Berselebew di Gunung

Kisah Taro – “tok..tok..tok” suara pintu kamarku yang sedari tadi diketuk entah oleh siapa, mungkin ibu atau juga adik aku tidak peduli karena rasa kantuk yang masih tersisa di kantung mata ini hasil begadang semalaman, padahal aku sudah kuliah dan masih memiliki banyak tugas yang harus dikerjakan. Ya aku Bagas sudah kuliah di semester 3, yang mana artinya tugas sudah mulai banyak dan menumpuk, tapi ya mau gimana lagi, sikap malas ku yang sudah melekat susah untuk dihilangkan, jika tidak karena ibu ku rasa malas ku ini sudah pada tingkat akhir.

“kak.. bangun kak.. dinda capek disuruh ibu bangunin kakak…!!” ucap dinda adikku yang manis ini

“iya iya.. entar lagi kakak bangun.. kakak tau jam kakak sendiri..” sungut ku karena dari tadi dia menggangu jam tidurku yang berharga, walau aku sadar sih kalau sudah telat

“ihh kakak susah banget sih dibilangi!! Ngeselin banget sihh… aku bilangin ibu ya” ucap dinda sembari masuk kedalam kamarku, ya, itu adalah senjata andalan dinda, mengadu pada ibu karena dia tahu aku tidak mungkin untuk membantah beliau

“iya iya kakak bangun sekarang… emang apa sih yang ga boleh?? Huhhh..” ucapku yang semakin kesal karena dia

“ihh kakak udah tua juga masih nyusahin adiknya aja.. ngeselin banget sih jadi kakak..” sungut nya yang mulai menggoyang-goyangkan badan ku yang masih berbaring

“iya dinda cantik.. kakak bangun nihh..” aku sedikit memujinya agar dia tidak semakin kuat menggoyang badan ku yang masih agak lemas

“apaansih muji-muji… sok banget tauuu…” balasnya yang sekarang mulai mencubit badanku

“iya iya ini kakak udah bangun… bawelll…” sedikit kesal juga karena pujian ku tidak ampuh seperti biasanya hahaha

“apaan bangun masih tiduran gitu hah?? Udah bangun cepet dinda gamau telat karena bangunin kakak aja nihh..” kata-katanya sedikit memotivasiku untuk bangun karena bagaimana pun aku tidak mau dinda kena masalah karena aku

“iya udah kakak bangun… tapi cium dulu dong..” goda ku padanya sambil mulai duduk di atas kasur empuk kesayangan ku ini

“ihh apaan sih godain dinda mulu… jiji banget nyium kakak..” ucapnya yang membuatnya semakin manis dan imut . duh kalau bukan adikku mungkin aku akan mudah jatuh hati padanya hehehe

“yakin nih gamau cium kakak? Kakak tidur lagi loh nanti..” ancam ku sedikit menggodanya

“cuph.. udah ayo bangun sekarang… S E K A R A N G!!..” ucapnya lagi dengan tegas

“hahaha.. makasih dinda adik kakak yang paling cantik..” ucapku kemudian mulai bangkit, dan dinda pun kulihat sudah berjalan keluar kamar. Aku selalu berpikir untuk selalu melindungi dinda, karena bagaimana pun dia adalah adikku satu-satu nya yang paling ku sayangi, dia adalah permata keluarga yang tidak boleh sampai rusak oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Aku tidak akan bisa memaafkan diriku sendiri apabila terjadi sesuatu yang tidak diharapkan terjadi padanya, mungkin aku juga akan menggila bila ia sampai terluka atau tersakiti, jujur aku paling benci apabila melihat dia menangis, sama seperti mama apabila ia terluka maka aku tidak bisa mengendalikan emosiku. Walau aku sendiri sering bermain liar dengan wanita, tapi itu juga bukan karena paksaan, aku paling anti dengan yang namanya pemaksaan atau bahasa kasarnya pemerkosaan, karena siapapun yang berbuat dan aku mengenalnya maka tinjuku tidak akan segan mendarat dimuka siapapun itu. Karena pernah suatu ketika saat aku masih kelas 2 sma

“tuh lihat si sartika cakep banget bangsat… pengen gua entotin tuh meki nya pasti ketat banget… uuu” ucap seseorang, disaat aku sedang merokok dikamar mandi

“body nya pasti legit banget tuh.. wangi wangi tuh pasti seluruh badannya… ahhahaha” ucap seseorang

“kalau gua sih pengen gua gamparin tuh pantatnya sampai merah… pengen gw doggy sampe mampus dia tuhh..” timpal kawannya

“nahh.. gini aja, kalian tau kan dia anak broken home?” Tanya salah satu dari mereka

“iya tau.. terus kenapa?..” Tanya seseorang, dan dari suaranya aku seperti kenal, ya dia adalah bardi, salah satu bajingan tengik yang jika ada aku atau teman dekatku maka dia akan menciut dan terlihat seperti orang bodoh, tapi jika dihadapan orang lain, terkhusus cewek dan adik kelas maka gaya nya jadi setinggi langit seolah dia hebat, karena bagaimanapun aku dan kawanku selalu membela seangkatan dari adik kelas jika terjadi perselisihan, karena aku dan kawanku 3 orang memiliki julukan “FOUR HORSE MAN” karena kami berempat selalu memimpin setiap gerakan fisik jika ada yang bersitenggang baik secara internal maupun jika ada masalah eksternal seperti masalah dengan sekolah lain.

“biasanya anak broken home itu ga punya tempat mengadu jika ada masalah…” ucap bardi

“terus hubungannya apa?” ucap kawannya yang ada disitu

“gimana kalau kita perkosa dia sehabis pulang sekolah… dia juga kurang akrab sama kawannya yang lain karena dia sering murung sendiri… jadi kalau kita perkosa dia nggak mungkin bisa ngelawan… dia ga punya tempat berlindung.. karena setau gua dia juga sendirian ngekos ga tinggal bareng ibu ayah nya karena pisah…” kata bardi yang ingin mempengaruhi kawannya dengan niat jahatnya

“ahh lu serius lu… nanti gimana kalau kenapa-napa..” ujar mereka yang masih memiliki keraguan

“iya.. gimana kalau dia bunuh diri karena tambah beban masalah..??” timpal yang satu lagi

“udah lu santai aja… kalau dia mau mati ya biar mati.. tapi sebelum itu kita harus nikmatin tubuhnya dulu… gimana?” rayu bardi kepada mereka untuk membulatkan tekad

“ah tapi lu jangan salah dulu bar.. dia cukup sering ngobrol bareng bagas.. mungkin mereka dekat lagi..” ucap seseorang

“lu takut sama bagas? Kalau dia sendiri kita berempat dia bisa apa? Gua sebenarnya berani sama dia.. tapi kawan-kawannya pada kompak banget, makanya dia jadi sok kuat gitu.. padahal gada apa-apanya…” ucap bardi yang sedikit memancing emosi ku.

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

Aku sebenarnya sudah sedikit naik pitam, tapi aku berusaha untuk tidak gegebah yang akan membuat masalah yang malah akan menyudutkan ku nantinya, jadi aku sebisa mungkin untuk tidak ketahuan sudah menguping pembicaraan mereka, aku tidak boleh terlalu naïf untuk saat ini, harus bersabar karena jika mereka melaksanakan rencana mereka maka aku akan memiliki alasan kuat untuk menghajar mereka tanpa ampun nantinya.

“ah kalau gitu gua nggak ikutan dahh… susah urusannya kalau dah gini.. gua gamau karena nafsu belaka malah jadi tombak balik ke diri gua” ucap orang tadi
“ah payah lu.. cupu banget.. jauh-jauh aja lu kontol..” maki bardi padanya dan

“bugh” aku mendengar suara pukulan yang sedikit keras dari arah mereka

“pergi lu dasar cupu… gua pukul juga lu nanti anjing…” bardi mengusir orang itu, ia kesal nanti rencananya gagal karena perkataan orang tadi

“jadi gimana? Kalian berdua ikut nggak? Kalau masalah bagas serahin sama gua.. santai aja..” ucap bardi dengan lagak sok jagoan

“oke kalau gitu… gua ikut..” ucap mereka berdua serempak

“nahh… nanti jam 3 pulang sekolah kita tungguin di kelas gua, biasanya dia pulang paling akhir karena suka sendiri dan sepi gitu.. nanti begitu sepi baru kita gas..” kata bardi yang sudah menyusun rencana nya

“oke kalau gitu.. nanti kita datang sepulang sekolah…” kata mereka berdua

Lalu mereka pun bubar untuk balik ke kelas masing-masing, dan pas bertepatan dengan habisnya rokok ku yang dari tadi ku hisap… lalu aku pun juga bergegas untuk kembali ke kelas karena tidak mau membolos terlalu banyak mata pelajaran, karena bertepatan ini jam ganti pelajaran

“oi cunguk darimana aja lo” ujar wijaya, biasa ku panggil jaya. Perawakannya seperti orang lokal bercampur tionghoa, soal bentuk wajah lebih dominan lokal, tapi soal otak sudah dipastikan seperti orang-orang cina diluar negeri sana, sangat encer namun tajam. Ciri-ciri orang tionghoa yang melekat padanya hanyalah matanya yang cukup sipit, karena kulitnya tidak terlalu putih seperti yang lain. Jaya ini orang yang paling dekat denganku dan yang paling bisa kupercaya, bukan berarti dua lainnya tidak dekat dank u percaya juga, tapi karena jaya sudah bersamaku sedari sd dulu. Tidak seperti kami yang cukup liar bermain cewe, jaya tipe orang yang lebih kalem apalagi jika dia sedang memiliki pacar bisa dipastikan seratus persen tidak akan menyentuh wanita bayaran, makanya aku bisa percaya segala hal padanya

“iya lo dari mana aja gas … cabut kaga ngajak-ngajak..” timpal mada, nah mada adalah teman dekatku dengan badan yang cukup besar, mirip seperti cerita dulu yaitu gajah mada. Badannya besar namun tidak hanya lemak, karena dibalik lemaknya yang terlihat empuk itu ada otot yang kuat sehingga lemaknya bisa dibilang sepeti perisai, karena soal tenaga mada ini belum ada bandingnya, aku pun mengakui jika kami sama-sama serius dan hanya mengandalkan tenaga tanpa skill maka bisa dipastikan aku akan kalah, bisa dikatakan dia adalah badak kebanggaan kami

“hahaha… nanti gada yang amanin nama gua pas absensi kalau lu semua pada ikut men..” ucapku agar mereka tidak semakin banyak bertanya

“halah bacot ngentod.. bilang aja gamau bagi rokok lu tod..” ucap chritian, ya dia adalah kawan dekatku yang beda agama, dia sendiri yang Kristen dan sangat cocok dengan kami, karena kami semua satu frequensi. Dia biasa dipanggil tian, anak seorang pastor tapi tidak memiliki sedikitpun cerminan jiwa kerohanian dalam dirinya bahkan si bangsat satu ini juga sama liar nya dengan kami, di balik mukanya yang terlihat polos, tersembunyi jati dirinya yang merupakan Bandar bokep dan pk, sejauh kami berteman dia sudah memerawani 3 orang gadis, ya lebih banyak dari kami, karena diantara kami dia adalah yang paling pintar merayu cewek, dia adalah buaya sesungguhnya.

“alah sia anjing… gua juga sering bayari mulut lu make rokok ngntod..” maki ku padanya

Ya kami sering memaki satu sama lain, tapi itu yang menjadi lem perekat diantara kami berempat. Yang ku suka dari mereka adalah mereka saling menghargai dengan sangat satu sama lain, seperti menghargai pasangan kawan atau sebagainya. Mereka juga tidak mudah tersinggung, makanya aku nyaman bercanda dengan mereka.

Kami berempat dikenal sebagai “Four Horse Man” karena kami berdiri Cuma berempat tidak memiliki anggota lain, tidak seperti geng lain yang ada disekolahan seperti biasa. Namun para pentolan sekolah kami yang lain juga tetap berada dibawah perintah kami, ya bisa dibilang kami tidak membentuk geng resmi karena beberapa alasan, karena kami tidak mau memancing keributan yang akan tersulut bila ada geng dalam sebuah sekolah, namun jika ada yang berani bergesekan kami juga tidak akan segan untuk mendobrak seluruh penantang yang sok jago. Kami dikenal juga sebagai kuda hitam karena kami sering seperti anomali spontan yang bisa mengobrak-abrik sebuah geng sekolahan yang cukup besar. Namun kami memang bukanlah yang terkuat saat ini, karena di beberapa sekolah lain ada rumor bahwa pentolan mereka mampu menggunakan ki atau aura, dalam kasus ini ki bisa dikatakan seperti cadangan tenaga saja agar tidak mudah lelah sedangkan pengguna aura adalah mereka yang mampu menambah kekuatan sampai melewati batas manusia normal, bahkan ada rumor mengatakan bahwa pengguna aura kelas menengah – keatas bisa menggunakan mode tempur apalah yang aku sendiri tidak paham, oleh karena itu aku memilih untuk tidak percaya, satu-dua hal yang kupercayai adalah tinju ku dan teman-teman ku. Berbeda dengan ku, mereka bertiga justru percaya akan hal yang tidak masuk akal begituan, juga mungkin karena kebetulan orang tua mereka juga pengguna aura, begitulah kesimpulan dari apa yang mereka sampaikan kepadaku. Mereka juga berencana saat kuliah nanti akan mulai mempelajari sistem dan penggunaan aura. Huuhh sungguh pemikiran yang bodoh, ucapku selalu dalam hati

“hahaha… yaudah yaudah… itu pak budiman dah masuk men…” ucap jaya, lalu kami pun duduk ditempat masing-masing. Kebetulan pak diman ini adalah guru yang tergolong santuy, jadi di pelajarannya kami sering memanfaatkan waktu untuk tidur apalagi ini adalah jam terakhir hehehe…

Seusai kelas kami pun bangun, itupun dibangunkan oleh teman kami yang lain. Kami sebenarnya tidak bisa digolongkan sebagai murid bodoh, karena bagaimanapun aku adalah seorang mantan juara OSN tingkat provinsi pelajaran fisika, jaya justru jagoan MTK karena dia setengah tionghoa yang dikenal jago MTK, sedangkan dua lagi selalu masuk 10 besar ranking kelas, dan kami berempat adalah tim inti basket sekolah, jadi guru tidak terlalu mempermasalahkan kenakalan kami, karena salah satu slogan tidak tertulis di sekolah ini adalah “boleh nakal tapi tidak boleh bodoh”.

“dah ayok ke warkop cuyy..” ajak mada, warkop merupakan tempat tongkrongan kami, karena di bagian belakang ada halaman rindang tempat biasa kami merokok dan duduk-duduk sambil mengobrol, lagi pula pemilik warkop ini sudah dekat lama dengan kami sejak smp.

“yaudah ayok.. gua juga seret banget nih.. pengen ngudud sambil ngopi..” timpal tian

“yudah kuy men..” ajakku, lalu kami pun berangkat ke warkop yang paling berjarak 50 meter dari sekolah. Sembari kami mengobrol dan sambil minum, ngudud, dan ngemil, aku pun mengeluarkan hp ku untuk melihat pesan dari pacar ku annissa. Pacar kami semua terbilang akrab, karena mereka juga kadang maau kumpul di tempat ini, kecuali tian karena dia sedang malas pacaran katanya. Saat aku chattingan aku melihat kearah jam dan melihat jam 15.12 , ASTAGA aku baru ingat tentang sartika, dia adalah anak pendiam karena masalah keluarga, tapi kami cukup akrab karena aku merasa sedikit iba padanya, karena aku masih bisa merasakan hangat keluarga jadi ada rasa kasihan dan ingin menemani nya lagi pula dia anak yang pintar dan aku suka berteman dengan orang yang pintar.

“menn, aku balik ke sekolah dulu ya..” ucapku pada kawan ku untuk sekedar izin tanda menghargai persahabatan kami
“ehh, kenapa gas? Ada yang ketinggalan?” Tanya tian padaku, aku sebenarnya enggan bercerita karena nanti ini akan melebar kemana-mana apalagi kami sama-sama benci dengan namanya rapist (pemerkosa), jadi aku ingin menangani ini sendiri tanpa melibatkan mereka

“ee anu tii.. buku yang gua pinjam ketinggalan” bohongku dengan logis agar mereka tidak curiga. Aduh aku padahal harus buru-buru malah tertahan karena pertanyaan temanku

“ohh.. yaudah.. tapi lu masih balik kesini kan? Entar lu cabut sendiri lagi ninggalin kita…” Tanya mada

“iya iya gua masih balik kesini… sanss…” jawab ku sekena nya

“ohh yaudah hati-hati men…” ucap mereka.

Lalu akupun berlari secepat mungkin ke sekolah ku, dengan perasaan harap-harap cemas dan yang membuatku sedingkit jengkel adalah karena aku harus melewati lika-liku gang kecil ini, brengsek maki ku. Sesampai nya di sekolah aku langsung berlari ke arah kelas, melihat pintu yang tertutup aku menjadi semakin cemas karena biasanya pintu dikunci/ditutup jam 5 an saat semua guru sudah pulang, dengan emosi yang semakin memuncak langsung ku terjang pintu itu sekuat tenaga dengan kaki ku…

“MANA KALIAN BANGSATTT11!!!…” maki ku, tapi yang justru ku dapati adalah kelas begitu kosong dan hening. Sial dimana mereka… saat itu aku langsung teringat toilet lama yang tidak dipakai tempat ku merokok tadi, yang memang jarak ke toilet itu agak terpisah dari sekolah, dengan nafas yang memburu aku langsung berlari kearah toilet sana

“hahaha enak banget toketnya cukk… lembut gini meski masih dari luar baju” ucap teman bardi

“gua bilang juga apa… ga akan nyeselkan hahaha…” ucap bardi senang

“lihat nih gw remes-remes toket nya..” ucap bardi sambil memasukkan tangannya kedalam baju sekolah sartika, saat itu sartika tidak menunjukkan ekspresi apa-apa karena ia memang sudah mengalami tekanan dan depresi yang cukup hebat karena masalah keluarga, dan sekarang di tambah dia mau diperkosa oleh bardi dkk, sartika hanya pasrah dan mungkin berharap ini berlalu dan ia bisa mati dengan tenang, wajahnya memang tidak mengeluarkan ekspresi tapi air matanya tetap menetes deras tanpa ada sesengukan terdengar dari mulutnya. Ia hanya ingin berlalu dan mati.

“KONTOLLL!!! SINI KALIAN KONTOLLL!!!…” teriakku dari jarak yang sudah 15 meter dan berlari cepat ke arah mereka, tanpa aba-aba aku langsung melompat dan..

“bugh” satu tunjangan kaki ku tepat mengenai muka teman bardi yang paling depan, entah apa yang terjadi padanya aku hanya melihat ceceran darah yang cukup deras dari arah mukanya dan dia terkujur tak bergerak

“ehh… gas.. ini ga seperti yang lu lihat.. kami cuma mau bercanda doang sama sartika” ucap bardi sambil mundur kebelakang

“bro.. hajar… nanti gua back up…” ujar bardi pada kawannya yang satu lagi, bagai robot yang diperintah kawannya maju tanpa berpikir sedikit pun

“bugh… dak.. dak.. duphh…” empat pukulan ku masuk semua kearah wajah teman bardi, yang tak ku kenal namanya ini

“arrrghhh… sakit bangett… kontol sakit bangeettt…” ucap kawanya tersebut

“kontolll!!!… ‘bugh.. bugh.. dapp…daphh’…” maki ku sambil kupukul wajah dan badannya, dia pun tersungkur tapi masih sadarkan diri. Namun tiba-tiba…

“bakhhh…” terdengar cukup nyaring suara yang dihasilkan, suara yang terjadi karena bardi memukul kepala bagas dengan cukup keras menggunakan balok kayu sisa, bagas sempat oyong sebentar namun dia menggigit lidahnya agar kesadarannya cepat kembali dan tidak terjatuh

“hah..hah.. awww…” ucapku sambil menggelengkan kepala ke kanan dan ke kiri untuk merileks kan otot tegang apalagi habis terkena pukulan kayu tersebut. Tidak berapa lama bardi kemudian mengayunkan kembali baloknya ke kepala bagas

“mati lu kontolll!!!” teriak bardi sembari mengayunkan dengan kekuatan penuh

“tapphh…” kayu tersebut barhasil ku tahan dengan satu tangan

“sekarang lu yang mati kontolll” geram ku sambil ku tarik kerahnya dan ku arah kan kepalanya ke lutut ku

“duughh” terdengar nyaring lalu kepala nya sempoyongan kebelakang mau jatuh, saat mau jatuh ku tangkap rambutnya dan ku tarik kearah ku

“bugh…bugh..bugh..bugh..bugh” begitu terus kupukuli wajah nya sampai benar-benar memerah oleh darah yang muncrat, bahkan matanya pun sudah mengeluarkan darah yang cukup kental.

