begitu dikulum, batang kemaluanku berdiri lagi karena enaknya. Dia mainkan lidahnya di kepala batang kemaluanku dan menjilat seluruh bagian batang kemaluanku sampai masuk semua, sampai akhirnya aku merasa ada dorongan yang kuat pada batang kemaluanku dan, “Creeet.. creeet.. creet..” spermaku keluar, dia hisap dan sebagian muncrat ke wajahnya. “Hmmm.. enak sekali James”, terlihat ekspresi wajahnya yang senang.

Kami pun kelelahan, dan berbaring bersama di ruang tengah sambil berpelukan dan mengucapkan kata-kata sayang. Tanpa terasa waktu sudah jam 6 sore. Kami mandi bersama, dan setelah itu kami makan malam bersama. Aku disuruhnya menginap, karena malammya kita mau mempraktekkan jurus yang lain katanya. Aku mengiyakan saja. Lalu kutelepon ke rumah dan bilang bahwa aku malam ini mau menginap di rumah teman, aku tidak bilang itu rumah Laura, karena sudah pasti tidak boleh.

Begitu selesai, kita sempat tertawa bersama karena kita tidak belajar malah bermain seks. Tapi tidak masalah sekalian buat penyegaran menuju ujian. Dia balas dengan senyum. Karena kehabisan pembicaraan, akhirnya kami mulai terangsang lagi untuk berciuman. Kali ini aksinya lebih gila. Sambil berciuman kami saling membuka baju. Sampai tidak ada satu benang pun menempel di badan kita. Lalu di bicara, “James, kita ke kamarku yuk, biar lebih asyik.” Kugendong dia ke dalam kamarnya, dan kita lanjutkan lagi dengan berciuman. Tak lama kemudian kupegang liang kewanitaannya, sudah basah ternyata. Langsung saja kubalikkan badannya dan kumasukkan batang kemaluanku dari belakang. Kali tidak sulit. Dia mendesah enak ketika kumainkan batang kemaluanku di lubang senggamanya. Kumainkan terus sampai aku dan dia mau keluar.

“Akkhhh…” kami berdua sama-sama keluar, kukeluarkan spermaku di luar, karena takut dia hamil. Tenyata Laura belum puas, dia membaringkan tubuhku di kasurnya. Dia langsung berdiri di atas tubuhku dan mulai memasukkan batang kemaluanku ke dalam liang senggamanya. “Ahhhh.. ” desahnya, “Gini lebih enak James..”

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

Aku benar-benar lemas tapi karena permainannya yang begitu hebat, aku sampai lupa. Dia teruskan sampai spermaku keluar, cuma sedikit kali ini, tidak seperti sebelumnya. “James dikit lagi juga aku keluar”, bisiknya tertahan sambil menaik-turunkan tubuhnya di atas badanku. Akhirnya dia keluar juga. Batang kemaluanku terasa pegal sekali, badanku benar-benar lemas. Dia juga terlihat lemas sekali. Kami tertidur lelap sampai pagi di kasurnya sambil berpelukan dengan tidak berpakaian karena pakaian kami tertinggal di ruang tengah dan malas mengambilnya karena sudah capek.

Besok paginya, kami bangun bersama, mandi bersama, sarapan dan pergi ke kampus sama-sama. Semenjak itu kamipun sering belajar bersama, walaupun ujung-ujungnya berakhir di kasur airnya yang empuk. Tapi aku jarang menginap, karena takut orang tuaku curiga, ini cuma rahasia kita berdua.

Link Terpercaya sebagai berikut : Bandar Togel, Bandar Bola , Agen SBOBET, Bandar Casino Indonesia, Slot Terpercaya, Bandar Slot Online , Taroslot

Silahkan di Add Contact Kami ya Bosku

WHATSAPP : +62822-7690-5650
TELEGRAM : +6282110686901
LINE : 82116524506
TWITTER : @tarosl0t

Terima Kasih ^^

Kenikmatan Sebagai Setelah menjadi Kameramen

nama gw Hendy, gw kerja sebagai roomboy di sebuah hotel berbintang empat. Kerjaan yang enak sebenernya, bisa liat-liat kamar orang sembarangan, dan cerita ini adalah saat gw dapet jackpot di sebuah kamar .

Pagi itu seperti biasa setelah menyiapkan trolley gw mulai menyatroni kamar satu persatu. sekitar jam 9 setelah kelar 2 kamar, gw parkir trolley di depan kamar ketiga, setelah 3 kali mencet bel gak ada yang keluar gw masuk. Dari dalam kamar mandi terdengar suara shower, begitu nyampe ke kasur gw lihat seorang wanita dbalik selimut lagi asyik maenan hp.

“mau dibersihkan kamarnya mbak?” tanya gw berusaha sopan,

“oh boleh mas, umm saya harus keluar dari ranjang nih?”

“iya mbak, sepreinya kan harus diganti” yup gw saat itu lagi megang seprei di tangan gw

Memberi isyarat tunggu, kemudian wanita itu mengambil baju yg diletakan di meja kecil di sisi ranjang. Kemudian ia beranjak bangkit setelah memakai baju itu, baju yg sangat kebesaran, wanita berdarah chinese dengan rambut coklat sebahu, umur mungkin sekitar 20-24an, tinggi kekira 160cm, mungil memang, namun memiliki dada yang (sangat) besar, bahkan dari balik baju yang sangat kebesaran itu dadanya masih terlihat menonjol, dengan puting yang perlahan menceplak dibalik baju.

