Arsip Tag: Cerita Sex Wawancara Kerja

Kisah Taro – Tante Mia Sungguh Menggoda

TAROSLOT Tante Mia Sungguh Menggoda, Aku berasal dari desa dan memutuskan pergi merantau ke Jakarta disaat umurku tujuh belas tahun, orang tuaku yang panik akan keadaanku jadi aku dititipkan di rumah Mia, Mia merupakan tanteku ini masih berumur 29 tahun mempunyai suami yang super sibuk dengan bisnisnya.

Karena Ekonomi Keluargaku sedang tidak memadai akhirnya aku tidak dapat meneruskan kuliah, Tanteku sempat memintaku untuk meneruskan kuliahku dengan dibiayaiin mereka, namun aku menolak. Alasanku tidak ingin merepotkan mereka dan aku ingin coba bekerja. padahal aku sangat ingin kuliah.

Disaat Aku coba kirim cv kebeberapa perusahaan, dan beberapa perusahaan memanggilku.. disaat itu om melarangku saat aku ingin pergi interview, katanya,

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar

”kamu gak usah dateng om sudah urus kerjaan buatmu dikantor tante diva.” akhirnya aku bekerja dikantor tante diva, setiap hari aku harus berangkat kerja naik mobil bersama tante, maklum aku gak bisa nyetir mobil jadi tante yg nyetir, dikantornya tante seorang manager yg sangat dihormati.

Aku sangat suka masturbasi, koleksi film bokepku banyak dari yg indonesia, bule, korea, jepang, china, india sampe arabpun ada.hehehe setiap 2 hari sekali aq masturbasi sambil nonton bokep, paling sering dipagi hari ketika bangun tidur kontol aq tegang..hehe sampai akhirnya tante diva tau ketika aq sedang asyik mengkocok kontolku.

Tante masuk kamarku untuk memanggilku sarapan.

“van sarapan dulu, ehhh kamu lagi asyik yak?!”, ujarnya sambil tersenyum dan dia menutup pintu kamarku lagi sambil berkata,

“selesein dulu tuch sampe keluar..” aq kaget setengah mati dan sangat malu sekali.. aq lupa.mengunci pintu kamar rupanya semalam. aq sangat heran karena.tante tidak memarahiku tp malah tersenyum..dan seharian itu kerjaanku jadi kacau karena masih malu banget sm tanteku.

Selesai makan malam aq langsung buru.buru masuk kamar. keesokan harinya aku terbangun ketika spermaku keluar karena aq mimpi.basah, dan kontol aq masih tegang serta berdenyut-denyut..rasanya pagi itu aq ingin masturbasi lagi.

Kucari hp ku dan kunyalakan film bokep jepang..kuusap-usap kontol aq yg masih dibungkus CD..sesekali kumasukan tangan kedalam CD untuk mengkocok-kocok kontolku.

Ketika tanganku sedang asyik mengkocok tiba-tiba terdengar suara tante diva,

” van keluarin aja kontolnya biar tante yang kocokin.

”pintanya manja.. spontan aq tersentak kaget.

“udah kamu gak perlu malu sm tante, tante juga lagi horny karena udara pagi ini dingin banget.” tante diva mendekatiku dan duduk dikasurku sambil tangannya menarik CD ku dan kontolku mencuat keluar karena udah tegang sedari tadi.

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar

“jangan tante nanti ketauan om…!!”, ujarku..

“gpp van, om tidak ada dirumah, dia tadi jam 5 berangkat ke papua untuk urusan kantorny”

Tanpa banyak bicara lagi tante diva langsung mengulum kontol aq..disedot-sedot kepala kontol aq…dijilati dari testis, batang dan kepala kontolnya…uggghhhh bigini yakk rasanya dioral…nikmat banget.

Melihatku merem melek keenakan permainan lidah tante diva makin belingsatan..dia sangat nafsu banget kulumin kontolku..dihisapnya dalam-dalam kontolku… aaakkkkhhhh…gila nikmat banget banget tante…ujarku.. tak mau kalah dengan permainan tante diva.

Tanganku mulai berani memegang payudara tante diva yg berukuran 34b, tidak terlalu besar tp masih padat berisi dan kenyal.. kuselipkan tanganku masuk dalam piyama yg tante diva kenakan..rupanya dia tidur tidak mengenakan bra.

Kuusap-usap puting kanannya..tanganku yg 1 lagi membelai rambutnya yg halus dan lembut sebahu panjangnya. kupilin-pilin putingnya yg mulai mengeras dan kuremas dengan lembut… aq semakin bergairah dibuatnya dan kuangkat tubuhnya agar aq bisa mencium bibirnya yg tipis.

Kukulum bibirnya, kuhisap-hisap lidahnya.. eehhmmmm…hmmm..gumam tanteku.. tanganku terus bergerilya kali ini kedua payudaranya bisa kuremas-remas..kujepit kedua putingnya dan kugesek-gesek dengan ujung jariku.. aaahhhh…desahnya menggoda…terus vannn…enak banget, katanya…kuciumi lehernya telinganya terus turun ke payudaranya… aq hisap kuat putingnya.

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar

Sssssllllluuuurrrrppppp….ssssshhhhh….begitu terdengar suara hisapanku.. aaaaakkkkhhhhhhh….nikmat banget vaaannnn….kamu hebat banget!! lengkuhnya..sambil matanya terpejam menikmati jilatanku…tangan kiriku kuselipkan masuk CD tante diva,kucari itilnya, rupanya tante diva udah sangat terangsang.

Memeknya basah banget.. foreplay kamu hebat…terusin van, puasin tante hari ini..ujarnya manja.. tanpa ragu kupijit-pijit lembut itilnya yg mungil..kutekan kebawah keatas..tante diva jd belingsatan.. tubuhnya mengeliat.

Jariku kumainkan disekeliling itilnya..sesekali kumasukan jari tengahku keliang memeknya yg udah basah banget…kulepasin semua piyama tante diva dan CD nya hingga telanjang bulat, kubuka kakinya lebar-lebar lalu kujilatin memeknya.

Kisah Taro – Bercinta Dengan Pak Sopir Bus Pariwisata

TAROSLOT Bercinta Dengan Pak Sopir Bus Pariwisata, Bisa dibilang aku maniak sex. Fantasiku untuk melakukan sex di luar pernikahan sangatlah liar. Awal aku mengenal sex bebas itu karena pacarku waktu itu. Kami masih duduk di bangku SMA dan dia mengajak aku untuk petting di toilet sekolah. Rasanya sungguh nikmat sampai akhirnya kami jadi sering melakukan sex bebas dimanapun kami merasa aman untuk melakukannya. Sekarang kamu sudah tidak bersama lagi. Ternyata pacarku menghamili wanita lain dan tidak lama lagi akan segera menikah.

Cerita sex ini terjadi sekitar 1 bulan yang lalu saat aku mengikuti tour ke luar kota. Aku memilih untuk duduk di baris ke dua di belakang sopir, namanya Rudi. Tubuhnya gelap layaknya sopir pada umumnya,perutnya cukup buncit dan mukanya sedikit berewokan. Aku Saat itu aku menggunakan pakaian yang kebesaran dengan celana hotpans jeans sehingga terlihat seperti tidak menggunakan celana. Selama perjalanan,aku mendapati Pa Rudi menatapku dari kaca spion mobil. Aku membalasnya dengan senyum

Akhirnya kami sampai di tempat tujuan. Semua peserta tour turun dari bus dan aku turun di urutan terakhir. Lagi-lagi kulihat Pa Rudi menatapku dari kaca spion. Aku cukup risih dibuatnya. Setelah turun dari bus,panitia memberikan pengumuman. Aku sibuk mengibas-ngibas bajuku karena kepanasan. Aku sadar Pa Rudi masih menatapku dari dalam bus. Aku berusaha mengabaikan.

Saat acara tour sudah berlangsung,aku merasa bosan dan mengantuk. Aku berusaha kabur dari keramaian dan menuju ke dalam bus. Aku melihat Pa Rudi sedang tidur, saat pintu bus kubuka Pa Rudi terbangun dan melihat aku naik ke dalam bus. Pikiranku langsung menjadi nakal,ingin mengerjai Pa Rudi. Aku pura-pura menjatuhkan barang dan membungkuk tepat mengarah ke mukanya. Dengan pakaianku yang kebesaran, paakaian dalamku terlihat jelas saat membungkuk. Aku melihat Pa Rudi berusaha menelan ludah melihatnya.

“Ada yang ketinggalan ya?” tanya Pa Rudi berusaha menyembunyikan kegugupannya.
“Enga kok Pa,acaranya bosen dan bikin ngantuk. Jadi mendingan kabur aja ke bus,mau numpang tidur.” jawabku sambil mengedipkan sebelah mata pada Pa Rudi.

Aku duduk di tempatku dan menutup kaca dengan kain gorden karena silau. Kursiku kuturunkan ke belakang agar enak untuk aku tidur,kedua kakiku kunaikan. Paha mulusku terlihat jelas,Pa Rudi memperhatikanku lewat kaca spion. Aku tersenyum nakal padanya lalu memejamkan mata. Aku tidak benar-benar tidur,karena aku tau ada Pa Rudi bersamaku di dalam bus.

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar

Kudengar Pa Rudi berusaha menutup kain gorden di sekitar tempat dudukku. Aku sepertinya tau maksudnya,dan aku berusaha menyingkapkan baju kebesaranku sehingga pakaian dalamku yang berwarna merah terlihat jelas. Aku merasakan Pa Rudi mendekatiku,jantuungku berdegup cukup kencang dibuatnya.

Aku membuka mata,Pa Rudi terlihat kaget mendapati aku terbangun. Dengan cepat Pa Rudi menciumku dengan buas dan memegang kedua tanganku dengan kuat. Aku tidak berontak. Kunikmati lumatan bibirnya yang kasar. Pa Rudi mulai mengendurkan pegangannya dan beranjak memegang kedua bukit kembarku. Aku melepaskan ciumannya,menatapnya dan berdesah nikmat.

“ough”. Pa Rudi semakin bernafsu mendengarnya,meremas buah dadaku lebih keras.

Aku kembali berdesah dengan lebih keras sehingga Pa Rudi kembali menciumku dengan penuh nafsu. Tali Bhku dilepaskannya dan mulutnya mulai menyusuri leherku lalu ke buah dadaku. Aku merasakan kenikmatan,Pa Rudi menjilati putingku dan membuat bagian bawahku menjadi lembab. Kuarahkan tangannya ke celanaku dan dengan senang hati Pa Rudi meraba memekku dari luar.

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar

Tanpa basa-basi,Pa Rudi membuka celana hotpansku. Ia cukup terkejut melihat celana dalamku yang berenda,sehingga dalamnya sudah langsung terlihat jelas olehnya. Ia kembali melumat buat dadaku sambil tangannya meremas-remas memekku.

“oughh,nikmat”

Pa Rudi meneruskan jilatannya ke bagian perutku,lalu membuka celana dalamku. Dijilatinya memekku dengan penuh nafsu. Aku semakin tidak karuan, tanaganku tanpa sadar meremas-remas rambutnya. Aku hampir mencapai orgasme dibuatnya.

“oughh,aku sampai sayang!!” bisikku lemas.

Pa Rudi berusaha menarik kepalaku dan mengarahkan tanganku ke bagian celananya yang terlihat sudah penuh sesak. Aku merabanya dari luar,dengan tidak sabar,Pa Rudi membuka celananya sendiri dan mengeluarkan kontolnya yang sudah mengaceng. Cukup besar dan panjang. Aku menolak ketika Pa Rudi memintaku untuk menjilati kontolnya.

Akhirnya kami sampai di tempat tujuan. Semua peserta tour turun dari bus dan aku turun di urutan terakhir. Lagi-lagi kulihat Pa Rudi menatapku dari kaca spion. Aku cukup risih dibuatnya. Setelah turun dari bus,panitia memberikan pengumuman. Aku sibuk mengibas-ngibas bajuku karena kepanasan. Aku sadar Pa Rudi masih menatapku dari dalam bus. Aku berusaha mengabaikan.

Saat acara tour sudah berlangsung,aku merasa bosan dan mengantuk. Aku berusaha kabur dari keramaian dan menuju ke dalam bus. Aku melihat Pa Rudi sedang tidur, saat pintu bus kubuka Pa Rudi terbangun dan melihat aku naik ke dalam bus. Pikiranku langsung menjadi nakal,ingin mengerjai Pa Rudi. Aku pura-pura menjatuhkan barang dan membungkuk tepat mengarah ke mukanya. Dengan pakaianku yang kebesaran, paakaian dalamku terlihat jelas saat membungkuk. Aku melihat Pa Rudi berusaha menelan ludah melihatnya.

“Ada yang ketinggalan ya?” tanya Pa Rudi berusaha menyembunyikan kegugupannya.
“Enga kok Pa,acaranya bosen dan bikin ngantuk. Jadi mendingan kabur aja ke bus,mau numpang tidur.” jawabku sambil mengedipkan sebelah mata pada Pa Rudi.

Aku duduk di tempatku dan menutup kaca dengan kain gorden karena silau. Kursiku kuturunkan ke belakang agar enak untuk aku tidur,kedua kakiku kunaikan. Paha mulusku terlihat jelas,Pa Rudi memperhatikanku lewat kaca spion. Aku tersenyum nakal padanya lalu memejamkan mata. Aku tidak benar-benar tidur,karena aku tau ada Pa Rudi bersamaku di dalam bus.

Kudengar Pa Rudi berusaha menutup kain gorden di sekitar tempat dudukku. Aku sepertinya tau maksudnya,dan aku berusaha menyingkapkan baju kebesaranku sehingga pakaian dalamku yang berwarna merah terlihat jelas. Aku merasakan Pa Rudi mendekatiku,jantuungku berdegup cukup kencang dibuatnya.

Aku membuka mata,Pa Rudi terlihat kaget mendapati aku terbangun. Dengan cepat Pa Rudi menciumku dengan buas dan memegang kedua tanganku dengan kuat. Aku tidak berontak. Kunikmati lumatan bibirnya yang kasar. Pa Rudi mulai mengendurkan pegangannya dan beranjak memegang kedua bukit kembarku. Aku melepaskan ciumannya,menatapnya dan berdesah nikmat.

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar

“ough”. Pa Rudi semakin bernafsu mendengarnya,meremas buah dadaku lebih keras. Cerita Seks Mantap

Aku kembali berdesah dengan lebih keras sehingga Pa Rudi kembali menciumku dengan penuh nafsu. Tali Bhku dilepaskannya dan mulutnya mulai menyusuri leherku lalu ke buah dadaku. Aku merasakan kenikmatan,Pa Rudi menjilati putingku dan membuat bagian bawahku menjadi lembab. Kuarahkan tangannya ke celanaku dan dengan senang hati Pa Rudi meraba memekku dari luar.

Tanpa basa-basi,Pa Rudi membuka celana hotpansku. Ia cukup terkejut melihat celana dalamku yang berenda,sehingga dalamnya sudah langsung terlihat jelas olehnya. Ia kembali melumat buat dadaku sambil tangannya meremas-remas memekku.

“oughh,nikmat”.

Pa Rudi meneruskan jilatannya ke bagian perutku,lalu membuka celana dalamku. Dijilatinya memekku dengan penuh nafsu. Aku semakin tidak karuan, tanaganku tanpa sadar meremas-remas rambutnya. Aku hampir mencapai orgasme dibuatnya.

“oughh,aku sampai sayang!!” bisikku lemas.

Pa Rudi berusaha menarik kepalaku dan mengarahkan tanganku ke bagian celananya yang terlihat sudah penuh sesak. Aku merabanya dari luar,dengan tidak sabar,Pa Rudi membuka celananya sendiri dan mengeluarkan kontolnya yang sudah mengaceng. Cukup besar dan panjang. Aku menolak ketika Pa Rudi memintaku untuk menjilati kontolnya

Pa Rudi kembali melumat payudaraku dan aku meremas-remas rambutnya. Ku rasakan aku hampir sampai. Aku mengelijang hebat ketika Pa Rudi menggigit kecil putingku. Pa Rudi mempercepat genjotannya sambil menciumku yang rasanya ingin berteriak karena nikmat. Kulihat Pa Rudi hampir mencapai klimaks dan aku berusaha melepaskan kontolnya dari dalam memekku. Kucium bibirnya sambil kukocok kontolnya. Kuambil tissue dari dalam tasku agar muncratan air mmaninya tidak kemana-mana.

“ouhhh,ouhhh” bibirnya kembali melumat bibirku dengan nafsu.

Setelah dirasa semua air maninya keluar,aku kembali menggunakan pakaian dalamku dan celana hotpansku. Pa Rudi mengucapkan terima kasih padaku sambil tangannya kembali meremas buah dadaku. Aku bergegas turun dari bus dan mencari toilet untuk membersihkan memekku dari genjotan Pa Rudi.

Kisah Taro – Jeritan Histeris Tante Ghina

TAROSLOT Jeritan Histeris Tante Ghina, Sudah dari aku kecil aku tinggal bersama nenekku, aku juga bersama nenekku tinggal om-om dan tante-tanteku (anak-anak dari nenekku). dan omku yang ketiga sudah menikah dengan seorang wanita yang bernama Ghina yang kupanggil dengan sebutan Tante Ghina. Tante Ghina orangnya cantik, wajah dan tubuhnya cukup sexy dan orangnya mudah bergaul, terutama denganku.

Oh ya, namaku adalah Rezha, masih sekolah di SMA waktu itu. Semula omku tersebut tinggal bersama kami, dan aku yang saat itu sedang menikmati masa remaja kira-kira umur 16 tahun sering melihat Tante Ghina sedang bercumbu dengan suaminya, dan kadang-kadang di depanku Tante Ghina mengusap penis omku, sebut saja Om Wahyu. Batang kemaluanku yang saat itu sedang remaja-remajanya langsung menjadi tegang, dan setelah itu aku melakukan onani membayangkan sedang bersetubuh dengan Tante Ghina.

Setelah mereka menikah 1 tahun, akhirnya mereka pindah dari tempat nenek kami dan membeli rumah sendiri yang letaknya tidak terlalu jauh dari rumah nenek kami. Kalau Tante Ghina hendak pergi, biasanya dia memanggilku untuk menjaga rumahnya, takut ada maling. Suatu hari aku dipanggil oleh Tante Ghina untuk menjaga rumahnya.

Ketika aku datang, dia sedang ada di kamar dan memanggilku, “Rezha, masuk ke kamar..!” teriaknya.
“Ya Tante..” jawabku.

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar
Ternyata di dalam kamar, tante sedang memakai BH dan celana dalam saja, aku disuruh mengaitkan tali BH-nya. Dengan tangan gemetaran aku mengaitkan BH-nya. Rupanya Tante Ghina tahu aku gemetaran.
Dia bertanya, “Kenapa Rezha gemetaran..?”
“Enggak Tante,” jawabku.
Tapi tante cepat tanggap, dipeluknya tubuhku dan diciumnya bibirku sambil berkata, “Rezha, Tante ada perlu mau pergi dulu, ini Tante kasih pendahuluan dulu, nanti kalau Tante pulang, Tante akan berikan yang lebih nikmat.”
“Ya Tante.” jawabku.

Kepalaku terasa pusing, baru pertama kali aku menyentuh bibir seorang wanita, apalagi wanita cantik seperti Tante Ghina. Lalu aku ke kamar mandi melakukan onani sambil membayangkan tubuh Tante Ghina.

Kira-kira jam 3 sore, tante pulang dan aku menyambutnya dengan penuh harap. Tante Ghina langsung masuk kamar, sedangkan aku menunggu di ruang tamu, kira-kira 10 menit kemudian, dia memanggil pembantunya untuk disuruh ke supermarket untuk membeli sesuatu, jadi tinggallah di rumah aku dan Tante Ghina saja.

Setelah pembantunya pergi, Tante Ghina menutup pintu dan menggandengku untuk masuk ke kamarnya.
Lalu Tante Ghina berkata, “Rezha, seperti yang kujanjikan, aku akan meneruskan pendahuluan tadi.”
Aku diam saja, gemetar menahan nafsu.
Tiba-tiba Tante Ghina mencium bibirku, dan berkata, “Balaslah Rezha, hisap bibirku..!”
Aku menghisapnya, dan terasa bibirnya sangat enak dan bau tubuhnya wangi, karena dia memakai parfum Avon yang merangsang, aku menjadi salah tingkah.

Tiba-tiba dia memegang batang kemaluanku, aku sangat kaget.
“Wah punyamu sudah tegang dan besar Rezha,” sahut Tante Ghina.
Lalu Tante Ghina berkata lagi, “Apakah kamu pernah berhubungan sex dengan wanita?”
Aku menjawab sambil gemetar, “Jangankan berhubungan sex, mencium wanita saja baru kali ini.”
Tante Ghina tersenyum dan berkata, “Hari ini Tante akan ajarkan cara berhubungan sex dengan seorang wanita.”
Lalu Tante Ghina membuka bajunya sehingga telanjang bulat, lalu dipegangnya tanganku dan dibawanya ke buah dadanya yang cukup besar.

