Perkenalkan, namaku Dewo. Pemuda bujang berumur 26 tahun yang baru saja merasakan pahitnya virus corona. Ya, gara-gara pandemi ini, aku terpaksa di rumahkan dari tempat kerjaku di salah satu perusahaan yang bergerak di bidang Jasa Keuangan daerah di Kota Tangerang. Padahal aku termasuk karyawan yang selalu achive target yang di minta oleh perusahaan, namun perusahaan berdalih untuk menekan biaya operasional selama pandemi dan juga perusahaan tidak berani untuk mencari nasabah baru di zaman seperti ini, karena mungkin akan banyak nasabah yang tidak bisa membayar angsurannya.
Kenyataan pahit itupun aku terima dengan lapang dada. Seiring berjalannya waktu, satu hari, dua hari, seminggu, satu bulan, hingga menginjak bulan ketiga setelah aku di PHK, aku mulai jenuh di rumah. Saat itu minggu pagi, seperti biasa acara rutin arisan Ibu-ibu di daerahku, walaupun pandemi, namun arisan tetap berjalan dengan protokol kesehatan. Ibuku memang menjadi pengurus arisan tersebut, jadi mau tidak mau pasti pada minggu ketiga setiap bulan, rumahku ramai dengan Ibu-ibu.
Sekitar pukul 11.00 WIB pagi aku terbangun dari kasurku. Aku menuju kamar mandi untuk buang hajat dan cuci muka. Namun belum sempat aku sampai kamar mandi, aku lihat pintu kamar mandi baru saja terbuka. Aku melihat seorang wanita keluar dari kamar mandi dengan bekas cipratan air di bagian baju terusannya. Ya, wanita tersebut adalah tetangga se komplekku yang mengikuti arisan, namanya Bu Reni, istri dari Pak Narko, pemilik toko beras di daerahku yang cukup disegani dan dihormati. Karena semua warga pasti jika membeli beras baik untuk kebutuhan sehari-hari atau hajatan, pasti mengambil di toko Pak Narko. Selain harganya murah, Pak Narko pun juga tidak terlalu kaku, pembeli dapat mengambil dulu berasnya dan dibayar belakangan.
Kembali ke cerita saat aku menuju kamar mandi. Akses jalan dari kamarku ke kamar mandi memang sangat sempit, maklum karena rumahku kecil. Kebiasaanku setiap bangun pasti kontolku ini tegang. Saat itu mataku yang baru bangun tidur masih sipit-sipit dibuat melotot, bagaimana tidak. Ibu Reni keluar kamar mandi dengan baju terusannya sedikit basah karena cipratan air dan yang lebih membuatku tambah tegang, baju yang beliau pakai sangat mencetak bagian-bagian tubuhnya. Sebagai gambaran kalian, Ibu Reni ini adalah seorang Ibu rumah tangga yang sudah memiliki anak satu, yang bernama Seiko berumur 2 tahun. Wajahnya tidak terlalu cantik dan glowing, tapi bodynya khas ibu-ibu anak satu. Bagian yang sedap dipandang adalah toketnya yang mengembang. Aku perkirakan mungkin ukuran 38D (aku menebak saja, siapa tahu suatu saat bisa membuka tali BHnya.. hehehe) dan bokongnya yg nonggeng kebelakang. Jilbabnya pun seakan-akan tidak dapat menutupi dada Ibu Reni.
“Eh Dewo, baru bangun kamu?” Tanya Ibu Reni saat berjalan keluar dari kamar mandi.
” Iya Bu, maklum pengangguran, jadi ya bangunnya lupa waktu.”
“Ealah cah bagus, ganteng-ganteng kok bilang gitu. Nanti pasti dapet kok. Yawis, Ibu permisi yo le.” Sambil melewati ku, namun jalannya hanya muat untuk satu orang, jika dua orang maka akan bersenggolan.
Anjrit. bokong Bu Reni menyenggol kontolku yang tegang. Saat itu pun aku rasakan kontolku menekan lumayan terasa. Namun anehnya, Ibu Reni cuek begitu saja. Aku mau minta maaf namun aku takut jika dibilang pelecehan. sambil terbata-bata aku jawab
“iii..ii.yaaa Bu. Makasih ya Bu. Aaminn.” masih dengan perasaan deg-degan dan kontol yang gamau lemes, aku ke kamar mandi.
Singkat cerita, acara arisanpun sudah selesai. Aku disuruh Ibuku untuk membeli beras ke Toko Pak Narko karena stok persediaan kami habis.
“Dewo, beliin Ibu Beras ke Pak Narko ya, ini uangnya. Minta yang rojolele 5 liter” Ibuku sambil memberikan uang.
“Oke Bu.” singkatku
Karena aku terkenal oleh keluargaku anak yang tidak pernah membantaj jika disuruh, walaupun badanku capek sekali, pasti aku tidam bisa menolak jika disuruh, itu yang membuat Ibuku senang punya anak seperti ku.
Akupun menuju warung Pak Narko, saat aku sampai, aku melihat hanya Ibu Reni saja yang menunggu toko.
“Bu, beli beras rojo lele 5 liter” ucapku.
“Eh leeee Dewo.. cah bagus kok tumben kamu yang beli, biasanya Ibumu loh. Jarang ada bocah ganteng mau beli beras.” puji Bu Reni.
“Aahh Ibu bisa aja. Iya Bu, soalnya Ibu saya nyuruh, dan saya paling gak bisa nolak, takut Ibu saya marah.” Aku menimpali
“Iyo cah bagus. Bener banget kamu. Ibumu juga bilang sama aku kalo kamu tuh anaknya rajin dan gak membantah. Jadi kalaupun kamu nganggur orang tuamu gak protes terbebani” Bu Reni kembali memujiku lagi.
“Ibu bisa aja, uda kewajiban saya Bu. oiyaa Bu, Rojolele ya Bu berasnya.” aku mengingatkan Bu Reni kembali.
“Laah iya lee, kamu kan mau beli beras, malah Ibu ajak ngobrol. sebentar yo lee, beras stoknya kebetulan abis, Ibu tak buka dulu.” Ucap Bu Reni sambil.menuju salah satu karung beras.
Saat itu Bu Reni berjualan dengn daster lengan panjang dan Jilbab tentunya. Namun seperti yang aku ceritakan di awal tadi, karena toket dan bokongnya gede, pakaian yang beliau pakai pun seakan tidak kuat menutupi kemolekan toket dan bokong. Bu Reni ini walaupun orang kaya, dandanannya masih terlihat sederhana, namun tidak membuat malu. Jadi tidak heran jika warga segan kepada juragan beras ini.
Saat menuang beras ke wadah display, aku lihat getaran toket Bu Reni yang membuat sesak isi celanaku. Beliau pun menuang beras, posisinya sedikit nungging, dan ini jadi kesempatanku buat cuci mata.
“Lleeee Dewo, ini udah. 5 liter ya” ucapnya
beberapa detikpun aku masih bengong, sampai aku ditegur lagi dengan Bu Reni.
“Leee, Dewo, iki berasmu Cah Bagus. Ojo ngalamu wae, kesambet lho hehehehe” Canda Bu Reni.
“Iiyyaa Bu. Makasih. ini uangnya. Ngomomg-ngomong Pak Narko kemana Bu?” Tanyaku sambil memberikan uang.
“Iku le, Bapaknya lagi ke Pasar Induk ngecek persediaan Beras. Kasian le, sejak ditinggal Kasman (pegawai toko yang dulu) pulang kampung, kita jadi agak keteter Makanya Ibu jaga juga. Nyari pegawai susah soalnya le.” Ibu Reni sedikir curhat.