Wanita itu kemudian berdiri di sudut ruangan, memperhatikan handycam yg berdiri dengan tripod di sudut ruangan, sementara gw mengganti seprei sambil sesekali mencuri lihat kearah wanita itu. junior gw mulai tegang ga karuan ngeliat wanita hanya berbalut baju putih tipis.
Ga lama sesosok pria paruh baya berbadan agak gemuk keluar dari kamar mandi dengan hanya memakai handuk. Ia langsung berjalan menghampiri wanita itu.

“tuh kaan om, jelek hasilnyaaaa” wanita itu memperlihatkan hasil rekaman kepada pria itu.

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

“mau gimana lagi, kan tripod, kalo dipegang lebih jelek lagi”

Kemudian mereka berdua berbisik, entah apa yang mereka bicarakan ga kedengeran. Hanya akhir perbincangan yg gw denger

“tapi aku malu om” “gapapa, anggep aja salah satu temen om”

Kemudian pria itu menghampiri gw yang baru saja kear mengganti seprai mereka (maklum 3 lapis, agak lama).

“mas, bisa bantu saya ga?” tanya pria itu

“bantu apa ya pak?”

“saya mau minta tolong, rekamin saya ama si eneng dong, buat kenang-kenangan, nanti malam saya harus terbang pulang”

“rekami.apa ya pak?” gw kembali bertanya untuk memastikan

“rekamin kami main lah mas, di tripod jauh banget, kalo saya pegang ga fokus, butuh orang yang rekamin”

“kenapa ga make jasa juru rekam aja pak?”

“saya mau bikin koleksi pribadi, bukan film bokep buat ditonton orang, ga perlu ampe
profesional gtu kan, saya minta kamu karena kamu ga mungkin berani macem2, bisa masuk penjara kamu kalo berani macem2”

“kenapa harus saya pak…”

“gini deh mas, saya bayar, mau apa gak?”

Widih, ngeliat gadis telanjang, dibayar pula, siapa yang nolak rejeki gini!
Gw kemudian meminta izin untuk merapikan trolley. Gw sembunyikan trolley di ruang pantry, kemudian memasang tanda “privacy” di pintu, dan menguncinya. Kami kemudian melakukan briefing sebentar. Dari situ gw tau wanita itu bernama Lusii, umur 21, dan pria itu mengaku bernama Sam (di daftar tamu namanya Samsuri)

Dai briefing singkat itu diputuskan gw boleh mengambil video sedekat mungkin, tangan gw juga boleh ngasih isyarat biar gambar yg diambil bagus, tapi gaboleh megang daerah terlarang Lusii, agak kentang juga sih sebenarnya, tapi gapapalah lumayan. Video ini tanpa cut sama sekali jadi gw gaboleh ampe bad angle, damn juga sih.

Setelah semua setuju, gw ngambil handycam yang masih berdiri tegak di tripod, sedangkan Lusii berdiri menghadap jendela, membelakangi gw. Sam kemudian memeluk Lusii dari belakang dan perlahan menaikan kaos yang dipakai Lusii. Gw lihat Lusii masih nampak malu, namun sam sepertinya tanpa ragu membuka kaos yg dipakai Lusii. Tangan Lusii langsung menutupi dada dan vaginanya, Sam langsung membisikan sesuatu di telinga Lusii. Nampak sekali Lusii masih malu untuk telanjang di depan orang yang baru dikenalnya.

Dan gw hanya memperhatikan mereka dari ¾ belakang. Setelah beberapa saat membisikan sesuatu, tangan Lusii nampak mulai turun, berganti kedua tangan Sam yang memegang penuh kedua dada Lusii. Secara perlahan mereka berbalik arah. Kini mereka berdiri tepat berhadapan dengan gw. Kedua tangan Sam menutupi dada Lusii, namun telapak tangan Sam tidak cukup besar untuk menutupi dada Lusii yang memang besar, sedangkan kedua tangan Lusii menutupi vaginanya, ia hanya tertunduk malu.

“udah gapapa hunny, anggep aja ga ada orang, kita berdua doang”, bujuk Sam lembut

“gapapa gimana, aku malu sayang…. “ Lusii menjawab dengan wajah yg masih tertunduk

Lusii yg berdiri di hadapan gw nampak berbeda dengan Lusii yang gw liat ketika pertama masuk kamar ini.

“gini, gimana kalo kita mulai dari pakaian lengkap? Biar mbak Lusii agak lebih biasa, juga
biar hasilnya ga rekaman ml doang, kan menggairahkan banget tuh proses bugilnya” gw berusaha memberi masukan, dan mereka nampaknya setuju.

Lusii kemudian menarik handuk yang masih melingkar di pinggang Sam, ia menggunakan handuk tersebut untuk menutupi tubuh bagian depannya dan melangkah cepat menuju lemari, sedangkan Sam masih berdiri dengan penis yang sudah mulai menegang (sialnya gw liat)

Adegan dimulai, sam bersandar ke kepala ranjang dengan posisi duduk. Gw mengambil gambar kearah lemari, dan Lusii mulai berjalan masuk ke dalam frame. Ia mengenakan piyama satin berwarna merah padam. Raut wajahnya masih agak malu. Sam memberi isyarat pada Lusii untuk duduk di samping kirinya. Kemudian Sam mulai melumat bibir Lusii, awalnya Lusii masih kaku ketika berciuman disorot kamera, namun seiring libidonya bangkit ia membalas ciuman Sam.

Mereka berdua semakin ganas saling melumat, gw menyorotnya cukup dekat. Sam kemudian melingkarkan tangannya di sekitar perut Lusii, memposisikan Lusii tidur telentang sambil terus berciuman dengan ganasnya. Tangan kanan Sam kemudian meremas dada kiri Lusii. Nafas Lusii semakin memburu, dan junior gw mulai menegang merekam adegan ini.