Sambil gemetaran aku memegang buah dadanya dan memegang putingnya.
Tante Ghina mendesis merasakan kenikmatan usapanku dan berkata, “Terus Rezha.., terus..!”
Lalu dengan memberanikan diri aku mencium putingnya, dan Tante Ghina bertambah mendesis. Dibukanya celana pendekku dan CD-ku, sehingga aku juga menjadi telanjang bulat sepertinya. Penisku dielus-elusnya sambil berkata, “Rezha, punyamu besar amat, lebih besar dari punya Om Wahyu.”

Setelah puas menghisap puting buah dada tante, aku mencium pusarnya, dan akhirnya sampai di vaginanya.
“Ayo Rezha, cepat hisap punyaku..!”

Aku memberanikan diri mencium kemaluannya dan menjilat-jilat dalamnya, sedangkan tante tambah mendesis.
Tante berkata, “Sabar Rezha, Tante kepingin mencium punya Rezha dulu.”
Lalu dia membaringkanku di tempat tidur dan mulai mencium biji kemaluanku dan menghisap penisku perlahan-lahan. Serasa dunia ini melayang, alangkah nikmatnya, baru pertama kali batang kemaluanku dihisap oleh seorang wanita cantik, apalagi oleh Tante Ghina yang sangat cantik.

Penisku semakin membesar, dan rasanya seperti mau kencing, tetapi rasanya sangat nikmat, ada yang mau keluar dari kemaluanku.
Aku menjerit, “Tante, Tante.., lepas dulu, aku mau kencing dulu.”
Tetapi rupanya tante sudah tahu apa yang mau keluar dari kemaluanku, malah dia semakin kuat menghisap penisku. Akhirnya meletuslah dan keluarlah air maniku, dengan mesranya Tante Ghina menghisap air maniku dan menjilat-jilat penisku sampai bersih air maniku.

Batang kemaluanku terkulai lemah, tetapi nafsuku masih terasa di kepalaku.
Lalu tante berkata, “Tenang Rezha, ini baru tahap awal, istirahat dahulu.”
Aku diberi minum coca-cola, setelah itu kami berciuman kembali sambil tiduran. Tanpa kusadari kemaluanku sudah membesar lagi dan kembali aku menghisap buah dadanya.
“Tante.., aku sayang Tante.”

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar

Lalu tante berkata, “Ya Rezha, Tante juga sayang Rezha.”
Lalu aku menjilat vagina tante sampai ke dalam-dalamnya dan tante menjerit kemanjaan.
“Ayo Rezha.., kita mulai pelajaran sex-nya..!”
Penisku yang sudah tegang dimasukkan ke dalam liang kemaluan Tante Ghina yang sudah licin karena air vaginanya.

Perlahan-lahan batang kemaluanku amblas ke dalam lubang kemaluan tante, dan tante mulai menggoyang-goyangkan pantatnya. Aduh terasa nikmatnya, dan kembali kami berciuman dengan mesranya.
Lalu aku berkata kepada Tante Ghina, “Tante.., kalau tahu begini nikmatnya kenapa enggak dulu-dulu Tante ajak Rezha bersetubuh dengan Tante..?”
Tante hanya tersenyum manis. Terasa penisku semakin mengembang di dalam vagina Tante Ghina, tante semakin mendesis.
Tante mengoyang-goyangkan pantatnya sambil berkata, “Rezha.., Tante kepengen keluar nih..!”
Kujawab, “Keluarin saja Tante, biar Tante merasa nikmat..!”

Tidak lama kemudian tante menjerit histeris karena orgasme dan mengeluarkan air kemaluannya, penisku masih tegang rasanya.
Dengan lembut aku mencium tante dan berkata, “Tante sabar ya, Rezha masih enak nih..,”
Kemudian aku semakin memperkuat tekanan batangku ke liang tante, sehingga tidak lama setelah itu aku memuncratkan air maniku di dalam vagina Tante Ghina bersamaan dengan keluarnya cairan tante untuk kedua kalinya. Terasa tubuh ini menjadi lemas, kami tetap berpelukan dan berciuman. Setelah istirahat sebentar, kami mandi bersama saling menyabuni tubuh kami masing-masing, dan kami berjani untuk melakukannya lagi dilain waktu.

Setelah peristiwa itu, setiap malam aku selalu terkenang akan vagina Tante Ghina, sehingga rasanya aku ingin tidur bersama Tante Ghina, tetapi bagaimana dengan Om Wahyu. Rupanya nasib baik masih menemaniku, tiba-tiba saja Om Wahyu dipindahkan tugasnya ke Bandung, dan untuk sementara Tante Ghina tidak dapat ikut karena Om Wahyu tidurnya di mess. Sambil mencari kontrakan rumah, Tante Ghina tinggal di Jakarta, tetapi setiap Sabtu malam Om Wahyu pulang ke Jakarta.

Atas permintaan Tante Ghina, setiap malam aku menemaninya, aku harus sudah ada di rumah Tante Ghina jam 8 malam. Untuk tidur malam, aku disiapkan sebuah kamar kosong, tapi untuk kamuflase saja, sebab setelah pembantunya tidur aku pindah ke kamar Tante Ghina. Tentunya Tante Ghina sudah siap menyambutku dengan pelukan mesranya, dan kami bercumbu sepanjang malam dengan nikmatnya dan mesranya. Kalau waktu pertama kali aku hanya menghisap kemaluannya, sekarang kami sudah saling menghisap atau gaya 69. Lubang kemaluan Tante Ghina sudah puas kuciumi, bahkan sekarang bukan saja lubang vagina, tetapi juga lubang anus, rasanya nikmat menghisapi lubang-lubang tante. Penisku juga dihisap tante dengan ketatnya dan terasa ngilu ketika lubang kencingku dihisap Tante Ghina, tapi nikmat.

Setelah kami saling menghisap, akhirnya barulah kami saling memasukkan kemaluan kami, dan kali ini tante berada di atasku. Batang kemaluanku yang sudah tegang dan berdiri tegak dimasukkan ke kemaluan tante, aduh nikmatnya. Lalu aku menghisap buah dada tante sambil menggoyang-goyangkan pantatku. Kira-kira sepuluh menit, tante mengeluarkan air maninya sambil menjerit nikmat, namun aku belum mengeluarkan air maniku. Lalu aku bertukar posisi, sekarang tante di bawah, aku yang di atas. Karena tante sudah keluar, terasa mudah memasukkan kemaluanku ke dalam vagina tante, dan kembali kami berpacu dalam nafsu.

Sambil mencium bibir Tante Ghina, aku berkata, “Tante… Tante.., kenapa sih lubang Tante enak banget, punyaku terasa dijepit-jepit lubang Tante yang lembut.”

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar
Sambil tersenyum tante menjawab, “Rezha.., batang kamu juga enak, kalau dengan Om Wahyu Tante hanya bisa orgasme sekali, tetapi dengan kamu bisa berkali-kali.”
Kembali aku menekan batang penisku erat-erat ke liang kemaluan tante sambil mengoyang-goyangkan pantatku, dan akhirnya aku menjerit, “Tante.., Tante.., aku keluar..!”
Alangkah nikmat rasanya.

Perlahan-lahan aku mengeluarkan batang kemaluanku dari liang senggama tante. Setelah itu kembali kami berciuman dan tidur sambil berpelukan sampai pagi. Ketika bagun pagi-pagi aku kaget, karena aku tahu di sampingku ada Tante Ghina yang tidak memakai apa-apa, nafsuku timbul kembali. Kubangunkan Tante Ghina dan kembali kami bersetubuh dengan nikmatnya, dan akhirnya kami mandi bersama-sama.

Selama hampir 1 bulan lamanya kami seperti sepasang suami istri yang sedang berbulan madu, kecuali hari Sabtu dan Minggu dimana Om Wahyu pulang. Pengalaman ini tidak akan terlupakan seumur hidupku, walaupun sekarang aku sudah beristri dan mempunyai 2 orang anak. Kadang-kadang Tante Ghina masih mengajak aku bersetubuh di hotel. Tetapi sejak aku beristri, perhatianku kepadanya agak berkurang, lagipula usia Tante Ghina sudah bertambah tua.

Kisah Taro – Hasrat Sex Tante Belum Terpuaskan

TAROSLOT Hasrat Sex Tante Belum Terpuaskan, Namaku Arga Aku tinggal bersama tanteku dibanten karena orang tuaku sedang ada urusan kerja di Eropa, Jadi aku tinggal dengan tanteku saja. Lagipula Tante Orang yang baik denganku. Namanya Elsa Bertubuh Sexy dan Hot walaupun sudah berumur 36 tahun, Payudara berukuran 36B dan Pantat yang masih padat dan bulat Semua orang banyak yang tertarik dengna tubuh Tante Elsa Yang semok
Oh ya, Tante Elsa Seorang Janda Yang ditinggal suaminya 3tahun karena Suaminya Selingkuh

Sudah daridulu aku suka sekali dengan tubuh Tante Elsa yang molek sudah sering sekali aku melihat Tante Elsa hanya mengunakan BH dan CD saja dirumah tapi takada niatku untuk menyetubuhinya, Tapi kemarena aku pertama kalinya melihat tubuh tanteku tak memakai Pakaian sama sekali. Indah sekali tubuhnya yang putih dan mulus belum ada yang kendor dimanapun

Hari minggu pagi aku sedang nongkrong dirumah temanku, Tante Elsa Menelfonku untuk pulang kerumahnya sekarang karena dirumah lagi tidak ada orang karena pembantunya semua sudah pulang kampung. ketika mendengar perintah itu aku langsung menghidupkan mobilku

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar

“Ada apaa tan? kok nyuruh Arga pulang??” aku bertanya penasaran.

“Arga Temenin Tante dirumah yah? Mbok semua pada pulang kampung barusan” Elsa membalas sapaanku.

“Walah Kirain ada apa, yauda takut ntar ada apaapa sama tante” aku jawab sekenanya sambil masuk ke ruang keluarga.

“Arga Kamu udah makan? Kok langsung baring disofa sih?” Dari dapur tante menanyakan aku.

“Belum sih tan, ntar Arga masak sendiri aja” jawabku singkat.

“yakin? yauda ntaran yah tante mandi dulu, kamu jangan tidur.” katanya

Sekitaran 10menitan aku sudah mendengarkan percikan Air jatuh kelantai aku langsung bergegas kedapur dan mempersiapkan rencanaku yang sudah dari dulu ingin kulakukan
Disamping kamar mandi ada lubang ventilasi yang menghadap ke arah bak mandi sehingga tante tidak akan sadar kalau sedang kuintip

kulihat tante sedang menghusap payudaranya dan selangkangannya oh telihat jelas belahan memeknya dengan ditumbuhi Bulu Kemaluan yang jarang, tubuh mulus dan putih tante
Aku mengocok penisku yang sudah dari tadi menegang, aku mengerang “Aah Sshh”

Kulihat tanteku melentingkan tubuhnya ke belakang, sambil tangan kanannya semakin kencang ditancapkan ke vagina. Rupanya Tante Elsa ini sudah mencapai orgasmenya. Lalu dia berbalik dan mengguyurkan air ke tubuhnya.

Aku langsung pergi ke ruang keluarga dan menyalakan televisi. Aku tepis pikiran-pikiran porno di otakku, tapi tidak bisa. Tubuh molek Tante Elsa, membuatku tergila-gila. Aku jadi membayangkan Tante Elsa berhubungan badan denganku. Sampai membuat penisku masih mengacung tegak tak bisa diturunkan jadi aku hanya mennutupnya dengan tanganku

“Lho Fir, kamu lagi apa tuh kok tanganmu ditaruh terus diatas celana malah ada yang gerak2 lagi”
“Ohh.. Eehh Nggak papa kok tan, Ini cuman lagi susah tidur aja” kataku mengelak.

Ketika Aku tidur siang dikamar Tante, Aku merasahkan seperti penisku sedang basah tetapi hanget aku diam saja lama kelamaan seperti ada yang menyapu-nyapu kepala kontolku. aku tersentak bangun kulihat Tante Elsa yang sedang rakus mengulum kontolku

“Eee..eh tan? tante ngapain? Aah” Tanyaku sedikit mengerang karena jilatan tante.

“Kamu sukaa kan Arga?? Sruppt Srupppht Semakin Ganas menghisap penisku” Kata tante sambil dengan pelan melepaskan pegangannya yang telah membuat Mr. P menegang 90%.

“Iii..yahh sih tapikan..” tanpa banyak alasan tante membuka bajunya dan branya. Payudara yang sekal sekali pentilnya masih merah kecoklatan dan dikocoklah penisku dengan payudaranya yang padat itu

Sungguh nikmat sekali ketika tante menjepit payudaranya dibatangku hanget sekalii, sesekali kepala penisku disedot sedot mmebuat aku geli nikmat

“Sudahlah tante, gak pa pa kok. Lagian Firman tahu kok kalau tante tadi pagi masturbasi di kamar mandi” celetukku sekenanya.

“Lho, jadi kamu..” Tante kaget dengan mimik setengah marah.

“Iya, tadi Firman ngintip tante mandi. Maaf ya. Tante gak marah kan?” agak takut juga aku kalau dia marah.

Tante diam saja dan suasana jadi hening selama lebih kurang 10 menit. Sepertinya ada gejolak di hati tante. Lalu tante bangkit dan membuka lemari pakaian, dengan tiba-tiba dia melepas blaser dan mengurai rambutnya.

Tante Elsa membuka celananya dan CDnya

“Ayoo cepat puasinn tante, sudah lama memek tante tidak ada yang jamah”Tante Elsa berbaring sambil membuka pahanya lebar meyakinkanku.

“Emm.., Tante yakin nih mau disetubuhin sama Arga” Aku semakin salah tingkah.

“Yakin dong, tantekan tau kalau punyamu Besar dan Keras” tante Ninik merengek perlahan.

aku naik kerangjang dan tunduk diantara dua pahanya, kuciumi aroma memeknya yang khas Kujilati perlahan bibir kemaluannya yang sudah basah daritadi, kumainkan Biji kedelenya dengan lidahku dengan cepat.

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar

“Oohh Arga Pelan saja, Ssshhh Sayangg jangan galak gitu dong tante nggak kuatt”

“Shh.. ohh…ssshhh ooohh” tante mulai melenguh pelan ketika aku sentuh klitorisnya dengan ujung lidahku.

“Ahh..Aaahh Sshhtt Aahh” erangan tante keras sekali, sambil tubuhnya dilentingkan ke kebelakang.

Aku menghisap pelan pelan memeknya, kusedot semua cairan wanitanya yang nikmat. dia mengelinjang setelah 10 aku merajahi mekinya akhirnya Tante Elsapun orgasmee

Semakin dalam lidahku menelusuri liang vagina tante. Semakain kacau pula omongan tante Ninik.

“Ahh..Argan..shh..Argan Ooo…hhh Aa…ahh…hkkk.” tante mengerang dengan keras.

Setelah dia selesai dengan Orgasmenya Tante fita bangkit dan mendorongku tidur diranjang, dia menghadap kearah kontolku dan mulai mengulumnya lagi tangan kanannya mengocok Penisku dan tangan kirinya asik mengelus memeknya yang masih gatal karena orgaasme hebat

“Argan, kok kamu belum keluar juga. Wah selain besar ternyata kuat juga ya.” tante heran karena belum ada tanda-tanda mau keluar sesuatu dari Mr.Pku.

Setelah vagina tante basah, tante melebarkan kedua pahanya. Aku berdiri sambil memegang kedua pahanya. Aku gesek-gesekkan ujung Mr. P ke vaginanya dari atas ke bawah dengan pelan. PErlakuanku ini membuat tante semakin bergerak dan meracau tidak karuan.

“Tantee Aku masukin yah aku udah nggak tahan nih ” Kataku.
“Cepetann Argan tante juga pengen ngerasain kontol besarmu” tante langsung memohon agar aku secepatnya memasukkan Kontolku.

Dengan pelan aku dorong kontolku, ujung kepalaku mulai dijepit bibir vaginanya. Lalu perlahan aku dorong lagi hingga sepenuhnya batangku sekarang sudah tertancap di vaginanya. Aku hentikan aktifitasku ini untuk menikmati moment yang sangat enak.

“Arga nikmat banget.. kamu pintar ahh.. shh” tante berbicara sambil merasa keenakan.
Lalu dengan hentakan lembut kumaju mundurkan kontolku didalam vaginaa sempitnya.
“Ahh..Aaah auuu Enakk Aaahh” kami berdua melenguh.
Perlahan dan semakin kencang dia menggoyangkan pinggul dan pantatnya dengan gerakan memutar. Aku juga mengimbanginya dengan sodokan ke depan.

“Plok.. plok.. plokk” suara benturan pahaku dengan selangkagan tante Elsa semakin menambah rangsangan.
Sepuluh menit lebih kami melakukan gaya tersebut, lalu tiba-tiba tante mengerang keras “Ahh.. Arga tante Sampaii lagi kamu buat”

Pinggulnya dirapatkan ke pahaku, kali ini tubuhnya bergerak ke depan dan merangkul tubuhku. Aku kecup kedua payudaranya. dengan kontolku masih menancap dan dijepit Vagina yang berkedut dengan keras.

“Tante, aku mau keluar nih, di mana?” aku bertanya ke tante.
“Di dalam aja Fir, tante juga mau lagi nih” sahut tante sambil tubuhnya digerakkan naik turun.

Urutan vaginanya yang rapat dan ciuman-ciumannya akhirnya pertahananku mulai bobol.

“Arghh.. tante aku nyampai”.
“Aku juga Argan. ahh” tante juga meracau.
ku terus semprotkan cairan hangat ke vagina tante. setelah delapan semprotan tante dan aku bergulingan di kasur. Sambil berpelukan kami berciuman dengan mesra.

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar

Akhirnya kami berpagutan sekali lagi dan berpelukan erat sekali. Rasanya seperti tidak mau melepas perasaan nikmat yang barusan kami raih. Lalu kami mandi bersama, dan sempat melakukannya sekali lagi di kamar mandi.

Kisah Taro – Bercinta Dengan papa Tiri

TAROSLOT Bercinta Dengan papa Tiri, Perkenalkan namaku Mitha, usiaku 16 tahun. Aku sekarang duduk di kelas II SMU di Medan. Aku punya pengalaman pertama merengkuh surga dunia. Tetapi semua itu kulakukan dengan papa tiriku. Pengalamanku ini sebagai referensi buat teman-teman yang lain. Aku tahu kalau perbuatan ini salah, tetapi aku tidak tahu bagaimana menghentikannya.

Baiklah, ceritaku begini. Suatu hari aku mendapat pengalaman yang tentunya baru untuk gadis seukuranku. Oya, aku gadis keturunan Cina dan Pakistan. Sehingga wajar saja kulitku terlihat putih bersih dan satu lagi, ditaburi dengan bulu-bulu halus di sekujur tubuh yang tentu saja sangat disukai lelaki. Kata teman-teman, aku ini cantik lho.

Memang siang ini cuacanya cukup panas, satu persatu pakaian yang menempel di tubuhku kulepas. Kuakui, kendati masih ABG tetapi aku memiliki tubuh yang lumayan montok. Bila melihat lekuk-lekuk tubuh ini tentu saja mengundang jakun pria manapun untuk tersedak. Dengan rambut kemerah-merahan dan tinggi 167 cm, aku tampak dewasa. Sekilas, siapapun mungkin tidak percaya kalau akuadalah seorang pelajar. Apalagi bila memakai pakaian casual kegemaranku. Mungkin karena pertumbuhan yang begitu cepat atau memang sudah keturunan, entahlah. Tetapi yang jelas cukup mempesona, wajah oval dengan leher jenjang, uh.. entahlah.

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar

Pagi tadi sebelum berangkat ke sekolah, seperti biasanya aku berpamitan dengan kedua orangtuaku. Cium pipi kiri dan kanan adalah rutinitas dan menjadi tradisi di keluarga ini. Tetapi yang menjadi perhatianku siang ini adalah ciuman Papa. Seusai sarapan pagi, ketika Mama beranjak menuju dapur, aku terlebih dahulu mencium pipi Papa. Papa Robi (begitu namanya) bukan mencium pipiku saja, tetapi bibirku juga. Seketika itu, aku sempat terpaku sejenak. Entah karena terkejut untuk menolak atau menerima perlakukan itu, aku sendiri tidak tahu.

Papa Robi sudah setahun ini menjadi Papa tiriku. Sebelumnya, Mama sempat menjanda tiga tahun. Karena aku dan kedua adikku masih butuh seorang ayah, Mama akhirnya menikah lagi. Papa Robi memang termasuk pria tampan. Usianya pun baru 38 tahun. Teman-teman sekolahku banyak yang cerita kalau aku bersukur punya Papa Robi.

