-Kisah Taro – Godaan Janda Panas -Kisah Taro-

TAROSLOT Godaan Janda Panas, Namaku Yudha, sungguh pengalamanku kali ini sangat konyol sekali dan sangat tak pernah aku duga dan aku rencanakan. Semua seakan terjadi karena waktu yang tepat dan mungkin karena keberuntungan yang berpihak kepadaku karena banyak yang mengejarnya namun tak ada satupun yang diterimanya. Sebut saja namnya Cindy. Janda kembang sebelah rumah yang sangat menggoda. Tubuhnya sangat seksi sekali, payudaranya montok, pantatnya yang bahenol, dCindymbah dengan wajahnya yang sangat menggairahkan membuat orang-orang dikomplek tempat tinggalku selalu mengejar-ngejar cintanya. Namun sayang dari semua yang mengejarnya tidak ada yang bisa mendapatkannya.


Karena umurku yang masih muda, aku memanggilnya tante Cindy. Memang tante Cindy ini jika dirumah dia selalu berpakaian sangat menarik. Dengan kaos strit dan rok pendek membuat semua mata lelaki melihatnya. Meski sudah mempunyai satu anak, tubuh tante Cindy masih sangat bahenol dan terawatt dengan kulitnya yang putih bersih. Tante Cindy mempunyai usaha warung kecil-kecilan dan menyediakan kopi juga. Sehingga setiap malam warungnya selalu dipenuhi oleh orang-orang tua yang betah memandangi tubuh seksi tante Cindy itu. Kalau aku pas beli rokok diwarung tante Cindy, aku pun juga melirik tubuh bahenol tante Cindy, sungguh menggoda sekali.
Hingga akhirnya suatu malam hujan turun sangat lebat sekali. Aku saat itu sedang santai dikamar sambil dengerin music dan bermain game, teman game ku hanyalah rokok. Ketika aku mengambil bungkus rokokku, ternyata isi rokokku sudah habis lalu dengan cepat aku melihat jam. Dan waktu itu waktu menunjukkan jam 9 malam hujanpun sudah mukai reda, segera aku mengambil uang dan segera berlari menuju ke warung tante Cindy. Setelah sampai diwrung tante Cindy, terlihat warungnya sangat sepi sekali gak seperti biasanya yang sangat ramai dengan pembeli. Mungkin karena hujan tadi jadi para mata keranjang yang biasa nongkrong di warung Cindy pada males keluar. Dan aku panggil-panggil tante Cindy.
“Tante.., Tante.., Dik Krisna.., Dik Krisna”, lho kok kosong, warung ditinggal sepi seperti ini, kali saja lupa nutup warung.
Ah kucoba panggil sekali lagi, “Permisi.., Tante Cindy?”.
“Oh ya.., tungguu”, Ada suara dari dalam. Wah jadi deh beli rokok akhirnya.

Yang keluar ternyata Tante Cindy, hanya menggunakan handuk yang dililitkan di dada, jalan tergesa-gesa ke warung sambil mengucek-ngucek rambutnya yang kelihatannya baru selesai mandi juga habis keramas.

“Oh.., maaf Tante, Saya mau mengganggu nich.., Saya mo beli rokok gudang garam inter, lho Dik Krisna mana?
“O.., Krisna sedang dibawa ama kakeknya.., katanya kangen ama cucu.., maaf ya Mas Yudha Tante pake’ pakaian kayak gini.. baru habis mandi sich”.

“Tidak apa-apa kok Tante, sekilas mataku melihat badan yang lain yang tidak terbungkus handuk.., putih mulus, seperti masih gadis-gadis, baru kali ini aku lihat sebagian besar tubuh Tante Cindy, soalnya biasanya Tante Cindy selalu pakai baju kebaya. Dan lagi aku baru sadar dengan hanya handuk yang dililitkan di atas dadanya berarti Tante Cindy tidak memakai BH. Pikiran kotorku mulai kumat.

“Malam gini kok belum tutup Tante..??”
“Iya Mas Yudha, ini juga Tante mau tutup, tapi mo pakek pakaian dulu?
“Oh biar Saya bantu ya Tante, sementara Tante berpakaian”, kataku. Masuklah aku ke dalam warung, lalu menutup warung dengan rangkaian papan-papan.

“Wah ngerepoti Mas Yudha kata Tante Cindy.., sini biar Tante ikut bantu juga”. Warung sudah tertutup, kini aku pulang lewat belakang saja.
“Trimakasih lho Mas Yudha..?”.
“Sama-sama..”kataku.
“Tante saya lewat belakang saja”.

Saat aku dan Tante Cindy berpapasan di jalan antara rak-rak dagangan, badanku menubruk tante, tanpa diduga handuk penutup yang ujung handuk dilepit di dadanya terlepas, dan Tante Cindy terlihat hanya mengenakan celana dalam merah muda saja. Tante Cindy menjerit sambil secara reflek memelukku.
“Mas Yudha.., tolong ambil handuk yang jatuh terus lilitkan di badan Tante”, kata tante dengan muka merah padam. Aku jongkok mengambil handuk tante yang jatuh, saat tanganku mengambil handuk, kini di depanku persis ada pemandangan yang sangat indah, celana dalam merah muda, dengan background hCindym rambut-rambut halus di sekCindyr vaginanya yang tercium harum. Kemudian aku cepat-cepat berdiri sambil membalut tubuh tante dengan handuk yang jatuh tadi. Tapi ketika aku mau melilitkan handuk tanpa kusadari Penisku yang sudah bangun sejak tadi menyentuh tante.


“Mas Yudha.., Penisnya bangun ya..?”.
“Iya Tante.., ah jadi malu Saya.., habis Saya lihat Tante seperti ini mana harum lagi, jadi nafsu Saya Tante..”.
“Ah tidak apa-apa kok Mas Yudha itu wajar..”.
“Eh ngomong-ngomong Mas Yudha kapan mo nikah..?”.
“Ah belum terpikir Tante..”.
“Yah.., kalau mau nikah harus siap lahir batin lho.., jangan kayak mantan suami Tante.., tidak bertanggung jawab kepada keluarga.., nah akibatnya sekarang Tante harus bersetatus janda. Gini tidak enaknya jadi janda, malu.., tapi ada yang lebih menyiksa Mas Yudha.. kebutuhan batin..”.
“Oh ya Tante.., terus gimana caranya Tante memenuhi kebutuhan itu..”, tanyaku usil.

“Yah.., Tante tahan-tahan saja..”.
Kasihan.., batinku.., andaikan.., andaikan.., aku diijinkan biar memenuhi kebutuhan batin Tante Cindy.., ough.., pikiranku tambah usil.
Waktu itu bentuk sarungku sudah berubah, agak kembung, rupanya tante juga memperhatikan.
“Mas Yudha Penisnya masih bangun ya..?”.
Aku cuma megangguk saja, terus sangat di luar dugaanku, tiba-tiba Tante Cindy meraba Penisku.
“Wow besar juga Penismu, Mas Yudha.., Penisnya sudah pernah ketemu sarangnya belom..?”.
“Belum..!!”, jawabku bohong sambil terus diraba turun naik, aku mulai merasakan kenikmatan yang sudah lama tidak pernah kurasakan.

“Mas.., boleh dong Tante ngeliatin Penismu bentarr saja..?”, belum sempat aku menjawab, Tante Cindy sudah menarik sarungku, praktis tinggal celana dalamku yang tertinggal plus kaos oblong.
“Oh.., sampe’ keluar gini Mas..?”.
“Iya emang kalau Penisku lagi bangun panjangnya suka melewati celana dalam, Aku sendiri tidak tahu persis berapa panjang Penisku..?”, kataku sambil terus menikmati kocokan tangan Tante Cindy.
“Wah.., Tante yakin, yang nanti jadi istri Mas Yudha pasti bakal seneng dapet suami kaya Mas Yudha..”, kata tante sambil terus mengocok Penisku. Oughh.., nikmat sekali dikocok tante dengan tangannya yang halus kecil putih itu. Aku tanpa sadar terus mendesah nikmat, tanpa aku tahu, Tante Cindy sudah melepaskan lagi handuk yang kulilitkan tadi, itu aku tahu karena Penisku ternyata sudah digosok-gosokan diantara buah dadanya yang tidak terlalu besar itu.
“Ough.., Tante.., nikmat Tante.., ough..”, desahku sambil bersandar memegangi dinding rak dagangan, kali ini tante memasukkan Penisku ke bibirnya yang kecil, dengan buasnya dia keluar-masukkan Penisku di mulutnya sambil sekali-kali menyedot.., ough.., seperti terbang rasanya. Kadang-kadang juga dia sedot habis buah salak yang dua itu.., ough.., sesshh.

Aku kaget, tiba-tiba tante menghentikan kegiatannya, dia pegangi Penisku sambil berjalan ke meja dagangan yang agak ke sudut, Tante Cindy naik sambil nungging di atas meja membelakangiku, sebongkah pantat terpampang jelas di depanku kini.

“Mas Yudha.., berbuatlah sesukamu.., cepet Mas.., cepet..!”.

Tanpa basa-basi lagi aku tarik celana dalamnya selutut.., woow.., pemandangan begini indah, vagina dengan bulu halus yang tidak terlalu banyak. Aku jadi tidak percaya kalau Tante Cindy sudah punya anak, aku langsung saja mejilat vaginanya, harum, dan ada lendir asin yang begitu banyak keluar dari vaginanya. Aku lahap rakus vagina tante, aku mainkan lidahku di clitorisnya, sesekali aku masukkan lidahku ke lubang vaginanya.
“Ough Mas.., ough..”, desah tante sambil memegangi susunya sendiri.
“Terus Mas.., Maas..”, aku semakin keranjingan, terlebih lagi waktu aku masukkan lidahku ke dalam vaginanya, ada rasa hangat dan denyut-denyut kecil semakin membuatku gila.
Kemudian Tante Cindy membalikkan badannya telentang di atas meja dengan kedua paha ditekuk ke atas.

“Ayo Mas Yudha.., Tante sudah tidak tahan.., mana Penismu Mas.. Penismu sudah pengin ke sarangnya.., wowww.., Mas Yudha.., Penis Mas Yudha kalau bangun dongak ke atas ya..?”. Aku hampir tidak dengar komentar Tante Cindy soal Penisku, aku melihat pemandangan demikian menantang, vagina dengan sedikit rambut lembut, dibasahi cairan harum asin demikian terlihat mengkilat, aku langsung tancapkan Penisku dibibir vaginanya.

“Aughh..”, teriak tante.
“Kenapa Tante..?”, tanyaku kaget.
“Udahlah Mas.., teruskan.., teruskan..”, aku masukkan kepala Penisku di vaginanya, sempit sekali.
“Tante.., sempit sekali Tante.?”.
“Tidak apa-apa Mas.., terus saja.., soalnya sudah lama sich Tante tidak ginian.., ntar juga nikmat..”.
Yah.., aku paksakan sedikit demi sedikit.., baru setengah dari Penisku amblas.., Tante Cindy sudah seperti cacing kepanasan gelepar ke sana ke mari.
“Augh.., Mas.., ouh.., Mas.., nikmat Mas.., terus Mas.., oughh..”.

Begitu juga aku.., walaupun Penisku masuk ke vaginanya cuma setengah, tapi sedotannya oughh luar biasa.., nikmat sekali. Semakin lama gerakanku semakin cepat. Kali ini Penisku sudah amblas dimakan vagina Tante Cindy. Keringat mulai membasahi badanku dan badan Tante Cindy. Tiba-tiba tante terduduk sambil memelukku, mencakarku.

“Oughh Mas.., ough.., luar biasa.., oughh.., Mas Yudha..”, katanya sambil merem-melek.
“Kayaknya ini yang namanya orgasme.., ough..”, Penisku tetap di vagina Tante Cindy.
“Mas Yudha sudah mau keluar ya..?”. Aku menggeleng. Kemudian Tante Cindy telentang kembali, aku seperti kesetanan menggerakkan badaku maju mundur, aku melirik susunya yang bergelantungan karena gerakanku, aku menunduk dan kucium putingnya yang coklat kemerahan. Tante Cindy semakin mendesah, “Ough.., Mas..”, tiba-tiba Tante Cindy memelukku sedikit agak mencakar punggungku.

“Oughh Mas.., aku keluar lagi..”, kemudian dari kewanitaannya aku rasakan semakin licin dan semakin besar, tapi denyutannya semakin terasa, aku dibuat terbang rasanya. Ach rasanya aku sudah mau keluar, sambil terus goyang kutanya Tante Cindy.
“Tante.., Aku keluarin dimana Tante..?, di dalam boleh nggak..?”.
“Terrsseerraah..”, desah Tante Cindy. Ough.., aku percepat gerakanku, Penisku berdenyut keras, ada sesuatu yang akan dimuntahkan oleh Penisku. Akhirnya semua terasa enteng, badanku serasa terbang, ada kenikmatan yang sangat luar biasa. Akhirnya spermaku aku muntahkan dalam vagina Tante Cindy, masih aku gerakkan badanku rupanya kali ini Tante Cindy orgasme kembali, dia gigit dadaku.
“Mas Yudha.., Mas Yudha.., hebat Kamu Mas”.

Aku kembali kenakan celana dalam serta sarungku. Tante Cindy masih tetap telanjang telentang di atas meja.

“Mas Yudha.., kalau mau beli rokok lagi yah.., jam-jam begini saja ya.., nah kalau sudah tutup digedor saja.., tidak apa-apa.., malah kalau tidak digedor Tante jadi marah..”, kata tante menggodaku sambil memainkan puting dan clitorisnya yang masih nampak bengkak.

“Tante ingin Mas Yudha sering bantuin Tante tutup warung”, kata tante sambil tersenyum genit. Lalu aku pulang.., baru terasa lemas sakali badanku, tapi itu tidak berarti sama sekali dibandingkan kenikmatan yang baru kudapat. Keesokan harinya ketika aku hendak berangkat ke kantor, saat di depan warung Tante Cindy, aku di panggil tante.

“Rokoknya sudah habis ya.., ntar malem beli lagi ya..?”, katanya penuh pengharapan, padahal pembeli sedang banyak-banyaknya, tapi mereka tidak tahu apa maksud perkataan Tante Cindy tadi, akupun pergi ke kantor dengan sejuta ingatan kejadian kemarin malam.

Kisah Taro – Diajari Sex Sama Tante Sangean

TAROSLOT Diajari Sex Sama Tante Sangean, Saat ini tinggal seorang karyawan yg baru bekerja di kota. Pemuda itu ganteng namun pendiam. aku lihat dari bodinya sepertinya dia aktif olah raga.Karena aku juga sering lihat dia pulang memakai celana pendek dan sepatu olahraga. Pagi ini dia terlihat habis olahraga jadi pasti di kamarnya dia sedang mandi. penghuni kamar lain pulang kampung karena yg lain mahasiswa pulang liburan. Jadi kami hanya berdua. Wahhh …. kesempatan nih.

Karena hari ini dirumah sepi membuat diriku makin kesepian tdk ada teman bicara. Sopir dan pembantuku pulang karena ada keperluan pribadi. Sedangkan tukang kebunku tdk menginap karena rumah dia dekat dengan rumahku. Aku tdk keberatan mereka pulang karena masih ada anak kost yg tinggal jadi tdk ada masalah aku sendirian. aku Penasaran dan ingin cari teman obrolan. aku cari alasan untuk ketemu pria itu, aku iseng dan bertanya tentang laptopku. Maka aku menuju ke kamarnya.

Karena di rumah sepi dan lagi santai aku hanya mengenakan lingerie warna hitam kesukaanku. Jika dilihat pasti kelihatan dalamannya.pria manapun yg melihat pasti akan terangsang. Aku tak ambil pusing. Jika dia memang pri sejati tak ada salahnya bercinta dengan pemuda ini. Perjaka lagi. hehehe .. senyumku dalam hati. Ternyata pintunya kamarnya tdk terkunci. Pelan-pelan kuketuk pintunya kubuka pintunya dan akupun masuk dengan rasa penasaran.

Rupanya dia sedang di kamar mandi dan dia tdk menyadari kehadiranku. Kemudian aku masuk. Terlihat dia sedang berdiri menghadap bak mandi. Tubuhnya dalam keadaan telanjang sepertinya mau mandi. Secara keseluruhan dia terlihat gagah. Akhirnya kudatangi dia. Terlihat matanya terpejam menikmati apa yg sedang dilakukannya. Dari gerakan pada lengannya kutahu dia sedang mengocok ‘penis’nya. Segera kutujukan mataku ke arah selangkangannya.

Cerita Sex Diajari Sex Sama Tante Sangean
Apa yg kulihat saat itu bikin aku kagum, bahkan membuat nafasku sesak tersengal-sengal. Tangannya sedang menggenggam ‘penisnya’nya, yg kelihatan besar dan panjang sekali. Ujung kepala ‘penis’nya bulat, terlihat keras dan mengkilat. Seperti orangnya warnanya juga cokelat tua agak kehitam-hitaman. Dia mengocok-ngocok ‘penis’nya yg mengagumkan itu. Rupanya dia sedang mandi dan membersihkan penisnya. woww ini gua suka, lelaki yg rajin membersihkan penisnya. Gerakan membersihkan penisnya seperti masturbasi membuat aku kedalam khayalan kenikmatan. Dan ku juga terbawa untuk memejamkan mataku. Terbayangkan olehku hal yg tdk-tdk yg juga membuatku terangsang. Jadi ingin aku merasakannya. ahhhh pasti nikmat.

Kurasa sesuatu yg menggelegak dalam diriku. Sekali lagi aku sampai menelanludah. Lalu kuberanikan diriku untuk menyapanya, …

“Randi Besar amat sih penismu?” Dia terlihat sangat terkejut. Tersipu-sipu ia berkata, …
“Aduh Tante kok ada di sini … !” Segera kutenangkan dia, …
“Gpp, Gpp kok.” Lalu aku mendekati dia sambil mengulurkan tanganku ke arah ‘penisnya’ aku berkata, …
“Coba Tante lihat dong! Ukurannya kok sampai segede ini sih?” Malu-malu dia berusaha menghindar, tapi terpegang juga olehku ‘barang kepunyaan’nya.

Setelah terpegang dia tdk terus berontak, malah dibiarkannya aku mengusap-usap ‘alat kejantanan’nya itu. Setelah aku usap-usap dia terlihat sudah mulai mampu menguasai diri lagi. Malah rupanya keberaniannya timbul. Dengan gaya lugunya dia bertanya, …

“tangan tante lembut sekali”
“Eh ngomong-ngomong mau diterusin nggak?” Dengan manis dan lugu bengong, …
“setengah bertanya”Maksud Tante.”
“Mau saya bantuin nggak?” Terlongo dia memandangku dan bertanya, …
“Emangnya bantu apa tante?” Sambil tersenyum genit aku berkata kepadanya, …
“Kalau kamu mau, tak bantu bersihin penismu … !” Bukan pakai sabun, tapi pakai lidah tante. Dijamin enak loh …. kataku.

Dia tdk perlu menjawabnya toh tetap aja aku akan memaksanya. Karena aku sudah memegang penisnya. Lalu kulepas dasterku.

“Kebetulan aku belum mandi, sekalian mandi disini boleh dunk”. Mandi asik bareng dia pasti asik.
“Kamu mau aku ajarin nggak?” kataku setengah bertanya. Kalaupun di bilang tdk mau, tetap akan aku paksa. Karena aku sudah tak tahan lagi.
“Ajarin apa tante” …Tak perlu aku jawab akhirnya kugarap penisnya
“Aduh tante, geli banget dan enakkk!” Erang Randi.
“Panggil aja aku Neng aja ya”. Kedua lengannya mengencang menygga tubuhnya, sampai terlihat otot-ototnya menonjol gagah.
“Randi! Randi! Besar amat ya kepunyaan kamu ini, kataku.

Beberapa saat hening tanpa ada suara, sementara aku terus mengocok-ngocok lembut ‘barang kepunyaan’ Randi. Sampai akhirnya terdengar lagi Randi bertanya, …

“Tante, katanya kalau orang bule seneng ngemutin pake mulut yah?” Pertanyaan ini kurasa semakin menjurus dan membuatku terusik oleh keinginan terpendam yg ada di hatiku.

Dengan singkat kujelaskan padanya, …

“Ah bukan orang bule aja, orang Indonesia juga mau.” Emang kamu pikir aku nggak mau.

Bodohlah aku jika tdk mau melumat penismu. Perjaka lagi. Ya iyalah …. rasanya beda gitu loh …. yg biasa aku pegang …. Berkahku hari ini aku sebentar lagi merasakan sperma perjaka …. woowwwww … pasti nikmat … Sambil sesekali penisnya aku cepit dengan susuku dan kugesek-kesekan sambil kuciumi dan kujilati ujung penisnya.

“Sarat sebagai laki-laki ya ITU-nya bisa bangun, besar, panjang, keras samakuat.” AKu sedikit menggurui. Kembali Randi nampak bersemangat, …
“Oh kalau itu sih Randi mampu … Aku membisikkan kesediaanku. Lalu Randi berkata dengan penuh keseriusan, …
“Aduh mau tante, !” Pada saat bibirku mendarat di atas ‘kepala kemaluan’nya dan mengecupnya Randi mendesah, …
“Aduh geli tante, enak.” Apalagi waktu mulai kujilat-jilat dengan lidahku, ia betul-betul merasakan nikmatnya.

Tubuhnya mengejang keras, …

“Aduh Tante geli sekali.” Begitu kumasukkan ‘ujung kemaluan’nya yg seperti ‘topi baja’ itu ke mulutku, lalu mulai aku kulum, Randi mengerang panjang. Karena keenakan dia sampai menekan kepalaku ke bawah. Dipenuhi oleh ‘ukuran kejantanan’ lelaki yg sebesar itu aku sampai sulit bernafas. Untung aku sudah cukup berpengalaman dalam hal ’seks oral,’ sehingga dengan mudah aku bisa menyesuaikan gerakan bibir, lidah dan mulutku.

Ketika ujung ‘tongkat kejantanan’nya menyentuh langit-langit mulutku, aku merasakan lonjakan gairah yg membawa nikmat.Manis sekali anak ini, akupun jadi semakin menyukainya. Langsung kuperhebat emutanku, sampai aku sendiri semakin terangsang. Sewaktu aku sudah mulai hanyut, ternyata masih juga kudengar permintaan Randi. “Neng,” … panggilnya, … “Tante.”

Karena sudah terangsang dari tadi, terutama setelah mulai mengemut ‘penisnya’, beberapa usapan saja sudah cukup untuk membawaku ke puncak rasa jasmaniku. Aku mengaduh, merintih dan mengerang sambil terus menjilati ‘barang kepunyaan’ Randi. Laki-laki itu sampai melihat aku dengan pandangan agak heran. Tapi tdk kuperdulikan lagi dirinya. Terus aku emuti ‘penis’ Randi di mulutku, sampai gelora rasaku mereda. Setelah itu yg aku sadar adalah betapa pegalnya rahang mulutku, karena dari tadi mengemuti kepunyaan Randi dengan tanpa henti.

Sedikit-sedikit mulai ada rasa jengkel juga karena daya tahan kejantanan lelaki itu kuat sekali. Hampir aku sentak dia ketika sekali lagi kudengar suaranya berbicara kepadaku.

“aaahhhh,” … katanya, …
”tante.”
“Saya hampir keluar tante.” Rasa gairah semakin merangsang diriku, semakin keras juga aku mengemut dan mengisap ‘alat kemaluan’ Randi.

Hingga akhirnya seluruh tubuh Randi mengejang keras, begitu juga batang kejantanannya di mulutku.

“Ahh … ahh … tante … tante … ahh … Aduhhh … aaahhhhh …,” … Randi mengerang keras dan panjang.

Rupanya dia sedang mengalami puncak kenikmatannya di mulutku. Semburan demi semburan sperma Randi memasuki rongga mulutku. Inilah sperma rasa perjaka, benar-benar nikmat apalagi masih hangat.

Banyak sekali, kental, dan asin rasanya. Supaya tdk terselak kutelan sebisa-bisanya. Tapi setelah aku tdk tahan lagi kubiarkan sebagian tertumpah dari mulutku dan terjatuh ke tubuh Randi. Kujilati sperma yg menempel di tubuhnya hingga tak tersisa. Beberapa saat kemudian keadaan mulai mereda. Kudengar suara nafas Randi lembut. Alat ‘kejantanan’nya yg masih berada dalam genggamanku ternyata masih keras juga. Sengaja tdk aku keluarkan semua spermanya agar dapat menikmati lebih lama di vaginaku.

Ber-oral seks di kamar mandi membuat kami kedinginan aku merasakan sperma pemuda lebih nikmat menghilangan rasa dingin. Penisnya masih aja tetap ngaceng sehingga ini membuat aku ingin menungganginya dan memasukkan dalam vagina. Lalu kuambil handuk yg sudah kubasahi dengan air panas dan kubersihkan seluruh tubuhnya.

