Arsip Tag: Cerita Dewasa Sedarah

-Kisah Taro – Ayam Kampus -Kisah Taro –

TAROSLOT Ayam Kampus, Malam itu seusai rapat organisasi, aku segera menstart motorku untuk pulang. Rasanya pengin sekali segera sampai di rumah, makan, lalu tidur. Tetapi baru saja sampai di gerbang depan kampus seseorang menyapaku, dan ketika aku toleh arah suara itu ternyata Rini, anak fakultas ekonomi. Ngapain anak ini sendirian di gerbang?

Belum pulang, Rin?
Belum Den, habis nungguin bis lewat, lama amat. Jawabnya sambil berkedip-kedip genit.
Bis lewat ditungguin, gue antar deh?
Bener situ mau nganterin?
Yah, pokoknya nggak gratis. Situ tau sendiri deh. Ujarku menggoda.
Ah, bisa aja.

Rini mencubit kecil pinggangku lalu segera naik ke boncengan. CeritaDewasa Tangannya melingkat erat di pinggangku, lalu melajulah motor di ramainya jalanan. Lama-kelamaan si Rini malah menempelkan dadanya di punggungku. Tau nggak, rasanya benar-benar empuk dan hangat. Wuih, terasa bener kalau dia nggak pake beha. Sebagai laki-laki normal, wajar dong kalo batang penisku tiba-tiba menegang.

Den, gimana kalo kita mampir ke taman kota? Aku dengar ada dangdutan di sana. Bisik Rini dekat di telinga kiriku.
Seleramu dangdut juga ya?

Rini kembali mencubit pinggangku, tapi kemudian mengelus-elus dadaku. Tengkukku mulai merinding. Ada maunya nih anak, pikirku waktu itu. Mungkin aku sedang dihadapkan salah satu ayam kampus, nih. OK, siapa takut!

Aku segera membelokkan sepeda motor ke taman kota. Lalu mencari tempat yang agak remang tapi cukup strategis untuk menikmati isi panggung yang terletak di tengah taman kota itu. Panggung yang kira-kira berukuran 66 meter itu tampak meriah dikelilingi ratusan pengunjung. Irama dangdut menggema memekakkan telinga.

Den, sini dong? Sini, duduk sama aku.

Aku duduk di belakang Rini yang masih duduk di boncengan motorku. Gadis itu nampaknya asyik benar mengikuti irama dangdut. Sedang aku lebih tertarik memelototi tubuh penyanyinya dibanding suaranya yang menurutku biasa saja.

Beberapa orang penyayi bergoyang hot membangkitkan gelora birahi para pria yang memandangnya, termasuk aku. Pandanganku beralih kepada Rini. Sayang aku hanya bisa memandang ubun-ubunnya saja. Aroma wangi menebar dari rambutnya yang bisa dibilang bagus, aroma yang eksotik. Kalau saja ada kesempatan, desahku. CeritaDewasa

Den, kok diam saja? Belum pernah lihat orang goyang ya?
Bukannya gitu, cuman gila aja mandang tuh cewek. Berani bener joget kayak gitu,
Ah, segitu saja. Coba kemarikan tanganmu!

Aku mengulurkan tangan kananku. Astaga, gadis itu memasukkan tanganku di balik bajunya sehinga tanganku benar-benar bisa merasakan dadanya. Keringat dinginku tiba-tiba merembes, dadaku bergemuruh.

Rin, apa-apaan kamu ini? Ujarku lirih tanpa menarik kembali tanganku.
Kamu nggak suka ya? Tanya Rini kalem.
Engh.. Bukannya begitu..anu Jawabku tergagap.
Aku tau kamu suka. Aku juga suka Den, jadi nggak ada masalah kan? Kata Rini menoleh ke padaku.
I..iya sih.

Yah, begitulah. Akhirnya aku punya kesempatan. Tanganku membelai-belai dada Rini dengan bebasnya. Mempermainkan putingnya dengan gemas, kupelintir kesana kemari. Gadis itu bukannya kesakitan, tapi malah mendesah-desah kegirangan.

Aku sendiri sudah nggak tahu berapa kali menelan ludah. Rasanya ingin memelintir puting itu dengan mulutku. Rupanya tangan kiriku mulai iri, lalu segera menyusul tangan kananku menerobos masuk di balik baju Rini. Meremas-remas kedua bukit yang tak terlihat itu.

Den, Deni.. tangan-tanganmu benar-benar nakal. Hoh.. aduh.. geli Den, Desah Rini menjambak rambutku yang cukup gondrong.
Rin, aku suka sekali.. bagaimana kalau kita..
Uhg.. heeh, iya.. aku mau.

Aku segera menghentikan kegiatanku mengobok-obok isi baju Rini. Lalu kami segera menuju sebuah hotel yang tak jauh dari taman kota. Tiada kami peduli dengan beberapa pasang mata yang memandangi kami dengan sejuta pikiran. Masa bodoh, yang penting aku segera bisa mengencani Rini.**

Segera aku bayar uang muka sewa kamar, lalu kami melenggang ke kamar 51. Rini yang sedari tadi memeluk tubuhku kini tergeletak di atas springbed. Matanya yang sayu bagai meminta, tangannya melambai-lambai. Aku langsung saja membuka kancing bajuku hingga bertelanjang dada.

Den.. sudah lama aku inginkan kamu,
Oya? Kenapa tak bilang dari dulu? Ujarku sambil melepas kancing baju Rini.

Benarlah kini tampak, dua bukit kenyal menempel di dadanya. Tangan Rini membelai-belai perutku. Rasanya geli dan uh.. lagi-lagi aku merinding. Kutekan-tekan kedua putingnya, bibir gadis itu mengulum basah. Matanya yang semakin memejam membuat birahiku semakin terkumpul menyesakkan dada.

Den.. ayo.. kamu tak ingin mengulumnya? Ayo masukkan ke mulutmu.
Heh.. iya, pasti!

Aku segera mengangkangi Rini lalu berjongkok diatasnya, lalu menunduk mendekati dadanya. Kemudian segera memasukkan bukit kenyal itu ke dalam mulutku. Aku hisap putingnya perlahan, tapi semakin aku hisap rasanya aku pingin lebih sehingga semakin lama aku menghisapnya kuat-kuat. Seperti dalam haus yang sangat. Ingin rasanya aku mengeluarkan isi payudara Rini, aku tekan dan remas-remas bukit gemuk itu penuh nafsu. Rini merintih-rintih kesakitan.

Den.. hati-hati dong, sakit tahu! Perlahan.. perlahan saja Ok? Heh.. Yah, gitu.. eeh hooh..

Busyet, baru menghisap payudara kiri Rini saja spermaku sudah muncrat. Batang penisku terasa berdenyut-denyut sedikit panas. Rini bergelinjangan memegangi jeans yang aku pakai, seakan ingin aku segera melorotnya. Tapi aku belum puas mengemut payudara Rini. Aku pingin menggilir payudara kanannya.

Tapi ketika pandanganku mengarah pada bukit kanan Rini, wuih! Bengkak sebesar buah semangka. Putingnya nampak merah menegang, aku masih ingin memandanginya. Tapi Rini ingin bagian yang adil untuk kedua propertinya itu. Ayo Den, yang adil dong.. Katanya sambil menyuguhkan payudara kanannya dengan kedua tangannya.

Aku memegangi payudara kanan Rini, mengelusnya perlahan membuat Rini si ayam kampus tersenyum-senyum geli. Ia mendesah-desah ketika aku pelintir putingnya ke kanan dan ke kiri. Lalu segera mencomot putingnya yang tersipu dengan mulutku. Puting itu tersendal-sendal oleh lidahku.

Deni.. dahsyat banget, uaohh.. enak.. ayo Den.. teruss..

Rini menceracau tak karuan, tangannya menjambak-jambak rambut gondrongku. Kakinya bergelinjang-gelinjang kesana kemari. Binal juga gadis ini, pikirku. Aku berpindah menyamping, menghindari sepakan kaki Rini. Jangan sampai penisku terkena sepakan kakinya, bisa kalah aku nanti.

Justru dengan menyamping itulah Rini si ayam kampus semakin bebas. Bebas membuka resleting jeans yang dipakainya. Tapi dasar binal! Gerakannya yang tak karuan membuat kami berguling jatuh di lantai kamar. Dan payudara kanannya lolos dari kulumanku.

Gimana sih, Rin? Jangan banyak gerak dong! Ujarku sedikit kesal.
Habis kamu ganas banget sih.. Hiburnya dengan tatapan menggoda.

Untuk mengobati kekesalan hatiku Rini si ayam kampus segera membuka semua pakaiannya tanpa kecuali. Jelaslah sudah tubuh mungil Rini yang mempesona. Air liurku segera terbit, inginnya mengganyang tubuh mungil itu.

Tubuhnya yang meliuk-liuk semampai, dua payudaranya yang nampak ranum bengkak sebesar buah semangka, perutnya yang langsing bagai berstagen tiap hari, ahh.. Lalu, bagian kewanitaannya! Uhh, pussy itu cukup besar dengan bulu-bulu basah yang menghiasinya. Pahanya yang sekal membuatku ingin mengelusnya, dan betisnya yang mulus nan langsat.. ehmm.. Maka dengan tergesa-gesa aku melucuti pakaianku, tanpa terkecuali!

Wah! Pistolmu besar Den! Kata Rini yang segera berjongkok dan meremas gemas batang penisku yang sudah sangat tegang.
Auh.. jangan begitu, geli kan? Jawabku menepis tangannya.
Jangan malu-malu, pistol sebesar ini, pasti ampuh.

Rini terus saja membelai-belai batang penisku yang ukurannya bisa dibilang mantap. Semakin lama batang penisku semakin menegang, rasanya mau meledak saja. Tubuhku bagai tersiram air hangat yang kemudian mengalir di setiap sendi darahku. Engh, auh.. Aku berdehem-dehem asyik saat Rini si ayam kampus asyik memainkan jemari tangannya pada batang penisku.

Telunjuk dan ibu jarinya membentuk lingkaran yang kemudian digerak-gerakkan keluar masuk batang penisku. Layaknya penisku bermain hula hop. Spermaku mencoba meyeruak keluar, tapi aku tahan dengan sekuat tenaga. Aku remas-remas rambut panjang Rini. Tapi kemudian Rini yang semakin gemas segera memasukkan batang keperkasaanku itu ke dalam liang mulutnya. Lalu dia mengemutnya bagai mengemut es lilin.

Ehg.. ehmm..

Terdengar suara desisan Rini bagai sangat menikmati batang penisku, begitupun aku. Bagaimana tidak, bibir tebal Rini segera melumat kulit penisku, lalu lidah Rini si ayam kampus menjilat-jilat ujungnya. Nafasku serasa putus, keringatku merembes dari segala arah. Sedang Rini bagai kesetanan, terus saja menciptakan sejuta keindahan yang siap diledakkan.

Crot.. crot.. Tak ada yang bisa menahannya lagi. Spermaku keluar menyembur ke liang mulut Rini. Gadis itu nampak sedikit tersedak, beberapa sperma muncrat keluar mulutnya dan kemudian membasahi pangkal penisku.

Ehmm.. ehmm.. keluarkan teruss.. ehmm, Ujar Rini dengan mulut yang penuh dengan cairan spermaku. Srup, srup, ia meminumnya dengan semangat sambil tangannya menggelayut di pahaku. Ujung penisku dikenyot-kenyot membuat geloraku makin berdenyut-denyut.

Karena tak tahan maka tak ayal lagi aku segera menubruknya. Menindih tubuh mungilnya lalu melahap bibir nakalnya. Lidah kami bergelut di dalam, menggigit-gigit gemas dan penuh nafsu. Tak peduli Rini si ayam kampus merintih-rintih. Entah karena aku terlalu rakus mengganyang bibirnya, atau berat menahan tindihanku. Yang pasti rintihan Rini terdengar sangat merdu di telingaku.

Maka setelah puas mencumbui bibirnya aku segera beralih kepada pussy-nya. Benda keramat itu entah sudah berapa kali kebobolan, aku tak peduli. Kali ini ganti kau yang kukerjain, pikirku.

Langsung saja aku lebarkan paha Rini sehingga jelas pussy berumput yang sangat basah itu. Jemariku memainkan daging gemuk itu. menyusuri perbukitan yang berlorong. Lalu memelintir klitorisnya ke kanan dan ke kiri. Surr.. menyembur lagi cairan kewanitaan Rini. Bening menetes diantara jemariku. CeritaDewasa

Den.. tunggu apa.. ayo dong..
Aku datang sayang.

Wajahku segera mendekat ke pussy Rini si ayam kampus . Lalu tanganku sedikit membuka si pussy sehingga aku bisa menikmati goa kenikmatan itudengan mataku walau hanya sebentar. Srup, srup, aku jilati pussy basah itu. Lidahku sengaja mencari-cari lubang yang mungkin bisa kutembus.

Lidahku semakin ke dalam. Mempermainkan klitorisnya yang kenyal. Tanganku pun menyempurnakan segalanya. Bermain-main di payudara Rini yang semakin tegang, mengeras. Sayup-sayup terdengar suara erangan Rini. Aku harap gadis itu juga menikmatinya.

Ayouhh Den, masukk, aku tak tahan lagi..

Suara gadis itu terdengar lemah, mungkin sudah keletihan. Aku pun sudah cukup puas beranal ria. So, tunggu apa lagi?? Aku meminta Rini untuk menungging. Gadis itu menurut dengan wajah letih namun penuh semangat. Kemudian aku segera memasukkan penisku ke lubang kawinnya. Mudah. Sekali hentakan sudah masuk. Lalu kucabut dan kumasukkan berkali-kali. Lalu kubiarkan terbenam di dalam beberapa menit.

Eghh.. Rini si ayam kampus menahan rasa nikmat yang kemudian tercipta.

Tubuhnya sedikit mengejang tapi kemudian bergoyang-goyang mengikuti gerakan penisku. Aku segera mengocok penisku dengan kekuatan penuh. Dan kemudian.. kembali spermaku muncrat keluar memenuhi lubang kawin Rini.

Beberapa saat kami saling menikmati kenikmatan itu. darahku seakan berhenti mengalir seperti ada hawa panas yang menggantikan aliran darahku. Seluruh persendian terasa tegang, tapi kemudian seperti ada rasa kepuasan yang tak bisa terucapkan.

Hingga kemudian aku mencabut kembali batang penisku dari pussy Rini si ayam kampus . Gadis itu kembali terlentang di lantai kamar hotel. Sedang aku segera menghempaskan tubuhku di atas kasur. Dinginnya lantai kamar yang menyentuh jemari kakiku tak bisa mengalahkan panasnya suasana kamar itu. Bau keringat kami berbaur.

Namun tiba-tiba batang penisku yang sudah mulai mengendur tersentuh kulit halus wanita. Ketika aku mendongakkan wajah ternyata Rini yang telah duduk di depan kakiku sambil mengelus-elus batang penisku.

Den, kamu hebat banget. Aku benar-benar puas.
Ehng.. kamu juga. Sekarang kamu mau minta apa??

Gadis itu masih diam sambil terus mempermainkan batang penisku. Gawat, bisa-bisa bangun lagi batang penisku. Bisa perang lagi nih, dobel dong tarifnya.

Kamu minta apa? HP? Duit? .. Aku minta.. minta lagi deh, Kata Rini si ayam kampus yang kemudian kembali mengenyot batang penisku. Waduh, bisa-bisa lembur nih!, pikirku.

-Kisah Taro – Membantu Kak Nilam Latihan Yoga

TAROSLOT Membantu Kak Nilam Latihan Yoga, Sepulang sekolah kurasakan badanku sangat capek setelah kegiatan ekskul disekolah, kebetulan hari ini adalah jadwalku mengikuti latihan tae kwon do, tapi cukup menyenangkan bisa latihan kumite bersama teman teman,disekolahku memang tidak diwajibkan mengikuti ekskul tae kwon do.

namun aku sudah mengikuti seni bela diri dari negri gingseng ini sejak aku masuk sekolah dasar,bisa dibilang aku sudah banyak menguasai teknik dasar smpe lanjutan,mulai dari front kick hingga fly kick,semua bisa kulakukan dengan baik karena aku punya kelenturan tubuh yang baik,tau sendiri kan latihan tae kwon do seperti apa.maka dr itu aku sangat menggemari bela diri ini,

Oiya lupa, namaku deny,sekarang aku kelas 1 SMP,secara postur sih tubuhku memang agak bongsor dari anak2 seumuranku,maklum aku ada keturunan belanda dari kakeku,aku tinggal dengan kaka perempuanku berumur 16tahun(kelas 1SMA),dan kedua orang tuaku,selain bela diri,hobyku yg lain adalah bermain futsal bersama teman teman ku,

Tak seperti hari hari kemaren,kali ini memang badanku super capek,karena dalam 30hari kedepan,aku akan mengikuti turnamen antar SMP se kotaku,jadi latihan ku semakin intens,namun aku harus semangat supaya diturnamen nanti aku menang. Sepulang dari sekolah kulihat mobil kaka sudah digarasi,artinya dia pulang lebih dulu,namun mobil mama dan papa belum ada. Aku langsung menuju dapur dan teriak sekenaku memanggil simbok.

“Mbok bikinin deni susu anget” -teriakku
Sambil kunyalakan TV dikamarku,waktu menunjukan pukul 16:15 gak ada acara TV yg bagus,kumatikan TV ku lalu aku menghidupkan komputerku,sembari aku buka baju danbertelanjang dada dengan handuk menggantuk di leherku sperti kang becak aja.

karena aku mau mandi,namun aku browsing sebentar mengenai teknik2 kumite di taekwondo,kulihat beberapa video dari para praktisi bela diri ini memainkan sangat apik, ketukan pintu kamarku mebuyarkan konsentrasiku.rupanya simbok yang datang mengantarkan susu hangatku.

“Den,ini susunya”teriak simbok dr luar pintu
“Masuk aja mbok,pintunya gak dikunci”sahutku

Setelah simbok masuk ,aku nanya sama simbok.

“Kak nilam kemana mbok,mobilnya ada garasi,dia udah pulang kan ?”-Tanya ku
“Oh non arlin sedang latihan yoga dikamarnya katanya minta jangan diganggu,krena butuh konsentrasi” -ujar sinbok

Kesempatanku nih buat gangguin kak arlin,*pikirku dalam hati

“Yaudah mbok ke dapur dulu ya den.kalau ada apa2 panggil simbok aja”-katanya
“Oke mbok,makasih nih susu angetnya”-balasku

Simbok sudah keluar kamar,namun aku masih melanjutkan menonton video kumite tersebut,hingga pukul 17:00,aku baru sadar ternyata hari sudah gelap. Aku bergegas mandi karena sudah lengket sekali badanku,selesai mandi aku bermain game sebentar di komputerku hingga jam 19:00.lalu kakak ku memanggilku dari luar kamar.

“Den,lu lagi ngapain sih gak turun,ditunggu mama papa tuh di bawah buat makan malam,” -teriak kakaku dr luar pintu
“Masuk aja kak,lagi ngegame nih bentar lagi menang nih”-jawabku sambil tetap fokus ke monitor.

Kakaku pun masuk ke kamarku dengan pakaian yang sangat hot,yakni atasan kaos ketat yang tidak bisa menyembunyikan ukuran payudaranya yang besar,dan bawahan celana pendek bahan training,kakaku ini memang rada semok badanya bukan gemuk,tapi ya namanya cewe selalu ngerasa kurang,itu karena hobbynya makan n ngemil mulu,dan sekarang dia klas 1SMA,belum punya pacar karena gak pede buat deketin cowok kataNya.padahal wajahnya cantik,mancung lagi hidungnya,karena gak pede itulah itulah dia mau latihan yoga untuk menygecilkan badanya.

“Maen game apa sih kayanya seru banget,sampe lupa makan?-tanya nya penasaran
“Ini namnya game dotA 2,lagi booming banget nih disekolah,banyak temen cewe juga yang mainin loh kak”-jawabku sekenanya sambil mata gak lepas dr layar.

Kakaku rebahan dikasur sambil maenan hp,posisinya membelakangiku,krn aku masih dimeja komputer, krena sudah selesai aku ngedotA nya,aku meregangkan otot leherku sambil menoleh ke kiri kanan,saat aku menolek ke kiri aku terkesima sama tubuh kakaku ,karena dia sekarang sedang tengkurap saat mainin hapenya,

bagian tubuhnya yg tak bisa lepas dr pandanganku ialah bokong indahnya,dengan celana ketat training itu semakin membuat sexy bokong kakaku,namun saat itu pikiran ngeresku ke kakaku belum ada,jadi liatnya biasa2 aja.maklum saat itu masih kecil.

“Kak,udah selesai nih aku ngegame nya,ayo turun katanya ngajakin makan?”-ajakku.
matiin komputer
“Iya yaudah ayok. Eh besok kamu latihan taekwon do gak abis pulang sekolah?-tanyanya
“Mmm. Gak sih kak,emang knapa kak?”-tanyaku sedikit heran
“Taudah kalau gitu besok temenin kaka beli tanktop sama legging buat latihan yoga kakak ya ke mall?soalnya barusan nyari di OL shop barangnya habis gitu” -ujar kakaku
“Oke,tapi kakak yang nyetir ya.kakiku mungkin bsok masih pegel”-alasanku krn males nyetir hehehe
“Oke deh deal,yaudah yuk makan”-ajak kak arlin
“Bntar tutup pintu kamar dulu”-kubilang

Kuperhatikan bokong kakaku menuruni tangga,nampak sexy sekali,dengan rambutnya yg dikuncir kuda memperlihatkan lehernya yg jenjang itu,uh kak arlin,bikin nafsu aja.

keesokan harinya

“Lama banget lu baliknya den?”-kata dia gak santai.
“Ya sabar kali kak,baru jam berapa ini,mall belum tutup juga kali”-jawabku
“Ya sih. Tp kakak nanti sore mau langsung latihan yoganya”-balesnya
“Lagian pak sapto juga jemputnya lama-_-,kakk sih enak bawa mobil sendiri”-bela ku
“Yaudah hehehe,buruan ganti baju sana”-tutupnya

Pak sapto ini supir kluarga,beliau yg seringantar jemput klw aku sekolah,kenapa aku gak bareng kakaku? Karena sekolah kami beda jalur.sekolah kak arlin di pejaten,dan skolahku de deket depok,
Setelah aku ke kamr untuk ganti baju,aku segera turun kembali ke ruang tamu karena kak arlin sudah menunggu,cabutlah kita menuju ke mall tepatnya di depot town square,langsung parkir mobil,dan masuk ke area mall untuk menuju toko tempat menjual peralatan sport/olahraga.

Disepanjang kita jalan,cowok cowok yang jalan bersimpangan dengan kami, pada melotot melihat tubuh kakaku,bahkan sampai ada yang mau menabrak orang lain krena mereka tak jarang sampai ada yg menoleh,aku hanya cekikikan melihat tingkah mereka trhadap kak arlin, wajar sih mereka memperhatikan kakaku.krena kakaku sekarang pakai jeans ketat,pakai heels,dan dress tanpa lengan dengan bahan tipis gtu kaya baju kerja,

Skip,akhirnya kita menemukan juga toko langgananya,tokonya cukup besar dan lengkap serta pramuniaga yang cantik2 dan ganteng2
,apalagi mereka sungguh sexy dengan setelan sragam kantor yg memamg betema spprty itu, atasan kaos polo ketat,bawahan hot pants pakai topi tenis gitu,sangat ramah menyambut kami,kakaku pun langsung mengutarakan keperluan dia kemari,

guna mencari setelah pakaian yoga.sembari kakaku memilih milih model setelanya.aku keliling ke toko tersebut untuk melihat barang dagangan yg ada disini,salah satu yg menarik pandanganku adalah setelan baju renang dan training untuk zumba dance yg melekat apik di tubuh patung maneqin itu, aku jadi sempat membayangkan kakaku yg memakai pakaian itu,uhh pasti sexy sekali pikirku,

“Den kamu dimana?”panggil kakaku,membuyarkan lamunanku
“Disini kak,di deket rak baju renang,”jawabku.
*kakaku menghmpiriku sambil membawa sepotong celana legging ditanganya
“Kamu ngapain liatin baju renang cewek? Hayo lagi bayangin lo ya?”- ledek kakaku
“Enggak. Enak aja iseng aja liat2.abis kakak lama milihnya yaudah aku jalan2 kesini” -bela ku
“Hehehe maaf deh den,abis kakak bingung mau pilih yg mana?. Yg ini bagus gak?”-yanya nya sambil menempelkanya di depan pahanya
“Duh selera kakak jelek banget kya zebra cross gtu”-saat itu kakaku memilih model belang2
“Terus yang mana donk?kesini deh bantuin milih”-tanyanya
“Yaudah”-balasku singkat

Setelah berada di rak tanktop,aku sedikit menelan ludah,buset ini baju sexy sexy abis,pikirku,kakakku nepuk pundaku,hingga lamunanku buyar.

“Den,yang ini bagus gak?”-tanyanya
“E-eh iyakak, ah jelek kak kya sapi gitu”-jawabku setengah gugup takut ketahuan lagi mupeng perhatiin baju2 sexy ini.
“Tapi kakak suka yg model polka dot kya gini”-jawabnya
Aku melihat tag harga celana legging ini ternyata lumayan mahal juga,yg dipegang kakaku aja harganya 350rb,ckckckck
“Yang ini aja nih kak bagus,polos warnanya,bisa dikombinasi baju2 kakak nanti”-jawabku sok tau hehehe
“Apalagi harganya yg polos lebih murah tuh,kakak kan pemula,beli yg murah2 aja dulu”tambahku

Sebenernya alasanku aja sih aupaya aku bisa melihat tubuh kakaku dengan lebih jelas.kalau dia pakai yg ada motifnya nanti gak leluasa perhatiinya.

“Oh gitu ya den.hmm boleh juga saran kamu,kalau atasanya yg bagus yg mana? -tanya dia kmbali
“Mmm yg warna abu2 bagus juga kak kalau gak yang waena pink” -saranku
“Oke deh kakak ambil 2 stel baju yang pink sama yang yang abu abu polos ini”-ujar kakaku
“Iya bagus pilihan kakak” -kataku

Yes dalam ati tereak penuh kemenangan.
Setelah keluar dari toko,tubuh kakaku kembali dilihatin para cowok2 yang ada mall tersebut.lalu kakaku buru2 masuk lift menuju base floor tempat mobil kakaku terparkir.

“Masih jam 2 nih,mau kemana lagi kita den? -tanya kakaku
“Pulang aja deh kak,badan deny masih rada pegel2 juga”-jawabku

Alasanku aja sih supaya kakaku segera latihan yoga jadi aku bisa segera becandain dia.hahaha *ketawaku dlm hati

“Yaudah kalau minta pulang,tapi drivethru bentar ke mc’d ya kakak rada laper” -imbuh kakaku
“Oke kak,aku juga lah sekalian” -pintaku
“Iya deh iya kakak beliin,apa sih yang gak buat adek kakak yang ganteng ini”- sambil acak2 rambutku.

Gak lama sampailah kita ke rumah,langsung kusantap burger pemberian kakaku tadi di kamar,sambil mnyalakan komputer untuk bermain dotA tentunya.setelah beberapa menit main dotA,terdengar suara “gubrak” dr arah kamar kakaku, suara itu terdengar jelas karena kamarku gak ku kunci,aku segera menuju kekamar kakaku,takit terjadi apa2 sama kakaku.

“Kak kamu kenapa?”-tanyaku
“Masuk aja, ini nih den tadi kakak mau ngelakuin gerakan kya yg disitu nunjuk laptopnya tp tangan kakak ganyampe,jdilah kakak kejengkang,untung gapapa sih” – jawabnya sebel

Rupanya kakaku mau mencontoh gerakan kayang,atau back flip gtu,tapi mngkin badanya kurang lentur gitu kyanya.maklum dia mungkin berfikir bisa langsung ngelakuin gerakan kya gtu sehari langsung bisa.

sekilas aku perhatiin tubuh kakaku yg sedang terkapar dilantai,begitu sexy dengan setelan legging dan bra sport yg dia kenakan,spertinya dia tidak memakai celana dalam,karena gak terlihat belahan CDnya.

Adiku sedikit berontak.

“Owalah kakak mau kayang toh,emang kakak udah pemanasan dan peregangan otot sebelum nya?”-tanyaku
“Emang ada peregangan segala ya?kaya gimana tuh gerakanya?”- tanyanya penasaran
“Yaelah pantes kakak belum pemanasan n peregangan,jd masih kaku tuh otot kakak” -aku mncoba kasih penjelasan.
“Bentar aku ganti celana dlu,pakai bahan yg melar,biar enak gerakanya”- soalnya skg aku pakai jeans abis dr mall tadi.
“Oke deh,kakak juga gatau kalau ada pereganganya segala”

Setelah aku balik dengan celana pendek trainingku,kakaku sedang tengkurap sambil memainkan laptopnya memainkan video yoga di youtube.aku perhatiin punggungnya nampak mulus sekali,gak tertutup krena bra sportnya. Sedangkan kuperhatikan bokongnya nampak bulat sempurna,dan kali kupastikan benar2 dia gak pakai celana dalam,krna dr dekat aku lihat tak nampak belahan CDnya,dan dia kali ini pakai setelan baju yoga warna pink yg td dibeli.