“Wah iya Bu, saya lihat Pak Narko jadi makin sibuk ya. Bu Boleh gak saya kerja di sini.” Aku bertanya. karena aku pikir daripada nganggur.
“Emm gimana yo lee. Bukannya Ibu gak mau, tapi……….” ucap Bu Reni agak ragu.
akupun memotong pembicaraan Bu Reni “Ibu jangan ragu, saya gak akan malu Bu kerja disini. Bahkan saya disuruh angkat-angkat beraspun juga mau.”
“Gapapa lee beneran? Ibu gaenak sama Ibumu”
” Gak Bu, jaman sekarang kalau cuma modal malu gak akan makan. Saya dulu boleh karyawan kantoran, tapi sekarang saya yakin bisa lepas dari bayang-bayang itu.” Aku meyakinkam Bu Reni.
Saat itu juga tidak berselang lama suara kendaraan Pak Narko terdengar. Tandanya beliau sudah pulang dari Pasar Induk.
“Wuih Dewo,tumben ini beli beras.” tanyanya sambil menghampiri Bu Reni
” Iya Pakne.. Dewo disuruh Ibunya. Oiiya Pak kebetuluan, ini Dewo lagi nganggur, boleh gak kerja di sini?” Ibu Reni bertanya ke suaminya
” Lha emang gapapa Wo? kamu kan dulunya orang kantoran” Pak Narko sedikit kaget.
” Gapapa Pak. Kebetulan saya juga uda lumayan lama nganggurnya.Biar otot gak kaku (tapi otot selangkanganku kaku Pak liat body istrimu)”
” Ya aku terserah wae Bu, kalo Dewonya gak masalah sih. Karena kebutulan kita juga butuh pegawai Wo. Tapi apaan aja gapapa ya. ya nyetir, kasir angkat-angkat. Soalnya cuma kita aja ini. Masalah gaji dan tambahan ntar aman Bapak atur.” Pak Narko mengizinkan.
“Siap Pak. Aman, saya gak akan tanya lebih lanjut Pak masalah itu. Terserah Bapak sama Ibu. Saya yakin kalian pasti lebih paham menggaji karyawannya” Jawabku dengan ekspresi senang karena aku bakal bisa lebih dekat lagi dengan Bu Reni, si montok yang membuat aku berkhayal akhir-akhir ini.
“Yawis Wo, besok ya mulai kesini, nanti tak ajarin gimana kerjanya. Biar Bu Reni juga gak terlalu keteteran.” Pinta Pak Narko.
“Siap Pak. Besok pagi saya kesini. Makasih ya Pak Narko dan Bu Reni. Dewo pamit dulu”
“Oke lee, hati-hati yo, salam buat Ibumu.” Bu Reni membalas
“Baik Bu nanti di sampaikan” aku akhiri dan kembali pulang.
Di jalan pikirianku sudah tidak karuan kemana-mana karena otakku sudah merencanakan berbagai hal supaya bisa mencicipi si montok Bu Reni.
“Tenang Bu Reni, lambat laun, nanti saya akan menikmatimu seutuhnya” Ungkapku dalam hati.
Oke sebelum memulai kembali cerita ane, sedikit ane mau beprolog. Trit ane ini sebenernya sudah ane buat pada oktober 2013 tapi karna ada masalah di server forum tercinta ( sebagian database hilang ), membuat cerbung ane pun ikut lenyap ( Sungguh menyempakan sekali ). Tapi untungnya ane ada backup di word ( bendera setengah tiang untuk yang ngetik langsung di forum dan menggunakan hp ). Ane seorang IT juga pernah mengalami masalah yang admin alami saat ini. Jadi ane mengerti, mungkin admin saat ini susah tidur bahkan seandainya tidurpun mungkin terbawa mimpi. Respek ane untuk admin yang sudah berusaha keras memperbaiki masalah server.
Oke saatnya ane mulai cerbung ane dari awal. untuk yang mulai baca dari awal, ane udah sediain link2nya. jadi gk perlu repot2 nurunin scroll, terutama yang ol di hp
Part 1 ( Wanita paling dibenci ) Seorang gadis berjalan dengan kepala tertundung menghadapi mata-mata yang sangat rendah memandangnya. Tanpa sengaja menabrak seorang lelaki dan dengan sewot lelaki tersebut memaki gadis itu ” eehh anak maling liat-liat donk kalo jalan “. Huuuuuuuoooooooooooo dasar maling sawut beberapa orang di sekitar 2 orang yg baru saja bertabrakan.
” Hei jika kalian masih memiliki dosa kalian tidak pantas menghina orang lain ” teriakku mengheningkan suasana sekitar. Wanita itupun dengan nada pelan mengucapkan terima kasih lalu pergi dengan kepala tertunduk. Dina seorang mahasiswi jurusan hukum, wanita yang cukup tinggi dengan rambut bergelombang diwarnai kemerahan, kulitnya kuning langsat dan berwajah cantik yang tadinya begitu popular dan dipuja terutama oleh para lelaki karena kecantikan dan kekayaan orang tuanya seketika menjadi bahan pergunjingan. Tidak lain karena dia anak seorang pejabat yang menjadi tersangka tindak pidana korupsi dan sedang dalam proses peradilan.
Namaku Andra mahasiswa jurusan Manajemen Informatika. Aku hanya ingin menjadi programmer biasa2 saja dan menikah dengan wanita biasa2 saja, tidak terlalu cantik dan tidak jelek pula, yang penting dia bisa mandiri dan punya penghasilan sendiri sehingga aku tak perlu repot2 jika gajiku nanti kurang untuk kebutuhan keluarga. Aku juga ingin punya 2 anak 1 laki2 dan 1 lagi perempuan dan mereka juga harus mandiri agar aku tak perlu repot2 menjaga dan mengurusnya.
Aku mengenal Dina karena hampir setiap mahasiswa / i di kampus membicarakannya. Banyak pria yang mencoba mendekatinya untuk dijadikan kekasih, tidak Cuma pria yang mendekatinya, para wanita di kampusku pun juga banyak yg ingin menjadi temennya supaya ikut tenar mungkin. Mungkin hanya aku yang tidak tertarik dengan kepopulerannya, karena seperti yg tadi aku utarakan aku hanya menginginkan wanita biasa2 saja.
Sebenarnya ada 1 wanita yang ku taksir, dia satu jurusan dan satu angkatan denganku. Kami sering berdiskusi tentang mata kuliah, orangnya sederhana, yg jelas biasa2 saja nama Vika tapi sayang dia sudah memiliki kekasih, Yahh mau tidak mau aku hanya menjadi silent lover saja. Walaupun kekasihnya ( Rudi ) diam2 juga naksir dengan Dina, ah mungkin hanya mengagumi, sudahlah jangan berburuk sangka.
Well kejadian tadilah pertama kalinya aku berinteraksi dengannya, aku hanya kasihan dengannya. Dijauhi dan dicaci teman2nya. Tidak ada 1 pun yang mau berjalan berdampingan dengannya, bahkan sekedar say hello saja tidak ada.
Aktifitas kampus yang membuatku penat karena ini adalah semester terakhirku, aku harus menyelesaikan tugas akhirku sesegera mungkin. Setelah pulang kuliah aku mampir sebentar di pinggir jalan, di sana ada ketoprak langganan aku, ku parkir sepeda motorku di pinggir gerobak ketoprak.
Sedang enak2 menyantap ketoprak tiba2, “jedaaaaaaarrrrrrrrrrr” suara pintu mobil ditutup dengan sangat kencang. Reflek ku menoleh kearah suara itu termasuk orang2 disekitar. Oohhhh ternyata Dina yang membanting pintu mobil pajero sport warna putih itu. Mobil itupun pergi berlalu meninggalkan Dina.
