Guru Berselingkuh dengan Kepala Sekolah

Kisah Taro – Guru SD satu ini cantiknya bukan main, dengan hidung yang mancung, mata yang indah serta alis mata yang berkesan membuat sapaan yang biasa dipanggil nama Ibu Yuniar ini menjadi primadona di sekolahan, sampingan jadi guru dia juga menjadi model jilbab , dari murid yang dia ajar sampai karyawan dan kepsek di sekolah selalu memuji akan kecantikannya.
Sayangnya Yuniar sudah mempunyai suami, yaitu Dani yang juga seorang polisi. Oleh karenanya tidak ada yang berani mendekati Yuniar dengan lebih intim. Yuniar cuma menjadi fantasi dari para cowok-cowok ganjen yang bekerja di sekolah itu, khususnya pak kepala sekolah yang usianya sudah menginjak 50 tahun.

Toha nama kepala sekolah SD itu, sudah mempunyai 3 anak dan 5 cucu. Semenjak awal masuk, Toha sudah menaruh perhatian lebih kepada Yuniar dan ingin menyetubuhinya. Tapi Toha tidak mau mengambil resiko untuk memperkosa guru cantik itu, mengingat suaminya seorang polisi. Toha terus berfikir bagaimana cara untuk menaklukan Yuniar.

Sehari-hari Toha selalu curi-curi pandang kepada Yuniar, bahkan beberapa kali Toha berhasil sekedar menepuk pantat Yuniar dari balik celana kerjanya yang ketat. Ditepuk pantatnya Yuniar cuma dapat mengaduh dengan wajah agak jengkel kepada keganjenan Toha. Yuniar pun menyadari bahwa Toha menginginkannya, sehingga Yuniar pun agak menghindar jika bertemu Toha.

Hingga suatu hari Toha menemukan momen untuk mewujudkan mimpinya.

“Bu Yuniar, setelah mengajar temui saya di kantor ya” perintah Toha.

“Eh. Ada apa pak? Iya baik Pak.” ujar Yuniar dengan agak tegang.

Ruang kepala sekolah dibuat tertutup khusus untuk kepala sekolah, karenanya cuma Toha dan Yuniar yang sedang ada di ruangan itu. Yuniar duduk di depan meja Toha, hari itu Yuniar sangat cantik dengan seragam coklat kesukaannya. Make up dan lipstiknya pun senantiasa dipakai seperti saat Yuniar mau melakukan pemotretan model hijab.

Hingga suatu hari Toha menemukan momen untuk mewujudkan mimpinya.

“Bu Yuniar, setelah mengajar temui saya di kantor ya” perintah Toha.

“Eh. Ada apa pak? Iya baik Pak.” ujar Yuniar dengan agak tegang.

Ruang kepala sekolah dibuat tertutup khusus untuk kepala sekolah, karenanya cuma Toha dan Yuniar yang sedang ada di ruangan itu. Yuniar duduk di depan meja Toha, hari itu Yuniar sangat cantik dengan seragam coklat kesukaannya. Make up dan lipstiknya pun senantiasa dipakai seperti saat Yuniar mau melakukan pemotretan model hijab.

Yuniar pun berfikir sejenak, terjadi konflik batin antara memenuhi atau tetap menolak permintaan Toha. Tapi pada akhirnya Yuniar memilih jalan yang mudah, yaitu memenuhi hasrat tua bangka ini. Biarlah toh Yuniar sudah menikah dan tua bangka ini pasti cepat keluarnya.

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

“Mmmh.. baik pak, saya terima permintaannya.” ujar Yuniar.

“Nah, gitu donk. Kini kita dapat bersenang-senang kan? Haha.” Toha tertawa penuh kemenangan.

“Eh sekarang pak? di sini?” tanya Yuniar.

“Iya, sekarang aja, mumpung guru lain sedang pada mengajar, kita dapat bebas di sini.” ujar Toha.

“Yuniar saya boleh cium kamu?” pinta Toha.

Yuniar pun diam saja, lalu Toha langsung menyosor bibir Yuniar. Mmmhh… mmmmhhh… aaahhhh… mmmhhh…. Lidah Yuniar dan Toha pun beradu.. mmmpphhh… aaaahhhh..

“Yuniar kamu makan apa sih? Wajah kamu cantik banget. Bikin Bapak tiap hari sange kalau liat kamu.” ujar Toha.

Yuniar cuma dapat pasrah dijamah oleh Toha.

Tangan Toha pun mulai nakal meremas-remas buah dada Yuniar dari baju dinasnya. “Awww!” Yuniar reflek menjerit saat buah dadanya disentuh oleh yang bukan suaminya. Tangannya pun secara reflek menghalau tangan Toha, walaupun Toha berhasil mempertahankan remasannya pada toket Yuniar.

“Aaahhh.. Bu Yuniar, bener fantasiku selama ini, toketmu gede, pasti sering diremas sama suaminya ya.” ujar Toha.

“ssshhhh… aaaaaaaahhh…” Yuniar cuma dapat mendesah melihat tangan Toha meremas toketnya, Yuniar mulai terangsang.

Setelah puas meremas buah dada Yuniar, tangan Toha turun ke pinggang lalu ke paha Yuniar, dan menyentuh-nyentugh memek Yuniar dari luar celana dinasnya. “Aahhh…” Yuniar sedikit meringis saat memeknya di gesek-gesek dari luar celananya.

Dua insan itu melakukan foreplay dengan baju yang masih lengkap sambil berdiri. Segera saja Toha membuka celana dan sempaknya, dan jreng! Terpampanglah kontol Toha yang hitam, berurat dan panjang. “Aaawww!” Yuniar reflek menutup mata. Di luar dugaan Yuniar ternyata kontol Pak Tua ini lebih besar dari suaminya.

“Bu Yuniar kontol bapak dah tegang banget nih, emut donk?” ujar Toha.

Yuniar pun segera meraih kontol Toha dengan tangannya lalu mengeluarkan jurus andalan blowjobnya.

“Aaaaahhh… oooohhh.. uuuuhhhh… enak banget bu Yuniar, pinter banget sih.. Pasti suami bu Yuniar puas setiap hari diginiin.” ujar Toha.

“Mmmmhhh.. slurp… sshhh.. mmmhhh” kontol Toha keluar masuk mulut Yuniar yang sedang berjongkok mengulumnya. Tangan Toha memegangi hijabnya yang masih terpasang d kepalanya.

“Rasain lo, aku keluarin jurus andalan blowjobku, suamiku pasti cepat keluar kalau aku blowjob gini.” kata Yuniar di dalam hati.

“Udah dulu bu, nanti Bapak keluar duluan.” ujar Toha yang keenakan.

Yuniar pun menghentikan kulumannya, lalu Yuniar disuruh berdiri dan kancingnya dibuka satu per satu oleh Toha. Lalu terpampanglah buah dada yang masih tertutup bra berukuran sekitar 34 C. Di bukalah kaitan bra yang dipakai Yuniar dan terlihatlah 2 gunung yang dapat menghilangkan iman.

“Aduh, bu Yuniar toketnya aduhai banget.” dengan segera Toha menyusu kepada toket impiannya itu. Terasa puting Yuniar sudah keras dan menegang, menambah birahi Toha untuk memainkan gunung kembarnya. Mulut Toha mengullum toket Yuniar bergantian sementara tangannya meremas buah dada Yuniar.

“Sssshhh… aaaahhh… aaahhh… Pak Toha… aaaahhh” Yuniar cuma dapat mendesah pasrah keenakan melihat dirinya sudah topless haya menyisakan hijab dan celana panjangnya.

Setelah puas menyusu dan memainkan buah dada Yuniar, Toha pun memelorotkan celana Yuniar, terpampanglah kaki yang semampai, putih dan mulus di hadapan Toha.

Pertahanan yang tersisa cuma tinggal celana dalam yang menutupi memeknya. Lalu dengan segera Toha pun melepas celana dalam sebagai pertahanan terakhir dari Yuniar. www.filmbokepjepang.net Terpampanglah memek Yuniar dengan sedikt bulu karena rajin dicukur.

“Aduh, gak salah kalau bu Yuniar jadi model hijab, bodynya aduhai banget.”ujar Toha memuji sambil bernafsu. Yuniar cuma dapat tersenyum sambil berusaha menutupi tubuh bugilnya, cuma jilbab yang masih terpasang di tubuhnya. Toha lalu mendudukan Yuniar di sofa yang berada di ruangannya.

Segera tangan Toha memainkan memek Yuniar yang ternyata sudah basah dengan cairan pre-cum semenjak tadi. Jarinya di naik turunkan ke atas dan bawah belahan memek serta belahan itilnya ditekan-tekan.

“Aaaaahhh… aaaahhh… ooohhh… aaahhhh.. udah pak… saya dapat keluar.. oohhhh…” desahan Yuniar terasa begitu merdu menimati perlakuan Toha.

Lalu Toha pun membaringkan Yuniar, dan bersiap menusukkan torpedonya ke dalam memek indah Yuniar. Kepala kontol Toha sudah berada di gerbang kenikmatan Yuniar, lalu perlahan-lahan mulai dimasukan ke memek Yuniar. Terlihat ekspresi Popy yang tegang karena pertama kalinya dimasuki kontol yang bukan milik suaminya.

Lalu kontol Toha pun berhasil memasuki surga dunia yang harusnya cuma dapat dirasakan oleh suami Yuniar.

“Ooohhh… Pak Toha gede banget…” ujar Yuniar memuji kontol Pak Toha.

“Ohhh… Bu Yuniar memeknya sempit banget.” balas Toha memuji memek Yuniar.

Lalu kontol Toha pun berhasil masuk sepenuhnya ke memek Yuniar hingga mentok. Toha mulai menggenjot Yuniar dengan perlahan.

“Auh… aaahhh… aaaaahhh…” Yuniar mendesah dan menggelinjang keenakan. Tangan Yuniar memegang pundak Toha sebagai topangan.

Sambil menggenjot Toha pun meremas-remas toket Yuniar dan mencium wajahnya.

“Aaaahhh… sssshhh…. aaahhh…. mmuuaaahhh….” Toha pun merasakan sensasi yang baru ia rasakan menyetubuhi model catik yang juga seorang guru.

Toha pun mulai meningkatkan tempo genjotannya, hal ini membuat Yuniar semakin mendesah-desah liar, bahkan setengah teriak.

“Sssssttt…. aaaahhh… Bu Yuniar jangan keras-keras… nanti kedengaran orang..” ujar Toha.

“Aaahh.. iya pak… oohhh… yesss…. ooohhh.. no….. ikkeehh… ikkeeehhh… kimochi… aaaahhhh…..” desahan Yuniar semakin mempercepat genjotan Toha.

“Aaaaahhh.. Bu Yuniar seksi banget desahannya… persis artis bokep JAV… Aaaaaaah,,,,” Toha pun melakukan genjotan ala hardcore JAV yang pernah ditontonnya.

“Aaaaaaaahhhh….. Bapak……. Yuniar gak kuat lagi aaaahhhhhh..” Yuniar pun mengejang pertanda orgasmenya.

“Aaaahhhh…. aaaaahhhh…. aaaaaaahhh….”Tidak lama kemudian Toha pun menyusul orgasme, spremanya menyemprot 10 kali ke dalam memek Yuniar dan hingga meluber keluar. Tubuh Toha pun ambruk di atas tubuh Yuniar. Lalu Toha mencabut kontolnya dari memek Yuniar.

“Gimana Bu Yuniar puas kan?” tanya Toha.

Yuniar cuma tersenyum, tidak terasa sudah 30 menit mereka bergumul di ruangan itu. Mereka lalu mengambil tisu untuk membersihkan cairan cinta mereka yang tercecer dan memakai baju mereka masing-masing.

Link Terpercaya sebagai berikut : Bandar Togel, Bandar Bola , Agen SBOBET, Bandar Casino Indonesia, Slot Terpercaya, Bandar Slot Online , Taroslot

Silahkan di Add Contact Kami ya Bosku

WHATSAPP : +62822-7690-5650
TELEGRAM : +6282110686901
LINE : 82116524506
TWITTER : @tarosl0t

Terima Kasih ^^

Kembalinya Sifat Masa Laluku

Kisah Taro – Namaku ku Nurlela berumur 43 tahun, sudah menikah dan punya 2 orang anak laki laki yang sekarang sudah dewasa dan yang kedua beranjak remaja,, ini adalah kisah masa laluku sekitar 15 tahun lalu saat itu aku berumur 28 tahun, waktu dulu rumahku di kampung sebelum suamiku mengajak kami semua tinggal di kota metropolitan sampai sekarang,, Dulu kalau di rumah aku memang sering hanya pakai daster pendek tanpa BH agar mudah menyusui anak keduaku yang saat itu baru berumur 8 bulan

Iyalah masa itu anak masih kecil dan tak ada Hp canggih seperti sekarang dan aku hanyalah seorang ibu rumah tangga yang di tinggalkan suamiku bekerja ke kota, waktu itu aku sedang menjemur baju di luar rumah dengan memakai daster tanpa lengan dan bawahnya hanya dililit handuk karena setelah menjemur aku akan segera mandi,, Ada satu pasangan tua tetanggaku, anak2 mereka semuanya merantau dan tak tahu kapan pulang,, pasangan ini bernama pak tejo 55 tahun dan bu juminah 53 tahun

Kini semenjak aku sering berpakaian terbuka setiap kali menjemur baju depan rumah, pak tejo pasti akan duduk diluar rumah untuk melihat ku menjemur dan terkadang menyapaku dengan mata yang terus tertuju pada tubuhku

aku tahu pak tejo sedang melirik tubuhku yang sedang menjemur, karena saat itu aku tak memakai BH dan hanya daster tanpa lengan saja,, maka terlihat lah ketiak montok ku dan juga tetekku yang menonjol besar, memang kuakui semenjak menyusui anak kedua ukuran nya jadi bertambah besar, dulu saja sebelum menyusui ukuran nya sudah 36 C namun sekarang setelah menyusui anak keduaku ukuran nya jadi bertambah yaitu 38 D dan sering menjadi lirikan pemuda di kampungku atau orang orang saat ku ke pasar untuk berbelanja

Dan kadang aku sengaja buat menunduk ambil baju dalam ember saat menjemur, makin terbelalak lah mata orang tua itu bila nampak tetek aku yang tergantung,, namun meskipun begitu pak tejo tak berani menggoda terlalu jauh, satu hari di awal kejadian, suamiku memang sedang di kota untuk bekerja dan anak ku yang pertama lagi di sekolah TK, sedangkan anakku yang kedua tertidur karena baru saja ku susui,, Berhubung anakku sudah tertidur ku lanjutkan kembali cucianku lalu menjemur nya di depan rumah

Saat aku sibuk menjemur dibawah matahari yang sedikit terik aku mulai merasa kegerahan karena memang belum sempat mandi, tiba2 pak tejo sudah ada di belakangku yang saat itu sedang menjemur

“Sibuk sekali nur”

“Eh pak tejo buat kaget saja, kok sepi di rumah, ibu kemana”

“Hehehe makanya jgn sambil melamun nur, ibu lagi ke pasar tadi”

“Ohh pantas dari tadi gak lihat”

Lalu ku sambung menjemur baju, sedangkan pak tejo kembali duduk di depan rumahnya setelah sejak tadi mengamatiku yang sedang menjemur, tiba tiba terdengar pak tejo panggil namaku

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

“Nur tolong uhuk uhuk”

Saat kulihat nampak dia sudah terbaring dilantai dengan kursi yang terjatuh sambil pegang dadanya dan mulai terbatuk

Oh tuhan ada apa dengan orang tua ini, aku pun cepat2 lari menuju rumah pak tejo lalu memapah pak tejo masuk ke dalam rumah nya

“Pak tejo knpa”

“Uhuk uhuk uhuuk”

