TAROSLOT– Mama Tiri dan Kakak Tiri Jadi Pelampiasan Nafsuku, Perkenalkan Namaku Riz, Aku tinggal di kota Pekanbaru berbasis disumatera, kisah hidupku ini sangat hancur dimana pada saat aku umur 5 tahun Mama Dan Papaku sudah bercerai, aku tak tahu apa yang mereka pikirkan untuk mengakhiri hubungan mereka yang jelas mereka tidak saling mencitai lagi. Mungkin Karena Papa Sering Mengutamakan Bisnisnya yang dimana Bisnis itu Mempunyai keuntungan besar. Kebetulan aku ikut papaku, aku ke tempat mama pada waktu libur sekolah saja dikarenakan aku sekolah di lingkungan sekitar.
Dua tahun kemudian pada saat umurku 7 tahun papa menikah dengan seorang Janda muda yang terpaut lima tahun dari papaku, papa usia 36 tahun. Namanya Dwi Dia cukup cantik Kulitnya Putih mulus, Langsing, payudaranya 36B kenceng, dan suka Sex, Wajahnya seperti artis fitri karlina, Dan tak hanya itu dia pun membawa anak Yang umurnya beda 5 denganku Sebut saja Mbak Karin. Dia gak kalah cantik dengan Ibunya Kulitnya sawo matang (mirip ayahnya terdahulu), Cantik, Buah dadanya Masih kecil seumuran anak SMP kelas 3. Mirip sama Binca Riiza manisnya.
Cerita Sex Bercinta Dengan Mama Tiriku Papa Memang Sudah lama Memperkenalkan Mereka kepadaku Namun Baru umur 7 tahun inilah aku merestuinya, bagaimana tidak, diusia seperti itu aku memang masih membutuhkan kasih sayang seorang ibu, walaupun aku takut jika suatu saat nasibku sama seperti bawang putih. dua tahun setelah menikah Mama Dwi memang sangat baik orangnya, dia suka anak kecil dia tidak membanding-bandingkan ku dengan Mbak Karin, Begitupun Mbak karin Juga sangat menyayangiku..
Pada Saat Ulang Tahunku Yang Ke 10th ayah memberiku sebuah Sepeda Untuk belajar mandiri, pada saat itu juga ayah Berpamitan pada aku mama dwi dan mbak kari, kalau dia akan pergi ke Bandar seri begawan untuk menemui rekan bisnisnya.
Singkat cerita. Dua hari setelah papa pergi, Mama sedang mberbaring di sofa depan sambil membaca koran Lypstik. aku bilang dengan mama Dwi
“mah, adik kan ultah, mama gak ngasih kado apa ?”, “adik mau kado apa” jawabnya dengan lembut. “yang jelas aku mau yang enak dan gak pernah bisa dilupan” pada saat itu aku berharap mama mengajakku makan. “jadi kamu mau yg enak-enak ya ? ikut mama yuk sayang ?” aku pun girang “kemana mah ? restoran ya”, tanpa menjawab mama mengajakku kekamarnya, “kamu tunggu disini dulu ya, jangan lupa Kamu harus Buka semua pakaian mu Sekarang Riz, mama mau manggil mbak karin Dikamarnya” sungguh aku tidak mengerti apa yg dimaksudkan mama.
Lima menit dia balik lagi membawa kak karin yg saat itu baru habis mandi,rambutnya masih basah setengah kering, dia hanya memakai miniset Hitam dan perutnya dibalut handuk,
“Nih mbak, adikmu Mau yang enak” nih kamu kasih dia sesuatu”. “baik ma…”.kemudian mama pergi mandi.Pada saat posisiku duduk dipinggir kursi dan teanjang Dia langsung menyuruhku rebahah, Mbak karin langsung menciumi bibirku dgn lembut kemudian ke Dadaku Dan Perutku, aku kegelian dan hanya bisa pasrah menahan Nikmat yg terdalam, “Dik, kontolmu Masih Kecil, Mau mbak besarin ?” kemudian aku mulai mengerti “mmaau mbaak.” Lalu Dengan Cepat dia Menjilat, mengulum Kontolku, 5 menitan dia melakukan itu aku merasakan ada yang ingin keluar, ”mbak aku mau kencing udahan dulu”.. “kencing dimulut mbak aja dik Gak papa kok”, Dannn Crooott Ccrooot Ccccrooot.
Cairan putih kental menyembur ke mulut mbak tiriku, dia tertawa melihatku kejang” dan lemas !.
“Udah enak belum”.. “enak mbak,”.. “mau yang lebih enak?”.. “iya” jabwabku singkatt,
Kemudian dia berbaring dan Menanggalkan Semua yg ada dibadanya, dia suruh aku menindihnya kemudian Kontolku Dituntunnya Masuk Ke Vaginanya. Dengan 1kali hentakan, kontolku langsung tenggelam ke vaginanya,
“dia menyuruhku Memaju mundurkan pantatku. Yang keluar dari mulutnya
“ahhh,…. Ahh.. ahhhhhhhh… terus riz… teruuuuuusss… ahhhh….. Nikmat… bangettt…. Adik pintar..” dengan sangat bangga mendengarkata” itu lalu ku percepat gerakaya… “ahhhhh ahhhhhh dikkkkkkk Riiiiiiiiiizzzzzzzzzzzzzzz Nikmaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaattt Goyanggggggggg….” Lalu Dia Kejang” dan Lemas tak berdaya bisa dikatakan Orgasme.
Tak lama kemudian aku pun mau kencing kembali
” mbakkkk aku mau kencinngggg….” “cabuttt dik,,… Cabuttttttt. Ahhhhhhhhhh.” Aku tidak menhirukannya karena pada saat itu sedang nikmat”nya kemudian “Croooooootttt. Croooottt.” Aku menghentikan gerakanku,. “kok didalem dek ??? dia terkejut”, “ini enak kak”.. “yah Sudahlah” jawabnya sangat lemas.. aku berbaring disampingnya Kemudian Mama Dwi pun Datang, “adikmu sudah puas?”.. ”sudah ma, Adik Ngecrot didalem”jawabnya.. “ mama lalu tertwa.
Kemudian mama Menanggalkan Daster orangenya dan lansunng Tenkurap, Wajahnya didepan wajahku, dadanya menindih perutku.
“Kamu Sudah Dapat yang enak Riz,”.. “Iya ma, itu tadi apa ya”, “Itu namanya Ngentot Sayang. Mau gak Riz yang lebih enak”.. ”mau mah” kemudian Mama menyuruhku Menjilati Payudaranya yang besar itu.
Aku menjilat putingya, kemudian ku kenyot layaknya seorang bayi yang menetek, mamaku merem melek, tak lama kemudian mama menghentikan Aksiku, dia Duduk Di Kepala Ranjang Dengan Paha yang mengangkang, Jembutnya sangat tipis Dan vagina yang Merah Jambu kecoklahatan, Aku disuruhnya Menjilat memeknya
“Sanyang, Puasin Mama juga yahh,,”. Awalnya aku Sedikit Jijik. Tapi setelah aku Cium Perlahan ternyata baunya wangi, Lalu aku jilat, kenyot, dan aku memencet Klitoris mama.
Sekirtar 7 menitan mama mengejang dan
“ahhhhhh….. Rizzzzz……… Mama Orgasme Sayaaaaaaaaaaanggg”. Ada Cairan Putih Bening yang keluar cukup banyak, tanpa aku Sadari aku menjilatnya dan menelanya sampai habis.
Rasanya asin sedikit gurih.. mama lemas dan bilang
“mama udah puas nak, Kamu Masukin Kontolmu ke Sini ya” sambil menunjuk vaginanya.
Tanpa pikir panjang aku langsung memasukkannya dan Sleebb. Kemudian aku melakukan apa yang aku lakukan pada mbak karin tadi. Dari mulai perlahan hingga ku percepat genjotannku. Mama mendesah saat aku mengulang genjotanku
“ ahhhh ahhhhh ahhhhhaaahhhh, kamu pintar nak… Mama milik mau sayanggg… Ahkkkkkkkkkkkk” .. Kemudian Tanpa diduga kak karin Tertidur sdisamping kami, dan tak mengiraukan permainan kami.
10 menitan Aku kembali ingin kencing…
“ mama aku pingin kencinggggggg… geli maaaaaa ahhhhhh.” “ kencing aja sayanggggggggg.. kita barengan yahhhh akhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh.” Kemudian Crootttttttt crottttt crottttt< banyak sekali cairan yang keluar membanjiri Vagina mama. “ mama tersenyum Dan menundukkan kepalaku, “ Enak kan, Mulai sekarang kalo kamu mau seperti ini Langsung bilang ya, Tapi jangan kasih tau sama papa, kalo kamu kasih tau mama gak akan ngasih yang enak” lagi, mengerti Sayang “. “iya ma, mama hebat,mama bisa ngasih yang enak”. aku janji gak akan ngasih tau papa.
Mama tersenyum Lalu tertidur, aku pun sangat lemas dan tertidur ditengah” merekan sambil memegang Payudara kakak dan mama… semenjak ayah sering pergi” kami sering melakukannya bertiga, mabk karin sekarang telah menikah dan dikarunia 3 orang anak 1nya dari sperma ku, kemudian mamapun hamil Itupun dari spermaku, papa sama sekali tidak curiga karena dia memang setiap pulang tujuan utama nya melepas sperma…
TAROSLOT– Kenalan di tempat Gym, Berakhir Di Atas Kasur, Suatu saat, saya meluangkan diriku untuk laksanakan kesehatan sehingga kondisiku terjaga, dan saya bekerja di Jakarta dan sedang ada moment yang populer yang bakal saya jalani, setiap dua hari sekali dan setiap saya sesudah kerja, saya segera fitnes yang letaknya ada di hotel bersama alat-alatnya lengkap.
Maklum, pekerjaanku memerlukan vitalitas tinggi. Maka meskipun libur di Bandung, atau tepatnya pulang ke kampung halaman, saya tidak dulu melepas olahragaku yang satu * O ya, saya Aryo, biasa dipanggil Ary. Usiaku 30 tahun, dan belum menikah. Pastinya ini merupakan keuntunganku untuk dapat nikmati jaman bujang lebih lama, bersenang-senang dan melacak kehidupan cerita sex.
Sebenarnya obyek fitnessku sesungguhnya adalah, mengidamkan lihat wanita-wanita mengenakan pakaian ketat (baju senam), namun akhirnya bermanfaat, otot perutku rata, bisep dan trisepku terbentuk, hingga membuatku percaya diri. Tapi tentu saja kegiatanku ngeceng wanita mengenakan pakaian seksi tidak dulu kulewatkan. Sambil menyelam minum air.. he he hee.
Oke, akhirnya kupilih sebuah hotel di bilangan Asia Afrika. Aku tidak segera pulang ke rumahku. Satu hari cutiku, kumanfaatkan untuk nikmati Bandung sendiri, dibandingkan bersama tempat tinggal orang-orang. Orang tuaku juga tipe lama, yang penuh bersama ketetapan ketat, meskipun tidak sadar bakal hal itu yang dapat membuatku hidup mandiri.
Hari itu masih sakit kira-kira pukul 16. 30. Setelah saya cek di dan istirahat sebentar, kumanfaatkan sarana fitness gratisku. Aku menjadi mengganti bajuku bersama celana pendek dan t-shirt tanpa lengan.
Ketika saya memasuki area kebugaran, saya lihat sekeliling, masih agak kosong. Hanya ada lebih dari satu pria di lebih dari satu alat. Hmm, ini bukan hari keberuntunganku, pikirku sambil berjalan menuju sepeda statis. Ku kayuh sepeda itu kira-kira lima menit dan beralih ke lebih dari satu alat lainnya.
Sepuluh menit pukul lima sore, satu dua wanita masuk. Oke, ini bukan hari sialku. Aku makin motivasi menarik beban. Diikuti lebih dari satu wanita lainnya, yang tentu saja berpakain senam, warna-warni, ada yang kenakan celana panjang cutbray dan kaos ketat, celana pendek dan atasan tipe sport bra, meningkatkan indahnya panorama daerah fitness tersebut. Beberapa di pada mereka ada yang duduk, ada yang ngobrol, cekikikan, dan coba lebih dari satu alat. Oh, barangkali mereka sudi ber-aerobik, pikirku.
Hanya saja kala seorang wanita mengenakan pakaian seperti mereka masuk dan menotak-ngatik tape compo, dan terdengarlah suara musik house bersama tempo cepat. Masing-masing baris menyusun dan menjadi bergerak ikuti struktur. Gerakan demi gerakan mereka ikuti. masih pemanasan.
Tiba-tiba seorang wanita masuk, amat cantik dibanding mereka, tinggi 165-kira, kenakan pakaian senam bahan lycra mengkilat warna krem dengan tipe tank top dan g-string di pantatnya.
Bongkahan pantatnya tertutup lycra ketat warna krem lebih muda, sehingga menyerupai warna kulit bersama warna kuning langsat hingga kaki yang tertutup kaos kaki dan sepatu. Wow, amat seksi. Tak sengaja lihat anggota sebab handuk yang menggantung di dekat kursi bersama alat yang kupakai.
Tonjolan menempatkannya terlihat sadar sekali, tonjolan indah yang kira-kira 36 b ukuran. Sedikit melirik ke arahku lalu akhirnya melacak baris yang masih kosong dan ikuti gerakan instruktur. Dadaku berdegup kencang terhadap selagi dia melirik meskipun cuma sedetik.
Gerakan demi gerakan instruktur yang diikutinya, menjadi dari gerakan pemanasan hingga gerakan cepat sehingga bongkahan payudaranya bergerak turun naik. Batangku menjadi membengkak sejalan bersama lincahnya gerakan si dia. Mataku tetap tertuju terhadap si dia.
Posisiku kebetulan sekali membentuk 45 derajat dari samping kirinya agak ke belakang. Hmm syukurnya diriku. Hingga akhirnya dia laksanakan gerakan pendinginan. Keringat di punggungnya, tercetak sadar di sekali dan di belakang, sehingga tonjolan meletakkan itu terlihat jelas, kala dia memutar badan ke kiri dan ke kanan.
Hingga akhirnya saya dibikin malu. Ketika saya memperhatikan dia, dia pun memperhatikanku melalui kaca cermin yang berada di atas pengamatan saya memperhatikan kaca pandangan. Dia lihat melalui cerminan. Entah berapa lama dia memandangku sebelum saya sadar dipandangi. Aku segera muka dan beranjak dari alat yang kupakai.
Aku segera berubah pakaian untuk berenang. Segera kuceburkan diri untuk mendinginkan otak. Dua atau tiga balikan kucoba berubah tipe hingga akhirnya balikan ke empat tipe punggung, menabrak seseorang dan terjatuh ke air.
Sama-sama kita membalikkan dan membalik-balik ku bawah sadar ku tabrak adalah berubah pakaian, potongan tinggi di pinggul bersama warna biru yang seksi. Kini tonjolan tersembunyi dibalik cangkir pakaian renangnya, membuatku sedikit kecewa.
“Eh, maaf Mbak, nggak terlihat, habis tipe punggung sih” kataku meminta maaf. “Tidak kok Mas, saya yang salah, tidak lihat jalur orang berenang”, sambil mengusap muka dan menghadap ke belakang. Si dia tersenyum lagi ke arahku, sambil lirikan matanya menyapu dari muka hingga anggota pusarku.
“Kenalan dong, saya Aryo, biasa dipanggil Ary”, kataku sambil menyodorkan tangan. Dijabatnya sambil berkata”Linda, lengkapnya Melinda”, perpustakaan. Kami menepi ke bibir kolam, sambil mencelupkan diri ke didalam batas leher masing-masing. Kami duduk bersampingan.
“Baru disini Mas?”, Linda menjadi lagi terhubung pembicaraan. “Iya, namun jangan panggil Mas, Ary aja lumayan kok. Aku asli Bandung, namun sesungguhnya baru kes Aku kerja di Jakarta. Kamu Lin?”, ku balik bertanya. “Aku asli Bandung juga, kerja di bank B*, menjadi CS. Deket sini kok, seberangan. Aku biasa aerobik dan renang disini, duahari sekali, yang ada jadwal aerobiknya saja”.
Pembicaraan kita berkembang dari hal kerjaan mengarah ke hal-hal yang lebih pribadi. Linda baru putus bersama pacarnya, kira-kira dua minggu yang lalu. Keluarga pacarnya tidak setuju bersama Linda dan pacarnya dijodohkan bersama orang lain pilihan keluarganya. Agak sedih Linda bercerita hingga..
“Lin, balapan yuk ke seberang, tipe bebas”, ajakku. “Hayo,..siapa takut?”, taman. Kami berdua berlomba hingga sebrang. Aku sedikit curang bersama mendorong bahunya ke belakang sehingga Linda sedikit tertinggal. Pada selagi saya duluan di seberang..
“Ari, kamu curang, kamu curang”, rengeknya sambil memukul-mukul mata kita.
Aku tertawa-tawa dan bergerak mundur Linda. Dia mengejarku, hingga akhirnya”Byurr, .”., saya terjatuh kebelakang. Kakiku menyenggol kakiknya hingga diapun terjatuh dan kita berdua tidak sengaja berpelukan. Dadanya yang empuk menyentuh dadaku, membawa dampak batangku lagi membengkak. Ketika sama-sama berdiri, kita masih berpelukan meskipun agak renggang.
Kami saling pandang, sesudah itu Linda memelukku kembali. Kesempatan ini tidak ku sia-siakan bersama balas memeluknya. Udara Bandung yang dingin terhadap sore yang beranjak malam tersebut, meningkatkan kuatnya pelukan kami.
Batangku yang sedari tadi mengeraskan menyentuh perut anggota bawahnya Linda, atau tepatnya diatas Linda sedikit. Pantat Linda bergerak mendorong, hingga batangku geli terjepit pada perut Linda dan perutku. Berulang-ulang Linda laksanakan itu, sehingga darahku berdesir.
“Emhh.”., Linda dibangun. Sadar saya berada di daerah umum, meskipun kolam renang agak sepi, cuma ada tiga orang selain kami, sedikit membuatku sedikit melepas pelukan meskipun sayang untuk dilakukan.
“Lin, mending kita sauna hotel yuk!”, ajakku menetralkan suasana. Linda terlihat agak kecewa bersama sikapku yang sengaja kulakukan. “Oke!”, singkatnya.
Kami berdua mengambil handuk di kursi tepi kolam, dan berjalan secara bersamaan, menuju area sauna hotel yang tak jauh dari kolam renang. Terbayang apa yang dijalankan Linda selagi di kolam, membuatku menerawang jauh menyusun rencana bersama Linda selanjutnya.
“Kosong.”., kataku didalam hati lihat area sauna hotel. Kami berdua masuk, dan saya sengaja mengambil daerah duduk dekat pintu, sehingga orang lain tidak dapat lihat kita berdua melalui jendela kecil pintu sauna hotel. “Lin.”., belum sempat saya bicara, Linda menciumku di bibir.
Bibir kita saling berpagut laksanakan french kiss. Penetrasi lidah Linda di mulutku, perlihatkan dia amat berpengalaman. Tangan Linda memegang dadaku, sesudah itu mengusap perut hingga hingga terhadap batangku yang sudah berdiri dari tadi. Linda meremas batangku yang masih terbungkus celana renang, selagi kuremas dua gunung montok. Betapa kenyal dan kencangnya payudaranya.
Temperatur area sauna hotel meningkatkan panasnya udara disana. Kubalik Linda membelakangiku. Kuciumi tengkuknya, dan ku remas payudaranya”.Emhh.. Ary.. ahh”, Linda melenguh. Ku susupkan tanganku ke payudaranya, dari celah pakaian renangnya. Ku pilih putingnya, dan membawa dampak Linda sedikit menjerit, dan menggelinjang. Untungnya ruangan sauna hotel kedap suara.
“Ary, saya perlu kamu Ry, .. malam ini saja.. ahh.”., Linda berbisik di telingaku, sambil masih kumainkan putingnya. “Lanjutkan di kamarku yuk, ..!” ajakku. Punggung Linda menjauhi badanku dan berbalik. “Kamu cek in di s*.?”, tanyanya bersama muka sedikit gembira. “Bukannya kamu.”. “Ya sayang.”., sambil akhirnya kutempatkan jari telunjukku di mulutnya. Akhirnya kujelaskan alasanku. Satu-satu kita terlihat dari area sauna hotel. Linda bergegas ke area ganti. Begitupun diriku. Setelah siap, Linda menenteng tasnya dan kita pun berjalan bersamaan. Kami berjalan sambil memeluk pinggang masing-masing, seperti sepasang kekasih yang sudah lama pacaran. Stelah mengambil key card dari recepsionist, kita naik ke kamarku di 304.
Setelah masuk, pintu ditutup, dan segera kita merebahkan diri di ranjang. Untung ku pilih daerah tidur sharing. Linda masih kenakan pakaian seragam banknya, lengkap bersama blazer, sepatu hak tinggi dan stocking hitam menggoda. Seksi sekali!
