TAROSLOT – Hubungan ku Dengan Mantan Pacar Adik ku, Waktu itu aku sedang sendirian di rumah. Ayah, ibu dan adik-adikku sedang ada acara masing-masing. Aku yang memang sedang tidak ada acara, bertugas untuk menjaga rumah. Daripada tidak ada kerjaan dan melamun sendirian, aku berniat untuk membersihkan rumah saja.
Pasti bikin Ibu seneng deh,, pikirku dalam hati.
Ketika aku sedang membersihkan kamarku, aku menemukan foto Dewi, adikku paling kecil, dengan mantan pacarnya ketika SMU yang bernama Hendry. Keluargaku dan Hendry sudah sangat dekat, bahkan dia sudah aku anggap seperti adikku sendiri. Tapi sejak Dewi putus darinya dan sudah memiliki pacar baru, Hendry mulai jarang main ke rumah.
Tiba-tiba saja aku merasa kangen dengan Hendry karena sudah jarang bertemu. Aku sempat berpikir kenapa tidak aku undang saja dia main ke rumah. Kemudian aku mengirim SMS ke nomer Hendry yang masih aku simpan di HP-ku. Aku sengaja tidak memberitahu Hendry kalau seluruh keluargaku sedang tidak ada di rumah. Takut saja kalau Hendry nanti merasa segan untuk main ke rumah. Aku sebenarnya berencana mau menjodohkan lagi Dewi dengan Hendry agar dapat berpacaran kembali. Siapa tau dengan mengundang Hendry ke rumah semuanya akan sesuai dengan rencanaku.
Setelah mengirimkan SMS, aku melanjutkan membersihkan kamarku yang sempat terhenti, sambil menunggu balasan dari Hendry. Sesekali aku melihat HP-ku apakah sudah ada balasan darinya atau belum. Namun setelah cukup lama menunggu, ternyata aku belum juga mendapatkan SMS balasan darinya. Sampai akhirnya aku lupa sendiri karena larut dalam pekerjaanku.
Saat sedang membereskan lemari baju di kamar adik laki-lakiku, aku menemukan sekeping DVD tanpa cover. Karena penasaran aku mencoba menyetel DVD tersebut di ruang tengah. Aku terkejut, karena di layar TV sekarang muncul pria dan wanita yang sedang saling mencumbu. Pertama mereka saling berciuman, kemudian satu persatu pakaian yang melekat mereka lepas. Si pria mulai menciumi leher sang wanita, kemudian turun ke arah payudaranya. Si wanita tampak menggeliat menahan nafsu yang membara.
Badanku gemetar dan jantungku berdegup kencang menyaksikan adegan-adegan panas tersebut. Namun, aku yang tadinya berniat menghentikan film tersebut dan mengembalikan ke tempatnya, memutuskan untuk melanjutkan saja. Di tengah-tengah film, pikiranku menerawang mengingat saat terakhir aku dan teman-teman kampus Dewi menonton DVD seperti itu yang dilanjutkan bersetubuh dengan mereka.
Birahiku tiba-tiba saja semakin tinggi. Aku memang sudah seminggu ini tidak melakukan seks dengan adik laki-lakiku, padahal hal tersebut sudah menjadi rutinitas sehari-hari bagi kami berdua, sehingga tanpa sadar selama menonton aku pun mulai melakukan masturbasi. Pakaianku sekarang sudah tidak karuan, kaos berwarna hitam beserta bra milikku, sudah terangkat hingga di atas payudara. Kemudian kuelus-elus payudaraku sambil sesekali aku remas perlahan. Sungguh nikmat sekali rasanya, apalagi kalau sampai terkena putingnya.
Eeemmph Eeeemmmph, aku merintih-rintih menikmati permainan tanganku sendiri.
Sekarang celana pendekku sudah aku turunkan sampai sebatas mata kaki, lalu aku masukkan tanganku ke balik celana dalam dan langsung menggosok-gosok vaginaku. Sensasinya sungguh luar biasa! Semakin lama aku semakin gencar melakukan masturbasi, rintihanku terdengar semakin keras. Tangan kananku semakin cepat menggosok klitorisku, sementara yang satunya sibuk meremas-remas payudara.
Ooooohh,, Ooooohh, Aaaaaaaaaahh,, desahanku semakin kencang karena sudah hampir mencapai orgasme.
Tok Tok tiba-tiba terdengar pintu depan diketok.
Aduh gawat!! Siapa ya? Apa jangan-jangan Ayah dan Ibu? Tapi mereka kan baru pergi sebentar, pikirku sambil merapihkan kembali posisi celana pendek dan kaosku yang sudah terbuka sana-sini.
Setelah selesai, dengan terburu-buru aku langsung mematikan TV dan DVD player tanpa sempat mengeluarkan piringan DVD-nya terlebih dahulu.
Tok Tok Tok suara ketokan pada pintu depan terdengar semakin kencang.
Iyaa sebentaaar! teriakku sambil berlari kecil menuju pintu depan.
Ketika membuka pintu aku sempat terkejut karena ternyata di depanku ada seseorang yang sudah sangat kukenal, yaitu Hendry.
Halo Teteh!! Tadi SMS Hendry ya? Maaf ya udah lama nggak main nih katanya dengan ceria.
Kirain Hendry nggak bisa datang? Kok nggak jawab SMS Teteh dulu sih? tanyaku.
Emang sengaja kok Teh. Kan Hendry mau ngasih kejutan sama keluarga mantan pacar nih jawabnya sambil tersenyum.
Oh gitu? Teteh kirain Hendry udah nggak mau lagi main ke rumah candaku sambil mempersilakannya duduk di ruang tamu.
Hendry hanya tersenyum mendengar candaku, mungkin dia juga sudah sangat kangen dengan sikap akrab yang diberikan oleh keluargaku.
Kok sepi banget sih Teh? Yang lain lagi nggak ada di rumah yah? tanyanya bingung melihat suasana rumahku yang lengang tidak seperti biasanya.
Sedang ada acara masing-masing tuh. Dewi juga lagi pergi sama temannya, jadi di rumah cuma ada Teteh doang. Maaf ya Land, Teteh nggak kasih tau Hendry sebelumnya. Abisnya Teteh juga udah lama nggak ngobrol sama Hendry sih aku mencoba menerangkan dan berharap Hendry dapat maklum.