Aku yang cemas lalu berlari kedalam dan memberikan minum pada pak tejo sambil memijat dadanya yang terbatuk, sedangkan pak tejo tak bicara dan hanya tiduran di pangkuanku sehabis minum,, dan aku pun lanjut memijat dada pak tejo, tiba tiba aku rasa tangan pak tejo bergerak meremas remas tetek besarku yang dekat dengan tangan nya

cepat cepat aku melepas pangkuanku pada tubuh orang tua gila ini hingga kepalanya membentur tembok

“Aduuuhh nur”

“Pak tejo apa apaan ini”

“Bapak senang lihat tetekmu nur, padat dan besar”

“Pak tejo tak boleh macem2, saya udh bersuami dan punya 2 anak”

“Tak maksud begitu nur, tapi memang betul padat dan besar tetekmu”

Sungguh cabul orang tua ini dengan terus memandang ke arah tetek besarku tanpa berkedip dan aku pun menyumpah dalam hati

“Memang besar ya nur, gemas betul bapak”

“Pak jangan bicara macam2, nanti di dengar orang”

“Gak ada orang disini nur, sepi saja”

belum sempat aku bicara lagi, tangan orang tua itu kembali meremas tetekku

“Pak tolong hentikan”

Namun orang tua itu tidak menjawab malah memasukan tangannya dengan cepat ke dalam dasterku melalui perut,, di pelintir nya putingku yang sejak tadi tercetak di dalam daster dan semakin menegang karena sering dipakai menyusui anakku

“ahh empuknya tetekmu nur”

“Pak tejo cukup ya”

“Tak apa lah nur disini sepi”

“Pak jangan auuww”

Lalu dengan agak memaksa dia melepaskan daster yang aku pakai, bodohnya aku malah diam dan tetap duduk disitu,, tidak berontak atau pun mendorong tubuh orang tua itu lalu berjalan pulang

Saat dia lepaskan dasterku terlihat ketiaku yang berbulu tipis dan basah oleh keringat, namun tiba2 pak tejo langsung memajukan wajahnya dan di benamkan di ketiaku sambil menghirup aroma nya

“Pak jgn buat begitu, risih aku”

“Tak apa nur, bapak suka sama ketiakmu Eemmmphhh”

“Astaga, pak cukup uuhhh”

Di hirupnya ketiaku dalam2 dan nampaknya pak tejo menyukai aroma alami ketiakku yang berkeringat sehabis menjemur baju

setelah itu matanya lalu menengok ke tetek besarku yang sudah terbuka, dengan puting menegak berwarna kehitaman

“Besarnya tetekmu nur, gemas betul bila melihatmu menyusui”

“Pak, jangan pak sudah sshhh”

aku cuma lihat pak tejo meremas remas tetek besarku penuh nafsu sambil memilin putingku yang sudah mengacung dan sedikit meneteskan asi, pak tejo lalu merapatkan kedua tetekku dan bergilir gilir mengulum putingku,, aku mengeliat sedikit geli karena pak tejo sangat bernafsu menyusu dan meminum asi di tetek besarku dengan putingnya yang dia kulum sampai mengkilap bekas mulutnya

Lalu pak tejo menarik tanganku dan mendudukan ku diatas pangkuan nya, kembali dia meremas kedua tetek besarku sambil memilin putingnya dengan jari telunjuk

“Hmmzz nur besarnya tetekmu”

Kini pak tejo mengecup gumpalan tetek besarku, lalu membenamkan mukanya ke belahan tetekku yang curam sambil mengendusnya

“ahh..ahh..geli pak Hmmmhh”

itu aja yang aku ucap, karena pak tejo tiba2 langsung melumat bibirku penuh nafsu, aku dapat rasakan kontol pak tejo sudah keras dalam sarungnya dan setelah itu dia kembali menyusu dan meminum asi di tetekku yang besar,, hampir 10 menit pak tejo meremas dan menyusu sampai dia puas

Lalu pak tejo melepaskan handuk yang aku pakai di pinggang dan suruh aku terlentang sambil mengangkang, setelah itu dia arahkan mukanya ke celana dalamku yang tak lama kemudian di lepasnya,, terasa kumis dan jenggotnya yang kasar menggesek bibir memekku, lalu lidah pak tejo mulai bermain dan menjilat jilat bibir memekku dan mengelitik nya ke dalam dengan lidahnya

aku mengerang kesedapan hingga terangkat punggung aku yang terlentang

“ahhh pak tejo, sudah cukup pak uuuhhh sshhh”

Meskipun mulutku menolak namun tanganku malah menekan kepala pak tejo, supaya mulut dan lidah pak tejo tak lepas menjilat memekku,, nampak kumis dan jenggot kasar pak tejo kini basah dengan air memekku

“Enak yah nur”

aku tak menjawab dan kulihat sarung pak tejo menggembung di bagian kontolnya, lalu pak tejo bangun dan buka sarung serta kaosnya hingga telanjang,, terlihat kontol nya yang besar, tegang dan hitam, lihat kepalanya saja aku dudah membayangkan bagaimana rasanya bila menyodok memekku

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

Ukuran kontol pak tejo pun melebihi ukuran kontol suamiku yang kecil dan cepat keluar, suamiku cuma memiliki badan dan nafsunya saja yang besar tapi kontolnya kecil dan cepat keluar,, biarpun suamiku pakai tisu magic agar lama keluar, namun tetap saja ukuran nya yang kecil hanya menggelitik liang memekku yang sudah melahirkan 2 anak,, beda rasanya saat dulu sebelum aku melahirkan

Meskipun benih suamiku telah memberikan 2 orang anak, namun tetap saja aku tak puas dengan kontolnya saat berhubungan sewaktu dia pulang dari kota,, karena aku juga punya hak untuk menuntut kenikmatan bukan malah meninggalkan ku bekerja ke kota dalam jangka waktu berbulan bulan,, sepertinya kesetiaan di hatiku ku mulai runtuh karena ketidak beradaan nya di sampingku

Setelah itu pak tejo kembali sambung menjilat memekku sambil mengocok kontolnya sendiri yang mengeras, tak lama kemudian pak tejo berbalik dan dengan posisi 69 dia mau aku menghisap kontol keras hitamnya,, akhirnya aku mulai menjilati kepala kontol pak tejo setelah itu ku masukkan ke dalam mulut lalu kuemut emut seperti permen, hangat nya kontol orang tua ini, mungkin dia memang sangat birahi kepada ku

“ahhh enak nya, hisap terus nur sshhhh aahhhh”

Pak tejo bersuara, namum hanya sebentar saja, setelah itu tak ku dengar lagi suaranya karena dia kembali membenamkan mukanya ke selangkanganku dan kembali menjilat memekku

Pak tejo buka bibir memekku dan menggelitik itilku dengan lidahnya, sambil jarinya bermain di lubang memekku dengan perlahan

“uuhhh enak sekali pakk tejo teruuss aaahhhh aahhhhh PAAAKK”

Akhirnya aku tak dapat lagi menyembunyikan rasa nikmatku dan
meraih orgasme dengan jilatan lidahnya, setelah aku orgasme orang tua itu mendiamkan beberapa saat lalu bangun dan menatap wajahku,, batang kontolnya yang keras macam dildo hitam kini telah siap di masukan ke dalam memekku

“Bapak kawinkan kmu skrng nur, sshhh”

“Uuhhh tapi pelan2 pak”

aku sedikit menjerit saat kontol pak tejo masuk ke dalam memekku,, kontolnya masuk perlahan lahan sambil pak tejo menekan pinggulnya, setelah masuk pak tejo mulai menggenjot dengan pelan agar aku menyesuaikan dengan ukuran kontolnya,, tetek besarku pun bergoyang goyang dan pak tejo mulai meremas dan menyusu di tetekku sambil terus menggenjot, terasa sekali kontolnya semakin mengeras dan berkedut di dalam memekku saat dia mengulum putingku yang kehitaman dan meminum asi nya, rupanya bagian ini yang sangat dia birahikan sejak dulu

15 menit sudah pak tejo menggenjot sambil terus menyusu, tetekku yang besar sampai mengkilap basah karena asi yang bercampur liurnya karena dia membasahkan ke seluruh gumpalan tetekku, lalu pak tejo menyuruh aku menungging dan mulai memasukan kontolnya dari belakang sambil pak tejo mulai menepok pantatku yang semok

“Uuhhhh pak tejo jangan berhenti sshhhh uuuhhhh”

“aahhh enaknya jepitanmu nur aahhh aahhhh sshhh”

pak tejo terus mengenjot kontolnya keluar masuk memekku, tubuhnya kini menempel ke punggung serta tangan nya kembali meremas tetek besarku

“Aahhh enak nya nur aahhh”

” Teruuuus pak uuuhhh”

“Tengokan kepalamu nur sshhhh”

“Achhh iya pak”

“Eeemmpphh eeemmpphh nurr eemmpphhh sluuurrpp”

Saat kepalaku menengok pak tejo langsung melumat bibirku penuh nafsu dan memasukan lidahnya ke dalam mulutku,

Setelah melumat bibirku pak tejo menelentangkan tubuhku lalu menindihnya, setelah kontolnya dimasukan kedalam memekku pak tejo kembali menggenjotnya dengan penuh nafsu

“aahhh aahhh tak tahan bapak nur sshhh”

“uuhhhh cepat pak tejo, aku juga mau sampai uuuhhh hmmhh”

“Aahhh nurr, bapak mau lepas aahhh aahhhh,”

Pak tejo menindih tubuhku dengan erat dan mengangkat tanganku keatas, Lalu dia hirup hirup aroma ketiakku dan tak lama kemudian konek pak tejo pun berkedut kuat di dalam memek ku membuatku mencapai orgasme

“Uuuhhhh paakk aku KELUUUAAR UUUHHHH AAAHHHH”

“Eemmpphh eemmpphh bapak juga, AAAHHHH NUURRR”

Kontol pak tejo pun muntah muntah dengan kencang di dalam memekku seperti pistol air dan juga bersamaan dengan orgasmeku, pak tejo trus mengejang sampai semprotan sperma dan kedutan kontolnya berhenti dengan nafas mendengus nikmat

“Sshhh nikmat nya, lain kali boleh lagi ya nur”

“Lihat nanti saja, aku gak janji pak”

Lalu kupakai kembali dasterku dan pulang meninggalkan pak tejo untuk segera mandi karena badanku sudah terasa sangat lengket bekas persetubuhanku dengan nya.

Link Terpercaya sebagai berikut : Bandar Togel, Bandar Bola , Agen SBOBET, Bandar Casino Indonesia, Slot Terpercaya, Bandar Slot Online , Taroslot

Silahkan di Add Contact Kami ya Bosku

WHATSAPP : +62822-7690-5650
TELEGRAM : +6282110686901
LINE : 82116524506
TWITTER : @tarosl0t

Terima Kasih ^^

Pria dalam Puber Keduaku

Perkenalkan aku adalah perempuan keturunan Jawa-Sunda. Umurku menjelang 40 tahun. Tinggiku sekitar 170 dan tubuhku tidak mekar, masih langsing, masih seperti gadis, padahal anak sudah dua, sepasang. Anak yang sulung, lelaki sedang berkuliah sekarang, sedangkan anak bungsuku masih belajar di SMP.

Aku menikah karena dijodohkan. Sebenarnya suamiku ini bukanlah tipeku, jauh sekali malah. Benar kata pepatah lama, apabila kita pilih-pilih tebu, akan mendapat yang tidak sesuai. Tetapi, karena pilihan orang tuaku, mau tidak mau, terpaksa aku menerimanya daripada aku jadi anak durhaka karena membangkang.

Pernikahan kami, meski tidak sesuai dengan harapanku, berjalan normal. Aku ingat bagaimana malam pertama kami. Meskipun resepsi kami selesai jam delapan malam tadi, tapi tetamu masih berdatangan, sehingga kami pun belum bisa masuk ke kamar pengantin kami. Padahal, bisa kulihat raut muka Bang Tian yang sudah tidak sabaran, tapi mau bagaimana lagi.

Menjelang jam sebelas, akhirnya rumah pun sepi. Begitu Bang Tian mengajak masuk kamar pengantin kami, dada ini bergetar. Mataku memerih, ada yang hendak keluar, tapi aku coba tahan, kala kududuk di kursi meja hias, menatap diri ini dan pakaian pengantinku.

Dari kaca meja hias dapat aku lihat Bang Tian yang sedang membuka jas pengantinnya. Sumpah! Aku tidak ikhlas bila lelaki ini menggauli aku. Bukan dia yang aku inginkan mengambil keperawananku. Seharus Abang polisi yang berada di kamar pengantinku malam ini, bukan dia. Seharusnya aku dinikahi lelaki yang punya penghasilan tetap, bukan lelaki yang tidak punya kerjaan tetap ini.

Memang, lelaki terakhir yang dekat denganku adalah si Abang Polisi. Kami tidak berpacaran karena Abang Polisi sudah mempunya pacar, seorang perawat, tetapi Abang Polisi selalu bersedia jika kuajak menonton bioskop. Abang Polisilah yang berani datang ke rumah untuk menjemput aku pergi. Pria lain tidak ada yang berani. Aku sering mendatangi asramanya dan dibawanya aku ke kamarnya. Sayangnya Abang Polisi tidak berani menggauliku. Padahal aku sudah rela dia telanjangi. Kalau aku hamil, dia ‘kan pasti bertanggung jawab, sehingga aku akan menjadi istri seorang polisi. Wih, bangganya aku berpakaian seragam merah muda.

Tetapi, apa lacur. Kemudian datang seorang pemuda dari kota lain yang mampu memikat orang tuaku dan sekarang dia sudah berada di kamar pengantinku ini.

Bahuku ada yang menyentuh. Dari cermin meja hias kulihat Bang Tian berdiri di belakangku, menatapku. Sudah berganti kostum dia. Sekarang dia mengenakan kaos dan celana pendek, sementara jas pengantinnya tergeletak di ranjang. Kupersembahkan seulas senyum untuknya, untuk suamiku. Dapat aku rasakan tangannya di bahuku bergetar, tepatnya gemetar. Apakah dia sudah konak, ingin cepat memerawaniku?

“Tolong dilepaskan sanggulnya, Bang.” Aku menggoyang-goyang sanggul yang menggayuti kepalaku.

Kurasakan sanggulku memberat. Bang Tian sedang mengutak-atik sanggulnya.

“Aduh, sakit,” jeritku tertahan karena dia menarik keras sanggulnya. ”pelan-pelan.”

“Maaf, Maaf,” ucapnya sembari buru-buru menarik tangannya dari sanggulku.

“Abang yang narik, aku yang lepaskan pengaitnya,” kataku lagi sembari memegang sanggulku, ”tapi pelan-pelan nariknya.”

“Begini?” Kurasakan sanggulku tertarik pelan.

“Tunggu.” Setelah aku melepaskan beberapa pengait dan, dibawah perintahku, dengan pelan-pelan dia menarik sanggulnya. Begitu sanggul terlepas, kepalaku pun langsung ringan.

“Taruh dimana?” tanyanya sambil mengangsurkan sanggulnya.

“Taruh di sana.” Kutunjuk meja kecil yang berada di sudut kamar. ”Jas pengantin juga ditumpuk saja di sana. Besok katanya pemiliknya akan mengambilnya.”

Segera suamiku beranjak menuju meja kecil yang kutunjuk. Dia pun menaruh jas pengantinnya di sana. Setelah itu, suamiku kembali berada dibelakangku, menatapku, dengan tangan kembali jatuh di pundakku.

Kuambil bedak talk yang ada di meja hias, lalu menyerahkannya padanya, “Tolong, ditaburi di rambut, Bang. Dikit-dikit saja.”

Bang Tian menyambut kaleng bedak yang aku sodorkan. Dan dengan hati-hati menaburkannya ke rambutku yang kaku menjulang tinggi. “Kayak gini?”

Aku mengangguk. Dengan jari-jariku, aku menyisiri rambutku yang tegang akibat terkena hairspray. Bang Tian pun ikut menyibak-nyibak rambutku. Dalam diam, kami mengaduk-aduk rambut kaku itu.