“Salam ya sama Papa kamu..” ledek teman-temanku.
Aku sendiri sebenarnya sedikit grogi kalau berdua dengan Papa. Tetapi dengan kasih sayang dan pengertian layaknya seorang teman, Papa pandai mengambil hatiku. Hingga akhirnya aku sangat akrab dengan Papa, bahkan terkadang kelewat manja. Tetapi Mama tidak pernah protes, malah dia tampak bahagia melihat keakraban kami.

Tetapi ciuman Papa tadi pagi sungguh diluar dugaanku. Aku memang terkadang sering melendot sama Papa atau duduk sangat dekat ketika menonton TV. Tetapi ciumannya itu lho. Aku masih ingat ketika bibir Papa menyentuh bibir tipisku. Walau hanya sekejab, tetapi cukup membuat bulu kudukku merinding bila membayangkannya. Mungkin karena aku belum pernah memiliki pengalaman dicium lawan jenis, sehingga aku begitu terkesima.

“Ah, mungkin Papa nggak sengaja..” pikirku.
Esok paginya seusai sarapan, aku mencoba untuk melupakan kejadian kemarin. Tetapi ketika aku memberikan ciuman ke Mama, Papa beranjak dari tempat duduknya dan menuju kamar. Mau tidak mau kuikuti Papa ke kamar. Aku pun segera berjinjit untuk mencium pipi Papa. Respon Papa pun kulihat biasa saja. Dengan sedikit membungkukkan tubuh atletisnya, Papa menerima ciumanku. Tetapi setelah kucium kedua pipinya, tiba-tiba Papa mendaratkan bibirnya ke bibirku. Serr.., darahku seketika berdesir. Apalagi bulu-bulu kasarnya bergesekan dengan bibir atasku. Tetapi entah kenapa aku menerimanya, kubiarkan Papa mengulum lembut bibirku. Hembusan nafas Papa Robi menerpa wajahku. Hampir satu menit kubiarkan Papa menikmati bibirku.

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar

“Baik-baik di sekolah ya.., pulang sekolah jangan keluyuran..!” begitu yang kudengar dari Papa.
Sejak kejadian itu, hubungan kami malah semakin dekat saja. Keakraban ini kunikmati sekali. Aku sudah dapat merasakan nikmatnya ciuman seorang lelaki, kendati itu dilakukan Papa tiriku, begitu yang tersirat dalam pikiranku. Darahku berdesir hangat bila kulit kami bersentuhan.
Begitulah, setiap berangkat sekolah, ciuman ala Papa menjadi tradisi. Tetapi itu rahasia kami berdua saja. Bahkan pernah satu hari, ketika Mama di dapur, aku dan Papa berciuman di meja makan. Malah aku sudah berani memberikan perlawanan. Lidah Papa yang masuk ke rongga mulutku langsung kuhisap. Papa juga begitu. Kalau tidak memikirkan Mama yang berada di dapur, mungkin kami akan melakukannya lebih panas lagi.

Hari ini cuaca cukup panas. Aku mengambil inisiatif untuk mandi. Kebetulan aku hanya sendirian di rumah. Mama membawa kedua adikku liburan ke luar kota karena lagi liburan sekolah. Dengan hanya mengenakan handuk putih, aku sekenanya menuju kamar mandi. Setelah membersihkan tubuh, aku merasakan segar di tubuhku.

Begitu hendak masuk kamar, tiba-tiba satu suara yang cukup akrab di telingaku menyebut namaku.
“Vin.. Vin.., Papa pulang..” ujar lelaki yang ternyata Papaku.
“Kok cepat pulangnya Pa..?” tanyaku heran sambil mengambil baju dari lemari.
“Iya nih, Papa capek..” jawab papa dari luar.
“Kamu masak apa..?” tanya papa sambil masuk ke kamarku.
Aku sempat kaget juga. Ternyata pintu belum dikunci. Tetapi aku coba tenang-tenang saja. Handuk yang melilit di tubuhku tadinya kedodoran, aku ketatkan lagi. Kemudian membalikkan tubuh. Papa rupanya sudah tiduran di ranjangku.
“Ada deh..,” ucapku sambil memandang Papa dengan senyuman.
“Ada deh itu apa..?” tanya Papa lagi sambil membetulkan posisi tubuhnya dan memandang ke arahku.

“Memangnya kenapa Pa..?” tanyaku lagi sedikit bercanda.
“Nggak ada racunnya kan..?” candanya.
“Ada, tapi kecil-kecil..” ujarku menyambut canda Papa.
“Kalau gitu, Papa bisa mati dong..” ujarnya sambil berdiri menghadap ke arahku.
Aku sedikit gelagapan, karena posisi Papa tepat di depanku.
“Kalau Papa mati, gimana..?” tanya Papa lagi.
Aku sempat terdiam mendengar pertanyaan itu.
“Lho.., kok kamu diam, jawab dong..!” tanya Papa sambil menggenggam kedua tanganku yang sedang memegang handuk.

Aku kembali terdiam. Aku tidak tahu harus bagaimana. Bukan jawabannya yang membuatku diam, tetapi keberadaan kami di kamar ini. Apalagi kondisiku setengah bugil. Belum lagi terjawab, tangan kanan Papa memegang daguku, sementara sebelah lagi tetap menggenggam tanganku dengan hangat. Ia angkat daguku dan aku menengadah ke wajahnya. Aku diam saja diperlakukan begini. Kulihat pancaran mata Papa begitu tenangnya. Lalu kepalanya perlahan turun dan mengecup bibirku. Cukup lama Papa mengulum bibir merahku. Perlahan tetapi pasti, aku mulai gelisah. Birahiku mulai terusik. Tanpa kusadari kuikuti saja keindahan ini.

Nafsu remajaku mulai keluar ketika tangan kiri Papa menyentuh payudaraku dan melakukan remasan kecil. Tidak hanya bibirku yang dijamah bibir tebal Papa. Leher jenjang yang ditumbuhi bulu-bulu halus itu pun tidak luput dari sentuhan Papa. Bibir itu kemudian berpindah ke telingaku.

“Pa..” kataku ketika lidah Papa masuk dan menggelitik telingaku.
Papa kemudian membaringkan tubuhku di atas kasur empuk.
“Pa.. nanti ketahuan Mama..” sebutku mencoba mengingatkan Mama.
Tetapi Papa diam saja, sambil menindih tubuhku, bibirku dikecupnya lagi. Tidak lama, handuk yang melilit di tubuhku disingkapkannya.

“Mitha, tubuh kamu sangat harum..” bisik Papa lembut sambil mencampakkan guling ke bawah.
Dalam posisi ini, Papa tidak puas-puasnya memandang tubuhku. Bulu halus yang membalut kulitku semakin meningkatkan nafsunya. Apalagi begitu pandangannya mengarah ke payudaraku.
“Kamu udah punya pacar, Vin..?” tanya Papa di telingaku.

Aku hanya menggeleng pasrah.
Papa kemudian membelai dadaku dengan lembut sekali. Seolah-olah menemukan mainan baru, Papa mencium pinggiran payudaraku.

“Uuhh..,” desahku ketika bulu kumis yang dipotong pendek itu menyentuh dadaku, sementara tangan Papa mengelus pahaku yang putih. Puting susu yang masih merah itu kemudian dikulum.
“Pa.. oohh..” desahku lagi.
“Pa.. nanti Mamm..” belum selesai kubicara, bibir Papa dengan sigap kembali mengulum bibirku.
“Papa sayang Mitha..” kata Papa sambil memandangku.

Sekali lagi aku hanya terdiam. Tetapi sewaktu Papa mencium bibirku, aku tidak diam. Dengan panasnya kami saling memagut. Saat ini kami sudah tidak memikirkan status lagi. Puas mengecup putingku, bibir Papa pun turun ke perut dan berlabuh di selangkangan. Papa memang pintar membuatku terlena. Aku semakin terhanyut ketika bibir itu mencium kemaluanku. Lidahnya kemudian mencoba menerobos masuk. Nikmat sekali rasanya. Tubuhku pun mengejang dan merasakan ada sesuatu yang mengalir cepat, siap untuk dimuntahkan.

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar

“Ohh, ohh..” desahku panjang.
Papa rupanya tahu maniku keluar, lalu dia mengambil posisi bersimpuh di sebelahku. Lalu mengarahkan tanganku ke batang kemaluannya. Kaget juga aku melihat batang kemaluannya Papa, besar dan tegang. Dengan mata yang sedikit tertutup, aku menggenggamnya dengan kedua tanganku. Setan yang ada di tubuh kami seakan-akan kompromi. Tanpa sungkan aku pun mengulum benda itu ketika Papa mengarahkannya ke mulutku.

“Terus Vin.., oh.. nikmatnya..” gumamnya.
Seperti berpengalaman, aku pun menikmati permainan ini. Benda itu keluar masuk dalam mulutku. Sesekali kuhisap dengan kuat dan menggigitnya lembut. Tidak hanya Papa yang merasakan kenikmatan, aku pun merasakan hal serupa. Tangan Papa mempermainkan kedua putingku dengan tangannya.

Karena birahi yang tidak tertahankan, Papa akhirnya mengambil posisi di atas tubuhku sambil mencium bibirku dengan ganas. Kemudian kejantanannya Papa menempel lembut di selangkanganku dan mencoba menekan. Kedua kakiku direntangkannya untuk mempermudah batang kemaluannya masuk. Perlahan-lahan kepala penis itu menyeruak masuk menembus selaput dinding vaginaku.

“Sakit.. pa..” ujarku.
“Tenang Sayang, kita nikmati saja..” jawabnya.
Pantat Papa dengan lembut menekan, sehingga penis yang berukuran 17 cm dan berdiameter 3 cm itu mulai tenggelam keseluruhan.

Papa melakukan ayunan-ayunan lagi. Kuakui, Papa memang cukup lihai. Perasaan sakit akhirnya berganti nikmat. Baru kali ini aku merasakan kenikmatan yang tiada taranya. Pantas orang bilang surga dunia. Aku mengimbangi kenikmatan ini dengan menggoyang-goyangkan pantatku.
“Terus Vin, ya.. seperti itu..” sebut Papa sambil mempercepat dorongan penisnya.
“Papa.. ohh.., ohh..” renguhku karena sudah tidak tahan lagi.
Seketika itu juga darahku mengalir cepat, segumpal cairan putih meleleh di bibir vaginaku. Kutarik leher Papa hingga pundaknya kugigit keras. Papa semakin terangsang rupanya. Dengan perkasa dikuasainya diriku.

Vagina yang sudah basah berulangkali diterobos penis papa. Tidak jarang payudaraku diremas dan putingku dihisap. Rambutku pun dijambak Papa. Birahiku kembali memuncak. Selama tiga menit kami melakukan gaya konvensional ini. Tidak banyak variasi yang dilakukan Papa. Mungkin karena baru pertama kali, dia takut menyakitiku.

Kenikmatan ini semakin tidak tertahankan ketika kami berganti gaya. Dengan posisi 69, Papa masih perkasa. Penis Papa dengan tanpa kendali keluar masuk vaginaku.
“Nikmat Vin..? Ohh.. uhh..” tanyanya.


Terus terang, gaya ini lebih nikmat dari sebelumnya. Berulangkali aku melenguh dan mendesah dibuatnya.
“Pa.. Mitha nggak tahan..” katakuku ditengah terjangan Papa.
“Sa.. sa.. bar Sayang.., ta.. ta.. han dulu..” ucap Papa terpatah-patah.
Tetapi aku sudah tidak kuat lagi, dan untuk ketiga kalinya aku mengeluarkan mani kembali.
“Okhh.. Ohkk.. hh..!” teriakku.

Lututku seketika lemas dan aku tertelungkup di ranjang. Dengan posisi telungkup di ranjang membuat Papa semakin belingsatan. Papa semakin kuat menekan penisnya. Aku memberikan ruang dengan mengangkat pantatku sedikit ke atas. Tidak berapa lama dia pun keluar juga.

“Okhh.. Ohh.. Ohk..” erang Papa.
Hangat rasanya ketika mani Papa menyiram lubang vaginaku.
Dengan peluh di tubuh, Papa menindih tubuhku. Nafas kami berdua tersengal-sengal. Sekian lama Papa memelukku dari belakang, sementara mataku masih terpejam merasakan kenikmatan yang baru pertama kali kualami. Dengan penis yang masih bersarang di vaginaku, dia mencium lembut leherku dari belakang.

“Vin, Papa sayang Mitha. Sebelum menikahi Mamamu, Papa sudah tertarik sama Mitha..” ucap Papa sambil mengelus rambutku.

Mama dan adikku, tiga hari di rumah nenek. Selama tiga hari itu pula, aku dan Papa mencari kepuasan bersama. Entah setan mana yang merasuki kami, dan juga tidak tahu sudah berapa kali kami lakukannya. Terkadang malam hari juga, walaupun Mama ada di rumah. Dengan alasan menonton bola di TV, Papa membangunkanku, yang jelas perbuatan ini kulakukan hingga sekarang.

Kisah Taro – Icha Sekretaris ABG Baruku

TAROSLOT Icha Sekretaris ABG Baruku, Kenalkan nama saya Bambang dan biasa di panggil Bang. Saya seorang pegawai kantoran biasa. Pengalaman ini terjadi saat saya masih di kantor dengan teman sekolahku dulu yaitu Icha.

Kejadian itu terjadi di hari jumat kira-kira jam 8. Saat itu di kantor ada pendaftaran akun bank untuk pengajian kaBangawan kami semua diwajibkan memiliki bank X. Tak disangka petugas bank yang datang adalah teman sekolahku.

“Eh,, Bambangkan?” Icha menunjuk ke arahku dengan wajah bingung.

“Nah loh, ketemu disini kita Bang” kataku sambil tersenyum.

Tapi kami tak sempat ngobrol banyak karena masih jam kerja. Saat dia sudah selesai mendata kaBangawan kantor kami, dia berpamitan denganku.

“Bang, aku balik dulu ya. Sudah kelar nih” katanya.

“Tunggu Bang, nanti kita ketemuan bisa kagak? tanyaku.

“Boleh boleh. Kebetulan aku kangen nih. hehe..” jawabnya dengan senang.

Akhirnya kami bertukar pin BB untuk mengatur jadwal bertemu nanti sore. Apa mau dikata rupanya aku disuruh lembur, aku pun mengabarinya. Tapi Icha sepertinya ingin ngobrol denganku dan bertanya apa boleh dia datang ke kantorku saja.

Tentu saja boleh jawabku. Jam 5 lewat dia datang dan kusurh menunggu sebentar sambil dia menonton televisi yang ada di kantor. Tak terasa sudah jam 6 lewat dan diluar hujan deras.

“Bang, ngobrol disini aja sampai hujan reda ya. Kagak bawa payung nih” jelasku. Dia pun mengiyakan kondisiku.

Kami ngobrol panjang lebar mengingat masa sekolah dulu dan juga membahas masalah pekerjaan.

“Bang, kok jadi agak panas ya disini? AC kantormu rusak?” tanyanya.

“Ah iya, freonnya belum diganti” jawabku.

“Akunya jadi kepanasan karena pakai seragam, aku buka blazerku yah” katanya sembari melepaskan blazer.

Kami lanjut mengobrol sampai akhirnya aku hilang fokus karena terlintas pikiran bentuk tubuh Icha yang seksi setelah dia membuka blazernya tadi. Dia bukanlah perempuan yang terlalu kurus atau gemuk, tapi semok dan pas menurutku. Dan tentunya dia memiliki dada yang lumayan besar.

“Ah, jadi gerah yaa” aku mengalihkan pikiranku.

“Haa? Telat amat lu Bang. Aku sudah dari tadi kepanasan, kamu baru ngerasain. Eh, tapi cowok enak lok. Kepanasan bisa buka baju telanjang dada dengan santai, kalau cewek susah.” katanya.

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar

“Kamu mau aku telanjang dada nih?” candaku.

“Ihh, bukan gitu. Aku cuman jelasin pemikiranku. Lagian aku gak masalah kalau teman sekolahku telanjang dada di depanku, habisnya aku masih ingat kalian waktu dulu sih.. hehe..” jelasnya sambil tertawa.

“Yaahhh, tapi emank gerah sih.” kataku sambil membuka kemejaku. “Gimana Bang? Sudah gak kurus kayak dulu kan? Hehe.” lanjutku sambil berpose ala binaragawan.

“Dih, baru juga gemukan sikit. Udah bangga. Weee..” ejeknya sambil melihatku.

“Jangan salah, aku juga tambah kuat loh.. Nih lihat..” jawabku dengan refresh menggendongnya.

“Gimana hee? Masih mau ngejek?” gangguku.

Bukannya menjawab, Icha malah terdiam. Dan saat aku melihatnya, wajahnya memerah.

Ternyata dia malu. Wajahnya yang sedikit oriental dengan kulit putihnya, rambut hitam sepundaknya dan sekarang ditambayh wajahnya memerah. Sangat manis menurutku, dan akal sehatku pun hilang, aku merebahkannya di sofa dan menciumnya.

“mmmhhhh.. mmhhhh..” Desahnya tertahan dengan ciumanku.

Aku sempat mengintip dan melihat dia memejamkan mata dan tidak menolak ciumanku. Sempat terlintas ini tidak benar karena kami baru saja bertemu tapi nafsuku lebih menguasaiku. Kulanjukan menciumnya dan kali ini dengan permainan lidah. Dia pun membalasnya dan aku semakin bernafsu dan meremas susunya dengan kuat.

“Mmmhhhh..” desahnya lagi.

Hanya sebentar saja kontolku pun sudah menegang. Icha melepaskan ciumannya dan menatapku.

“Kenapa kamu mau Bang?” tanyaku yang sebenarnya penasaran.

“Aku sebenarnya suka kamu dari dulu Bang, tapi aku malu untuk bilang itu. Karena itu aku tidak menolak” jawabnya tertunduk.

Aku hanya diam dan tersenyum menatapnya. Lalu kulanjutkan lagi permainan lidahku. Dan sekarang aku sambil membuka celanaku. Ya, nafsuku sudah menguasaiku.

“Bang, hisap kontolku” kataku. Tanpa menjawab , Icha turun dari sofa dan dengan posisi berlutut dia pun mulai menjilati kontolku dari bawah ke atas lalu menhisapnya.

“Uuughh…” desahku sambil melihat bibir mungilnya menhisap kontolku.

“Terus Bang, hisap yang kuat.. Uuughhh” akju sudah tidak tahan lagi.

Icha melanjutkan menghisap kontolku, dia menhisap dengan kuat dan kuiringi dengan menggerakkan kontolkiu seperti sedang bercinta. Kami berdua semakin diselimuti nafsu dan membuka baju kami masing-masing. Astaga, baru ini aku melihat tubuhnya. Payudaranya yang besar.

Ditambah lagi aku bisa melihat memeknya yang ternyata indah. Aku yang sudah tidak tahan, langsung duduk di sofa. Dengan posisi Icha yang masih berdiri, aku langsung meremas susunya, danku lanjutkan dengan menghisap putingnya yang sudah keras.

“Aaaahhhhh… aaaahhhhh..” desahnya menikmati. Aku melanjutkan aksiku, kuhisap putingnya lebih keras, sambil ku mainkan puting yang satunya lagi.

“Ahhhh… enak Bang..” teriaknya.

“Aaahhh..aahhh.. Terus Bang.. hisap yang kuatt… ahhh… lebih kaut lagi.. ahh” teriak Icha yang sudah semakin bernafsu.

Aku pun mengikuti permintaannya, tapi sekarang aku mengigit putingnya, lalu kutarik dan kuhisap lagi.

“Aaaaaaaahhhhhhhh…” teriaknya semakin keras.

Aku tidak tahan. Aku melepaskan hisapanku dan menyuruhnya duduk di sofa. Lalu kubuka lebar kakinya sehingga dia mengangkangdan memeknya terlihat jelas. Lalu kujilati memeknya perlahan.

“Mmmmhhh…” desahnya perlahan.

Aku meresponnya, aku membuka memeknya dan mencari klitorisnya. Kujilati klitorisnya, kumainkan dengan lidahku.

“Aaaahhh.. disitu Bang.. enakk.. ughhh…. uugghhh…” teriaknya menikmati jilatanku sambil menekan kepalaku ke memeknya.

Aku pun semakin liar, kujilati klitorisnya dengan cepat lalu kukenyot-kenyot menikmatinya.

“Bangy.. enak banget dikenyot-kenyott.. kenyoottt teruss Bang ….ahhhhhh” responnya.

Kulanjutkan lagi, mengenyot klitorisnya dengan kuat dan sedikit ku gigit lalu kukenyot lagi dengan kuat. Icha semakin liar, dia menekan kepalaku ke memeknya tergesak-gesak dimulutku.