Gw kemudian menginstruksi posisi mereka, Sam sepertinya paham dengan kode yg gw kasih. Ia kemudian duduk bersandar dengan posisi kaki diregangkan, ia memeluk Lusii dari belakang. Sam lalu menjilati leher Lusii, sesekali mencupangnya hingga menimbulkan bekas kemerahan. Kedua tangan Sam sibuk meremas kedua dada Lusii. Suara lenguhan mulai terdengar, tangan Lusii berada di paha Sam, namun Lusii terus menutup matanya, mungkin ia sedang memotivasi diri dengan ga liat gw.

Ya memang gw duduk bersila tepat di hadapan mereka. tangan kiri Sam beranjak turun, sepertinya Lusii paham, ia langsung meregangkan kakinya untuk mempermudah Sam. Tangan kiri sam masuk ke dalam celana Lusii, sesaat tubuh Lusii terhentak seperti mendapat rangsangan hebat, yup jemari Sam kini bermain di bibir vagina Lusii. Sementara tangan kanan Sam mulai melepas kancing piyama Lusii satu persatu. tanpa menunggu perintah, Lusii membantu melepaskan atasan piyamanya ketika semua kancing terbuka, kini ia mengenakan bra berwarna krem, bra itu tak cukup menahan kedua dadanya yang seperti siap melompat keluar.

Kedua tangan Sam kembali meremas dada Lusii, seperti terganggu dengan bra yang dipakai, sam melepaskan pengait dan dalam sekejap bra itu dilempar Sam ke sembarang arah. Kini nampak dada Lusii bergerak liar. Sam meremasnya dengan ganas, ia kemudian memainkan puting Lusii yang sudah menegang berwarna pink kecoklatan. Juniorku sepertinya sudah berdiri tegak ketika melihat dada Lusii yang begitu besar dan kenyal. Sam kemudian memberi instruksi agar Lusii menghisap penisnya.

Lusii kemudian membalikan badannya, tangannya perlahan mengocok penis Sam. Lalu Lusii mulai memasukan penis itu kedalam mulutnya, perlahan ia mengulum penis itu sambil tangan kanannya mengocok pangkal penisnya. Kuluman Lusii semakin cepat ketika tangan Sam kembali meremas remas dada Lusii. Kini Lusii sudah berani melihat kamera. Ia bahkan seperti tersenyum ketika melepas kulumannya dan mengocok penis Sam dengan
cepat lalu kembali mengulumnya.

Beberapa menit berlalu dan Sam menarik kepala Lusii untuk berhenti mengulum penisnya, haha sepertinya dia mau keluar. Kemudian mereka berganti posisi, Lusii tidur telentang. Sam kembali melumat bibir Lusii, lalu turun menjilati leher hingga dadanya. Sam menjilati dada Lusii dengan ganas, ia bahkan beberapa kali menggigit kecil puting Lusii.
Lalu jilatan Sam kembali turun, sebentar ia menjilati pusar Lusii, kemudian sampai di batas celana. Kedua tangannya kemudian menggenggam dua sisi pinggang Lusii dan dengan ganas menurunkan celana beserta CD Lusii. Dan nampaklah vagina Lusii yang berwarna pink merekah hampir tak ditumbuhi bulu. Sepertinya Lusii sangat rajin mencukur vaginanya.

Mereka kini bertelanjang bulat, dan junior gw sudah berdiri sangat tegak melihat tubuh Lusii yang begitu luar biasa. Sam nampak kesulitan menjilati vagina Lusii, ya memang posisinya membuat vagina itu agak tertutup. Kemudian Sam mengangkat dan merentangkan kedua kaki Lusii, membuat vagina Lusii mudah untuk dijilati. Dan tak butuh waktu lama untuk kepala Sam tenggelam diantara pangkal paha Lusii. Sesaat tubuh Lusii membusur dan lenguhan terdengar cukup nyaring.

Gw bingung gimana nyorot vagina Lusii karena semua yg terlihat Cuma kepala Sam dengan rambut yang mulai menipis. Akhirnya gw sorot Lusii yang terus melenguh. Kedua tangannya meremas memainkan dadanya sendiri. Lusii terus mendesah, matanya merem melek keenakan. Sekian detik Lusii ga sadar gw nyorot dadanya begitu dekat, udah di ubun ubun gw pengen meremas dada Lusii yang nampak besar dan kenyal itu. tapi apa daya karir taruhannya.

Gw nyorot naik, biar dapet ekspresi dan lenguhan Lusii. Ia nampaknya sadar gw nyorot begitu deket ke wajahnya, gw berlutut di kasur tepat di samping Lusii. Ia melihat kearah handycam dan memasang muka menggoda. Ia menggigit kecil bibir bawahnya. Entah Lusii sebenernya menggoda gw atau ekspresi ke handycam, yg jelas ia sudah sama sekali ga menunjukan ekspresi malu.

Libidonya sudah sangat tinggi sepertinya. Beberapa saat ia kembali membusur dan meracau keras. “aaahhhhh” nampaknya ia mengalami orgasme pertamanya. Dan tak diduga tangan kanannya tetiba mencengkram junior gw. Mukanya sedikit kaget bercampur sange. Yup ukuran penis gw jauh lebih besar dari Sam. Jemari Lusii perlahan mengocok penis gw yang masih terbungkus celana.

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

Lusii memberi kode untuk gw merubah posisi merekam, gw yg tadinya di sebelah kanan Lusii kini berlutut di sebelah kirinya. Ia kemudian menyilangkan kakinya, mengunci kepala Sam diantara pangkal pahanya, dan Sam semakin ganas menjilati vagina Lusii. Tangan kanan Lusii menjambak mesra rambut Sam, lalu ia membenamkan kepala Sam di pangkal pahanya.

