TAROSLOT – Kisah Taro – 2x Crot Bersama Tante Keisha, Tante Nani adalah tateku yang memberikanku kepuasan dan kenikmatan dalam Sex. Karena sejak aku tinggal dirumahnya aku selalu menjadi pelampiasan nafsu Sex tante Nani yang besar. Pertama kali aku berhubungan Sex dengan tante Nani adalah ketika aku memepergoki tante Nani sedang masturbasi, namun bukannya tante Nani malu kepadaku malah tante Nani menggeretku masuk dalam kamarnya dan menyuruhku untuk memuaskan nafsu Sex nya itu.
sementara aku sudah tidak bisa menolak karena tante Nani langung memegang penisku dan langung membuka celana dan celana dalamku dan langsung mengulumnya. Aku pun tak menyia-nyiakan kesempatan itu dengan memuaskan tante Nani.
Setelah kejadian itu, tante sering memintaku memuaskan nafsunya kapan saja ketika tante Nani sedang sange. Dan aku pun menurutinya karena semua kehidupanku tante Nani yang memenuhinya. Hingga sampai sekarang aku masih menjadi pemuas nafsu tanteku Nani. Sampai suatu ketika siang hari setelah aku memuaskan nafsu tante Nani, tiba-tiba ada seseorang datang mengetok pintu. Setelah aku membuka pintu, nampaklah seorang wanita setengah baya dengan umur yang gak jauh beda dengan tante Nani sangat seksi sekali.
Dengan pakaian yang sangat indah sekali tubuh tante itu terlihat sangat seksi sekali dan wajahnya juga terlihat sangat cantik sekali. Buah dadanya lumayan besar sekitar 36B dan pantat yang bulat padat menghiasi tubuh tante itu.
Sapaan tante itu membuyarkan pandanganku, dan kemudian tante itu mencari tante Nani. Aku memepersilahkan masuk tante itu dn langsung memanggilkan tante Nani dan tak lama tante Nani pun keluar dan mereka tampak karab sekali. Ternyata setelah aku mendengar percakapanya ternyata tante cantik tante eksi itu namanya adalah tante Keisha dan dia adalah adik perempuan tante Nani. Gilaaak bener, kakak adik dengan wajah cantik dan tubuh yang sangat bahenol sekali untuk dinikmati.
Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar
Dirumah, tante Nani sudah beberapa kali berpesan padaku jangan sampe aku perlakukan Tante Keisha sama sepertinya, rupanya Tante Nani cemburu karena ngeliat kemungkinan itu ada. Sampai suatu ketika tante sedang pergi dengan om ke Surabaya selama dua hari. Sehari sebelum berangkat aku sempat melampiaskan nafsuku bersama tanteku di sebuah motel deket rumah, biar aman. Disana sekali lagi tante Nani berpesan Aku mengiyakan, aku bersusaha meyakinkan.
Setelah tante dan om berangkat aku mulai menyusun rencana. Dirumah tinggal aku, Tante Keisha dan seorang pembantu. Hari pertama niatku belom berhasil. Beberapa kali aku menggoda Tante Keisha dengan cerita-cerita menjurus porno tapi Tante nggak bergeming. Saking nggak tahan nafsu ingin menyetubuhi Tante Keisha, malamnya aku coba mengintip saat dia mandi. Dibelakang kamar mandi aku meletakkan kursi dan berencana mengintip dari lubang ventilasi.
Hari mulai malam ketika Tante Keisha masuk kamar mandi, aku memutar kebelakang dan mulai melihat aktifitas seorang wanita cantik didalam kamar mandi. Perlahan kulihat Tante Keisha menanggalkan daster merah jambunya dan menggantungkan di gantungan. Ups! Ternyata Tante Keisha tidak memakai apa-apa lagi dibalik daster tadi. Putih mulus yang kuidam-idamkan kini terhampar jelas dibalik lubang fentilasi. Pertama Tante Keisha membasuh wajahnya. Sejenak dia diam dan tiba-tiba tangannya mengelus-elus lehernya, lama.