Linda di bawah selagi saya diatasnya menciumi bibimnya. Sesekali kujilat leher dan telinganya. Linda meracau memanggil-manggil namaku. Kubuka blazernya. Dari blouse putih tipis yang masih menempel, terlihat sadar puting berwarna coklat menerawang.
Hmm, sengaja tidak kenakan bra pikirku. Kubuka kancingnya satu persatu. Kujilati dadanya. Lidahku menyapu dua bukit kembarnya yang mengencang. Rambutku diusapnya sambil dia melenguh dan memanggil namaku berkali-kali. Sesekali kugigit putingnya.
Roknya kusingkapkan, ternyata dibalik stocking hitamnya itu, Linda tidak kenakan CD lagi. Ku jilat kemaluan Linda yang masih terhalang stocking. Noda basah di bibir vagina tercetak sadar di pantyhosenya. Linda makin mecarau dan menggelinjang. Ku gigit sobek anggota yang menutupi vaginanya yang basah. Kujilati labia mayoranya. Perlahan kusapu bibir vagina merah merekah itu. Kucari klitorisnya dan kumainkan lidahku di sana.
Linda mengejang hebat, tanda orgasme pertamanya. “Emhh Arryy.. ahh”, Linda sedikit berteriak tertahan. “Makasih sayang.. oh.. amat nikmat..!”. “Pokoknya pindah stocking ku mahal nih”, Linda merengek sambil cemberut. “Oke, namun puaskan dulu saya Lin, .”., jawabku sambil rebahan di ranjang.
Linda sesudah itu berbalik dan berada di atasku. Blouse terbuka yang masih menempel itu disingkirkannya. Hingga terpampanglah dua bukit menggantung di atasku. Vagina basah Linda menjadi di perutku. Rok yang tersingkap dilepasnya melalui atas. Tinggal stocking yang masih menempel, sepatunya pun sudah lepas.
Linda lagi menciumiku. Lidahnya menyapu dadaku dan putingku. Sesekali digigitnya, membuatku juga menggelinjang kegelian. Kemudian lidahnya menyapu perutku hingga hingga ke batang penisku yang tegak. Linda mengocoknya perlahan.
Ujung lidahnya menari di lubang kencingku. Rasa hangat itu menjadi manakala lidahnya menyapu semua permukaan penisku. Seluruh batang penisku terbenam di mulut Linda. Sambil dikocok, terlihat masuk mulutnya Linda.
“Ohh..!” saya pun tak luput meracau. Hampir menjadi puncakku tercapai, ku dorong linda menjauhi penisku, saya bangun dan berlutut di belakang Linda.
“Masukkin Ry, fuck me please, Ohh.. arrghh.. Arryy!”, Linda berteriak sejalan bersama masuknya batang penisku sedikit-demi sedikit melalui celah stocking yang kugigit tadi. “Bless.”..Pantat Linda bergerak maju mundur, demikianlah juga pantatku, saling berlawanan.
“Oh.. ooh.. ahh.. ahh.. God, .. fuck me harder.. Aaahh.. Ary.. yes”, begitulah kalinat tak beraturan meluncur dari mulut Linda, sejalan bersama makin capatnya gerakanku. Ku remas-remas bongkahan pantat seksinya. Linda menjilati jari-jarinya sendiri. “Mmhh.. Aaahh.. mmh.”., desah Linda yang membuatku makin bernafsu untuk menggenjot pantatku.
Kemudian kita berubah posisi. Aku berbaring dan Linda berada di atasku. Linda mengambil ancang-ancang untuk memasukkan penisku ke didalam vagina basahnya. Linda khususnya dahulu mengusap-usapkan penisku di bibir vaginanya. Aku makin kelojotan bersama perlakuan Linda. Centi demi centi penisku dilahap vagina Linda.
“Blessh.”., lengkap sudah penisku dilahap vaginanya.
Linda bergerak turun naik beraturan. Payudaranya bergoyang turun naik pula. Pemandangan indah terebut tidak kulewatkan selagi badanku bangun, dan wajahku menghampiri payudaranya. Kuremas dua gunung kembar yang begoyang ikuti irama siempunya. Kujilati dan kusedot bergantian.
“Errgh.. erghh.. ahh.”., Linda mendesah tanda nikmati genjotannya sendiri.
Kini kutarik tubuh Linda sehingga turut berbaring di atas tubuhku. Ku menjadi menggenjot pantatku dari bawah. Linda teridam dan menengadahkan kepalanya, dan sementara sesudah itu Linda berteriak meracau.
“Arrgghh.. oohh.. aah.. enakkhh.. aahh.. nikmathh.. ooh.”., serunya. Kuyakin posisi seperti ini membuatnya merasakan sensasi yang tak ada duanya.
5 menit bersama posisi seperti itu, Linda mengejang, dan berteriak panjang”, AARRGHH.. Shit.. Uuuhh.. Ary.. aaihh.”., tanda dia raih orgasme.
Terlepas penisku dari vaginanya tatkala Linda ambruk di sisiku. Linda ngos-ngosan kecapean. Kini giliranku untuk memperoleh kepuasan dari Linda. Kubalik tubuh penuh keringat yang mengkilat terkena sinar lampu.
Sungguh seksi sekali dia selagi itu. Kubuka kedua kakiknya, dan ku lucuti stocking hitam yang masih menempel di kakinya yang mulus. Terlihat indah kaki nan putih mulus dari pantat hingga betis. Kujilati lubang anus Linda, dan membawa dampak dia sedikit mengangkat pantatnya keatas.
“Please.. Ary.. not now.. Give me a break.. Ohh.”., ratapnya kala mendapat perlakuanku.
Aku tak mempedulikan ratapannya. Justru saya makin gila bersama perlakuanku, menjilati lubang anusnya dan membawa dampak penetrasi di lubangnya bersama lidahku. Area perineumnya pun tak luput ku jilati. Hingga akhirnya kuputuskan untuk mensodomi Linda, sebab kulihat lubang anus Linda agak sedikit besar dibanding orang yang belum dulu disodomi.
“Lin, siap ya.”., kataku sambil mengusapkan ludahku di penis yang masih berdiri tegak. “Apa.., sudi apa Ry.. kamu ma.. AAHH, .. Aryy.. Janng.. aahh”, belum selesai Linda bicara, saya sudah menancapkan penisku di anusnya.. begitu hangat, sempit dan lembut.
Kutarik lagi perlahan dan kumasukkan lagi. Iramanya ku percapat. Linda pasrah, dan meracau tak karuan.
10 menit saya memompa batang penisku di anusnya, menjadi cairan sperma sudah ada di ujung kepala penisku. Buru-buru kutarik terlihat penisku, dan kubalik Linda menghadapku. Sambil kukocok, spermaku muncrat di muka Linda.
Linda yang tidak siap terima spermaku di mukanya, mengelengkan kepala kiri dan kanan, hingga spermaku membasahi rambut dan pipinya. Hingga akhirnya mulutnya terbuka, dan sisa semprotan spermaku masuk di mulutnya. Setelah spermaku habis, dia mengulum penisku. Aku yang masih menjadi geli namun nikmat, makin nikmati sisa-sisa oragasme panjangku.
“God.. Thank you dear.. Linda.”., kataku sementara sesudah roboh ke samping Linda. “Curang lagi kamu Ry, .. Tau gitu ku minum semuanya.. kasi tau kek sudi mucrat di muka, gitu”, Linda cemberut menjawabnya. Aku cuma tersenyum. Tak menjadi kita bercinta lumayan lama, hingga jam 10 malam.
Akhirnya Linda menentukan untuk bermalam di kamarku. Kami masih melakukannya lebih dari satu kali hingga subuh. Toh, hari itu akhir pekan dan Linda sesungguhnya libur di hari Sabtu. Pertemuan pertama itulah pula yang membawa dampak kita berpacaran selama 6 bulan hingga akhirnya kita putus.
TAROSLOT– Bokong Bahenol Bikin Gemes, Panggil saja saya Anto, saya keluarga beranggotakan empat orang, sudah menikah dan punya anak. Performa dalam kehidupan seks normal hanyalah kebanyakan pria menyukai tubuh seksi yang lebih muda dengan bokong montok, tetapi saya sebenarnya lebih suka wanita dengan rambut panjang dan tebal, tanpa usia. ABG tidak terlalu penting.
Karena itu walau usiaku kini sudah termasuk setengah baya, namun jika melihat wanita yang berambut tebal dan panjang (kendati pemiliknya sudah setengah baya).. langsung saja gairah seksku meningkat. Yach..bisa jadi kondisiku ini sangat dipengaruhi oleh pengalaman masa puberku dalam berhubungan badan dengan lawan jenis.
Ketika itu usiaku baru 15 tahun dan kata orang betawi merupakan masa yang sedang ngebet-ngebetnya pengin ngesek (ngerasain seks). Cuma karena belum cukup umur, biasanya keinginan tersebut hanya disalurkan secara swalayan sambil membayangkan si “Nani” dengan berdesah.. Ooo.. na.. ni, o.. na.. ni (eh mungkin saja karena itu jadi banyak orang mengatakan kegiatan swalayan dengan istilah “onani”.).
Pengalamanku diusia tersebut sedikit beruntung.. karena tidak harus berlama-lama swalayan. Dirumahku ada Bulik Anna yang saat itu sudah berusia 36 tahun tapi bodynya masih OK, rambutnya tebal, ikal, hitam dan panjang sepunggung. Dia sejatinya teman ibuku namun pada kesempatan-kesempatan tertentu dia bertindak sebagai “guru” sekaligus menjadi muara birahiku yang sedang menggebu-gebu.
Bulik anna sangat pandai menjaga citra diri dan berakting manis didalam keluarga kami. Sehingga meskipun kami sudah ML berkali-kali ? kedua orang tuaku tidak curiga sama sekali. Kami sama-sama menikmati, dia puas karena dapat “burung muda” sementara akupun puas sebab tidak harus konak sendirian, lumayanlah ngirit sabun, hee..hee.. (O.. ya, pengalaman tentang pendaratan pertama “apollo”ku di “bulan”nya Bulik Anna sudah kuceritakan di situs ceritaseks15 ini loh.
Suatu hari, tepatnya malam minggu tapi tanggal, bulan dan tahunnya lupa, Aku benar-benar bingung dan resah. Waktu itu aku baru pulang nonton film “Intan perawan kubu” dengan pemeran utama artis YO.(tahu khan??) Nah disalah satu adegannya ia tampil polos, hanya rambutnya yang ikal, panjang dibelah dua dan dipindahkan kedepan sehingga menutupi payudaranya.! Woouu.. aku jadi konak berat menyaksikan adegan tersebut dan yang bikin tambah resah ketika aku pulang kerumah. Inginnya langsung kusalurkan ke Bulik anna, namun lagi-lagi sial karena orangtuaku tidak jadi pergi malam itu, ketika aku pulang mereka sedang ngobrol diruang keluarga sambil nonton TV. Pokoknya..benar-benar suntuk aku malam itu, dan terpaksalah aku “onana”..(karena yang dikhayalin bulik anna)
Paginya, aku dapat akal dan setelah sarapan pagi aku langsung bilang sama Ibuku.. “Ma.. besok ada pelajaran sejarah, tapi kata Pak guru kami disuruh cari referensi buku lain, jadi aku pagi ini mau ke toko buku ya.”! “Lho emangnya kamu berani sendiri, khan Pak rus (sopir) libur hari ini” tanya ibuku.. ” Berani sih, tapi kalau Bulik Anna mau nemani juga boleh, kami naik taksi aja ” jawabku sambil melirik bulik anna yang duduk disebelah ibuku. ” Enak.. aja kamu, tanya dulu tuh sama bulik..!! Piye.. Mbak, iso ora..! jawab ibuku sambil bertanya ke bulik Anna. ” ya.. udah bulik anterin..dasar anak manja “!! bulik anna menimpali pembicaraan kami sambil tersenyum dikulum penuh arti. ” Tuh..bulik mau khan Ma”!!, Nah minta uangnya dong ” Ah .. dasar kamu to!!”
Selesai sarapan kami langsung bersiap-bersiap. Bulik Anna memakai rok terusan, rambutnya yang lebat dan panjang hanya dilipat setengah, sehingga tampak ia hanya memiliki rambut sebahu. Kamipun berpamitan pada kedua orang tuaku dengan tidak lupa minta sanggu yang lebih dengan alasan kami mau makan diluar. Kira -kira lima puluh meter setelah kami meninggalkan rumah, langsung saja kucubit bulik anna sambil kukatakan.. “Ma’kasih ya bulik mau ngantar, sebenarnya aku pusing nih bulik”!! “Bulik tau koq.. dari tadi malam khan?! kata bulik anna sambil senyum sensasional. “Lho ..kalau bulik tahu, koq tadi malam tidak kekamarku setelah papa mama tidur??” “Tenang kita selesaikan ditempat biasa” sambungnya lagi, dan taksipun melaju ke arah kemayoran,..
Setelah turun dari taksi kami langsung check in di suatu tempat yang sudah tidak asing lagi bagi kami. Disinilah kami sering ML jika keadaan dirumah tidak memungkinkan, tempat memang tidak terlalu bagus tetapi cukup nyaman untuk menyalurkan hasrat sesaat, apalagi para petugasnya sudah kenal dengan kami.
Aku yang sudah menahan hasrat sejak tadi malam, makanya begitu masuk kamar langsung kuserbu bulik anna, kami berguling-gulung dikasur dengan bibir berpagutan lengket sekali. Mendapat serbuan mendadak, bulik anna sempat terperangah, sambil terenggah-enggah bulik Anna juga mengimbangi aktivitasku dengan sesekali bergumam..” huuh dasar anak muda!! tapi .. oenaak koq”.
Bibir kami terus saling melumat sementara tangan kami saling beraksi melepas pakaian masing-masing.. sampai akhirnya kami berdua dalam keadaan polos tanpa ada lagi yang melekat ditubuh. Setelah melepas pakaiannya, tanganku kembali aktif meremas payudara bulik anna yang masih terasa kenyal..kumainkan pentilnya yang sudah mulai menjulang hitam semu merah. Jemari tangan bulik anna juga tidak kalah aktifnya, ia sudah mengocok lembut “apollo”ku. Hanya ketika dia berancang-ancang mengulum penisku.. kutahan tubuhnya.. dia sempat heran..
“Sebentar bulik..” tadi malam aku konak berat dengan penampilan YO di film, jadi aku ingin bulik seperti dia..!! kataku menjelaskan. “Ok.. lah terserah kamu!! jawab bulik Anna pasrah..
Dengan tetap berdiri, kubalik tubuh mulusnya, aku rapatkan tubuhku sehingga penisku nempel kepantat bulik Anna.. Kugesek-gesek pantatnya dengan penis, sementara tangganku mengurai rambut bulik Anna yang tebal, panjang dan harum..kusisir dengan jemari tanganku..
kemudian ku bagi dua..dan kupindahkan kedepan sehingga menutupi kedua payudara bulik Anna yang sudah tegang. Masih dari belakang dengan posisi tubuh berhimpitan.. tanganku meremas payudara yang tertutup rambut.. woauu asiknya bukan main.. diapun menikmati. Tubuhnya menggeliat.. sampai dia tidak tahan lagi dan langsung berbalik sambil berjongkok dan memegang penisku..yang sudah semakin mengeras.
Dalam posisi dia jongkok aku berdiri, ia tidak langsung mengulum.. namun ia pindahkan rambutnya yang sudah tergerai berserakan keatas penisku..kini gantian dia yang memainkan penisku dengan rambutnya.. “Auouu.. ah.. ahh.. enak sekali bulik”!! rintihku menahan geli bercampur nikmat yang luar biasa. Mendapat sensasi rambut seperti itu..aku hampir tidak tahan, tapi aku tidak ingin air maniku muncrat dirambutnya. Kudorong bahu bulik Anna.. agar Ia menghentikan sejenak pemainan rambutnya. Bulik Anna yang sudah mulai terangsang, tidak mau berhenti begitu saja.. dari pemainan rambut ia beralih melumat penisku dengan mulutnya.. Sambil dikulum penisku, kedua tanganku mengacak-acak rambut bulik Anna kesukaanku.. Cerita Ngentot Tante Bokong Semok
Bayangkan.. aku merasa seperti diawang-awang, terasa darahku mengalir cepat, penisku terasa berdenyut-denyut menikmati kombinasi permainan lidah bulik Anna dikepala burung dengan sensasi rambut nya yang lebat berserakkan. Rambut bulik Anna yang sudah acak-acakan terus saja kumainkan..sehingga denyutan penisku terasa semakin cepat.. Mungkin hanya sekitar tiga menit aku menikmati permainan itu karena benar-benar tidak mampu lagi menahan sensasi yang luar biasa,.. “Ahh..auu..ahh.. bulik.. ahh.. aku keluar..”!! Air maniku muncrat deras. Saking banyaknya sampai tidak tertampung dimulut bulik Anna sehingga sebagian mengenai wajah dan rambutnya. Bulik Anna tampak belum orgasme, namun dia dengan sabar.. membantuku dalam menikmati saat konsolidasi..
“Terimakasih Bulik..nikmat sekali”!! Kataku puas. “Sama-sama, istirahat dulu lah “! Kata Bulik Anna sambil memeluk dan mengibas-ngibaskan rambutnya ketubuhku..
Aku merebahkan diri di kasur.., Bulik Annapun mengikuti tiduran disampingku. Sekitar lima menit aku tergolek dikasur, Ia masih memelukku, kemudian setelah dia melihat aku sudah siuman dari kenimatan, Ia mulai beraksi lagi dengan rambutnya. Dia geraikan rambutnya diatas tubuhku, mulai dari dadaku.. terus turun kebawah.., Persis diatas penisku dia gusel-guselkan kepalanya.. tampak benar.. rambut yang lebat dan harum berserakan..menutupupi sekitar penisku.
Lalu dia atur lagi rambutnya untuk membalut payudaranya kemudian dia himpitkan payudara yang sudah dibalut rambutnya ke dadaku dan digerakkan naik turun.. Sensasional sekali .. sehingga tanpa terasa penisku tegak lagi, bahkan ketegangannya jauh lebih tegang dari yang pertama.
Karena ini giliranku untuk memuaskan Bulik Anna, aku segera mengambil insiatif, kuputar tubuhnya menjadi aku diatas dia dibawah dengan selangkangannya tepat dimukaku sementara kepalanya juga tepat menghadap penisku..dan.. mulailah aktivitas 69. Posisi ini yang paling disukai oleh Bulik Anna, semakin aktif aku mempermainkan lidahku di liang vaginanya..semakin erotis gerakkan dia mengimbanginya. Tangganku memeluk erat kedua pahanya sehingga kepalaku semakin terbenam diselakangan. Puas lidahku mengitari lubang, kulanjutkan dengan menyedot dalam-dalam bagian tepinya. Tubuh Bulik Anna melonjak-lonjak sementara vaginanya sudah semakin basah.
“Ayoo.. To masukin.. Bulik sudah ngga tahan nih..”!! seru Bulik Anna sambil membalikan tubuhnya. Ia berjongkok di atasku dan mengarahkan penisku menusuk liang vaginanya.. “slleebb”!!terdengar suara bersamaan dengan Bulik Anna menurunkan pantatnya. Dengan posisi itu, lalu dia bergerak meliuk-liuk sehingga payudara berguncang tersamar dengan rambutnya yang tergerai kian kemari mengikuti irama gerakkan. Aku tidak menyia-nyiakan kesempatan, langsung kutangkap dan kuremas-kuremas dengan penuh nafsu. Dengan aktivitas masing-masing, kami benar-benar saling menikmati, pantatku ikut bergerak naik turun seiirama dengan gerakan Bulik Anna, .. “Akh..oo.. enak..!! erang kami bergantian, disela-sela desahan nafas.
Cukup lama kami bermain dengan posisi ini dan kulihat gerakan tubuh Bulik Anna sudah tidak beraturan. Segera aku mengangkat badan sehingga aku dapat memeluk Bulik Anna seperti orang memangku dan setelah beberapa kali kusodok-sodok.. kubalikan tubuhnya. Kami sempat bergumul namun tampaknya Bulik Anna sudah hampir orgasme, jadi begitu tubuhnya kutindihi, ia mengapitkan kedua pahanya, terasa lubang vagina Bulik Anna menyempit dan berdenyut-denyut.
“Aouu.. to.. Bulik mauu keluar.. nih!!” .. Tubuhku dipeluk erat sekali..mulutnya langsung kututup dengan bibirku sementara tanganku menjambak lembut rambutnya untuk mengantar Bulik Anna mencapai orgasme. Kubiarkan penisku menancap di lubangnya..dan setelah beberapa saat ia mengalami orgasme, kubalik lagi tubuh Bulik Anna.