” Bang ketoprak satu yang pedes banget ” pesan Dina kepada tukang ketoprak “. Dengan wajah yang merah padam sepertinya habis bertengkar dengan kekasihnya ( hhhmmmmmmm yakin klo yang di dalem mobil pacarnya ?? ).
“Suka pedas ya ternyata, pantes galak ” sapaku tanpa menoleh kearahnya. “Eh lo Dra, suka makan di sini juga” sahutnya dengan senyum.
Sejak kapan dia kenal namaku, aku bukanlah sosok mahasiswa yang popular. Dan sejak kapan dia mudah tersenyum dengan orang lain. “Eh thanks ya tadi di kampus udh nolongin gw”sambungnya dengan senyum masih menghiasi bibirnya.
“Kapan gw nolongin, gw Cuma lagi iseng aja” jawabku dengan senyum lebar ala anime2 jepang. “eh ada tukang helm tuh”berkata padaku sambil menunjuk orang berdagang helm. “Apa hubungannya sama helm” sahutku heran.
“Anterin gw ya pulang ya”pintanya tanpa meminta persetujuanku langsung menuju penjual helm. Wow helm yang paling mahal yg dia beli, masih banyak dwit juga ya walaupun ayahnya sedang disidang.
Tidak lama ketoprak pesanan dia terhidangkan. Ternyata yang selama ini terlihat kalangan kelas atas rakus juga kalo makan di pinggir jalan, belum ketelan semua yang di mulutnya sudah disuap lagi makanannya. Kayaknya laper bgt nih perempuan, seolah-olah tidak mau kalah denganku. Pasti nafsunya gede nih….. ooppppsss kenapa jadi piktor gini ya. Apa karna kaos ketat tanpa lengan dipadu dengan celana jeans pendeng di atas dengkul membuatku jadi ngeres.
Kok jadi gugup ya, apa karna artis kampus ingin membonceng motorku. ” Lo yakin mau naik motor sama gw?? Apa kata anak2 di kampus klo tau nih?” tanyaku keheranan.
“Biarin aja toh pandangan anak2 ke gw udh jelek, kenapa harus gw pedulikan” jawabnya. Dengan penuh emosi dan mata sedikit menitisan air mata Dina berkata” dulu gw bangga dengan status gw, gw bangga dengan ketenaran gw di kampus. Semua orang ingin dekat sama gw, semua pengen jadi sahabat gw, atau hanya sekedar kenalan saja. Tapi kemana mereka saat gw terkena masalah, yang salahkan bokap gw, kenapa gw yang kena caci makian dari mereka. Gw pikir semua orang menghujat gw membenci tapi ternyata ada 1 yang nolong gw, walau Cuma 1 kalimat tapi itu menyejukan bagi gw. Karena gw gk berjalan sendiri. Lo Dra udh seperti pahlawan bagi gw”
“Stoppp” potongku. ” Jangan samakan gw dengan pahlawan, gw suka pahlawan tapi gw gk mau jadi pahlawan. Karena pahlawan adalah orang yang akan membagi-bagikan makanan pada semua orang sedang gw mau makan semua makanan itu ” sanggahku dengan nada sewot karna disamakan dengan pahlawan.
Dengan kening berkerut karna keheranan ” teori macam apa itu, dasar orang aneh dipuji malah gk mau”.
” Apa pujian bisa membuat gw kenyang” sanggahku dengan mulut penuh makanan. Tanpa sadar makanan aku dan dia sudah habis, tapi aku masih ingin bersantai sejenak.
” Jika dunia jahat padamu,maka kau harus melawannya karena tidak ada seorangpun yang akan menolongmu ” jelasku padanya.
” Tapi gw rasanya frustasi, seolah-olah gw udh males hidup, semuanya menghina gw, jauhin gw, saudara gw aja pada gk kenal lagi sama kluarga gw. Betapa terguncangnya hati ibu gw, adik2 gw. Dulu semua orang di sekitar gw seperti semut2 yang kelaparan mencari gula, sekarang saat gula2 itu tercampur kapur semuanya pergi” jeritnya pelan tapi aku tahu pasti sangat menyayat hati.
” yuk pulang kita ngobrol2 lagi nanti di rumah gw ” ajak dia. Jebreetttttt yup yup yup seorang bintang kampus dengan seenaknya ajak aku kerumahnya….. sehebat itukah pesonaku pasti ribet nih urusannya.
Dengan posisi duduk pada umumnya orang bergoncengan dan hamper rapat dengan punggungku, tanpa menggunakan jaket karena memang Dina tidak membawa jaket. Ku pacu motorku dengan kecepatan sedang sekitar 60 km/h. Sering kali dadanya tersentuh punggungku sehingga terasa sedikit kekenyalan mungkin payudaranya aku belum pastikan. Tapi saat aku mengerem dan baammm oohhh tubuhnya menyentuh pungguku begitu terasa, aku pastikan yg sedari tadi menyenggol punggungku adalah payudaranya, duduknya pun semakin merapat, dengan kedua tangannya menyentuh pahaku.
Betapaku berdebar-debar, seluruh aliran darahku mengalir ke satu titit yang membuat juniorku jadi tegang. Ngehiiiiiiiiiiiiitttt suara decit rem motorku karena ku tiba2 saja ngerem mendadak hambir menabrak mobil di depanku karena konsentrasiku buyar. Makin buyar karena rem mendadak itu membuat dia mencengkram pahaku dan tubuhnya benar2 rapat dengan tubuhku. Ahay ada pom bensin di depan sana, ku belokkan saja sepeda motorku, lalu parkir dan menuju toilet ” bentar ya ” ucapku pada Dina. Entahlah bagaimana ekspresi Dina ketika ku tinggal di toilet.
Ku basahkan juniorku untuk meredakan ketegangannya. Bener2 horny aku, jadi begitu ya rasanya payudara wanita. Ku redakan detak jantungku agar kembali normal. Ku basahkan muka ku untuk menyegarkan pikiranku. Setelah kembali normal barulah ku keluar toilet dan kembali menuju motorku.
Dina menatapku kebingungan dari atas sepeda motorku, ternyata dia tidak turun dari motorku, untunglah tidak terjatuh motorku karena Cuma ku standar samping ” udah kelar buang hajatnya, sampe lupa sama yg digonceng, untuk kaki gw panjang bisa nahan motor lo” ocehnya padaku.
” Sorry deh gk nahan soalnya “jawabku. Ku jalankan motorku kembali dan aku coba mengatur jarak dengannya agar tidak terjadi seperti tadi, walau enak sih tapi ngeri juga klo harus bertaruh nyawa seperti tadi.
Sesampainya di depan sebuah rumah yang sangat megah bagiku, dinding pagar bercat putih, dengan hiasan 2 patung ala film Lord Of The Rings. Pintu pagar dibuka oleh seorang satpam tinngi besar dan disambut gonggongan anjing penjaga yang besar, pernah aku membaca sebuah artikel tentang anjing penjaga dan mungkin anjing ini jenis Caucasian Shepherd. Begitu galak dengan orang asing tapi begitu lembut dengan tuannya.
Taman yang begitu tertata indah, dengan kolam ikan di tengahnya dan air mancur yang memancar tanpa henti. Jadi ini rumah pejabat toh, pantes aja banyak yang mau jadi pejabat.
” Woii bengong aja ntar digigit anjing gw lho, yuuk masuk ” sahut Dina membuyarkan lamunanku. Aku masih saja terbengong-bengong melihat halaman rumahnya, belum habis rasa takjubku, aku terkejut lagi saat memasuki rumahnya, sulit untuk ku jelaskan yang jelas sangat mewah sekali.