“aarrrrgggghhh… arrgghhh” pekik bardi yang berusaha melindungi wajahnya namun sia-sia karena tubuhnya sudah terlanjur lemas duluan

“gas.. ampun gass.. gua minta maaf… jangan pukulin gua lagi… gua bakal tanggung jawab” mohonnya dengan rengekan anak kecil, sangat berbeda dengan gaya nya saat berbicara di kamar mandi tadi. Aku tarik rambutnya kebelakang agar wajahnya mendongak kearah ku, dan dengan tatapan tajam dan penuh amarah…

“lu mau gua berhenti?… ‘bugghhh’…. Lu mau gua berhenti?…’bughh’… gua Tanya lu mau gua berhenti ga KONTOLLL…” Tanya ku dengan tinju yang tetap menghantam wajahnya

“iyaa.. hokhh.. tolong berhenti gass.. gua bisa mati kalau lu pukulin gini terus…” ucapnya dengan muka yang penuh darah, matanya sudah tidak ada yang sanggup terbuka, dan hidungnya sudah benar-benar parah

“kalau sartika tadi mohon berhenti emang lu mau berhenti hahh??… lu harus mati bajingannn….” Maki ku yang sudah kalap karena terlampau emosi melihat binatang ini

Ku teruskan pukulan ku ke arah wajahnya, ingin rasanya ku bunuh saja bajingan tengik ini namun entah kenapa tiba-tiba emosi ku serasa sirna, saat ku sadari ada sepasang tangan mendekapku yang melingkar dibadan ku dari punggung ke arah dada, seketika aku merasa sejuk dan langsung ku lepas cengkraman tanganku dari rambut bardi yang entah masih hidup atau sudah mati, karena aku benar-benar menggunakan seluruh tenaga ku karena niatku tadi adalah membunuhnya , entah kenapa secara reflek dan tiba-tiba semua emosiku dengan mudahnya runtuh dan jiwaku kembali tenang, ahh… memang kekuatan sejati wanita adalah menjinakkan jiwa liar pria

“udah cukup… cukup gass… jangan jadi pembunuh karena aku” aku mengenali suara ini, suara kartika terdengar jelas dengan nada getir dalam isak nya

“udah gas… jangan dilanjutin ya… aku gamau kamu bunuh dia karena aku..” sambung sartika yang berderai air mata, terasa basah dipunggungku, dan ya memang aku paling lemah dengan tangisan wanita, apalagi wanita yang dekat dengan ku dan memiliki perhatian ku

Perlahan ku turunkan tanganku dan melemaskan kepalanku. Ku pegang tangannya dan kubalikkan tubuhku ke arahnya sambil menatapnya dengan lekat, tampak begitu banyak emosi yang tersirat di wajahnya, mulai dari marah,sedih,kecewa,pasrah,dan yang lain sehingga sangat sulit ku artikan. Ku peluk tubuhnya dengan niat agar dia tenang dan tetap kuat, aku sangat sedih melihat keadaannya apalagi ku lihat bajunya yang sudah berantakan akibat bajingan tadi, lalu mulai ku rapikan bajunya dan kembali kupeluk dengan erat, kudekap kepalanya agar bersandar bebas dan dalam di dadaku dalam pelukan. Ku elus rambutnya dengan tangan kiri ku karena tangan kananku penuh darah. Tak perlu menunggu lama, 3 orang teman dekatku tadi sudah datang bersama beberapa guru beserta kepala sekolah, mungkin karena aku kelamaan dan terjadi beberapa keributan sehingga teman dan guru ku datang. Setelah menjelaskan semua kejadian, aku tetap mendapat hukuman berupa skorsing selama 1 minggu, namun orang tua ku tidak menyalahkanku namun menguatkanku karena apa yang ku lakukan itu benar, para guru juga sebenarnya mendukungku namun peraturan tetaplah peraturan, aku melanggar peraturan berkelahi disekolah, ya jadi harus terima. Ketiga orang tadi dikeluarkan dari sekolah dan mereka dirawat di rumah sakit karena 2 diantaranya benar-benar kritis.

“huuhhh… jadi teringat kejadian dulu” gumamku dalam hati, entah apa sekarang yang terjadi dengan sartika karena aku sudah lama tidak mendengar kabarnya, duh jadi rindu padahal karena masalah ini aku jadi sedikit ribut dengan pacarku saat itu karena ketahuan aku memeluk sartika saat itu, tapi ya sudah lah aku tidak menyesal, karena itu demi memberi sartika kekuatan mental kok hehehe…

Link Terpercaya sebagai berikut : Bandar Togel, Bandar Bola , Agen SBOBET, Bandar Casino Indonesia, Slot Terpercaya, Bandar Slot Online

Silahkan di Add Contact Kami ya Bosku

WHATSAPP : +62822-7690-5650
TELEGRAM : +6282110686901
LINE : 82116524506
TWITTER : @tarosl0t

Terima Kasih ^^

Gara-gara Dating App

Kisah Taro – Alarmku bergema memenuhi seisi kamar kosanku. Dengan malas aku meraih HP-ku di meja dan mematikan alarmnya. Aku melihat jam di layar HP-ku.

10.00

Kalau hari ini adalah hari biasanya, aku akan langsung terburu-buru bangkit dari tidurku, lalu bersegera memakai pakaianku, menggunakan jilbab yang tinggal langsung pakai, lalu berangkat ke kampus tanpa sedikitpun memikirkan kalau aku belum mandi.

Aku baru saja selesai wisuda kemarin. Hari-hari yang penuh kesibukan, dan sekarang aku hanya berbaring malas di kosan tanpa tau hari ini akan kemana karena sudah tidak ada kegiatan lagi.

Aku membuka instagram dan melihat-lihat story temanku. Semuanya hanya berisi ucapan selamat wisuda… membosankan. Tiba-tiba saja ada notifikasi pesan dari temanku. Aku membuka pesan itu dan kaget melihat foto yang dikirim temanku tersebut.

Aca yang sedang setengah telanjang dipeluk oleh lelaki kekar dari belakang. Muka lelaki itu tidak terlihat jelas di foto karena tertutupi HP yang digunakan untuk foto selfie di kaca. Sedangkan Aca dengan rambut panjangnya sedang mencium pipi laki-laki itu sehingga hanya setengah wajahnya saja yang terlihat di foto tersebut.

“Gila lu, Ca. Itu siapa?” tanyaku
“Dari dating app, hehe” jawab Aca
“Kamu habis gituan?” tanyaku lagi
“Iya, hehe. Enak ternyata, Fir.” jawab Aca
“Istighfar, Ca. Ya ampun. Itu juga kenapa ada foto? Muka lu keliatan, muka dia kagak. Kalau kesebar gimana?”
“Gapapa lah, Fir. Kan aku ga pake kerudung di foto, jadi ga keliatan mirip. Aman lah kalau itu.”

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

Aku kembali melihat ke foto tersebut. Benar, Aca dengan kerudung di kehidupan sehari-hari dan Aca yang tidak memakai kerudung di foto tersebut terlihat berbeda. Aca benar-benar terlihat cantik di foto tersebut. Mungkin karena memang dia melepas kerudung jadi terlihat lebih cantik. Jadi iri dengan dia.

Ah, nggak lah. Aku juga cantik kok kalau lepas kerudung.

Aku pun bergegas ke depan kaca dan segera menyisir rambutku rapih. Memakai sedikit make-up. Lalu mengambil foto selfie di kaca. Setelah itu aku membandingkannya dengan foto yang Aca kirim.

… Aca memang lebih cantik.

Aku menghela nafas dan langsung menjatuhkan badan ke kasur lagi. Aku tidak secantik Aca. Padahal Aca baru cerita dia main dating app 2 hari yang lalu, dan semalam dia sudah tidur dengan seorang cowok kekar seperti itu.

Cersex Karena aku penasaran, aku melihat kembali foto tersebut. Lelaki itu benar-benar kekar. Bahunya sangat lebar, dadanya bidang, perutnya… kotak-kotak seperti artis di film-film. Dari rambutnya, meskipun wajahnya tertutup HP, aku yakin wajahnya sangat tampan. Dan baru aku sadari, di lehernya terdapat tato kupu-kupu. Sungguh menggoda. Tangannya juga yang sangat kekar sedang menggenggam payudara Aca di foto tersebut.

Payudara.

Dengan segera aku langsung pergi ke depan kaca dan membuka baju tidurku. Lalu melihat tubuhku di kaca, lebih tepatnya melihat ke arah payudaraku. Lalu, aku membandingkannya dengan punya Aca di foto. Punyaku lebih besar!! Jauh lebih besar!

Aku langsung melompat kegirangan dan tertawa-tawa besar di kamar. Kalau ada yang melihatku pasti mereka akan menganggapku gila. Dan pasti mereka akan melihat payudaraku yang memantul-mantul karena cukup besar haha.

Dengan semangat aku langsung mendownload dating app di hp-ku. Lalu setelah mendownloadnya, aku mulai mendaftarkan diriku di sana.

Nama: Fira Saraswati
Umur: 22 Tahun
Tinggi: 165cm
Berat: 55kg
Bio: Gabut nih habis wisuda

Foto…

Aku ga punya foto yang bagus. Aku langsung mengobrak-abrik galeriku mencari foto yang bagus untukku. Tapi sayangnya aku tidak tahu harus pakai yang mana. Dan aku baru terpikir sesuatu. Apa aku tidak usah pakai kerudung saja ya, agar terlihat lebih cantik. Atau bahkan…

Aku langsung berdiri di depan kaca lalu memakai baju tidurku lagi, tetapi kali ini aku hanya mengkancingkannya setengah badan saja agar belahan payudaraku terlihat. Lalu aku mengarahkan kamera HP ku ke sana.

“Cukup bagus,” pikirku

Tiba-tiba saja aku kepikiran hal lain. Aku langsung membuka lemari pakaianku dan mengeluarkan baju-bajuku dari sana. Seingatku, aku masih menyimpan baju itu, tetapi tak pernah kupakai karena tentu saja itu terlalu mengumbar aurat.

Setelah beberapa menit aku mengobrak-abrik lemari pakaianku, akhirnya aku menemukan baju yang aku cari-cari. Sebuah cropped tank top yang belahan dadanya cukup terbuka lebar. Aku langsung memakai baju itu, tetapi begitu aku memakainya aku merasakan baju itu sudah cukup sempit.

Aku melihat diriku di kaca. Payudaraku terlihat sangat padat dan besar. Belahannya juga terlihat sangat menggoda. Bajunya hanya menutupi hingga 3/4 payudaraku. Sisanya di bawah terlihat keluar dari baju ini. Lekukan perut dan pinggang juga terlihat sangat indah. Mungkin karena kekecilan, baju ini jadi terlihat lebih seksi.

Aku pun langsung memfoto diriku yang seksi ini di kaca. Namun, saat aku melihat hasilnya, tidak cukup memuaskan. Mungkin karena celanaku masih menggunakan celana tidur. Aku pun mencoba mengingat-ingat celana apa yang cocok dengan baju ini, tetapi tidak terpikirkan satupun oleh ku.

Tiba-tiba saja sebuah ide muncul di kepalaku. Aku langsung membuka celanaku dan tanpa memakai celana, aku langsung mengambil foto diriku. Aku melihat hasilnya, dan sangat cocok baju ini dengan celana dalamku.

Setelah mendapatkan banyak foto bagus, aku langsung memasangnya di profil dating app ku. Dan perjalanan dating app ku pun dimulai

Link Terpercaya sebagai berikut : Bandar Togel, Bandar Bola , Agen SBOBET, Bandar Casino Indonesia, Slot Terpercaya, Bandar Slot Online

Silahkan di Add Contact Kami ya Bosku

WHATSAPP : +62822-7690-5650
TELEGRAM : +6282110686901
LINE : 82116524506
TWITTER : @tarosl0t

Terima Kasih ^^

Perjuanganku Menaklukkan Ketakutan

Kisah Taro – Siang itu cuaca kampus sedikit sepi karena memang saat itu adalah minggu jeda setelah ujian semester, tidak seperti biasanya saat banyak mahasiswa nongkrong menghabiskan waktu kosong jam mata kuliah.

Aku duduk sendirian di taman, disebelah abang es doger yang sedang asik bermain dengan serutan es nya. Aku terdiam, melamun, sambil memainkan HP melihat status facebook teman-teman, sesekali melihat ke sekitar. Seketika mataku tertuju pada sosok wanita yang sepertinya aku kenal. Kuperjelas pandangan mataku, dan ternyata benar, wanita itu adalah Dita, teman satu angkatanku namun kami berbeda kelas.

Sebagai seorang introvert yang memiliki dunia sendiri, tak peduli sama dunia luar dan sering menjadi pendengar saja, ingin rasanya untuk menghampiri Dita, namun selalu minder dan takut. Yasudah saya basa-basi saja memandangnya lalu tersenyum.

Tak disangka ternyata justru dia yang menghampiriku dengan penuh senyum. Kita pun duduk berdua di taman kampus itu. Taman yang sering menjadi saksi bisu mahasiswa yang sering berdiskusi, bercengkerama, dan saling sapa. Bahkan taman itu menjadi saksi pemberontakan mahasiswa terhadap ketua BEM yang dipandang semena-mena.

“halloo,, kok tumben sendirian disini?” tanyaku padanya mencoba membuka percapakan dengan terpaksa.

Dita sambil tersenyum simpul menjawab “iya, habis kerja kelompok sama teman tadi, trus duduk sebentar disini, kamu ngapain disini kok sendirian aja?”

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

“kalau aku memang sukanya begini, sendiri, menikmati kesepian di tengah keramaian, walau kadang sedih juga ga punya pasangan, hahaha” sambil tertawa aku menjawab sekedar memecah kekakuan.

Obrolan kami pun berlanjut mulai dari ngomongin kuliah, dosen, sampai nggosipin teman kuliah. Siang telah tiba, kami pun berpisah. Kami melanjutkan obrolan melalui media SMS kala itu. Dari tingkah laku dan percakapan yang aku tangkap, sepertinya Dita memiliki sedikit rasa padaku. Semoga tebakanku benar, apabila memang benar itulah kesempatanku untuk kembali mengarungi asmara setelah beberapa bulan putus dari mantan.

Hari-berganti hari, dan suatu saat kuberpikir tibalah waktunya aku mengungkapkan rasa sayangku padanya. Kuajak dia ke pantai, menikmati pemandangan laut yang sejuk, angin yang sepoi-sepoi, laut yang biru. Perjalanan serasa mendebarkan saat dia mulai memelukku dari belakang, payudaranya yang kenyal membuatku terngsang.

Sesaimpainya di pantai, kita bercengkrama seperti layaknya orang berpacaran. Dan akhirnya kuberanikan diri mengungkapkan apa yang ada di dalam hati ini.

“Dit, kayanya aku suka deh sama kamu.” Ungkapku kepadanya, dengan sedikit rasa gugup takut untuk mendapatkan kalimat penolakan.

“kalau kamu suka, kenapa bisa suka? terus gimana?” Tanya Dita memberi jawaban singkat.

Aku pun bingung bukan kepalang, apa maksud perkataan Dita, langsung ku jawab saja “yaaaa.. ga tau, aku merasa nyaman, nyambung ngobrol sama kamu.” Timpaku tanpa embel-embel apapun.

Hening, tanpa balasan apapun, diskusi kami pun buntu, akhirnya kami pulang dengan sedikit rasa penasaran di kepala. Berboncengan pulang pun tidak seperti semula, jarak badanku dan badannya menjadi jauh. Ku hantar dia ke kosan dekat kampus, lalu aku pun bergegs pulang menaiki sepeda motor tua peninggalan simbah yang dulu mantan tentara.

Sesampainya di rumah, barulah aku paham, dan merasa bodoh sekali aku, kenapa tidak aku bilang maukah dia jadi pacarku. Mungkin itu yang dimaksud Dita dengan pertanyaan tadi. Berbagai macam pikiran ruwet berkecamuk di kepala. Ku pikir sudahlah, mungkin memang dia tidak tertarik padaku. SMS terkhir malam itu kepadanya hanyalah “Met istirahat ya… nice dream..” Kalimat template seorang lelaki kepada wanita yang disayanginya.

Keesokan harinya, aku buka SMS yang masuk dari Dita, penasaran langsung kubuka dan isinya hanya sebait kalimat “coba buka facebook”

Langsung kubuka facebook ku, muncul notifikasi dipojok kanan atas, dengan judul “request of relationship”. Langsung aku klik setuju, dan muncul di timeline Facebook bahwa aku telah berpacaran dengan Dita. Hati ini sungguh riang gembira.

“terima kasih ya sudah mau menjadi pacarku” tulis ku dalam pesan singkat

“iya.. i love you sayang” jawabnya pun juga singkat.

Hari-hari berikutnya kamipun berpacaran seperti orang kebanyakan, antar-jemput dan kencan setiap hari. Setiap berboncengan, pelukannya yang hangat dan payudaranya yang selalu menempel di punggungku selalu membuatku bernafsu. Entah kenapa aku selalu bergetar, mungkin karena ini pertama kalinya aku berani berpacaran sampai sedekat ini. Sebelumnya hanyalah cinta monyet ala anak SMA.

Sedikit perawakan Dita, sehari-hari dia berhijab, dengan badan tinggi semampai, hitam manis dengan ukuran dada mungkin 34 B. Perawakannya yang agak bungkuk membuatku semakin penasaran dengan kehidupan seksnya. Aku baca dari beberapa artikel di internet, ciri-ciri wanita yang hypersex adalah badannya sedikit bungkuk. Hanya saja aku tidak berani membuktikannya. Biarkan saja nanti waktu yang akan menjawab.

Suatu hari, setelah jam mata kuliah, aku ajak Dita makan siang, di warung langganan di dekat kampus. Setelah itu kuajak dia untuk beristirahat sebentar di kos teman. Kebetulan aku memiliki teman yang kos nya sering kosong, dan aku sering mampir untuk istirahat sejenak.

Sampai di kosan, kami berdua pun rebahan, kunci pintu, lalu kami berbicang-bincang. Namanya juga lagi berduaan, setan pun datang dan aku mulai peluk dia dari belakang.

Aku ciumin punggungnya, dia pun mulai bergerak-gerak manja, sambil berkata “iihh,, apa sih, geli tauuk”

“gapapa sih, cuman peluk aja boleh kan” aku coba menenangkan.

Semakin dia menolak, aku semakin bersemangat untuk menjamah tubuhnya.

Aku buka kerudungnya, dan ku mulai mencium bagian belakang telinganya. Dia mendesah keenakan, aku pun balik tubuhnya, hingga kamipun bertatapan muka.

“I love you sayang” ku bilang sambil menatap matanya. Lalu aku mulai cium bibirnya, kulimat bibirnya.

“mmmpphhhh” dia mendesah seakan tak mau melepas ciumanku

Aku jamah payudaranya yang tersembunyi dibalik bra berwarna jingga. Aku remas-remas, sungguh indah dan kenyal. Inilah kali pertama aku menjamah tubuh wanita.

Desahannya semakin keras “mmmpphhh… enakk sayang” dia mengerang keenakan.

“kamu cantik banget sayang” ujarku semakin bernafsu.

“mmmpphhh… aaacchhh…. terus sayang” rintihnya kepadaku

Akupun semakin liar melumat bibirnya. Kita saling menarik lidah ditengah kamar yang redup.

Sungguh dia begitu bernafsu, aku beranikan diri untuk membuka bajunya, lalu kutarik BH nya, kutarik di bagian belakang, payudara bulat kenyal menyembul dengan indah.

Aku pun mulai untuk menjilati putingnya, sambil meremas disebelahnya.

“aaachh,,,mmmphhhhh,, enak banget sayang.. terus sayang” Dita berujar kepadaku sambil menjambak rambutku.

“memekku basah sayang” Dita mulau mencengkeramku erat-erat

Aku mulai menjelajahi bagian vaginanya yang mulai basah, kujilat lembut aromanya sangat membuatku bernafsu.

“aaahhhh sayanggg.. tersuuuuss sayang… enak bangeeet sayang… aaachh.. mmmpphh” Dita mendesah keenakan.

Kulihat Dita sangat menikmatinya, matanya merem melek sambil menjambak rambutku. Saat itu yang ada di pikiranku hanya membuatnya agar puas. Pengalaman pertamaku bergumul dengan seorang wanita.

Aku beralih kembali menciumnya, dengan tanganku memainkan vaginanya, aku gesek-gesekkan jariku ke clitorisnya. Kugesekkan lambat, semakin kencang, kencang sampai dia menjerit.., “aaaaahhhh sayaangg.. pelan pelan sayaang” Dita berkata sambil gemetar tubuhnya.

“sekarang kencengin sayang… digesek yang kenceng, sudah becek memek aku” dia merintih keenakan,

Vaginanya basah, badannya bergetar, dan ciumannya kepadaku semakin kencang.

Saat itu aku paham bahwa Dita sudah mencapai klimaks, lalu dia lemas, memelukku hangat. Kita bertalanjang sambil berpelukan berdua, hanya keringat yang melapisi sentuhan kulitku dan kulitnya.

“terima kasih ya sayang, baru kali ini aku mencapai klimaks. I love you so much” Dita berkata kepadaku

“iya sayang, aku senang kamu bisa klimaks” balasku kepadanya.

“kamu gimana sayang? Aku kocokin ya? Atau aku kulum penis kamu?” Dita menawarkan diri untuk melayaniku juga. Namun aku tolak

“Gak usah sayang, kamu kan capek, udah yuk kita bobo sebentar” aku menjawab dengan hati penuh perasaan penasaran. Di dalam hati aku berkata bahwa sebenarnya aku ingin memasukkan penisku ke vaginanya. Namun niat itu kuurungkan mengingat saat itu waktu dan tempat tidak memungkinkan.