Kini dia terlungkup dengan penisku tetap dalam sarang. Kumainkan maju mundur.. sementara tanganku meremas payudara dari belakang, sedang wajahku kubenamkam dirambutnya yang harum. Bulik Anna mengerang nikmat lagi.., Beberapa saat kemudian kusibak rambutnya.. lalu bibirku mengecup tengkuknya yang mulus..Mungkin karena dia belum tuntas orgasmenya sehingga ketika menerima perlakuan tersebut.. Dia menggeliat-mengeliat lagi..
“Ayoo..to.. keluarin.. aku juga mau keluar lagi nih.. sama-sama ya”!! pinta Bulik Anna sambil terenggah-enggah. Aku tidak menjawab tetapi kecupanku semakin menguat ditengkuknya..tubuh Bulik Anna kembali mengejang, dan.. akhh..akhh.. lengkuh Bulik Anna berbarengan dengan semprotan airmaniku untuk kedua kalinya. Kami tergolek bersama, sambil mengatur nafas masing-masing..
“Ohh.. Bulik puas sekali To”!! Kamu sudah semakin pandai saja.. “Ya.. siapa dulu, dong gurunya”!! balasku sambil melumat lagi bibirnya..
Setelah cukup istirahat, kami saling merapikan diri..Aku membantu menyisirkan rambut Bulik Anna yang kusut karena tadi terus kuacak-acak. Tampak ditengkuk Bulik Anna bekas kecupanku, untung saja ketika pergi dari rumah tadi, Bulik Anna tidak sanggulan penuh.. sehingga sepintas masih tertutup oleh rambutnya..
“Terima kasih Bulik.. sekarang saya sudah ngga pusing lagi”!! kataku manja sambil mengecup pipinya.. dan berlalulah kami ke-toko buku.
TAROSLOT– Pemerkosaan Berujung Kenikmatan, Saya seorang wanita berusia 27 tahun dan sekarang saya tinggal sendirian di rumah saya yang terletak di salah satu kompleks di daerah Jakarta yang oleh sebagian orang disebut daerah kaya. Saya seorang janda tanpa anak dan suami saya meninggal secara tak terduga enam bulan lalu. Saat itu, pernikahan kami baru memasuki tahun kedua. Rumah tempat saya tinggal adalah hadiah pernikahan untuk saya dan suami saya membelinya atas nama saya. “Sebagai bukti tulus cintaku padamu,” ujarnya.
Rumah-rumah di komplekku terbilang saling berjauhan karena masing-masing rumah memiliki pekarangan yang luas. Hidup di Jakarta menyebabkan aku juga tidak begitu mengenal tetanggaku. Kami masing-masing memiliki kehidupan sendiri-sendiri.
Sering aku merasa kesepian tinggal sendiri di rumah ini, tapi aku tidak mau menggunakan jasa pramuwisma, aku ingin mengerjakan pekerjaan rumahku sendiri. Alasanku pada mama sih biar aku ada kesibukan di rumah, rasanya lebih enjoy kalau semua dikerjakan sendiri.
Malam itu aku pulang agak larut karena baru pulang dari acara ulang tahun temanku. Setelah mengunci pintu depan aku mencari-cari kontak lampu karena suasana rumahku masih gelap. Aku berangkat dari tadi siang untuk bantu-bantu di acara ulang tahun tersebut. Begitu lampu menyala, aku langsung menuju kamarku untuk mengganti baju yang kotor.
Aku melepaskan seluruh pakaianku lalu menyimpan baju kotorku di keranjang yang memang kusediakan di kamar untuk pakaian kotor. Sungguh aku sekarang telanjang bulat. Aku merasa sendiri di rumahku sehingga aku merasa bebas walaupun ke ruang tengah atau ke dapur dalam keadaan telanjang.
Cerita Sex Pemerkosaan Berujung Kenikmatan Aku masuk ke kamar mandi untuk membersihkan badanku. Selesai mandi rasanya badanku terasa segar. Kemudian duduk santai menonton TV di ruang tengah sambil minum susu hangat. Aku hanya melilitkan handuk pada badanku, sambil mengeringkan rambutku dengan kipas angin aku buka channel TV sana-sini. Acaranya tidak ada yang menarik hatiku.
Iseng-iseng aku menonton film BF koleksi suamiku. Aku pernah protes padanya karena dia menonton film begituan. Dia hanya tersenyum dan mengatakan bahwa dia mencari style bercinta untukku. Di film itu pria bule sedang mencumbu seorang wanita asia yang kelihatannya begitu menikmati cumbuan dari pri bule. Aku sedikit terangsang melihat adegan itu, seandainya suamiku masih ada….
Aku melepaskan handuk yang melilit badanku, lalu mengelus-elus payudaraku sendiri dengan lembut. Payudaraku memang tidak begitu besar, tapi suamiku selalu memujiku dengan sebutan montok. Untuk urusan mengurus badan, aku memang agak telaten. Karena bagiku kecantikan wanita dan kemulusan badan itu adalah harga mati. Aku tidak menyadari sama sekali kalau ada sepasang mata yang memperhatikan kegiatanku
Kuelus-elus buah dadaku dengan lembut hingga terus terang menimbulkan rangsangan tersendiri bagiku. Libidoku tiba-tiba datang dan hasratku jadi memuncak, rasanya aku ingin berlama-lama, matakupun tak terasa mulai sayu merem melek merasakan rangsangan.
Kali ini bukan lagi belaian yang kulakukan, tapi aku sudah mulai melakukan remasan ke buah dadaku. Kupilin-pilin puting susuku dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjukku. Nikmat sekali rasanya. Tanganku perlahan-lahan turun mengelus-elus selangkanganku. Saat jari-jariku mengenai bibir-bibir vaginaku, aku pun merasakan darah yang mengalir di tubuhku seakan mengalir lebih cepat daripada biasanya.
Aku terangsang sekali, liang vaginaku sudah dibanjiri oleh lendir yang keluar membasahi bibir vaginaku. Lalu jari-jariku kuarahkan ke klitorisku. Kutempelkan dan kugesek-gesek klitorisku dengan jariku sendiri hingga aku pun tak kuasa membendung gejolak dan hasratku yang semakin menggebu. Badanku melengkung merasakan kenikmatan, kukangkangkan pahaku semakin lebar. Jari tengah dan telunjuk tangan kiriku kupakai untuk menyibak bibir vaginaku sambil menggesek-geseknya. Sementara jari tengah dan telunjuk tangan kananku aktif menggosok-gosok klitorisku.
Kualihkan jari tangan kananku ke arah lipatan vaginaku. Ujung jariku mengarah ke pintu masuk liang kenikmatanku, kusorongkan sedikit masuk ke dalam. Liang vaginaku sudah benar-benar basah oleh lendir yang licin hingga dengan mudahnya menyeruak masuk ke dalam liang vaginaku. Kini jari tangan kiriku sudah tidak perlu lagi menyingkap bibir kemaluanku lagi hingga kualihkan tugasnya untuk menggesek-gesek klitorisku.
Kukocokkan jari tangan kananku keluar masuk liang vaginaku. Jari-jariku menyentuh dan menggesek-gesek dinding vaginaku bagian dalam, ujung-ujung jariku menyentuh G-spot, punggung dan kepalaku jadi tersandar kuat pada sofa di ruang tengah, seakan-akan tubuhku melayang-layang dengan kenikmatan tiada tara.
Aku sudah benar-banar mencapai puncaknya untuk menuju klimaks saat ada sesuatu yang rasanya akan meledak keluar dari dalam rahimku, ini pertanda aku akan segera mencapai orgasme. Gesekan jari tangan kiri di klitorisku makin kupercepat lagi, demikian pula kocokan jari tangan kanan dalam vaginaku pun makin kupercepat pula. Untuk menyongsong orgasmeku yang segera tiba, kurasakan kedutan bibir vaginaku yang tiba-tiba mengencang menjepit jari-jariku yang masih berada di dalam liang senggamaku.
Bersamaan dengan itu aku merasakan sesekali ada semburan dari dalam yang keluar membasahi dinding vaginaku. Aku serasa sedang kencing namun yang mengalir keluar lebih kental berlendir, itulah cairan maniku yang mengalir deras.
“AHH……..” aku terpekik, lalu tubuhku bergetar hebat. Setelah beberapa detik baru terasa badanku seperti lemas sekali.
Mataku terpejam sambil menikmati rasa indah yang menjalar di sekujur badanku, tiba-tiba tersa ada benda dingin menempel di leherku. Mataku sedikit terbuka, lalu…..
“ Diam atau lehermu akan terluka.” Suara seorang laki-laki terdengar mengejutkanku. Jantungku rasanya hampir berhenti menyadari ada pria yang menempelkan pisau ke leherku, dan aku dalam keadaan telanjang……..
Aku terdiam tak berdaya ketika dia berusaha mengikat tanganku. Aku takut kalau dia merasa terancam, maka dia akan membunuhku. Matanya jelalatan melihat tubuhku yang tidak tertutup sehelai kain. Terbersit penyesalan dalam hatiku, kenapa aku sangat gegabah. Bagaimana dia masuk ke dalam rumah ini, dan apa yang akan mereka lakukan. Segala macam perasaan dalam diriku saat itu.
“He.. he.. he… cantik, ijinkan aku untuk membantumu menyelesaikan hasrat terpendam dalam dirimu.” Lelaki itu duduk disampingku.
“Nah cantik…. Sekarang Abang akan memuaskanmu.” Laki-laki yang memanggil dirinya Abang kemudian dengan kalemnya dia raih tangan dan pinggangku untuk memelukku. Antara takut dan marah, aku masih berontak dan berusaha melawan. Kutendangkan kakiku ke tubuhnya sekenanya, tetapi.. Ya ampuunn.. Dia sangat tangguh dan kuat bagiku.
Lelaki itu berpostur tinggi pula dan mengimbangi tinggiku, dan usianya yang aku rasa tidak jauh beda dengan usia suamiku disertai dengan otot-otot lengannya yang nampak gempal saat menahan tubuhku yang terus berontak.
Dia lalu menyeretku menuju ke kamar tidurku. Aku setengah dibantingkannya ke ranjang. Dan aku benar-benar terbanting. Dia ikat tanganku ke backdrop ranjang itu. Aku meraung, menangis dan berteriak sejadi-jadinya, tapi hanya terdengar gumaman dari mulutku karena mereka membekap mulutku. hingga akhirnya, sehingga aku menyadari tidak ada gunanya lagi berontak maupun berteriak. Sesudah itu dia tarik tungkai kakiku mengarah ke dirinya. Dia nampak berusaha menenangkan aku, dengan cara menekan mentalku, seakan meniupi telingaku. Dia berbisik dalam desahnya,
“Ayolah cantik, jangan lagi memberontak. Percuma khan, jarak antar rumah di komplek ini cukup berjauhan. Lagian kalaupun ada yang tahu mereka tidak akan berani menggangu”.
Aku berpikir cepat menyadari kata-katanya itu dan menjadi sangat khawatir. Laki-laki ini seakan-akan sengaja memperhitungkan keadaan. Kemudian dengan tersenyum dia benamkan wajahnya ke ketiakku. Dia menciumi, mengecup dan menjilati lembah-lembah ketiakku. Dari sebelah kanan kemudian pindah ke kiri. Menimbulkan rasa geli sekaligus membangkitkan gairah. Tangan-tangannya menjamah dan menelusup kemudian mengelusi pinggulku, punggungku, dadaku. Tangannya juga meremas-remas susuku. Dengan jari-jarinya dia memilin puting-puting susuku. Disini dia melakukannya mulai dengan lembut dan demikian penuh perasaan. Bajingan! Dia pikir bisa menundukkan aku dengan caranya yang demikian itu. Aku terus berontak dalam geliat.. Tetapi aku bagaikan mangsa yang siap diterkam.
Aku sesenggukan melampiaskan tangisku dalam sepi. Tak ada suara dari mulutku yang tersumpal. Yang ada hanya air mataku yang meleleh deras. Aku memandang ke-langit-langit kamar. Aku merasa sakit atas ketidak adilan yang sedang kulakoni. Kini lelaki itu menatapku. Aku menghindari tatapan matanya. Dia menciumi pipiku dan menjilat air mataku,
“Kamu cantik banget….. ” dia berusaha menenangkanku.
Dia juga menciumi tepian bibirku yang tersumpal. Tangannya meraba pahaku dan mulai meraba-raba kulitku yang sangat halus karena tak pernah kulewatkan merawatnya. Lelaki ini tahu kehalusan kulitku. Dia merabanya dengan pelan dan mengelusinya semakin lembut. Betapa aku dilanda perasaan malu yang amat sangat. Hanya suamiku yang melihat auratku selama ini, tiba-tiba ada seorang lelaki asing yang demikian saja merabaiku dan menyingkap segala kerahasiaanku.
Aku merasakan betisku, pahaku kemudian gumpalan bokongku dirambati tangan-tangannya. Pemberontakanku sia-sia. Wajahnya semakin turun mendekat hingga kurasakan nafasnya yang meniupkan angin ke selangkanganku. Lelaki itu mulai menenggelamkan wajahnya ke selangkanganku.
“ Ah…..” Bukan main. Belum pernah ada seorangpun berbuat macam ini padaku. Juga tidak begini suamiku selama ini. Aku tak kuasa menolak semua ini. Segala berontakku kandas. Kemudian aku merasakan lidahnya menyapu pori-pori selangkanganku.
Lidah itu sangat pelan menyapu dan sangat lembut. Darahku berdesir. Duniaku seakan-akan berputar dan aku tergiring pada tepian samudra yang sangat mungkin akan menelan dan menenggelamkan aku. Aku mungkin sedang terseret dalam sebuah arus yang sangat tak mampu kulawan. Aku merasakan lidah-lidah lelaki ini seakan menjadi seribu lidah. Seribu lidah lelaki ini menjalari semua bagian-bagian rahasiaku. Seribu lidah lelaki inilah yang menyeretku ke tepian samudra kemudian menyeret aku untuk tertelan dan tenggelam. Aku tak bisa pungkiri. Aku sedang jatuh dalam lembah nikmat yang sangat dalam.. Aku sedang terseret dan tenggelam dalam samudra nafsu birahiku. Aku sedang tertelan oleh gelombang nikmat syahwatku yang telah enam bulan tidak terlampiaskan semenjak suamiku meninggal.
Dan saat kombinasi lidah yang menjilati selangkanganku dan sesekali dan jari-jari tangannya yang mengelusi paha di wilayah puncak-puncaknya rahasiaku, aku semakin tak mampu menyembunyikan rasa nikmatku. Isak tangisku terdiam, berganti dengan desahan dari balik kain yang menyumpal mulutku. Dan saat kombinasi olahan bibir dan lidah dipadukan dengan bukan lagi sentuhan tetapi remasan pada kemaluanku, desahanku berganti dengan rintihan yang penuh derita nikmat birahi.
Laki-laki itu tiba-tiba mrenggut sumpal mulutku.Dia begitu yakin bahwa aku telah tertelan dalam syahwatku.
Aku mendesah dan merintih sangat histeris. Kulepaskan dengan liar derita nikmat yang melandaku. Aku kembali menangis dan mengucurkan air mata. Aku kembali berteriak histeris. Tetapi kini aku menangis, mengucurkan air mata dan berteriak histeris beserta gelinjang syahwatku. Aku meronta menjemput nikmat. Aku menggoyang-goyangkan pinggul dan pantatku dalam irama nafsu birahi yang menerjangku.
Aku tak mampu mengendalikan diriku lagi. Aku bergoncang-goncang mengangkat pantatku untuk mendorong dan menjemputi bibirnya karena kegatalan yang amat sangat pada kemaluanku dilanda nafsu birahi. Dan kurasakan betapa kecupan dan gigitan lidah lelaki ini membuatku seakan-akan menggigil dan gemetar lupa diri.
“Masukin… bang.. auh… aku gak tahan…..” aku mendesah tidak karuan. Akhirnya karena tak mampu aku menahannya lagi aku merintih.
Rintihan itu membuat lelaki itu mendekatkan wajahnya ke wajahku hingga bisa kuraih bibirnya. Aku rakus menyedotinya. Aku berpagut dengan pemerkosaku. Aku melumat mulutnya. Aku benar-benar dikejar badai birahiku. Aku benar-benar dilanda gelombang syahwatku.
Aku betul-betul tidak sabar menunggu dia melepas pakaiannya. Aku masih berkelojotan diranjang. Dan kini aku benar-benar menunggu lelaki itu memasukkan kontolnya ke kemaluanku pula. Aku benar-benar berharap karena sudah tidak tahan merasakan badai birahiku yang demikian melanda seluruh organ-organ peka birahi di tubuhku. Tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang sama sekali diluar dugaanku. Aku sama sekali tak menduga, karena memang aku tak pernah punya dugaan sebelumnya. Kemaluan lelaki ini demikian gedenya.
Rasanya ingin tanganku meraihnya, namun belum lepas dari ikatan dasi di backdrop ranjang ini. Yang akhirnya kulakukan adalah sedikit mengangkat kepalaku dan berusaha melihat kemaluan itu. Ampuunn.. Sungguh mengerikan. Rasanya ada pisang ambon gede dan panjang yang sedang dipaksakan untuk menembusi memekku. Aku menjerit tertahan. Tak lagi aku sempat memandangnya.
Lelaki ini sudah langsung menerkam kembali bibirku. Dia kini berusaha menjulurkan lidahnya di rongga mulutku sambil menekankan kontolnya untuk menguak bibir vaginaku. Kini aku dihadapkan kenyataan betapa besar kontol di gerbang kemaluanku saat ini. Aku sendiri sudah demikian dilanda birahi dan tanpa malu lagi mencoba merangsekkan lubang kemaluanku.Cairan-cairan kewanitaanku membantu kontol itu memasuki kemaluanku.
“Blesek……..Blesek………. Ohh…… Kenapa sangat nikmat begini…….. Oh aku sangat merindukan kenikmatan ini…..” Aku semakin meracau.
Sensasi cengkeraman kemaluanku pada bulatan keras batang besar kontol lelaki ini sungguh menyuguhkan fantasy terbesar dalam seluruh hidupku selama ini. Aku rasanya terlempar melayang kelangit tujuh. Aku meliuk-liukkan tubuhku, menggeliat-liat, meracau dan mendesah dan merintih dan mengerang dan.. Aku bergoncang dan bergoyang tak karuan…. Orgasmeku dengan cepat menghampiri dan menyambarku. Aku kelenger dalam kenikmatan tak terhingga.. Aku masih kelenger saat dia mengangkat salah satu tungkai kakiku untuk kemudian dengan semakin dalam dan cepat menggenjoti hingga akhirnya muntah dan memuntahkan cairan panas dalam rongga kemaluanku.
“Auh………. AHH…… “ aku menjerit merasakan gelombang-gelombang listrik kenikmatan menjalar di sekujur tubuhku.
Kami langsung roboh. Hening sesaat. Aneh, aku tak merasa menyesal, tak merasa khawatir, tak merasa takut. Ada rasa kelapangan dan kelegaan yang sangat longgar. Aku merasakan seakan menerima sesuatu yang sangat aku rindukan selama ini. Apakah aku memang hipersex atau memang karena lelaki ini memang tangguh dan pandai bercinta. Ah aku tidak mau berfikir lagi.. Akupun tertidur kelelahan.
Besok pagi aku terbangun dengan badan sedikit pegal-pegal. Tidak ada tanda-tanda dia masih ada di rumah. Dan kuperiksa tidak ada barang yang hilang. Apakah dia memang datang untuk memperkosaku?…. kadang-kadang aku masih inigin melakukan hal yang sama. Aku merindukan kontolnya yang telah membuatku mencapai kenikmatan tertinggi dalam bercinta. Dimanakah kamu……
TAROSLOT– Terima Kasih, Sudah Jadi Pemuas Nafsu Bejatku, Aku sedang berlibur di kota Bandung, nginap dirumah Om ku adik mama yang paling kecil. Mereka memang 7 bersaudara dan mamaku yang paling tua, aku saat itu berumur 20 tahun dan omku berumur 35 tahun. Istri om ku, tante Ida berumur 27 tahun, orangnya sangat cantik dan mempunyai tubuh yang mungil tapi padat. Pantatnya bebar-benar montok dengan pinggang yang ramping dan perut yang datar, maklum mereka belum mempunyai anak, biarpun sudah kawin hampir 3 tahun.
Akan tetapi tante Ida yang cantik itu, orangnya sangat judes, dia tidak memandang mata keluargaku, maklum kami hanya biasa-biasa saja, sedangkan tante Ida datang dari keluarga yang sangat kaya di kota Surabaya, dia hanya 2 bersaudara dan Ida adik perempuannya yang berumur 22 tahun, masih kuliah di ITB dan tinggal dirumah om dan tante Ida di Bandung.
Selama aku berada dirumah om ku ini, hampir setiap hari tante Ida mengomel saja, karena dia memang sangat benci kalau aku menginap dirumah mereka. Disamping aku memang termasuk anak yang bandel, biarpun secara postur tubuh, aku sudah kelihatan sangat dewasa, karena tinggi badanku 175 cm dengan tubuh yang berotot, tante Ida curiga saja dan menganggap aku sering menerima duit dari om ku, pada hal sangat jarang om ku memberi aku duit.