Terus terang saja, aku sudah sangat kangen dengan Hendry. Ternyata Hendry pun mau mengerti maksudku. Apalagi dia juga sudah menganggap keluargaku seperti keluarga sendiri, dia saja memanggil aku dengan Teteh berbeda dengan kebanyakan teman-teman Dewi yang memanggilku dengan Kakak atau Mbak. Maklum saja keluarga Hendry termasuk broken home, tapi tidak berarti dia nakal seperti layaknya anak yang tumbuh tanpa pengawasan orang tua.
Karena sudah lama aku tidak mengobrol dengan Hendry, kami berbicara banyak mengenai berbagai hal. Aku juga sempat memperhatikan wajah Hendry yang menurutku cukup manis belum banyak berubah. Tinggi badannya juga masih tidak berbeda jauh denganku, hanya sekitar 160 cm. Namun di usianya yang menginjak 18 tahun, sikap dan pikirannya sudah jauh lebih dewasa.
Setelah cukup lama mengobrol, aku baru sadar kalau tubuhku dalam keadaan kotor setelah berberes rumah. Aku kemudian pamit dengan Hendry untuk mandi. Setelah aku selesai mandi dan berpakaian, aku mengajaknya untuk makan siang bersama. Di saat makan, aku merasa Hendry terus memperhatikan tubuhku yang saat itu memakai kaos putih dan celana pendek yang cukup ketat.
Huuuh Dasar cowok! Dimana-mana sama aja! omelku dalam hati.
Namun di saat yang bersamaan aku juga dapat memaklumi Hendry, karena pasti tubuh mungilku saat itu terlihat sangat seksi dan menggiurkan.
Ada apa Land? Kok ngelamun aja sih? Pasti lagi mikirin Dewi ya? aku berpura-pura menanyakan hal lain untuk menyadarkan lamunannya.
Eh Ng-nggak kok Teh. Lagipula Dewi kan sekarang udah punya pacar baru ujar Hendry sekenanya.
Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar
Hendry nggak lagi buru-buru kan? Soalnya tadi Teteh ngirim SMS ke Dewi kasih tau kalau Hendry lagi ada di rumah. Terus Dewi bilang Hendry jangan pulang dulu kataku berbohong supaya Hendry dapat lebih lama lagi di sini.
Iya Teh Hendry juga mau di sini dulu sampe semuanya pulang jawabnya.
Ya udah Hendry nonton TV dulu aja. Teteh mau masuk ke kamar dulu. Mau rebahan sebentar lanjutku.
Ya udah Teh, nggak apa-apa kok. Teteh istirahat aja yah kata Hendry.
Setelah pamit ke Hendry, aku beranjak masuk ke kamar tidur. Setelah menutup pintu kamar, aku bercermin. Wajahku memang terbilang manis, kulitku juga bersih dan mulus karena sering luluran. Walaupun badanku mungil, tapi terbilang proporsional. Kemudian aku melepas bajuku dan mencopot bra-ku, karena aku memang sudah terbiasa tidur tanpa menggunakan bra. Aku sempat memperhatikan payudara milikku yang berukuran kecil namun kencang, dan tentu saja semakin membuat tubuhku tampak indah, karena sesuai dengan postur mungilku.
Ketika melihat ke arah bawah, aku tersenyum sendiri karena celana pendekku memang membuat aku tampak seksi. Pantas saja Hendry sampai memperhatikan tubuhku seperti itu. Aku yang dalam keadaan cukup lelah, merebahkan diriku sebentar di atas kasur tanpa memakai kaos dan mencoba beristirahat sejenak.
Belum lama beristirahat, aku mendengar suara rintihan dari ruang tengah yang tepat berada di depan kamarku. Astaga! Aku baru ingat, itu pasti suara dari DVD porno yang lupa aku keluarkan tadi. Apa Hendry sedang menyetelnya? Karena penasaran, aku pun bangkit dari tempat tidurku, dengan terburu-buru aku memakai kaos tanpa sempat memakai bra terlebih dahulu, kemudian dengan perlahan-lahan aku keluar dari kamarku.
Begitu aku membuka pintu kamar, aku melihat pemandangan yang mendebarkan. Hendry sedang berada di karpet depan TV sambil mengeluarkan penisnya dan mengocok-ngocoknya sendiri. Ternyata penisnya cukup besar juga untuk anak seusia dia, kurang lebih sekitar 14 cm dan sudah tampak tegang sekali.
Aku berpura-pura batuk, kemudian dengan tampang seolah-olah mengantuk aku mendekati Hendry dan ikut duduk disampingnya. Dia tampak kaget menyadari aku sudah berada di sampingnya. Lalu dengan terburu-buru dia memasukkan penisnya ke dalam celananya lagi.
Ehhh kok Te-teteh ng-nggak jadi tidur? kata Hendry salah tingkah.
Kemudian dengan wajah panik dia mengambil remote DVD lalu hendak mematikan filmnya.
Iya nih Land, gerah banget di dalam. Eh, filmnya nggak usah dimatiin. Kita nonton berdua aja yuk! Kayaknya seru tuh ujarku sambil menggeliat sehingga menonjolkan payudaraku yang hanya terbungkus oleh kaos putih ketatku saja.
Hah? Teteh mau i-ikutan nonton? Ja-jangan Teh Hendry malu katanya gugup.
Kok Hendry pake malu segala sih? Kayak sama siapa aja Hendry kan udah seperti keluarga sendiri, masa masih malu sama Teteh? kataku meyakinkannya.
Eeeem I-iya deh jawab Hendry lalu tidak jadi mematikan DVD-nya.
Dengan santai aku duduk di samping Hendry dan ikut menonton. Aku mengambil posisi bersila sehingga celana pendekku semakin tertarik dan memperlihatkan paha mulusku. Adegan-adegan erotis yang diperlihatkan bintang porno itu memang sungguh menakjubkan, mereka bergumul dengan buas dan saling menghisap.