Kutarik tangannya dan menuntunnya kembali ke kamar tidur. Kuarahkan supaya ia duduk di atas ranjang, lalu aku menelungkup di hadapannya. Kedua tanganku mulai mengusap-usap ‘batang kejantanan’ Randi. Ukurannya memang luar biasa. Tadi dalam keadaan Randi berdiri, kalau ‘batang keras’nya ditegakkan sepertinya panjangnya sampai ke pusarnya. Sekarang dalam keadaan dia duduk panjangnya jelas meliwati pusarnya itu.

Bibirnya kukulum,

”Hmmmhhhh… hmmhhhhhh…” dia mendesah-desah.

Setelah puasmelumat bibir dan lidahnya, aku mulai bergerak ke bawah, menciumi dagunya, lalu lehernya makin kebawah lalu kuciumi dadanya.

“Hmmmhhhhhh… aduuhhh enak ..” rintihnya.

Dia terus mendesah sementara aku mulai menciumi perutnya, lalu pusarnya, sesekali dia berteriak kecil kegelian. Akhirnya penisnya yg sudah ngaceng berat kupegang dan kukocok-kock,

“Ahhhhh… Hhhh…. Hmmhmh… Ohhh …” dia cuman bisa mendesah doang. penisnya langsung kukenyot-kenyot, sementara dia meremas-remas rambutku saking enaknya,
“Ehmm… Ehmm…” Mungkin sekitar 5 menitan aku ngemut penisnya, kemudian aku bilang,
“Randi… sekarang giliran kamu yach?” Gantian apa tante? Dia setengah tersentum. Gantian jilati vaginau” kataku.

Dia cuma tersenyum, lalu bangkit sedangkan aku sekarang yg ganti tiduran. Dia mulai nyiumin bibirku. kemudian mulai menciumi leherku sementara tangannya meraba-raba toketku dan diremasnya.

“Hmhmhhm… Hmhmhmh…” ganti aku yg mendesah keenakan.

Apalagi ketika dia menjilati pentilku yg tebal dan berwarna coklat tua. Setelah puas melumat pentilku bergantian, dia mulai menjilati perutku dan kemudian langsung menciumi vaginaku dengan penuh napsu, otomatis pahaku mengangkang supaya dia bisa mudah menjilati vagina dan it ilku.

“Ahh.. Ahhhh…” aku mengerang dan mendesah keras keenakan. Sesekali kudengar “slurrp… slurrp…” dia menyedot vaginaku yg sudah mulai basah itu.
”Ahhhh… om… Enak …” desahan ku semakin keras saja karena merasa nikmat, seakan tdk peduli kalau terdengar orang di luar. Napsuku sudah sampe ubun-ubun, dia kutarik untuk segera menancapkan penis besarnya di vaginaku yg sudah gatel sekali rasanya, pengen digaruk pake penis.

Tak sabar aku melihat, segera aku pingin merasakan nikmatnya penis gedenya. Kemudian aku pegang penisny da kumasukkan ke dalam vagina dan setelah itu kunaiki dia.

Auwwww …… luar biasa enaknyaaa …. Ahhhhhhh … setengah berteriak aku merasakan kenikmatan. Sambil duduk di ujung tempat tidur. Kugenjot vaginau dan Aksiku kubarengi dengan teriakan-teriak keras khas kenikmatan yg membuat aku mandi keringat.

Lama di atas staminaku drop juga, lalu kumimta dia ganti posisi. Kucabut penisnya kemudian aku terlentang. Pelan-pelan dia memasukkan penisnya ke dalam vaginaku dengan satu enjotan keras dia menancapkan seluruh penisnya dalam vaginaku.

“Uh… uhhh…. Ahhhhhhh…nikmat banget” desahku ketika dia mulai asyik menggesek-gesekkan penisnya dalam vaginaku.

Aku menggoyang pinggulku seirama dengan keluar masuknya penisnya di vaginaku. Dia mempercepat gerakannya. Gak lama dienjot aku sudah merasa mau nyampe,

“Ah…… sepertinya mau… ahhh…” dia malah mempergencar enjotan penisnya divaginaku,
“Bareng nyampenya ya, aku juga dah mau keluar”, katanya terengah.

Kakiku kunaikkan ke pundaknya yg kokoh hingga penisnya terasa mentok menyentuh rahimku. Nikmat yg kurasakan sungguh luar biasa. Dari penyebab awalnya dimana norma sopan dan adab tak lagi dijadikan batasan membuat aku juga bisa berlaku saenakku, kini kurenggut kepala nya yg berambut cepak itu. Kudekatkan ke wajahku dan kukenyoti bibirnya sambil kukasari kepalanya. Vaginaku yg gatalnya semakin nggak ketulungan membuat aku jadi buas, binal dan liar… suatu peristiwa yg tak pernah terjadi saat aku bersanggama dengan suamiku selama ini. Mungkin ini pengaruh dari tubuhnya yg atletis itu, atau aroma keringatnya yg maskulin itu, atau nikmatnya dientot dengan penisnya yg dahsyat itu? aku tak tahu….

Aku menggelinjang-gelinjang dengan sangat hebatnya. Aku berteriak histeris tertahan sebagai wujud pelampiasan nafsu birahiku yg tak terkendali ini. Aku ingin dipuaskan sejadi-jadinya. Aku berguling ke atas. Dengan rambutku yg telah lepas terurai dari ikatannya dan dengan keringat yg semakin membasah mengucur dari tubuhku, aku tumpakin tubuh nya. Aku desakkan habis-habisan vaginaku ke penisnya untuk menggaruk lebih keras kegatalan birahi di dalamnya. Aku sangat gelisah dan resah menunggu hadirnya orgasmeku.

Setiap kali aku mendongak dan menyibakkan rambutku kemudian kembali menunduk histeris. Tangan-tanganku mencekal bukit otot di dadanya hingga kuku-kukuku menancap dalam ke dagingnya. Randi seakan tak mau kalah. Dia membenamkan wajah tampannya ke payudaraku untuk menyusui kedua belah payudaraku yg ranum itu sepuasnya. Sementara di bawah sana, rasa gatal yg sangat nikmat mendesaki vaginaku.Aku tahu ini sebagai tanda bahwa tak akan lama cairan birahiku akan tumpah ruah. Aku sudah demikian lupa diriku. Enjotan penisnya makin cepat saja, sampe akhirnya,

“Randi, aku nyampe aah”, badanku mengejang karena nikmatnya, terasa vaginaku berdenyut meremas penisnya sehingga diapun menyodokkan penisnya dengan keras,
“ahhh, aku aah”, terasa semburan pejunya yg deres divaginaku.

Akhirnya kami sama-sama mencapai kepuasan puncak kami. Cairan hangat yg menyemprot dari penis Aldi ke dalam vaginaku langsung disambut dengan muntahan berlimpah cairan birahi vaginaku. Aku langsung tersungkur sementara kedutan-kedutan penisnya belum sepenuhnya usai.

Untuk sesaat kami memang beristirahat. Namun nafsu birahi yg masih berakar kuat di tubuh kami masing-maisng mendorong kami untuk melakukannya lagi dan lagi. Siang hari itu kami habiskan bak pengantin baru. Kami bercinta sepuasnya dalam berbagai gaya, diakhiri dengan doggy style yg spektakuler di ranjangku.

Sebelum tertidur Randi sempat memandangku mesra. Katanya lirih, …

“tante, Terima kasih!” Akupun tidur di ranjang bersamanya. Sambil kupegang penis dan bersandar dadanya.

Kami berpelukan dengan mesranya, sambil dia mencium rambutku. Indah sekali.

Sebelum tengah malam kami terbangun. Saat aku terbangung pemandangan tubuh telanjang Randi, yg sebagiannya telah terbungkus selimut, mengantarku ke dunia mimpi. Sekali lagi aku tdk bisa membiarkan penis ngaceng dibiarkan begitu saja. Tentuk saja mulutku gatel untuk ngemut dan jilat. Sebelum dia sempat bertanya lebih jauh lagi kuminta ia terlentang di ranjang.

Kesempatan ini tak kusiakan untuk menggarapnya sekali lagi. Tak sempat dia menolak kuemut dan kumainkan penisnya dengan tanganku. Setelah itu malam ini kita bertempur lagi dengan suasana lebih romantis yg menggairahkan.Karena aku mengajak dia bercinta di halaman dalam rumahku. Sungguh suasana yg tdk pernah aku lakukan. Di bawah sinar bulan aku beraksi sesuka hati, sementara dia pasrah pada apa yg aku lakukan termasuk mengajari gaya favourtiku Doggy style, woman on top dan kuda liar kulakukan dan dia hanya bisa menurut apa yg aku perintahkan. Bagiku yg penting aku menikmati kepuasan, sesuatu yg lama tdk aku dapatkan.

Bahkan kali ini lebih special karena bercinta dan merasakan sperma dengan seorang perjaka. Sungguh suatu kenikmatan yg tiada tara. Walaupun aku harus menuntunnya, tapi aku puas menikmati penis dan sperma seorang pemuda. Perjaka lagi. Malam ini aku menikmati pergumulan di taman rumahku.

Akhirnya kami sama-sama terkapar dan telanjang dengan peluh dan keringat keluar deras, walaupun sebetulnya hawanya dingin. Beberapa kali ke depan setdknya aku akan menikmati dan merasakan bercinta dengan daun muda ini.

Kisah Taro – Celaka, Saya Salah Masuk Kamar Mandi

TAROSLOT Celaka, Saya Salah Masuk Kamar Mandi, Awаl mulа dаri cerita ini adalah saat Diana уаng ѕаlаh mаѕuk tоilеt. Pаdа hаri itu tераtnуа раdа hаri ѕеnin аwаl mаѕuk kеrjа. kеbеtulаn hаri реrtаmа kеrjа Diana diреruѕаhааn dimаnа роѕiѕinуа bеkеrjа ѕеbаgаi staff Administrasi. Sеbаgаi staff Administrasi gаji уаng ditеrimа Diana ngаk bеgitu bеѕаr, wаlаuрun dеmikiаn diа dеngаn ѕеnаng hаti mеnjаlаnkаn tugаѕnуа. Kеbеtulаn ѕааt itu Diana ѕеdаng mеnуiарkаn bеbеrара lароrаn untuk dibеrikаn kераdа Mаnаgеrnуа.

Lароrаn itu bеriѕi lароrаn keuangan bulаnаn уg аkаn diѕеrаhkаn untuk rараt nаnti ѕоrе, ditеngаh kеѕibukаnуа itu tibа-tibа ѕаjа diа mеrаѕа ѕаkit реrut уg bеgitu mеnggаngunуа. Lаlu dеngаn ѕеgеrа Dianaрun bеrgеgаѕ mеnuju kе tоilеt. Kаrеnа Diana udаh ngаk kuаt untuk mеnаhаn ѕаkit реrutnуа, Dianaрun tаk ѕеmраt mеlihаt lаgi tuliѕаn уg mеnunjukkаn bаhwа itu tоilеt untuk Priа аtаu Wаnitа.

Diа-рun mаѕuk bеgitu ѕаjа dеngаn buru-buru, Tеtарi bеgitu mаѕuk di dаlаm tоilеt tеrѕеbut, diа tеrkеjut mеlihаt ѕеоrаng lаki-lаki bеrtubuh kekar ѕеdаng buаng аir kесil didаlаm tоilеt itu. dаn Priа ituрun ѕаmа tеrkеjutnуа dеngаn Diana kеtikа diа mеnоlеh kе аrаhnуа.

Uрѕѕѕѕ… kаmu ngараin diѕini Din, kаmu ѕаlаh mаѕuk tоilеt dеh, inikаn tоilеt Priа” tеgurnуа kераdа Diana,

Dianaрun tеrkеjut, tеrnуаtа kеtikа itu ѕаng Mаnаgеr ѕеdаng buаng аir kесil. Tаnра di ѕеngаjа jugа kеduа mаtа Diana mеnuju kеаrаh Pеniѕ уаng tеrѕеliр ditеngаh ritѕliting уаng ѕеdаng diреgаng оlеh ѕаng Mаnаgеr. Uрѕѕѕѕ…tеrlihаtlаh Pеniѕ Mаnаgеr itu уg bеlum dimаѕukkаn kе сеlаnаnуа.

Wаjаh Dianaрun ѕеkеtikа mеmеrаh kаrеnа mаlu, kеmudiаn Dianaрun mеmbuаng mukаnуа dаn ѕеgеrа ingin ѕеgеrа bеrbеgаѕ mеninggаlkаn tоilеt Priа itu.

Buѕееttt !!! gаrа-gаrа ѕаkit реrut mаlаh ѕаlаh mаѕuk tоilеt рriа” Uсар Diana dаlаm hаti.

Tарi Mаnаgеr ituрun tidаk ingin mеmbuаng kеѕеmраtаn tеrѕеbut. Dеngаn сераtnуа tаngаn Diana ditаrik dаn bеrkаtа, Udаh Diana di ѕini аjа ѕаmа Om, lаlu tubuhnуа diѕаndаrkаn kе аrаh tеmbоk.

Din, udаh lаmа аku ingin mеnikmаti kеindаhаn tubuhmu” ѕаmbil mеnguѕар rаmbutnуа Diana, Pаѕti kаmu jugа реrnаh mеndеngаr bаhwа di kаntоr ini уg раling реrkаѕа аdаlаh аku, dаn ѕеkаrаng tibа ѕааtnуа kitа mеnсоbа ара уаng kаmu dеngаr dаri tеmаn-tеmаn itu…

Mеndеngаr uсараn mаnаgеrnуа itu Diana mеrаѕа kаgеt bаngеt. Hinggа Diа ngаk mеnуаngkа bаhwа Mаnаgеr уg ѕаngаt dihоrmаti kаrеnа kеbijаkаnnуа, mеmiliki hаti уаng dеmikiаn bеjаtnуа.

“Tарi Pаk, ѕауа lаgi ѕаkit реrut, lаgiаn Bараk kаn Mаnаgеr ѕауа, mаѕа Bараk tеgа mеlаkukаn hаl mеѕum kераdа ѕауа”? uсар Diana mеуаkinkаn Mаnаjеrnуа,
“Oh… jаngаn kuаtir Din, сumа bеntаr аjа kоk… kаtа Mаnаgеr ѕаmbil mеmbukа kаnсing ѕtеlаn аtаѕ уаng diраkаi Diana”.
“Jа…Jа… Jа… Jаngаn Pаk, tоlоng jаngаn !!! ingаt раk kitа di kаntоr,” tеriаk Diana
Tоlоооооооооооооооооnnnnnggggggg………………………… ! ! ! Jеrit Diana kеmbаli

Kеlihаtаn Diana bеrоntаk kаrеnа tаngаn Mаnаgеr mulаi mаѕuk kе dаlаm BH уаng di раkаi Diana bеrukurаn 35 B. dаn Brеt… Brеt… bаju Diana tеrlihаt udаh rоbеk, lаlu dеngаn ѕеkаli Dintаkаn tаrikаn BH Dianaрun tеrbukа dаn jаtuh kе lаntаi. Wаlаu udаh bеruѕаhа mеndоrоng-dоrоng tubuh Mаnаgеr tеrѕеbut, tеtар ѕаjа tеnаgа сеwеk kаlаh dеngаn tеnаgа соwоk. nаmun nаfѕu Mаnаgеr уg udаh ѕеmikiаn buаѕ tеruѕ mеnсеngkеrаm tubuh muluѕ Diana уаng hаnуа tеrѕiѕа mеngеnаkаn сеlаnа dаlаm dаn tеruѕ mеnghimрitnуа kе tеmbоk tоilеt tеrѕеbut.

Kаrеnа mеrаѕа уаkin bаhwа Diana udаh ngаk biѕа lаri lаgi dаri ѕаnа, Dianaрun hаnуа biѕа раѕrаh tаnра реrlаwаnаn. Diana hаnуа biѕа mеlihаt kераlа Mаnаgеr itu di bаgiаn dаdаnуа уаng ѕеdаng mеnghiѕар-hiѕар рuting ѕuѕunуа уаng mоntоk. реrѕiѕ ѕереrti bауi уаng lаgi mеnуuѕu kе ibunуа. kаrеnа еfеk dаri рuting itu ѕаngе, mаkа Diana tibа-tibа bеrgаirаh tinggi. Diana mеnguѕар-nguѕар bаgiаn реniѕ Mаnаgеr tеrѕеbut.

Sеmеntаrа ѕаng Mаnаgеr udаh mеlераѕkаn сеlаnа dаlаm tуре Hiрѕtеr уаng di раkаi Diana. bеrikut ѕаng mаnаgеr mеmbukа jugа ѕеmuа раkаiаnnуа. hinggа kini kеduаnуа ѕаmа-ѕаmа dаlаm kеаdааn bugil di WC. Sаng Mаnаgеr mеngаngkаt kе аtаѕ dikit kаki kаnаn Diana lаlu dеngаn реrlаhаn diа mеmаѕukkаn Pеniѕnуа kе lubаng mеmеk Diana.

Brеѕѕѕ… Crеkk… Crеkkk.. Bесеk ѕuаrа уаng tеrdеngаr

Sераruh dаri реniѕ itu mаѕuk dеngаn ѕеmрurnа kе lubаng wаnitа уаng tеrnуаtа udаh ngаk lаgi реrаwаn. Diana tеrbеliаk kаgеt mеrаѕаkаn bеѕаrnуа Pеniѕ itu di dаlаm lubаng mеmеknуа. Tеtарi Sаng Mаnаgеr tеruѕ ѕаjа mеndоrоng mаju-mundur Pеniѕnуа ѕаmbil mеnсiumi bibir Diana уаng imut itu. Tеrаѕа оlеh Diana Pеniѕ уаng bеѕаr itu kеluаr mаѕuk bеrkаli-kаli ѕаmраi mаtа Diana tеrреjаm-реjаm mеrаѕаkаn ѕаkit саmрur еnаk уаng tiаdа duаnуа.

Sаng Mаnаgеr ѕаdаr bаhwа mеrеkа bеrdаnѕа di WC umum, tаkut kеlihаtаn оlеh оrаng lаin, Hаniерun di аjаk mаѕuk kе dаlаm kаmаr tоilеt. Kini роѕiѕi Diana di rubаh mеnjаdi Dоggу Stуlе dеngаn tаngаn bеrреgаngаn kе bаgiаn аtаѕ klоѕеt dаn раntаtnуа di hаdараn kе Mаnаgеr. Tаnра mеnunggu lаmа ѕаng mаnаgеr mulаi kеmbаli mеmаinkаn Ritmе kе lubаng mеmеk Diana уаng аduhаi.

Crееkk…. Crеk…. Crееk… Tеrdеngаr bесеk lаgi dаri ѕuаrа mеmеk Diana уаng реnuh dеngаn lеndir.

Sаng Mаnаgеr dеngаn аѕуik mеlаkukаn ѕеx itu. Tаngаn kаnаnnуа ѕаmbil mеmеgаngi рuting ѕuѕunуа Diana, TIbа-tibа ѕаjа Diana bеrkаtа !

“Bараk duduk аjа di аtаѕ klоѕеt ini, biаr ѕеkаrаng аku уаng аktif. “Pаndu Diana”.

Sаng Mаnаgеr ituрun mеngаnggukkаn kераlаnуа. Kini роѕiѕi Diana di аtаѕ dеngаn роѕiѕi duduk di аtаѕ раngkuаn ѕаng Mаnаgеr. Kеduа mаtа Mаnаgеr di реjаmkаn di ѕааt Diana уаng аktif ѕаmbil mеrеmаѕ-rеmаѕ buаh dаdа Diana.

Pеniѕnуа ѕаngаt kuаt, kеrаѕ dаn kоkоh. Wаlаu udаh bеrkаli-kаli dituѕukkаn dаri dераn dаn bеlаkаng tеtар ѕаjа bеlum mеnуеmburkаn саirаn ѕреrmа kе tubuh Diana, Sеlаng bеbеrара mеnit Diana mеrаѕа сареk bеrаdа di роѕiѕi аtаѕ, Diana mеnсоbа mеnсаbut Mеmеknуа dаri bаtаng kоntоl tеrѕеbut. Kini Diana bеrfоkuѕ mеngulum kоntоl itu.

Ouhhh… Sѕѕѕѕhhhhhhhhh….. Aаааhhhhhhh……

Kаli ini gаntiаn Sаng Mаnаgеr уаng mеngеrаng kеnikmаtаn, wаjаh Mаnаgеr nаmраk mеnеgаng dаn diа mеrаngkul bаdаn Diana dеngаn ѕаngаt еrаt. Diana ѕаdаr ini аdаlаh рunсаk dаri оrgаѕmе ѕеоrаng lаki-lаki tарi Diana tidаk mеnghirаukаnnуа, tеruѕ ѕаjа mеnghiѕар bаtаng реniѕ itu ѕаmраi munсrаt.

Crrоооt…. Crоооtt…. !!!

Tеrѕеmburlаh ѕреrmа mаѕuk kе dаlаm mulut Diana уg ngаk biѕа dihаlаngi lаgi. Diana рun mеminum ѕеmuа ѕреrmа уаng kеluаr itu dаn mеnjilаtinуа ѕаmраi bеrѕih. Sеjаk реriѕtiwа di tоilеt itu. Kаmi bеrduа ѕеring mеlаkukаn hubungаn intim. Hinggа ѕаmраi ѕеkаrаng Diana mеnjаdi iѕtri mudа ѕаng mаnаgеr tеrѕеbut.

Kisah Taro – Gairah sang Penyanyi

TAROSLOT Gairah sang Penyanyi, Aku tugas ke kota Semarang untuk ngurusin kerjaanku, aku ngebut ngerjain kerjaan sampe ampir gak tidur supaya kerjaan cepet beres dan aku bisa santai disana, kebetulan hari ini malming, jadi pas bener. kerjaan selesai, malming pula.

Malem itu di lingkungan komplex perusahaan ada hajatan, daripada bengong di hotel aku kesana aja, siapa tau dapet kenalan amoy cantik kan. setting ruangannya adalah dengan meja bundar dan beberapa kursi mengelilinginya. Karena kenal dengan panitia hajatan, aku dikasih meja yang dekat dengan panggung sehingga bisa menikmati hiburan yang sedang berlangsung.

Hiburan malam itu adalah dangdutan, ya lumayan lah dalam hatiku berkata, dari pada suntuk terus capek di hotel. Penyanyinya juga enak-enak dipandang, lumayan cantik-cantik sexy pula. Ada satu orang yang menarik perhatianku, Anaknya manis juga, kutaksir umurnya sekitar 26 tahunan. Dia pake dress mini ketat warna hitam bercorak garis-garis berwarna hijau tua yang membungkus toket dan badannya sampe paha. Toketnya Merangsang juga si ngeliatnya. Apalagi dia pinter banget ngegoyang pinggulnya mengiringi irama dangdut yg sedang dinyanyikannya.

“Pak, minat ni kliatannya ma yang nyanyi”,
kata panitia hajatan melihat aku menatap tanpa kedip ke penyanyi yang sedang goyang dipentas.

“Ah, bapak tau aja”.

“Ya tau lah pak, natapnya aja tanpa kedip. Ntar kalo dia dah selesai nyanyi saya suruh nemenin bapak ya. Tanya aja ma anaknya, kalo dia mau ya bawa aja pak”.

Hebat banget ni servis panitia ke aku, padahal aku cuma tamu biasa, mungkin karena dateng dari head office jadi dapet fasilitas. Tuh penyanyi nyanyi beberapa lagu, dari dangdut brubah ke lagi pop terus ke lagu cinta, suaranya mendayu2, goyangannya gak seseru goyang dangdutnya.

Akhirnya slesai juga dia nyanyi. Dia menghilang ke balik panggung, tapi tak lama kemudian menghampiri aku diantar si panitia tadi.

“Om mo ditemenin ya”.

“Iya, kamu dah gak nyanyi lagi?”

“Udah selesai nyanyinya kok om, om siapa?”

aku menyebut namaku,

“kamu siapa”.

“Ina om”.

“kamu seneng nyanyi ya?”

“Ya seneng nyanyinya ya seneng honornya”.

“Mangnya buat apa honornya?”

“Ya buat kebutuhan sehari-hari lah om, kan kerjaanku ya ini om”.

“Kita keluar yuk, cari tempat santai buat ngobrol”.

“Boleh om”.

“Gak buru2 mesti pulang kan?”

“Ya enggak lah om, kan aku bebas, lagian tadi pamitnya nyanyi dan biasanya nyanyi kan ampe malem banget. Mangnya om mo bawa Ina kemana sih”.

“Jalan aja yuk”.

Aku ngajak Ina keluar, cari taksi, menuju ke pub deket hotelku. Disana kita ngobrol aja sembari dengerin live music yang diabawakan oleh band setempat. aku pesen minuman beralkohol,

“kamu gak apa kan kalo minumannya ada alkoholnya dikit”.

“Gak apa om, tapi jangan banyak2, ntar Ina mabuk lagi”

Aku seneng melihat wajah cantiknya yang masi tampak penyanyi banget, matanya yang menawan, hidungnya mancung dan bibirnya yang imut merah merekah. Rambutnya yang tergerai sampe ke bahu diwarnai kepirangan, yang ngetrend dikalangan para amoy.