Harusnya aq kuliah mengambil jurusan ilmu ekonomi atau hukum atau jurusan yang bisa membuatku menjadi pejabat. Kalo MI mah ujung2nya jadi programmer atau paling tinggi menjadi analis programmer. Tapi sudah jiwaku bergelut di dunia IT mau bagaimana lagi.
” Duduk Dra jangan malu-malu bentar ya” mempersilakanku lalu pergi entah mau ke ruangan apa. Tidak lama kemudian seseorang setengah baya membawa segelas jus menghampiriku dan mempersilakan aku untuk meminumnya.
” Haii sorry lama, dari tadi diem aja sih ” menepuk pundak ku entah kapan Dina sudah berada di ruang tamu, lalu duduk di kursi panjang di sebelahku.
” Gk kenapa2 Cuma gw kira gw udah mati ” jawab ku. ” Maksud lo apa Dra? Apa gara2 tadi lo mau nabrak mobil ? ” Tanya Dina keheranan sambil menatapku tajam.
” Bukan itu, gw kira gw udah di surga abis rumah lo bagus bgt ” jawabku ” Bisa aja lo Dra ” sahut Dina
Dengan tatapan masih tajam kepadaku membuat aku menjadi kikuk. ” Biasanya cwok yang main ke rumah gw pas posisi duduknya kayak lo sama gw pasti cowok itu langsung nyamperin gw duduk 1 kursi panjang yang gw dudukin sekarang, pengen mepet2 gitu ” celoteh Dina. ” Terus sok-sok perhatian berusaha pegang2 gw, klo pacar gw sih gk masalah nah ini cowok gk jelas yang gk pake undangan dateng ke rumah gw gitu aja ” sambung Dina menceritakan tingkah laku para fans2 ababilnya.
” Tapi lo beda, lo tetep anteng di kursi lo saat ini. Apa jangan2 lo homo lagi ” Ejek Dina padaku.
” Sorry ya gw masih normal kali, hhhmmm ngomong2 kok ada aroma makanan ya ?” tiba2 saja ku mencium aroma masakan yang menggugah seleraku
” Oohh itu mba Tia lagi masak buat kita, enak tau masakannya ” Jawab Dina. ” Udah mateng belom ” Tanyaku lagi.
” Belom nanti klo mateng juga di kasih tau “jawab Dina.
” Eh ngomong2 masalah lo homo atau normal, hhhmmm gw percaya kok klo lo normal ” Dina mentapku sambil tangannya menyentuh lutut kakiku. ” buktinya tadi di motor lo ngaceng kan kena toket gw ? makanya lo hampir nabrak, trs lo buru2 ke toilet, mau di kluarin ya di toilet? Ko cepet bgt ” tangannya makin ke atas menuju pahaku tubuhnya pun makin mendekatiku.
” Gk dikeluarin, Cuma ditenangin aja biar gk tegang trs ” jawabku gemeteran merasakan jemari lentiknya bermain di pahaku yang masih tertutupi celana jeans.
” Gw bantuin keluarin mau gk Dra, udah 1 bulan gw gk main sama pacar gw gara2 bokap gw kasus dia jadi menjauh dari gw” tangannya pun makin bergerilya menuju pangkal pahaku. Juniorku tiba-tiba saja dalam tegang seperti seorang prajurit yang sedang santai lalu tiba-tiba ada presiden datang dan langsung berdiri untuk memberi hormat.
” Gw belom pernah Din, lagian nanti klo pembantu atau satpam rumah lo tau gimana ” cegahku dengan melebarkan ke dua kakiku karena terdorong rasa geli di pahaku yang terus menerus digelitik oleh Dina.
“Santai aja Dra, udah lo ikutin intruksi gw aja, itung2 sebagai rasa terima kasih gw ” Dina lalu menuntun ku duduk di sebelah kursi panjangnya. Lalu merebahkan tubuhku di kursi tersebut. Dibukanya seleting celanaku dan diturunkan celana ku beserta CD ku sekalian. Junior ku yang berukuran hanya 12 Cm pun langsung mengacung dengan kerasnya, terbebas bagai burung keluar dari sangkarnya.
” Wow udah ngaceng aja nih titit lo. Gw jilat2 ya ” ucapnya sambil menjulurkan lidahnya menuju penis ku, dan begitu hinggap di kepala penis ku langsung saja lidahnya menjelajahi, menggelitik ujung2 membuatnya jadi lebih mengkilap, sungguh geli kurasakan hingga kaki ku bergerak2 tak karuan menahan rasa geli itu. Dimasukan kepala penis ku kedalam mulutnya, disedot2 seperti seorang bayi yang menyusu pada ibunya. Lidahnya masih terus-terusan mengelilingi ujung2 titit ku.
“OOOOuuuugghhhh enak banget Din, lo jago juga ya ” ucapku. Dina tanpa menjawab langsung dia maju mundurkan mulutnya di batang titit ku, rasanya makin ngilu saja. Jemari lentiknya tak tinggal diam saja, dia mainkan biji titit ku, dia elus2 dengan lembutnya membuat aq makin tak karuan.
” Misi non makanannya nih ” ucap mba Tia pembantu Dina menaruh makanan di meja tamu tanpa rasa kaget dengan apa yg sedang aku dan Dina lakukan, sontak saja aku terkejut dengan kehadirannya. Sejak kapan dia berada di sini. Aku berusaha bangkit untuk memakai celana ku tapi ditahan dengan Dina yang dengan tenang masih mengulum penis ku.
Dan mba Tia pun berlalu pergi tanpa menghiraukan kami berdua. Kuluman bibir Dina di penis ku makin cepat, sambil tangannya menjelajahi paha bagian dalam ku. Aku pun kembali tenang dan menikmati permainan Dina. Ternyata seorang bintang kampus memiliki nafsu yang luar biasa juga.
OOohhhhhh dikulumnya dalam2 penisku dan disedotnya kuat2 penis ku ditarik keatas sampai pplluukkk terlepas penis ku dari bibir indahnya. Walau termasuk tebal bibirnya tapi tetap indah menurutku dan tambah memerah setelah bermain-main di penisku
” Gimana Dra enak kan bibir gw? Apalagi memek gw lebih enak tau. Ucapnya sambil jari jemarinya mengelus-elus penisku yang masih tegak berdiri dengan kerasnya dan wajahnya mendekati wajahku. Aroma wangi bunga yang tertabur di tubuhnya tercium begitu dalam oleh hidungku.
“Letakkan ku di atas bahumu, bahwa aku inginkan dirimu, maafkan ku menggangu harimu, temaniku iringi sepiku “Kepalanya direbahkan di bahuku dengan dana lembut dibarengi hembusan nafas yang mengalir di sisi telingaku.
Tangan lembutnya membelai pipiku dan menuntun wajahku untuk menemui bibirnya dengan bibirku. Sebuah kecupan manis mendarat di bibirku. Instingku mengalir begitu saja, ku arahkan tanganku di bahunya, ku beri tekanan pada bahunya agar lebih mendekatkan tubuh kami berdua.
Dina menjulurkan lidahnya seolah ingin menerobos bibirku. Ku buka bibirku ku sambut lidahnya dengan lidahku. Tanganku di bimbing menuju gundukan payudaranya yang masih tertutup oleh kaos ketatnya. Dibimbingnya tanganku agar meremas secara lembut.