Tangan kiri Lusii perlahan menarik tangan kiri gw yang memang ga memegang handycam. Ia menariknya kearah dadanya, dan tanpa ragu gw meremas dada Lusii. Begitu besar kenyal dan lembut, gw meremasnya semakin keras sambil sesekali memilin putingnya. Lusii meracau tak karuan. Gw berusaha keras memikirkan bagaimana cara menjilati dada Lusii. namun terlambat, Sam menengadahkan kepalanya dan dengan cepat gw menarik tangan gw dari dada Lusii. Sam sepertinya ingin langsung menusukan penisnya kedalam vagina Lusii.

Gw berusaha menahan agar Sam tak buru buru ml. Gw kemudian nyorot tubuh Lusii, dari dada turun hingga atas vaginanya. Sam tau maksud gw, jemarinya memainkan bibir vagina Lusii, gw menyorotnya dengan jarak yang sangat dekat. Dua jari Sam mencoba membuka bibir vagina Lusii. Terlihat sangat jelas vagina pink merekah itu sudah sangat basah, entah liur Sam atau memang dari cairan vagina Lusii.

“sayaang kiss me” Lusii tetiba merajuk. Sam hanya tersenyum sesaat, ia yang telah duduk di samping Lusii kemudian kembali melumat bibir mungil Lusii. Tangan Sam kembali memainkan dada Lusii, sedangkan Lusii memeluk Sam sangat erat, salah satu tangannya mendorong kepala Sam aga tak menghentikan ciuman mereka. kaki Lusii yang sempat merapat tetiba direntangkan sangat lebar, well gw tau nih maksudnya.

Kemudian gw mengarahkan kamera sangat dekat dengan dada Lusii yang sedang diremas remas oleh Sam, sementara tangan kiri gw perlahan menyentuh bibir vagina Lusii. Ga ada respon apapun seperti menutup kakinya, berarti memang boleh, dan tanpa buang waktu gw memasukan jari tengah gw ke liang vagina Lusii. Terasa sempit dan sangat basah. Tetiba Lusii merapatkan kakinya, bersamaan dengan kepala Sam yang bangkit.

Sam sepertinya sudah tak sabar, dengan segera ia memposisikan tubuh Lusii dan mengarahkan penisnya ke bibir vagina Lusii, setelah beberapa gesekan penis itu masuk ke dalam liang vagina Lusii. Perlahan Sam memompa vagina Lusii, ia kemudian mempercepat temponya. “mmppff, ahhhh…..” Lusii meracau keras sambil kedua tangannya meremas dadanya.

Beberapa menit berlalu, Sam seperti kehabisan tenaga. Ia membalikan posisi, kini mereka berada di posisi WOT. Tubuh Lusii bergerak naik turun, dadanya bergoyang bebas. Lusii kemudian mempercepat tempo permainannya, kedua tangan Sam meremas dada Lusii, membuat libido Lusii semakin meninggi

“ahhh oomm….mau keluaar”

“mppff ahhh…om juga sayaang…”

Dan tubuh mereka meregang bersamaan, beberapa detik kemudian Lusii yang sudah lemas menjatuhkan diri ke ranjang. Ga mau kehilangan momen gw langsung menyorot vagina Lusii, tangan kiri gw meregangkan paksa kaki Lusii. Terlihat jelas cairan putih meleleh keluar dari lubang vagina Lusii. Nafas Sam nampak sudah terengah engah, begitu pula Lusii, tapi entah kenapa lebih terdengar seperti nafas yang masih memburu. Ya memang permainan mereka terbilang cukup singkat, jauh lebih lama foreplaynya. Dan CUT..!! pengambilan video selesai. Gw melipat layar handycam dan mematikannya.

Sam berusaha bangkit untuk melihat hasil rekaman, sedangkan Lusii membersihkan sisa cairan kental yang masih keluar dari vaginanya dengan tisue. mata gw masih gabisa berpaling dari tubuh Lusii yg telanjang bebas di atas ranjang. Sam nampak puas dengan hasil rekaman gw. Setelah ia selesai menonton rekaman tersebut, ia kembali memberikan handycam ke gw. Sam beranjak menuju kamar mandi, katanya sih mau mandi, siapa peduli. Gw duduk di tepi ranjang, ngeliat hasil rekaman gw barusan, well menggoda banget ampe buat junior gw kembali naik. Lusii juga beranjak duduk di samping kiri gw, kami nonton rekaman itu bersama.

Tetiba tangan Lusii menggenggam junior gw yg udah berdiri keras dibalik celana. “pengen ya?” goda Lusii. “banget lah, siapa yg ga mau ama cewek secantik kamu” gw hanya menjawab seadanya, takut juga karir taruhannya. “yuk.. aku masih pengen nii…. om Sam cepet bangeet keluarnya, bete kan” Lusii kembali menggoda. Tangannya masih memainkan junior gw dari luar celana. Memang permainan mereka tadi jauh lebih sebentar dibanding foreplaynya. Maklum umur, hahaha. “takut mbak, bisa dipecat kalo ketauan” gw menjawab berusaha menguatkan diri dan nyari motivasi.

Kemudian tangan Lusii melepaskan kait celana dan menurunkan restleting gw. “gapapa, om Sam kalo mandi itu lama banget…. kalo mp3nya dah kedengeran berati udah mulai mandi, kalo lagunya mati berati selesai mandinya” Lusii berusaha meyakinkan gw. Well kepalang tanggung, nafsu udah di ubun ubun gini.