Saat ini aku nginap di rumah mereka, sebenarnya hanya terpaksa saja, karena aku sedang berlibur di Bandung dan ibuku memberitahukan kepada om ku yang memaksa aku tinggal dirumahnya. Hari ini entah mengapa aku merasa suntuk banget sendirian, kemarin sore sebelum om ku pulang dari kantor, tante Ida marah-marah dan menunjukan muka cemberut terhadap saya. Saat itu rumah berada dalam keadaan sepi, om sudah pergi kekantor, Mbak Ani adik tante Ida sedang pergi kuliah, Bik Suti lagi pergi ke pasar, dan tante Ida katanya mau pergi ke arisan. Tadi sebelum pergi dengan nada yang setengah membentak, tante Ida menyuruh saya menjaga rumah.
“Dari pada BT sendiri, mending nonton BF aja di kamar,” pikirku.
TV mulai kunyalakan, kuambil CD porno yang kemarin kupinjam ditempat persewahan dekat rumah, adegan-adegan panas nampak di layar. Mendengar desahan-desahan artis BF yang cantik dan bahenol tersebut membuat aku terangsang. Dengan lincahnya tanganku melucuti celana beserta CD-ku sendiri. Burungku yang sedari tadi tegak mengacung kukocok perlahan. Film yang kutonton itu cukup panas, sehingga aku menjadi semakin bergairah. Kutanggalkan pakaian yang masih melekat, akhirnya tubuhku tanpa ada penutup sekalipun. Kocokan tanganku semakin cepat seiring dengan makin panasnya adegan yang kutonton. Kurasakan ada getaran dalam penisku yang ingin meyeruak keluar. Aku mau orgasme, tiba-tiba…
“Anton.. apa yang kamu lakukan!!” teriak sebuah suara yang aku kenal.
“Ooooohh… Tante…?!” aku kaget setengah mati dan sangat bingung sekali saat itu. Tak kusangka tante Ida yang katanya mau pergi arisan bisa kembali secepat itu. Tanpa sadar aku bangkit berdiri dan kudekati tante Ida yang cantik tapi judes itu, yang masih berdiri dalam keadaan kaget dengan mata membelalak melihat keadaanku yang telanjang bulat dengan penisku yang panjang dan besar dalam keadaan tegang itu. Tiba-tiba entah setan mana yang mendorongku, secara refleks saja aku menyergap dan mendekap tubuh tante Ida yang mungil padat itu. Badannya yang mungil dan tingginya yang hanya sampai sebahu dari ku, ku bekap dengan kuat dan kutarik agak keatas, sehingga tante Ida hanya berdiri dengan ujung jari kakinya saja dengan kepala agak tertengadah keatas, karena kaget. Dengan cepat kucium dan kulumat bibir tipisnya yang seksi.
“Eeeehhhh… ppppffffff…!!! badan tante Ida seketika mengejang dan agak menggeliat menerima perlakuan yang tidak pernah dia sangka akan berani aku lakukan itu dan sesaat kemudian dia mulai memberontak dengan hebat, sehingga ciumanku terlepas….
“Anton.. jangan kurang ajar.. berani benar kau ini.. ingat, Toonnn.. Aku ini istri om mu…!!! Cepat lepas… nanti kulaporkan kau ke om mu…” teriak tante Ida dengan suara garang mencoba mengancamku.
Aku tak lagi peduli, salah tante Ida sendiri sih, orang mau orgasme kok diganggu. Dengan buasnya aku jilat belakang telinga dan tengkuknya, kedua payudaranya yang biarpun tidak terlalu besar, tapi padat itu langsung kuramas-ramas dengan buas, sampai tante Ida menjerit-jerit. Disamping nafsuku yang memang sudah menggila itu, ada juga rasa ingin balas dendam dan mau mengajar adat padanya atas perlakuan dan pandangannya yang sangat menghina padaku.
Dia mencoba berteriak, tapi dengan cepat aku segera menciumnya lagi. Ada kali 10 menit aku melakukan hal itu, sementara tante Ida terus meronta-ronta, dan mengancamku serta mencaci maki, entah apa saja yang dikatakannya, aku sudah tidak memperdulikannya lagi. Aku terus menyerangnya dengan buas dan mengelus-elus dan meramas-ramas seluruh tubuhnya sambil terus mencium mulutnya dengan rakus. Dia tidak dapat melepaskan diri dari dekapanku, karena memang tubuhku yang tinggi 175 cm dengan badan yang atletis dan berotot, tidak sebanding dengan tubuh tante Ida yang 155 cm dan mungil itu.
Akibat seranganku yang bertubi-tubi itu, lama kelamaan kurasakan tidak ada lagi perlawanan dari tante Ida, entah karena dia sudah lelah atau mungkin dia mulai terangsang juga. Merasa sudah tidak ada perlawanan lagi dari tante Ida, penisku yang panjang dan besar yang sudah sangat tegang itu kugosok-gosok pada perutnya dan kemudian kuraih tangannya yang mungil dan kuelus-elus ke penisku, tangan mungilnya kugosok-gosok, mengocok penisku yang mulai mengeras. Tubuhnya terasa mengejang, akan tetapi kedua matanya masih terpejam, dan tidak ada perlawanan darinya.
Kemudian ketika dengan perlahan kubuka baju tante Ida, dia dengan lemah masih mencoba menahan tanganku, akan tetapi tanganku yang satu mengunci kedua tangannya dan tanganku yang lain membuka satu demi satu kancing-kancing blusnya, dan perlahan-lahan mempertontonkan keindahan tubuh di balik kain itu. Setelah berhasil membuka blus dan BH-nya, kuturunkan ciumanku menuju ke payudara tante Ida yang padat berisi…
Kucium dan kulumat putingnya yang berwarna kecoklatan itu. Terkadang kugigit dan kupuntir putingnya, sementara kusingkap roknya dan jari-jariku mulai mengelus-elus kemaluannya yang masih tertutup CD.
“Iiiiiiiiii…..ooohhhhhhh…..aaaagggghh hhhhh……..ssssshhhhhhh……..Toooonnnnn……! !!!!” akibat perlakuanku itu, kayaknya tante Ida mulai terangsang juga, itu terasa dari tubuhnya yang mengejang kaku dan dengusan nafasnya makin terdengar kuat. Aku makin memperhebat seranganku dan tiba-tiba tubuh tante Ida bergetar dengan kuat dan……..
“Aaaahhhhhh..Toooonnnn…jaaa..jaaa angaaannn….Tooonnnn……iiii…ngaaaatttt..Tooo nnn… oooohhhhhhh…………aaaaaggggghhh…aaaaggghhh .aaaaggggggggghhhhh…!!!!!” akhirnya, disertai tubuhnya yang mengejang dan menggeliat-geliat kuat, serta kedua tangannya mendekap punggung ku….Seerrr.. cairan kewanitaan tante Ida membasahi CD nya sekalian jemariku.
Setelah masa orgasmenya berlalu, terasa badan tante Ida melemas terkulai dalam dekapanku dan kedua matanya masih terpejam rapat, entah perasaan apa yang sedang bergelora dalam tubuhnya, puas, malu atau putus asa akibat perlakuanku terhadap nya , sehingga dia mencapai orgasme itu. Tarikan nafasnya masih terengah-engah.
Kami terdiam sejenak, sementara tubuh tante Ida bersandar lemas dalam dekapanku dengan mata. Jemari lentik tante Ida masih menggenggam penisku yang masih tegak mengacung.
Akhirnya secara perlahan-lahan kepala tante Ida menengadah keatas dan terlihat pandangan matanya yang sayu menatapku, sehingga menambah kecantikan wajahnya dan secara lembut terdengar suaranya…
“Oooohhhh….Toonnnn, apa yang kau perbuat pada tantemu ini…….?????”
“Eeeehhmmm…maafkan Anton tante….Anton lupa diri….abis tante tadi masuk tiba-tiba selagi Anton akan mencapai klimaks….salah tante sendiri sihhh…….lagi pula…tante amat cantik sihhh…..!!!!!!” sahutku mencari-cari alasan sekenanya.
Sekarang kayaknya tante Ida sudah pasrah dan sambil tanganya masih menggenggam penisku katanya lagi..
“Tooonnnn…..punya kamu gede amat yaaaa…????. Punya Om mu nggak sampai segede ini..!!”
“Aaahhhhh, tante…apa betull…?????!” memang penis ku panjangnya 20 cm dan gede juga dengan kepalanya yang bulat besar, apalagi kalau lagi sangat bernafsu begini.
Jemari lentik tante Ida yang tadinya hanya menggenggam saja, kini mulai memainkan penisku dengan manja. Seperti mendapat mainan baru, tangan tante Ida tak mau lepas dari situ.
“Ton, Ton.. kamu keburu nafsu aja….aaaaggghhh….!!!”, perlahan-lahan kedua tanganku menekan bahu tante Ida, sehingga tubuh tante Ida berjongkok dan sesaat kemudian kepalanya telah sejajar dengan selangkanganku. Kedua tangannya segera menggenggam penisku dan kemudian tante Ida mulai menjilati kepala penisku dengan lidahnya. Bergetar seluruh tubuhku menerima rangsang dari mulut tante Ida. Dijilatnya seluruh batang kemaluanku, mulai dari pangkal sampai ujung. Tak ada bagian yang terlewat dari sapuan lidahnya.
Dikocoknya penisku didalam mulutnya, tapi tak semuanya bisa masuk. Mungkin hanya 3/4 nya saja yang dapat masuk ke mulut tante Ida. Kurasakan dinding tenggorokan tante Ida menyentuh kepala penisku. Sungguh sensasi sangat luar biasa menjalar ke seluruh tubuhku. Cukup lama juga tante Ida mengulum penisku. Kurasakan batang penisku mulai membesar dan makin mengeras. Dari dalam kurasakan ada sesuatu yang memaksa untuk keluar. Merasa aku akan keluar, tante Ida semakin cepat mengocok batang kemaluanku.
“Taaannnnn..ah..aohh.. taaannn.. Anton mo keluar,…….aaauuugghhhh…..taaannnn..!!!!!!!”
Akhirnya..Croott..croott..croottt.. Hampir sepuluh kali cairan itu menyembur dari ujung penisku. Diminumnya air maniku dengan, dijilatinya semua, sampai tak ada lagi cairan yang tersisa. Meskipun sudah keluar tetapi penisku tetap saja masih tegar, meski tak seberapa keras lagi. Melihat itu, tante Ida mencium-cium kepala penisku dan menjilat-jilatnya hingga bersih.
Kemudian kutarik berdiri tubuh tante Ida dan kudorong ke tempat tidur, sehingga tante Ida terlentang diatas tempat tidur. Dengan cepat kulucuti rok sekalian CD nya, sehingga sekarang tante Ida terlentang diatas tempat tidur dengan tubuhnya yang mungil tapi padat itu berada dalam keadaan telanjang bulat. Tante Ida hanya menatap ku dengan pandangan yang sayu dan terlihat pasrah.
Aku naik keatas tempat tidur dan kedua kakinya kupentang lebar-lebar dan aku berjongkok diantara kedua pahanya yang terpentang membuka lebar kemaluannya yang telah licin, siap untuk diterobos.
Kupegang batang penisku dan kugosok-gosok sepanjang bibir kemaluannya, sambil kutekan-tekan pelahan. Merasakan gesekan-gesekan lembut vagina tante Ida, penisku mulai mengeras kembali. Ku ambil tangan tante Ida dan ku tempatkan pada batang penisku, segera digengamnya penisku dan diarahkan ke lubang kemaluannya. Dengan sedikit gerakan menekan, kepala penisku perlahan-lahan mulai masuk setengah ke lobang kemaluan tante Ida.
Terasa lobang kemaluan tante Ida sangat sempit mencengkeram batangkemaluanku. Dinding kemaluan tante membungkus rapat batang kemaluanku, kutekan lagi dan tubuh tante Ida menggeliat…
Secara pelan dan hati-hati aku menekan batang kemaluanku makin dalam… terus… terus…. ooohhhhhh… eeeenna aaak… benaaarrrr… terasa jepitan kuat dinding kemaluan tante Ida yang menjepit rapat batang kemaluanku.
Perasaanku terasa melayang-layang dilanda kenikmatan yang tidak terlukisakan ini…..
Dengan kedua paha yang terkangkang lebar-lebar dan kedua tangannya berpegang pada pinggangku, tante Ida memandang ku dengan tatapan sayu, terlihat sangat cantik dan menawan, sehingga aku yang sedang bertumpu diatasnya perasaanku terasa menggila, melihat dan merasakan wanita cantik dan ayu yang berbadan mungil tapi padat ini, terlentang pasrah dibawahku, menerima seluruh perlakuanku.
Kugerakan perlahan-lahan pinggulku menekan kebawah, sehingga penisku terbenam makin dalam kelobang kemaluannya, dalam….. dalam….. terus……terus….. daannnn….. ….kemudian……ujung kepala penisku terasa mentok, karena beberapa kali tubuh tante Ida mengejang ketika aku mencoba menekan lebih kuat, aku kemudian mulai menarik keluar dan selanjutnya memompa keluar masuk.
Dengan bersemangat aku mulai menaik-turunkan tubuhku. Gerakan naik-turun yang terkadang diselingi dengan gerakan memutar, sungguh merupakan sensasi yang sangat luar biasa. Apalagi posisi kedua paha tante Ida terkangkang lebar-lebar, membuat tikaman-tikamanku terasa jauh didalam dasar lobang kemaluannya. Aku dapat melihat payudara tante Ida bergerak-gerak keatas kebawah setiap kali aku menekan masuk penisku dalam-dalam sehingga kedua selangkangan kami berhimpit rapat-rapat.
Kemudian kurasakan otot-otot kemaluan tante Ida dengan kuat menyedot penisku. Semakin lama kurasa semakin kuat saja kemaluan tante Ida menjepit penisku. Kulihat wajah tante Ida nampak makin memerah menahan orgasme keduanya yang akan melandanya sebentar lagi.
Sementara nafsuku sudah sangat memuncak menuntut penyelesaiannya, aku sudah tidak bisa lagi bertindak halus, tanpa banyak bicara, segera saja kupompa pantatku dengan cepat dan gencar, mendapat serangan yang agak kasar dan tiba-tiba itu tante Ida menjerit-jerit kesakitan. Meskipun lobang kemaluan tante Ida telah basah dan licin banget, tapi tetap saja terasa seret untuk ukuran penisku yang besar.
Tak kuhiraukan lagi suara tante Ida yang menjerit-jerit kesakitan, yang ada dipikiranku saat itu adalah aku ingin segera mengakhiri permainan ini dan merasakan nikmat yang akan datang padaku. Kurasakan otot-otot penisku mulai berdenyut-denyut dengan kerasnya, ada sesuatu yang berusaha untuk keluar dari batang penisku. Kucoba untuk menahannya selama mungkin agar tidak segera keluar, tapi jepitan dinding kemaluan tante Ida akhirnya meruntuhkan pertahananku.
“Aaaaaauuddddduuhhhh… taaannnnnn… teeeee… oooooohhhhh…..!!!!” keluhan panjang penuh kenikmatan keluar dari mulut ku disertai dengan …croott.. croott….croooootttt….semburan..maniku menyemprot dengan kuat, mengisi relung-relung terdalam lobang kemaluan tante Ida, kemudian badanku tertelungkup lemas menidih badan mungi tante Ida, sementara kuubiarkan penisku tetap didalam kemaluan tante Ida untuk merasakan sisa-sisa orgasmeku. Kurasakan kemaluan tante Ida tetap saja berdenyur-denyut, meski tak sekuat tadi.
“Taannnn, terima kasih ya, udah mau temenin Anton main.!!!!” kataku dengan manja.
“Kamu, tuh, Ton, kalau lagi nafsu jangan main maksa dong, masak tantemu sendiri kamu perkosa juga…..!!!!”
Sejak saat itu sikap tante Ida terhadapku berobah seratus persen, biarpun sikap kami ini tetap terjaga dihadapan om dan adik tante Ida. Aku dan tante Ida sering berhubungan sex bersama kalau rumah lagi sepi. Aku makin merasa sayang saja terhadap tante Ida, apalagi tante Ida melayani nafsu sex saya dengan rela dan sepenuh hati.
TAROSLOT – Gadis ABG Sange di Kebun Kakek – Disini aku akan bercerita sesungguhnya apa yang terjadi kepadaku kisah ini adalah kisah dewasa dimana aku mendapat kenalan dengan gadis SMA, aku yang sudah menjadi mahasiswa di Malang kenalan dengan gadis yang namanya Tari, dia sangat cantik di sekolah dan menjadi incaran para lelaki seangkatan atau kakak kelasnya.
Kami kenalan dan lanjut niatku untuk mendekatinya , rupanya ada kabar bahwa dia sudah punya kekasih, tapi dengan niatku yang awal aku harus bisa memiki dia karena otakku sudah penuh dengan niatan yang jelek dan kotor, gimana caranya aku bisa mendapatkan Tari, dan memang tak lama aku mendekati dia rupanya sudah putus sama kekasihnya mungkin aku lebih cakep dari pacarnya.
Kesempatan ini aku gunakan , dia sudah dekat denganku dan suatu ketika kami janjian sehabis pulang sekolahnya untuk bertemu di rumahnya, aku jemput dia dan aku ajak ke kontrakkanku, kami sudah masuk kedalam kamarku dan bercerita panajng tentang masalah dia dengan pacarnya, dia bercerita aku mendengarkan dan member saran biar dikira aku dewasa.hehe
Setelah dia bercerita kisah pacarannya aku menatap buah dadanya yang montok membuat pikiran ku segera ingin memegangnya , tapi bagaimana caranya agar bisa memegang payudarnya itu, dia langsung menanyakan kepadaku “lha mas kalau habis pulang kuliah terus maen kemana??”tanyanya
Aku jawab “ya langsung pulang ke kost dek untuk istirahat kabanyakan, tapi kalau sela aku maen ke mall atau menonton” tapi saat berbicara matanya dia menatapku dengan sendu, aku menjawab pertanyaan itu dengan sedikit bersender di bahunya, kelihatanya mas sedih atau galau , tapi disamping itu adekku di dalam celana sudah mulai tegang aku atur posisi penisku supaya enak waktu tegangnya.
Raupanya mata Tari melihat tanganku saat memegang penisku untuk aku tata dan aku luruskan, “lho mas tangannya ngapain tu ??sambil ketawa sedikit , “owww anu adekku biar enak aja tidurnya heheh, supaya entar kalau berdiri biar leluasa “kataku , dia sedikit bingun atas omonganku,
Dalam pikirku karena sudah ketahuan tanganku mengatur penisku dan aku sudah ngasi kode , langsung saja aku hampiri bibir dia yang merah merona dan aku ciumi bibirnya dia juga tidak menyangkal atau menolak ajakanku rupannya dia juga merasakan hal sama, kami berciuman agak lama, tanganku yang kanan sudah menyentuh buah dadanya dia diam saja aku elus elus dari luar buah dadanya kemudian aku tekati untuk masuk ke dalam bajunya, aku buka satu persatu kancing bajunya. cerita ABG terbaru
Tanganku yang kiri membelai rambutnya dalam posisi masih berciuman, Tari mengeluarkan desahan mungkin dia juga sudah sange, aku buka Bh yang menutupi payudaranya tak sabar untuk ingin menjilati putingnya yang sudah kaku, terlihat semua payudara kanan dan kiri, wahhh gila bener nih masih kecil putingnya dan berwarna merah muda, langsung aku begantian melumat putingnya dan memainkan dia sedikit geli.
Aku tak peduli dia kegelian aku masih berlanjut dan bergantian mengemut puting sebelah kanan dan kiri, setelah lama aku melumat putingnya aku beranikan untuk berganti posisiku dan tanganku ingin memegang gundukan memeknya, ahhh langsung saja tanganku aku sampirkan ke selakangannya, namanya juga usdah dipenuhi oleh hawa nafsu .
Si Tari malah ikut membantu dengan membuka sendiri celana jeansnya , wahh wahh wahh benar sekali gadis SMA ini juga mudah sange dalam hatiku, setelah dicopot celananya aku melihat kulit putihnya dari paha sampai ke kakinya, ohh mulus sekali tubuhmu ini Tari, dengan cepat aku juga membuka pakainku , “ayooo mas cepat, Tari sudah ingin”
Dengan nafas yang cepat aku membuka semua pakaian dalamku dan mengeluarkan penisku , Tari melihat penisku yang besar dan panjang” ahhh mas punyammu kok besar juga ya “ masa sih dek kamu baru lihat ini atau membandingkan dengan pacarmu yang dulu” kataku sambil memeluk tubuh dia,
Aku peluk dengan erat dan tanganku sudah bermain di area selakangannya yang ada bulu tipisnya aku melihat matanya yang merem melek itu tandanya dia menikmati setiap gerakanku, aku gesek gesek dengan jariku sedikit basah memek Tari dia mengoyangkan pinggul kanan ke kiri supaya bisa masuk lebih dalam ke area memeknya.