Sementara lidah kami saling berpagut jemari lembutnya masih sibuk dengan penisku. Dibelainya penisku dengan sangat lembut, tangankupun tak hanya meremas payudaranya dari luar saja, tanpa keraguan lagi ku masukkan tanganku menerobos kaosnya itu. Ku jelajahi tubuhnya dari perut lalu naik menuju payudaranya yang masih terlindung bra. Ku masukan tanganku ke branya, sehingga ku dapat merasakan secara langsung merasakan halus dan kenyalnya payudara wanita itu
” Dra baru kali ini gw yang mulai duluan, biasanya cowok gw yang ajakin duluan ” ucap Dina melepas pagutan di bibir kami sementara lalu melanjutkannya lagi. ” lo berpengalaman juga ya, gw baru pertama nih di isepin cewek ” ucapku sambil membelai rambut merahnya. Tanpa sadar aku tekan kepalanya agar penisku makin masuk kedalam.
Dia lepaskan kuluman mulutnya di penisku. Dibuka celana jeansnya sampai cd-nya sehingga terlihat vagina merahnya dihiasi bulu jembutnya yang sedikit berbentuk segitiga. Lalu Dina mengambil posisi 69 tepat di depan mukaku Vaginanya berada seolah memanggil untuk disantap. ” Bisa kan lo Dra jilatin memek gw ” pinta Dina langsung kembali mengulum penisku.
Aku coba jilatin vaginanya perlahan-lahan, aku emut-emut bulu jembutnya, aku tarik dengan bibirku sehingga terdengar suara Dina menjerit pelan. Ohh jadi ini vagina perempuan, bentuknya sedikit berbeda dari yg sering ku lihat di film porno. Sepertinya vagina Dina lebih bagus karna hanya terlihat segaris.
Ku masukan jariku ke dalam vaginanya lalu ku getar-getarkan sambil lidahku bermain di ujung vaginanya. Kulumannya di peniskupun makin menjadi-jadi, sampai kakiku tak bisa berhenti mengejang menahan rasa nikmat yg disalurkan Dina dari bibir indahnya.
Di jilatinya biji penisku, lalu di emut dan di tarik2 dengan bibirnya sambil tangannya mengelus-elus batang penisku. Pantatku di angkat keatas lalu lidahnya turun sampai ke sunholeku. Rasanya begitu ngilu, wanita ini tidak jijik ternyata. Akupun coba mengikutinya dengan menjilati sunhole Dina sambil tanganku mengocok2 vaginanya.
Tak lama berselang paha Dina kurasakan menjadi lebih tegang ku kembali menjilati vaginanya, jarikupun makin kupercepat mengocok vaginanya. ” Terus Dra enak bgt aaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh ” ceracau Dina dibarengi dengan keluar banyak lendir dari dalam vaginanya. Sepertinya dia mengalami orgasme.
Dina langsung bangkit. ” ke kamar aja yuk Dra gw udah gk tahan nih. Di kamar gw ready stock kondom ko ” ajak Dina sambil tangannya menarik tanganku
Terorejing terojing terojing 2x suara ponselku dan ku lihat ponselku ternyata Vika meneleponku. Oooohhhh aku baru inget kalau aku janji dengan Vika dan Adi untuk membahas tugas kuliah di rumah Vika. Aku, Vika dan Adi 1 kelompok tugas akhir membuat website Toko Online dengan Ibu Rina sebagai dosen pembimbing kami.
” Woy Dra lo lagi dimana gw sama Adi udah nungguin lo dari tadi ” tanya Vika di seberang telepon. ” Gw lagi di jalan nih ” jawabku singkat.
” Ah bohong lo ko di jalan gk ada suara kendaraan, cepet dateng kemari gk pake lama ” sahut Vika tak percaya dengan jawabanku.
” Sorry Din gw cabut dulu, gw lupa ada janji sama kelompok tugas gw mau bahas tugas hari ini ” kataku sambil mengeluarkan kotak makan. ” Gw bawa pulang ya makanannya” pintaku sambil memasukan daging di meja tamu yang tadi dibawakan mba Tia ke dalam kotak makanku. Dina hanya bengong saja melihatku
Lalu aku pun pergi berlalu setelah pamit pergi, sesampainya di depan pagar. ” Guk guk guk, ggggrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr ” sialan anjingnya menggonggong. Aku pun lari memasuki rumah Dina kembali.
” Din satpam lo kemana gw takut nih sama anjing lo ” tanyaku pada Dina dengan nafasku yang tersengal-sengal
” Ha ha ha ha ha lo sih buat majikannya nanggung jadi marah tuh anjing gw ” ejek Dina dengan senyum yang lumayan manis juga menurutku. Lalu diantar aku menuju motorku dan sambil menjaga anjing sialannya agar tidak menggonggong padaku.
Kupacu motorku secepatnya, aku tidak ingin mengecewakan wanita yang ku sayangi. Akan aku pergunakan setiap mili sel di otakku untuk menyelesaikan tugas akhir kami dengan gemilang. Terima kasih untuk dosen tugas akhirku yang telah menyatukan kami dalam 1 kelompok, walaupun ada 1 si pelatih pesut ( Adi ) yang menyebalkan.
Sesampainya di rumah Vika aku melihat ada Rudi sedang berduaan bersama Vika sedangkan Adi hanya duduk menonton tv. Oh sial si Artis gagal ternyata alih profesi sebagai satpam rumah Vika sekarang. Gagal modus mode on nih.
” Heloo semua, sorry tadi ada nenek hamil nyebrang di jalan terus sekarat ” Sapaku pada mereka yang telah menunggu sang master.
Part 2 ( Kenikmatan yang terjalin ) ” Banyak alesan gw bete nih ” celoteh Adi menoleh padaku. ” Ya udh yuk mulai nih keburu sore gw mau jalan” ucap Vika pada kami berdua sambil gabung menuju kami.
” Gini kita gk Cuma buat web toko online biasa, gw mau buat web tampilannya bisa diedit oleh user tapi bukan tampilan dasar. Background2 nya saja yang bisa diubah user, jadi tuh web bisa untuk perusahaan A, perusahaan B dan seterusnya dengan produk yang sama ” jelasku membuka topik pembicaraan
” Ini perlu database yang lumayan banyak juga karena gambar2nya gk kita tembak melalui coding tapi melalui database. Dan gw juga mau web itu bukan Cuma sekedar jual barang tapi ada forumnya juga untuk member. Untuk ngebahas produk2 yang dijual di web. Keunggulannya pertama calon pembeli bisa me review barang yang dia mau beli jadi dia bisa membeli yang sesuai kebutuhan, kedua pembeli bisa share2 kwalitas barang yang sudah di beli, bisa menjadi ajak promosi dan bisa menjadi masukan ke perusahaan bisa ada masalah pada barang yg dijual ” lanjut penjelasanku sambil mataku tak berhenti memandang Vika
” Dan untuk menu administratornya kita buat , kedua pembeli bisa share2 kwalitas barang yang sudah di beli, bisa menjadi ajak promosi dan bisa menjadi masukan ke perusahaan bisa ada masalah pada barang yg dijual ” lanjut penjelasanku sambil mataku tak berhenti memandang Vika
” Dan untuk menu administratornya kita buat sesederhana mungkin agar proses upload datanya tidak berat. Sekarang kita tentuin barang apa yg akan jadi produk web kita” ucapku kembali.
” Produk elektronik aja terus dibuat kategori kayak komputer, tv, gadget dan sebagainya ” Ucap Vika memberi ide. ” Gw setuju tuh sama Vika ” Ucap Adi tanpa pikir panjang. ”
Oke gw juga setuju nah sekarang kita bagi tugas ya. Adi lo bertugas desain webnya, Vika tugas lo tuh rancang databasenya mulai dari master barang, master jenis barang, master warna, master untuk gambar2 background, terus database konsumen, list order customernya juga jangan lupa. Nah untuk gw akan nanganin pengkodean web ” Ucapku
Sekitar 2 jam kami membahas tugas kami. Membicarakan rancangan web kami. Setelah tak ada lagi yang perlu dibahas Rudi pun gabung dengan kami.
