Brondong lasak

Kisah Taro – Gue Thomas. Saat ini duduk di kelas 11 alias kelas 2 SMA. Perawakan ku tinggi 170 dengan berat badan ideal karena gue rajin jogging dan olah raga basket. Sampai saat ini gue belum punya pacar. Gak tau kenapa, gue lebih tertarik sama tante2 paruh baya. Menurut gue mereka itu menggairahkan apalagi yang gundukan dadanya besar dan pantatnya yang menggoda. Enak dipandang. Satu lagi yang buat gue suka sama tante2 karena mereka minim risiko.. he….he… Risiko yang gue maksud disini risiko duit keluar. Bahkan terkadang kita yang dibelanjain sama mereka. Beda kalau dekat sama yang sebaya. Mereka minta beli in ini lah, itu lah. Pergi nonton lah atau nongkrong di tempat tempat mahal. Terus kita juga terbebas dari risiko dimintai tanggung jawab. Mau tembak dalam pun bebas, asal sesuai kesepakatan…he….

Pagi itu gue disuruh nyokap buat anterin ponakan gue ke sekolah. Biasanya nyokap gue yang anterin dia ke sekolah. Namun, pagi ini karena nyokap ada keperluan, makanya gue yang anterin ponakan.

“Thomas, tolong mama anterin Nayla ke sekolah ya. Mama ada perlu sebentar ke rumah tante Ida. Lagian sekolah kamu kan searah dengan sekolahannya Nayla.”

Walaupun agak dongkol, tapi gue gak berani nolak perintah nyokap.

“Ayo Nayla, pergi sekolahnya sama om.”

“Horeee…. Nayla naik motor gedenya om Thomas.”

Ponakan gue emang suka sekali kalo gue ajak jalan jalan naik motor CBR 150 Cc. Berangkatlah gue ke sekolah ponakan gue. Tak sampai 15 menit gue dah sampai di sekolah Nayla. Rame Orang tua yang nganterin anaknya sekolah di pagi itu. Terutama ibu ibu. Pagi itu hujan agak deras, jadi jalan di depan sekolahan Nayla agak macet. Di depan gerbang sekolah gue melihat ibu ibu mengenakan gamis bunga warna biru. Jilbab ibu tersebut cukup lebar sampai menutupi pantatnya. Tapi karena terkena hujan, jilbab tersebut nempel ke tubuh tante tersebut dan memperlihatkan payudaranya yang bulat dan pantatnya yang padat. Aku tersenyum kepada tante tersebut untuk menghilangkan kekikukan ku karena ketahuan menikmati lekukan tubuhnya.

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

Bel tanda pertukaran jam pelajaran berdering. Gue sama Yono langsung cabut pakai CBR gue karena setelah ini mata pelajaran kimia yang gue mumet banget klo ngikuti pelajarannya. Ditambah lagi guru kimianya yang udah tua dan gak menarik sama sekali. Gue parkir CBR gue di sebuah kedai kopi langganan. Gue masuk dan langsung pesan menu.

“Cappucino cincau satu gelas uni.”

“Ok Thomas, makannya apa?”

“Nasi goreng sea food aja deh ni.”

“Loe pesan apa Yon?”

“Ntar dek gampang.” Yono langsung sibuk dengan hp nya. Main FF.

Tak jauh dari warung kopi langganan gue, gue liat tante tante berhijab sedang kewalahan menghidupkan motor N Max nya. Gue langsung samperin dan ternyata itu tante yang gw ketemu di sekolahan ponakan gue tadi pagi. Pucuk di cinta, ulam pun tiba. Bisik gue dalam hati. Tante itu terus berusaha mengengkol motor N Maxnya. Sontak aja susunya yang gede bergoyang goyang ingin diremas.

“Assalamu ‘Alaikum Tan, gimana motornya?”

“Gak tau nih, dari tadi sulit distarter.”

“Maaf Tan, boleh saya coba starter nya?”

“Silakan.”

Si tante mempersilakan gue untuk starter motornya. Setelah beberapa kali gue starter ternyata motornya tetap gak bisa hidup.

“Kayaknya ada masalah dengan busi nya Tan. Tadi motornya terendam air ya Tan?”

“Iya kayaknya dek. Tadi banyak genangan air.”

“Ya udah, Thomas bawa dulu motor tante ke bengkel dekat sana. Tante bisa nya tau dulu sambil minum di warung.”

Gue mendorong motor si tante ke bengkel yang tak jauh dari TKP. Sebenarnya dengan mengeringkan busi motor, masalahnya selesai. Tapi gue mau tepe dulu ama si tante.

“Motornya harus ditinggal dulu Tan.”

“O… gitu, tapi tante mau jemput anak tante ke sekolah nih.”

“Anak tante biar Thomas yang jemput.”

“Oh tante baru ingat, kita tadi ketemu di sekolah anak tante kan?”

“Siapa nama kamu tadi?”

“Thomas tante” jawab gue simpel sambil mengulurkan tangan.

“Mira.” Jawab tante simpel sambil menyambut uluran tangan gue.

“Minum dulu Tan, biar badannya hangat.”

“Kayaknya kapan kapan deh. Tante mau pesan gojek aja, buat jemput anak tante.”

“Gak usah Tan. Biar Thomas yang jemput. Ayo naik motor Thomas.”

Si tante naik motor gue dan gue langsung tancap gas ke sekolahan di tengah hujan yang masih gerimis gerimis basah

Link Terpercaya sebagai berikut : Bandar Togel, Bandar Bola , Agen SBOBET, Bandar Casino Indonesia, Slot Terpercaya, Bandar Slot Online

Silahkan di Add Contact Kami ya Bosku

WHATSAPP : +62822-7690-5650
TELEGRAM : +6282110686901
LINE : 82116524506
TWITTER : @tarosl0t

Terima Kasih ^^

Anak Desa yang Terjebak di Ibukota

Kisah Taro – Pagi itu aku terbangun hari ini adalah acara penyambutan mahasiswa baru.. seperti biasa aku bersiap-siap menggunakan kemeja putih dan celana hitam.. mungkin bukan pakaian yang baru tapi masih bisa untuk dipakai.. segera aku ke kampus menggunakan transportasi onlineSetelah sampai kampus aku dan beberapa mahasiswa/mahasiswi kami dikumpulkan menjadi beberapa kelompok untuk acara penyambutan mahasiswa baru tersebut, Kami pun ikut berbaris.. tapi ternyata aku dipanggil oleh seseorang katanya aku disuruh bertemu panitia penyambutan untuk persiapan pemanggilan mahasiswa dengan nilai masuk terbaik dan aku disuruh memberikan sambutan untuk acara penyambutan tersebut. Acara pun dimulai dari sambutan rektor hingga dekan masing masing fakultas .. tibalah saat pemanggilan lulusan terbaik.
Pembawa acara : ya untuk selanjutnya mari kita sambut mahasiswa dengan nilai terbaik El sandy Surawijaya dari Fakultas Hukum.
Aku pun maju terlihat beberapa orang melihatku … kemudian aku memberikan sambutan dari mahasiswa terbaik yang sudah aku persiapkan…. Setelah acara penyambutan selesai, aku merasa lapar akupun menuju kantin Setelah sampai kantin ternyata aku melihat mahasiswi yang cantik kemarin tadi beserta temannya duduk mereka melihat sejenak merekan melihat ke arahku dan kemudian melanjutkan ngobrol lagi, Aku kemudian melihat lihat menu yang ada di kantin dan memilih nasi goreng dan es teh manis.. saja Kemudian aku mencari tempat duduk yang suasana kantin saat itu agak ramai .. kemudian ada lambaian tangan yang terlihat seperti menyuruhku mendekat.. ternyata lambaian tangan tersebut berasal dari mahasiswi cantik aku melangkah ke arah mereka terlihat ada bangku kosong di sebelah temannya

…… : sini aja “ kata dia
…… : iya sini aja “ kata temennya

aku mengangguk dan segera duduk bersama mereka, kemudian wanita cantik yang tersebut mengulurkan tangannya dan berusaha berkenalan

Mira : eh kenalin nama gw Mira “ katanya
L : iya hanna namaku EL Sandy Panggil aja EL “ sambil ikut menjulurkan tangan
Mira : iya gw tau kok lu kan mahasiswa dengan nilai terbaik oh ya kenalin juga temen temenku ini nisa“ menujuk teman disebelahnya
Nisa : Gw Anisa panggil aja Nisa “ Sambil mengulurkan tangannya

Bisa aku tebak kalo Nisa ini tergolong orang yang cantik tapi cuek

Mira : dan ini Hana “ menunjuk temannya yang duduk disebelahku
Hana : Hana “ Sambil terlihat senyum dengan malu malu

Kalo Hana wanita terlihat seperti pemalu akan tetapi feelingku mengatakan kalau Hanna bukan orang yang pemalu

Dari ketiga mahasiswi tersebut masing masing memiliki ciri cirinya sendiri , yang paling cantik yaitu Mira kulitnya putih bersih badannya juga bagus, meskipun aku tidak pernah tau ukuran BH tapi aku bisa melihat dadanya besar, kemudian ada Nisa yang menurutku juga cantik untuk badan lebih bagus mira tapi Nisa gak kalah bagus…. Aku bisa melihat bokongnya yang sexy sekali, dan yang terakhir Hanna yang kalo menurutku dia ini mempunya badan yang sangat menarik karena baik dada dan bokongnya sama sama besar dan seksi bodynya pun sangat sexy … kulitnya mungkin lebih putih dari Mira tapi untuk wajahnya pun menurutku sangat menarik.

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

Mira : kita bertiga satu kosan bareng”
Nisa : iya bener tuh “ kata nisa
Mira : maaf ya kemaren gw nyelak antrian elo “
L : ehh ternyata kamu … iya gapapa Mir.. santai…” Jawabku
Nisa : Kita juga masuk di FH lho “
L : eh serius brarti samaan donk hehehh “ jawabku
Nisa : iya tapi kayaknya lu gak sekelas sama gw dan mira, tapi setau gw lu sekelas sama Hana iya gak han?
Hana : eh iya “ terlihat bengong melihatku
L : oohhh baru tau aku kamu liat dimana emang ? ”
Nisa : ada di papan Pengumuman situ tuh” sambil menunjuk sebuah papan pengumuman
L: ohhh gitu makasih deh atas infonya ”
Mira : Eh btw lo asalnya dari mana gw liat penampilan lo kayaknya gak kaya orang sini
L : iya mir aku dari kampung di daerah jawa barat deket gunung c*remai
Mir : oh pantes agak beda

Setelah perbincangan tersebut kami hanya mengobrol biasa yang tapi Hanna dari tadi hanya terdiam sambil menatapku …. dilanjutkan dengan makan bersama, setelah kami makan aku mau pulang Mira dan Nisa menyalami aku dan aku melihat Hana menatapku dengan sedikit mengigit bibirnya sambil menyalami aku. Aku yang gak ngerti lanjut pulang .. sampe di kos aku mengingat kejadian hari ini lalu bergumam “beruntungnya aku kenal dengan 3 wanita cantik hari ini “ dalam lamunanku aku tertidur..

Besok pagi aku terbangun hari ini adalah acara penyambutan mahasiswa baru di fakultas masing masing.. seperti biasa aku bersiap-siap menggunakan kemeja putih dan celana hitam.. dan segera berangkat menuju ke kampusku

Hana : Selamat Pagi EL “ sapa Hanna tersenyum
L : iya selamat pagi Hanna “ jawabku

Tumben hanna menyapa duluan bukannya dia pemalu ya .. pikirku saat itu

Hana : yuk EL baris “ sambil menarik tanganku
L : eeh iya iya “ jawabku terheran

kamipun berbaris di dekat fakultas kami yang sudah disiapkan oleh panitia untuk orientasi fakultas atau perkenalan fakultas kami dibagi menjadi 5 kelas dimana aku dikelas C bersama dengan Hana dan mira serta Nisa di kelas A yang membuat kami berpisah pada barisan kami masing masing kamipun diajak berkeliling fakultas dan diperkenalkan satu persatu setelah itu acara selesai dan kami dipebolehkan untuk istirahat datang mira dan nisa menagajaak aku dan hana untuk makan .

Mira : makan yuk”
Nisa : yuk ikut Hana EL”
Hana : yuk
L: Yuk

Akhirnya kami berempat pun makan, kami memesan makanan ya, saat kami makan Hana pun bertanya kepadaku

Hana : EL kamu ngekos juga ? dimana?
L : aku nge kos han di daerah xxxx
Hanna : ohh lumayan jauh juga ya….
L : iya han aku cari kos yang murah .. tapi tempatnya lumayan kok kata ibu kos dulu itu rumahnya ibu kos Cuma katanya ibu kos mau pindah makanya baru di jadiin kos an, lumayan ada 4 kamar, tapi baru aku aja yang nge kos
Hanna : oh gitu boleh donk aku sekali kali nanti main
L : eh hmmm ya boleh aja Han hehhehe
Mira dan Nisa : kita juga boleh main kan EL
L : iyaa kalian juga boleh kok

kami pun melanjutkan makan kami setelah selesai kami pun menuju barisan kami masing masing sebelum pergi, Nisa sempat meminta nomor hape dan ID L*ne ku

Nisa : eh EL minta nomor Lne kamu donk L : oh nomor aku 08xxxxxxxxxx lne aku @xxxxxxxx

Hari itu diakhiri dengan sambutan terakhir dari dekan fakultasku yang di tepuk tangani oleh seluruh mahasiswa akhirnya kamipun di persilahkan untuk pulang. saat di kosanku ada sebuah panggilan masuk ke Hapeku dan akupun mengangkatnya

Hanna : Halo EL ini aku Hana lagi sibuk gak?

L : nih aku mau keluar cari makan Han ada apa?

Hanna : ohh gitu eh makan bareng yuk aku berangkat ya ..”

Belum sempat aku menjawab telpon sudah ditutup oleh Hanna,Kemudian aku mencoba menelpon balik tapi tidak ada jawaban mungkin sudah di jalan pikirku akhirnya aku menunggu di kos an akhirnya aku menunggu lumayan lama akhirnya ada telpon dari Hanna

Hanna : halo EL kos an kamu yang mana aku udah di depan jln xxxxxxxx
EL : oh masuk aja kedalam Hann terus perempatan pertama belok kiri nah kos an aku yang paling pojok jalan itu rumah warna putih
Hanna : Oh okee…

Gak berapa lama terdengar suara kendaraan di depan kos an aku…. Terdengar suara panggilan . “Permisi “ Aku kemudian keluar dan membuka pintu terlihat Hanna di depan pagar, kemudia Hanna melihatku dan tersenyum…

Hanna : hai EL ..
L : hai Han

Kemudian aku menghampiri Hanna dan membuka pagar dan aku berkata

L : yuk Han aku udah lapar nih
Hanna : gak disuruh aku masuk dulu nih hihihih
L : eehhh maaf kamu mau masuk dulu ?
Hanna : hahaha nggak EL kamu polos banget sih, yuk berangkat naik mobilku tuh

Aku bisa melihat mobil Hnd J*zz terparkir didepan kos an aku …

L : eh tapi aku gak bisa nyetir Han…
Hanna : udah tenang aja ada aku …

Kami berdua pun pergi berangkat aku pun teringat sesuatu

L : eh Han kita mau makan dimana
Hanna : di Hnms*

Pikiranku langsung teringat kalau makan direstoran pasti mahal …

L : eh maaf Han aku kurang kayaknya duitnya
Hanna : udah gapapa tenang ada aku
L : yaudah han aku anggep utang ya nanti aku ganti
Hanna : iyaaa…

Setelah sampai terlihat pelayan yang menggunakan pakaian jepang menanyakan

Pelayan : untuk berapa orang mas
Hanna : 2 orang mba
Pelayan : baik bu tunggu 10 menit ya mejanya sedang disiapkan

Sejujurnya aku baru kali ini makan di restoran seperti ini kemudian pelayan tersebut datang kembali dan mengantar kami menuju sebuah meja yang tersedia aku bisa melihat sebuah panci dan besi sebuah seperti tempat membakar berwarna kuning di tengah meja dan datanglah pelayan menyalakan api. Kemudian aku duduk dan bertanya ..

L : menunya dimana ? kamu mau makan apa Han ?..
Hanna : hahahah kamu lucu deh ini kita makanannya ambil sendiri masak sendiri tuh bahan bahannya ..

Sambil menunjuk sebuah meja panjang yang di dalamnya banyak daging daging dan sayur sayuran kemudian aku dan Hanna mengambil yang kami mau dan mulai masak dan makan sampai kenyang .. cukup banyak makanan yang kami makan .. setelah kenyang kami pun keluar dan kekasir yang ternyata harganya cukup mahal tetapi menurutku sepadan dengan makanan dan pelayanan yang diberikan… Setelah itu kami berniat pulang kemudian hanna pun bertanya

Hanna : El kamu udah punya pacar belom …
L : heh ? nggak ada , belum pernah pacaran aku …
Hanna : oh aku kira kamu udah punya pacar… hehehe, eh btw kamu udah siap buat besok
L : eh udah kok udah disiapin ..
Hanna : ohhh .. aku belom nih kamu mau bantu aku gak untuk nyiapin
L : oh yaudah ayo

Setelah itu kami berangkat ke sebuah supermarket untuk mencari bahan bahan untuk kuliah besok kemudian kami pulang menuju Kosan setelah sampai Hana tidak langsung pulang tapi dia ingin main ke kosanku dulu katanya, aku sempat ragu tapi aku kemudian memperbolehkannya

Hanna : EL aku boleh main ke kosanmu
L : eee… iya deh ” jawabku agak sedikit gugup

Aku dan Hanna masuk ke dalam kos an aku di ruang tengah yang lumayan lebar karena emang bekas rumah pemilik kos an … kami berdua pun duduk di ruang tengah menonton, Hana mulai memegang tanganku terasa sedikit hangat Hana mulai menggerakan badannya terlihat beberapa kali Payudaranya Bergoyang saat dia berubah posisi duduk.. aku tidak fokus untuk menonton.. sesekali aku melirik kearrah payudara milik Hana .. Hana yang menyadari itu semakin membuka ancing bajunya dengan alasan panas .., semakin terlihat bongkahan payudaranya yang sangat besar dan indah serta mulus .. lalu Hana pun berkata

Baca Juga : Foto Bokep Jepang
Hanna : kamu gak nafsu liat aku ? ” menggodaku
L : ehhh ?? maaf gimana ? ” jawabku dengan kagert
Hanna : hahahha gapapa gapapa makasih ya udah bantuin
L : Iya …
Hanna : aku mau nagih utang kamu tadi …
L : eh lho aku belom ada uang Han
Hanna : gapapa aku gak minta uang kok
L : trus apa yang kamu minta
Hanna : sini aku bisikin

Aku pun mendekatkan kupingku untuk mendengarkan Hana

Hanna : aku tau daritadi kamu liatin aku … sekarang aku minta kamu cium aku .