Aku melirik ke arah Hendry yang sejak tadi bergantian antara memandangi layar TV dan terkadang juga melirik ke arah paha serta payudaraku. Terlihat ia berkali-kali menelan ludah dan nafasnya semakin terdengar berat. Nafasku juga mulai memburu karena terangsang melihat adegan panas tersebut. Birahiku juga semakin naik membayangkan yang tidak-tidak.
Land, kamu ngapain aja sih kalo lagi pacaran sama Dewi? tanyaku memancing Hendry.
Emmm Biasa aja kok Teh Pegangan tangan, pelukan Paling jauh juga ciuman doang jawab Hendry polos.
Oh gitu yah? Terus Hendry udah pernah ngelakuin kayak di film ini belum? pancingku lebih jauh lagi karena aku sudah tidak tahan lagi untuk melampiaskan rangsangan di dalam tubuh.
Eh, Te-teteh kok nanya-nanya kayak gitu sih? jawab Hendry yang sepertinya benar-benar belum mengerti tujuan dari pertanyaanku barusan.
Namun aku dapat memperhatikan wajah Hendry yang tersipu malu karena mendengar pertanyaanku. Apalagi saat itu matanya sedang mencuri pandang ke arah puting payudaraku yang tercetak pada kaosku. Tentu saja aku semakin memanaskan aksiku. Dengan sengaja kakiku kubuka lebih lebar.
Hendry nggak usah takut Teteh bisa jaga rahasia kok tanyaku yang semakin penasaran.
Be-belum kok Teh! Sumpah deh! jawabnya dengan nafas tersendat.
Tapi kamu pasti udah sering nonton Film kayak gini kan! lanjutku sambil menunjuk ke arah TV.
Lumayan sering sih Teh. Tapi palingan Hendry nontonnya rame-rame sama temen kata Hendry terus terang.
Ooh gitu aku hanya menjawab sekedarnya.
Aku yang merasa belum dapat memancing Hendry kemudian memegangi pundak dan leherku sendiri lalu memijat-mijat pelan. Sebenarnya badanku memang terasa pegal setelah membereskan hampir seluruh bagian rumah.
Kenapa Teh? tanya Hendry yang ternyata masih memperhatikanku.
Tau nih Land Badan Teteh pegel-pegel abis ngebersihin rumah jawabku menerangkan.
Ooooh Sini biar Hendry aja yang mijetin Teteh Dewi aja sampe ketagihan sama pijetan Hendry kata Hendry mempromosikan dirinya.
Beneran nih? Teteh mau nyoba juga dong pijetannya Hendry pintaku.
Kemudian Hendry menyuruhku mengambil posisi membelakangi dirinya. Dia mulai melakukan pijatan terhadapku yang diawali dari bagian leher. Beberapa saat kemudian tangannya mulai turun ke bagian pundak.
Waaaah Pijetan Hendry enak banget di dalam hati aku mengakui kalau pijatannya memang dapat mengendurkan ketegangan otot pada leher dan pundakku.
Sambil terus memijat Hendry bertanya kepadaku mengenai banyak hal, mulai dari pekerjaan, keluarga hingga masalah percintaan.
Land Menurut kamu Teteh tuh cantik nggak sih? aku balik bertanya kepada Hendry di saat dia sudah kehabisan pertanyaan tentang diriku.
Cerita Lainnya: Cerita Seks Istri Selingkuh Karena Anu Suami Tak Kuat
I-iya Teteh cantik kok! Cantik banget malah timpal Hendry.
Makasih ya Land buat pujiannya kataku sambil membalikkan badan lalu mengecup pelan pipinya.
Merasa terus dipancing seperti itu, Hendry memberanikan diri untuk membalas kecupanku barusan dengan ciuman lembut yang bermula dari pipiku. Setelah yakin tidak ada penolakan dariku, dia melanjutkan dengan menjilat telingaku yang membuat aku kegelian dan nafsuku semakin naik saja.
Ooooh Mmmmm desahku pelan.
Aku cukup kaget ketika bagian perut sampingku yang masih tertutup baju mulai dibuka sedikit demi sedikit kemudian dibelai oleh telapak tangannya. Terasa benar bahwa telapak tangan Hendry basah oleh keringat karena gugup. Dia terus membelai-belai bagian tersebut seraya perlahan-lahan mulai naik untuk mengusap pergelangan tanganku. Aku hanya pasrah saja ketika Hendry memberanikan diri melingkarkan tangannya pada bahuku. Namun tampaknya dia belum berani untuk menatap mataku. Sambil terus memeluk bahuku, tangan kanannya mulai berani memegang-megang payudaraku.
Enak ya Teh diginiin? tanya Hendry disela-sela permainan tangannya.
Uuuuuhhh Eemmmmhh aku hanya dapat mendesah sambil memejamkan kedua mataku.
Sambil memegang payudaraku, dengan ganas Hendry mulai menciumi bibir dan leherku. Akupun dengan tak kalah ganasnya membalas ciumannya. Keganasan kami berdua membuat suasana ruangan ini yang tadinya hening, menjadi riuh oleh suara-suara kecupan dan rintihan-rintihan erotis. Setelah beberapa menit kami berciuman, aku yang sudah terangsang berat berniat untuk melanjutkan ke bagian yang lebih jauh lagi.
Land Bentar yah Teteh buka baju dulu kataku menghentikan pegangannya.
Hendry hanya mengangguk mendengar kata-kataku. Tentu saja dia pasti sudah tidak sabar untuk melihat payudaraku yang tanpa terbungkus apa-apa lagi.
Land, payudara Teteh bagus nggak? ketika aku sudah mencopot kaos ketatku sehingga payudaraku terpampang jelas di hadapannya.
Ba-baaagus Teh! jawabnya dengan terbata-bata.
Kedua mata Hendry tampak melotot seakan ingin melompat dari tempatnya menyaksikan bagian atas tubuhku yang menggoda. Hal itu malah membuat aku semakin terangsang dan melanjutkan perbuatanku. Hendry tampaknya sudah tidak tahan lagi. Ia langsung melumat bibirku sambil meraba-raba payudaraku yang sudah tidak tertutup apa-apa lagi.