” Udah selesai bro ” ucap Rudi pada kami dan duduk di samping Vika lalu membelai rambutnya. Sialan nih artis gagal mesra2an di depanku. Ingin ku hajar saja rasanya tapi apa hakku, mereka memang sepasang kekasih.
” Sorry nih ya bro gw mau jalan sama Vika mau cari materi buat tugas besar gw. Gw ber2 pergi dulu ya, klo ada perlu tuh ada adenya Vika ” merekapun pergi sambil bergandengan tangan. Aku dan Adi hanya bisa melamun saja dan tak lama kami berdua pun pergi menuju kediaman kami masing2.
Sesampainya di kosan aku, aku lihat ponselku ternyata ada 2 panggilan tak terjawab dan 1 sms, setelah aku lihat ternyata semuanya dari Dina.
” Dra besok tolong jemput gw jam 7 ya kuliah ” tulis Dina dalam smsnya. ” Oke ” balasku singkat
Keesokan harinya aku jemput Dina di rumahnya, aku sms Dina dari luar pintu gerbang, aku tidak mau memasuki rumahnya karena ada anjingnya yg galak itu. Dina pun keluar dari rumahnya menemuiku, cantik sekali dengan kaos hijau berlengan panjang di padu dengan jeans warna hitamnya.
” Kok gak masuk, malu ya sama anjing gw, gimana mau akrab sama anjing gw klo lo malu2 gitu ” ejek Dina padaku. ” Gw alergi sama anjing, apalagi suaranya ” ucapku ketus
Kamipun pergi menuju kampus kami. ” Dra nanti turunin gw jangan di kampus ya, di luarnya aja yang agak jauh ya, cari yang gk ada anak kampus yg gw kenal ” pinta Dina padaku. Aku hanya mengangguk saja, sepertinya dia malu bisa temennya tau dia bareng denganku. Katanya udh gk peduli kata orang tapi tetep aja malu.
Setelah menurunkannya di tempat yang Dina inginkan aku berlalu tanpa berucap sepatah katapun padanya.
Siang hari saat kelasku sudah bubar Aku, Adi dan Vika pergi ketaman untuk membahas sampai dimana tugas yg kami kerjakan. Saatku buka tasku alangkah terkejutnya aku karena ada 2 kotak makanan pantas saja tasku jadi agak berat. Seingatku aku hanya membawa 1 kotak saja yang dimasakin Ibu kosku. Setelah ku buka kotak makan yg bukan milikku baru tau aku jika itu pemberian Dina karna tertulis pesan ” Maaf ya masih gengsi jalan sama lo, nanti anter gw pulang ya “.
Jiaahhh ternyata Dina sudah mempersiapkan sogokan jika aku marah karena Dina malu ku antar kuliah. Mana isinya 2 potong paha ayam kripsi lagi plus kentang goreng ditemani dengan saos tomat. Membuat liurku tak berhenti menetes.
Setelah aku habiskan 2 kotak makanan sambil membahas tugas dengan kelompokku. Kamipun berpisah untuk pulang kerumah masing2. Saat aku lihat ponselku yg berdering ada sms dari Dina ” Dra gw tunggu di tempat tadi ya ” ucap Dina melalui sms. Akupun berlalu menuju tempat itu, sesampainya di tempat itu Dina seperti buru2 menaiki motorku sambil celingak celinguk. Mungkin cek2 keadaan kalau2 ada yang melihat.
Di tengah perjalanan Dina coba membuatku tak cemberut saja, kamipun bercanda gurau. Ternyata Dina orangnya humoris juga ya.
” Dra lanjutin yang kemaren yuk, gw tau lo kentang kan ” ucap Dina sambil membelai penisku dari luar celana. Sialan konsentrasiku buyar, aku jadi kagok mengendarai motorku karna tiba2 saja penisku jadi tegang.
” Din jangan di jalan gw masih sayang sama nyawa gw, lo juga kan ” pintaku memelas
” Iya2 abis gw sebel masa gw yang minta lagi, nanti untuk yg ketiga harus lo yang minta ya ” ucap Dina sambil melepas elusannya pada penisku
” Cepet donk Dra gw udah gk tahan nih, lo juga kan tuh gw liat kontol lo masih tegang dari tadi. Walau masih dibungkus celana gw bisa tau lho ” rayu Dina membuat ku tarik dalam2 gas motorku menuju rumahnya secepat mungkin
Sesampainya di rumah Dina kami langsung berpelukan dan berciuman, lidah kami saling berpagut. Sambil berjalan menuju kamar Dina yang berada di lantai 2 bibir kami tak berhenti saling memberi kenikmatan.
Begitu kami berada di kamar tanpa menutup pintu terlebih dahulu kami langsung melucuti seluruh pakaian yang menempel di tubuh kami. Sudah tidak ada rasa canggung di dalam diriku, ku rebahkan Dina di atas ranjang, ku kecup keningnya, lalu ku ciumi leher jenjangnya. Lidahku merayap menelusurih payudaranya yang lumayan besar dan padat. Ku mainkan puting payudaranya yang mulai mengeras, ku remas2 payudaranya yang kecang itu.
Ku hisap2 putingnya, ku jilat2 putingnya. Tanganku bergerilya menuju vaginanya, ku elus2 klitorisnya membuat Dina merancau tak karuan. Perlahan lendir keluar dari dalam vaginanya.
” OOOOhhhhh Dra enak banget semalem lo pasti abis baca stensil ya, kok lo jadi pinter gini ” ucap Dina sambil menjambak rambutku.
Ku main2kan puting yang kanan dengan bibir dan lidahku sementara puting yang kiri ku plintir2 dengan jemariku. Jilatanku turun menuju pusarnya, ku jilati pusarnya membuat Dina menggelinjang tak karuan, ku jelajahi petualangan lidahku menuju vaginanya tapi tak langsung menuju vaginanya, ku jilati pinggiran vaginanya sambil tanganku bermain di clitorisnya.
Ku jilati paha bagian dalamnya, ku ingin menikmati setiap inchi tubuhnya. Makin kencang saja Dina meronta-ronta, vaginanya seolah memanggil-manggilku untuk datang dan temuinya. Akupun memenuhi panggilan itu, ku jilati vaginanya , klitorisnya tak lupa ku jilati pula. Dina yang sudah tak tahan pun bangkit lalu mendorongku hingga ku telentang di atas kasur, di genggam penisku lalu di masukannya kedalam mulutnya. Kulumannya kali ini lebih hebat di banding yang kemarin. Sambil memaju mundurkan mulutnya di penisku Dina pun menghisap2 penisku sambil tangannya membelai kedua bijiku. Diangkatnya patatku dan lidahnya menjilati sunholeku sambil tangannya mengocok penisku perlahan2. Mulutnya berpindah menuju penisku kembali kali ini bulu jembutku menjadi incarannya, di emut jembutku lalu ditarik-tariknya dengan mulutnya membuat jembutku basah.
Di jilatinya batang penisku dari ujung kepala yang mengkilap sampai pangkalnya lalu bijikupun tak luput dari jilatannya. Lubang kencingkupun tak lepas dari intaian lidahnya. Lalu dengan sekali serangan hap lalu dilahap seluruh batang penisku kedalam mulutnya. Di naik turunkan mulutnya sambil dihisap-hisap penisku. Sungguh halus permainan mulutnya di penisku, Dina pun mempercepat kuluman dan hisapannya seolah ingin memompa spermaku agar cepat keluar. Dengan segala tenaga ku tahan agar tak muncrat spermaku.