“Kak jadi gak? Malah tiduran”- tanyaku
“Jadi lah,ini lagi liat2 tutorial,”-jawabnya sambil bangkit dr kasur
“Lagian kenapa gak yoga di studio aja sih?” -tanyaku lagi
“Gak ah.kakak kan malu ikut2 yg badanya dah pada bagus gitu,mending dirumah dlu kalau sudah agak langsing baru ikut deh kelas bimbingan yoga” -jawabnya mncoba mnjelaskanku
“Oh gitu,tpi kalau gada yg dampingi kan bahaya bisa jatoh kaya tadi.untung aku ikut taekwondo jd tau dasar2 pelemasan otot”-ujarku.
“Hehehe maaf deh,kan namanya juga pemula,” bela nya

Setelah itu aku peragakan ke kakaku dasar dasar peregangan otot supaya lentur dan enak digerakan,setwlah itu lanjut ke peregangan untuk gerakan kayang,yakni badan melingkar kebelakang membentuk huruf “n” kecil.

Jadi aku intruksikan kakaku untuk maju dari tembok sekitar 50cm.lalu kusuruh tanganya ke atas untuk menggapai tembok dengan maksud sebagai rambatan dia biar bisa melengkungkan punggungnya.

sudah ckup bagus kali ini gerakanya.saat gerakan inilah kaki kakaku agak diregangkan,sehingga bagian V nya agak nyeplak dan bagian leggingnya ada yg masuk sebagian akibat seusai gerakan ngangkang kan kaki,meki yang indah banget saat itu kulihat.

Cerita Lainnya: Penuh Nafsu Birahi Dengan Mertua Kakak Ku
“Aduh den mentok segini nih.gabisa sampai lantai nih tangan kakak.kaka takut jatoh lagi” -kata kakaku sambil melakukan gerakan setengah kayang.
“Udah bagus tuh kak,udah ampir bisa” -pujiku

Lalu ku bantu dia dengan tanganku,untuk kembali tegak seperti sebelumnya,

“Nah agar kakak bisa lbih lentur lagi punggungnya,nanti aku bantu dengan paha aku.jadi nanti kakak tiduran di pahaku sambil aku duduh di kursi”-jelasku
“Oke deh,pakai kursi itu bisa kan?*sambil nunjuk kursi belajarnya
“Bisa” kataku singkat.

Setelah aku ambil kursi itu,aku mulai memposisikan diriku,duduk dikursi namun kali ini duduknya cuman diujung kursi aja,supaya menyisakan pahaku lbih panjang kedepan,kurapatkan kaki ku,lalu kubilang pada kak Nilam.kalau posisi ku dah siap.

“Dah siap nih kak.kakak tiduran aja dipahaku supaya gerakan kayangnya lbih luwes” terangku
“Oke deh” jawab kakaku sambil tiduran.

Posisi tubuh kakaku menghadap ke atas,punggungnya sudah ada dipahaku,namun kubilang mundur lagi,dengan harapan pinggulnyalah yg berada di pahaku,dan kepalanya kebawah sampai menyentuh betisku,

kurasakan bokong kakaku kenyal di pahaku.lalu diregangkannya paha kakaku membuat vagina kakaku kian tercetak jelas di celana legging itu,kulihat belahan memeknya terlihat jelas dibalik legging ini,berubung kakaku ini tubuhnya padat berisi,jadi memeknya sangat tembem sekali.saat diposisi ini sangatlah terlihat dan nampak membukit,adikku yg sedari tadi diam,dkit2 mulai berontak karena posisi kakaku ini.

Lalu aku membetulkan posisi kontolku supaya gak kliatan ngaceng.saat aku benerin posisi tadi.kakaku gak melihat karena kepalanya berada dibawah smping kaki kananku.
Setelah itu aku kembali ke gerakan menekan nekan perut atas kakaku dan pahanya. Untuk membantunya melenturkan punggungnya.saat aku tekan tekan,kakaku kegelian

“Jangan ditekan2 den kakak geli”-kata kakak smbil kegelian hahaha
“Emang diginiin kak biar cepet lemes punggungnya” -jelasku

Saat kutekan tekan perut atasnya yg hampir kena toketnya. Dia terus kegelian dan sdkit menggelinjang,membuat
Payudaranya yg kini sdkit tumpah kebawah okut bergoyang goyang. Tak ktinggalan pahanya juga bergoncang2 membuat belahan memeknya bergerak gerak membuat adiku tak kuasa semakin menegang,sampai pda akhirnya kakaku menyadari ada yg mngganjal di perutnya.

“Ih itu apa den yg menekan2 perut kakak,kya ada yg neken2 gtu,tanganmu ya? -tanyanya
“E-eh i-iya kak tanganku,”jawabku gugup

Aku malu ketahuan kakaku kalau ketahuan ngaceng,bisa gawat.

Lalu dia bilang “ah masak,coba kaka pegang” -smbil tangan kakaku yg sebalah kiri mncoba meraihku dlam posisi tiduran.

Dia meraba raba yg diperut sampingnya,
“Eh ini apa?kok keras tpi kenyal2 gtu sih?”- tanya kakaku

Rupanya aku lupa memakai celana dalam -_-
“Eh gak kok kak i-itu a-anu kak mmmm” jawabku makin gugup
“Eh ini burung mu ya den,sambil masih meraba raba celanaku pakai tangan kirinya itu,kakku memencet mencet kepala kontolku karena bagian itu yg katanya kenyal.

Galama kakaku bangkit dr posisi kayang nya.sambil matanya mmperhatiin tonjolan besar di celanaku,maklum kontolku ukuranya 17cm dengan diameter 5cm.jd ckup menojol di celana,kakaku melihatnya dengan heran,takjup gtu,plus penasaran juga karena kakaku gapernah pacaran jd rada polos juga soal sex.

“Eh itu ngangguk2 gtu didalam celana burungmu den,emang kenapa kok bisa berdiri”-tanyanya
“Gatau kak,tbtb berdiri”jawabku sekenanya
“Kakak pernah lihat aih cmn di anime hentai milik temen kakak,emang aslinya kya gimana sih?-penasaran
“Mmm.nggh ya gitu kak”- jawabku malu
“Coba buka den kakak penasaran bentuknya” pinta kakaku
“Beneran kakak mau lihat? Yaudah nih”

Celanaku aku plorotkan sampai ke lutut,trus Kontolku aku keluarkan.sambil aku posisi duduk d kursi,jadi kontolku tegak menempel perutku,dan mengangguk angguk gtu,dalam keadaan ngaceng sekeras kerasnya.

“Ih bentuknya lucu ya ternyata kaya pisang” smbil dia nyentuh kepala kontolku pakai telunjuknya.membuat penisku gerak kekanan kekiri.
“Udah ah kak jangan dimainin,deny malu,” -jawabku.
“Yaudah hehehe.nanti liat lagi ya.sekarang lanjutin gerakan yg tadi.abis kakak gatau apa td yg neken2 perut kakak,eh ternyata burung kamu”

Setelah kegiatan mempertontonkan penisku kekakaku dan cuman dipegang2 aja.kakakku melanjutkan gerakan kayangnya.kali ini kulihat.belahan memeknya rada basah.entah bekas keringan atau cairan dr memeknya.

“Kak ini kakak kok bengkak,emang tadi pas jatuh ininya kejedot kursi?”*sambil ku pegang gundukan memeknya.namun hanya gerakan seperti menempel aja.
“Gak.emang gtu kok dari dlu juga tembem gtu memek kakak”-jelasnya.
“Emang kalau memek bentuknya gimana kak,kok ada belahanya gini?kencingnya dari mana?-tanyaku iseng,sambil menwmpelkan jariku pada belahan memeknya,rada anget.
“Ah jangan disentuh den.geli tau” -protes kakaku
“Masak sih kak,diginiin geli,sambil ku gesek2an belahan bagian atas(itilnya).
“Ah-ah-ah deny ih geli tau,”-sbil posisi kakak masih kayang dipahaku
“Aku remes burungmu nanti biar gabisa nafas”.
“Biarin wekk..biarin nih deny gelitikin memek kakak biar kakak geli,”

Kali ini gerakanku rada kasar menggesek gesekan jari telunjuku ke belahan memek kakaku.sehingga kakaku teriak teriak kegelian sampai mengenjan ngenjankan kakinya.kya orang elilepsi aja.trus kugesekkean jariku ke memek kakaku.hangat aku rasakan jari telunjuku beserta basah. Hingga teriakan kakaku lambat laun berubah jadi desahan.

“Ah ah ah ahhhhh..deennn kok enak banget” -desah kakaku.
“Masa enak sih kak.kalau gitu aku terusin ya kak”- balasku

Sambil terus ku gesek gesek memek kakaku namun masih dari luar legging tipisnya..tanpa sadar tangan kakak mencoba meraih celananya untuk di plorotkan namun gak sampai karena posisi badanku setsngah melengkung di pahaku,lalu aku bantu gerakan menurunkan celana legging kakaku ini.

Dan setelah kuturunkan pelan sampai mata kaki..aku terbelalak melihat memek kakaku tanpa sehelai pakaian penghalang.oMG memeknya sungguh mulus ditumbuhi bulu2 yg bru tumbuh,dan belahanya berwaena kemerahan,sekerika kontolku makin keras saja.

“Dibuka aja den.biar lebih enak geseknya”-kata kak arlin
“Iya kak.oh gini ya memek perempuan itu.lucu ya.hentuknya tembem gitu kya roti,-kataku stelah penasaranku terobati
“Ini kalau pipis lewat mana kak? -sambil kusibak labia memek kak arlin. Menambah geli saja dia.
“Itu kencingnya ditengah belahan itu kayanya”kata kak arlin
“Lanjutin den yg tadi enak banget”-kata kak arlin lagi

Kulanjutkan aktivitasku menggesekan jari jariku dipermukaan memek kakaku ini.kali ini kuraih baby oil disampingku agak jauh sehingga agak susah aku mngambilnya.ntah buat apa kak arlin pakai baby oil ini.kuteteskan beberapa tetes minyak baby oil ini diatas permukaan memek kakaku.

kini gerakan ku gak hanya dari atas ke bawah..namun dari menyapu kesamping kiri kanan.pakai 4jariku. Sehingga berbunyi “kecipak cpkcpkcpk cipak cipak”bunyi kulit labia memek kakaku dengan jari2ku.kakaku makin kelonjotan.pahanya menegang,

“Ahh ahhhhh enak denn..ahhh kakak kaya mau pipis deh..ahhhrgghhh” -tubuhnya menegang.posisi tidurnya mulai tak beraturan.
“Enak ya kak..ini aku cepetin kak” kupercepat gerakan ku menggesek memek kak arlin

Tangan kiriku (jempol dan telunjuk) kugunakan untuk menyibak memek kakaku.sehingga bagian dalam memek kakaku nampak terlihat.termasuk itil mungilnya..kali ini kugunakan jempol kanan kuuntuk menggesek belahan memek kakaku.sampai basah banget kurasakan di jempolku.gak lama kakak.mendesah panjang..

“Aahhhhh aaaahhhhhh,enaaakkkk ddd ennn” -crit crit crit
“Ah apa ini kak.kencing ya kak?” tanyaku

Dr memek kak arlin muncratin cairan namun gak sederas pipis.,aku penasaran juga itu apa..setelah cairan itu muncrat.kakaku menggelinjang hebat.otot pahanya menagang kaku sekali.

“Ah tadi apaan ya..enak banget den kya pipis,tapi lbih enak” tanya kakaku yg juga gatau itu apa.
“Aku juga gatau kak.memek kakak jadi basah banget” timpalku

Lalu kakaku bangkit.mengecek memeknya,dan mengelapkanya dengan tissue.
“Wh burungmu kok masih berdiri aja den?” tanya kakaku heran
“Gatau nih kak.drtd keras mulu” jawabku.
“Eh tp kakak pernah lihat di hentai gitu burung cowok bisa dimaaukin ke memek cewe den.trus cowoknya ntar keluar gtu muncrat cairanya,baru deh bisa lemes burungnya” -kakaku mnjelaskan sepengetahuanya
“Masak sih kak? Emang muat masuk situ? -sambil kutunjuk memek kakaku.
“Gatau tapi kyanya muat deh.apa kita coba.soalnya pas burungnya cowok itu dimasukin si ceweknya teriak2 mendesah keenakan gtu,siapa tau rasanya lbih enak dari tadi”
“Gtu ya kak. Boleh deh dicoba kak”
“Bentar kakak tutup dulu pintunya.td lupa dikunci.untung simbok gamasuk bisa bahaya,kamu buka aja celanamu,”-kakaku menju pintu
“Oke kak” sambil kulepaskan celana trainingku ke kursi.
Kini kontolku tegak sempurna dengan bebas tanpaada penghalang lagi.kakaku menghampiriku dengan masih telanjang,lalu dia melepaskan tanktopnya.dan nampaklah susunya yg besar dan bulat dengan puting mengacung sempurna.kulit kakaku mulus putih,dan putingnya berwarna pink.sungguh payudara cewe yg sempurna.

“Kakak knpa copot baju segala?kan cuman maen di memek?-tanyaku mencari tau
“Ih di film itu nanti cowoknya mainin toket cewenya..jd nanti kamu remes2 toket kakak trus isepin juga puting kakak.” -jelasnya
“Oh gtu ya kak,wah kaya bayi donk nyusu segala hehehe” kataku sambil melepas kaos futsalku juga.
“Trus deni nanti ngapain aja kak?- tanyaku gatau
“Oh bentar.kamu liat aja videonya.kayanya kemarenn temen kakak ngirim hentai nya. Bentar kakak cari,”

Posisi kakak nungging sambil mainin macbook dikasurnya..kulihat dr belakang memeknya tembem sekali dan sudah sedikit basah oleh lendirnya sendiri.

“Nih den km lihat dlu videonya.kakak sih udah. Nanti kakak bakal emut burung kamu,gtu sih menurut videonya.” -jelas kak arlin
“Mm oke oke..jadi digesekin dlu burungnya lalu,di arahin ke belahan memeknya,trus ditekan kedalem, trus di maju mundurin ya ..mm oke oke” kataku setelah melihat videonya.
“Iya gtu..tuh dah tau..yaudah sekarang kamu jongkok di depan memek kakak” perintah kak arlin

Posisi kakaku kini sudah telanjang bulat,dengan toket yang menggantung bulat sempurna,dan posisi pahanya sudah mengangkang lebar krena td sudah kuajari peregangan,

“Yaudah posisikan burungmu ke belahan memek kakak.digesek2 dulu ya jangan lupa. -perintah kakaku.
“Oke kak bentar aku pas in dlu ke belahanya”
“Oke udah pas nih kah”
“Yaudah maju mundurin burung kamu biar licin kena belahan memeh kakak”
“Kya gini ya kak” kataku smbil mnggesekan kontolku ke belahan memek kak arlin
“Ya gituuu..uuhh enakkk.geliii den memek kakak.tp enaak. Aahhhh aahhhh trus ”

Setelah 5mnit kugesekan memek kakaku berkedut hebat,dan mata kakaku merem melekk sepeeti menahan keenakan yg tiada tara.
Abis ku gesekan kencang,teenyata muncrat lagi cairan dr memek kak arlin.dia mendesah sambil mainin toket gede nya.lalu aku disuruh meremas toketnya dan memilin puting pink nya tsb.

“Denn sini remes remes nih susu kakak,sama emut puting kakak juga ya.” -pintanya
“Sluurrpp..ahh..cupcupclurpclup, ahh bunyi mulutku mencipoki pentil mungilnya yg mengeras.saat ku emut pentilnya.kakaku mendesah kencang.lalu kakaku menciumku di bibir.aku gatau jd diam saja.
“Mmpphhh cccrruupph ah.cppp ah..bunyi bibir kakaku menciumi bibirku”sambil keenakan.
“Den..masukin coba burungmu ke memek kaka”
“Bentar kak aku bangun dlu” aku bangun,krena tadi posisiku telungkup di atas badan kakaku.
Setelah aku jongkok..aku posisikan rudalku ke belahan memek kakaku.aku sibak dhulu sebelum menusuknya.kurasa sudah pas.lalu kutekan tekan penisku.kulihat ekspresi kakaku kesakitan.lalu kutanya

“Kenapa kak? Sakit ya?ini gamuat kyanya kak sempit banget soalnya”. Kataku sdkit putus asa.
“Sedikit kok tp gpp.udah lanjutin.atau km olesin burungmu pakai baby oil tadi. Supaya licin”
“Oke kak” sambil kuraih vaby oil disampingku,lalu ku oleskan di kepala torpedoku.lalu kuarahkan kembali ke memek kakaku.
“Tahan kak kalau sakit,ahhhh..udah masuk kepala nya kak,aduh linu banget kepala burungku kak” keluhku
“Ahhhh sakit.pelan pelan den,”kakaku mengaduh
“Ini udah pelan kak bentar kucabut dlu,coba kutekan lagi kak.tahan lagi kak,udah masuk setengah kak” ah linu kurasakan karena memek kakaku sempit sekali.
“Ah terus den nanggung udah setengah..ahh sakit tp enaaakk den,ayo goyang penismu”
“Kak bentar deh kak.kok memek kakak berdarah?”-tanyaku heran bercampur panik,krena siapa tahu itu yg berdarah penisku yg robek.krn memek kak arlin terlalu sempit.
“Mana den?” sambil tngan kakaku mencolek memek kakaknya.
“Wah iya den,darah apa ini ya?mungkin darah perawan den.gpp lanjutin.tadi enak den tinggal goyangin burung kamu”
“Iyakak.aku masukin lagi burungku,” setelah kupastikan bukan kontolku yg berdarah.aku hujam lagi memek sempit kak arlin itu dengan lembut.

Karena tadi sudah masuk sebagian.jadi pas kutekan lagi bisa langsung masuk seluruhnya.kudiamkan sejenak kontolku didalam memek.hangat kurasakan memek kakaku ini.dan seperti berkedut2 memijit mijit batang torpedoku.

aku mngikuti yg di hentai tadi. Setelah 2mnit ku benamkan.aku mulai menggenjot kakaku.kumundurkan perlahan kontolju namun gak sampai terlepas.lalu kutusukan lagi.begitu terus sampai badan kakaku ikut bergoyang goyang,

Cerita Lainnya: Cerita Dewasa Aku Dan Kakak Kelasku Sangat Nikmat
“Ah enak den,aaaghhhh sodok trus memek kakak..” desah kak arlin
“Iya kak deni juga enak kak seperti dipijit pijit burungnya” -smbil menggenjot.memek kak arlin

10mnit bergulum dengan genjotan tadi..lalu kakaku menyuruh lepaskan burungku sbentar.ternyata dia minta rubah gaya.dia memposisikan tubuhnya miring kekiri.lalu dia mengangkat kaki kananya ke atas,sehingga kini kulihat memek kak arlin posisinya gorizontal.lalu akupun paham dengan langsung memposisikan jongkoku dibawah paha kiri kak arlin yg masih dikasur.

mudah saja bagi karlin untuk mengangkan kaki kananya ke atas krena td sudah latihan peregangan lalu kupegang paha mulis kak arlin itu.dwngan posisi memeluk dan sambil jongkok.ku hujamkan lagi torpedoku ke memek kakaku itu.

“Aaahhh ya gtu den masukan lbih dalam lagi burung mu itu..arrgghh”
“Iya kak..crepcrepcrepcrep.plokplokplok,suara perurku beradu dengan paha kak arlin yg ku peluk.sambil ku jilati betisnya itu.ternyata dibelakang lututnya itu titik rangsang kak arlin.

Setelah bergumul selama 10mnit dengan gaya tadi.kaki kak arlin pegal juga.lalu dia minta aku tiduran saja..lalu aku mnurut aja.

Aku tiduran dengan kontolku tegak mengacung,kak arlin lalu meraih baby oil disebelahku untuk dioleskan ke kontolku.lalu dia jongkok membelakangiku,seperti mau boker saja..lalu dia meraih kontolku dengan tangan kananya.diarahkanya ke memeknya.

Dia nampak menurunkan bokongnya pelan pelan.beberapa saat di angkat sebentar pahanya.lalu ditekan lagi.nampak kesulitan memasukan kontolku ke memeknya.namun dia tak putus asa.akhirnya ambleslah kontol ku ditelah memek kak arlin..uh rasanya sampai ke ubun2.dari posisi itu.kak arlin membiarkan kontolku terbenam sesaat.lalu dia menggerakan pinggulnya kedepan kebelakang sambil 2tanganya bertumpu pda pahaku.

“Enak gak den memeknya digoyang kakak begini? -tanyanya
“E-enaakk baangeert k-k-ak” -jawabku terpatah patah menahan ngilu enak di kontolku.kepalakupun mengadah keatas.saking enaknya.

Kakkau mempercepat goyanganya..rupanya dia akan keluar lagi saat itu.,benae dugaanku.dia mmpercepat gerakan pinggulnya.dan gak lama kontolku seperti tersiram lahar panas kenikmatan. Itulah cairan memek kakaku. Lalu dicabutnya memek itu dr kontolku.dia teekulai lemas disebelahku..aku gak menyianyiakanya.aku lalu menyambar memek kakaku yg masih basah dengan lendir itu.

“Slurpphh..sluurrppp ahhhhh..slurp” aku sedot semua cairan memek kakaku tapi gak kutelan.dia mendesah kembali.sambil mengangkat kedua pahanya yg menegang.
Lalu melingkarkan di punggungku.gak lama aku arahkan kmbali kontolku ke memek kak arlin.

Yg sedang merekah indah itu.seberti makin bengkak saja memek kakaku ini..good pussy.setlah aku puas menjilatinya.kuhujamkan kembali kontolku ke lubang kenikmatan kakaku ini.

“Aaahhh enakk kak” -desahku.
“Iyaaaa den.kakak juga enak trus.masukan burungmu hingga dalam” rancau kakaku
10mnit berlalu nampaknya aku merasakan ada seauatu yg ingin keluar,lalu aku bilang ke kakaku.
“Kak..k-kayanya a-ku mau keluar d-deehh aaahhh” omonganku gak jelas krena aku sedang menggenjot kakaku
“Cabut aja dek nanti kalau mau keluar masukin mulut kakak atau susu kakak.ky yg di film”
“Iyaa kak..”

Setelah kugenjot kakaku dengan ganas..sampailah cairan itu diujung kontolku.rasanya ingin menyeruak keluar,,aku tahan sbentar..tlsetwlah dorongan terankhir aku tusuk paling dalam sampai mentok rahim kakaku. Aku berbegas mencabutnya.

“Ahhhh..crirr crooott..crooor.creoooooooot..ah enak kaak” kuarahkan ke mulut kakaku
“Ahhh uhuks uhuks.mpphhh aahhh” seperri tersedak

Cerita Dewasa 2017 | Maniku sangat kental dan banyak membanjiri mulut kakaku.sehingga dia sulit bernapas.lalu mani itu di telan abis2 oleh kakaku.dengan kepala kontolku masih diemut kakaku.peluhku berjatuhan di dada kakaku. Lalu kak arlin pun menghisap habis kepala penisku hingga tak ada mani tersisa.melihat susu kakaku yg basah.aku jadi bernapsu untuk mengenyotnya lagi.

“Mmmchhh mmmpuahmuach muach” suara bibirku mengecup puting kakaku yg mengeras seperti krikil.
“Ah ahhhh aahhh..ahhh ” kakaku mengatur nafas karena kelelahan.

Kakaku berdiri mengambil tissue untuk mengelap mulutnya dr sisa mani tadi.lalu rebahan di sebelahku.dia langsung ku kecup keningnya. Dan dia memeluku.

” maafkan kakak ya den.krn kakak penasaran.kita jadi berhubungan badan gini” sesal dia
“Harusnya aku kak yg mnta maaf.sudah bkin kakak gak perawan lagi.” sesalku juga
“Yaudah ini salah kita berdua yg tidak tau apa2” .hibur dia
“Iya kak” sambil kepeluk balik kakaku.

Kita masih ngos ngosan dan berusaha mengatur napas kami sejenak.kepala kak arlin berada di bahu kiriku.posisi badanya sesikit miring.membuat toketnya menggelantung ke samping.langsung aku mainin pakai jariku. Gak lama penisku pun bangkit kembali seperri tadi. Lalu kak arlin memainkan kontolku dengan tangan kirinya.

“Ih kok bangun lagi den.kan udah muncrat tadi?” -tanyanya heran.
“Gatau nih kak” -jawabku polos.
“Boleh kakak isep gak den?” -tanyanya
“Boleh kak.kalau kk ga jijik mah”- jawabku.

Belum kak arlin menjawab dia langsung, nungging menghadap kontolku.lalu mulai mengulum kepala penisku.masih pemula sih.jadi kadang kena gigi kakaku.

dan itu rada sakit.tapi dia perbaiki dengan sedotan sedotan yg mencengkram seperti hisapan vacum cleaner.lalu dia lepaskan kulumanya dan akupun bertnya.

“Kok dilepas kak? Padahal enak hanget tuh tadi” protesku
“Bagaimana kalau kita pakai gaya kita sendiri.gaya yoga tadi yg kayang tadi.” jelas dia
“Terus aku masukinya gimana kak?kalau kakak duduk dipahaku? -tanyaku kebingungan
“Gampang den.kita pakai bantal itu aja.disusun di kursi” nih gini” -sambil ngambil bantal dan menyusunya.

Setelah bantal tersusun rapi.kakaku mulai tiduran di atas bantal tadi..sambil memposisikan tinggi badanku apakah aku bisa menghujamkan kontolku tepat di memeknya apa nggak..sepertinya kurang tingggi.lali dia mengambil satu bantal lagi. Kini posisinya bdan kakaku lbih tinggi.dia mulai tiduean diatas bantal tsb..persis waktu aku tadi mengajari posisi kayang tadi..kini posisi memeknya tepat diselangkangan kontolku. Dan kakinya debarkan.sehingga kini posisi memek kak arlin merekah sempurna dihadapan kontolku..aku ludahi kepala kontolku.

Seperti biasa, aku gesek2 memek nya hingga basah..dia mendesah hebat dan menggelinjang..beberapa kali ku tahan pnggulnya dengan kedua tanganku.dengan posisi kayang(back flip)sperti ini kontolku akan mudah masuk ke dlam lubang memeknya.setelah kurasa basah memeh kakaku.kudorong kepala penisku sebagian.kutarik..lalu ku twkan lagi.dengan satu dorongan dan blessshh..kakaku terpekik.karena ini langsung satu dorongan.tubuhnya menggelinjang.menerima tusakan langsung ku.kugoyang pinggulku.dengan cepat,tampak memek kakaku merekah semakin lebar akibat penisku didalamnya..kali ini tenagaku gak sekuat tadi..setelah 15mnit kurasakan aku ingin muntah.namun aku tak bilang kakaku.ternyata

“Aaarrghh denn..kakak keluar lagi..crrrrrcreetr creett”kepala kakaku mendongak seperri ini bangkit dr tidurnya. cairanya menyembur di dlam memeknya dan membuat kontolku semakin licin saja.
Kupercepat gerakanku,dan bebrapa detik kemudian
“Crrroottt ccrrooott crrooottt..” kuhujamkan penisku dalam dalam selama maniku keluar.
“Ahhhh kak arliinn aku keluar di daaalam, enaakkk”

Setelah kontolku lemas namun masih kubiarkan didalam.ku peluk kakaku yg masih dalam posisi kayang..lalu kuciumi toket kanan kirinya..kuemut kedua pentilnya..hingga dia terpekik..sambil kuciumi lehernya dan kubisikan

“Kak maafin deni.td gatahan dikeluarin didalam” sesalku
“Ahhh.gapapa den.kakak juga baru kali ini merasakan semburan mani cowok di rahim kakak”

Lalu ku cabut penisku “ploop” diikuti lelehan sperma ku yg kental.lalu kutarik tanganya untuk bangkit dr atas bantal2 tadi. Dia langsung jongkok di lantai.sambil mengamati memeknya. Dia melihat cairan sperma ku meleleh keluar daei lubang memeknya. Dan menetes kelantai.

Waktu menunjukan pukul 16:15.sudah sore juga.gak kerasa kami main hingga 2jam an.dan kami bergantian untuk membersihkan diri kami..lalu gak lama kakaku memanggilku dari dalam kamar mandi.

“Den sini masuk aja.barengan.sekalian kakak sabuni badanmu”
“Iya kak”akupun menurut saja

Didalam kamar mandi kakaku sudah telanjang bulat dibawah sower.akupun menghampirinya dan memeluk dari depan.mencium bibir nya dengan bakat alamiku.ciuman kakaku lbih dasyat.dibawah guyuran sower yg lumayan hangat.menaikan libidoku kembali.

kontolku kembali mengeras.lalu kak arlin membelakangiku,kini sowernya telah mati.kak arlin meraih sabun cair didepanya.