Ini benar-benar pengalaman ku yang luar biasa pertama kalinya, mungkin Dita lebih berpengalaman soal seks.

Kami terlelap hingga petang menjelang, kami beberes kembali dan kuantarkan dia ke kosan, sampai di depan pintu saja karena kos dia khusus wanita.

Link Terpercaya sebagai berikut : Bandar Togel, Bandar Bola , Agen SBOBET, Bandar Casino Indonesia, Slot Terpercaya, Bandar Slot Online

Silahkan di Add Contact Kami ya Bosku

WHATSAPP : +62822-7690-5650
TELEGRAM : +6282110686901
LINE : 82116524506
TWITTER : @tarosl0t

Terima Kasih ^^

Brondong lasak

Kisah Taro – Gue Thomas. Saat ini duduk di kelas 11 alias kelas 2 SMA. Perawakan ku tinggi 170 dengan berat badan ideal karena gue rajin jogging dan olah raga basket. Sampai saat ini gue belum punya pacar. Gak tau kenapa, gue lebih tertarik sama tante2 paruh baya. Menurut gue mereka itu menggairahkan apalagi yang gundukan dadanya besar dan pantatnya yang menggoda. Enak dipandang. Satu lagi yang buat gue suka sama tante2 karena mereka minim risiko.. he….he… Risiko yang gue maksud disini risiko duit keluar. Bahkan terkadang kita yang dibelanjain sama mereka. Beda kalau dekat sama yang sebaya. Mereka minta beli in ini lah, itu lah. Pergi nonton lah atau nongkrong di tempat tempat mahal. Terus kita juga terbebas dari risiko dimintai tanggung jawab. Mau tembak dalam pun bebas, asal sesuai kesepakatan…he….

Pagi itu gue disuruh nyokap buat anterin ponakan gue ke sekolah. Biasanya nyokap gue yang anterin dia ke sekolah. Namun, pagi ini karena nyokap ada keperluan, makanya gue yang anterin ponakan.

“Thomas, tolong mama anterin Nayla ke sekolah ya. Mama ada perlu sebentar ke rumah tante Ida. Lagian sekolah kamu kan searah dengan sekolahannya Nayla.”

Walaupun agak dongkol, tapi gue gak berani nolak perintah nyokap.

“Ayo Nayla, pergi sekolahnya sama om.”

“Horeee…. Nayla naik motor gedenya om Thomas.”

Ponakan gue emang suka sekali kalo gue ajak jalan jalan naik motor CBR 150 Cc. Berangkatlah gue ke sekolah ponakan gue. Tak sampai 15 menit gue dah sampai di sekolah Nayla. Rame Orang tua yang nganterin anaknya sekolah di pagi itu. Terutama ibu ibu. Pagi itu hujan agak deras, jadi jalan di depan sekolahan Nayla agak macet. Di depan gerbang sekolah gue melihat ibu ibu mengenakan gamis bunga warna biru. Jilbab ibu tersebut cukup lebar sampai menutupi pantatnya. Tapi karena terkena hujan, jilbab tersebut nempel ke tubuh tante tersebut dan memperlihatkan payudaranya yang bulat dan pantatnya yang padat. Aku tersenyum kepada tante tersebut untuk menghilangkan kekikukan ku karena ketahuan menikmati lekukan tubuhnya.

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

Bel tanda pertukaran jam pelajaran berdering. Gue sama Yono langsung cabut pakai CBR gue karena setelah ini mata pelajaran kimia yang gue mumet banget klo ngikuti pelajarannya. Ditambah lagi guru kimianya yang udah tua dan gak menarik sama sekali. Gue parkir CBR gue di sebuah kedai kopi langganan. Gue masuk dan langsung pesan menu.

“Cappucino cincau satu gelas uni.”

“Ok Thomas, makannya apa?”

“Nasi goreng sea food aja deh ni.”

“Loe pesan apa Yon?”

“Ntar dek gampang.” Yono langsung sibuk dengan hp nya. Main FF.

Tak jauh dari warung kopi langganan gue, gue liat tante tante berhijab sedang kewalahan menghidupkan motor N Max nya. Gue langsung samperin dan ternyata itu tante yang gw ketemu di sekolahan ponakan gue tadi pagi. Pucuk di cinta, ulam pun tiba. Bisik gue dalam hati. Tante itu terus berusaha mengengkol motor N Maxnya. Sontak aja susunya yang gede bergoyang goyang ingin diremas.

“Assalamu ‘Alaikum Tan, gimana motornya?”

“Gak tau nih, dari tadi sulit distarter.”

“Maaf Tan, boleh saya coba starter nya?”

“Silakan.”

Si tante mempersilakan gue untuk starter motornya. Setelah beberapa kali gue starter ternyata motornya tetap gak bisa hidup.

“Kayaknya ada masalah dengan busi nya Tan. Tadi motornya terendam air ya Tan?”

“Iya kayaknya dek. Tadi banyak genangan air.”

“Ya udah, Thomas bawa dulu motor tante ke bengkel dekat sana. Tante bisa nya tau dulu sambil minum di warung.”

Gue mendorong motor si tante ke bengkel yang tak jauh dari TKP. Sebenarnya dengan mengeringkan busi motor, masalahnya selesai. Tapi gue mau tepe dulu ama si tante.

“Motornya harus ditinggal dulu Tan.”

“O… gitu, tapi tante mau jemput anak tante ke sekolah nih.”

“Anak tante biar Thomas yang jemput.”

“Oh tante baru ingat, kita tadi ketemu di sekolah anak tante kan?”

“Siapa nama kamu tadi?”

“Thomas tante” jawab gue simpel sambil mengulurkan tangan.

“Mira.” Jawab tante simpel sambil menyambut uluran tangan gue.

“Minum dulu Tan, biar badannya hangat.”

“Kayaknya kapan kapan deh. Tante mau pesan gojek aja, buat jemput anak tante.”

“Gak usah Tan. Biar Thomas yang jemput. Ayo naik motor Thomas.”

Si tante naik motor gue dan gue langsung tancap gas ke sekolahan di tengah hujan yang masih gerimis gerimis basah

Link Terpercaya sebagai berikut : Bandar Togel, Bandar Bola , Agen SBOBET, Bandar Casino Indonesia, Slot Terpercaya, Bandar Slot Online

Silahkan di Add Contact Kami ya Bosku

WHATSAPP : +62822-7690-5650
TELEGRAM : +6282110686901
LINE : 82116524506
TWITTER : @tarosl0t

Terima Kasih ^^

Anak Desa yang Terjebak di Ibukota

Kisah Taro – Pagi itu aku terbangun hari ini adalah acara penyambutan mahasiswa baru.. seperti biasa aku bersiap-siap menggunakan kemeja putih dan celana hitam.. mungkin bukan pakaian yang baru tapi masih bisa untuk dipakai.. segera aku ke kampus menggunakan transportasi onlineSetelah sampai kampus aku dan beberapa mahasiswa/mahasiswi kami dikumpulkan menjadi beberapa kelompok untuk acara penyambutan mahasiswa baru tersebut, Kami pun ikut berbaris.. tapi ternyata aku dipanggil oleh seseorang katanya aku disuruh bertemu panitia penyambutan untuk persiapan pemanggilan mahasiswa dengan nilai masuk terbaik dan aku disuruh memberikan sambutan untuk acara penyambutan tersebut. Acara pun dimulai dari sambutan rektor hingga dekan masing masing fakultas .. tibalah saat pemanggilan lulusan terbaik.
Pembawa acara : ya untuk selanjutnya mari kita sambut mahasiswa dengan nilai terbaik El sandy Surawijaya dari Fakultas Hukum.
Aku pun maju terlihat beberapa orang melihatku … kemudian aku memberikan sambutan dari mahasiswa terbaik yang sudah aku persiapkan…. Setelah acara penyambutan selesai, aku merasa lapar akupun menuju kantin Setelah sampai kantin ternyata aku melihat mahasiswi yang cantik kemarin tadi beserta temannya duduk mereka melihat sejenak merekan melihat ke arahku dan kemudian melanjutkan ngobrol lagi, Aku kemudian melihat lihat menu yang ada di kantin dan memilih nasi goreng dan es teh manis.. saja Kemudian aku mencari tempat duduk yang suasana kantin saat itu agak ramai .. kemudian ada lambaian tangan yang terlihat seperti menyuruhku mendekat.. ternyata lambaian tangan tersebut berasal dari mahasiswi cantik aku melangkah ke arah mereka terlihat ada bangku kosong di sebelah temannya

…… : sini aja “ kata dia
…… : iya sini aja “ kata temennya

aku mengangguk dan segera duduk bersama mereka, kemudian wanita cantik yang tersebut mengulurkan tangannya dan berusaha berkenalan

Mira : eh kenalin nama gw Mira “ katanya
L : iya hanna namaku EL Sandy Panggil aja EL “ sambil ikut menjulurkan tangan
Mira : iya gw tau kok lu kan mahasiswa dengan nilai terbaik oh ya kenalin juga temen temenku ini nisa“ menujuk teman disebelahnya
Nisa : Gw Anisa panggil aja Nisa “ Sambil mengulurkan tangannya

Bisa aku tebak kalo Nisa ini tergolong orang yang cantik tapi cuek

Mira : dan ini Hana “ menunjuk temannya yang duduk disebelahku
Hana : Hana “ Sambil terlihat senyum dengan malu malu

Kalo Hana wanita terlihat seperti pemalu akan tetapi feelingku mengatakan kalau Hanna bukan orang yang pemalu

Dari ketiga mahasiswi tersebut masing masing memiliki ciri cirinya sendiri , yang paling cantik yaitu Mira kulitnya putih bersih badannya juga bagus, meskipun aku tidak pernah tau ukuran BH tapi aku bisa melihat dadanya besar, kemudian ada Nisa yang menurutku juga cantik untuk badan lebih bagus mira tapi Nisa gak kalah bagus…. Aku bisa melihat bokongnya yang sexy sekali, dan yang terakhir Hanna yang kalo menurutku dia ini mempunya badan yang sangat menarik karena baik dada dan bokongnya sama sama besar dan seksi bodynya pun sangat sexy … kulitnya mungkin lebih putih dari Mira tapi untuk wajahnya pun menurutku sangat menarik.

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

Mira : kita bertiga satu kosan bareng”
Nisa : iya bener tuh “ kata nisa
Mira : maaf ya kemaren gw nyelak antrian elo “
L : ehh ternyata kamu … iya gapapa Mir.. santai…” Jawabku
Nisa : Kita juga masuk di FH lho “
L : eh serius brarti samaan donk hehehh “ jawabku
Nisa : iya tapi kayaknya lu gak sekelas sama gw dan mira, tapi setau gw lu sekelas sama Hana iya gak han?
Hana : eh iya “ terlihat bengong melihatku
L : oohhh baru tau aku kamu liat dimana emang ? ”
Nisa : ada di papan Pengumuman situ tuh” sambil menunjuk sebuah papan pengumuman
L: ohhh gitu makasih deh atas infonya ”
Mira : Eh btw lo asalnya dari mana gw liat penampilan lo kayaknya gak kaya orang sini
L : iya mir aku dari kampung di daerah jawa barat deket gunung c*remai
Mir : oh pantes agak beda

Setelah perbincangan tersebut kami hanya mengobrol biasa yang tapi Hanna dari tadi hanya terdiam sambil menatapku …. dilanjutkan dengan makan bersama, setelah kami makan aku mau pulang Mira dan Nisa menyalami aku dan aku melihat Hana menatapku dengan sedikit mengigit bibirnya sambil menyalami aku. Aku yang gak ngerti lanjut pulang .. sampe di kos aku mengingat kejadian hari ini lalu bergumam “beruntungnya aku kenal dengan 3 wanita cantik hari ini “ dalam lamunanku aku tertidur..

Besok pagi aku terbangun hari ini adalah acara penyambutan mahasiswa baru di fakultas masing masing.. seperti biasa aku bersiap-siap menggunakan kemeja putih dan celana hitam.. dan segera berangkat menuju ke kampusku

Hana : Selamat Pagi EL “ sapa Hanna tersenyum
L : iya selamat pagi Hanna “ jawabku

Tumben hanna menyapa duluan bukannya dia pemalu ya .. pikirku saat itu

Hana : yuk EL baris “ sambil menarik tanganku
L : eeh iya iya “ jawabku terheran

kamipun berbaris di dekat fakultas kami yang sudah disiapkan oleh panitia untuk orientasi fakultas atau perkenalan fakultas kami dibagi menjadi 5 kelas dimana aku dikelas C bersama dengan Hana dan mira serta Nisa di kelas A yang membuat kami berpisah pada barisan kami masing masing kamipun diajak berkeliling fakultas dan diperkenalkan satu persatu setelah itu acara selesai dan kami dipebolehkan untuk istirahat datang mira dan nisa menagajaak aku dan hana untuk makan .

Mira : makan yuk”
Nisa : yuk ikut Hana EL”
Hana : yuk
L: Yuk

Akhirnya kami berempat pun makan, kami memesan makanan ya, saat kami makan Hana pun bertanya kepadaku

Hana : EL kamu ngekos juga ? dimana?
L : aku nge kos han di daerah xxxx
Hanna : ohh lumayan jauh juga ya….
L : iya han aku cari kos yang murah .. tapi tempatnya lumayan kok kata ibu kos dulu itu rumahnya ibu kos Cuma katanya ibu kos mau pindah makanya baru di jadiin kos an, lumayan ada 4 kamar, tapi baru aku aja yang nge kos
Hanna : oh gitu boleh donk aku sekali kali nanti main
L : eh hmmm ya boleh aja Han hehhehe
Mira dan Nisa : kita juga boleh main kan EL
L : iyaa kalian juga boleh kok

kami pun melanjutkan makan kami setelah selesai kami pun menuju barisan kami masing masing sebelum pergi, Nisa sempat meminta nomor hape dan ID L*ne ku

Nisa : eh EL minta nomor Lne kamu donk L : oh nomor aku 08xxxxxxxxxx lne aku @xxxxxxxx

Hari itu diakhiri dengan sambutan terakhir dari dekan fakultasku yang di tepuk tangani oleh seluruh mahasiswa akhirnya kamipun di persilahkan untuk pulang. saat di kosanku ada sebuah panggilan masuk ke Hapeku dan akupun mengangkatnya

Hanna : Halo EL ini aku Hana lagi sibuk gak?

L : nih aku mau keluar cari makan Han ada apa?

Hanna : ohh gitu eh makan bareng yuk aku berangkat ya ..”

Belum sempat aku menjawab telpon sudah ditutup oleh Hanna,Kemudian aku mencoba menelpon balik tapi tidak ada jawaban mungkin sudah di jalan pikirku akhirnya aku menunggu di kos an akhirnya aku menunggu lumayan lama akhirnya ada telpon dari Hanna

Hanna : halo EL kos an kamu yang mana aku udah di depan jln xxxxxxxx
EL : oh masuk aja kedalam Hann terus perempatan pertama belok kiri nah kos an aku yang paling pojok jalan itu rumah warna putih
Hanna : Oh okee…

Gak berapa lama terdengar suara kendaraan di depan kos an aku…. Terdengar suara panggilan . “Permisi “ Aku kemudian keluar dan membuka pintu terlihat Hanna di depan pagar, kemudia Hanna melihatku dan tersenyum…

Hanna : hai EL ..
L : hai Han

Kemudian aku menghampiri Hanna dan membuka pagar dan aku berkata

L : yuk Han aku udah lapar nih
Hanna : gak disuruh aku masuk dulu nih hihihih
L : eehhh maaf kamu mau masuk dulu ?
Hanna : hahaha nggak EL kamu polos banget sih, yuk berangkat naik mobilku tuh

Aku bisa melihat mobil Hnd J*zz terparkir didepan kos an aku …

L : eh tapi aku gak bisa nyetir Han…
Hanna : udah tenang aja ada aku …

Kami berdua pun pergi berangkat aku pun teringat sesuatu

L : eh Han kita mau makan dimana
Hanna : di Hnms*

Pikiranku langsung teringat kalau makan direstoran pasti mahal …

L : eh maaf Han aku kurang kayaknya duitnya
Hanna : udah gapapa tenang ada aku
L : yaudah han aku anggep utang ya nanti aku ganti
Hanna : iyaaa…

Setelah sampai terlihat pelayan yang menggunakan pakaian jepang menanyakan

Pelayan : untuk berapa orang mas
Hanna : 2 orang mba
Pelayan : baik bu tunggu 10 menit ya mejanya sedang disiapkan

Sejujurnya aku baru kali ini makan di restoran seperti ini kemudian pelayan tersebut datang kembali dan mengantar kami menuju sebuah meja yang tersedia aku bisa melihat sebuah panci dan besi sebuah seperti tempat membakar berwarna kuning di tengah meja dan datanglah pelayan menyalakan api. Kemudian aku duduk dan bertanya ..

L : menunya dimana ? kamu mau makan apa Han ?..
Hanna : hahahah kamu lucu deh ini kita makanannya ambil sendiri masak sendiri tuh bahan bahannya ..

Sambil menunjuk sebuah meja panjang yang di dalamnya banyak daging daging dan sayur sayuran kemudian aku dan Hanna mengambil yang kami mau dan mulai masak dan makan sampai kenyang .. cukup banyak makanan yang kami makan .. setelah kenyang kami pun keluar dan kekasir yang ternyata harganya cukup mahal tetapi menurutku sepadan dengan makanan dan pelayanan yang diberikan… Setelah itu kami berniat pulang kemudian hanna pun bertanya

Hanna : El kamu udah punya pacar belom …
L : heh ? nggak ada , belum pernah pacaran aku …
Hanna : oh aku kira kamu udah punya pacar… hehehe, eh btw kamu udah siap buat besok
L : eh udah kok udah disiapin ..
Hanna : ohhh .. aku belom nih kamu mau bantu aku gak untuk nyiapin
L : oh yaudah ayo

Setelah itu kami berangkat ke sebuah supermarket untuk mencari bahan bahan untuk kuliah besok kemudian kami pulang menuju Kosan setelah sampai Hana tidak langsung pulang tapi dia ingin main ke kosanku dulu katanya, aku sempat ragu tapi aku kemudian memperbolehkannya

Hanna : EL aku boleh main ke kosanmu
L : eee… iya deh ” jawabku agak sedikit gugup

Aku dan Hanna masuk ke dalam kos an aku di ruang tengah yang lumayan lebar karena emang bekas rumah pemilik kos an … kami berdua pun duduk di ruang tengah menonton, Hana mulai memegang tanganku terasa sedikit hangat Hana mulai menggerakan badannya terlihat beberapa kali Payudaranya Bergoyang saat dia berubah posisi duduk.. aku tidak fokus untuk menonton.. sesekali aku melirik kearrah payudara milik Hana .. Hana yang menyadari itu semakin membuka ancing bajunya dengan alasan panas .., semakin terlihat bongkahan payudaranya yang sangat besar dan indah serta mulus .. lalu Hana pun berkata

Baca Juga : Foto Bokep Jepang
Hanna : kamu gak nafsu liat aku ? ” menggodaku
L : ehhh ?? maaf gimana ? ” jawabku dengan kagert
Hanna : hahahha gapapa gapapa makasih ya udah bantuin
L : Iya …
Hanna : aku mau nagih utang kamu tadi …
L : eh lho aku belom ada uang Han
Hanna : gapapa aku gak minta uang kok
L : trus apa yang kamu minta
Hanna : sini aku bisikin

Aku pun mendekatkan kupingku untuk mendengarkan Hana

Hanna : aku tau daritadi kamu liatin aku … sekarang aku minta kamu cium aku .

Aku terkaget mendengar hal tersebut tapi belum sempat aku membalas sekarang Hanna menjilat telinga aku dan mencium leherku …… aku sempat kaget dengan perlakuan hanna ,, tapi tidak tau kenapa tubuh ini terasa terdiam dan seperti ada sengatan kenikmatan yang mengalir ke otakku saat dia mulai menyedot leherku .. dan menjilati leherku ….. mlihatku hanya bisa terdiam Hanna bertambah ganas mennyedot leherku dan kemudian mulai mengarahkan bibirnya ke bibir aku …. Aku masih terdiam Hanna mulai menciumi bibirku dan kemudian berusaha memasukan lidahnya ke dalam mulutku …. Sengatan yang aku rasakan semakin bergejolak dalam fikiranku.. kemudian Hanna mulai melenguh “hmmphhh…. Ahhh… hmppphh “sambil menciumku dan mulai mengarahkan tanganku ke arah payudaranya … yang sangat besar itu secara reflek aku memegang dan meremas payudara yang sangat besar itu terasa BH nya me menutupi payudara yang kenyal di dalamnya kemudian tanganku diarahkan untuk masuk kedalam bajunya dan diarahkan menuju ke dalam Bhnya kemudian terasa gundukan payudara yang sangat besar dan rasanya kenyal dan lembut serta serasa hangat di dalamnya …. Hanna semakin melenguh hebat .. hmmphhhh….. ahhh…. Hmpphhh…aaaahhhhhh….. aku terhanyut dalam nafsuku tapi pikiranku kembali tersadar dan segera berusaha melepaskan hanna …. Hanna yang sudah terlihat sedikit lemas hanya bisa membiarkan aku melepaskan ciumanku dan genggaman tangaku di payudaranya … eku melihat ekspresi hanna yang terlihat memerah dan seperti menginginkan sesuatu … terlihat sangat sexy…. Kemudian hanna kembali mencoba memeluk aku dan berusaha menciumi bibirku lagi akan tetapi aku hanya bisa menahannya agar tidak sampai bibirku tapi aku terkejut karena tangan hanna mulai meraba selangkangan aku .. sehingga reflek aku melenguh kaget “ eeeehhh” lalu berkata sempat aku ingin melawan mendorong hanna dengan keras akan tetapi aku teringat dia adalah temanku aku tidak mungkin setega itu untuk mendorong Hanna aku hanya bisa berkata

L : Jangan Hanna Jangan ….. !!!