Aku memejamkan mata meresapinya, Hendry semakin ganas menciumiku ditambah lagi tangannya berusaha memainkan vaginaku dari luar. Sembari melumat, lidahnya mencari-cari dan berusaha masuk ke dalam mulutku, dan ketika berhasil lidahnya bergerak bebas menjilati lidahku.
Kami berdua terlibat percumbuan panas selama beberapa saat, lidah kami saling belit dan jilat, ludah saling bertukar. Mulut Hendry mulai menciumi daerah pundak dan leherku, rambutku dinaikkan ke atas oleh Hendry sehingga memudahkannya untuk mencupangi leherku. Aku mengerang sejadi-jadinya, kadang eranganku tersendat saat diselingi ciuman.
Sambil memejamkan mata aku mencoba untuk mengikuti arus permainan. Dengan kuluman lidah Hendry yang agresif, ditambah remasan-remasan telapak tangannya pada kedua payudaraku, birahiku pun dengan cepat naik. Saat ini aku hanya bisa pasrah saja tubuhku dipegang dan digerayangi oleh Hendry. Tubuh bugilku menjadi objek bulan-bulanan mulut serta kedua tangannya.
Aaaaahh Herlaaaaaaand Aaaahhhhhhh aku mendesah panjang merasakan nikmat yang melanda diriku.
Sementara di bawah sana kurasakan tangan Hendry sedang merabai pahaku yang mulus.
Paha Teteh mulus banget! Bikin Hendry tambah napsu aja sahut Hendry sambil tangannya merayap naik lagi ke selangkanganku.
Ketika Hendry sedang asyik-asyiknya menikmati rabaannya pada selangkanganku aku berkata Land, berhenti dulu dong
Kenapa Teh? Sakit yah? tanya Hendry dengan wajah penasaran.
Nggak kenapa-kenapa kok Land. Teteh cuma pengen liat Hendry telanjang juga pintaku kepada Hendry tanpa ada perasaan malu lagi.
Hendry terlihat salah tingkah mendengar permintaanku. Karena sudah dikuasai hawa nafsu, dengan tidak sabar aku membantu Hendry untuk mencopot seluruh pakaiannya hingga dia telanjang. Aku semakin terangsang melihat tubuh telanjang Hendry dari dekat. Badannya walaupun agak kurus tapi cukup berotot. Penisnya sudah mengacung tegak dan membuat jantungku berdebar cepat. Entah mengapa, kalau dulu membayangkan bentuk penis saja rasanya jijik, tapi ternyata sekarang malah membuat darahku berdesir.
Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar
Wah penis kamu udah tegang banget Land! kataku.
Abisnya Teteh bikin Hendry napsu banget sih! jawab Hendry.
Te-teteh mau se-sepongin kontol Hendry nggak? lanjutnya dengan nada gugup.
Iiiiih Taunya Hendry bandel juga yah kataku dengan nada manja.
Karena sudah sangat terangsang, tanpa basa-basi lagi aku mulai mengocok, menjilat lalu mengulum batang kemaluan Hendry dengan semangat. Bau penisnya yang cukup menyengat tidak aku perdulikan lagi karena aku sudah dikuasai oleh hawa nafsu.
Sluuurp Sluurp Sluuuurp terdengar suara hisapanku pada penis Hendry yang benar-benar terasa nikmat sekali di mulutku.
Teeeh!! Aaaaaaaaah Enaaakk bangeeet!! Akhirnya kesampaian juga Hendry ngerasain disepong sama Teteh katanya sambil terus menikmati hisapanku pada penisnya.
Mendengar kata-kata Hendry barusan, aku semakin bernafsu menghisap penisnya. Terkadang aku juga menjilat buah zakarnya sehingga Hendry mulai mendesah lebih keras. Kulihat ekspresinya meringis dan merem-melek sewaktu penisnya kumain-mainkan di dalam mulutku. Kujilati memutar kepala kemaluannya sehingga kini penisnya semakin keras dan membengkak.
Eeehhmmmm Nikmat banget penis kamu Land Enak nggak diisepin Teteh? tanyaku sambil memuji rasa penisnya.
Aaaaahh Ooooohh. Eeennakk banget Teh! Teteh udah pengalaman yah? ceracau Hendry menikmati hisapanku.
Aku hanya melanjutkan hisapanku tanpa menghiraukan pertanyaan Hendry. Setelah beberapa menit merasakan hisapanku pada penisnya, Hendry akhirnya tak kuat lagi menahan nafsu. Didorongnya tubuhku hingga terlentang di lantai, lalu aku diterkamnya dengan ciuman-ciuman ganasnya. Tangannya tidak tinggal diam dan ikut bekerja dengan meremas-remas kedua buah dadaku.
Aaaahh Mmmmmmh.. Uuuuuuh.. E-enak Laaand desahku menikmati permainan Hendry pada payudaraku.
Aku benar-benar merasakan sensasi luar biasa. Sesaat kemudian mulutnya menjilati kedua putingku sambil sesekali diisap dengan kuat.
Uuwh Nikmaaaat bangeett Aaah! desahanku semakin kencang.
Aku menggelinjang, tapi tanganku justru semakin menekan kepalanya agar lebih kuat lagi menghisap putingku. Kemudian lidahnya turun ke arah vaginaku. Tangannya menarik celana pendek beserta celana dalamku lalu melemparkannya ke sofa. Mata Hendry seperti mau keluar melihat vaginaku yang sudah tidak tertutup apa-apa lagi.
Vagina Teteh bagus nggak bentuknya Land..? tanyaku kepada Hendry.
Bagus banget Teh!! Hendry suka banget sama bentuk memek Teteh yang masih rapet jawab Hendry lancar.
Sekarang tangannya bergerak menyelinap diantara kedua pangkal pahaku. Lalu dengan lembut Hendry membelai permukaan vaginaku. Sementara tangan yang satunya mulai naik ke payudaraku, darahku semakin berdesir ketika telapak tangannya meremas-remas dadaku.
Ssssshhhh aku agak gemetar ketika jarinya mulai menekan bagian tengah kemaluanku.