“Na, kamu cantik deh”.

“Om mulai deh gombalnya”.

“beneran, cantik, mirip penyanyi banget deh”.

“canda ku”

“Om suka kan ma penyanyi kaya Lina”.

“Suka banget”.

“Sering jalan ma penyanyi ya ditempat om sana?”.

“Suka juga”.

“Om ngapain kalo ngajak penyanyi?”

“Ya jalan aja, denger musik, minum2″.

“Cuma itu aja?”

“Mangnya kamu mo diajak kemana, ya udah ayuk deh”.

Aku mengajaknya meninggalkan pub menuju ke hotel. Dia diem aja waktu kuajak masuk ke kamarku.

“Kamu suka ya pacaran dikamar”. Dia mengangguk,.

“Ma sapa?pacar kamu?” Kembali dia ngangguk.

“Sampe maen?” anggukan kembali.

“Sering?”

“Tiap malming om”.

“Trus hari ini kok enggak?”

“Dia lagi ke ibu kota”.

“Ngapain”.

“Ngurus kerjanya”.

“Kok kamu mau di ajakin maen?”

“Maen gituan lah”

“abis dia maksa si om”.

“Trus”.

“Ya keterusan om, abis enak si”.

“Trus kok mau aku ajak ke kamar”.

“Ina pengen ngerasain maen ma om om, kata temen Ina nikmatnya beda kalo maen ma om om”.

aku memeluknya dan mencium bibirnya. Ina menyambut ciumanku, lidah kami saling melilit. Sementara berciuman aku mengelus2 punggungnya, terus sampe kepinggangnya yang terbuka karena dress pendek. kuelus2 pinggangnya, aku mencoba memasukkan tanganku menuju memeknya, tidak susah karena dressnya yang sangat mini dan ketat hampir kelihatan pantatnya. Ku elus lembut dan kuteken masuk tanganku masuk kedalam memeknya dari luar cd. Ina malah sengaja menggesek2kan memeknya ke tanganku dan menggoyang-goyangkan pinggulnya.

“Om, rasanya ada yang ngeganjel de, om punya besar ya”.

“Liat ja ndiri”. Dia memegang kontolku

Ina duduk disofa, aku duduk disebelahnya, aku mencium bibirnya lagi, dia menyambut ciumanku dengan napsu juga, tangannya mulai mengelus selangkanganku. aku gak mo kalah, toketnya yang baru numbuh pun kuremas pelan. Dia rupanya dah gak sabaran,

“Ina pengen liat kontol om, kayanya gede banget deh”.

“Buka ja”.

Diapun membuka ban pinggangku, kemudian kancing celanaku dilepas dan ritsluiting diturunkan. Segera tangannya merogoh kedalam cdku.

“Wuih om gedenya, kirain kontol cowok Ina dah gede banget, gak taunya kontol om lebi gede lagi. Pasti om kuat ngentotnya ya”.

“Kok kamu tau si, mangnya pernah maen ma om om?”.

“Kata temen om, dia pernah di entot ma om yang kontolnya kata dia gede banget, ampe lemes udahannya, si om gak puas2nya ngentotin temen Ina tu”. kontolku diremes dan dikocoknya pelan. kontolku yang masih ngaceng dengan kerasnya di kocok-kocok. Dia sepertinya napsu juga liat kontolku.

“Keras banget om”, katanya sambil makin keras meremas kontolku dan terus dikocok2.
ngacengnya sudah keras banget. Aku udah gak sabar pengen merasakan kontolku keluar masuk memeknya. Aku menyuruhnya melepas celanaku sedang aku melepas bajuku, sehingga aku dah berbugil ria. Aku memeluknya serta mencium bibirnya. Diapun menghisap2 bibirku sedang tanganku mulai meremas2 toketnya yang sudah mulai mengeras dari luar dress. Tanganku nyelip kedalam branya dan memlintir pentilnya yang imut, yang juga sudah mengeras.

“Na sudah napsu ya, pentilnya sudah keras. memek kamu pasti udah basah ya Na”, kataku lagi.

“Terus dikocok Na” desisku. Aku sekarang berbaring.
kontolku mulai dijilat, dikocok sambil diremas biji pelernya.

“Ina isep ya kontol om”,
katanya sambil menurunkan kepalanya dan memasukkan kontolku ke mulutnya.

“Ohh sshh, nikmat banget Na”
erangku. Dia menjilati kepala kontolku, diisep sambil terus dikocok2. Sesekali dimasukan sedalam mungkin kedalam mulutnya sambil dikenyot.

“Oohh, enak banget Na”
teriakku keenakan. Dia berhenti menghisap kontolku tapi terus dikocok2.

“Isep lagi Na, isep lagi, enak banget”
kataku. Kembali kontolku dikocok sambil dipelintir pelan.

“sshh, ohh, eennaakk bbannggett Na. enak banget, terus Na”, desisku. Dia terus melakukan aktivitas tangannya.

“Na isep lagi donngg..jangan pake tangan aja..ayo donk Na” pintaku.

Dia hanya tersenyum dan mulai menghisap lagi. Kali ini benar benar hot isapannya, kepalanya bergoyang kekiri kanan dan naik turun berkali kali sementara tangannya terus mengocok dan memutar batang kontolku.

“Na aku mau keluarr nih” kataku. Badanku mulai menegang. Dia terus menghisap kontolku sambil terus memutar dan mengocok batang kontolku yang makin menegang keras.

“Terus Na, isep terus” jeritku. Dia terus menghisap kontolku dan akhirnya

“ccrreett.. ccrreett.. ccrreett..”, pejuku muncrat dimulutnya.

kontolku terus dihisapnya. Aku ngecret 5 kali didalam mulutnya. pejuku diludahkan dan dia membersihkan mulutnya yang belepotan sisa pejuku. Aku duduk disebelahnya dan mencium pipinya

“Makasih ya Na, enak banget deh” kataku sambil mencium pipinya lagi.

“Mulut atas aja dah segini enaknya, apalagi yang bawah ya”.

“. Ya udah om istirahat dulu, Ina mau ambil minum dulu, mas mau minum apa?” tanyanya sambil membuka lemari es.

“Apa aja deh, nanti juga aku minum” jawabku.

Dia mengambil aqua botol dari lemari es, dibukanya tutupnya dengan pembuka botol yang tersedia dan dituangnya ke dua gelas. Aku dan dia minum segelas langsung tandas.

“Cape ya om. Tadi pejunya ngecrotnya banyak si”.

“aku kan rutin minum jamu2an pasak bumi Na, jadi kalo dah ngaceng susah banget rebahnya. Bawaannya mau tegak terus. Kalo tegak terus kan kudu dimasukin kan”.

“Sekarang dah pengen maen ama Ina”, tanyanya menggoda.

“Istirahat dulu ya Na”. Aku segera menedu ramuan jamuku.

“Buat persiapan ngerjain Ina ya om”.

“He eh. kamu dah pengalaman maen ama cowok kamu ya Na?”.

“Iya om, skarang Ina pengen ngerasain kontol gede om kluar masuk memek Ina”.
Aku memeluk pinggangnya serta mencium lehernya.

“Sshh” dia mendesis.

Aku meraba toketnya, kuremasnya pelan. Dia mulai mengerang. Dia kutelentangkan diranjang, bibirnya kulumat. Dia balas mencium dengan penuh napsu. kontolku dielus dan dikocok lagi, sampe keras sekali. Aku terus meremas toketnya dan mulai menjilati lehernya lalu turun dan terus turun mencium belahan dadanya.

“teruuss, buka dressku om, bbuukkaa!” katanya setengah berteriak.

Aku terus turun menciumi belahan dadanya sambil gosok2 selangkangannya.

“aayyoo om buka!” teriaknya.

Kembali aku mencium bibirnya. Dia membalas ciumanku dengan penuh napsu. Aku menjilati telinganya. toketnya kembali kuremas2. Tanganku satunya terus menggosok selangkangannya.

“Buka donk, sshh, Ina udah ngga tahan nih” desahnya.

Aku terus saja melakukan aktivitasku.

“Om jahil ya” katanya sambil mencium bibirku dengan hot.
kontolku mulai diremas dan dikocok.

“Isep Na. aku pengen diisep lagi”, kataku sambil sedikit menarik kepalanya mendekati kontolku.

Dia terus mengocok sementara mulut dan lidahnya terus menghisap dan menjilat kontolku. Aku tidak tahan lagi, segera dia kutelentangkan, sambil mencium lehernya. toketnya kuremasa dan tangan satunya meraba selangkangannya.

“Masukin om. Ina udah ngga tahan lagi” desisnya.

Aku melepaskan dress nya. Dia mengangkat tangannya keatas supaya aku mudah melepaskannya. Kemudian kancing celananya kubuka dan kutarik celananya kebawah. Dia mengangkat pantatnya untuk mempermudah lepasnya celananya.

“Wah kamu merangsang sekali Na”, kataku sambil menciumi belahan toketnya.

CDnya sudah basah karena lendir yang keluar dari memeknya sejak dia ngemut kontolku. Tanganku menjalar kebelakang punggungnya dan melepas kaitan branya, gak lama kemudian CDnya menyusul. Dia juga dah telanjang bulat seperti aku. Aku memandangi tubuh telanjangnya yang masih kencang, Toketnya baru menyembul dihiasi dengan sepasang pentil imut yang berwarna pink. Jembutnya yang halus, lumayan lebat mengitari memeknya yang juga erwarna pink, tembem, siap menjepit koktolku kalo aku mencoblosnya. toketnya langsung kuisep,

“iisseepp pentilnya, om” desahnya.

Kemudian dia mendorong kepalaku kebawah,

“Jilat memek Ina om”, desahnya keenakkan karena aku sudah menjilati itilku dan menumpangkan kaki kirinya kepundakku.

Aku terus menjilati memeknya dan memasukan lidahku dalam-dalam.

“tteerruuss om, yang dalem. Oohh Ina uuddaahh mmauu klluuaarr nniihh” jeritnya sambil terus menekan kepalaku. Aku terus menghisap dan menjilati memeknya.

“Ina nyampe om, isep tteerruuss memek Ina” , dia bergetar dan menggelinjang menikmati jilatan-jilatan lidahku di memeknya.

dia yang sedang telentang langsung kunaiki. Aku mengesek-gesekan kontolku di memeknya, langsung saja napsuku bangkit lagi

“masukin om, mmaasuukiin dong” desahnya berulang kali.

Aku membalikkan tubuhnya dan sehingga dia tengkurap. Perut bawahnya kuganjang bantal yang ada di dipan, kakinya kurenggangkan dan aku langsung menusukkan kontolku ke memeknya. Terasa sekali memeknya ketat sekali menjepit kepala kontolku, maklum aja kata dia baru sekali ini memeknya kemasukan kontol segede kontolku.

“aahh om, eennaakk baannggeett” desahnya,

“memek Ina kudu nganga lebar banget mo nelen kontol om, gede banget sih”. Aku menggenjotnya semakin cepat. Karena napsunya yang sudah bangkit lagi, dia merasakan sudah akan nyampe.

Aku terus memompa kontolku keluar masuk memeknya dengan cepat dan keras.

“Terus om, enjot Ina yang keras om, ach” desisnya,

“bener temen Ina, nikmat banget deh dienjot kontol segede kontol om”.

Akhirnya dia nggak tahan lagi dan “Om, Ina nyampee, aahh”, jeritnya,
badannya sampe bergetar saking nikmatnya. Aku masih saja menggenjot memeknya beberapa lama, kemudian aku mencabut kontolku, diakusuruh nungging dan kontol kembali kusodokkan ke dalam memeknya dengan keras, langsung ambles semuanya. Nikmat sekali rasanya. Kembali aku mengenjotkan kontolku dari belakang keluar masuk memeknya dengan keras. Berulang kali aku mengenjot kontolku sehingga mentok di memeknya.

“Na. aku mau ngecret” jeritku.

“Bareng ya om, Ina keluar”,

dia menjerit panjang sementara aku makin memperkeras enjotanku. Akhirnya

“Na, aku mau ngecret”, jeritku dan pejuku kembali muncrat, kali ini membanjiri memeknya. Terasa sekali semburan pejuku beberapa kali dimemeknya.

Dia telungkup dan aku menindihnya. Aku kemudian telentang, dia juga. Liar sekali ya ni penyanyi amoy, baru sekali ini aku ngentotin penyanyi yang liar kayak gini. Gak apa2 si, yang penting kan nikmat banget. Tak lama kemudian aku tertidur, diapun tertidur juga.

Ketika dia terbangun, dia segera menuju ke kamar mandi dan membersihkan diri dibawah shower. Aku mengikutinya dan memeluknya dari belakang. Dibawah shower kita saling berpelukan, saling menyabuni. toket dan kontol menjadi sasaran, mulanya dielus, akhirnya diremes2. kontolku keras lagi karena terus saja diremas dan dikocoknya. Aku duduk diatas toilet, kontolku sudah tegak mengacung keras. Dia duduk membelakanginya, kaki dikangkangkan dan mengarahkan kontolku ke memeknya. Terasa sekali, perlahan kontolku mulai lagi menyesaki memeknya. Aku menyodokkan kontolku dari bawah keluar masuk memeknya.

“Om, genjot yang cepet om”, rintihnya saking nikmatnya.

Pinggulnya digoyang dengan liar mengiringi keluar masuknya kontolku di memeknya. Aku meremas2 toketnya sambil menarik tubuhnya kebelakang. Aku mencium bibirnya dan dia membalas ciumanku. Cukup lama aku menyodok memeknya pada posisi itu sampai akhirnya dengan sodokan yang lebih cepat dan keras aku ngecret di memeknya. Diapun nyampe bersamaan dengan muncratnya pejuku.

“Sst om”

jeritnya dan aku memeluk dia dengan erat. Hingga beberapa saat aku masih memeluknya, dia menikmati sensasi itu dengan berciuman lembut.

“Trim’s ya om, om sudah membawa Ina ke surga kenikmatan”, katanya.

“aku juga merasa nikmat sekali ngenjot kamu. memek kamu jauh lebih nikmat dari memeknya penyanyi laen yang perna aku entotin, mana kedutannya kerasa banget lagi”, kataku memuji.

Selesai maen dan mandi, aku pesen sarapan dari room service. Aku pesen nasi goreng buat aku dan dia serta 2 cangkir teh panas manis. Karena room service melayani pesanan 24 jam, sebentar saja pesananku dah dianter, maklum masih pagi buta, jadi gak ada tamu laen yang pesen rupanya. Selesai makan aku duduk di sofa dan mengajaknya duduk disebelahku.

Kemudian kucium bibirnya, dia membalas ciumanku dan menjulurkan lidahnya ke dalam mulutku. Aku mengemut lidahnya dan aku sudah mulai meremas2 toket imutnya, pentilnya kuplintir2. Diperlakukan seperti itu napsunya bangkit kembali. pentilnya kuemut,

” Om terruss emut pentil Ina om. enak”.

Dia segera menyambar kontolku, diremas2, dikocok2 sampai akhirnya menegang lagi.

“Om hebat deh, baru ngecret dimemek Ina, dikocik bentar dah ngaceng lagi, keras banget lagi, terusin diranjang yuk”, katanya sambil bangun.

Aku tidak membawanya ke ranjang tapi menelentangkannya di sofa.

“Buat variasi ya Na”,

kataku sambil mulai mengelus itilnya. Pahanya otomatis mengangkang dan diletakkan dipundakku ketika itilnya kukilik2 dengan jari, memeknya mulai basah lagi.

“Om, kalau gini terus Ina rasanya mau pingsan kenikmatan”.

Kemudian aku mulai menjilati memeknya. Aku tau kalo dijilat memeknya pasti napsunya lebih berkobar2 lagi.

“aduhhh Ina nggak kuat, 0m, masukkin om”.

Dia mengangkat kakinya dan mengangkang lebar2. Aku segera mengamblaskan kontolku ke memeknya. memeknya berkedut2 ketika kemasukan kontolku yang keras itu.

“Enjot yang keras om”, teriaknya lagi.

“Na, memek kamu kedutannya kenceng banget, enak banget Na”,

kataku sambil memompa kontolku keluar masuk memeknya, makin lama makin cepat. Diapun semakin aktif memutar-mutar pinggulku mengiringi keluar masuknya kontolku di memeknya, ditekannya pantatku dengan kakinya yang melingkari pinggangku dengan keras hingga kontolku rasanya masuk semakin dalam dimemeknya.

“Enak om”, lenguhnya lagi.

Aku terus mengenjot sambil meremas toketnya, sesekali kuemut pentilnya. sampai akhirnya

“Ooom”

jeritnya sambil menjepitkan pahanya kuat2. kontol terus kusodokan makin cepat dan akhirnya..Crot.. croot..croot.. Terasa sekali muncratnya pejuku dimemeknya.

“Nikmat sekali om”.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Kisah Taro – Tante Kesepian Kunikmati Sampai Puas

TAROSLOT Tante Kesepian Kunikmati Sampai Puas, Namaku Karso Aku seorang Maniak Sex, Aku selalu mendapatkan apa yang kuinginkan karena rupaku Tampan, Atletis, Putih, Bersih Rata2 semua Wanita Tertarik kepadaku. Suatu hari aku sedang duduk sendirian di sebuah Cafe, Saat itu ada aja wanita yang mendekatiku dan meminta berkenalan Rentan usia sekitar 30-40an. Darisitulah aku mulai terpikir untuk mencari ataupun bermain2 dengan yang namanya Tante2 Kesepian

“Hai, Kamu sendirian? Boleh duduk ngak?” Kata

Aku melihat seorang wanita yang berpenampilan menawan Berwajah Cantik, Sexy Dan Montok membuatku terpanah padanya

“Ohiya Silakan” jawabku

Kupandangi tubuhnya dari atas sampai bawah bener2 membuatku terbakar nafsu aku sudha tau maksud wanita ini menemuiku, Lalu aku mengambil sebatang rokok tetapi tidak kuhidupkan hanya kupegang begitu saja sambil kumain2kan

“ikut Saya yuk? Daripada kamu sendirian disini” katanya mengengam tanganku

Yes rencanaku berhasil dengan mulus Wanita ini sudah mengerti apa yang kulakukan itu artinya aku Seorang gigolo sedang mencari Tante2 kesepian

“Oke!” kataku dengan cepat

Kami pun keluar dari cafe dan naik kemobil Tante ini, dia membawaku kesebuah Hotel yang lumayan terkenal di Kota (B) Lalu Check In dan mencari kamar kebeneran kami mendapat dilantai 20. Aku memperhatikan Tubuhnya sungguh Menawan dan Memanjakan Mata melihat pantatnya yang bulat dan semok membuatku tidak sabaran untuk melihat isi dalamnya Tante Hanya tersenyum nakal melihatku liar sekali memandangi tubuhnya

“Tante namanya siapa yah?” kataku sambil mengelus pantatnya yang kenyal dan lembut

“Eei kamu nakal sekali, Panggil saja aku Monika” katanya

Tante Monika punya suami yang bekerja keluar negri dan jarang sekali pulang, Karena itu pernyebabnya Tante Monika Jarang sekali diberikan Kenikmatan. tante Monika sempat curhat juga denganku saat dimobil. kami pun sampai dikamar dan langsung masuk, Aku duduk diranjang dan bertanya padanya

“Tante jarang disentuh yah?”.kataku

“Iyah Tante Sudah lama tidak merasakan Orgasme, Tante berharap kamu bisa puasin tante yah. Berapapun kamu minta Tante Berikan” katanya penuh harapan

“Tante tenang saja, aku bakalan buat tante Puas dan ketagihan” kataku sambil langsung melumat bibirnya Tante monika pun membalas lumatanku kami berciuman begitu mesra aku perlahan membuka baju dan celana Tante Monika kuraba semua lekukan tubuhnya yang sexy sampai aku mendapatkan bongkahan toketnya yang gede sekitaran 36B kuremas2 membuat tante monika semakin nafsu memainkan lidahnya

Tante Monika langsung mengeluarkan Kontolku dari balik celana jeansnya, aku pikir Tante sudah tidak tahan lagi.

“Kontol kamu gede juga So, Kayaknya bakalaan enak bener nih” tangannya mengocok kontolku dengan kencang awal pemanasan

Aku langsung mendekat dan memeluk Tante Monika, kuciumi lehernya sambil tanganku menggesekkan klitorisnya.

“Tante Udah horny yah, Itilnya bengkak nih. aku jilatin yah”kataku membuat dia buru2 tiduran dan mengangkang lebar

“Aaw.. terus sayang, Ndre isep tetek Tantee..” Aku langsung menuju ke teteknya dan dengan rakus kuhisap putingnya sambil lidahku menggelitik. Tante Monika semakin menggelinjang dan dia menarik-menarik penisku dengan kuat, sempat kaget dan sakit, tetapi lama kelamaan terasa enak. Setelah puas menghisap payudaranya lalu aku pindah menjilati perutnya, pusarnya dan akhirnya tiba dibukit kecil yang lebat hutannya, mulai kujilati bukit itu dan kuhisap klitorisnya sambil sesekali kugigit pelan.

“Aah..! Aaahh..Uuuh! Buat tantee puas yah sayang!” sambil tangannya menjambak rambutku, Tante Monika terus mendesah. Kuhisap terus klitoris itu,sambil tanganku meremas-remas payudaranya yang besar. Terus kulakukan ‘foreplay’ itu, Kulanjutkan mengisap klitorisnya dan kumasukkan jariku kedalam vaginanya.

“Aaahh..Ooaah…Aaahh…Mmhh teruss Sayang Eenaakk” desahnya

“Ughh.. yang kuat say, Tante rasanya mau keluar!” desahnya lagi

Aku semakin semangat memainkan lidahku di klitorisnya dan tidak lama kemudian terdengar erangan yang panjang,

“Ahh.. Karsooooo!!!… Hisaapp terussss Taaanteee Munncaraatt!!” tubuhnya mengelinjang dan bergetar menerima jilatanku Terasa di mulutku cairan yang terasa asin dan langsung kujilat sampai habis.

“Enaak kan tan? Taaante aku udah nggak tahan banget! Kontolku pengen masuk kememek tante” rayuku

“Ayukk sayangg Masukin atuh, Tantee juga udah nggak tahan”

Kepalaku ditarik Tante Monika dan dilengketkan dengan payudaranya, lalu tangannya meraih penisku dan diarahkan kebibir memeknya awalnya digesek2 dengan bibir memeknya karena Tante Monika sudah tidak tahan akhirnya dimasukan kelubang kwanitaaannya

“Uuuh sayangg!” desisnya

“Oohh tantte Becek dan sempit sekalii”

Tante Monika begitu lihay memasukan kontolku kedalam memeknya , dengan sekali tekanan saja kontolku ambles ditelan oleh memknya yang ternyata masih enak dan sempit

“Uh.. enak sekali Tante.”

“Goyang yah sayang, Tante pengen muncrat dengan kontol kmau ” kata Tante Monika.

Sambil mendesah manja, Aku merasakan kontolku dipijat2 oleh dingding memeknya sangat terasa seperti dihisap kedaalam rahimnya

“Tante sudah.. nanti aku keluarr..!”

Aku mempercepat goyanganku dan hujaman penisku ke memeknya,

“Aawww…Aaaww…Aaahh…Ooohh..Gillaa Kamuu entot tantee Nikmat bangett” rancaunya

Tante monika langsung menganti posisi Ngentotnya dengan Doggy Style tanpa mencabut kontolku dari memeknya, Tante Monika memaju mundurkan pantatnya seirama dengan goyanganku serasa nikmat sekali seperti aku membuat kontolku mentok sampai kerahimnya yang terdalam

“Aahh..aah..Aaauuu…Sayangg Lebih kuatt yah.. tantee Bentar lagi Orgasmee sayangg”

“Uuuhh…tante Binall….mmhhh tantee enaak kan” rancauku

“Uuhh uhhh Eee..nakk bangeett Tantee Mucnratttt!!!!!!” Akhirnya disemburlah semua Cairan kewanitaaan yang segar dan banyak membanjiri kontolku semakin cepat aku entot memeknya semakin lama Akhirnya Pertahananku goyang aku pun ingin muncratt didalam rahimnya

“Tannn!! Sarsoo Keluarrinn didaalamm yah!! AAaaah…Aaaahh” kataku

“Iyahh keluarin aja, Tantee mau Spermamu sayang”

“Croot.. croott..! Cccrrroottt!!” kubenamkan kontolku didalam memknya sambil kutekan2 perrlahan memeknya yang msih berkedut

Kemudian kami beristirahat dalam keadaan bugil, 1/2 jam kemudian birahiku timbul kembali, kucumbui secara perlahan Tante Monika yang masih tertidur, lama-lama terdengar desahan yang sangat menggairahkan,

“Tante?? Aku siap kok muasin tante walaupun nggak dibayar” kataku

“Aah sayang Tante juga pengen dientot kamu setiap hari!” katanya

“Memek Tante enaak bangett!! Buat Kontol Karso jadi ngaceng lagi nih! Sekarang gantian tante yang muasin Karso” pintahku

Kami melakukan 69 style, Tante Monika melepaskan kocokannya dan berdiri diatas selangkanganku. Lalu ia mulai jongkOk sambil mencari penisku untuk dimasukkan ke dalam lubang vaginanya yang telah

basah, setelah posisi kami enak dan penisku telah didalam vaginanya dia mulai naik turun dan mendesah dengan hebat.