Lalu menaruh ditanganya untuk diusapkan penisku. Aaahhhh rasanya enak sekali usapan tangan kak arlin,kemudian dia merapatkan pahanya dan membimbing kontolku untuk masuk di celah paha dan memeknya.lalu kupegang bokong bulatnya.

kuusap usap lalu kupegang pinggulnya untuk peganganku menghujamkan penisku di belahan pahanya..lalu dia meraih tangan kananku lalu di pencetlah sabun itu tumpah di telapak tanganku. Lalu di pegangnya tanganku ke arah dadanya.

Rupanya ia ingin aku menyabuni toket besarnya,aku paham dan segera melakukan untuk telapak tangan kiriku. Dengan gerakan mengusap usap dr belakang dan sedikit menekan toket kak arlin.sukses membuat dia mendesah ringan.lalu kupilin2 puting imutnya yg sudah mengeras.kali ini aku gak bisa mengenyotnya. Lalu punggungnya disenderkan ke dadaku dan berbisik.

“Makasih ya den,kakak enak sekali,tapi papa bentar lagi akan pulang jd kita gabisa bermain lagi”-bisiknya
“Gapapa kak..ini sudah lebih dr cukup bagiku “-balasku dengan bisikan ke telinganya

Kepercepat genjotanku penisku dipaha kak arlin.namun belum keluar juga ini maniku..lalu tetap kusabuni toket kakaku.namun sedikit gerakan turun ke perut dan area memeknya.melihaku kesulitan mngecretkan maniku.kak arlin bersimpuh didepanku.serta meraih kontolku.dan mulai mengocoknya

“Biar kakak kocok aja ya den.kita harus buruan mandi”-ujarnya
“Iyaaa k-kak aahhh” aku merancau keenakan dengan kocokan kak arlin.
“Ahhh mau keluar kak..aaahhhhh creeert creeeettr crrett” maniku tumpah ke muka kak arlin.
“Maaf kak malah ke muka”- sesalku
“Gapapa.emang kakak sendiri yg arahin kok”
“Yaudah yuk lanjutin mandinya..”

Kini giliran kakaku yg menyabuni aki mulai dari dadaku yg bidang hingga mata kaki.tak luput dari belaian dan usapanya.

Akupun tak kalah.ikut menyabuni punggung kak arlin juga.setelah mandi kita mengeringkan badan masing.aku masih memakai pakaianku tadi.sedangkan kak arlin memakai pakaian baru yakni celana pendek hot pants.dengan kaos hitam,dan bra merah.

aku melihat dia ganti baju dan kini kak arlin sudah tak canggung lagi, dia mengenakan CD renda waena merah.menambah kesan sexy kakak ku ini.

Namun kita dikejutkan dengan sprei kasur yg bernoda merah akibat darah kak arlin.nodanya terlihat jelas krn sprei itu waena putih.

Kita sepakat untuk membuangnya dlu dan menggantinya dengan sprei baru..aku membawa spre itu ke kamarku untuk nanti sore kubuang ke TPA deket rumah supaya aman.dan gak ditanya simbok atau mama waktu dijemur nanti.

Setelah itu kita masih dikejutkan dengan kakaku yg kemungkinan hamil akibat ulahku. Dia sih awalnya merasakan sakit perut.namun setwlah itu napsunya makin naik..kuketahui setelah itu.kalau cewe mau mens katanya emang napsunya lagi gede2nya.

Kita sepakat untuk menunggu sampai satu mnggu apakah ada tanda2 kehamilan atau gak..selama itu pula kita was was.

Didepan ortu kami.kami bersikap biasa layaknya kakak adik. Namun di hari ketujuh. Kakak masuk ke kamarku dengan muka putus asa. Aku yg sesang maen game pun sejenak menghentikannya.lalu ku tatap wajah kak arlin.

“Hey kenapa? Something bad news?-suaraku lembut sambil kubpeluk kepalanya.
“Aku siap mempertanggung jawabkanya didepan papa you know”- sambungku

Lalu kakau tertawa cekikikan,mendengar kata kataku.

“Hey ngapain bilang kya gitu..kakak ngerjain kamu doang kali den”-kelakarnya hahaha
“Kakak gak hamil kok.udah dites barusan pakai 3tespek dengan merk yg berbwda.dan hasilnya negativ kok”- jelasnya
” puji tuhan.syukurlah kak kalau gak hamil”- tertawa bahagia

Kami rebahan dikasur,dan menatap langit langit kamar seperti mengenang kegilaan kami berdua.tempo hari. Lalu karena aku gemas.aku geletikin toket kaku dengan gemas..

“Nakal ya ngerjain deni..hufft..rasain nih nih..nih “-canda ku
“Hentikan den..ahh..hahahah..geli..geli ahhh”-pinta kakak
“Makanya jangan ngerjain orang -_-“- ucapku
“Iya iya adiku ganteng,hahaha jangan cemverut donk..yuk latihan yoga lagi”- ajaknya
“Ayuk. Tapi kya kemaren lagi ya?”- candaku.
“Ihh nakal,boleh aja.tapi kali ini kamu beli kondom dlu sana di minimarket”-
“Oke kak..nanti sampai sore lagi ya kak..aku tadi udah liat di situs bokep.gaya gaya baru buat kita nanti”
“Hahaha dasar adekku ini malah ketahihan.ingat jangan sampai mama papa tau ya”
“Siap boss” tegasku

Sejak saat itu kami selalu melakukanya sama ortu kami tidak ada.bahkan ketika simbok ke pasar kami melakukanya sambil menggendong kakaku ke dapur,kita doggy sttle di dapur saar kakak lagi bantuin simbok masak.hingga kakaku nikah diusia 20tahun.

barulah kita menghentikan aktivitas itu karena kakaku pindah ke surabaya. Kini aku kuliah smester 1.dan sudah punya pacar untuk selalu aku setubuhi kaoanpun aku mau.

Kisah Taro – Diajari Sex Sama Tante Sangean

TAROSLOT Diajari Sex Sama Tante Sangean, Saat ini tinggal seorang karyawan yg baru bekerja di kota. Pemuda itu ganteng namun pendiam. aku lihat dari bodinya sepertinya dia aktif olah raga.Karena aku juga sering lihat dia pulang memakai celana pendek dan sepatu olahraga. Pagi ini dia terlihat habis olahraga jadi pasti di kamarnya dia sedang mandi. penghuni kamar lain pulang kampung karena yg lain mahasiswa pulang liburan. Jadi kami hanya berdua. Wahhh …. kesempatan nih.

Karena hari ini dirumah sepi membuat diriku makin kesepian tdk ada teman bicara. Sopir dan pembantuku pulang karena ada keperluan pribadi. Sedangkan tukang kebunku tdk menginap karena rumah dia dekat dengan rumahku. Aku tdk keberatan mereka pulang karena masih ada anak kost yg tinggal jadi tdk ada masalah aku sendirian. aku Penasaran dan ingin cari teman obrolan. aku cari alasan untuk ketemu pria itu, aku iseng dan bertanya tentang laptopku. Maka aku menuju ke kamarnya.

Karena di rumah sepi dan lagi santai aku hanya mengenakan lingerie warna hitam kesukaanku. Jika dilihat pasti kelihatan dalamannya.pria manapun yg melihat pasti akan terangsang. Aku tak ambil pusing. Jika dia memang pri sejati tak ada salahnya bercinta dengan pemuda ini. Perjaka lagi. hehehe .. senyumku dalam hati. Ternyata pintunya kamarnya tdk terkunci. Pelan-pelan kuketuk pintunya kubuka pintunya dan akupun masuk dengan rasa penasaran.

Rupanya dia sedang di kamar mandi dan dia tdk menyadari kehadiranku. Kemudian aku masuk. Terlihat dia sedang berdiri menghadap bak mandi. Tubuhnya dalam keadaan telanjang sepertinya mau mandi. Secara keseluruhan dia terlihat gagah. Akhirnya kudatangi dia. Terlihat matanya terpejam menikmati apa yg sedang dilakukannya. Dari gerakan pada lengannya kutahu dia sedang mengocok ‘penis’nya. Segera kutujukan mataku ke arah selangkangannya.

Cerita Sex Diajari Sex Sama Tante Sangean
Apa yg kulihat saat itu bikin aku kagum, bahkan membuat nafasku sesak tersengal-sengal. Tangannya sedang menggenggam ‘penisnya’nya, yg kelihatan besar dan panjang sekali. Ujung kepala ‘penis’nya bulat, terlihat keras dan mengkilat. Seperti orangnya warnanya juga cokelat tua agak kehitam-hitaman. Dia mengocok-ngocok ‘penis’nya yg mengagumkan itu. Rupanya dia sedang mandi dan membersihkan penisnya. woww ini gua suka, lelaki yg rajin membersihkan penisnya. Gerakan membersihkan penisnya seperti masturbasi membuat aku kedalam khayalan kenikmatan. Dan ku juga terbawa untuk memejamkan mataku. Terbayangkan olehku hal yg tdk-tdk yg juga membuatku terangsang. Jadi ingin aku merasakannya. ahhhh pasti nikmat.

Kurasa sesuatu yg menggelegak dalam diriku. Sekali lagi aku sampai menelanludah. Lalu kuberanikan diriku untuk menyapanya, …

“Randi Besar amat sih penismu?” Dia terlihat sangat terkejut. Tersipu-sipu ia berkata, …
“Aduh Tante kok ada di sini … !” Segera kutenangkan dia, …
“Gpp, Gpp kok.” Lalu aku mendekati dia sambil mengulurkan tanganku ke arah ‘penisnya’ aku berkata, …
“Coba Tante lihat dong! Ukurannya kok sampai segede ini sih?” Malu-malu dia berusaha menghindar, tapi terpegang juga olehku ‘barang kepunyaan’nya.

Setelah terpegang dia tdk terus berontak, malah dibiarkannya aku mengusap-usap ‘alat kejantanan’nya itu. Setelah aku usap-usap dia terlihat sudah mulai mampu menguasai diri lagi. Malah rupanya keberaniannya timbul. Dengan gaya lugunya dia bertanya, …

“tangan tante lembut sekali”
“Eh ngomong-ngomong mau diterusin nggak?” Dengan manis dan lugu bengong, …
“setengah bertanya”Maksud Tante.”
“Mau saya bantuin nggak?” Terlongo dia memandangku dan bertanya, …
“Emangnya bantu apa tante?” Sambil tersenyum genit aku berkata kepadanya, …
“Kalau kamu mau, tak bantu bersihin penismu … !” Bukan pakai sabun, tapi pakai lidah tante. Dijamin enak loh …. kataku.

Dia tdk perlu menjawabnya toh tetap aja aku akan memaksanya. Karena aku sudah memegang penisnya. Lalu kulepas dasterku.

“Kebetulan aku belum mandi, sekalian mandi disini boleh dunk”. Mandi asik bareng dia pasti asik.
“Kamu mau aku ajarin nggak?” kataku setengah bertanya. Kalaupun di bilang tdk mau, tetap akan aku paksa. Karena aku sudah tak tahan lagi.
“Ajarin apa tante” …Tak perlu aku jawab akhirnya kugarap penisnya
“Aduh tante, geli banget dan enakkk!” Erang Randi.
“Panggil aja aku Neng aja ya”. Kedua lengannya mengencang menygga tubuhnya, sampai terlihat otot-ototnya menonjol gagah.
“Randi! Randi! Besar amat ya kepunyaan kamu ini, kataku.

Beberapa saat hening tanpa ada suara, sementara aku terus mengocok-ngocok lembut ‘barang kepunyaan’ Randi. Sampai akhirnya terdengar lagi Randi bertanya, …

“Tante, katanya kalau orang bule seneng ngemutin pake mulut yah?” Pertanyaan ini kurasa semakin menjurus dan membuatku terusik oleh keinginan terpendam yg ada di hatiku.

Dengan singkat kujelaskan padanya, …

“Ah bukan orang bule aja, orang Indonesia juga mau.” Emang kamu pikir aku nggak mau.

Bodohlah aku jika tdk mau melumat penismu. Perjaka lagi. Ya iyalah …. rasanya beda gitu loh …. yg biasa aku pegang …. Berkahku hari ini aku sebentar lagi merasakan sperma perjaka …. woowwwww … pasti nikmat … Sambil sesekali penisnya aku cepit dengan susuku dan kugesek-kesekan sambil kuciumi dan kujilati ujung penisnya.

“Sarat sebagai laki-laki ya ITU-nya bisa bangun, besar, panjang, keras samakuat.” AKu sedikit menggurui. Kembali Randi nampak bersemangat, …
“Oh kalau itu sih Randi mampu … Aku membisikkan kesediaanku. Lalu Randi berkata dengan penuh keseriusan, …
“Aduh mau tante, !” Pada saat bibirku mendarat di atas ‘kepala kemaluan’nya dan mengecupnya Randi mendesah, …
“Aduh geli tante, enak.” Apalagi waktu mulai kujilat-jilat dengan lidahku, ia betul-betul merasakan nikmatnya.

Tubuhnya mengejang keras, …

“Aduh Tante geli sekali.” Begitu kumasukkan ‘ujung kemaluan’nya yg seperti ‘topi baja’ itu ke mulutku, lalu mulai aku kulum, Randi mengerang panjang. Karena keenakan dia sampai menekan kepalaku ke bawah. Dipenuhi oleh ‘ukuran kejantanan’ lelaki yg sebesar itu aku sampai sulit bernafas. Untung aku sudah cukup berpengalaman dalam hal ’seks oral,’ sehingga dengan mudah aku bisa menyesuaikan gerakan bibir, lidah dan mulutku.

Ketika ujung ‘tongkat kejantanan’nya menyentuh langit-langit mulutku, aku merasakan lonjakan gairah yg membawa nikmat.Manis sekali anak ini, akupun jadi semakin menyukainya. Langsung kuperhebat emutanku, sampai aku sendiri semakin terangsang. Sewaktu aku sudah mulai hanyut, ternyata masih juga kudengar permintaan Randi. “Neng,” … panggilnya, … “Tante.”

Karena sudah terangsang dari tadi, terutama setelah mulai mengemut ‘penisnya’, beberapa usapan saja sudah cukup untuk membawaku ke puncak rasa jasmaniku. Aku mengaduh, merintih dan mengerang sambil terus menjilati ‘barang kepunyaan’ Randi. Laki-laki itu sampai melihat aku dengan pandangan agak heran. Tapi tdk kuperdulikan lagi dirinya. Terus aku emuti ‘penis’ Randi di mulutku, sampai gelora rasaku mereda. Setelah itu yg aku sadar adalah betapa pegalnya rahang mulutku, karena dari tadi mengemuti kepunyaan Randi dengan tanpa henti.

Sedikit-sedikit mulai ada rasa jengkel juga karena daya tahan kejantanan lelaki itu kuat sekali. Hampir aku sentak dia ketika sekali lagi kudengar suaranya berbicara kepadaku.

“aaahhhh,” … katanya, …
”tante.”
“Saya hampir keluar tante.” Rasa gairah semakin merangsang diriku, semakin keras juga aku mengemut dan mengisap ‘alat kemaluan’ Randi.

Hingga akhirnya seluruh tubuh Randi mengejang keras, begitu juga batang kejantanannya di mulutku.

“Ahh … ahh … tante … tante … ahh … Aduhhh … aaahhhhh …,” … Randi mengerang keras dan panjang.

Rupanya dia sedang mengalami puncak kenikmatannya di mulutku. Semburan demi semburan sperma Randi memasuki rongga mulutku. Inilah sperma rasa perjaka, benar-benar nikmat apalagi masih hangat.

Banyak sekali, kental, dan asin rasanya. Supaya tdk terselak kutelan sebisa-bisanya. Tapi setelah aku tdk tahan lagi kubiarkan sebagian tertumpah dari mulutku dan terjatuh ke tubuh Randi. Kujilati sperma yg menempel di tubuhnya hingga tak tersisa. Beberapa saat kemudian keadaan mulai mereda. Kudengar suara nafas Randi lembut. Alat ‘kejantanan’nya yg masih berada dalam genggamanku ternyata masih keras juga. Sengaja tdk aku keluarkan semua spermanya agar dapat menikmati lebih lama di vaginaku.

Ber-oral seks di kamar mandi membuat kami kedinginan aku merasakan sperma pemuda lebih nikmat menghilangan rasa dingin. Penisnya masih aja tetap ngaceng sehingga ini membuat aku ingin menungganginya dan memasukkan dalam vagina. Lalu kuambil handuk yg sudah kubasahi dengan air panas dan kubersihkan seluruh tubuhnya.

Kutarik tangannya dan menuntunnya kembali ke kamar tidur. Kuarahkan supaya ia duduk di atas ranjang, lalu aku menelungkup di hadapannya. Kedua tanganku mulai mengusap-usap ‘batang kejantanan’ Randi. Ukurannya memang luar biasa. Tadi dalam keadaan Randi berdiri, kalau ‘batang keras’nya ditegakkan sepertinya panjangnya sampai ke pusarnya. Sekarang dalam keadaan dia duduk panjangnya jelas meliwati pusarnya itu.

Bibirnya kukulum,

”Hmmmhhhh… hmmhhhhhh…” dia mendesah-desah.

Setelah puasmelumat bibir dan lidahnya, aku mulai bergerak ke bawah, menciumi dagunya, lalu lehernya makin kebawah lalu kuciumi dadanya.

“Hmmmhhhhhh… aduuhhh enak ..” rintihnya.

Dia terus mendesah sementara aku mulai menciumi perutnya, lalu pusarnya, sesekali dia berteriak kecil kegelian. Akhirnya penisnya yg sudah ngaceng berat kupegang dan kukocok-kock,

“Ahhhhh… Hhhh…. Hmmhmh… Ohhh …” dia cuman bisa mendesah doang. penisnya langsung kukenyot-kenyot, sementara dia meremas-remas rambutku saking enaknya,
“Ehmm… Ehmm…” Mungkin sekitar 5 menitan aku ngemut penisnya, kemudian aku bilang,
“Randi… sekarang giliran kamu yach?” Gantian apa tante? Dia setengah tersentum. Gantian jilati vaginau” kataku.

Dia cuma tersenyum, lalu bangkit sedangkan aku sekarang yg ganti tiduran. Dia mulai nyiumin bibirku. kemudian mulai menciumi leherku sementara tangannya meraba-raba toketku dan diremasnya.

“Hmhmhhm… Hmhmhmh…” ganti aku yg mendesah keenakan.

Apalagi ketika dia menjilati pentilku yg tebal dan berwarna coklat tua. Setelah puas melumat pentilku bergantian, dia mulai menjilati perutku dan kemudian langsung menciumi vaginaku dengan penuh napsu, otomatis pahaku mengangkang supaya dia bisa mudah menjilati vagina dan it ilku.

“Ahh.. Ahhhh…” aku mengerang dan mendesah keras keenakan. Sesekali kudengar “slurrp… slurrp…” dia menyedot vaginaku yg sudah mulai basah itu.
”Ahhhh… om… Enak …” desahan ku semakin keras saja karena merasa nikmat, seakan tdk peduli kalau terdengar orang di luar. Napsuku sudah sampe ubun-ubun, dia kutarik untuk segera menancapkan penis besarnya di vaginaku yg sudah gatel sekali rasanya, pengen digaruk pake penis.

Tak sabar aku melihat, segera aku pingin merasakan nikmatnya penis gedenya. Kemudian aku pegang penisny da kumasukkan ke dalam vagina dan setelah itu kunaiki dia.

Auwwww …… luar biasa enaknyaaa …. Ahhhhhhh … setengah berteriak aku merasakan kenikmatan. Sambil duduk di ujung tempat tidur. Kugenjot vaginau dan Aksiku kubarengi dengan teriakan-teriak keras khas kenikmatan yg membuat aku mandi keringat.

Lama di atas staminaku drop juga, lalu kumimta dia ganti posisi. Kucabut penisnya kemudian aku terlentang. Pelan-pelan dia memasukkan penisnya ke dalam vaginaku dengan satu enjotan keras dia menancapkan seluruh penisnya dalam vaginaku.

“Uh… uhhh…. Ahhhhhhh…nikmat banget” desahku ketika dia mulai asyik menggesek-gesekkan penisnya dalam vaginaku.

Aku menggoyang pinggulku seirama dengan keluar masuknya penisnya di vaginaku. Dia mempercepat gerakannya. Gak lama dienjot aku sudah merasa mau nyampe,

“Ah…… sepertinya mau… ahhh…” dia malah mempergencar enjotan penisnya divaginaku,
“Bareng nyampenya ya, aku juga dah mau keluar”, katanya terengah.

Kakiku kunaikkan ke pundaknya yg kokoh hingga penisnya terasa mentok menyentuh rahimku. Nikmat yg kurasakan sungguh luar biasa. Dari penyebab awalnya dimana norma sopan dan adab tak lagi dijadikan batasan membuat aku juga bisa berlaku saenakku, kini kurenggut kepala nya yg berambut cepak itu. Kudekatkan ke wajahku dan kukenyoti bibirnya sambil kukasari kepalanya. Vaginaku yg gatalnya semakin nggak ketulungan membuat aku jadi buas, binal dan liar… suatu peristiwa yg tak pernah terjadi saat aku bersanggama dengan suamiku selama ini. Mungkin ini pengaruh dari tubuhnya yg atletis itu, atau aroma keringatnya yg maskulin itu, atau nikmatnya dientot dengan penisnya yg dahsyat itu? aku tak tahu….

Aku menggelinjang-gelinjang dengan sangat hebatnya. Aku berteriak histeris tertahan sebagai wujud pelampiasan nafsu birahiku yg tak terkendali ini. Aku ingin dipuaskan sejadi-jadinya. Aku berguling ke atas. Dengan rambutku yg telah lepas terurai dari ikatannya dan dengan keringat yg semakin membasah mengucur dari tubuhku, aku tumpakin tubuh nya. Aku desakkan habis-habisan vaginaku ke penisnya untuk menggaruk lebih keras kegatalan birahi di dalamnya. Aku sangat gelisah dan resah menunggu hadirnya orgasmeku.

Setiap kali aku mendongak dan menyibakkan rambutku kemudian kembali menunduk histeris. Tangan-tanganku mencekal bukit otot di dadanya hingga kuku-kukuku menancap dalam ke dagingnya. Randi seakan tak mau kalah. Dia membenamkan wajah tampannya ke payudaraku untuk menyusui kedua belah payudaraku yg ranum itu sepuasnya. Sementara di bawah sana, rasa gatal yg sangat nikmat mendesaki vaginaku.Aku tahu ini sebagai tanda bahwa tak akan lama cairan birahiku akan tumpah ruah. Aku sudah demikian lupa diriku. Enjotan penisnya makin cepat saja, sampe akhirnya,

“Randi, aku nyampe aah”, badanku mengejang karena nikmatnya, terasa vaginaku berdenyut meremas penisnya sehingga diapun menyodokkan penisnya dengan keras,
“ahhh, aku aah”, terasa semburan pejunya yg deres divaginaku.

Akhirnya kami sama-sama mencapai kepuasan puncak kami. Cairan hangat yg menyemprot dari penis Aldi ke dalam vaginaku langsung disambut dengan muntahan berlimpah cairan birahi vaginaku. Aku langsung tersungkur sementara kedutan-kedutan penisnya belum sepenuhnya usai.

Untuk sesaat kami memang beristirahat. Namun nafsu birahi yg masih berakar kuat di tubuh kami masing-maisng mendorong kami untuk melakukannya lagi dan lagi. Siang hari itu kami habiskan bak pengantin baru. Kami bercinta sepuasnya dalam berbagai gaya, diakhiri dengan doggy style yg spektakuler di ranjangku.

Sebelum tertidur Randi sempat memandangku mesra. Katanya lirih, …

“tante, Terima kasih!” Akupun tidur di ranjang bersamanya. Sambil kupegang penis dan bersandar dadanya.

Kami berpelukan dengan mesranya, sambil dia mencium rambutku. Indah sekali.

Sebelum tengah malam kami terbangun. Saat aku terbangung pemandangan tubuh telanjang Randi, yg sebagiannya telah terbungkus selimut, mengantarku ke dunia mimpi. Sekali lagi aku tdk bisa membiarkan penis ngaceng dibiarkan begitu saja. Tentuk saja mulutku gatel untuk ngemut dan jilat. Sebelum dia sempat bertanya lebih jauh lagi kuminta ia terlentang di ranjang.

Kesempatan ini tak kusiakan untuk menggarapnya sekali lagi. Tak sempat dia menolak kuemut dan kumainkan penisnya dengan tanganku. Setelah itu malam ini kita bertempur lagi dengan suasana lebih romantis yg menggairahkan.Karena aku mengajak dia bercinta di halaman dalam rumahku. Sungguh suasana yg tdk pernah aku lakukan. Di bawah sinar bulan aku beraksi sesuka hati, sementara dia pasrah pada apa yg aku lakukan termasuk mengajari gaya favourtiku Doggy style, woman on top dan kuda liar kulakukan dan dia hanya bisa menurut apa yg aku perintahkan. Bagiku yg penting aku menikmati kepuasan, sesuatu yg lama tdk aku dapatkan.

Bahkan kali ini lebih special karena bercinta dan merasakan sperma dengan seorang perjaka. Sungguh suatu kenikmatan yg tiada tara. Walaupun aku harus menuntunnya, tapi aku puas menikmati penis dan sperma seorang pemuda. Perjaka lagi. Malam ini aku menikmati pergumulan di taman rumahku.

Akhirnya kami sama-sama terkapar dan telanjang dengan peluh dan keringat keluar deras, walaupun sebetulnya hawanya dingin. Beberapa kali ke depan setdknya aku akan menikmati dan merasakan bercinta dengan daun muda ini.

Kisah Taro – Celaka, Saya Salah Masuk Kamar Mandi

TAROSLOT Celaka, Saya Salah Masuk Kamar Mandi, Awаl mulа dаri cerita ini adalah saat Diana уаng ѕаlаh mаѕuk tоilеt. Pаdа hаri itu tераtnуа раdа hаri ѕеnin аwаl mаѕuk kеrjа. kеbеtulаn hаri реrtаmа kеrjа Diana diреruѕаhааn dimаnа роѕiѕinуа bеkеrjа ѕеbаgаi staff Administrasi. Sеbаgаi staff Administrasi gаji уаng ditеrimа Diana ngаk bеgitu bеѕаr, wаlаuрun dеmikiаn diа dеngаn ѕеnаng hаti mеnjаlаnkаn tugаѕnуа. Kеbеtulаn ѕааt itu Diana ѕеdаng mеnуiарkаn bеbеrара lароrаn untuk dibеrikаn kераdа Mаnаgеrnуа.

Lароrаn itu bеriѕi lароrаn keuangan bulаnаn уg аkаn diѕеrаhkаn untuk rараt nаnti ѕоrе, ditеngаh kеѕibukаnуа itu tibа-tibа ѕаjа diа mеrаѕа ѕаkit реrut уg bеgitu mеnggаngunуа. Lаlu dеngаn ѕеgеrа Dianaрun bеrgеgаѕ mеnuju kе tоilеt. Kаrеnа Diana udаh ngаk kuаt untuk mеnаhаn ѕаkit реrutnуа, Dianaрun tаk ѕеmраt mеlihаt lаgi tuliѕаn уg mеnunjukkаn bаhwа itu tоilеt untuk Priа аtаu Wаnitа.

Diа-рun mаѕuk bеgitu ѕаjа dеngаn buru-buru, Tеtарi bеgitu mаѕuk di dаlаm tоilеt tеrѕеbut, diа tеrkеjut mеlihаt ѕеоrаng lаki-lаki bеrtubuh kekar ѕеdаng buаng аir kесil didаlаm tоilеt itu. dаn Priа ituрun ѕаmа tеrkеjutnуа dеngаn Diana kеtikа diа mеnоlеh kе аrаhnуа.

Uрѕѕѕѕ… kаmu ngараin diѕini Din, kаmu ѕаlаh mаѕuk tоilеt dеh, inikаn tоilеt Priа” tеgurnуа kераdа Diana,

Dianaрun tеrkеjut, tеrnуаtа kеtikа itu ѕаng Mаnаgеr ѕеdаng buаng аir kесil. Tаnра di ѕеngаjа jugа kеduа mаtа Diana mеnuju kеаrаh Pеniѕ уаng tеrѕеliр ditеngаh ritѕliting уаng ѕеdаng diреgаng оlеh ѕаng Mаnаgеr. Uрѕѕѕѕ…tеrlihаtlаh Pеniѕ Mаnаgеr itu уg bеlum dimаѕukkаn kе сеlаnаnуа.

Wаjаh Dianaрun ѕеkеtikа mеmеrаh kаrеnа mаlu, kеmudiаn Dianaрun mеmbuаng mukаnуа dаn ѕеgеrа ingin ѕеgеrа bеrbеgаѕ mеninggаlkаn tоilеt Priа itu.

Buѕееttt !!! gаrа-gаrа ѕаkit реrut mаlаh ѕаlаh mаѕuk tоilеt рriа” Uсар Diana dаlаm hаti.

Tарi Mаnаgеr ituрun tidаk ingin mеmbuаng kеѕеmраtаn tеrѕеbut. Dеngаn сераtnуа tаngаn Diana ditаrik dаn bеrkаtа, Udаh Diana di ѕini аjа ѕаmа Om, lаlu tubuhnуа diѕаndаrkаn kе аrаh tеmbоk.