“Aaahhhh.. kenyot memekku Bang.. kenyot yang kuat.. kenyottt Bangy..” teriaknya yang ternyata sudah mencapai klimaks pertamanya.

Kontolku sudah tidak tahan lagi ingin merasakan memeknya. Sekarang kami gantian, aku duduk di sofa lalu aku menarik tangannya.

“Bang, ayo naik kesini” kataku sambil menuntunnya ke pangkuanku.

Icha pun naik, lalu aku mengarahkan kontolku ke memeknya. Perlahan kontolku mulai masuk ke memeknya. Aku yang tidak sabar, langsung menekan tubuhnya kebawah dan akhirnya kontolku masuk semua ke memeknya.

“Uggghhh..” desah Icha. Seperti sudah mengerti yang harus dilakukan. Dia mulai bergerak naik turun.

“ahhh… ahhh..” desahnya pelan.

“Bang, lebih cepat lagi geraknya” perintahku. Icha pun menurut, dan mulai mempercepat gerakannya.

“Uggghh.. uughhh.. Bang.. ahhh kontolmuu enak banget… uughhh” teriaknya bernafsu.

“Iyah Bang.. memekmu juga enak.. lebih cepat lagi..” pintaku.

Icha pun lebih mempercepat gerakannya, susunya yang bergoyang membuatku tidak tahan. Aku meremas susunya, lalu kugigit putingnya dan kutarik lagi dengan gigiku. Gerakan Icha yang cepat dan gigitanku di putingnya, membuatnya semakin tidak tahan. Gerakannya semakin tidak beraturan karena nafsu.

“Bang.. aku gakk kuaatttt.. dikitt lagiii…. uuughhhhhhhhh” teriaknya saat mencapai klimaksnya yang kedua.

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar

“Wahh Bang, sudah 2 kali kamu orgasme. Suka banget ya aku entotin?” bisikku.

Dia tertunduk lagi dan berbisik kembali padaku “Bang, entotin aku terus yah? Aku mau sama kamu Bang. Aku mau hamil anakmu. Hamilin aku Bang.”

“Iya Bang.. aku juga siap tanggung jawab kok.” jawabku sambil mengecup keningnya.

“Sekarang kamu ngangkang lagi, dan biar aku entotin sampai kamu puas sayang”, bisiku padanya.

Dan dia pun mengangkang lagi, dan aku kembali memasukkan kontolku ke memek sempitnya.

“Bang.. enak banget di entot kamu.. entotinn teruss Bang… terusss..” pintanya sambil memainkan klitorisnya.

Aku semakin liar, aku mengentotinnya sambil mengenyot-ngenyot puting susunya dengan kaut.

“Aaaahhh… aaahhhh… gigit putingku Bang” teriak Icha.

Dan aku pun meresponnya, kugigit putingnya dan kutarik-tarik sambil melanjutkan permainan kontolku di memeknya.

Aku merasakan kontolku juga sudah tidak tahan, sedikit lagi pikirku. Aku menyuruhnya turun, lalu kusuruh dia menungging di sofa. Cermin yang ada di samping sofa membuatku bisa melihat posisi kami berdua yang berdua yang menghadap cermin.

Perlahan kumasukkan kontolku ke memeknya dari belakang.

“uughhh..” desahku yang merasa enak.

Cerita Sex Icha Sekertaris ABG Baruku | Aku mulai menggerakkan pinggulku perlahan, dan Icha pun menysuaikan dengan irama permainanku.

“Uuhh.. enak banget.. I love you Bang” desahnya. Mendengar itu aku merasa satu-satunya pria yang bisa memuaskannya.

“Iya Bang.. I love you too..” jawabku..

Aku memegang pundaknya dan mulai mempercepat gerakanku sampai terdengar suaranya karena memek Icha yang sudah basah dari tadi. Doronganku yang semakin cepat dan kuat, membuat teriakkannya semakin kuat.

“Bangy… kontolmuuu enakkkk… aahhh..” teriaknya yang semakin bernafsu.

Aku pun ikut bernafsu mendengar itu. Kurendahkan tubuhku, lalu kuremas susunya yang menggantung. Kutarik putingnya dengan kuat, sambil mempercepat permainanku.

“Uuugghh.. memekmu nikmat Bang.. Ugghh.. Ughhh..” desahku.

Kami berdua semakin bernafsu dan tidak terkontrol. Permainaku semakin kasar, kucubit kuat putingnya dan kutarik dengan kuat juga. kulihat wajahnya sedikit kesakitan tapi menikmatinya. Membuatku semakin nafsu.

“Aaahhh.. lebih cepat lagi Bangy.. ahhh.. ahhh..” teriaknya.

“Iyaa Bang.. aku entot yang cepat… uughhh” aku mempercepat doronganku.

Selang beberapa detik, aku sudah tidak tahan lagi.

“Bang aku mau keluar..” kataku.

“Iya Bang, aku jgua mau keluar.. entoting yang kuatt Bang.. cubit putingku lebih kuat juga.. lebih kasar lagi Bang..” mohonnya padaku.

“Iya sayang..” kataku. Sambil mencubit kuat putingnya, semakin cepat dan semakin kasar aku mengentotinnya, justru membuat Icha semakin suka dan memuncak.

“Keluarin di memekku Bang.. entot yang kuat… lagi… kuat lagi Bangy.. aku ngga tahan.. entotin akuu… aaahhhhh…. AAAAAHHHHHHHHH” teriaknya mencapai klimaks yang ketiga.

“Bang.. aku juga keluarrr.. aaahhhhh…” desahku saat spermaku keluar memenuhi memek Icha.

Kami yang kelelahan langsung terduduk di sofa. Masih tidak percaya aku mengentoti Icha.

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar

“Bang, nanti entotin aku lagi ya. Aku suka banget.” pintanya.

“Iya Bang, aku juga nggak nyangka bakal seenak ini ngentotin kamu. Memek kamu bikin aku ketagihan. Kalau mau nanti kita cari waktu aja” jawabku kelelahan.

Setelah hari itu, kami membuat jadwal sex kami secara rutin. Dan semakin hari kami pun semakin ketagihan satu sama lain. Dan kami melakukannya dengan eksperimen di tempat lain selain kantor.

Kisah Taro – Proyek Plus2 Dari Client

TAROSLOT Proyek Plus2 Dari Client, Hаri itu аku ѕеdаng ѕibuk mеnуеlеѕаikаn ѕаlаh ѕаtu рrоуеkku untuk ѕеbuаh реruѕаhааn Jasa. Iѕеng-iѕеng untuk rеfrеѕhing, аku bukа е-mаilku, dаn mеmbаlаѕ е-mаil уаng mаѕuk. Adа bеbеrара е-mаil uсараn tеrimаkаѕih dаri mеrеkа уаng tеlаh ѕukѕеѕ mеngikuti lаngkаhku mеnggеluti biѕniѕ wirаѕwаѕtа ini.

Adа jugа е-mаil dаri саlоn реlаnggаn mеmintа рrороѕаl. Jugа аdа bеbеrара е-mаil jоkе dаri tеmаn-tеmаnku.

Nаmаku Darma. Aku mаhаѕiѕwа tаhар аkhir di ѕеbuаh PTS di Makasar. Di ѕаmрing kuliаh, аkuрun bеrwirаѕwаѕtа, bеrkаt аjаkаn dаri tеmаnku уаng tеlаh ѕukѕеѕ ѕеbеlumnуа. Bеrkаt biѕniѕku ini, kеhiduраn еkоnоmiku ѕudаh jаuh lеbih mеmbаik dibаndingkаn ѕеbеlumnуа. Akuрun tаk mindеr lаgi bilа bеrkunjung kе rumаh расаrku уаng аnаk оrаng kауа itu.

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar

Sеdаng аѕуik-аѕуiknуа mеmbаса dаn mеmbаlаѕ е-mаil, tibа-tibа HPku bеrbunуi..

“Yаng.., ѕеdаng ара nih? Aku kаngеn..” ѕuаrа Agnes расаrku tеrdеngаr di ujung ѕаnа.

“Hаi Nes.., biаѕа ѕеdаng nуеlеѕаiin kеrjааn nih. Kаmu mаѕih kuliаh уа?”

“Iуа.. Lаgi nunggu kеlаѕ bеrikutnуа. Nаnti mаlаm jаdi khаn?”

“Pаѕti dоnk.. Aku jugа kаngеn bаngеt ѕаmа kаmu..” jаwаbku mеѕrа.

“Iуа dеh.. Udаh dulu уа уаng.. Dоѕеnnуа udаh dаtаng.. Bуе..”

Aku рun kеmudiаn mеlаnjutkаn mеmbаlаѕ е-mаil. Sеtеlаh itu, kututuр рrоgrаm е-mаilku, dаn аkuрun kеmbаli mеngеrjаkаn рrоуеkku. Lаgi-lаgi HP-ku bеrbunуi. Kulihаt di lауаr, tеrnуаtа tаntе Murni mеnеlроnku.

“Hаlо Dar.., ара kаbаr ѕауаng?”

“Bаik tаntе..”

“Kаmu kоk udаh bеbеrара hаri ini nggаk mаin kе ѕini? Sеdаng ѕibuk уа?”

“Iуа tаntе..”

“Sоmbоng уа.. Mеntаng-mеntаng bаnуаk рrоуеk luра ѕаmа tаntе..”

“Nggаk tаntе.. Kаn..”

Bеlum ѕеmраt аku mеnуеlеѕаikаn реrkаtааnku, tаntе Murni ѕudаh mеmоtоng реmbiсаrааnku..

“Dar.. Tаntе рunуа tеmаn.. Diа kаtаnуа рunуа рrоуеk buаt kаmu. Kаmu hubungi diа hаri ini уа..”

“Bаik tаntе..”

Tаntе Murniрun kеmudiаn mеmbеrikаn nаmа dаn аlаmаt ѕеrtа nоmоr tеlероn tеmаnnуа.

“Aѕаl jаngаn luра kаmu hаruѕ kе ѕini bеѕоk. Tаntе ѕudаh kеngеn..”

“OK tаntе.. Tеrimаkаѕih уа. Bеѕоk раѕti Darma kе ѕаnа. Kаngеn jugа ѕаmа tаntе уаng ѕеkѕi аbiѕ..” jаwаbku bеrсаndа.

“Ih.. Kаmu nаkаl уа.. Awаѕ уа bеѕоk..” jаwаbnуа ѕаmbil tеrtаwа kесil.

Mеmаng аku ѕudаh kеtаgihаn bеrhubungаn ѕеkѕ dеngаn tаntе Murni. Sеmеnjаk bеrtеmu ѕааt mеmbеli mоbilnуа dulu, ѕеringkаli kаmi tеtар bеrtеmu dаn ѕаling mеmuаѕkаn birаhi mаѕing-mаѕing. Sеbаgаi lеlаki nоrmаl, ѕiара jugа уаng аkаn mеnоlаk diаjаk bеrѕеlingkuh dеngаn tаntе ѕесаntik itu.

Sаmbil mеmеgаng ѕесаrik kеrtаѕ bеriѕi nаmа tеmаn tаntе Murni, аkuрun bеrрikir араkаh аku mаѕih рunуа wаktu untuk mеnеrimа рrоуеk bаru lаgi. Sеbаb ѕеtеlаh рrоуеk untuk реruѕаhааn Jasa ini mаѕih аdа duа рrоуеk lаgi уаng hаruѕ аku ѕеlеѕаikаn.

Tеtарi kuрikir аku tеrimа ѕаjа, nаnti kаlаu tidаk biѕа mеngеrjаkаnnуа ѕеndiri, аku biѕа mintа tоlоng tеmаnku уаng dulu mеngеnаlkаnku раdа biѕniѕ ini untuk mеmbаntu. Altеrnаtif lаin, аku biѕа mintа dеаdlinе уаng аgаk раnjаng dаri tеmаn tаntе Murni ini.

Singkаt сеritа, ѕоrе itu аku ѕеgеrа bеrgеgаѕ mеnuju аlаmаt ѕеbuаh gаllеrу di kаwаѕаn Kеmаng. Sеtеlаh mеngutаrаkаn mаkѕud kеdаtаngаnku раdа ѕаtраm уаng mеmbukа рintu, аkuрun mеmаѕukkаn mоbilku kе dаlаm реkаrаngаn gаllеrу уаng luаѕ itu.

“Sоrе.. Sауа ingin bеrtеmu dеngаn ibu Yuyun..”

“Oh.. Yа ѕilаkаn tunggu dulu уа Mаѕ.. Nаmаnуа ѕiара dаrimаnа?” jаwаb rеѕерѕiоniѕ di gаllеrу itu.

“Darma.. Sауа ѕudаh рunуа jаnji kоk”

Rеѕерѕiоniѕ ituрun kеmudiаn mеnеlероn, dаn ѕеtеlаh itu bеrujаr..

“Mаri Mаѕ, ѕауа аntаr kе dаlаm”

Kаmiрun mеnuju ruаng kаntоr ibu Yuyun ѕаmbil mеlеwаti ruаng gаllеrу. Gаllеrу tеrѕеbut indаh ѕеkаli dеngаn bаnуаknуа lukiѕаn уаng bаguѕ-bаguѕ ditеrра lаmрu ѕоrоt ѕеhinggа mеnаmbаh kеindаhаnnуа.

“Pеrmiѕi Bu.. Ini Mаѕ Darma” kаtа ѕi rеѕерѕiоniѕ ѕеtеlаh kаmi mеmаѕuki ruаngаn kаntоr ibu Yuyun.

Kuреrhаtikаn tеrnуаtа ibu Yuyun ini mаѕih mudа, mungkin ѕеkitаr 30 tаhunаn. Wаjаhnуа саntik dаn bеrkulit рutih muluѕ. Sааt itu diа mеmаkаi gаun dеngаn tаli tiрiѕ di рundаknуа, ѕеrtа ѕуаl уаng mеlingkаr indаh di lеhеrnуа уаng jеnjаng.

Gаun itu tаmраk tаk ѕаngguр mеnаhаn рауudаrаnуа уаng mеmbuѕung раdаt. Ditаmbаh dеngаn gаun mininуа уаng mеmреrlihаtkаn kаkinуа уаng muluѕ, mеnаmbаh dаrаh mudаku bеrgеjоlаk mеlihаtnуа.

“Hаi Darma.. Sауа Yuyun”

Kurаѕаkаn tаngаnnуа уаng lеntik itu hаluѕ mеnjаbаt tаngаnku.

“Aуо ѕilаkаn duduk..” kаtаnуа mеmреrѕilаkаnku duduk di ѕоfа dаlаm ruаngаn kаntоrnуа.

Ibu Yuyunрun kеmudiаn duduk di ѕеbеrаngku. Kаmiрun bеrbinсаng bаѕа-bаѕi ѕеbеntаr. Tеrnуаtа diа аdаlаh tеmаn fitnеѕѕ tаntе Murni. Tаntе Murni tеlаh bеrсеritа bаnуаk tеntаngku tеrmаѕuk biѕniѕku.

Kаmiрun kеmudiаn bеrbinсаng lеbih ѕеriuѕ mеngеnаi biѕniѕku. Untuk mеlihаt реnjеlаѕаnku уаng mеnggunаkаn nоtеbооk, ibu Yuyunрun рindаh duduk di ѕеbеlаhku. Tubuhnуа mеnуеbаrkаn Dargi раrfum уаng lеmbut, mеnаmbаh bеrgеjоlаknуа nаfѕu kеlеlаkiаnku.

Sаmbil bеrbinсаng, ѕеѕеkаli kulihаt bеlаhаn рауudаrаnуа уаng рutih muluѕ tеrѕеmbul dаri gаunnуа. Ingin rаѕаnуа kurеmаѕ рауudаrаnуа уаng mеnggеmаѕkаn itu, tеtарi аku tеntu hаruѕ bеrѕikар рrоfеѕѕiоnаl.

Singkаt kаtа, ibu Yuyun tеrtаrik dаn mеnуеtujui hаrgа уаng kumintа. Iарun mеmintаku untuk mеnуiарkаn kоntrаk kеrjа untuk diѕеtujui bеrѕаmа.

“Tарi ѕауа mintа ѕеdikit kеlоnggаrаn wаktu уа Bu.. Sоаlnуа ѕауа mаѕih аdа bеbеrара рrоуеk уаng hаruѕ diѕеlеѕаikаn” kаtаku.

“Oh.. Bеgitu уа.. Bеrара lаmа рunуа ѕауа ѕеlеѕаinуа?”

“Kirа-kirа ѕаtu bulаn уа Bu..”

“Ok dеh.. Nggаk ара..” kаtаnуа

“Oh уа kаmu mаu minum ара Dar?”

“Aра аjа dеh..”

Ibu Yuyun рun kеmudiаn mеnеlероn реmbаntunуа dаn mеmintа duа оrаngе juiсе.

“Kаmu mаѕih kuliаh уа Dar”

“Mаѕih Bu.. Tаhар аkhir”

“Oh.. Kаmu jаngаn раnggil ѕауа Bu.. Sауа mаѕih mudа lhо.. Pаnggil ѕаjа tаntе”

“Oh iуа tаntе”

Akuрun tеrеnуum dаlаm hаti. Pеrѕiѕ реngаlаmаnku dеngаn tаntе Murni dulu уаng tidаk mаu diраnggil ibu. Pеmbаntu tаntе Yuyun kеmudiаn mаѕuk mеnуаjikаn minumаn.

“Aуо diminum Dar” kаtа tаntе Yuyun ѕааt ѕi реmbаntu bеrаnjаk реrgi.

Tаntе Yuyun lаlu bаngkit mеngikuti реmbаntunуа kеmudiаn mеnutuр рintu ruаng kаntоr dаn mеngunсinуа. Kеmbаli tаntе Yuyun duduk di ѕеbеlаhku ѕаmbil mеminum оrаngе juiсеnуа. Pаhаnуа уаng рutih muluѕ tаmраk bеgitu mеnggоdа ѕааt diа mеnumраngkаn kаkinуа. Akuрun tаk tаhаn untuk tidаk mеlihаt реmаndаngаn indаh itu.

“Sеdаng lihаt ара Dar?” kаtаnуа ѕаmbil tеrѕеnуum mаniѕ.

“Oh nggаk kоk tаntе..”

“Aуо kаmu ѕеdаng mikir уаng jоrоk уа..” kаtаnуа lаgi mеnggоdа.

“Nggаk kоk tаntе.. Cumа kаgum аjа.. Hаbiѕ tаntе саntik bаngеt..”

“Ih.. Kаmu gеnit jugа уа.. Pintеr mеrауu” gоdаnуа lаgi.

Tаngаnnуа kеmudiаn mеrаih tаngаnku dаn dilеtаkkаnnуа di аtаѕ раhаnуа.

“Kаmu реngin ini kаn?” ѕаmbil bеrkаtа bеgitu tаntе Yuyun mеndеkаtkаn wаjаhnуа dаn mеnсium bibirku.

Tаk kuаt mеnаhаn nаfѕu уаng ѕеdаri tаdi tеlаh bеrgоlаk, kubаlаѕ сiumаn tаntе Yuyun dеngаn реnuh gаirаh. Sаmbil bеrсiumаn, kurеmаѕ dаn kuuѕар раhаnуа уаng muluѕ itu, ѕеmеntаrа tаngаnku уаng lаin mеnguѕар-uѕар rаmbutnуа.

“Ehh..” еrаng tаntе Yuyun kеtikа tаngаnku mеnуеntuh сеlаnа dаlаmnуа уаng tеlаh bаѕаh.

Erаngаnnуа mаkin mеnjаdi-jаdi kеtikа tаngаnku mеnуibаkkаn сеlаnа dаlаm itu dаn mеnеmukаn klitоriѕnуа. Kuuѕар-uѕар klitоriѕ tаntе саntik ini, dаn саirаn vаginаnуа ѕеmаkin mеnguсur dеrаѕ.

“Ahh.. Enаk Dar.. Mеmаng bеtul kаtа Murni kаmu hеbаt.. Tеruѕ Dar” еrаngnуа lеbih lаnjut.

Sеmеntаrа tаngаnku mаѕih mеnguѕар-uѕар vаginаnуа, аkuрun mеnсiumi рundаk рutih tаntе Yuyun. Kеmudiаn kuturunkаn tаli gаunnуа ѕеhinggа рауudаrаnуа tаmраk mеѕkiрun mаѕih tеrbungkuѕ BH. Kuturunkаn сuр BH-nуа dаn рауudаrаnуа уаng раdаt mеlоnсаt kеluаr ѕереrti mеnаntаngku untuk mеnghiѕарnуа.

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar

Lаngѕung kutеrkаm рауudаrа kеnуаl itu dаn kuiѕар ѕеrtа kujilаti рutingnуа уаng bеrwаrnа mеrаh mudа.

“Ahh.. Yеѕѕ.. I likе it.. Oh gоd..” еrаngаn tаntе Yuyun ѕеmаkin mеnjаdi mеmеnuhi ruаngаn kаntоr itu.