“wah gede banget penis kamu den, jauh ama om Sam…” Lusii memuji sambil tangannya mengocok penis gw. Gw meliat handycam yang masih gw pegang dan menaruhnya di meja kecil samping ranjang. Lusii langsung inisiatif, kepalanya mendekati penis gw, terasa kemudian bibirnya di kepala penis gw, dan mulai masuk hingga setengah. Perlahan tapi pasti Lusii mulai mengulum penis gw. Semakin cepat Lusii mengulum penis gw, nafasnyapun terdengar semakin memburu.

Lusii melepaskan kulumannya, ia segera beranjak berdiri dan memposisikan diri, tangannya memegang penis gw, mengarahkan vaginanya untuk dimasuki penis gw. Setengah duduk membelakangi gw ia menggesekan penis gw sebenta ke vaginanya, dan perlahan penis gw masuk kedalam vaginanya. Terasa basah, hangat dan amat sempit. Dan blesss…seluruh penis gw masuk ke liang vagina Lusii. Tangan Lusii bertopang di paha gw, dan badannya mulai naik turun perlahan. Kedua tangan gw meremas dada Lusii yang bergoyang bebas. Sesekali gw mainkan putingnya.

Goyangan Lusii semakin cepat, begitu pula gw meremas dada Lusii semakin kencang. Nafas Lusii yang sangat memburu berganti menjadi lenguhan. Mppff, aahhhh….. 5 menit berlalu dan lenguhan Lusii menjadi semakin kencang… “aahhh mau keluaaar” beberapa detik kemudian kurasakan penis gw dibanjiri cairan hangat, meleleh keluar hingga membasahi paha gw.

Tempo permainan Lusii semakin lambat, agak lemas sepertinya, namun lenguhannya masih cukup kencang. Ngeri juga kalo ampe kedengeran Sam. Gw sedikit menarik badan gw ke tengah kasur kemudian melempar tubuh gw ke kasur. Lusii membalikan tubuhnya, kami berganti menjadi WOT. Lusii nampak bersemangat kembali, ia bergoyang maju mundur, atas bawah dengan tempo yang lumayan cepat. tangan gw kembali meremas kedua dada Lusii. Ia mulai kembali melenguh, gw pun mulai meracau. Segera kutarik kepalanya, dan melumat bibirnya. Ia membalas dengan liar.

Tubuh kami bergoyang cukup cepat, dan gw ga melepaskan ciuman kami. Gw takut juga kalo dia melenguh terlalu keras. 4menit berlalu, Lusii menggigit bibir bawah gw, tubuhnya meregang. Dan kembali kurasakan ogasme kedua Lusii. Cairan hangat itu kembali menyembur kearah penis gw. Kali ini lebiih banyak dari yang sebelumnya. Lusii berhenti bergoyang “aku capek…kamu kenapa belom keluar juga sih?” dan gw hanya tersenyum sambil mulai bergoyang. Lusii mulai terangsang kembali hingga ia mulai melenguh. “jangan kelamaan, ntar Sam keburu keluar” daaan kata2 Lusii seketika membuyarkan kenikmatan gw.

Gw menggulingkan tubuh Lusii hingga penis gw keluar dari vaginanya. Gw memberi instruksi agar ia mengambil posisi menungging di bibir ranjang. Gw berdiri di belakangnya, pas posisinya. Segera gw arahkan penis gw masuk ke vaginanya. Kini kami dalam posisi doggie style. Kupegang erat pinggulnya dan perlahan memompanya. Perlahan dan semakin cepat. Lusii mulai kembali melenguh. Gw tau gw gapunya banyak waktu, kedua tangan gw kemudian memegang dan meremas perlahan dada Lusii yang bergantung bebas, dan gw percepat pola permainan gw. Tangan Lusii seketika mengambil bantal yang tergeletak di dekatnya dan menutupi wajahnya. Gw pompa semakin cepat.

Suara erangan Lusii cukup kencang namun diredamkan oleh bantal. Sedangkan gw berusaha menahan lenguhan sebisanya sambil terus memompa cepat vaginanya. Vagina yang sudah sangat basah itu mengeluarkan bunyi yg cukup kencang ketika penis gw memompanya.

“shhh aahhh mau keluar neng…” Lusii melepaskan bantal dari wajahnya dan menjawab “
mff aaaaaah aku juga…di dalem ajaaa”

Kembali terasa cairan hangat membanjiri vagina, dan nyaris bersamaan gw mencapai orgasme, croot croot croot croot…6 tembakan bersarang langsung ke dalam liang vagina Lusii. Gw masih tetap memompa dengan tempo yang semakin lambat. Semenit kemudian barulah gw cabut penis gw yang mulai menyusut dari vagina Lusii. Dan gw lihat cairan putih sperma gw bercampur cairan vagina Lusii meleleh keluar dari vaginanya.

Lusii tergolek lemas sesaat, dan berusaha bangkit. Gw masih berdiri di tepi ranjang, mencoba mengatur nafas. Lusii duduk bersila di hadapan gw. Vaginanya masih terus mengeluarkan cairan kental kami. Ia menjilati penis gw dan mengulumnya sebentar, mencoba membersihkan gw rasa. “u’re the greatest” puji Lusii… “kamu juga”

Gw kembali memakai celana gw, sementara Lusii membersihkan vaginanya. “mending kamu buruan deh sebelum Sam selesai mandi” dan gw menjawab dengan memegang lembut dagunya dan kembali menciumnya. “okeh, thx bgt…” gw beranjak keluar dari kamar tersebut. gw tau tugas gw sangat terbengkalai dan gw akan ngelembur ampe magrib, tapi gapapalah untuk sebuah kesenangan yang sangat langka ini.