Setelah menemukan jalan ke memeknya jariku sudah basah mungkin cairan ini keluar dari memek Tari, aku masih berkutat di area memek dan memainkannya langsung paha Tari menjepit tanganku dan memegangn tanganku untuk lebih dalam dimasukinya, dia semakin liar gerakannya sampai pantatnya naik , sampai suatu ketika tubuh dia sedikit mengejang “dan berkata ahhhh sambil mata tertutup ahhh ahhh …punyaku keluar mas” dan tubuh dia langsung lemas.cerita ABG ngentot. Karena dia sudah lemas sedangkan aku belum terpuaskan aku ambil penisku dan berdiri dihadapannya aku ingin menikmati tubuh mulus Tari, penisku sudah berdiri dan ingin malahap memek Tari, “dia melihat penisku , mas besar juga punyamu entar apa muat di dalam memekku”
Ah aku hanya diam dan ingin langsung memasukkan penisku ke dalam memeknya, kuarahkan pucuk pangkal penisku tapi agak sedikit susah karena mungkin ini baru pertama kali yang dirasakan oleh Tari, aku paksa dia untuk kakinya sedikit mengangkan supaya terbuka dan jelas dimana yang ingin dimasuki oleh penisku, sedikit sedikit aku coba menusukkan penisku ke memeknya.
Tari mendesah membuat aku semakin bernafsu matanya terpejam dan bibirnya di gigit sambil berkata terus mas teruss masss, wah kesempatan ini yang aku harus selesaikan langsung aku tekan pantatku dan blesss blesss blesss aku berhasil masuk dan merobek dinding vaginya, tangan Tari memegang punggunggku dan mengayuh ke dalam , aku lakukan gerakan maju mundur dengan semangat semakin nikmat masuk ke dalam memeknya. cerita hot ngentot
Aku mengubah sedikit posisinya dengan kakinya yan aku naikkan sampai ke dadaku , wajah Tari seperti menahan kesakitan atau kenikmatan karena beda tipis tapi aku tak peduli aku masih menggenjot dia, tangan dia memegang erat selimutku dan kepala dia menoleh kekanan kekiri dan mengeluarkan kata akhh akhhh akhh massss enak masss,….terus jangan dilepas dulu Tari semakin nikmat, terusss mas , aku masih menggenjot maju mundur pantatku entah berapa kali penisku masuk keluar di memeknya, tangannku memegang payudaranya meremas remas dengan tubuh dia yang sudah berkeringat, dahiku juga berkeringat jatuh di dadanya. Sesekali aku lumat putingnya sambil penisku masih tertancap di memeknya.
Dia rupanya sudah klimaks dengan menjepit tubuhku dengan kakinya “akkkhhh akhhhhh aku keluar mas “ dengan memeluk tubuhku aku meminta dia ganti posisi sekarang aku berbaring dia naik diatasku aku lihat dia masih bernafsu dia memegang penisku dan mengarahkan penisku ke dalam memeknya lagi, dia duduk diatasku dan blesssss lancer tidak ada hambatan dengan tangannya yang memegang dadaku dia menaikkan pantatnya naik turun.
“ahhhkkkhhh emmmmm enak mas (matanya sambil melek merem) aku mainkan tanganku untuk memegang payudaranya aku pilin dengan tanganku kadang aku cium dan aku lumat payudaranya, dia semakin nafsu setelah aku lumat putingnya semakin keras dan semakin cepat gerakannya dan pesniku sudah berdenyut, tangannya menyuruhku untuk melumat payudaranya aku mengikuti arahan dia, “mas entar keluarnya bareng bareng ya” biar rasanya ada yang beda. cerita ABG ngentot. “Uhhhh ahhhh uhhh ahhhhh mas cium terus payudaraku” sambil aku hitungi satuuu….. Duaaaa…. Tigaaaa……..
Langsung kami mengeluarkan secara bersama “ahhhhkkgg akhgggggg kami berpelukan erat dan penisku mengecrotkan di dalam vagina Tari, sementara Tari juga masih menggoyangkan pinggulnya, kami berdua lemas seketika, “rupanya mas sudah ahli beginian ya” “ah enggak juga Tar” dan setelah kejadian ini setiap kali ada kesempatan untuk bercinta kami lakukan hal yang sama entah itu dirumahnya atau di kostku. Sekian cerita dari aku salam satu crottttt…,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Taroslot – Namaku Ferry Aku masih duduk dikelas 2SMA Awal, aku tinggal bersama ibu kandung dan ayah tiriku. mereka sudah menikah sekitar 1 tahun lalu. Ayah tiriku ternyata mempuyai anak perempuan yang satu sekolah dengan cuman beda angkatan dia Sudah Kelas 3 SMA Akhir. Namanya Dewi Wulandari Putih, Bersih, Cantik, Bertubuh Sexy, Payudara Besar Nyembul berukuran 35B, Pantat yang bulat dan Semok Ketika berjalan Lengak Lengok ke kiri kanan
Sejak pertama aku tinggal, aku selalu ingin menikmati tubuhnya karena begitu menggodaku. Dan siang ini kebetulan tidak ada orang di rumah cuma aku dan Dewi, aku masuk kekamar dan menyalakan komputerku dan karena aku sedang suntuk, aku melihat film porno dengan posisi cuman memakai Boxer Ketat, tibatiba aku mendengar suara Tapak kaki sedang berjalan menuju kamarku.
Eh ternyata Dewi datang untuk mengantarkan pakaianku yang tertinggal dibawa saat aku pulang tadi “Ehh Kamu Ngelihatin Apa Fer?” katanya dengan suara manja. Aku matikan Komputerku dan Berpura-pura tidak ada yang terjadi “Aah Nggak kok, kamu salah lihat kali wi“ “udah jangan bohongg, aku nggak ngasih tau siapa2 kok“ senyumnya
“Beneran yah??”kataku lalu kuhidupkan lagi komputerku.
“Hey Kok diem aja? Kamu suka yah?” katanya “Eh.. iya Fer, Kamu Tau Aja Kalau Aku sukanya Jepang2 gitu! katanya sambil stersenyum.
“Oohh, kamu sukanya yang ribut ribut yah” balas aku.
“Kalau Teori nggak bakal ngerti Fer, Mendingan kita praktek aja” ajaknya. “Bener nich, kamu mau?” menyakinkan dia.
Dia mulai membuka semua pakaianya dari Kaos,Bra,Celana,Hingga CDnya Terlihatlah semua tubuhnya tanpa tertutupi 1 helai benang pun Indah sekali,Payudaranya yang besar menyembul keluar dipadukan dengan Pentilyang masih merah dan Vagina yang Putih ditumbuhi bulu kemaluan yang lebat tapi rapi.
“Kita pindah kekamar aja wi” Ajakku, “Yasudah Terserah kamu saja mau dimana” katanya, Sesampainya dikamar aku membaringkan tubuhku dikasur Dewi datang dan merebahkan tubuhnya diselahku dan .
“Kamu baring Fer aku mau kamu kita gaya 69?” katanya sambil mendorongku ke kasurnya. Ia mulai menindihku, didekatkan vaginanya ke mukaku sementara penisku diemutnya, aku mulai mencium-cium vaginanya yang sudah basah itu, dan aroma kewanitaannya membuatku semakin bersemangat untuk langsung memainkan klitorisnya.
Tak lama setelah kumasukkan lidahku, kutemukan klitorisnya lalu aku menghisap, menjilat dan kadang kumainkan dengan lidahku, sementara tanganku bermain di dadanya. Tak lama kemudian ia melepaskan emutannya.
“Aaah…ahh… jan..gann berhen..tii say..ang ohh.. aahh.. enaaakk.. aaakuu.. kkkeluuar.. aaah… enakk… oohh… enakkk” katanya berbarengan dengan menyemprotnya cairan kewanitaannya dari vaginanya. Dankemudian dia lemas dan tiduran di sebelahku.
“Dewii, aku belum keluarr nih” pintaku. “Kamu kuat banget sih sayang, keduluan aku dong” jelasnya. kemudian aku mulai mendekati vaginanya. “Sayang? Aku masukin yah kontol aku soalnya mekimu sudah merah merekah” kataku sambil memasukkan penisku perlahan-lahan. Dewi belum sadarkan diri karena dia baru saja Orgasme. Vagina Dewi masih sempit sekali,Kuhentakan sekali dorongan saja hampit semua BAtang penisku yang berukuran 9CM ditelan oleh Vaginanya
“Aahkk, Janngann Fer aku tidak takut” katanya tanpa berontak.
“Kamu udah mens belom?” tanyaku.
“Udah, baru kemaren, emang kenapa?” katanya. Sambil aku masukkan penisku yang setengah, aku jawab pertanyaannya,
“Kalau gitu kamu kagak bakal hamil.” “Ach.. ach.. ahh..! sakit Ferry, a.. ach.. ahh, pelan-pelan, aa.. aach.. aachh..!” katanya berteriak nikmat.
“Tenang aja cuma sebentar kok, Dewi kamu nunnging yah ” kataku tanpa melepaskan penis dan berusaha memutar tubuhnya.
Ia menuruti kata-kataku, lalu mulai kukeluar-masukkan penisku dalam vaginanya dan kurasa ia pun mulai terangsang kembali, karena sekarang ia merespon gerakan keluar-masukku dengan menaik-turunkan pinggulnya.
“Ach.. a.. aa ach..” teriaknya. “Sakit sekalii Fer.. a.. aa.. ach..” “Tahan aja, cuma sebentar kok,” kataku sambil terus bergoyang dan meremas-remas buah dadanya.
“Fer,. ach pengen.. ach.. a.. aku kellluarr lagggii inniii sayyyang..” katanya. “Tunggu sebentar yah, Kitaa barengann yah,” balasku.
“Cepetan Ferrr, enggak tahan nich,” katanya semakin menegang. “A.. ach.. aachh..! yah kan keluar.” “Aku juga Dewi..” kataku semakin kencang menggenjot dan akhirnya setidaknya enam tembakan spermaku di dalam vaginanya.
“Ferr kamu perkasa sekalii, aku puas jadinya aah “Iya Ben, dulu waktu lagi masturbasi nyodoknya kedaleman jadinya pecah dech,” jelasnya. “Fer ingat loh, jangan bilang siapa-siapa, ini rahasia kita aja.”Oh tenang aja aku bisa dipercaya kok, asal lain kali kamu mau lagi.” “siapa yang mau nolak kontol besar
Aku mulai menjilat-jilat vaginanya yang telah basah sambil tanganku memencet-mencet payudaranya yang semakin keras, terus kuhisap vaginanya dan mulai kumasukkan lidahku untuk mencari-cari klitorisnya. “Aach.. achh..” desahnya ketika kutemukan klitorisnya. “Ferrry! kamu pinter banget nemuin itilku, a.. achh.. ahh..”
“kamu juga makin pinter ngulumuin” kataku lagi. “Ferr genjot aku sekuat kamii beri aku kepuasannn” katanya sambil mendesah. “Cukup sekali aja nembaknya, taapi.. sa.. ma.. ss.. sa.. ma.. maa ac.. ach..” katanya sambil menikmati jilatanku.
“Tapi Ben aku.. ma.. u.. keluar nich! Ach.. a.. aahh..” katanya sambil menegang kemudian mengeluarkan cairan dari vaginanya.
“Kayaknya kamu harus dua kali dech!” kataku sambil merubah posisi.
“Ya udah dech, tapi sekarang kamu masukin yach,” katanya lagi.
“Bersiaplah akan aku masukkan ini sekarang,” kataku sambil mengarahkan penisku ke vaginanya.
“Siap-siap yach!” “Ayo dech,” katanya.
“Ach.. a.. ahh..” desahnya ketika kumasukkan penisku.
“Pelan-pelan dong!” “Inikan udah pelan Dewi,” kataku sambil mulai bergoyang. “Dewi, kamu udah terangsang lagi belon?” tanyaku. “Bentar lagi Ben,” katanya mulai menggoyangkan pantatnya untuk mengimbangiku, dan kemudian dia menarik kepalaku dan memitaku untuk sambil menciumnya.
Kemudian mempercepat gerakan pinggulnya. “Kamu udah ngerti gimana enaknya, bentar lagi kayaknya aku bakal keluar dech,” kataku menyadari bahwa sepermaku sudah mengumpul di ujung. “Achh.. ach.. bentar lagi nih.” “Tahan Fer!!” katanya sambil mengeluarkan penisku dari vaginanya dan kemudian menggulumnya sambil tanganya mamainkan klitorisnya. “Aku juga Ben, bantu aku cari klitorisku dong!” katanya menarik tanganku ke vaginanya. Sambil penisku terus dihisapnya kumainkan klitorisnya dengan tanganku dan.. “Achh.. a.. achh.. achh.. ahh..” desahku sambil menembakkan spermaku dalam mulutnya. “Aku juga Ben..” katanya sambil menjepit tanganku dalam vaginanya. “Ach.. ah.. aa.. ach..” desahnya.,,,,,,,,,,,,,,,
TAROSLOT –Cerita Seks Janda Sange Sampai Punya Anak Tiga – Ini adalah suatu pengalaman yang tidak bisa aku kunjungi saat aku bersama dengan janda yang memiliki 3 orang anak, singkat ceritaku suatu hari aku ingin berangkat kerja dan pada saat aku akan berangkat bekerja ke daerah Kelapa Gading . Pada saat itu aku sedang terburu-buru karena waktu ku sudah mepet untuk kekantor pukul 07.45. Sedangkan aku harus sampai di kantor pukul 08.30 tepat. Aku terpaksa pergi ke Tanah Abang dengan harapan lebih banyak kendaraan di sana.
Sia-sia aku menunggu lebih dari 15 menit akhirnya aku harus berangkat dengan taksi. Ketika taksi yang ku berhenti mau berangkat tiba-tiba seorang wanita menghampiriku sambil berkata, “Mas mau ke Pulo Gadung ya?” tanyanya, “Saya boleh ikut nggak? soalnya udah telat nich.” Akhirnya aku perbolehkan setelah aku mengetahui bahwa aku turun di Kelapa Gading. Sepanjang perjalanan kami bercerita satu sama lain dan akhirnya aku tahu bernama Dewi, seorang janda dengan 3 orang anak dimana suaminya meninggal dunia. Ternyata Dewi bekerja sebagai Kasir pada sebuah katering yang harus menyiapkan makanan untuk 5000 buruh di Kawasan Industri Pulo Gadung.
Aku membocorkan wanita di sebelahku ini ternyata masih cukup menggoda. Dewi, 1 tahun lebih tua dari aku dan kulit yang cukup halus, bodi yang sintal serta mata yang menggoda. Setelah meminta nomor teleponnya aku turun di perempatan Kelapa Gading. Sampai di kantor aku menelepon Dewi, untuk janjian hari untuk pergi ke bioskop.
Tidak seperti biasanya, tepat jam 05.00 sore aku meninggalkan kantor karena ada janji tepat waktu Dewi. Ketika sampai di Bioskop Jakarta Theater, tentunya yang sudah saya pilih, kami langsung antri untuk membeli tiket. Masih ada waktu sekitar 1 jam yang kami habiskan untuk berbincang-bincang satu sama lain.
Selama perbincangan itu kami sudah mulai membicarakan masalah-masalah yang nyerempet ke arah seks. Tepat jam 19.00, petunjuk dimulai aku masuk ke dalam dan menuju ke belakang kiri, tempat duduk favorit bagi pasangan yang sedang dimabuk cinta.
Pertunjukan belum dimulai aku sudah tayang kepala Dewi sambil membisikkan kata-kata yang menggoda. “Dewi, kalau kamu, saudaraku tidak tahan,” kataku sambil mendekat buah dekat yang montok. “Ah Mas, saudaranya yang di mana?” katanya, sambil mengerlingkan matanya.
Melihat hal itu aku langsung melumat habis pandangan sehingga napasnya tampak tersengal-sengal. “Mas, jangan di sini dong kan malu, dilihat orang.” Aku yang sudah terangsang segera mengajaknya keluar bioskop untuk memesan taksi. Padahal pertunjukan belum dimulai hanya iklan-iklan film saja yang muncul.
Setelah menyebutkan Hotel **** (edited), taksi itupun melaju ke arah yang dituju. sepanjang perjalanan dengan terampil meremas buah dada Dewi yang disertai desahan yang hebat. ketika hendak menuju ke vagina dengan segera Dewi menahan sambil berkata,
“Jangan di sini Mas, supir taxinya melihat terus ke belakang.” Akhirnya ke depan memang benar pengemudi itu melirik terus ke arah kami. Sampai di tempat tujuan setelah membayar taksi, kami segera berpelukan yang disertai rengekan manja dari Dewi, “Mas Jo, kamu kok pintar sekali sih membangkitkan aku, padahal aku belum pernah begini dengan orang yang belum aku kenal.”
Seraya sudah tidak sabar aku tuntun segera Dewi ke kamar yang kupesan. Aku segera menjilati lehernya mulai dari belakang ke depan. Kemudian dengan tidak sabarnya dilucuti satu persatu yang menempel di badanku hingga aku bugil ria. Penisku yang sudah menegang dari tadi langsung dalam posisi menantang Dewi.
Kemudian aku membalas melucuti semua baju Dewi, sehingga dia pun dalam keadaan bugil. Kemudian dengan rakus dijilatinya penisku yang merah itu sambil berkata, “Mas kontolnya merah banget aku suka.” Dalam posisi 69 kujilati juga vagina Dewi yang merekah dan dipenuhi bulu-bulu yang indah. 10 Menit, berlalu-tiba terdengar suara, “Mas, aku mau keluaarr..”
“Cret.. cret.. cret..” Vagina Dewi basah lendir yang menandakan telah mencapai oragasmenya. 5 Menit kemudian aku segera menyusul, “Dewi, Wi, Mas mau keluar..” “Crot.. crot.. crot..” Spermaku yang banyak akhirnya diminum habis oleh Dewi.
“ Setelah itu kami pun istirahat. Tidak lama kemudian Dewi mengocok kembali penisku yang lunglai itu. Tidak lama kemudian penisku berdiri dan siap menembakkan. Dituntun segera penisku itu ke vaginanya. Pemanasan dilakukan dengan cara menggosokkan penisku ke vaginanya.
Dewi mendesah panjang, “Mas, kontolnya kok bengkok sih, nakalnya ya dulunya?” Tidak kuhiraukan pembicaraan Dewi, aku segera menyuruhnya untuk memasukkan penisku ke vaginanya. “Dewi, masukkan cepat! Jonathan tidak tahan lagi nih.” Sleep.. bless.. masuk sudah penisku ke vaginanya yang merekah itu.
Jangan lupa untuk mengandalkan buah-buahan yang disimpan di payudaranya yang besar walaupun sedikit turun tapi masih nikmat untuk dihisap. Goyangan demi goyangan kami lalui seolah tidak mempedulikan lagi apakah yang kami lakukan ini salah atau tidak.
Puncaknya ketika Dewi memanggil namaku, “Jonathan.. terus.. terus.. Dewi, mau keluar..” Akhirnya Dewi keluar dengan semangat memanggil, “Jonathan.. aku.. keluaarr..” sambil memegang pantatku dan mendorongnya kuat- kuat.
Tidak lama aku merasakan hal sama dengan Dewi, “Wi.. ah.. ah.. tumpah dalam atau minum Wi..” kataku. Terlambat akhirnya pejuku tumpah di dalam, “Wi.. kamu hebat.. walaupun punya 3 anak,” kataku sambil memujinya.
Akhirnya malam itu kami menginap di hotel **** (diedit). Kami selama 1 tahun, walaupun sudah putus, tapi kami masih berteman baik
Taroslot – Setelah sekolah SMA, aku malah menjadi sangat nakal. Sampai kecolongan keperawanan oleh pacar sendiri. Suatu hari, aku punya pacar yang berlainan sekolah. Saat pulang sekolah, aku dijemput dia, dia bilang ingin mengenalkan aku pada teman-temannya.
Tak lama kami sampai disalah 1 rumah lumayan besar. Disana ternyata ada 1 laki-laki yang sedang menunggu. Pacarku mengenalkanku padanya. Namanya Jarwo. Jarwo berperawakan tinggi besar dan berkulit hitam. Wajahnya cukup tampan dan terlihat aga sedikit sombong. Di saat aku sedang duduk berduaan dengan pacarku, dia berbisik padaku bahwa kontolnya sudah tegang sedari tadi. Dengan senyum aku membalasnya.