“Aah.. ahh.. Karrrsoo enak sekali!”

“Say.. terus masukin penismu..!”

“Ahh! croot.. croot..”

Keluar semua spermaku ke dalam mulutnya dan dia terus mengisap penisku, ngilu rasanya tetapi nikmat sekali.

Kisah Taro – ML Dengan Pramugari HyperSeks

TAROSLOT ML Dengan Pramugari HyperSeks, Maka dari itu aku-pun memilih maskapai penerbangan yang banyak promosinya dan memilih kelas ekonomi. Lumayanlah jika sisa uang dinasku nanti bisa aku tabung untuk persiapan jika aku menikahnanti, hhe. Sampai pada akhirnya aku-pun memilih dari maskapai penerbangan yang mempunyai maskot bergambar singa yang terkenal low budget dan banyak promosinya.

Singkat cerita pada sore hari itu, aku bergegas menuju bandara. Sesampainya disana aku-pun menunggu di ruang tunggu dibandara. Pada sore itu aku membawa tas laptop dan sebuah koper dengan beberapa baju ganti. Dengan memakai kaca mata rayban, kaos, celana jeans pendek dan sepatu sneaker kesukaanku aku-pun menunggu pesawat.

Kira-kira sekitar setengah jam aku menunggu, pada akhirnya waktu boarding past tiba juga. Seperti pada umumnya, sebelum penumpang masuk pesawat aku antri untuk pengecekan tiket. Pada saat itu aku dibarisan paling depan karena aku datang paling awal. Karena aku dibarisan paling depan,maka pada saat itu aku-pun masuk paling pertama dikabin pesawat.

Kini masuklah aku didalam pesawat, sungguh girang sekali aku pada saat itu karena beberapa pramugari yang tentunya muda, sexy dan cantik telah berdiri di sam kursi penumpang. Seketika itu juga mataku tertuju oleh satu satu pramugari yang menurutku paling berkharisma. Pramugari itu seketika membuat hatiku berdebar-debar layaknya seperti orang yang jatuh cinta.

Masih dengan posisi berdiri, dari balik kacamata hitamku, aku memperhatikan bentuk tubuhnya dari kaki sampai ujung kepalanya. Benar-benar sexual sekali gayanya, bisa dibilang dia paling sexual diantara teman pramugari yang saat itu berada di pesawat. Dari balik seragam batik merahnya ala maskapai tersebut, menurutku dialah yang paling menarik.

Dan juga menurutku dia paling ketat dan minim dalam mengenakan seragam. Terlihat dari balik seragamnya Buah dadanya bulat, padat dan sangat pas dengan tinggi badanya. artikelbokep.com Ditambah lagi pinggangnya begitu langsing dan perutnya juga singset. Belum lagi bagian bawahnya, roknya ketat, dan minim kira 15 cm diatas lutut, sehingga pahanya yang mulus terlihat sedikit olehku.

Dari roknya yang seperti itu, secara otomatis bentuk pantat pramugari itupun terlihat sangat kencang dan begitu semok. Sebagai seorang pramugari menurutku dia mempunyai tinggi yang pas dan bentuk tubuh yang luar biasa. Karena jika aku perkirakan dia mempunyai tinggi 160 cm dan berat tubuh 53 kg. Dengan ciri-ciri seperti itu tubuhnya terlihat sintal dan berisi sekali.

Ketika sedang asik memandanginya, tiba-tiba saja pramugari sexy itu mendekatiku,

“ Kog dari tadi berdiri disini terus sih mas, coba saya lihat kursi Mas nomor berapa ?, ” ucapnya.

“ No.. nomer…. ”
Belum selesai aku berbicara, karena aku sedikit gugup dia-pun langsung meraih tanganku,

“ Sini Mas biar saya lihat tiketnya, ” ucapnya sembari memegang tanganku dan melihat tiketku. dilihatnya tiket aku.

Wow… ini pramugari over respect banget yah, apa jangan-jangan pramugari ini sengaja kali ingin memegang ganganku,hhe,

“ No 29 C ini Mas, mari saya tunjukan tempat duduknya Mas, ” ucapnya menggandeng tanganku untuk menunjukan tempat dudukku.

Tepatnya saat itu tempat dudukku berhadapan persis dengan kursi para pramugari berada didekat pintu darurat pesawat,

“ Ini mas tempat duduknya, Oh iya Mas, boleh saya letakan di bagasi kabin tasnya mas ?, ”ucap lembut diiringi senyumanya yang manis dan sensual itu.

“ Oh ya, bo… boleh mbak, ” ucapku sedikit gagap sembari menyodorkan tas ku pada pramugari itu.

Dunia Perjaka – Ngeseks Pramugari Hyper Seks | Dengan tersenyum manis dia-pun kemudian berusaha meletakkan tasku di bagasi yang posisinya tepat diatas tempat dudukku. javcici.com Ketika dia berusaha meletakan tasku, tanpa sadar ketika dia mengangkat tangannya ke bagasi baju seragamnya yang minim dan pendek itu terangkat tinggi. Sehingga terlihatlah perutnya yang ramping dan putih mulus yang ditumbuhi bulu halus.

Wow benar-benar putih mulus, andai saja aku bisa melihat bagian tubuh lainya, hhe. Saat itu tepat di depan mataku terpampang pemandangan yang indah sekali, bahkan seragamnya terangkat hampir 10 cm dari atas pusar. Benar-benar rejeni nomplok para pembaca. Ditambah lagi saat dia berjinjit untuk memasukan tasku, lingkar roknya yang minim itu agak merosot jauh dari pinggangnya, dan apa yang terjadi para pembaca ??? kedua bola mataku saat itu melihat keajaiban lagi, yaitu aku melihat sedikit bulu halus dbawah pusar yang menuju pada vaginanya.

Gila nih cewek, jangan-jangan ini cewek tidak memakai celana dalam apa yah ?? atau mungkin juga celana dalamnya merosot dari pinggangnya, ucapku dalam hati. Seketika itu juga fikiranku-pun menjadi mesum, ingin rasanya saat itu aku menjilat perut dan pusarnya. Apalagi saat itu jarak wajahku dan perutnya hanya berjarak 15 cm saja. Lama-lama bisa khilaf nih Tomi junior.

Belum selesai menikmati keindahan perutnya, aku dihadapkan lagi dengan belahan rok yang belahanya roknya berada didepan sebelah kiri pahanya.Wow, seketika itu juga kejantananku langsung bereaksi, terasa sekali denyutan-denyutan pada kejantananku. Yang semakin membuatku terangsang belahan rok pada kaki kirinya hampir sampai ke pangkal pahanya.

Sungguh berbeda sekali dengan seragam teman-temanya, memang sih hampir semua rok pramugari yang ada dipesawat itu mempunyai belahan, namun belahanya tidak setinggi pramugari binal yang ada didepanku saat itu. Sungguh saat itu semakin tidak kuasa saja aku dibuatnya. Kejantanku
semakin berontak saja rasanya, andai saja aku bisa menikmati tubuhnya.

Karena saat itu nampaknya dia mengalami kesulitan, maka aku-pun segera berdiri dan memposisikan tubuhku dibelakangnya dengan maksud membantunya memasukan tasku kedalam bagasi. Semakin bernafsu saja aku saat itu, karena ketika aku mencoba membantu, tanpa disengaja kejantananku-pun menempel pada pantat semoknya para pembaca.

Entah saat itu disengaja atau tidak ketika aku mencoba membantu pantatnya pramugari binal itu bergerak naik-turun, Alhasil saat itu kejanatanku-pun tergesek-gesek oleh pantat semoknya. Sungguh makin berontak saja kejantanan-ku saat itu. Setelah beberapa saat aku membantu pada akhirnya tasku-pun bisa masuk kebagasi, kemudian pramugari binal itu membalikan badannya.

Wow, lagi-lagiaku mendapatkan rejeki nomplok lagi para pembaca, padahal sat itu aku belum sempat beralih dari belaknagnya, maka dari itu ketika dia membalikan badanya buah dadanya menempel pada dadaku, sungguh luar biasa kenyalnya payudara pramugari itu. Benar-benar makin tidak tahan saja aku dibuatnya, torpedo-ku rasanya makin berdenyut kencangg. Lalu,

“ E.. e.. maaf ya mas aku nggk sengaja, ngomong-ngomong terima kasih ya mas udah bantu aku, hhe…, ” ucapnya sembari tersenyum dan raut wajahnya memerah.

“ Iya gapap kog mbak Linda, lagian aku juga yang salah, bukanya aku mundur malah aku diam saja tadi, hhe…, ” ucapku sembari melangkah mundur 1 langkah.

Saat itu aku sempat membaca name tagnya, jadi au bisamengetui namanya. Setelah itu aku-pun duduk kembali duduk di tempat dudukku, dan Linda-pun mengedipkan matanya padaku sebelum dia kembali membantu temanya untuk membantu para penumpang lainya. Apa nih maksudnya, apa jangan-jangan ini sebuah kode untuku ??? ucapku dalam hati. Saat itu aku terus berfikir tentang kedipan matanya, sembari melihat goyangan pantatnya yang melangkah ke kursi penumpang lainya. Saat aku memperhatikan pantat semoknya, ada sesuatu yang janggal nampaknya. Sejenak aku berfikir apa yang yang janggal ??? ucap dalam hatiku.

Setelah kuperhatikan secara seksama, saat itu aku tidak melihat garis CD-nya, secara logika jika seorang wanita memakai celana atau rok yang ketat pasti akan terlihat garis celana dalamnya. Namun aku coba berfikir lagi, apa jangan-jangan dia memakai G-string yah, fikiranku saat itu semakin penasaran, dan fikiranku saat itu semakin tambah mesum saja kepada Linda.

Wah iya pasti dia memakai G-string, pasti sexy banget yah kalau seumpama Linda telanjang didepanku dengan memakai G-string. Pasti pantatnya terlihat semok dan putih deh kalau benar dia pakai g-string. Benar-benar makin tidak tahan saja aku membayangkan Linda para pembaca, rasannya ingin sekali saat itu kubawa dia di kamar mandi dan kepurkosa, Ouhhh.

Singkat cerita Linda dan teman-temannya-pun telah selesai membantu dan memberi peragaaan tentang keselamatan kepada para penumpang. Setelah itu pramugari-pramugari-pun menuju kekursi yang diperuntukan pramugari karena pesawat akan segera take off. Setelah mereka kembali entah disengaja atau tidak, Linda menempatkan dirinya tepat didepanku.

Rasanya tidak rela jika aki melewatkan paha Linda yang pulus itu. Nampaknya saat itu Linda sadar jika aku memandangi pahanya, karena saat itu dia juga melihatku dengan senyuman genitnya. Aku semakin yakin saja kalau diamemang benar-benar menyukaiku, buktinya walaupun dia tahu kalau aku melihat pahanya, namun dia tidak merubah posisinya sedikitpun.

Bahkan ketika pesawat sudah mulai take off dan lampu kabin di redupkan, Linda malah semakin membuat roknya terbuka lebih lebar, bahkan gini belahan roknya bergeser sampai ketengah. Dengan belahan setinggi itu, kini posisinya bergeser ketengah secara samar aku-pun melihat seperti ada rambut kewanitaan diantara kain berwarna putih yang pada area kewanitaan-nya.

Gila nih cewek, benar-benar pakai g-string nih cewek, mantap banget kawan. Saat itupun dia tersenyum genit kepadaku, sekakan-akan dia sengaja memamerkan itu kepadaku. Tidak lama kemudian setelah pesawat sudah terbang dengan stabil, lampu kabin-pun menyala, dan Wow… terlihatlah belahan vagina yang tertutup g-string yang bahanya menerawang itu.

Tidak lama kemudian Linda-pun mencabut sabuk pengamannya, lalu berdiri sembari mengedipkan mata dan berkata kepadakau secara perlahan lavatory (yang aku megerti arti kata itu adalah kamar mandi). Setelah itu dia-pun membalikan badan dan menuju ujung kabin, dan aku perhatikan dari tempat dudukku ternyata dia sedang menyiapkan checklist untuk pilot. Karena aku masih penasaran dengan ucapan lavatory yang ditujukan kepadaku maka aku-pun segera berdiri untuk menuju lavatory yang terletak pada ujung kabin. Setelah aku sampai di ujung kabin, ternyata ada 2 pramugari lainya yang sedang merapikan sanggul rambutnya disana.

Saat itu aku-pun tersenyum dan mengarahkan pandanganku kepada Linda. Saat aku tersenyum respon Linda-pun biasa saja tidak seperti tadi ketika dia duduk depanku. Dalam hatiku berkata, kena jebakan deh aku. Karena aku sudah terlanjur sampai ke lavatory, agar aku tidak malu, aku-pun berpura-pura masuk ke lavatory.

Dunia Perjaka – Ngeseks Pramugari Hyper Seks | Setelah aku masuk ke lavatory, kemddian aku akan menutup pintu, tiba-tiba pintu lavatory ada yang mengganjal. Wow… ternyata Linda yang mengganjal pintu itu, tanpa basa-basi kemudia Linda pun masuk kedalam lavatory dan mengunci pintunya,

“ Eh.. eh… kog kamu masuk sih Linda, kan di luar ada teman-teman kamu, ” ucapku basa-basi.

“ Udah biarin aja Mas, mereka udah pengertian kog,hhe… ” ucap Linda dengan nada manja sembari langsung membuka resleting celanaku.

Aku yang saat itu terkejut, aku-pun kehilangan kesemimbangan dan aku terduduk diatas kloset yang masih tetrtutup di lavatory itu. Setelah aku terduduk, Linda dengan cepatnya mempelorotkan celana pendek jeasn-ku. Gila juga nih cewek setelah celana pendekku terlepas, diapun dengan cepatnya melucuti celana dalamku juga.

Tanpa banyak bicara Linda-pun memposisikan dirinya jongkok tepat didepan kejantanaku yang sudah tegang maksimal seperti pisang ambon yang melengkung keatas. Kemudain tangan Linda pun meraih kejantanaku, dan dikocoknya dengan perlahan. Ouhhh… nimat sekali rasanya ketika kejantanku digenggam dan dikocok oleh Linda, slembut sekali tepalak tanganya.

Dunia Perjaka – Ngeseks Pramugari Hyper Seks | Sembari terus mengocok penis-ku Linda-pun memandang wajahku dengan senyuman genitnya. Sekitar 5 menit Linda mengocok penisku, kemudian Linda pun mengarahkan kejantananku kemulutnya dan mulailah dikulumnya dengan lembut,

“ Ouhhhhhhhhh… Sssssshhhh… enak sekali kulumanmu Lin…Aaaaahhhh…, ” ucapku diiringi dsahanku.

Kuluman Linda benar-benar membuat aliran darahku kencang dan rasanya sampai naik ke ubun-ubunku. Tak hanya itu, buah zakarku-pun tidaklepas dari jilatanya, ouhhh sungguh merinding aku dibuatnya. 10 menit dikulum dan dijilati buah zakarrku. Saat itu karena aku sudah tidak tahan, aku meraih bahunya dengan maksud agar dia berdiri dan segera berada dipangkuanku.

Ternyata dia tanggap dengan maksudku, kemudian Linda-pun berdiri dan melucuti celana dalam G-string-nya. Setelah terlepas, kemudian Linda menaikan roknya sampai terlipat semua dipingganya, lalu kaki kirinya mulai berpijak disamping closet dan kaki kanan-nnya pun menyusul naik disamping closet juga. Kini posisinya-pun sudah jongkok tepat diatas kejantanaku. Tanpa diperintah kemudian Linda pun mengesek-gesekan kepala penisku pada bibir vaginya agar basah denganlendir kawinya,

“ Sssssssshhhh… Eummm…. Mas… Ouhhhh…, ” desah Linda ketika dia mengesek-gesekan kepala penisku pada vagina-nya.

Beberapasat setelah memastikan vaginaya telah basah denganlendir kawinya, maka tanpa berlama-lama dimasukanlah penisku kedalam vaginaya,
“ Zleeebbbbbbbbbbb…, ”

“ Ouhhhhhhhhhh… Ssssssssshhhhh… Ahhhhhhh…., ” desah kami secara serempak.

Rasanya nikmat sekali para pembaca, otot-otot vaginya sungguh kuat sekali menghimpit kejantananku. kemudian kedua tangan Linda pun melingkar dipundakku dan sembari menaik turunkan pantatnya dia mencium bibrku dengan lembut. Secara konstan Linda naik turun diatas pangkuanku. Rasanya kejantanaku seperti diremas-remas oleh Vagina Linda,

“ Lin.. Ouhhhh…. Sssshhh… terus Lin, enak Lin… Ouhhh … Shitttt…, ” desahku karena nikmatnya vagina Linda.

Untuk membuat Linda agar merasakn rangsangan yang luar biasa,maka aku-pun mengehntikan ciuman kami, kemudian aku beralih menciumi bagian leher, telinga dan tengkuknya. Dengan mudahnya aku menciumi bagian itukarena ramput Linda dicepol layaknya seperti pramugari lainya,

“ Yeah… Shittt… Sssssshhh… Aaaaahhhh… Ouhhh… Shiittt man…, ” desah sela meracau perlahan.

Secara terus menerus akumenciumi Linda apda bagian, leher, telinga dan tengkuknya. Nampaknya Linda terangsang hebat akibat ciumandan jilayanku itu. Karena Linda semakin merangsang, diapun lebih liar dalam menaik turunkan pantatnya,

“ Plakkk… pyeeekkk… Ceplakkk…Plakkk…Plakkk, ” suara pantat Linda yang bertemu dengan pahaku.

Nampaknya Linda sudah terangsang sekali, sampai-sampai dia tidak menghiraukan apakah suara pecintaan kami terdengar oelh temanya yang ada didepan lavatory. Dengan liarnya Linda menggenjot kejantanku, hingga aku dan diapun mendesah dengan kerasnya saat itu. Semabri aku terus menjilati leher, telinga dantengkukunya, tak lupa aku juga mulai meraih buah dadanya.

Dengan cepatnya Linda pun mulai membuka kancinya satu persatu hingga terlepas semua. Lalu setelah itu Linda pun membuka kancing Bra-nya lalu kemudian baju dan Bra-nya dilemparkan kebawah,

“ Kamu mau mimik susu sayang ???, ” ucapnya sembari menyodorkan buah dada-nya ke mulutku sembari terus mengiyangkan pantatnya dengan bringasnya.

“ Iya sayang… Ouhhh… permainan sexs kamu hebat sekali sayang…, ” ucapku memujinya.

Dunia Perjaka – Ngeseks Pramugari Hyper Seks | Saat itu dia hanya tersenyum, buah dada yang montok dengan putting yang berwarna kemerah-merahan gini sudah menempel pada bibirku. Tanpa diperintahkan kemudian aku-pun menghisap putiing kirinya sedangkan buah dada kananya aku remas dengan tangan kananku,

“ Ya seperti itu sayang, Remas dan hisapputingku… Ouhhh… Sssshhh… Ahhhhh…, ” ucapnya disusul dengan desahnya.

Dengan penuh gairah sexs, aku menjilat,menghisap dan meremas payudara Linda secara bergantian. Aku remas dan aku hisapputingnya dengan lembut. Dengan hisapan danjilatanku pada buah danaya, goyangan pantat Linda semakin liar saja. Goyangannya semakin brutal , dia memutarkan pantatnya dengan bringasnya, dan kejantan-kupun mulai berdenyut-denyut,

“ Lin… penis aku kayaknya udah nggak kuat lagi nih, aku udah nggak tahan sayang… Ssssshhh… Ahhhh…, ” ucapku kemudian kembali mengenyot putting susu Linda.

“ Aku juga sayang, aku udah berkali kali keluar, kita keluarin sama-sama ya sayang, Ouhhhh…. ” ucapnya dengan nafas memburunya semabri terus menggiyangkan pantanya semakin cepat saja.

Dunia Perjaka – Ngeseks Pramugari Hyper Seks | Tidak terasa permainan sex kami sudah berlangsung setengah jam, dan secara tiba-tiba tubuhku mengejang dan penisku berdenyut dengan kencangnya, lalu,

“ Crotttttttttttt…. Crotttttttttttt… Crottttt…, ”

“ Aku keluar Lin… Aaaaaaaahhhhhhhhhh…., ” ucapku.

“ Iya sayang keluarin semua di dalam memek aku, Ouhhhh… hangat sayang sperma kamu… Aaaaaaaaaaahhhhhhhhhhh…, ” ucap Linda merasakan semburan spermaku dengan derasnya mengalir didalam vaginanya.

Merasakan semburan spermaku, dia semakin gila saja mengoyangkan pantatnya, dan,

“ Aaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhh… aku juga keluar sayan… Ouhhhhh…, ” desah panjang Linda mendapatkan klimaksnya.

Saat itu lender kawin kami-pun bercampur menjadi satu didalam Rahim Linda. Bahkan saking banyaknya karena posisi Linda masih berada diatasku, spermaku yang tercampur dengan lender kawin Linda mengalir keluar dari liang senggam Linda yang sudah basah sekali. Sungguh hari yang indah untuk mengawali kunjungan dinasku saat itu.

Setelah puas menikmati sisa-sisa klimaks kami, kemudian Linda pun mulai turun dari pangkuanku dan berkata,

“ Terima kasih ya sayang kamu udah puasin aku hari ini, kamu benar-benar lelaki tangguh… emuuuaaaccchhh…, ” ucapnya memujiku lalu kemudian mecium bibirku.

“ Iya Lin sama-sama, Aku yang awalnya berharap bisa ML sama kamu, akhirnya terwujud juga hari ini… emuaaaccchhh…, ” jawabku sembari mengecup bibir Linda.|

Saat itu Linda hanya tersenyum mendengar jawabanku yang seperti itu. Kemudian Linda pun membersihkan vaginanya yang berlumuran spermaku dengan tissue. Setelah memastikan sudah bersih Linda pun mengeanakan kembali seragamnya lalu dia keluar meninggalkan aku di dalam lavatory. Setelah itu aku juga membersihkan diri dan memakai pakaianku kembali.

Singkat cerita setelah rapi aku-pun kemudian keluar dari lavatory itu. Ketiak aku keluar aku melihat Linda dan pramugari lainya sudah tidak ada didepan pintu lagi. Maka aku-pun segera bergegas kembali ke tempat dudukku. Dalam langkah kakiku menuju tempat duduku aku melihat ternyata ke 3 pramugari itu telah kembali menjalankan tugasnya sebagai pramugari.

Sungguh tidak terfikir dalam akal sehatku sebelumnya, baru kenal beberapa menit saja aku bisa menikmati keindahan tubuh dan kenikmatan liang senggamanya. Setelah beberapa menit tidak terasa pesawat aka segera memijakan rodanya diatas landasan bandara. Singkat cerita setelah landing aku-pun segera turun dan menyempatkan untuk berpamitan dengan Linda.

Linda pun saat itu tersenyum dan mengedipkan matanya ketika aku berpamitan denganya. Setelah turun dari pesawat aku-pun segera mecari taxi dan menuju hotelyang te;ah aku booking sebelumnya. Sesampainya dihotel aku-pun teringat, kenapa aku tadi tidak meminta no hp atau pin bbnya Linda, huft… Sungguh bodoh sekali aku saat itu.

Tapi yasudahlah mungkin itu hanya untuk kesenangan sesasat dan aku berharap suatu saat nanti bisa bertemu lagi dengan Linda pramugarai Binal itu dan bisa mengulang nikmatnya ML dengannya. Terima kasih Linda karena kamu sudah mengawali kunjungan kerjaku dengan menyuguhkan kenikmatan tubuhmu.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Kisah Taro – Pijitan Pembantu Baru Bikin Merangsang

TAROSLOT Pijitan Pembantu Baru Bikin Merangsang, Kupanggil Diyah pembantuku yang sudah biasa memijatku, aku benar-benar merasa lelah karena semalamnya aku sempat dua kali ngentot dengan kenalanku di Mandarin, pasti nikmat rasanya dipijat dan selanjutnya berendam di air panas, langsung aku membuka pakaianku hingga hanya tinggal celana dalam dan langsung berbaring di atas tempat tidurku.

Namun agak lama juga Diyah tak muncul di kamarku memenuhi panggilanku melalui interkom tadi, biasanya Diyah sangat senang bila aku suruh memijat karena disamping persenan dariku besar, dia juga sering kupijat balik yang membuat dia juga dapat merasakan kenikmatan yang satu itu.


Cerita Sex Bercumbu Sama Karyawan Kantor Saat Jam Makan SiangCerita Sex Kembang Desa Yang Begitu BohayCerita Sex Ibu Faida Yang Montok

Ketika kudengar langkah memasuki kamarku, aku langsung berkata, “Kok lama sih Mar, apa masih sibuk ya, ayo pijat yang nikmat!”.
Tiba-tiba kudengar suara perempuan lain, “Maaf Pak, Mbak Diyah masih belum kembali, apa bisa saya saja yang memijat?”.