Aku terkaget mendengar hal tersebut tapi belum sempat aku membalas sekarang Hanna menjilat telinga aku dan mencium leherku …… aku sempat kaget dengan perlakuan hanna ,, tapi tidak tau kenapa tubuh ini terasa terdiam dan seperti ada sengatan kenikmatan yang mengalir ke otakku saat dia mulai menyedot leherku .. dan menjilati leherku ….. mlihatku hanya bisa terdiam Hanna bertambah ganas mennyedot leherku dan kemudian mulai mengarahkan bibirnya ke bibir aku …. Aku masih terdiam Hanna mulai menciumi bibirku dan kemudian berusaha memasukan lidahnya ke dalam mulutku …. Sengatan yang aku rasakan semakin bergejolak dalam fikiranku.. kemudian Hanna mulai melenguh “hmmphhh…. Ahhh… hmppphh “sambil menciumku dan mulai mengarahkan tanganku ke arah payudaranya … yang sangat besar itu secara reflek aku memegang dan meremas payudara yang sangat besar itu terasa BH nya me menutupi payudara yang kenyal di dalamnya kemudian tanganku diarahkan untuk masuk kedalam bajunya dan diarahkan menuju ke dalam Bhnya kemudian terasa gundukan payudara yang sangat besar dan rasanya kenyal dan lembut serta serasa hangat di dalamnya …. Hanna semakin melenguh hebat .. hmmphhhh….. ahhh…. Hmpphhh…aaaahhhhhh….. aku terhanyut dalam nafsuku tapi pikiranku kembali tersadar dan segera berusaha melepaskan hanna …. Hanna yang sudah terlihat sedikit lemas hanya bisa membiarkan aku melepaskan ciumanku dan genggaman tangaku di payudaranya … eku melihat ekspresi hanna yang terlihat memerah dan seperti menginginkan sesuatu … terlihat sangat sexy…. Kemudian hanna kembali mencoba memeluk aku dan berusaha menciumi bibirku lagi akan tetapi aku hanya bisa menahannya agar tidak sampai bibirku tapi aku terkejut karena tangan hanna mulai meraba selangkangan aku .. sehingga reflek aku melenguh kaget “ eeeehhh” lalu berkata sempat aku ingin melawan mendorong hanna dengan keras akan tetapi aku teringat dia adalah temanku aku tidak mungkin setega itu untuk mendorong Hanna aku hanya bisa berkata

L : Jangan Hanna Jangan ….. !!!

Tanpa mendengarkanku Hanna terus menggesekan tangannya kemudian berusaha untuk membuka celanaku tapi aku kembali menahan Hanna supaya dia tidak membukanya ….. kemudian aku berusaha untuk berdiri …. Tapi malah membuka mempermudah hanna membuka celanaku terlihatlah aku menggunakan celana dalam terlihat sekali tonjolan besar di celana dalamku yang membuat Hanna semakin ganas … mendekatiku..dan mendorongku kebawah … kemudian Hanna mulai menaiki tubuhku terlihat payudara Hanna yang sangat besar menggantung bebas … kemudian Hanna mulai membuka baju dan Bhnya yang berwarna putih kemudian mengarahkan payudaranya kearah wajahku …. dan menggesekan ke wajahku kemudian Hanna berkata . “ Buka mulutmu “ ketika aku ingin menjawab Han jangan hann hmmpphhhh … payudaranya segera dimasukan ke mulutku lidahku yang bersusaha untuk ngomong malah menggesek payudara hanna yang sangat besar hingga hanna pun melenguh ….. kemudian hanna mulai mengarahkan tanganku ke selangkangan miliknya dan berusaha membuka celana miliknya terasa sekali basah di celana dalamnya … terasa seperti cairan hangat ….. tangan hanna pun berasaha memajukan dan memundurkan tanganku yang berada di selangkangannya sambil melenguh lenguh “ ahhhhh” “ahhhhh” “ahhhh” terasa erangan Hanna sempat aku merasa terhanyut dalam nafsu bersama Hanna tapi pikiranku kembali tersadar ketika Hanna mulai melenguh panjang dan terlihat bokongnya yang sexy terlihat naik “aaaaaahhhhhhh” kemudian terlihat hanna terkulai lemas di atasku kemudian tertidur lemas …. Akan tetapi badannya tetap panas … aku yang kembali tersadar segera bangun dan membawa Hanna ke dalam kamar ku dan ku baringkan di kasur aku sebeneranya sangat bernafsu melihat tubuh Hanna yang sangat sexy akan tetapi aku masih teringat kalau Hanna adalah temanku … aku tak mau menghancurkan hubungan pertemananku dengan Hanna …. Akhirnya aku menutup pintu kamarku dan berusaha tidur di ruang tengah sebenarnya ada kamar lain yang bisa aku pakai tapi aku tidak mau memakainya

Link Terpercaya sebagai berikut : Bandar Togel, Bandar Bola , Agen SBOBET, Bandar Casino Indonesia, Slot Terpercaya, Bandar Slot Online

Silahkan di Add Contact Kami ya Bosku

WHATSAPP : +62822-7690-5650
TELEGRAM : +6282110686901
LINE : 82116524506
TWITTER : @tarosl0t

Terima Kasih ^^

Fantasi Ngentot di Kantor

Kisah Taro – Nama panggilanku Sari. Aku berusia 25 tahun dan bekerja di sebuah perusahaan swasta di Surabaya pada posisi yang cukup menyenangkan baik secara status maupun secara ekonomi. Aku seorang blasteran Jawa-Jepang, namun secara fisik, banyak orang mengira aku keturunan Chinese karena warna kulitku putih dan mataku tidak lebar. Rambutku pendek seleher.
Aku tergolong wanita yang kurus dengan tinggi badan 176 cm dan berat 59 kg. Namun aku merasa memiliki bentuk tubuh yang bagus, dengan kaki yang panjang, dan payudara yang tidak besar namun padat dan kencang. Sejak remaja, kehidupan seksualku tergolong cukup ‘bebas’ untuk orang Indonesia. Selama aku cocok dan dia cocok, aku easy going sajalah. Mungkin sikap ini juga yang membuatku belum mendapatkan pasangan ‘resmi’ hingga sekarang, tapi.., peduli amat? aku toh enjoy aja dengan ini semua.

Waktu itu akhir bulan Juni 99. Karena akhir bulan, seperti biasa aku sibuk membaca dan mengevaluasi laporan hasil kerja anak buahku, dan menuliskan laporan untuk atasanku. Karena waktu sudah sangat sempit, aku memutuskan untuk bekerja overtime sampai selesai. Gedung perkantoran tempatku bekerja tergolong pelit, mereka mematikan lampu dan listrik utama setelah lewat pukul enam sore. Karena itu aku menyewa sebuah ruang khusus yang memang disediakan gedung itu untuk orang-orang yang ingin lembur. Ruangan itu kecil sekali, sekitar 3×3 meter, tidak berjendela, sehingga terkesan seperti dikurung dalam sebuah kotak korek api, dan AC-nya tidak begitu dingin. Namun karena tuntutan karier, ya sudahlah, aku langsung menginput data ke dalam notebook untuk diemailkan pada kantor pusat. Tak terasa, aku sudah bekerja hingga pukul delapan malam.

Karena AC yang kurang bagus, aku merasa kegerahan dan haus. Aku ingat, di luar bilik kecil ini, di dekat lift, ada sebuah dispenser air minum, aku segera berdiri dan keluar dari ruang itu untuk mengambil air minum. Ketika aku membuka pintu, aku melihat seorang pria sedang mengambil air di dispenser itu. Nah, aku lega bahwa ternyata dispenser itu bekerja. Aku segera menghampiri dispenser itu, mengambil gelas, dan menuangkan air ke gelasku. Pria yang sedang minum tadi tersenyum menyapaku, aku tersenyum balik, sekedar ramah tamah basa-basi. Pria itu berbadan besar, tingginya sekitar 180-an lebih tinggi dariku yang tergolong jangkung. Ia tidak terlalu kurus atau gemuk, meskipun tidak juga berbentuk seperti binaragawan. Tubuhnya terbungkus rapi oleh kemeja Kenzo warna hijau muda dan di lehernya terikat dasi bercorak ramai khas Gianni Versace. Wajahnya pun biasa saja, tampang orang pengejar karir di usia pertengahan duapuluhan.

“Sedang lembur juga, Mbak?”, Tanyanya mencoba mencairkan suasana sepi.
“Iya, biasa, Mas, akhir bulan. Pas hari Jumat lagi.”
“Oh, pasti lagi nyelesaikan progress report yah?
“Iya, untung udah selesai barusan.”
“Wah, baguslah. Eh, omong-omong, Mbak kantornya di lantai berapa?”.
“Di lantai sebelas, di PT (perusahanku). Kalau Mas?”.
“Saya di lantai delapan, di PT (perusahaannya).””Oh, wajarlah kalau kita nggak pernah ketemu”.
“Haha, iya, rupanya ada gunanya juga lembur. Kita bisa saling kenal.” Pria itu berkesan begitu sopan dan ramah, matanya sedari tadi memandang hanya ke mataku, tidak ke arah kemejaku yang dua kancing atasnya terbuka, sehingga nampak putihnya kulit dadaku mengintip keluar.
“Oh iya, kita belum kenalan, Namaku Ditto.” Katanya sambil mengulurkan tangannya mengajak berjabatan tangan.
“Aku Sari.” Jawabku sambil tersenyum semanis yang aku bisa.
“Sari pulang nanti naik apa?”.
“Oh, aku bawa mobil sendiri. Kalau kamu?”.
“Aku naik mobil juga.., Eh, Sari keberatan nggak kalau kita makan malam bareng setelah ini?”.
Wah, orang ini ‘direct’ juga yah? pikirku kegirangan.
“Boleh aja, apa Ditto nggak ada yang nungguin di rumah?”.
“Ah, belum kok.” Jawabnya sambil mengerdipkan mata kiri dan tersenyum manis.
“OK, aku akan beres-beres dulu yah!”, Kataku sambil melangkah balik ke bilikku.

Aku segera mengemasi notebook dan kertas-kertas kerjaku secara terburu-buru. Ada yang aneh di pikiranku. Aku merasakan ada gairah yang mendorongku untuk berhubungan lebih intim dengan Ditto. Padahal orangnya biasa saja, kulitnya rada gelap, rambutnya cepak, wajahnya biasa saja meski ukuran tubuhnya memang cukup besar untuk ukuran orang sini. Tapi cara dia bicara, cara dia tersenyum, cara dia memandang mataku, benar-benar hangat, namun tidak nakal atau kurang ajar. Nyatanya, ia tidak berusaha mencuri pandang ke arah yang tidak-tidak seperti pria lainnya yang pernah ketemu aku. Hmm.. Kira-kira apakah dia ada keinginan untuk bercumbu denganku atau tidak yaa?
Selagi aku asyik mengkhayalkannya, terdengar ketukan di pintu.
“Masuk!” Kataku sambil berharap bahwa itu adalah Ditto.

Ternyata benar, Ditto berdiri di pintu itu sambil menenteng tas notebook di tangan kanannya. Dasinya telah dilepas, dan kancing bajunya terbuka yang di atasnya, sehingga nampak rambut-rambut halus di situ.
“Gimana, udah selesai?”, Tanyanya.
“Iya, udah, tapi sewa overtime nya sampai jam sepuluh nih, jadi masih rugi kalau aku tinggalkan sekarang!” Aku mencoba mengajak bercanda.
“Haha, pelit juga kamu, Sar! Boleh aku masuk?”.
“Silakan aja, asalkan kamu nggak keburu pulang”.
“Ah, nggak kok, ini kan Jumat, biasanya juga pulang telat”.
“Biasanya kemana aja kalau Jumat malam?”.
“Paling-paling pergi sama teman-teman main badminton atau basket”.
“Oh, seru dong? Apa sekarang nggak ditungguin teman-temannya?”.
“Ah, mendingan juga di sini nemenin Reni. Sekali-kali boleh kan ganti suasana?”Kami kembali tertawa-tawa.

Ia duduk di meja kerja, sementara aku duduk di kursi kerjaku yang tadi.
“Wah, panas sekali di sini.., AC-nya kurang bagus yah?” Katanya sambil menggulung lengan bajunya ke atas, dan membuka satu lagi kancing baju di dadanya. Aku menahan diri untuk tidak melihat ke arah rambut-rambut di dadanya.
“Sar, kamu nggak panas pakai blazer di ruang kaya gini?” Tanyanya dengan nada yang terkesan wajar, meski mungkin saja tujuannya nakal.
“Well, sebenarnya iya sih.., boleh nggak aku copot blazernya?”
“Hahaha, kok pakai minta izin segala sih? Memangnya aku Papa mertua kamu?”.

Humornya membuatku tertawa geli, tapi juga sekaligus membuatku ingin berbuat lebih jauh dengannya. Maka aku berdiri dari kursi, dan melepaskan blazerku dengan gaya yang aku buat-buat agar nampak seksi. Aku menunggu apa reaksi dia kalau dia melihat bahwa ternyata kemeja yang aku kenakan ini tidak berlengan, sehingga kehalusan bahuku bebas dilihatnya.
“Wah, ternyata nggak ada lengannya toh?, Bisa-bisa nanti orang hanya menempelkan selembar kain saja di bawah blazer”. Candanya mengomentari.
“Sialan, aku kira kamu akan bilang aku seksi, Dit!”, Jawabku menggoda.
“Hah? wah, kalau itu sih.., apa kamu masih kurang yakin? sampai-sampai aku perlu meyakinkan diri kamu lagi?”
“Hihihi, ada-ada saja. Tapi thanks lho!”, Kataku sambil mengerdipkan mata.

Lalu dengan gaya yang kocak ia menceritakan bahwa seorang pialang saham ulung akan lebih merasa tersanjung bila dipuji atas kepandaiannya memasak daripada atas kepiawaiannya menganalisis saham. Wow, aku jadi merasa tersanjung juga karena itu berarti dia mengakui keindahanku.
Tiba-tiba dia berkata lagi, “Kamu nggak minta dipijitin sekalian, Sar? Kan kalau di film-film semi, adegan cewe buka blazer dilanjut dengan adegan pijit itu trus berlanjut dengan adegan yang biasanya disensor?”.

Ya ampun.., caranya begitu jantan sekali dan sama sekali nggak kurang ajar.., Aku jadi luluh juga dibuatnya, dan aku jadi rela untuk menyerahkan tubuhku padanya.., meski sebenarnya akulah yang menginginkannya.
Aku segera menjawab, “Terserah deh, tapi nggak usah disensor juga nggak apa-apa kok”.
“OK deh, itu berarti adegan yang disensor itu bisa aja dilakukan nanti?”Katanya, sambil berdiri di belakang kursiku dan mulai memijit bahuku.

Kami terdiam sejenak, ia memijit bahuku lewat kemejaku. Rasanya mantap juga, tapi tali bra yang kukenakan terasa menyakitkan sedikit. Dan dia bukannya tak tahu itu, ia menyingkapkan kemeja tanpa lenganku ke bawah, sehingga kini pundakku terpampang di hadapannya.
“Huh, tali ini menggangguku memamerkan keahlianku memijit!” Katanya sambil menyingkirkan tali bra ku ke samping, aku jadi merasa begitu seksi, ditelanjangi perlahan-lahan seperti ini membuat pikiranku jadi aneh-aneh.
“mm.., nikmat sekali Ditt..”, Kataku sambil menikmati pijitannya yang memang nikmat dan membuatku menggeliat-geliat sedikit.

Tangannya dengan mantap memijiti pundak dan leherku, membuatku merasa begitu rileks, dan terus terang saja.., terangsang. Tiap kali jemarinya yang hangat itu menyentuhku, rasanya begitu nikmat hingga aku mengerang keenakan.
“mm.., mm.., aduuh, enaknyaa.., boleh juga tangan kamu, Dit!”
“Eh, rintihannya jangan dibuat-buat gitu dong! Nanti aku jadi ingin mijit bagian yang lain!”. Ia membuatku jadi makin terangsang dengan pilihan katanya yang selalu di luar perkiraanku.
“Berarti kalau aku merintih-rintih yang dibuat-buat, kamu pijit bagian yang lain yah?”
“OK! Setuju!” Candanya dengan nada seperti orang sedang rapat kampung. “Aahh.. mmhh.., Ohh..” Rintihku aku buat-buat sambil bercanda.

Tiba-tiba tangannya langsung turun meremas kedua payudaraku yang masih terbungkus bra itu. Tangannya diam di situ, dan dia bilang, “Tuh kan? apa aku bilang? kalau kamu buat-buat gitu, tanganku jadi memijit bagian yang lain!” Katanya sambil bercanda.., padahal aku sudah mabuk kepayang dan ingin tangannya segera meremas kedua payudaraku.
“Udahlah Dit.., sekarang kita mulai aja deh”, Kataku dengan nada serius.
“Baiklah, Saya juga ingin melakukannya sejak tadi, kalau kamu yang minta oke lah!”, Katanya.

Ia pun langsung menurunkan bra-ku ke bawah, hingga kedua susuku kini terbuka lebar. Ia memutar kursiku hingga kami kini berhadapan. Ia berlutut di depanku, matanya menatap mataku yang telah sayu terlanda birahi. Aku menggerakkan tanganku untuk melepas kacamata minusku, namun ia menghalanginya.
“Nggak apa-apa, Sar.., Aku senang melihat kamu dengan kaca mata itu.., seksi sekali!” Katanya sambil mengedipkan mata kiri.

Tanpa banyak kata, ia lalu memajukan kepalanya dan mengulum bibirku, aku terpejam ketika merasakan lidahnya menerobos mulutku. Aku agak terkejut ketika ia melepaskan bibirnya dari bibirku. Belum sempat aku membuka mata, aku sudah merasakan jilatan lidahnya membasahi leherku yang jenjang, merambat menyusuri bahuku.., hangat sekali rasanya.
“Nngg..”, Aku mulai merintih pelan sambil menengadahkan kepalaku. Sementara lidahnya melingkar-lingkar mengolesi leherku, turun ke belahan dadaku.., menari-nari di situ.., uhh.., aku semakin tak karuan rasanya.
“Augh, cium yang aku mesra..!” Aku meracau tak karuan.
“Wah.., ketahuan nih, udah pengen yaa?”, Godanya nakal. Aku sudah kesetanan, segera kudekap kepalanya dan kutarik mendekati dadaku, dan kubusungkan kedua dadaku agar ia segera mengulum puting susuku. Dia malah berkata lagi, “Iya, iya aku tahu maksudnya kok.., sslurp”.
“Uhgkk”, Mulutnya menangkap puting susuku yang kanan, lidahnya menjilat-jilat lembut, aduuh.., rasanya gelii dan nikmaat sekali.., aku menggelinjang-gelinjang menahan geli yang luar biasa, lidahnya seperti melingkar-lingkari puting susuku dengan cepat namun lembut. Begitu gelinya hingga punggungku terlepas dari sandaran kursi dan melengkung seperti busur panah.