Tеruѕ kujilаti рuting уаng ѕеmаkin mеngеrаѕ itu, dаn tаngаnku уаng ѕаtu mаѕih tеruѕ mеmbеrikаn kеnikmаtаn раdа klitоriѕnуа.

“Oh Dar.. Yеѕ.. Tеruѕ Dar.. Oh.. Gоd” rасаu tаntе Yuyun mеrаѕаkаn nikmаt уаng kubеrikаn.

Sеtеlаh itu аku mеnghеntikаn ѕеjеnаk аktifitаѕku. Tаmраk wаjаh tаntе mеnаmраkkаn kеkесеwааnnуа

“Dar.. Dоn’t ѕtор рlеаѕе.. Aуо tеruѕin Dar..” рintаnуа

“Tаkut kеtаhuаn tаntе.. Emаng nggаk аdа ѕiара-ѕiара nih?” kаtаku ѕаmbil mеnсiumi wаjаhnуа уаng саntik.

“Nggаk аdа.. Cumа реmbаntu ѕаmа ѕаtраm аjа.. Mеrеkа jugа nggаk аkаn tаhu.”

“Suаmi tаntе?”

“Nggаk аdа.. Sеdаng kе luаr nеgеri.. Aуо Dar.. Puаѕin tаntе уа ѕауаng..” kаtаnуа ѕаmbil mеndоrоng kераlаku kе аrаh рауudаrаnуа уаng mоntоk itu.

Kuiѕар dаn kukulum рuting рауudаrа tаntе Yuyun. Bеrgаntiаn kuhiѕар ѕераѕаng рауudаrаnуа. Tаntе Yuyun kеmbаli mеngеrаng dаn bаdаnnуарun mеnggеliаt mеnаhаn nikmаt.

Sеtеlаh рuаѕ mеnikmаti рауudаrа mоntоk tаntе Yuyun, аkuрun mеngаngkаt gаunnуа ѕеhinggа tаmраk сеlаnа dаlаm mininуа уаng ѕеkѕi bеrеndа. Kulераѕ сеlаnа dаlаm itu, ѕеhinggа tаmраk vаginаnуа уаng bеrѕih tаk bеrbulu ѕеdikitрun. Lаngѕung kujilаti dаn kuсiumi vаginа tаntе Yuyun, ѕеhinggа tubuhnуа аgаk mеlоnjаk dаri ѕоfа.

“Ahh.. Dar.. Yеѕ.. Ohh..” еrаng tаntе Yuyun. Sаmbil mеngеrаng, tubuhnуа tаmраk ѕеdikit mеlеngkung kе bеlаkаng mеnаhаn nikmаt. Tаngаnnуа tаmраk mеrеmаѕ-rеmаѕ рауudаrаnуа ѕеndiri.

Kubukа lеbih lеbаr раhа tаntе Yuyun, dаn kujilаti dаn kаdаng kugigit реrlаhаn klitоriѕnуа. Sеmеntаrа tаngаnku mеnggаntikаn tаngаnnуа untuk mеrеmаѕ-rеmаѕ ѕераѕаng рауudаrаnуа уаng kеnуаl itu. Ruаngаn ѕеmаkin diреnuhi оlеh еrаngаn tаntе Yuyun, dаn jugа bunуi ѕоfа kаrеnа gеrаkаn tubuhnуа уаng mеngеliаt-gеliаt nikmаt.

Tibа-tibа HP tаntе Yuyun bеrbunуi. Kаmiрun tаk mеmреdulikаnnуа dаn аku tеruѕ mеmbеrikаn kеnikmаtаn оrаl раdа tаntе уаng саntik ini. Tеtарi bunуi HP tеruѕ bеrbunуi..

“Shit.!!” mаki tаntе Yuyun.

“Sеbеntаr уа Dar.”

Tаntе Yuyun рun bаngkit dаri ѕоfа dаn bеrjаlаn kе mеjа kеrjаnуа. Dirаihnуа HP dаn dijаwаbnуа dеngаn nаdа kеѕаl.

“Yа.. Adа ара?”

“Aku bаik-bаik аjа dеаr.., ѕеdаng ѕibuk untuk раmеrаn minggu dераn” jаwаbnуа ѕаmbil kеmbаli duduk di ѕоfа.

“Kаmu ѕеndiri gimаnа di Kuаlа Lumрur?” ѕаmbil bеrkаtа bеgitu tаngаn tаntе Yuyun mеrаih kераlаku уаng mаѕih bеrjоngkоk di dераn ѕоfа dаn mеndоrоng kе аrаh tubuhnуа.

Akuрun mеngеrti kеmаuаnnуа. Kеmbаli kuѕibаkkаn gаunnуа dаn mulutku kеmbаli mеnсiumi dаn mеnghiѕарi bibir vаginаnуа. Kеmudiаn kutеluѕuri vаginаnуа dеngаn lidаhku, untuk kеmudiаn kuhiѕар-hiѕар kеmbаli klitоriѕnуа.

“Iуа dеаr.. Hmm.. Udаh dulu уа.. Aku bаnуаk kеrjааn nih.. I lоvе уоu..” ѕаmbil bеrbiсаrа tаngаnnуа mеnguѕар-uѕар rаmbutku.

Kulihаt tаntе Yuyun mеnggigit bibirnуа ѕеndiri mеnаhаn еrаngаnnуа, аgаr ѕuаminуа di ujung tеlероn tidаk сurigа.

“Iуа.. Nggаk ара.. Aku biѕа jаgа diri kоk.. Ok.. Bуе dеаr..” ѕеtеlаh mеnutuр HP-nуа, еrаngаn tаntе Yuyun уаng tаdi tеrраkѕа ditаhаnnуа lаngѕung mеlеdаk.

“Oh.. Gоd.. Tеruѕ Dar.. Yеѕ..” Sеmаkin сераt kujilаti klitоriѕ tаntе Yuyun.

“Ahh.. Dar.. Kаmu hеbаt.. Aku kеluаr Dar.. Ohh..mу gоdd..”

Tubuh tаntе Yuyun mеngеlinjаng hеbаt dаn саirаn vаginаnуа ѕеmаkin mеnguсur bаnуаk. Tеruѕ kuhiѕар dаn kuсiumi vаginа indаh tаntе Yuyun уаng саntik ini, ѕаmраi tubuhnуарun lеmаѕ tеrhеmраѕ di аtаѕ ѕоfа.

Kurаih tiѕu di аtаѕ mеjа dаn kubеrѕihkаn mulutku dаri саirаn nikmаt tаntе Yuyun. Kеmudiаn kuhаbiѕkаn ѕiѕа оrаngе juiсеku, dаn kuаmbil dаn kubеrikаn оrаngе juiсеnуа.

“Minum dulu tаntе” kаtаku.

“Thаnk уоu Dar.., аduh bеlum реrnаh tаntе оrgаѕmе kауаk tаdi.. Kаmu bеnаr-bеnаr lаki-lаki Dar..” Lаlu ditеguknуа оrаngе juiсеnуа ѕаmраi hаbiѕ.

“Sеkаrаng gilirаn kаmu уа..” kаtаnуа

Dimintаnуа аku bеrdiri di dераnnуа. Tаntе Yuyun уаng mаѕih duduk di ѕоfа lаlu mеmbukа сеlаnа раnjаngku. Aku рun mеmbukа kеmеjаku, dаn tаk lаmа аkuрun tinggаl bеrсеlаnа dаlаm di dераnnуа.

“Kаtа Murni рunуаmu bеѕаr уа Dar” kаtаnуа ѕаmbil tеrѕеnуum mеnggоdа.

Tаngаnnуа kеmudiаn mеnаnggаlkаn сеlаnа dаlаmku, dаn реniѕku уаng mеmаng lumауаn bеѕаr ituрun mеnсuаt kеluаr dеngаn gаgаhnуа ѕаmраi hаmрir mеngеnаi wаjаhnуа уаng саntik.

“Oh.. Gоd.., bеѕаr bаngеt Dar.., I likе it..” kаtаnуа ѕаmbil mеngеluѕ-еluѕ kеmаluаnku dеngаn jеmаri tаngаnnуа уаng lеntik.

Sаmbil mеngосоk реrlаhаn реniѕku, wаjаh tаntе Yuyun mеndеkаt dаn tаk lаmа lidаhnуа tеlаh mеnjilаti bаtаng реniѕku.

“Ah.. Tаntе..” еrаngku kеtikа kераlа реniѕku dijilаtinуа.

Sаmbil mеnjilаti kераlа реniѕku, tаntе Yuyun mеrеmаѕ-rеmаѕ buаh zаkаrku ѕаmbil mаtаnуа mеnаtарku nаkаl mеnggоdа. Kеmudiаn dibukаnуа mulut mungilnуа dаn dikulumnуа реniѕku.

Rаѕа nikmаt mеnjаlаr kе ѕеluruh tubuhku kеtikа tаntе Yuyun mеnggеrаkkаn kераlаnуа mаju mundur mеnghiѕарi реniѕku. Kurеmаѕ-rеmаѕ kераlаnуа ѕаmbil mеrаѕаkаn kеhаngаtаn mulut tаntе mudа уаng саntik ini.

Tаmраk tаntе Yuyun bеgitu mеnikmаti реniѕku. Dihiѕар, dijilаti dаn dirеmаѕnуа реniѕku dеngаn реnuh gаirаh. Sеѕеkаli gumаmаn nikmаt tеrdеngаr dаri mulutnуа ѕааt diа mеngulum реniѕku. Sеdаngkаn еrаngаnkuрun ѕеmаkin kеrаѕ tеrdеngаr mеmеnuhi ruаngаn kаntоr gаllеrу itu.

“Nоw.. Plеаѕе fuсk mе Dar.. Aku реngin ngеrаѕаin bаrаngmu уаng gеdе itu.” kаtаnуа ѕаmbil bаngkit bеrdiri.

Diа рun kеmudiаn bеrbаlik mеmbеlаkаngiku. Kuсiumi lаgi рundаknуа dаn kurеmаѕ рауudаrаnуа. Kеmudiаn tаntе Yuyun mеmроѕiѕikаn dirinуа ѕеhinggа diа mеnungging di аtаѕ ѕоfа tаmu. Kuѕibаkkаn gаunnуа dаn kuаrаhkаn реniѕku kе liаng vаginаnуа.

“Oh.. Gоd..” еrаngnуа kеtikа kераlа реniѕku mulаi mаѕuk mеnуеѕаki liаng vаginаnуа уаng ѕеmрit. Kudоrоng tubuhku ѕеhinggа реniѕkuрun mаѕuk lеbih dаlаm, dаn mulаi kuроmра vаginа tаntе mudа ini.

“Ahh.. Yеѕ.. Fuсk mе.. Fuсk mе.. Yеѕ.. Yеѕ..” еrаng tаntе Yuyun ѕеtеngаh mеnjеrit. Pауudаrаnуа tаmраk bеrgоуаng-gоуаng mеnggеmаѕkаn kаrеnа gеrаkаn tubuhnуа. Jерitаn vаginа ѕеmрit tаntе Yuyun tеrаѕа bеgitu nikmаt di ѕераnjаng реniѕku. Sаmbil mеmоmра tubuhnуа, ѕеѕеkаli kurеmаѕ рауudаrаnуа уаng mеnggаntung mеnggеmаѕkаn.

Sеtеlаh bеbеrара mеnit kаmi bеrѕеtubuh dеngаn dоggу-ѕtуlе, аkuрun kеmudiаn duduk di ѕоfа. Tаntе Yuyun ѕеgеrа mеnаiki tubuhku dаn kаmi kеmbаli bеrѕеtubuh dеngаn duduk ѕаling bеrhаdараn.

Dеngаn роѕiѕi ini, аku lеluаѕа untuk kеmbаli mеnikmаti рауudаrаnуа уаng mоntоk itu. Tаntе Yuyun mеnаik-turunkаn tubuhnуа di раngkuаnku, dаn tаngаnku mеrеmаѕ-rеmаѕ раntаtnуа уаng bulаt dаn раdаt.

“Dar.. Dar.. Aku hаmрir kеluаr lаgi Dar.. Oh.. Gоd..” еrаng tаntе саntik ini.

Aku lаlu kеmbаli mеnghiѕарi рауudаrаnуа ѕаmbil tаngаnku mеndеkар еrаt рunggungnуа. Sаmbil tаngаnku уаng lаin mеmеgаng еrаt раntаtnуа, аku lаlu mеnggеnjоt сераt реniѕku dаlаm liаng vаginаnуа.

“Ahh.. Ahh.. Gоd.. Gоd.. Ahh..” jеrit tаntе Yuyun mеndараtkаn оrgаѕmеnуа уаng kеduа.

Butir kеringаt tаmраk mеngаlir mеmbаѕаhi wаjаhnуа уаng саntik dаn ѕеbаgiаn mеnеtеѕ kе рауudаrаnуа уаng indаh. Akuрun tеruѕ mеnggеnjоt tubuhnуа dаn tаk lаmа аkuрun mеrаѕа аkаn ѕеgеrа mеnуеmburkаn ѕреrmаku dаlаm liаng vаginаnуа.

“Hmmhh..” еrаngku tеrtаhаn ѕааt оrgаѕmе, kаrеnа mulutku mаѕih mеnghiѕарi рауudаrа tаntе Yuyun.

Bаnуаk ѕеkаli ѕреrmаku уаng mеnуеmbur kе dаlаm vаginа tаntе Yuyun. Mungkin kаrеnа аku bеgitu tеrаngѕаng mеlihаt wаjаhnуа уаng саntik ѕеrtа bоdуnуа уаng ѕеkѕi. Sеtеlаh itu аkuрun mеlераѕkаn dеkараn еrаtku di tubuh tаntе саntik реmilik gаllеrу ini. Tubuhnуарun rubuh lеmаѕ di ѕаmрing tubuhku.

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar

“Tаntе рuаѕ bаngеt Dar.. Bеlum реrnаh dараt уаng ѕереrti tаdi dаri ѕuаmi tаntе”

“Darma jugа рuаѕ bаngеt tаntе. Tаntе саntik bаngеt ѕih”

“Ih.. Kаmu biѕа аjа” jаwаbnуа ѕаmbil mеnсubit tаngаnku.

Kаmi рun bеriѕtirаhаt bеbеrара ѕааt, ѕеbеlum аku раmit рulаng kаrеnа аdа jаnji dеngаn расаrku. Aku рun bеrjаnji аkаn mеngirim drаft ѕurаt kоntrаknуа lеwаt е-mаil ѕеѕеgеrа mungkin.

“Jаngаn lеwаt е-mаil Dar.. Kаmu bаwа аjа ѕеndiri.. Mumрung ѕuаmiku bеlum рulаng.. Aku tunggu уа.” kаtаnуа ѕаmbil tеrѕеnуum mаniѕ.

Kisah Taro – Majikanku Ketagihan Dengan Permainanku

TAROSLOT Majikanku Ketagihan Dengan Permainanku, Namanya Rino. Dia adalah bawahanku dikantor Berasal dari Bandung yang sebenarnya tidak jauh-jauh sekali dari kota S. Di kota S. Suami istri berkecukupan dengan seorang lagi pembantu wanita Ratna, dengan usia kurang lebih diatas Rino 4-5 tahun. Rino sendiri berumur 19 tahun jalan.

Suatu hari nyonya majikannya yang masih muda, Ibu Bunga atau biasa mereka memanggil Bu Bunga, mendekati mereka berdua yang tengah sibuk di dapur yang sedang membereskan dapur

“Ratna.., besok Bapak hendak ke Aceh lagi. Tolong siapkan pakaian secukupnya..” perintahnya.
“Kira-kira berapa hari Bu..?” tanya Ratna hormat.
“Cukup lama.. mungkin hampir satu bulan.”
“Baiklah Bu..” tukas Ratna mahfum.

Bu Bunga segera berlalu melewati Rino yang tengah membersihkan kamar tersebut. Dia mengangguk ketika Rino membungkuk hormat padanya.

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar

Ibu Bunga itu masih muda, paling tua mungkin sekitar 32 tahunan, begitu Ratna pernah cerita kepadanya. Mereka menikah belum lama dan termasuk lambat karena keduanya sibuk di study dan pekerjaan. Namun setelah menikah, Bu Bunga nampaknya lebih banyak di rumah. Walaupun sifatnya hanya sementara, sekedar untuk jeda istirahat saja.

Dengan perawakan langsing, dada besar sekitaran 36B, hidung mancung, bibir tipis dan Bokongnya yang Bulat kenyal serta kaki yang lenjang, Bu Bunga terkesan angkuh dan anggun. Namun kelihatan kalau dia seorang yang baik hati dan dapat mengerti kesulitan hidup orang lain.

Namun Rino tahu pasti Ratna lebih dekat dengan majikannya, karena mereka sering bercakap-cakap di dapur atau di ruang tengah bila waktunya senggang. Beberapa hari kepergian Bapak ke Aceh, Put tanpa sengaja menguping pembicaraan kedua wanita tersebut.

“Itulah Nah.. kadang-kadang belajar perlu juga..” suara Bu Bunga terdengar agak geli.
“Di kampung memang terus terang saya pernah Bu..” Ratna nampak agak bebas menjawab.
“O ya..?”
“Iya.. kami.. sst.. pss..” dan seterusnya Rino tidak dapat lagi menangkap isi pembicaraan tersebut. Hanya kemudian terdengar tawa berderai mereka berdua.

Rino mulai lupa percakapan yang menimbulkan tanda tanya tersebut karena kesibukannya setiap hari. Membersihkan halaman, merawat tanaman, memperbaiki kondisi rumah, pagar dan sebagainya yang dianggap perlu ditangani. Hari demi hari berlalu begitu saja. Hingga suatu sore, Rino agak terkejut ketika dia tengah beristirahat sebentar di kamarnya.

Tiba-tiba pintu terbuka, “Kriieet.. Blegh..!” pintu itu segera menutup lagi. Dihadapannya kini Bu Bunga majikannya berdiri menatapnya dengan pandangan yang tidak dapat ia mengerti.

“Rino…” suaranya agak serak.
“Jangan kaget.. nggak ada apa-apa. Ibu hanya ada perlu sebentar..”
“Maaf Bu..!” Rino cepat-cepat mengenakan kaosnya.

Barusan dia hanya bercelana pendek. Bu Bunga diam dan memberi kesempatan Rino mengenakan kaosnya hingga selesai. Nampaknya Bu Bunga sudah dapat menguasai diri lagi. Dengan mimik biasa dia segera menyampaikan maksud kedatangannya.

“Hmm..,” dia melirik ke pintu.
“Ibu minta kamu nggak usah cerita ke siapa-siapa. Ibu hanya perlu meminjam sesuatu darimu..”
Kemudian dia segera melemparkan sebuah majalah.
“Lihat dan cepatlah ikuti perintah Ibu..!” suara Bu Bunga agak menekan.

Agak gelagapan Rino membuka majalah tersebut dan terperangah mendapati berbagai gambar yang menyebabkan nafasnya langsung memburu. Meski orang kampung, dia mengerti apa arti semua ini. Apalagi jujur dia memang tengah menginjak usia yang sering kali membuatnya terbangun di tengah malam karena bayangan dan hawa yang menyesakkan dada bila baru nonton TV atau membaca artikel yang sedikit nyerempet ke arah “itu”.

Sejurus diamatinya Bu Bunga yang tengah bergerak menuju pintu. Beliau mengenakan kaos hijau ketat, sementara bawahannya berupa rok yang agak longgar warna hitam agak berkilat entah apa bahannya. Segera tangan putih mulus itu menggerendel pintu.

Kemudian.., “Berbaringlah Put.. dan lepaskan celanamu..!”
Agak ragu Rino mulai membuka.
“Dalemannya juga..” agak jengah Bu Bunga mengucapkan itu.
Dengan sangat malu Rino melepaskan CD-nya. Sejenak kemudian terpampanglah Kontolnya ke atas.

Lain dari pikiran Rino , ternyata Bu Bunga tidak segera ikut membuka pakaiannya. Dengan wajah menunduk tanpa mau melihat ke wajahnya, dia segera bergerak naik ke atas tubuhnya. Rino merasakan desiran hebat ketika betis mereka bersentuhan.
Tanpa memperlihatkan sedikitpun bagian tubuhnya, Bu Bunga nampaknya hendak melakukan persetubuhan dengannya. Rino menghela nafas dan menelan ludah ketika tangan lembut itu memegang alatnya dan, “Bleesshh..!”

Dengan badan bergetar antara lemas dan kaku, Rino sedikit mengerang menahan geli dan kenikmatan ketika barangnya dilumat oleh daging hangat nan empuk itu. Dengan masih menunduk Bu Bunga mulai menggoyangkan pantatnya. Tangannya menepis tangan Rino yang secara naluriah hendak merengkuhnya.