Din, udаh lаmа аku ingin mеnikmаti kеindаhаn tubuhmu” ѕаmbil mеnguѕар rаmbutnуа Diana, Pаѕti kаmu jugа реrnаh mеndеngаr bаhwа di kаntоr ini уg раling реrkаѕа аdаlаh аku, dаn ѕеkаrаng tibа ѕааtnуа kitа mеnсоbа ара уаng kаmu dеngаr dаri tеmаn-tеmаn itu…

Mеndеngаr uсараn mаnаgеrnуа itu Diana mеrаѕа kаgеt bаngеt. Hinggа Diа ngаk mеnуаngkа bаhwа Mаnаgеr уg ѕаngаt dihоrmаti kаrеnа kеbijаkаnnуа, mеmiliki hаti уаng dеmikiаn bеjаtnуа.

“Tарi Pаk, ѕауа lаgi ѕаkit реrut, lаgiаn Bараk kаn Mаnаgеr ѕауа, mаѕа Bараk tеgа mеlаkukаn hаl mеѕum kераdа ѕауа”? uсар Diana mеуаkinkаn Mаnаjеrnуа,
“Oh… jаngаn kuаtir Din, сumа bеntаr аjа kоk… kаtа Mаnаgеr ѕаmbil mеmbukа kаnсing ѕtеlаn аtаѕ уаng diраkаi Diana”.
“Jа…Jа… Jа… Jаngаn Pаk, tоlоng jаngаn !!! ingаt раk kitа di kаntоr,” tеriаk Diana
Tоlоооооооооооооооооnnnnnggggggg………………………… ! ! ! Jеrit Diana kеmbаli

Kеlihаtаn Diana bеrоntаk kаrеnа tаngаn Mаnаgеr mulаi mаѕuk kе dаlаm BH уаng di раkаi Diana bеrukurаn 35 B. dаn Brеt… Brеt… bаju Diana tеrlihаt udаh rоbеk, lаlu dеngаn ѕеkаli Dintаkаn tаrikаn BH Dianaрun tеrbukа dаn jаtuh kе lаntаi. Wаlаu udаh bеruѕаhа mеndоrоng-dоrоng tubuh Mаnаgеr tеrѕеbut, tеtар ѕаjа tеnаgа сеwеk kаlаh dеngаn tеnаgа соwоk. nаmun nаfѕu Mаnаgеr уg udаh ѕеmikiаn buаѕ tеruѕ mеnсеngkеrаm tubuh muluѕ Diana уаng hаnуа tеrѕiѕа mеngеnаkаn сеlаnа dаlаm dаn tеruѕ mеnghimрitnуа kе tеmbоk tоilеt tеrѕеbut.

Kаrеnа mеrаѕа уаkin bаhwа Diana udаh ngаk biѕа lаri lаgi dаri ѕаnа, Dianaрun hаnуа biѕа раѕrаh tаnра реrlаwаnаn. Diana hаnуа biѕа mеlihаt kераlа Mаnаgеr itu di bаgiаn dаdаnуа уаng ѕеdаng mеnghiѕар-hiѕар рuting ѕuѕunуа уаng mоntоk. реrѕiѕ ѕереrti bауi уаng lаgi mеnуuѕu kе ibunуа. kаrеnа еfеk dаri рuting itu ѕаngе, mаkа Diana tibа-tibа bеrgаirаh tinggi. Diana mеnguѕар-nguѕар bаgiаn реniѕ Mаnаgеr tеrѕеbut.

Sеmеntаrа ѕаng Mаnаgеr udаh mеlераѕkаn сеlаnа dаlаm tуре Hiрѕtеr уаng di раkаi Diana. bеrikut ѕаng mаnаgеr mеmbukа jugа ѕеmuа раkаiаnnуа. hinggа kini kеduаnуа ѕаmа-ѕаmа dаlаm kеаdааn bugil di WC. Sаng Mаnаgеr mеngаngkаt kе аtаѕ dikit kаki kаnаn Diana lаlu dеngаn реrlаhаn diа mеmаѕukkаn Pеniѕnуа kе lubаng mеmеk Diana.

Brеѕѕѕ… Crеkk… Crеkkk.. Bесеk ѕuаrа уаng tеrdеngаr

Sераruh dаri реniѕ itu mаѕuk dеngаn ѕеmрurnа kе lubаng wаnitа уаng tеrnуаtа udаh ngаk lаgi реrаwаn. Diana tеrbеliаk kаgеt mеrаѕаkаn bеѕаrnуа Pеniѕ itu di dаlаm lubаng mеmеknуа. Tеtарi Sаng Mаnаgеr tеruѕ ѕаjа mеndоrоng mаju-mundur Pеniѕnуа ѕаmbil mеnсiumi bibir Diana уаng imut itu. Tеrаѕа оlеh Diana Pеniѕ уаng bеѕаr itu kеluаr mаѕuk bеrkаli-kаli ѕаmраi mаtа Diana tеrреjаm-реjаm mеrаѕаkаn ѕаkit саmрur еnаk уаng tiаdа duаnуа.

Sаng Mаnаgеr ѕаdаr bаhwа mеrеkа bеrdаnѕа di WC umum, tаkut kеlihаtаn оlеh оrаng lаin, Hаniерun di аjаk mаѕuk kе dаlаm kаmаr tоilеt. Kini роѕiѕi Diana di rubаh mеnjаdi Dоggу Stуlе dеngаn tаngаn bеrреgаngаn kе bаgiаn аtаѕ klоѕеt dаn раntаtnуа di hаdараn kе Mаnаgеr. Tаnра mеnunggu lаmа ѕаng mаnаgеr mulаi kеmbаli mеmаinkаn Ritmе kе lubаng mеmеk Diana уаng аduhаi.

Crееkk…. Crеk…. Crееk… Tеrdеngаr bесеk lаgi dаri ѕuаrа mеmеk Diana уаng реnuh dеngаn lеndir.

Sаng Mаnаgеr dеngаn аѕуik mеlаkukаn ѕеx itu. Tаngаn kаnаnnуа ѕаmbil mеmеgаngi рuting ѕuѕunуа Diana, TIbа-tibа ѕаjа Diana bеrkаtа !

“Bараk duduk аjа di аtаѕ klоѕеt ini, biаr ѕеkаrаng аku уаng аktif. “Pаndu Diana”.

Sаng Mаnаgеr ituрun mеngаnggukkаn kераlаnуа. Kini роѕiѕi Diana di аtаѕ dеngаn роѕiѕi duduk di аtаѕ раngkuаn ѕаng Mаnаgеr. Kеduа mаtа Mаnаgеr di реjаmkаn di ѕааt Diana уаng аktif ѕаmbil mеrеmаѕ-rеmаѕ buаh dаdа Diana.

Pеniѕnуа ѕаngаt kuаt, kеrаѕ dаn kоkоh. Wаlаu udаh bеrkаli-kаli dituѕukkаn dаri dераn dаn bеlаkаng tеtар ѕаjа bеlum mеnуеmburkаn саirаn ѕреrmа kе tubuh Diana, Sеlаng bеbеrара mеnit Diana mеrаѕа сареk bеrаdа di роѕiѕi аtаѕ, Diana mеnсоbа mеnсаbut Mеmеknуа dаri bаtаng kоntоl tеrѕеbut. Kini Diana bеrfоkuѕ mеngulum kоntоl itu.

Ouhhh… Sѕѕѕѕhhhhhhhhh….. Aаааhhhhhhh……

Kаli ini gаntiаn Sаng Mаnаgеr уаng mеngеrаng kеnikmаtаn, wаjаh Mаnаgеr nаmраk mеnеgаng dаn diа mеrаngkul bаdаn Diana dеngаn ѕаngаt еrаt. Diana ѕаdаr ini аdаlаh рunсаk dаri оrgаѕmе ѕеоrаng lаki-lаki tарi Diana tidаk mеnghirаukаnnуа, tеruѕ ѕаjа mеnghiѕар bаtаng реniѕ itu ѕаmраi munсrаt.

Crrоооt…. Crоооtt…. !!!

Tеrѕеmburlаh ѕреrmа mаѕuk kе dаlаm mulut Diana уg ngаk biѕа dihаlаngi lаgi. Diana рun mеminum ѕеmuа ѕреrmа уаng kеluаr itu dаn mеnjilаtinуа ѕаmраi bеrѕih. Sеjаk реriѕtiwа di tоilеt itu. Kаmi bеrduа ѕеring mеlаkukаn hubungаn intim. Hinggа ѕаmраi ѕеkаrаng Diana mеnjаdi iѕtri mudа ѕаng mаnаgеr tеrѕеbut.

Kisah Taro – Gairah sang Penyanyi

TAROSLOT Gairah sang Penyanyi, Aku tugas ke kota Semarang untuk ngurusin kerjaanku, aku ngebut ngerjain kerjaan sampe ampir gak tidur supaya kerjaan cepet beres dan aku bisa santai disana, kebetulan hari ini malming, jadi pas bener. kerjaan selesai, malming pula.

Malem itu di lingkungan komplex perusahaan ada hajatan, daripada bengong di hotel aku kesana aja, siapa tau dapet kenalan amoy cantik kan. setting ruangannya adalah dengan meja bundar dan beberapa kursi mengelilinginya. Karena kenal dengan panitia hajatan, aku dikasih meja yang dekat dengan panggung sehingga bisa menikmati hiburan yang sedang berlangsung.

Hiburan malam itu adalah dangdutan, ya lumayan lah dalam hatiku berkata, dari pada suntuk terus capek di hotel. Penyanyinya juga enak-enak dipandang, lumayan cantik-cantik sexy pula. Ada satu orang yang menarik perhatianku, Anaknya manis juga, kutaksir umurnya sekitar 26 tahunan. Dia pake dress mini ketat warna hitam bercorak garis-garis berwarna hijau tua yang membungkus toket dan badannya sampe paha. Toketnya Merangsang juga si ngeliatnya. Apalagi dia pinter banget ngegoyang pinggulnya mengiringi irama dangdut yg sedang dinyanyikannya.

“Pak, minat ni kliatannya ma yang nyanyi”,
kata panitia hajatan melihat aku menatap tanpa kedip ke penyanyi yang sedang goyang dipentas.

“Ah, bapak tau aja”.

“Ya tau lah pak, natapnya aja tanpa kedip. Ntar kalo dia dah selesai nyanyi saya suruh nemenin bapak ya. Tanya aja ma anaknya, kalo dia mau ya bawa aja pak”.

Hebat banget ni servis panitia ke aku, padahal aku cuma tamu biasa, mungkin karena dateng dari head office jadi dapet fasilitas. Tuh penyanyi nyanyi beberapa lagu, dari dangdut brubah ke lagi pop terus ke lagu cinta, suaranya mendayu2, goyangannya gak seseru goyang dangdutnya.

Akhirnya slesai juga dia nyanyi. Dia menghilang ke balik panggung, tapi tak lama kemudian menghampiri aku diantar si panitia tadi.

“Om mo ditemenin ya”.

“Iya, kamu dah gak nyanyi lagi?”

“Udah selesai nyanyinya kok om, om siapa?”

aku menyebut namaku,

“kamu siapa”.

“Ina om”.

“kamu seneng nyanyi ya?”

“Ya seneng nyanyinya ya seneng honornya”.

“Mangnya buat apa honornya?”

“Ya buat kebutuhan sehari-hari lah om, kan kerjaanku ya ini om”.

“Kita keluar yuk, cari tempat santai buat ngobrol”.

“Boleh om”.

“Gak buru2 mesti pulang kan?”

“Ya enggak lah om, kan aku bebas, lagian tadi pamitnya nyanyi dan biasanya nyanyi kan ampe malem banget. Mangnya om mo bawa Ina kemana sih”.

“Jalan aja yuk”.

Aku ngajak Ina keluar, cari taksi, menuju ke pub deket hotelku. Disana kita ngobrol aja sembari dengerin live music yang diabawakan oleh band setempat. aku pesen minuman beralkohol,

“kamu gak apa kan kalo minumannya ada alkoholnya dikit”.

“Gak apa om, tapi jangan banyak2, ntar Ina mabuk lagi”

Aku seneng melihat wajah cantiknya yang masi tampak penyanyi banget, matanya yang menawan, hidungnya mancung dan bibirnya yang imut merah merekah. Rambutnya yang tergerai sampe ke bahu diwarnai kepirangan, yang ngetrend dikalangan para amoy.

“Na, kamu cantik deh”.

“Om mulai deh gombalnya”.

“beneran, cantik, mirip penyanyi banget deh”.

“canda ku”

“Om suka kan ma penyanyi kaya Lina”.

“Suka banget”.

“Sering jalan ma penyanyi ya ditempat om sana?”.

“Suka juga”.

“Om ngapain kalo ngajak penyanyi?”

“Ya jalan aja, denger musik, minum2″.

“Cuma itu aja?”

“Mangnya kamu mo diajak kemana, ya udah ayuk deh”.

Aku mengajaknya meninggalkan pub menuju ke hotel. Dia diem aja waktu kuajak masuk ke kamarku.

“Kamu suka ya pacaran dikamar”. Dia mengangguk,.

“Ma sapa?pacar kamu?” Kembali dia ngangguk.

“Sampe maen?” anggukan kembali.

“Sering?”

“Tiap malming om”.

“Trus hari ini kok enggak?”

“Dia lagi ke ibu kota”.

“Ngapain”.

“Ngurus kerjanya”.

“Kok kamu mau di ajakin maen?”

“Maen gituan lah”

“abis dia maksa si om”.

“Trus”.

“Ya keterusan om, abis enak si”.

“Trus kok mau aku ajak ke kamar”.

“Ina pengen ngerasain maen ma om om, kata temen Ina nikmatnya beda kalo maen ma om om”.

aku memeluknya dan mencium bibirnya. Ina menyambut ciumanku, lidah kami saling melilit. Sementara berciuman aku mengelus2 punggungnya, terus sampe kepinggangnya yang terbuka karena dress pendek. kuelus2 pinggangnya, aku mencoba memasukkan tanganku menuju memeknya, tidak susah karena dressnya yang sangat mini dan ketat hampir kelihatan pantatnya. Ku elus lembut dan kuteken masuk tanganku masuk kedalam memeknya dari luar cd. Ina malah sengaja menggesek2kan memeknya ke tanganku dan menggoyang-goyangkan pinggulnya.

“Om, rasanya ada yang ngeganjel de, om punya besar ya”.

“Liat ja ndiri”. Dia memegang kontolku

Ina duduk disofa, aku duduk disebelahnya, aku mencium bibirnya lagi, dia menyambut ciumanku dengan napsu juga, tangannya mulai mengelus selangkanganku. aku gak mo kalah, toketnya yang baru numbuh pun kuremas pelan. Dia rupanya dah gak sabaran,

“Ina pengen liat kontol om, kayanya gede banget deh”.

“Buka ja”.

Diapun membuka ban pinggangku, kemudian kancing celanaku dilepas dan ritsluiting diturunkan. Segera tangannya merogoh kedalam cdku.

“Wuih om gedenya, kirain kontol cowok Ina dah gede banget, gak taunya kontol om lebi gede lagi. Pasti om kuat ngentotnya ya”.

“Kok kamu tau si, mangnya pernah maen ma om om?”.

“Kata temen om, dia pernah di entot ma om yang kontolnya kata dia gede banget, ampe lemes udahannya, si om gak puas2nya ngentotin temen Ina tu”. kontolku diremes dan dikocoknya pelan. kontolku yang masih ngaceng dengan kerasnya di kocok-kocok. Dia sepertinya napsu juga liat kontolku.

“Keras banget om”, katanya sambil makin keras meremas kontolku dan terus dikocok2.
ngacengnya sudah keras banget. Aku udah gak sabar pengen merasakan kontolku keluar masuk memeknya. Aku menyuruhnya melepas celanaku sedang aku melepas bajuku, sehingga aku dah berbugil ria. Aku memeluknya serta mencium bibirnya. Diapun menghisap2 bibirku sedang tanganku mulai meremas2 toketnya yang sudah mulai mengeras dari luar dress. Tanganku nyelip kedalam branya dan memlintir pentilnya yang imut, yang juga sudah mengeras.

“Na sudah napsu ya, pentilnya sudah keras. memek kamu pasti udah basah ya Na”, kataku lagi.

“Terus dikocok Na” desisku. Aku sekarang berbaring.
kontolku mulai dijilat, dikocok sambil diremas biji pelernya.

“Ina isep ya kontol om”,
katanya sambil menurunkan kepalanya dan memasukkan kontolku ke mulutnya.

“Ohh sshh, nikmat banget Na”
erangku. Dia menjilati kepala kontolku, diisep sambil terus dikocok2. Sesekali dimasukan sedalam mungkin kedalam mulutnya sambil dikenyot.

“Oohh, enak banget Na”
teriakku keenakan. Dia berhenti menghisap kontolku tapi terus dikocok2.

“Isep lagi Na, isep lagi, enak banget”
kataku. Kembali kontolku dikocok sambil dipelintir pelan.

“sshh, ohh, eennaakk bbannggett Na. enak banget, terus Na”, desisku. Dia terus melakukan aktivitas tangannya.

“Na isep lagi donngg..jangan pake tangan aja..ayo donk Na” pintaku.

Dia hanya tersenyum dan mulai menghisap lagi. Kali ini benar benar hot isapannya, kepalanya bergoyang kekiri kanan dan naik turun berkali kali sementara tangannya terus mengocok dan memutar batang kontolku.

“Na aku mau keluarr nih” kataku. Badanku mulai menegang. Dia terus menghisap kontolku sambil terus memutar dan mengocok batang kontolku yang makin menegang keras.

“Terus Na, isep terus” jeritku. Dia terus menghisap kontolku dan akhirnya

“ccrreett.. ccrreett.. ccrreett..”, pejuku muncrat dimulutnya.

kontolku terus dihisapnya. Aku ngecret 5 kali didalam mulutnya. pejuku diludahkan dan dia membersihkan mulutnya yang belepotan sisa pejuku. Aku duduk disebelahnya dan mencium pipinya

“Makasih ya Na, enak banget deh” kataku sambil mencium pipinya lagi.

“Mulut atas aja dah segini enaknya, apalagi yang bawah ya”.

“. Ya udah om istirahat dulu, Ina mau ambil minum dulu, mas mau minum apa?” tanyanya sambil membuka lemari es.

“Apa aja deh, nanti juga aku minum” jawabku.

Dia mengambil aqua botol dari lemari es, dibukanya tutupnya dengan pembuka botol yang tersedia dan dituangnya ke dua gelas. Aku dan dia minum segelas langsung tandas.

“Cape ya om. Tadi pejunya ngecrotnya banyak si”.

“aku kan rutin minum jamu2an pasak bumi Na, jadi kalo dah ngaceng susah banget rebahnya. Bawaannya mau tegak terus. Kalo tegak terus kan kudu dimasukin kan”.

“Sekarang dah pengen maen ama Ina”, tanyanya menggoda.

“Istirahat dulu ya Na”. Aku segera menedu ramuan jamuku.

“Buat persiapan ngerjain Ina ya om”.

“He eh. kamu dah pengalaman maen ama cowok kamu ya Na?”.

“Iya om, skarang Ina pengen ngerasain kontol gede om kluar masuk memek Ina”.
Aku memeluk pinggangnya serta mencium lehernya.

“Sshh” dia mendesis.

Aku meraba toketnya, kuremasnya pelan. Dia mulai mengerang. Dia kutelentangkan diranjang, bibirnya kulumat. Dia balas mencium dengan penuh napsu. kontolku dielus dan dikocok lagi, sampe keras sekali. Aku terus meremas toketnya dan mulai menjilati lehernya lalu turun dan terus turun mencium belahan dadanya.

“teruuss, buka dressku om, bbuukkaa!” katanya setengah berteriak.

Aku terus turun menciumi belahan dadanya sambil gosok2 selangkangannya.

“aayyoo om buka!” teriaknya.

Kembali aku mencium bibirnya. Dia membalas ciumanku dengan penuh napsu. Aku menjilati telinganya. toketnya kembali kuremas2. Tanganku satunya terus menggosok selangkangannya.

“Buka donk, sshh, Ina udah ngga tahan nih” desahnya.

Aku terus saja melakukan aktivitasku.

“Om jahil ya” katanya sambil mencium bibirku dengan hot.
kontolku mulai diremas dan dikocok.

“Isep Na. aku pengen diisep lagi”, kataku sambil sedikit menarik kepalanya mendekati kontolku.

Dia terus mengocok sementara mulut dan lidahnya terus menghisap dan menjilat kontolku. Aku tidak tahan lagi, segera dia kutelentangkan, sambil mencium lehernya. toketnya kuremasa dan tangan satunya meraba selangkangannya.

“Masukin om. Ina udah ngga tahan lagi” desisnya.

Aku melepaskan dress nya. Dia mengangkat tangannya keatas supaya aku mudah melepaskannya. Kemudian kancing celananya kubuka dan kutarik celananya kebawah. Dia mengangkat pantatnya untuk mempermudah lepasnya celananya.

“Wah kamu merangsang sekali Na”, kataku sambil menciumi belahan toketnya.

CDnya sudah basah karena lendir yang keluar dari memeknya sejak dia ngemut kontolku. Tanganku menjalar kebelakang punggungnya dan melepas kaitan branya, gak lama kemudian CDnya menyusul. Dia juga dah telanjang bulat seperti aku. Aku memandangi tubuh telanjangnya yang masih kencang, Toketnya baru menyembul dihiasi dengan sepasang pentil imut yang berwarna pink. Jembutnya yang halus, lumayan lebat mengitari memeknya yang juga erwarna pink, tembem, siap menjepit koktolku kalo aku mencoblosnya. toketnya langsung kuisep,

“iisseepp pentilnya, om” desahnya.

Kemudian dia mendorong kepalaku kebawah,

“Jilat memek Ina om”, desahnya keenakkan karena aku sudah menjilati itilku dan menumpangkan kaki kirinya kepundakku.

Aku terus menjilati memeknya dan memasukan lidahku dalam-dalam.

“tteerruuss om, yang dalem. Oohh Ina uuddaahh mmauu klluuaarr nniihh” jeritnya sambil terus menekan kepalaku. Aku terus menghisap dan menjilati memeknya.

“Ina nyampe om, isep tteerruuss memek Ina” , dia bergetar dan menggelinjang menikmati jilatan-jilatan lidahku di memeknya.

dia yang sedang telentang langsung kunaiki. Aku mengesek-gesekan kontolku di memeknya, langsung saja napsuku bangkit lagi

“masukin om, mmaasuukiin dong” desahnya berulang kali.

Aku membalikkan tubuhnya dan sehingga dia tengkurap. Perut bawahnya kuganjang bantal yang ada di dipan, kakinya kurenggangkan dan aku langsung menusukkan kontolku ke memeknya. Terasa sekali memeknya ketat sekali menjepit kepala kontolku, maklum aja kata dia baru sekali ini memeknya kemasukan kontol segede kontolku.

“aahh om, eennaakk baannggeett” desahnya,

“memek Ina kudu nganga lebar banget mo nelen kontol om, gede banget sih”. Aku menggenjotnya semakin cepat. Karena napsunya yang sudah bangkit lagi, dia merasakan sudah akan nyampe.

Aku terus memompa kontolku keluar masuk memeknya dengan cepat dan keras.

“Terus om, enjot Ina yang keras om, ach” desisnya,

“bener temen Ina, nikmat banget deh dienjot kontol segede kontol om”.

Akhirnya dia nggak tahan lagi dan “Om, Ina nyampee, aahh”, jeritnya,
badannya sampe bergetar saking nikmatnya. Aku masih saja menggenjot memeknya beberapa lama, kemudian aku mencabut kontolku, diakusuruh nungging dan kontol kembali kusodokkan ke dalam memeknya dengan keras, langsung ambles semuanya. Nikmat sekali rasanya. Kembali aku mengenjotkan kontolku dari belakang keluar masuk memeknya dengan keras. Berulang kali aku mengenjot kontolku sehingga mentok di memeknya.

“Na. aku mau ngecret” jeritku.

“Bareng ya om, Ina keluar”,

dia menjerit panjang sementara aku makin memperkeras enjotanku. Akhirnya

“Na, aku mau ngecret”, jeritku dan pejuku kembali muncrat, kali ini membanjiri memeknya. Terasa sekali semburan pejuku beberapa kali dimemeknya.

Dia telungkup dan aku menindihnya. Aku kemudian telentang, dia juga. Liar sekali ya ni penyanyi amoy, baru sekali ini aku ngentotin penyanyi yang liar kayak gini. Gak apa2 si, yang penting kan nikmat banget. Tak lama kemudian aku tertidur, diapun tertidur juga.

Ketika dia terbangun, dia segera menuju ke kamar mandi dan membersihkan diri dibawah shower. Aku mengikutinya dan memeluknya dari belakang. Dibawah shower kita saling berpelukan, saling menyabuni. toket dan kontol menjadi sasaran, mulanya dielus, akhirnya diremes2. kontolku keras lagi karena terus saja diremas dan dikocoknya. Aku duduk diatas toilet, kontolku sudah tegak mengacung keras. Dia duduk membelakanginya, kaki dikangkangkan dan mengarahkan kontolku ke memeknya. Terasa sekali, perlahan kontolku mulai lagi menyesaki memeknya. Aku menyodokkan kontolku dari bawah keluar masuk memeknya.

“Om, genjot yang cepet om”, rintihnya saking nikmatnya.

Pinggulnya digoyang dengan liar mengiringi keluar masuknya kontolku di memeknya. Aku meremas2 toketnya sambil menarik tubuhnya kebelakang. Aku mencium bibirnya dan dia membalas ciumanku. Cukup lama aku menyodok memeknya pada posisi itu sampai akhirnya dengan sodokan yang lebih cepat dan keras aku ngecret di memeknya. Diapun nyampe bersamaan dengan muncratnya pejuku.

“Sst om”

jeritnya dan aku memeluk dia dengan erat. Hingga beberapa saat aku masih memeluknya, dia menikmati sensasi itu dengan berciuman lembut.

“Trim’s ya om, om sudah membawa Ina ke surga kenikmatan”, katanya.

“aku juga merasa nikmat sekali ngenjot kamu. memek kamu jauh lebih nikmat dari memeknya penyanyi laen yang perna aku entotin, mana kedutannya kerasa banget lagi”, kataku memuji.

Selesai maen dan mandi, aku pesen sarapan dari room service. Aku pesen nasi goreng buat aku dan dia serta 2 cangkir teh panas manis. Karena room service melayani pesanan 24 jam, sebentar saja pesananku dah dianter, maklum masih pagi buta, jadi gak ada tamu laen yang pesen rupanya. Selesai makan aku duduk di sofa dan mengajaknya duduk disebelahku.

Kemudian kucium bibirnya, dia membalas ciumanku dan menjulurkan lidahnya ke dalam mulutku. Aku mengemut lidahnya dan aku sudah mulai meremas2 toket imutnya, pentilnya kuplintir2. Diperlakukan seperti itu napsunya bangkit kembali. pentilnya kuemut,

” Om terruss emut pentil Ina om. enak”.

Dia segera menyambar kontolku, diremas2, dikocok2 sampai akhirnya menegang lagi.

“Om hebat deh, baru ngecret dimemek Ina, dikocik bentar dah ngaceng lagi, keras banget lagi, terusin diranjang yuk”, katanya sambil bangun.

Aku tidak membawanya ke ranjang tapi menelentangkannya di sofa.

“Buat variasi ya Na”,

kataku sambil mulai mengelus itilnya. Pahanya otomatis mengangkang dan diletakkan dipundakku ketika itilnya kukilik2 dengan jari, memeknya mulai basah lagi.

“Om, kalau gini terus Ina rasanya mau pingsan kenikmatan”.

Kemudian aku mulai menjilati memeknya. Aku tau kalo dijilat memeknya pasti napsunya lebih berkobar2 lagi.

“aduhhh Ina nggak kuat, 0m, masukkin om”.

Dia mengangkat kakinya dan mengangkang lebar2. Aku segera mengamblaskan kontolku ke memeknya. memeknya berkedut2 ketika kemasukan kontolku yang keras itu.

“Enjot yang keras om”, teriaknya lagi.

“Na, memek kamu kedutannya kenceng banget, enak banget Na”,

kataku sambil memompa kontolku keluar masuk memeknya, makin lama makin cepat. Diapun semakin aktif memutar-mutar pinggulku mengiringi keluar masuknya kontolku di memeknya, ditekannya pantatku dengan kakinya yang melingkari pinggangku dengan keras hingga kontolku rasanya masuk semakin dalam dimemeknya.

“Enak om”, lenguhnya lagi.

Aku terus mengenjot sambil meremas toketnya, sesekali kuemut pentilnya. sampai akhirnya

“Ooom”

jeritnya sambil menjepitkan pahanya kuat2. kontol terus kusodokan makin cepat dan akhirnya..Crot.. croot..croot.. Terasa sekali muncratnya pejuku dimemeknya.