“Ini kan di rumah orang lain sayang.” Bisikku. “Ga apa-apa, kita pinjam kamarnya ajah. Lagian ini basecamp temen-temenku. Kebetulan mereka belum datang kesini.” Jawab pacarku. Aku mengangguk. “Tunggu aku minjem kamar nya dulu.” Lanjut pacarku. Terlihat pacarku sedikit berbisik pada Jarwo yg sedang berada diruang sebelah dan dibalas anggukan oleh jarwo. Ada sedikit senyum yang tersungging dibibirnya terarah padaku. Pacarku menuntun aku masuk kesalah 1 kamar di rumah itu. Kamar yang agak sempit, dengan kasur lantai yang kecil, mungkin nombe Tapi dengan situasi yang romantis. Lampu remang-remang, musik yang menenangkan, dan kamar itu sangat harum. “Kamar siapa ini sayang?” Tanyaku sambil duduk diatas kasur. “Kamar siapa aja yang mau tidur.” Jawabnya. “Oh oke.” “Kenapa nanya gitu?” Tanya balik pacarku. Dia ikut duduk disebelahku dan menciumi leherku menuju kuping.
Video Ngentot – Aaghhh, serr serrr darahku serasa naik, sedikit terangsang. Yah, memang kelemahanku itu dileher dan kuping. Dan dia tau.
“Ga apa, cuma nyaman ajah kalo untuk bercinta.” Kataku. “Itu ga penting sayang.” Pacarku berkata sambil melepaskan kancing bajuku satu per satu. Aku tatap wajahnya saat dia melakukan itu.
Laki-laki berumur 17tahun yang mempunyai wajah khas, mirip Ariel Peterpan yang saat itu sedang booming. Wajahnya yang sedang horny membuatku ikut horny. filmbokepjepang.sex Selesai membuka pakaian kita berdua, aku elus wajahnya dan menyosor bibirnya duluan. Dia bilang, aku pencium yang lihai. Yah, aku memang suka berciuman. Semangatnya ciumanku ternyata membuat kontol pacarku makin tegang.
“Sayang, memekmu basah.” Katanya padaku sambil mengelus-elus memekku. “Kamu kan tau, kalo aku ini gampang sange.” Jawabku.
Tak ingin menghambur-hamburkan waktu, aku lalu membaringkan tubuh pacarku. Aku memang lebih suka aktif. Aku jilati lehernya, dadanya, perutnya. Sampai pada kontolnya yang yaaa standar orang Indonesia.
“Sayang, hmmm kontolmu tegang banget. Hummmm.” Aku berkata sambil menjilati kontol pacarku. “Aghh, aghhhh uhhh sayang, kamu memang paling jago kalo udah oral. artikelbokep.com Sepong yang dalem sayang. Aaghhhh. Ya, begitu sayaaangg ughh.” Ku lihat wajah pacarku yang sedang sangat menikmati kontolnya yang berada di dalam mulutku. Sekali-kali, ku cucuk lubang pipis nya oleh lidahku. Dia memegang kepalaku berusaha membuat kontolnya lebih melesak masuk kedalam mulutku, dia mendesah-desah tak merasa malu bila terdengar oleh Jarwo diluar kamar .Mendadak pacarku bangun dan dgn pelan membanting tubuhku keatas kasur. Diangkatnya kakiku lebar-lebar, di kangkanginya aku dan sleeebbb. “Aaaghhh.” Katanya. Aku sedikit terpejam saat kontolnya masuk memekku. Ugh selalu terburu-buru, fikirku. Tak lama, dia menggoyangkan pantat dan pinggulnya, menggenjot memekku dengan kuat-kuat. Dengan hentakan yang kuat dan bernafsu.
“Aghhh sayang, yang dalem, lebih keras sayang, ya, ohh sayang, terussss.” Pintaku.
Aku pun tak mau kalah, ku goyangkan pinggulku kekanan kekiri membuat kontolnya serasa masuk menyilang didalam memekku. Ooghhh rasanya nikmat sekali. Ingin rasanya aku orgasme, tapi entah kenapa, rasanya sangat susah. Berkali-kali melakukan sex tapi belum pernah aku merasakan orgasme. Memang aneh.
Tiba-tiba, aku terhenyak dari lamunan yang nikmat. “Aaaaghhhh aku keluaaarrr sayaanng.” Teriak pacarku mendadak. “Hah? Apa? Udah keluar? Padahal aku baru saja ingin klimax. Ahhhh sialan.” Batinku berkata.
Tubuh pacarku lalu menindihku, terkulai lemas. Ku singkirkan tubuhnya dari atasku. Klik, suara pintu kamar terbuka. Kaget, kulihat Jarwo masuk kekamar. Tersenyum dan menubrukku yang saat itu masih tertidur tanpa pakaian. “Hey, apa ini Mas?” Jeritku.“Tenang sayang, Sebentar kok.”Balasnya. Sambil terus menggerayangiku. Pacarku bangun, terduduk dengan wajah tanpa dosa memandangiku. Lalu aku berusaha berontak dengan posisi terbaring aku membalikkan badan ke arah kanan dekat pacarku yang sedang duduk. Ku pegang tangan pacarku sambil menangis memohon pertolongannya. Pacarku dengan teganya hanya membalas peganganku dan tersenyum ragu. “Sudah sayang, ga apa-apa.” Jarwo memelukku erat dari samping kiri, dan terasa dari arah belakang ada kontol besar yang menusuk memek ku. Aaahhhh, aku ga bisa bergerak karena keras nya pelukan oleh Jarwo.
“Ahhh sakit, sakit massss.
“Aaghhh, mass sakittt, agghh mass.” Jeritku. Meski memekku sebenernya licin oleh sperma pacarku tadi, tapi tetap saja rasanya sakit. “Sebentar, gakan sakit.” Kata jarwo sambil terus memompaku dengan gaya menyamping gaya 99.
Ku tatap wajah pacarku yang tersenyum kecut dia berbisik “Maaf sayang, ini rumahnya, jadi dia meminta imbalan untuk meminjam kamarnya.” “Aaghhh sialan kau.” Kataku. “Aaaghhhhhh, maaaasss, agghhh, oughh mas jangaann.” Lanjutku sembari berusaha menyingkir dari pelukannya dan melepaskan kontolnya yang menancap dalam pada memekku.
Tapi ternyata tenaga Jarwo lebih kuat. Dia malah lebih terlihat semangat dan keenakan dengan rontaanku. Tapi, ada yang aneh. Aaghhh gila, aku mulai merasakan keenakan disaat aku meronta-ronta berusaha melepaskan pelukannya. Aaghhh enaaakk, enak rasanya memekku di kocok oleh Jarwo, kontolnya serasa penuh didalam memekku. Oughhh apa ini? Rasanya akan ada yang meledak.
“Aaghhhh aghhh masss, jangan masss, mas oughhh mas jaa.. jaangg.. jangan.” Desahku. Tetap berusaha berontak. “AAAGHHHHHHHHH.” Akhirnya aku teriak lumayan keras, serasa terbang saat itu. Baru rasanya aku menikmati Ngentod seenak ini. Apa ini yang namanya orgasme? Fikirku. Agh apa ini yang namanya orgasme? Baru rasanya aku ngentod seperti ini. Dalam rontaan, dalam penolakan, ada kenikmatan yang tak terkira. Orgasme pertama yang ga akan aku bisa lupakan.
“Oughhhh saaayyy, tah,, tahhaannnn. Aku keluaarrrrrr” Teriak Jarwo sambil menghentakan kontolnya lebih dalam ke memekku. Crottt,, croot,, crooottt,, entah berapa kali spermanya keluar menembak memekku.
Oughhhh enaaaaknyaaaaaaaa. Benar-benar aku baru merasakan enaknya ngentot. Gila, ini benar-benar gila. Perlahan dilepaskannya kontol Jarwo dari dalam memekku. Plop. Tanpa basa basi, Jarwo pergi keluar kamar.
Aku bangun, terduduk. Masih tak menyangka bisa mendapatkan kenikmatan yang sangat besar seperti itu dalam paksaan. Aku hampir lupa, kalau disana ada pacarku. Aku sadar dan meminta pulang. Dalam hati, aku berkata “Jarwo adalah cowok yang bisa puasin aku. Lebih baik aku dengan Jarwo daripada dengan cowokku yang sekarang ini.
Taroslot – Aku adalah seorang karyawan yang bekerja di Perusahaan Multimedia, sedangkan istriku adalah sales sebuah produk jamu dari Madura. Kami telah dikaruniai seorang anak laki-laki berusia 6 tahun yang sudah duduk di kelas 1 SD.
Di depan rumahku tinggallah pasangan muda suami istri yang telah memiliki seorang putra berusia 4 tahun yang diasuh oleh seorang pembantu yang datang jam 7 pagi pulang jam 4 sore. Tetanggaku ini adalah seorang wiraswasta bidang percetakan sedangkan istrinya adalah karyawati di sebuah instansi.
Dari cerita yang pernah mereka ucapkan, dulu mereka pernah mengikuti suatu aliran yang sangat fanatik, itulah sebabnya istri tetanggaku ini selalu mengenakan jilbab lebar yang selalu menutupi kepala dan dadanya dan juga selalu mengenakan pakaian longgar yang panjang sampai ke mata kaki.
Dari cerita istriku, kuketahui bahwa sang istri sangat memperhatikan masalah hubungan suami istri untuk menjaga keharmonisan rumah tangga mereka. Hal ini karena istri tetanggaku ini merupakan pelanggan tetap istriku dalam membeli jamu dari Madura, terutama jamu yang berhubungan dengan hubungan suami istri seperti “sari rapet”, “Pria perkasa” ataupun jamu lainnya yang selalu berhubungan dengan hubungan suami istri
Walaupun selalu mengenakan jilbab lebar, tetap saja tidak bisa menutupi kecantikan, keanggunan dan putihnya kulit istri tetanggaku ini, sehingga aku sering membayangkan bagaimana keadaan tubuhnya bila tidak mengenakan busana, pastilah sangat seksi dan sangat menggairahkan.
Disamping sebagai seorang wiraswasta, tetanggaku ini aktif di sebuah LSM yang memperhatikan perkembangan perekonomian masyarakat. Karena persaingan bisnis yang semakin ketat, akhirnya usaha tetanggaku ini bangkrut, dan akhirnya ia lebih memfokuskan diri untuk mengeluti LSM yang ia ikuti. Dan ternyata di LSM yang digelutinya ini, ia mendapatkan kepercayaan untuk mengawasi pencairan dana masyarakat di luar kota dengan honor yang lumayan untuk menghidupi keluarganya. Sehingga ia harus kerja di luar kota dan seminggu sekali baru pulang ke rumah.
Pada suatu hari istriku berkata bahwa komputer tetanggaku bermasalah dan minta tolong padaku untuk segera memperbaikinya, sebab tidak mungkin harus menunggu suaminya pulang dan lagi pula banyak pekerjaan mendesak yang harus dikerjakannya. Dan katanyanya walaupun ia sedang ada dikantor, aku dipersilahkan untuk memperbaiki komputer di siang hari, sebab ada pengasuh anaknya di rumah.
Obsesiku terhadap istri tetanggaku ini seperti mendapat peluang. Aku menyanggupi untuk memperbaiki komputernya.
“besok akan ku kerjakan..” kataku pada istriku.
Keesokan harinya sebelum aku ke rumah tetanggaku, aku persiapkan beberapa spy cam (“Kamera pengintai”) ukuran kecil tanpa kabel yang aku hubungkan ke komputerku.
Ternyata sistem operasi komputer tetanggaku ini bermasalah, maka harus ku install ulang supaya normal kembali. Pada saat penginstallan sedang berlangsung, aku menanti pengasuh tetanggaku ini lengah atau keluar memberi makan asuhannya. Saat pengasuh anak tersebut keluar, maka kugunakan kesempatan ini untuk masuk ke kamar tetanggaku dan meletakkan 2 buah spy cam ditempat yang tepat dan tersembunyi yang bisa menangkap aktivitas tempat tidur dan sekitarnya.
Setelah perbaikan sistem operasi komputer tetanggaku selesai, aku segera pulang dan menyalakan komputer untuk mengetes apakah spy cam yang aku letakkan berfungsi dengan baik. Dan ternyata alat kecil memang benar-benar canggih, selain bentuknya kecil dan tanpa kabel, ternyata daya tangkap gambarnya pun nyaris sempurna dan yang lebih canggihnya lagi adalah kemampuannya melakukan zoom.
Mulailah pada jam-jam tertentu aku memantau keadaan kamar tersebut. Dari hasil pantauan tersebut, tedapat beberapa moment yang aku rekam, diantaranya merekam tubuhnya yang sedang telanjang bulat dan berlenggang lenggok didepan cermin sehabis mandi, merekam kegiatan dirinya yang sedang terangsang di malam hari pada saat suaminya di luar kota, bahkan sempat ku rekam bagaimana ganasnya ia di tempat tidur pada saat suaminya pulang dari luar kota.
Rupanya dibalik keanggunan dan kealiman penampilan luar istri tetanggaku ini, ternyata dalam berhubungan suami istri dia sangat ganas dan binal membuat suaminya kewalahan, dan sering kali terlihat dia masih bernafsu tetapi suaminya sudah ambruk dan akhirnya dia hanya bisa gelisah tidak bisa diam melihat suaminya tidur kecapaian.
Akhir-akhir ini kesibukan tetanggaku ini semakin padat, sehingga jadwal kepulangannya menjadi tak menentu, terkadang dua minggu sekali bahkan pernah sampai dua bulan baru pulang. Bahkan pernah secara bercanda istri tetanggaku ini berkata pada istriku :
“Bu…, saya mah jablay…(jarang dibelai maksudnya) “
“Kenapa gitu ?” tanya istriku pada.
“Habis si Bapak jarang pulang, dan kalo pulangpun hanya satu malam setelah itu pergi lagi.. Saya mah punya suami… tapi jarang sekali bermesraan “ katanya dengan nada sedih.
Pada suatu hari, istriku cerita padaku bahwa pada tadi siang ketika istriku bertamu ke tetanggaku, dia melihat istri tetanggaku sedang menangis. Dan ketika ditanya mengapa, istri tetanggaku menjawab terisak “Si Bapak, tadi malam pulang, tapi belum ngapa-ngapain dia sudah pergi lagi dengan temannya malam itu juga dan sampai sekarang belum pulang. Padahal saya lagi pingin-pinginnya..”
Mendengar cerita istriku, aku menjadi tergoda untuk mengisi kekosongan kasih sayang ini. Tapi bagaimana caranya? dan tak mungkin aku dapat menggoda seorang istri yang selalu taat menjalankan perintah agama. Apalagi dia selalu mengenakan jilbab dan tidak pernah memberi kesempatan kepada bukan muhrimnya untuk berbicara bebas dengannya.
Akhirnya aku punya ide untuk mengancamnya akan menyebarkan video rekaman dirinya yang sedang telanjang dan yang sedang berhubungan dengan suaminya. Rekaman tersebut aku simpan di CD.
Pada malam hari ketika istriku sudah tidur, kuletakkan CD rekaman tersebut di depan pintunya dan kuhubungi HP istri tetanggaku ini dari HP-ku dengan menggunakan nomor yang baru kubeli siang tadi
“Bu…, Coba ibu buka pintu depan dan ambil amplop yang tersimpan dibawah pintu, sekarang..! Isinya adalah CD berisi video rekaman yang harus ibu tonton di komputer” kataku memerintah tanpa memberi kesempatan padanya untuk bertanya siapa yang menelepon.
Aku mengintip dari dalam rumahku, tak lama kemudian aku melihat pintu depannya terbuka, kemudian dia keluar dengan jilbab lebar dan baju longgar yang biasa dikenakan kemudian melihat keadaan sekitarnya, lalu setelah yakin tidak ada seorangpun, lalu dia melihat ke bawah dan mengambil amplop yang aku simpan dan dengan tergesa-gesa pintu itupun dia tutup kembali.
Kira-kira setengah jam kemudian, HP-ku bunyi dan setelah kulihat ternyata istri tetanggaku menghubungiku. Begitu aku tekan tombol terima, langsung terdengar suara serak seperti orang yang sangat marah tapi tak berdaya
“Anda siapa ? Dan apa maksudnya memperlihatkan video ini pada saya ? “ tanyanya.
“Saya hanyalah seorang penggemar berat ibu. Dan saya ingin semua orang tahu bahwa tubuh ibu sangat menggairahkan dan ibu sangat binal dan ganas di tempat tidur” jawabku santai.
“Apa maksudnya…?” katanya dengan nafas yang mulai tersekat
“Akan saya perbanyak CD ini dan akan saya bagikan ke setiap rumah di lingkungan ini, juga akan kirim ke internet agar orang sedunia tahu apa dan bagaimana ibu. “ jawabku masih dengan nada santai dan kalem.
“Ja…jangan…jangan…!” potongnya mulai gugup.
“Apa yang sebenarnya kamu inginkan…, mau uang…? Berapa…?” katanya memelas dan suara melemah.
“Saya nggak mau uang…” jawabku
“Lalu apa..?” susulnya
“Saya hanya ingin bisa menikmati tubuh ibu yang sangat menggairah…” kataku menggodanya.
“Tidak mungkin …..Aku nggak sudi….”
“Ya…nggak apa-apa.. Tapi ibu jangan kaget kalau esok hari semua tetangga akan ribut karena memiliki rekaman tersebut..” jawabku mengancam
“jangan…jangan dilakukan ….tolonglah kasihani saya…” katanya lagi memelas
“Tidak akan saya lakukan…asal ibu memenuhi keinginan saya” kataku lagi.
Lama dia tidak menjawab…
Dan akhirnya…
“Baiklah… saya menyerah…, tapi kumohon…. Kamu harus menghapus semua rekaman ini “ katanya dengan nada yang sangat berat dan pasrah karena kalah
“Baiklah…, sekarang ibu harus membuka pintu depan, kemudian ibu harus menunggu saya di kamar ibu. Kalu tidak ibu lakukan maka saya tidak akan datang” jawabku memberikan perintah.
Tak lama kemudian, kulihat pintu depan terbuka sedikit dan beberapa menit kemudian kulihat dimonitor bahwa dia telah ada di dalam kamar dan duduk gelisah diatas kasur menunggu apa yang akan terjadi.
Kumatikan komputerku dan aku keluar rumah secara mengendap-ngendap menuju rumah tetanggaku melalui pintu depan yang terbuka, kemudian kututup dan kukunci.
Lalu dengan perasaan deg-degan aku menghampiri kamarnya kubuka pintunya dan kututup kembali serta kukunci. Begitu melihatku dia langsung berdiri dan berkata kaget dan marah
“Ohh..ternyata bapak..! Kenapa bapak melakukan ini padaku. Apa bapak tak takut kalau saya laporkan ke istri bapak ?” Ancamnya
“Laporkan saja dan saya akan menyebarkan rekaman itu. Yang paling rugi kan bukan saya, tapi ibu sendiri ?” jawabku menekannya
“Jadi gimana ? mau batal ?” sambil aku membalikkan badan seolah-olah akan keluar kamar.
“Jangan…saya menyerah…” katanya pelan dan terisak meneteskan air mata.
Dia duduk mematung di pinggir tempat tidur ketika kuhampiri. Aku duduk disampingnya, dia menggeserkan badannya seperti yang ketakutan, tapi aku menahannya sambil berkata
“Ingat, jika ibu tidak melayaniku malam ini, maka ancamanku akan kulaksanakan !” kataku mengancam. Akhirnya dia diam dengan badan menggigil ketakutan dan mata yang terpejam.
Tangan kananku memeluknya dari belakang. Kudekatkan wajahku ke wajahnya. Dia masih memejamkan matanya. Ohhh betapa cantik wajahnya, bibirnya yang tipis dan basah menggodaku untuk menciumnya
Dia diam saja mematung, bahkan badannya terasa sangat dingin. Tapi aku tak peduli, aku terus mengulum bibirnya yang tertutup rapat dan terkadang lidahku menjilati bibirnya. Dia mulai bereaksi tapi hanya sekilas setelah itu dia tetap diam sambil memejamkan mata.
Tanganku membuka jilbab lebar yang ia kenakan dan melemparkannya ke lantai, maka tampaklah rambut indah dengan leher jenjang merangsang menopang wajahnya yang terlihat sangat cantik dan menggemaskan, walaupun dengan mata terpejam dan ekspresi wajah yang tegang.
Bibirku mulai menciumi dagu, pipi, dan seputar lehernya yang sangat merangsang, beberapa kali kurasakan ada reaksi dari dirinya dengan keluarnya keluhan dari mulutnya.
“Euh….euh….”
Hanya segitu, lalu dia diam lagi seperti sedang bertahan untuk tidak tergoda atas rangsangan yang kulakukan pada dirinya. Lalu tanganku menarik seleting baju panjang yang terdapat dipunggungnya dan bajunya kutarik ke bawah, tampaklah tubuh putih mulus yang harum dengan buah dada yang montok terhalang oleh BH yang masih menahannya agar tidak tumpah. Kutarik pengait BH hingga BH tersebut terlepas dan kulemparkan ke lantai, maka tampaklah buah dada yang benar-benar montok menggairahkan tergantung bebas dihadapanku.
Cerita Lainnya: Tanteku Mengajak Pesta Seks Dengan Ku Badannya semakin kaku, kudorong paksa agar dia berbaring di kasur, lalu dengan tergesa-gesa karena bernafsu tanganku mulai meremas buahdada indah tersebut yang kiri dan kanan secara bergantian.