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

Kini lidahnya berpindah ke puting susuku yang kiri, mengait-ngaitnya.., Aduuhh aku semakin lupa daratan, Aku nggak tahu kenapa, tapi jilatan Ditto rasanya begitu berbeda, benar-benar membuatku seperti melayang-layang kegelian, rasanya seluruh badanku kehilangan energi.., lemas sekali, tapi terasa nikmaat sekali. Puting susuku yang kanan kini dipilin-pilinnya.

Uhhff.., Kedua puting susuku yang sensitif ini menjadi bulan-bulanan mulut rakus Ditto, aku merintih dan mengerang sebisaku, keringatku mulai menetes, rasanya sulit sekali untuk bernafas teratur, tiap kali menarik nafas selalu terhenti oleh rasa geli yang menyengat puting susuku.
Tiba-tiba ia berhenti. “Sar, naik ke meja dong?”, Katanya sambil mendirikan tubuhku. Karena sudah terangsang tak karuan, aku menurut saja ketika ia menelentangkan tubuhku di meja kantor, kemejaku telah terbuka kancingnya, namun ia tidak melepasnya, hanya menyingkirkan ke kiri kanan. Aku sempat tertegun melihat kemeja Ditto masih tampak rapi, hanya celananya saja yang terlihat menonjol karena desakan kejantanannya. Aku tertegun juga ketika melihat kedua pentil susuku terlihat kemerahan, berdenyut denyut dan mencuat tinggi sekali. Aku segera kembali terpejam ketika mulut rakusnya kembali menyerang kedua susuku. Puting-putingku dijilat, dihisap, digigit, dan aku tak tahu diapakan lagi.., rasanya luar biasa geli dan nikmat. Aku hanya bisa telentang di meja itu sambil terengah-engah dan menggelinjang menahan serbuan birahi.
“Ahhkk.., sshh.., mmh..”, Aku mendesah dan meracau tak karuan. Sementara tangan kananku mulai gatal dan menyusup kebalik rok mini dan celana dalamku, menggosok-gosok bibir kelaminku yang rupanya telah lembab dan basah sekali dari tadi.

Kini Ditto memilin-milin kedua puting susuku dengan jari-jarinya, dan lidahnya menyusuri perutku yang langsing, menjilati pusarku. Lidahnya mendarat di tempat-tempat tak terduga yang memberiku sensasi yang luar biasa selain pilinan jarinya pada puting susuku. Paha bagian dalamku tak luput dari jilatan-jilatannya yang mesra dan buas. Disingkapkannya rok miniku ke atas, lalu jemarinya kembali ke puting susuku seolah tak membiarkan mereka istirahat. Digigitnya karet celana dalamku, secara refleks aku merapatkan kaki dan mengangkat punggungku agar ia mudah melepaskannya. Aku tak tahu diapakan, tapi celana dalamku segera lepas. Secara sukarela aku mengangkangkan kedua tungkaiku lebar-lebar agar ia bisa memandangi kewanitaanku yang telah membanjir karena ulahnya.

Ditto melepaskan kedua putingku, lalu menekan pahaku keluar, agar ia lebih bebas lagi memandangi kewanitaanku. Aku hanya terengah-engah memandangi langit-langit dalam keadaan terangsang sekali. Akhirnya aku mampu menarik nafas panjang, karena kedua putingku tak lagi menerima sengatan birahi darinya. Tapi tiba-tiba kurasakan hawa dingin di kewanitaanku, ia meniup-niupnya, memberiku rasa geli yang aneh.., membuatku semakin tak tahan lagi, ingin ia segera menancapkan kejantanannya ke tubuhku.
“Ohh.., cepatlahh Dittoo.., ayo.., kamu hebat.. deh!”.
“Sar.., badan kamu indah sekali.., luar biasa.., cantik sekali”.
“Please, lakukan sesuatu..” Aku merintih memintanya segera menyelesaikannya.”Ahhgg..”, Aku menjerit dan menggelinjang hebat ketika lidahnya tiba-tiba menyayat clitorisku dengan cepat dan tajam. Lalu kewanitaanku seperti diselimuti oleh sesuatu yang basah, panas, dan lunak, terhisap-hisap, dan clitorisku tersayat-sayat oleh sesuatu.

Karuan saja aku makin tak tahan, menggeliat-geliat tak karuan, punggungku terangkat-angkat dari meja itu, mataku tak mampu kubuka, nafasku kian terasa berat, rasanya gelii sekali.., nikmat tak terkira, “Oohh.., Dittoo.., uuhh.., enaak sekalii.., sshh.., kamu apain akuu.., aduuhh”.
Rintihanku kian tak terkendali, aku segera memlintir-mlintir kedua puting susuku untuk menambah kenikmatan, meremas kedua susuku yang kenyal, sementara Ditto tak henti mengirimkan kehangatan birahi lewat bibir kewanitaanku. Jilatan dan hisapan mulut Ditto kian buas menerpa kewanitaanku. Apalagi ketika jarinya ditusukkannya ke dalam liang kewanitaanku, dan menari-nari di dalamnya.., Aduuh.., benar-benar tak terperi nikmatnya.

Tusukan jari Ditto menyentuh tempat yang tepat.., berkali-kali.., Aduhh.., terasa seluruh energiku seperti terhisap ke tempat itu.., terkumpul di situ.., lalu meledak.
“Aahhgg Dittoo.., uhh..”, Aku segera mencapai klimaks. Orgasme yang luar biasa sekali.., merenggut sebagian kesadaranku.., hingga kini aku terkulai lemas. Aku mencoba mengatur nafas.., tapi sia-sia.., kenikmatan ini benar-benar membuatku terbang melayang. Aku terpejam, merasakan nikmatnya diriku terombang-ambing ke alam tak sadar.., menggumam.
“mmhh.., Ditto.., nikmat sekali.., hh”.
“Sari, mau istirahat dulu?”.
“Ngghh.., nggak.., langsung aja, goyang yang cepat! sekarang!”, Aku tak mampu mengontrol pilihan kataku lagi, birahiku telah menguasai diriku.
“Well, baik kalau begitu..”, Itu kata terakhir yang kudengar dari Ditto, lalu sambil hanya dapat memandangi langit-langit aku merasa pahaku dikangkangkan, tiba-tiba.., sspp.., Kejantanannya mengisi tiap rongga di liang kewanitaanku ini.
“Aduuhh.., Ohh.., terusin sayangghh.., deeper..”, Aku merintih tak karuan ketika ia mulai menggerakkan tubuhnya. Ia berdiri sementara aku telentang di meja, jelas ia sangat leluasa menggerakkan tubuhnya, kejantanannya terasa menyodok dan menggerus-gerus seluruh bagian dalam kewanitaanku dengan buas dan garangnya.

Aku tak mampu bergerak membalas karena masih lemas oleh orgasme yang pertama tadi.., namun persetubuhan ini rasanya lebih hebat lagi.., rasa-rasanya seluruh tubuhnya memasuki liang kewanitaanku, aku hanya memejamkan mata, menggeliat, merintih. “Uhh..”. Sodokan-sodokan kejantanannya terasa kian dalam menerobos dasar kewanitaanku telapak-telapak tangannya yang kasar tak henti meremas dan memegang kedua susuku.

Beberapa menit kemudian, Ditto tiba-tiba menarik kejantanannya dari kewanitaanku, lalu dengan begitu cepat membalikkan tubuhku hingga kini badanku tengkurap di meja, namum kakiku menjuntai ke lantai, puting susuku terasa geli merasakan dinginnya meja kantor itu, aku hanya terengah.

Ditto menikamkan kejantanannya lagi ke lubang kewanitaanku dari belakang.., “Uffhh..”, sensasi yang berbeda lagi.., ia mengocok tubuhku keras sekali hingga meja itu bergoyang-goyang, saat itu juga, aku merasakan klimaks menyambar tubuhku.., kewanitaanku serasa mengejang, menggigit kejantanan Ditto, kedua tanganku mencengkeram ujung meja kuat-kuat, tubuhku menegang, dan aku merasakan adanya gelombang kenikmatan yang menyapu jiwaku, merenggut tenagaku, aku menjerit tertahan “Ahkk!”. Lalu aku merasakan nikmat yang luar biasa dan tubuhku serasa lemas sekali.
“Aduuh.., Ditt.., Enakk sekali.., hh”.
“Tahan sebentar, ya Sari.., bisa kan?”, Jawabnya sambil mempercepat gerakannya.
“Ahhkk.., sakit.., pelan-pelan dongg..”, Kewanitaanku terasa ngilu.
“Sebentar saja yang.., sebentaar lagii”.
“Ohh.., Uhhg.., Ngg..”, Aku mengerang-erang menahan ngilu, namun rasa sakit itu tak bertahan lama ketika tiba-tiba kehangatan kembali mengalir lewat kewanitaanku. Aku serasa melambung lagi oleh orgasme yang ketiga, ketika sperma Ditto menyembur menghangatkan sudut-sudut liang kewanitaanku. Kali ini, kenikmatan itu mengantarkanku ke alam tak sadar untuk beberapa saat.

Cukup lama aku tertelungkup di meja itu, terengah-engah, dibanjiri keringat, lemas sekali seperti setengah pingsan. Yang dapat kurasakan hanya rasa nikmat dan kepuasan tiada tara, aku sempat melihat Ditto melemparkan tubuhnya ke kursi kerja, lalu memejamkan matanya.

Beberapa saat kemudian, aku tersadar. Dengan sisa tenagaku aku mencoba berdiri dan merapikan kemejaku yang telah kusut tak karuan karena habis bersetubuh tanpa melepaskan pakaian. Tak kukenakan kembali celana dalamku karena telah sedikit basah oleh cairan kenikmatanku ketika foreplay tadi.

Kukenakan kembali blazerku, kulihat Ditto sedang berdiri bersandar di pintu tanpa ada kusut sedikitpun di kemejanya, namun wajahnya tampak berseri-seri.
“Sari, udah jam sepuluh seperempat!”.
“Iya, sudah waktunya pulang nih”.
“Nah, dengan begini kamu nggak rugi kan?”.
“Apanya yang nggak rugi?”.
“Kan bayar sewa ruang overtimenya sampai jam sepuluh!?”.

Kami tertawa-tawa lagi. Lalu berjalan menuju tempat parkir mobil kami di lantai lima. Di lift, sebenarnya ingin juga sekedar berpelukan atau berciuman, tapi sayang sekali satpam gedung ikut berada di lift, senyam senyum memandangi wajah-wajah kami yang kusut meski berseri-seri. Semenjak itu, aku masih beberapa kali lagi melakukannya dengan Ditto, sampai ia dipindah tugaskan menjadi kepala pemasaran di daerah lain. Dan aku?

Well.., Ia memang luar biasa, tapi availability ialah segalanya, bukan? Aku kembali mengejar karier, sambil bertualang dari satu pelukan ke pelukan lain para pria (dan kadang-kadang wanita) yang aku taklukkan dengan tubuhku.

Owwww….yesss…nooo….ahhhhh…cukup sekian Cerita Sex Dewasa Kerja Lembur kiriman dari sari. Thank ceritanya

Link Terpercaya sebagai berikut : Bandar Togel , Agen Sbobet , Slot Terpercaya

Silahkan di Add Contact Kami ya Bosku

WHATSAPP : +62822-7690-5650
TELEGRAM : +6282110686901
LINE : 82116524506
TWITTER : @tarosl0t

Terima Kasih ^^

Kisah Taro – Lisa si Pacar Binal

Kisah Taro – Lisa si Pacar Binal – Namaku Deny usiaku 18 th saat ini, perawakan ku normal saja tidak ada yang istimewa dariku atau kebanyakan orang biasa menyebutku sebagai nerd walaupun begitu aku memiliki seorang pacar namanya Lisa dia sangat cantik, usianya sama denganku. Kami sudah pacarana selama 6 bln dan dia tinggal bersamaku. Orang tuanya sangat membebaskannya.

oh ya ngomong-ngomong saat ini kita sedang mengadakan party perayaan rumah baru kita, ya sebenarnya ini rumah pertamaku dari hasil kerja kerasku, cukup hebat bukan? Anak SMA membeli sebuah rumah. Aku memiliki pekerjaan sebagai web development, digital designer, app developer, ya bisa dibilang aku sangat ahli dibidang IT. Ok balik ke party.

Saat ini kami sedang minum-minum bersama aku, pacarku dan 3 kawanku, Bobo, Rio, dan Beni. Mereka ber 3 adalah teman dekat dari pacarku dan kini menjadi temanku juga.

“Den bir nya habis nih, beli lagi den”

dia yang menyuruhku untuk membeli bir adalah Beni, dia memiliki perawakan yang sangat besar dariku atau bisa dibilang dia seperti seorang laki-laki maskulin yang berotot, umurnya 20 th. Dia pernah tidak naik kelas sebanyak 2x.

“eh, masih kurang ya, aku pikir cukup, hehe”

“mana cukup 2 botol, kita aja ber 5 apalagi lu kan ga minum, beli lagi muh”

“beli lagi 4 aja den, kamu masih ada uang kan? Kalo masih tolong beliin ya”

Dia pacarku, serpti yang aku duga dia sangatlah cantik, memiliki rambut Panjang yang serta kulit yang putih seperti keturuna eropa dengan pakean mini skirt dan kaos putih polosnya. Aku sama sekali tidak bisa menolak permintaanya, tapi lihatlah aku hanyalah laki-laki biasa yang memiliki wanita cantik sepertinya

“masih kok say, ya udah aku pergi keluar dulu ya”

“iya hati-hati dijalan, ga usah terlalu buru-buru, hihi”

Aku tidak tau apa maksunya itu, hanya saja aku tidak enak meninggalkan pacarku terlalu lama bersama teman-temannya, bukan maksudku curiga hanya saja… gimanaya… sulit rasanya menjelaskan.
aku pun keluar dari rumah dan.

‘ah sial! aku lupa dompetku’

Akupun kembali ke rumah.

Saat aku membuka pintu rumah aku melihat pacarku sedang memeluk leher Beni, aku tidak lihat secara pasti apa yang terjadi karena tubuh beni yang besar menghalangi pandanganku belum lagi si Rio yang tampaknya berdiri dibelakang pacarku, tidak terlalu jelas tapi dia terlihat seperti memeluk pacarku entahlah posisi pergelangan tangannya terlihat sedikit diatas, dan si Bobo, dia terlihat lebih jelas karena dia ada di samping, tangannya sangat jelas memainkan penisnya dari luar celana jeans nya sedangkan satu lengannya seperti… ahh …

“eh! Sayang kok balik” sapa pacarku dari balik badan Beni

tampkanya pacarku sedikit terkejut dengan kedatangan ku, dia sudah melepas pelukan dileher Beni, dan yang lainnya juga berhenti.

“eh.. apa ya tadi, aku lupa-“

‘sial! kok aku jadi gugup gini’ batinku

“-oh iya aku lupa bawa dompet, jadi..aku ambil dulu”
“iya.. silahkan”

‘kok situasinya jadi canggung gini’
akupun pergi kekamarku dan mengambil dompetku, aku langsung pergi mengarah pintu keluar, entah kenpa hatiku sangat berat.
sebelum aku keluar aku dicegat oleh pacarku

“ayang..” pacarku datang menghampiriku
“ada apa say?”

“ehmm…-“ dia menatap mataku dengan imutnya”-hihi, ga apa-apa, lain kali jangan sampe lupa lagi ya”
“eh, iya”

“ya udah hati-hati ya”
aku pun hanya mengangguk dan meninggalkan rumah.

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021


Sementara itu dirumahnya Deny

‘buset hapir aja ketahuan-’ batinku
‘-untung badannya Beni besar, padahal lagi asik-asiknya tadi’

akupun melihat keluar jendela untuk memastikan kalo Deny sudah benar benar pergi. Ga ada siapa-siapa kayaknya udah pergi.

akupun berjalan mendekati 3 pria buas yang sudah siap tempur ini.

“hihi, yuk lanjut lagi”
“Lis, ngapain berhenti tadi, harusnya lanjut aja lu nyium gw” jawab Beni yang lagi duduk di atas sofa

“ish.. kasian tau dia”
“bilang aja lu takut ketahuan”
“ga apa Ben, kan kita bisa manfaatin tu bocah” jawab Rio
“bener juga lu ya, lumayan tajir juga tu bocah”
“ish kalian ini” jawabku pura-pura kesal
“Lisa cium dong” serobot Bobo sambil memainkan payudaraku dan menciumku dengan buas

aku menerima perlakuannya dengan senang hati

“woe kudanil main serobot aja lu, lis jongkok terus jalan kearah gw”
“eh enak aja emang gw anjing apa”
“memek lu mau disodok ga?”
“mau-mau”

Ya seperti inilah tingkah laku mereka, walaupun begitu aku dan mereka sudah berteman semnjak sd dan aku justru suka dengan kelakuan mereka.

Akupun mengikuti perintah Beni. Aku melai berjongkok dan berjalan mendekati Beni, tanpa di aba-aba aku buka resleting celananya dan aku keluarkan kontol beni dari dalam boxernya. Aku jilat bagian bawahnya agar lebih basah dan mencium unjungnya, lalu aku beri air ludah dan mulai ku kocok dengan tangaku. Kudekatkan hidungku ke kontol Beni.

‘ahh… aromanya enak banget’

ukuran penis Beni bisa dibilang 7x lebih besar dari punya pacarku, panjangnya kira-kira 30 cm dan bukan hanya Panjang tapi juga sangat besar bahkan saat dipegang hanya jari tengahku yang menyentuh ibu jari.

Aku mulai jilat bagian atas dan mulai kumasukan kedalam mulutku. Aku memainkan kontol Beni di dalam mulutku.

sedangkan aku bisa merasakan ada yang memainkan memek ku dengan jari-jarinya tak luput juga dengan payudaraku. aku tidak tau siapa yang melakukan apa, yang sudah pasti Ria atau Bobo.

“stop dulu” tampaknya Beni mengangkat kepalaku, saat sedang diangkat terdengar suara “plop” dari mulutku.

“ahh..”

“buka baju sama branya dulu”

akupun menuruti printah Beni dan membuka keduanya sedangkan beni membuka celana Jeansnya.

Tanpa kusadari ternyata Bobo dan Rio sudah telanjang dan hanya menggunakan boxer mereka.

“Lis buka celana dalamnya” printah dari Rio

Aku pun membuka celana dalamku.

“roknya juga?”
“ga usah, biarin aja, biar kelihatan sexy”
“hihi, kalo gitu tolong dicolok dong” sambil memegang pantatku dan ku buka lebar lebar dengan kedua tanganku.

“fuh, mantap banget ni lonte”
“hihi..”

Rio pun menyolok-nyolok memek ku, bias aku rasakan jari-jemari Rio bermain di dalam memekku rasanya nikmat sekali “ahh..ehmmm”. Rio mulai mendekatkan wajahnya ke pantatku, lalu dia menjilat lubang pantatku dan sesekali dia menyolok lubang pantatku dengan lidahnya. Rasanya agak geli-geli enak.