Aku meloncat duduk dan menoleh ke arahnya, ternyata di depanku berdiri pembantu lain yang belum pernah kukenal. Kuperhatikan pembantu baru ini dengan seksama, wajahnya manis khas gadis desa, dengan bibir tipis yang merangsang sekali. Ia tersenyum gugup ketika melihat aku memperhatikannya dari atas ke bawah itu. Aku tak peduli, mataku jalang menatap belahan dasternya yang agak rendah sehingga menampakkan sebagian payudaranya yang montok itu.

Dengan pelan kutanyai siapa namanya dan kapan mulai bekerja. Ternyata dia adalah famili Diyah dari Kerawang namanya Neneng dan dia ke Jakarta karena ingin bekerja seperti Diyah. Aku hanya mengangguk-angguk saja, ketika kutanya apakah dia bisa memijat seperti Diyah, dia hanya tersenyum dan mengangguk. Kuperintahkan dia untuk menutup pintu kamar, sebenarnya tidak perlu pintu kamar itu ditutup karena pasti tak ada seorangpun di rumah, isteriku juga sedang pergi entah ke mana dan pasti malam hari baru pulang, tujuanku hanyalah menguji Neneng, apakah dia takut dengan aku atau benar-benar berani. Kuambil cream untuk menggosok tubuhku dan kuberikan pada Neneng sambil berkata “Coba gosok dulu badanku dengan minyak ini, baru nanti dipijat ya!”.

Aku membuka celana dalamku dan langsung telungkup di tempat tidur, sengaja pada waktu berjalan aku menghadap Neneng sehingga Neneng dapat juga melihat penisku, ternyata dia diam saja. Ketika aku sudah berbaring, dia langsung membubuhkan lotion itu di punggungku dan menggosokannya ke punggungku. Sambil memejamkan mata menikmati elusan tangan Neneng yang halus, aku mengingatkan dia agar menggosoknya rata ke seluruh badanku. Sambil berbaring aku minta Neneng menceriterakan tentang dirinya.

Ternyata Neneng seorang janda yang belum mempunyai anak, suaminya lari dengan perempuan lain yang kaya raya dan meninggalkan dia. Karena itu dia lebih suka ke Jakarta karena malu.

Aku berkata kepadanya, “Jangan kuatir, kalau begitu kapan-kapan kamu mesti kembali ke desamu dengan banyak uang supaya bekas suamimu tahu kalau kamu sekarang sudah kaya dan bisa membeli laki-laki untuk jadi suamimu!”. Neneng tertawa mendengar perkataanku itu. Ketika itu Neneng sudah mulai menggosok bagian pantatku dengan lotion, tangannya dengan lembut meratakan lotion tersebut ke seluruh pantatku bahkan juga di sela-sela pantatku diberinya lotion itu sehingga kadang-kadang tangannya menyenggol ujung pelirku.

Aku jadi tegang dengan gosokan Neneng ini, tetapi aku diam saja namun akibatnya posisiku jadi tidak enak, karena posisiku yang tengkurap membuat penisku yang berdiri tegak itu jadi tertekan dan sakit sekali. Aku jadi gelisah karena penisku rasanya mengganjal. Neneng yang melihat aku gelisah itu bertanya apakah gosokannya kurang betul. Aku hanya menjawab dengan gelengan kepala.

Ketika aku bertanya lagi apakah isteri baru suaminya itu cantik, Neneng hanya menjawab dengan tertawa katanya, “Cantik atau tidak yang penting uangnya banyak, kan suami saya bisa numpang nikmat!”, Ketika Neneng sudah menggosok badanku sampai ke kaki, dia bertanya, “Apa sekarang mulai dipijat pak?”. Aku langsung berbalik telentang sambil berkata, “Sekarang yang bagian depan juga diberi minyak ya!”.

Aku sengaja memejamkan mata sehingga aku tak tahu bagaimana sikap Neneng melihat bagian depan tubuhku yang telanjang itu, apalagi penisku sudah berdiri penuh mendongak ke atas dengan ujungnya yang seperti jamur raksasa itu. Neneng tidak banyak berbicara, tetapi ia mulai menggosok bagian dadaku dengan lotion yang harum itu, ketika aku membuka mata, kulihat buah dadanya yang montok tepat berada di depan mataku, bahkan karena potongan dusternya rendah, aku bisa melihat celah buah dadanya yang terjepit diantara beha yang dipakainya.

Ketika gosokan Neneng sampai di selangkanganku, Neneng membubuhi sekitar bulu penisku dengan lotion tersebut, begitu juga dengan buah pelirku yang dengan lembut diberinya lotion tersebut. Saat itu Neneng berkata “maaf pak, apakah burungnya juga digosok?”. Aku tak menyahut tetapi aku hanya mengangguk saja. Tanpa ragu Neneng membubuhi ujung penisku dengan lotion tersebut, terasa dingin, kemudian Neneng mulai meratakannya ke seluruh batang penisku dengan lembut sekali, bahkan dia menarik kulit penisku sehingga lekukan di antara kepala dan batang kenikmatanku juga diberinya minyak.

Ketika itulah aku membuka mataku dan memandang Neneng, ketika dilihatnya aku memandangnya, Neneng tersenyum dan tertunduk sementara tangannya terus mengurut penisku itu. Aku sudah tak kuat lagi menahan keinginanku, kutahan tangannya dan kusuruh Neneng untuk membuka pakaiannya. Neneng yang sudah janda rupanya langsung paham dengan keinginanku, wajahnya memerah, tetapi ia langsung bangkit dan membuka dasternya. Aku duduk di tepi tempat tidur memperhatikan badan Neneng yang hanya dilapisi beha mini dan celana dalam mini yang kurasa pasti pemberian isteriku. Buah dadanya membusung keluar karena beha yang diberikan isteriku nampaknya kekecilan sehingga tak dapat menampung payudaranya yang montok itu.

Aku berdiri mendekati Neneng dan kupeluk dia serta kubuka pengait behanya, payudaranya yang montok dan kenyal itu tergantung bebas menampakkan garis merah bekas terjepit beha yang kekecilan itu, tetapi payudaranya sungguh kenyal dan gempal sama sekali tidak turun dengan putingnya yang mendongak ke atas. Ketika kurogoh celana dalamnya kurasakan bulu vaginanya cukup rimbun sementara ketika jariku menyentuh clitorisnya,

Neneng seperti terlonjak dan merapatkan badannya ke dadaku, kurasakan vagina Neneng kering sekali sama sekali tak berair. Kukecup puting susu Neneng sambil kedua tanganku menurunkan celana dalamnya itu. Ketika kutarik Neneng ke tempat tidur, Neneng meronta katanya, “Pak saya takut hamil!” Kujawab enteng, jangan kuatir, kalau hamil tanggung jawab Bapak!”. Mendengar hal ini barulah dia mau kubaringkan di atas tempat tidurku, sambil menutupi matanya dengan tangan. Kupuaskan mataku memandang kemolekan gadis desa ini, aku langsung menyerbu vaginanya yang ditutupi bulu yang cukup rimbun itu, kuciumi dan kugigit pelahan bukit cembung yang penuh bulu itu,

Neneng merintih pelan, apalagi ketika tanganku mulai mengembara menyentuh puting susunya. Neneng hanya menggigit bibir sementara tangannya tetap menutupi wajahnya, mungkin dia masih malu. Ketika aku berhasil menemukan clitorisnya, aku langsung menjilatinya begitu juga dengan bibir vaginanya kujadikan sasaran jilatan.

Mungkin karena merasa geli yang tak tertahankan, tangan Neneng mendorong pundakku agar aku tak meneruskan gerakanku itu, begitu juga dengan pahanya yang terus akan dirapatkan, tetapi semua ikhtiar Neneng tak berhasil karena tanganku menahan agar kedua pahanya itu tak merapat. Akibatnya Neneng hanya bisa menggerak gerakkan kepalanya ke kiri dan ke kanan menahan geli. Tetapi lama-kelamaan justru aku yang jadi tak tahan dengan semua ini, kuhentikan jilatanku dan segera kutindih Neneng sambil mengarahkan penisku ke liang vaginanya.

Melihat aku kesulitan memasukkan ujung penisku, Neneng dengan malu-malu menuntun penisku ke arah liangnya dan menepatkannya di ujung bibir vaginanya. Ketika itu dia berbisik, “Sudah pas pak”. Aku langsung mendorong pantatku agar supaya penisku bisa masuk yang disambut juga oleh Neneng dengan sedikit mengangkat pahanya sehingga.., sleep.., bles.., penisku terbenam seluruhnya di liang vagina Neneng yang seret itu, belum sempat aku menggerakkan penisku,

Neneng sudah mulai memutar mutar pantatnya sehingga ujung penisku rasanya seperti dilumat oleh liang vagina Neneng itu. Aku mendengus keenakan, bibirku mencari puting susu Neneng dan mulai mengulumnya. Sambil mendesah desah Neneng berkata, “Ayo pak, digoyang, biar sama sama nikmat nya!”. Aku terkejut melihat keberanian Neneng menyuruh aku bekerja sama dalam permainan ini.

Tetapi justru ini membuat aku makin terangsang, meskipun profesinya hanya pembantu, tetapi cara main Neneng benar benar memuaskan. Vaginanya tak henti henti meremas penisku membuat aku jadi ngilu, aku sudah paham bahwa orang desa secara naluri sudah mempunyai kemampuan seks yang hebat, jadi untuk aku kemampuan Neneng benar benar sulit dicari bandingannya.

Ketika kurasakan air maniku hampir memancar, aku berbisik pada Neneng agar berhenti menggoyang pantatnya supaya aku dapat lebih merasakan kenikmatan ini. Tetapi Neneng justru makin cepat menggoyangkan pantatnya serta meremas-remas penisku sehingga tanpa dapat ditahan lagi air maniku memancar dengan derasnya memenuhi vagina Neneng. Saat itu juga Neneng mencengkeram punggungku keras keras dan kurasakan vaginanya menjepit penisku dengan erat sekali, matanya terbeliak sambil mendesis. Rupanya aku dan Neneng mencapai puncaknya pada saat yang bersamaan.

Setelah beberapa menit diam, kurasakan Neneng pelan pelan mulai meremas-remas punggungku sambil menempelkan pipinya ke pipiku. Dengan tersipu-sipu dia bercerita kalau dia senang bisa mendapat rejeki ditiduri olehku, karena sejak di desa dulu dia memang nafsunya besar, sehingga suaminya sampai kerepotan melayani nafsunya yang luar biasa itu. Sekarang ini dia benar-benar baru merasakan puas yang sebenarnya setelah main denganku.

Aku terhanyut oleh caranya yang mesra itu, namun aku tak ingin main lagi saat itu karena aku tadinya benar-benar hanya mau pijat dan melemaskan ototku, kalau sampai harus seperti ini, semuanya hanya gara-gara ada vagina baru di rumah yang tentunya tak dapat aku biarkan. Setelah kuberi dia uang 500 ribu, kusuruh Neneng keluar, Neneng sangat terkejut melihat jumlah uang yang kuberikan, ia berkali-kali mengucapkan terima kasih dan keluar dari kamarku.

Sekeluarnya Neneng, aku kembali berbaring telanjang bulat diatas ranjangku sambil memejamkan mata, badanku kini terasa lebih enteng.

Kisah Taro – Padahal Iseng Doang Malah Dapat Jatah

TAROSLOT Keperjakaanku Hilang Di Memek Tante, Cerita ini baru terjadi 2 minggu yang lalu ketika gw menjahili supervisor gw yang cantik… Nama gw galan karyawan call center bank swasta terkemuka di di indonesia. Jabatan gw hanya sbgai agent biasa yg kerjanya dimaki-maki nasabah setiap harinya, tapi beruntungnya gw dapet supervisor yang cantik dan seksi bernama Serma.

Cewek putih,langsing dan berdada montok ditambah bongkahan pantat yang sangat sensual ini sungguh menggoda. Dengan tinggi 168 cm dan berdada 34 B ditambah kemeja ketat dan rok pendeknya selalu membuat hancur konstrasi gw.

To the point aja, bos gw si serma yang cantik itu tiba-tiba memanggil gw untuk ke mejanya, gw kira gw bakal kena omelan karena kerjaan gw yang berantakan tetapi ternyata hanya untuk dicekin smartphone nya yang katanya sering ngeheng.

” Lan lo bisa bantu liatin HP gw ga? Ko sering ngehang ya? Trus sinyalnya sering ilang?” tanyanya dengan raut wajah bingung, sungguh ekspresi kebingungannya bikin gw gemes,seolah-olah pengen gw jilat itu muka dengan lidah gw.

” Ya udh sini gw liatin tapi HPnya gw bawa dulu ya nanti pas makan siang klo udah bener gw kasih lagi.” balas gw untuk permintaan dia.

Smartphonenya gw bawa ke meja gw, gw coba otak-atik dikit padahal gw juga ga ngerto-ngerti bgt soal beginian bingung juga gw kenapa si serma tiba-tiba minta tolong ke gw.

Setelah lama gw oprek HPnya akhirnya gw ga nemu penyakit dr smartphonenya, selintas muncul pemikiran jelek gw, mumpung HPnya ada di gw, gw cek aja foto2 dalam galerinya. Dan apa yang gw dapet, gw liat ada beberapa foto hotnya.

Ada pose saat dia lagi tiduran dengan BHnya aja,ada foto di kaca kamar mandi dengan toketnya yang putingnya yang coklat mengagumkan dan 1 lagi yang paling mantep ada 1 pose dimana ada foto Serma lagi tiduran di kasur dengan hanya menggunakan g-string hitam dan tanpa BH.

Niat jahat gw timbul, foto-foto ini bisa jadi modal buat gw untuk merasakan tubuh nya yang sensual itu. Dengan cepat gw kirim foto-foto itu ke smartphone gw. Setelah selesai gw balikin smartphonenya.

” Ka serma gw ga ngerti nih,dari tadi gw oprek tapi masih lemot aja, coba lo bawa ke counter aja deh.” sapa gw dengan pemikiran sebentr lagi gw akan dapetin tubuh moleknya.

” Yahh lu gimana sih kirain gw lu ngerti. Ya udah deh gapapa nnti gw bawa. Makasih ya.”.dengan wajah kecewa.

Sehari berselang tepatnya pukul 8 malam saat suanasana kantor mulai sepi, hanya ada beberapa orang shift malam, tanpa pikir panjang gw kirim balik foto-foto hotnya dia ke smartphonenya dia dengan fasilitas messanger. Gw liat dia lagi duduk sambil menatap serius PC dan kaget setelah mendapat pesan gw.

Dan dengan cepat dia balas pesan gw, dengan mata yang melotor ke arah gw.”KURANG AJAAAARRRRR APA-APAAN INI?? BERANINYA LO NGAMBIL FOTO-FOTO GW. GW LAPORIN LO KE KABAG….” Balasnya denga emosi.

” Silahkan, dengan senang hati palingan kalo kaka bilang efek ke gw cuma di pecat, untuk ngelapor ke polisi kayanya ga bakal, apa mau Perusahaan membuka aib karyawannya? Dan klo kaka lapor apa kaka gak malu?” dengan perasaan penuh kemenangan.

” Hapus sekarang juga, dan jangan bikin gw marah. Inget gw supervisor lo.” ancamnya sambil tetap menatap tajam ke arah gw, gw pun hanya senyum sinis.

” Gw akan hapus setelah gw bisa menjamah tubuh seksi lu.” ancam gw.

“Bajingan, jadi lu ancem gw” balasnya dengan cepat di mesangger.

” Ya terserah apa penilaian kaka..mau saya jamah sedikit atau kaka malu dan ga mungkin kaka pun akan di pecat.”
Keadaan gw udah diatas angin sekarang dan ka serma membalas.

” Apa mau lo sekarang?” Balasan dengan kata2 menyerah.

” Saya tunggu kaka di toilet wanita sekarang, jangan lapor siapa pun atau kita hancur bersama.” balas gw dengan kontol yang sudah menegak membayangkan sesaat lagi menatap tubuh seksi ka serma.

Gw pun segera meninggalkan meja gw dan beranjak ke toilet wanita, mengapa gw pilih disana krna gw tau jam segitu toilet itu sudah sepi karna hanya ada beberapa wanita saja yang tersisa di kantor.

Gw pun membuka pintu kamar mandi secara mengendap-endap, lalu gw pilih bilik kamar mandi yang paling ujung.
Gw kirim pesan ka serma ” gw udah dikamar mandi dan gw ada dibilik ujung, cepet kesini kontol gw udah tegang ” kiriman pesan gw semakin cabul.

5 menit berselang tidak ada balasan dan gw makin panik, jangan jangan dia lapor satpam atau panggil karyawan lain untuk grebek gw.

Dan tiba-tiba pintu kamar mandi kebuka, jantung gw bedegup kencang, siapa kah yang membuka pintu itu.
Dan tak lama ketukan bilik kamar mandi berbunyi,gw buka pintunya ka Serma udah ada di depan bilik.
Gw: ” silahkan masuk kaka cantik.”

Dia pun mengikuti bagai kerbau yang ditusuk hidungnya, dengan muka yang sangat marah dia masuk. Bilik kamar mandi yang sempit membuat jarak kamu sangat dekat. Gw liat dia menggunakan kemeja putih yang ketat sehingga toketnya menonjol dengan menantang. Ditambah rok mininya yang sejengkal diatas lutut membuat bokongnya semakin terlihat besar.

Serma : ” apa yang lu mau?”

Gw : ” tubuh lu ka serma, puasin gw sekarang dan gw persilahkan lu hapus foto2 lu sendiri di hp gw.”

Sema : ” gw supervisor lo, gw atasan lo, sampai hati lu kaya gini?”

Kedua tangan gw langsung gw tempelin ke toketnya, luar biasa sintalnya toket dia, dia kaget dengan apa yang gw lakuin.

Gw : ” gw ga peduli, gw cuma butuh tubuh lu skrg aja, setelah itu gw akan lupain kejadian.”

Secara perlahan tapi pasti gw raba toketnya secara perlahan, matanya menatap dendam ke gw. Semakin lama rabaan gw semakin cepat dan memjurus brulat. Gw pun membuka kancing kemejanya dan langsung melucuti bajunya.

Gw liat toketnya luar biasa menantang dengan bh berwarna hitam berenda sedikit di tepiannya. Gw buka kaitan di belakang dan gw cantelkan di pintu bilik. Dua buah bukit kembar dan puting yang coklat sungguh membuat kontol gw makin membesar. Segera saja gw jilati puting kanan dan toket kiri gw raba dengan tangan gw.

Gw isep terus toketnya, gw jilat dengan rakus dan sesakli gw digigit. Puting satunta pun gw pilin sampai akhirnya nafasnya mulai tak beraturan. Gw tukar posisi sekarang toket kirinya yang gw jilat dan ise, toket kanan yang sudah basah gw raba secara keras dan gw puter-puter putingnya.

Keluarlah suara dari mulutnya. ” Aaaaaahhhhhhhh….”, gak gw sangka dia menikmati juga apa yang gw lakukan.
Sambil terus menmenjelajahi toketnya yang ranum dengan jilatan,hisapan dan pelitiran puting. Kaitan rok belakng perlahan gw buka dan seletingnya pun gw turunkan.

Secara otomatis turun lah rok kak serma.
Oh my god ternyata dia sedang menggunakan g-string hitamyang hanya menutupi memeknya dengan bentuk segitiga dan tali tipis menyelip di balahan pantatnya.

Toketnya semakin brutal gw jilat dan sering kali gw gigit kecil yang membuat dia mendesah kenikmatan. Tanganku sekarang keduanya ada di pantatnya, kuraba pantat semoknya dengan tangan kiri dan tangan kananku kuraba memeknya yang mulai basah dengan cairan kewanitaannya, ternyata ka serma terangsang juga..

Setelah puas merasakan toketnya kusuruh ka serma duduk diatas toilet yang terlebih dahulu aku tutup agar dia bs duduk.

Kubuka g-stringnya, mukanya gamang antara menuruti tetapi disisi lain dia tidak ikhlas. Dan setelah kubuka kulihat memeknya yang dihiasi bulu sedikit dan tertata rapih.

Aku langsung bertjongkok dihadapnya, ku jilati memeknya yang basah, kumainkan klirotisnya dengan lidah ku dan sesekali aku sapu memeknya. Tangan ku tak mau diam,ku maikan jariku di anusnya, keluar lah desahan kembali dari mulutnya, ” ahh galan, lu jahat, lu bikin gw sange, lu harus tanggung jwab puasin gw sekarang…ahhhhh…terus lan…enakkk…ooohhhhh…”

Ternyata dia sambil memilin kedua putingnya sendiri.

Gw masukin lidah gw ke memknya dan jari yang kiri memaikan itilnya, dia kelojotan dengan apa yang gw lakuin. Ga bertahan lama pahanya menjepit kepala gw dan membuat gw sulit bernafas.

Gw tau di mau orgasme dan gw isep itilnya dengan kuat dan secra bersamaan dia melungguh panjang ” ooohhhhhh galannnnn gw keluaarrrr, ” keluarlah cairan hangat secara perlahan yang menandakan dia orgasme, dia bersandar di toilet dengan kaki mengakang dengan wajah lemas.

” Bangsat lu lan,lu bikin gw orgasme.”.
Gw: ” tapi lu suka kan????sekarang giliran gw ya.”
Gw buka celana gw, cd dan kemeja gw secara cepat dan menyembulah kontol gw yang standar dengan panjang 14 cm ini.

Gw jambak rambutnya dan mengarahkan mulutnya ke kontol gw.

” Jangan kasar dong, pake jenggut segala, gw tau kok apa yang harus gw lakuin” sanggaj ka serma.
Gw hanya tersenyum dengan responya.
Dia mulai memegang kontol gw dengan tangan kirinya dan mulai mencium kepala kontol gw, tangan kirinya mengocok-ngocok pelir gw yang membuat gw terbang ke enakan.

” Kontol lo boleh juga, kapan-kapan klo gw mau lagi boleh ya?”.pinta kak serma.
Gw kaget dengan permintaannya dan gw hanya berkata.

” Ga usah bawel ka, sepong gw sekarang gw udah sange. Masa’ yang ngecrot lu doank. Gw juga mau.” Tandas gw.
Dengan cekatan dia mulai memasukan kontol gw kemulutnya secara beraturan, dia jilatin lubang kebcing gw, dia jilatin semua bagian kontol gw tanpa ada basa-basi lagi. Mulutnya sudah penuh dengan kontol gw, dia keluar masukan kontol gw dari mulutnya. Gak sangaka jago dia nyepong. Setelah 5 menit dia sepong gw, akhirnya gw mau ngecrot juga dan gw gak rela klo harus ngecrot dengan cara ini.

Gw tarik kontol gw dari mulutnya, dia pun protes. ” Apa-apaan sih gw lagi enak ini.”

Gw: ” gw akan kasih yang lebi enak, nungging lu sekarang.”

Dia pun menurutinya, gak sangka gw betapa mudahnya gw menyuruh supervisor gw ini bertindak cabul.
Sekarang dia udah nungging dan gw bisa liat anus dan memeknya dr belakang, pantatnya gw cubit dan dia marah, ” brengsek,sakit tau cepet masukin kontol lu, kerjaan gw masih banyak.”

Tanpa berpikir panjang gw arah kontol gw ke memeknya secara perlaha, dan ternyata dia udah ga perawan, memeknya cukup mudah dimasukin tapi tetep pijatan daging memeknya cuku lumayan.
Kontol gw udah masuk semua dan gw dieimin sebentar, setelah itu mulai gw genjot maju mundur dengan ritma perlahan.

” Ooohhhh lan terus entotin gw, masukin semua kontol lo, puasin gw.” Pintanya.
Gw ketawa dalam hati, ga gw sangka bahasa pelacur juga klo udah sange. Ritme mulai gw tingkat kan genjotannya. Sambil toketnya gw raba dari belakang. Dia semakin mendesah, ” oooohhhhhh galan bangsattt, cepet lan…cepet……enak sayang…..perkosa gw….sekarang gw pnya lo sayang….pake gw sesuka lu…aaaaaaahhhhhhh

terussssss….bangsaattt…. ” Celoteh ka serma terdengar cabul tapi semakin membuat gw terngsang.
Bosen dengan gaja blowjob,sekarang gw cabut kontol gw, sekarang gw duduk diatas toilet dan gw minta ka serma berdiri diatas gw, tanpa diminta dia mengerti dan mengarahkan kontol gw memeknya.

Bleeeessssssssss…..masuklah semua kontol gw di memeknya, dia diam menikmati kontol gw berada di memeknya. Gw cium bibirnya secara brutal dan dia mulai menaik turunkan pinggulnya. Ciuman gw beralih ek toket, gw emut putingnya dan gw grebek toket satunya, ” ahhhhh galaannnnnnn lu gilaaaaa gw nikmat banget, ooohhhhhhhhhhh isep terus lann….teruuuuuusssss….”