Jari tengah dan telunjuknya menyeruak dan mengorek-ngorek vaginaku, aku meringis ketika merasakan jari-jari itu bergerak semakin cepat mempermainkan nafsuku. Sementara selangkanganku makin basah oleh permainan jarinya, jari-jari itu menusuk makin cepat dan dalam saja. Hingga suatu saat birahiku sudah mulai naik, mengucurlah cairan pra-orgasmeku. Aku mengatupkan pahaku menahan rasa geli sekaligus nikmat di bawahku sehingga tangan Hendry terhimpit diantara kedua paha mulusku.
Eemmhh Enaaaakk aku terus mendesah sehingga semakin membangkitkan nafsu Hendry.
Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar
Setelah dia cabut tangannya dari kemaluanku, nampak jari-jarinya sudah belepotan oleh cairan bening yang berasal dari vaginaku. Dia jilati cairanku di jarinya itu tanpa rasa jijik. Kemudian dia masukkan lagi tangannya ke vaginaku, kali ini dia juga mengelus-ngelus daerah itu seperti sedang mengelapnya.
Setelah puas memainkan jari-jarinya di vaginaku, kurasakan Hendry mulai menjilati kedua pahaku yang mulus dan merangsang, jilatannya perlahan-lahan mulai menjalar menuju ke tengah. Kemudian Hendry membuka vaginaku lebar-lebar sehingga klitorisku menonjol keluar, aku hanya dapat bergetar saat kurasakan lidahnya menyusup ke pangkal pahaku lalu menyentuh bibir vaginaku. Bukan hanya bibir vaginaku yang dijilatinya, tapi lidahnya juga masuk ke liang vaginaku, rasanya sungguh nikmat, geli-geli enak seperti mau pipis.
Aaaaahh Herlaaannnd!! Uuuuuhh Eeeenaaaak Teruuuus Aaaaaahhh! jeritku menikmati jilatan Hendry.
Hendry terus menjilatinya dengan rakus sambil sesekali menggigit kecil klitorisku atau terkadang dihisapnya dengan kuat. Bagian itu dijilatinya dengan ujung lidahnya sehingga aku pun tidak bisa menahan eranganku. Sambil terus menjilat, Hendry juga mengelusi bongkahan pantat dan paha mulusku yang mempercepat naiknya libidoku.
Aaaahhh Terus Land Nikmaaaat bangeeeet aku mendesah kencang yang membuat Hendry semakin bernafsu.
Aku terus mendesah sambil gemetaran. Lidah Hendry terus menjilati selangkanganku. Hendry menggigit pelan klitorisku dan mulutnya melakukan gerakan mengisap. Sekarang vaginaku sudah terasa semakin basah. Mungkin karena vaginaku mengeluarkan aroma yang enak dan cairan yang manis sehingga membuat Hendry sangat menikmatinya.
Sluuurp Sluuurp Cairan memeeek Teteh guriih bangeeet! Mmmmmh Sluuurrrpp katanya disela-sela menjilati vaginaku yang sudah sangat basah.
Karena sangat menikmati jilatan Hendry, aku meremas rambutnya lalu kedua paha mulusku mengapit erat kepalanya seolah tidak ingin terlepas. Lidah itu bergerak semakin liar menyapu dinding-dinding kemaluanku. Namun yang paling nikmat adalah ketika ujung lidahnya beradu dengan klitorisku. Butir-butir keringat mulai mengalir deras pada sekujur tubuhku.
Aaaaaaahh!! Teteh suka banget dijilatin sama Hendry! Enaaaak bangeeeet! aku terus mengerang.
Hendry terus menjilati vaginaku sampai akhirnya aku nggak tahan lagi. Tidak sampai lima menit, tubuhku mulai mengejang, rasa nikmat itu menjalar dari vagina ke seluruh tubuhku.
Land Kayaknya Te-Teteh udah mau keluaaaar nih kataku kepada Hendry yang semakin bernafsu saja menjilati vaginaku.
Aaaaaaaaaahh Teeteeehhh keluaaar Laannndd.!! aku menjerit panjang merasakan nikmat yang amat sangat pada seluruh tubuhku.
Aku merasakan cairan kewanitaanku tumpah semua. Tampaknya aku mencapai orgasme yang pertama akibat permainan jari ditambah dengan jilatan-jilatan lidah Hendry pada vaginaku.
Ehhhmmm Enaak Teh!! Sluuuurrpp Sluuurrpp Gurih banget rasanya! ceracau Hendry dari bawah sana.
Dengan rakusnya Hendry menyeruput cairan bening yang masih hangat itu. Aliran orgasmeku diseruputnya dengan bernafsu. Aku mendesis dan meremas rambutnya sebagai respon atas tindakannya. Vaginaku terus dihisapinya selama kurang lebih 3 menit. Sensasi itu berlangsung terus sampai kurasakan cairanku tidak keluar lagi, barulah kemudian Hendry melepaskan kepalanya dari situ, nampak mulutnya basah oleh cairan cintaku.
Haaaaah Haaaaah He-herland jago banget sih bisa bikin keluar Teteeeh dengan nafas masih terengah-engah aku memuji permainan Hendry barusan.
Enak yah Teh memeknya diisepin Hendry kayak tadi? tanya Hendry.
Pertanyaan Hendry kali ini hanya aku jawab dengan anggukan pelan. Tak disangka Hendry yang mengaku baru pertama kali melakukan hal seperti tadi telah mampu membuat aku mencapai orgasme.
Sekarang giliran Teteh bikin Hendry keluar yah pintanya karena merasa belum terpuaskan olehku.
Emangnya Hendry mau diapain lagi sama Teteh? tanyaku yang sebenarnya masih lemas karena baru saja mencapai orgasme.
Sepongin kontol Hendry lagi dong! Abisnya sepongan Teteh tadi bikin Hendry ketagihan sih! jawab Hendry.
Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar
Lalu Hendry mengambil posisi duduk di sofa sambil kembali memamerkan penis miliknya yang sekarang sudah sangat tegang. Aku bersimpuh dihadapannya dengan lututku sebagai tumpuan. Kuraih penis itu, pertama kukocok dengan lembut kemudian semakin cepat lalu pelan lagi. Hal itu tentunya semakin memainkan nafsu birahi Hendry.