“ahh..ehmm.. boo, mainini payudaraku dong” akupun meminta Bobo memainkan payudaraku, rasanya aku ingin digrepe oleh banyak orang.

Diremas remasnya payaudaraku dan digigitnya pentilku,

‘ahh nikmat banget’

“woe cukup, giliran gw sekarang”

Aku ditarik oleh Beni dan duduk diatasnya dengan membelakanginya. Seperti sebuah kail, kontolnya ada didepan memek ku menjulang tinggi seperti Menara pisa. Aku lalu memegang ujung kontolnya dengan kedua tanganku, aku mengelusnya secara perlahan lalu aku beri air liur agar makin licin. Lalu aku menggesek-gesekan batang kontolnya di bibir memekku.

“ahh…. Ehmm.. huh..” suaraku yang sudah tidak tahan pngin di entot

Aku pun sedikit lebih berdiri agar bias memainkan ujung kontolnya di bibir memekku, mengeseknya, dan terkadang memasukan ujungnya dan mengeluarkannya kembali. Dan bless sekarang semuanya sudah masuk didalam. Rasanya seperti penuh, hamper taka da ruang yang tersisa di dalam memekku. Aku lalu bertumpu kepada kedual lututku dan mulai menggenjot.

plok plok plok begitulah suara benturan pantatku dengan pahanya.

“ahh… enak banget Ben”
“enakan mana sama punya cowoklu?”
“ahh..ehmm.***h usah bahas diah…dia ga ada apa-apanya”
“hahah… dasar cewek binal, demen banget lu ya di entot orang lain”
“kanh..ahh..kahlian yangh ngajarin”

plok plok plok

Beberapa menitpun berlalu.

“ahh…akuh mau keluar” aku mulai memeprcepat genjotannya. Beni juga membantuku dengan menggunakan kedua tangannya yang besar buat menggerakan pinggulku.

“ah terus Lis”

PLOK PLOK PLO suara makin keras saja

Aku mempercepat genjotanku dan bless, aku bisa merasakan cairan kewanitaannu keluar dan membasahi pantatku. Aku masih belum melepaskan kontolnya Beni, lagian dia belum keluar.

“hah…hahh..hah..” desahanku
“woe belum selesai” Rio datang mendekatiku
“yang bilang selesai siapa..huh…khan lanjut lagi..hihi”

Mulutku langsung disoror oleh Rio dan kami berciuman sangat ganas, bisa aku rasakan air liurku yang bercampur dengan air liurnya keluar dari pingirian bibirku. Setelah selesai berciuman, dia mengeluarkan kontolnya dari dalam boxer. Ukurannya juga tak kalah besar dengan punya Beni.

Sebelum aku mulai aku cium dulu ujungnya lalu aku cium baunya.

‘ahh.. baunya bikin nagih lagi hihi…’

“woe gw belum crot nih” protes Beni
“hihi.. kan tinggal di genjot aja dari belakang Ben, lagian punyamukan udah didalem”
“ganti posisi dulu” ajak Beni

Beni mulai berdiri sambal mengangkat pinggulku, penisnya masih menancap di memekku. Kini aku berdiri sambil nungging. Beni langsung mulai mengenjot memekku dari belakang plok plok plok suara benturan pantantku dengan pahanya membuatku makin bernafsu. Bobo yang sedari tadi hanya menonton saja aku panggil untuk mendekatiku, aku keluarkan kontolnya dari dalam boxer, kontolnya yang besar dan gemuk berwarna agak gelap kecoklanan aku kocok pake tangan kiriku dan dia juga memainkan payuradarku dengan tangannya.

Sedangkan Rio mendekatkan kontolnya ke wajahku

“Sedot lis”

Cukup sulit untuk berkonsentrasi karena aku lagi ngocokin kontolnya Bobo, akhirnya aku hanya melakukan dengan lembut.

“enak dan lembut banget lis” puji rio
“Mmmm” aku tidak bisa bicara dengan jelas

Lalu Kepalaku di pegang dengan kedua tangannya, tampaknya aku tau ini, aku melepas kocokan Bobo dan berpegangan pada paha Rio

Mulutku disodok dengan kontolnya yang besar dan Panjang, bisa aku rasakan kontolnya sampai krongkonganku. Digenjotnya mulutku dengan ganasnya.

Bandar Togel, Bandar Bola , Agen SBOBET, Bandar Casino Indonesia, Slot Terpercaya, Bandar Slot Online

gryok gryok gryok suara paduan ari liurku yang ada didalam kerongkonganku yang di obok-obok oleh Rio

‘ahhh gila, aku udah ga tahan’

Mememku juga rasanya enak banget. Kontolnya Beni yang besar dan Panjang terus ngebol-bol memek akuh…

‘ahhh aku mau keluar lagi..’

“ah gw udah mau keluar nih”
“gw juga nih ben”
“eh.. gw belum”
“Lu entaran aja bo”

Beni dan Rio menggerakn pinggul mereka dengan cepat.

plok plok plok, gryok gryok gryok suaranya perbadu satu sama lain

“ahh gw keluar nih”
“gw juga”

‘ahh gw juga’ batinku

Kepalaku dipaksa untuk menelan semua kontolnya Rio lebih dalam hingga hidungku menyentuh perutnya, samahalnya dengan Beni, dia juga memasukan penisnya lebih dalam didalam memeku, hingga membentur rahimku.

Crot crot crot

‘ahhh enakya’

Bisa aku rasakan didalam rahimku penuh dengan spermanya Beni sedangkan dialam krongkonganku penuh dengan spermanya Rio.

Rio menarik keluar penisnya, bisa akurasakan sisa-sisa sperma dari ujung penisnya saat melewati lidahku.

glek glek

“ahh…“

Beni juga menarik kontolnya dari memekku, ketika ditarik tidak ada seperma yang tersisa, tampaknya semuanya masuk kedalam rahimku. Hal yang belum pernah aku lakukan ke pacarku, yaitu crot sampai ke Rahim.

Beni tidak memberikanku istirahat dia langsung memasukan jari-jarinya kedalam memekku, dan mulau mengobok-oboknya

bryok bryok bryok

“ahh…Beni ahh..”
“ayo keluarin sperma gw” Beni semakin ganas mengoboknya, hingga akhirnya aku dibuat pipis olehnya

‘ah sial aku mau pipis’

Beni tidak membiarkan ku pipis, dia tetep mengobok-oboknya, sampai-sampai air kecingku bertebaran dimana-mana. Air kencingku juga bercampur dengan seperma milik Beni. Ketika Beni sudah merasa puas dia berhenti memainkan memekku diakhiri dengan kencing yang deras dari memekku.

“wih kayak air mancur” kata bobo
“buset banjir ini tempat”

Kakiku merasa lemas akupun berpengangan dengan Rio.

“haha biarin”
“ahh…hah…Beniiii! karpetnya basahkan jadinya”
“besok dijemur”
“entar Deny liat gimana?”
“bialng aja si bobo pipis”
“eh enak aja, masak gw pipis di sini” balas Bobo
“ihh ngeselin..ah!”

Beni malah nyolok memek ku lagi

“udah diem lu, juga lu seneng kan!”
“Beniii!kamu ini”

Beni mulai memainkan memekku dan dia juga memplintir klitorisku.

“aw Benii! stop”
“bilang ga, lu senengkan diginin?”
“ah…-“ dia mnyentil klitorisku “-i..iya gw seneng, tapi jangan disini ya”
“ya udah, kita lanjut dikamar lu”
“iyadeh”

walapun terkadang mereka suka memainkanku, tapi aku menikmati prilaku mereka, hihi ..

“gw kapan bos?” Bobo yang dari tadi tidak dapet kesempatan ingin ngewein aku udah ga sabarin nih, hihi
“oh iya kamu belum ya Bo, yaudah yuk ngentot dikamar”
“entar dulu gw belum puas” srobot Beni
“gw juga bo, gw mau crot didalem memeknya” Rio juga ya, hihi aduh aku direbut nih.
“yah terus gw kapan dong?”
“entar juga lu dapet”
“hihi, yaudah bobo tunggu dulu ya aku mau dientot mereka dulu nih, nanti aku kasi kok tenang aja”
“yahh..ya udah deh”
“lu kan bisa dapet mulutnya, gw mau sodok anusnya”

wih, semua lubangku langsung full, aku ecited banget nih

“haha okeh bos”
“ya udah bobo pake mulutku aja dulu, entar aku kasi deh crot didalem memekku”
“yowes”

Sebenarnya aku tidak tau apakah aku punya waktu buat ngentot lagi, aku kahwatir kalo Deny pulang, belum lagi karpet ruang tamu masih basah ada noda spermanya lagi. Yang terjadi biarlah terjadi, entar pikir belakangan, yang penting aku ngentoto dulu.

“main dikamar yuk” ajakku pada mereka
“ya udah yuk lagian sofanya terlalu kecil buat Sandwich”
“kan tadi gw bilang”

Akhirnya kamipun ngentot dikamar, sebenarnya ini kamarku dengan Deny.

Rio sudah tiduran di atas kasaur lalu aku naik di atasnya, aku kocok penisnya sebentar lalu aku gesek-gesekan di luar bibir memekku lalu aku masukin kedalam dengan mudah karena memeku sudah sangat basah. Aku goyangkan pinggulku agar Rio meras enak, lalu aku ditari olehnya dan bibirku dicium olehnya.

Sedangkan Beni sudah siap memsaukan penisnya kedalam anusku. Anusku diberi ludah olehnya lalu digosok-gosok dan dia mencoba memasukan penisnya, penisnya masuk dengan gampang. Itu karena kita bertiga emang sangat sering buat ngentoto, belum lagi semua laki-laki di kelas sudah pernah singgah di mememkku.

“ahh… enak banget Ben-“ mereka berduapun mulai menggenjot memeku dan anusku dengan seirama “-boo penismu sini aku hisap”
“nih hisap”

Akupun menghisap kontolnya Bobo, kontolnya memiliki warna coklat agak gelap hampir seperti coklat batangan, Bobo memilki keturunan orang timur usianya sama denganku. Walaupun begitu kontolnya jauh lebih besar dari pacarku, dan kontol Bobo juga gemuk.

“Lis lihat sini”
“ehmm..ahhh..kahmu rekam?”
“iya, isep lagi”
“ah.. ehmm..kok pake hape kuh?”
“mau aku kirim ke Deny, tenang aja ga full body kok”
“tapikan kontolmu keliatan”
“bilang aja ini coklat batangan”
“hihi, ada-ada aja kamu, yang ada coklat jumbo”

Sambil mengikuti keinginan Bobo, kami melanjutkan kasmaran ini dengan ditutup crot didalam.


Sementara itu Deny sedang berjalan mencari warung yang menjual bir pada malam hari

Cari dimana ya?
Lagian tadi itu apa sih? Ah kayaknya mereka tadi lagi bercanda aja, kan mereka emang dah biasa gitu.

Aku hanya berjalan tanpa arah karena aku sendiri tidak tau harus kemana. Aku berjalan lumayan lama aku lihat ada warung di depan masih buka.

“bu belanja”
“iyaa” suara ibu dagang dari dalam
“jual bir bu?”
“jual dik”
“ya udah beli 4 bu ya”
“tapi ibu ga ada pelastik besar dik”
“ow…boleh bawa sekalian kratnya bu”
“ya boleh, tapi inget beso dikembaliin ya”
“iya bu”

Setelah selesai melakukan transaksi aku pulang dengan susah payah, yah mau bagaimana lagi, badanku tidaklah atletis aku sangat kesulitan membawa krat bir ini pulang.

‘huh.. Tampaknya perjalanan pajang ini’

Di tengah perjalanan hp ku berbunyi.

Aku letakan krat bir itu lalu aku buka hp ku. Ternyata pesan dari pacarku, sebuah video.

Pacarku selalu megirim sesuatu kepadaku ketika kami tidak bersama, terkadang berupa foto, voice, dan seperti sekarang ini, videof.

Aku buka video itu.

emmm…mmm….muchmm suara dalam video

Hem.. Lisa lagi ngapain sih, keliatannya lagi ngemut sesuatu, videonya juga kurang jelas terlalu di zoom ke wajah lisa. Yang di emut juga ketutupan tangan lisa, tapi… Kayaknya itu seperti coklat atau dodol ya.

“emmm… Ah… Hihi” Lisa melepas emutannya
“gimana enak?” kayaknya suaranya Bobo
“iya enak banget, hihi”
“isep lagi, entar lagi mau keluar”
“ngumm… Mmmm…huh…emmm… Muchmmm..”

Entah apa yang aku tonton, yang aku lihat cuma Lisa seperti mengemut dodol itu sangat… Sangat… Terlihat lapar. Tangannya juga ga henti hentinya seperti menggosok dodol itu, buat apa ya? Biar hanget kali.

Durasi videonya cuma 1 menit 50 detik.

Tak beberapa lama, lisa melepas emutannya dan hanya menggosok dodol itu.

‘hmm.. Ujung dodolnya seperti ada benjolan’ batinku

“ah.. Lis keluar nih.. Ahh.. Terima susunya lis”
crot crot crot ehh.. Keluar susu? Dodol jenis apa itu?
“ahh.. Bobo, keluarnya banyak banget.. Ahh..”

Susu kental itu muncrat dengan sangat banyak di wajah Lisa, susu itu juga ngalir ke bibir Lisa. Kedua tangan Lisa mengusap wajahnya dengan perlahan lalu dijilatnya.

‘eh.. Tunggu dulu yang megang dodolnya siapa? Bobo? Bobo yang suapin? Lagian itu dodol apa bukan sih?’

Tak berhenti disana Lisa lalu meraih dodol itu dan dihisapnya.

Dan videopun berakhir.

Apa-apan ini, aku tau kalao pacarku sering kirim yang aneh aneh.. Tapi…
Ah sudah lah aku lanjut bawa pulang bir nya aja.

PING

Huh apalagi.

“tolong sekalian beli cemilan ya” pesan dari Lisa


Setelah selesai berbelanja Deny akhirnya pulang

Akhirnya sampai juga. Aku membeli beberapa cemilan juga, mudah-mudahan ini cukup karena aku membelinya diwarung tadi.

Sebelum aku membuka pintu aku lihat lampu kamar menyala, apa emang menyala dari tadi ya?

Akupun masuk kerumah. Di ruang tamu cuma ada Beni yang lagi ngerokok di sofa. Dia cuma pake celana jeans nya aja, ga pake baju.

“Yang lain mana Ben?”
“fiuhhh hahh..-” menghembuskan asap rokoknya “-WOE Birnya dateng”

Cklek suara pintu

Keluarlah Rio dengan pakea yang sama seprti Beni, hanya menggunakan jaler jeans nya

“udah pulang den, Yuk buka birnya” sambil mengambil krat bir yang kubawa

‘ga, gw belum pulang’ maunya jawab gitu, konyol banget pertanyaannya udah jelas-jelas gw dirumah.

“eh, sayang udah pulang” keluarlah Lisa dengan baju kaos tanpa lengan berwarna hitam, dan… sedikit terlihat bercak putih, agak samar sih, mungkin sedikit kotor.

Lisa masih pake mini skirt yang tadi.. Ya jelaslah emang nya apa yang gw pikirin, ganti pakean pas gw pergi, tapi atasannya kok diganti.

“iya say, baru aja pulang”
“hemm”
“kamu kok ganti baju sayang?”
“oh.. Itu.. tadi ketumpahan jus”
“ow” aku melangkanh mendekati meja tamu dan telapak kakiku terasa basah ketika menginjak karpet, karena aku merasakan kakiku terasa aneh aku mengangkatnya.

“oh.. ya sayang, tadi tu jusnya tumpah disini, dikarpet ini, banyak banget, trus.. Truss sampe kena baju ku”
“eh. Ah..ya..ehm” jawabku bingung

‘eh kan aku ga ada tanya.’

Kok baunya aga amis ya, jus apa sih? Jus sirsak? Kok ada bercak putih banyak.

“woit bro, hehe udah pulang rupanya” Bobo keluar dari kamarku hanya menggunakan boxernya saja.

‘udah pulang rupanya’ cich, kok semua bilang hal yang sama, emang nya kenapa gw pulang.

Kok dia pake boxer aja?

“bo, kok lu pake boxer aja?”
“gerah cuy, lagian gw kan dah sering kaya gini, kaya lu ga kenal gw aja”

Bukan itu masalahnya. Masalahnya lu keluar dari kamar gw pake boxer aja.

“kalo gerah kan tinggal hidupin ac aja”
“wih… Ga kepikiran gw, pinter juga lu”

‘lunya yang ketololan kali’

Aku tidak tau apa yang terjadi sebenarnya, aku ingin menanyakan kenapa mereka berdua, tidak, kenapa mereka bertiga ada dikamarku, dan soal vodeo itu juga, tapi sebelum aku bertanya, Beni menunjukan sesuatu yang mengejutkan.

“woe Lis, cd lu ketinggalan nih”
“what!! Sini bawa-” lisa merebut cdnya dari tangan Beni “ish..”
“santailah, ga usah kasar gitu ngambil nya”
“nemu dimana?” tanya Lisa dengan tanpang kesal
“di bawah meja tadi”

Kok bisa…, kenapa cdnya lisa ada di bawah meja. Aku hanya bisa menatap Lisa dengan bingung.

“emm.. Sayang tadi itu aku ketoilet mau pipis tapi tapi pas aku mau buka cd pipis ku keluar duluan jadinya cd aku basah. . . . . . . . . . .-”

‘eh hubungan nya’

“-ah iya kan karena basah terus aku pikir ga usah pake, ehm, terus si bobo jatuhin jus ke karpet-”
“kok gw” protes Bobo di sela-sela penjelasan Lisa.

Lisa hanya membalas dengan menatap bobo melanjutkan kisahnya

“-karena kita kan baru pindah ya sayang jadi belum punya lap, jadi aku pake deh cd aku”

“ah…gitu..ya..”

Ya bener bisa jadi kaya gitu, betul, betul, karena belum punya lappel atau lap biasa jadi mau ga mau Lisa pake cd nya…. Bukan nya cd nya basah, mungkin cuma sedikit. Hem, kejadian yang kompleks.

“oh iya say tadi itu video apa ya?”
“video?… Oh video tadi, itu si Bobo ngasik coklat”
“ow aku kira dodol”
“dodol, hem boleh juga ya” suaranya sedikit pelan
“Kenapa say?”
“eh ga kok, oh ya di dalam dodolny maksudku coklatnya ada susu kental manis gitu, jadi harus di kocok-kocok gitu pake tangan sama dibuat leleh dikit pake mulut, aku jilat-jilat didalam terus tak sedot-sedot, tak kocok lagi, terus crot deh, unik ya coklatnya”
“eh.. Coklat nya aneh”
“iya cuma bobo aja yang punya”
“terus coklat nya masih?”
“…. Coklat nya habis”
“Kamu habisin sendiri say? Itukan banyak”
“eng.enga kok, kita bagi bagi makannya”

“wanjirr, coklat gw di bagi-bagi” celetuk Bobo yang sedang minum bir dengan yang lain.
“hahaha, jijik gw” balas Beni
“huh, asem”

“Kok asem, kan enak tau punya nya Bobo”

‘punya nya?’