Perlahan tangan itu mulai merambah buah dadanya yang besar. Aku berdebar, lututku gemetaran melihat adegan sensual didalam kamar mandi. Jemari Tante Keisha menjelajah setiap jengkal tubuhnya yang indah dan berhenti diselangkangannya. Badan Tante Keisha bergetar dan dengan mata menutup dia sedikit mengerang ohh! Dan tubuhnya kelihatan melemas. Dia orgasme. Begitu cepatkah? Karena penisku juga sudah menggeliat-geliat, aku menuntaskan nafsuku dibelakang kamar mandi dengan mata masih memandang ke dalam. Nggak sadar aku juga mengerang dan spermaku terbang jauh melayang.
Dalam beberapa detik aku memejamkan mata menahan sensasi kenikmatan. Ketika kubuka mata, wajah cantik Tante Keisha sedang mendongak menatapku. Wah ketahuan nih. Belum sempat aku bereaksi ingin kabur, dari dalam kamar mandi Tante Keisha memanggilku lirih.
“Bayu, nggak baik mengintip,” kata tante Keisha.
“Aduh mati aku ketahuan deh,” gumamku dalam hati.
“Maaf, tante ga sengaja,” kataku pelan
“Nggak apa-apa, dari pada disitu mendingan..,” kata Tante Keisha lagi sambil tangannya melambai dan menunjuk arah ke dalam kamar mandi.
Tante Keisha Aku paham maksudnya, dia memintaku masuk kedalam. Tanpa hitungan ketiga aku langsung loncat dan berlari memutar kedalam rumah dan sekejap aku sudah stand by di depan pintu kamar mandi. mataku sedikit melongok sekeliling takut ketahuan pembantu. Hampir bersamaan pintu kamar mandi terbuka dan aku bergegas masuk. Kulihat Tante Keisha melilitkan handuk ditubuhnya. Tapi karena handuknya agak kecil maka paha mulusnya jelas terlihat, putih dan sangat menggairahkan.
“Kamu pake ngitip aku segala,” ujar Tante Keisha.
“Aku kan nggak enak kalo mau ngomong langsung, bisa-bisa aku kena tampar, hehehe,” balasku.
Tante Keisha memandangku tajam dan dia kemudian menerkam mulutku. Dengan busanya dia mencumbuku. Bibir, leher, tengkuk dan dadaku nggak lepas dari sapuan lidah dan bibirnya. Melihat aksi ini nggak ada rasa kalo Tante Keisha tuh orang desa. Ternyata keahlian bercinta itu tak memandang desa atau kota yah.
Sekali sentak kutarik handuknya dan wow! Pemandangan indah yang tadi masih jauh dari jangkauan kini bener-bener dekat, bahkan menempel ditubuhku. Dalam posisi masih berdiri kemudian Tante Keisha membungkuk dan melahap Penisku yang sudah tegak kembali. Lama aku dihisapnya, nikmat sekali rasanya. Tante Keisha lebih rakus dari tante Nani. Atau mungkin disinilah letak ‘kampungan’nya, liar dan buas. Beberapa menit kemudian setelah puas menghisap, tante Keisha mengambil duduk dibibir bak mandi dan menarik wajahku. Kutau maksudnya. Segera kusibakkan rambut indah diselangkangannya dan bibir merah labia mayora menantangku untuk dijilat. Jilatanku kemudian membuat Tante Keisha menggelepar. Erangan demi erangan keluar dari mulut Tante Keisha.
“Bayu kamu hebat, pantesan si Nani puas selalu,” cerocos Tante Keisha.
“Emangnya Tante Keisha tau?” jawabku disela aktifitas menjilat.
“Ya tantemu itu cerita. Dan sebelum ke Surabaya dia berpesan jangan menggodaku, dia cemburu tuh,” balas Tante Keisha.