Tanpa mendengarkanku Hanna terus menggesekan tangannya kemudian berusaha untuk membuka celanaku tapi aku kembali menahan Hanna supaya dia tidak membukanya ….. kemudian aku berusaha untuk berdiri …. Tapi malah membuka mempermudah hanna membuka celanaku terlihatlah aku menggunakan celana dalam terlihat sekali tonjolan besar di celana dalamku yang membuat Hanna semakin ganas … mendekatiku..dan mendorongku kebawah … kemudian Hanna mulai menaiki tubuhku terlihat payudara Hanna yang sangat besar menggantung bebas … kemudian Hanna mulai membuka baju dan Bhnya yang berwarna putih kemudian mengarahkan payudaranya kearah wajahku …. dan menggesekan ke wajahku kemudian Hanna berkata . “ Buka mulutmu “ ketika aku ingin menjawab Han jangan hann hmmpphhhh … payudaranya segera dimasukan ke mulutku lidahku yang bersusaha untuk ngomong malah menggesek payudara hanna yang sangat besar hingga hanna pun melenguh ….. kemudian hanna mulai mengarahkan tanganku ke selangkangan miliknya dan berusaha membuka celana miliknya terasa sekali basah di celana dalamnya … terasa seperti cairan hangat ….. tangan hanna pun berasaha memajukan dan memundurkan tanganku yang berada di selangkangannya sambil melenguh lenguh “ ahhhhh” “ahhhhh” “ahhhh” terasa erangan Hanna sempat aku merasa terhanyut dalam nafsu bersama Hanna tapi pikiranku kembali tersadar ketika Hanna mulai melenguh panjang dan terlihat bokongnya yang sexy terlihat naik “aaaaaahhhhhhh” kemudian terlihat hanna terkulai lemas di atasku kemudian tertidur lemas …. Akan tetapi badannya tetap panas … aku yang kembali tersadar segera bangun dan membawa Hanna ke dalam kamar ku dan ku baringkan di kasur aku sebeneranya sangat bernafsu melihat tubuh Hanna yang sangat sexy akan tetapi aku masih teringat kalau Hanna adalah temanku … aku tak mau menghancurkan hubungan pertemananku dengan Hanna …. Akhirnya aku menutup pintu kamarku dan berusaha tidur di ruang tengah sebenarnya ada kamar lain yang bisa aku pakai tapi aku tidak mau memakainya

Link Terpercaya sebagai berikut : Bandar Togel, Bandar Bola , Agen SBOBET, Bandar Casino Indonesia, Slot Terpercaya, Bandar Slot Online

Silahkan di Add Contact Kami ya Bosku

WHATSAPP : +62822-7690-5650
TELEGRAM : +6282110686901
LINE : 82116524506
TWITTER : @tarosl0t

Terima Kasih ^^

Fantasi Ngentot di Kantor

Kisah Taro – Nama panggilanku Sari. Aku berusia 25 tahun dan bekerja di sebuah perusahaan swasta di Surabaya pada posisi yang cukup menyenangkan baik secara status maupun secara ekonomi. Aku seorang blasteran Jawa-Jepang, namun secara fisik, banyak orang mengira aku keturunan Chinese karena warna kulitku putih dan mataku tidak lebar. Rambutku pendek seleher.
Aku tergolong wanita yang kurus dengan tinggi badan 176 cm dan berat 59 kg. Namun aku merasa memiliki bentuk tubuh yang bagus, dengan kaki yang panjang, dan payudara yang tidak besar namun padat dan kencang. Sejak remaja, kehidupan seksualku tergolong cukup ‘bebas’ untuk orang Indonesia. Selama aku cocok dan dia cocok, aku easy going sajalah. Mungkin sikap ini juga yang membuatku belum mendapatkan pasangan ‘resmi’ hingga sekarang, tapi.., peduli amat? aku toh enjoy aja dengan ini semua.

Waktu itu akhir bulan Juni 99. Karena akhir bulan, seperti biasa aku sibuk membaca dan mengevaluasi laporan hasil kerja anak buahku, dan menuliskan laporan untuk atasanku. Karena waktu sudah sangat sempit, aku memutuskan untuk bekerja overtime sampai selesai. Gedung perkantoran tempatku bekerja tergolong pelit, mereka mematikan lampu dan listrik utama setelah lewat pukul enam sore. Karena itu aku menyewa sebuah ruang khusus yang memang disediakan gedung itu untuk orang-orang yang ingin lembur. Ruangan itu kecil sekali, sekitar 3×3 meter, tidak berjendela, sehingga terkesan seperti dikurung dalam sebuah kotak korek api, dan AC-nya tidak begitu dingin. Namun karena tuntutan karier, ya sudahlah, aku langsung menginput data ke dalam notebook untuk diemailkan pada kantor pusat. Tak terasa, aku sudah bekerja hingga pukul delapan malam.

Karena AC yang kurang bagus, aku merasa kegerahan dan haus. Aku ingat, di luar bilik kecil ini, di dekat lift, ada sebuah dispenser air minum, aku segera berdiri dan keluar dari ruang itu untuk mengambil air minum. Ketika aku membuka pintu, aku melihat seorang pria sedang mengambil air di dispenser itu. Nah, aku lega bahwa ternyata dispenser itu bekerja. Aku segera menghampiri dispenser itu, mengambil gelas, dan menuangkan air ke gelasku. Pria yang sedang minum tadi tersenyum menyapaku, aku tersenyum balik, sekedar ramah tamah basa-basi. Pria itu berbadan besar, tingginya sekitar 180-an lebih tinggi dariku yang tergolong jangkung. Ia tidak terlalu kurus atau gemuk, meskipun tidak juga berbentuk seperti binaragawan. Tubuhnya terbungkus rapi oleh kemeja Kenzo warna hijau muda dan di lehernya terikat dasi bercorak ramai khas Gianni Versace. Wajahnya pun biasa saja, tampang orang pengejar karir di usia pertengahan duapuluhan.

“Sedang lembur juga, Mbak?”, Tanyanya mencoba mencairkan suasana sepi.
“Iya, biasa, Mas, akhir bulan. Pas hari Jumat lagi.”
“Oh, pasti lagi nyelesaikan progress report yah?
“Iya, untung udah selesai barusan.”
“Wah, baguslah. Eh, omong-omong, Mbak kantornya di lantai berapa?”.
“Di lantai sebelas, di PT (perusahanku). Kalau Mas?”.
“Saya di lantai delapan, di PT (perusahaannya).””Oh, wajarlah kalau kita nggak pernah ketemu”.
“Haha, iya, rupanya ada gunanya juga lembur. Kita bisa saling kenal.” Pria itu berkesan begitu sopan dan ramah, matanya sedari tadi memandang hanya ke mataku, tidak ke arah kemejaku yang dua kancing atasnya terbuka, sehingga nampak putihnya kulit dadaku mengintip keluar.
“Oh iya, kita belum kenalan, Namaku Ditto.” Katanya sambil mengulurkan tangannya mengajak berjabatan tangan.
“Aku Sari.” Jawabku sambil tersenyum semanis yang aku bisa.
“Sari pulang nanti naik apa?”.
“Oh, aku bawa mobil sendiri. Kalau kamu?”.
“Aku naik mobil juga.., Eh, Sari keberatan nggak kalau kita makan malam bareng setelah ini?”.
Wah, orang ini ‘direct’ juga yah? pikirku kegirangan.
“Boleh aja, apa Ditto nggak ada yang nungguin di rumah?”.
“Ah, belum kok.” Jawabnya sambil mengerdipkan mata kiri dan tersenyum manis.
“OK, aku akan beres-beres dulu yah!”, Kataku sambil melangkah balik ke bilikku.

Aku segera mengemasi notebook dan kertas-kertas kerjaku secara terburu-buru. Ada yang aneh di pikiranku. Aku merasakan ada gairah yang mendorongku untuk berhubungan lebih intim dengan Ditto. Padahal orangnya biasa saja, kulitnya rada gelap, rambutnya cepak, wajahnya biasa saja meski ukuran tubuhnya memang cukup besar untuk ukuran orang sini. Tapi cara dia bicara, cara dia tersenyum, cara dia memandang mataku, benar-benar hangat, namun tidak nakal atau kurang ajar. Nyatanya, ia tidak berusaha mencuri pandang ke arah yang tidak-tidak seperti pria lainnya yang pernah ketemu aku. Hmm.. Kira-kira apakah dia ada keinginan untuk bercumbu denganku atau tidak yaa?
Selagi aku asyik mengkhayalkannya, terdengar ketukan di pintu.
“Masuk!” Kataku sambil berharap bahwa itu adalah Ditto.

Ternyata benar, Ditto berdiri di pintu itu sambil menenteng tas notebook di tangan kanannya. Dasinya telah dilepas, dan kancing bajunya terbuka yang di atasnya, sehingga nampak rambut-rambut halus di situ.
“Gimana, udah selesai?”, Tanyanya.
“Iya, udah, tapi sewa overtime nya sampai jam sepuluh nih, jadi masih rugi kalau aku tinggalkan sekarang!” Aku mencoba mengajak bercanda.
“Haha, pelit juga kamu, Sar! Boleh aku masuk?”.
“Silakan aja, asalkan kamu nggak keburu pulang”.
“Ah, nggak kok, ini kan Jumat, biasanya juga pulang telat”.
“Biasanya kemana aja kalau Jumat malam?”.
“Paling-paling pergi sama teman-teman main badminton atau basket”.
“Oh, seru dong? Apa sekarang nggak ditungguin teman-temannya?”.
“Ah, mendingan juga di sini nemenin Reni. Sekali-kali boleh kan ganti suasana?”Kami kembali tertawa-tawa.

Ia duduk di meja kerja, sementara aku duduk di kursi kerjaku yang tadi.
“Wah, panas sekali di sini.., AC-nya kurang bagus yah?” Katanya sambil menggulung lengan bajunya ke atas, dan membuka satu lagi kancing baju di dadanya. Aku menahan diri untuk tidak melihat ke arah rambut-rambut di dadanya.
“Sar, kamu nggak panas pakai blazer di ruang kaya gini?” Tanyanya dengan nada yang terkesan wajar, meski mungkin saja tujuannya nakal.
“Well, sebenarnya iya sih.., boleh nggak aku copot blazernya?”
“Hahaha, kok pakai minta izin segala sih? Memangnya aku Papa mertua kamu?”.

Humornya membuatku tertawa geli, tapi juga sekaligus membuatku ingin berbuat lebih jauh dengannya. Maka aku berdiri dari kursi, dan melepaskan blazerku dengan gaya yang aku buat-buat agar nampak seksi. Aku menunggu apa reaksi dia kalau dia melihat bahwa ternyata kemeja yang aku kenakan ini tidak berlengan, sehingga kehalusan bahuku bebas dilihatnya.
“Wah, ternyata nggak ada lengannya toh?, Bisa-bisa nanti orang hanya menempelkan selembar kain saja di bawah blazer”. Candanya mengomentari.
“Sialan, aku kira kamu akan bilang aku seksi, Dit!”, Jawabku menggoda.
“Hah? wah, kalau itu sih.., apa kamu masih kurang yakin? sampai-sampai aku perlu meyakinkan diri kamu lagi?”
“Hihihi, ada-ada saja. Tapi thanks lho!”, Kataku sambil mengerdipkan mata.

Lalu dengan gaya yang kocak ia menceritakan bahwa seorang pialang saham ulung akan lebih merasa tersanjung bila dipuji atas kepandaiannya memasak daripada atas kepiawaiannya menganalisis saham. Wow, aku jadi merasa tersanjung juga karena itu berarti dia mengakui keindahanku.
Tiba-tiba dia berkata lagi, “Kamu nggak minta dipijitin sekalian, Sar? Kan kalau di film-film semi, adegan cewe buka blazer dilanjut dengan adegan pijit itu trus berlanjut dengan adegan yang biasanya disensor?”.

Ya ampun.., caranya begitu jantan sekali dan sama sekali nggak kurang ajar.., Aku jadi luluh juga dibuatnya, dan aku jadi rela untuk menyerahkan tubuhku padanya.., meski sebenarnya akulah yang menginginkannya.
Aku segera menjawab, “Terserah deh, tapi nggak usah disensor juga nggak apa-apa kok”.
“OK deh, itu berarti adegan yang disensor itu bisa aja dilakukan nanti?”Katanya, sambil berdiri di belakang kursiku dan mulai memijit bahuku.

Kami terdiam sejenak, ia memijit bahuku lewat kemejaku. Rasanya mantap juga, tapi tali bra yang kukenakan terasa menyakitkan sedikit. Dan dia bukannya tak tahu itu, ia menyingkapkan kemeja tanpa lenganku ke bawah, sehingga kini pundakku terpampang di hadapannya.
“Huh, tali ini menggangguku memamerkan keahlianku memijit!” Katanya sambil menyingkirkan tali bra ku ke samping, aku jadi merasa begitu seksi, ditelanjangi perlahan-lahan seperti ini membuat pikiranku jadi aneh-aneh.
“mm.., nikmat sekali Ditt..”, Kataku sambil menikmati pijitannya yang memang nikmat dan membuatku menggeliat-geliat sedikit.

Tangannya dengan mantap memijiti pundak dan leherku, membuatku merasa begitu rileks, dan terus terang saja.., terangsang. Tiap kali jemarinya yang hangat itu menyentuhku, rasanya begitu nikmat hingga aku mengerang keenakan.
“mm.., mm.., aduuh, enaknyaa.., boleh juga tangan kamu, Dit!”
“Eh, rintihannya jangan dibuat-buat gitu dong! Nanti aku jadi ingin mijit bagian yang lain!”. Ia membuatku jadi makin terangsang dengan pilihan katanya yang selalu di luar perkiraanku.
“Berarti kalau aku merintih-rintih yang dibuat-buat, kamu pijit bagian yang lain yah?”
“OK! Setuju!” Candanya dengan nada seperti orang sedang rapat kampung. “Aahh.. mmhh.., Ohh..” Rintihku aku buat-buat sambil bercanda.

Tiba-tiba tangannya langsung turun meremas kedua payudaraku yang masih terbungkus bra itu. Tangannya diam di situ, dan dia bilang, “Tuh kan? apa aku bilang? kalau kamu buat-buat gitu, tanganku jadi memijit bagian yang lain!” Katanya sambil bercanda.., padahal aku sudah mabuk kepayang dan ingin tangannya segera meremas kedua payudaraku.
“Udahlah Dit.., sekarang kita mulai aja deh”, Kataku dengan nada serius.
“Baiklah, Saya juga ingin melakukannya sejak tadi, kalau kamu yang minta oke lah!”, Katanya.

Ia pun langsung menurunkan bra-ku ke bawah, hingga kedua susuku kini terbuka lebar. Ia memutar kursiku hingga kami kini berhadapan. Ia berlutut di depanku, matanya menatap mataku yang telah sayu terlanda birahi. Aku menggerakkan tanganku untuk melepas kacamata minusku, namun ia menghalanginya.
“Nggak apa-apa, Sar.., Aku senang melihat kamu dengan kaca mata itu.., seksi sekali!” Katanya sambil mengedipkan mata kiri.

Tanpa banyak kata, ia lalu memajukan kepalanya dan mengulum bibirku, aku terpejam ketika merasakan lidahnya menerobos mulutku. Aku agak terkejut ketika ia melepaskan bibirnya dari bibirku. Belum sempat aku membuka mata, aku sudah merasakan jilatan lidahnya membasahi leherku yang jenjang, merambat menyusuri bahuku.., hangat sekali rasanya.
“Nngg..”, Aku mulai merintih pelan sambil menengadahkan kepalaku. Sementara lidahnya melingkar-lingkar mengolesi leherku, turun ke belahan dadaku.., menari-nari di situ.., uhh.., aku semakin tak karuan rasanya.
“Augh, cium yang aku mesra..!” Aku meracau tak karuan.
“Wah.., ketahuan nih, udah pengen yaa?”, Godanya nakal. Aku sudah kesetanan, segera kudekap kepalanya dan kutarik mendekati dadaku, dan kubusungkan kedua dadaku agar ia segera mengulum puting susuku. Dia malah berkata lagi, “Iya, iya aku tahu maksudnya kok.., sslurp”.
“Uhgkk”, Mulutnya menangkap puting susuku yang kanan, lidahnya menjilat-jilat lembut, aduuh.., rasanya gelii dan nikmaat sekali.., aku menggelinjang-gelinjang menahan geli yang luar biasa, lidahnya seperti melingkar-lingkari puting susuku dengan cepat namun lembut. Begitu gelinya hingga punggungku terlepas dari sandaran kursi dan melengkung seperti busur panah.

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

Kini lidahnya berpindah ke puting susuku yang kiri, mengait-ngaitnya.., Aduuhh aku semakin lupa daratan, Aku nggak tahu kenapa, tapi jilatan Ditto rasanya begitu berbeda, benar-benar membuatku seperti melayang-layang kegelian, rasanya seluruh badanku kehilangan energi.., lemas sekali, tapi terasa nikmaat sekali. Puting susuku yang kanan kini dipilin-pilinnya.

Uhhff.., Kedua puting susuku yang sensitif ini menjadi bulan-bulanan mulut rakus Ditto, aku merintih dan mengerang sebisaku, keringatku mulai menetes, rasanya sulit sekali untuk bernafas teratur, tiap kali menarik nafas selalu terhenti oleh rasa geli yang menyengat puting susuku.
Tiba-tiba ia berhenti. “Sar, naik ke meja dong?”, Katanya sambil mendirikan tubuhku. Karena sudah terangsang tak karuan, aku menurut saja ketika ia menelentangkan tubuhku di meja kantor, kemejaku telah terbuka kancingnya, namun ia tidak melepasnya, hanya menyingkirkan ke kiri kanan. Aku sempat tertegun melihat kemeja Ditto masih tampak rapi, hanya celananya saja yang terlihat menonjol karena desakan kejantanannya. Aku tertegun juga ketika melihat kedua pentil susuku terlihat kemerahan, berdenyut denyut dan mencuat tinggi sekali. Aku segera kembali terpejam ketika mulut rakusnya kembali menyerang kedua susuku. Puting-putingku dijilat, dihisap, digigit, dan aku tak tahu diapakan lagi.., rasanya luar biasa geli dan nikmat. Aku hanya bisa telentang di meja itu sambil terengah-engah dan menggelinjang menahan serbuan birahi.
“Ahhkk.., sshh.., mmh..”, Aku mendesah dan meracau tak karuan. Sementara tangan kananku mulai gatal dan menyusup kebalik rok mini dan celana dalamku, menggosok-gosok bibir kelaminku yang rupanya telah lembab dan basah sekali dari tadi.

Kini Ditto memilin-milin kedua puting susuku dengan jari-jarinya, dan lidahnya menyusuri perutku yang langsing, menjilati pusarku. Lidahnya mendarat di tempat-tempat tak terduga yang memberiku sensasi yang luar biasa selain pilinan jarinya pada puting susuku. Paha bagian dalamku tak luput dari jilatan-jilatannya yang mesra dan buas. Disingkapkannya rok miniku ke atas, lalu jemarinya kembali ke puting susuku seolah tak membiarkan mereka istirahat. Digigitnya karet celana dalamku, secara refleks aku merapatkan kaki dan mengangkat punggungku agar ia mudah melepaskannya. Aku tak tahu diapakan, tapi celana dalamku segera lepas. Secara sukarela aku mengangkangkan kedua tungkaiku lebar-lebar agar ia bisa memandangi kewanitaanku yang telah membanjir karena ulahnya.

Ditto melepaskan kedua putingku, lalu menekan pahaku keluar, agar ia lebih bebas lagi memandangi kewanitaanku. Aku hanya terengah-engah memandangi langit-langit dalam keadaan terangsang sekali. Akhirnya aku mampu menarik nafas panjang, karena kedua putingku tak lagi menerima sengatan birahi darinya. Tapi tiba-tiba kurasakan hawa dingin di kewanitaanku, ia meniup-niupnya, memberiku rasa geli yang aneh.., membuatku semakin tak tahan lagi, ingin ia segera menancapkan kejantanannya ke tubuhku.
“Ohh.., cepatlahh Dittoo.., ayo.., kamu hebat.. deh!”.
“Sar.., badan kamu indah sekali.., luar biasa.., cantik sekali”.
“Please, lakukan sesuatu..” Aku merintih memintanya segera menyelesaikannya.”Ahhgg..”, Aku menjerit dan menggelinjang hebat ketika lidahnya tiba-tiba menyayat clitorisku dengan cepat dan tajam. Lalu kewanitaanku seperti diselimuti oleh sesuatu yang basah, panas, dan lunak, terhisap-hisap, dan clitorisku tersayat-sayat oleh sesuatu.