Genjotannya semakin mengiila sehingaa keluar suara keceplaaakkk…..kecplaaakkk…kecplaaaakkkkk,, suara campuran lendir kewanitaan dia yang mulai membasahi paha kami.

Dia sangat buas, genjotannya semokin meningkat.

” Galaaaaannn….galannnn….gw mau keluarrrrr gw ga kuat….ooooohhhhhh….” Pintanya.

” Sebentar ka kita keluarin bareng. Sebentar lagiiiiiiii, ohhhhhhhh lo pelacur gw malem ini…” Balas gw..

Dia tidak merespon perkataan bejat gw dan tak lama, ” galaaaannn gw keluaaaaaaaaarrrr.n….aaaargghhtttttttttttttt…. …” dia orgasme, cairan hangat keluar dari memeknya.

Dan tak sempat bertanya kontolku pun ngecrot di dalam rahimnya.

” Ka sermaaaa gw keluaaaaarrrrr ooooooohhhhhhhhhhh….”

Kami pun orgasme bersama dan dia memeluk tubuh gw yang terkulai lemas diatas tolilet.

2 menit keheningan terjadi, kontol gw masih di memeknya sampai mengkerut. Dia mulai mengeluarkan perkataan dengan nafas terengah

Ka serma : ” hapus fotonya sekarang dan gw ikhlas klo lo minta hal ini kapan pun itu.”
Gw : ” serius lo?”

Ka serma : ” gw seriusss…selama ini gw hanya bisa puasin diri gw dengan jari, tapi sekarang gw pnya kontol lo yang bisa puasin gw. Tapi inget ini rahasia kita berdua.”

Gw: ” siaaapppp,, semoga kita bisa bekerja sama dengan baik ka.” Sahut gw dengan bercanda.

Dan dia tak membalas dan mencium bibir gw. setelah itu kita berpakaian dan keluar secara bergantian dan bekerja kembali seolah tidak ada yang terjadi.

Setelah kejadian itu kamu sering bertemu di kosan ku untuk bercinta dan saling memuaskan.

Kisah Taro – Keperjakaanku Hilang Di Memek Tante

TAROSLOT Keperjakaanku Hilang Di Memek Tante, Namaku Dimas dan aku tinggal di Jakarta. Di saat aku menulis cerita ini, aku baru saja menginjak umur 25 tahun. Aku bekerja di sebuah perusahaan marketing ternama di kawasan daerah Kuningan (Jakarta Selatan). Perusahaan kami ini adalah anak dari perusahaan marketing Inggris yang mana Head Office untuk Asia Pasific berada di negeri Singapore. Aku bisa bekerja di perusahaan ini atas bantuan ibu tiriku yang memiliki banyak kolega perusahaan-perusahaan ternama di Jakarta.

Ibu tiriku tergolong orang yang terpandang dan kaya raya. Bekas suaminya adalah pengusaha distributor minyak bumi dalam negeri yang punya akses mudah ke instansi-instansi pemerintah. Ibu tiriku cerai dengan bekas suaminya karena bekas suaminya memiliki banyak ’selir-selir’ di beberapa kota di pulau Jawa dan beberapa lagi di luar pulau Jawa. Karena tidak tahan dengan situasi yang dia hadapi, dia memutuskan untuk bercerai dengan bekas suaminya.

Menurut cerita ibu tiriku, urusan perceraiannya sangatlah rumit, berbelit-belit, dan memakan waktu berbulan-bulan. Seperti biasa pembagian harta gono-gini yang membuat urusan cerai menjadi lebih panjang. Sampai pada akhirnya hasil dari perceraian tersebut, ibu tiriku mendapat 30% dari seluruh aset dan kekayaan mantan suaminya. Namun setelah itu, ibu tiriku tidak diperbolehkan lagi untuk meminta jatah lagi kekayaan bekas suaminya setelah perceraiannya final di pengadilan.

Bisa para pembaca membayangkan seberapa besar warisan kekayaan ibu tiriku. Bagaimana dengan keluarga asliku? Ayah bercerai dengan ibu kandungku saat aku masih berumur 7 tahun. Masalah dari perceraian tersebut, aku masih kurang tau sampai sekarang ini. Ayah lebih memilih untuk tidak menceritakan masalah tersebut, dan aku pun tidak pernah lagi bertanya kepadanya. Aku mengerti perasaan ayah, karena saat itu kehidupan ekonomi keluarga masih sangat sulit dan ayah pada saat itu hanya seorang pegawai toko di daerah Mangga Besar. Meskipun hanya pegawai toko biasa, ayah memiliki bakat dan hobi mekNinik yang berhubungan dengan mesin motor.

Pendidikan ayah hanya sampai pada tamatan SD, dan dia mendapat ilmu montirnya dari kakek yang dulu sempat bekerja di bengkel reparasi mobil. Ayah selalu memiliki cita-cita untuk membuka bengkel sendiri. Setelah bercerai dengan ibu kandungku, aku dan ayah sering berpindah-pindah rumah kontrak. Ekonomi ayah juga tidak juga membaik. Sering istilah kehidupan kami bak ‘gali lubang tutup lubang’. Setiap tahun gaji ayah naik hanya sedikit saja, dan kebutuhan ekonomi selalu meningkat.

Namun ayah tidak pernah menyerah untuk berusaha lebih demi menyekolahkan aku. Untungnya aku tergolong anak yang suka sekolah dan belajar, oleh karenanya ayah tidak pernah mengenal lelah mencari uang tambahan agar aku menjadi orang yang berilmu dan mencapai karir indah di masa depanku. Cita-cita ayah membuka bengkel reparasi mobil sendiri bermula dari keisengannya melamar kerja di bengkel mobil dekat rumah kontrakan kami. Ayah kerja di toko hanya selama 6 hari seminggu bergantian, tapi ayah menetapkan untuk mengambil hari Sabtu libur agar dia bisa bekerja di bengkel mobil tersebut. Karena bakat dan cinta ayah terhadap mesin mobil dan motor, ayah menjadi tukang favorit di bengkel tersebut.

Perlahan-lahan ayah mengurangi hari kerja ayah sebagai pegawai toko menjadi 5 hari seminggu, kemudian 4 hari seminggu, dan terakhir 3 hari seminggu. Sampai pada akhirnya bengkel menarik banyak pelanggan tetap, dan ayah diminta untuk bekerja sebagai pegawai tetap di bengkel itu. Gaji ayah naik 3 kali lipat dari gaji sebagai pegawai toko plus bonus dan tip-tip dari pelanggan. Lebih bagusnya lagi ayah hanya bekerja 5 hari saja dari hari Senin sampai Jumat. Ayah sengaja tidak memilih hari Sabtu dan Minggu demi menghabiskan waktu berdua denganku. Setiap hari Sabtu ayah suka menjemputku sepulang sekolah, maklum biasanya sekolahku hanya masuk 1/2 hari di hari Sabtu dan kami berdua suka jajan di luar sebelum pulang ke rumah. Sejak bekerja di bengkel itu, aku menjadi dekat dengan ayah.

Dengan kondisi ekonomi yang semakin membaik dari hari ke hari, kini ayah mampu untuk membeli rumah sendiri meskipun tidak besar. Malaikat keberuntungan sedang berada disamping ayah. Ayah orang yang baik, tekun dan jujur, maka dari itu ayah diberi banyak rejeki dari yang di atas. Bengkel itu menjadi tumbuh pesat pula berkat kedatangan ayah. Demi menjaga hubungan baik antara ayah dengan bos bengkel itu, ayah diberi komisi 15% dari setiap pembayaran service/reparasi mobil. Motor yang dia urus plus bonus tahunan dan belum lagi tip-tip dari pelanggan. Nama bengkel menjadi terkenal karena rekomendasi dari mulut ke mulut, sampai pada suatu hari ibu tiriku ini menjadi pelanggan tetap bengkel itu.

Ibu tiriku mendengar nama bengkel dan nama ayahku dari teman dekatnya. Saat itu ibu tiriku memiliki 3 buah mobil. Seingatku waktu itu ada BMW, Mercedes, dan mobil kijang. Ibu tiriku sering mengunjungi bengkel ayah dengan alasan untuk check up antara mobil BMW-nya atau Mercedes-nya. Mobil kijangnya hanya datang dengan supir. Sebut saja nama ibu tiriku adalah Rica (nama singkatan). Saat itu aku memanggilnya tante Rica. Umur tante Rica 4 tahun lebih muda dari ayah. Kerutinan tante Rica ke bengkel menjadi awal dari romansa antara dia dan ayah. Ayah sering kencan berdua dengan tante Rica, dan terkadang mereka mengajakku pergi bersama- sama pula.

Terus terang sejak bersama tante Rica, wajah ayah lebih tampak berseri-seri dan lebih segar. Mungkin saat itu dia menemukan cinta keduanya setelah bertahun-tahun berpisah dengan ibu kandungku. Melihat perubahaan positif ayah, aku pun menjadi ikut senang. Aku juga senang bila tante Rica datang berkunjung, karena dia sering membawa oleh-oleh berupa makanan atau minuman yang belum pernah aku liat sebelumnya. Belakangan aku baru tau bahwa bingkisan itu adalah pemberian dari kolega bisnisnya. Salah satu rumah Tante Rica berada di daerah Jakarta Selatan, dan tentu banyak orang tau bahwa kawasan ini adalah kawasan elit.

Setelah bercerai, tante Rica membuka beberapa bisnis elit di sana seperti salon/spa kecantikan, dan butik. Para pelanggannya juga dari kalangan kaliber atas seperti pejabat dan artis. Dia menyewa beberapa prajurit terpercaya untuk menjalankan usaha-usaha bisnisnya. Dalam singkat cerita, ayah dan tante Rica akhirnya memutuskan untuk menikah. Setelah menikah aku disuruh memanggilnya ‘mama’. Perlu waktu beberapa minggu untuk memanggilnya ‘mama’, tapi lama-lama aku menjadi biasa untuk memanggilnya ‘mama’.

Untuk lebih singkatnya dalam cerita ini, aku akan menyebut ‘ibu tiriku’ sebagai ‘ibu’. Sejak setelah menikah, ibu tinggal di rumah kecil kami beberapa bulan sambil menunggu bangunan rumah baru mereka selesai. Lagi-lagi, rumah baru mereka tidak jauh dari bengkel ayah. Ayah menolak tinggal di rumah tante Rica karena alasan pribadi ayah. Setelah banyak proses yang dilakukan antara ayah dan ibu, akhirnya bengkel tempat ayah bekerja, kini menjadi milik ayah dan ibu sepenuhnya.

Ayah pernah memohon kepada ibu agar dia ingin tetap dapat bekerja di bengkel, dan terang saja bengkel itu langsung ibu putuskan untuk dibeli saja. Maklum ibu adalah ‘business-minded person’. Aku semakin sayang dengan ibu, karena pada akhirnya cita-cita ayah untuk memiliki bengkel sendiri terkabulkan. Kini bengkel ayah makin besar setelah ibu ikut berperan besar di sana. Banyak renovasi yang mereka lakukan yang membuat bengkel ayah tampak lebih menarik. Pelanggan ayah makin bertambah, dan kali ini banyak dari kalangan orang-orang kaya. Ayah tidak memecat pegawai-pegawai lama di sana, malah menaikkan gaji mereka dan memperlakukan mereka seperti saat dia diperlakukan oleh pemilik bengkel yang lama.

Kehidupan dan gaya hidupku & ayah benar- benar berubah 180 derajat. Kini ayah sering melancong ke luar negeri bersama ibu, dan aku sering ditinggal di rumah sendiri dengan pembantu. Alasan aku ditinggal mereka karena aku masih harus sekolah. Ibu sering mengundang teman-teman lamanya bermain di rumah. Salah satu temannya bernama tante Nini. Tante Nini saat itu hanya 15 tahun lebih tua dariku. Semestinya dia pantas aku panggil kakak daripada tante, karena wajahnya yang masih terlihat seperti orang berumur 20 tahunan. Tanti Nini adalah pelanggan tetap salon kecantikan ibu, dan kemudian menjadi teman baik ibu. Wajah tante Nini tergolong cantik dengan kulitnya yang putih bersih. Dadanya tidak begitu besar, tapi pinggulnya indah bukan main.

Maklum anak orang kaya yang suka tandang ke salon kecantikan. Tante Nini sering main ke rumah dan kadang kala ngobrol atau gossip dengan ibu berjam-jam. Tidak jarang tante Nini keluar bersama kami sekeluarga untuk nonton bioskop, window shopping atau ngafe di mall. Aku pernah sempat bertanya tentang kehidupan pribadi tante Nini. Ibu bercerita bahwa tante Nini itu bukanlah janda cerai atau janda apalah. Tapi tante Nini sempat ingin menikah, tapi ternyata pihak dari laki-laki memutuskan untuk mengakhiri pernikahan itu. Alasan-nya tidak dijelaskan oleh ibu, karena mungkin aku masih terlalu muda untuk mengerti hal-hal seperti ini. Pada suatu hari ayah dan ibu lagi-lagi cabut dari rumah.

Tapi kali ini mereka tidak ke luar negeri, tapi hanya melancong ke kota Bandung saja selama akhir pekan. Lagi-lagi hanya aku dan pembantu saja yang tinggal di rumah. Saat itu aku ingin sekali kabur dari rumah, dan menginap di rumah teman. Tiba-tiba bel rumah berbunyi dan waktu itu masih jam 5:30 sore di hari Sabtu. Ayah dan ibu baru 1/2 jam yang lalu berangkat ke Bandung. Aku pikir mereka kembali ke rumah mengambil barang yang ketinggalan. Sewaktu pintu rumah dibuka oleh pembantu, suara tante Nini menyapanya. Aku hanya duduk bermalas-malasan di sofa ruang tamu sambil nonton acara TV. Tiba-tiba aku disapanya.

“Dimas kok ngga ikut papa mama ke Bandung?”tanya tante Nini.

“Kalo ke Bandung sih Dimas malas, tante. Kalo ke Singapore Dimas mau ikut.” jawabku santai.

“Yah kapan-kapan aja ikut tante ke Singapore.

Tante ada apartment di sana” tungkas tante Nini.

Aku pun hanya menjawab apa adanya “Ok deh.

Ntar kita pigi rame-rame aja. Tante ada perlu apa dengan mama? Nyusul aja ke Bandung kalo

penting.”.

“Kagak ada sih. Tante cuman pengen ajak mamamu makan aja. Yah sekarang tante bakalan makan sendirian nih. Dimas mau ngga

temenin tante?”.

“Emang tante mau makan di mana?”

“Tante sih mikir Pizza Hut.”

“Males ah ogut kalo Pizza Hut.”

“Trus Dimas maunya pengen makan apa?”

“Makan di Muara Karang aja tante. Di sono kan banyak pilihan, ntar kita pilih aja yang kita mau.”

“Oke deh. Mau cabut jam berapa?”

“Entaran aja tante. Dimas masih belom laper. Jam 7 aja berangkat. Tante duduk aja dulu.”

Kami berdua nonton bersebelahan di sofa yang empuk. Sore itu tante Nini mengenakan baju yang lumayan sexy. Dia memakai rok ketat sampai 10 cm di atas lutut, dan atasannya memakai baju berwarna orange muda tanpa lengan dengan bagian dada atas terbuka (kira- kira antara 12 sampai 15cm kebawah dari pangkal lehernya). Kaki tante Nini putih mulus, tanpa ada bulu kaki 1 helai pun. Mungkin karena dia rajin bersalon ria di salon ibu, paling tidak seminggu 2 kali.

Bagian dada atasnya juga putih mulus. Kami nonton TV dengan acara/channel seadanya saja sambil menunggu sampai jam 7 malam. Kami juga kadang-kadang ngobrol santai, kebanyakan tante Nini suka bertanya tentang kehidupan sekolahku sampai menanyakan tentang kehidupan cintaku di sekolah. Aku mengatakan kepada tante Nini bahwa aku saat itu masih belum mau terikat dengan masalah percintaan jaman SMA. Kalo naksir sih ada, cuma aku tidak sampai menganggap terlalu serius. Semakin lama kami berbincang-bincang, tubuh tante Nini semakin mendekat ke arahku. Bau parfum Chanel yg dipakai mulai tercium jelas di hidungku. Tapi aku tidak mempunyai pikiran apa-apa saat itu.

Tiba-tiba tante Nini berkata, “Dimas, kamu suka dikitik-kitik ngga kupingnya?”.

“Huh? Mana enak?” tanyaku.

“Mau tante kitik kuping Dimas?” tante Nini menawarkan/

“Hmmm…boleh aja. Mau pake cuttonbud?” tanyaku sekali lagi.

“Ga usah, pake bulu kemucing itu aja” tundas tante Nini.

“Idih jorok nih tante. Itu kan kotor. Abis buat bersih-bersih ama mbak.” jawabku spontan.

“Alahh sok bersihan kamu Dimas. Kan cuman ambil 1 helai bulunya aja. Lagian kamu masih belum mandi kan? Jorok mana hayo!” tangkas tante Nini. “Percaya tante deh, kamu pasti demen. Sini baring kepalanya di paha tante.” lanjutnya.

Seperti sapi dicucuk hidungnya, aku menurut saja dengan tingkah polah tante Nini. Ternyata memang benar adanya, telinga ‘dikitik-kitik’ dengan bulu kemucing benar-benar enak tiada tara. Baru kali itu aku merasakan enaknya, serasa nyaman dan pengen tidur aja jadinya. Dan memang benar, aku jadi tertidur sampe sampai jam sudah menunjukkan pukul 7 lewat. Suara lembut membisikkan telingaku.

“Dimas, bangun yuk. Tante dah laper nih.” kata tante.

“Erghhhmmm … jam berapa sekarang tante.” tanyaku dengan mata yang masih setengah terbuka.

“Udah jam 7 lewat Dimas. Ayo bangun, tante dah laper. Kamu dari tadi asyik tidur tinggalin tante. Kalo dah enak jadi lupa orang kamu yah.” kata tante sambil mengelus lembut rambutku.

“Masih ngantuk nih tante … makan di rumah aja yah? Suruh mbak masak atau beli mie ayam di dekat sini.”

“Ahhh ogah, tante pengen jalan-jalan juga kok. Bosen dari tadi bengong di sini.”

“Oke oke, kasih Dimas lima menit lagi deh tante.” mintaku.

“Kagak boleh. Tante dah laper banget, mau pingsan dah.”

Sambil malas-malasan aku bangun dari sofa. Kulihat tante Nini sedang membenarkan posisi roknya kembali. Alamak gaya tidurku kok jelek sekali sih sampe-sampe rok tante Nini tersingkap tinggi banget. Berarti dari tadi aku tertidur di atas paha mulus tante Nini, begitulah aku berpikir. Ada rasa senang juga di dalam hati. Setelah mencuci muka, ganti pakaian, kita berdua berpamitan kepada pembantu rumah kalau kita akan makan keluar. Aku berpesan kepada pembantu agar jangan menunggu aku pulang, karena aku yakin kita pasti bakal lama. Jadi aku membawa kunci rumah, untuk berjaga-jaga apabila pembantu rumah sudah tertidur.

“Nih kamu yang setir mobil tante dong.”

“Ogah ah, Dimas cuman mau setir Baby Benz tante. Kalo yang ini males ah.” candaku. Waktu itu tante Nini membawa sedan Honda, bukan

Mercedes-nya.

“Belagu banget kamu. Kalo ngga mau setir ini, bawa itu Benz-nya mama.” balas tante Nini.

“No way … bisa digantung ogut ama papa mama.” jawabku.

“Iya udah kalo gitu setir ini dong.” jawab tante Nini sambil tertawa kemenangan.

Mobil melaju menyusuri jalan-jalan kota Jakarta. Tante Nini seperti bebek saja, ngga pernah stop ngomong and gosipin teman-temannya. Aku jenuh banget yang mendengar. Dari yang cerita pacar teman-temannya lah, sampe ke mantan tunangannya. Sesampai di daerah Muara Karang, aku memutuskan untuk makan bakmi bebeknya yang tersohor di sana. Untung tante Nini tidak protes dengan pilihan saya, mungkin karena sudah terlalu lapar dia.

Setelah makan, kita mampir ke tempat main bowling. Abis main bowling tante Nini mengajakku mampir ke rumahnya. Tante Nini tinggal sendiri di apartemen di kawasan Taman Anggrek. Dia memutuskan untuk tinggal sendiri karena alasan pribadi juga. Ayah dan ibu tante Nini sendiri tinggal di Bogor. Saat itu aku tidak tau apa pekerjaan sehari-hari tante Nini, yang tante Nini tidak pernah merasa kekurangan materi. Apartemen tante Nini lumayan bagus dengan tata interior yang classic. Di sana tidak ada siapa-siapa yang tinggal di sana selain tante Nini. Jadi aku bisa maklum apabila tante Nini sering keluar rumah. Pasti jenuh apabila tinggal sendiri di apartemen.

“Anggap rumah sendiri Dimas. Jangan malu-malu. Kalau mau minum ambil aja sendiri yah.”

“Kalo begitu, Dimas mau yang ini.” sambil menunjuk botol Hennessy V.S.O.P yang masih disegel.

“Kagak boleh, masih dibawah umur kamu.”

cegah tante Nini.

“Tapi Dimas dah umur 17 tahun. Mestinya ngga masalah” jawabku dengan bermaksud membela diri.

“Kalo kamu memaksa yah udah. Tapi jangan buka yang baru, tante punya yang sudah dibuka botolnya.”.

Tiba-tiba suara tante Nini menghilang dibalik master bedroomnya. Aku menganalisa ruangan sekitarnya. Banyak lukisan-lukisan dari dalam dan luar negeri terpampang di dinding. Lukisan dalam negerinya banyak yang bergambarkan wajah-wajah cantik gadis-gadis Bali. Lukisan yang berbobot tinggi, dan aku yakin pasti bukan barang yang murahan.

“Itu tante beli dari seniman lokal waktu tante ke Bali tahun lalu” kata tante Nini memecahkan suasana hening sebelumnya.

“Bagus tante. High taste banget. Pasti mahal yah?!” jawabku kagum.

“Ngga juga sih. Tapi tante tidak pernah menawar harga dengan seniman itu, karena seni itu mahal.

Kalo tante tidak cocok dengan harga yang dia tawarkan, tante pergi saja.” Aku masih menyibukkan diri mengamati lukisan-lukisan yang ada, dan tante Nini tidak bosan menjelaskan arti dari lukisan-lukisan tersebut. Tante Nini ternyata memiliki kecintaan tinggi terhadap seni lukis.

“Ok deh. Kalo begitu Dimas mau pamit pulang dulu tante. Dah hampir jam 11 malam. Tante istirahat aja dulu yah.” kataku.“Ehmmm … tinggal dulu aja di sini. Tante juga masih belum ngantuk. Temenin tante bentar yah.” mintanya sedikit memohon. Aku juga merasa kasihan dengan keadaan tante Nini yang tinggal sendiri di apartemen itu. Jadi aku memutuskan untuk tinggal 1 atau 2 jam lagi, sampai nanti tante Nini sudah ingin tidur.

“Kita main UNO yuk?!” ajak tante Nini.

“Apa itu UNO?!” tanyaku penasaran.

“Walah kamu ngga pernah main UNO yah?” tanya tante Nini. Aku hanya menggeleng- gelengkan kepala.

“Wah kamu kampung boy banget sih.” canda tante Nini. Aku hanya memasang tampak cemburut canda. Tante Nini masuk ke kamarnya lagi untuk membawa kartu UNO, dan kemudian masuk ke dapur untuk mempersiapkan hidangan bersama minuman. Tante Nini membawa kacang mente asin, segelas wine merah, dan 1 gelas Hennessy V.S.O.P. Setelah mengajari aku cara bermain UNO, kamipun mulai bermain-main santai sambil makan kacang mente. Hennesy yang aku teguk benar-benar keras, dan baru 2 atau 3 teguk badanku terasa panas sekali. Aku biasanya hanya dikasih 1 sisip saja oleh ayah, tapi ini skrg aku minum sendirian. Kepalaku terasa berat, dan mukaku panas. Melihat kejadian ini, tante Nini menjadi tertawa, dan mengatakan bahwa aku bukan bakat peminum. Terang aja, ini baru pertama kalinya aku minum 1 gelas Hennessy sendirian.

“Tante, anterin Dimas pulang yah. Kepala ogut rada berat.”

“Kalo gitu stop minum dulu, biar ngga tambah pusing.” jawab tante Nini.

Aku merasa tante Nini berusaha mencegahku untuk pulang ke rumah. Tapi lagi-lagi, aku seperti sapi dicucuk hidung-nya, apa yang tante Nini minta, aku selalu menyetujuinya. Melihat tingkahku yang suka menurut, tante Nini mulai terlihat lebih berani lagi. Dia mengajakku main kartu biasa saja, karena bermain UNO kurang seru kalau hanya berdua. Paling tepat untuk bermain UNO itu berempat.