Link Terpercaya sebagai berikut : Bandar Togel, Bandar Bola , Agen SBOBET, Bandar Casino Indonesia, Slot Terpercaya, Bandar Slot Online , Taroslot

Silahkan di Add Contact Kami ya Bosku

WHATSAPP : +62822-7690-5650
TELEGRAM : +6282110686901
LINE : 82116524506
TWITTER : @tarosl0t

Terima Kasih ^^

Percintaan ku Berawal dari Guru Private

Perkenalkan namaku adalah Romy, aku adalah seorang guru private. Saat ini aku ingin menceritakan tentang pengalamanku dengan anak SMA bernama puput. Puput adalah anak murid privateku yang memiliki body yang sangat bagus.

Seperti biasanya saat pagi hari, aku duduk di ruang tamu di rumahku untuk merokok dan meminum kopi. Tidak lama aku bersantai dengan memainkan hp ku. Tiba-tiba saja ada yang meneleponku. Sempat malas aku mengangkatnya karena ingin bersantai pada hari ini, dan akhirnya aku memutuskan untuk mengangkatnya. Terdenga suara perempuan dengan suara yang halus dan lembut.

“Selamat pagi pak, apa benar ini dengan Bapak Romy?” Tanyanya di balik telepon.
“Iya, selamat pagi juga. Iya benar saya Romy, dengan siapa saya berbicara?”
“Saya Puput pak. Saya dengar dari temanku, bapak adalah guru private ya?”
“Iya benar, Jika boleh tau ada urusan apa ya menghubungi saya?”
“Minggu depan apakah bapak ada jadwal mengajar private pak?”
“Untuk minggu depan jadwal saya kosong.”
“Baik pak, apa bisa datang ketempat saya pak minggu depan?”
“Oke, silahkan dikirimkan saja untuk alamatnya nanti.”
“Baik pak, Terima kasih ya pak. Maaf mengganggu waktunya pagi-pagi”
“Iya, sama-sama”

Rezeki memang tidak kemana (Fikirku dalam hati). Pekerjaanku sebagai Guru private adalah untuk menutupi kebutuhan hidupku, dan mengumpulkan modal untuk membuka usaha. Hari cepatlah berlalu, tidak terasa sudah tinggal 2 hari lagi dengan hari yang sudah ditentukan. Namun Puput masih juga tidak memberikan kabar kepada ku, mungkin sudah menemukan guru private lainnya (fikirku dalam hati).

Pada esok harinya, pagi-pagi sekali aku mendapatkan pesan di HPku, dan ternyata itu adalah puput yang mengirimkan alamat tempat tinggalnya. Jelas sekali alamat yang diberikannya kepada ku, namun baru sangatlah jauh jarak dari rumahku. Namun karena tuntutan pekerjaan ya mau gimana lagi? mau gak mau ya harus ku ambil. Dengan segera ku balas pesan tersebut untuk mengkonfirmasi bahwa besok aku akan datang kerumahnya.

Haripun hampir berlalu, karena jarak yang cukup jauh. ya perjalanan sekitar 2 jam lah dari Jakarta – Bandung. jadi kuputuskan untuk tidur lebih awal agar dapat berangkat pagi-pagi sekali agar tidak terlambat dengan waktu dan tempat yang sudah ditentukan, dan langsung saja ku pasangkan alarm pada HPku pada pukul 5 pagi dan kemudian aku langsung tidur.

Tepat pada pukul 5 pagi alarm ku berbunyi, dan langsung saja aku bersiap membersihkan diri dan memanaskan Mobilku. Sekitar pukul 05.30 WIB semua sudah siap, dan pakaian ganti untuk 1 minggu juga sudah aku siapkan. Makhlum karena jarak yang terlalu jauh, pastinya akan membuang waktu dan tenaga. Maka aku memutuskan untuk mencari hotel murah disana untuk tinggal selama 1 migngu.

Cukup lama perjalanan yang ku tempuh, dan akhirnya sampai juga di alamat yang diberikan Puput. Kuparkirkan mobilku tepat di depan rumahnya, dan langsung ku ketuk pintu rumahnya. sekitar 10 menit aku menunggu namun tidak ada respon dari rumah tersebut fikiranku pun berfikir yang aneh-aneh, “Waduh jangan-jangan kena tipu orang iseng nih”.

Kucoba menelepon ke nomor yang dia gunakan untuk mengirimkan alamat rumahnya beberapa kali namun tidak di respon. sudah pasrah rasanya dan sedikit kesal dengan yang aku alami saat ini, langsung saja aku menuju mobil yang ku parkirkan dan bersiap untuk pulang kembali ke Jakarta. Tiba-tiba saja HPku berbunyi, dan ternyata puput yang meneleponku.
“Halo pak, maaf tadi aku sedang mandi pak jadi tidak bisa mengangkat telepon bapak. Saat ini posisi bapak sudah sampai mana ya pak?”
“Oh iya, tidak masalah. Saat ini saya sudah ditempat yang puput berikan alamatnya kepada saya”.
“Oke tunggu sebentar ya pak, aku turun untuk buka pintu pak.

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

Tidak lama aku menunggu, akhirnya pintupun dibuka. Munculan wanita yang sangat cantik dan seksi, dengan buah dada yang cukup besar dan kencang dengan hanya dibalut oleh handuk saja.
“Silahkan masuk pak,” Ucap puput kepadaku, sambil mempersilahkan aku untuk masuk.

Sesampainya didalam aku langsung duduk di ruang tamu yang cukup luas pastinya dan Sofa yang sangat empuk. Dengan disuguhkan Jus Jeruk aku duduk sambil menunggu puput berpakaian.