Tak lama berselang Dina pun menyudahi kulumannya lalu berpindah posisi jadi mengangkangi ku. Sekarang dia di atasku siap untuk memasukan penisku ke dalam Vaginanya.
” Lo udh pernah belum Dra masukin kontol lo ke memek cewek ” tanya Dina dengan tatapan yang begitu menggairahkan
” Belum Din, diemutin aja baru kemaren sama lo ” jawabku.
Mulailah dia masukkan penisku kedalam vaginanya perlahan-lahan. Tidak begitu sulit dia melakukan penetrasi mungkin karna pengalaman juga kali. Dia naik turunkan vaginanya. Rasa nikmat menjalari sekujur tubuhku dan tubuhnya juga pastinya, aku pun bangkit membuat posisi ku duduk sambil Dina tetap naik turunkan vaginanya.
Ku cium bibir manisnya, ku permainkan lidahnya dengan lidahku, lalu turun menuju lehernya, kulijati kebelakang lalu belakang kupingnya ku jilati, rintihannya semakin menjadi-jadi. Ku pindahkan lidahku menuju putingnya. Ku kulum2, ku ku jilati putingnya dan di sinilah Dina rintihannya semakin kencang.
Tak lama vaginanya kurasakan lebih kencang mencengkram penisku di barengi desahan Dina yang tak karuan. Goyangannya pun makin cepat dan cepat
” OOOOOOOOOOooooooooooooohhhhhhhhhhh Dra nikmat banget ” ceracau Dina mendakan orgasme pertamanya dengan tangannya yg kencang menjambak rambutku
” Gantian Dra lo di atas ” Pinta Dina sambil merubah posisi kami tanpa mencabut penisku dari dalam vaginanya. ” sekarang lo yang kerja ya ” ucap Dina dengan wajah manjanya. Cantik sekali wanita yang manja habis mendapatkan orgasmenya, ditambah wajahnya yang berkeringat membuat makin terlihat seksi saja.
Ku naik turunkan penisku perlahan2 sambil lidah kami berpagutan. Beberapa saat kemudian Dina sepertinya mulai on fire kembali. Terlihat saat pagutan lidahnya makin liar dan pinggulnya ikut bergoyang mengikuti irama penisku.
Ku angkat kedua tangannya ke atas, ku jilati ketiak mulusnya yang masih ditumbuhi sedikit bulu halus. Dina pun makin menggelinjang tak karuan. Ku percepat pompaanku pada vaginanya. Ku jilati seluruh tubuhnya mulai dari ketiak, bahu, lengannya, leher, telinga, dada, lalu payudaranya yang begitu halusnya. Tanganku tak berhenti meremas2 kedua bukit yang menjulang tinggi menuju awan kenikmatan yang tiada tara.
Penisku seperti dicengkram dan dihisap dengan sangat kencang. Seperti ingin menguras seluruh sperma yang ada di dalamnya. Laju gerakan penisku dan goyangan pinggulnya semakin di percepat tak beraturan.
” Dra keluarin di dalam aja, gw sering suntik biar gk hamil ko ” pinta Dina padaku. ” Yakin nih gw bentar lagi keluar Din ” Tanyaku meyakinkan. ” Iya yakin gw juga bentar lagi keluar Dra ” jawab Dina
Tak lama tubuhku dan tubuhnya gemetar begitu hebatnya. ” Dra goyangannya di pelanin jangan di cepetin biar makin berasa greget ” pinta Dina sambil menurunkan intensitas goyangan pinggulnya. Akupun juga menurunkan internsitas pompaan penisku di vaginanya. Memang benar terasa lebih nikmat bila ingin orgasme RPM di turunkan. Aku jadi lebih menikmati setiap inchi dinding vaginanya yang berkedut2 kencang. Dinapun juga sepertinya sangat menikmati dan ” AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh ” kami mendesah kencang bersamaan denga orgasme kami yang juga bersama. Penisku terasa lebih basah karna carian vaginanya dan juga spermaku sehingga terdengar decik2 air di persetubuhan antara vagina Dina dan penisku.
Selesai bercinta kami pun rebahan, nafas kami yang ngos2an sampai terdengar keluar kamar mungkin. Dina lalu memelukku manja.
” Dra lo boong ya baru pertama ML? kok lo lama amat keluarnya? Biasanya klo pertama tuh cwok cepet tau kluarnya ” tanya Dina seolah tak percaya padaku. ” Beneran ini baru pertama, gw juga gk ngerti kenapa bisa lama. Hebat kan gw ” jawabku membanggakan diri sambil menjulurkan lidahku.
” Klo cwok lo tau marah gak nih ” tanyaku penasara. ” Gw udah putus Dra, yang kemaren gw banting pintu mobil itu lho. Itu cwok gw Bagas, dia malu katanya punya pacar anaknya maling ” jawab Dina santai
Part 3 ( Musibah ) Pergi dan pulang kuliah bersama Dina menjadi aktifitas rutinku setiap hari dan Dina masih tetap meminta di turunkan di tempat yang sepi, begitupun saat pulang Dina menungguku di tempat itu. Dan juga Dina selalu memberiku kotak makan.
” Dra Adi kemana tadi ada di kelas, gw sms gk dibales kita kan mau ke rumah ibu Rina buat ajuin proposal tugas akhir kita” tanya Vika padaku
” OOhhhhh dia lagi kena diare kelas bubar langsung ngacir pulang, mungkin sekarang lagi semedi di WC ” jawabku.
” Kita berdua aja nanti hasilnya gw sampein ke Adi, sampai ketemu lagi ya di rumah Bu Rina ” lanjutku
” Ehh tunggu Dra kita bareng aja yuk cowok gw lagi bimbingan sama dosennya di kantin gk bisa anterin gw ke rumah Ibu Rina ” ajak Vika
Waduh mendadak galau nih, aku kan udh janji pulang bareng Dina. Disatu sisi ini kesempatan langka bareng Vika gadis pujaanku. Belum tentu ada yang ke dua kalinya, alesan apa aku sama Dina. Dina sudah tau aku mau ke rumah Bu Rina untuk bimbingan tapi aku bilang habis anterin dia pulang baru langsung menuju rumah Bu Rina.
” Woiii bengong aja, yuk ah cepetan nanti telat nih kita kan udah janji jam 1 nyampe rumahnya, dia mau pergi lho jam 3an ” sahut Vika membuyarkan kecemasanku.
” Ya udah yuk ” jawabku tanpa pikir panjang lagi
” sorry Din gw gk bisa anter lo dosen gw sms klo musti sekarang juga kerumahnya soalnya dia mau pergi katanya ” tulis smsku pada Dina tanpa ada balasan dari Dina ” Vik lo duduknya jangan nyamping donk gw kagok nih gk biasa goncengin orang nyamping ” ucapku pada Vika
” Ya ela lo klo nganterin nyokap lo juga nyamping kan ” protes Vika padaku
” mang lo mau disamain sama emak2, lagian nyokap gw gaul kali gk pernah duduk nyamping ” bantahku
” Udah ah gini aja, gk boleh gw sama cwok gw klo diboncengin cwok lain duduknya kayak biasa. Ayo cepet ah ” akui Vika sambil menepuk pundakku. Ternyata segitu sayangnya Vika dengan si artis gagal itu, sampai2 hal sepele seperti posisi duduk saja dituruti. Apalagi nanti pas mereka ml pasti posisi apa aja bakal dituruti Vika. Eehhh ko jadi ngeres gini sih gara2 ajarannya si Dina nih
Aku pun melaju menuju rumah Bu Rina. Sesampainya di rumah Bu Rina ku lihat ponselku belum ada balesan dari Dina. Apa dia marah padaku ya, aku jadi tidak fokus dengan apa yang di terangkan Bu Rina.