Ups, rupanya rahasiaku sudah terbongkar. Kuangkat wajahku, lidahku menjalar menyapu setiap jengkal kulit putih mulus Tante Keisha.
“Sedari awal aku sudah tau kamu mengintip, tapi kubiarkan saja, bahkan kusengaja aja tadi pura-pura orgasme untuk memancingmu, padahal sih aku belum keluar tadi, hehehe kamu tertipu ya, tapi yo, sekarang masukin yuk, aku bener-bener nggak tahan mau keluar,” kata Tante Keisha lagi.
Aku sedikit malu juga ketahuan mengintip tadi.
Lalu aku bilang padanya “Sebentar lagi tante belom juga apa-apa masa mau langsung sih”.
“Creeep…” secara tiba-tiba ujung hidungku kupaksakan masuk ke dalam celah vaginanya itu.
“Aaahh… kamu nakaal,” jeritnya cukup keras. Terus terang vaginanya adalah terindah yang pernah kucicipi, bibir vaginanya yang merah merekah dengan bentuk yang gemuk dan lebar itu membuatku semakin bernafsu saja. Bergiliran kutarik kecil kedua belah bibir vagina itu dengan mulutku. “Ooohh lidahmu.. oooh nikmatnya Bayu…” lirih Tante Keisha.
“Aahh.. sayang… Tante suka yang itu yaahh.. sedooot lagi dong sayang oooggghh,” ia mulai banyak menggunakan kata sayang untuk memanggilku. Sebuah panggilan yang sepertinya terlalu mesra untuk tahap awal ini.
Lima menit kemudian… “Sayang.. Aku ingin cicipin punya kamu juga,” katanya seperti memintaku menghentikan tarian lidah di vaginanya.
“Ahh… baiklah Tante, sekarang giliran Tante lagi yah..,” lanjutku kemudian berdiri mengangkang tepat di depan wajahnya . Tangannya langsung meraih Penisku dan sekejap terkejut menyadari ukurannya yang jauh di atas rata-rata.
“Okh Bayu… indah sekali punyamu ini..” katanya padaku, lidahnya langsung menjulur kearah kepala Penisku yang sudah sedari tadi tegang dan amat keras itu.
“Mungkin ini nggak akan cukup kalau masuk di.. aah mm… ngggmm,” belum lagi kata-kata isengnya keluar aku sudah menghunjamkan kearah mulutnya dan, “Crooop..” langsung memenuhi rongganya yang mungil itu.
Matanya menatapku dengan pandangan lucu, sementara aku sedang meringis merasakan kegelian yang justru semakin membuat senjataku tegang dan keras.
Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar
“Aduuuh enaak… ooohh enaknya Tante ooohh..” sementara ia terus menyedot dan mengocok Penisku keluar masuk mulutnya yang kini tampak semakin sesak.
Tante Keisha Tangan kananku meraih payudara besarnya yang menggelayut bergoyang kesana kemari sembari tangan sebelah kiriku memberi rabaan di punggungnya yang halus itu.
Sesekali ia menggigit kecil kepala Penisku dalam mulutnya, “Mm… hmmm…” hanya itu yang keluar dari mulutnya, seiring telapak tanganku yang meremas keras daging empuk di dadanya.
“Crop…” ia mengeluarkan Penisku dari mulutnya. Aku langsung menyergap pinggulnya dan lagi-lagi daerah selangkangan dengan bukit berbulu itu kuserbu dan kusedot cairan mani yang sepertinya sudah membanjir di bibir vaginanya.
“Aoouuuhh… Tante nggak tahan lagi sayang ampuuun… Bayuooo… hh masukin sekarang juga, ayooo..” pintanya sambil memegang pantatku. Segera kuarahkan Penisku ke selangkangannya yang tersibak di antara pinggangku menempatkan posisi liang vaginanya yang terbuka lebar, pelan sekali kutempelkan di bibir vaginanya dan mendorongnya perlahan.