Aaaaaaah Teteeeeh!! E-enaaak bangeeeet Hendry mendesah kencang.
Setelah puas mengocok-ngocok penisnya, aku mulai menjilati batangnya dengan pelan. Mungkin karena Hendry sudah dikuasai hawa nafsu, dengan setengah memaksa dia mengarahkan batang penisnya ke mulutku yang dan kemudian menjejali penisnya ke mulutku. Aku yang tak punya pilihan lain langsung memasukkan penis itu ke mulutku. Kusambut batangnya dengan kuluman dan jilatanku, aku merasakan aroma khas pada benda itu, lidahku terus menjelajah ke kepala penisnya. Lalu kupakai ujung lidahku untuk menyeruput lubang kencingnya.
Sluurpp Sluuuurp Mmmmmh.. desahku sambil menikmati setiap jengkal penisnya.
Aaaaahhh teruuus Teh! Teteeeeh!! Aaaaahh Hendry terus mendesah sambil meremas-remas rambutku.
Aku semakin bernafsu mengulum, menjilati dan mengocok penis miliknya. Kusedot dengan kuat penis hitam itu. Kubuat pemiliknya mendesah-desah, aku juga memakai lidahku untuk menyapu batangnya. Aku dapat melihat ekspresi kenikmatan pada wajah Hendry akibat teknik oralku.
Enak nggak Land? Hmmmmm tanyaku sambil mengangkat kepala dari penis Hendry dan menatapnya dengan senyum manisku.
Enaaak bangeeeet Teeeh kata Hendry yang tampak semakin menikmati hisapanku.
Aku melanjutkan hisapanku yang membuat Hendry mulai mengerang-erang keenakan, tangannya meremas-remas rambutku dan kedua payudaraku.
Enak banget deh rasa penis kamu Land kataku sambil terus menghisap penis Hendry.
Aku memasukkan mulutku lebih dalam lagi sampai kepala penisnya menyentuh langit-langit tenggorokanku. Setelah beberapa lama kuhisap, benda itu mulai berdenyut-denyut. Aku semakin gencar memaju-mundurkan kepalaku mengemut benda itu. Hendry semakin merintih keenakan dibuatnya, tanpa disadarinya pinggulnya juga bergerak maju-mundur di mulutku.
Cerita Lainnya: Cerita Seks Memek Amoy Yang Masih Ketat
Ooooooh Terus Teehh Hendry udah mauuu keluaaaar!! Hendry mendesah semakin kuat.
Karena Hendry sudah hampir keluar, aku melepaskan hisapanku pada penisnya dan mulai mengocoknya dengan tangan kananku. Aku semakin bersemangat memainkan penis miliknya yang kepalanya sekarang berwarna lebih kehitaman. Semakin lama aku semakin cepat mengocoknya.
Aaaaaaaaahh Hendry keluaaaarrr Teeeh..!! Hendry berteriak kencang.
Croooot Croooot tidak lama kemudian penisnya menyemburkan cairan putih pekat, kental dan berbau khas yang jumlahnya banyak sekali sehingga membasahi bagian wajah, payudara hingga hampir seluruh perutku.
Eeehhmmm Sluuurp Sluuurp dengan sigap aku menjilat dan mengulum sperma Hendry yang masih menempel di penisnya seperti sedang menikmati es krim.
Kemudian aku meneruskan untuk mengusap serta menjilati semua cairan sperma Hendry yang berceceran pada wajah dan tubuhku lalu kutelan hingga tak tersisa. Lalu aku kembali menghisap penis Hendry supaya sisa sperma yang masih menempel dapat kubersihkan. Setelah aku yakin spermanya sudah benar-benar habis, aku melepaskan hisapan pada penisnya, kemudian benda itu terlihat mulai menyusut perlahan-lahan.
Nikmat banget sperma kamu Land bisikku mesra seraya menjilat sisa-sisa spermanya yang masih menempel pada bibirku.
Obat awet muda ya Teh? kata Hendry bercanda.
Iya dong! Makanya Teteh tetep awet muda kan? aku ikut membalas candanya.
Walaupun sudah sempat mencapai orgasme, namun ternyata birahiku belum juga padam. Aku berpikiran untuk melanjutkan permainan kami ke tahap selanjutnya.
Land Ayo sekarang masukin penis Hendry ke vagina Teteh! Udah nggak tahan nih perintahku yang masih dikuasai hawa nafsu.
Tanpa pikir panjang lagi, Hendry lalu mengambil posisi duduk, kemudian diacungkan penisnya dengan ke arah lubang vaginaku. Semula Hendry merasa canggung, namun seiring dengan nafsu birahi yang mulai bangkit kembali, perlahan-lahan ia membelit dan mendekap tubuhku. Aku mengangkangkan kakiku lebar-lebar siap menerima serangan penisnya. Pelan-pelan dimasukkannya batang penisnya itu ke dalam vaginaku.
Uuuuuhh Emmhhh! desisku saat penis yang sudah dalam keadaan keras lagi itu membelah bibir kemaluanku.
Aaaauw Pelan-pelan dong Land Aaaaakh desahku sedikit kesakitan.
Walaupun sudah tidak perawan lagi, tapi vaginaku masih sempit. Mungkin juga karena penis Hendry termasuk besar ukurannya.
Aaahh Enaaak Land desahku yang semakin merasakan nikmat.
Hendry tampak merem-melek menahan nikmat. Tentu saja karena Hendry baru pertama kali melakukan ini. Lalu dengan satu sentakan kuat penisnya berhasil menancapkan diri di lubang kenikmatanku sampai menyentuh dasarnya.
Aaaahh Nikmaat bangeett Laaand. teriakku.
Aku melonjakkan pantatku karena merasakan kenikmatan yang luar biasa. Kurasakan cairan hangat vaginaku mulai mengalir di pahaku. Aku tidak memikirkan lagi bahwa status Hendry adalah mantan pacar adikku sendiri. Sudah kepalang tanggung pikirku, yang pasti saat ini aku ingin merasakan nikmatnya bersetubuh hingga orgasme dengan Hendry. Sesaat kemudian Hendry memompa pantatnya maju mundur.