“Sudah, Bang,” ucapku setelah rambutku tidak lagi menggembung tinggi.

Dari cermin, kulihat wajah Bang Tian mendekat ke mukaku. Diciumnya sekilas pipiku, lalu, “Terima kasih sudah bersedia menjadi isteriku.”

Aku hanya bengong. Manis sekali ucapannya, tapi sayangnya hati ini tetap belum mampu menerima kehadirannya.

“Tolong dibuka resletingnya, Bang.” Kutegakkan badanku untuk mempermudah ia menurunkan resleiting gaun pengantinku.

Dia sentuh gaun pengantinku. Dengan pelan-pelan dia turunkan resleitingnya. Gaun pengantin pun tidak lagi terasa ketat membekap tubuhku. Dengan posisi membelakanginya, aku memerosotkan gaun pengantinnya.

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

Dari cermin, kulihat matanya mengarah ke gundukan daging milikku yang masih tertutup beha. Kututupi dua payudara. Malu karena ini kali pertama aku tanpa baju di depannya. Dulu, sebelum menikahiku, masa perkenalan kami hanya berlangsung enam bulan. Selama enam bulan itu, dia hanya aku perbolehkan mencium pipiku dan dia manut. Tak pernah dia memaksa mencium bibirku, apalagi menjamah payudaraku. Coba tebak: ia termasuk pria santun, atau penakut?

“Tidur, yuk,” ajaknya sembari memegang pundakku.

Tangannya yang gemetar penuh kehendak terasa di pundakku, tapi aku abaikan. “Taruh dulu gaun pengantinnya.”

Dia ambil gaun pengantin yang teronggok di lantai, didekat kakiku. Ketika dia membelakangiku untuk menaruh gaun pengantin ditumpukan pakaian yang ada dipojok ruangan, aku ambil baju piyama dari lemari dan cepat-cepat mengenakannya. Kutinggalkan celananya karena toh aku sudah memakai celana pendek. Setelah itu, aku kembali duduk di kursi didepan meja hias dan mengambil kapas untuk membersihkan wajah dari riasan tebal make up.

Bang Tian menghela napas melihat kelakuanku dan akhirnya, “Kalau belum mengantuk, aku tidur dulu.”

Sambil terus menghapus make up di wajahku, aku mengangguk, membiarkan dia naik ke ranjang pengantin kami. Dari cermin meja hias, kulihat dia merebahkan diri, berbaring membelakangi aku.

Setelah lewat setengah jam kukira, aku menghentikan membersihkan wajahku. Semoga sudah tidur, doaku dalam hati sambil memerhatikan suamiku yang masih membelakangiku. Aku pun sebenarnya sudah sama mengantuknya, tetapi aku belum siap bila dia menyetubuhiku.

Setelah mengumpulkan kapas-kapas yang berantakan di meja hias, setelah mengganti lampu kamar dengan lampu yang lebih redup, dengan pelan-pelan, aku naik ke ranjang. Alhamdulillah, suamiku tidak bergerak dalam tidurnya sehingga dengan lega aku membaringkan diri. Kupejamkan mata dan perlahan kesadaranku pun menghilang.

Entah sudah berapa lama aku tertidur, dadaku serasa sakit. Ada yang menekan payudaraku. Kubuka mataku, tetapi gelap. Rupanya lampu di kamar pengantinku mati. Terus kenapa tubuhku dingin? Kuraba tubuhku. Piyama yang kupakai tersibak membuka lebar. Kancing-kancing piyamanya sudah berlepasan. Itu yang membuat aku kedinginan.

Hampir aku menjerit begitu menyadari ada tangan yang hinggap di payudaraku. Rupanya dia yang melepaskan kancing-kancing piyamaku dan meremas payudaraku tadi. Aku tepis tangan itu. Dan berbarengan dengan itu, lampu kamar kembali hidup. Kamar pengantinku kembali terang dan kutemukan Bang Tian sedang memegang tangannya. Kesakitan dia.

“Tadi lampu mati,” adunya ketika aku menatap dia marah.

“Abang jangan macam-macam, ya,” ancamku dengan tangan menunjuk dia.

Sumpah! Aku merasa terhina karena lelaki itu menjamah tubuhku. Aku belum rela payudaraku dia sentuh. Dulu, banyak teman perempuanku yang memuji keindahan payudaraku yang memakai beha 34B itu. Penuh dan membumbung tinggi, kata mereka. Terkadang pula mata para jantan yang jelalatan menatap ke arah payudaraku, membuat aku bangga. Aku berharap kedua payudaraku ini akan dimiliki oleh Abang Polisi, tapi ternyata harapanku tidak terkabul.

“Hei! Aku ini suamimu,” ucapnya setengah berbisik. ”Aku halal menjamahmu.”

Deg! Tersadar aku dengan kelakuanku. Dia memang sudah menjadi suamiku. Dia berhak dengan tubuhku. Tapi, aku marah dengan kelakuannya. Tapi, yang terang aku belum siap dia jamah.

“Aku mengantuk, Bang. Kita tidur lagi.”

Kurapikan behaku. Setelah kancing-kancing piyama aku pasang kembali, aku membaringkan diri membelakanginya. Kurasakan nafasnya terasa disampingku, tapi aku memejamkan mataku.

Link Terpercaya sebagai berikut : Bandar Togel, Bandar Bola , Agen SBOBET, Bandar Casino Indonesia, Slot Terpercaya, Bandar Slot Online , Taroslot

Silahkan di Add Contact Kami ya Bosku

WHATSAPP : +62822-7690-5650
TELEGRAM : +6282110686901
LINE : 82116524506
TWITTER : @tarosl0t

Terima Kasih ^^

Nini negosiator ulung

Kisah Taro – Makin lama gerakanku makin cepat hingga maksimal. Deasy kembali berteriak keenakan sambil tangannya meremas apa saja yang dapat dipengangnya. Gerakanku makin cepat, kudorong sedalam-dalamnya hingga keringat bercucuran di punggung Deasy. Akhirnya kucapai orgasmeku di vaginanya. Kutekan penisku sedalam-dalamnya dan kudiamkan sambil kusemburkan spermaku beberapa kali, setiap kali menyembur, penisku makin keras dan membesar, sehingga Deasy pun merintih..

“Gila viir.. Oocchh.. Viirr.. Aacchh.. Gua keluar lagi nichh..”

Jam 4 pagi kami tertidur dalam keadaan telanjang bulat. Saat terbangun jam 10 pagi, sekali lagi kami menumpahkan nafsu birahi di kamar itu sebelum Deasy kembali ke Hyatt dan aku beristirahat untuk pertemuan sorenya.

Sorenya saat aku harus menghadiri pertemuan dalam rangka negosiasi harga untuk barang telekomunikasi yang akan dibeli oleh perusahaanku dari salah satu supplier dari Amerika. Pertemuan diadakan di ruang meeting di hotel Mandarin dan dihadiri oleh suatu perusahaan Indonesia sebagai distributornya. Aku tiba pukul 16:55, masih 5 menit lebih awal bersama manager perencanaan yang baru datang siangnya dari Jakarta.

Saat aku masuk, di dalam ruangan sudah ada VP Sales dari perusahaan Amerika itu dengan Sales Managernya, Anthony, Direktur perusahaan distributor mereka di Indonesia beserta Account Managernya. Aku telah mengenal mereka semua. Aku mengambil tempat duduk menghadap ke pintu bersebelahan dengan managerku. Setelah berjabatan tangan dan mengobrol basa basi, negosiasi segera dimulai.

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

Pada saat aku sedang membacakan dokumen, pintu terbuka, aku mengangkat wajahku. Di depan pintu berdiri seorang wanita yang kalau tidak dalam suasana formal dapat membuatku meloncat dari kursi yang aku duduki. Nini berdiri di sana juga dengan wajah kaget melihatku, tapi segera situasi dapat kami kuasai.

Dengan cepat Nini memasang telunjuknya di depan bibirnya, aku mengerti. Nini menghampiri sang direktur sambil memberikan sebundel dokumen. Lalu Nini diperkenalkan sebagai PR di perusahaan distributor itu. Tempat duduk di meja berbentuk bundar itu tinggal satu yang kosong dan Nini duduk di sana, di sebelah kiriku. Penampilannya sangat menarik dengan blazer warna cerah dengan kemeja warna gelap di dalamnya dan rok ketat di atas lutut sedikit.

Dimulai dengan penjelasanku mengenai final design dari system yang dibutuhkan, lalu pihak Amerika menerangkan kelebihan kelebihan produknya. Lalu si distributor mulai membahas aspek komersial, tampak Nini mengambil bagian pembicaraan dalam aspek ini. Selama mendengarkan, aku mencatat di kertas notes kecil yang aku bawa dari kamar hotel, tercetak hotel Westin Plaza di kertas itu. Tak terasa sudah jam 7, kami break untuk dinner dan dilanjutkan jam 8:30 malam di tempat yang sama, bersama-sama kami pergi ke sebuah restoran chineese food dekat dengan Mandarin lalu kembali ke ruang meeting.

Saat makan, Nini mengajakku mengobrol santai dan dengan anggunnya bersikap sangat profesional dan dapat menyembunyikan bahwa dia telah mengenal aku luar dalam. Tak ada tanda-tanda dan kode-kode bahwa Nini ingin bertemu berdua atau rindu atau yang lainnya seperti halnya Deasy kemarin. Padahal aku sudah membayangkan bahwa Nini akan menemani aku malam ini di kamar yang besar itu

Setelah aku dapat memperlihatkan bahwa produk mereka bukan yang terbaik karena ada produk saingan yang lebih baik dari segi feature, walaupun feature tersebut tidak aku butuhkan, tapi sebagai kartu truf negosiasi kusampaikan hal itu. Lalu kusampaikan pula perkiraan harga yang dapat aku terima yang masih jauh dengan harga penawaran mereka, berbeda sekitar 20%. Aku kembali ke hotel jam 22:30, sangat lelah dan langsung mandi serta tiduran sambil menonton TV.

Tiba tiba telepon berdering..

“Good Evening Mr. Mahendra, I have a lady in front of me, her name is Nini, would like to met you” seorang resepsionis wanita berkata di telepon. Haah, aku kegirangan, tapi tak kuperlihatkan.
“Ok, thank you, can you ask her if she willing to come up or should I go down” kataku di telepon. Terdengar si resepsionis berbicara denan Nini.
“She said, if you don’t mind, she prefer to met you there” katanya lagi.
“OK, can you ask somebody to escort her to my room”
“Definitely sir” katanya. Terdengar dia memanggil seseorang lalu terdengar dia berkata pada Nini..
“You may follow him, madame” sesaat kemudian dia berkata lagi..
“She is on her way. By the way, she is very pretty sir, good night and thank you” katanya.

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

Dua menit kemudian terdengar pintu diketuk, terlihat Nini diantar oleh petugas concierge. Setelah pintu kututup, Nini hanya mengecup pipiku lalu berjalan dengan anggunnya menuju sofa dan duduk di sana lalu menyalakan Marlboro putihnya, pakaiannya sudah berganti, celana panjang dan kaus ditutupi jacket kulit.

“Bagaimana kamu tahu aku tinggal di sini?” tanyaku.
“Tadi kamu pakai kertas catatan dari Westin, aku coba tanya ke front office, lalu aku datang ke sini” jawabnya.
“Bagaimana kamu yakin bahwa aku ada di kamar?” tanyaku kembali.
“Aku tidak yakin, tapi aku coba, ternyata kamu ada” jawabnya lagi.
“Aku sangat kaget melihatmu di ruang meeting tadi, tak kusangka bahwa negosiasi itu dengan kamu Vir.., kalau aku tahu bahwa kamu yang akan aku temui, aku pasti tolak tawaran mereka” Nini membuka topik.
“Aku mewakili perusahaan, harusnya aku yang lebih kaget kamu ada di sana tadi, jadi tolong ceritakan yang sebenarnya” sahutku.
“Pak Anthony minta bantuan aku untuk menggolkan proyek ini, aku dapat 3%, terserah caranya bagaimana” kata Nini menjelaskan padaku. Hhmm, 3% cukup besar juga, nilai proyek puluhan juta dollar, maklum proyek infrastruktur telekomunikasi yang sedang in di Indonesia. Otakku berputar, tidak terpikir rasanya untuk bercinta dengan Nini.
“Kita turun yuk, minum kopi sambil berpikir dan ngobrol sebentar, selintas aku ada rencana lain” kataku, aku ganti pakaian.

Nini tahu bahwa kalau aku sudah serius begitu, aku tidak dapat diganggu maupun dirayu untuk bercinta. Malahan Nini selalu berusaha membantu aku bertukar pikiran untuk memecahkan masalah bersama-sama. Kami turun ke coffee shop dan memesan 2 cangkir kopi.

“Apakah mereka tahu kamu menemui aku sekarang ini?” selidikku.
“Tidak, menurut rencana, besok pagi meeting diundur ke sore dan aku disuruh menemani kamu privately sampai siang, dan menyampaikan bahwa ada 2 persen untuk kamu” kata Nini.
“Seberapa dekat hubungan kamu dengan Anthony?” aku bertanya.
“Tidak dekat, aku dikenalkan oleh sepupuku Deasy, katanya ada boss yang perlu PR untuk menggolkan proyek besar” jawabnya. Wah, Deasy baru meninggalkan kamar ini tadi siang, pikirku.
“Hmm.. Sebenarnya aku tahu harga mereka bisa turun sekitar 14 persen lagi, tapi Anthony mau untung terlalu besar, padahal untuk proyek besar begini, 5 persen cukuplah, toh dia juga nggak kerja, cuma ngurus admin saja, banyakan aku yang kerja nantinya. Mustinya kita dapat 10 persen Ni.., aku juga kan musti setor ke atas..” kataku.
“Dapet 3% aja lebih dari cukup Viir.. Aku bisa berhenti dari sebagian pekerjaanku yang sekarang sementara cari lagi yang lebih bernilai..” kata Nini perlahan.
“OK, besok aku atur dan kamu akan dapat poin bahwa kamu yang berhasil menggolkan proyek ini, sekarang balik yuk, kamu mau pulang atau tidur di atas? Tidur di atas aja deh, temenin aku ya” ajakku.

Nini dan aku tidur tanpa pakaian saling berpelukan di dalam selimut, tanpa ada yang mencoba untuk menggoda dan merangsang satu sama lain walaupun kulit kami saling bersentuhan dan buah dada Nini terasa menekan lengan dan dadaku. Agak penat juga aku berpikir, lalu aku tertidur. Saat aku bangun, sebagaimana normalnya laki-laki, saat bangun pagi terkadang penis sudah dalam keadaan berdiri keras. Pagi saat itu, di luar masih gelap, kurasakan penisku sudah berdiri dan keras sekali seperti batang kayu ditambah kehangatan terasa mengalir dari tubuh telanjang Nini yang menempel di tubuhku. Kurasakan Nini masih tidur, kukecup keningnya mesra, matanya terbuka dan tersenyum, kepalanya menengadah mengecup pipiku mesra sekali.

“Good morning darling, sleep well?” dia bertanya.

Aku tak menjawab, tapi kudorong sedikit tubuhnya sampai telentang, lalu aku berlutut merebahkan kepalaku di dadanya sambil memeluknya. Nini melingkarkan satu tangannya di leherku. Mesra sekali kami berdua. Perlahan aku kecup keningnya, matanya, hidung, pipi lalu bibirnya. Saat bibir kami bertemu, rupanya dorongan birahi yang telah terpendam sejak kemarin terasa mau meledak, seketika itu pula Nini menyambar bibirku dam menciumku dengan permainan bibir, lidah dan mulut yang luar biasa nikmatnya. Nini memang seorang ahli dalam bercinta. Tangannya yang lain meraba penisku yang sangat keras lalu dikocoknya perlahan.

“Hmm.. Penis kamu sangat keras Vir. Lebih keras daripada biasanya, cepat masukin Viirr, aku ingin merasakan kerasnya di dalam vaginaku” desahnya.
“Hmm.. Nggak mau ‘appetizer’ dulu?” bisikku.
“Aku pengen sekarang viir.. Nanti aja ‘dessert’” desahnya lagi.