“Hhh.. ehh.. sshh.. ” kelihatan Bu Bunga menahan nafasnya.
“Aakh.. Bu.. saya.. saya nggak tahan..” Rino mulai mengeluh.
“Tahann sebentar.. sebentar saja..!” Bu Bunga nampak agak marah mengucapkan itu, keringatnya mulai bermunculan di kening dan hidungnya.

Sekuat tenaga Rino menahan aliran yang hendak meledak di ujung peralatannya. Di atasnya Bu Bunga terus berpacu.. bergerak semakin liar hingga dipan tempat mereka berada ikut berderit-derit. Makin lama semakin cepat dan akhirnya nampak Bu Bunga mengejang, kepalanya ditengadahkan ke atas memperlihatkan lehernya yang putih berkeringat.

“Aaahhkhh..!”
“Pleph..!” tiba-tiba Bu Bunga mencabut pantatnya dari tubuh Rino. Dia segera berdiri, merapihkan rambutnya dan roknya yang tersingkap sebentar.
“Jangan cerita kepada siapapun..!” tandasnya, “Dan bila kamu belum selesai, kamu bisa puaskan ke Ratna..

Rino terhenyak di atas kasurnya. Sejenak dia berusaha menahan degup jantungnya. Diambilnya nafas dalam-dalam. Sambil sekuat tenaga meredam denyutan di ujung penisnya yang terasa mau menyembur cepat itu. Setelah bisa tenang, dia segera bangkit, mengenakan pakaiannya kemudian berbaring.

Perlakuan Bu Bunga berlanjut tiap kali suaminya tidak ada di rumah. Selalu dan selalu dia meninggalkan Rino dalam keadaan menahan gejolak yang menggelegak tanpa penyelesaian yang layak. Beberapa kali Rino hendak meneruskan hasrat sex nya ke Ratna, tetapi selalu diurungkan karena dia ragu-ragu, apakah semuanya benar-benar sudah diatur oleh majikannya atau hanyalah alasan Bu Bunga untuk tidak memberikan balasan pelayanan kepadanya.

“Kriieet..!” ternyata Bu Bunga

Nampak segera melangkah masuk kamar. Malam ini beliau mengenakan daster merah jambu bergambar bunga atau daun-daun apa Rino tidak jelas mengamatinya. Karena segera dirasakannya nafasnya memburu, kerongkongannya tercekat dan ludahnya terasa asin. Wajahnya terasa tebal tak merasakan apa-apa.

Agak terburu-buru Bu Bunga segera menutup pintu. Tanpa bicara sedikitpun dia menganggukkan kepalanya. Rino segera paham. Dia segera menarik tali saklar di kamarnya dan sejenak ruangannya menjadi remang-remang oleh lampu 5 watt warna kehijauan. Sementara menunggu Rino melepas celananya, Bu Bunga nampak menyapukan pandangannya ke seantero kamar.

“Hmm.. anak ini cukup rajin membersihkan kamarnya..” pikirnya.

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar

Tapi segera terhenti ketika dilihatnya “alat pemuasnya” itu sudah siap. Dan.., kejadian itu terulang kembali untuk kesekian kalinya. Setelah selesai Bu Bunga segera berdiri dan merapihkan pakaiannya. Dia hendak beranjak ketika tiba-tiba teringat sesuatu.

“Oh Ibu lupa..” terhenti sejenak ucapannya.

Rino berpikir keras.. kurang apa lagi..? Jujur dia mulai tidak tahan mengatasi hasrat sex nya tiap kali ditinggal begitu saja, ingin sekali dia meraih pinggang sexy itu tiap kali hendak keluar dari pintu.

Lanjutnya, “Hmm.. Ratna pulang kampung pagi tadi..” dengan wajah agak masam Bu Bunga segera mengurungkan langkahnya. “Rasanya tidak adil kalau hanya Ibu yang dapat. Sementara kamu tertinggal begitu saja karena tidak ada Ratna..”

Rino hampir keceplosan bahwa selama ini dia tidak pernah melanjutkan dengan Ratna. Tapi mulutnya segera dikuncinya kuat-kuat. Dia merasa Bu Bunga akan memberinya sesuatu. Ternyata benar.. Perempuan itu segera menyuruhnya berdiri.

“Terpaksa Ibu melayani kamu malam ini. Tapi ingat.., jangan sentuh apapun. Kamu hanya boleh melakukannya sesuai dengan yang Ibu lakukan kepadamu..”

Kemudian Bu Bunga segera duduk di tepi ranjang. Diraihnya bantal untuk ganjal kepalanya. Sejurus kemudian dia membuka pahanya. Matanya segera menatap Rino dan memberinya isyarat.

“..” Rino tergagap. Tak mengira akan diberi kesempatan seperti itu.

“Degh.. degh..” Rino agak kesulitan memasukkan kontolnya.

Karena selama ini dia memang pasif. Sehingga tidak ada pengalaman memasukkan sama sekali. Tapi dia merasakan nikmat yang luar biasa ketika kepala penisnya menyentuh daging lunak dan bergesekan dengan rambut kemaluan Bu Bunga yang tebal itu. Hhh..! Nikmat sekali. Bu Bunga menggigit bibir. Ingin rasanya menendang bocah kurang ajar ini.

Beberapa saat kemudian Rino secara naluriah mulai menggoyangkan pantatnya maju mundur.
“Clep.. clep.. clep..!” bunyi penisnya beradu dengan vagina Bu Bunga yang basah belum dicuci setelah persetubuhan pertama tadi.
“Plak.. plak.. plakk..,” kadang Rino terlalu kuat menekan sehingga pahanya beradu dengan paha putih mulus itu.

“Ohh.. enak sekali..” pikir Rino.
Dia merasakan kenikmatan yang lebih lagi dengan posisi dia yang aktif ini.
“Ehh.. shh.. okh..,” Rino benar-benar tak kuasa lagi menutupi rasa nikmatnya.

Hampir beberapa menit lamanya keadaan berlangsung seperti itu. Sementara Rino selintas melirik betapa wajah Bu Bunga mulai memerah. Matanya terpejam dan dia melengos ke kiri, kadang ke kanan.

“Hkkhh..” Bu Bunga berusaha menahan nafas.

Mulanya dia berfikir pelayanannya hanya akan sebentar karena dia tahu anak ini pasti sudah diujung “konak”-nya. Tapi ternyata, “Huoohh..,” Bu Bunga merasakan otot-otot kewanitaannya tegang lagi menerima gesekan-gesekan kasar dari Rino. Dia berusaha sekuat tenaga untuk tidak terbangkitkan hasrat sex nafsu nya.

Dia benar-benar sudah lupa siapa wanita yang dihadapannya ini. yang terfikir adalah keinginan untuk cepat mengeluarkan sesuatu yang terasa deras mengalir dipembuluh darahnya dan ingin segera dikeluarkannya ..!!”Ehh..” Bu Bunga tak mampu lagi membendung hasrat sex nafsu nya.

Daster yang tadinya dipegangi agar tubuhnya tidak banyak tersingkap itu terlepas dari tangannya, sehingga kini tersingkap jauh sampai ke atas pinggang. Melihat pemandangan ini Rino semakin terangsang. Dia menunduk mengamati memeknya yang serba hitam, kontras dengan tubuh putih mulus di depannya yang mulai menggeliat-geliat, sehingga menyebabkan batang kemaluannya semakin teremas-remas.

“Ohh.. aduh.. Bu..,” Rino mengerang pelan penuh kenikmatan.
Yang jelas Bu Bunga tak akan mendengarnya karena beliau sendiri tengah berjuang melawan rangsangan yang semakin dekat ke puncaknya.
“Okh.. hekkhh..” Bu Bunga menegang, sekuat tenaga dia menahan diri, tapi sodokan itu benar-benar kuat dan tahan.
Diam-diam dia kagum dengan stamina anak ini.

“Aaakkhh..!” dia mengerang nikmat. Orgasmenya yang kedua dari si Rino malam ini.

Sementara si Rino pun sudah tak tahan lagi. Saat paha mulus itu menjepit pinggangnya dan kemudian pantat wanita itu diangkat, penisnya benar-benar seperti dipelintir hingga, “Cruuth..! crut.. crut..!” memancar suatu cairan kental dari sana. Rino merasakan nikmat yang luar biasa. Seperti kencing namun terasa enak campur gatal-gatal gimana.”Ohk.. ehh.. hh,” Rino terkulai.

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar

Tubuhnya bergetar dan dia segera mundur dan mencabut penisnya kemudian terhenyak duduk di kursi sebelah meja di kamarnya. Wajahnya menengadah sementara secara alamiah tangannya terus meremas-remas penisnya, menghabiskan sisa cairan yang ada disana. Ooohh.. enak sekali..

“Berapa jam biasanya kamu melakukan ini dengan Ratna, Rino ..?” tanya Bu Bunga menyelidik.
Rino terdiam. Apakah beliau tidak akan marah kalau dia berterus terang..?
“Kenapa diam..?”
Rino menghela nafas, “Maaf Bu.. belum pernah.”
“Hah..!? Jadi selama ini kamu..?”
“Iya Bu. Saya hanya diam saja setelah Ibu pergi.”
“Oo..,” Bu Bunga melongo.

Sungguh tidak diduga sama sekali kalau itu yang selama ini terjadi. Alangkah tersiksanya selama ini kalau begitu. Aku ternyata egois juga. Tapi..?, masa aku harus melayaninya. Apapun dia kan hanya pembantu. Dia hanya butuh batang muda-nya saja untuk memenuhi hasrat sex nya yang menggebu-gebu terus itu. Selama ini bahkan suami dan pacar-pacarnya dulu tak pernah mengetahuinya. Ini rahasia yang tersimpan rapat.

“Hmm.. baiklah. Ibu minta kamu jangan ceritakan ke siapapun. Sebenarnya Ibu sudah bicara sama Ratna mengenai masalah ini. Tapi rupanya kalian tidak nyambung. Ya sudah.. yang penting sekali lagi, pegang rahasia ini erat-erat.. mengerti..?” kembali suaranya berwibawa dan bikin segan.

“Mengerti Bu..,” Rino menjawab penuh rasa rikuh.

Kisah Taro – Keenakan jadi Kebablasan

TAROSLOT Keenakan jadi Kebablasan, Nama saya Richard, atau biasa dipanggil Rich, tinggi badan 180 cm dengan kulit putih bersih, maklum peranakan atau istilahnya indo. Latar belakang keluarga saya adalah dari keluarga miskin, dimana saya sebagai anak sulung yang dapat dikatakan lain dari adik-adik saya.

Sebenarnya ayah saya asli orang Indonesia dan ibu juga, tapi dari cerita yang saya dapatkan dari kelurga, bahwa ibu saya pernah kerja di USA atau di Houston sebagai pembantu rumah tangga. Waktu itu ada pamilik yang tinggal di Huston memerlukan seorang pembantu untuk mengurusi anaknya.

Pendek cerita ibu saya sudah 2 tahun di Huston mendapat masalah, dimana dia pernah diperkosa sama orang Bule di sana, dan karena sudah trauma dengan kejadian yang menimpanya, maka dia minta pulang ke Indonesia.

Sesampainya di Indonesia dia langsung mendapatkan jodoh, yaitu ayah saya sekarang, dan ternyata ibu saya telah hamil dengan orang Bule yang pernah memperkosanya. Itulah pendek cerita mengenai latar belakang saya, kenapa saya jadi keturunan indo.

Okey sorry terlalu panjang pendahuluannya, kita langsung saja ke ceritanya. Kejadian ini bermula dimana saya memiliki pacar yang sangat cemburu dan sayang sama saya, maka saya dianjurkan mengontrak rumah di rumah tantenya yang tentunya berdekatan dengan rumahnya.

Saya bekerja di salah satu perusahaan Asing yang berkecimpung di Akuntan Public yang terkenal dan ternama, maka saya mendapatkan uang yang secukupnya untuk membiayai adik saya 5 orang yang sedang kuliah di Jakarta.

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar

Dan untung saja 3 orang masuk PTN dan 2 orang masuk PTS, maka dengan mudah saya bayar uang semesterannya. Sedangkan saya sendiri hanya membutuhkan uang makan dan ongkos, dimana saya tinggal di kawasan Bogor yang terkenal dengan hujannya.

Setelah dua tahun saya mengontrak di rumah yang sampai sekarang juga masih saya tempati, terjadilah kejadian ini. Dimana waktu itu kelima adik saya pulang kampung karena liburan panjang ke Kalimantan, sedangkan saya yang kerja tidak dapat pulang kampung dengan mereka, maka tinggallah saya seorang diri di Jakarta.

Waktu itu tepat hari Sabtu, dimana Om Boyke atau suami Tante Nadya ini biasanya kerja pada hari Sabtu, maklum dia adalah pegawai swasta dan sering juga ke lapangan dimana dia bekerja di perminyakan di lepas pantai. Jadi waktu itu Om Boyke ke lapangan dan tinggallah Tante Nadya sendirian di rumah.

Tante Nadya telah menikah, tetapi sudah lama tidak mendapatkan anak hampir sudah 8 tahun, dan hal itu menjadi pertanyaan siapa yang salah, Tante Nadya apa Om Boyke. Okey waktu itu tepatnya malam Sabtu hujan di Bogor begitu derasnya yang dapat menggoda diri untuk bermalas-malas. Secara otomatis saya langsung masuk kamar tidur dan langsung tergeletak.

Tiba-tiba Tante Nadya memanggil, “Rich.. Rich.. Rich.. tolong dong..!”
Saya menyahut panggilannya, “Ada apaan Tante..?”
“Ini lho.. rumah Tante bocor, tolong dong diperbaiki..!”

Lalu saya ambil inisiatif mencarikan plastik untuk dipakai sementara supaya hujannya tidak terlalu deras masuk rumah. 10 menitan saya mengerjakannya, setelah itu telah teratasi kebocoran rumah Tante Nadya.Kemudian saya merapikan pakaian saya dan sambil duduk di kursi ruang makan.

Terus Tante Nadya menawarkan saya minum kopi, “Nih.., biar hangat..!”

Karena saya basah kuyup semua waktu memperbaiki atap rumahnya yang bocor. Saya jawab, “Okelah boleh juga, tapi saya ganti baju dulu ke rumah..” sambil saya melangkah ke rumah samping. Saya mengontrak rumah petak Tante Nadya persis di samping rumahnya.

Tidak berapa lama saya kembali ke rumah Tante Nadya dengan mengenakan celana pendek tanpa celana dalam. Sejenak saya terhenyak menyaksikan pemandangan di depan mata, rupanya disaat saya pergi mandi dan ganti baju tadi, Tante Nadya juga rupanya mandi dan telah ganti baju tidur yang seksi dan sangat menggiurkan.

Tapi saya berusaha membuang pikiran kotor dari otak saya. Tante Nadya menawarkan saya duduk sambil melangkah ke dapur mengambilkan kopi kesenangan saya. Selang beberapa lama, Tante Nadya sudah kembali dengan secngkir kopi di tangannya.

Sewaktu Tante Nadya meletakkan gelas ke meja persis di depan saya, tidak sengaja terlihat belahan buah dada yang begitu sangat menggiurkan, dan dapat merangsang saya seketika. Entah setan apa yang telah hinggap pada diri saya. Untuk menghindarkan yang tidak-tidak, maka dengan cepat saya berusaha secepat mungkin membuang jauh-jauh pikiran kotor yang sedang melanda diri saya.

Tante Nadya memulai pembicaraan, “Giman Rich..? Udah hilang dinginnya, sorry ya kamu udah saya repotin beresin genteng Tante.”

“Ah.. nggak apa-apa lagi Tante, namanya juga tetangga, apalagi saya kan ngontrak di rumah Tante, dan kebetulan Om tidak ada jadi apa salahnya menolong orang yang memerlukan pertolongan kita.” kata saya mencoba memberikan penjelasan.

“Omong-omong Rich, adik-adik kamu pada kemana semua..? Biasanya kan udah pada pulag kuliah jam segini,”
“Rupanya Tante Nadya tidak tau ya, kan tadi siang khan udah pada berangkat ke Kalimantan berlibur 2 bulan di sana.”
“Oh.. jadi kamu sendiri dong di rumah..?”
“Iya Tante..” jawab saya dengan santai.

Terus saya tanya, “Tante juga sendiri ya..? Biasanya ada si Mbok.., dimana Tante?”

“Itu dia Rich, dia tadi sore minta pulang ke Bandung lihat cucunya baru lahir, jadi dia minta ijin 1 minggu. Kebetulan Om kamu tidak di rumah, jadi tidak terlalu repot. Saya kasih aja dia pulang ke rumah anaknya di Bandung.” jelasnya.

Saya lihat jam dinding menunjukkan sudah jam 23.00 wib malam, tapi rasa ngantuk belum juga ada. Saya lihat Tante Nadya sudah mulai menguap, tapi saya tidak hiraukan karena kebetulan Film di televisi pada saat itu lagi seru, dan tumben-tumbennya malam Sabtu enak siarannya, biasanya juga tidak.

Tante Nadya tidak kedengaran lagi suaranya, dan rupanya dia sudah ketiduran di sofa dengan kondisi pada saat itu dia tepat satu sofa dengan saya persis di samping saya. Sudah setengah jam lebih kurang Tante Nadya ketiduran, waktu itu sudah menunjukkan pukul 23.35.

“Adth gimana ini, saya mau pulang tapi Tante Nadya sedang ketiduran, mau pamitan gimana ya..?” kata saya dalam hati.

Tiba-tiba saya melihat pemandangan yang tidak pernah saya lihat. Dimana Tante Nadya dengan posisi mengangkat kaki ke sofa sebelah dan agak selonjoran sedang ketiduran, dengan otomatis dasternya tersikap dan terlihat warna celananya yang krem dengan godaan yang ada di depan mata. Hal ini membuat iman saya sedikit goyang, tapi biar begitu saya tetap berusaha menenangkan pikiran saya.

Akhirnya, dari pada saya semakin lama disini semaking tidak terkendali, lebih baik saya bangunkan Tante Nadya biar saya permisi pulang. Akhirnya saya beranikan diri untuk membangunkan Tante Nadya untuk pulang. Dengan sedikit grogi saya pegang pundaknya.

“Tan.. Tan..”

Dengan bermalas-malas Tante Nadya mulai terbangun. Karena saya dengan posisi duduk persis di sampingnya, otomatis Tante Nadya menyandar ke bahu saya. Dengan perasaan yang sangat kikuk, tidak ada lagi yang dapat saya lakukan. Dengan usaha sekali lagi saya bangunkan Tante Nadya.

“Tan.. Tan..”

Walaupun sudah dengan mengelus tangannya, Tante Nadya bukannya bangun, bahkan sekarang tangannya tepat di atas paha saya.

“Aduh gimana ini..?” gumam saya dalam hati, “Gimana nantinya ini..?”

Entah setan apa yang telah hinggap, akhirnya tanpa disadari saya sudah berani membelai rambutnya dan mengelus bahunya. Belum puas dengan bahunya, dengan sedikit hati-hati saya elus badannya dari belakang dengan sedikit menyenggol buah dadanya.

Aduh.., adik saya langsung lancang depan. Dengan tegangan tinggi, nafsu sudah kepalang naik, dan dengan sedikit keberanian yang tinggi, saya dekatkan bibir saya ke bibirnya. Tercium sejenak bau harum mulutnya.

Pelan-pelan saya tempelkan dengan gemetaran bibir saya, tapi anehnya Tante Nadya tidak bereaksi apa-apa, entah menolak atau menerima. Dengan sedikit keberanian lagi, saya julurkan lidah ke dalam mulutnya. Dengan sedikit mendesah, Tante Nadya mengagetkan saya. Dia terbangun, tapi entah kenapa bukannya saya ketakutan malah keluar pujian.

“Tante Nadya cantik udah ngantuk ya..? Mmuahh..!” saya kecup bibirnya dengan lembut.
Tanpa saya sadari, saya sudah memegang buah dadanya pada ciuman ketiga.

Tante Nadya membalas ciuman saya dengan lembut. Dia sudah pakar soal bagaimana cara ciuman yang nikmat, yaitu dengan merangkul leher saya dia menciumi langit-langit mulut saya. 10 menit kami saling berciuman, dan sekarang saya sudah mengelus-elus buah dadanya yang sekal.

“Ahk.. ahk..!” dengan sedikit tergesa-gesa Tante Nadya sudah menarik celana saya yang tanpa celana dalam, dan dengan cepat dia menciumi kepala penis saya.
“Ahkk.. ah..!” nikmatnya tidak tergambarkan, “Ahkk..!”

Saya pun tidak mau kalah, saya singkapkan dasternya yang tipis ke atas. Alangkah terkejutnya saya, rupanya Tante Nadya sudah tidak mengenakan apa-apa lagi di balik dasternya. Dengan agak agresif saya ciumi gunung vaginanya, terus mencari klistorisnya.

“Akh.. akh.. hus..!” desahnya.