Bleeeep Bleeep Bleeeep! dapat terdengar cukup kencang suara penisnya yang sedang keluar masuk di vaginaku.
Tubuhku menggelepar di bawah pompaan batang penis Hendry. Tangan mungilku berusaha menahan gerakan pinggul Hendry, namun itu semua tidak dapat menghentikan terjangan batang penisnya. Akhirnya aku hanya menggantung kedua kakiku ke pinggang Hendry.
Aaaakh Aaaakh Nikmaaat bangeeet Laaaand! aku terus merintih nikmat.
Aku menjerit-jerit karena merasakan nikmat yang luar biasa saat itu. Vaginaku yang sudah basah sekarang dimasuki dengan lancar oleh penis Hendry yang sangat tegang itu.
Oooooh Herlaaaaaand!! aku berteriak menikmati sodokan penisnya pada vaginaku.
Semakin keras aku merintih dan mendesah, semakin kuat pula Hendry menyodokkan batang penisnya. Tubuh mungilku terguncang hebat di bawah tindihan tubuh Hendry, keringat kami yang bercucuran menambah semangat gelora birahi kami. Selagi bersetubuh, lidah kami berdua saling berpagutan. Tangan Hendry meremas-remas buah pantatku dan mengusapi badanku yang basah kuyup oleh butiran keringat yang membanjir.
Heer laand U-udaaah Mauu Keluaaar niiih Teeh Mauu dii luaaar Apaaa di daleeem? tanya Hendry tanpa mengurangi irama sodokannya.
Terseraaahhhh! Di daleeem juga Eeengh Eengh Ng-nggak apa-apaaa jawabku sambil berusaha untuk mencapai orgasme kembali.
Aaaaaaaaarrrrhhhh!! Hendry akhirnya mengerang kencang ketika spermanya menyembur bagitu banyak di dalam rongga rahimku.
Badan Hendry melengkung ke atas sambil wajahnya menunjukkan kepuasan yang luar biasa hingga akhirnya melemas dan jatuh di pelukanku. Selama beberapa saat Hendry membiarkan tubuhnya tetap menindih tubuh mulusku tanpa melepaskan penisnya dari vaginaku. Mungkin dia ingin merasakan kenikmatan dari mantan calon kakak iparnya ini lebih lama lagi. Aku juga dapat melihat senyum penuh kepuasan menghiasi wajahnya.
Setelah 10 menit kami terdiam di dalam posisi ini, Hendry kemudian mencabut penisnya lalu terduduk lemas menyender ke sofa. Akhirnya aku pun ikut bangkit dari posisi tidur kemudian membaringkan kepalaku di dada Hendry yang cukup berisi.
Teh Sebenernya udah dari dulu Hendry pengen banget ngentot sama Teteh katanya membuka percakapan.
Maksud kamu Land? Kamu udah sering ngebayangin gituan sama Teteh waktu masih pacaran sama Dewi ya? tanyaku dengan nada curiga.
I-iyaa Abisnya Hendry udah kagum dari pertama kali kenal sama Teteh Hendry ngeliat Teteh tuh dewasa Beda banget sama Dewi yang masih kayak anak kecil Mana Teteh suka pake celana pendek pas lagi di rumah Bikin Hendry jadi sering mikir yang nggak-nggak deh Hendry menjelaskan dengan panjang lebar.
Tentu saja penjelasan dari Hendry tadi membuatku tersenyum geli.
Maafin Hendry ya Teh kalau kurang ajar Biar gimana juga kan Teteh itu kakaknya Dewi kata Hendry.
Nggak apa-apa kok Land Lagipula selama ini Teteh juga suka ngeliatin Hendry walaupun nggak punya pikiran senakal kamu Hihihi aku berusaha bercanda supaya Hendry tidak terlalu merasa bersalah.
Kami berdua akhirnya tertawa lalu kembali tenggelam pada percakapan yang akrab seperti sebelumnya. Sambil terus mengobrol tanganku meraih penis Hendry yang sudah melemas. Aku mengelusnya perlahan-lahan hingga membuat penisnya kembali tegak berdiri.
Aaaaaah Laaaand Aaaaaahhhh aku tidak kuasa menahan desahan demi desahan ketika tanpa basa-basi lagi Hendry mulai meraba-raba tubuhku.
Tanganku terus meremas dan mengocok penis Hendry sementara dia memainkan tangannya dengan lihai di payudaraku.
Eeeeemmm Laaand? aku memanggil namanya di tengah desahan lembutku.
Iyaaa Teh? jawab Hendry.
Teteeeh pengeeen Gituaaan lagiii Mau nggak? pintaku lebih dulu karena sudah tidak tahan lagi.
Jelas mau dong Teh! Tapi Eeeehhmm Ta-tapi sekarang gantian Teteh yang di atas yah Soalnya Hendry masih capek nih kata Hendry ragu-ragu karena takut permintaannya aku tolak.
Hu-uh! Dasar ABG! umpatku dalam hati namun tetap mengangguk tanda setuju.
Aku yang sudah tidak sabar lalu mendorong tubuh Hendry hingga terlentang. Kemudian aku naik ke atas tubuhnya yang terlihat pasrah, lalu melebarkan kaki tepat di atas penisnya yang sudah dalam keadaan sangat tegang itu. Dengan birahi yang memuncak kuarahkan batang penis Hendry untuk masuk ke dalam liang vaginaku.
Bless!! begitu penis Hendry tertanam sempurna di dalam liang senggamaku.
Tanganku bertumpu pada dada Hendry, lalu tubuhku mulai bergerak naik turun secara perlahan. Aku mempergunakan seluruh kekuatan otot-otot panggulku saat berputar dan bergoyang. Di saat naik, otot-otot bagian dalam kewanitaanku mencengram dan menarik batang kemaluan Hendry ke atas. Lalu pinggulku berputar lambat. Saat itulah Hendry merasakan penisnya di peras-peras. Kemudian aku melepaskan kuncian vaginanya sambil menyentak turun dengan cepat.
Teeehhh Aaaaaaaaaahhhh!! Hendry mendesah nikmat.