Ouh… betapa mengasyikkan dan puasnya dapat mempermainkan buah dada dari seorang wanita yang biasanya tertutup baju longgar dan jilbab yang lebar. Mulutku mulai menjilati dan menciumi seluruh permukaan kulis halus di sekujur tubuh terbukanya. Terkadang disertai dengan kecupan serta hisapan yang mengasyikan. Dan akhirnya bibirku menuju buah dadanya . Buah dada sekal dan montok itu aku hisap dan gigit-gigit gemas penuh nafsu, kemudian aku kebagian puting susunya yang sudah mulai tegak menantang. Kupilin-pilin dengan bibir dan lidahku.. Cerita Sex MENGINTIP ISTRI
“Ouh…ouh…euh…..euh… ssstt…hhhssstttt…” Erangan halus dan desis nikmat keluar dari mulutnya tanpa disadarinya.
Tapi segera diam kembali setelah dia menyadarinya apa yang sedang terjadi. Tampak sekali terjadi pergulatan batin yang sangat hebat antara mempertahankan harga diri dan kehormatan melawan gairah nafsu yang sudah mulai bangkit mempengaruhinya. Hal ini tampak dari gerakan tubuhnya mulai menggelinjang dan merespon setiap sentuhan dan rangsangan yang kuberikan padanya. Peperangan antara rasa terhina dan rasa nikmat yang ia terima demikian hebatnya sehingga tampak dari keringat yang mulai bercucuran dari tubuhnya.
Badan dan tubuhnya sangat menikmati rangsangan yang kuberikan tetapi pikirannya melarang untuk merespon, sehingga reaksi yang diberikan menjadi tidak konstan, terkadang melenguh menikmati dan terkadang lagi diam mematung tidak memberikan respon atas rangsangan yang kuberikan padanya. Tapi aku terus memberikan rangsangan-rangsangan kenikmatan padanya dengan terus memilin dan meremas buah dadanya yang indah. Cerita Sex MENGINTIP ISTRI
Usahaku memberikan hasil. Dia menjadi lebih sering mendesah dan melenguh menahan nikmat yang dirasakan, walaupun dengan malu-malu sambil tetap berusaha menjaga harga dirinya agar tidak jatuh dihadapanku.
“Ouh… oohh…ouh….” Erangan nikmatnya menjadi lebih sering kudengar.
Kedua tangannya mencengkram kasur dengan sangat kuat hingga urat-urat halus tangannya menonjol menandakan bahwa dia sedang dilanda kenikmatan dan rangsangan birahi yang teramat sangat.
Aku mulai menanggalkan baju longgarnya dari tubuhnya dan menjatuhkannya kelantai. Mataku nanar diliputi nafsu yang semakin menggebu melihat tubuh bugil merangsang di hadapanku yang hanya menyisakan CD yang menghalangi keindahan vaginanya. Lalu kutanggalkan CD yang menghalangi pemandangan indah ini. Dan…. Terpampanglah tubuh telanjang yang benar-benar indah membangkitkan gelora birahi yang semakin tak tertahankan. Penisku semakin tegang melihat pemandangan itu
Tanpa membuang waktu, aku menciumi kedua paha indah yang putih, mulus serta harum ini. Kugunakan lidahku untuk mengulas semua permukaan paha baik yang kiri maupun yang kanan secara bergantian.
Erangannya menjadi semakin nyaring dan sering
“Ouh…ohhh…Pak…ouh….ouh…” rupanya rasa malu dan marahnya sudah semakin kalah oleh rasa nikmat yang kuberikan.
Bibir dan lidahku, lalu naik keatas kebagian selangkangannya yang menjanjikan berjuta-juta kenikmatan. Vagina itu begitu indah dikelilingi oleh rimbunnya jembut hitam nan halus. Kujilati jembut indah itu. Dia mengerang keras….
”Aaahh….ohhh”
Badannya mulai bergetar seperti dialiri listrik, mulutnya ternganga dengan nafas seperti tertahan, lalu
“Aahhh…ouh….ouh…” erangannya semakin keras menandakan bahwa harga dirinya semakin kalah oleh rasa nikmat yang kuberikan Cerita Sex MENGINTIP ISTRI
Kusibakkan bibir vagina yang menutupi liang vagina indahnya, terlihatlah lorong sempit memerah yang basah berlendir. Lidahku terjulur untuk mengkait-kait lorong itu. Badannya semakin bergetar dan erangannya sudah berganti menjadi jeritan-jeritan tertahan.
“Aahh….Aahhh….Ouhh…nikmat…ouh….” mulutnya mulai meracau.
Jempol tangan kananku tak diam, kugunakan untuk menekan dan memutar-mutar klentitnya yang semakin menonjol keras. Gerakannya sudah semakin menggila dan tangannya sudah tak malu-malu lagi mengusap dan menekan-nekan kepalaku agar lebih dalam memasukkkan lidahku kedalam liang vaginanya kurasakan semakin berkedut.
“Aahh…aahhh… ouh…. Pak….ouh…..terusssss…ouh…” jeritannya semakin keras, pantatnya semakin maju menekan wajahku…
Akhirnya dengan tak sabar kedua kakinya dia naikkan keatas pundakku dan menjepit leherku dengan keras sambil melonjak-lonjak tak karuan dan menjerit-jerit menjemput nikmat yang bertubi-tubi datang padanya hingga akhirnya ia menjerit panjang
“Aaaaaaahhhhh…………….” Badannya melenting, pantatnya terangkat dan tangannya mencengkram kaku di kepalaku serta kakinya semakin keras menjepitku seperti tang raksasa .
Lalu beberapa detik kemudian pantatnya berkedut-kedut dan liang vaginanya berkontraksi sangat hebat dan melamuri lidahku dengan cairan kenikmatan. Agen Poker Dominoqq
Dan setelah itu badannya terhempas ke kasur, cengkraman tangannya dikepalaku melemah demikian juga dengan jepitan kakinya di leherku. Setelah itu yang kudengar adalah helaan nafas yang tersengal-sengal seperti orang baru selesai melakukan lari sprint 100 meter.
Tanpa dia kehendaki, istri tetanggaku ini telah mengalami orgasme yang sangat hebat yang aku berikan dalam sesi pemanasan ini.
Aku berdiri dipinggir kasur, kuperhatikan bahwa matanya terbuka dengan pandangan yang menggambarkan orang yang baru saja mendapatkan kenikmatan orgasme.
“Bagaimana bu ? Enak khan..?” tanyaku menggodanya
Dia hanya diam dan membuang muka, tapi dari wajahnya, kutahu dia tidak menampik dengan apa yang kuucapkan padanya. Dia hanya membuang muka…. malu….
Aku mulai menanggalkan seluruh pakaian yang kukenakan. Kini akupun sudah telanjang bulat. Aku naik ke tempat tidur dan merangkak menghampiri dirinya, sambil berbisik
“Sudahlah..Bu…, tak perlu malu…., nikmati saja…. Apalagi yang Ibu pertahankan dariku ? Semua bagian tubuh Ibu yang paling rahasiapun sudah aku jelajahi , bahkan Ibu sudah mendapatkan puncak kenikmatan orgasme yang akhir-akhir ini jarang Ibu dapatkan…” Kataku mempengaruhi pendiriannya , sambil kembali merangsang dirinya dengan memberikan ciuman hangat pada bibirnya dan meremas buah dadanya yang tak membosankan untuk diremas dan dipilin-pilin.
Rupanya kata-kataku mempengaruhi pendiriannya sehingga akhirnya dia membalas ciumanku dengan sangat ganas dan bernafsu ditambah lagi bahwa dirinya memang sudah terbakar nafsu berahi setelah sekian lama aku berikan rangsangan-rangsangan yang mengantarnya mencapai orgasme yang sangat hebat.
Ciumannya padaku semakin panas dan menggairahkan, bahkan tangannya sudah berani meremas dan mengocok penisku yang sudah sangat tegang. Akhirnya badannku kuputar 180 derajat sehingga kepalaku yang berada di atas menghadap vaginanya dan wajahnya yang berada di bawah menghadap penisku.
Kurengkuh pantatnya yang montok lalu kembali lidah dan bibirku mempermainkan vaginanya sekali lagi dengan cara yang berbeda. Kembali dia melenguh..
“Ouh….ouh…..Aku tak tahan…aku tak tahan…Ouhhh” erangnya.
Tak kupedulikan erangannya, aku terus menjilati dan menghisap vaginanya dan terkadang aku tusukkan lidahku kedalam liang vaginanya yang beraroma khas. Gerakan pantatnya semakin menjadi. Dan tiba-tiba aku merasa bibirnya mulai melumat penisku dengan penuh nafsu.
Aku…melayang…dengan apa yang dia lakukan sehingga bibir dan lidahku diam bekerja…. Jilatan dan hisapan pada penisku semakin bervariasi
“Ouhh….” Akupun melenguh nikmat..
Aku takut. Bahwa pertahannanku akan bobol, maka aku konsentrasikan mengoral kembali vaginanya dengan ganas dan cepat. Dia menjerit…
“Aaah…pak…aku tak tahan……aku tak tahan.. masukkan…. Sekarang auh…”
Tak kupedulikan permintaannya, aku semakin bersemangat mengoral vagina indah ini. Tiba-tiba badannya menghentak menggulingkan tubuhku kemudian dia bangun , memutarkan badannya , kemudian dalam posisi menungging dia mengarahkan penisku yang sedang berdiri tegak ke arah liang vaginanya yang sudah sangat basah, lalu menekan pantatnya ke bawah dan…
Blessshh….Penisku mulai memasuki liang vaginanya perlahan-lahan. Mataku nanar berkunang-kunang merasakan kenikmatan yang sukar ‘tuk dibayangkan. Perlahan-lahan pantatnya mulai turun naik, sementara kedua tangannya merengkuh pundakku dari belakang sambil bibirnya dengan penuh nafsu menciumi dan menghisap bibirku.
Gerakan pantatnya semakin cepat, kepala sudah mulai terdongak sambil mengeluarkan nafas mendengus seperti orang orang yang sedang ‘pushup’
“Ehh..euh…hekks…hekss…euh…” dengusan itu terus menerus keluar seiring dengan hempasan pantatnya menekan selangkanganku sehingga penisku seperti dikocok-kocok, dipelintir dan dihisap-hisap dengan sangat nikmat. Mataku terbeliak-beliak menahan nikmat yang tak terperi
Merasa kakinya kurang nyaman, akhirnya istri tetanggaku meluruskan kakinya sehingga dia telungkup menindih tubuhku. Tangannya masih meraih pundakku sebagai pegangan dan buah dadanya ditempelkan pada dadaku. Kemudian kembali memaju mundurkan pantatnya agar vaginanya dapat bergesekan dengan penisku dan penisku dapat keluar masuk hingga sampai ke pangkalnya.
Gerakannya semakin cepat, kedua kakinya mulai kejang-kejang lurus dan erangannya semakin memburu
“ Ouh…hekss….heks…heks…”
Dan akhirnya…dia kembali menjerit panjang
“Aaaaaahhhhkkkks……….”
Badannya kembali melenting terdiam kaku, mulutnya menggigit pundakku dan kedua tangannya menarik pundakku dengan sangat keras dan kaku, dan beberapa detik kemudian keluar helaan nafas panjang darinya seperti melepas sesuatu yang sangat nikmat…
”Ouhhhhhh…”
Pantatnya berkedut-kedut, dan terjadi konstraksi yang sangat hebat di dalam vaginanya yang kurasakan sangat mencengkram kuat-kuat seluruh batang penisku dan diakhiri dengan kedutan-kedutan dinding vagina yang memijit penisku membuatku diriku melenguh menerima sensasi yang sangat nikmat dari vagina istri tetanggaku ini.
“ohh….” Keluhku.
Kedutan pantatnya makin lama makin melemah dan akhirnya tubuhnya ambruk menindih tubuhku
Cukup lama dia menikmati sensasi orgasme sambil telungkup lemas diatas tubuhku. Kemudian mata terbuka menatapku sambil berkata
“Sudah sangat lama ..aku tak merasakan sensasi orgasme yang demikian nikmat…makasih pak ! “ katanya sambil mengecup bibirku. Sudah hilang rasa malu dan marahnya padaku.
Aku hanya tersenyum manis padanya sambil membalas kecupannya dengan menghisap bibirnya dalam-dalam.
Kedua tanganku memeluknya dan meletakkan telapak tanganku pada kedua pundaknya yang masih telungkup menindih tubuhku. Lalu pantatku, kugerakan keatas dan kebawah sambil kedua tanganku menarik pundaknya kebawah membuat penisku yang masih tegang menggesek dinding vagina dan memberikan kenikmatan padaku dan padanya. Penisku dengan lancar keluar masuk liang vaginanya yang masih tetap sempit menjepit dan meremas-remas penisku dengan ketat. Sensasi kenikmatan mulai kembali menjalari seluruh urat syarafku dan akupun mulai mendengus nikmat
“Ouhhh…ouhh…”
Akibat gerakanku ini, membangkitkan kembali gairahnya yang baru saja mendapatkan orgasme dan gesekan-gesekan ini memberikan kenikmatan-kenikmatan padanya sehingga akhirnya pantatnya kembali bergerak maju mundur dan keatas kebawah meraih kenikmatan yang lebih.
Dia kembali memompakan tubuhnya diatas tubuhku, dan gerakannya makin lama semakin cepat dan kembali erangan nikmat nya yang khas keluar dari mulutnya
“Ehh..euh…hekks…hekss…euh…” dengusan itu terus menerus keluar seiring dengan hempasan pantatnya menekan selangkanganku sehingga penisku seperti dikocok-kocok, dipelintir dan dihisap-hisap dengan sangat nikmat. Dan kembali mataku terbeliak-beliak menahan nikmat.
Gerakannya semakin cepat, dan tak lama kemudian kembali kedua kakinya kejang-kejang lurus dan erangannya semakin memburu
“ Ouh…hekss….heks…heks…”
Dan akhirnya…dia kembali menjerit panjang
“Aaaaaahhhhkkkks……….”
Badannya kembali melenting terdiam kaku, mulutnya menggigit pundakku dan kedua tangannya menarik pundakku dengan sangat keras dan kaku, dan beberapa detik kemudian keluar helaan nafas panjang darinya seperti melepas sesuatu yang sangat nikmat…
”Ouhhhhhh…”
Pantatnya berkedut-kedut, dan terjadi konstraksi yang sangat hebat di dalam vaginanya yang kurasakan sangat mencengkram kuat-kuat seluruh batang penisku dan diakhiri dengan kedutan-kedutan dinding vagina yang memijit penisku membuatku diriku melenguh kembali menerima sensasi yang sangat nikmat dari vagina istri tetanggaku ini.
Cerita Lainnya: Kegilaan dan Obsesi Pada Penis Muda “ohh….” Keluhku.
Kedutan pantatnya makin lama makin melemah dan akhirnya tubuhnya kembali ambruk menindih tubuhku untuk kesekian kalinya.
Pencapaian orgasme yang ia dapatkan di atas tubuhku, terus dilakukannya berulang-ulang, hingga akhirnya untuk yang kesekian kalinya dia benar-benar ambruk diatas tubuhku dan tidak bisa bergerak lagi karena kehabisan tenaga.
Dia menggelosorkan tubuhnya disamping tubuhku, sambil berbaring miring saling berhadapan dan berpelukan. Dia berkata padaku dengan tersengal-sengal kehabisan napas
“Pak …aku sangat lelah… namun sangat puas…..tapi kepuasanku belum sempurna kalau vaginaku belum disemprot oleh ini..” katanya sambil meraih penisku yang masih tegang menantang.
Luar biasa besar nafsu sex yang dimiliki istri tetanggaku yang berjilbab lebar ini. Apakah karena dia memang jarang mendapatkan nafkah batin dari suaminya yang jarang pulang, atau seperti dugaanku bahwa dia memiliki nafsu yang sangat besar karena buktinya dia sering membeli jamu-jamu kuat pada istriku.
Aku yang belum mencapai puncak, tidak ingin berlama-lama istirahat takut nafsuku surut dan penisku melemah, maka aku mulai menindihnya dan tanganku kembali meremas-remas buah dada indah miliknya serta memilin-milin putting susunya yang menjulang menantang. Kemudian kembali bibirku menciumi bibirnya dengan penuh nafsu.
Nafsunya bangkit kembali walaupun dengan tenaga yang masih lemah, tangannya meraih penisku dan diarahkan kedepan liang vaginanya, pahanya terbuka lebar memberi jalan pada penisku untuk segera menelusuri liang nikmat vaginanya. Ku dorong pantatku begitu kepala penisku tepat berada di liang vaginanya . Dan
Blessh…., penisku kembali menjelajahi liang sempit yang sudah sangat basah milik istri tetanggaku ini dan “ouhh…” lenguh kami berbarengan menahan nikmat.
Pantatku mulai mengayuhkan penisku agar lancar keluar masuk menggesek-gesek dinding vagina yang selalu memberikan sensasi nikmat. Gerakanku makin lama makin cepat dan berirama.
Pinggulnya mulai bergerak membalas setiap gerakannku, sehingga lenguhanku dan erangan nikmat dari terdengar saling bersahutan
“Ouh…ohhh…enak…banget…ohhhh…” dengusku..
“Auh…auh…makasih Pak….ouh….nikmat…oh…” erangnya
Gerakanku makin lama makin cepat dan keras tak beraturan sehingga terdengar suara yang cukup keras dari beradunya dua selangkangan
Plok…plok…plok…
Demikian pula dengan gerakan pinggulnya semakin keras menyambut setiap gerakan pantatku., sehingga bunyi beradunya selangkangan semakin keras
Plok…plok…plok…
Dan akhirnya mulutku mulai meracau..
”Ouh…Bu…Aku …mau … keluar, aku mau… keluar ouh…”
Dan dia juga meracau sambil menarik-narik tubuhku dengan keras
“ Ayo.. pak… bareng… bareng…”
Dan akhirnya secara bersamaan kami menjerit bersahutan melepas nikmat mencapai orgasme. Badanku dan badannya melenting dan menjerit
“Aaaaahhhh….”
Dan …cret…cret…cret sperma kentalku terpancar beberapa kali membasahi seluruh rongga vagina istri tetanggaku ini dan dibalas dengan kontraksi dan kedutan-kedutan yang hebat didalam liang vaginanya yang menandakan kami mendapat puncak orgasme yang tak terlukiskan nikmatnya.
Lalu badanku ambruk jatuh menimpa tubuhnya dan kugelosorkan kesamping tubuhnya agar tidak membebaninya. Kami berbaring sambil berpelukan dan merasakan sisa-sisa kenikmatan orgasme dengan mata terpejam dan nafas tersengal-sengal seperti habis berlari dikejar harimau.
Tak lama kemudian , matanya terbuka dan memandangku dengan tatapan penuh kepuasan serta berkata dengan suara yang lemah
“Baru kali ini aku dapat merasakan berkali-kali orgasme yang luar biasa nikmatnya dalam satu kali persetubuhan..huhh… benar-benar melelahkan namun sangat memuaskan dan tak mungkin terlupakan…” Katanya sambil mencium mesra bibirku.
Lalu sambungnya lagi “Kalau tahu senikmat dan sepuas ini yang kudapat dari Bapak.. Bapak tidak perlu mengancamku segala…” katanya sambil tersenyum.
“Dan aku rela … menanggung segala akibatnya asal aku bisa mendapatkan nikmat seperti ini dari Bapak…” katanya mulai melantur…
Kuperhatikan jam dinding sudah menunjukkan jam 1.30 malam, sudah larut. Aku harus segera pulang. Maka aku berdiri dan mengenakan pakaianku dan bertanya padanya “Apakah kita bisa mengulanginya lain waktu ?”
“Tentu…Pak, bahkan malah aku yang meminta pada bapak untuk bisa memberikan kenikmatan seperti tadi lagi dan lagi “ katanya sambil mencubit mesra pinggangku.
Kemudian dia juga mengenakan pakaiannya kembali lengkap dengan jilbab lebarnya dan kami keluar kamar berbarengan. Sampai di ruang tamu, dia berhenti sejenak dan memberi isyarat padaku agar aku diam dulu di tempat dan dia akan keluar rumah melihat situasi di luar apakah ada orang. Dan setelah yakin tidak ada orang diluar dan memberi isyarat padaku bahwa di luar aman. Sebelum aku keluar dari rumah dia memberikan kecupan yang hangat dan mesra di bibirku sambil berbisik
“Jangan lupa ya… seminggu 2 kali bapak harus memberi kenikmatan padaku…”
Wah… nekad juga rupanya istri tetanggaku yang alim ini, jika sudah tahu sesuatu yang sangat nikmat yang bisa dia dapatkan dari diriku. Dengan mengendap-ngendap aku masuk ke rumahku dan kudapati istriku masih tidur dengan nyenyaknya.