Tapi permainan kartu ini menjadi lebih seru lagi. Tante mengajak bermain blackjack, siapa yang kalah harus menuruti permintaan pemenang. Tapi kemudian tante Nini ralat menjadi ‘Truth & Dare’ game. Permainan kami menjadi seru dan terus terang aja tante Nini sangat menikmati permainan ‘Truth & Dare’, dan dia sportif apabila dia kalah. Pertama-tama bila aku menang dia selalu meminta hukuman dengan ‘Truth’ punishment, lama-lama aku menjadi semakin berani menanyakan yang bukan-bukan.

Sebaliknya dengan tante Nini, dia lebih suka memaksa aku untuk memilih ‘Dare’ agar dia bisa lebih leluasa mengerjaiku. Dari yang disuruh pushup 1 tangan, menari balerina, menelan es batu seukuran bakso, dan lain-lain. Mungkin juga tidak ada pointnya buat tante Nini menanyakan the ‘Truth’ tentang diriku, karena kehidupanku terlihat lurus-lurus saja menurutnya. Ini adalah juga kesempatan untuk menggali the ‘Truth’ tentang kehidupan pribadinya. Aku pun juga heran kenapa aku menjadi tertarik untuk mencari tahu kehidupannya yang sangat pribadi. Mula-mula aku bertanya tentang mantan tunangannya, kenapa sampai batal pernikahannya. Sampai pertanyaan yang menjurus ke seks seperti misalnya kapan pertama kali dia kehilangan keperawanan.

Semuanya tanpa ragu-ragu tante Nini jawab semua pertanyaan-pertanyaan pribadi yang aku lontarkan. Kini permainan kami semakin wild dan berani. Tante Nini mengusulkan untuk mengkombinasikan ‘Truth & Dare’ dengan ‘Strip Poker’. Aku pun semakin bergairah dan menyetujui saja usul tante Nini.“Yee, tante menang lagi. Ayo lepas satu yang menempel di badan kamu.” kata tante Nini dengan senyum kemenangan.

“Jangan gembira dulu tante, nanti giliran tante yang kalah. Jangan nangis loh yah kalo kalah.” jawabku sambil melepas kaus kakiku. Selang beberapa lama … “Nahhh, kalah lagi … kalah lagi … lepas lagi … lepas lagi.”. Tante Nini kelihatan gembira sekali. Kemudian aku melepas kalung emas pemberian ibu yang aku kenakan. “Ha ha ha … two pairs, punya tante one pair. Yes yes … tante kalah sekarang. Ayo lepas lepas …” candaku sambil tertawa gembira.

“Jangan gembira dulu. Tante lepas anting tante.” jawab tante sambil melepas anting-anting yang dikenakannya. Aku makin bernapsu untuk bermain. Mungkin bernapsu untuk melihat tante Nini bugil juga. Aku pengen sekali menang terus. “Full house … yeahhh … kalah lagi tante. Ayo lepas … ayo lepas …”. Aku kini menari-nari gembira. Terlihat tante Nini melepas jepit rambut merahnya, dan aku segera saja protes “Loh, curang kok lepas yang itu?”. “Loh, kan peraturannya lepas semuanya yang menempel di tubuh. Jepit tante kan nempel di rambut dan rambut tante melekat di kepala. Jadi masih dianggap menempel dong.” jawabnya membela.

Aku rada gondok mendengar pembelaan tante Nini. Tapi itu menjadikan darahku bergejolak lebih deras lagi. “Straight … Dimas … One Pair … Yes tante menang. Ayo lepas! Jangan malu-malu!” seru tante Nini girang. Aku pun segera melepas jaket aku yang kenakan. Untung aku selalu memakai jaket tipis biar keluar malam. Lihatlah pembalasanku, kataku dalam hati. “Dimas Three kind … tante … one pair … ahhh … lagi-lagi tante kalah” sindirku sambil tersenyum.

Dan tanpa diberi aba-aba dan tanpa malu-malu, tante melepas baju atasannya. Aku serentak menelan ludah, karena baju atasan tante telah terlepas dan kini yang terlihat hanya BH putih tante. Belahan payudara-nya terlihat jelas, putih bersih. Dimas junior dengan serentak langsung menegang, dan kedua mataku terpaku di daerah belahan dadanya. “Hey, lihat kartu dong. Jangan liat di sini.” canda tante sambil menunjuk belahan dadanya. Aku kaget sambil tersenyum malu. “Yes Full House, kali ini tante menang. Ayo buka … buka”. Tampak tante Nini girang banget bisa dia menang. Kali ini aku lepas atasanku, dan kini aku terlanjang dada.

“Ck ck ck … pemain basket nih. Badan kekar dan hebat. Coba buktikan kalo hokinya juga hebat.” sindir tante Nini sambil tersenyum. Setelah menegak habis wine yang ada di gelasnya, tante Nini kemudian beranjak dari tempat duduknya menuju ke dapur dengan keadaan dada setengah terlanjang. Tak lama kemudian tante Nini membawa sebotol wine merah yang masih 3/4 penuh dan sebotol V.S.O.P yang masih 1/2 penuh.

“Mari kita bergembira malam ini. Minum sepuas-puasnya.” ucap tante Nini. Kami saling ber-tos ria dan kemudian melanjutkan kembali permainan strip poker kami. “Yesss … ” seruku dengan girangnya pertanda aku menang lagi. Tanpa disuruh, tante Nini melepas rok mininya dan aduhaiii, kali ini tante Nini hanya terliat mengenakan BH dan celana dalam saja. Malam itu dia mengenakan celana dalam yang kecil imut berwarna pink cerah. Tidak tampak ada bulu-bulu pubis di sekitar selangkangannya. Aku sempat berpikir apakah tante Nini mencukur semua bulu-bulu pubisnya. Muka tante Nini sedikit memerah. Kulihat tante Nini sudah menegak abis gelas winenya yang kedua. Apakah dia berniat untuk mabuk malam ini? Aku kurang sedikit peduli dengan hal itu. Aku hanya bernafsu untuk memenangkan permainan strip poker ini, agar aku bisa melihat tubuh terlanjang tante Nini.

“Yes, yes, yes …” senyum kemenangan terlukis indah di wajahku.

Tante Nini kemudian memandangkan wajahku selang beberapa saat, dan berkata dengan nada genitnya “Sekarang Dimas tahan napas yah. Jangan sampai seperti kesetrum listrik loh”. Kali ini tante Nini melepaskan BH-nya dan serentak jantungku ingin copot. Benar apa kata tante Nini, aku seperti terkena setrum listrik bertegangan tinggi. Dadaku sesak, sulit bernapas, dan jantungku berdegup kencang. Inilah pertama kali aku melihat payudara wanita dewasa secara jelas di depan mata. Payudara tante Nini sungguh indah dengan putingnya yang berwarna coklat muda menantang.

“Aih Dimas, ngapain liat susu tante terus. Tante masih belum kalah total. Mau lanjut ngga?” tanya tante Nini. Aku hanya bisa menganggukkan kepala pertanda ‘iya’. “Pertama kali liat susu cewek yah? Ketahuan nih. Dasar genit kamu.” tambah tante Nini lagi. Aku sekali lagi hanya bisa mengangguk malu. Aku menjadi tidak berkonsentrasi bermain, mataku sering kali melirik kedua payudaranya dan selangkangannya. Aku penasaran sekali ada apa dibalik celana dalam pinknya itu. Tempat di mana menurut teman-teman sekolah adalah surga dunia para lelaki. Aku ingin sekali melihat bentuknya dan kalo bisa memegang atau meraba-raba. Akibat tidak berkonsentrasi main, kali ini aku yang kalah, dan tante Nini meminta aku melepas celana yang aku kenakan.

Kini aku terlanjang dada dengan hanya mengenakan celana dalam saja. Tante Nini hanya tersenyum-senyum saja sambil menegak wine-nya lagi. Aku sengaja menolak tawaran tante Nini untuk menegak V.S.O.P-nya, dengan alasan takut pusing lagi. Karena kami berdua hanya tinggal 1 helai saja di tubuh kami, permainan kali ini ada finalnya. Babak penentuan apakah tante Nini akan melihat aku terlanjang bulat atau sebaliknya. Aku berharap malam itu malaikat keberuntungan berpihak kepadaku. Ternyata harapanku sirna, karena ternyata malaikat keberuntungan berpihak kepada tante Nini. Aku kecewa sekali, dan wajah kekecewaanku terbaca jelas oleh tante Nini.

Sewaktu aku akan melepas celana dalamku dengan malu-malu, tiba-tiba tante Nini mencegahnya.

“Tunggu Dimas. Tante ngga mau celana dalam mu dulu. Tante mau Dare Dimas dulu. Ngga seru kalo game-nya cepat habis kayak begini”

kata tante Nini.

Setelah meneguk wine-nya lagi, tante Nini terdiam sejenak kemudian tersenyum genit.

Senyum genitnya ini lebih menantang dari pada yang sebelum-sebelumnya.

“Tante dare Dimas untuk … hmmm … cium bibir tante sekarang.” tantang tante Nini.

“Ahh, yang bener tante?” tanyaku.

“Iya bener, kenapa ngga mau? Jijik ama tante?” tanya tante Nini.

“Bukan karena itu. Tapi … Dimas belum pernah soalnya.” jawabku malu-malu.

“Iya udah, kalo gitu cium tante dong. Sekalian pelajaran pertama buat Dimas.” kata tante Nini.

Tanpa berpikir ulang, aku mulai mendekatkan wajahku ke wajah tante Nini. Tante Nini kemudian memejamkan matanya. Pertamanya aku hanya menempelkan bibirku ke bibir tante Nini. Tante Nini diam sebentar, tak lama kemudian bibirnya mulai melumat-lumat bibirku perlahan-lahan. Aku mulai merasakan bibirku mulai basah oleh air liur tante Nini. Bau wine merah sempat tercium di hidungku. Aku pun tidak mau kalah, aku berusaha menandinginya dengan membalas lumatan bibir tante Nini.

Maklum ini baru pertama, jadi aku terkesan seperti anak kecil yang sedang melumat-lumat ice cream. Selang beberapa saat, aku kaget dengan tingkah baru tante Nini. Tante Nini dengan serentak menjulurkan lidahnya masuk ke dalam mulutku. Anehnya aku tidak merasa jijik sama sekali, malah senang dibuatnya. Aku temukan lidahku dengan lidah tante Nini, dan kini lidah kami kemudian saling berperang di dalam mulutku dan terkadang pula di dalam mulut tante Nini. Kami saling berciuman bibir dan lidah kurang lebih 5 menit lamanya. Nafasku sudah tak karuan, dah kupingku panas dibuatnya. Tante Nini seakan-akan menikmati betul ciuman ini. Nafas tante Nini pun masih teratur, tidak ada tanda sedikitpun kalau dia terangsang.

“Sudah cukup dulu. Ayo kita sambung lagi pokernya” ajak tante Nini. Aku pun mulai mengocok kartunya, dan pikiranku masih terbayang saat kita berciuman. Aku ingin sekali lagi mencium bibir lembutnya. Kali ini aku menang, dan terang saja aku meminta jatah sekali lagi berciuman dengannya. Tante Nini menurut saja dengan permintaanku ini, dan kami pun saling berciuman lagi. Tapi kali ini hanya sekitar 2 atau 3 menit saja.

“Ck ck ck … pemain basket nih. Badan kekar dan hebat. Coba buktikan kalo hokinya juga hebat.” sindir tante Nini sambil tersenyum. Setelah menegak habis wine yang ada di gelasnya, tante Nini kemudian beranjak dari tempat duduknya menuju ke dapur dengan keadaan dada setengah terlanjang. Tak lama kemudian tante Nini membawa sebotol wine merah yang masih 3/4 penuh dan sebotol V.S.O.P yang masih 1/2 penuh.

“Mari kita bergembira malam ini. Minum sepuas-puasnya.” ucap tante Nini. Kami saling ber-tos ria dan kemudian melanjutkan kembali permainan strip poker kami. “Yesss … ” seruku dengan girangnya pertanda aku menang lagi. Tanpa disuruh, tante Nini melepas rok mininya dan aduhaiii, kali ini tante Nini hanya terliat mengenakan BH dan celana dalam saja. Malam itu dia mengenakan celana dalam yang kecil imut berwarna pink cerah. Tidak tampak ada bulu-bulu pubis di sekitar selangkangannya. Aku sempat berpikir apakah tante Nini mencukur semua bulu-bulu pubisnya. Muka tante Nini sedikit memerah. Kulihat tante Nini sudah menegak abis gelas winenya yang kedua. Apakah dia berniat untuk mabuk malam ini? Aku kurang sedikit peduli dengan hal itu. Aku hanya bernafsu untuk memenangkan permainan strip poker ini, agar aku bisa melihat tubuh terlanjang tante Nini.

“Yes, yes, yes …” senyum kemenangan terlukis indah di wajahku.

Tante Nini kemudian memandangkan wajahku selang beberapa saat, dan berkata dengan nada genitnya “Sekarang Dimas tahan napas yah. Jangan sampai seperti kesetrum listrik loh”. Kali ini tante Nini melepaskan BH-nya dan serentak jantungku ingin copot. Benar apa kata tante Nini, aku seperti terkena setrum listrik bertegangan tinggi. Dadaku sesak, sulit bernapas, dan jantungku berdegup kencang. Inilah pertama kali aku melihat payudara wanita dewasa secara jelas di depan mata. Payudara tante Nini sungguh indah dengan putingnya yang berwarna coklat muda menantang.

“Aih Dimas, ngapain liat susu tante terus. Tante masih belum kalah total. Mau lanjut ngga?” tanya tante Nini. Aku hanya bisa menganggukkan kepala pertanda ‘iya’. “Pertama kali liat susu cewek yah? Ketahuan nih. Dasar genit kamu.” tambah tante Nini lagi. Aku sekali lagi hanya bisa mengangguk malu. Aku menjadi tidak berkonsentrasi bermain, mataku sering kali melirik kedua payudaranya dan selangkangannya. Aku penasaran sekali ada apa dibalik celana dalam pinknya itu. Tempat di mana menurut teman-teman sekolah adalah surga dunia para lelaki. Aku ingin sekali melihat bentuknya dan kalo bisa memegang atau meraba-raba. Akibat tidak berkonsentrasi main, kali ini aku yang kalah, dan tante Nini meminta aku melepas celana yang aku kenakan.

Kini aku terlanjang dada dengan hanya mengenakan celana dalam saja. Tante Nini hanya tersenyum-senyum saja sambil menegak wine-nya lagi. Aku sengaja menolak tawaran tante Nini untuk menegak V.S.O.P-nya, dengan alasan takut pusing lagi. Karena kami berdua hanya tinggal 1 helai saja di tubuh kami, permainan kali ini ada finalnya. Babak penentuan apakah tante Nini akan melihat aku terlanjang bulat atau sebaliknya. Aku berharap malam itu malaikat keberuntungan berpihak kepadaku. Ternyata harapanku sirna, karena ternyata malaikat keberuntungan berpihak kepada tante Nini. Aku kecewa sekali, dan wajah kekecewaanku terbaca jelas oleh tante Nini.

Sewaktu aku akan melepas celana dalamku dengan malu-malu, tiba-tiba tante Nini mencegahnya.

“Tunggu Dimas. Tante ngga mau celana dalam mu dulu. Tante mau Dare Dimas dulu. Ngga seru kalo game-nya cepat habis kayak begini”

kata tante Nini.

Setelah meneguk wine-nya lagi, tante Nini terdiam sejenak kemudian tersenyum genit.

Senyum genitnya ini lebih menantang dari pada yang sebelum-sebelumnya.

“Tante dare Dimas untuk … hmmm … cium bibir tante sekarang.” tantang tante Nini.

“Ahh, yang bener tante?” tanyaku.

“Iya bener, kenapa ngga mau? Jijik ama tante?” tanya tante Nini.

“Bukan karena itu. Tapi … Dimas belum pernah soalnya.” jawabku malu-malu.

“Iya udah, kalo gitu cium tante dong. Sekalian pelajaran pertama buat Dimas.” kata tante Nini.

Tanpa berpikir ulang, aku mulai mendekatkan wajahku ke wajah tante Nini. Tante Nini kemudian memejamkan matanya. Pertamanya aku hanya menempelkan bibirku ke bibir tante Nini. Tante Nini diam sebentar, tak lama kemudian bibirnya mulai melumat-lumat bibirku perlahan-lahan. Aku mulai merasakan bibirku mulai basah oleh air liur tante Nini. Bau wine merah sempat tercium di hidungku. Aku pun tidak mau kalah, aku berusaha menandinginya dengan membalas lumatan bibir tante Nini.

Maklum ini baru pertama, jadi aku terkesan seperti anak kecil yang sedang melumat-lumat ice cream. Selang beberapa saat, aku kaget dengan tingkah baru tante Nini. Tante Nini dengan serentak menjulurkan lidahnya masuk ke dalam mulutku. Anehnya aku tidak merasa jijik sama sekali, malah senang dibuatnya. Aku temukan lidahku dengan lidah tante Nini, dan kini lidah kami kemudian saling berperang di dalam mulutku dan terkadang pula di dalam mulut tante Nini. Kami saling berciuman bibir dan lidah kurang lebih 5 menit lamanya. Nafasku sudah tak karuan, dah kupingku panas dibuatnya. Tante Nini seakan-akan menikmati betul ciuman ini. Nafas tante Nini pun masih teratur, tidak ada tanda sedikitpun kalau dia terangsang.

“Sudah cukup dulu. Ayo kita sambung lagi pokernya” ajak tante Nini. Aku pun mulai mengocok kartunya, dan pikiranku masih terbayang saat kita berciuman. Aku ingin sekali lagi mencium bibir lembutnya. Kali ini aku menang, dan terang saja aku meminta jatah sekali lagi berciuman dengannya. Tante Nini menurut saja dengan permintaanku ini, dan kami pun saling berciuman lagi. Tapi kali ini hanya sekitar 2 atau 3 menit saja.

“Udah ah, jangan ciuman terus dong. Ntar Dimas bosan ama tante.” candanya.

“Masih belon bosan tante. Ternyata asyik juga yah ciuman.” jawabku.

“Kalo ciuman terus kurang asyik, kalo mau sih …” seru tante Nini kemudian terputus. Kalimat tante Nini ini masih menggantung bagiku, seakan-akan dia ingin mengatakan sesuatu yang menurutku sangat penting. Aku terbayang-bayang untuk bermain ‘gila’ dengan tante Nini malam itu.

Aku semakin berani dan menjadi sedikit tidak tau diri. Aku punya perasaan kalo tante Nini sengaja untuk mengalah dalam bermain poker malam itu. Terang aja aku menang lagi kali ini. Aku sudah terburu oleh nafsuku sendiri, dan aku sangat memanfaatkan situasi yang sedang berlangsung.

“Dimas menang lagi tuh. Jangan minta ciuman lagi yah. Yang lain dong …” sambut tante Nini sambil menggoda.

“Hmm … apa yah.” pikirku sejenak.

“Gini aja, Dimas pengen emut-emut susu tante Nini.” jawabku tidak tau malu.

Ternyata wajah tante Nini tidak tampak kaget atau marah, malah balik tersenyum kepadaku sambil berkata “Sudah tante tebak apa yang ada di dalam pikiran kamu, Dimas.”. “Boleh kan tante?!” tanyaku penasaran.

Tante Nini hanya mengangguk pertanda setuju. Kemudian aku dekatkan wajahku ke payudara sebelah kanan tante Nini. Bau parfum harum yang menempel di tubuhnya tercium jelas di hidungku. Tanpa ragu-ragu aku mulai mengulum puting susu tante Nini dengan lembut. Kedua telapak tanganku berpijak mantap di atas karpet ruang tamu tante Nini, memberikan fondasi kuat agar wajahku tetap bebas menelusuri payudara tante Nini. AKu kulum bergantian puting kanan dan puting kiri-nya. Kuluman yang tante Nini dapatkan dariku memberikan sensasi terhadap tubuh tante Nini.

Dia tampak menikmati setiap hisapan-hisapan dan jilatan-jilatan di puting susu-nya. Nafas tante Nini perlahan-lahan semakin memburu, dan terdengar desahan dari mulutnya. Kini aku bisa memastikan bahwa tante Nini saat ini sedang terangsang atau istilah modern-nya ‘horny’. “Dimasss … kamu nakal banget sih! … haahhh … Tante kamu apain?” bisik tante Nini dengan nada terputus-putus. Aku tidak menggubris kata-kata tante Nini, tapi malah semakin bersemangat memainkan kedua puting susunya. Tante Nini tidak memberikan perlawanan sedikitpun, malah seolah-olah seperti memberikan lampu hijau kepadaku untuk melakukan hal-hal yang tidak senonoh terhadap dirinya.

Aku mencoba mendorong tubuh tante Nini perlahan-lahan agar dia terbaring di atas karpet. Ternyata tante Nini tidak menahan/menolak, bahkan tante Nini hanya pasrah saja. Setelah tubuhnya terbaring di atas karpet, aku menghentikan serangan gerilyaku terhadap payudara tante Nini. Aku perlahan-lahan menciumi leher tante Nini, dan oh my, wangi betul leher tante Nini. Tante Nini memejamkan kedua matanya, dan tidak berhenti-hentinya mendesah. Aku jilat lembut kedua telinganya, memberikan sensasi dan getaran yang berbeda terhadap tubuhnya. Aku tidak mengerti mengapa malam itu aku seakan-akan tau apa yang harus aku lakukan, padahal ini baru pertama kali seumur hidupku menghadapi suasana seperti ini.

Kemudian aku melandaskan kembali bibirku di atas bibir tante Nini, dan kami kembali berciuman mesra sambil berperang lidah di dalam mulutku dan terkadang di dalam mulut tante Nini. Tanganku tidak tinggal diam. Telapak tangan kiriku menjadi bantal untuk kepala belakang tante Nini, sedangkan tangan kananku meremas- remas payudara kiri tante Nini. Tubuh tante Nini seperti cacing kepanasan. Nafasnya terengah-engah, dan dia tidak berkonsentrasi lagi berciuman denganku. Tanpa diberi komando, tante Nini tiba-tiba melepas celana dalamnya sendiri. Mungkin saking ‘horny’-nya, otak tante Nini memberikan instinct bawah sadar kepadanya untuk segera melepas celana dalamnya.

Aku ingin sekali melihat kemaluan tante Nini saat itu, namun tante Nini tiba-tiba menarik tangan kananku untuk mendarat di kemaluannya. “Alamak …”, pikirku kaget. Ternyata kemaluan/ memek tante Nini mulus sekali. Ternyata semua bulu jembut tante Nini dicukur abis olehnya. Dia menuntun jari tengahku untuk memainkan daging mungil yang menonjol di memeknya. Para pembaca pasti tau nama daging mungil ini yang aku maksudkan itu. Secara umum daging mungil itu dinamakan biji itil. Aku putar-putar itil tante Nini berotasi searah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam. Kini memek tante Nini mulai basah dan licin.

“Dimasss … kamu yah … aaahhhh … kok berani ama tante?” tanya tante Nini terengah-engah.

“Kan tante yang suruh tangan Dimas ke sini?” jawabku.

“Masa sihhh … tante lupa … aahhh Dimasss … Dimasss … kamu kok nakal?” tanya tante Nini lagi.

“Nakal tapi tante bakal suka kan?” candaku gemas dengan tingkah tante Nini.

“Iyaaa … nakalin tante pleasee …” suara tante Nini mulai serak-serak basah.

Aku tetap memainkan itil tante Nini, dan ini membuatnya semakin menggeliat hebat. Tak lama kemudian tante Nini menjerit kencang seakan-akan terjadi gempa bumi saja. Tubuhnya mengejang dan kuku-kuku jarinya sempat mencakar bahuku. Untung saja tante Nini bukan tipe wanita yang suka merawat kuku panjang, jadi cakaran tante Nini tidak sakit buatku. “Dimasss … tante datangggg uhhh oohhh …” erang tante Nini. Aku yang masih hijau waktu itu kurang mengerti apa arti kata ‘datang’ waktu itu.

Yang pasti setelah mengatakan kalimat itu, tubuh tante Nini lemas dan nafasnya terengah-engah. Dengan tanpa di beri aba-aba, aku lepas celana dalamku yang masih saja menempel. Aku sudah lupa sejak kapan batang penisku tegak. Aku siap menikmati tubuh tante Nini, tapi sedikit ragu, karena takut akan ditolak oleh tante Nini. Keragu-raguanku ini terbaca oleh tante Nini. Dengan lembutnya tante Nini berkata, “Dimas, kalo pengen tidurin tante, mendingan cepetan deh, sebelon gairah tante habis. Tuh liat kontol Dimas dah tegak kayak besi. Sini tante pegang apa dah panas.”.

Aku berusaha mengambil posisi diatas tubuh tante. Gaya bercinta traditional. Perlahan-lahan kuarahkan batang penisku ke mulut vagina tante Nini, dan kucoba dorong penisku perlahan-lahan. Ternyata tidak sulit menembus pintu kenikmatan milik tante Nini. Selain mungkin karena basahnya dinding-dinding memek tante Nini yang memuluskan jalan masuk penisku, juga karena mungkin sudah beberapa batang penis yang telah masuk di dalam sana.