“Nikmat sekali om”.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Kisah Taro – Tante Kesepian Kunikmati Sampai Puas

TAROSLOT Tante Kesepian Kunikmati Sampai Puas, Namaku Karso Aku seorang Maniak Sex, Aku selalu mendapatkan apa yang kuinginkan karena rupaku Tampan, Atletis, Putih, Bersih Rata2 semua Wanita Tertarik kepadaku. Suatu hari aku sedang duduk sendirian di sebuah Cafe, Saat itu ada aja wanita yang mendekatiku dan meminta berkenalan Rentan usia sekitar 30-40an. Darisitulah aku mulai terpikir untuk mencari ataupun bermain2 dengan yang namanya Tante2 Kesepian

“Hai, Kamu sendirian? Boleh duduk ngak?” Kata

Aku melihat seorang wanita yang berpenampilan menawan Berwajah Cantik, Sexy Dan Montok membuatku terpanah padanya

“Ohiya Silakan” jawabku

Kupandangi tubuhnya dari atas sampai bawah bener2 membuatku terbakar nafsu aku sudha tau maksud wanita ini menemuiku, Lalu aku mengambil sebatang rokok tetapi tidak kuhidupkan hanya kupegang begitu saja sambil kumain2kan

“ikut Saya yuk? Daripada kamu sendirian disini” katanya mengengam tanganku

Yes rencanaku berhasil dengan mulus Wanita ini sudah mengerti apa yang kulakukan itu artinya aku Seorang gigolo sedang mencari Tante2 kesepian

“Oke!” kataku dengan cepat

Kami pun keluar dari cafe dan naik kemobil Tante ini, dia membawaku kesebuah Hotel yang lumayan terkenal di Kota (B) Lalu Check In dan mencari kamar kebeneran kami mendapat dilantai 20. Aku memperhatikan Tubuhnya sungguh Menawan dan Memanjakan Mata melihat pantatnya yang bulat dan semok membuatku tidak sabaran untuk melihat isi dalamnya Tante Hanya tersenyum nakal melihatku liar sekali memandangi tubuhnya

“Tante namanya siapa yah?” kataku sambil mengelus pantatnya yang kenyal dan lembut

“Eei kamu nakal sekali, Panggil saja aku Monika” katanya

Tante Monika punya suami yang bekerja keluar negri dan jarang sekali pulang, Karena itu pernyebabnya Tante Monika Jarang sekali diberikan Kenikmatan. tante Monika sempat curhat juga denganku saat dimobil. kami pun sampai dikamar dan langsung masuk, Aku duduk diranjang dan bertanya padanya

“Tante jarang disentuh yah?”.kataku

“Iyah Tante Sudah lama tidak merasakan Orgasme, Tante berharap kamu bisa puasin tante yah. Berapapun kamu minta Tante Berikan” katanya penuh harapan

“Tante tenang saja, aku bakalan buat tante Puas dan ketagihan” kataku sambil langsung melumat bibirnya Tante monika pun membalas lumatanku kami berciuman begitu mesra aku perlahan membuka baju dan celana Tante Monika kuraba semua lekukan tubuhnya yang sexy sampai aku mendapatkan bongkahan toketnya yang gede sekitaran 36B kuremas2 membuat tante monika semakin nafsu memainkan lidahnya

Tante Monika langsung mengeluarkan Kontolku dari balik celana jeansnya, aku pikir Tante sudah tidak tahan lagi.

“Kontol kamu gede juga So, Kayaknya bakalaan enak bener nih” tangannya mengocok kontolku dengan kencang awal pemanasan

Aku langsung mendekat dan memeluk Tante Monika, kuciumi lehernya sambil tanganku menggesekkan klitorisnya.

“Tante Udah horny yah, Itilnya bengkak nih. aku jilatin yah”kataku membuat dia buru2 tiduran dan mengangkang lebar

“Aaw.. terus sayang, Ndre isep tetek Tantee..” Aku langsung menuju ke teteknya dan dengan rakus kuhisap putingnya sambil lidahku menggelitik. Tante Monika semakin menggelinjang dan dia menarik-menarik penisku dengan kuat, sempat kaget dan sakit, tetapi lama kelamaan terasa enak. Setelah puas menghisap payudaranya lalu aku pindah menjilati perutnya, pusarnya dan akhirnya tiba dibukit kecil yang lebat hutannya, mulai kujilati bukit itu dan kuhisap klitorisnya sambil sesekali kugigit pelan.

“Aah..! Aaahh..Uuuh! Buat tantee puas yah sayang!” sambil tangannya menjambak rambutku, Tante Monika terus mendesah. Kuhisap terus klitoris itu,sambil tanganku meremas-remas payudaranya yang besar. Terus kulakukan ‘foreplay’ itu, Kulanjutkan mengisap klitorisnya dan kumasukkan jariku kedalam vaginanya.

“Aaahh..Ooaah…Aaahh…Mmhh teruss Sayang Eenaakk” desahnya

“Ughh.. yang kuat say, Tante rasanya mau keluar!” desahnya lagi

Aku semakin semangat memainkan lidahku di klitorisnya dan tidak lama kemudian terdengar erangan yang panjang,

“Ahh.. Karsooooo!!!… Hisaapp terussss Taaanteee Munncaraatt!!” tubuhnya mengelinjang dan bergetar menerima jilatanku Terasa di mulutku cairan yang terasa asin dan langsung kujilat sampai habis.

“Enaak kan tan? Taaante aku udah nggak tahan banget! Kontolku pengen masuk kememek tante” rayuku

“Ayukk sayangg Masukin atuh, Tantee juga udah nggak tahan”

Kepalaku ditarik Tante Monika dan dilengketkan dengan payudaranya, lalu tangannya meraih penisku dan diarahkan kebibir memeknya awalnya digesek2 dengan bibir memeknya karena Tante Monika sudah tidak tahan akhirnya dimasukan kelubang kwanitaaannya

“Uuuh sayangg!” desisnya

“Oohh tantte Becek dan sempit sekalii”

Tante Monika begitu lihay memasukan kontolku kedalam memeknya , dengan sekali tekanan saja kontolku ambles ditelan oleh memknya yang ternyata masih enak dan sempit

“Uh.. enak sekali Tante.”

“Goyang yah sayang, Tante pengen muncrat dengan kontol kmau ” kata Tante Monika.

Sambil mendesah manja, Aku merasakan kontolku dipijat2 oleh dingding memeknya sangat terasa seperti dihisap kedaalam rahimnya

“Tante sudah.. nanti aku keluarr..!”

Aku mempercepat goyanganku dan hujaman penisku ke memeknya,

“Aawww…Aaaww…Aaahh…Ooohh..Gillaa Kamuu entot tantee Nikmat bangett” rancaunya

Tante monika langsung menganti posisi Ngentotnya dengan Doggy Style tanpa mencabut kontolku dari memeknya, Tante Monika memaju mundurkan pantatnya seirama dengan goyanganku serasa nikmat sekali seperti aku membuat kontolku mentok sampai kerahimnya yang terdalam

“Aahh..aah..Aaauuu…Sayangg Lebih kuatt yah.. tantee Bentar lagi Orgasmee sayangg”

“Uuuhh…tante Binall….mmhhh tantee enaak kan” rancauku

“Uuhh uhhh Eee..nakk bangeett Tantee Mucnratttt!!!!!!” Akhirnya disemburlah semua Cairan kewanitaaan yang segar dan banyak membanjiri kontolku semakin cepat aku entot memeknya semakin lama Akhirnya Pertahananku goyang aku pun ingin muncratt didalam rahimnya

“Tannn!! Sarsoo Keluarrinn didaalamm yah!! AAaaah…Aaaahh” kataku

“Iyahh keluarin aja, Tantee mau Spermamu sayang”

“Croot.. croott..! Cccrrroottt!!” kubenamkan kontolku didalam memknya sambil kutekan2 perrlahan memeknya yang msih berkedut

Kemudian kami beristirahat dalam keadaan bugil, 1/2 jam kemudian birahiku timbul kembali, kucumbui secara perlahan Tante Monika yang masih tertidur, lama-lama terdengar desahan yang sangat menggairahkan,

“Tante?? Aku siap kok muasin tante walaupun nggak dibayar” kataku

“Aah sayang Tante juga pengen dientot kamu setiap hari!” katanya

“Memek Tante enaak bangett!! Buat Kontol Karso jadi ngaceng lagi nih! Sekarang gantian tante yang muasin Karso” pintahku

Kami melakukan 69 style, Tante Monika melepaskan kocokannya dan berdiri diatas selangkanganku. Lalu ia mulai jongkOk sambil mencari penisku untuk dimasukkan ke dalam lubang vaginanya yang telah

basah, setelah posisi kami enak dan penisku telah didalam vaginanya dia mulai naik turun dan mendesah dengan hebat.

“Aah.. ahh.. Karrrsoo enak sekali!”

“Say.. terus masukin penismu..!”

“Ahh! croot.. croot..”

Keluar semua spermaku ke dalam mulutnya dan dia terus mengisap penisku, ngilu rasanya tetapi nikmat sekali.

Kisah Taro – ML Dengan Pramugari HyperSeks

TAROSLOT ML Dengan Pramugari HyperSeks, Maka dari itu aku-pun memilih maskapai penerbangan yang banyak promosinya dan memilih kelas ekonomi. Lumayanlah jika sisa uang dinasku nanti bisa aku tabung untuk persiapan jika aku menikahnanti, hhe. Sampai pada akhirnya aku-pun memilih dari maskapai penerbangan yang mempunyai maskot bergambar singa yang terkenal low budget dan banyak promosinya.

Singkat cerita pada sore hari itu, aku bergegas menuju bandara. Sesampainya disana aku-pun menunggu di ruang tunggu dibandara. Pada sore itu aku membawa tas laptop dan sebuah koper dengan beberapa baju ganti. Dengan memakai kaca mata rayban, kaos, celana jeans pendek dan sepatu sneaker kesukaanku aku-pun menunggu pesawat.

Kira-kira sekitar setengah jam aku menunggu, pada akhirnya waktu boarding past tiba juga. Seperti pada umumnya, sebelum penumpang masuk pesawat aku antri untuk pengecekan tiket. Pada saat itu aku dibarisan paling depan karena aku datang paling awal. Karena aku dibarisan paling depan,maka pada saat itu aku-pun masuk paling pertama dikabin pesawat.

Kini masuklah aku didalam pesawat, sungguh girang sekali aku pada saat itu karena beberapa pramugari yang tentunya muda, sexy dan cantik telah berdiri di sam kursi penumpang. Seketika itu juga mataku tertuju oleh satu satu pramugari yang menurutku paling berkharisma. Pramugari itu seketika membuat hatiku berdebar-debar layaknya seperti orang yang jatuh cinta.

Masih dengan posisi berdiri, dari balik kacamata hitamku, aku memperhatikan bentuk tubuhnya dari kaki sampai ujung kepalanya. Benar-benar sexual sekali gayanya, bisa dibilang dia paling sexual diantara teman pramugari yang saat itu berada di pesawat. Dari balik seragam batik merahnya ala maskapai tersebut, menurutku dialah yang paling menarik.

Dan juga menurutku dia paling ketat dan minim dalam mengenakan seragam. Terlihat dari balik seragamnya Buah dadanya bulat, padat dan sangat pas dengan tinggi badanya. artikelbokep.com Ditambah lagi pinggangnya begitu langsing dan perutnya juga singset. Belum lagi bagian bawahnya, roknya ketat, dan minim kira 15 cm diatas lutut, sehingga pahanya yang mulus terlihat sedikit olehku.

Dari roknya yang seperti itu, secara otomatis bentuk pantat pramugari itupun terlihat sangat kencang dan begitu semok. Sebagai seorang pramugari menurutku dia mempunyai tinggi yang pas dan bentuk tubuh yang luar biasa. Karena jika aku perkirakan dia mempunyai tinggi 160 cm dan berat tubuh 53 kg. Dengan ciri-ciri seperti itu tubuhnya terlihat sintal dan berisi sekali.

Ketika sedang asik memandanginya, tiba-tiba saja pramugari sexy itu mendekatiku,

“ Kog dari tadi berdiri disini terus sih mas, coba saya lihat kursi Mas nomor berapa ?, ” ucapnya.

“ No.. nomer…. ”
Belum selesai aku berbicara, karena aku sedikit gugup dia-pun langsung meraih tanganku,

“ Sini Mas biar saya lihat tiketnya, ” ucapnya sembari memegang tanganku dan melihat tiketku. dilihatnya tiket aku.

Wow… ini pramugari over respect banget yah, apa jangan-jangan pramugari ini sengaja kali ingin memegang ganganku,hhe,

“ No 29 C ini Mas, mari saya tunjukan tempat duduknya Mas, ” ucapnya menggandeng tanganku untuk menunjukan tempat dudukku.

Tepatnya saat itu tempat dudukku berhadapan persis dengan kursi para pramugari berada didekat pintu darurat pesawat,

“ Ini mas tempat duduknya, Oh iya Mas, boleh saya letakan di bagasi kabin tasnya mas ?, ”ucap lembut diiringi senyumanya yang manis dan sensual itu.

“ Oh ya, bo… boleh mbak, ” ucapku sedikit gagap sembari menyodorkan tas ku pada pramugari itu.

Dunia Perjaka – Ngeseks Pramugari Hyper Seks | Dengan tersenyum manis dia-pun kemudian berusaha meletakkan tasku di bagasi yang posisinya tepat diatas tempat dudukku. javcici.com Ketika dia berusaha meletakan tasku, tanpa sadar ketika dia mengangkat tangannya ke bagasi baju seragamnya yang minim dan pendek itu terangkat tinggi. Sehingga terlihatlah perutnya yang ramping dan putih mulus yang ditumbuhi bulu halus.

Wow benar-benar putih mulus, andai saja aku bisa melihat bagian tubuh lainya, hhe. Saat itu tepat di depan mataku terpampang pemandangan yang indah sekali, bahkan seragamnya terangkat hampir 10 cm dari atas pusar. Benar-benar rejeni nomplok para pembaca. Ditambah lagi saat dia berjinjit untuk memasukan tasku, lingkar roknya yang minim itu agak merosot jauh dari pinggangnya, dan apa yang terjadi para pembaca ??? kedua bola mataku saat itu melihat keajaiban lagi, yaitu aku melihat sedikit bulu halus dbawah pusar yang menuju pada vaginanya.

Gila nih cewek, jangan-jangan ini cewek tidak memakai celana dalam apa yah ?? atau mungkin juga celana dalamnya merosot dari pinggangnya, ucapku dalam hati. Seketika itu juga fikiranku-pun menjadi mesum, ingin rasanya saat itu aku menjilat perut dan pusarnya. Apalagi saat itu jarak wajahku dan perutnya hanya berjarak 15 cm saja. Lama-lama bisa khilaf nih Tomi junior.

Belum selesai menikmati keindahan perutnya, aku dihadapkan lagi dengan belahan rok yang belahanya roknya berada didepan sebelah kiri pahanya.Wow, seketika itu juga kejantananku langsung bereaksi, terasa sekali denyutan-denyutan pada kejantananku. Yang semakin membuatku terangsang belahan rok pada kaki kirinya hampir sampai ke pangkal pahanya.

Sungguh berbeda sekali dengan seragam teman-temanya, memang sih hampir semua rok pramugari yang ada dipesawat itu mempunyai belahan, namun belahanya tidak setinggi pramugari binal yang ada didepanku saat itu. Sungguh saat itu semakin tidak kuasa saja aku dibuatnya. Kejantanku
semakin berontak saja rasanya, andai saja aku bisa menikmati tubuhnya.

Karena saat itu nampaknya dia mengalami kesulitan, maka aku-pun segera berdiri dan memposisikan tubuhku dibelakangnya dengan maksud membantunya memasukan tasku kedalam bagasi. Semakin bernafsu saja aku saat itu, karena ketika aku mencoba membantu, tanpa disengaja kejantananku-pun menempel pada pantat semoknya para pembaca.

Entah saat itu disengaja atau tidak ketika aku mencoba membantu pantatnya pramugari binal itu bergerak naik-turun, Alhasil saat itu kejanatanku-pun tergesek-gesek oleh pantat semoknya. Sungguh makin berontak saja kejantanan-ku saat itu. Setelah beberapa saat aku membantu pada akhirnya tasku-pun bisa masuk kebagasi, kemudian pramugari binal itu membalikan badannya.

Wow, lagi-lagiaku mendapatkan rejeki nomplok lagi para pembaca, padahal sat itu aku belum sempat beralih dari belaknagnya, maka dari itu ketika dia membalikan badanya buah dadanya menempel pada dadaku, sungguh luar biasa kenyalnya payudara pramugari itu. Benar-benar makin tidak tahan saja aku dibuatnya, torpedo-ku rasanya makin berdenyut kencangg. Lalu,

“ E.. e.. maaf ya mas aku nggk sengaja, ngomong-ngomong terima kasih ya mas udah bantu aku, hhe…, ” ucapnya sembari tersenyum dan raut wajahnya memerah.

“ Iya gapap kog mbak Linda, lagian aku juga yang salah, bukanya aku mundur malah aku diam saja tadi, hhe…, ” ucapku sembari melangkah mundur 1 langkah.

Saat itu aku sempat membaca name tagnya, jadi au bisamengetui namanya. Setelah itu aku-pun duduk kembali duduk di tempat dudukku, dan Linda-pun mengedipkan matanya padaku sebelum dia kembali membantu temanya untuk membantu para penumpang lainya. Apa nih maksudnya, apa jangan-jangan ini sebuah kode untuku ??? ucapku dalam hati. Saat itu aku terus berfikir tentang kedipan matanya, sembari melihat goyangan pantatnya yang melangkah ke kursi penumpang lainya. Saat aku memperhatikan pantat semoknya, ada sesuatu yang janggal nampaknya. Sejenak aku berfikir apa yang yang janggal ??? ucap dalam hatiku.

Setelah kuperhatikan secara seksama, saat itu aku tidak melihat garis CD-nya, secara logika jika seorang wanita memakai celana atau rok yang ketat pasti akan terlihat garis celana dalamnya. Namun aku coba berfikir lagi, apa jangan-jangan dia memakai G-string yah, fikiranku saat itu semakin penasaran, dan fikiranku saat itu semakin tambah mesum saja kepada Linda.

Wah iya pasti dia memakai G-string, pasti sexy banget yah kalau seumpama Linda telanjang didepanku dengan memakai G-string. Pasti pantatnya terlihat semok dan putih deh kalau benar dia pakai g-string. Benar-benar makin tidak tahan saja aku membayangkan Linda para pembaca, rasannya ingin sekali saat itu kubawa dia di kamar mandi dan kepurkosa, Ouhhh.

Singkat cerita Linda dan teman-temannya-pun telah selesai membantu dan memberi peragaaan tentang keselamatan kepada para penumpang. Setelah itu pramugari-pramugari-pun menuju kekursi yang diperuntukan pramugari karena pesawat akan segera take off. Setelah mereka kembali entah disengaja atau tidak, Linda menempatkan dirinya tepat didepanku.

Rasanya tidak rela jika aki melewatkan paha Linda yang pulus itu. Nampaknya saat itu Linda sadar jika aku memandangi pahanya, karena saat itu dia juga melihatku dengan senyuman genitnya. Aku semakin yakin saja kalau diamemang benar-benar menyukaiku, buktinya walaupun dia tahu kalau aku melihat pahanya, namun dia tidak merubah posisinya sedikitpun.

Bahkan ketika pesawat sudah mulai take off dan lampu kabin di redupkan, Linda malah semakin membuat roknya terbuka lebih lebar, bahkan gini belahan roknya bergeser sampai ketengah. Dengan belahan setinggi itu, kini posisinya bergeser ketengah secara samar aku-pun melihat seperti ada rambut kewanitaan diantara kain berwarna putih yang pada area kewanitaan-nya.

Gila nih cewek, benar-benar pakai g-string nih cewek, mantap banget kawan. Saat itupun dia tersenyum genit kepadaku, sekakan-akan dia sengaja memamerkan itu kepadaku. Tidak lama kemudian setelah pesawat sudah terbang dengan stabil, lampu kabin-pun menyala, dan Wow… terlihatlah belahan vagina yang tertutup g-string yang bahanya menerawang itu.

Tidak lama kemudian Linda-pun mencabut sabuk pengamannya, lalu berdiri sembari mengedipkan mata dan berkata kepadakau secara perlahan lavatory (yang aku megerti arti kata itu adalah kamar mandi). Setelah itu dia-pun membalikan badan dan menuju ujung kabin, dan aku perhatikan dari tempat dudukku ternyata dia sedang menyiapkan checklist untuk pilot. Karena aku masih penasaran dengan ucapan lavatory yang ditujukan kepadaku maka aku-pun segera berdiri untuk menuju lavatory yang terletak pada ujung kabin. Setelah aku sampai di ujung kabin, ternyata ada 2 pramugari lainya yang sedang merapikan sanggul rambutnya disana.

Saat itu aku-pun tersenyum dan mengarahkan pandanganku kepada Linda. Saat aku tersenyum respon Linda-pun biasa saja tidak seperti tadi ketika dia duduk depanku. Dalam hatiku berkata, kena jebakan deh aku. Karena aku sudah terlanjur sampai ke lavatory, agar aku tidak malu, aku-pun berpura-pura masuk ke lavatory.

Dunia Perjaka – Ngeseks Pramugari Hyper Seks | Setelah aku masuk ke lavatory, kemddian aku akan menutup pintu, tiba-tiba pintu lavatory ada yang mengganjal. Wow… ternyata Linda yang mengganjal pintu itu, tanpa basa-basi kemudia Linda pun masuk kedalam lavatory dan mengunci pintunya,

“ Eh.. eh… kog kamu masuk sih Linda, kan di luar ada teman-teman kamu, ” ucapku basa-basi.

“ Udah biarin aja Mas, mereka udah pengertian kog,hhe… ” ucap Linda dengan nada manja sembari langsung membuka resleting celanaku.

Aku yang saat itu terkejut, aku-pun kehilangan kesemimbangan dan aku terduduk diatas kloset yang masih tetrtutup di lavatory itu. Setelah aku terduduk, Linda dengan cepatnya mempelorotkan celana pendek jeasn-ku. Gila juga nih cewek setelah celana pendekku terlepas, diapun dengan cepatnya melucuti celana dalamku juga.

Tanpa banyak bicara Linda-pun memposisikan dirinya jongkok tepat didepan kejantanaku yang sudah tegang maksimal seperti pisang ambon yang melengkung keatas. Kemudain tangan Linda pun meraih kejantanaku, dan dikocoknya dengan perlahan. Ouhhh… nimat sekali rasanya ketika kejantanku digenggam dan dikocok oleh Linda, slembut sekali tepalak tanganya.

Dunia Perjaka – Ngeseks Pramugari Hyper Seks | Sembari terus mengocok penis-ku Linda-pun memandang wajahku dengan senyuman genitnya. Sekitar 5 menit Linda mengocok penisku, kemudian Linda pun mengarahkan kejantananku kemulutnya dan mulailah dikulumnya dengan lembut,

“ Ouhhhhhhhhh… Sssssshhhh… enak sekali kulumanmu Lin…Aaaaahhhh…, ” ucapku diiringi dsahanku.

Kuluman Linda benar-benar membuat aliran darahku kencang dan rasanya sampai naik ke ubun-ubunku. Tak hanya itu, buah zakarku-pun tidaklepas dari jilatanya, ouhhh sungguh merinding aku dibuatnya. 10 menit dikulum dan dijilati buah zakarrku. Saat itu karena aku sudah tidak tahan, aku meraih bahunya dengan maksud agar dia berdiri dan segera berada dipangkuanku.

Ternyata dia tanggap dengan maksudku, kemudian Linda-pun berdiri dan melucuti celana dalam G-string-nya. Setelah terlepas, kemudian Linda menaikan roknya sampai terlipat semua dipingganya, lalu kaki kirinya mulai berpijak disamping closet dan kaki kanan-nnya pun menyusul naik disamping closet juga. Kini posisinya-pun sudah jongkok tepat diatas kejantanaku. Tanpa diperintah kemudian Linda pun mengesek-gesekan kepala penisku pada bibir vaginya agar basah denganlendir kawinya,

“ Sssssssshhhh… Eummm…. Mas… Ouhhhh…, ” desah Linda ketika dia mengesek-gesekan kepala penisku pada vagina-nya.

Beberapasat setelah memastikan vaginaya telah basah denganlendir kawinya, maka tanpa berlama-lama dimasukanlah penisku kedalam vaginaya,
“ Zleeebbbbbbbbbbb…, ”

“ Ouhhhhhhhhhh… Ssssssssshhhhh… Ahhhhhhh…., ” desah kami secara serempak.

Rasanya nikmat sekali para pembaca, otot-otot vaginya sungguh kuat sekali menghimpit kejantananku. kemudian kedua tangan Linda pun melingkar dipundakku dan sembari menaik turunkan pantatnya dia mencium bibrku dengan lembut. Secara konstan Linda naik turun diatas pangkuanku. Rasanya kejantanaku seperti diremas-remas oleh Vagina Linda,

“ Lin.. Ouhhhh…. Sssshhh… terus Lin, enak Lin… Ouhhh … Shitttt…, ” desahku karena nikmatnya vagina Linda.

Untuk membuat Linda agar merasakn rangsangan yang luar biasa,maka aku-pun mengehntikan ciuman kami, kemudian aku beralih menciumi bagian leher, telinga dan tengkuknya. Dengan mudahnya aku menciumi bagian itukarena ramput Linda dicepol layaknya seperti pramugari lainya,

“ Yeah… Shittt… Sssssshhh… Aaaaahhhh… Ouhhh… Shiittt man…, ” desah sela meracau perlahan.

Secara terus menerus akumenciumi Linda apda bagian, leher, telinga dan tengkuknya. Nampaknya Linda terangsang hebat akibat ciumandan jilayanku itu. Karena Linda semakin merangsang, diapun lebih liar dalam menaik turunkan pantatnya,

“ Plakkk… pyeeekkk… Ceplakkk…Plakkk…Plakkk, ” suara pantat Linda yang bertemu dengan pahaku.

Nampaknya Linda sudah terangsang sekali, sampai-sampai dia tidak menghiraukan apakah suara pecintaan kami terdengar oelh temanya yang ada didepan lavatory. Dengan liarnya Linda menggenjot kejantanku, hingga aku dan diapun mendesah dengan kerasnya saat itu. Semabri aku terus menjilati leher, telinga dantengkukunya, tak lupa aku juga mulai meraih buah dadanya.

Dengan cepatnya Linda pun mulai membuka kancinya satu persatu hingga terlepas semua. Lalu setelah itu Linda pun membuka kancing Bra-nya lalu kemudian baju dan Bra-nya dilemparkan kebawah,

“ Kamu mau mimik susu sayang ???, ” ucapnya sembari menyodorkan buah dada-nya ke mulutku sembari terus mengiyangkan pantatnya dengan bringasnya.

“ Iya sayang… Ouhhh… permainan sexs kamu hebat sekali sayang…, ” ucapku memujinya.

Dunia Perjaka – Ngeseks Pramugari Hyper Seks | Saat itu dia hanya tersenyum, buah dada yang montok dengan putting yang berwarna kemerah-merahan gini sudah menempel pada bibirku. Tanpa diperintahkan kemudian aku-pun menghisap putiing kirinya sedangkan buah dada kananya aku remas dengan tangan kananku,

“ Ya seperti itu sayang, Remas dan hisapputingku… Ouhhh… Sssshhh… Ahhhhh…, ” ucapnya disusul dengan desahnya.

Dengan penuh gairah sexs, aku menjilat,menghisap dan meremas payudara Linda secara bergantian. Aku remas dan aku hisapputingnya dengan lembut. Dengan hisapan danjilatanku pada buah danaya, goyangan pantat Linda semakin liar saja. Goyangannya semakin brutal , dia memutarkan pantatnya dengan bringasnya, dan kejantan-kupun mulai berdenyut-denyut,

“ Lin… penis aku kayaknya udah nggak kuat lagi nih, aku udah nggak tahan sayang… Ssssshhh… Ahhhh…, ” ucapku kemudian kembali mengenyot putting susu Linda.

“ Aku juga sayang, aku udah berkali kali keluar, kita keluarin sama-sama ya sayang, Ouhhhh…. ” ucapnya dengan nafas memburunya semabri terus menggiyangkan pantanya semakin cepat saja.

Dunia Perjaka – Ngeseks Pramugari Hyper Seks | Tidak terasa permainan sex kami sudah berlangsung setengah jam, dan secara tiba-tiba tubuhku mengejang dan penisku berdenyut dengan kencangnya, lalu,

“ Crotttttttttttt…. Crotttttttttttt… Crottttt…, ”

“ Aku keluar Lin… Aaaaaaaahhhhhhhhhh…., ” ucapku.

“ Iya sayang keluarin semua di dalam memek aku, Ouhhhh… hangat sayang sperma kamu… Aaaaaaaaaaahhhhhhhhhhh…, ” ucap Linda merasakan semburan spermaku dengan derasnya mengalir didalam vaginanya.

Merasakan semburan spermaku, dia semakin gila saja mengoyangkan pantatnya, dan,

“ Aaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhh… aku juga keluar sayan… Ouhhhhh…, ” desah panjang Linda mendapatkan klimaksnya.