Sejak saat itu kami selalu menyempatkan diri secara sembunyi-sembunyi untuk berpacu meraih nikmat. Dan hal itu berlangsung sampai sekarang , tanpa aku tahu kapan hal ini akan berakhir. Tapi tingkah lakunya di lingkungan tidak berubah. Dia tetap tampak sebagai istri yang solehah dengan jilbab lebar dan baju longgar panjang yang selalu dikenakan. Tapi jika sudah berduaan denganku, dia bagaikan kuda liar dan binal yang bisa membuat diriku melayang-layang meraih nikmat.
Ada kejadian mendebarkan yang pernah kami lakukan. Saat itu adalah hari sabtu dan istri tetanggaku pulang kerja jam 1 siang, sedangkan bagiku hari sabtu adalah hari libur. Istriku tidak ada di rumah mengajak jalan-jalan anakku sambil mengambil pesanan barang. Sedangkan pada saat itu aku sangat ingin menyetubuhi tetanggaku, karena hampir seminggu tidak ada kesempatan menikmati tubuhnya.
Pada saat aku duduk di ruang tamu, kulihat tetanggaku menghampiri rumahku dan kemudian mengetuk pintu. Pintu kubuka, Dia terlihat kaget dan senang karena yang membuka adalah aku. Lalu dia bertanya
“Ada Ibu , Pak ?”
“Mau cari Ibu atau cari saya…?” kataku sambil berbisik.
“Ibu bisa …, bapak juga boleh…” jawabnya sambil tersenyum. Lalu “Tapi kalau ketemu Ibu keperluannya beda..dengan bila bertemu dengan Bapak..” lanjutnya dengan penuh arti.
“Masuk dulu, Bu ! ‘Nggak enak dilihat tetangga..” kataku mempersilahkan masuk.
Diapun masuk dan duduk di kursi tamu yang membelakangi jendela, sementara itu pintu rumahku tetap terbuka, akupun bertanya padanya
“Ada perlu apa, ke Ibu ?”
“Biasalah… Pak, keperluan perempuan…, saya mau beli jamu kuat dan jamu khusus untuk wanita…, siap-siap… karena hari ini suami saya pulang…”
“Kalau gitu…, jatah saya kapan..? padahal saya lagi pingin nich..!”
“Sebenarnya saya juga lagi pingin…, tapi… gimana yah…?” dia menjawab dengan bingung.
“Kalau sekarang.., gimana ? “ kataku sambil mengahmpiri dirinya dan duduk disebelahnya dan langsung menciumnya dengan nafsu.
Dia membalas ciumanku, kemudian melepaskan ciumanku sambil mendorong tubuhku dan berkata
“Sebenarnya…, saya juga udah ‘ga tahan…., tapi dimana…?, orang lain pasti akan curiga, kalau kita lakukan sekarang di kamar bapak ?” bisiknya dengan nafas yang mulai tersengal-sengal didorong hawa nafsu yang mulai sudah menguasainya.
“Kita main disini saja, di ruang tamu, sehingga dari jendela kita bisa melihat kalau ada yang datang. Dan biarkan pintu terbuka… biar orang lain tak curiga…” Usulku nekad.
Kebetulan pintu tamuku sejajar dengan pintu pagar, sehingga dari jendela akan terlihat kalau ada yang akan masuk ke halaman rumahku. Tetapi posisi ruang tamuku agak tersembunyi sehingga segala aktivitas di dalamnya tidak terlhat dari luar.
“Jangan ah.., Pak. Berbahaya….” Jawabnya, namun nampaknya dia sudah mulai tergoda dengan usulku.
“’Ngga lah… asal kitanya jangan bersuara….., saya ingin merasakan sensasi nikmat bercampur rasa takut ketahuan…….” Aku semakin memaksanya sambil kembali melumat bibirnya dengan nafsu yang membara.
Nampaknya gairah nafsu berahi sudah menguasainya sehigga melupakan rasa takutnya dan dia membalas lumatan bibirku dengan ganas dan kedua tangannya merengkuh kepalaku agar semakin rapat bibir kami menempel. Tanganku meremas buah dadanya yang terhalang oleh baju longgar dan jilbab yang dikenakannya. Matanya terpejam menikmati ciuman yang panas bergelora. Dan dia semakin liar menciumku sambil menahan agar erangan nikmat tak keluar dari mulutnya.
Nafas kami berdua semakin tersengal-sengal, tanganku beralih ke bawah, kutarik baju panjang yang menutup kaki dan pahanya dan tanganku langsung menyusup keselangkangannya. Kurasakan CD-nya sudah sangat basah, rupanya sensasi bercinta sambil was-was takut ketahuan membuat gairah rangsangan melayang tinggi begitu cepat dan membanjiri vaginanya.
Kusisipkan jari-jariku dari pinggir CD yang dikenakan, sehingga jari tanganku menyentuh permukaan vagina yang ditumbuhi jembut lembut yang merangsang. Dengan penuh nafsu tanganku mengusap bahkan mengobok-obok permukaan vigina yang semakin memacu gairahku. Jari-jariku mempermainkan lipatan vaginanya yang basah. Tetanggaku mengatupkan bibirnya rapat-rapat dan giginya gemeretak menahan nikmat yang menimpa dirinya dan menahan nafas agar suara erangan nikmatnya tak keluar.
Lalu jempol memutar dan menekan klitorisnya yang menonjol keras, badannya bergetar…, mulutnya semakin rapat tertutup.., kepala terdongak dengan mata yang terpejam. Nafasnya semakin terengah-engah menahan nikmat yang tak terhingga.
Sementara jempolku memberikan rangsangan kenikmatan pada dirinya, jari tengahku kuputar dengan gerakan mengebor menembus liang vagina yang semakin basah dan licin. Tubuhnya bergelinjang hebat dan melonjak-lonjak melambungkan dirinya sehingga melayang-layang. Gerakan jari tengahku yang menerobos liang vagina sambil berputar terus kuperdalam dan badannya semakin bergelijang hebat, kepalanya semakin keras menekan sandaran kursi sehingga pinggangnya melenting, dengan suara yang tertahan keluar lenguhan nikmat tanpa dapat dia tahan
“Uuhhhhh……”
Jempolku terus menekan dan memutar klitorisnya, sedangkan jari tengahku semakin cepat memutar dan mengocong liang vaginanya. Tubuhnya semakin hebat terguncang hingga akhirnya melenting kejang dan kaku, dan dari mulutnya keluar suara tercekik..
”Akkkhhhhh…..”. Jari tengahku terasa seperti dijepit oleh dinding basah dengan sangat kuat disertai dengan kedutan-kedutan yang keras dan cepat.
Lalu tubuhnya melemas dan punggungnya terhempas pada sandara kursi.
Nafasnya tersengal-sengal seperti atlit yang baru mencapai finish. Ya…, tetanggaku baru saja mencapai finish dengan memperolah kenikmatan orgasme yang sangat sensasional.
Aku mencabut jariku dari liang vaginanya yang becek, ku arahkan jari tengahku pada hidungku dan kuhirup dalam-dalam aroma lendir vagina yang menempel pada jari tengahku yang basah kuyup itu . Aroma itu begitu merangsang berahiku dan membuatku nikmat. Aku begitu menikmati aroma vagina itu lalu dengan penuh perasaan kujilati lendir vagina yang menempel dijariku dengan jilatan-jilatan yang rakus hingga jari tengahku kesat bersih dari lendir vagina yang menempel.
Di dalam kelelahannya, tetanggaku memperhatikan apa yang kulakukan, dia merasa puas dan bangga melihat aku dengan rakusnya menjilati lendir vaginanya yang menempel di jariku. Gairahnya gembali bangkit mengalahkan rasa lelah yang menderanya. Tubuhya bangkit, Tangannya membuka sleting celana panjangku dan mengeluarkan batang penisku yang sangat keras dan tegang dari pinggir CD yang kukenakan.
Cerita Lainnya: Kisah Sex Ku Penisku langsung berdiri bebas dengan gagahnya terbebas dari kungkungan celanaku. Tetanggaku menggenggam pangkal penisku dengan jari-jarinya yang halus dan secara perlahan dan pasti lidahnya terjulur menjilati kepala penisku, bahkan seluruh batang penisku dijilatinya dengan penuh gairah seperti sedang menjilati es krim yang sangat nikmat. Akupun melenguh pelan menahan
nikmat..”Uhhh…”.
Jilatannya begitu lincah bergairah dan membuatku melayang-layang nikmat pantatku melonjak-lonjak sehingga kepala penisku menekan-nekan mulutnya, seperti sedang mengejar sesuatu yang lebih nikmat. Nafasku semakin memburu ketika dengan asyik dan penuh gairah dia terus menjilati kepala penisku tanpa memperhatikan gelinjang tubuhku yang semakin keras menekan mulutnya. Lalu
“Akhhhhs…” Suaraku seperti tercekik dan nafas sesak, ketika secara tiba-tiba mulut tetanggaku mencaplok batang penisku.
Rongga mulutnya terasa panas dan sangat nikmat sehingga membuat mulutku ternganga, badanku kaku dan dadaku sesak susah bernafas.
Dengan lincahnya, tetanggaku terus mengocok dan menghisap penisku membuatku semakin melayang. Jilbab yang dikenakannya bergoyang-goyang menampilkan pemandangan yang sangat erotis dari seorang wanita berjilbab lebar yang sedang asyik memberikan kenikmatan oral pada diriku.
Penisku yang berada dalam genggaman tangan dan mulutnya terasa makin membengkak keras. Menyadari itu tetanggaku semakin bergairah mengoralku dan berharap mulutnya dapat disemprot oleh spermaku pada saat aku orgasme. Sebagaimana yang sering terjadi jika dia mengoral suaminya dan dia sangat puas, bahagia dan bangga jika dapat membuat suaminya orgasme oleh oralnya. Dan selama ini dia selalu berhasil membuat suaminya orgasme.
Gerakan oralnya semakin bevariasi membuatku semakin melayang dan penis yang semakin membengkak. Namun aku belum juga mencapai puncak, hanya nafasku saja yang semakin tersengal-sengal dan batang penis yang semakin keras membengkak.
Akhirnya dia tak tahan oleh nafsunya sendiri yang terus meningkat minta dipuaskan, vaginanya terasa sangat basah dan gatal. Dia bangkit melepaskan penisku dari mulutnya kemudian melepaskan CD-nya yang sudah sangat basah. CD itu dimasukkannya ke dalam saku baju longgar yang masih menempel di tubuhnya. Kemudian berdiri membelakangiku.
Aku tahu apa yang dilakukannya. Kuhentikan gerakannya dan dudukku pindah ke kursi yang langsung menghadap jendela sehingga kami bisa lihat jika ada yang mau masuk ke pagar rumahku. Aku masih berpakaian lengkap, hanya penisku saja yang menerobos keluar dari sleting celana yang terbuka.
Istri tetaggaku berdiri mengangkangi pahaku dengan paha yang terbuka lebar, dia menarik ujung bawah baju longgarnya hingga ke pinggang dan kubantu pegangi ujung baju itu agar tidak melorot jatuh. Lututnya menekuk agar pantatnya mendekati selangkanganku, dia raih penisku dan diarahkan ke mulut liang vaginanya yang sangat basah. Lalu….
Blesshhh…. perlahan-lahan dia menurunkan pantatnya hingga kepala penisku menerobos liang vaginanya. Gerakannya demikian perlahan, sehingga penerobosan kepala penisku pada liang vaginanya begitu lama dan sangat nikmat, mataku terpejam menikmati nikmat yang kurasakan dan dengan pelan mulutku mengeluh.
“Uhhh…..”
Gerakan penerobosan itu terhenti ketika pantatnya menekan sangat rapat bagian bawah perutku sehingga batang penisku amblas hingga kepangkalnya. Dia menekan cukup lama vaginanya, kurasakan sambutan meriah dilakukan oleh dasar liang vaginanya terhadap kepala penisku. Kepala penisku serasa dihisap dan diremas nkmat oleh vagina tetanggaku ini. Dinding vaginanya tak henti-hentinya berkedut memberikan sensasi nikmat pada ujung-ujung syarat nikmat yang ada pada seluruh permukaan kepala dan batang penisku.
Secara perlahan pinggulnya berputar agar batang penisku mengucek dan mengocok dinding vaginanya, kenikmatan semakin melambungkanku. Semakin lama gerakan pinggulnya semakin bervariasi, berputar, melonjak, bergoyang, patah-patah bahkan maju-mundur membua batang penisku seperti diplintir dan digiling oleh mesin penggilingan nikmat.
Semakin lama gerakannya semakin cepat, dan nafasnya semakin memburu dan tak lama kemudian badannya melonjak-lonjak keras dan diakhiri dengan tekanan vagina yang sangat kuat sehingga penisku masuk sedalam-dalamnya, dinding vaginanya dengan dahsyat memeras dan menjepit batang penisku dengan sangat kuat serta kedutan-kedutan dinding vagina begitu cepat.
Badannya terdiam kaku, mulutnya terkatup rapat menahan agar jeritan nikmatnya tak keluar dan kepalanya ditekankan pada pundakku, lalu beberapa detik kemudian badannya terhempas lunglai diatas tubuhku, nafasnya terengah-engah. Kusibakan jilbab lebar yang menutupi wajahku, tetanggaku menoleh kearahku dan menciumku lembut dan mesra sebagai tanda bahwa sangat puas dengan orgasme yang baru digapainya.
Sambil berciuman kurasakan bahwa jepitan dan kedutan dari dinding vaginanya semakin melemah, pantatku menghentak keatas, sehingga batang penisku yang masih tegang menggesek dinding vagina yang semakin basah dan licin, rasa nikmat kembali menjalar ditubuhku mengakibatkan pantatku tanpa dapat kukendalikan pantatku menghentak-hentak agar gesekan dan kocokan penisku di dalam vaginanya terus-menerus memberikan rasa nikmat pada penisku.
Hentakan-hentakan tubuhku menyebabkan gairah kembali bangkit dan dia membalas hentakan-hentakan pantatku dengan gerakan pinggul yang liar, semakin lama semakin liar dan tak lama kemudian kembali dia mengejang menggapai nikmat dengan mulut yang terkatup rapat ditandai dengan remasan dan jepitan yang kuat dari dinding vaginanya pada batang penisku.
Beberapa kali dia mencapai orgasme dalam posisi seperti itu dalam jeda waktu hanya beberapa menit untuk setiap pencapaian orgasme berikutnya.Hingga akhirnya dia benar-benar terkulai lemah tidak mampu membalas hentakan-hentakanku. Kubiarkan dia terkulai beberapa menit di atas tubuhku sambil badannya kepeluk dari belakang dan pipinya kucium dan secara perlahan kuremas-remas buahdadanya dari luar baju longgarnya.
Setelah kurasakan tenaganya terkumpul, kuangkat tubuhnya agar kerdiri bersamaaan dengan tubuhku, namun kutahan agar penisku tidak lepas dari vaginanya, kudorong tubuhnya agar mendekat ke kursi tamu yang berada tepat membelakangi jendela, kutekan punggungnya agar membungkukkan badan dengan memegang bagian atas sandaran kursi yang berada di pinggir jendela sebagai pegangan untuk menjaga keseimbangan tubuhnya, Sedangkan penisku masih menusuk vaginanya dari belakang melalui belahan pantatnya, suatu posisi dogy style sambil berdiri. Ujung baju lebar yang ia kenakan semakin aku sibakkan ke arah pinggangnya sehingga kedua tanganku dapat memegang pantatnya yang putih bulat menggairahkan.
Perlahan aku mulai mengerakkan pantatku agar penisku menusuk-nusuk vaginanya lebih dalam. Cengkraman vaginanya dalam posisi seperti ini semakin kuat menjepit membuat kenikmatanku semakin bertambah, basah dan licinnya vagina membuat gesekan dan kocokan penisku begitu lancar di dalam vaginanya. Kepalanya terangguk-angguk menerima hentakan dan dorongan pinggulku.
Kenikmatan kembali menjalar ke seluruh pebuluh darahnya, dia membalas sodokan penisku dengan menggoyang dan memutar pinggulnya laksana seorang penari dangdut membuat kenikmatan yang kuterima semakin bertambah. Semakin lama goyang pinggulnya semakin liar dan menghentak-hentak dan tak memerlukan waktu lama kembali tubuhnya kejang kaku, tangannya mencengkram sandaran kursi dengan sangat kuat, kepalanya terdongak ke atas. Dengan jerit tertahan kembali dia mengalami orgasme yang hebat. Kudiamkan sejenak ketika dia menikmati sensasi orgasmenya, karena pada saat itu aku sangat menikmati cengkraman, jepitan dan kedutan-kedutan dinding vagina pada penisku.
Setelah kedutan dan cengkraman dinding vaginanya melemah, kembali aku menusuk-nusukkan penisku. Setelah beberapa detik kemudian pinggulnya kembali bergerak liar membalas sodokan-sodokan penisku, dan hanya beberapa menit berselang kembali dia mengalami orgasme untuk yang entah keberapa kalinya pada saat itu.
Beberapa kali ia orgasme dalam posisi seperti itu hingga akhirnya tubuhnya ambruk ke atas kursi dan mengeluh pelan dan panjang.
“Uuhhhhhhh………”
Pada saat itu, aku merasa orgasme akan menghampiriku, maka tubuhnya langsung kubalik agar telentang dengan kepala berada pada sandaran kursi bagian tengah. Kedua tanganku kugunakan untuk membuka lebar-lebar pahanya sehingga vaginanya yang basah dan licin semakin jelas terlihat mempesona. Kuarahkan kepala penisku pada mulut liang vaginanya dan dengan cepat kudorong penisku hingga amblas sampai ke pangkalnya. Lalu dengan semangat yang menggila aku pompa tubuhnya dengan hentakan-hentakan yang liar dan tak terkendali.
Beberapa saat sebelum aku meraih puncak orgasmeku, samar-samar kulihat istri dan anakku pulang dan sedang ngobrol dengan temannya beberapa meter sebelum tiba di depan rumah. Rasa takut yang datang tiba-tiba menyebabkan aku menjerit tertahan dan spermakupun muntah tanpa dapat kubendung. Cret…..cret…. cretttt……. Uhhh…. suatu pencapaian oragsme yang sangat mendebarkan dan membuat jatung ini serasa mau copot.
Dengan tergesa-gesa aku mencabut penisku yang masih beberapa kali memancarkan sperma, sehingga beberapa tetes sperma menempel pada baju longgar yang dikenakan tetanggaku. Kumasukkan penisku yang masih setengah tegang ke balik celanaku dan kutarik sleting. Aku sedikit khawatir karena bagian depan celanaku begitu basah oleh cairan kenikmatan tetanggaku. Aku langsung mengeluarkan beberapa dus jamu dari dalam lemari dan menyimpannya di atas meja, sementara tetanggaku berusaha merapihkan baju longgar dan jilbabnya agar tidak mencurigakan. Ada sedikit basah di sana-sini oleh keringat kami yang membanjir.
Tetanggaku berusaha duduk tenang, dan tak lama kemudian istri dan anak-anakku masuk ke rumah melalui pintu yang sengaja terbuka.
“Eehhh… ada tamu…! Udah lama, Bu ?” kata istriku seraya matanya melirik beberapa dus jamu yang kusimpan di atas meja.
“Ahh…., ‘Ngga… baru saja…., Anu bu …, saya mau beli jamu yang biasa…, namun ternyata bapak tidak tahu, malah akhirnya dia perlihatkan semuanya pada saya…” Sahut tetanggaku berbohong dengan lihainya, sambil berusaha menutupi kegugupannya….
“Oohhh…, emangnya bapak udah pulang ? ” tanya istriku dengan senyum penuh arti
“Kabarnya malam ini dia pulang…” jawab tetanggaku pula
“Harus siap-siap dong…., biar asyik !” goda istriku sambil tertawa genit pada tetanggaku, kemudian dia menambahkan lagi “Panas sekali udara saat ini, Badan saya saya basah oleh keringat…” Kata istriku memperlihatkan bajunya yang basah oleh keringat.
“Betul.., Bu ! Akan turun hujan barangkali…..” jawab tetanggaku seolah-olah mendapatkan alasan yang tepat atas keringat yang membasahi baju longgarnya.
Kutinggalkan mereka berdua di ruang tamu dan aku masuk ke kamarku sambil berbaring dan merenung kejadian luar biasa yang baru saja terjadi. Tak lama kemudian tetanggaku pulang dan istriku menghampiriku. Dia duduk di pinggir tempat tidur dan berkata
“Pah…, kalau pipis jangan jorok…, malu kan sama tetangga, lihat tuh bagian depan celana Papah basah !” sambil menunjuk bagian depan celanaku.
“Anu…, Mah tadi tersiram dari gayung…, waktu papah pipis” kataku berbohong.
Kejadian itu betul-betul mendebarkan, namun aku merasakan sensasi yang luar biasa pada waktu melakukannya, apalagi hampir-hampir saja istriku memergoki apa yang kami lakukan. oleh sebab itu sejak hari itu, aku selalu berhati-hati jika ingin bercinta dengan tetanggaku.