“Uhhh … ohhh … Dimasss … ahhh …” desah tante Nini.

Aku coba mengocok-kocok memek tante Nini dengan penisku dengan memaju-mundurkan pinggulku. Tante Nini terlihat semakin ‘horny’, dan mendesah tak karuan. “Dimasss … Dimasss … aduhhh Dimasss … geliiii tante … uhhh … ohhhh …” desah tante Nini. Di saat aku sedang asyik memacu tubuh tante Nini, tiba-tiba aku disadarkan oleh permintaan tante Nini, sehingga aku berhenti sejenak.

“Dimasss … kamu dah mau keluar belum … ” tanya tante Nini.

“Belum sih tante … mungkin beberapa saat lagi …

” jawabku serius.

“Nanti dikeluarin di luar yah, jangan di dalam.

Tante mungkin lagi subur sekarang, dan tante lupa suruh kamu pake pengaman. Lagian tante ngga punya stock pengaman sekarang. Jadi jangan dikeluarin di dalam yah.” pinta tante Nini.

“Beres tante.” jawabku.

“Ok deh … sekarang jangan diam … goyangin lagi dong …” canda tante Nini genit.

Tanpa menunda banyak waktu lagi, aku lanjutkan kembali permainan kami. Aku bisa merasakan memek tante Nini semakin basah saja, dan aku pun bisa melihat bercak-bercak lendir putih di sekitar bulu jembutku. Aku mulai berkeringat di punggung belakangku. Muka dan telingaku panas. Tante Nini pun juga sama. Suara erangan dan desahan-nya makin terdengar panas saja di telingaku. Aku tidak menyadari bahwa aku sudah berpacu dengan tante Nini 20 menit lama-nya. Tanda-tanda akan adanya sesuatu yang bakalan keluar dari penisku semakin mendekat saja.

“Dimasss … ampunnn Dimasss … kontolnya kok kayak besi aja … ngga ada lemasnya dari tadi… tante geliii banget nihhh …” kata tante Nini. “Tante … Dimasss dah sampai ujung nih …” kataku sambil mempercepat goyangan pinggulku. Puting tante Nini semakin terlihat mencuat menantang, dan kedua payudara pun terlihat mengeras. Aku mendekatkan wajahku ke wajah tante Nini, dan bibir kami saling berciuman. Aku julur-julurkan lidahku ke dalam mulutnya, dan lidah kami saling berperang di dalam. Posisi bercinta kami tidak berubah sejak tadi. Posisiku tetap di atas tubuh tante Nini.

Aku percepat kocokan penisku di dalam memek tante Nini. Tante Nini sudah menjerit-jerit dan meracau tak karuan saja. “Dimasss … tante datangggg … uhhh …ahhhhhh …” jerit tante Nini sambil memeluk erat tubuhku. Ini pertanda tante Nini telah ‘orgasme’. Aku pun juga sama, lahar panas dari dalam penisku sudah siap akan menyembur keluar. Aku masih ingat pesan tante Nini agar spermaku dilepas diluar memek tante Nini

“Tante … Dimassss datangggg …” jeritku panik. Kutarik penisku dari dalam memek tante Nini, dan penisku memuncratkan spermanya di perut tante Nini. Saking kencangnya, semburan spermaku sampai di dada dan leher tante Nini. “Ahhh … ahhhh … ahhhh …” suara jeritan kepuasanku.

“Idihhh … kamu kecil-kecil tapi spermanya banyak bangettt sih …” canda tante Nini. Aku hanya tersenyum saja. Aku tidak sempat mengomentari candaan tante Nini. Setelah semua sperma telah tumpah keluar, aku merebahkan tubuhku di samping tubuh tante Nini. Kepalaku masih teriang-iang dan nafasku masih belum stabil. Mataku melihat ke langit- langit apartment tante Nini. Aku baru saja menikmati yang namanya surga dunia.

Tante Nini kemudian memelukku manja dengan posisi kepalanya di atas dadaku. Bau harum rambutnya tercium oleh hidungku. “Dimas puas ngga?” tanya tante Nini.

“Bukan puas lagi tante … tapi Dimas seperti baru saja masuk ke surga” jawabku.

“Emang memek tante surga yah?” canda tante Nini.

“Boleh dikata demikian.” jawabku percaya diri.

“Kalo tante puas ngga?” tanyaku penasaran.

“Hmmm … coba kamu pikir sendiri aja … yang pasti memek tante sekarang ini masih berdenyut-denyut rasanya. Diapain emang ama Dimas?” tanya tante Nini manja. “Anuu … Dimas kasih si Dimas Junior … tuh tante liat jembut Dimas banyak bercak-bercak lendir. Itu punya dari memek tante tuh. Banjir keluar tadi.” kataku.

“Idihhh … mana mungkin …” bela tante Nini sambil mencubit penisku yang sudah mulai loyo.

“Dimas sering-sering datang ke rumah tante aja. Nanti kita main poker lagi. Mau kan?” pinta tante Nini. “Sippp tante.” jawabku serentak girang. Malam itu aku nginap di rumah tante Nini. Keesokan harinya aku langsung pulang ke rumah. Aku sempat minta jatah 1 kali lagi dengan tante Nini, namum ajakanku ditolak halus olehnya karena alasan dia ada janji dengan teman-temannya. Sejak saat itu aku menjadi teman seks gelap tante Nini tanpa sepengetahuan orang lain terutama ayah dan ibu.

Tante Nini senang bercinta yang bervariasi dan dengan lokasi yang bervariasi pula selain apartemennya sendiri. Kadang bermain di mobilnya, di motel kilat yang hitungan charge-nya per jam, di ruang VIP spa kecantikan ibuku (ini aku berusaha keras untuk menyelinap agar tidak diketahui oleh para pegawai di sana). Tante Nini sangat menyukai dan menikmati seks. Menurut tante Nini seks dapat membuatnya merasa enak secara jasmani dan rohani, belum lagi seks yang teratur sangatlah baik untuk kesehatan. Dia pernah menceritakan kepadaku tentang rahasia awet muda bintang film Hollywood tersohor bernama Elizabeth Taylor, yah jawabannya hanya singkat saja yaitu seks dan diet yang teratur.

Tante Nini paling suka ‘bermain’ tanpa kondom. Tapi dia pun juga tidak ingin memakai sistem pil sebagai alat kontrasepsi karena dia sempat alergi saat pertama mencoba minum pil kontrasepsi. Jadi di saat subur, aku diharuskan memakai kondom. Di saat setelah selesai masa menstruasinya, ini adalah saat di mana kondom boleh dilupakan untuk sementara dulu dan aku bisa sepuasnya berejakulasi di dalam memeknya. Apabila di saat subur dan aku/tante Nini lupa menyetok kondom, kita masih saja nekat bermain tanpa kondom dengan berejakulasi di luar (meskipun ini rawan kehamilannya tinggi juga).

Hubungan gelap ini sempat berjalan hampir 4 tahun lamanya. Aku sempat memiliki perasaan cinta terhadap tante Nini. Maklum aku masih tergolong remaja/pemuda yang gampang terbawa emosi. Namun tante Nini menolaknya dengan halus karena apabila hubunganku dan tante Nini bertambah serius, banyak pihak luar yang akan mencaci-maki atau mengutuk kami. Tante Nini sempat menjauhkan diri setelah aku mengatakan cinta padanya sampai aku benar-benar ‘move on’ dari-nya. Aku lumayan patah hati waktu itu (hampir 1.5 tahun), tapi aku masih memiliki akal sehat yang mengontrol perasaan sakit hatiku. Saat itu pula aku cuti ‘bermain’ dengan tante Nini.

Saat ini aku masih berhubungan baik dengan tante Nini. Kami kadang-kadang menyempatkan diri untuk ‘bermain’ 2 minggu sekali atau kadang-kadang 1 bulan sekali. Tergantung dari mood kami masing-masing. Tante Nini sampai sekarang masih single. Aku untuk sementara ini juga masih single. Aku putus dengan pacarku sekitar 6 bulan yang lalu. Sejak putus dengan pacarku, tante Nini sempat menjadi pelarianku, terutama pelarian seks. Sebenarnya ini tidak benar dan kasihan tante Nini, namun tante Nini seperti mengerti tingkah laku lelaki yang sedang patah hati pasti akan mencari seorang pelarian. Jadi tante Nini tidak pernah merasa bahwa dia adalah pelarianku, tapi sebagai seorang teman yang ingin membantu meringkankan beban perasaan temannya

Kisah Taro – SELINGKUH AKIBAT BIRAHI TINGGI

TAROSLOT SELINGKUH AKIBAT BIRAHI TINGGI, Aku bangun masih dalam pelukannya. Katanya aku istirahat nyenyak sekali, sambil mengelus rambutku. Hari dah menjelang sore. Kurang lebih separuh jam kami berbaring berdampingan. Ia kemudian mengajakku mandi. Diarahkannya aku ke kamar mandi saat berjalan aku merasa ada yang mengganjal memekku ternyata mash ada sisa sperma. Barangkali saking banyaknya dia mengecretkan pejunya di dalam memekku. Dalam bathtub yang mengandung air hangat, aku duduk di atas pahanya. Dia mengusap-usap menyabuni punggungku, dan akupun menyabuni punggungnya. Dia memelukku paling erat sampai dadanya mengurangi toketku.

Sesekali aku menggeliatkan badanku sampai-sampai pentilku bergesekan dengan dadanya yang berbulu dan diisi busa sabun. Pentilku semakin mengeras. Pangkal pahaku yang terendam air hangat tersenggol2 kontolnya. Hal tersebut menyebabkan napsuku mulai berkobar kembali. Aku di tariknya sampai-sampai menempel lebih erat ke tubuhnya. Dia menyabuni punggungku. Sambil mengusap-usapkan busa sabun, tangannya terus menyusur sampai tenggelam ke dalam air. Dia mengusap-usap pantatku dan diremasnya. kontolnya juga mulai ngaceng saat menyentuh memekku. Terasa bibir luar memekku bergesekan dengan kontolnya. Dengan belaian lembut, tapak tangannya terus menyusuri pantatku. Dia mengusap sejumlah kali sampai ujung jarinya menyentuh lipatan daging antara lubang pantat dan memekku. “mamang nakal!” desahku seraya menggeliat mengusung pinggulku.

Walau tengkukku basah, aku merasa bulu roma di tengkukku meremang. Dampak nikmat dan geli yang mengalir dari memekku. Aku menggeliatkan pinggulku. Ia mengecup leherku berulang kali seraya menyentuh unsur bawah bibir memekku. Tak lama kemudian, tangannya semakin jauh menyusur sampai akhirnya kurasakan lipatan bibir luar memekku diusap-usap. Dia berulang kali mengecup leherku. Sesekali lidahnya menjilat, sesekali menggigit dengan gemas. ”Aarrgghh.. Sstt.Sstt..” rintihku berulang kali. Lalu aku bangkit dari pangkuannya. Aku tak hendak nyampe melulu karena jari yang terasa kesat di memekku.

Tapi saat berdiri, kedua lututku terasa goyah. Dengan cepat dia juga bangkit berdiri dan segera mengembalikan tubuhku. Dia tak hendak aku terjatuh. Dia menahan punggungku dengan dadanya. Lalu diusapkannya pulang cairan sabun ke perutku. Dia menggerakkan tangannya keatas, meremas dengan lembut kedua toketku dan pentil ku dijepit2 dengan ibu jari dan telunjuknya. Pentil kiri dan kanan diremas bersamaan.

Lalu dia mengelus semakin ke atas dan berhenti di leherku. “Mang, lama amat menyabuninya” rintihku seraya menggeliatkan pinggulku. Aku menikmati kontolnya semakin keras dan besar. Hal tersebut dapat kurasakan sebab kontolnya kian dalam terselip di pantatku. Tangan kiriku segera meluncur ke bawah, kemudian meremas biji pelernya dengan gemas. Dia menggerakkan telapak kanannya ke arah pangkal pahaku.

Sesaat dia mengusap belai jembutku, kemudian mengusap memekku berulang kali. Jari tengahnya terselip salah satu kedua bibir luar memekku. Dia mengelus berulang kali. itilku juga menjadi sasaran usapannya. “Aarrgghh..!” rintihku saat merasakan kontolnya kian kuat mengurangi pantatku. Aku merasa lendir memenuhi memekku. Aku jongkok supaya memekku terendam ke dalam air. Langsung ku usap usap memekku untuk membersihkannya.

Ketika menengadah kulihat kontolnya sudah berada serupa didepanku. kontolnya sudah ngaceng berat. “Mang, powerful banget sih, baru aja ngecret di memekku kini sudah ngaceng lagi”. Kataku seraya meremas kontolnya, kemudian kuarahkan ke mulutku. Kukecup ujung kepala kontolnya. Tubuhnya bergetar menyangga nikmat saat aku menjilati kepala kontolnya. Dia meraih bahuku sebab tak mampu lagi menyangga napsunya.

Setelah berdiri, kaki kiriku diusung dan letakkan di pinggir bath tub. Aku dibuatnya menungging seraya memegang dinding di depanku dan dia menyelipkan kepala kontolnya ke celah salah satu bibir memekku. ”Argh, aarrgghh..,!” rintihku. Dia unik kontolnya perlahan-lahan, lantas mendorongnya pulang perlahan-lahan pula. Bibir luar memekku ikut terdorong bareng kontolnya. Perlahan-lahan unik kembali kontolnya sambil berbicara “Enak neng?”. ”Enaak banget mang”, jawabku!” Dia mengenjotkan kontolnya dengan cepat seraya meremas bongkah pantat ku dan tangan satunya meremas toketku. “Aarrgghh..!” rintihku saat kurasakan kontolnya pulang menghunjam memekku. Aku darurat berjinjit sebab kontol tersebut terasa seolah membelah memekku sebab besarnya. Memekku terasa penuh dan sesak saat di masuki kontol sebesar itu.


Kedua tangannya dengan erat memegang pinggulku dan dia mengenjotkan kontolnya terbit masuk dengan cepat dan keras. Terdengar ‘cepak-cepak’ masing-masing kali pangkal pahanya berbenturan dengan pantatku. “Aarrgghh.., aarrgghh..!Mang.., aku nyampe..!” Aku lemas saat nyampe lagi guna kesekian kalinya.

Cerita Lainnya: Cerita Sex Selingkuhin Mba Maya Penuh Nafsu Bejat
Rupanya dia pun tidak dapat menyangga pejunya lebih lama lagi. “Aarrgghh.., neng”, kata nya seraya menghunjamkan kontolnya sedalam-dalamnya. “Mang.., sstt, sstt..” kataku sebab berulangkali saat merasa tembakan pejunya dimemekku. “Aarrgghh.., neng, enaknya!” bisiknya ditelingaku. “Mang.., sstt.., sstt..! Nikmat sekali ya dien tot mamamng”, jawabku sebab nikmatnya nyampe. Dia masih memegang erat pantatku sedangkan kontolnya masih nancep dimemekku. Beberapa ketika kami diam di lokasi dengan kontolnya yang masih menancap di memekku. Kemudian dia membimbingku ke shower,menyalakan air hangat dan kami berdekapan mesra dibawah kucuran air hangat.

Setelah berlalu aku terbit duluan, sedang dia masih merasakan shower. Selesai dengan rambut yang masih basah dan masih bertelanjang bulat, aku terbit dari kamar mandi. Hari dah mulai gelap. Aku menyiapkan santap malem seraya tetep bertelanjang bulat. Masakanku tadi siang kuangetin lagi, demikian pun nasinya. Diapun terbit kamar bertelanjang bulat juga, kelihatannya dia masih inginkan sekali lagi. Kami nyantap makanan seraya ngobrolin kesenangan yang baru kami nikmati. “Mamang empiris sekali ngegarap tubuhku, sampe aku klojotan berkali2, seringkali garap siapa mang?. “Iya neng, seringkali aku suka maen ma pembantu2 aja yang pengen kugarap. Baru sekali ini maen ma yang punya rumah. jau lebi nikmat lah ma neng, neng mana cantik, putih, mulus lagi”.

Setelah makan, aku ngajak duduk di sofa. dia memintaku duduk di pangkuannya. Aku menurut keterangan dari saja. Sambil mengobrol, aku dimanja dengan belaiannya.Diciumnya bibirku dengan nafsunya dan akupun membalasnya. Dan selanjutnya kurasakan tangannya mulai meremas gemes toketku, lantas tangannya mencari antara dada dan pahaku. Nikmat sekali rasanya, namun aku sadar bahwa sesuatu yang aku duduki terasa mulai agak mengeras. Ohh, langsung aku bangkit.

Cerita Sange | Aku bersimpuh di depannya dan ternyata kontolnya telah mulai ngaceng, meski masih belum begitu mengeras. Kepala kontolnya ku raih, ku usap dan sebelum sarat ngacengnya langsung aku kulum kontolnya. Tapi hanya dapat sesaat, karena dengan cepatnya kontolnya kian membengkak dan dia mulai menggeliat. Dan berdesis menahan kesenangan permainan lidahku dan menciptakan mulutku semakin penuh. “Mamang hebat ya telah ngaceng lagi, anda lanjut yuk mang”, kataku yang pun sudah terangsang. Rupanya dia kian tak tahan menerima rangsangan lidahku. Maka aku ditarik dan disuruh ke kamar.

Aku berbaring diranjang yang masih berantakan sisa peperangan seru tadi. Kakiku ditahannya seraya tersenyum, diteruskan dengan membuka kakiku dan dia langsung menelungkup salah satu pahaku. “Aku suka menyaksikan memek neng” ujarnya sambil mengelus bulu jembutku. Aku menikmati dia terus mengelus jembutku dan bibir memekku. Kadang-kadang dicubit pelan, ditarik-tarik laksana mainan. Aku sangat suka jika memekku di mainkan dengan lama.

Seterusnya dengan dua jarinya membuka bibir memekku, aku kian terangsang dan aku menikmati makin tidak sedikit keluar cairan dari memekku. Dia terus memainkan memekku seolah tak puas-puas menyimak memekku, kadang kadang disentuh tidak banyak itilku, menciptakan aku penasaran. Tak sadar pinggulku mulai menggeliat, menyangga rasa penasaran. Maka ketika aku mengusung pinggulku, langsung disambut dengan bibirnya. Terasa dia menghisap lubang memekku yang sudah sarat cairan.

Lidahnya ikut menari kesana kemari mengembara seluruh lekuk memekku, dan ketika dihisapnya it ilku dengan ujung lidahnya. Cepat sekali menggelitik ujung itilku, benar benar aku tersentak. Terkejut kenikmatan, menciptakan aku tak sadar berteriak..“Aauuhh!!”. Benar benar hebat dia merangsangku, dan aku telah tak tahan lagi. “Ayo dong mang, aku pingin dientot lagi” ujarku.

Dia langsung menanam tubuhnya kian ke atas dan menunjukkan kontol gedenya ke arah memekku. Aku masih sempat melirik ketika dia memegang kontolnya untuk ditunjukkan dan diselipkan salah satu bibir memekku. Kembali aku berdebar sebab berharap. Dan ketika kepala kontolnya sudah menyentuh salah satu bibir memekku, aku menyangga nafas guna menikmatinya. Dan dilepasnya dari pegangan ketika kepala kontolnya mulai menyelinap salah satu bibir memekku. Dan menyelusup lubang memekku sampai aku berdebar nikmat. Pelan-pelan ditekannya dan dia mulai menghirup bibirku lembut. Kali ini aku lebih bisa menikmatinya. Makin ke dalam.. Oh, nikmat sekali. kontolnya semakin masuk. Belum semuanya masuk, Dia unik kembali seolah akan ditarik keluar hingga tak sadar pinggulku naik mencegahnya supaya tidak lepas.


Beberapa kali dilakukannya hingga akhirnya aku penasaran dan berteriak-teriak sendiri. Setelah dia puas menggodaku, mendarat tiba dengan hentakan agak keras, dipercepat gerakan mengenjotnya sampai aku kewalahan. Dia terus menyodokku dengan kuat sambil meremas kedua toket ku bergantian sampai bibirnya yang dahsyat menciumi leherku. Akhirnya aku mengelepar-gelepar. Dan sampailah aku kepuncak.

Tak tahan aku berteriak, terus Dia menyerangku dengan dahsyatnya, rasanya tak habis-habisnya aku melalui puncak kenikmatan. Lama sekali. Tak powerful aku meneruskannya. Aku memohon, tak powerful menerima rangsangan lagi, benar benar terkuras tenagaku dengan orgasme berkepanjangan. Akhirnya dia pelan-pelan menyelesaikan serangan dahsyatnya. Aku terkulai lemas sekali, keringatku bercucuran. Hampir pingsan aku menerima kesenangan yang berkepanjangan. Benar-benar aku tidak menyesal ngentot dengan dia, dia memang benar-benar hebat dan mahir dalam ngentot. Dia dapat mengubah tubuhku menuju kesenangan yang tiada tara.

Lamunanku lepas ketika pahanya mulai kembali mengapit kedua pahaku dan dirapatkan, tubuhnya menindihku serta leherku pulang dicumbu. Kupeluk tubuhnya yang besar dan tangannya pulang meremas toketku. Pelan-pelan mulai dienjotkan kontolnya. Kali ini aku hendak lebih merasakan seluruh rangsangan yang terjadi di semua bagian tubuhku. Tangannya terus mencari permukaan tubuhku. Dadanya memicu dadaku masing-masing kali bergeseran tentang pentilku. Dan kontolnya dipompakan dengan sarat napsu, bibirnya mengembara leher dan bibirku. Ohh, luar biasa. Aku berjuang menggeliat, namun tubuhku dipeluk lumayan kuat, melulu tanganku yang mulai menggapai apa saja yang kudapat.

Dia kian meningkatkan cumbuannya dan memompakan kontolnya kian cepat. Gesekan di dinding memekku kian terasa. Dan kesenangan makin memuncak. Maka kali ini leherku digigitnya agak powerful dan dimasukkan semua batang kontolnya serta digoyang-goyang untuk menambah rangsangan di itilku. Maka jebol lah bendungan, aku menjangkau puncak kembali. mendarat tiba dia dengan cepat mengenjot lagi. Kembali aku berteriak sekuatku merasakan ledakan orgasme yang lebih kuat, aku meronta sekenaku. Gila, batinku, dia benar-benar menciptakan aku kewalahan. Kugigit pundaknya ketika aku dihujani dengan kesenangan yang bertingkat-tingkat.

Sesaat dia menurunkan gerakannya, namun saat tersebut dibaliknya tubuhku sampai aku di atas tubuhnya. Aku terkulai di atas tubuhnya. Dengan sisa tenagaku aku keluarkan kontolnya dari memekku. Dan kuraih batang kontolnya. Tanpa basa basi langsung kuhisap dan ku kocok kontolnya itu. Dan pinggulku diraihnya sampai akhirnya aku telungkup di atasnya lagi dengan posisi terbalik. Kembali memekku yang berlumuran cairan jadi mainannya, aku makin energik mengulum dan menghisap beberapa kontolnya.

Dipeluknya pinggulku sampai sekali lagi aku orgasme. Dihisapnya itilku seraya ujung lidahnya menari cepat sekali. Tubuhku mengejang dan kujepit kepalanya dengan kedua pahaku dan kurapatkan pinggulku supaya bibir memekku merapat ke bibirnya. Ingin aku berteriak namun tak dapat karena mulutku penuh. Dan tanpa sadar aku menggigit agak powerful kontolnya dan kucengkeram powerful dengan tanganku ketika aku masih merasakan orgasme.

“Neng, aku inginkan ngecret di dalam memek neng ya”, katanya seraya menelentangkan aku. “Ya, mang”, jawabku. Dia menaiki aku dan dengan satu hentakan keras, kontolnya yang besar telah kembali menyesaki memekku. Dia langsung mengenjot kontolnya terbit masuk dengan cepat dan keras. Dalam sejumlah enjotan saja tubuhnyapun mengejang. Langsung ku sambut sodokannya itu dengan memeku yang ku naikan keatas. Sehingga nancap semuanya ke dalam memekku dan kesudahannya crot .. crot ..crot, pejunya muncrat dalam sejumlah kali semburan kuat.

Herannya, ngecretnya yang ketiga masih saja pejunya terbit banyak, memang spektakuler staminanya. Dia menelungkup diatasku seraya memelukku erat2. “Neng, nikmat sekali ngen tot sama neng, memek neng powerful sekali cengkeramannya ke kontolku”, bisiknya di telingaku. “Ya mang, aku pun nikmat sekali, pasti saja genggaman memekku terasa kuat sebab kontol mamang kan gede banget. Rasanya sesek deh memekku bila mamang neken kontolnya masuk semua”. “Sayangnya aku kudu balikl neng, kudu nyiapin barang-barang sayur buat kelak lagi. Suaminya blon kembali ya neng”. “Ah dia kalo dah kerja ya tak sempat ma aku mang. Kalau terdapat kesempatan, aku dientot lagi ya mang”, jawabku.