Saat itu lender kawin kami-pun bercampur menjadi satu didalam Rahim Linda. Bahkan saking banyaknya karena posisi Linda masih berada diatasku, spermaku yang tercampur dengan lender kawin Linda mengalir keluar dari liang senggam Linda yang sudah basah sekali. Sungguh hari yang indah untuk mengawali kunjungan dinasku saat itu.

Setelah puas menikmati sisa-sisa klimaks kami, kemudian Linda pun mulai turun dari pangkuanku dan berkata,

“ Terima kasih ya sayang kamu udah puasin aku hari ini, kamu benar-benar lelaki tangguh… emuuuaaaccchhh…, ” ucapnya memujiku lalu kemudian mecium bibirku.

“ Iya Lin sama-sama, Aku yang awalnya berharap bisa ML sama kamu, akhirnya terwujud juga hari ini… emuaaaccchhh…, ” jawabku sembari mengecup bibir Linda.|

Saat itu Linda hanya tersenyum mendengar jawabanku yang seperti itu. Kemudian Linda pun membersihkan vaginanya yang berlumuran spermaku dengan tissue. Setelah memastikan sudah bersih Linda pun mengeanakan kembali seragamnya lalu dia keluar meninggalkan aku di dalam lavatory. Setelah itu aku juga membersihkan diri dan memakai pakaianku kembali.

Singkat cerita setelah rapi aku-pun kemudian keluar dari lavatory itu. Ketiak aku keluar aku melihat Linda dan pramugari lainya sudah tidak ada didepan pintu lagi. Maka aku-pun segera bergegas kembali ke tempat dudukku. Dalam langkah kakiku menuju tempat duduku aku melihat ternyata ke 3 pramugari itu telah kembali menjalankan tugasnya sebagai pramugari.

Sungguh tidak terfikir dalam akal sehatku sebelumnya, baru kenal beberapa menit saja aku bisa menikmati keindahan tubuh dan kenikmatan liang senggamanya. Setelah beberapa menit tidak terasa pesawat aka segera memijakan rodanya diatas landasan bandara. Singkat cerita setelah landing aku-pun segera turun dan menyempatkan untuk berpamitan dengan Linda.

Linda pun saat itu tersenyum dan mengedipkan matanya ketika aku berpamitan denganya. Setelah turun dari pesawat aku-pun segera mecari taxi dan menuju hotelyang te;ah aku booking sebelumnya. Sesampainya dihotel aku-pun teringat, kenapa aku tadi tidak meminta no hp atau pin bbnya Linda, huft… Sungguh bodoh sekali aku saat itu.

Tapi yasudahlah mungkin itu hanya untuk kesenangan sesasat dan aku berharap suatu saat nanti bisa bertemu lagi dengan Linda pramugarai Binal itu dan bisa mengulang nikmatnya ML dengannya. Terima kasih Linda karena kamu sudah mengawali kunjungan kerjaku dengan menyuguhkan kenikmatan tubuhmu.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Kisah Taro – Pijitan Pembantu Baru Bikin Merangsang

TAROSLOT Pijitan Pembantu Baru Bikin Merangsang, Kupanggil Diyah pembantuku yang sudah biasa memijatku, aku benar-benar merasa lelah karena semalamnya aku sempat dua kali ngentot dengan kenalanku di Mandarin, pasti nikmat rasanya dipijat dan selanjutnya berendam di air panas, langsung aku membuka pakaianku hingga hanya tinggal celana dalam dan langsung berbaring di atas tempat tidurku.

Namun agak lama juga Diyah tak muncul di kamarku memenuhi panggilanku melalui interkom tadi, biasanya Diyah sangat senang bila aku suruh memijat karena disamping persenan dariku besar, dia juga sering kupijat balik yang membuat dia juga dapat merasakan kenikmatan yang satu itu.


Cerita Sex Bercumbu Sama Karyawan Kantor Saat Jam Makan SiangCerita Sex Kembang Desa Yang Begitu BohayCerita Sex Ibu Faida Yang Montok

Ketika kudengar langkah memasuki kamarku, aku langsung berkata, “Kok lama sih Mar, apa masih sibuk ya, ayo pijat yang nikmat!”.
Tiba-tiba kudengar suara perempuan lain, “Maaf Pak, Mbak Diyah masih belum kembali, apa bisa saya saja yang memijat?”.

Aku meloncat duduk dan menoleh ke arahnya, ternyata di depanku berdiri pembantu lain yang belum pernah kukenal. Kuperhatikan pembantu baru ini dengan seksama, wajahnya manis khas gadis desa, dengan bibir tipis yang merangsang sekali. Ia tersenyum gugup ketika melihat aku memperhatikannya dari atas ke bawah itu. Aku tak peduli, mataku jalang menatap belahan dasternya yang agak rendah sehingga menampakkan sebagian payudaranya yang montok itu.

Dengan pelan kutanyai siapa namanya dan kapan mulai bekerja. Ternyata dia adalah famili Diyah dari Kerawang namanya Neneng dan dia ke Jakarta karena ingin bekerja seperti Diyah. Aku hanya mengangguk-angguk saja, ketika kutanya apakah dia bisa memijat seperti Diyah, dia hanya tersenyum dan mengangguk. Kuperintahkan dia untuk menutup pintu kamar, sebenarnya tidak perlu pintu kamar itu ditutup karena pasti tak ada seorangpun di rumah, isteriku juga sedang pergi entah ke mana dan pasti malam hari baru pulang, tujuanku hanyalah menguji Neneng, apakah dia takut dengan aku atau benar-benar berani. Kuambil cream untuk menggosok tubuhku dan kuberikan pada Neneng sambil berkata “Coba gosok dulu badanku dengan minyak ini, baru nanti dipijat ya!”.

Aku membuka celana dalamku dan langsung telungkup di tempat tidur, sengaja pada waktu berjalan aku menghadap Neneng sehingga Neneng dapat juga melihat penisku, ternyata dia diam saja. Ketika aku sudah berbaring, dia langsung membubuhkan lotion itu di punggungku dan menggosokannya ke punggungku. Sambil memejamkan mata menikmati elusan tangan Neneng yang halus, aku mengingatkan dia agar menggosoknya rata ke seluruh badanku. Sambil berbaring aku minta Neneng menceriterakan tentang dirinya.

Ternyata Neneng seorang janda yang belum mempunyai anak, suaminya lari dengan perempuan lain yang kaya raya dan meninggalkan dia. Karena itu dia lebih suka ke Jakarta karena malu.

Aku berkata kepadanya, “Jangan kuatir, kalau begitu kapan-kapan kamu mesti kembali ke desamu dengan banyak uang supaya bekas suamimu tahu kalau kamu sekarang sudah kaya dan bisa membeli laki-laki untuk jadi suamimu!”. Neneng tertawa mendengar perkataanku itu. Ketika itu Neneng sudah mulai menggosok bagian pantatku dengan lotion, tangannya dengan lembut meratakan lotion tersebut ke seluruh pantatku bahkan juga di sela-sela pantatku diberinya lotion itu sehingga kadang-kadang tangannya menyenggol ujung pelirku.

Aku jadi tegang dengan gosokan Neneng ini, tetapi aku diam saja namun akibatnya posisiku jadi tidak enak, karena posisiku yang tengkurap membuat penisku yang berdiri tegak itu jadi tertekan dan sakit sekali. Aku jadi gelisah karena penisku rasanya mengganjal. Neneng yang melihat aku gelisah itu bertanya apakah gosokannya kurang betul. Aku hanya menjawab dengan gelengan kepala.

Ketika aku bertanya lagi apakah isteri baru suaminya itu cantik, Neneng hanya menjawab dengan tertawa katanya, “Cantik atau tidak yang penting uangnya banyak, kan suami saya bisa numpang nikmat!”, Ketika Neneng sudah menggosok badanku sampai ke kaki, dia bertanya, “Apa sekarang mulai dipijat pak?”. Aku langsung berbalik telentang sambil berkata, “Sekarang yang bagian depan juga diberi minyak ya!”.

Aku sengaja memejamkan mata sehingga aku tak tahu bagaimana sikap Neneng melihat bagian depan tubuhku yang telanjang itu, apalagi penisku sudah berdiri penuh mendongak ke atas dengan ujungnya yang seperti jamur raksasa itu. Neneng tidak banyak berbicara, tetapi ia mulai menggosok bagian dadaku dengan lotion yang harum itu, ketika aku membuka mata, kulihat buah dadanya yang montok tepat berada di depan mataku, bahkan karena potongan dusternya rendah, aku bisa melihat celah buah dadanya yang terjepit diantara beha yang dipakainya.

Ketika gosokan Neneng sampai di selangkanganku, Neneng membubuhi sekitar bulu penisku dengan lotion tersebut, begitu juga dengan buah pelirku yang dengan lembut diberinya lotion tersebut. Saat itu Neneng berkata “maaf pak, apakah burungnya juga digosok?”. Aku tak menyahut tetapi aku hanya mengangguk saja. Tanpa ragu Neneng membubuhi ujung penisku dengan lotion tersebut, terasa dingin, kemudian Neneng mulai meratakannya ke seluruh batang penisku dengan lembut sekali, bahkan dia menarik kulit penisku sehingga lekukan di antara kepala dan batang kenikmatanku juga diberinya minyak.

Ketika itulah aku membuka mataku dan memandang Neneng, ketika dilihatnya aku memandangnya, Neneng tersenyum dan tertunduk sementara tangannya terus mengurut penisku itu. Aku sudah tak kuat lagi menahan keinginanku, kutahan tangannya dan kusuruh Neneng untuk membuka pakaiannya. Neneng yang sudah janda rupanya langsung paham dengan keinginanku, wajahnya memerah, tetapi ia langsung bangkit dan membuka dasternya. Aku duduk di tepi tempat tidur memperhatikan badan Neneng yang hanya dilapisi beha mini dan celana dalam mini yang kurasa pasti pemberian isteriku. Buah dadanya membusung keluar karena beha yang diberikan isteriku nampaknya kekecilan sehingga tak dapat menampung payudaranya yang montok itu.

Aku berdiri mendekati Neneng dan kupeluk dia serta kubuka pengait behanya, payudaranya yang montok dan kenyal itu tergantung bebas menampakkan garis merah bekas terjepit beha yang kekecilan itu, tetapi payudaranya sungguh kenyal dan gempal sama sekali tidak turun dengan putingnya yang mendongak ke atas. Ketika kurogoh celana dalamnya kurasakan bulu vaginanya cukup rimbun sementara ketika jariku menyentuh clitorisnya,

Neneng seperti terlonjak dan merapatkan badannya ke dadaku, kurasakan vagina Neneng kering sekali sama sekali tak berair. Kukecup puting susu Neneng sambil kedua tanganku menurunkan celana dalamnya itu. Ketika kutarik Neneng ke tempat tidur, Neneng meronta katanya, “Pak saya takut hamil!” Kujawab enteng, jangan kuatir, kalau hamil tanggung jawab Bapak!”. Mendengar hal ini barulah dia mau kubaringkan di atas tempat tidurku, sambil menutupi matanya dengan tangan. Kupuaskan mataku memandang kemolekan gadis desa ini, aku langsung menyerbu vaginanya yang ditutupi bulu yang cukup rimbun itu, kuciumi dan kugigit pelahan bukit cembung yang penuh bulu itu,

Neneng merintih pelan, apalagi ketika tanganku mulai mengembara menyentuh puting susunya. Neneng hanya menggigit bibir sementara tangannya tetap menutupi wajahnya, mungkin dia masih malu. Ketika aku berhasil menemukan clitorisnya, aku langsung menjilatinya begitu juga dengan bibir vaginanya kujadikan sasaran jilatan.

Mungkin karena merasa geli yang tak tertahankan, tangan Neneng mendorong pundakku agar aku tak meneruskan gerakanku itu, begitu juga dengan pahanya yang terus akan dirapatkan, tetapi semua ikhtiar Neneng tak berhasil karena tanganku menahan agar kedua pahanya itu tak merapat. Akibatnya Neneng hanya bisa menggerak gerakkan kepalanya ke kiri dan ke kanan menahan geli. Tetapi lama-kelamaan justru aku yang jadi tak tahan dengan semua ini, kuhentikan jilatanku dan segera kutindih Neneng sambil mengarahkan penisku ke liang vaginanya.

Melihat aku kesulitan memasukkan ujung penisku, Neneng dengan malu-malu menuntun penisku ke arah liangnya dan menepatkannya di ujung bibir vaginanya. Ketika itu dia berbisik, “Sudah pas pak”. Aku langsung mendorong pantatku agar supaya penisku bisa masuk yang disambut juga oleh Neneng dengan sedikit mengangkat pahanya sehingga.., sleep.., bles.., penisku terbenam seluruhnya di liang vagina Neneng yang seret itu, belum sempat aku menggerakkan penisku,

Neneng sudah mulai memutar mutar pantatnya sehingga ujung penisku rasanya seperti dilumat oleh liang vagina Neneng itu. Aku mendengus keenakan, bibirku mencari puting susu Neneng dan mulai mengulumnya. Sambil mendesah desah Neneng berkata, “Ayo pak, digoyang, biar sama sama nikmat nya!”. Aku terkejut melihat keberanian Neneng menyuruh aku bekerja sama dalam permainan ini.

Tetapi justru ini membuat aku makin terangsang, meskipun profesinya hanya pembantu, tetapi cara main Neneng benar benar memuaskan. Vaginanya tak henti henti meremas penisku membuat aku jadi ngilu, aku sudah paham bahwa orang desa secara naluri sudah mempunyai kemampuan seks yang hebat, jadi untuk aku kemampuan Neneng benar benar sulit dicari bandingannya.

Ketika kurasakan air maniku hampir memancar, aku berbisik pada Neneng agar berhenti menggoyang pantatnya supaya aku dapat lebih merasakan kenikmatan ini. Tetapi Neneng justru makin cepat menggoyangkan pantatnya serta meremas-remas penisku sehingga tanpa dapat ditahan lagi air maniku memancar dengan derasnya memenuhi vagina Neneng. Saat itu juga Neneng mencengkeram punggungku keras keras dan kurasakan vaginanya menjepit penisku dengan erat sekali, matanya terbeliak sambil mendesis. Rupanya aku dan Neneng mencapai puncaknya pada saat yang bersamaan.

Setelah beberapa menit diam, kurasakan Neneng pelan pelan mulai meremas-remas punggungku sambil menempelkan pipinya ke pipiku. Dengan tersipu-sipu dia bercerita kalau dia senang bisa mendapat rejeki ditiduri olehku, karena sejak di desa dulu dia memang nafsunya besar, sehingga suaminya sampai kerepotan melayani nafsunya yang luar biasa itu. Sekarang ini dia benar-benar baru merasakan puas yang sebenarnya setelah main denganku.

Aku terhanyut oleh caranya yang mesra itu, namun aku tak ingin main lagi saat itu karena aku tadinya benar-benar hanya mau pijat dan melemaskan ototku, kalau sampai harus seperti ini, semuanya hanya gara-gara ada vagina baru di rumah yang tentunya tak dapat aku biarkan. Setelah kuberi dia uang 500 ribu, kusuruh Neneng keluar, Neneng sangat terkejut melihat jumlah uang yang kuberikan, ia berkali-kali mengucapkan terima kasih dan keluar dari kamarku.

Sekeluarnya Neneng, aku kembali berbaring telanjang bulat diatas ranjangku sambil memejamkan mata, badanku kini terasa lebih enteng.

Kisah Taro – Padahal Iseng Doang Malah Dapat Jatah

TAROSLOT Keperjakaanku Hilang Di Memek Tante, Cerita ini baru terjadi 2 minggu yang lalu ketika gw menjahili supervisor gw yang cantik… Nama gw galan karyawan call center bank swasta terkemuka di di indonesia. Jabatan gw hanya sbgai agent biasa yg kerjanya dimaki-maki nasabah setiap harinya, tapi beruntungnya gw dapet supervisor yang cantik dan seksi bernama Serma.

Cewek putih,langsing dan berdada montok ditambah bongkahan pantat yang sangat sensual ini sungguh menggoda. Dengan tinggi 168 cm dan berdada 34 B ditambah kemeja ketat dan rok pendeknya selalu membuat hancur konstrasi gw.

To the point aja, bos gw si serma yang cantik itu tiba-tiba memanggil gw untuk ke mejanya, gw kira gw bakal kena omelan karena kerjaan gw yang berantakan tetapi ternyata hanya untuk dicekin smartphone nya yang katanya sering ngeheng.

” Lan lo bisa bantu liatin HP gw ga? Ko sering ngehang ya? Trus sinyalnya sering ilang?” tanyanya dengan raut wajah bingung, sungguh ekspresi kebingungannya bikin gw gemes,seolah-olah pengen gw jilat itu muka dengan lidah gw.

” Ya udh sini gw liatin tapi HPnya gw bawa dulu ya nanti pas makan siang klo udah bener gw kasih lagi.” balas gw untuk permintaan dia.

Smartphonenya gw bawa ke meja gw, gw coba otak-atik dikit padahal gw juga ga ngerto-ngerti bgt soal beginian bingung juga gw kenapa si serma tiba-tiba minta tolong ke gw.

Setelah lama gw oprek HPnya akhirnya gw ga nemu penyakit dr smartphonenya, selintas muncul pemikiran jelek gw, mumpung HPnya ada di gw, gw cek aja foto2 dalam galerinya. Dan apa yang gw dapet, gw liat ada beberapa foto hotnya.

Ada pose saat dia lagi tiduran dengan BHnya aja,ada foto di kaca kamar mandi dengan toketnya yang putingnya yang coklat mengagumkan dan 1 lagi yang paling mantep ada 1 pose dimana ada foto Serma lagi tiduran di kasur dengan hanya menggunakan g-string hitam dan tanpa BH.

Niat jahat gw timbul, foto-foto ini bisa jadi modal buat gw untuk merasakan tubuh nya yang sensual itu. Dengan cepat gw kirim foto-foto itu ke smartphone gw. Setelah selesai gw balikin smartphonenya.

” Ka serma gw ga ngerti nih,dari tadi gw oprek tapi masih lemot aja, coba lo bawa ke counter aja deh.” sapa gw dengan pemikiran sebentr lagi gw akan dapetin tubuh moleknya.

” Yahh lu gimana sih kirain gw lu ngerti. Ya udah deh gapapa nnti gw bawa. Makasih ya.”.dengan wajah kecewa.

Sehari berselang tepatnya pukul 8 malam saat suanasana kantor mulai sepi, hanya ada beberapa orang shift malam, tanpa pikir panjang gw kirim balik foto-foto hotnya dia ke smartphonenya dia dengan fasilitas messanger. Gw liat dia lagi duduk sambil menatap serius PC dan kaget setelah mendapat pesan gw.

Dan dengan cepat dia balas pesan gw, dengan mata yang melotor ke arah gw.”KURANG AJAAAARRRRR APA-APAAN INI?? BERANINYA LO NGAMBIL FOTO-FOTO GW. GW LAPORIN LO KE KABAG….” Balasnya denga emosi.

” Silahkan, dengan senang hati palingan kalo kaka bilang efek ke gw cuma di pecat, untuk ngelapor ke polisi kayanya ga bakal, apa mau Perusahaan membuka aib karyawannya? Dan klo kaka lapor apa kaka gak malu?” dengan perasaan penuh kemenangan.

” Hapus sekarang juga, dan jangan bikin gw marah. Inget gw supervisor lo.” ancamnya sambil tetap menatap tajam ke arah gw, gw pun hanya senyum sinis.

” Gw akan hapus setelah gw bisa menjamah tubuh seksi lu.” ancam gw.

“Bajingan, jadi lu ancem gw” balasnya dengan cepat di mesangger.

” Ya terserah apa penilaian kaka..mau saya jamah sedikit atau kaka malu dan ga mungkin kaka pun akan di pecat.”
Keadaan gw udah diatas angin sekarang dan ka serma membalas.

” Apa mau lo sekarang?” Balasan dengan kata2 menyerah.

” Saya tunggu kaka di toilet wanita sekarang, jangan lapor siapa pun atau kita hancur bersama.” balas gw dengan kontol yang sudah menegak membayangkan sesaat lagi menatap tubuh seksi ka serma.

Gw pun segera meninggalkan meja gw dan beranjak ke toilet wanita, mengapa gw pilih disana krna gw tau jam segitu toilet itu sudah sepi karna hanya ada beberapa wanita saja yang tersisa di kantor.

Gw pun membuka pintu kamar mandi secara mengendap-endap, lalu gw pilih bilik kamar mandi yang paling ujung.
Gw kirim pesan ka serma ” gw udah dikamar mandi dan gw ada dibilik ujung, cepet kesini kontol gw udah tegang ” kiriman pesan gw semakin cabul.

5 menit berselang tidak ada balasan dan gw makin panik, jangan jangan dia lapor satpam atau panggil karyawan lain untuk grebek gw.

Dan tiba-tiba pintu kamar mandi kebuka, jantung gw bedegup kencang, siapa kah yang membuka pintu itu.
Dan tak lama ketukan bilik kamar mandi berbunyi,gw buka pintunya ka Serma udah ada di depan bilik.
Gw: ” silahkan masuk kaka cantik.”

Dia pun mengikuti bagai kerbau yang ditusuk hidungnya, dengan muka yang sangat marah dia masuk. Bilik kamar mandi yang sempit membuat jarak kamu sangat dekat. Gw liat dia menggunakan kemeja putih yang ketat sehingga toketnya menonjol dengan menantang. Ditambah rok mininya yang sejengkal diatas lutut membuat bokongnya semakin terlihat besar.

Serma : ” apa yang lu mau?”

Gw : ” tubuh lu ka serma, puasin gw sekarang dan gw persilahkan lu hapus foto2 lu sendiri di hp gw.”

Sema : ” gw supervisor lo, gw atasan lo, sampai hati lu kaya gini?”

Kedua tangan gw langsung gw tempelin ke toketnya, luar biasa sintalnya toket dia, dia kaget dengan apa yang gw lakuin.

Gw : ” gw ga peduli, gw cuma butuh tubuh lu skrg aja, setelah itu gw akan lupain kejadian.”

Secara perlahan tapi pasti gw raba toketnya secara perlahan, matanya menatap dendam ke gw. Semakin lama rabaan gw semakin cepat dan memjurus brulat. Gw pun membuka kancing kemejanya dan langsung melucuti bajunya.

Gw liat toketnya luar biasa menantang dengan bh berwarna hitam berenda sedikit di tepiannya. Gw buka kaitan di belakang dan gw cantelkan di pintu bilik. Dua buah bukit kembar dan puting yang coklat sungguh membuat kontol gw makin membesar. Segera saja gw jilati puting kanan dan toket kiri gw raba dengan tangan gw.

Gw isep terus toketnya, gw jilat dengan rakus dan sesakli gw digigit. Puting satunta pun gw pilin sampai akhirnya nafasnya mulai tak beraturan. Gw tukar posisi sekarang toket kirinya yang gw jilat dan ise, toket kanan yang sudah basah gw raba secara keras dan gw puter-puter putingnya.

Keluarlah suara dari mulutnya. ” Aaaaaahhhhhhhh….”, gak gw sangka dia menikmati juga apa yang gw lakukan.
Sambil terus menmenjelajahi toketnya yang ranum dengan jilatan,hisapan dan pelitiran puting. Kaitan rok belakng perlahan gw buka dan seletingnya pun gw turunkan.

Secara otomatis turun lah rok kak serma.
Oh my god ternyata dia sedang menggunakan g-string hitamyang hanya menutupi memeknya dengan bentuk segitiga dan tali tipis menyelip di balahan pantatnya.

Toketnya semakin brutal gw jilat dan sering kali gw gigit kecil yang membuat dia mendesah kenikmatan. Tanganku sekarang keduanya ada di pantatnya, kuraba pantat semoknya dengan tangan kiri dan tangan kananku kuraba memeknya yang mulai basah dengan cairan kewanitaannya, ternyata ka serma terangsang juga..

Setelah puas merasakan toketnya kusuruh ka serma duduk diatas toilet yang terlebih dahulu aku tutup agar dia bs duduk.

Kubuka g-stringnya, mukanya gamang antara menuruti tetapi disisi lain dia tidak ikhlas. Dan setelah kubuka kulihat memeknya yang dihiasi bulu sedikit dan tertata rapih.

Aku langsung bertjongkok dihadapnya, ku jilati memeknya yang basah, kumainkan klirotisnya dengan lidah ku dan sesekali aku sapu memeknya. Tangan ku tak mau diam,ku maikan jariku di anusnya, keluar lah desahan kembali dari mulutnya, ” ahh galan, lu jahat, lu bikin gw sange, lu harus tanggung jwab puasin gw sekarang…ahhhhh…terus lan…enakkk…ooohhhhh…”

Ternyata dia sambil memilin kedua putingnya sendiri.

Gw masukin lidah gw ke memknya dan jari yang kiri memaikan itilnya, dia kelojotan dengan apa yang gw lakuin. Ga bertahan lama pahanya menjepit kepala gw dan membuat gw sulit bernafas.

Gw tau di mau orgasme dan gw isep itilnya dengan kuat dan secra bersamaan dia melungguh panjang ” ooohhhhhh galannnnn gw keluaarrrr, ” keluarlah cairan hangat secara perlahan yang menandakan dia orgasme, dia bersandar di toilet dengan kaki mengakang dengan wajah lemas.

” Bangsat lu lan,lu bikin gw orgasme.”.
Gw: ” tapi lu suka kan????sekarang giliran gw ya.”
Gw buka celana gw, cd dan kemeja gw secara cepat dan menyembulah kontol gw yang standar dengan panjang 14 cm ini.

Gw jambak rambutnya dan mengarahkan mulutnya ke kontol gw.

” Jangan kasar dong, pake jenggut segala, gw tau kok apa yang harus gw lakuin” sanggaj ka serma.
Gw hanya tersenyum dengan responya.
Dia mulai memegang kontol gw dengan tangan kirinya dan mulai mencium kepala kontol gw, tangan kirinya mengocok-ngocok pelir gw yang membuat gw terbang ke enakan.

” Kontol lo boleh juga, kapan-kapan klo gw mau lagi boleh ya?”.pinta kak serma.
Gw kaget dengan permintaannya dan gw hanya berkata.

” Ga usah bawel ka, sepong gw sekarang gw udah sange. Masa’ yang ngecrot lu doank. Gw juga mau.” Tandas gw.
Dengan cekatan dia mulai memasukan kontol gw kemulutnya secara beraturan, dia jilatin lubang kebcing gw, dia jilatin semua bagian kontol gw tanpa ada basa-basi lagi. Mulutnya sudah penuh dengan kontol gw, dia keluar masukan kontol gw dari mulutnya. Gak sangaka jago dia nyepong. Setelah 5 menit dia sepong gw, akhirnya gw mau ngecrot juga dan gw gak rela klo harus ngecrot dengan cara ini.

Gw tarik kontol gw dari mulutnya, dia pun protes. ” Apa-apaan sih gw lagi enak ini.”

Gw: ” gw akan kasih yang lebi enak, nungging lu sekarang.”

Dia pun menurutinya, gak sangka gw betapa mudahnya gw menyuruh supervisor gw ini bertindak cabul.
Sekarang dia udah nungging dan gw bisa liat anus dan memeknya dr belakang, pantatnya gw cubit dan dia marah, ” brengsek,sakit tau cepet masukin kontol lu, kerjaan gw masih banyak.”

Tanpa berpikir panjang gw arah kontol gw ke memeknya secara perlaha, dan ternyata dia udah ga perawan, memeknya cukup mudah dimasukin tapi tetep pijatan daging memeknya cuku lumayan.
Kontol gw udah masuk semua dan gw dieimin sebentar, setelah itu mulai gw genjot maju mundur dengan ritma perlahan.

” Ooohhhh lan terus entotin gw, masukin semua kontol lo, puasin gw.” Pintanya.
Gw ketawa dalam hati, ga gw sangka bahasa pelacur juga klo udah sange. Ritme mulai gw tingkat kan genjotannya. Sambil toketnya gw raba dari belakang. Dia semakin mendesah, ” oooohhhhhh galan bangsattt, cepet lan…cepet……enak sayang…..perkosa gw….sekarang gw pnya lo sayang….pake gw sesuka lu…aaaaaaahhhhhhh

terussssss….bangsaattt…. ” Celoteh ka serma terdengar cabul tapi semakin membuat gw terngsang.
Bosen dengan gaja blowjob,sekarang gw cabut kontol gw, sekarang gw duduk diatas toilet dan gw minta ka serma berdiri diatas gw, tanpa diminta dia mengerti dan mengarahkan kontol gw memeknya.

Bleeeessssssssss…..masuklah semua kontol gw di memeknya, dia diam menikmati kontol gw berada di memeknya. Gw cium bibirnya secara brutal dan dia mulai menaik turunkan pinggulnya. Ciuman gw beralih ek toket, gw emut putingnya dan gw grebek toket satunya, ” ahhhhh galaannnnnnn lu gilaaaaa gw nikmat banget, ooohhhhhhhhhhh isep terus lann….teruuuuuusssss….”