“Nggg… aa.. aa.. aa.. iii.. ooohh masuuuk… aduuuh besar sekali sayang, ooohh…” ia merintih, wajahnya memucat seperti orang yang terluka iris.
“Ooohh.. aa… aahh… aahh… mmhh geliii ooohh enaknya, Baaayyyy… oooh,” desah Tante Keisha.
“Yaahh enaak juga Tante.. ooohh rasanya nikmat sekali, yaahh.. genjot yang keras Tante, nikmat sekali seperti ini, ooohh enaakk… ooohh Tante ooohh..” kata-kataku yang polos itu keluar begitu saja tanpa kendali.
Tanganku yang tadi berada di atas kini beralih meremas bongkahan pantatnya yang bahenol itu. Setiap ia menekan ke bawah dan menghempaskan vaginanya yang tertusuk Penisku, secara otomatis tanganku meremas keras bongkahan pantatnya. Secara refleks pula vaginanya menjepit dan berdenyut seperti menyedot batang kejantananku.
Hanya sepuluh menit setelah itu goyangan tubuh Tante Keisha terasa menegang, aku mengerti kalau itu adalah gejala orgasme yang akan segera diraihnya, “Bayuoo… aahh aku nngaak… nggak kuaat aahh.. aahh.. ooohh…”
“Taahaan Tante… tunggu saya dulu nggg.. oooh enaknya Tante.. tahan dulu … jangan keluarin dulu..” Tapi sia-sia saja, tubuh Tante Keisha menegang kaku, tangannya mencengkeram erat di pundakku, dadanya menjauh dari wajahku hingga kedua telapak tanganku semakin leluasa memberikan remasan pada buah dadanya.
Aku sadar sulitnya menahan orgasme itu, hingga aku meremas keras payudaranya untuk memaksimalkan kenikmatan orgasme itu padanya. “Ooo… nggg… aahh… sayang sayang.. sayang.. oooh enaak..
Tante kelauaar.. ooohh.. ooohh…” teriaknya panjang mengakhiri babak permainan itu. Aku merasakan jepitan vaginanya disekeliling Penisku mengeras dan terasa mencengkeram erat sekali, desiran zat cair kental terasa menyemprot enam kali di dalam liang vaginanya sampai sekitar sepuluh detik kemudian ia mulai lemas dalam pelukanku.
Tante Keisha Kemudian aku genjot lagi tanpa memberikan waktu untuk istirahat untuk Tante Keisha. Selang tak berapa lama Tante Keisha mengerang nikmat dan merem melek setiap kali kugenjot dengan batang kejantananku yang sudah besar dan memerah.
Lama kami bertarung dalam posisi ini, sesekali dia menarik tubuhku biar lebih dalam. Setelah puas dengan sensasi ini kami coba ganti posisi. Kali ini dalam posisi dua-duanya berdiri, kaki kanannya diangkat dan diletakkan diatas toilet.
Agak sedikit menyamping kuarahkan Penisku ke vaginanya. Dengan posisi ini kerasa banget gigitan vaginanya ketika kugenjot keluar masuk. Kami berpelukan dan berciuman sementara Penisku masih tetep aktif keluar masuk.
Puas dengan gaya itu kami coba mengganti posisi. Kali ini doggie style. Sambil membungkuk, tante Keisha menopangkan tangan di bak mandi dan dari belakangnya kumasukkan kemaluanku. Uhh terasa nikmatnya karena batang Penisku seakan dijepit dengan daging yang kenyal. Kutepuk tepuk pantatnya yang mulus dan berisi. Tante Keisha mendesis-desis seperti kepedesan. Lama kami mengeksplorasi gaya ini.