Aku naik ke tubuhnya, pahanya dibuka lebar, kutempelkan penisku ke vaginanya, kugoyang kiri kanan perlahan agar kepala penisku dapat membuka bibir lipatan vaginanya. Agak sulit. Terasa bibir vaginanya terbuka sedikit, kudorong perlahan lalu terasa kehangatan dari dalam vaginanya menyelimuti ujung kepala penisku, kudorong terus dengan mantap sambil tetap kugoyang pantatku. Nini mulai memutarkan pantatnya searah jarum jam beberapa kali, lalu putarannya dibalik menjadi berlawanan arah jarum jam. Putarannya perlahan-lahan seirama dengan goyanganku. Dengan begitu aku dapat merasakan pegangan kuat mencengkeram dari vagina Nini di penisku dan Nini pun merasakan sesak dan penuhnya lubang vaginanya saat diisi oleh penisku. Tidak ada rangsangan untuk mencapai orgasme.

Nini menghentikan putaran pantatnya, aku pun berhenti tapi kudorong penisku sedalam-dalamnya di vagina Nini sampai ujung kepala penisku terkena sesuatu. Nini mulai menggerakkan vaginanya seakan memijit seluruh batang penisku. Sungguh kuat otot bawah perut Nini meremas penisku. Setiap kali Nini melepas pijitan vaginanya, kukedut otot keggelku perlahan hingga terasa penisku makin mengeras di dalam vagina Nini.

“Oohh.. Viirr.., ini yang aku cari.. Enaak sekali Viirr..” Nini menggelengkan kepalanya.
“Vagina kamu juga tiada duanya Ni.. Oocch pijitan vaginamu.. Ennaakk..” bisikku pula.

Makin lama pijitan Nini dan kedutanku makin cepat dan kami mulai menggoyangkan pinggul lagi, makin cepat, pinggul Nini terangkat untuk lebih leluasa berputar semakin cepat seperti gasing. Aku pun tak kalah bersemangat mengocok vagina Nini, mendorong sedalam-dalamnya hingga Nini berteriak setiap kali kusodokkan penisku dalam-dalam. Bibir kami berciuman dengan liarnya, lidah mencari lidah, bibir saling menjepit diiringi desahan-desahan menggairahkan. Seakan tiada lelahnya, posisi ini kami pertahankan cukup lama.

“Nini.. Aku hampir keluar..” aku menjerit.
“Keluarin aja Viirr, kita sama sama..” Nini balas menjerit. Tak lama kemudian..
“Oocchh.. Ni.. Aku keluaarr..” teriakku, terasa seluruh tenaga tubuhku mengalir menuju penisku dan terpusat di sana, kutahan sebentar spermaku sampai terkumpul di ujung, lalu kusemburkan yang pertama kuat-kuat sampai terasa aliran sperma melewati saluran kencingku dengan deras.
“Aachh.. Viirr.. Kenceng banget.. Lagi Viirr.. Sembur.. Viirr.. Aku juga keeluuar”

Kusemburkan dengan kuat yang kedua, ketiga, keempat.. Semuanya ada 8 semburan yang makin lama makin lemah. Setiap semburan yang aku lakukan, Nini mengerang sambil mengencangkan pelukannya di leherku sekaligus melakukan pijitan pada vaginanya sehingga penisku seakan diperas agar spermaku habis di vaginanya. Akhirnya aku ambruk di badan Nini lalu kucium seluruh wajahnya yang berakhir di bibirnya. Penisku masih agak keras, kugeser tubuhku hingga penisku terlepas. Lalu aku telentang di atas ranjang dan Nini berbalik memelukku, menciumku dan meletakkan kepalanya di dadaku. Tangannya mengelus-ngelus penisku.

“Dessertnya” bisik Nini.

Lalu Nini mulai mencium bibirku dengan hangat, disusurinya bagian dalam bibirku dengan lidahnya, lalu mencari lidahku dan kami saling berciuman kembali dengan panasnya, sementara tangannya meraba dan meremas penisku. Nini mulai menjilati seluruh daerah leherku lalu ke dada, kedua putingku dihisapnya dan diberi gigitan kecil. Tubuhnya yang berada di atas tubuhku membuat cairan yang ada di dalam vaginanya terasa meleleh membasahi sekitar perutku. Nini memutar tubuhnya sehingga posisi kami menjadi 69. Penisku yang belum sepenuhnya berdiri lagi, dijilati mulai dari ujung sampai zakarnya. Aku tarik pantatnya ingin menjilati vaginanya, tapi Nini menolak sehingga aku hanya dapat memegang bulatan pantatnya saja.

“Ini dessert buat kamu, sayang, nikmatilah” katanya.,,,,

Link Terpercaya sebagai berikut : Bandar Togel, Bandar Bola , Agen SBOBET, Bandar Casino Indonesia, Slot Terpercaya, Bandar Slot Online , Taroslot

Silahkan di Add Contact Kami ya Bosku

WHATSAPP : +62822-7690-5650
TELEGRAM : +6282110686901
LINE : 82116524506
TWITTER : @tarosl0t

Terima Kasih ^^

Selingkuh di Negeri Paman Sam

Hari Jum’at ini saya harus bangun pagi-pagi, padahal belum juga saya bisa tidur nyenyak, karena saya baru saja tiba di LA hari Kamis malam dari Jakarta naik pesawat Eva Air. Pasti siang-siang saya bakalan mengantuk karena jet-lag. Tapi apa boleh buat, kan saya ke LA untuk urusan kantor di Pasadenna.

Selesai mandi dan minum air putih, langsung saya ke garasi untuk pasang kabel accu dan memanasi mesin Grand Cherokee warna Hitam yang sudah beberapa bulan nggak dihidupkan. Untung accu-nya sudah kuat setelah beberapa jam disetrum, jadi bisa langsung meluncur ke daerah Sunset Blvd untuk cari sarapan yang melayani drive thru.

McDonald memang pilhan yang pas, karena “egg mcmuffin”-nya nggak terlalu besar, jadi biar enteng-enteng saja, yang penting perut nggak kosong, sambil menyiapkan perut untuk lunch besar yang biasanya disiapkan sama kantor di Pasadenna.

Ternyata macet di freeway memperlambat perjalanan ke Pasadenna, ada sekitar 1 jam lebih saya baru sampai. Terlihat sebuah gedung berwarna biru dan abu-abu bertingkat 6 dengan luas kavlingnya sekitar 3000 M2. Langsung kuarahkan mobil masuk ke halamannya dan parkir di bagian reserved.

“Selamat pagi tuan Coki, apa kabar”, kata Brown si satpam perusahaan yang tinggi besar. “Kabar baik”, kata saya sambil tersenyum. Saya naik lift ke lantai 6 tempat si Presdir kantor di Pasadena ini, dan begitu lift terbuka di lantai 6, sudah terlihat Natasya Public Relation-nya si Harry yang cantik sedang duduk di meja reception. Tingginya 5’7″ alias sekitar 170 cm, rambutnya hitam kecoklatan, wajahnya sensual dan menarik, dengan garis wajah yang memang khas orang Eropa Timur. Badannya tegak atletis dan buah dadanya terlihat bulat menonjol, serta kakinya yang terlihat indah.

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

“Harry da di dalam?” tanya saya ke Natsya, “Dia sedang menunggu anda tuan”, jawabnya sambil tersenyum menggoda. Begitu pintu saya buka, ternyata di dalam sudah ada 4 orang termasuk Harry. “Hei lihat, teman yang bujangan itu baru datang” teriak Harry sambil tertawa bersama-sama orang kantornya.

Sial dalam hati saya mengumpat, tapi apa mau dikata. Saya memang sudah cukup gaek tapi sampai hari ini belum juga punya pendamping resmi. “Selamat pagi semuanya, apa yang dikatakan Harry tentang iri saya memang benar, Hingga kini saya masih sendiri tapi teman cewek sih banyak”, jawab saya balik. Setelah bersapa-sapa dan saling menggoda, akhirnya kita terlibat dalam pembicaraan serius tentang proyek yang sedang kita garap di Brazil dan Argentina untuk telekomunikasi satelit. Juga ada satu proyek perencanaan untuk stasiun peluncuran satelit dari Irian Jaya (jangan pikir KKN dulu, karena proyek ini bukan punya Indonesia dan bukan pakai duit orang Indonesia).

Pendek kata, setelah kita selesai meeting, kita berlima pergi makan siang di restoran masakan Meksiko “Manjana”. Di restoran yang sangat penuh itu kita duduk di samping meja serombongan cewek-cewek yang bukan main indahnya, terus terang kalau mereka mau, saya sih merem dan yang mana saja juga mau. Kebetulan salah satu dari kita ada yang memang bisa bahasa Spanyol, dan si Enrico ini memang nekat juga. Setelah menyamperi meja mereka ternyata para wanita itu malah ngobrol panjang lebar sama Enrico. Ternyata mereka dari Venezuela, ya pantes kalau gitu, sebab melihat mereka itu seperti nonton telenovela di TV kita di Indonesia, dan ada satu yang wajahnya campuran antara bekas miss world Catherine Herera dan salah satu bintang yang main Rosalinda (iklannya kan di TV gencar banget, walaupun saya nggak pernah liat TV soap opera).

Setelah Enrico kembali ke meja dia bilang bahwa nanti malam mau janjian pergi ke bar. “Okey, Tuan bujangan kita lanjutkan ntar malam aja pembicaraan kita”, kata Enrico kepada saya.

Sepulangnya makan siang saya balik ke kantor untuk meneruskan pembicaraan tentang hal-hal lainnya. Siang-siang terasa mengantuk banget gara-gara jetlag, tapi karena sibuk banget jadi agak terbantu, dan tidak terasa ternyata sudah jam 4 sore. Harry pulang duluan mau menemani istrinya ke dokter, tinggal saya sendirian masih di depan komputer liat file-file dan hitungan-hitungan yang memusingkan. Karena capai akhirnya saya log on ke internet, tentunya mau lihat site favorite saya, kali-kali ada cerita baru. Eh, ada sih yang baru, tapi agak kurang seru.

“Hai Coki, Lagi ngapain?” tiba-tiba suara Natasya mengagetkan saya. Rupanya begitu serunya saya baca cerita sampai dia datang saja nggak tahu. “Emm.. sedang melihat home page temanku”, jawab saya agak terbata-bata sambil malu. “Home page temanmu kayaknya menarik deh, sehingga kamu berlama-lama di depan, hey kok serius sekali.., apaan sih yang kamu lihat”, katanya. “Lihat nih, gambar gadis telanjang”. Akhirnya saya terpaksa kasih tahu bahwa ini emang site cerita-cerita dewasa, dan termasuk yang paling banyak didatangi orang, terutama yang mengerti bahasa Indonesia sih.

Setelah ngobrol-ngobrol ternyata Natasya minta tolong diantarkan ke Pasadenna Mall untuk mencari bacaan, karena mobil dia sedang di bengkel. Tentu saja tanpa berpikir panjang saya mau menemani cewek cakep. Saya dan Natasya setelah dari toko buku makan es di food courtnya sambil ngobrol ngalor ngidul tentang kehidupan saya yang masih juga single. Ternyata si Natasya ini anak paling bungsu, dan dia bilang bahwa minggu depan dia akan off 1 bulan untuk ke Thailand liburan.

(biar gampang percakapannya selanjutnya saya tulis bahasa Indonesia campur Inggris saja)

“Nanti malam ngapain kamu?” tanya saya ke Natanysa. “Kok tanya-tanya sih, kamu kan tahu saya baru saja beli buku, maksudnya ya karena nggak ada acara mending baca-baca saja di rumah.”

“Ah bisa saja kamu, saya serius lho tanyanya”, kata saya, “Eh saya lebih serius ini, emang saya nggak kemana-mana nanti malam”, jawab Natasya agak cemberut.
“Kalau nggak kemana-mana mau nggak nanti ikut saya dan Enrico ke bar?”
“Wah jangan deh Enrico suka galak kalau di kantor.”
“Eh itu kan cuma akting dia supaya sok wibawa, tapi dia itu ok banget ngobrolnya.”
“Saya mau kamu ajak pergi tapi asal jangan sama Enrico.”
Wah payah nih cewek pikir saya, gimana ya enaknya. Pilih Venezuela atau pilih Eropa Timur. Nggak mau rugi saya ajak saja Natasya makan malam, dan malamnya janjian sama Enrico di bar.
“Ya ok, kalau gitu nanti malem kita pergi makan, mau nggak?”
“Asal nggak sama Enrico boleh saja, ok jadi nanti jemput saya di apartment jam 7 ya!” kata Natasya.

Di rumah saya mandi buru-buru dan pakai minyak si nyong-nyong biar percaya diri, dan tidak lupa saya juga sudah janjian sama Enrico jam 11 malam untuk ketemu di bar. Setelah siap, mobil saya kebut ke rumah Natasya, takut jalanan macet karena hari Jum’at. Saya pencet apartemen no.508,
“Siapa?” terdengar dari speaker,
“Saya, Coki”
“Okey deh, tunggu sentar lagi ya..” jawab Natasya dari speaker.
Saya lihat dia berlari kecil menuju pintu di mana saya menunggu.
“Maaf, lama nunggunya ya..”
“Ah, biasa aja..”
“Kita makan apa malam ini, kamu dong kasih suggestion, kan kamu yang di LA”, kata saya sambil mencuri pandang ke dadanya yang menonjol hingga terlihat belahannya.
“Gimana kalau kita makan santai saja, nggak usah restoran formal?” tanya Natasya,
“Boleh, boleh saja, saya juga nggak suka yang rapi-rapi kok.”
Karena saya juga hanya pakai jeans dan jacket santai, dan Natasya juga hanya mengenakan rok terusan warna hitam yang agak ketat, sehingga terlihat bentuk tubuhnya yang bagaikan gitar Spanyol, roknya panjang tapi belahannya sampai hampir ke pangkal pahanya yang mulus.

Akhirnya kita makan di restoran Hide Sushi, di jalan Sawtelle, West LA. Setelah memesan saya membuka pembicaraan,
“Kamu kok malam sabtu nggak nge-date sama pacar kamu.”
“Saya nggak punya pacar kok.”
“Kamu pinter, cantik, karir bagus, masak nggak ada yang mau sama kamu”, tanyaku heran.
“Bukan GR sih, tapi kalau yang ngejar saya sih banyak, hanya saja saya belum tertarik untuk lebih serius. Ada sih satu cowok yang deket sama saya, tapi akhir-akhir ini saya merasa lebih senang sendiri saja.”
Saya mendengarkan dan mengiyakan saja apa yang dikatakan Natasya, namun diam-diam saya tertarik akan prinsip-prinsipnya yang diutarakan dalam pembicaraan saat itu.
“Kamu tadi bilang mau ke Thailand, emang ada teman kamu di sana?” tanyaku.
“Iya di Thailand ada teman baik saya, dia dipekerjakan di kantor cabang American Investment Bank di Bankok. Kok tanya-tanya emang mau nemenin saya?”
“Kamu benar ngajak saya ke Bangkok, nanti cuma jadi kambing congek”, tanyaku agak kaget.
“Iya benar saya ngajak kamu, dan lagi teman saya yang di Bankgok itu perempuan.”
“Ok, kalau gitu saya akan coba atur untuk bisa bareng kamu.”