Karuan saja aku makin tak tahan, menggeliat-geliat tak karuan, punggungku terangkat-angkat dari meja itu, mataku tak mampu kubuka, nafasku kian terasa berat, rasanya gelii sekali.., nikmat tak terkira, “Oohh.., Dittoo.., uuhh.., enaak sekalii.., sshh.., kamu apain akuu.., aduuhh”.
Rintihanku kian tak terkendali, aku segera memlintir-mlintir kedua puting susuku untuk menambah kenikmatan, meremas kedua susuku yang kenyal, sementara Ditto tak henti mengirimkan kehangatan birahi lewat bibir kewanitaanku. Jilatan dan hisapan mulut Ditto kian buas menerpa kewanitaanku. Apalagi ketika jarinya ditusukkannya ke dalam liang kewanitaanku, dan menari-nari di dalamnya.., Aduuh.., benar-benar tak terperi nikmatnya.

Tusukan jari Ditto menyentuh tempat yang tepat.., berkali-kali.., Aduhh.., terasa seluruh energiku seperti terhisap ke tempat itu.., terkumpul di situ.., lalu meledak.
“Aahhgg Dittoo.., uhh..”, Aku segera mencapai klimaks. Orgasme yang luar biasa sekali.., merenggut sebagian kesadaranku.., hingga kini aku terkulai lemas. Aku mencoba mengatur nafas.., tapi sia-sia.., kenikmatan ini benar-benar membuatku terbang melayang. Aku terpejam, merasakan nikmatnya diriku terombang-ambing ke alam tak sadar.., menggumam.
“mmhh.., Ditto.., nikmat sekali.., hh”.
“Sari, mau istirahat dulu?”.
“Ngghh.., nggak.., langsung aja, goyang yang cepat! sekarang!”, Aku tak mampu mengontrol pilihan kataku lagi, birahiku telah menguasai diriku.
“Well, baik kalau begitu..”, Itu kata terakhir yang kudengar dari Ditto, lalu sambil hanya dapat memandangi langit-langit aku merasa pahaku dikangkangkan, tiba-tiba.., sspp.., Kejantanannya mengisi tiap rongga di liang kewanitaanku ini.
“Aduuhh.., Ohh.., terusin sayangghh.., deeper..”, Aku merintih tak karuan ketika ia mulai menggerakkan tubuhnya. Ia berdiri sementara aku telentang di meja, jelas ia sangat leluasa menggerakkan tubuhnya, kejantanannya terasa menyodok dan menggerus-gerus seluruh bagian dalam kewanitaanku dengan buas dan garangnya.

Aku tak mampu bergerak membalas karena masih lemas oleh orgasme yang pertama tadi.., namun persetubuhan ini rasanya lebih hebat lagi.., rasa-rasanya seluruh tubuhnya memasuki liang kewanitaanku, aku hanya memejamkan mata, menggeliat, merintih. “Uhh..”. Sodokan-sodokan kejantanannya terasa kian dalam menerobos dasar kewanitaanku telapak-telapak tangannya yang kasar tak henti meremas dan memegang kedua susuku.

Beberapa menit kemudian, Ditto tiba-tiba menarik kejantanannya dari kewanitaanku, lalu dengan begitu cepat membalikkan tubuhku hingga kini badanku tengkurap di meja, namum kakiku menjuntai ke lantai, puting susuku terasa geli merasakan dinginnya meja kantor itu, aku hanya terengah.

Ditto menikamkan kejantanannya lagi ke lubang kewanitaanku dari belakang.., “Uffhh..”, sensasi yang berbeda lagi.., ia mengocok tubuhku keras sekali hingga meja itu bergoyang-goyang, saat itu juga, aku merasakan klimaks menyambar tubuhku.., kewanitaanku serasa mengejang, menggigit kejantanan Ditto, kedua tanganku mencengkeram ujung meja kuat-kuat, tubuhku menegang, dan aku merasakan adanya gelombang kenikmatan yang menyapu jiwaku, merenggut tenagaku, aku menjerit tertahan “Ahkk!”. Lalu aku merasakan nikmat yang luar biasa dan tubuhku serasa lemas sekali.
“Aduuh.., Ditt.., Enakk sekali.., hh”.
“Tahan sebentar, ya Sari.., bisa kan?”, Jawabnya sambil mempercepat gerakannya.
“Ahhkk.., sakit.., pelan-pelan dongg..”, Kewanitaanku terasa ngilu.
“Sebentar saja yang.., sebentaar lagii”.
“Ohh.., Uhhg.., Ngg..”, Aku mengerang-erang menahan ngilu, namun rasa sakit itu tak bertahan lama ketika tiba-tiba kehangatan kembali mengalir lewat kewanitaanku. Aku serasa melambung lagi oleh orgasme yang ketiga, ketika sperma Ditto menyembur menghangatkan sudut-sudut liang kewanitaanku. Kali ini, kenikmatan itu mengantarkanku ke alam tak sadar untuk beberapa saat.

Cukup lama aku tertelungkup di meja itu, terengah-engah, dibanjiri keringat, lemas sekali seperti setengah pingsan. Yang dapat kurasakan hanya rasa nikmat dan kepuasan tiada tara, aku sempat melihat Ditto melemparkan tubuhnya ke kursi kerja, lalu memejamkan matanya.

Beberapa saat kemudian, aku tersadar. Dengan sisa tenagaku aku mencoba berdiri dan merapikan kemejaku yang telah kusut tak karuan karena habis bersetubuh tanpa melepaskan pakaian. Tak kukenakan kembali celana dalamku karena telah sedikit basah oleh cairan kenikmatanku ketika foreplay tadi.

Kukenakan kembali blazerku, kulihat Ditto sedang berdiri bersandar di pintu tanpa ada kusut sedikitpun di kemejanya, namun wajahnya tampak berseri-seri.
“Sari, udah jam sepuluh seperempat!”.
“Iya, sudah waktunya pulang nih”.
“Nah, dengan begini kamu nggak rugi kan?”.
“Apanya yang nggak rugi?”.
“Kan bayar sewa ruang overtimenya sampai jam sepuluh!?”.

Kami tertawa-tawa lagi. Lalu berjalan menuju tempat parkir mobil kami di lantai lima. Di lift, sebenarnya ingin juga sekedar berpelukan atau berciuman, tapi sayang sekali satpam gedung ikut berada di lift, senyam senyum memandangi wajah-wajah kami yang kusut meski berseri-seri. Semenjak itu, aku masih beberapa kali lagi melakukannya dengan Ditto, sampai ia dipindah tugaskan menjadi kepala pemasaran di daerah lain. Dan aku?

Well.., Ia memang luar biasa, tapi availability ialah segalanya, bukan? Aku kembali mengejar karier, sambil bertualang dari satu pelukan ke pelukan lain para pria (dan kadang-kadang wanita) yang aku taklukkan dengan tubuhku.

Owwww….yesss…nooo….ahhhhh…cukup sekian Cerita Sex Dewasa Kerja Lembur kiriman dari sari. Thank ceritanya

Link Terpercaya sebagai berikut : Bandar Togel , Agen Sbobet , Slot Terpercaya

Silahkan di Add Contact Kami ya Bosku

WHATSAPP : +62822-7690-5650
TELEGRAM : +6282110686901
LINE : 82116524506
TWITTER : @tarosl0t

Terima Kasih ^^

Kisah Taro – Lisa si Pacar Binal

Kisah Taro – Lisa si Pacar Binal – Namaku Deny usiaku 18 th saat ini, perawakan ku normal saja tidak ada yang istimewa dariku atau kebanyakan orang biasa menyebutku sebagai nerd walaupun begitu aku memiliki seorang pacar namanya Lisa dia sangat cantik, usianya sama denganku. Kami sudah pacarana selama 6 bln dan dia tinggal bersamaku. Orang tuanya sangat membebaskannya.

oh ya ngomong-ngomong saat ini kita sedang mengadakan party perayaan rumah baru kita, ya sebenarnya ini rumah pertamaku dari hasil kerja kerasku, cukup hebat bukan? Anak SMA membeli sebuah rumah. Aku memiliki pekerjaan sebagai web development, digital designer, app developer, ya bisa dibilang aku sangat ahli dibidang IT. Ok balik ke party.

Saat ini kami sedang minum-minum bersama aku, pacarku dan 3 kawanku, Bobo, Rio, dan Beni. Mereka ber 3 adalah teman dekat dari pacarku dan kini menjadi temanku juga.

“Den bir nya habis nih, beli lagi den”

dia yang menyuruhku untuk membeli bir adalah Beni, dia memiliki perawakan yang sangat besar dariku atau bisa dibilang dia seperti seorang laki-laki maskulin yang berotot, umurnya 20 th. Dia pernah tidak naik kelas sebanyak 2x.

“eh, masih kurang ya, aku pikir cukup, hehe”

“mana cukup 2 botol, kita aja ber 5 apalagi lu kan ga minum, beli lagi muh”

“beli lagi 4 aja den, kamu masih ada uang kan? Kalo masih tolong beliin ya”

Dia pacarku, serpti yang aku duga dia sangatlah cantik, memiliki rambut Panjang yang serta kulit yang putih seperti keturuna eropa dengan pakean mini skirt dan kaos putih polosnya. Aku sama sekali tidak bisa menolak permintaanya, tapi lihatlah aku hanyalah laki-laki biasa yang memiliki wanita cantik sepertinya

“masih kok say, ya udah aku pergi keluar dulu ya”

“iya hati-hati dijalan, ga usah terlalu buru-buru, hihi”

Aku tidak tau apa maksunya itu, hanya saja aku tidak enak meninggalkan pacarku terlalu lama bersama teman-temannya, bukan maksudku curiga hanya saja… gimanaya… sulit rasanya menjelaskan.
aku pun keluar dari rumah dan.

‘ah sial! aku lupa dompetku’

Akupun kembali ke rumah.

Saat aku membuka pintu rumah aku melihat pacarku sedang memeluk leher Beni, aku tidak lihat secara pasti apa yang terjadi karena tubuh beni yang besar menghalangi pandanganku belum lagi si Rio yang tampaknya berdiri dibelakang pacarku, tidak terlalu jelas tapi dia terlihat seperti memeluk pacarku entahlah posisi pergelangan tangannya terlihat sedikit diatas, dan si Bobo, dia terlihat lebih jelas karena dia ada di samping, tangannya sangat jelas memainkan penisnya dari luar celana jeans nya sedangkan satu lengannya seperti… ahh …

“eh! Sayang kok balik” sapa pacarku dari balik badan Beni

tampkanya pacarku sedikit terkejut dengan kedatangan ku, dia sudah melepas pelukan dileher Beni, dan yang lainnya juga berhenti.

“eh.. apa ya tadi, aku lupa-“

‘sial! kok aku jadi gugup gini’ batinku

“-oh iya aku lupa bawa dompet, jadi..aku ambil dulu”
“iya.. silahkan”

‘kok situasinya jadi canggung gini’
akupun pergi kekamarku dan mengambil dompetku, aku langsung pergi mengarah pintu keluar, entah kenpa hatiku sangat berat.
sebelum aku keluar aku dicegat oleh pacarku

“ayang..” pacarku datang menghampiriku
“ada apa say?”

“ehmm…-“ dia menatap mataku dengan imutnya”-hihi, ga apa-apa, lain kali jangan sampe lupa lagi ya”
“eh, iya”

“ya udah hati-hati ya”
aku pun hanya mengangguk dan meninggalkan rumah.

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021


Sementara itu dirumahnya Deny

‘buset hapir aja ketahuan-’ batinku
‘-untung badannya Beni besar, padahal lagi asik-asiknya tadi’

akupun melihat keluar jendela untuk memastikan kalo Deny sudah benar benar pergi. Ga ada siapa-siapa kayaknya udah pergi.

akupun berjalan mendekati 3 pria buas yang sudah siap tempur ini.

“hihi, yuk lanjut lagi”
“Lis, ngapain berhenti tadi, harusnya lanjut aja lu nyium gw” jawab Beni yang lagi duduk di atas sofa

“ish.. kasian tau dia”
“bilang aja lu takut ketahuan”
“ga apa Ben, kan kita bisa manfaatin tu bocah” jawab Rio
“bener juga lu ya, lumayan tajir juga tu bocah”
“ish kalian ini” jawabku pura-pura kesal
“Lisa cium dong” serobot Bobo sambil memainkan payudaraku dan menciumku dengan buas

aku menerima perlakuannya dengan senang hati

“woe kudanil main serobot aja lu, lis jongkok terus jalan kearah gw”
“eh enak aja emang gw anjing apa”
“memek lu mau disodok ga?”
“mau-mau”

Ya seperti inilah tingkah laku mereka, walaupun begitu aku dan mereka sudah berteman semnjak sd dan aku justru suka dengan kelakuan mereka.

Akupun mengikuti perintah Beni. Aku melai berjongkok dan berjalan mendekati Beni, tanpa di aba-aba aku buka resleting celananya dan aku keluarkan kontol beni dari dalam boxernya. Aku jilat bagian bawahnya agar lebih basah dan mencium unjungnya, lalu aku beri air ludah dan mulai ku kocok dengan tangaku. Kudekatkan hidungku ke kontol Beni.

‘ahh… aromanya enak banget’

ukuran penis Beni bisa dibilang 7x lebih besar dari punya pacarku, panjangnya kira-kira 30 cm dan bukan hanya Panjang tapi juga sangat besar bahkan saat dipegang hanya jari tengahku yang menyentuh ibu jari.

Aku mulai jilat bagian atas dan mulai kumasukan kedalam mulutku. Aku memainkan kontol Beni di dalam mulutku.

sedangkan aku bisa merasakan ada yang memainkan memek ku dengan jari-jarinya tak luput juga dengan payudaraku. aku tidak tau siapa yang melakukan apa, yang sudah pasti Ria atau Bobo.

“stop dulu” tampaknya Beni mengangkat kepalaku, saat sedang diangkat terdengar suara “plop” dari mulutku.

“ahh..”

“buka baju sama branya dulu”

akupun menuruti printah Beni dan membuka keduanya sedangkan beni membuka celana Jeansnya.

Tanpa kusadari ternyata Bobo dan Rio sudah telanjang dan hanya menggunakan boxer mereka.

“Lis buka celana dalamnya” printah dari Rio

Aku pun membuka celana dalamku.

“roknya juga?”
“ga usah, biarin aja, biar kelihatan sexy”
“hihi, kalo gitu tolong dicolok dong” sambil memegang pantatku dan ku buka lebar lebar dengan kedua tanganku.

“fuh, mantap banget ni lonte”
“hihi..”

Rio pun menyolok-nyolok memek ku, bias aku rasakan jari-jemari Rio bermain di dalam memekku rasanya nikmat sekali “ahh..ehmmm”. Rio mulai mendekatkan wajahnya ke pantatku, lalu dia menjilat lubang pantatku dan sesekali dia menyolok lubang pantatku dengan lidahnya. Rasanya agak geli-geli enak.

“ahh..ehmm.. boo, mainini payudaraku dong” akupun meminta Bobo memainkan payudaraku, rasanya aku ingin digrepe oleh banyak orang.

Diremas remasnya payaudaraku dan digigitnya pentilku,

‘ahh nikmat banget’

“woe cukup, giliran gw sekarang”

Aku ditarik oleh Beni dan duduk diatasnya dengan membelakanginya. Seperti sebuah kail, kontolnya ada didepan memek ku menjulang tinggi seperti Menara pisa. Aku lalu memegang ujung kontolnya dengan kedua tanganku, aku mengelusnya secara perlahan lalu aku beri air liur agar makin licin. Lalu aku menggesek-gesekan batang kontolnya di bibir memekku.

“ahh…. Ehmm.. huh..” suaraku yang sudah tidak tahan pngin di entot

Aku pun sedikit lebih berdiri agar bias memainkan ujung kontolnya di bibir memekku, mengeseknya, dan terkadang memasukan ujungnya dan mengeluarkannya kembali. Dan bless sekarang semuanya sudah masuk didalam. Rasanya seperti penuh, hamper taka da ruang yang tersisa di dalam memekku. Aku lalu bertumpu kepada kedual lututku dan mulai menggenjot.

plok plok plok begitulah suara benturan pantatku dengan pahanya.

“ahh… enak banget Ben”
“enakan mana sama punya cowoklu?”
“ahh..ehmm.***h usah bahas diah…dia ga ada apa-apanya”
“hahah… dasar cewek binal, demen banget lu ya di entot orang lain”
“kanh..ahh..kahlian yangh ngajarin”

plok plok plok

Beberapa menitpun berlalu.

“ahh…akuh mau keluar” aku mulai memeprcepat genjotannya. Beni juga membantuku dengan menggunakan kedua tangannya yang besar buat menggerakan pinggulku.

“ah terus Lis”

PLOK PLOK PLO suara makin keras saja

Aku mempercepat genjotanku dan bless, aku bisa merasakan cairan kewanitaannu keluar dan membasahi pantatku. Aku masih belum melepaskan kontolnya Beni, lagian dia belum keluar.

“hah…hahh..hah..” desahanku
“woe belum selesai” Rio datang mendekatiku
“yang bilang selesai siapa..huh…khan lanjut lagi..hihi”

Mulutku langsung disoror oleh Rio dan kami berciuman sangat ganas, bisa aku rasakan air liurku yang bercampur dengan air liurnya keluar dari pingirian bibirku. Setelah selesai berciuman, dia mengeluarkan kontolnya dari dalam boxer. Ukurannya juga tak kalah besar dengan punya Beni.

Sebelum aku mulai aku cium dulu ujungnya lalu aku cium baunya.

‘ahh.. baunya bikin nagih lagi hihi…’

“woe gw belum crot nih” protes Beni
“hihi.. kan tinggal di genjot aja dari belakang Ben, lagian punyamukan udah didalem”
“ganti posisi dulu” ajak Beni

Beni mulai berdiri sambal mengangkat pinggulku, penisnya masih menancap di memekku. Kini aku berdiri sambil nungging. Beni langsung mulai mengenjot memekku dari belakang plok plok plok suara benturan pantantku dengan pahanya membuatku makin bernafsu. Bobo yang sedari tadi hanya menonton saja aku panggil untuk mendekatiku, aku keluarkan kontolnya dari dalam boxer, kontolnya yang besar dan gemuk berwarna agak gelap kecoklanan aku kocok pake tangan kiriku dan dia juga memainkan payuradarku dengan tangannya.

Sedangkan Rio mendekatkan kontolnya ke wajahku

“Sedot lis”

Cukup sulit untuk berkonsentrasi karena aku lagi ngocokin kontolnya Bobo, akhirnya aku hanya melakukan dengan lembut.

“enak dan lembut banget lis” puji rio
“Mmmm” aku tidak bisa bicara dengan jelas

Lalu Kepalaku di pegang dengan kedua tangannya, tampaknya aku tau ini, aku melepas kocokan Bobo dan berpegangan pada paha Rio

Mulutku disodok dengan kontolnya yang besar dan Panjang, bisa aku rasakan kontolnya sampai krongkonganku. Digenjotnya mulutku dengan ganasnya.

Bandar Togel, Bandar Bola , Agen SBOBET, Bandar Casino Indonesia, Slot Terpercaya, Bandar Slot Online

gryok gryok gryok suara paduan ari liurku yang ada didalam kerongkonganku yang di obok-obok oleh Rio

‘ahhh gila, aku udah ga tahan’

Mememku juga rasanya enak banget. Kontolnya Beni yang besar dan Panjang terus ngebol-bol memek akuh…

‘ahhh aku mau keluar lagi..’

“ah gw udah mau keluar nih”
“gw juga nih ben”
“eh.. gw belum”
“Lu entaran aja bo”

Beni dan Rio menggerakn pinggul mereka dengan cepat.

plok plok plok, gryok gryok gryok suaranya perbadu satu sama lain

“ahh gw keluar nih”
“gw juga”

‘ahh gw juga’ batinku

Kepalaku dipaksa untuk menelan semua kontolnya Rio lebih dalam hingga hidungku menyentuh perutnya, samahalnya dengan Beni, dia juga memasukan penisnya lebih dalam didalam memeku, hingga membentur rahimku.

Crot crot crot

‘ahhh enakya’

Bisa aku rasakan didalam rahimku penuh dengan spermanya Beni sedangkan dialam krongkonganku penuh dengan spermanya Rio.

Rio menarik keluar penisnya, bisa akurasakan sisa-sisa sperma dari ujung penisnya saat melewati lidahku.

glek glek

“ahh…“

Beni juga menarik kontolnya dari memekku, ketika ditarik tidak ada seperma yang tersisa, tampaknya semuanya masuk kedalam rahimku. Hal yang belum pernah aku lakukan ke pacarku, yaitu crot sampai ke Rahim.

Beni tidak memberikanku istirahat dia langsung memasukan jari-jarinya kedalam memekku, dan mulau mengobok-oboknya

bryok bryok bryok

“ahh…Beni ahh..”
“ayo keluarin sperma gw” Beni semakin ganas mengoboknya, hingga akhirnya aku dibuat pipis olehnya

‘ah sial aku mau pipis’

Beni tidak membiarkan ku pipis, dia tetep mengobok-oboknya, sampai-sampai air kecingku bertebaran dimana-mana. Air kencingku juga bercampur dengan seperma milik Beni. Ketika Beni sudah merasa puas dia berhenti memainkan memekku diakhiri dengan kencing yang deras dari memekku.