Dalam beberapa menit kemudian Tante Keisha memintaku untuk tiduran di lantai kamar mandi. Walaupun agak enggan, kulakuin juga maunya, tapi aku tidak bener-bener tiduran karena punggungku kusenderkan didinding sementara kakiku selonjoran.
Dan dalam posisi begitu aku disergapnya dengan kaki mengangkangi tubuhku. Dan perlahan tangan kanannya memegang Penisku, sedikit dikocoknya dan diarahkan ke vagina yang sudah membengkak. Sedetik kemudian dia sudah naik turun diatas tubuhku. Rupanya Tante Keisha sangat menikmati posisi ini. Buktinya matanya terpejam dan desisannya menguat.
Lama kubiarkan dia menikmati gaya ini. Sesekali kucium bibirnya dan kumainkan pentil buah dadanya. Dia mengerang nikmat. Dan sejenak tiba-tiba raut mukanya berubah rona.
Dia meringis, mengerang dan berteriak.
“Bayu, aku mau nyampe lagi nih, oh, oh, oh, ah, ah nikmatnya,” erangnya.
Tangannya meraih tubuhku dan aku dipeluknya erat. Tubuhnya menggeliat-geliat panas sekali.
“Ohh,” ditingkah erangan itu, kemudian tubuhnya melemah dipangkuanku.
Dalam hatiku curang juga nih Tante, masak aku dibiarkan tidak tuntas. Masih dalam posisi lemas, tubuhnya kutelentangkan di lantai kamar mandi tanpa mencabut mr happy dari vaginanya. Dan perlahan mulai kugenjot lagi. Dia mengerang lagi mendapatkan sensasi susulan. Uh tante Keisha memang dahsyat, baru sebentar lunglai sekarang sudah galak lagi. Pinggulnya sudah bisa mengikuti alur irama goyanganku. Lama kami menikmati alunan irama seperti itu, kini giliranku mau sampai.
“Tante aku mau keluarin ya”, kataku menahan gejolak, bergetar suaraku.
“Sama-sama ya Bayu, aku mau lagi nih, ayo, yok keluarin, yok, ahh”.
Dibalik erangannya, akupun melolong seperti megap-megap. Sejurus kemudian kami sudah berpelukan lemas dilantai kamar mandi. Persetan dengan lantai ini, bersih atau nggak, emangnya gue pikirin. Kayaknya aku tertidur sejenak dan ketika sadar aku segera mengangkat tubuh Tante Keisha dan kamipun mandi bersama.
Selesai mandi, kami bingung gimana harus keluar dari kamar mandi. Takut Bi Ijah tau. Kubiarkan Tante Keisha yang keluar duluan, setelah aman aku menyusul kemudian. Namun bukannya kami kekamar masing-masing,
Tante Keisha langsung menyusul ke kamarku setelah mengenakan daster. Aku yang masih telanjang di kamarku langsung disergapnya lagi. Dan kami melanjutkan babak babak berikutnya. Malam itu kami habiskan dengan penuh nafsu membara.
Sbobet Online, Judi Bola, Bandar Togel, Bandar Slot Terbesar , Bandar Slot Terbesar
Kuhitung ada sekitar 10 kali kami keluar bersama. Aku sendiri sudah terbiasa dengan orgasme sebanyak itu. Walaupun di ronde-ronde terakhir spermaku sudah tidak keluar lagi, tapi rasa puas karena multi orgasme tetap jadi sensasi.
Selama 2 hari Tante Nani di Surabaya, aku habiskan segala kemampuan sexualku dengan Tante Keisha. Sejak kejadian itu masih ada sebulan tante Keisha tinggal dirumah Tante Nani. Selama itu pula aku kucing-kucingan bermain cinta.
Aku harus melayani Tante Nani dan juga bermain cinta dengan Tante Keisha. Semua pengalaman itu nyata kualami. Aku nggak merasa capek harus melayani dua wanita STW yang dua-duanya punya nafsu tinggi karena aku juga menikmatinya.