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

Setelah ngobrol cukup lama, ternyata kita berdua mulai akrab dan tidak canggung lagi. Buktinya keluar restoran malah dia yang peluk saya menuju mobil. Sesampai di apartement-nya awalnya saya bermaksud untuk mampir, tapi akhirnya saya langsung saja menuju tempat pertemuan dengan Enrico, yaitu “Warehouse” di Marina del Rey. Rupanya Enrico memang tahu kalau saya sangat menyukai music lounge di Marina del Rey ini, makanya dia pilih pergi ke Warehouse. Dari depan pintu masuk sudah saya denger lagu-lagu berirama samba dan bunyi steel drum yang begitu khas. Ternyata Warehouse masih juga penuh sesak seperti dulu-dulu. Dari jauh saya lihat Enrico sendirian dikelilingi 3 cewek latin. Karena meja dan kursinya yang tinggi, terlihat rok cewek-cewek itu tersingkap agak tinggi, wah kelihatan kaki mereka semuanya sangat indah.
“Heeeii.. Coki kenalin nih pacar saya, Nina, ini Veronica, dan ini Nikita”, kata Enrico yang sepertinya sudah cukup mabuk, sambil memeluk Nina.
“Hai apa kabar, kenalin saya Coki”, kata saya.
“Hiii Coki”, jawab mereka berbarengan seperti koor.
Wah gawat nih, kayaknya mereka juga sudah agak mabuk, padahal saya lagi mikir untuk nggak minum kebanyakan malam ini. Lagu-lagu jazz dan samba terus dialunkan oleh grup yang terlihat sangat professional, apalagi pemain steel drumnya, orang hitam botak dan gendut banget, terlihat sangat kontras dan menarik perhatian.

Setelah beberapa saat ngobrol dan minum sambil makan makanan kecil, terasa ruangan semakin pengap oleh pengunjung yang semakin padat.
“Nikita, mau kan menemani saya keluar”, kata saya mengajaknya ke luar ruangan.
“Ayo kita keluar deh, di sini musiknya juga keras sekali”, kata Nikita.
Saya jalan di depan Nikita, dan dia memeluk saya dari belakang dan berjalan seperti ular-ularan menerobos kerumunan orang yang menikmati grup band itu. Wah, terasa daging kenyal menekan di punggungku dan jari Nikita yang lentik melingkar di perutku mendekapku dari belakang.
“Ahh seger deh udara di luar ini, di dalem penuh banget sih”, kata Nikita.
“Emang di dalem penuh banget ya”, kata saya sambil memperhatikan kapal-kapal boat yang parkir rapih di marina. Dan di kejauhan terlihat bulan bulat penuh bersinar terang di atas horizon laut Atlantik.

Di luar ternyata tidak ada orang, dan hanya ada 1 kursi pendek yang santai.
“Coki lu duduk saja di situ, terus lu pangku saya, Oke” kata Nikita. Siapa yang nggak mau memangku cewek kayak Nikita, wajah kayak pemain telenovela. Badannya sekitar 167 cm, buah dadanya nggak usah diceritakan lagi, kira-kira lihat saja di telenovela itu, dia benar-benar mirip sekali tapi lebih langsing dan kencang.
“Coki, kamu tinggal di LA ya?” tanya Nikita.
“Nggak saya hanya ada kerjaan di kantor LA, saya tinggal di Jakarta, Indonesia.”
“Di mana tuh Jakarta?” tanyanya bingung.
“Wah jauh dari sini, tau Bali nggak?”
“Iya tau Bali.”
“Nah Bali itu adanya di negara Indonesia.”
“Oh gitu, kapan-kapan saya ke Bali deh, katanya bagus sekali ya?” kata Nikita sambil merebahkan badannya ke dada saya.
Tercium bau wangi parfumnya yang sudah bercampur bau badannya. Tak tahan, tangan saya mulai memeluk dan meraba daerah perutnya di bawah buah dadanya yang menantang.
“Iya kapan-kapan pergi ke Bali, nanti saya anterin keliling Indonesia”, jawab saya sudah mulai nggak konsentrasi.

Tiba-tiba si Nikita bangun dan duduk di atas paha saya menghadap ke saya, kakinya yang panjang menjepit perut saya, dan selonjor melalui celah samping kursi di bawah sandaran tangan. Tentu saja roknya terangkat sampai ke atas dan terlihat celana dalamnya yang hitam berenda. Lalu buah dadanya disorongkan menempel di dada saya, sambil dia bertanya, “Kalau orang Indonesia suka seks nggak?” Mendengar kata-katanya, terasa batang saya mulai menegang. Apalagi tertekan pantatnya dan tergesek daerah kemaluan Nikita.
“Tentu, siapa sih yang nggak suka seks”, jawab saya sok masih sopan.
“Lalu kenapa kamu kelihatannya cuek, ayo pelik aku, peluk tubuhku, Saya amat gerah deh malam ini pingin merasakan pelukanmu”, katanya mendesah-desah.Karuan saja jantung saya berdetak semakin kencang. Dengan perlahan saya usap-usap punggungnya, dan saya remes pantatnya yang kencang. Nikita pun mulai menciumi leher saya, dan terasa hembusan nafasnya di leher saya. Segera saya eratkan pelukan saya ke badannya. Karena di luar ini tidak ada orang lagi, maka saya beranikan tangan saya mengusap buah dadanya. Dengan membuka dua buah kancing bajunya, maka terlihat belahan dadanya yang menonjol akibat bra yang dipakainya pas menopang buah dadanya yang besar dan padat. Dengan satu tangan, saya raba branya dan saya usap-usap dan remas buah dada Nikita.

Saya rasakan pinggulnya bergerak maju mundur menggesek batang kemaluan saya. Nggak tahan lagi menahannya, saya arahkan tangan saya ke sela-sela celana dalamnya yang berenda. Dengan menyelipkan jari-jari saya ke dalam celana dalamnya, bisa saya raba bulu-bulu halus yang tebal menutupi vaginanya. Dengan jari tengah saya sibakkan bulu-bulu yang menutupi clitoris dan lubang vagina Nikita.
“Aghh… terus, yang mesra dong Coki, yah begitu.., aughh!”, rintih Nikita. Lalu tetap menggunakan jari tengah saya, bisa saya rasakan clitoris Nikita sudah mulai menegang dan sedikit basah karena terangsang. Segera saya usap-usap clitorisnya, dan ketika sudah semakin basah, saya coba untuk menusukkan jari telunjuk bersama jari tengah saya ke dalam vagina Nikita.

Perlahan tapi pasti, jari-jari saya bisa masuk ke dalam vaginanya yang terasa hangat menjepit. Nikita sudah tidak berkonsetrasi lagi dengan ciuman ke leher dan dada saya, dia menikmati sentuhan, rabaan, dan gerakan jari-jari saya di sekitar clitoris dan liang vaginanya. Kepala Nikita digeleng-gelengkan menikmati gerakan jari-jari saya, rambutnya yang panjang menyabet-nyabet muka saya, sambil sesekali tercium bau harum dari tubuhnya.
“Ooohh… uughh…” lenguh Nikita tertahan. Dengan kedua tangannya dibuka baju saya dan digigitnya puting saya, sambil mendesah, “Cepat Coki.., yang keras… ehh… ehh… augh auwww..”
Dengan tanganku yang lain, kutarik bra yang masih menutupi buah dada Nikita. Kucium dan kuhisap putingnya. Buah dadanya terasa keras dan kenyal ditangan.

Sambil terus menggosok-gosokkan tanganku di sekitar kemaluan Nikita, tiba-tiba dia menggelinjang keras dan berkata,
“Oh.., aku mau keluar.., aughh..”
Mendengar erangan Nikita sebagai tanda orgasmenya, jari-jari saya tetap saya keluar-masukkan ke liang vaginanya dengan lebih perlahan, sambil tetap mengusap-usap clitrorisnya yang sudah terasa sangat basah.
“Uuuhh… ahh… ahh, nikmat sekali”, rintih Nikita kelelahan menahan luapan emosinya yang tertahan karena tidak berani berteriak takut kedengaran orang. Badan Nikita terkulai lemas menyandar di dada saya.

Setelah beberapa saat, Nikita bangun dan terlihat matanya masih sayu, lalu berkata sambil tersenyum, “Terima kasih Coki, aku telah merasakan orgasme yang sangat dahsyat malam ini..”

“Ayo, sekarang giliranmu!” kata Nikita sambil meraba-raba kemaluan saya dari luar celana. Dengan cepat ditariknya ritsleting celana jeans saya, dan dibukanya juga sabuk serta kancing atas celana saya. Ditariknya keluar batang kemaluan saya yang sudah tegang, dan dengan perlahan dihisapnya ujung batangnya. Dijilat, dan dikulum ujung batangnya, sambil di kocok secara perlahan.
“Ahh, nikmat-nikmat Nik, terus!” kata saya.
“Apa?” tanya Nikita sambil tiba-tiba melepaskan hisapannya di ujung batang saya.
“Oh maaf maksud saya yang keras.., nikmat banget deh!” kata saya menjelaskan.

Nikita meneruskan gerakan tangannya di batang kemaluan saya, sambil menjilati batangnya dengan lidahnya. Dihisapnya lagi batang saya, dan dimasukkan full sampai semua tertelan habis di mulutnya. Disedotnya dengan keras sambil memaju mudurkan mulutnya di batang kemaluan saya.
“Uuhh, nikmat sekali”, kataku.
Nikita semakin mempercepat gerakannya dan hisapannya juga semakin keras.Dan tidak terlalu lama, terasa cairan sperma dari pangkal batang kemaluan saya seakan-akan terkumpul dan mau meledak. Dan juga di ujung batang kemaluan terasa semakin ngilu-ngilu nikmat. Nikita tidak sedikitpun mengurangi kecepatan gerak hisapannya, dan “Uuhh, ahh”, erang saya menikmati puncak ejakulaiku. Terasa mulut Nikita tetap menancap dan menghisap batang kemaluan saya. Dihisapnya habis semua sperma yang keluar dari batang saya. Dan karena Nikita tidak berhenti setelah segalanya berlalu, terasa batangku berdenyut-denyut, sangat ngilu dan geli sekali.Tapi ejakulasi karena dihisap memang terasa lain dan sangat mengasyikkan.”Coki spermamu yang keluar banyak sekali, tapi nggak apa lah.. saya malah senang kok”, kata Nikita. Pikirku, “Ya syukurlah kalau lu seneng sih, yang pasti malam itu gue sudah lemas banget. “Dan rasanya malas mau ngapa-ngapain lagi.

Setelah kita merapikan pakaian, kita berdua kembali ke meja Enrico yang masih asyik mendengarkan kemahiran para musisi jazz itu.
“Enrico saya rasa saya akan duluan ya, karena saya harus ke Kedutaan Indonesian dulu untuk mengurus surat Pemilu”, kataku.
“Kalau mau duluan silakan, tapi besok telepon saya ya!” katanya cuek. Saya cium Nikita sebagai tanda perpisahan, dan saya juga catat alamat dan teleponnya, kalau-kalau besok bisa ketemu lagi

Link Terpercaya sebagai berikut : Bandar Togel, Bandar Bola , Agen SBOBET, Bandar Casino Indonesia, Slot Terpercaya, Bandar Slot Online , Taroslot

Silahkan di Add Contact Kami ya Bosku

WHATSAPP : +62822-7690-5650
TELEGRAM : +6282110686901
LINE : 82116524506
TWITTER : @tarosl0t

Terima Kasih ^^

Di Sepong nya Batangku Malah tambah Besar

Kisah Taro – Perkenalkan namaku Bayu, aku mempunyai seorang istri yang lumayan cantik.
Rambut hitam panjang dan lurus, kulitnya putih mulus, matanya kecoklatan. Ukuran toketnya lumayan gede 36B.

Aku pertama kali jatuh cinta sama istriku gara-gara kepencut sama toketnya.

Tapi Dicerita ini, aku akan bercerita tentang adik istriku atau adikm iparku yang gak kalah mulus sama istriku. Namanya Ayu, umurnya 25tahun. Kalau dilihat dari bodynya sih hampir mirip tapi masih lebih montok adik iparku.

Waktu itu aku pulang kerja agak malam. Istriku yang penakut mengajak adiknya untuk tidur di rumah kami untuk menemaninya (tapi itu tanpa sepengetahuanku). Aku sampai rumah pukul 23.00 WIB. Rasa penat dengan pekerjaan ditambah udara dingin buat aku horni berat.

Aku langsung saja mandi. Pintu kamar mandi sengaja kubuka lebar dan aku menikmati air hangat untuk melepas lelahku. Karena aku sudah horni berat, aku memutuskan untuk ngocok kontolku.

Tapi pada saat sedang asyik-asyiknya ngocok dan kontolku lagi tegang maksimal. Tiba-tiba.. Cerita Seks Dewasa

Ayu : Lho mas Bayu sudah pulang…kog gak kedengeran suara mobilnya.

Aku sangat kaget banget mendengar suara Ayu, spontan saja aku langsung balik badan.

Aku : Ayu…kamu nginep sini ya?

Ayu : Iya mas, mba Yuyun yang nyuruhku untuk nginep disini soalnya dia takut di rumah sendiri katanya mas pulang malem. Oya mas mandi kog pintunya gak ditutup sih…

Aku : Maaf habisnya udah kebiasaan sih…lagian aku kira gak ada kamu

Ayu : Oh…ih tuh burung mas goyang-goyang hahahaaa…

Aku : Ini bukan burung lagi ini kontol namanya

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

Ayu : Hahaaaa…habisnya lucu sih geleng-geleng kayak burung cari makan…hahahaaa

Aku : Hahahaa…bisa aja kamu Yuk..oya tengah malem gini bangun mau ngapain?

Ayu : Kebelet pipis mas…kan kamar mandinya cuma satu aja…minggir mas aku mau pipis dulu.

Aku : Gak lihat apa aku mandi aja belum selesai…ya udah pipis di toilet aja.

Ayu : Tapi mas, aku kalau pipis kebiasaan harus lepas celana biar gak basah

Aku : Ya udah lepas aja gitu aja kog repot lagian aku juga gak ganggu pipismu kog.

Ayu : Entar kamu lihat memek aku lagi…

Aku : Kalau cuma memek setiap hari aku juga lihat memek kakak kamu dah biasa.

Ayu : Kalau memekku beda mas,special edition, masih seret belum pernah dimasukin kontol bengkak kayak punyamu.

Aku : Jelas aja kamu mainnya sama brondong yang kontolnya kecil hahahaaa..

Dan karena sudah kebelet banget Ayu pun melepas celananya dan terlihatlah memek mungilnya. Aku pun melihatnya cara dia pipis.

Aku : Jadi itu ya memek specialnya, Spesial empuk maksudnya.

Ayu : Ih mas gangguin aja, tuh liat kontolmu yang keras kayak batang kayu. Kasian ya udah horni, tapi mbak Yuyunnya udah tidur, gak bisa tersalurkan akhirnya ngocok deh..hahahhaa…

Aku : Dasar Ayu…

Ayu : Mau Ayu bantuin mas?

Aku : Bantuin apa?

Ayu : Ya buat bantuin biar ketegangan dikontol mas reda…tapi jangan bilang sama mbak Yuyun ya mas….janji…

Aku : Beres jangan khawatir…ayo Yuk buruan…keburu kakak kamu bangun.

Dan tanpa disuruh tangan imut Ayu langsung meremas dan mengocok kontolku yang sudah sangat menegang.

Ayu : Ukuran kontolmu gede juga ya mas, pantes mbak Yuyun hobi ngentot sama kamu mas. Bukanya dulu pas masih pacaran kamu pernah mengirim gambar kontolmu ke hp dia. Dia samapi kanget dan melempar Hpnya. Karena aku penasaran akhirnya aku mengambil Hpnya dan melihat gambar kontolmu. Dan sekarang gak nyangka kalau bakal megang langsung kontol kakak iparku sendiri.

Hampir 10 menit Ayu mengocok kontolku, bukannya keluar tapi malah bikin kontolku makan tegang dan keras.

Ayu : Lho mas, udah 10 menit aku mengocoknya bukanya keluar malah tambah besar dan keras kan jadi pegal tangaku.

Aku : Kalau tanganmu pegal gantian aja pakai mulutmu.

Ayu : Maksudmu aku suruh nyepong kontolmu gitu?

Aku : Iyalah..biar cepet keluar dan kamu gak pegal lagi.

Ayu : YA udah buruan siram dulu tuh kontolmu masih bnayak sabunnya

Setelah kusiram air, Ayu pun langsung melahap kontolku dengan liarnya.