“coklat udah kadarluasa, asem” balas Rio

‘ow coklat maksudnya’

Tampaknya banyal hal yang terjadi pas aku ga ada.

‘oh iya tadi lisa bilang pake cd lap, berarti dia ga pake cd dong’

Ga mungkin tadi kan dia habis dari kamar, pasti ganti cd. Selain itu tadi mereka ngapain ya di kamar… Tanya entar aja dah yang penting pesta dulu.


Pestapun berlanjut, Deny dan yang lain minum tentu saja Deny hanya meminum es jeruk. Mereka juga memakan snack yang dibeli oleh Deny.

“Apaan nih, snack nya kok rasanya aneh gini”
“kadaluarsa njirr”
“wah parah”
“hehe kayaknya gw salah beli”

Mereka bercingkraman cukup lama sampe bir mereka tinggal sedikit.


“Woe Den, keluar minum sama gw” panggil Beni dari halaman belakang rumah

“Tapi gw ga bisa minum Ben”
“Dikit doang, liat ni birnya sisa dikit, buat lo ni”
“ehh, di bagi dua ya” duh gimana ni, belum pernah minum gw
“cihc, udah cepetan sini! Duduk duduk sama gw diluar”
“Iy, iya deh”

Akhirnya aku mengikuti kemauannya.
Aku hanya duduk dan diam.

“nih, sisa setangah gelas aja”
“eh iya”

Aku meminumnya sedikit demi sedikit.

‘ah rasanya sedikit pahit’

Aku dan Beni tidak banyak bicara, dia hanya menghisap batang rokoknya. Hubungan ku dengan Beni tidak terlalu dekat, dia hanya ku anggap sebagai kakak dari pacarku, umurnya juga lebih tua dari ku.

“uchh” aku sedikit mual ketika meminumnya
“cemen amat lu”
“hehe” aku meminumnya lagi sedikit
“hahaha lu kaya orang ngopi”
“ga apa sedikit-sedikit aja”
“ya ga apa, yang penting lu habisin”

Kami pun cuma diam berdua, cukup lama dan sedikit canggung.

*ahh.. *

Tiba-tiba saja aku mendengar suara seperti mendesah.

ahh..ahhh

‘Suara apa to?’

Aku tengok ke belakang tidak ada siapa-siapa di ruang tamu.

‘kemana Lisa sama yang lain?’

Aku lalu berdiri ingin mencari mereka.

“woe kemana lo”
“em, mau kedalem”
“ngapain! Duduk sini temenin gw ngrokok dulu, bir lu aja belum habis”

Akupun duduk kembali. Akhirnya aku hanya menghiruakan suara tersebut, aku putuskan untuk menghabiskan bir ku.

‘sial minum bi raja kok lama’ aku kesal terhadap diriku karena tidak mampu menghabiskannya sangat cepat.

ahh.. Iyah.. terus..

Suara itu lagi, suaranya sangat kecil, aku tidak tau pasti tapi kayaknya dari dalem rumah.

“dah mulai rupanya” celetuk Beni

Aku hanya diam melanjutkan minum ku.

PLOK PLOK PLOK

suaranya sangat jelas dan suara desahannya juga masih terdengar samar-samar sampe sekarang.

‘Suara apa sih, aku keganggua banget sama suaranya’

PLOK PLOK PLOK

“wih ganas” celetuk Beni lagi

Jantungku berdetak kencang, aku tidak tau apa yang terjadi tapi tampaknya ada hubungannya dengan Lisa, aku tidak begitu yakin.

ahhh….

Tanganku bergetar memegang gelas ini, aku sudah tidak mampu lagi melanjutkannya. Aku hanya ingin mencari Lisa, pacarku.

Aku meletakan glass ku dan berdiri perlahan

“Ben.. Aku mau kedalem cari Lisa ya”

cklek

“ahh… Enaknya, ben balik yuk” suara Rio yang ada di ruang tamu, tampaknya habis keluar dari kamarku
“wih bray gimana lancer?”
“lancer bro”

“asyik, yuk balik, Bobo mana?”
“tuh di belakang”
“oit hehehe, sgerrr..” suara Bobo yang baru aja datang
“sialan si kudanil, udah puas lu?” Tanya Beni
“udah dong, yuk balik”
“Gw balik dulu den”
“thanks partynya den”
“hehehe nih-” Bobo menyerahkan foto Lisa saat kelas 6 SD, difoto itu Lisa sedang mandi bersama teman-teman SD nya

“-gw balik dulu den, thanks ya enak banget tadi”

“huh, ya”

Sumpah aku tidak tau apa yang sebenarnya terjadi. Setelah mereka pergi aku masuk kedalam rumah, aku tidak menemukan Lisa, aku pun masuk ke kamar.

Aku syok dengan apa yang aku lihat, mini skirt yang Lisa kenakan ada dibawah tempat tidur, tempat tidur juga porak poranda dengan Lisa yang setengah bugil berbaring lemas di atasnya. Lisa tidur dengan posisi ngangkang memperlihatkan dengan jelas area kewanitaannya, walaupun ditutupi oleh selembar tisu.

Hatiku berdegup semakin tak beraturan, lenganku bergetar, kakiku mati rasa. Aku memaksakan diri untuk mendekat. Aku panggil namanya perlahan.

“Lis, Lisa”

Suaraku bergetar saat memanggil namnya, aku dekatika dan ku elus wajahnya yang terlihat berminyak dan brantakan.

“Lis, sayang, bangun sayang-”

Nafasku sungguh berat

“-huh.., huh..,” matanya mulai kebuka “ehm, ahh..-” matanya yang sayu menatapku dengan senyumannya yang indah

“-Deny sayang, kenapa kok kamu ngangis?”

‘Eh, nangis? Kapan aku nangis’

Aku sungguh malu saat itu, wajahku pasti memerah.

Aku usap air mataku.

“ga sayang… Kamu kok tidurnya,,, glek telanjang?”
“ow ini, aku kepanasan”
“Kalo panas kan bisa hidupin ac”
“hihi.. iya kamu bener, tolong hidupin dong-” aku hanya diam menatanya

“-kenapa lagi? Hemm, sebelum aku kaya gini mereka itu didalem cuma liat foto-foto aja, kan ga mungkin juga aku telanjang didepan mereka, aku tuh kaya gini pas mereka udah pergi-” aku hanya mendengarkannya saja “-ya udah yuk kita bobok aja, udah malem”

Aku hanya mengangguk.

Aku letakan foto yang diberikan Bobo di atas meja lalau aku mengambil rimot ac dan menghidupkannya. Aku liat Lisa juga merapikan tempat tidurnya dan, mengambil tisu yang ada di area kewanitaannya, sebelum mengambil dia sedikit mengelapnya.

“itu tisu buat apa?”
“aku tadi ngerasa sedikit basah jadi aku taruh tisu” Lisa menjawab tanpa melirikku

Akupun tidur berbaring di samping Lisa.

Aku ingin bertanya mengenai suara-suara aneh yang aku dengar, kira-kira apa ya menurut pacarku. Tapi tampaknya dia sudah tidur jadi aku urungkan niatku. Akupun juga tidur dengan aroma kamar yang tercium amis.

Silahkan di Add Contact Kami ya Bosku

WHATSAPP : +62822-7690-5650
TELEGRAM : +6282110686901
LINE : 82116524506
TWITTER : @tarosl0t

Terima Kasih ^^

Kisah Taro – Berawal dari Staycation

Kisah Taro – Berawal dari Staycation

“Linda… Kamu dapet koas dimana?” Tanya Shela.
“Dapet di Bogor Shel… Kamu dapet dimana?” Jawabku.
“Sama dong.. Aku juga di Bogor kamu ga usah ngekos lahh tinggal dirumah aku aja..” Ajak Shela.
“Waahh boleh tuh… Biar kita bisa bareng-bareng terus… Tapi boleh ga ama ortu kamu?” Tanyaku.
“Pasti boleh lahh… Nanti aku yang ngomong ama mama.” Jawab Shela.
“Oke dehh Shel… Thanks yah.. Daahh…” Jawabku lagi.Aku Linda 26thn sekarang sedang koas setelah sekian lama kuliah kedokteran. Tinggi badanku 165cm berat 49kg. Aku punya pacar namana Adit dia pacar pertamaku baru saja jadian 1bln yang lalu dia juga sedang koas tapi di Malang. Shela temen baik ku saat kuliah setelah setengah tahun koas baru bisa sama-sama lagi karena dapat koas yang sama di bogor dan memang Shela berasal dari bogor dia punya rumah disana. Shela mengajak aku untuk tinggal dirumah dia saja dibogor aku sih mau-mau saja sekalian irit nge kos.
“Shel… Sudah tanya mama kamu belum tentang aku mau tinggal dirumah kamu selama koas?” Aku SMS Shela.
“Sudah kok Lin… Mama setuju kok kamu tinggal sama kita nanti… Rumah jadi ramai kata mama” Balesan SMS dari Shela.
“Ohh oke dehhh… Tolong bilangin makasih yah ke mama km… Berarti besok kita jalan bareng yah kerumah kamu? Ketemu dikampus yah?” SMSku lagi.
“Iyah ketemu dikampus aja yah Lin.. See you besok yahh…” SMS Shela.

Aku tidak bales lagi SMS Shela. Setelah baca SMS Shela aku mulai beres-beres baju dan barang-barang yang akan aku pakai di bogor nanti. Aku beres-beres sampai malam setelah itu saking capenya aku langsung tertidur. Keesokan harinya aku baru mandi kemudian siap-siap ke kampus.

“Pa.. Ma.. Aku pergi dulu yah..” Panggilku saat bertemu Papa dan Mamaku sedang makan diruang tamu. Seperti biasa aku cipika-cipiki dulu sama papa dan mamaku. Setelah itu aku langsung jalan ke kampus.

“Halo Lin… Yukk mama ku sudah jemput tuh…” Panggil Shela pas aku sampai kampus.
“Ohh kamu sudah nunggu lama yah? Maaf yah Shel…” Jawabku
“Ga kok baru aja aku dan mama sampe kok.” Jawab Shela sambil jalan menuju mobil mamanya.
“Halo tante aku Linda temen Shela… Maaf yah aku lama… Maaf juga sudah ngerepotin tante aku tinggal dirumah tante selama koas” Aku menyapa mamanya Shela.
“Iyah Linda… Tidak apa-apa kok… Biar rumah jadi ramai juga… Sudah siap yah?? Yuk berangkat” Jawab mama Shela.
“Oke Tante.” Jawabku.

Selama diperjalanan aku, Shela dan Mamanya seru ngobrol dan bercanda. Ternyata mamanya Shela itu bernama Sherly dokter spesialis penyakit dalam dan papanya shela bernama Ivan seorang businessman. Hari ini mamanya sengaja cuti untuk menjemput aku dan Shela ke bogor. Tidak terasa 1,5 jam perjalanan kebogor kami sudah sampai dirumah Shela. Shela punya rumah yang lumayan besar bertingkat 2. Setelah sampai aku dan shela langsung beres-beres barang bawaan, ternyata aku tidur bareng Shela kamar Shela cukup besar untuk kita berdua. Akhirnya kita selesai beres-beres dan tidak lama terdengar suara tante Sherly ngajak kita makan siang.

“Shela… Linda… Ayoo kita makan siang dulu…” Panggil tante Sherly.
“Iyaahhh ma…” Triak Shela dari kamar.

Aku dan Shela langsung turun keruang makan dan disambut oleh tante Sherly. Kami bertiga langsung makan setelah selesai aku dan Shela ijin untuk tidur siang dulu karena kecapaian. Tidak terasa pas aku melek dan lihat jam sudah jam 7 kurang berarti aku tertidur 3 jam lebih. Dan saat aku melihat sebelah Shela sudah tidak ada berarti dia sudah bangun lebih dulu. Aku masih diranjang sambil duduk dan mengucek mata. Samar-samar terdengar suara Shela seperti tertawa cekikikan dan ada suara lelaki mungkin itu om Ivan. Sebelum keluar aku minum segelas air putih kemudian keluar dari kamar. Pas keluar dari kamar diruang tamu lantai 2 aku melihat om Ivan sedang memangku Shela dan Shela pun bergelendotan dengan leher om Ivan dan tangan kiri om Ivan tepat di samping payudara Shela dan tangan kanan dipahanya. Mana Shela cuma memakai kaos yang agak ketat dan celana hot pants. Akupun agak canggung melihat mereka dan langsung menegur om Ivan.
“Sore om… Aku Linda temen kuliah Shela.” Sapaku.
“Ehh iyah Linda… Shela sudah cerita tentang kamu kok. Anggep saja rumah ini seperti rumah kamu yah.” Jawab om Ivan.
“Ohh iyah om. Makasih banyak om.” Jawabku lagi sambil jalan kearah tangga untuk turun kelantai bawah.

Pas aku sambil jalan menuruni tangga tak lama kemudian terdengar suara Shela “aahhhh.. Papa nakal nih hihihihi.. Daahh papa..” Kemudian ga lama Shela pun berada dibelakang ku sambil memanggil aku.

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

“Lin mau kemana?” Tanyanya.
“Mau nyari mama km Shel.. Siapa tau butuh bantuan.” Jawabku tampa menoleh kebelakang dan sambil mikir kok om Ivan dengan Shela segitu dekatnya yah? Apakah Shela tidak risih tangan om Ivan kena payudaranya? Sambil jalan aku masih memikirkan kejadian tadi. Sesampainya aku di dapur aku kembali kaget melihat tante Sherly. Dia hanya memakai daster terusan dan sepertinya tidak memakai BH.

“Tante ada yang Linda bisa bantu?” Tanyaku.
“Eh Linda.. Ga usah gapapa kamu ngobrol saja sama Shela ini tante bisa urus sendiri. Dah sana keruang tamu saja.” Jawab tante Sherly.
“Yuk Lin kita keruang tamu saja.” Kata Shela sambil menarik tangan ku.

Pas sampai diruang tamu kita langsung duduk sambil menyalakan TV. Walaupun sambil nonton aku masih memikirkan kejadian diatas tadi dan aku putuskan untuk coba bertanya dengan Shela.

“Shel tadi pas aku keluar dari kamar aku liat tangan om Ivan disamping dada kamu. Apa kamu ga risih Shel? Tanyaku.
“Ohh.. yang tadi itu? Ahh engga Lin biasa aja… Lagian dia kan papa aku sendiri… Emang hampir setiap hari kok papa megang dada aku malah sering juga jilat dada aku lohh hihihihihihi..” Jawab Shela dengan santainya. Aku kaget setengah mati dengan jawaban Shela.
“Haa?? Pegang?? Jilat??” Jawabku kaget.
“Hahahaha… Santai aja Lin.. Iyahh papa sering kok remes dadaku terus abis itu dijilat-jilat deh putingku hihihihihi… Jadi gini Lin ceritanya beberapa tahun lalu mama dapet artikel kalau ada cara mengurangi resiko kangker payudara dengan cara sering di remas payudarannya. Terus mama ngajarin ke papa bagaimana cara remasnya. Jadi hampir setiap hari payudara mama diremas sama papa. Selang beberapa hari mama juga nyuruh papa terapi payudara aku juga terapinya sih cuman remas doang tapi lama-lama papa jadi jilatin juga payudaraku. Awalnya sih risih Lin tapi lama-lama enak juga hihihihihihi… By the way enak lohh kamu mau coba diterapi juga ga? Hihihihihi…” Jawab Shela masih dengan nada santai.
“Haa?? Ogaahh… Orang pacar aku aja belum pernah liat payudaraku apalagi pegang. Terus masa sekarang om Ivan yang pegang-pegang payudaraku duluan? Lagian emang ada artikel seperti itu Shel?” Tanyaku lagi.
“Gapapa lah pacar kamu ga bakal tau ini Lin hihihihihi… Ada kok bentar aku cariin dulu yah.” Jawab Shela sambil ngutak-ngatik HPnya.

Dan aku pun kembali nonton dengan tatapan kosang sambil mikir apa iyah ada hubungannya kalau diremas panyudaranya jadi mengurangi resiko kangker? sepertinya tidak pernah dibahas waktu kuliah deh kataku dalam hati. Setelah beberapa menit Shela mencari artikelnya akhirnya dapat dan langsung dikasih ke aku HPnya.

“Ini Lin coba kamu baca dulu deh.” Kata Shela. Akupun mulai membaca artikelnya memang dari website yang sepertinya bisa dipercaya dan isi artikelnya juga bukan untuk orang awam karena orang awam tidak begitu mengerti bahasa kedokteran. Setelah hampir selesai aku membaca artikelnya kemudian terdengar suara tante Sherly memanggil.
“Shela… Linda… Ayo kita makan dulu…” Triak tante Sherly.
“Oke mah…” Jawab Shela.
“Yuk Lin kita makan dulu..” Ajak Shela sambil berjalan keruang makan. Aku pun menaruh HPnya kemudian ikut berjalan keruang makan. Sesampai diruang makan ternyata om Ivan sudah ada dimeja sambil mengambil nasi.
“Ayo Linda makan sama-sama. Anggap saja rumah sendiri.” Ajak om Ivan.
“Iyah om.. Makasih om.. Slamat makan..” Jawabku.

Selama makan kami tidak banyak ngobrol sampai Shela sudah selesai makan dan aku hampir selesai. Tiba-tiba Shela memanggil om Ivan.