Tangan Hendry mengusap-ngusap pinggangku. Aku mengibaskan rambutku yang basah oleh keringat ke arah belakang kemudian melanjutkan menaik turunkan vaginaku dalam gerakangerakan yang erotis.
Ooooooh Herlaaaand!! aku menjerit keenakan.
Lalu dengan semangat aku menaik turunkan pantatku sambil sesekali aku goyangkan pinggulku. Hendry menusuk batang penisnya ke atas saat belahan vaginaku merosot turun pada batang penisnya. Tubuhku tersentak-sentak turun naik di atas batang penis Hendry. Aku terus menggoyang pinggulku dengan lebih liar lagi seperti sedang mengayak batang penis Hendry.
Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar
Cleppp Bleppppp Bleppppp Clepppphhhh terdengar suara berdecakan saat aku semakin aktif menaik turunkan vaginaku.
Saat vaginaku bergoyang ke kiri, Hendry memutar batang penisnya ke arah kanan, sedangkan saat vaginaku bergoyang ke kanan, Hendry memutar batang penisnya ke arah sebaliknya. Tangan Hendry turut menambahkan kenikmatan dengan mengelusi payudaraku bagian bawah sebelum meremas-remas lembut kedua payudaraku sambil terus menyodokkan batang penisnya ke atas hingga amblas sedalam-dalamnya ke dalam jepitan liang vaginaku.
Hendry menggelepar tak berdaya di bawah kendaliku. Tubuh Hendry melengkung saat puncak kenikmatan secara dahsyat menyengat kemaluannya.
Ouuh Memek Teteh eeenaaak bangeeeeet! Kontol Hendry kayak dipijeeet desahnya.
Uhhh Uuuh Penis Herlaaand Juga nikmaat! aku juga memuji keperkasaan penisnya.
Kedua tubuh kami sudah sangat basah oleh keringat. Karpet di ruangan ini pun sudah basah oleh cairan sperma Hendry maupun lendir yang meleleh dari vaginaku. Namun entah kekuatan apa yang ada pada diri kami, kami masih saling memompa, merintih, melenguh, dan mengerang. Aku menghujamkan vaginaku berkali-kali dengan irama sangat cepat. Aku merasa semakin melayang. Bagaikan kesetanan aku menjerit-jerit seperti kesurupan. Akhirnya setelah sekitar setengah jam kami bergumul, aku merasa seluruh tubuhku bergetar hebat.
Teeeh Hendry bentar lagi keluar nih! erangnya panjang sambil meringis.
Hal yang sama pula dirasakan olehku, aku tidak sanggup lagi menahan gelombang orgasme yang menerpaku demikian dahsyat.
Aaaaaah Teteeeh juga udah mau keluar Land!! Kita keluar sama-sama Land!! aku berteriak kencang karena sudah hampir mencapai orgasme.
Oooohh Teeteeehhh Aaaaaahh!! Hendry berteriak panjang.
Goyanganku semakin kupercepat dan pada saat yang bersamaan kami berdua saling berciuman sambil berpelukan erat. Kemudian kami berdua mengerang dengan keras sambil menikmati tercapainya orgasme pada saat yang hampir bersamaan.
Creettt Creettt Cretttttt aku dapat merasakan sperma Hendry menyembur deras di dalam vaginaku.
Sedangkan vaginaku juga mengeluarkan cairan yang sangat banyak, tanda aku sudah mencapai orgasme untuk yang kedua kalinya. Dari selangkanganku meleleh cairan hasil persenggamaan kami.
Aku memeluk erat-erat tubuh Hendry sampai dia merasa sesak karena aku memeluknya dengan sangat kencang. Kami seakan sudah tidak peduli bila tetangga sebelah rumahku akan mendengarkan jeritan-jeritan kami. Kemudian Hendry mencabut penisnya vaginaku hingga akhirnya kami berdua hanya bisa tergeletak lemas di atas karpet dengan tubuh bugil bermandikan keringat.
Aaaaahh Herlaaand Kamu hebaaat banget Land! pujiku sembari mengistirahatkan tubuh yang sudah lemas ini.
Teteh juga hebaaat Hendry baru pernah ngerasain nikmat kayak gini jawab Hendry sambil mengecup keningku dengan mesra kemudian membelai-belai lembut rambutku layaknya sepasang kekasih.
Land, kalo Hendry mau kayak tadi lagi tinggal SMS Teteh ya kataku.
Pasti dong Teh! jawab Hendry yakin.
Tapi hati-hati jangan sampe rahasia kita berdua ketahuan orang lain apalagi Dewi pintaku pada Hendry.
Sip deh pokoknya Teh!! Hendry janji jawabnya menyanggupi permintaanku.
Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar
Setelah merasa kuat untuk bangun, kami berdua beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri dari sperma, keringat dan liur. Tapi di kamar mandi kami tidak melakukan persetubuhan lagi, melainkan hanya berciuman mesra saja, karena kami takut tiba-tiba Dewi atau keluargaku yang lain akan segera pulang. Siraman air pada tubuhku benar-benar menyegarkan kembali pikiran dan tenagaku setelah hampir seharian penuh bermain dengan Hendry.
Kami berdua pun membersihkan ruang di sekitar medan pertempuran dengan menyemprot pengharum ruangan untuk menutupi aroma bekas persenggamaan. Setelah selesai, kami pun sedikit berbincang mengenai kejadian tadi. Aku yang sempat ragu apa benar Hendry belum pernah bersetubuh karena dia sudah terlihat ahli, bertanya lagi kepadanya. Ternyata dari pengakuannya, memang Hendry belum pernah melakukan persetubuhan dengan siapapun, termasuk Dewi. Hendry melakukan ini hanya berdasarkan yang dia lihat melalui DVD ataupun internet saja.
Di dalam pikiranku, aku juga merasa bersalah sekaligus kasihan kepada Dewi yang belum sempat merasakan nikmatnya penis Hendry. Tentu saja kehilangan keperjakaan dengan kakak mantan pacarnya pasti adalah pengalaman yang sangat mengesankan bagi Hendry. Dia berharap kami dapat melakukannya lagi di lain waktu. Begitu juga dengan aku yang ingin menikmati penis Hendry lebih sering lagi.