Aku : Pinter juga kamu nyepong…kontoku rasanya nyut-nyutan Yuk… Enak banget deh…kamu pasti sering nyepong pacarmu ya?

Ayu : Udah jangan banyak omong mas nikmatin aja. Emang aku dulu sering nyepong mantan-mantanku mas. Dan baru kali ini aku nyepong kontol yang usianya paling tua.

Aku : Biarpun tua tapi besar dan mantab kan Yuk…hahahaha

Ayu : Bisa ja kamu mas, udah ah diam jadi gak fokus nih nyepongnya

10 menit sudah Ayu nyepongin kontolku tapi tetep aja aku belum bisa keluar.

Ayu : Mas aku kog jadi horni gini ya…habisnya daritadi mainin kontolmu terus sih…memekku jadi basah deh.

Aku : Coba sini aku pegang

Aku langsung meraba memek Ayu dan ternyata benar memeknya sudah basah. Tanpa panjang lebar lagi langsung saja jari tengaku kumasukkan dalam lubang memeknya. Kukocok memeknya dan Ayu pun mendesah pelan.

Ayu : Ssthhhh..aaaahhh…enak banget mas…kocokanmu nikmat sekali…kocok terus maasss…aaaahhhh….aku mau keluar maaasss…

Aku : Tahan dulu Yuk, aku yang daritadi aja belum keluar masa kamu yang gitu aja udah mau keluar.

Ayu : Ya udah kalau gitu masukin ja kontolmu ke dalam lubang memekku…Aku juga horni berat nih mas…

“Sleeeppp…bleeesss….” akhirnya kontolku masuk ke dalam lubang memek Ayu.

Aku : Benar katamu Yuk…memekmu benar-benar spesial…spesial seret kayak masih perawan..aaahhh…

Ayu : Hehehe…ternyata enakan sama kontol gede ya mas…aaahhh…genjot terus maaasss…aaahhh….aku mau keluar maasss…

Aku : Kita keluarin bareng ya Yuuukk…keluarin dimana Yuk?

Ayu : Diluar aja mass…takut hamil

Aku dan Ayu : Aaahhhh…yeessss…ooohhh….. (kita berdua meraih orgasme bersamaan.

Cairan spermaku pun berceceran diperut Ayu semua, setelah itu aku basuh spermaku yang menempel pada perutnya dan kucebokin memek Ayu

Ayu : Enak banget mas, jadi ketagihan. Sekarang maunya sama kontol gede aja ga mau sama kontol kecil lagi…sini mas kubersihin kontolmu.

Aku dan Ayu mandi bareng. Setelah selesai kami berdua berbenah. Aku langsung masuk ke kamar tidur di samping istriku, sedangkan Ayu masuk ke kamar sebelah.

Aku jadi khilaf karena melihat memek adik iparku sendiri. Khilaf yang membawa kenikmatan

Link Terpercaya sebagai berikut : Bandar Togel, Bandar Bola , Agen SBOBET, Bandar Casino Indonesia, Slot Terpercaya, Bandar Slot Online , Taroslot

Silahkan di Add Contact Kami ya Bosku

WHATSAPP : +62822-7690-5650
TELEGRAM : +6282110686901
LINE : 82116524506
TWITTER : @tarosl0t

Terima Kasih ^^

Si Badak Pembawa Nikmat

Kisah Taro – “Dak” teriak seorang pria tua memanggil pria bertubuh besar tambun namun berotot dari seberang Jalan, lelaki diseberang jalan yang sedang menggotong bongkahan kayu pun menoleh dan sambil menurunkan kayu yang digotongnya ke mobil pickup pengangkut kayu iya pun menjawab panggilan Pria tua yang memanggilnya “Iya Mbah, Ada Apa”, “Sini Le” saut pria tua tadi sambil melambaikan tangan, si Badak pun menyeberang Jalan menghampiri pria tua yg memanggilnya itu, “Ada Apa Mbah” jawab Badak dengan sopan, mbah diminta pak RW untuk memanggil kamu supaya datang ke rumah pak RW nanti malam, “kenapa ya mbah” jawab badak lagi, “Ya ga tau tanyakan pak RW aja nanti jam 8 mlm pesan pak RW tadi ke mbah, ya sudah mbah pulang dulu”, baik mbah dan badak pun kembali menyeberang jalan untuk menyelesaikan pekerjaanya mengangkuti Kayu gelondongan yang sudah terpotong potong kedalam mobil pickup.

Badak sendiri memiliki nama Sumarno, tetapi oleh warga desa dipanggil badak karena perawakanya yg besar tambun dan berotot serta bertinggi 186 Cm bahkan hanya sedikit sekali yg mengenal nama asli Badak karna memang Nama Badak sudah melekat didirinya dan ia pun senang akan panggilan itu, kulitnya hitam karna memang pekerjaanya sering dilakukan dibawah teriknya matahari, wajahnya bulat dan ditumbuhi brewok yang hitam kriting terlihat sangar dan seram akan tetapi disaat orang2 lain yg terlihat sepertinya memilih berprofesi sebagai Tukang Pukul ataupun bodyguard tetapi tidak bagi Badak dia memilih untuk tetap menjadi Tukang Potong dan panggul Kayu yang sederhana meskipun demikian badak sangat rajin dan cekatan dan senang membantu warga didesa yg membutuhkanya oleh karna itulah warga desa sangat senang dengan Badak, usianya saat ini 32 tahun memiliki seorang anak berusia 2 tahun yang akhirnya diambil asuh oleh kakak iparnya setelah istrinya meninggal dunia 3 bulan setelah melahirkan anaknya karna sakit yang dideritanya, Badak pun merelakan anaknya diambil asuh mengingat kondisi ekonominya sendiri juga kurang baik dan dia berfikir jauh agar anaknya bisa mendapatkan penddikan yang baik di kota bersama kakak ipar yang kini menjadi orang tua anaknya dan juga dia kasihan kepada kakak iparnya yang hingga saat ini belum memiliki keturunan.

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

Badak yang sudah kembali sibuk memanggul kayu untuk mengisi mobil pickup pun kini hampir selesai memuat kayu2 gelondongan yg sudah dipotongnya sesuai pesanan yg diterima, setelah dia selesai memuat dia pun memanggil pemilik pickup yang sedang meminum kopi diwarung seberang, “Pak semuanya sudah dimuat” tegur badak ke pemilik mobil, “wah cepat bgt dak baru jam berapa ini, memang benar kata pengrajin2 kayu kalau kamu kerjanya cepat” ok lah dak saya cek dulu timpal pemilik mobil, badak pun menemani menyeberang jalan dan mengecek kayu muatanya, “Ok lah mas Badak semuanya sudah Lengkap ini Mas Uangnya mhn diterima kata Bpk pemilik pickup td silahkan dihitung dulu, ”Ga usah lah pak saya percaya bapak kan bukan kali ini pak anto pesan kayu ke saya ujar Badak sambil mengambil uangnya dan langsung memasukanya ke kantong” Pak saya permisi dulu ya klo ada orderan lg telepon saya ya ucap Badak sambil menunduk stengah badan dan pamit untuk Pergi.

Badak pun pulang kerumah dan tak lupa mampir ke warung nasi langgananya untuk membungkus nasi dan lauk untuknya dan si mbah, tiba di warung Badak disambut mbak Wati pemilik warung yang usianya sudah 35 thn dan sudah memiliki 2 anak tetapi masih terlihat berisi dan padat yang sangat menggoda, banyak warga ataupun sopir2 yang sekedar lewat makan di warung mbak wati dan berlama2 semata untuk memandang mbak wati yang memang menjadi pujaan banyak lelaki disana, suami Wati saat ini bekerja di kota sebagai tukang bangunan dan biasanya pulang setiap bulan sekali, melihat Badak datang mbak Wati pun tersenyum “eh mas Badak mau makan disini atau dibungkus” Bungkus aja mbak dua buat si mbah jg balas badak, oh iya sama ikan tapi bungkus dipisah sama nasinya buat makan malem mbak “Kenapa ga makan disini aja mas sahut mbak wati lagi”, “Si mbah belum makan mbak ga enak nanti nungguin, lagian klo saya makan disini saya takut ga fokus makan nya mbak nanti malah sibuk liatin mbak wati balas badak sambil memelankan suaranya supaya tidak terdengar sama yg lain’ Mendengar itu mbak wati pun senyum dan menyikutkan lenganya ke lengan badak sambil ngeloyor pergi kebelakang hendak membungkusi air minum untuk dibawa badak tanpa disadari mbak wati pun mencuri curi pandang kepada badak dan entah kenapa saat dibelakang mbak wati sendiri langsung menyender ketembok dan dia merasa agak aneh kenapa dia deg degan melihat lelaki tinggi besar yg satu ini dan entah kenapa dia pun mengintip dari celah celah tembok hanya untuk memperhatikan badak tidak hanya itu dia pun entah kenapa memperhatikan celana badak yg terlihat menggelembung sejenak pikiranya melayang layang sampai saat Badak Memanggil dan membuyarkan lamunanya ”Mbak… air e udah belum”, wes mas sebentar teriak wati dari belakang, ini mas badak airnya. Setelah membayar Badak pun langsung berpamitan sambil sedikit berbisik “pulang dulu ya mbak cantik” dan melangkahkan kakinya untuk pergi, Wati yang terbawa hembusan hangat nafas badak saat berbisik td pun seakan tidak percaya kalau kejadian tersebut membuatnya deg degan dan berkata dalam Hati “Kenapa Ini, Kok Begini” dan diapun berjalan kedapur dan kembali merebahkan badanya ke tembok tadi sambil sedikit menghayal membayangkan dirinya dijamah pria besar tadi tanpa sadar tanganya mulai mengusap bagian intimnya nya dan kembali dia tersadar karena panggilan seorang pembeli yg ingin membayar makananya.

Sesampainya dirumah Badak memanggil Mbah Karso “Mbah, dimana…. makan mbah…”, Mbah Karso adalah satu2 nya orang yang tinggal bersama Badak, mbah sendiri sudah berusia 84 thn dan mbah lah yang mengambil dan mengasuh badak dengan kasih sayang saat kedua orangtuanya Meninggal dunia akibat kecelakaan dimana badak saat itu baru berusia 4 tahun dan memang sejak kecil bila kedua orang tuanya bertani badak kecil sudah sering dititipkan kerumah mbah karso dan memang saat kedua orang tuanya kecelakaan kebetulan Badak sedang dititipkan Ke rumah Mbah karso yang memang memiliki hubungan saudara, Mbah Karso sendiri memiliki seorang anak lelaki yang sudah berusia 60 thn dan tinggal jauh di kota.

Mendengar panggilan dari Badak mbah karso yang sedang menmbuat kurungan ayam untuk dagangan pun masuk ke dalam rumah dan menuju meja makan dimana Badak sudah mempersiapkan semuanya di meja makan, “Makan dulu ya mbah, nanti biar saya bantu bikin kurunganya”, Iya Le sahut mbah karso sambil membuka nasi bungkus dan melahapnya, seusai makan Mbah pun kembali mengingatkan Badak “Dak jangan Lupa Jam 8 mlm kerumah pak RW” Iya mbah jawab badak sambil berlalu ke halaman belakang untuk melanjutkan pekerjaan mbah membuat Kurungan Ayam dagangan si Mbah, Sebenarnya Badak sudah sering mengatakan kepada mbah untuk tidak berjualan lagi dan biarkan dia saja yang mencari penghasilan, tetapi Si Mbah tidak Mau dan Marah bila dilarang untuk berjualan, watak Mbah Karso yang sangat pekerja keras ini lah yang menular kepada Badak, tak terasa jam pun sudah menunjukan jam 6 lewat badak pun membereskan kurungan yang sedang dikerjakanya dan masuk kedalam untuk mandi, setelah mandi pun badak membangunkan mbah yang sedang tidur untuk makan malam, “Mbah makan mlm mbah” suara halus badak membangunkan mbah karso, jam berapa ini tanya mbah, “Setengah 7 Mbah yuk Makan” mbah dan badak pun keruang makan untuk makan malam, kembali seusai makan Mbah Mengingatkan “Jangan lupa ketempat pak RW” badak pun mengangguk sambil mengunyah makananya.

Mbah Pergi dulu ya, ujar badak sambil keluar dari pintu rumah dan memang sudah jam setengah 8 saat itu, badak pun berjalan kaki ditengah perjalanan Badak pun berjumpa dengan mbak wati yang memang sedang berjalan pulang dan arah rumah mbak wati searah dengan tujuan badak, Mbak Wati Pun menegur badak “Mau Kemana malam2 mas badak”, Ini mbak mau ke rumah pak RW balas badak, Mas Pardi kemana mbak kok ga jemput tanya badak, ‘masih di kota’ sahut mbak wati, entah kenapa muncul pikiran nakal Badak karena memang dirinya sudah lama tidak merasakan nikmatnya berhubungan dia pun berkata ‘wah gimana mas pardi masa tega lama2 ninggalin istrinya klo dilirik orang bagaimana’, “ah ngawur kamu mana ada yg masih mau sama aku” ujar mbak wati kembali, ‘Siapa bilang itu buktinya diwarung nasi pada antri ngeliatin mbak’ ujar Badak, memang mbak wati ini biarpun sudah beranak dua dan berusia 35 thn tapi tidak bisa dipungkiri bahwa bodynya sangat padat meskipun sering memakai pakaian yg agak longgar tetapi lekukan tubuhnya serta paras ayu nya mengundang semua mata pria tertuju padanya, Mbak wati yang berjalan disamping Badak pun entah kenapa curi curi pandang bukan ke arah wajah dari Badak akan tetapi ke arah celana badak yg menggelembung seakan terlihat sempit, entah sudah beberapa kali mbak wati menelan ludah melihat itu, tak terasa jalan sudah sampai dipersimpangan dimana mbak wati harus berjalan lurus dan Badak harus berbelok kekiri, sebelum berpisah Badak pun sedikit menggoda ‘Belok dulu ya mbak klo jalan terus saya takut naksir sama mbaknya’ mbak wati yg mendengar godaan dri badak pun tersipu malu dengan wajah yg aga memerah dia pun menjawab “Hus sana nanti diomelin pak RW”, bak gayung yang bersambut mbak Wati pun meneruskan perjalananya yg sudah tidak jauh sambil senyum senyum sendiri.

Link Terpercaya sebagai berikut : Bandar Togel, Bandar Bola , Agen SBOBET, Bandar Casino Indonesia, Slot Terpercaya, Bandar Slot Online , Taroslot

Silahkan di Add Contact Kami ya Bosku

WHATSAPP : +62822-7690-5650
TELEGRAM : +6282110686901
LINE : 82116524506
TWITTER : @tarosl0t

Terima Kasih ^^

Mewujudkan Fantasy Pada Kakakku

Kisah taro – gw 3 bersaudara kakak gw cewek paling besar..
umurnya paut 5 tahun dari gw..
gw nomor 2 dan gw punya adek laki2 yg masih kelas 2 smp.

jadi x ini gw mau ceritain fetish gw suhu..
gw maniac bgt sama paha kakak gw..

jadi kakak gw ini doi seorang sales mobil di salah satu kota di tempat gw.
jarak dari tempat kerja kakak gw sama rumah lumayan jauh sekitar 2jam dari rumah.
jadi kakak gw ini ngekost di kota lain pulanhnya waktu libur aja,sabtu minggu kadang doi dalam sebulan pulangnya cuma 2x.
bokap,nyokap gw PNS dua2nya.

Kk gw ini paling putih di keluarga gw.
badan lumayan tinggi kalau ukuran cewek 170,n toket doi lumayan gk terlalu besar, kaki jenjang.
dan paha yg berisi.

paha ini laaah yg buat gw tergila2 suhuuuuu..
disamping putih pahaaa doi juga padat bgt..
apalagi kalau doi make seragam kerja doi dengan rok pendek.
gw sangat yakin kalau di kantor doi pasti banyak juga yg jadiin doi bahan coli.

apalagi waktu doi lagi membelakang.
di samping postur tubuh doi yg lumayan tinggi doi juga punya rambut panjang dan pantat yg gede.
ketika dia membungkuk di saijikan dengan bokong dan betis yg berisi pasti banyak orang2 kantor doi yg bayangin dogi sambil menarik rambut doi kekebelakang membayangkan nya aja udah buat kontol gw terasa mau patah..