“Pa… Kata Linda mau ikut diterapi payudara juga toh hihihihihihi… Boleh kan pa?” Kata Shela sambil tertawa. Om Ivan pun sedikit terkejut.
“Ohh boleh banget.. Entar habis makan langsung ikut aja ke kamar om Linda nanti om pijitin deh payudara kamu hehehehe…” Jawab om Ivan santai. Aku yang terkaget-kaget dan malu langsung menjawab ajakan om Ivan.
“Aahhh… Ga usah om… Makasih om… Kalau saya mau saya bisa sendiri om..” Jawabku sambil tertunduk malu.
“Ihh… Papah maunya pijitin payudara Linda… Mentang-mentang punya Linda kelihatannya lebih kencang dari mamah punya yah pah? Hihihihihi… Berapa size BH kamu Lin?” Susul tante Sherly. Aku bingung tante Sherly tidak marah karena om Ivan bilang mau pijitin payudara aku. Dan aku mendengar om Ivan tertawa juga.
“Ahh.. Tante kok nanya itu sih? Aku kan malu” Jawabku sambil tetap menunduk malu. Mungkin kalau hanya ada aku, Shela dan tante Sherly sih aku akan jawab langsung, tapi sekarang kan ada om Ivan masa aku haru kasih tau ukuran BH aku didepan om Ivan juga?
“Gapapa kok Lin ga usah malu ama om Ivan… Payudara kamu bagus gitu tuh, pacar kamu pasti suka pegang dada kamu deh hihihihihi.. Hayoo berapa ukuran BH kamu?” Jawab tante Sherly santai. Aku makin malu saja rasanya mukaku memerah panas.
“3… 36B tante… Ga pernah tante aku baru 1bln pacaran tante ga mau yang aneh-aneh sebelom aku nikah tan.” Jawabku lagi.
“36B yah? Pantas kencang gitu… Wahh kl papah pijitin payudara Linda menang banyak kamu pah, masih belum terjamah payudara Linda.” Kata tante Sherly. Kemudian serentak terdengar suara tawa om Ivan dan Shela. Aku masih tertunduk malu mendengar canda tante Sherly.
“Sudah-sudah kasihan Linda malu tuh.. Yuk sayang papa pijitin payudara kamu siapa tau nanti bisa semontok Linda hehehehehe.. Linda kalau mau ikutan dipijitin langsung aja ke kamar om yah Lin” Ajak om Ivan ke Shela.
“Iihh… Papa masih ngarep aja mijitin payudara temen aku.. Yuk paa… Lin aku dipijitin dulu yahh kalau kamu mau ikutan boleh kok hihihihihi…” Kata Shela.
“Ahh… Engga dehh… Kamu ajah aku bantuin tante Sherly beres-beres abis itu mau mandi.” Kataku sambil beres-beres meja bantu tante Sherly.
“Udah Lin kamu mandi ajah… Ini kerjaan tante kok sudah biasa..” Kata tante Sherly sambil aku melihat Shela sedang digandeng om Ivan menuju kamar om Ivan dan tante Sherly dilantai bawah.
“Gapapa tante aku bantuin ajah..” Kataku lagi sambil ikut beres-beres.

Kurang lebih setengah jam aku bantuin tante Sherly beres-beres dan cuci piring sambil tante Sherly nanya tentang koasku. Sekarang aku mau mandi untung kamar Shela punya kamar mandi sendiri jadi lebih nyaman. Sambil mandi aku masih memikirkan Shela kenapa dia tidak risih payudaranya di pegang sama om Ivan. Apakah pas di pijit Shela memakai BH atau tidak? Kalau tidak berarti om Ivan akan menyentuh salah satu daerah yang paling sensitif dari tubuh Shela. Apakah tante Sherly tidak masalah dengan itu semua? banyak sekali pertanyaan yang ada di otakku. Kurang lebih setengah jam aku mandi akhirnya selesai, setelah selesai aku langsung mengeringkan tubuhku kemudian berpakaian barulah aku keluar dari kamar mandi. Pas aku keluar dari kamar mandi ternyata Shela masih belum ada dikamar. Kok lama sekali? Emang segitu lama kah? Akhirnya aku memilih untuk tidak memikirkan itu. Aku langsung mengambil HP dan menelpon pacarku lumayan lama aku ngobrol dengan pacarku. Setelah itu aku baca-baca buku untuk persiapan besok sudah mulai koasnya.

“Tokk tokk ceklekk…” Tiba-tiba terdengar suara pintu kamar Shela dibuka aku baru sadar ternyata aku ketiduran pada saat baca-baca buku tadi. Lalu aku melihat jam ternyata sudah hampir jem 12 malam, kayanya tadi pas aku selesai mandi baru jam 9 lewat deh. Pas aku menoleh ke pintu aku lihat Shela hanya memakai celana dalam saja tanpa ada benang apapun di bagian atas tubuh Shela aku kaget sekali melihat keadaan Shela tapi aku terpanah ke payudaranya ternyata payudara Shela cukup besar dan kencang tapi ada tanda merah seperti bekas remasan tangan.

“Shel kok kamu terlanjang dada gitu? Hampir totaly naked malah?” Tanyaku dengan tidak bisa menutupi betapa kagetnya aku.
“Iyah neh Lin… Si papa nakal banget sihh hihihihihihi…” Jawab Shela santai sambil berjalan kekamar mandi tanpa menutupi ketelanjangan tubuhnya dariku dan tidak menutup pintu kamar mandi pula. Aku kaget dengan kata-kata “nakal” yang diucapkan Shela.
“Haa?? Nakal gimana Shel? Bukannya kamu cuman dipijitin saja payudaranya? kok sampai hampir terlanjang bulat gitu sih?” Tanyaku tambah penasaran
“Kamu penasaran yahh Lin? Kalau kamu penasaran harusnya tadi kamu ikut saja ke kamar papa. Pasti kamu juga akan balik kekamar sini seperti aku deh hihihihihihihi..” Jawab Shela masih dengan nada santainya sambil membersihkan tubuhnya dikamar mandi. Aku kaget juga dengan jawaban Shela dan membayangkan kalau aku juga hampir terlanjang seperti Shela dan dilihat oleh om Ivan. Tidak pernah terbayang olehku untuk terlanjang didepan orang yang bukan suamiku nanti.
“Iihhh… Aku tidak akan mau tubuhku dilihat oleh pria yang bukan suamiku nanti Shel.. Tapi aku bingung kenapa kamu bisa sampai terlanjang seperti itu? Apa kamu tidak malu kalau om Ivan melihat hampir seluruh tubuh kamu? Terus apa tante Sherly tidak marah kalau kamu hampir terlanjang bulat di depan papa kamu sendiri? Terus kok lama banget ngapain saja kamu disana?” Sambungku lagi.
“Sabar bu… Satu-satu dong tanyanya penasaran banget yah? Hehehehehe. Ya udah aku ceritain.” Jawab Shela sambil berjalan ke ranjang dengan hanya menggunakan handuk yang menutupi badannya.
“Jadi tadi abis kita ngobrol dimeja makan aku langsung ke kamar dengan papa, pas sampai dikamar papa duduk diranjang sambil menyalakan TV kemudian seperti biasa aku langsung duduk disamping papa tidak lama papa langsung mulai memijit payudara aku. Awalnya sih dari luar baju tapi lama-lama tangan nakal papa mulai masuk kedalam baju dan langsung memegang payudaraku seutuhnya hihihihihi..” Lanjut Shela.
“Loh berarti kamu dari tadi tidak memakai BH dong?” Kataku menyelak cerita Shela.
“Aku emang tidak pernah memakai BH kalau dirumah Lin biar adem dan salah satu pemicu kanker payudara kan BH Lin masa kamu lupa? Makanya sudah kamu juga ga usah pakai BH kalau dirumahku tenang saja papa sudah sering liat punya aku dan punya mama kok seharusnya sudah biasa yah. Tapiii entah deh sepertinya papa agak tertarik dengan payudara kamu Lin soalnya punya kamu besar dan kecang gitu, terus tadi pas sambil pijitin aku si papa nanya ‘apa aku pernah lihat payudara kamu?’ aku jawab aja ‘belum pa.. nanti kalau sempet aku fotoin buat papa hihihihihi’ gituu.” Jawab Shela. Yah ampun aku kaget dengan jawaban terakir Shela, dia mau foto payudara aku dan kasih lihat ke om Ivan?
“Aahh kamu Shel jangan macam-macam yah… Enak saja kamu maen fotoin payudara aku dan kasih lihat ke om Ivan.” Jawabku kesal.
“Dikit aja lah Lin biar papa ga penasaran ama dada kamu yang kencang itu hihihihihi” Lanjut Shela sambil melepas handuknya dan membelakangiku ternyata Shela tidak memakai apa-apa lagi dibalik handuknya kemudian dia memakai tanktop dan hot pants pendek tanpa menggunakan BH dan CDnya.
“Engga… Pokoknya aku ga mau. Dah balik ke pembicaraan kita tadi kalau dipijitin aja kok bisa ampe lebih dari 3 jam sih? Apa om Ivan ga pegel toh pijitin kamu selama itu?” Tanyaku lagi.
“Yahh gitu dehh seperti biasa papa mulai pijit payudaraku dari bawah keatas beberapa kali setelah ituu tangan papa sudah berenti di putingku makanya papa ga pegel hihihihihihihi… Terus ga lama mama masuk untuk mandi tapi tangan papa masih diputingku papa memilin-milin putingku hingga mama selesai mandi terus mama minta gantian. Pas mama dipijitin papa aku nonton TV deh.” Penjelasan Shela. Aku kembali kaget om Ivan bermain-main dengan puting putrinya sendiri? Terus Shela sepertinya biasa aja putingnya dipegang-pegang sama om Ivan.
“Yah ampun Shela apa kamu ga risih yah kaya gitu? Sampai puting kamu dipegang-pegang sama papa kamu sendiri. Terus apa mama kamu tau?” tanyaku.
“Pas pertama-tama aku dipijitin papa sih riish juga Lin, aku sama ama kamu Lin payudaraku juga belum pernah dijamah pria sampai papa pijitin aku beberapa tahun lalu. Mama tau kok malah yang pertama kali yang nyuruh papa pijitin dada aku kan mama. Awal-awal aku agak canggung gitu tapi selang berapa menit aku mulai relax terus lama-kelamaan ternyata enak juga geli-geli gimana gitu kamu musti coba deh pasti nanti kamu ketagihan Lin hihihihihihi..” Jawab Shela. Dengar kata-kata Shela aku tanpa sengaja langsung membayangkan bagaimana kalau payudaraku dipijit-pijit sama om Ivan, apa lagi sampai memilin-milin putingku. Membayangkan saja aku merinding takut.
“Ahh kamu udah gila Shel aku ngebayangin saja sudah takut. Terus udah gitu doang? Kok kamu bisa sampai terlanjang gitu kalau cuma gitu doang?” Lanjut tanyaku.
“Hmm.. Sebenernya sih engga Lin ada yang papa aku lakukan lagi setelah mama tertidur hihihihihihi… Biasa mama abis dipijitin paling 15 menit juga langsung ngantuk abis itu papa balik ke aku lagi sih hihihihihii…” Jawab Shela lagi.
“Haaa?? Kamu ngapain lagi abis itu?” uberku.
“Ada dehh… Kalau kamu penasaran besok malam kamu ikut aja Lin tapi jangan salahin aku yah kalau kamu nanti kamu balik kekamar ini dengan terlanjang seperti aku tadi hihihi. Udah ah tidur dulu yuk ngantuk nih besok kan kita masuk pagi. Good night Lin.” Jawab Shela sambil masuk ke selimut disebelahku. Aku jalan ke saklar lampu untuk matiin lampu.
“Good night Shel.” Jawabku. Tapi aku masih ga ngerti maksudnya ‘ada deh’ Shela itu apa? Dan apa jadinya kalau aku besok ikutan kekamar om Ivan apa yang akan terjadi? Aku langsung berusaha membuang pikiran itu jauh-jauh dan berusaha untuk tidur.

Silahkan di Add Contact Kami ya Bosku

WHATSAPP : +62822-7690-5650
TELEGRAM : +6282110686901
LINE : 82116524506
TWITTER : @tarosl0t

Terima Kasih ^^

Bandar Togel, Bandar Bola , Agen SBOBET, Bandar Casino Indonesia, Slot Terpercaya, Bandar Slot Online

Kisah Taro – Dosa Dosa Kecil

Kisah Taro – Dosa Dosa Kecil – “Hemmmm..” desah kecil manja keluar dari bibir Yasmin, dadanya membusung, nafasnya menderu, walau hanya sedikit cahaya dari lampu halaman samping, siapapun akan menyadari bahwa kegiatan seorang wanita dewasa saat ini begitu tabu. Cahaya lampu teras yg menembus tirai jendela membuat puting Yasmin mengkilap, sedikit-sedikit tetesan air susunya terbuang percuma saat Yasmin sibuk memainkan itilnya.
“arhhg” Yasmin lepas desah, tak tahan saat dua jarinya mulai masuk memenuhi rongga vagina, Yasmin mulai mendorong pelan, berharap jarinya memuaskan hasratnya malam ini.

Yasmin mengeliat, vaginanya basah karena lendir yg terus menerus keluar mendukung aktifitas jari-jarinya, badan sedikit melengkung menaikan pinggul berharap vaginanya penuh, namun jari hanya jari, tidak bisa menggantikan batang gagah milik pria.
‘Pria’ sosok yang Yasmin sebenarnya butuhkan saat ini, tapi anehnya dia tidak memikirkan batang milik suaminya, dia memikirkan batang lain, batang yg lebih hitam, lebih berurat , yang lebih tajam. ”
Akh!” Ia kaget dengan cubitan jarinya sendiri pada puting besarnya, air susunya menyembur kuat.

“Gatelll” bisik Yasmin mempercepat sodokan jari keluar masuk vaginanya
“clek clekk clekk” bunyi becek menguasai ruangan keluarga miliknya, diatas sofa dengan posisinya ternyaman, kakinya mengangkang lebar, sebelah kaki jatuh ke lantai sedangkan kaki sebelah ia naikan pada sandaran sofa, ia bersandar pada tangan sofa, dasternya sudah tak karuan, terangkat hingga pinggang, sedangkan dadanya yg brutal menyembul pada belahan tengah kancing daster busui friendly yg dibelinya online. Telapak tangan pada dadanya bukan lagi elusan dan cubitan manja, Yasmin memeras susunya sendiri, berharap birahinya bisa terkuras habis, badannya mengeliat, bergetar panas, nafas menderu kencang, bulir-bulir keringat pada dahi dan lehernya makin terlihat pada malam yg dingin ini, Yasmin akan sampai, Yasmin yakin, ia mempercepat gerakan jarinnya keluar masuk, sebelah tangannya memaikan itilnya yg makin gatal. Hingga…

“klee tanggg….” bunyi kaleng semprotan nyamuk jatuh ke Lantai
“Astagfirullah!” Yasmin terbangun dari posisinya, mencari sumber suara, terlihat disudut ruangan seorang laki-laki paru bayah berdiri tanpa berkedip
” Ayah??”

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

—————
Enam bulan yang lalu
Yasmin wanita berusia 32 tahun ini baru saja melahirkan anak pertamanya yang telah ia nantikan sejak 7 tahun pernikahannya. Beberapa hari setelah melahirkan tamu satu persatu datang berkunjung mengucapkan selamat dan bersilaturahim.
” Alhamdullilah ya Mba, akhirnya yang dinantikan lahir, semoga jadi anak yang soleh ya” kata Rina, salah satu sahabat baik Yasmin
“Alhamdulilah ukh, aamiiin, semoga” tersenyum teduh menggendong bayinya.
Lukman bahagia melihat senyuman istrinya, kerudung panjang merah muda membuat Yasmin terlihat sangat sempurna menggendong bayi. Lukman bersyukur dalam hati.

“Namanya siapa mba?” tanya ustazah Rina lagi
Yasmin menatap suaminya di seberang sofanya, tersenyum berharap suaminya yang menjawab
“Aidan Chavash Syamsuddin” Lukman bersuara
“Aidan yaa.. syukurlah namanya gak serumit anak-anak sekarang” ucap Ustad Amar, suami Rina.
“Aidan, kakeknya yg milihin, pilihannya Yasmin sebelumnya Layzal Qasbah Abimana”
“duh duh duh, rumit, kalo aku ngabsen dikelas nanti bisa keseleo lidah saya” kata Rina becanda
“udah sih Ukhti, ini udah simple namanya, tapi aku tetap tambahin Chavash, biar modern dikit, keren gak? ” Yasmin membela diri.

“iya dehh… nanti sekolah di Madrasah Pondok Huda ya nakk, ustazah yang ngajar” kata Rina sambil mengambil alih gendongan seakan mengebrol dengan si bayi.
Yasmin menyerahkan bayinya dengan hati-hati, kerudungnya sedikit tertarik, lekuk dadanya terlihat dan siapapun saat itu yang melihat dapat menyadari ada titik basah pada dasternya karena asi segar yang merembes tanpa izin. Tak butuh waktu lama Yasmin memperbaiki busana muslimnya, namun ia tidak menyadari telah memberikan pemandangan indah pada 2 pria didepannya.

“oh ya Pak Haji gak datang? cucu laki-lakinya kan lahir ” tanya Ustad Amar mengalihkan perhatiannnya ke Lukman
“sedang dalam perjalanan kesini Kang, mestinya dari tadi sampai, kayaknya kejebak macet” jawab Lukman.

“padahal pengen ketemu, cuman undangan nikahan anak KH Rofiq hari ini cuman sampai jam 3 katanya harus berangkat sekarang, antum gak ikut?”

“gak enak kalo gak dateng Kang, saya dan istri diundang langsung pas 7 bulanan kemarin beliau sempat datang kesini. Saya tunggu Ayah dulu”

“Abi berangkat saja, aku gapapa sendiri juga” kata Yasmin ke suaminya.
“tapi kalo Umi butuh apa-apa gimana? ” Lukman sedikit khawatir
“gapapa bi, bentar lagi kan ayah sampaikan, berangkat saja bi”
” baiklah abi berangkat ya, Umi istirahat ya”

Yasmin memang kelelahan, pola tidurnya memang sedikit terganggu sejak hamil, apalagi beberapa hari setelah melahirkan bangun beberapa kali saat tengah malam karena mengurus bayi membuatnya dia sering ngantuk saat siang hari.
Setelah suaminya Lukman berangkat bersama Ustad Amar dan Ustazah Rina, Yasmin mulai mengganti popok untuk menidurkan anaknya lagi, Yasmin berbaring menyamping lalu mulai menyusui bayinya.
Perlahan sambil menyusui, Yasmin tertidur.
Tak lama kemudian, Pak Hj Syamsudin atau sering dipanggil Hj Didin yang merupakan ayah kandung Lukman, datang, beberapa kali salam dari luar rumah tidak terjawab, Hj Didin masuk ke rumah yang sengaja tidak dikunci karena menunggu kedatangannya.

“Assalamualaikum..” sapa Hj Didin saat memasuki ruangan tengah berharap kali ini ada yang mendengar dan menjawabnya, namun Hj Didin tidak menemukan seorang pun.
Hj Didin masuk menuju dapur, membawa sedikit hasil panen tetangganya di kampung yang dititipkan sebagai hadiah kelahiran cucunya, saat dia melewati kamar Yasmin, Hj Didin berhenti, dia melihat bayi disamping menantunya, gembira dan penasaran seperti apa wajah cucu laki-laki pertamanya, dia mendekat ke pintu, namun pemandangan indah lain terlihat, buletan dada besar putih , aroela coklat yg kontras dan puting yang besar mengalihkan perhatiannya.
Dia terpana, memang selama ini dia sudah bisa menebak bawah menantunya mempunyai ukuran dada diatas rata2 , bahwa tubuh menantunya mempunyai lekukan yg indah, walaupun sering menggunakan gamis longgar dan kerudung panjang, namun dia tidak menyangka akan sebesar ini, atau mungkin bertambah besar sejak hamil. Ditambah, tak pernah sama sekali bahwa detail dan warnanya akan seeksotis ini.
Tanpa sadar Hj Didin maju lagi mendekat, posisinya sekarang tepat bediri disamping tempat tidur, tangannya masih memegang kuat karung hasil panen.
Kini, susu kiri yang menyembul disela-sela daster terlihat lebih jelas, urat-urat hijau keunguan terlihat di permukaan kulit yang putih, lalu sedikit bulu halus menghiasi bulatan menonjol itu, puting besarnya coklat dan mengkilap, Hj didin fokus, dalam pikirannya sudah menduga-duga mengukur apakah puting keras itu akan sebesar ujung kelingkingnya atau tidak.
“Glek” Hj Didin menelan ludah, sedikit terasa haus, melihat sedikit cairan asi merembes di puting coklat itu.
“hmm.. ” Yasmin sedikit bergerak tidurnya lalu terbangun menyadari ada orang dalam kamarnya.
“Ayah sudah datang?” sedikit membuka mata, tidak sadar bahwa tidak sadar memperlihatkan auratnya.
Hi sedikit kaget, takut ketahuan telah mengintip susu menantunya
“iya Nak, Ayah bawa beras dan sedikit Ubi nih buat cucu Ayah” memperlihatkan karung bawaannya
“Oh iya, Ayah mau ketemu Aidan yaa” Yasmin bangun dan baru sadar bahwa busananya tidak benar “astagfirullah!” kaget segera menutupi dadanya dengan kerudung panjangnya.