“wih kayak air mancur” kata bobo
“buset banjir ini tempat”

Kakiku merasa lemas akupun berpengangan dengan Rio.

“haha biarin”
“ahh…hah…Beniiii! karpetnya basahkan jadinya”
“besok dijemur”
“entar Deny liat gimana?”
“bialng aja si bobo pipis”
“eh enak aja, masak gw pipis di sini” balas Bobo
“ihh ngeselin..ah!”

Beni malah nyolok memek ku lagi

“udah diem lu, juga lu seneng kan!”
“Beniii!kamu ini”

Beni mulai memainkan memekku dan dia juga memplintir klitorisku.

“aw Benii! stop”
“bilang ga, lu senengkan diginin?”
“ah…-“ dia mnyentil klitorisku “-i..iya gw seneng, tapi jangan disini ya”
“ya udah, kita lanjut dikamar lu”
“iyadeh”

walapun terkadang mereka suka memainkanku, tapi aku menikmati prilaku mereka, hihi ..

“gw kapan bos?” Bobo yang dari tadi tidak dapet kesempatan ingin ngewein aku udah ga sabarin nih, hihi
“oh iya kamu belum ya Bo, yaudah yuk ngentot dikamar”
“entar dulu gw belum puas” srobot Beni
“gw juga bo, gw mau crot didalem memeknya” Rio juga ya, hihi aduh aku direbut nih.
“yah terus gw kapan dong?”
“entar juga lu dapet”
“hihi, yaudah bobo tunggu dulu ya aku mau dientot mereka dulu nih, nanti aku kasi kok tenang aja”
“yahh..ya udah deh”
“lu kan bisa dapet mulutnya, gw mau sodok anusnya”

wih, semua lubangku langsung full, aku ecited banget nih

“haha okeh bos”
“ya udah bobo pake mulutku aja dulu, entar aku kasi deh crot didalem memekku”
“yowes”

Sebenarnya aku tidak tau apakah aku punya waktu buat ngentot lagi, aku kahwatir kalo Deny pulang, belum lagi karpet ruang tamu masih basah ada noda spermanya lagi. Yang terjadi biarlah terjadi, entar pikir belakangan, yang penting aku ngentoto dulu.

“main dikamar yuk” ajakku pada mereka
“ya udah yuk lagian sofanya terlalu kecil buat Sandwich”
“kan tadi gw bilang”

Akhirnya kamipun ngentot dikamar, sebenarnya ini kamarku dengan Deny.

Rio sudah tiduran di atas kasaur lalu aku naik di atasnya, aku kocok penisnya sebentar lalu aku gesek-gesekan di luar bibir memekku lalu aku masukin kedalam dengan mudah karena memeku sudah sangat basah. Aku goyangkan pinggulku agar Rio meras enak, lalu aku ditari olehnya dan bibirku dicium olehnya.

Sedangkan Beni sudah siap memsaukan penisnya kedalam anusku. Anusku diberi ludah olehnya lalu digosok-gosok dan dia mencoba memasukan penisnya, penisnya masuk dengan gampang. Itu karena kita bertiga emang sangat sering buat ngentoto, belum lagi semua laki-laki di kelas sudah pernah singgah di mememkku.

“ahh… enak banget Ben-“ mereka berduapun mulai menggenjot memeku dan anusku dengan seirama “-boo penismu sini aku hisap”
“nih hisap”

Akupun menghisap kontolnya Bobo, kontolnya memiliki warna coklat agak gelap hampir seperti coklat batangan, Bobo memilki keturunan orang timur usianya sama denganku. Walaupun begitu kontolnya jauh lebih besar dari pacarku, dan kontol Bobo juga gemuk.

“Lis lihat sini”
“ehmm..ahhh..kahmu rekam?”
“iya, isep lagi”
“ah.. ehmm..kok pake hape kuh?”
“mau aku kirim ke Deny, tenang aja ga full body kok”
“tapikan kontolmu keliatan”
“bilang aja ini coklat batangan”
“hihi, ada-ada aja kamu, yang ada coklat jumbo”

Sambil mengikuti keinginan Bobo, kami melanjutkan kasmaran ini dengan ditutup crot didalam.


Sementara itu Deny sedang berjalan mencari warung yang menjual bir pada malam hari

Cari dimana ya?
Lagian tadi itu apa sih? Ah kayaknya mereka tadi lagi bercanda aja, kan mereka emang dah biasa gitu.

Aku hanya berjalan tanpa arah karena aku sendiri tidak tau harus kemana. Aku berjalan lumayan lama aku lihat ada warung di depan masih buka.

“bu belanja”
“iyaa” suara ibu dagang dari dalam
“jual bir bu?”
“jual dik”
“ya udah beli 4 bu ya”
“tapi ibu ga ada pelastik besar dik”
“ow…boleh bawa sekalian kratnya bu”
“ya boleh, tapi inget beso dikembaliin ya”
“iya bu”

Setelah selesai melakukan transaksi aku pulang dengan susah payah, yah mau bagaimana lagi, badanku tidaklah atletis aku sangat kesulitan membawa krat bir ini pulang.

‘huh.. Tampaknya perjalanan pajang ini’

Di tengah perjalanan hp ku berbunyi.

Aku letakan krat bir itu lalu aku buka hp ku. Ternyata pesan dari pacarku, sebuah video.

Pacarku selalu megirim sesuatu kepadaku ketika kami tidak bersama, terkadang berupa foto, voice, dan seperti sekarang ini, videof.

Aku buka video itu.

emmm…mmm….muchmm suara dalam video

Hem.. Lisa lagi ngapain sih, keliatannya lagi ngemut sesuatu, videonya juga kurang jelas terlalu di zoom ke wajah lisa. Yang di emut juga ketutupan tangan lisa, tapi… Kayaknya itu seperti coklat atau dodol ya.

“emmm… Ah… Hihi” Lisa melepas emutannya
“gimana enak?” kayaknya suaranya Bobo
“iya enak banget, hihi”
“isep lagi, entar lagi mau keluar”
“ngumm… Mmmm…huh…emmm… Muchmmm..”

Entah apa yang aku tonton, yang aku lihat cuma Lisa seperti mengemut dodol itu sangat… Sangat… Terlihat lapar. Tangannya juga ga henti hentinya seperti menggosok dodol itu, buat apa ya? Biar hanget kali.

Durasi videonya cuma 1 menit 50 detik.

Tak beberapa lama, lisa melepas emutannya dan hanya menggosok dodol itu.

‘hmm.. Ujung dodolnya seperti ada benjolan’ batinku

“ah.. Lis keluar nih.. Ahh.. Terima susunya lis”
crot crot crot ehh.. Keluar susu? Dodol jenis apa itu?
“ahh.. Bobo, keluarnya banyak banget.. Ahh..”

Susu kental itu muncrat dengan sangat banyak di wajah Lisa, susu itu juga ngalir ke bibir Lisa. Kedua tangan Lisa mengusap wajahnya dengan perlahan lalu dijilatnya.

‘eh.. Tunggu dulu yang megang dodolnya siapa? Bobo? Bobo yang suapin? Lagian itu dodol apa bukan sih?’

Tak berhenti disana Lisa lalu meraih dodol itu dan dihisapnya.

Dan videopun berakhir.

Apa-apan ini, aku tau kalao pacarku sering kirim yang aneh aneh.. Tapi…
Ah sudah lah aku lanjut bawa pulang bir nya aja.

PING

Huh apalagi.

“tolong sekalian beli cemilan ya” pesan dari Lisa


Setelah selesai berbelanja Deny akhirnya pulang

Akhirnya sampai juga. Aku membeli beberapa cemilan juga, mudah-mudahan ini cukup karena aku membelinya diwarung tadi.

Sebelum aku membuka pintu aku lihat lampu kamar menyala, apa emang menyala dari tadi ya?

Akupun masuk kerumah. Di ruang tamu cuma ada Beni yang lagi ngerokok di sofa. Dia cuma pake celana jeans nya aja, ga pake baju.

“Yang lain mana Ben?”
“fiuhhh hahh..-” menghembuskan asap rokoknya “-WOE Birnya dateng”

Cklek suara pintu

Keluarlah Rio dengan pakea yang sama seprti Beni, hanya menggunakan jaler jeans nya

“udah pulang den, Yuk buka birnya” sambil mengambil krat bir yang kubawa

‘ga, gw belum pulang’ maunya jawab gitu, konyol banget pertanyaannya udah jelas-jelas gw dirumah.

“eh, sayang udah pulang” keluarlah Lisa dengan baju kaos tanpa lengan berwarna hitam, dan… sedikit terlihat bercak putih, agak samar sih, mungkin sedikit kotor.

Lisa masih pake mini skirt yang tadi.. Ya jelaslah emang nya apa yang gw pikirin, ganti pakean pas gw pergi, tapi atasannya kok diganti.

“iya say, baru aja pulang”
“hemm”
“kamu kok ganti baju sayang?”
“oh.. Itu.. tadi ketumpahan jus”
“ow” aku melangkanh mendekati meja tamu dan telapak kakiku terasa basah ketika menginjak karpet, karena aku merasakan kakiku terasa aneh aku mengangkatnya.

“oh.. ya sayang, tadi tu jusnya tumpah disini, dikarpet ini, banyak banget, trus.. Truss sampe kena baju ku”
“eh. Ah..ya..ehm” jawabku bingung

‘eh kan aku ga ada tanya.’

Kok baunya aga amis ya, jus apa sih? Jus sirsak? Kok ada bercak putih banyak.

“woit bro, hehe udah pulang rupanya” Bobo keluar dari kamarku hanya menggunakan boxernya saja.

‘udah pulang rupanya’ cich, kok semua bilang hal yang sama, emang nya kenapa gw pulang.

Kok dia pake boxer aja?

“bo, kok lu pake boxer aja?”
“gerah cuy, lagian gw kan dah sering kaya gini, kaya lu ga kenal gw aja”

Bukan itu masalahnya. Masalahnya lu keluar dari kamar gw pake boxer aja.

“kalo gerah kan tinggal hidupin ac aja”
“wih… Ga kepikiran gw, pinter juga lu”

‘lunya yang ketololan kali’

Aku tidak tau apa yang terjadi sebenarnya, aku ingin menanyakan kenapa mereka berdua, tidak, kenapa mereka bertiga ada dikamarku, dan soal vodeo itu juga, tapi sebelum aku bertanya, Beni menunjukan sesuatu yang mengejutkan.

“woe Lis, cd lu ketinggalan nih”
“what!! Sini bawa-” lisa merebut cdnya dari tangan Beni “ish..”
“santailah, ga usah kasar gitu ngambil nya”
“nemu dimana?” tanya Lisa dengan tanpang kesal
“di bawah meja tadi”

Kok bisa…, kenapa cdnya lisa ada di bawah meja. Aku hanya bisa menatap Lisa dengan bingung.

“emm.. Sayang tadi itu aku ketoilet mau pipis tapi tapi pas aku mau buka cd pipis ku keluar duluan jadinya cd aku basah. . . . . . . . . . .-”

‘eh hubungan nya’

“-ah iya kan karena basah terus aku pikir ga usah pake, ehm, terus si bobo jatuhin jus ke karpet-”
“kok gw” protes Bobo di sela-sela penjelasan Lisa.

Lisa hanya membalas dengan menatap bobo melanjutkan kisahnya

“-karena kita kan baru pindah ya sayang jadi belum punya lap, jadi aku pake deh cd aku”

“ah…gitu..ya..”

Ya bener bisa jadi kaya gitu, betul, betul, karena belum punya lappel atau lap biasa jadi mau ga mau Lisa pake cd nya…. Bukan nya cd nya basah, mungkin cuma sedikit. Hem, kejadian yang kompleks.

“oh iya say tadi itu video apa ya?”
“video?… Oh video tadi, itu si Bobo ngasik coklat”
“ow aku kira dodol”
“dodol, hem boleh juga ya” suaranya sedikit pelan
“Kenapa say?”
“eh ga kok, oh ya di dalam dodolny maksudku coklatnya ada susu kental manis gitu, jadi harus di kocok-kocok gitu pake tangan sama dibuat leleh dikit pake mulut, aku jilat-jilat didalam terus tak sedot-sedot, tak kocok lagi, terus crot deh, unik ya coklatnya”
“eh.. Coklat nya aneh”
“iya cuma bobo aja yang punya”
“terus coklat nya masih?”
“…. Coklat nya habis”
“Kamu habisin sendiri say? Itukan banyak”
“eng.enga kok, kita bagi bagi makannya”

“wanjirr, coklat gw di bagi-bagi” celetuk Bobo yang sedang minum bir dengan yang lain.
“hahaha, jijik gw” balas Beni
“huh, asem”

“Kok asem, kan enak tau punya nya Bobo”

‘punya nya?’

“coklat udah kadarluasa, asem” balas Rio

‘ow coklat maksudnya’

Tampaknya banyal hal yang terjadi pas aku ga ada.

‘oh iya tadi lisa bilang pake cd lap, berarti dia ga pake cd dong’

Ga mungkin tadi kan dia habis dari kamar, pasti ganti cd. Selain itu tadi mereka ngapain ya di kamar… Tanya entar aja dah yang penting pesta dulu.


Pestapun berlanjut, Deny dan yang lain minum tentu saja Deny hanya meminum es jeruk. Mereka juga memakan snack yang dibeli oleh Deny.

“Apaan nih, snack nya kok rasanya aneh gini”
“kadaluarsa njirr”
“wah parah”
“hehe kayaknya gw salah beli”

Mereka bercingkraman cukup lama sampe bir mereka tinggal sedikit.


“Woe Den, keluar minum sama gw” panggil Beni dari halaman belakang rumah

“Tapi gw ga bisa minum Ben”
“Dikit doang, liat ni birnya sisa dikit, buat lo ni”
“ehh, di bagi dua ya” duh gimana ni, belum pernah minum gw
“cihc, udah cepetan sini! Duduk duduk sama gw diluar”
“Iy, iya deh”

Akhirnya aku mengikuti kemauannya.
Aku hanya duduk dan diam.

“nih, sisa setangah gelas aja”
“eh iya”

Aku meminumnya sedikit demi sedikit.

‘ah rasanya sedikit pahit’

Aku dan Beni tidak banyak bicara, dia hanya menghisap batang rokoknya. Hubungan ku dengan Beni tidak terlalu dekat, dia hanya ku anggap sebagai kakak dari pacarku, umurnya juga lebih tua dari ku.

“uchh” aku sedikit mual ketika meminumnya
“cemen amat lu”
“hehe” aku meminumnya lagi sedikit
“hahaha lu kaya orang ngopi”
“ga apa sedikit-sedikit aja”
“ya ga apa, yang penting lu habisin”

Kami pun cuma diam berdua, cukup lama dan sedikit canggung.

*ahh.. *

Tiba-tiba saja aku mendengar suara seperti mendesah.

ahh..ahhh

‘Suara apa to?’

Aku tengok ke belakang tidak ada siapa-siapa di ruang tamu.

‘kemana Lisa sama yang lain?’

Aku lalu berdiri ingin mencari mereka.

“woe kemana lo”
“em, mau kedalem”
“ngapain! Duduk sini temenin gw ngrokok dulu, bir lu aja belum habis”

Akupun duduk kembali. Akhirnya aku hanya menghiruakan suara tersebut, aku putuskan untuk menghabiskan bir ku.

‘sial minum bi raja kok lama’ aku kesal terhadap diriku karena tidak mampu menghabiskannya sangat cepat.

ahh.. Iyah.. terus..

Suara itu lagi, suaranya sangat kecil, aku tidak tau pasti tapi kayaknya dari dalem rumah.

“dah mulai rupanya” celetuk Beni

Aku hanya diam melanjutkan minum ku.

PLOK PLOK PLOK

suaranya sangat jelas dan suara desahannya juga masih terdengar samar-samar sampe sekarang.

‘Suara apa sih, aku keganggua banget sama suaranya’

PLOK PLOK PLOK

“wih ganas” celetuk Beni lagi

Jantungku berdetak kencang, aku tidak tau apa yang terjadi tapi tampaknya ada hubungannya dengan Lisa, aku tidak begitu yakin.

ahhh….

Tanganku bergetar memegang gelas ini, aku sudah tidak mampu lagi melanjutkannya. Aku hanya ingin mencari Lisa, pacarku.

Aku meletakan glass ku dan berdiri perlahan

“Ben.. Aku mau kedalem cari Lisa ya”

cklek

“ahh… Enaknya, ben balik yuk” suara Rio yang ada di ruang tamu, tampaknya habis keluar dari kamarku
“wih bray gimana lancer?”
“lancer bro”

“asyik, yuk balik, Bobo mana?”
“tuh di belakang”
“oit hehehe, sgerrr..” suara Bobo yang baru aja datang
“sialan si kudanil, udah puas lu?” Tanya Beni
“udah dong, yuk balik”
“Gw balik dulu den”
“thanks partynya den”
“hehehe nih-” Bobo menyerahkan foto Lisa saat kelas 6 SD, difoto itu Lisa sedang mandi bersama teman-teman SD nya

“-gw balik dulu den, thanks ya enak banget tadi”

“huh, ya”

Sumpah aku tidak tau apa yang sebenarnya terjadi. Setelah mereka pergi aku masuk kedalam rumah, aku tidak menemukan Lisa, aku pun masuk ke kamar.

Aku syok dengan apa yang aku lihat, mini skirt yang Lisa kenakan ada dibawah tempat tidur, tempat tidur juga porak poranda dengan Lisa yang setengah bugil berbaring lemas di atasnya. Lisa tidur dengan posisi ngangkang memperlihatkan dengan jelas area kewanitaannya, walaupun ditutupi oleh selembar tisu.

Hatiku berdegup semakin tak beraturan, lenganku bergetar, kakiku mati rasa. Aku memaksakan diri untuk mendekat. Aku panggil namanya perlahan.

“Lis, Lisa”

Suaraku bergetar saat memanggil namnya, aku dekatika dan ku elus wajahnya yang terlihat berminyak dan brantakan.

“Lis, sayang, bangun sayang-”

Nafasku sungguh berat

“-huh.., huh..,” matanya mulai kebuka “ehm, ahh..-” matanya yang sayu menatapku dengan senyumannya yang indah

“-Deny sayang, kenapa kok kamu ngangis?”

‘Eh, nangis? Kapan aku nangis’

Aku sungguh malu saat itu, wajahku pasti memerah.

Aku usap air mataku.

“ga sayang… Kamu kok tidurnya,,, glek telanjang?”
“ow ini, aku kepanasan”
“Kalo panas kan bisa hidupin ac”
“hihi.. iya kamu bener, tolong hidupin dong-” aku hanya diam menatanya

“-kenapa lagi? Hemm, sebelum aku kaya gini mereka itu didalem cuma liat foto-foto aja, kan ga mungkin juga aku telanjang didepan mereka, aku tuh kaya gini pas mereka udah pergi-” aku hanya mendengarkannya saja “-ya udah yuk kita bobok aja, udah malem”

Aku hanya mengangguk.

Aku letakan foto yang diberikan Bobo di atas meja lalau aku mengambil rimot ac dan menghidupkannya. Aku liat Lisa juga merapikan tempat tidurnya dan, mengambil tisu yang ada di area kewanitaannya, sebelum mengambil dia sedikit mengelapnya.

“itu tisu buat apa?”
“aku tadi ngerasa sedikit basah jadi aku taruh tisu” Lisa menjawab tanpa melirikku

Akupun tidur berbaring di samping Lisa.

Aku ingin bertanya mengenai suara-suara aneh yang aku dengar, kira-kira apa ya menurut pacarku. Tapi tampaknya dia sudah tidur jadi aku urungkan niatku. Akupun juga tidur dengan aroma kamar yang tercium amis.

Silahkan di Add Contact Kami ya Bosku

WHATSAPP : +62822-7690-5650
TELEGRAM : +6282110686901
LINE : 82116524506
TWITTER : @tarosl0t

Terima Kasih ^^

Kisah Taro – Berawal dari Staycation

Kisah Taro – Berawal dari Staycation

“Linda… Kamu dapet koas dimana?” Tanya Shela.
“Dapet di Bogor Shel… Kamu dapet dimana?” Jawabku.
“Sama dong.. Aku juga di Bogor kamu ga usah ngekos lahh tinggal dirumah aku aja..” Ajak Shela.
“Waahh boleh tuh… Biar kita bisa bareng-bareng terus… Tapi boleh ga ama ortu kamu?” Tanyaku.
“Pasti boleh lahh… Nanti aku yang ngomong ama mama.” Jawab Shela.
“Oke dehh Shel… Thanks yah.. Daahh…” Jawabku lagi.Aku Linda 26thn sekarang sedang koas setelah sekian lama kuliah kedokteran. Tinggi badanku 165cm berat 49kg. Aku punya pacar namana Adit dia pacar pertamaku baru saja jadian 1bln yang lalu dia juga sedang koas tapi di Malang. Shela temen baik ku saat kuliah setelah setengah tahun koas baru bisa sama-sama lagi karena dapat koas yang sama di bogor dan memang Shela berasal dari bogor dia punya rumah disana. Shela mengajak aku untuk tinggal dirumah dia saja dibogor aku sih mau-mau saja sekalian irit nge kos.
“Shel… Sudah tanya mama kamu belum tentang aku mau tinggal dirumah kamu selama koas?” Aku SMS Shela.
“Sudah kok Lin… Mama setuju kok kamu tinggal sama kita nanti… Rumah jadi ramai kata mama” Balesan SMS dari Shela.
“Ohh oke dehhh… Tolong bilangin makasih yah ke mama km… Berarti besok kita jalan bareng yah kerumah kamu? Ketemu dikampus yah?” SMSku lagi.
“Iyah ketemu dikampus aja yah Lin.. See you besok yahh…” SMS Shela.