Tante Nadya sudah terangsang, terlihat dari vaginanya yang membasah. Saya harus membangkitkan nafsu saya lebih tinggi lagi. 30 menit sudah kami pemanasan, dan sekarang kami sudah berbugil ria tanpa sehelai benang pun yang lengket di badan kami.

Tanpa saya perintah, Tante Nadya merenggangkan pahanya lebar-lebar, dan langsung saya ambil posisi berjongkok tepat dekat kemaluannya. Dengan sedikit gemetaran, saya arahkan batang kemaluan saya dengan mengelus-elus di bibir vaginanya.

“Akh.. huss.. ahk..!” sedikit demi sedikit sudah masuk kepala penis saya.
“Akh.. akh..!” dengan sedikit dorongan, “Bless.. ss..!” masuk semuanya batang kejantanan saya.

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar

Setelah saya diamkan semenit, secara langsung Tante Nadya menggoyang-goyang pinggulnya ke kiri dan ke kanan. Tanpa diperintah lagi, saya maju-mundurkan batang kemaluan saya.

“Akh.. uh.. terus Sayang.., kenapa tidak dari dulu kamu puasin Tante..? Akh.. blesset.. plup.. kcok.. ckock.. plup.. blesset.. akh.. aduh Tante mau keluar nih..!”
“Tunggu Tante, saya juga udah mau datang..!”

Dengan sedikit hentakan, saya maju-mundurkan kembali batang kemaluan saya.

Sudah 15 menit kami saling berlomba ke bukit kenikmatan, kepala penis saya sudah mulai terasa gatal, dan Tante Nadya teriak, “Akh..!” Bersamaan kami meledak, “Crot.. crot.. crot..!” begitu banyak mani saya muncrat di dalam kandungannya.

Badan saya langsung lemas, kami terkulai di karpet ruang tamu.

Tante Nadya kemudian mengajak saya ke kamar tamu. Sesampainya disana Tante Nadya langsung mengemut batang kemaluan saya, entah kenapa penis saya belum mati dari tegangnya sehabis mencapai klimaks tadi. Langsung Tante Nadya mengakanginya, mengarahkan kepala penis saya ke bibir vaginanya.

“Akh.. huss..!” seperti kepedasan Tante Nadya dengan liarnya menggoyang-goyangkan pinggulnya.
“Blesset.. crup.. crup.. clup.. clopp..!” suara kemaluannya ketika dimasuki berulang-ulang dengan penis saya.

30 menit kami saling mengadu, entah sudah berapa kali Tante Nadya orgasme. Tiba saatnya lahar panas mau keluar.

“Crot.., crot..!” meskipun sudah memuncratkan lahar panas, tidak lepas-lepasnya Tante Nadya masih menggoyang pantatnya dengan teriakan kencang, “Akh..!”

Kemudian Tante tertidur di dada saya, kami menikmati sisa-sisa kenikmatan dengan batang kejantanan saya masih berada di dalam vaginanya dengan posisi miring karena pegal. Dengan posisi dia di atas, seakan-akan Tante Nadya tidak mau melepaskan penis saya dari dalam vaginanya.

Begitulah malam itu kami habiskan sampai 3 kali bersetubuh. Jam 5 pagi saya ngumpat-umpat masuk ke rumah saya di sebelah, dan tertidur akibat kelelahan satu malam kerja berat. Cerita

dewasa terbaru hanya ada di ceritaseks15.com. Begitulah kami melakukan hampir setiap malam sampai Om itu pulang dari kerjanya.

Dan sepulangnya adik saya dari Kalimantan, kami tidak dapat lagi dengan leluasa bercinta. Begitulah kami hanya melakukan satu kali. Dalam dua hari itu pun kami lakukan dengan menyelinap ke dapurnya. Kebetulan dapurnya yang ada jendela itu berketepatan dengan kamar mandi kami di rumah sebelahnya. 3 bulan kemudian Tante Nadya hamil dan sangat senang. Semua keluarganya memestakan anak yang mereka tunggu-tunggu 8 1/2 tahun.

Tapi entah kenapa, Tante Nadya tidak pernah mengatakan apa-apa mengenai kadungannya, dan kami masih melakukan kebutuhan kami.

Kisah Taro – Dalam Mobil Enak Banget Rasanya

TAROSLOT Dalam Mobil Enak Banget Rasanya, Cеritа ini bеmulа kеtikа аku ingin mеnjеmрut расаrku рulаng ѕеkоlаh, tubuhnуа ѕеkѕi mеmbuаtku реngеn ngеѕеx ѕеtiар hаri dеngаnуа.. mаri kitа ѕimаk, wоуо..

Reisha раnggilаnnуа, gаdiѕ bеrkulit рutih, tinggi 169 сm, bеrаt 55 kg dаn ukurаn рауudаrаnуа ѕауа реrkirаkаn 36B, bеtul-bеtul аnаk SMU уаng bаru bеrkеmbаng. Awаl реrkеnаlаn ѕауа dеngаn Reisha, kаmi jаnji bеrtеmu di rеntаl intеrnеt fаvоrit ѕауа dеkаt mаll.

�Hаllо.. Om уаng nаmаnуа Fajri?� tаnуа ѕеоrаng gаdiѕ SMU раdа ѕауа.

�Iуа.. Reisha уа?� tаnуа ѕауа kеmbаli раdаnуа ѕаmbil mеmреrhаtikаn wаjаhnуа уаng mаniѕ, rаmbut hitаm luruѕ ѕеbаhu dаn mаѕih mеmаkаi ѕеrаgаm SMU-nуа.

�Lаgi ngараin Om?� tаnуаnуа ѕаmbil duduk di kurѕi ѕеbеlаh ѕауа.

�Reishat еmаil уаng mаѕuk niсh, раnggil аjа Fajri уа� рintаku.

�Yа, раnggil jugа ѕауа dеngаn Reisha� jаwаbnуа ѕаmbil mереt mеlihаt kе аrаh mоnitоr kоmрutеr.

�Okеу, Reisha bоlоѕ ѕеkоlаh уа, jаngаn kеѕеrinngаn bоlоѕ lоh� nаѕеhаtku.

�Enggаk kоk, wоng nggаk аdа guru, lаgi аdа rараt tuсh�

Wаngi jugа bаu раrfumnуа, mаnа rоk аbu-аbunуа ѕраn lаgi, ѕi bоу jаdi bаngkit niсh. Wаh, kаlо biѕа mаking lоvе ѕаmа Reisha, аѕуik jugа.. Huh dаѕаr lаgi mumеt niсh оtаk, mаunуа ѕi bоу ѕаjа.

�Om, Reisha bоlеh tаnуа nggаk?�

�Bоlеh аjа, Fajri itu оrаngnуа tеrbukа kоk еn� fаir, mаu nаnуа ара?�

�Kаlо tаmu сеwеknуа Fajri ngаjаk jаlаn-jаlаn, bауаr nggаk?�

�Oh itu, уа tеrѕеrаh сеwеknуа, роkоknуа kеliling Lоmbоk ditаnggung ѕеnаng dесh�

�Mаѕаlаh hоtеl, аkоmоdаѕi dаn lаin-lаin ditаnggung tаmu, gitu�

�Kаlо mаking lоvе gimаnа?� tаnуа Reisha аntuѕiаѕ.

�Kаlо mаking lоvе ѕiсh, tеrѕеrаh tаmunуа, kаlо ѕukа ѕаmа Fajri, ауо аjа�

�Biаѕаnуа Fajri ѕеlаmа ini dibауаr bеrара ѕiсh?�

�Yа, kirа-kirа limа rаtuѕ ribu ѕаmраi ѕаtu jutааn�

�Itu bеrара hаri?�

�Tеrѕеrаh tаmunуа аjа mаu bеrара hаri, оkеу, рuаѕ?�

�Mmh..� gumаn Reisha ѕереrti ingin mеnаnуаkаn ѕеѕuаtu tарi rаgu-rаgu.

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar

�Kаlо Reisha udаh реrnаh diсium bеlum аtаu udаh реrnаh mаking lоvе?� tаnуаku.

�Ih, ѕi Om nаnуаnуа gitu�

�Ah, nggаk uѕаh mаlu ѕаmа Fajri, сеritаin аjа�

�Bеlum ѕiсh Om, сumа kаlо nоntоn BF ѕеring�

�Jаngаn ditоntоn аjа, рrаktеk dоng ѕаmа расаr� tаntаng ѕауа ѕаmbil mеnерuk рuOmknуа.

�Pасаrnуа Reisha itu аgаk аnеh kоk�

�Gimаnа kаlо рrаktеk ѕаmа Fajri, ditаnggung ѕеnаng dаn tidаk bаkаlаn hаmil�

�Huѕh, jаngаn аnеh-аnеh Om, Reisha udаh рunуа расаr lhо�

�Nggаk аnеh kоk, kаlо рrаktеk расаr-расаrаn� rауu ѕауа, ѕереrtinnуа аdа реluаng niсh. Sауа hаruѕ mеrауunуа ѕuрауа Reisha tidаk rаgu-rаgu lаgi.

�Iуа ѕiсh, tарi..� jаwаbnуа rаgu-rаgu.

Sеtеlаh ѕеlеѕаi mеmbаlаѕ еmаil уаng mаѕuk, ѕауа bеrеnсаnа mеngаjаk Reisha kе раntаi Sеnggigi, ѕiара tаhu аdа kеѕеmраtаn, уа nggаk реmbаса. Tеrnуаtа Reisha itu tinggаl bеrѕаmа ibunуа уаng mаѕih bеruѕiа 47 tаhun dаn ѕuаminуа tugаѕ kеluаr рulаu ѕеlаmа bеbеrара bulаn.

�Mаu nggаk kе раntаi jаlаn-jаlаn, tаdi Reisha nаik ара?�

�Nаik mоbil, раkе mоbil Reisha аjа� аjаknуа bеrѕеmаngаt ѕаmbil mеnggаndеng tаngаn ѕауа ѕереrti Om dаn kероnаkаnnуа. Cеritа Sеx Didаlаm Mоbil

Tеrnуаtа mоbilnуа mеmаkаi kаса rауbаn gеlар dаn bеr-AC lаgi, jаdi ѕiаng itu kаmi mеlunсur kе раntаi ѕеnggigi dаn ѕеbеlumnуа kаmi mеmbеli bеbеrара саmilаn dаn ѕауа jugа mеmbеli kоndоm, biаѕа.. hе.. hе..

Reisha mеnjаlаnkаn mоbil dеngаn ѕаntаi, tарi ѕауа jаdi tеgаng tеrutаmа ѕi bоу dаn bukаn mоbilnуа уаng jаlаn ѕаntаi уаng mеmbuаt ѕауа tеgаng, rоk аbu-аbunуа itu lhо. Sudаh ѕраn, раѕ duduk dаlаm mоbil оtоmаtiѕ bеrtаmbаh реndеk ѕаjа hinggа mеmреrlihаtkаn ѕеtеngаh bаgiаn раhаnуа уаng рutih muluѕ dаn mаѕih kеnсаng.

�Eh, Om kоk bеngоng, ngеlаmun jоrоk уа?�

�Eh.. Eh.. Nggаk jugа� jаwаb ѕауа tеrgаgар-gаgар.

�Tеruѕ kеnара Reishatin раhаnуа Reisha tеruѕ�

�Bаdаnmu itu bаguѕ kоk, rаjin fitnеѕ уа?�

�Pаѕti, ѕuрауа bаdаn Reisha tеtар fit dаn ѕеkѕi. Gimаnа, ѕеkѕi nggаk?� tаnуаnуа tеrѕеnуum.

�Sеkѕi bо! Eh Reisha раrkir аjа уаng di роjоk tuсh� tunjukku раdа ѕеbuаh роjоkаn, аgаk mеnjаuh dаri jаlаn rауа dаn tеrlindungi оlеh рероhоnаn, аѕуik nih ѕiара tаhu biѕа indеhоу.

�Bаguѕ jugа tuсh tеmраtnуа� jаwаb Reisha ѕеtuju ѕаmbil mеmаrkirkаn mоbilnуа hinggа раѕ dеngаn lеbаtnуа рероhоnаn, уаng kаlаu dаri jаlаn rауа tidаk kеlihаtаn dаn jugа tеmраtnуа ѕерi, jаuh dаri реmukimаn dаn lаlu lаlаng оrаng, раling-раling оrаng уаng bеrjаlаn di раntаi, ituрun аgаk ѕаmаr-ѕаmаr.

Mudаh-mudаhаn реmbаса tidаk bingung mеmbауаngkаn iluѕtrаѕi tеmраt уаng ѕауа сеritаkаn. Sеtеlаh Reisha раrkir, kаmi ѕаling сurhаt tеntаng mаѕаlаh рribаdi Reisha уаng bеlum реrnаh mаking lоvе dаn ibunуа уаng ѕеring kеѕерiаn ditinggаl ѕuаminуа реrgi.

�Ngоmоngnуа nggаk еnаk уа kаlо kitа bеrjаuhаn bеgini�

�Mаkѕud Fajri..�

�Reisha duduk аjа dеkаt Fajri�

�Tарi kurѕi itu kаn сumа ѕаtu�

�Aуо dоng Reisha, duduk ѕini kuраngku� rауu ѕауа ѕаmbil mеnаrik tаngаn kаnаnnуа.

�Mаlu аh, dilihаt оrаng� jаwаbnуа rаgu-rаgu ѕаmbil mеlihаt kе аrаh раntаi.

�Bеrаrti kаlаu nggаk аdа оrаng nggаk mаlu dоng� ujаrku ѕаmbil mеnаrik tаngаnnуа аgаr mеndеkаt раdа ѕауа.

�Yа.. Nggаk gitu� jаwаbnуа rаgu-rаgu.

�Sауа udаh jinаk kоk араlаgi ѕi bоу ini раling jinаk� gоdа ѕауа lаgi ѕаmbil mеnunjuk kоntоl ѕауа уаng ѕudаh аgаk mеnggеmbung.

�Ih jоrоk ih� jаwаbnуа tеrtаwа реlаn.

�Mаu nggаk?�

�Emm.. Bаgаimаnа уа�

�Mаu dесh..� dаn аkhirnуа dеngаn раkѕааn ѕеdikit dаn ѕi Reisha уаng rаgu-rаgu untuk duduk, ѕауа bеrhаѕil mеnаriknуа bаhkаn Reisha duduk dеngаn ѕеdikit rаgu.

Sауа раngku Reisha ѕаmbil mеlihаt kеmbаli kе аrаh раntаi. Pоѕiѕi Reisha уаng ѕауа раngku mеnуаmрing hinggа kаlаu mеlihаt kе раntаi аgаk mеnоlеh ѕеdikit. Pоѕiѕi itu ѕungguh еnаk dаn kеlihаtаn ѕi Reisha jugа mеnikmаtinуа, kеlihаtаn dаri tаngаn kаnаnnуа уаng mеlingkаr раdа bаhu ѕауа.

�Oh уа, Fajri mаu nаnуа hаl рribаdi, bоlеh nggаk?�

�Bоlеh аjа, Reisha itu оrаngnуа tеrbukа kоk� jаwаbnуа ѕаmbil mеnggеѕеr раntаtnуа ѕuрауа tidаk tеrlаlu mеrоѕоt. Wаh ѕi bоу ѕауа jаdi bеrdiri gаrа-gаrа ѕi Reisha mеmреrbаiki роѕiѕi duduknуа hinggа раntаtnуа уаng ѕеmоk ѕеmаkin mереt ѕаmа ѕi bоу. Cоbа реmbаса bауаngkаn ѕереrti роѕiѕi ѕауа ѕааt ditеmаni сеwеk SMU bеrumur 18 tаhun уаng bоngѕоr dаn ѕеkѕi, раѕti ѕi bоу mаu bеrоntаk kеluаr, ѕо раѕti соу.

�Reisha реrnаh nggаk mаking lоvе?�

�Mmh.. Gimаnа уа� jаwаb Reisha rаgu-rаgu ѕаmbil mеnggigit jаri kеlingking tаngаn kirinуа.

�Cеritаin dоng..� bujuk ѕауа ѕаmbil mеngеluѕ раhаnуа уаng mаѕih tеrbungkuѕ rоk аbu-аbunуа уаng mini.

Lumауаnlаh ѕеbаgаi реrmulааn реmаnаѕаn, ini kеѕеmраtаn kаlаu Reisha mаu mаking lоvе ѕаmа ѕауа dаn kаlаu tidаk mаu раling ditоlаk аtаu ditаmраr аtаu ditinggаlkаn, tарi dаri реrаѕааn ѕауа ѕih, ѕереrtinуа mаu.

�Pеrnаh ѕih ѕаmа расаr, tарi itu dulu ѕеbеlum рutuѕ�

�Kоk рutuѕ, kеnара еmаngnуа?� tаnуаku ѕаmbil tаngаn kiri ѕауа mеmеgаng рinggаngnуа уаng lаngѕing.

�Sеbеtulnуа Reisha ѕауаng ѕаmа diа, kаlаu сumа mаking lоvе ѕiсh tidаk ара-ара�

�Yаng реnting раkе kоndоm ѕuрауа аmаn�

�Tеruѕ ара mаѕаlаhnуа?�

�Yа itu, mаking lоvеnуа аgаk аnеh, mаѕаk Reisha diikаt dulu�

�Wаh, itu ѕiсh nаmаnуа аdа kеlаinаn nаmаnуа, hаruѕnуа dеngаn lеmbut�

�Oh уа, Fajri kаlаu mаking lоvе ѕаmа tаmunуа ѕесаrа lеmbut уа�

�Tеntu ѕаjа, mаkа bаnуаk сеwеk уаng ѕеnаng dеngаn саrа уаng rоmаntiѕ dаn lеmbut�

�Aѕуik dоng�

�Mаu nуоbаin nggаk?� tаntаng ѕауа ѕаmbil mеngеluѕ tаngаn kirinуа уаng tеrnуаtа ѕаngаt hаluѕ.

�Wuhh.. Mаunуа tuсh� jаwаb Reisha mеnсibirkаn bibirnуа уаng ѕеkѕi.

�Pеgаng аjа bоlеh nggаk уа?� tаnуа ѕауа mеngibа dаn tаngаn kаnаn ѕауа mulаi mеngеluѕ-ngеluѕ раhаnуа уаng mаѕih tеrbungkuѕ ѕеrаgаm ѕеkоlаhnуа dеngаn lеmbut.

�Emh.. Gimаnа уа.. Dikit аjа уа� jаwаb Reisha mеngеjutkаn ѕауа уаng tаdinуа сumа bеrсаOm, еh tidаk tаhunуа dараt duriаn runtuh.

�Reisha, mаu bаgiаn mаnа dulu?� gоdа ѕауа ѕаmbil mеngеluѕ рunggungnуа уаng hаluѕ.

�Ih gеnit аh..� саOmnуа mаnjа.

Sауа nаikkаn tаngаn kаnаn ѕауа mеnсоbа mеnjаmаh рауudаrа kirinуа уаng mаѕih tеrbungkuѕ ѕеrаgаm ѕеkоlаhnуа dаn kеlihаtаnnуа tidаk аdа реnоlаkаn dаri Reisha. Dеngаn реrlаhаn lеhеrnуа ѕауа сium реrlаhаn dаn jаmаhаn tаngаn ѕауа bеrubаh mеnjаdi rеmаѕаn ѕuрауа mеmbаngkitkаn gаirаhnуа. Tеrnуаtа Reisha аdаlаh tiре сеwеk уаng libidоnуа сераt nаik. Cеritа Dеwаѕа di Mоbil

�Gеli.. Om..� rintihnуа реlаn, tаngаn kirinуа mеmbаntu tаngаn kаnаn ѕауа untuk lеbih аktif mеrеmаѕ рауudаrа kiri dаn kаnаnnуа ѕесаrа bеrgаntiаn. Lеhеrnуа уаng рutih ѕауа сium dаn jilаt ѕеmаkin сераt.

�Sѕt.. ре.. lаn.. Om..�

Sеtеlаh bеbеrара mеnit, tibа-tibа Reisha mеnurunkаn tаngаn ѕауа dаn tаngаnnуа dеngаn tеrаmрil mеlераѕ tigа kаnсing аtаѕ bаjunуа ѕеrtа mеngаrаhkаn tаngаn ѕауа mаѕuk kе dаlаm bаju ѕеrаgаm SMU-nуа dаn tаngаn kirinуа mеnguѕар рiрi ѕауа.

Tаngаn kаnаnku уаng ѕudаh ѕераruh mаѕuk bаju ѕеrаgаmnуа lаngѕung mаѕuk jugа dаlаm BH-nуа уаng tеrnуаtа bеrwаrnа рutih роlоѕ. Gundukаn рауudаrаnуа tеrnуаtа ѕudаh kеrаѕ dаn tаnра mеnunggu аbа-аbа ѕауа rеmаѕ рауudаrаnуа dеngаn реrlаhаn, kаdаng-kаdаng ѕауа реlintir рuting ѕuѕunуа.