“iya nih, cucu laki-laki Syamsudin” mendekati wajah bayi dan mengecup keningnya, pura-pura tidak mengintip apapun
“Ayah taro ini di dapur dulu” Hj Didin pergi, membawa karungnya ke dapur.

Bandar Togel, Bandar Bola , Agen SBOBET, Bandar Casino Indonesia, Slot Terpercaya, Bandar Slot Online

Silahkan di Add Contact Kami ya Bosku

WHATSAPP : +62822-7690-5650
TELEGRAM : +6282110686901
LINE : 82116524506
TWITTER : @tarosl0t

Terima Kasih ^^

Kisah Taro – Adik Angkat

Kisah Taro – Adik Angkat – Aku baru sampai di rumahku di kampung. Dah dua minggu aku tak balik kampung kerana ada urusan di Kuala Lumpur. Aku bukannya kerja di sana tetapi ada urusan menjadi broker. Macam macam barang kujual termasuk tanah dan barang-barang mistik seperti delima merah, rantai babi dan sebagainya.

Biasanya kubalik kampung pada hari Jumaat. tetapi hari Selasa aku dah balik kampung yang menyebabkan isteriku terkejut kerana kubalik awal.

“Awal balik bang,” katanya ketika dia ambilku di bandar dengan kereta Vivanya pada jam 7 petang.
“Minggu ini banyak urusan ditangguh, jadi lebih baik balik kampung dulu,” kataku.

Malam itu isteriku yang bekerja malas masak.Jadi kami order nasi goreng di kedai sebelah yang bafru tiga hari buka. Sebenarnya kedai di belakang rumah kami bukanlah kedai tetapi rumah teres dua tingkat corner lot yang dijadikan kedai makan siap dengan skrin tv besar. maklum ajalah sekarang musim bola piala Euro.

Di taman kami memang tiada kedai makan kerana taman kami baru sahaja dibuka tiga bulan lalu. Maka di kedai baru itulah ramai orang lepak tengok bola sambil menikmati makan makanan bergoreng. Penghuni-penghuni bujang tak perlu pergi ke kampung sebelah yang lebih kurang 2km dari taman kami untuk belikan makanan.

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

“Kita beli nasi gorenglah bang,”kata biniku.
“oklah,” jawabku.
Biniku buka pintu dapur dan panggil pelayan perempuan untuk order dua bungkus nasi goreng.

Ketika isteriku mandi, kudengar handphonenya berbunyi menandakan masuk sms.

Aku buka handphonenya dan lihat ada sms dari nombor yang tidak disave. Sms itu kata dia dah sampai di tempat yang dijanjikan. Aku syak mesti sms itu dari kawan lelakinya.

Isteriku tak tahu aku dah baca sms dari lelaki yang tidak dikenali.

Aku turun ke bawah menonton Astro. Biniku yang sudah siap mandi terus ke dapur tanya pelayan dah siap ke nasi goreng yang ditempah.

“kak, kita belum masak lagi. Pukul 10 baru masak,” kata budak tu.
“Tetapi kenapa tak cakap tadi? kami duduk tunggu juga nasi goreng. Tak jadi orderlah. Cancel, ” kata biniku dan beritahuku nak keluar untuk beli nasi goreng di bandar.

Aku terus menonton tv ketika isteriku keluar. Sejam kemudian baru dia balik.

“lamanya beli nasi goreng,’ kataku.
“beli di bandar. Orang pulak ramai,” katanya. Memang taman kami dengan bandar sejauh 10 km. Pergi balik dah 20km. Kalau jalan tak jem, 20 minit pergi balik dari bandar.

Aku syak biniku sambil order nasi goreng itu dia bertemu dengan kawan lelakinya dalam sms tadi di kedai makan di bandar. Aku tak sempat salin nombor handphone lelaki itu untuk siasat siapa lelaki yang cuba mengurat biniku.

Bila biniku masuk bilik air, kucek handphone biniku dalam handbagnya. biasanya dia berani letak handphonenya di mana-mana tetapi aku hairan kenapa dia letak handphonenya dalam hand bag dan ditutup pula. Dia bimbang lelaki itu smsnya lagi kot, fikirku.

Aku buka dan lihat sms itu sudah dipadam. Rugi aku tak salin nombor handphone lelaki itu masa dia mandi tadi.

Malam itu masa kumain dengan biniku, kutanya siapa yang sms dia pakai nombor handphone 014 tetapi dia diam.

“mana ada,” katanya.
“Saya dah baca sms tadi. Dia kata dah sampai,’ kataku.
“Tak adalah. Adik angkat,” katanya.
“Awak pi jumpa adik angkat ke?’ tanyaku.
“tak adalah,” nafinya lagi.
“Nanti terangkat,” kataku ketika sedang menghisap teteknya. Kami main malam itu dengan penuh kepuasan kerana aku beritahu biniku aku tak kesah dia ada boyfriend ke, adik angkat ke asalkan dia bahagia. Senang sikit aku bebas dengan girl friendku di Kuala Lumpur. Dia tak perlu call aku banyak kali aku ada di mana setiap malam kalau dia sibuk dengan adik angkatnya.

Biniku kurang cerdik. Masa dia mandi pagi itu aku cek missed calls dan received calls dalam handphonenya. Ternyata ada nombor hp 014. Aku pun siasat nombor hp itu dengan pura-pura tanya Mamat dan dia jawab salah nombor. Aku pun tanya siapa dia. Dia pun jawab namanya Kadir bekerja di pejabat kerajaan. Orangnya baru 35 tahun lebih muda 10 tahun dari biniku. Sudah beristeri dan ada anak dua orang.

Aku pun suruh kawanku mengekori keretanya ke mana dia pergi. Selepas jam 5 petang Rabu itu, dia ada jumpa biniku sekejap minum air. Kawanku, Halim kata memang nampak mesra mereka berdua.

Pada petang Jumaat itu biniku kata esok dia nak pergi kuantan dengan bossnya Ani.

“Pergilah,”kataku.

pagi esok, bila biniku keluar jam 8 pagi, aku suruh kawanku ekori kereta biniku dan buat laporan dari masa ke semasa.

“Keretanya diparking di Shell dan dia naik kereta Kadir ke Kuantan,” lapor Halim pada tepat jam 8.30 pagi.
“Ikut dia ke Kuantan,” kataku.

Halim mengikut kereta Persona kadir ke Kuantan. Tepat jam 9.30 pagi, Halim call dari Kuantan.

“Mereka singgah di Grand Continental minum di coffee house,” lapor Halim.
“Ikut mereka jangan sampai mereka tahu siapa u,” kataku.
“U jangan bimbang, i kenal casher hotel ini. I pergi ambil bilik dulu. Bila dia nak cek in, i dah ada dalam bilik itu tengok apa dia orang buat,’ kata halim.

Halim terus jumpa casher hotel kawan baiknya. Dia terus ambil kunci. Dia kata kalau orang dalam coffee house nak cek in, beri kunci bilik itu dan suruh dia isi borang macam biasa. Kawannya amat faham apa yang Halim buat.

Seperti diduga setengah jam kemudian, Kadir mara ke receptionist dan mengisi borang check in bilik. Biniku masih menunggu di cofee house. Kadir terus masuk lif dan hilang ke tingkat 6. filmbokepjepang.sex Bila dia masuk bilik, dia terus sms biniku yang berada di dalam cofee house. Oleh kerana mereka masuk berasingan, jadi orang tak suspect mereka bercouple.

Halim sedang sembunyi di bawah katil di bilik itu. Kadir tak tahu Halim ada di situ yang akan merakam perbualan mereka.

Aku terima sms dari Halim yang mengatakan jangan call dia. Hanya sms saja kerana handphone sedang disilence bunyinya.

“bini u dah masuk bilik,” sms Halim kepadaku.

Kadir terus merangkul biniku di pintu bilik. Mereka berkucupan dan terus Kadir memimpin biniku ke katil. Apa lagi mereka pun beromen di atas katil.

“mandi dululah sayang,’ kata biniku.
“okay, kita mandi berdua,”jawab Kadir.
Mereka pun melucutkan pakain masing-masing sambil berbogel terus masuk bilik air. Halim tak berani keluar dari bawah katil untuk melihat mereka dalam bilik air tapi oleh kerana pintu bilik air tidak ditutup maka Halim dengar perbualan mereka berdua.

“Besarnya tetek Zi,” kata Kadir sambil menghisap kedua-dua belah tetek biniku.
“kadir punya pun besar,” kata isteriku sambil meramas-ramas kote Kadir.
“nak hisap,” kata Zi.
“Hisaplah,”kata Kadir. Zi pun terus menghisapnya.
“Keras macam batu. Suami punya dah lembik. Tak sia-sia ada adik angkat,” kata Zi.
“hahaha,” ketawa kadir.
“Nak jilat kak punya,” kata Kadir.
“Jilatlah,” kata Zi sambil baring dalam bilik air.kadir pun terus jilat nonok biniku.

“Kak bangun. Kak menunggeng. Kita main doggy,” kata Kadir. kadir pun masukkan kotenya ke dalam lubang kakak angkatnya.
“Sempitnya kak,” kata Kadir.
“Besarnya Kadir. Panjangnya. Sedap Kadir,” kata biniku.

Lama juga mereka doggy. lepas itu mereka mandi bersama sambil berkuluman lidah. Lepas meeka lap tubuh mereka, terus Kadir dukung biniku ke katil.

“Gagahnya adik angkat. Suami tak pernah dukung,’ kata biniku bila Kadir mendukungnya ke katil.

Mereka terus main secara missionary biniku duduk di bawah, Kadir duduk di atasnya. Selepas itu biniku duduk di atas.

“Sedapnya. Bila batang keras begini cepat kak Zi nak keluar air ni,’ kata biniku lagi.

“Aaaah,aaah,aaah,” kata biniku yang sudah orgasme. Kadir suruh biniku menunggeng di atas katil dan sekali lagi dia hentam biniku secara doggy style.

Bandar Togel, Bandar Bola , Agen SBOBET, Bandar Casino Indonesia, Slot Terpercaya, Bandar Slot Online

Kali ini kadir pula yang cepat muntaha. Lepas main mereka berehat.

“berapa lama sewa bilik?” tanya biniku.
“Dua jam,” jawab Kadir sambil memeluk biniku di atas katil. mereka berdua telanjang bulat.
“Sebelum balik nak lagi,’ kata biniku.
“Okay. Kita rehat dulu nanti kita sambung balik,” kata Kadir.

Halim yang duduk mendengar di bawah katil stim walaupun tidak melihat permainan mereka berdua.

Setengah jam kemudian mereka main lagi. kali ini lebih ganas.

“Sakit. I tak pernah main lubang dubur,” kata biniku.
“I masuk sikit sikit. sedap kak,” kata Kadir.
“Memang sedap,’ kata biniku bila diliwat Kadir secara perlahan-lahan.

kemudian mereka check out. Biniku keluar dulu dan menunggu di kereta. 10 minit kemudian baru Kadir keluar dari bilik itu. 10 minit kemudian baru halim keluar dari bawah katil. batangnya yang keras mendengar perbualan di antara kadir dengan biniku.

Petang itu isteriku balik. Aku nampak banyak yang dia shopping di Kuantan. lepas main dengar kadir, kadir ajaknya shopping beg tangan, baju, seluar jeans dan kasut. memang hebat adik angkatnya.

“Lama gi Kuantan,”kataku.
“Ani servis keretanya lepas tu ajak shopping. Dia yang belikan semuanya ini,” kata biniku.

Dalam hati, aku berkata, Ani gi servis kereta ke, atau pukimu yang kena servis oleh adik angkatmu.

malam itu aku keluar menemui Halim dan Halim mainkan semula tape perbualan antara biniku dengan Kadir.

malu aku kepada Halim kerana biniku mencurangiku.

“Bukti dah ada, kau tunggu apa lagi? Kau nak jadi suami dayus?” kata Halim.
“Malam ini aku istiqarah mahu tanya Allah wajarkah aku menceraikan biniku,” kataku sambil berlalu dari situ.

Seperti yang dijangkau akhirnya biniku diangkat oleh adik angkatnya.

Silahkan di Add Contact Kami ya Bosku

WHATSAPP : +62822-7690-5650
TELEGRAM : +6282110686901
LINE : 82116524506
TWITTER : @tarosl0t

Terima Kasih ^^

Kisah Taro ML Bareng Cewek Amoy

Kisah Taro ML Bareng Cewek Amoy – Kalau di tempat asalku sangat jarang untuk bergaul dgn orang Cina, maka di Surabaya hal itu bukan hal yang aneh. Aku bergaul akrab, bisa bermain-main, berkunjung dan berjalan-jalan dgn mereka. Keinginanku sejak menginjak Surabaya ialah merasakan nikmatnya tubuh wanita Cina. Itu memang menjadi obsesiku. Seorang wanita Cina atau kalau boleh lebih harus menjadi sasaran birahiku. Tak kusangka, semuanya berjalan lancar.

Wanita itu ialah Mey Lan. Kisahnya bermula dari Ibu Sherlly. Sesudah beberapa kali bersetubuh memuaskan wanita yang gede nafsu ini, aku menyatakan keinginanku untuk bersetubuh dgn seorang wanita Cina. Kupikir Bu Sherliana tak akan keberatan mencarikan wanita-wanita idamanku tersebut. Bukankah ia juga yang memperkenalkanku kepada Ibu Nina? “Bu Sher”, kataku satu malam, setelah melewati beberapa kali orgasme. “Ada apa, jantanku”, sahutnya sayu. “Bu Sher jangan marah ya”, sahutku sambil mengelus-elus kedua payudaranya yang bulat dan montok itu. “Nggak, kok”, sahutnya sambil mengelus kemaluanku yang mulai mengeras lagi. “Sudah berkali-kali saya bersetubuh dgn Ibu dan Ibu Nina.

Kalian berdua selalu puas dgn kejantananku. Hanya aku belum puas. Aku punya obsesi, menyetubuhi seorang wanita Cina. Kalau lebih dari satu itu lebih baik”, kataku. Hahahaha..”, Ibu Sherlliana tertawa.
“Ngapain pingin wanita Cina?”
“Di tempat asalku, sangat sukar bergaul dgn wanita Cina, apalagi bersetubuh dgn mereka. Ini jelas sangat menantangku. Ingin kurasakan, seperti apa nikmatnya bersetubuh dgn wanita Cina itu”, kataku “Kalau itu sih gampang”, sahut Ibu Sherlliana.
“Tapi kamu mesti kuat lho! Wanita Cina nafsunya gede-gede, kuat-kuat, sangat lama puasnya.”
“Kalau soal kuat, jangan khawatir”, sahutku. “Ibu khan sudah pernah merasakannya. Yah khan.” “Tentu jantanku. Itu kuakui”, sahut Ibu Sherlliana. “Mudah kok, ada Mey Lan. Suaminya sudah nggak kuat. Selalu ejakulasi dini. Mana bisa Mey puas. Sebentar, kutelepon Mey. Biar esok jadi hari pertamamu menikmati tubuh wanita Cina impianmu.” Tangannya menjangkau telepon di atas meja kecil di samping tempat tidur. Diputarnya angka-angka itu, sementara tanganku sendiri terus sibuk memutar-mutar kedua payudaranya.

“Halloo, Mey”, kata Ibu Sherlliana. “Nih ada kabar gembira untukmu. Ada penodong yang galak, mungkin bisa bantu kamu. Kan udah lama puasa. Gimana? Setuju? Besok siang? Okay! Dijamin deh, orangnya kuat. Malah Mey yang akan kewalahan. Pokoknya, Mey akan menjadi seperti pengantin baru. Nah, siap-siap yah? Gimana? Namanya Rino. Agak hitam. Tapi itu khan bukan soal. Yang perlu kan burungnya. Hahaa.. Gimana? Oh ya, itu sih gampang. Aku akan keluar dan kembali sore harinya. Jadi jangan khawatir. Kalian bisa menggunakan ruangan tamu di depan. Pokoknya buat seperti rumah sendiri deh! Tentu! Mau ngomong sendiri?” Gagang telepon diopernya kepadaku. Terdengar desah suara lembut dan sexy seorang wanita.

“Halloo, Bu Mey”, kataku sopan. “Rudy yah”, katanya. “Ini Mey. Belum kenal yah? Kata Sherlly kamu sangat kuat. Mau nemanin Ibu besok? Soalnya Ibu udah lama puasa nih. filmbokepjepang.sex Ibu mau bersenang-senang sedikit besok. Gimana? Bisa?” “Untuk Ibu aku selalu bersedia “, sahutku nakal. “Pokoknya, pasti memuaskan.” “Gimana? Puas dgn Bu Sherlliana”, katanya. “Wah, gawat. Nafsunya gede, kayaknya nggak pernah puas, tuh. Nih, lagi rebahan telanjang bulat di sampingku”, sahutku. “Sudah beberapa jam, tapi katanya belum puas dia. Maunya ditambah.” “Beruntung deh Sherlly “, sahutnya.