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

doi dirumah juga sering pake baju kurang bahan.
tanktopn doang atau pakai celana pendek.
yg sering diak pakai celana bola tapi agak mirip2 celana muay tai.
pendek bgt.
sehingga paha doi terlihat jelas memanjakan mata gw..

OK LANJUTKAN CERITA SEBENARNYA..!!

suatu hari karna kakak udah hampir sebulan gk pulang.
doi di telfon bokap gw.
ternyata target penjualan tim doi belum sampe.
makanya kakak jarang pulang.
tapi karna bokap yg nelfon doi janji sabtu ini bakal pulang.
bokap agak cemas soalnya doi anak cewek satu2 nya.
umur udah 27 tapi masih belum nikah..

akhirnya kakak pun pulang.
doi kayaknya sibuk bgt.
doi pulang masih pake kemeja hitam khas sales mobil di tambah rok hitam pendek yg menjepit paha doi sehingga kalau doi berdiri paha ama celana dalam doi tercetak jelas sama rok sempit doi itu..
emang terlihat sangat memuaskan lah kakak gw ini.
membuat kontol gw yg tdur langsung hormat grak ke arah body doi.

kakak pun salaman sama bokap nyokap gw trus cium pipi kiri gw ama adek gw.
letakn tas trus doi langsung jalan ke dapur ambil makanan.
mungkin doi kelaparan karna siang langsung berangkat dari kantor kerumah jadi ngk sempat makan..
kasihan juga gw lihat kakak gw.
tapi gw lebih kebanyakan nafsu nya suhuuu.

sewaktu doi berjalan ke dapur ane lihat body doi dari belakakng uuuiuuummmm!!! betul2 lezaaaaaaaat laaaaaaah.

begitulah kerja otak gw kalau dekat kakak gw nih huuuuu.
bernafsu bgt.
sampai2 tugas kuliah yg gw kerjain gk bisa lagi gw lanjutkan.

OK NEXT.

jadi maghrib pun tiba.
di dalam keluaga gw kalau makan maghrib itu bareng2 setelah shalat mghrib.
sewaktu di meja makan gw duduk tepat bgt di depan kakak gw,meja makan keluarga gw persegi lumayan agak besar soalnya meja makan peninggalan mendiang kakek gw .
gw gk fokus lah makan suhuuuu.
ngelihatin kakak gw buat nafsu makan gw menurus kontol gw yg meninggi.

jadi sewaktu makan gw main hp.
lalu gw arahin lah kamera hp gw ke arah kakak gw.
gw coba rekam kaki doi dari bawah meja.
soalnya doi cuma make celana pendek doang..
suhu sekalian paham laah gimana posisi gw waktu itu.
disamping kakak udah lama gk pulang.
gw juga butuh bahaan coly baru.
soalnya kalau coly sambil bayangin kakak gw.
raaaaasaaaaaanyaaaa enaaaaaaaak bgt huuuu..
waktu nembak itu begetarnya sampe ke ubun2.
hahahahaha..

karna sudah merasa cukup dengan rekman di hp gw.
gw pura2 selasai aja makan hu..
gw langsung ke dapur dan cuci piring bekas makan tadi..
gw cuci piring sambil membayangkan rekaman di hp gw tadi,membuat gw agak lama nyuci piring nya.

trus kakak gw juga jalan ke dapur sambil bawa toples kerupuk.

karna gw lagi ngelamun jadi kakak nepuk pundak gw keras2.

PAAAAAAANG!!!!!!!
PAAAAAAANG!!!!!!!

seketika tangan gw menyengol toples doi karena kagetnya.
krpuk yg doi pegang tadi jatuh kelantai semua.
kakak gw bilang.
apasih lu dek di gituin dikit aja kaget cemen bgt.

lalu kakak ane jongkok sambil ngumpulin kerupuk2 yg jatuh itu.
trus gw meletakn piring dan coba membantu doi ngumpulin kerupuk yg jatuh tadi.
waktu gw mau merukuk.
mata gw tertuju ke selah baju kaos doi.
krah kaos doi lumayan lebar jadi dari atas kelihatan lah toket doi.
ane coba lagi berdiri dan curi2 pandang dari atas.
toket doi bulat dan putih bgt.
sambil berdiri ane bisa lihat langsung belah toket doi yg tertup BH merah berbunga.

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

kontol gw langsung hormat grak.
kontol gw betul2 tegang bgt serasa mau patah.
gw coba langsung ke kamar, gw kunci lalu gw buka boxer gw.
pake babyoil.
trus gw kocok kontoo gw secepat2 nya seperti piston mobil dominic toreto.
mungkin kocokn gw lebih cepat dari itu, gw bayangin kakak gw, sebut2 nama nyaaaa.

aaaaaaaaah kak RAAAAARAAAAAAA AAAAAAH KAAAAK RAAAAAARAAAAAAAAAAAAAA…!!!

and theeeem gw langsung muncraaaaat bnyaaaaak bgt.
kaki gw sampai mengigil.
saking nikmatnyaaaaaaa..

jujur malam itu gw gk bisa tidur suhuuuu.

gw sibuk lihatin rekaman kaki kakak gw di meja makan.
pahaaa doi betul2 putih
apa lagi toket doi yg gk sengaja gw lihat waktu di dapur.
toket yg padat menantang di tambah lagi pinggul dan paha putih yg berisi betul2 membuat gw gila malam itu..

gw lihat di laptop gw hari udah hampir jam setengah 3 malam
ternyata sudah 4jam gw menghayalkan kakak gw.
betul2 senang lah hidup gw.
punya kakak yg body nya betul2 tipe gw.
jadi gw gk perlu cari betina lain buat pelampiasan gw..

Disebabkan nafsu gw yg takterbendung. gwpun nekat buat coba merasakan gimana menyetuh paha kakak gw malam itu.
lagian hari sdh hampir jam 3 gw yakin semua orang dirumah pasti tidur. Dengan perlahan lahan, gw pun bangun dari kasur dan keluar dari kamar.gw jalan ke arah pintu kamar kakak. setelah Sampai depan pintu doi, perlahan lahan gw coba drong pintu kamar doi ternyata tidak terkunci.
gw yakin doi ketiduran karna kecapekn trus lupa kunci pintu.

disini posisinya gw sangat di untungkan dengan denah rumah gw.
kamar gw dekat sama kamar kakak di tingkat atas.
dan kamar bokap nyokap sma adek gw di lantai 1.
jadi di tinggakat 2 cuma ada kamar kami ber 2 dan 1 kamar mandi..

almahdulliaaah malam itu kayak nya emang rezeki gw huuu.
selain pintu gk terkunci.
gw lihat kakak kayak nya tidur pulas menelentang dan posisi kepala doi agak miring kesamping.
tangan doi satu ke atas dan satu lagi di samping.

yg di sayangkan kaki doi di tutup ama selimut.
krna kamar doi agak dingin doi kalau tidur ngidupin ac emang agak kencang.
disini gw masih belum tau huuu.
nih kakak orang nya tidur nyenyaaaak apa gampang bangun.
trus ane coba merangkak di samping springbed doi..

ane lihat di atas meja ternyata kakak ane habis minum obat batuk.
ane yakin bgt kalau minum obat batuk pasti ngantuk bgt dan tidur pulas.

MALAM ITU SEMESTA BENAR2 BERPIHAK SAMA GW HUUUU..

ane berdiri lalu ane goyang2n badan kakak ane.
disini ane bertaruh peruntungan.
ane coba bangunin doi pura2 minjam charger hp.
cuma buat mastiin doi tidur lelap atau gampang bangun..
kalau doi bgun berartii “NT”

kak..kak.kak raaraaaaa pinjam charger dong hp gw lowbat bgt.
kak…kakk…kaaaqk!!

sambil goyang2n bdan doi.
tapi gk kuat2 gw gyangin nya ntar bangun beneran..

ternyata huuuuuuuu.
kakak benar2 lelap tidurnya..

gw buka pintu kamar doi sedikit.
ntar kalau doi bangun gw siap2 lari.
buat persiapan.

trus gw kembali jongkok di samping ranjang tidur doi.
gw coba masukin tangan gw keselimut doi pelaaaaan pelaaaaaaaann bgt.
tangan gw merayap bagai ular sedikit demi sedikit di dalam selimut doi.

lalu ujung jari tengah gw nyentuh pahaaaa doi..
seketika jantung gw berdebar kencang huuuu..
kontol gw hormaaat graaaaak full item.
gw lihat kembali kakak gw.
ternnyata gk ada respon.

gw coba meletakan tangan gw di paha doi.
aaaaaaaaaaaaaakhh pahaaaaaa doi lembuuuuuut bgt.

lebih lembut dari kapas…
betul2 licin bgt..

aaaaaaakh kaaaaaaaakkaaaaaak.
kenapa lu bisa sesempuranaaaa iniiiii..

ilooove uuuu kaaaaakaaaaaak.

seandainya gw boleh menikmati tubuh lu seharian.
di tukar dg nyawaaaa pun gw pasti mau.
aaaaaaaaaahkh kakak raraaaaaaaa..!!!!!

begitu lah perkataaan dalam hati gw huuuu….

gw betul2 merinding huuu sewaktu memegang paha doi.
gw elus perlahaaaan2bgw nikmatin bgt momeeeen nyaaa.

karna penasaran bgt.
gw coba perlahaaaan2 masukin kepala gw keselimut doi.
dikit2 gw angkat selimut doi.
pelan2 gw intip.

aaaaaaaaaaaaakh sekarang tepat di depan mata gw paha2 yg gw impi2kn selama ini cuma berjarak gk lebih satu jengal dari mata gw.

gw coba elus2 dalam paha doiii.
aaaaaaah lembuuuut bangt sampai2 celana gw betul2 gk bisa lagi menapung kontol gw.
yg sudah basah dan tengang banget.

gw coba ngocok sambil elusss pahaaaa kakak gw sekali2 gw coba remas pepek doi yg tebal dari luar celana doi.

gw koooocok kencang2.
aaaaaaah kak raraaaaaaaaa.
kaaaaaaak raraaaaaaa..
aaaaaaaaaah kaakakkkkk.

DUAAAAAAAAAAAAR…!!!

dalam hitungan detik sperma gw menembak kemana ..

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah..

malam itu betul2 membuat gw gilaaaa suhuuuuuuu…

Link Terpercaya sebagai berikut : Bandar Togel, Bandar Bola , Agen SBOBET, Bandar Casino Indonesia, Slot Terpercaya, Bandar Slot Online

Silahkan di Add Contact Kami ya Bosku

WHATSAPP : +62822-7690-5650
TELEGRAM : +6282110686901
LINE : 82116524506
TWITTER : @tarosl0t

Terima Kasih ^^

Masa lalu Istri

Kisah Taro – Sebelumnya, untuk diketahui bahwa cerita ini hanyalah karangan semata. Cerita ini murni imajinasi si penulis. Penulis buat untuk agan-agan di forum ini yang selalu rindu dengan cerita-cerita dewasa.

Hai, perkenalkan namaku Faris. Aku berumur 32 tahun dan bekerja sebagai seorang teknisi di pabrik. Istriku bernama Ajeng, seorang ibu rumah tangga yang punya usaha menjahit. Umur istriku selisih tiga tahun lebih muda. Aku sudah dikaruniai seorang anak.

Aku dan istriku bertemu di salah satu komunitas. Kami sama-sama tergabung di dalamnya. Dari pertemuan itu, kami sepakat pacaran dan kemudian menikah.

Kehidupan kami terbilang cukup harmonis. Tentu saja ada satu dua pertengkaran dan aku rasa itu hal yang biasa. Kehidupan seks kami juga harmonis. Itu karena kami lakukan atas prinsip keterbukaan. Kami tak boleh segan untuk mengatakan apa yang kurang dari masing-masing. Bahkan kami juga tak pernah malu menceritakan kehidupan seks kami sebelum menikah.

Kami sudah sama-sama pernah menceritakan kisah kami. Ajeng bisa menerima. Begitu juga denganku atas ceritanya. Kali ini, aku akan membagikan kisah kehidupan seks istriku di masa lalu. Cerita ini sesuai dengan apa yang disampaikan istriku.

Menurut pengakuan istriku, dia punya kehidupan seks dengan tiga mantan kekasihnya. Mantan pertama, dengan teman KKN-nya. Kedua, dengan teman kuliahnya. Tiga, dengan teman kerjanya. Mantan ketiga inilah yang mengambil keperawanan Ajeng. Ya, ketika menikah denganku, dia sudah tidak perawan. Dan, aku sudah mengetahuinya. Kenapa aku menerimanya? Aku berpikir, kenapa menilai kesucian wanita hanya dari keperawanan semata? Lagipula, aku juga pernah memerawani mantanku juga.

Mari simak kisahnya. (Penceritaan dibuat seolah-oleh Ajeng sedang bercerita kepadaku.

Begini, Mas. Saat itu aku berada di semester 6. Saat itu aku tengah menempuh mata kuliah KKN. Universitasku menempatkanku di salah satu desa di kabupaten tetangga. Desa itu berjarak 30 KM dari pusat kota dan berada di kaki gunung. Aku bersama 11 teman lainnya yang berasal dari jurusan yang berbeda-beda.

Kami tinggal di sebuah rumah yang disediakan oleh Kades setempat. Rumah itu hanya saja tak punya kamar mandi. Kamar mandi hanya terbuat dari anyaman bambu biasa sebagai dindingnya. Namun airnya langsung berasal dari mata air setempat.

Dari sebelas teman itu, Mas, ada satu yan memikat hatiku. Namanya Niko dari jurusan matematika. Wajahnya tampan. Dia tidak tinggi mungkin hanya 165 cm saja. Badannya juga ideal. Dia sangat baik dan supel.

Singkat cerita, Mas, aku dan Niko mulai dekat. Kami mulai sering bercanda bersama dan kadang juga saling cerita. Mulai dari urusan kuliah sampai asmara.

Oh ya, Mas, saat itu aku juga sedang dekat dengan teman kuliahku. Namanya Aldi (mantan keduanya nanti). Namun karena KKN, kami jadi jarang berhubungan dan jadi renggang.

Aku merasa mulai ada getaran lain pada Niko, Mas. Baru setelah kurang lebih tiga minggu di tempat KKN, aku mulai merasa yakin. Dan kurasa Niko juga demikian.

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

Saat itu sore hari, aku pergi jalan-jalan bersama Niko ke sebuah bukit. Kami menaiki motor ke sana. Suasana bukit saat itu sedang sepi. Hanya kami berdua. Kami memilih duduk di bawah sebuah pohon, Mas. Saat itu Niko memintaku duduk sambil menyandar ke dadanya. Semantara dia memelukku. Kemudian, yang membuatku terkejut, dia memalingkan wajahku untuk menghadapanya. Sedetik kemudian, bibirnya sudah menempel di bibirku.

Aku kaget, Mas. Aku menarik bibirku. Tapi sorot mata Niko membuatku luluh. Dia kembali menggapai bibirku dan mulai menciumnya. Awalnya aku hanya diam saja, Mas. Tetapi libidoku memaksaku untuk ikut menikmatinya. Aku pun membalas ciuman Niko. Kami lalu mulai melumat satu sama lain.

Ciuman itu makin panas, Mas. Lidah kami saling terpaut. Kami terus saling memagut. Pelukan Niko juga makin erat, Mas. Tubuhku didorongnya makin menempel ke tubuhnya. Dadaku otomatis menempel di dadanya, Mas. Mungkin itu tujuan Niko.

Ciuman itu agak lama. Sebelum akhirnya, aku yang menghentikannya.