Aku tidak bales lagi SMS Shela. Setelah baca SMS Shela aku mulai beres-beres baju dan barang-barang yang akan aku pakai di bogor nanti. Aku beres-beres sampai malam setelah itu saking capenya aku langsung tertidur. Keesokan harinya aku baru mandi kemudian siap-siap ke kampus.

“Pa.. Ma.. Aku pergi dulu yah..” Panggilku saat bertemu Papa dan Mamaku sedang makan diruang tamu. Seperti biasa aku cipika-cipiki dulu sama papa dan mamaku. Setelah itu aku langsung jalan ke kampus.

“Halo Lin… Yukk mama ku sudah jemput tuh…” Panggil Shela pas aku sampai kampus.
“Ohh kamu sudah nunggu lama yah? Maaf yah Shel…” Jawabku
“Ga kok baru aja aku dan mama sampe kok.” Jawab Shela sambil jalan menuju mobil mamanya.
“Halo tante aku Linda temen Shela… Maaf yah aku lama… Maaf juga sudah ngerepotin tante aku tinggal dirumah tante selama koas” Aku menyapa mamanya Shela.
“Iyah Linda… Tidak apa-apa kok… Biar rumah jadi ramai juga… Sudah siap yah?? Yuk berangkat” Jawab mama Shela.
“Oke Tante.” Jawabku.

Selama diperjalanan aku, Shela dan Mamanya seru ngobrol dan bercanda. Ternyata mamanya Shela itu bernama Sherly dokter spesialis penyakit dalam dan papanya shela bernama Ivan seorang businessman. Hari ini mamanya sengaja cuti untuk menjemput aku dan Shela ke bogor. Tidak terasa 1,5 jam perjalanan kebogor kami sudah sampai dirumah Shela. Shela punya rumah yang lumayan besar bertingkat 2. Setelah sampai aku dan shela langsung beres-beres barang bawaan, ternyata aku tidur bareng Shela kamar Shela cukup besar untuk kita berdua. Akhirnya kita selesai beres-beres dan tidak lama terdengar suara tante Sherly ngajak kita makan siang.

“Shela… Linda… Ayoo kita makan siang dulu…” Panggil tante Sherly.
“Iyaahhh ma…” Triak Shela dari kamar.

Aku dan Shela langsung turun keruang makan dan disambut oleh tante Sherly. Kami bertiga langsung makan setelah selesai aku dan Shela ijin untuk tidur siang dulu karena kecapaian. Tidak terasa pas aku melek dan lihat jam sudah jam 7 kurang berarti aku tertidur 3 jam lebih. Dan saat aku melihat sebelah Shela sudah tidak ada berarti dia sudah bangun lebih dulu. Aku masih diranjang sambil duduk dan mengucek mata. Samar-samar terdengar suara Shela seperti tertawa cekikikan dan ada suara lelaki mungkin itu om Ivan. Sebelum keluar aku minum segelas air putih kemudian keluar dari kamar. Pas keluar dari kamar diruang tamu lantai 2 aku melihat om Ivan sedang memangku Shela dan Shela pun bergelendotan dengan leher om Ivan dan tangan kiri om Ivan tepat di samping payudara Shela dan tangan kanan dipahanya. Mana Shela cuma memakai kaos yang agak ketat dan celana hot pants. Akupun agak canggung melihat mereka dan langsung menegur om Ivan.
“Sore om… Aku Linda temen kuliah Shela.” Sapaku.
“Ehh iyah Linda… Shela sudah cerita tentang kamu kok. Anggep saja rumah ini seperti rumah kamu yah.” Jawab om Ivan.
“Ohh iyah om. Makasih banyak om.” Jawabku lagi sambil jalan kearah tangga untuk turun kelantai bawah.

Pas aku sambil jalan menuruni tangga tak lama kemudian terdengar suara Shela “aahhhh.. Papa nakal nih hihihihi.. Daahh papa..” Kemudian ga lama Shela pun berada dibelakang ku sambil memanggil aku.

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

“Lin mau kemana?” Tanyanya.
“Mau nyari mama km Shel.. Siapa tau butuh bantuan.” Jawabku tampa menoleh kebelakang dan sambil mikir kok om Ivan dengan Shela segitu dekatnya yah? Apakah Shela tidak risih tangan om Ivan kena payudaranya? Sambil jalan aku masih memikirkan kejadian tadi. Sesampainya aku di dapur aku kembali kaget melihat tante Sherly. Dia hanya memakai daster terusan dan sepertinya tidak memakai BH.

“Tante ada yang Linda bisa bantu?” Tanyaku.
“Eh Linda.. Ga usah gapapa kamu ngobrol saja sama Shela ini tante bisa urus sendiri. Dah sana keruang tamu saja.” Jawab tante Sherly.
“Yuk Lin kita keruang tamu saja.” Kata Shela sambil menarik tangan ku.

Pas sampai diruang tamu kita langsung duduk sambil menyalakan TV. Walaupun sambil nonton aku masih memikirkan kejadian diatas tadi dan aku putuskan untuk coba bertanya dengan Shela.

“Shel tadi pas aku keluar dari kamar aku liat tangan om Ivan disamping dada kamu. Apa kamu ga risih Shel? Tanyaku.
“Ohh.. yang tadi itu? Ahh engga Lin biasa aja… Lagian dia kan papa aku sendiri… Emang hampir setiap hari kok papa megang dada aku malah sering juga jilat dada aku lohh hihihihihihi..” Jawab Shela dengan santainya. Aku kaget setengah mati dengan jawaban Shela.
“Haa?? Pegang?? Jilat??” Jawabku kaget.
“Hahahaha… Santai aja Lin.. Iyahh papa sering kok remes dadaku terus abis itu dijilat-jilat deh putingku hihihihihi… Jadi gini Lin ceritanya beberapa tahun lalu mama dapet artikel kalau ada cara mengurangi resiko kangker payudara dengan cara sering di remas payudarannya. Terus mama ngajarin ke papa bagaimana cara remasnya. Jadi hampir setiap hari payudara mama diremas sama papa. Selang beberapa hari mama juga nyuruh papa terapi payudara aku juga terapinya sih cuman remas doang tapi lama-lama papa jadi jilatin juga payudaraku. Awalnya sih risih Lin tapi lama-lama enak juga hihihihihihi… By the way enak lohh kamu mau coba diterapi juga ga? Hihihihihi…” Jawab Shela masih dengan nada santai.
“Haa?? Ogaahh… Orang pacar aku aja belum pernah liat payudaraku apalagi pegang. Terus masa sekarang om Ivan yang pegang-pegang payudaraku duluan? Lagian emang ada artikel seperti itu Shel?” Tanyaku lagi.
“Gapapa lah pacar kamu ga bakal tau ini Lin hihihihihi… Ada kok bentar aku cariin dulu yah.” Jawab Shela sambil ngutak-ngatik HPnya.

Dan aku pun kembali nonton dengan tatapan kosang sambil mikir apa iyah ada hubungannya kalau diremas panyudaranya jadi mengurangi resiko kangker? sepertinya tidak pernah dibahas waktu kuliah deh kataku dalam hati. Setelah beberapa menit Shela mencari artikelnya akhirnya dapat dan langsung dikasih ke aku HPnya.

“Ini Lin coba kamu baca dulu deh.” Kata Shela. Akupun mulai membaca artikelnya memang dari website yang sepertinya bisa dipercaya dan isi artikelnya juga bukan untuk orang awam karena orang awam tidak begitu mengerti bahasa kedokteran. Setelah hampir selesai aku membaca artikelnya kemudian terdengar suara tante Sherly memanggil.
“Shela… Linda… Ayo kita makan dulu…” Triak tante Sherly.
“Oke mah…” Jawab Shela.
“Yuk Lin kita makan dulu..” Ajak Shela sambil berjalan keruang makan. Aku pun menaruh HPnya kemudian ikut berjalan keruang makan. Sesampai diruang makan ternyata om Ivan sudah ada dimeja sambil mengambil nasi.
“Ayo Linda makan sama-sama. Anggap saja rumah sendiri.” Ajak om Ivan.
“Iyah om.. Makasih om.. Slamat makan..” Jawabku.

Selama makan kami tidak banyak ngobrol sampai Shela sudah selesai makan dan aku hampir selesai. Tiba-tiba Shela memanggil om Ivan.

“Pa… Kata Linda mau ikut diterapi payudara juga toh hihihihihihi… Boleh kan pa?” Kata Shela sambil tertawa. Om Ivan pun sedikit terkejut.
“Ohh boleh banget.. Entar habis makan langsung ikut aja ke kamar om Linda nanti om pijitin deh payudara kamu hehehehe…” Jawab om Ivan santai. Aku yang terkaget-kaget dan malu langsung menjawab ajakan om Ivan.
“Aahhh… Ga usah om… Makasih om… Kalau saya mau saya bisa sendiri om..” Jawabku sambil tertunduk malu.
“Ihh… Papah maunya pijitin payudara Linda… Mentang-mentang punya Linda kelihatannya lebih kencang dari mamah punya yah pah? Hihihihihi… Berapa size BH kamu Lin?” Susul tante Sherly. Aku bingung tante Sherly tidak marah karena om Ivan bilang mau pijitin payudara aku. Dan aku mendengar om Ivan tertawa juga.
“Ahh.. Tante kok nanya itu sih? Aku kan malu” Jawabku sambil tetap menunduk malu. Mungkin kalau hanya ada aku, Shela dan tante Sherly sih aku akan jawab langsung, tapi sekarang kan ada om Ivan masa aku haru kasih tau ukuran BH aku didepan om Ivan juga?
“Gapapa kok Lin ga usah malu ama om Ivan… Payudara kamu bagus gitu tuh, pacar kamu pasti suka pegang dada kamu deh hihihihihi.. Hayoo berapa ukuran BH kamu?” Jawab tante Sherly santai. Aku makin malu saja rasanya mukaku memerah panas.
“3… 36B tante… Ga pernah tante aku baru 1bln pacaran tante ga mau yang aneh-aneh sebelom aku nikah tan.” Jawabku lagi.
“36B yah? Pantas kencang gitu… Wahh kl papah pijitin payudara Linda menang banyak kamu pah, masih belum terjamah payudara Linda.” Kata tante Sherly. Kemudian serentak terdengar suara tawa om Ivan dan Shela. Aku masih tertunduk malu mendengar canda tante Sherly.
“Sudah-sudah kasihan Linda malu tuh.. Yuk sayang papa pijitin payudara kamu siapa tau nanti bisa semontok Linda hehehehehe.. Linda kalau mau ikutan dipijitin langsung aja ke kamar om yah Lin” Ajak om Ivan ke Shela.
“Iihh… Papa masih ngarep aja mijitin payudara temen aku.. Yuk paa… Lin aku dipijitin dulu yahh kalau kamu mau ikutan boleh kok hihihihihi…” Kata Shela.
“Ahh… Engga dehh… Kamu ajah aku bantuin tante Sherly beres-beres abis itu mau mandi.” Kataku sambil beres-beres meja bantu tante Sherly.
“Udah Lin kamu mandi ajah… Ini kerjaan tante kok sudah biasa..” Kata tante Sherly sambil aku melihat Shela sedang digandeng om Ivan menuju kamar om Ivan dan tante Sherly dilantai bawah.
“Gapapa tante aku bantuin ajah..” Kataku lagi sambil ikut beres-beres.

Kurang lebih setengah jam aku bantuin tante Sherly beres-beres dan cuci piring sambil tante Sherly nanya tentang koasku. Sekarang aku mau mandi untung kamar Shela punya kamar mandi sendiri jadi lebih nyaman. Sambil mandi aku masih memikirkan Shela kenapa dia tidak risih payudaranya di pegang sama om Ivan. Apakah pas di pijit Shela memakai BH atau tidak? Kalau tidak berarti om Ivan akan menyentuh salah satu daerah yang paling sensitif dari tubuh Shela. Apakah tante Sherly tidak masalah dengan itu semua? banyak sekali pertanyaan yang ada di otakku. Kurang lebih setengah jam aku mandi akhirnya selesai, setelah selesai aku langsung mengeringkan tubuhku kemudian berpakaian barulah aku keluar dari kamar mandi. Pas aku keluar dari kamar mandi ternyata Shela masih belum ada dikamar. Kok lama sekali? Emang segitu lama kah? Akhirnya aku memilih untuk tidak memikirkan itu. Aku langsung mengambil HP dan menelpon pacarku lumayan lama aku ngobrol dengan pacarku. Setelah itu aku baca-baca buku untuk persiapan besok sudah mulai koasnya.

“Tokk tokk ceklekk…” Tiba-tiba terdengar suara pintu kamar Shela dibuka aku baru sadar ternyata aku ketiduran pada saat baca-baca buku tadi. Lalu aku melihat jam ternyata sudah hampir jem 12 malam, kayanya tadi pas aku selesai mandi baru jam 9 lewat deh. Pas aku menoleh ke pintu aku lihat Shela hanya memakai celana dalam saja tanpa ada benang apapun di bagian atas tubuh Shela aku kaget sekali melihat keadaan Shela tapi aku terpanah ke payudaranya ternyata payudara Shela cukup besar dan kencang tapi ada tanda merah seperti bekas remasan tangan.

“Shel kok kamu terlanjang dada gitu? Hampir totaly naked malah?” Tanyaku dengan tidak bisa menutupi betapa kagetnya aku.
“Iyah neh Lin… Si papa nakal banget sihh hihihihihihi…” Jawab Shela santai sambil berjalan kekamar mandi tanpa menutupi ketelanjangan tubuhnya dariku dan tidak menutup pintu kamar mandi pula. Aku kaget dengan kata-kata “nakal” yang diucapkan Shela.
“Haa?? Nakal gimana Shel? Bukannya kamu cuman dipijitin saja payudaranya? kok sampai hampir terlanjang bulat gitu sih?” Tanyaku tambah penasaran
“Kamu penasaran yahh Lin? Kalau kamu penasaran harusnya tadi kamu ikut saja ke kamar papa. Pasti kamu juga akan balik kekamar sini seperti aku deh hihihihihihihi..” Jawab Shela masih dengan nada santainya sambil membersihkan tubuhnya dikamar mandi. Aku kaget juga dengan jawaban Shela dan membayangkan kalau aku juga hampir terlanjang seperti Shela dan dilihat oleh om Ivan. Tidak pernah terbayang olehku untuk terlanjang didepan orang yang bukan suamiku nanti.
“Iihhh… Aku tidak akan mau tubuhku dilihat oleh pria yang bukan suamiku nanti Shel.. Tapi aku bingung kenapa kamu bisa sampai terlanjang seperti itu? Apa kamu tidak malu kalau om Ivan melihat hampir seluruh tubuh kamu? Terus apa tante Sherly tidak marah kalau kamu hampir terlanjang bulat di depan papa kamu sendiri? Terus kok lama banget ngapain saja kamu disana?” Sambungku lagi.
“Sabar bu… Satu-satu dong tanyanya penasaran banget yah? Hehehehehe. Ya udah aku ceritain.” Jawab Shela sambil berjalan ke ranjang dengan hanya menggunakan handuk yang menutupi badannya.
“Jadi tadi abis kita ngobrol dimeja makan aku langsung ke kamar dengan papa, pas sampai dikamar papa duduk diranjang sambil menyalakan TV kemudian seperti biasa aku langsung duduk disamping papa tidak lama papa langsung mulai memijit payudara aku. Awalnya sih dari luar baju tapi lama-lama tangan nakal papa mulai masuk kedalam baju dan langsung memegang payudaraku seutuhnya hihihihihi..” Lanjut Shela.
“Loh berarti kamu dari tadi tidak memakai BH dong?” Kataku menyelak cerita Shela.
“Aku emang tidak pernah memakai BH kalau dirumah Lin biar adem dan salah satu pemicu kanker payudara kan BH Lin masa kamu lupa? Makanya sudah kamu juga ga usah pakai BH kalau dirumahku tenang saja papa sudah sering liat punya aku dan punya mama kok seharusnya sudah biasa yah. Tapiii entah deh sepertinya papa agak tertarik dengan payudara kamu Lin soalnya punya kamu besar dan kecang gitu, terus tadi pas sambil pijitin aku si papa nanya ‘apa aku pernah lihat payudara kamu?’ aku jawab aja ‘belum pa.. nanti kalau sempet aku fotoin buat papa hihihihihi’ gituu.” Jawab Shela. Yah ampun aku kaget dengan jawaban terakir Shela, dia mau foto payudara aku dan kasih lihat ke om Ivan?
“Aahh kamu Shel jangan macam-macam yah… Enak saja kamu maen fotoin payudara aku dan kasih lihat ke om Ivan.” Jawabku kesal.
“Dikit aja lah Lin biar papa ga penasaran ama dada kamu yang kencang itu hihihihihi” Lanjut Shela sambil melepas handuknya dan membelakangiku ternyata Shela tidak memakai apa-apa lagi dibalik handuknya kemudian dia memakai tanktop dan hot pants pendek tanpa menggunakan BH dan CDnya.
“Engga… Pokoknya aku ga mau. Dah balik ke pembicaraan kita tadi kalau dipijitin aja kok bisa ampe lebih dari 3 jam sih? Apa om Ivan ga pegel toh pijitin kamu selama itu?” Tanyaku lagi.
“Yahh gitu dehh seperti biasa papa mulai pijit payudaraku dari bawah keatas beberapa kali setelah ituu tangan papa sudah berenti di putingku makanya papa ga pegel hihihihihihihi… Terus ga lama mama masuk untuk mandi tapi tangan papa masih diputingku papa memilin-milin putingku hingga mama selesai mandi terus mama minta gantian. Pas mama dipijitin papa aku nonton TV deh.” Penjelasan Shela. Aku kembali kaget om Ivan bermain-main dengan puting putrinya sendiri? Terus Shela sepertinya biasa aja putingnya dipegang-pegang sama om Ivan.
“Yah ampun Shela apa kamu ga risih yah kaya gitu? Sampai puting kamu dipegang-pegang sama papa kamu sendiri. Terus apa mama kamu tau?” tanyaku.
“Pas pertama-tama aku dipijitin papa sih riish juga Lin, aku sama ama kamu Lin payudaraku juga belum pernah dijamah pria sampai papa pijitin aku beberapa tahun lalu. Mama tau kok malah yang pertama kali yang nyuruh papa pijitin dada aku kan mama. Awal-awal aku agak canggung gitu tapi selang berapa menit aku mulai relax terus lama-kelamaan ternyata enak juga geli-geli gimana gitu kamu musti coba deh pasti nanti kamu ketagihan Lin hihihihihihi..” Jawab Shela. Dengar kata-kata Shela aku tanpa sengaja langsung membayangkan bagaimana kalau payudaraku dipijit-pijit sama om Ivan, apa lagi sampai memilin-milin putingku. Membayangkan saja aku merinding takut.
“Ahh kamu udah gila Shel aku ngebayangin saja sudah takut. Terus udah gitu doang? Kok kamu bisa sampai terlanjang gitu kalau cuma gitu doang?” Lanjut tanyaku.
“Hmm.. Sebenernya sih engga Lin ada yang papa aku lakukan lagi setelah mama tertidur hihihihihihi… Biasa mama abis dipijitin paling 15 menit juga langsung ngantuk abis itu papa balik ke aku lagi sih hihihihihii…” Jawab Shela lagi.
“Haaa?? Kamu ngapain lagi abis itu?” uberku.
“Ada dehh… Kalau kamu penasaran besok malam kamu ikut aja Lin tapi jangan salahin aku yah kalau kamu nanti kamu balik kekamar ini dengan terlanjang seperti aku tadi hihihi. Udah ah tidur dulu yuk ngantuk nih besok kan kita masuk pagi. Good night Lin.” Jawab Shela sambil masuk ke selimut disebelahku. Aku jalan ke saklar lampu untuk matiin lampu.
“Good night Shel.” Jawabku. Tapi aku masih ga ngerti maksudnya ‘ada deh’ Shela itu apa? Dan apa jadinya kalau aku besok ikutan kekamar om Ivan apa yang akan terjadi? Aku langsung berusaha membuang pikiran itu jauh-jauh dan berusaha untuk tidur.