Genjotannya semakin mengiila sehingaa keluar suara keceplaaakkk…..kecplaaakkk…kecplaaaakkkkk,, suara campuran lendir kewanitaan dia yang mulai membasahi paha kami.

Dia sangat buas, genjotannya semokin meningkat.

” Galaaaaannn….galannnn….gw mau keluarrrrr gw ga kuat….ooooohhhhhh….” Pintanya.

” Sebentar ka kita keluarin bareng. Sebentar lagiiiiiiii, ohhhhhhhh lo pelacur gw malem ini…” Balas gw..

Dia tidak merespon perkataan bejat gw dan tak lama, ” galaaaannn gw keluaaaaaaaaarrrr.n….aaaargghhtttttttttttttt…. …” dia orgasme, cairan hangat keluar dari memeknya.

Dan tak sempat bertanya kontolku pun ngecrot di dalam rahimnya.

” Ka sermaaaa gw keluaaaaarrrrr ooooooohhhhhhhhhhh….”

Kami pun orgasme bersama dan dia memeluk tubuh gw yang terkulai lemas diatas tolilet.

2 menit keheningan terjadi, kontol gw masih di memeknya sampai mengkerut. Dia mulai mengeluarkan perkataan dengan nafas terengah

Ka serma : ” hapus fotonya sekarang dan gw ikhlas klo lo minta hal ini kapan pun itu.”
Gw : ” serius lo?”

Ka serma : ” gw seriusss…selama ini gw hanya bisa puasin diri gw dengan jari, tapi sekarang gw pnya kontol lo yang bisa puasin gw. Tapi inget ini rahasia kita berdua.”

Gw: ” siaaapppp,, semoga kita bisa bekerja sama dengan baik ka.” Sahut gw dengan bercanda.

Dan dia tak membalas dan mencium bibir gw. setelah itu kita berpakaian dan keluar secara bergantian dan bekerja kembali seolah tidak ada yang terjadi.

Setelah kejadian itu kamu sering bertemu di kosan ku untuk bercinta dan saling memuaskan.

Kisah Taro – Keperjakaanku Hilang Di Memek Tante

TAROSLOT Keperjakaanku Hilang Di Memek Tante, Namaku Dimas dan aku tinggal di Jakarta. Di saat aku menulis cerita ini, aku baru saja menginjak umur 25 tahun. Aku bekerja di sebuah perusahaan marketing ternama di kawasan daerah Kuningan (Jakarta Selatan). Perusahaan kami ini adalah anak dari perusahaan marketing Inggris yang mana Head Office untuk Asia Pasific berada di negeri Singapore. Aku bisa bekerja di perusahaan ini atas bantuan ibu tiriku yang memiliki banyak kolega perusahaan-perusahaan ternama di Jakarta.

Ibu tiriku tergolong orang yang terpandang dan kaya raya. Bekas suaminya adalah pengusaha distributor minyak bumi dalam negeri yang punya akses mudah ke instansi-instansi pemerintah. Ibu tiriku cerai dengan bekas suaminya karena bekas suaminya memiliki banyak ’selir-selir’ di beberapa kota di pulau Jawa dan beberapa lagi di luar pulau Jawa. Karena tidak tahan dengan situasi yang dia hadapi, dia memutuskan untuk bercerai dengan bekas suaminya.

Menurut cerita ibu tiriku, urusan perceraiannya sangatlah rumit, berbelit-belit, dan memakan waktu berbulan-bulan. Seperti biasa pembagian harta gono-gini yang membuat urusan cerai menjadi lebih panjang. Sampai pada akhirnya hasil dari perceraian tersebut, ibu tiriku mendapat 30% dari seluruh aset dan kekayaan mantan suaminya. Namun setelah itu, ibu tiriku tidak diperbolehkan lagi untuk meminta jatah lagi kekayaan bekas suaminya setelah perceraiannya final di pengadilan.

Bisa para pembaca membayangkan seberapa besar warisan kekayaan ibu tiriku. Bagaimana dengan keluarga asliku? Ayah bercerai dengan ibu kandungku saat aku masih berumur 7 tahun. Masalah dari perceraian tersebut, aku masih kurang tau sampai sekarang ini. Ayah lebih memilih untuk tidak menceritakan masalah tersebut, dan aku pun tidak pernah lagi bertanya kepadanya. Aku mengerti perasaan ayah, karena saat itu kehidupan ekonomi keluarga masih sangat sulit dan ayah pada saat itu hanya seorang pegawai toko di daerah Mangga Besar. Meskipun hanya pegawai toko biasa, ayah memiliki bakat dan hobi mekNinik yang berhubungan dengan mesin motor.

Pendidikan ayah hanya sampai pada tamatan SD, dan dia mendapat ilmu montirnya dari kakek yang dulu sempat bekerja di bengkel reparasi mobil. Ayah selalu memiliki cita-cita untuk membuka bengkel sendiri. Setelah bercerai dengan ibu kandungku, aku dan ayah sering berpindah-pindah rumah kontrak. Ekonomi ayah juga tidak juga membaik. Sering istilah kehidupan kami bak ‘gali lubang tutup lubang’. Setiap tahun gaji ayah naik hanya sedikit saja, dan kebutuhan ekonomi selalu meningkat.

Namun ayah tidak pernah menyerah untuk berusaha lebih demi menyekolahkan aku. Untungnya aku tergolong anak yang suka sekolah dan belajar, oleh karenanya ayah tidak pernah mengenal lelah mencari uang tambahan agar aku menjadi orang yang berilmu dan mencapai karir indah di masa depanku. Cita-cita ayah membuka bengkel reparasi mobil sendiri bermula dari keisengannya melamar kerja di bengkel mobil dekat rumah kontrakan kami. Ayah kerja di toko hanya selama 6 hari seminggu bergantian, tapi ayah menetapkan untuk mengambil hari Sabtu libur agar dia bisa bekerja di bengkel mobil tersebut. Karena bakat dan cinta ayah terhadap mesin mobil dan motor, ayah menjadi tukang favorit di bengkel tersebut.

Perlahan-lahan ayah mengurangi hari kerja ayah sebagai pegawai toko menjadi 5 hari seminggu, kemudian 4 hari seminggu, dan terakhir 3 hari seminggu. Sampai pada akhirnya bengkel menarik banyak pelanggan tetap, dan ayah diminta untuk bekerja sebagai pegawai tetap di bengkel itu. Gaji ayah naik 3 kali lipat dari gaji sebagai pegawai toko plus bonus dan tip-tip dari pelanggan. Lebih bagusnya lagi ayah hanya bekerja 5 hari saja dari hari Senin sampai Jumat. Ayah sengaja tidak memilih hari Sabtu dan Minggu demi menghabiskan waktu berdua denganku. Setiap hari Sabtu ayah suka menjemputku sepulang sekolah, maklum biasanya sekolahku hanya masuk 1/2 hari di hari Sabtu dan kami berdua suka jajan di luar sebelum pulang ke rumah. Sejak bekerja di bengkel itu, aku menjadi dekat dengan ayah.

Dengan kondisi ekonomi yang semakin membaik dari hari ke hari, kini ayah mampu untuk membeli rumah sendiri meskipun tidak besar. Malaikat keberuntungan sedang berada disamping ayah. Ayah orang yang baik, tekun dan jujur, maka dari itu ayah diberi banyak rejeki dari yang di atas. Bengkel itu menjadi tumbuh pesat pula berkat kedatangan ayah. Demi menjaga hubungan baik antara ayah dengan bos bengkel itu, ayah diberi komisi 15% dari setiap pembayaran service/reparasi mobil. Motor yang dia urus plus bonus tahunan dan belum lagi tip-tip dari pelanggan. Nama bengkel menjadi terkenal karena rekomendasi dari mulut ke mulut, sampai pada suatu hari ibu tiriku ini menjadi pelanggan tetap bengkel itu.

Ibu tiriku mendengar nama bengkel dan nama ayahku dari teman dekatnya. Saat itu ibu tiriku memiliki 3 buah mobil. Seingatku waktu itu ada BMW, Mercedes, dan mobil kijang. Ibu tiriku sering mengunjungi bengkel ayah dengan alasan untuk check up antara mobil BMW-nya atau Mercedes-nya. Mobil kijangnya hanya datang dengan supir. Sebut saja nama ibu tiriku adalah Rica (nama singkatan). Saat itu aku memanggilnya tante Rica. Umur tante Rica 4 tahun lebih muda dari ayah. Kerutinan tante Rica ke bengkel menjadi awal dari romansa antara dia dan ayah. Ayah sering kencan berdua dengan tante Rica, dan terkadang mereka mengajakku pergi bersama- sama pula.

Terus terang sejak bersama tante Rica, wajah ayah lebih tampak berseri-seri dan lebih segar. Mungkin saat itu dia menemukan cinta keduanya setelah bertahun-tahun berpisah dengan ibu kandungku. Melihat perubahaan positif ayah, aku pun menjadi ikut senang. Aku juga senang bila tante Rica datang berkunjung, karena dia sering membawa oleh-oleh berupa makanan atau minuman yang belum pernah aku liat sebelumnya. Belakangan aku baru tau bahwa bingkisan itu adalah pemberian dari kolega bisnisnya. Salah satu rumah Tante Rica berada di daerah Jakarta Selatan, dan tentu banyak orang tau bahwa kawasan ini adalah kawasan elit.

Setelah bercerai, tante Rica membuka beberapa bisnis elit di sana seperti salon/spa kecantikan, dan butik. Para pelanggannya juga dari kalangan kaliber atas seperti pejabat dan artis. Dia menyewa beberapa prajurit terpercaya untuk menjalankan usaha-usaha bisnisnya. Dalam singkat cerita, ayah dan tante Rica akhirnya memutuskan untuk menikah. Setelah menikah aku disuruh memanggilnya ‘mama’. Perlu waktu beberapa minggu untuk memanggilnya ‘mama’, tapi lama-lama aku menjadi biasa untuk memanggilnya ‘mama’.

Untuk lebih singkatnya dalam cerita ini, aku akan menyebut ‘ibu tiriku’ sebagai ‘ibu’. Sejak setelah menikah, ibu tinggal di rumah kecil kami beberapa bulan sambil menunggu bangunan rumah baru mereka selesai. Lagi-lagi, rumah baru mereka tidak jauh dari bengkel ayah. Ayah menolak tinggal di rumah tante Rica karena alasan pribadi ayah. Setelah banyak proses yang dilakukan antara ayah dan ibu, akhirnya bengkel tempat ayah bekerja, kini menjadi milik ayah dan ibu sepenuhnya.

Ayah pernah memohon kepada ibu agar dia ingin tetap dapat bekerja di bengkel, dan terang saja bengkel itu langsung ibu putuskan untuk dibeli saja. Maklum ibu adalah ‘business-minded person’. Aku semakin sayang dengan ibu, karena pada akhirnya cita-cita ayah untuk memiliki bengkel sendiri terkabulkan. Kini bengkel ayah makin besar setelah ibu ikut berperan besar di sana. Banyak renovasi yang mereka lakukan yang membuat bengkel ayah tampak lebih menarik. Pelanggan ayah makin bertambah, dan kali ini banyak dari kalangan orang-orang kaya. Ayah tidak memecat pegawai-pegawai lama di sana, malah menaikkan gaji mereka dan memperlakukan mereka seperti saat dia diperlakukan oleh pemilik bengkel yang lama.

Kehidupan dan gaya hidupku & ayah benar- benar berubah 180 derajat. Kini ayah sering melancong ke luar negeri bersama ibu, dan aku sering ditinggal di rumah sendiri dengan pembantu. Alasan aku ditinggal mereka karena aku masih harus sekolah. Ibu sering mengundang teman-teman lamanya bermain di rumah. Salah satu temannya bernama tante Nini. Tante Nini saat itu hanya 15 tahun lebih tua dariku. Semestinya dia pantas aku panggil kakak daripada tante, karena wajahnya yang masih terlihat seperti orang berumur 20 tahunan. Tanti Nini adalah pelanggan tetap salon kecantikan ibu, dan kemudian menjadi teman baik ibu. Wajah tante Nini tergolong cantik dengan kulitnya yang putih bersih. Dadanya tidak begitu besar, tapi pinggulnya indah bukan main.

Maklum anak orang kaya yang suka tandang ke salon kecantikan. Tante Nini sering main ke rumah dan kadang kala ngobrol atau gossip dengan ibu berjam-jam. Tidak jarang tante Nini keluar bersama kami sekeluarga untuk nonton bioskop, window shopping atau ngafe di mall. Aku pernah sempat bertanya tentang kehidupan pribadi tante Nini. Ibu bercerita bahwa tante Nini itu bukanlah janda cerai atau janda apalah. Tapi tante Nini sempat ingin menikah, tapi ternyata pihak dari laki-laki memutuskan untuk mengakhiri pernikahan itu. Alasan-nya tidak dijelaskan oleh ibu, karena mungkin aku masih terlalu muda untuk mengerti hal-hal seperti ini. Pada suatu hari ayah dan ibu lagi-lagi cabut dari rumah.

Tapi kali ini mereka tidak ke luar negeri, tapi hanya melancong ke kota Bandung saja selama akhir pekan. Lagi-lagi hanya aku dan pembantu saja yang tinggal di rumah. Saat itu aku ingin sekali kabur dari rumah, dan menginap di rumah teman. Tiba-tiba bel rumah berbunyi dan waktu itu masih jam 5:30 sore di hari Sabtu. Ayah dan ibu baru 1/2 jam yang lalu berangkat ke Bandung. Aku pikir mereka kembali ke rumah mengambil barang yang ketinggalan. Sewaktu pintu rumah dibuka oleh pembantu, suara tante Nini menyapanya. Aku hanya duduk bermalas-malasan di sofa ruang tamu sambil nonton acara TV. Tiba-tiba aku disapanya.

“Dimas kok ngga ikut papa mama ke Bandung?”tanya tante Nini.

“Kalo ke Bandung sih Dimas malas, tante. Kalo ke Singapore Dimas mau ikut.” jawabku santai.

“Yah kapan-kapan aja ikut tante ke Singapore.

Tante ada apartment di sana” tungkas tante Nini.

Aku pun hanya menjawab apa adanya “Ok deh.

Ntar kita pigi rame-rame aja. Tante ada perlu apa dengan mama? Nyusul aja ke Bandung kalo

penting.”.

“Kagak ada sih. Tante cuman pengen ajak mamamu makan aja. Yah sekarang tante bakalan makan sendirian nih. Dimas mau ngga

temenin tante?”.

“Emang tante mau makan di mana?”

“Tante sih mikir Pizza Hut.”

“Males ah ogut kalo Pizza Hut.”

“Trus Dimas maunya pengen makan apa?”

“Makan di Muara Karang aja tante. Di sono kan banyak pilihan, ntar kita pilih aja yang kita mau.”

“Oke deh. Mau cabut jam berapa?”

“Entaran aja tante. Dimas masih belom laper. Jam 7 aja berangkat. Tante duduk aja dulu.”

Kami berdua nonton bersebelahan di sofa yang empuk. Sore itu tante Nini mengenakan baju yang lumayan sexy. Dia memakai rok ketat sampai 10 cm di atas lutut, dan atasannya memakai baju berwarna orange muda tanpa lengan dengan bagian dada atas terbuka (kira- kira antara 12 sampai 15cm kebawah dari pangkal lehernya). Kaki tante Nini putih mulus, tanpa ada bulu kaki 1 helai pun. Mungkin karena dia rajin bersalon ria di salon ibu, paling tidak seminggu 2 kali.

Bagian dada atasnya juga putih mulus. Kami nonton TV dengan acara/channel seadanya saja sambil menunggu sampai jam 7 malam. Kami juga kadang-kadang ngobrol santai, kebanyakan tante Nini suka bertanya tentang kehidupan sekolahku sampai menanyakan tentang kehidupan cintaku di sekolah. Aku mengatakan kepada tante Nini bahwa aku saat itu masih belum mau terikat dengan masalah percintaan jaman SMA. Kalo naksir sih ada, cuma aku tidak sampai menganggap terlalu serius. Semakin lama kami berbincang-bincang, tubuh tante Nini semakin mendekat ke arahku. Bau parfum Chanel yg dipakai mulai tercium jelas di hidungku. Tapi aku tidak mempunyai pikiran apa-apa saat itu.

Tiba-tiba tante Nini berkata, “Dimas, kamu suka dikitik-kitik ngga kupingnya?”.

“Huh? Mana enak?” tanyaku.

“Mau tante kitik kuping Dimas?” tante Nini menawarkan/

“Hmmm…boleh aja. Mau pake cuttonbud?” tanyaku sekali lagi.

“Ga usah, pake bulu kemucing itu aja” tundas tante Nini.

“Idih jorok nih tante. Itu kan kotor. Abis buat bersih-bersih ama mbak.” jawabku spontan.

“Alahh sok bersihan kamu Dimas. Kan cuman ambil 1 helai bulunya aja. Lagian kamu masih belum mandi kan? Jorok mana hayo!” tangkas tante Nini. “Percaya tante deh, kamu pasti demen. Sini baring kepalanya di paha tante.” lanjutnya.

Seperti sapi dicucuk hidungnya, aku menurut saja dengan tingkah polah tante Nini. Ternyata memang benar adanya, telinga ‘dikitik-kitik’ dengan bulu kemucing benar-benar enak tiada tara. Baru kali itu aku merasakan enaknya, serasa nyaman dan pengen tidur aja jadinya. Dan memang benar, aku jadi tertidur sampe sampai jam sudah menunjukkan pukul 7 lewat. Suara lembut membisikkan telingaku.

“Dimas, bangun yuk. Tante dah laper nih.” kata tante.

“Erghhhmmm … jam berapa sekarang tante.” tanyaku dengan mata yang masih setengah terbuka.

“Udah jam 7 lewat Dimas. Ayo bangun, tante dah laper. Kamu dari tadi asyik tidur tinggalin tante. Kalo dah enak jadi lupa orang kamu yah.” kata tante sambil mengelus lembut rambutku.

“Masih ngantuk nih tante … makan di rumah aja yah? Suruh mbak masak atau beli mie ayam di dekat sini.”

“Ahhh ogah, tante pengen jalan-jalan juga kok. Bosen dari tadi bengong di sini.”

“Oke oke, kasih Dimas lima menit lagi deh tante.” mintaku.

“Kagak boleh. Tante dah laper banget, mau pingsan dah.”

Sambil malas-malasan aku bangun dari sofa. Kulihat tante Nini sedang membenarkan posisi roknya kembali. Alamak gaya tidurku kok jelek sekali sih sampe-sampe rok tante Nini tersingkap tinggi banget. Berarti dari tadi aku tertidur di atas paha mulus tante Nini, begitulah aku berpikir. Ada rasa senang juga di dalam hati. Setelah mencuci muka, ganti pakaian, kita berdua berpamitan kepada pembantu rumah kalau kita akan makan keluar. Aku berpesan kepada pembantu agar jangan menunggu aku pulang, karena aku yakin kita pasti bakal lama. Jadi aku membawa kunci rumah, untuk berjaga-jaga apabila pembantu rumah sudah tertidur.

“Nih kamu yang setir mobil tante dong.”

“Ogah ah, Dimas cuman mau setir Baby Benz tante. Kalo yang ini males ah.” candaku. Waktu itu tante Nini membawa sedan Honda, bukan

Mercedes-nya.

“Belagu banget kamu. Kalo ngga mau setir ini, bawa itu Benz-nya mama.” balas tante Nini.

“No way … bisa digantung ogut ama papa mama.” jawabku.

“Iya udah kalo gitu setir ini dong.” jawab tante Nini sambil tertawa kemenangan.

Mobil melaju menyusuri jalan-jalan kota Jakarta. Tante Nini seperti bebek saja, ngga pernah stop ngomong and gosipin teman-temannya. Aku jenuh banget yang mendengar. Dari yang cerita pacar teman-temannya lah, sampe ke mantan tunangannya. Sesampai di daerah Muara Karang, aku memutuskan untuk makan bakmi bebeknya yang tersohor di sana. Untung tante Nini tidak protes dengan pilihan saya, mungkin karena sudah terlalu lapar dia.

Setelah makan, kita mampir ke tempat main bowling. Abis main bowling tante Nini mengajakku mampir ke rumahnya. Tante Nini tinggal sendiri di apartemen di kawasan Taman Anggrek. Dia memutuskan untuk tinggal sendiri karena alasan pribadi juga. Ayah dan ibu tante Nini sendiri tinggal di Bogor. Saat itu aku tidak tau apa pekerjaan sehari-hari tante Nini, yang tante Nini tidak pernah merasa kekurangan materi. Apartemen tante Nini lumayan bagus dengan tata interior yang classic. Di sana tidak ada siapa-siapa yang tinggal di sana selain tante Nini. Jadi aku bisa maklum apabila tante Nini sering keluar rumah. Pasti jenuh apabila tinggal sendiri di apartemen.

“Anggap rumah sendiri Dimas. Jangan malu-malu. Kalau mau minum ambil aja sendiri yah.”

“Kalo begitu, Dimas mau yang ini.” sambil menunjuk botol Hennessy V.S.O.P yang masih disegel.

“Kagak boleh, masih dibawah umur kamu.”

cegah tante Nini.

“Tapi Dimas dah umur 17 tahun. Mestinya ngga masalah” jawabku dengan bermaksud membela diri.

“Kalo kamu memaksa yah udah. Tapi jangan buka yang baru, tante punya yang sudah dibuka botolnya.”.

Tiba-tiba suara tante Nini menghilang dibalik master bedroomnya. Aku menganalisa ruangan sekitarnya. Banyak lukisan-lukisan dari dalam dan luar negeri terpampang di dinding. Lukisan dalam negerinya banyak yang bergambarkan wajah-wajah cantik gadis-gadis Bali. Lukisan yang berbobot tinggi, dan aku yakin pasti bukan barang yang murahan.

“Itu tante beli dari seniman lokal waktu tante ke Bali tahun lalu” kata tante Nini memecahkan suasana hening sebelumnya.

“Bagus tante. High taste banget. Pasti mahal yah?!” jawabku kagum.

“Ngga juga sih. Tapi tante tidak pernah menawar harga dengan seniman itu, karena seni itu mahal.

Kalo tante tidak cocok dengan harga yang dia tawarkan, tante pergi saja.” Aku masih menyibukkan diri mengamati lukisan-lukisan yang ada, dan tante Nini tidak bosan menjelaskan arti dari lukisan-lukisan tersebut. Tante Nini ternyata memiliki kecintaan tinggi terhadap seni lukis.

“Ok deh. Kalo begitu Dimas mau pamit pulang dulu tante. Dah hampir jam 11 malam. Tante istirahat aja dulu yah.” kataku.“Ehmmm … tinggal dulu aja di sini. Tante juga masih belum ngantuk. Temenin tante bentar yah.” mintanya sedikit memohon. Aku juga merasa kasihan dengan keadaan tante Nini yang tinggal sendiri di apartemen itu. Jadi aku memutuskan untuk tinggal 1 atau 2 jam lagi, sampai nanti tante Nini sudah ingin tidur.

“Kita main UNO yuk?!” ajak tante Nini.

“Apa itu UNO?!” tanyaku penasaran.

“Walah kamu ngga pernah main UNO yah?” tanya tante Nini. Aku hanya menggeleng- gelengkan kepala.

“Wah kamu kampung boy banget sih.” canda tante Nini. Aku hanya memasang tampak cemburut canda. Tante Nini masuk ke kamarnya lagi untuk membawa kartu UNO, dan kemudian masuk ke dapur untuk mempersiapkan hidangan bersama minuman. Tante Nini membawa kacang mente asin, segelas wine merah, dan 1 gelas Hennessy V.S.O.P. Setelah mengajari aku cara bermain UNO, kamipun mulai bermain-main santai sambil makan kacang mente. Hennesy yang aku teguk benar-benar keras, dan baru 2 atau 3 teguk badanku terasa panas sekali. Aku biasanya hanya dikasih 1 sisip saja oleh ayah, tapi ini skrg aku minum sendirian. Kepalaku terasa berat, dan mukaku panas. Melihat kejadian ini, tante Nini menjadi tertawa, dan mengatakan bahwa aku bukan bakat peminum. Terang aja, ini baru pertama kalinya aku minum 1 gelas Hennessy sendirian.

“Tante, anterin Dimas pulang yah. Kepala ogut rada berat.”

“Kalo gitu stop minum dulu, biar ngga tambah pusing.” jawab tante Nini.

Aku merasa tante Nini berusaha mencegahku untuk pulang ke rumah. Tapi lagi-lagi, aku seperti sapi dicucuk hidung-nya, apa yang tante Nini minta, aku selalu menyetujuinya. Melihat tingkahku yang suka menurut, tante Nini mulai terlihat lebih berani lagi. Dia mengajakku main kartu biasa saja, karena bermain UNO kurang seru kalau hanya berdua. Paling tepat untuk bermain UNO itu berempat.

Tapi permainan kartu ini menjadi lebih seru lagi. Tante mengajak bermain blackjack, siapa yang kalah harus menuruti permintaan pemenang. Tapi kemudian tante Nini ralat menjadi ‘Truth & Dare’ game. Permainan kami menjadi seru dan terus terang aja tante Nini sangat menikmati permainan ‘Truth & Dare’, dan dia sportif apabila dia kalah. Pertama-tama bila aku menang dia selalu meminta hukuman dengan ‘Truth’ punishment, lama-lama aku menjadi semakin berani menanyakan yang bukan-bukan.

Sebaliknya dengan tante Nini, dia lebih suka memaksa aku untuk memilih ‘Dare’ agar dia bisa lebih leluasa mengerjaiku. Dari yang disuruh pushup 1 tangan, menari balerina, menelan es batu seukuran bakso, dan lain-lain. Mungkin juga tidak ada pointnya buat tante Nini menanyakan the ‘Truth’ tentang diriku, karena kehidupanku terlihat lurus-lurus saja menurutnya. Ini adalah juga kesempatan untuk menggali the ‘Truth’ tentang kehidupan pribadinya. Aku pun juga heran kenapa aku menjadi tertarik untuk mencari tahu kehidupannya yang sangat pribadi. Mula-mula aku bertanya tentang mantan tunangannya, kenapa sampai batal pernikahannya. Sampai pertanyaan yang menjurus ke seks seperti misalnya kapan pertama kali dia kehilangan keperawanan.

Semuanya tanpa ragu-ragu tante Nini jawab semua pertanyaan-pertanyaan pribadi yang aku lontarkan. Kini permainan kami semakin wild dan berani. Tante Nini mengusulkan untuk mengkombinasikan ‘Truth & Dare’ dengan ‘Strip Poker’. Aku pun semakin bergairah dan menyetujui saja usul tante Nini.“Yee, tante menang lagi. Ayo lepas satu yang menempel di badan kamu.” kata tante Nini dengan senyum kemenangan.

“Jangan gembira dulu tante, nanti giliran tante yang kalah. Jangan nangis loh yah kalo kalah.” jawabku sambil melepas kaus kakiku. Selang beberapa lama … “Nahhh, kalah lagi … kalah lagi … lepas lagi … lepas lagi.”. Tante Nini kelihatan gembira sekali. Kemudian aku melepas kalung emas pemberian ibu yang aku kenakan. “Ha ha ha … two pairs, punya tante one pair. Yes yes … tante kalah sekarang. Ayo lepas lepas …” candaku sambil tertawa gembira.

“Jangan gembira dulu. Tante lepas anting tante.” jawab tante sambil melepas anting-anting yang dikenakannya. Aku makin bernapsu untuk bermain. Mungkin bernapsu untuk melihat tante Nini bugil juga. Aku pengen sekali menang terus. “Full house … yeahhh … kalah lagi tante. Ayo lepas … ayo lepas …”. Aku kini menari-nari gembira. Terlihat tante Nini melepas jepit rambut merahnya, dan aku segera saja protes “Loh, curang kok lepas yang itu?”. “Loh, kan peraturannya lepas semuanya yang menempel di tubuh. Jepit tante kan nempel di rambut dan rambut tante melekat di kepala. Jadi masih dianggap menempel dong.” jawabnya membela.

Aku rada gondok mendengar pembelaan tante Nini. Tapi itu menjadikan darahku bergejolak lebih deras lagi. “Straight … Dimas … One Pair … Yes tante menang. Ayo lepas! Jangan malu-malu!” seru tante Nini girang. Aku pun segera melepas jaket aku yang kenakan. Untung aku selalu memakai jaket tipis biar keluar malam. Lihatlah pembalasanku, kataku dalam hati. “Dimas Three kind … tante … one pair … ahhh … lagi-lagi tante kalah” sindirku sambil tersenyum.

Dan tanpa diberi aba-aba dan tanpa malu-malu, tante melepas baju atasannya. Aku serentak menelan ludah, karena baju atasan tante telah terlepas dan kini yang terlihat hanya BH putih tante. Belahan payudara-nya terlihat jelas, putih bersih. Dimas junior dengan serentak langsung menegang, dan kedua mataku terpaku di daerah belahan dadanya. “Hey, lihat kartu dong. Jangan liat di sini.” canda tante sambil menunjuk belahan dadanya. Aku kaget sambil tersenyum malu. “Yes Full House, kali ini tante menang. Ayo buka … buka”. Tampak tante Nini girang banget bisa dia menang. Kali ini aku lepas atasanku, dan kini aku terlanjang dada.