“Niko…” ucapku.

“Apa ini belum cukup untuk kita?” katanya.
Ya, semenjak itu aku tahu, Mas, bahwa kami saling jatuh cinta. Ciuman itulah yang mewakilkannya. Cersex Dewasa

Ciuman itu makin mempererat hubungan kami. Teman-teman yang lain juga ada yang menebak bahwa kami sudah pacaran. Namun, kami menanggapinya biasa saja.

Hubungan itu juga mengantarkan kami pada tindakan-tindakan seksual kami. Selain ciuman, kami juga mulai berani melakukan hal yang lain.

Siang itu, kami ada progam sosialisasi ke dusun-dusun. Kami dibagi dua kelompok, Mas. Aku dan Niko tergabung dalam satu kelompok yang sama. Saat sedang melakukan sosialisasi, tiba-tiba perutku sakit, Mas. Sepertinya aku telat makan waktu itu. Akhirnya, Niko mengantarku pulang setelah membeli obat dan makanan terlebih dahulu.

Aku lalu tidur di kamar. Sebelum kembali, Niko memastikan aku sudah makan dan minum obat.

“Nik, makasih ya.” Kataku.

Niko hanya mengangguk. Kami berdua lalu terdiam, saling memandang. Entah karena apa, Niko lalu menunduk dan mencium bibirku. Kami kembali berciuman.

Saat ciuman itu makin panas, tangan Niko kurasakan bergerak ke arah payudaraku. Namun aku menurunkannya. Tapi kemudian dia kembali lagi. Lalu, aku turunkan lagi. Itu bolak-balik kami lakukan sampai akhirnya Niko, dengan kekuatakannya menahan halauanku. Dia pun dengan leluasa meremas-remas payudaraku. Aku hanya biasa pasrah dengan keadaan itu.

Ciuman Niko lalu turun ke leherku. Dia mulai mengendus dan menciuminya. Namun, untung saja aku berhasil mencegahnya, Niko berusaha melakukan cupang. Aku tidak mau karena itu akan meninggalkan bekas merah.

Tapi, sebagai gantinya dia memaksa memasukkan tangannya ke dalam kaosku. Aku semula menolak, namun lagi-lagi dia berhasil. Ia lalu meraih payudarku, Mas, yang masih terbungkus BH. Dia mulai meremas-remas secara bergantian. Sementara bibirnya kembali mencium bibirku.

“Nik, sudah. Nanti ketahun.” Kataku setelah menarik bibirnya. Namun masih kubiarkan tangannya di balik kaosku.

“Sebentar lagi.”

“Sudah.”

Dia kembali memaksa menciumku, Mas. Namun aku menolak. Aku juga mengeluarkan tangannya dari balik bajuku. Niko akhirnya menurut. Ia pun kembali ke dusun bergabung dengan yang lain.

Kau tahu, Mas, setelah Niko pergi, aku meraba celana dalamku. Aku basah, Mas.
Kejadian serupa juga pernah terjadi di salah satu kebun warga. Saat itu, pagi-pagi sekali, aku dan Niko jalan pagi. Kami melewati kebun-kebun warga. Lalu saat melewati sebuah kebun yang sangat sepi (di kanan kiri pohon Sengon) Niko langsung menarik tanganku. Aku semula tak tahu dia akan melakukan apa.

Tapi dia membawaku bersandar pada salah satu pohon. Lalu dia pun mulai mencium bibirku. Aku seperti tersihir olehnya, Mas. Aku begitu saja menerima ciumannya dan bahkan membalasnya pula.

Ciuman itu terus saja berlangsung tanpa kami takut akan ketahuan. Barangkali nafsu telah membutakan semuanya, Mas. Kini tangan Niko kembali mencoba masuk ke dalam kaosku. Aku mencegahnya lagi. Namun cegahanku hanya sekali saja. Setelahnya aku biarkan saja tangannya masuk ke dalam payudaraku. Aku biarkan ia mulai meremas-remas kedua bukit dadaku. Ia juga mulai memainkan putingnya sambil ciumannya di bibirku tak terlepas.

Aku sudah tak bisa memungkiri bahwa vaginaku basah karena kejadian itu, Mas. Apalagi sesuatu yang keras di selangkangan Niko mengganjal di perutku. Aku tahu itu penis Niko, Mas.

Link Terpercaya sebagai berikut : Bandar Togel, Bandar Bola , Agen SBOBET, Bandar Casino Indonesia, Slot Terpercaya, Bandar Slot Online

Silahkan di Add Contact Kami ya Bosku

WHATSAPP : +62822-7690-5650
TELEGRAM : +6282110686901
LINE : 82116524506
TWITTER : @tarosl0t

Terima Kasih ^^

Ngintip Istriku Selingkuh Lagi Dientot Tetangga

Kisah Taro – Perbuatan mesum yang dilakukan istriku ini terjadi ketika pesta agustus HUT RI di desaku. Pesta 17 Agustus kemarin memang sunguh sukses di kampungku. Namun bagiku kegiatan itu justru meninggalkan luka dan kenangan pahit mendalam yang tak pernah kuharapkan. Aku tak menyangka istriku benar benar melakuan perselingkuhan hubungan seks dengan tetanggaku. Perbuatan tak senonoh yang dilakukan istriku membuat diriku menjadi naik pitam. Dari pada aku makin marah lebih baik langsung saja ke cerita yang dialami oleh istriku yang berselingkuh dengan orang lain.

Hari itu panitia yang telah berusaha menggembirakan warganya pada acara agutusan, aku berpartisipasi mengikuti lomba catur yang diselenggarakan oleh pantia tersebut. Lumayanlah untuk memperebutkan Piala Lurah. Dan sebagai pecatur yang banyak pengalaman aku yakin bahwa Piala Pak Lurah akan menambah koleksi pialaku di rumah.

Pada malam final aku dipertemukan dengan jagoan catur RW lain dengan dihadiri Pak Lurah sendiri yang membuka acaranya. Dengan disaksikan para tetangga dekat maupun jauh pada sekitar jam 8 malam aku telah duduk semeja menghadapi papan catur dengan lawanku. Diperkirakan pertandingan final ini akan berlangsung sedikitnya 2 jam sejak dimulai.

Waktu merangkak semakin malam. Udara Jonggol yang cukup berangin memberikan kesejukan yang nyaman. Aku bayangkan alangkah nikmatnya tidur dengan udara sejuk macam begini sesudah beberapa malam kurang tidur dalam upaya memperebutkan malam final ini.

Tiba-tiba, belum juga 1 jam pertandingan berlangsung, aku diserang perut mulas dan harus ke belakang buang air. Kepada panitia aku memberi tahu dan minta ijin untuk pulang. Sesudah berunding dengan pemain lawanku, akhirnya aku setengah berlari pulang untuk buang air. Aku pikir salah makan apa hari ini.

Sesampai di depan rumah kulihat pintu rumahku telah tertutup dan lampu ruang depan nampak telah dimatikan. Kemungkinan istriku telah tidur atau sibuk nonton TV di ruang belakang. Namun aku yang memang siap pulang malam telah membawa kunci cadangan agar tidak perlu membangunkan istriku.

Saat aku hendak memasukkan kunci ke lubangnya aku terhenti. Jantungku berdegup kencang. Kulihat di lantai depan pintu kok ada sandal yang sangat aku kenali. Sandal itu milik Pakde Yatno tetangga sebelahku. Kami panggil Pakde karena usianya yang cukup jauh di atas kami. Lebih dari 50 tahunan.

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

Kami memang akrab bertetangga dan sering saling bertandang, Tetapi bukan malam-malam macam sekarang ini, apalagi saat aku tidak berada di rumah. Aku langsung khawatir dan cemas. Ada apa Pakde Yatno bertandang ke rumahku malam-malam begini? Dan dimana istriku ? Apa yang mereka lakukan berdua di dalam rumahku ?

Aneh, sakit perutku langsung lenyap. Aku penasaran dan aku tunda untuk tidak memasuki rumah. Aku akan ke jendela samping. Ada 2 jendela di samping rumahku. Dari lubang angin diatas jendela pertama aku bisa melihat ruang keluarga dimana istriku biasanya menghabiskan waktunya di depan TV. Dan dari jendela yang kedua aku bisa melihat kamar tidurku.

Aku mengendap-endap dirumahku sendiri menuju jendela pertama. Dengan bangku plastik yang selalu ada disana aku naik mengintip lubang anginnya. Ah.. Tak nampak orang disana. Aku mulai curiga. Kalau bertamu kenapa tidak di ruang tamu. Pelan-pelan aku turun dan pindah ke jendela ke dua. filmbokepjepang.com

Belum juga aku naik aku mendengar suara orang ngomong,

“Paling Mas Bas baru pulang nanti sekitar jam 11 malam. Kalau menang khan harus menunggu upacara penyerahan piala dulu,” itu jelas suara Indri istriku. Aku heran kenapa yang semestinya merindukan aku agar cepat pulang malahan mensyukuri aku lambat pulang.

“Hhmm..” sebuah jawaban yang sangat berwibawa. Tanpa kata namun penuh makna. Suara berat macam itu siapa lagi kalau bukan suara Pakde Yatno. Aku penasaran. Dengan bangku plastik itu aku melongok ke kamar tidurku.

Seperti Saddam Husein yang kena roket pasukan Sekutu aku hampir jatuh telentang saat menyaksikan apa yang telah kusaksikan. Di atas ranjang pengantinku dua orang yang aku cari ini sedang berasyik masyuk, melepaskan hasrat syahwat birahinya. Seperti penampilan hari-harinya Pakde Yatno hanya bersarung dengan kaos singletnya. Perutnya yang buncit tak bisa disembunyikan. Sementara istriku Indri telah setengah bugil. Hanya celana dalam dan BH-nya yang tinggal.

Dengan menindih tubuh Indri, mulut Pakde Yatno nyosor mengenyot-enyoti teteknya. Pantesan dia tak bisa ngomong.

“Sarung dan kaos singletnya dibuka dulu Pakde, nanti lecek,” istriku mengeluarkan omongan lagi sambil tangannya meraih menarik lepas sarung dan singlet Pakde Yatno. Kini Pakde sepenuhnya telanjang dan istriku tinggal bercelana dalam dan kutang saja.

Dengan perut buncitnya Pakde memeluki istriku dari belakangnya. Nampaknya Pakde suka nembak perempuan dari arah belakangnya. Tangan dan kakinya yang berbulu cukup lebat memeluk tubuh istriku. Bibirnya nyosor terus ke kuduk, ketiak dan buah dadanya. Tampak olehku puting susu Indri yang berwarna merah kecoklatan itu sudah berdiri tegak mengacung dengan pongahnya menandakan sudah sangat terangsangnya birahi Indri. Indriku nampak begitu menikmati dan larut dalam ulah Pakde Yatno ini. Rupanya permainan ini sudah cukup jauh. Kini mereka tengah mendaki puncak nikmat hubungan syahwat antar tetangganya.

Pakde Yatno adalah tetangga samping kanan rumahku. Dia adalah pensiunan pegawai rendahan sebuah BUMN. Walaupun usianya sudah lebih 55 tahun namun perawakannya masih sangat sehat. Dia tak pernah berhenti joging di pagi hari dan sesekali mengangkat barbel untuk merawat ototnya. Sebagai lelaki Pakde Yatno sesungguhnya tidak tampan. Namun dengan perut buncitnya dan bulu-bulu di badannya, Pakde Yatno sering mendapat lirikan para perempuan di kampung. Mungkin istriku, yang usianya 20 tahun lebih muda dari Pakde diam-diam mengimpikan bagaimana tidur dengan lelaki berbulu macam Pakde Yatno ini.

Dalam gelinjangnya istriku bangkit berbalik. Bibirnya menjemput bibir Pakde Yatno untuk berpagut sesaat sebelum lumatannya melata ke leher kemudian dada Pakde. Nampaknya istriku begitu keranjingan dengan bulu-bulu Pakde Yatno. Dengan penuh gairah lidah dan bibirnya menjilat dan mengenyoti bulu dada Pakde. Aku sangat ‘shock’ menyaksikan apa yang tengah berlangsung ini.

Aku sama sekali tidak mengira bahwa Indri istriku selama ini juga terobsesi pada Pakde Yatno. Tetapi yang lebih menampar harga diriku adalah membawanya ke ranjang dimana sehari-hari dia bersamaku. Aku tak mengerti apakah Pakde Yatno yang secara aktif memulai ataukah Indri yang sering menggoda syahwat Pakde.

Kini segalanya berubah cepat. Pakde sudah mengambil alih kendali. Dia sepenuhnya menindih tubuh Indri yang membuka selangkangannya. Tangan Indri dengan tangkas meraih kemaluan Pakde Yatno yang memang lebih gede dan panjang dari kemaluanku. Mungkin hal ini juga hal yang membuat Indri demikian terobsesi pada Pakde.

Dan yang terjadi berikutnya adalah ayunan Pakde dan goyangan istriku yang di bawahnya. penis Pakde nampak begitu kaku dan tegar menembusi nonok Indri yang disekelilingnya ditumbuhi bulu-bulu jembut keriting yang sangat subur menutupi lubang kawinnya.

Istriku menjerit kecil dan terus mendesah dan merintih. Kenikmatan birahi begitu menenggelamkan keduanya. Nampak cakar-cakar Indri sudah siap menghunjamkan kukunya pada punggung Pakde. Menyaksikan Pakde Yatno dan Indri istriku demikian nikmatnya saling mengayuh syahwat aku jadi terbawa hanyut. penisku jadi ngaceng. Aku pengin mengelusi dan mengocok-ocoknya sambil menyaksikannya bagaimana istriku dilanda nikmat orgasmenya saat dientot Pakde Yatno ini.

Dengan dengusnya yang cukup meriuhkan kamarku nampaknya Pakde sedang menjemput puncak nikmatnya. Dia percepat genjotan penisnya. Sementara demikian pula Indri istriku. Nampaknya orgasmenya akan hadir bersama ejakulasi Pakde. Kuperhatikan batang penis Pakde yang berkilatan oleh lendir kawin Indri nampak seperti piston mesin diesel yang keluar masuk ke lubangnya. Aku membayangkan betapa nikmat melanda sanubari istriku. Dan.. Aahh.. ttuuhh.. lihaatt..

penis yang terus menggenjot itu nampak membawa begitu banyak lendir dan busa keluar masuk vagina Indri. Indri telah mengeluarkan cadangan lendir birahinya. Dan tubuh istriku nampak menegang dan kemudian berkejat-kejat. Cakarnya menghunjam dan melukai punggung Pakde. Indri mendapatkan orgasmenya yang sangat dahsyat, yang dalam pikiran dia, aku sedang bermain catur demi Piala Lurah Jonggol.

Dan aku tak mampu menahan diriku. Aku kocok terus penisku sambil menyaksikan betapa sensasionalnya melihati istriku dientot tetanggaku sendiri dan kini melihati peju lelaki itu berserak meleleh dari lubang nonoknya. Pejuku muncrat menembak kaca jendelaku. Aku cepat turun dari bangku plastik. Aku harus cepat balik ke pertandingan sebelum panitia menyusul aku.

Malam itu aku pulang dengan membawa Piala Lurah bersusun tiga yang kemasan. Tingginya sama dengan tinggi badanku yang 167 cm. Istriku membukakan pintu dan menyambut aku dengan bangga karena menang dalam perlombaan catur. Dia yang menaruh pialaku itu di tempat yang terbaik di ruangan itu. sungguh pandai istriku berpura pura senang untuk menutupi perbuatannya yang bejat telah melakukan perselingkuhan di belakangku itu. Tamat

Link Terpercaya sebagai berikut : Bandar Togel, Bandar Bola , Agen SBOBET, Bandar Casino Indonesia, Slot Terpercaya, Bandar Slot Online

Silahkan di Add Contact Kami ya Bosku

WHATSAPP : +62822-7690-5650
TELEGRAM : +6282110686901
LINE : 82116524506
TWITTER : @tarosl0t

Terima Kasih ^^