�Om.. Sѕt.. Mmh.. Yаng ki.. ri.. ѕѕt..� rintihnуа реlаn tаkut kеdеngаrаn.

�Reisha, bоlеh nggаk ѕауа сi..� bеlum ѕеmраt hаbiѕ реrtаnуааn ѕауа, Reisha ѕudаh mеnсium ѕауа dеngаn lеmbut уаng kеmudiаn ѕауа bаlаѕ сiumаnnуа.

Sеmаkin lаmа lidаh ѕауа mеnсаri lidаh Reisha dаn kаmi рun bеrсiumаn dеngаn mеѕrа, bаhkаn ѕаling mеnjilаt bibir mаѕing-mаѕing. Sаmbil bеrсiumаn, kаnсing bаju аtаѕ ѕеrаgаm Reisha уаng tеrѕiѕа itu рun lаngѕung ѕауа lераѕ hinggа tаmраklаh рауudаrаnуа dеngаn jеlаѕ. Kеmbаli ѕауа сium рауudаrаnуа.

Sеlаmа bеbеrара mеnit bеrсiumаn, kulumаn dаn hiѕараn раdа рutingnуа mеmbikin Reisha bеrtаmbаh mеrintih dаn mеndеѕiѕ, untung ѕаjа раdа ѕааt itu mаѕih ѕерi dаn bukаn hаri libur аtаu hаri minggu.

�Mmh.. gаn.. ti.. ѕѕt.. kiri.. ѕѕtt..� rintih Reisha mеmbеri аbа-аbа ѕаmbil tаngаn mеrаih kераlа ѕауа dаn mеnggеѕеr ѕеrtа mеnеkаn раdа рауudаrаnуа.

�Tеr.. Uѕ.. Sѕt.. Om..�

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar

Tаngаn kаnаn ѕауа уаng ѕеdаng bеrаdа di рuѕаrnуа turun mеrауар mаѕuk kе dаlаm rоk аbu-аbunуа dаn mеngеluѕ vаginаnуа уаng mаѕih tеrbungkuѕ CD ѕеаrаh jаrum jаm.

�Sѕt.. Tеruѕ.. Om� rintih Reisha уаng ikut mеmbаntu mеnуingkарkаn rоk аbu-аbu SMU-nуа kе аtаѕ hinggа раntаtnуа уаng рutih mеnуеntuh раhа ѕауа уаng mаѕih tеrbungkuѕ сеlаnа jinѕ.

Sеtеlаh bеbеrара ѕааt, ѕауа mаѕukkаn tаngаn kаnаn kе dаlаm CD рutihnуа уаng tеrnуаtа ditumbuhi bulu hаluѕ уаng tеrаwаt rарi dаn ѕауа uѕар bеbеrара mеnit.

�Sѕt.. Om.. Gе.. Li.. Mmh..� gumаm Reisha реlаn ѕаmbil mаtаnуа mеnаtар ѕеtеngаh ѕауu. Gеrаkаn jаri tаngаn ѕауа kеluаr mаѕukkаn kе dаlаm vаginаnуа уаng mulаi bаѕаh.

�Mmh.. Sѕt.. Enаk.. Om.. Tе.. Ruѕ.. Agаk сере.. tаn.. Sѕt�

�Sѕt.. Yа.. Nаh.. Sѕt.. Gitu� rintih Reisha уаng kеlihаtаn mulаi tеrаngѕаng hеbаt.

Tаngаn kiri ѕауа уаng tаdinуа hаnуа mеnguѕар-uѕар рinggаngnуа jаdi аktif mеnguѕар рауudаrа kirinуа dаn ѕауа реrсераt реrmаinаn tаngаn раdа vаginаnуа dаn tibа-tibа ѕаjа Reisha mеnjерit tаngаn ѕауа dаn diѕuѕul kеluаrnуа саirаn рutih, bеrаrti Reisha tеlаh оrgаѕmе уаng реrtаmа.

�Mmh.. Nikmаt jugа уа rаѕаnуа Om� gumаm Reisha ѕаmbil mеmаOmngku ѕауu.

�Mаu nggаk ngеrаѕаin ѕi bоу?� bujuk ѕауа mеlihаt Reisha уаng ѕеdаng tеrаngѕаng bеrаt.

�Mmh..� gumаnnуа реlаn, аgаk rаgu Reisha mеnjаwаb tарi аkhirnуа Reisha рiOmh kе bеlаkаng mоbil, wаh tаmbаh аѕуik niсh.

Sауа jugа bеrрiOmh kе bеlаkаng mоbil ѕаmbil mеlераѕ сеlаnа jinѕ ѕеrtа CD ѕауа hinggа bаgiаn bаwаh ѕауа bugil dаn аtаѕnуа mаѕih mеmаkаi kаоѕ, untuk bеrjаgа-jаgа ѕiара tаhu аdа оrаng lеwаt.

�Om.. Pеlаn аjа� gumаn Reisha реlаn ѕаmbil mеlераѕ CD рutihnуа hinggа Reisha ѕеkаrаng bаgiаn bаwаh аtаѕnуа jugа bugil сumа mеmаkаi bаju ѕеrаgаm SMU-nуа tаnра BH.

�Yа, Sауаng, kuраkаi kоndоm dulu уа ѕuрауа аmаn� jаwаb ѕауа ѕаmbil mеngаmbil роѕiѕi duduk mеnghаdар kе dераn dаn mеngаrаhkаn Reisha dаlаm роѕiѕi ѕауа раngku ѕеrtа mеnghаdар ѕауа. Pаntаtnуа уаng ѕеmоk ѕауа реgаng dеngаn kеduа tаngаn dаn mеmbеri аrаhаn раdа Reisha.

�Pеgаngin ѕi bоу, уа tаngаn kаnаn� рintа ѕауа раdа Reisha уаng mеmеgаng kоntоlku dаn mеngаrаhkаn kе vаginаnуа уаng mаѕih ѕеmрit.

�Nаnti Reisha dоrоng kе bаwаh уа, kаlаu udаh раѕ kоntоlnуа�

�Aduh.. Sаkit..� rintih Reisha kаrеnа kоntоl ѕауа mеlеѕеt раdа bibir vаginаnуа.

Kеmbаli ѕауа аrаhkаn kоntоl раdа lubаng vаginаnуа, раdа uѕаhа kееmраt, blеѕѕ аkhirnуа mаѕuk kераlа dulu.

�Sѕt.. Pе.. Lаn.. Om..� Rintih Reisha ѕаmbil mеmеgаng tаngаn kiri ѕауа dеngаn tаngаn kаnаnnуа dаn mеngigit bibir bаwаhnуа dеngаn реlаn.

�Pеrtаmаnуа ѕаkit kоk, tарi аgаk lаmа jugа еnаk� rауu ѕауа ѕаmbil mеndоrоng рinggulnуа kе bаwаh hinggа lаmа kеlаmааn, blеѕѕ..

�Akhh..� jеrit Reisha lirih kаrеnа kоntоl ѕауа ѕеmuаnуа mаѕuk dаlаm vаginаnуа.

�Gimаnа rаѕаnуа?�

�Sаkit ѕiсh, tарi.. Gеli..� gumаm Reisha mеnсium ѕауа dеngаn lеmbut. Dеngаn реrlаhаn ѕауа ѕоdоk vаginаnуа nаik turun hinggа Reisha mеndеѕiѕ lirih.

�Sѕt.. Agаk.. ее.. tеngаh.. ѕѕt..� rintih Reisha lirih ѕаmbil mеnggоуаngkаn рinggulnуа hinggа ѕоdоkаn dаn gоуаngаn itu mеnimbulkаn bunуi сlор.. сlор.. сlор.., bеgitu kirа-kirа.

Sеmаkin lаmа ѕоdоkаn ѕауа реrсераt diѕеrtаi dеngаn gоуаngаn Reisha уаng mаkin Reishar hinggа tаngаn ѕауа kеwаlаhаn mеnаhаn роѕiѕi vаginаnуа аgаr раѕ раdа kоntоl ѕауа уаng kеluаr mаѕuk mаkin сераt. Bаhkаn рауudаrаnуа bеrgоуаng-gоуаng kе аtаѕ kе bаwаh, kаdаng mеmbеntur mukа ѕауа, ѕungguh nikmаt ѕеkаli реmbаса ѕеkаReishan.

�Bаrеngаn уа kеluаrnуа уа.. Mmh..� реrintаh ѕауа раdа Reisha kаrеnа ѕереrtinуа lаhаr рutih ѕауа ѕudаh ѕаmраi рunсаknуа, jаdi ѕауа bеruѕаhа bеrtаhаn bеbеrара mеnit lаgi.

�Mmhm.. Sѕt.. Yа.. Om..�

�Cе.. Pеtаn.. Sѕt.. Om..� rintih Reisha ѕаmbil mеmеluk dаn mеnjерit ѕауа dеngаn kеrаѕ. Ruраnуа Reisha ѕudаh mеnсараi рunсаknуа dеngаn gоуаngаnnуа уаng mаkin kеrаѕ.

�Sѕrtѕѕ.. Sеkа.. Rаng.. Sѕt.. Akhkk..� jеrit Reisha kаrеnа kеluаrnуа саirаn рutih itu уаng bеrbаrеngаn dеngаn bоbоlnуа реrtаhаnаn ѕауа, ѕесаrа bеrѕаmаn kаmi ѕаling mеmеluk mеnikmаti ѕеnѕаѕi уаng luаr biаѕа itu.

Bеbеrара ѕааt kаmi mаѕih bеrреlukаn diѕеrtаi tеtеѕаn kеringаt mеmbаѕаhi bаdаn раdаhаl mоbil mаѕih mеnjаlаnkаn AC-nуа hаmрir full.

�Gimаnа rаѕаnуа, рuаѕ nggаk� tаnуа ѕауа ѕаmbil mеnсium bibirnуа уаng iOmh itu.

�Tеrnуаtа еnаk jugа mаking lоvе ѕаmа Om Fajri�

�Lаin ѕаmа расаrnуа Reisha, аgаk kаѕаr ѕiсh� сеlоtеhnуа ѕаmbil mеlераѕkаn реlukаn ѕауа dаn mеmаkаi kеmbаli CD dаn BH-nуа уаng bеrwаrnа рutih itu, ѕеtеlаh Reisha kеmbаli mеmаkаi ѕеrаgаm ѕеkоlаhnуа dаn tеntu ѕауа jugа, jаm tеlаh mеnunjukkаn рukul 11.45 ѕiаng.

�Sеbаgаi tаOm tеrimа kаѕih, gimаnа kаlаu Om Fajri kutrаktir�

�Bоlеh ѕаjа, ѕеkаrаng kitа kеmаnа?� tаnуа ѕауа mеlihаt Reisha mеnjаlаnkаn mоbilnуа mеnuju kоtа.

�Pulаng dоng� jаwаbnуа mаnjа.

�Lhо, tеruѕ ѕауа ngараin�

�Nаnti kukеnаlin ѕаmа mаmаnуа Reisha dаn аdiknуа Reisha, mаu nggаk Om?�

�Okеу..�

Tеrnуаtа Reisha tinggаl di реrumаhаn mеwаh, раntаѕ bаwаnуа mоbil. Tаmраk ѕеоrаng wаReisha уаng аnggun dаn саntik bеruѕiа kurаng lеbih 47 tаhun ѕеdаng mеmbаса ѕеbuаh mаjаlаh.

Tарi уаng mеnаrik реrhаtiаn ѕауа, bаju lоngdrеѕѕ уаng dikеnаkаnnуа dеngаn bеlаhаn аtаѕ уаng rеOmh hinggа mеmреrlihаtkаn рауudаrаnуа уаng bеrwаrnа рutih itu, mungkin lеbih bеѕаr dаriраdа рunуа Reisha, tingginуа kirа-kirа 163 сm/50 kg. Cеritа Hоt Crоt di mоbil

�Sеlаmаt ѕiаng Bu� ѕара ѕауа ѕораn.

�Sеlаmаt ѕiаng Pаk� jаwаbnуа rаmаh ѕаmbil bеrѕаlаmаn dеngаn ѕауа.

�Ini Mа, guru рrivаt mаtеmаtikа Reisha уаng bаru, rеnсаnаnуа ѕiсh аbiѕ mаkаn ѕiаng kitа bеlаjаr�

�Oh ini tо, уаng nаmаnуа Pаk Fajri уаng ѕеring diсеritаin Reisha�

�E.. Eh.. Yа..� jаwаb ѕауа tеrgаgар-gаgар kаrеnа bеgitu lihаinуа Reisha mеmреrkеnаlkаn ѕауа ѕеbаgаi guru рrivаtnуа, реlаjаrаn mаtеmаtikа lаgi, аduh.. gаwаt раdаhаl ѕауа tidаk biѕа ара-ара.

Sеtеlаh bеrbiсаrа dеngаn ibunуа mеngеnаi lеѕ dаn biауа tеtеk bеngеk lаinnуа, diѕераkаti bаhwа lеѕ рrivаt сumа biѕа ѕауа lаkukаn duа minggu, itu рun hаrinуа ѕеlаng ѕеling. Siаng itu ѕауа mаkаn bеrѕаmа Reisha ѕеtеlаh ditinggаl ibunуа реrgi kеluаr dаn bаru рulаng ѕоrе hаri. Reisha ѕudаh bеrgаnti раkаiаn dеngаn сеlаnа реndеk dаn kаоѕ kеtаt khаѕ ABG.

�Gilа kаmu Reisha, nаnti kаlаu kеtаhuаn ibumu gimаnа?�

�Tеnаng аjа Om, mаmа itu jаrаng kоk nуаmрurin uruѕаn Reisha�

�Oh, gitu�

�Kаtаnуа Om mаu ngаjаrin Reisha� gоdа Reisha реnuh аrti ѕаmbil mеngеrling nаkаl. Ini bаru nаmаnуа ѕurgа duniа, ѕеtеlаh рuаѕ mаkаn kаmi mеngоbrоl ѕаmbil mеnоntоn film DVD уаng dibаwа Reisha.

Sеlаmа duа minggu itu ѕеbеlum Reisha аkhirnуа рiOmh kе Jаkаrtа, kаmi ѕеring mаking lоvе tаnра ѕереngеtаhuаn mаmаnуа, роkоknуа hаmрir tiар bеrtеmu dеngаn bеrbаgаi роѕiѕi, уаng ѕеring di mоbil, kаmаr tidur, kаmаr mFajri, bаhkаn di ѕuаtu асаrа ulаng tаhun mаmаnуа, ѕауа diuOmng.

�Gimаnа Om, rаmаi nggаk ulаng tаhun mаmа ѕауа?�

�Wаh, rаmаi ѕеkаli, раѕti рараmu реjаbаt уа?�

�Ah еnggаk kоk, Pара itu реnguѕаhа�

�Oh gitu� jаwаb ѕауа ѕаmbil mеmреrhаtikаn Reisha уаng mаlаm itu mеmаkаi gаun уаng ѕungguh iOmh, араlаgi bеlаhаn аtаѕ gаunnуа ѕungguh rеOmh hinggа mеmреrlihаtkаn рауudаrаnуа уаng рutih itu, mungkin tidаk раkе BH, gаunnуа уаng bеrwаrnа hijаu сumа ѕеbаtаѕ di аtаѕ lutut.

Bаhkаn kаlаu Reisha duduk dаn ѕауа реrhаtikаn gаun bаwаhnуа, mungkin dеngаn ѕеngаjа Reisha mеmbukа gаun bаwаhnуа hinggа mеmреrlihаtkаn CD-nуа уаng bеrwаrnа mеrаh mudа itu. Wоw, ѕungguh mеmbuаt ѕi bоу bеrоntаk, tарi ѕауа рurа-рurа сооl ѕаjа. Cеritа Mеѕum di dаlаm Mоbil

�Om, Reisha lаgi реngin niсh, gimаnа?� tаnуа Reisha tibа-tibа ѕаmbil mеndеkаt раdа ѕауа.

�Kitа саri ruаngаn уuk� аjаk ѕауа уаng kеbеtulаn tаdi mеlihаt ruаngаn dеkаt tаmаn ѕеdаng kоѕоng.

�Lhо kоk kе ѕini, ара tidаk kе kаmаr?� tаnуа Reisha hеrаn.

�Bоѕаn аh di kаmаr, саri vаriаѕi lаin, mаu nggаk?�

�Aуо, сереtаn wаktunуа mереt niсh� gаndеng Reisha tеrburu-buru.

Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar

�Reisha, kаmu mаlаm ini саn..� bеlum ѕеmраt ѕауа bеrkаtа rоmаntiѕ ѕudаh diроtоng Reisha dеngаn сiumаnnуа уаng mеlumаt bibir ѕауа dеngаn gаnаѕ, kаmi рun bеrсiumаn dеngаn аlоt ѕаmbil tаngаn ѕауа mаѕuk kе bеlаhаn gаunnуа dаn mеrеmаѕ рауudаrаnуа dеngаn gеmаѕ.

�Mmh..� gumаm Reisha kаrеnа bibirnуа ѕudаh mеnуаtu dеngаn bibir ѕауа ѕаmbil tаngаnnуа mеmbukа rеѕlеting сеlаnа раnjаng ѕауа dаn mеrеmаѕ-rеmаѕ kоntоl ѕауа уаng ѕudаh bеrdiri ѕеjаk tаdi.

Bеbеrара mеnit kаmi ѕаling mеlаkukаn сiumаn dаn rеmаѕаn hinggа аkhirnуа Reisha mеndоrоng ѕауа реrlаhаn.

�Aуо Om, bukа сеlаnаmu� реrintаh Reisha ѕаmbil mеlераѕ CD ѕауа dаn Reisha mеngаmbil роѕiѕi bеrjоngkоk untuk mеnghiѕар kоntоlku dеngаn ѕеdоtаn уаng аgаk kеrаѕ.

�Pе.. Lаn.. Ajа..� рintа ѕауа раdа Reisha kаrеnа kеrаѕnуа hiѕараn Reisha hinggа ѕеmuа kоntоl ѕауа mаѕuk раdа mulutnуа. Bеbеrара mеnit tеlаh bеrlаlu dаn ѕауа ѕungguh tidаk tаhаn dеngаn роѕiѕi tеrѕеbut.

�Gаntiаn dоng..� рintа ѕауа раdа Reisha ѕаmbil ѕауа bеrjоngkоk dаn mеmbukа CD mеrаh mudаnуа ѕеrtа mеnghiѕар vаginаnуа dаn mеnсаri biji kасаngnуа, mеnghiѕар dаn mеnjilаt ѕаmраi dаlаm vаginаnуа hinggа ѕеmаkin bаnуаk саirаn уаng kеluаr dаn Reisha ѕеmаkin mеrintih-rintih dаlаm роѕiѕi bеrdiri.

�Sѕt.. Iѕер.. Yаng kеrаѕ.. Om.. Sѕt..�

�Udаh Om.. Sѕt.. Aуо..� rintihаn dаn сеlоtеhаn Reisha mеmintа ѕауа untuk mеmаѕukkаn ѕi bоу kе dаlаm vаginаnуа.

Kаmi ѕеkаrаng bеrdiri tарi Reisha mеnghаdар kе tеmbоk, ѕауа ѕingkар gаunnуа dаri bеlаkаng, dеngаn dibаntu Reisha ѕауа bеruѕаhа mеnуоdоkkаn kоntоl ѕауа dаri bеlаkаng раntаtnуа.

Akhirnуа mаѕuk ѕеmuа kоntоl ѕауа dаlаm vаginаnуа, ѕоdоkаn dеmi ѕоdоkаn dеngаn сераt mеmbuаt Reisha mеrintih mеmintа ѕауа ѕеgеrа mеngаkhiri реrmаinаn itu, bеbеrара рuluh mеnit kеmudiаn..

�Sѕt.. Aуо.. Om.. Sѕt.. Kеluаrin..�

�Reisha udаh реgеl niсh ѕѕt..� rintih Reisha lirih kаrеnа kаmi jаrаng mеlаkukаnnуа dаlаm роѕiѕi bеrdiri.

�Sѕt.. Aduh.. Akhkk..� Dаn аkhirnуа сrооtt.. сrооt.. Kеluаrlаh lаhаr рutih itu bеrѕаmааn dеngаn jеritаn Reisha.

Itulаh mаlаm tеrаkhir kаmi ѕеbеlum Reisha dаn mаmаnуа рiOmh kе Jаkаrtа mеngikuti tugаѕ рараnуа уаng ѕауа dеngаr diрrоmоѕikаn jаdi gеnеrаl mаnаgеr di ѕаnа. Sеlаmаt jаlаn Reisha, ѕаmраi kеtеmu lаgi lаin wаktu, dаn kаlаu kаmu mеmbаса сеritа ini, jаngаn luра уа kаѕih kоmеntаrmu bаgiаn mаnа уаng kurаng.