“Ck ck ck … pemain basket nih. Badan kekar dan hebat. Coba buktikan kalo hokinya juga hebat.” sindir tante Nini sambil tersenyum. Setelah menegak habis wine yang ada di gelasnya, tante Nini kemudian beranjak dari tempat duduknya menuju ke dapur dengan keadaan dada setengah terlanjang. Tak lama kemudian tante Nini membawa sebotol wine merah yang masih 3/4 penuh dan sebotol V.S.O.P yang masih 1/2 penuh.

“Mari kita bergembira malam ini. Minum sepuas-puasnya.” ucap tante Nini. Kami saling ber-tos ria dan kemudian melanjutkan kembali permainan strip poker kami. “Yesss … ” seruku dengan girangnya pertanda aku menang lagi. Tanpa disuruh, tante Nini melepas rok mininya dan aduhaiii, kali ini tante Nini hanya terliat mengenakan BH dan celana dalam saja. Malam itu dia mengenakan celana dalam yang kecil imut berwarna pink cerah. Tidak tampak ada bulu-bulu pubis di sekitar selangkangannya. Aku sempat berpikir apakah tante Nini mencukur semua bulu-bulu pubisnya. Muka tante Nini sedikit memerah. Kulihat tante Nini sudah menegak abis gelas winenya yang kedua. Apakah dia berniat untuk mabuk malam ini? Aku kurang sedikit peduli dengan hal itu. Aku hanya bernafsu untuk memenangkan permainan strip poker ini, agar aku bisa melihat tubuh terlanjang tante Nini.

“Yes, yes, yes …” senyum kemenangan terlukis indah di wajahku.

Tante Nini kemudian memandangkan wajahku selang beberapa saat, dan berkata dengan nada genitnya “Sekarang Dimas tahan napas yah. Jangan sampai seperti kesetrum listrik loh”. Kali ini tante Nini melepaskan BH-nya dan serentak jantungku ingin copot. Benar apa kata tante Nini, aku seperti terkena setrum listrik bertegangan tinggi. Dadaku sesak, sulit bernapas, dan jantungku berdegup kencang. Inilah pertama kali aku melihat payudara wanita dewasa secara jelas di depan mata. Payudara tante Nini sungguh indah dengan putingnya yang berwarna coklat muda menantang.

“Aih Dimas, ngapain liat susu tante terus. Tante masih belum kalah total. Mau lanjut ngga?” tanya tante Nini. Aku hanya bisa menganggukkan kepala pertanda ‘iya’. “Pertama kali liat susu cewek yah? Ketahuan nih. Dasar genit kamu.” tambah tante Nini lagi. Aku sekali lagi hanya bisa mengangguk malu. Aku menjadi tidak berkonsentrasi bermain, mataku sering kali melirik kedua payudaranya dan selangkangannya. Aku penasaran sekali ada apa dibalik celana dalam pinknya itu. Tempat di mana menurut teman-teman sekolah adalah surga dunia para lelaki. Aku ingin sekali melihat bentuknya dan kalo bisa memegang atau meraba-raba. Akibat tidak berkonsentrasi main, kali ini aku yang kalah, dan tante Nini meminta aku melepas celana yang aku kenakan.

Kini aku terlanjang dada dengan hanya mengenakan celana dalam saja. Tante Nini hanya tersenyum-senyum saja sambil menegak wine-nya lagi. Aku sengaja menolak tawaran tante Nini untuk menegak V.S.O.P-nya, dengan alasan takut pusing lagi. Karena kami berdua hanya tinggal 1 helai saja di tubuh kami, permainan kali ini ada finalnya. Babak penentuan apakah tante Nini akan melihat aku terlanjang bulat atau sebaliknya. Aku berharap malam itu malaikat keberuntungan berpihak kepadaku. Ternyata harapanku sirna, karena ternyata malaikat keberuntungan berpihak kepada tante Nini. Aku kecewa sekali, dan wajah kekecewaanku terbaca jelas oleh tante Nini.

Sewaktu aku akan melepas celana dalamku dengan malu-malu, tiba-tiba tante Nini mencegahnya.

“Tunggu Dimas. Tante ngga mau celana dalam mu dulu. Tante mau Dare Dimas dulu. Ngga seru kalo game-nya cepat habis kayak begini”

kata tante Nini.

Setelah meneguk wine-nya lagi, tante Nini terdiam sejenak kemudian tersenyum genit.

Senyum genitnya ini lebih menantang dari pada yang sebelum-sebelumnya.

“Tante dare Dimas untuk … hmmm … cium bibir tante sekarang.” tantang tante Nini.

“Ahh, yang bener tante?” tanyaku.

“Iya bener, kenapa ngga mau? Jijik ama tante?” tanya tante Nini.

“Bukan karena itu. Tapi … Dimas belum pernah soalnya.” jawabku malu-malu.

“Iya udah, kalo gitu cium tante dong. Sekalian pelajaran pertama buat Dimas.” kata tante Nini.

Tanpa berpikir ulang, aku mulai mendekatkan wajahku ke wajah tante Nini. Tante Nini kemudian memejamkan matanya. Pertamanya aku hanya menempelkan bibirku ke bibir tante Nini. Tante Nini diam sebentar, tak lama kemudian bibirnya mulai melumat-lumat bibirku perlahan-lahan. Aku mulai merasakan bibirku mulai basah oleh air liur tante Nini. Bau wine merah sempat tercium di hidungku. Aku pun tidak mau kalah, aku berusaha menandinginya dengan membalas lumatan bibir tante Nini.

Maklum ini baru pertama, jadi aku terkesan seperti anak kecil yang sedang melumat-lumat ice cream. Selang beberapa saat, aku kaget dengan tingkah baru tante Nini. Tante Nini dengan serentak menjulurkan lidahnya masuk ke dalam mulutku. Anehnya aku tidak merasa jijik sama sekali, malah senang dibuatnya. Aku temukan lidahku dengan lidah tante Nini, dan kini lidah kami kemudian saling berperang di dalam mulutku dan terkadang pula di dalam mulut tante Nini. Kami saling berciuman bibir dan lidah kurang lebih 5 menit lamanya. Nafasku sudah tak karuan, dah kupingku panas dibuatnya. Tante Nini seakan-akan menikmati betul ciuman ini. Nafas tante Nini pun masih teratur, tidak ada tanda sedikitpun kalau dia terangsang.

“Sudah cukup dulu. Ayo kita sambung lagi pokernya” ajak tante Nini. Aku pun mulai mengocok kartunya, dan pikiranku masih terbayang saat kita berciuman. Aku ingin sekali lagi mencium bibir lembutnya. Kali ini aku menang, dan terang saja aku meminta jatah sekali lagi berciuman dengannya. Tante Nini menurut saja dengan permintaanku ini, dan kami pun saling berciuman lagi. Tapi kali ini hanya sekitar 2 atau 3 menit saja.

“Ck ck ck … pemain basket nih. Badan kekar dan hebat. Coba buktikan kalo hokinya juga hebat.” sindir tante Nini sambil tersenyum. Setelah menegak habis wine yang ada di gelasnya, tante Nini kemudian beranjak dari tempat duduknya menuju ke dapur dengan keadaan dada setengah terlanjang. Tak lama kemudian tante Nini membawa sebotol wine merah yang masih 3/4 penuh dan sebotol V.S.O.P yang masih 1/2 penuh.

“Mari kita bergembira malam ini. Minum sepuas-puasnya.” ucap tante Nini. Kami saling ber-tos ria dan kemudian melanjutkan kembali permainan strip poker kami. “Yesss … ” seruku dengan girangnya pertanda aku menang lagi. Tanpa disuruh, tante Nini melepas rok mininya dan aduhaiii, kali ini tante Nini hanya terliat mengenakan BH dan celana dalam saja. Malam itu dia mengenakan celana dalam yang kecil imut berwarna pink cerah. Tidak tampak ada bulu-bulu pubis di sekitar selangkangannya. Aku sempat berpikir apakah tante Nini mencukur semua bulu-bulu pubisnya. Muka tante Nini sedikit memerah. Kulihat tante Nini sudah menegak abis gelas winenya yang kedua. Apakah dia berniat untuk mabuk malam ini? Aku kurang sedikit peduli dengan hal itu. Aku hanya bernafsu untuk memenangkan permainan strip poker ini, agar aku bisa melihat tubuh terlanjang tante Nini.

“Yes, yes, yes …” senyum kemenangan terlukis indah di wajahku.

Tante Nini kemudian memandangkan wajahku selang beberapa saat, dan berkata dengan nada genitnya “Sekarang Dimas tahan napas yah. Jangan sampai seperti kesetrum listrik loh”. Kali ini tante Nini melepaskan BH-nya dan serentak jantungku ingin copot. Benar apa kata tante Nini, aku seperti terkena setrum listrik bertegangan tinggi. Dadaku sesak, sulit bernapas, dan jantungku berdegup kencang. Inilah pertama kali aku melihat payudara wanita dewasa secara jelas di depan mata. Payudara tante Nini sungguh indah dengan putingnya yang berwarna coklat muda menantang.

“Aih Dimas, ngapain liat susu tante terus. Tante masih belum kalah total. Mau lanjut ngga?” tanya tante Nini. Aku hanya bisa menganggukkan kepala pertanda ‘iya’. “Pertama kali liat susu cewek yah? Ketahuan nih. Dasar genit kamu.” tambah tante Nini lagi. Aku sekali lagi hanya bisa mengangguk malu. Aku menjadi tidak berkonsentrasi bermain, mataku sering kali melirik kedua payudaranya dan selangkangannya. Aku penasaran sekali ada apa dibalik celana dalam pinknya itu. Tempat di mana menurut teman-teman sekolah adalah surga dunia para lelaki. Aku ingin sekali melihat bentuknya dan kalo bisa memegang atau meraba-raba. Akibat tidak berkonsentrasi main, kali ini aku yang kalah, dan tante Nini meminta aku melepas celana yang aku kenakan.

Kini aku terlanjang dada dengan hanya mengenakan celana dalam saja. Tante Nini hanya tersenyum-senyum saja sambil menegak wine-nya lagi. Aku sengaja menolak tawaran tante Nini untuk menegak V.S.O.P-nya, dengan alasan takut pusing lagi. Karena kami berdua hanya tinggal 1 helai saja di tubuh kami, permainan kali ini ada finalnya. Babak penentuan apakah tante Nini akan melihat aku terlanjang bulat atau sebaliknya. Aku berharap malam itu malaikat keberuntungan berpihak kepadaku. Ternyata harapanku sirna, karena ternyata malaikat keberuntungan berpihak kepada tante Nini. Aku kecewa sekali, dan wajah kekecewaanku terbaca jelas oleh tante Nini.

Sewaktu aku akan melepas celana dalamku dengan malu-malu, tiba-tiba tante Nini mencegahnya.

“Tunggu Dimas. Tante ngga mau celana dalam mu dulu. Tante mau Dare Dimas dulu. Ngga seru kalo game-nya cepat habis kayak begini”

kata tante Nini.

Setelah meneguk wine-nya lagi, tante Nini terdiam sejenak kemudian tersenyum genit.

Senyum genitnya ini lebih menantang dari pada yang sebelum-sebelumnya.

“Tante dare Dimas untuk … hmmm … cium bibir tante sekarang.” tantang tante Nini.

“Ahh, yang bener tante?” tanyaku.

“Iya bener, kenapa ngga mau? Jijik ama tante?” tanya tante Nini.

“Bukan karena itu. Tapi … Dimas belum pernah soalnya.” jawabku malu-malu.

“Iya udah, kalo gitu cium tante dong. Sekalian pelajaran pertama buat Dimas.” kata tante Nini.

Tanpa berpikir ulang, aku mulai mendekatkan wajahku ke wajah tante Nini. Tante Nini kemudian memejamkan matanya. Pertamanya aku hanya menempelkan bibirku ke bibir tante Nini. Tante Nini diam sebentar, tak lama kemudian bibirnya mulai melumat-lumat bibirku perlahan-lahan. Aku mulai merasakan bibirku mulai basah oleh air liur tante Nini. Bau wine merah sempat tercium di hidungku. Aku pun tidak mau kalah, aku berusaha menandinginya dengan membalas lumatan bibir tante Nini.

Maklum ini baru pertama, jadi aku terkesan seperti anak kecil yang sedang melumat-lumat ice cream. Selang beberapa saat, aku kaget dengan tingkah baru tante Nini. Tante Nini dengan serentak menjulurkan lidahnya masuk ke dalam mulutku. Anehnya aku tidak merasa jijik sama sekali, malah senang dibuatnya. Aku temukan lidahku dengan lidah tante Nini, dan kini lidah kami kemudian saling berperang di dalam mulutku dan terkadang pula di dalam mulut tante Nini. Kami saling berciuman bibir dan lidah kurang lebih 5 menit lamanya. Nafasku sudah tak karuan, dah kupingku panas dibuatnya. Tante Nini seakan-akan menikmati betul ciuman ini. Nafas tante Nini pun masih teratur, tidak ada tanda sedikitpun kalau dia terangsang.

“Sudah cukup dulu. Ayo kita sambung lagi pokernya” ajak tante Nini. Aku pun mulai mengocok kartunya, dan pikiranku masih terbayang saat kita berciuman. Aku ingin sekali lagi mencium bibir lembutnya. Kali ini aku menang, dan terang saja aku meminta jatah sekali lagi berciuman dengannya. Tante Nini menurut saja dengan permintaanku ini, dan kami pun saling berciuman lagi. Tapi kali ini hanya sekitar 2 atau 3 menit saja.

“Udah ah, jangan ciuman terus dong. Ntar Dimas bosan ama tante.” candanya.

“Masih belon bosan tante. Ternyata asyik juga yah ciuman.” jawabku.

“Kalo ciuman terus kurang asyik, kalo mau sih …” seru tante Nini kemudian terputus. Kalimat tante Nini ini masih menggantung bagiku, seakan-akan dia ingin mengatakan sesuatu yang menurutku sangat penting. Aku terbayang-bayang untuk bermain ‘gila’ dengan tante Nini malam itu.

Aku semakin berani dan menjadi sedikit tidak tau diri. Aku punya perasaan kalo tante Nini sengaja untuk mengalah dalam bermain poker malam itu. Terang aja aku menang lagi kali ini. Aku sudah terburu oleh nafsuku sendiri, dan aku sangat memanfaatkan situasi yang sedang berlangsung.

“Dimas menang lagi tuh. Jangan minta ciuman lagi yah. Yang lain dong …” sambut tante Nini sambil menggoda.

“Hmm … apa yah.” pikirku sejenak.

“Gini aja, Dimas pengen emut-emut susu tante Nini.” jawabku tidak tau malu.

Ternyata wajah tante Nini tidak tampak kaget atau marah, malah balik tersenyum kepadaku sambil berkata “Sudah tante tebak apa yang ada di dalam pikiran kamu, Dimas.”. “Boleh kan tante?!” tanyaku penasaran.

Tante Nini hanya mengangguk pertanda setuju. Kemudian aku dekatkan wajahku ke payudara sebelah kanan tante Nini. Bau parfum harum yang menempel di tubuhnya tercium jelas di hidungku. Tanpa ragu-ragu aku mulai mengulum puting susu tante Nini dengan lembut. Kedua telapak tanganku berpijak mantap di atas karpet ruang tamu tante Nini, memberikan fondasi kuat agar wajahku tetap bebas menelusuri payudara tante Nini. AKu kulum bergantian puting kanan dan puting kiri-nya. Kuluman yang tante Nini dapatkan dariku memberikan sensasi terhadap tubuh tante Nini.

Dia tampak menikmati setiap hisapan-hisapan dan jilatan-jilatan di puting susu-nya. Nafas tante Nini perlahan-lahan semakin memburu, dan terdengar desahan dari mulutnya. Kini aku bisa memastikan bahwa tante Nini saat ini sedang terangsang atau istilah modern-nya ‘horny’. “Dimasss … kamu nakal banget sih! … haahhh … Tante kamu apain?” bisik tante Nini dengan nada terputus-putus. Aku tidak menggubris kata-kata tante Nini, tapi malah semakin bersemangat memainkan kedua puting susunya. Tante Nini tidak memberikan perlawanan sedikitpun, malah seolah-olah seperti memberikan lampu hijau kepadaku untuk melakukan hal-hal yang tidak senonoh terhadap dirinya.

Aku mencoba mendorong tubuh tante Nini perlahan-lahan agar dia terbaring di atas karpet. Ternyata tante Nini tidak menahan/menolak, bahkan tante Nini hanya pasrah saja. Setelah tubuhnya terbaring di atas karpet, aku menghentikan serangan gerilyaku terhadap payudara tante Nini. Aku perlahan-lahan menciumi leher tante Nini, dan oh my, wangi betul leher tante Nini. Tante Nini memejamkan kedua matanya, dan tidak berhenti-hentinya mendesah. Aku jilat lembut kedua telinganya, memberikan sensasi dan getaran yang berbeda terhadap tubuhnya. Aku tidak mengerti mengapa malam itu aku seakan-akan tau apa yang harus aku lakukan, padahal ini baru pertama kali seumur hidupku menghadapi suasana seperti ini.

Kemudian aku melandaskan kembali bibirku di atas bibir tante Nini, dan kami kembali berciuman mesra sambil berperang lidah di dalam mulutku dan terkadang di dalam mulut tante Nini. Tanganku tidak tinggal diam. Telapak tangan kiriku menjadi bantal untuk kepala belakang tante Nini, sedangkan tangan kananku meremas- remas payudara kiri tante Nini. Tubuh tante Nini seperti cacing kepanasan. Nafasnya terengah-engah, dan dia tidak berkonsentrasi lagi berciuman denganku. Tanpa diberi komando, tante Nini tiba-tiba melepas celana dalamnya sendiri. Mungkin saking ‘horny’-nya, otak tante Nini memberikan instinct bawah sadar kepadanya untuk segera melepas celana dalamnya.

Aku ingin sekali melihat kemaluan tante Nini saat itu, namun tante Nini tiba-tiba menarik tangan kananku untuk mendarat di kemaluannya. “Alamak …”, pikirku kaget. Ternyata kemaluan/ memek tante Nini mulus sekali. Ternyata semua bulu jembut tante Nini dicukur abis olehnya. Dia menuntun jari tengahku untuk memainkan daging mungil yang menonjol di memeknya. Para pembaca pasti tau nama daging mungil ini yang aku maksudkan itu. Secara umum daging mungil itu dinamakan biji itil. Aku putar-putar itil tante Nini berotasi searah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam. Kini memek tante Nini mulai basah dan licin.

“Dimasss … kamu yah … aaahhhh … kok berani ama tante?” tanya tante Nini terengah-engah.

“Kan tante yang suruh tangan Dimas ke sini?” jawabku.

“Masa sihhh … tante lupa … aahhh Dimasss … Dimasss … kamu kok nakal?” tanya tante Nini lagi.

“Nakal tapi tante bakal suka kan?” candaku gemas dengan tingkah tante Nini.

“Iyaaa … nakalin tante pleasee …” suara tante Nini mulai serak-serak basah.

Aku tetap memainkan itil tante Nini, dan ini membuatnya semakin menggeliat hebat. Tak lama kemudian tante Nini menjerit kencang seakan-akan terjadi gempa bumi saja. Tubuhnya mengejang dan kuku-kuku jarinya sempat mencakar bahuku. Untung saja tante Nini bukan tipe wanita yang suka merawat kuku panjang, jadi cakaran tante Nini tidak sakit buatku. “Dimasss … tante datangggg uhhh oohhh …” erang tante Nini. Aku yang masih hijau waktu itu kurang mengerti apa arti kata ‘datang’ waktu itu.

Yang pasti setelah mengatakan kalimat itu, tubuh tante Nini lemas dan nafasnya terengah-engah. Dengan tanpa di beri aba-aba, aku lepas celana dalamku yang masih saja menempel. Aku sudah lupa sejak kapan batang penisku tegak. Aku siap menikmati tubuh tante Nini, tapi sedikit ragu, karena takut akan ditolak oleh tante Nini. Keragu-raguanku ini terbaca oleh tante Nini. Dengan lembutnya tante Nini berkata, “Dimas, kalo pengen tidurin tante, mendingan cepetan deh, sebelon gairah tante habis. Tuh liat kontol Dimas dah tegak kayak besi. Sini tante pegang apa dah panas.”.

Aku berusaha mengambil posisi diatas tubuh tante. Gaya bercinta traditional. Perlahan-lahan kuarahkan batang penisku ke mulut vagina tante Nini, dan kucoba dorong penisku perlahan-lahan. Ternyata tidak sulit menembus pintu kenikmatan milik tante Nini. Selain mungkin karena basahnya dinding-dinding memek tante Nini yang memuluskan jalan masuk penisku, juga karena mungkin sudah beberapa batang penis yang telah masuk di dalam sana.

“Uhhh … ohhh … Dimasss … ahhh …” desah tante Nini.

Aku coba mengocok-kocok memek tante Nini dengan penisku dengan memaju-mundurkan pinggulku. Tante Nini terlihat semakin ‘horny’, dan mendesah tak karuan. “Dimasss … Dimasss … aduhhh Dimasss … geliiii tante … uhhh … ohhhh …” desah tante Nini. Di saat aku sedang asyik memacu tubuh tante Nini, tiba-tiba aku disadarkan oleh permintaan tante Nini, sehingga aku berhenti sejenak.

“Dimasss … kamu dah mau keluar belum … ” tanya tante Nini.

“Belum sih tante … mungkin beberapa saat lagi …

” jawabku serius.

“Nanti dikeluarin di luar yah, jangan di dalam.

Tante mungkin lagi subur sekarang, dan tante lupa suruh kamu pake pengaman. Lagian tante ngga punya stock pengaman sekarang. Jadi jangan dikeluarin di dalam yah.” pinta tante Nini.

“Beres tante.” jawabku.

“Ok deh … sekarang jangan diam … goyangin lagi dong …” canda tante Nini genit.

Tanpa menunda banyak waktu lagi, aku lanjutkan kembali permainan kami. Aku bisa merasakan memek tante Nini semakin basah saja, dan aku pun bisa melihat bercak-bercak lendir putih di sekitar bulu jembutku. Aku mulai berkeringat di punggung belakangku. Muka dan telingaku panas. Tante Nini pun juga sama. Suara erangan dan desahan-nya makin terdengar panas saja di telingaku. Aku tidak menyadari bahwa aku sudah berpacu dengan tante Nini 20 menit lama-nya. Tanda-tanda akan adanya sesuatu yang bakalan keluar dari penisku semakin mendekat saja.

“Dimasss … ampunnn Dimasss … kontolnya kok kayak besi aja … ngga ada lemasnya dari tadi… tante geliii banget nihhh …” kata tante Nini. “Tante … Dimasss dah sampai ujung nih …” kataku sambil mempercepat goyangan pinggulku. Puting tante Nini semakin terlihat mencuat menantang, dan kedua payudara pun terlihat mengeras. Aku mendekatkan wajahku ke wajah tante Nini, dan bibir kami saling berciuman. Aku julur-julurkan lidahku ke dalam mulutnya, dan lidah kami saling berperang di dalam. Posisi bercinta kami tidak berubah sejak tadi. Posisiku tetap di atas tubuh tante Nini.

Aku percepat kocokan penisku di dalam memek tante Nini. Tante Nini sudah menjerit-jerit dan meracau tak karuan saja. “Dimasss … tante datangggg … uhhh …ahhhhhh …” jerit tante Nini sambil memeluk erat tubuhku. Ini pertanda tante Nini telah ‘orgasme’. Aku pun juga sama, lahar panas dari dalam penisku sudah siap akan menyembur keluar. Aku masih ingat pesan tante Nini agar spermaku dilepas diluar memek tante Nini

“Tante … Dimassss datangggg …” jeritku panik. Kutarik penisku dari dalam memek tante Nini, dan penisku memuncratkan spermanya di perut tante Nini. Saking kencangnya, semburan spermaku sampai di dada dan leher tante Nini. “Ahhh … ahhhh … ahhhh …” suara jeritan kepuasanku.

“Idihhh … kamu kecil-kecil tapi spermanya banyak bangettt sih …” canda tante Nini. Aku hanya tersenyum saja. Aku tidak sempat mengomentari candaan tante Nini. Setelah semua sperma telah tumpah keluar, aku merebahkan tubuhku di samping tubuh tante Nini. Kepalaku masih teriang-iang dan nafasku masih belum stabil. Mataku melihat ke langit- langit apartment tante Nini. Aku baru saja menikmati yang namanya surga dunia.

Tante Nini kemudian memelukku manja dengan posisi kepalanya di atas dadaku. Bau harum rambutnya tercium oleh hidungku. “Dimas puas ngga?” tanya tante Nini.

“Bukan puas lagi tante … tapi Dimas seperti baru saja masuk ke surga” jawabku.

“Emang memek tante surga yah?” canda tante Nini.

“Boleh dikata demikian.” jawabku percaya diri.

“Kalo tante puas ngga?” tanyaku penasaran.

“Hmmm … coba kamu pikir sendiri aja … yang pasti memek tante sekarang ini masih berdenyut-denyut rasanya. Diapain emang ama Dimas?” tanya tante Nini manja. “Anuu … Dimas kasih si Dimas Junior … tuh tante liat jembut Dimas banyak bercak-bercak lendir. Itu punya dari memek tante tuh. Banjir keluar tadi.” kataku.

“Idihhh … mana mungkin …” bela tante Nini sambil mencubit penisku yang sudah mulai loyo.

“Dimas sering-sering datang ke rumah tante aja. Nanti kita main poker lagi. Mau kan?” pinta tante Nini. “Sippp tante.” jawabku serentak girang. Malam itu aku nginap di rumah tante Nini. Keesokan harinya aku langsung pulang ke rumah. Aku sempat minta jatah 1 kali lagi dengan tante Nini, namum ajakanku ditolak halus olehnya karena alasan dia ada janji dengan teman-temannya. Sejak saat itu aku menjadi teman seks gelap tante Nini tanpa sepengetahuan orang lain terutama ayah dan ibu.

Tante Nini senang bercinta yang bervariasi dan dengan lokasi yang bervariasi pula selain apartemennya sendiri. Kadang bermain di mobilnya, di motel kilat yang hitungan charge-nya per jam, di ruang VIP spa kecantikan ibuku (ini aku berusaha keras untuk menyelinap agar tidak diketahui oleh para pegawai di sana). Tante Nini sangat menyukai dan menikmati seks. Menurut tante Nini seks dapat membuatnya merasa enak secara jasmani dan rohani, belum lagi seks yang teratur sangatlah baik untuk kesehatan. Dia pernah menceritakan kepadaku tentang rahasia awet muda bintang film Hollywood tersohor bernama Elizabeth Taylor, yah jawabannya hanya singkat saja yaitu seks dan diet yang teratur.

Tante Nini paling suka ‘bermain’ tanpa kondom. Tapi dia pun juga tidak ingin memakai sistem pil sebagai alat kontrasepsi karena dia sempat alergi saat pertama mencoba minum pil kontrasepsi. Jadi di saat subur, aku diharuskan memakai kondom. Di saat setelah selesai masa menstruasinya, ini adalah saat di mana kondom boleh dilupakan untuk sementara dulu dan aku bisa sepuasnya berejakulasi di dalam memeknya. Apabila di saat subur dan aku/tante Nini lupa menyetok kondom, kita masih saja nekat bermain tanpa kondom dengan berejakulasi di luar (meskipun ini rawan kehamilannya tinggi juga).

Hubungan gelap ini sempat berjalan hampir 4 tahun lamanya. Aku sempat memiliki perasaan cinta terhadap tante Nini. Maklum aku masih tergolong remaja/pemuda yang gampang terbawa emosi. Namun tante Nini menolaknya dengan halus karena apabila hubunganku dan tante Nini bertambah serius, banyak pihak luar yang akan mencaci-maki atau mengutuk kami. Tante Nini sempat menjauhkan diri setelah aku mengatakan cinta padanya sampai aku benar-benar ‘move on’ dari-nya. Aku lumayan patah hati waktu itu (hampir 1.5 tahun), tapi aku masih memiliki akal sehat yang mengontrol perasaan sakit hatiku. Saat itu pula aku cuti ‘bermain’ dengan tante Nini.

Saat ini aku masih berhubungan baik dengan tante Nini. Kami kadang-kadang menyempatkan diri untuk ‘bermain’ 2 minggu sekali atau kadang-kadang 1 bulan sekali. Tergantung dari mood kami masing-masing. Tante Nini sampai sekarang masih single. Aku untuk sementara ini juga masih single. Aku putus dengan pacarku sekitar 6 bulan yang lalu. Sejak putus dengan pacarku, tante Nini sempat menjadi pelarianku, terutama pelarian seks. Sebenarnya ini tidak benar dan kasihan tante Nini, namun tante Nini seperti mengerti tingkah laku lelaki yang sedang patah hati pasti akan mencari seorang pelarian. Jadi tante Nini tidak pernah merasa bahwa dia adalah pelarianku, tapi sebagai seorang teman yang ingin membantu meringkankan beban perasaan temannya