Silahkan di Add Contact Kami ya Bosku

WHATSAPP : +62822-7690-5650
TELEGRAM : +6282110686901
LINE : 82116524506
TWITTER : @tarosl0t

Terima Kasih ^^

Bandar Togel, Bandar Bola , Agen SBOBET, Bandar Casino Indonesia, Slot Terpercaya, Bandar Slot Online

Kisah Taro – Dosa Dosa Kecil

Kisah Taro – Dosa Dosa Kecil – “Hemmmm..” desah kecil manja keluar dari bibir Yasmin, dadanya membusung, nafasnya menderu, walau hanya sedikit cahaya dari lampu halaman samping, siapapun akan menyadari bahwa kegiatan seorang wanita dewasa saat ini begitu tabu. Cahaya lampu teras yg menembus tirai jendela membuat puting Yasmin mengkilap, sedikit-sedikit tetesan air susunya terbuang percuma saat Yasmin sibuk memainkan itilnya.
“arhhg” Yasmin lepas desah, tak tahan saat dua jarinya mulai masuk memenuhi rongga vagina, Yasmin mulai mendorong pelan, berharap jarinya memuaskan hasratnya malam ini.

Yasmin mengeliat, vaginanya basah karena lendir yg terus menerus keluar mendukung aktifitas jari-jarinya, badan sedikit melengkung menaikan pinggul berharap vaginanya penuh, namun jari hanya jari, tidak bisa menggantikan batang gagah milik pria.
‘Pria’ sosok yang Yasmin sebenarnya butuhkan saat ini, tapi anehnya dia tidak memikirkan batang milik suaminya, dia memikirkan batang lain, batang yg lebih hitam, lebih berurat , yang lebih tajam. ”
Akh!” Ia kaget dengan cubitan jarinya sendiri pada puting besarnya, air susunya menyembur kuat.

“Gatelll” bisik Yasmin mempercepat sodokan jari keluar masuk vaginanya
“clek clekk clekk” bunyi becek menguasai ruangan keluarga miliknya, diatas sofa dengan posisinya ternyaman, kakinya mengangkang lebar, sebelah kaki jatuh ke lantai sedangkan kaki sebelah ia naikan pada sandaran sofa, ia bersandar pada tangan sofa, dasternya sudah tak karuan, terangkat hingga pinggang, sedangkan dadanya yg brutal menyembul pada belahan tengah kancing daster busui friendly yg dibelinya online. Telapak tangan pada dadanya bukan lagi elusan dan cubitan manja, Yasmin memeras susunya sendiri, berharap birahinya bisa terkuras habis, badannya mengeliat, bergetar panas, nafas menderu kencang, bulir-bulir keringat pada dahi dan lehernya makin terlihat pada malam yg dingin ini, Yasmin akan sampai, Yasmin yakin, ia mempercepat gerakan jarinnya keluar masuk, sebelah tangannya memaikan itilnya yg makin gatal. Hingga…

“klee tanggg….” bunyi kaleng semprotan nyamuk jatuh ke Lantai
“Astagfirullah!” Yasmin terbangun dari posisinya, mencari sumber suara, terlihat disudut ruangan seorang laki-laki paru bayah berdiri tanpa berkedip
” Ayah??”

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

—————
Enam bulan yang lalu
Yasmin wanita berusia 32 tahun ini baru saja melahirkan anak pertamanya yang telah ia nantikan sejak 7 tahun pernikahannya. Beberapa hari setelah melahirkan tamu satu persatu datang berkunjung mengucapkan selamat dan bersilaturahim.
” Alhamdullilah ya Mba, akhirnya yang dinantikan lahir, semoga jadi anak yang soleh ya” kata Rina, salah satu sahabat baik Yasmin
“Alhamdulilah ukh, aamiiin, semoga” tersenyum teduh menggendong bayinya.
Lukman bahagia melihat senyuman istrinya, kerudung panjang merah muda membuat Yasmin terlihat sangat sempurna menggendong bayi. Lukman bersyukur dalam hati.

“Namanya siapa mba?” tanya ustazah Rina lagi
Yasmin menatap suaminya di seberang sofanya, tersenyum berharap suaminya yang menjawab
“Aidan Chavash Syamsuddin” Lukman bersuara
“Aidan yaa.. syukurlah namanya gak serumit anak-anak sekarang” ucap Ustad Amar, suami Rina.
“Aidan, kakeknya yg milihin, pilihannya Yasmin sebelumnya Layzal Qasbah Abimana”
“duh duh duh, rumit, kalo aku ngabsen dikelas nanti bisa keseleo lidah saya” kata Rina becanda
“udah sih Ukhti, ini udah simple namanya, tapi aku tetap tambahin Chavash, biar modern dikit, keren gak? ” Yasmin membela diri.

“iya dehh… nanti sekolah di Madrasah Pondok Huda ya nakk, ustazah yang ngajar” kata Rina sambil mengambil alih gendongan seakan mengebrol dengan si bayi.
Yasmin menyerahkan bayinya dengan hati-hati, kerudungnya sedikit tertarik, lekuk dadanya terlihat dan siapapun saat itu yang melihat dapat menyadari ada titik basah pada dasternya karena asi segar yang merembes tanpa izin. Tak butuh waktu lama Yasmin memperbaiki busana muslimnya, namun ia tidak menyadari telah memberikan pemandangan indah pada 2 pria didepannya.

“oh ya Pak Haji gak datang? cucu laki-lakinya kan lahir ” tanya Ustad Amar mengalihkan perhatiannnya ke Lukman
“sedang dalam perjalanan kesini Kang, mestinya dari tadi sampai, kayaknya kejebak macet” jawab Lukman.

“padahal pengen ketemu, cuman undangan nikahan anak KH Rofiq hari ini cuman sampai jam 3 katanya harus berangkat sekarang, antum gak ikut?”

“gak enak kalo gak dateng Kang, saya dan istri diundang langsung pas 7 bulanan kemarin beliau sempat datang kesini. Saya tunggu Ayah dulu”

“Abi berangkat saja, aku gapapa sendiri juga” kata Yasmin ke suaminya.
“tapi kalo Umi butuh apa-apa gimana? ” Lukman sedikit khawatir
“gapapa bi, bentar lagi kan ayah sampaikan, berangkat saja bi”
” baiklah abi berangkat ya, Umi istirahat ya”

Yasmin memang kelelahan, pola tidurnya memang sedikit terganggu sejak hamil, apalagi beberapa hari setelah melahirkan bangun beberapa kali saat tengah malam karena mengurus bayi membuatnya dia sering ngantuk saat siang hari.
Setelah suaminya Lukman berangkat bersama Ustad Amar dan Ustazah Rina, Yasmin mulai mengganti popok untuk menidurkan anaknya lagi, Yasmin berbaring menyamping lalu mulai menyusui bayinya.
Perlahan sambil menyusui, Yasmin tertidur.
Tak lama kemudian, Pak Hj Syamsudin atau sering dipanggil Hj Didin yang merupakan ayah kandung Lukman, datang, beberapa kali salam dari luar rumah tidak terjawab, Hj Didin masuk ke rumah yang sengaja tidak dikunci karena menunggu kedatangannya.

“Assalamualaikum..” sapa Hj Didin saat memasuki ruangan tengah berharap kali ini ada yang mendengar dan menjawabnya, namun Hj Didin tidak menemukan seorang pun.
Hj Didin masuk menuju dapur, membawa sedikit hasil panen tetangganya di kampung yang dititipkan sebagai hadiah kelahiran cucunya, saat dia melewati kamar Yasmin, Hj Didin berhenti, dia melihat bayi disamping menantunya, gembira dan penasaran seperti apa wajah cucu laki-laki pertamanya, dia mendekat ke pintu, namun pemandangan indah lain terlihat, buletan dada besar putih , aroela coklat yg kontras dan puting yang besar mengalihkan perhatiannya.
Dia terpana, memang selama ini dia sudah bisa menebak bawah menantunya mempunyai ukuran dada diatas rata2 , bahwa tubuh menantunya mempunyai lekukan yg indah, walaupun sering menggunakan gamis longgar dan kerudung panjang, namun dia tidak menyangka akan sebesar ini, atau mungkin bertambah besar sejak hamil. Ditambah, tak pernah sama sekali bahwa detail dan warnanya akan seeksotis ini.
Tanpa sadar Hj Didin maju lagi mendekat, posisinya sekarang tepat bediri disamping tempat tidur, tangannya masih memegang kuat karung hasil panen.
Kini, susu kiri yang menyembul disela-sela daster terlihat lebih jelas, urat-urat hijau keunguan terlihat di permukaan kulit yang putih, lalu sedikit bulu halus menghiasi bulatan menonjol itu, puting besarnya coklat dan mengkilap, Hj didin fokus, dalam pikirannya sudah menduga-duga mengukur apakah puting keras itu akan sebesar ujung kelingkingnya atau tidak.
“Glek” Hj Didin menelan ludah, sedikit terasa haus, melihat sedikit cairan asi merembes di puting coklat itu.
“hmm.. ” Yasmin sedikit bergerak tidurnya lalu terbangun menyadari ada orang dalam kamarnya.
“Ayah sudah datang?” sedikit membuka mata, tidak sadar bahwa tidak sadar memperlihatkan auratnya.
Hi sedikit kaget, takut ketahuan telah mengintip susu menantunya
“iya Nak, Ayah bawa beras dan sedikit Ubi nih buat cucu Ayah” memperlihatkan karung bawaannya
“Oh iya, Ayah mau ketemu Aidan yaa” Yasmin bangun dan baru sadar bahwa busananya tidak benar “astagfirullah!” kaget segera menutupi dadanya dengan kerudung panjangnya.

“iya nih, cucu laki-laki Syamsudin” mendekati wajah bayi dan mengecup keningnya, pura-pura tidak mengintip apapun
“Ayah taro ini di dapur dulu” Hj Didin pergi, membawa karungnya ke dapur.

Bandar Togel, Bandar Bola , Agen SBOBET, Bandar Casino Indonesia, Slot Terpercaya, Bandar Slot Online

Silahkan di Add Contact Kami ya Bosku

WHATSAPP : +62822-7690-5650
TELEGRAM : +6282110686901
LINE : 82116524506
TWITTER : @tarosl0t

Terima Kasih ^^

Kisah Taro – Adik Angkat

Kisah Taro – Adik Angkat – Aku baru sampai di rumahku di kampung. Dah dua minggu aku tak balik kampung kerana ada urusan di Kuala Lumpur. Aku bukannya kerja di sana tetapi ada urusan menjadi broker. Macam macam barang kujual termasuk tanah dan barang-barang mistik seperti delima merah, rantai babi dan sebagainya.

Biasanya kubalik kampung pada hari Jumaat. tetapi hari Selasa aku dah balik kampung yang menyebabkan isteriku terkejut kerana kubalik awal.

“Awal balik bang,” katanya ketika dia ambilku di bandar dengan kereta Vivanya pada jam 7 petang.
“Minggu ini banyak urusan ditangguh, jadi lebih baik balik kampung dulu,” kataku.

Malam itu isteriku yang bekerja malas masak.Jadi kami order nasi goreng di kedai sebelah yang bafru tiga hari buka. Sebenarnya kedai di belakang rumah kami bukanlah kedai tetapi rumah teres dua tingkat corner lot yang dijadikan kedai makan siap dengan skrin tv besar. maklum ajalah sekarang musim bola piala Euro.

Di taman kami memang tiada kedai makan kerana taman kami baru sahaja dibuka tiga bulan lalu. Maka di kedai baru itulah ramai orang lepak tengok bola sambil menikmati makan makanan bergoreng. Penghuni-penghuni bujang tak perlu pergi ke kampung sebelah yang lebih kurang 2km dari taman kami untuk belikan makanan.

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

“Kita beli nasi gorenglah bang,”kata biniku.
“oklah,” jawabku.
Biniku buka pintu dapur dan panggil pelayan perempuan untuk order dua bungkus nasi goreng.

Ketika isteriku mandi, kudengar handphonenya berbunyi menandakan masuk sms.

Aku buka handphonenya dan lihat ada sms dari nombor yang tidak disave. Sms itu kata dia dah sampai di tempat yang dijanjikan. Aku syak mesti sms itu dari kawan lelakinya.

Isteriku tak tahu aku dah baca sms dari lelaki yang tidak dikenali.

Aku turun ke bawah menonton Astro. Biniku yang sudah siap mandi terus ke dapur tanya pelayan dah siap ke nasi goreng yang ditempah.

“kak, kita belum masak lagi. Pukul 10 baru masak,” kata budak tu.
“Tetapi kenapa tak cakap tadi? kami duduk tunggu juga nasi goreng. Tak jadi orderlah. Cancel, ” kata biniku dan beritahuku nak keluar untuk beli nasi goreng di bandar.

Aku terus menonton tv ketika isteriku keluar. Sejam kemudian baru dia balik.

“lamanya beli nasi goreng,’ kataku.
“beli di bandar. Orang pulak ramai,” katanya. Memang taman kami dengan bandar sejauh 10 km. Pergi balik dah 20km. Kalau jalan tak jem, 20 minit pergi balik dari bandar.

Aku syak biniku sambil order nasi goreng itu dia bertemu dengan kawan lelakinya dalam sms tadi di kedai makan di bandar. Aku tak sempat salin nombor handphone lelaki itu untuk siasat siapa lelaki yang cuba mengurat biniku.

Bila biniku masuk bilik air, kucek handphone biniku dalam handbagnya. biasanya dia berani letak handphonenya di mana-mana tetapi aku hairan kenapa dia letak handphonenya dalam hand bag dan ditutup pula. Dia bimbang lelaki itu smsnya lagi kot, fikirku.

Aku buka dan lihat sms itu sudah dipadam. Rugi aku tak salin nombor handphone lelaki itu masa dia mandi tadi.

Malam itu masa kumain dengan biniku, kutanya siapa yang sms dia pakai nombor handphone 014 tetapi dia diam.

“mana ada,” katanya.
“Saya dah baca sms tadi. Dia kata dah sampai,’ kataku.
“Tak adalah. Adik angkat,” katanya.
“Awak pi jumpa adik angkat ke?’ tanyaku.
“tak adalah,” nafinya lagi.
“Nanti terangkat,” kataku ketika sedang menghisap teteknya. Kami main malam itu dengan penuh kepuasan kerana aku beritahu biniku aku tak kesah dia ada boyfriend ke, adik angkat ke asalkan dia bahagia. Senang sikit aku bebas dengan girl friendku di Kuala Lumpur. Dia tak perlu call aku banyak kali aku ada di mana setiap malam kalau dia sibuk dengan adik angkatnya.

Biniku kurang cerdik. Masa dia mandi pagi itu aku cek missed calls dan received calls dalam handphonenya. Ternyata ada nombor hp 014. Aku pun siasat nombor hp itu dengan pura-pura tanya Mamat dan dia jawab salah nombor. Aku pun tanya siapa dia. Dia pun jawab namanya Kadir bekerja di pejabat kerajaan. Orangnya baru 35 tahun lebih muda 10 tahun dari biniku. Sudah beristeri dan ada anak dua orang.

Aku pun suruh kawanku mengekori keretanya ke mana dia pergi. Selepas jam 5 petang Rabu itu, dia ada jumpa biniku sekejap minum air. Kawanku, Halim kata memang nampak mesra mereka berdua.

Pada petang Jumaat itu biniku kata esok dia nak pergi kuantan dengan bossnya Ani.

“Pergilah,”kataku.

pagi esok, bila biniku keluar jam 8 pagi, aku suruh kawanku ekori kereta biniku dan buat laporan dari masa ke semasa.

“Keretanya diparking di Shell dan dia naik kereta Kadir ke Kuantan,” lapor Halim pada tepat jam 8.30 pagi.
“Ikut dia ke Kuantan,” kataku.

Halim mengikut kereta Persona kadir ke Kuantan. Tepat jam 9.30 pagi, Halim call dari Kuantan.

“Mereka singgah di Grand Continental minum di coffee house,” lapor Halim.
“Ikut mereka jangan sampai mereka tahu siapa u,” kataku.
“U jangan bimbang, i kenal casher hotel ini. I pergi ambil bilik dulu. Bila dia nak cek in, i dah ada dalam bilik itu tengok apa dia orang buat,’ kata halim.

Halim terus jumpa casher hotel kawan baiknya. Dia terus ambil kunci. Dia kata kalau orang dalam coffee house nak cek in, beri kunci bilik itu dan suruh dia isi borang macam biasa. Kawannya amat faham apa yang Halim buat.

Seperti diduga setengah jam kemudian, Kadir mara ke receptionist dan mengisi borang check in bilik. Biniku masih menunggu di cofee house. Kadir terus masuk lif dan hilang ke tingkat 6. filmbokepjepang.sex Bila dia masuk bilik, dia terus sms biniku yang berada di dalam cofee house. Oleh kerana mereka masuk berasingan, jadi orang tak suspect mereka bercouple.

Halim sedang sembunyi di bawah katil di bilik itu. Kadir tak tahu Halim ada di situ yang akan merakam perbualan mereka.

Aku terima sms dari Halim yang mengatakan jangan call dia. Hanya sms saja kerana handphone sedang disilence bunyinya.

“bini u dah masuk bilik,” sms Halim kepadaku.

Kadir terus merangkul biniku di pintu bilik. Mereka berkucupan dan terus Kadir memimpin biniku ke katil. Apa lagi mereka pun beromen di atas katil.

“mandi dululah sayang,’ kata biniku.
“okay, kita mandi berdua,”jawab Kadir.
Mereka pun melucutkan pakain masing-masing sambil berbogel terus masuk bilik air. Halim tak berani keluar dari bawah katil untuk melihat mereka dalam bilik air tapi oleh kerana pintu bilik air tidak ditutup maka Halim dengar perbualan mereka berdua.

“Besarnya tetek Zi,” kata Kadir sambil menghisap kedua-dua belah tetek biniku.
“kadir punya pun besar,” kata isteriku sambil meramas-ramas kote Kadir.
“nak hisap,” kata Zi.
“Hisaplah,”kata Kadir. Zi pun terus menghisapnya.
“Keras macam batu. Suami punya dah lembik. Tak sia-sia ada adik angkat,” kata Zi.
“hahaha,” ketawa kadir.
“Nak jilat kak punya,” kata Kadir.
“Jilatlah,” kata Zi sambil baring dalam bilik air.kadir pun terus jilat nonok biniku.

“Kak bangun. Kak menunggeng. Kita main doggy,” kata Kadir. kadir pun masukkan kotenya ke dalam lubang kakak angkatnya.
“Sempitnya kak,” kata Kadir.
“Besarnya Kadir. Panjangnya. Sedap Kadir,” kata biniku.

Lama juga mereka doggy. lepas itu mereka mandi bersama sambil berkuluman lidah. Lepas meeka lap tubuh mereka, terus Kadir dukung biniku ke katil.

“Gagahnya adik angkat. Suami tak pernah dukung,’ kata biniku bila Kadir mendukungnya ke katil.

Mereka terus main secara missionary biniku duduk di bawah, Kadir duduk di atasnya. Selepas itu biniku duduk di atas.

“Sedapnya. Bila batang keras begini cepat kak Zi nak keluar air ni,’ kata biniku lagi.

“Aaaah,aaah,aaah,” kata biniku yang sudah orgasme. Kadir suruh biniku menunggeng di atas katil dan sekali lagi dia hentam biniku secara doggy style.

Bandar Togel, Bandar Bola , Agen SBOBET, Bandar Casino Indonesia, Slot Terpercaya, Bandar Slot Online

Kali ini kadir pula yang cepat muntaha. Lepas main mereka berehat.

“berapa lama sewa bilik?” tanya biniku.
“Dua jam,” jawab Kadir sambil memeluk biniku di atas katil. mereka berdua telanjang bulat.
“Sebelum balik nak lagi,’ kata biniku.
“Okay. Kita rehat dulu nanti kita sambung balik,” kata Kadir.

Halim yang duduk mendengar di bawah katil stim walaupun tidak melihat permainan mereka berdua.

Setengah jam kemudian mereka main lagi. kali ini lebih ganas.

“Sakit. I tak pernah main lubang dubur,” kata biniku.
“I masuk sikit sikit. sedap kak,” kata Kadir.
“Memang sedap,’ kata biniku bila diliwat Kadir secara perlahan-lahan.

kemudian mereka check out. Biniku keluar dulu dan menunggu di kereta. 10 minit kemudian baru Kadir keluar dari bilik itu. 10 minit kemudian baru halim keluar dari bawah katil. batangnya yang keras mendengar perbualan di antara kadir dengan biniku.

Petang itu isteriku balik. Aku nampak banyak yang dia shopping di Kuantan. lepas main dengar kadir, kadir ajaknya shopping beg tangan, baju, seluar jeans dan kasut. memang hebat adik angkatnya.

“Lama gi Kuantan,”kataku.
“Ani servis keretanya lepas tu ajak shopping. Dia yang belikan semuanya ini,” kata biniku.

Dalam hati, aku berkata, Ani gi servis kereta ke, atau pukimu yang kena servis oleh adik angkatmu.

malam itu aku keluar menemui Halim dan Halim mainkan semula tape perbualan antara biniku dengan Kadir.

malu aku kepada Halim kerana biniku mencurangiku.

“Bukti dah ada, kau tunggu apa lagi? Kau nak jadi suami dayus?” kata Halim.
“Malam ini aku istiqarah mahu tanya Allah wajarkah aku menceraikan biniku,” kataku sambil berlalu dari situ.

Seperti yang dijangkau akhirnya biniku diangkat oleh adik angkatnya.

Silahkan di Add Contact Kami ya Bosku

WHATSAPP : +62822-7690-5650
TELEGRAM : +6282110686901
LINE : 82116524506
TWITTER : @tarosl0t

Terima Kasih ^^