” Tapi ngomong-ngomong, hemat-hemat tenaga, yah. Besok Ibu mau sepuas-puasnya. Hihihihii..” “Siap deh, Bu”, sahutku. Telepon diputus. Aku menoleh, tersenyum kepada Ibu Sherlly, sambil terus mengelus tubuhnya yang mulus. Sebentar lagi tubuh indah itu akan kugumuli lagi, bukan saja karena aku suka, tetapi itu juga kerinduannya. “Nah, mana komisinya”, kata Bu Sherlly. “Komisi?”, sahutku pura-pura tak mengerti. “Yah, tentu dong”, katanya. “Kan sudah dicarikan wanita Cinanya. Jadinya, komisi itu wajib hukumnya.” Ia tersenyum nakal. Cepat aku bergerak menerkamnya. “

Ini komisinya”, sahutku sambil menerkam tubuhnya. Aku menyerangnya diiringi tawa cekikikannya yang membangkitkan birahi. “Jangan sekarang”, sahutnya genit. “Ibu lapar, pengen makan.” Walau nafsuku telah menggelegak, aku terpaksa bersabar dan menurutinya ke ruang makan, tanpa merasa perlu berpakaian. Ia pun tidak berpakaian, sehingga buah dada dan pantatnya yang motok, putih mulus itu bergoyang-goyang naik turun dgn indahnya. Aku menelan ludah sembari tersenyum penuh kemenangan. Pantat dan buah dada yang montok dan indah itu memang telah menjadi milikku. Bu Sherlliana memang milik suaminya, tetapi tubuhnya itu milikku. Sesudah makan kembali kami bergumul di ranjangnya. Dan kembali kami tenggelam dalam pertarungan birahi yang panas dan menegangkan. Kuhabiskan dua jam lagi untuk menggumuli tubuh montok itu, menyetubuhinya dan memuaskan nafsu birahinya. Dalam kepuasan yang luar biasa itu, aku tertidur di lekukan payudaranya, menanti hari pertama pertarunganku dgn seorang wanita Cina.

Ibu Mey Lan adalah seorang wanita berusia tiga puluh tiga tahun. Suaminya sering keluar. Kalaupun di rumah dan bersetubuh dgnnya, Ibu Mey tidak pernah puas. Setelah sekian lama tak pernah orgasme dan sekian sering harus puasa sex, kini ia sungguh membutuhkan seorang lelaki jantan di ranjangnya. Penyampaian Ibu Sherliana tepat waktunya. Aku tersenyum penuh kemenangan. Tidak kusangka, begitu mudah menjangkau tubuh seorang wanita Cina di sini. Hari masih cukup pagi, sekitar jam sembilan. Hawanya cukup sejuk, mendung dan kelihatannya akan hujan. Bagus, karena seakan menjadi pelindung baru. Aku baru saja bangun dari tidur dan mandi, setelah melewatkan malam menikmati hubungan kelamin yang panas dgn Ibu Sherlliana. Aku berdiri di depan cermin memandang tubuhku yang telanjang bulat.

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

Kupandangi kemaluanku yang panjang dihiasi bulu yang hitam lebat. Kemaluan yang sudah sekian banyak kali memasuki dan menyatu dgn tubuh Ibu Sherlliana dan Nina. artikelbokep.com Dan sekarang kemaluan yang kubanggakan ini akan memasuki babak baru pengalamannya, memuaskan birahi seorang wanita Cina. Pada saat itu kudengar derum lembut suara mobil. Sebuah mobil merah hati masuk ke halaman rumah Ibu Sherlliana. Dari balik kaca jendela kamarku, kulihat sesosok wanita turun. Wanita Cina cantik itu mengenakan baju merah muda berleher rendah dan celana panjang jeans biru. Rambutnya hitam legam, lebat panjang sampai hampir menyentuh pinggulnya, dibiarkan tergerai. Dari postur tubuhnya dan caranya berjalan, langsung dapat kulihat besar dan montok buah dada dan pantatnya.

Nafsu birahiku langsung menggelegak, ingin rasanya aku segera merengkuh tubuh montok itu dan menyetubuhinya. Tapi aku harus menahan diri. Aku harus menciptakan kesan baik, sehingga saatnya nanti dia akan mencariku untuk memuaskan nafsu birahinya. Kalau sudah demikian, seperti Ibu Sherliana, dia pun akan dapat kusetubuhi kapan saja aku mau. “Bu Mey sudah datang”, kata Ibu Sherlly sambil membuka pintu kamarku, memandang tubuhku yang telanjang bulat. “Pakai saja kamar tamu. Telepon sudah ku blok. Tak akan ada yang mengganggu. Selamat memuaskan birahi si montok itu. Aku akan keluar rumah, biar kalian leluasa ‘tempur’. Tetapi jangan lupa, malam nanti giliranku.” Tangannya terjulur menangkap kemaluanku, diusap-usapnya sejenak dan lantas diremasnya. Aku mengerang nikmat dan balas menggerayangi buah dadanya. Ia berbalik dan meninggalkanku. Kupandangi tubuhnya yang indah padat dibalut celana ketat.

Tubuh yang sudah sekian sering menyatu dgnku tetapi seakan selalu memiliki daya tarik yang baru, sehingga aku pun selalu rindu untuk menikmatinya. Dari balik jendela kulihat kedua wanita itu bertemu di teras, berpelukan, berbisik, saling menepuk bahu, lalu tertawa cekikikan. Kulihat Ibu Sherlly masuk ke dalam mobil sambil mengepalkan tangannya. Ibu Mey tertawa. Tak lama kemudian, mobil itu menderum meninggalkan rumah. Ibu Mey melambaikan tangannya dan berbalik memasuki ruang depan. Aku tersenyum dan berpakaian. Sekarang tidak ada lagi yang menghalangi hasratku. putri77.org Rumah ini segera menjadi arena pemuasan nafsu birahi Ibu Mey, dan sejalan dgn itu pemenuhan obsesiku, menikmati tubuh seorang wanita Cina. Betapa beruntungnya aku, wanita Cina pertama ini sungguh menawan. Tubuhnya begitu padat, pantatnya bulat besar, menggantung dan berayun lembut naik turun, dibalut ketat celananya. Payudaranya menonjol ke depan dgn jujurnya, dapat kubayangkan betapa nikmatnya meremas, mengisap dan berbaring di atas kedua bola montok itu. Aku turun menyambut Ibu Mey. Ia tersenyum manis sekali.

Walau baru kali ini bertemu, langsung saja ia merangkulku lembut. Sudah terasa getar birahinya yang menggelegar. Kupeluk tubuh montoknya itu dan membimbingnya masuk. Tanpa membuang waktu, segera mulutku mencari bibirnya. Bibir-bibir kami saling mengulum, berusaha menimbulkan hasrat birahi yang lebih besar. Dari bibirnya kurayapi pipi, telinga, leher dan mulai menuruni dadanya yang terbuka. Sementara itu tanganku dgn leluasa bermain di pantatnya yang besar tergantung lembut berayun-ayun itu. “Mau minum?”, tanyaku. Ia mengangguk. “Wiski? Anggur? Coke? Orange Juice?” “Anggur “, sahutnya. “Udara agak dingin, biar badanku menjadi panas. “Oh, kalau untuk itu Ibu Mey tak perlu kuatir”, sahutku tersenyum. “Ibu akan minum anggur yang lezat, dan menghangatkan badan”, sambungku nakal.

Ia tersenyum mencubit pinggangku, paham sepenuhnya akan maksudku. Kutuangkan anggur merah di gelas berkaki tinggi, satu untuknya, satu untukku. Kuangkat ke depannya membuat toast. Ia pun tersenyum sambil mengangkat gelasnya. Kuulurkan tanganku menjamah payudaranya, sementara tangannya terulur menangkap kemaluanku. Kami beradu gelas, meneguk sekali dan sama-sama meletakkan gelas di meja. Tangan saling mengulur, dan kami telah bertemu dalam pelukan hangat. Mulut kami bertemu dan bibir saling mengulum dgn penuh gairah. Kurasakan tubuhnya menggeletarkan nafsu birahi yang semakin tinggi. Dan gelas-gelas minuman itu sama sekali terlupakan. Aku merengkuh tubuhnya dan perlahan membimbingnya ke kamar tamu. Kudorong pintu itu dan tak lama kemudian kami telah berbaring di tempat tidur. Mulutku beralih menjarah lehernya. Ia menelentang sambil terus mendesah menahan gairah nafsu birahinya. Ia merentangkan tangannya lebar-lebar, bergerak-gerak agar mulut dan tanganku leluasa menjarah-rayah seluruh tubuhnya.

Ketika nafsunya yang menggila itu semakin memuncak, tanganku beralih membuka setiap lembar kain yang menutupi tubuhnya. Kulepaskan baju dan celananya. Tubuh bahenolnya itu dgn segera sangat merangsang kejantananku. Akupun melepaskan pakaianku. dgn kemaluan yang tegak sekeras laras senapan aku memandangi tubuhnya terbaring lurus di atas tempat tidur. BH kecil merah muda yang dikenakannya hanya menutup seperempat buah dadanya. Celana nilon tipis berwarna sama itu juga sama sekali tidak dapat menyembunyikan kemaluannya yang telah dipenuhi cairan. dgn tenang tapi penuh gairah kulingkarkan tanganku kebalik punggungnya untuk membuka kancing BH-nya. Kugeserkan kemaluanku yang tegak itu ke pahanya yang putih, besar, halus dan merangsang. Ia mendesah. Terlepasnya BH mencuatkan kedua buah dadanya, laksana dua buah gunung kembar. Tanganku menerkamnya dan dgn halus meremasnya. Ia mendesah-desah nikmat dan terus menggeliat-geliat dgn mata tertutup.

Perlahan ku susupkan tanganku ke balik celana dalamnya. Ia menjerit kecil dan membiarkan diriku menelanjanginya. Kini ia terbaring dgn tubuh telanjang bulat tanpa sehelai benang pun melekat di tubuh mulusnya. Kulepaskan tubuh mulus itu, mataku jalang menikmati semuanya. Matanya terpejam menikmati semua ini dgn mulut sedikit terbuka dan terus mendesah. Tanganku beralih merayapi segala lekuk tubuhnya, merasakan halus kulitnya dan padat tubuhnya. filmbokepjepang.sex Kubuka kedua pahanya dan nampaklah lubang kemaluannya yang telah basah itu. Tanganku menekan pinggirnya, sehingga terbukalah mulut kemaluannya menampakkan bagian dalamnya yang berwarna merah muda segar. Tanpa membuang waktu kudaratkan mulutku ke sana. Kujilat klitorisnya. “Auu..”, jeritnya tertahan dan tersentak bangun. Ditekannya kepalaku untuk lebih menyatu dgn selangkangnya. Lidahku menyelusup masuk dan dgn lincah mempermainkan klitorisnya. Ia menggeliat tak tentu arah, kehilangan pegangan sama sekali. Menyadari kalau ia telah berada di bawah kekuasaanku, aku tidak ingin membuang waktu lebih lama. Kurebahkan ia ke atas ranjang. Pahanya sudah membuka lebar, dgn bibir kemaluannya yang merekah siap menerima diriku. Kurasakan kemaluanku pun sudah mengeras ingin segera bersatu dgnnya. Perlahan-lahan kuturunkan pantatku. Di bibir kemaluannya aku berhenti sejenak sekedar mengungkit nafsunya. Ia menggeliat-geliat. Mendadak ia menghentakkan pantatnya ke atas, maka meluncurlah kemaluanku ke dalam kemaluannya tanpa kendali. Aku sepenuhnya bersatu dgnnya. Kurasakan ia menjepit kemaluanku lembut. Kenikmatanku adalah kenikmatan sempurna.

Jadi beginikah enaknya tubuh seorang wanita Cina? Perlahan tapi pasti aku menggerakkan pantatku naik turun. Ia menggeliat-geliat semakin tak tentu arah. Paha mulusnya menggeletar diiringi desah suaranya yang bergumam tak jelas. Gerakan pantatku semakin cepat dan keras, menciptakan sensasi yang tak tertanggungkan. Ia pun aktif memutar-mutar pantatnya yang montok memperbesar rasa nikmat yang semakin menggila. Jari-jarinya mencengkam seprei seakan mencari pegangan, namun ia telah mengapung seperti kapas kering tanpa sandaran sama sekali. “Aauu..”, erangnya. “Lebih keras! Lebih keras! Lebih keras lagi!” Aku tak perlu menunggu perintahnya. Kukencangkan otot perutku dan menaikkan irama gerakan pantatku. Kugenjot kemaluannya dgn kemaluanku yang semakin membesar, memanjang dan bertenaga. Melihat geliat tubuhnya dan desah nikmatnya, nafsuku pun semakin membara. Kemaluannya yang lembut basah berlendir itu semakin menantang. Ia sudah tak sanggup lagi menjepit batang kemaluanku. Jari-jariku erat mencengkeram kedua buah dadanya yang semakin mengeras. Putingnya sudah sekeras lada menusuk-nusuk telapak tanganku. Remasanku semakin kuat dan ia mengaduh-ngaduh dgn nikmatnya. “Ooouu..” desahnya. “Teruskan! Teruskan! Achh.. Achh..” Kutingkatkan kecepatan goyangan pantatku. Bunyi irama keluar masuknya kemaluanku berkecipak karena kemaluannya telah dipenuhi lendir licin. Ia menjerit keras dan meraih tubuhku ke dalam pelukannya.

Bandar Togel, Bandar Bola , Agen SBOBET, Bandar Casino Indonesia, Slot Terpercaya, Bandar Slot Online

Kujatuhkan diriku dan kurasakan empuk buah dadanya. Aku tahu ia mengalami orgasme saat itu. Tetapi aku belum. Aku berbaring tenang di atas tubuhnya, sementara kedua kakinya ketat membelit pinggangku. Kemaluanku masih tetap sekeras laras senapan. Aku melonggarkan sedikit belitan pahanya di pinggangku dan mulai bergerak lagi dgn cepat. “Ooohh..”, jeritnya. “Oh.. teruskan! Lebih keras! Lebih keras! Aaa..” Gerakanku telah menciptakan sensasi yang belum pernah dirasakannya. Ia betul menikmatinya. dgn satu gerakan yang teramat manis, kusentakkan pantatku dan membenamkan kemaluanku dalam-dalam. Ia menggelepar dan meninju-ninju punggungku. Jeritannya tersekat dibahuku. Aku merasakan spermaku memancar dgn derasnya, memasuki liang kemaluannya yang juga sudah basah kuyup. Hangat kunikmati geletar tubuhnya menahankan kenikmatan yang tak ada duanya. Lama kami diam membatu dgn kelamin yang terus berhubungan. Setengah jam lewat tanpa satu kata. Hanya desah napas yang menandai masih adanya kehidupan. Aku mengangkat tubuhku. Ia memandangku dan tersenyum manis sambil membelai-belai wajahku. Aku mengecup bibirnya yang merah merekah itu dgn penuh gairah. Kucabut keluar kemaluanku, meneteskan sisa-sisa cairan maniku yang bercampur dgn lendir kemaluannya ke atas perutnya. “Ternyata lebih jantan dari dugaanku”, sahutnya. “Sherliana pasti menjerit kepuasan setiap malam. Wah, iri hati aku”, katanya. “Kalau itu tak perlu khawatir”, kataku.

“Tinggal merancang bersama Bu Sherliana, kapan membagi waktunya. Aku juga perlu tubuh yang montok menawan ini”, lanjutku sambil mengelus-elus kedua payudara bulat dan montok. Kami pun beralih ke kamar mandi. Aku lebih dulu kembali ke kamar. Ia muncul dari sana dgn handuk yang menutupi bahunya tetapi terbuka dada hingga mata kakinya. Aku berdiri menikmati keindahan tubuhnya itu dgn gairah bernyala-nyala. Ia mendekatiku dgn gerakan nan gemulai, meggairahkan kelelakianku. Goyangan lembutnya itu terus menggodaku, sehingga kemaluanku kembali tegak. Tak sanggup menanti lebih lama, aku menerkam tubuhnya itu dan menggumulinya di atas tempat tidur. Ia menjerit-jerit dan tertawa keriangan. Ia pun menggeliat-geliat menyiapkan diri untuk persetubuhan gelombang kedua. Aku membalik tubuhnya. dgn diam-diam ia menungging. Pantatnya ditinggikan sehingga aku dgn mudah dapat menyetubuhinya dari belakang. Pantatnya yang bulat besar itu merangsang sungguh kelelakianku, namun pada mulanya menyulitkan aku ketika aku berusaha menggenjot lubang kemaluannya. Tetapi tentu saja aku tak akan menyerah, malah itu menantangku untuk beraksi dgn lebih lihai. Kemaluanku kugosok-gosokan ke pantatnya yang putih mulus. Ia mendesah, sementara itu kulihat kemaluannya telah bergerak-gerak, minta segera dikawini. Aku membiarkan ia penasaran menanti. “Masukkan sekarang!”serunya. “Masukkan sekarang juga! Aku tak tahan lagi! Oh, cepat! Cepat!” Kuturunkan pantatku dan mengamati kemaluanku yang tegak ke atas. Kugerakkan perlahan-lahan ke atas. Di depan pintu kemaluannya aku menggerakkan sejenak, membuat ia semakin menggeliat minta disetubuhi. Mendadak aku menerobos ke atas dgn gerakan cepat dan keras. “Aaa..!” jeritnya. “Aaacchh..!” Kepalanya mendongak ke atas, meneriakkan kenikmatan yang tak terkira. Untung rumah sudah tertutup rapat sehingga tak ada yang tahu apa yang terjadi.

Ia mengerang-ngerang dgn tubuh yang menggeletar hebat menahankan rasa nikmat yang tak terhingga. Aku terus menggenjot dgn cepat dan keras. Ia semakin tidak berdaya seperti kapas kering yang terapung. Akhirnya, dgn satu hentakan keras spermaku memancar dgn deras ke dalam lubang kemaluannya. Tangan dan lututnya melemas sehingga ia terjatuh ke bawah. Tubuhku pun melemas dan terjatuh menindihnya. Kemaluanku yang masih memancarkan sperma tercabut dari lubang kemaluannya sehingga pantatnya basah tersiram spermaku. Aku jatuh menindihnya, tanpa peduli dunia sekitar. Lima belas menit kami terbaring saling menindih tanpa kata-kata. Yang ada hanya geletar tubuh menahankan sisa-sisa kenikmatan. Ia bergerak sejenak dan berputar menghadapku. Lelehan spermaku membasahi perutnya. Ia tersenyum menatapku dgn mata berbinar menandakan kepuasan seksual. Dibelainya wajahku dan dikecupnya bibirku. Dadanya terasa hangat dan empuk di dadaku. “Terima kasih!” bisiknya. “Aku belum pernah sepuas ini.” Makan siang itu terasa lebih nikmat karena diselingi dgn gesekan-gesekan tubuh. Ketika rangsangan itu tak tertahankan lagi, aku pun menyetubuhinya langsung di meja makan itu. Sekali lagi ia menjerit-jerit nikmat karena sensasi sex.

Mendengar erangan dan melihat geliat tubuhnya itu, nafsuku justru semakin menggila. Aku menyetubuhinya dari segala posisi. Dari depan, dari belakang, dari atas atau dari bawah. Semuanya itu pengalaman baru baginya. Sore itu Ibu Sherliana pulang dan mendapati kami masih asyik bergulat di ruang tengah. Kami sama sekali tidak memperhatikan kalau Ibu Sherliana melihat segalanya dari balik kaca pintu. Ketika Mey menjerit-jerit karena orgasme yang kesekian kalinya, Ibu Sherliana masuk dan bertepuk tangan. Ibu Mey memerah wajahnya tertangkap sedang bersetubuh.