Lama aku menunggu, akhirnya puput pun keluar dan sangat mengagetkan. Puput keluar dari kamarnya dengan berpakaian daster putih yang sangat tipis. dan tidak menggunakan BH sama sekali.

Sungguh jelas pemandangan di balik dasternya tersebut, dengan puting merah mudah yang menonjol di bagian kedua payudaranya.

“Pak, kok diam saja? ada yang salah ya?” tanyanya menyadarkanku dari lamunanku.
“Oh maaf, gak ada apa-apa kok” Jawabku gugup.
“Yasudah pak, ayo kita mulai pelajarannya.”

Akhirnya puput mengeluarkan buku pelajaran matematikanya dan mulai menanya-nanyakan bagian yang tidak dia mengerti. sambil duduk tepat di sampingnya, tercium aroma wangi sabun yang keluar dari tubuhnya.

“Pak, kok diam lagi? Pasti lihat aneh-aneh ya?” dengan nada yang sedikit manja.
“Eh, kok, aneh-aneh gimana?”
“Itu di celana bapak sudah ada yang nonjol” jawabnya dengan ketawa kecilnya.

Tanpa kusadari ternyata batang kemaluanku sudah mengeras dari tadi, dan ternyata puput memerhatikannya. sungguh malu dan bingung aku saat itu.
“Pak, bapak mau lihat langsung tanpa diam-diam lihat di balik daster aku?” Tanyanya menantang
“Memang boleh put?” Kesempatan besar dalam hatiku berfikir.

Tanpa berkata-kata lagi puput langsung membuka baju daster yang dikenakannya. Terlihat jelas tumpukan buah dada yang cukup besar dengan puting merah muda yang mengeras. sungguh pemandangan yang sangat indah. tanpa menunggu waktu lama, langsung saja ku pegang dan remas-remas payudara Puput.

Terlihat Puput menikmati detik-detik setiap aku memeras payudaranya. tanpa kusadari tangannya mulai masuk kedalam Celana dalamnya dan mulai mengelus-elus kemaluannya tersebut. Kucoba untuk menurunkan tanganku kedalam celana dalam yang masih dikenakannya itu dan dia hanya diam saja.

Lumayan lama ku elus dan masukan sedikit-sedikit jariku di kemaluannya, tanganya pun membuka Resleting celanaku, dan dikeluarkannya kejantananku dari dalam celanaku. Tangannya yang halus dan kecil itu mengelus kejantananku dan sesekali mengocoknya.

“Pak, dikamar akus aja yuk.” ajaknya
“Memang kenapa put?”
“Gak enak disini pak, dikamarku saja ya?”
“Yasudah kalau begitu,”

Langsung saja kami ke kamarnya Puput, setelah kami masuk kedalam kamarnya aku meminjam kamar mandinya untuk buang air kecil. Baru saja ku turunkan celanaku, dari belakang puput memelukku sambil memegang kemaluanku kembali.

Sungguh nikmat rasanya posisi seperti itu. setelah selesai buang air kecil, langsung saja ku balikan badanku dan kulihat wajah puput yang sangatlah tidak kuat ingin disetubuhi.

Kucium bibirnya yang mungil tersebut, dan kembali tanganku bermain di kemaluannya kembali. Lama kami melakukan hal tersebut, tiba-tiba Puput menutup pintu kamar mandi dan membuka seluruh bajuku dan dinyalakannya shower yang ada di belakangku.

“Pak, kita main basah-basahan ya disini”
“Iya put, ternyata kamu nakal ya put”
“Habis dari awal aku lihat bapak, aku sudah mulai menaruk rasa kepada bapak. dan kulihat bapak juga masih muda.”
“Jangan panggil bapak, panggil saja kak. Umur saya baru saja 26 Tahun.”

Langsung saja di siramnya badanku dengan menggunakan Shower, sungguh dingin air tersebut. tidak lama kemudian dia juga menyiram tubuhnya sambil mengambil sabun yang ada di pinggiran kaca kamar mandi tersebut.

Di gosokannya sabun tersebut kebadannya hingga seluruh tubuh dia penuh dengan sabun. Kemudian setelah itu dia langsung menggosokan badanya yang penuh dengan sabun ke punggungku sambil tangannya tetap memainkan kemaluanku. Sungguhlah nikmat rasa yang kuraskan saat itu, tidak terbayangkan dari awal akan terjadi sepeti ini.

Lama dia menggosok bagian belakangku, dia membalikan badan ku dan terlihat putingnya yang semakin keras karena gosokan yang terjadi pada tubuhnya ke tubuhku. Kemudian dia memelukku kembali dan melumat bibirku.
tanganya yang penuh dengan sabun tetap memainkan kejantananku.

Lama dengan posisi tersebut, tangannya memegang tanganku diluruskannya dan dia pun menggosokannya maju mundur tanganku di kemaluannya tersebut, Ssshhhh, aahhh,, eemmhhhh.. Lenguhnya saat menggosokan kemaluannya di tanganku.

Kemudian kutarik dia tepat di pangkuanku, dan tangannya yang turun memainkan kemaluanku yang ada di depan kemaluanya.
“Gimana kak? enak gak kak?”
“Enak kok put,”
Langsung saja dia menarik shower yang ada di bagian belakang kami dan menyiram kembali tubuh kami hingga bersih dari sabun.

Setelah bersih dari sabun dia menaikan sedikit pantatnya dan memasukan kejantananku itu kedalam kemaluannya. Dengan ganasnya dia menaik turunkan badannya sambil mendesah dan menggenggam erat tanganku.

Ohh,, Emhh,,, Ssshhhh, Aahhhh Ka,,k Roo,,mm,myyy lenguhnya sambil terus di genjotnya kejantananku. Langsung saja ku tarik dia berdiri dan duduk kembali di pangkuanku dengan posisi badan menghadap kearahku.

Kembali dimasukan olehnya kejantananku kedalam kemaluannya, tidak mau kusia-siakan kesempatan itu, langsung saja ku hisap putingnya dengan ganas, dan Puput pun semakin mendesah dengan keras dan tak karuan Ohh,, Emhh,,, Ssshhhh, Aahhhh Ka,,k E,,nak,, ka,,kk sungguh nikmat perbuatan yang di lakukan Puput kepada ku.

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

Tak lama kemudian akhirnya Puput pun sudah mencapai klimaksnya dengan memeluk erat tubuhku dan wajahku yang tependam di kedua buah dadanya itu. sambil menghisap dan memeras sedikit akhirnya Puput pun melemas dan mengendurkan pelukannya.

Ditariknya aku keluar kamar mandi, dan merebahkan tubuhku di kasurnya. Puput kembali memainkan kejantananku yang masih saja mengeras, dan langsung saja di kulumnya. Sungguh nikmat sekali kuluman dari Puput, lama dia menjilat dan menghisapnya. akhirnya dia naik kembali keatas tubuhku dan mengarahkan kejantananku kedalam lubangnya

Kali ini dia hanya memasukannya dan tidak langsung menggerakannya. Setelah masuk kedalam kemaluannya, dia pun langsung memelukku dengan perasaan senang.
“Punya kakak enak ya, besar dan panjang” Ucapnya membuatku kaget.
“Memang dulu punya pacar kami bagaimana?”
“Punya pacar ku dulu kecil-kecil kak gak ada yang memuaskan. Gak seperti kakak.”

Digerakanya kembali dengan memaju mundurkan pantatnya yang posisi dimana kejantananku masih ada didalam kemaluannya. tak kalah kumainkan kedua payudaranya yang membuatnya semakin terangsang, kemudian ku tarik tubuhnya agar dapat ku hisap payudaranya itu.

Lama kami dengan posisi tersebut, akhirnya aku mencoba untuk menggantinya dengan Posisi Doggy Style. ku masukan Kejantanaku kedalam kemaluannya dengan posisi Doggy Style, Terlihat dia sangatlah menikmati setiap gerakan yang ku lakukan. Dengan ayunan pada payudaranya yang membuatku semakin bernafsu.

Semakin lama semakin cepat gerakan yang ku lakukan, Ohh,, Emhh,,, Ssshhhh, Aahhhh Ka,,k E,,nak,, ka,,kk .. desahannya kembali yang membuatku semakin semangat,

Tak Terasa aku sudah mau mencapai batasnya dan kejantananku sudah mau mengeluarkan muntahannya.
“Puput sayang, kakak sudah mau kelaur nih.”
“Keluarin di dalam saja ya kakak sayang, Aku mau merasakan semburan dari punya kakak di kemaluanku”
“Kamu yakin put?”
“Iya kak aku yakin sayang”

Semakin ku percepat pergerakanku, dan aku sadari puput sudah mau keluar, dan langsung saja ku balikan badannya menjadi terlentang dan ku angkat sedikit sembari ku lebarkan kedua kakinya. dan ku masukan kembali kemaluanku.

Semakin lama kemaluanku semakin terasa seperti sudah ada yang mau kelaur, dan disaat aku mulai mempercepat gerakanku kembali, puput pun klimaks kembali dengan desahannya yang sungguh keras, AAaaahhhh,,,, Kkkaaakkkk,,,,, Sssaayyangg,,, Ak,,uu gak,, kuuaa,,ttt,, llaa,..giiii .

Terasa ada cairan panas keluar dari dinding kemaluan Puput dan jepitan dari kemuluan puput membuatku semakin tidak kuat menahanya, dan akhirnya keluar juga muntahan dari batang kemaluanku. Sungguh banyak yang keluar hingga puput memeluk ku dengan erat sambil menciumi bibirku.

“Makasih ya kakak sayang” ucapnya dengan manja
“Aku yang harusnya terima kasih sama kami sayang”
“Aku ngerasa puas banget kak hari ini”
“Iya, aku juga merasa puas Put.”

Selesai permainan tersebut kami kembali tidur-tiduran sambil aku mengajari bagian mana pada pelajaran yang dia kurang mengerti, tangannya yang terus memainkan kejantananku.

Tak Terasa waktu sudah menunjukan pukul 20.00 WIB,
“Kak sudah malam, kakak tidur sini saja ya kak”
“Nanti mama sama papa kamu pulang bahaya Put,”
“Malam ini mereka gak pulang kak, Mereka ada ada tugas kerjaan di luar kota kak”
“Memang kamu sering ditinggal gini ya?”
“ya gitu lah kak, Namanya juga mereka sibuk terus sama bisnisnya.”
“Yasudah kalau begitu saya menginap disini.

Malam itu pun kami masih melanjutkan kegiatan kami yang sebelumnya sudah terjadi. Sepanjang malam kami melakukannya dengan posisi yang berbeda-beda. Tak terasa kami sudah menjalin sebuah hubungan selama 3 tahun dan saat ini sudah melakukan persiapan untuk pernikahan kami.

Link Terpercaya sebagai berikut : Bandar Togel, Bandar Bola , Agen SBOBET, Bandar Casino Indonesia, Slot Terpercaya, Bandar Slot Online , Taroslot

Silahkan di Add Contact Kami ya Bosku

WHATSAPP : +62822-7690-5650
TELEGRAM : +6282110686901
LINE : 82116524506
TWITTER : @tarosl0t

Terima Kasih ^^