” Andra kamu kok kayaknya bengong dari tadi, kamu paham gk yang tadi saya omongin ” ucap Bu Rina dengan nada agak tinggi. ” Ya paham bu, saya Cuma lagi berfikir aja bukan bengong ” jawabku coba mencari alasan
” Ibu setuju dengan materi web kalian tapi di sini kalian harus menekankan pada konsep mudah dan menarik. Kalau di pelajaran antarmuka seperti VB, delphi itu gk perlu menarik yang penting mudah bagi user. Kalau untuk web perlu keduanya, yang sulit adalah menggabungkan mudah dengan menarik ” terang Bu Rina.
” Web yang mudah di akses orang itu kebanyakan gk menarik dari segi tampilan, standar2 saja tampilannya. Apalagi kalian ingin ada forumnya gitu, itu gk gampang gk akan cukup waktu 6 bulan dikerjakan kalian bertiga. ” lanjut Bu Rina
” Bisa bu, saya sudah mulai desain web ini sejak saya belajar web. Dasar web ini sudah ada, konsep databasenya juga sudah ada tinggal si Vika sempurnain aja, untuk tampilan memang tinggal kemampuan si Adi aja mendesain-nya. Yang jelas kerangkanya sudah ada tinggal dimasukkan aja apa yang perlu ” ucapku
” Oke ini proposal ibu terima nanti kita atur waktu lagi untuk bimbingan, bilangin si Adi jangan moncor lagi biar dia juga paham ” ucap Bu Rina mengakhiri pembicaraan kami tentang tugas akhir
” Kalian sudah makan belum, Ibu udah masak tadi yuk makan dulu baru pulang ” ajak Bu Rina sambil berjalan menuju meja makan bersama kami
” Ah si Ibu repot2 segala, ibu masaknya banyak kan ” celotehku
” Waduh bu klo ajak makan dia rugi, banyak gembel di perutnya bu ” ejek Vika padaku sambil menepak punggungku
” Banyak kok ibu udah siapin buat kalian ” jawab bu Rina. ” Berarti ibu juga nyiapin buat Adi juga ya ” tanyaku dengan di jawab anggukan kepala bu Rina
” Kebetulan orangnya kan gk ada ntar titipin ke saya aja bu, kebetulan saya bawa kotak makanan ko ” celotehku kembali sambil mengambil makanan yang terhidang di meja makan
” Waduuuhhhh orang mah yang di modusin perasaaan cewek, nah lo modusin makanan cewek ” ejek Vika kembali
” Udahlah yuk dimakan, jangan malu-malu anggap saja ………… ” ucapan bu Rina terpotong. ” Stoooppp bu jangan di terusin, kesempatan buat Andra makan lebih banyak kalo diterusin liat aja belum disuruh udh makan duluan” pinta Vika sambil menyendok nasi dan lauk ikan mas goreng ke piringnya.
” Bwerwiswik lwo Vik, gk taw apwa gwoncwengwin lwo tuwh bwerwat tawww jwadwi gw bwutwuh wenwergi twambwahwan ” Ucapku pada Vika dengan nada yang tak jelas karna mulut terisi penuh makanan.
Selesai makanpun kami bergegas pamit untuk pulang pada Bu Rina. ” Bu pulang dulu ya, eh jadikan ibu nitip makanan buat Adi ” tanyaku
” Heh sejak kapan bu Rina bilang mau titip makanan. Gk kenyang apa tadi makan sepiring mentung ” celoteh Vika dengan sewotnya terhadapku
” Udah jangan berantem mulu nanti jodoh lho, ambil aja Dra apa yg mau kamu kasih buat Adi ” ucap Bu Rina, AAAAAmmmmmiiiiiiinnnn semoga ucapan bu Rina terkabul aku dan Vika berjodoh hihihihihihi
Kami pun pergi meninggalkan rumah Bu Rina. Aku antarkan Vika ke rumahnya, sesampainya di rumah Vika udah nongkrong aja si artis gagal yg alih profesi jadi satpam.
” Hai bebs udah dari tadi di sini ” sapa Vika pada kekasihnya itu sambil berjalan menghampirinya. Jiiiihhhhhhh bebs………..bebs…………bebs apa itu bebong
” Baru aja say ” jawab Rudi sambil mencium bibir Vika. Siaaaaaalaaaaaaaan ingin ku bunuh pacarmu, saat dia cium bibir manismu, didepan kedua mataku hatiku terbakar jadinya cantik, aku cemburu. Panas panas panasssss rasanya tapi apa daya……….
” Gw balik ya Vik ” pamitku langsung pergi berlalu begitu saja tanpa peduli apa yang Vika ucapkan
Di tengah jalan ku lihat ada kerumunan orang sepertinya ada kecelakaan. Ku coba perhatikan siapa yang sedang duduk terbaring di pinggir jalan. Dinaaaaaaaaa dan 1 lelaki tak ku kenal.
Langsung ku parkir motorku di pinggir jalan. ” Din kenapa lo, jatuh dari motor ” tanyaku sambil memegang tangan Dina. Tampak Dina meringis kesakitan hingga tak bisa berkata-kata lagi
” Mas kenal sama cewek ini ” tanya salah seorang. ” Iya pak dia temen saya ” jawabku
” Temen mas naik ojeg tadi diserempet mobil terus mobilnya kabur sekarang lagi dikejar sama tukang ojeg, udah bawa aja kerumah sakit terdekat mas” bapak itu menjelaskan. Ku stop taksi lalu ku papah Dina masuk ke dalam taksi tersebut.
” Bapak ini sekalian yuk ke rumah sakit ” ajakku kepada bapak2 tukang ojeg yang mengantar Dina yang juga jadi korban tabrak lari
” Saya mah gk papa mas, Cuma motor aja yg bodynya pecah, saya nunggu yang nabrak ketangkep. Nanti klo sudah ketemu saya suruh tanggung jawab sama mba itu juga ” Jawab bapak2 itu
Aku pun pergi dengan sepeda motorku menuju rumah sakit terdekat sedangkan Dina pergi dengan taksi. Ku urus segala proses administrasinya sedangkan Dina sedang dirawat di ruang UGD. Aku jadi merasa bersalah, andai aku sempat mengantarnya pasti Dina tidak pulang naik ojeg dan tidak akan jadi korban kecelakaan.
Ku lihat kondisi Dina di ruang UGD sepertinya luka2nya sudah diobati. ” Dra thanks ya, udah jangan dipanjangin urusannya sama yang nabrak gw ” ucap Dina begitu melihatku datang
” Sorry Din gara2 gw gk anter lo jadi lo celaka ” ucapku dengan wajah tertunduk menyesali. ” Gk papa kali, nanti kwitansi pengobatan gw kasih gw ya, gw ganti ” sahut Dina sambil mengambil tasnya dan mebukanya. ” Oh iya nih jatah makan lo hari ini sorry gk gw kasih tadi pagi soalnya gw pengen makan siang bareng lo di taman tapi berhubung lo gk bisa jadi gk sempet gw kasih ” ucap Dina menyodorkan kotak makan yang diambil dari dalam tasnya.
Aku tak bisa berkata apapun, tak terasa air mataku keluar begitu saja. Ternyata Dina begitu memperhatikanku, tak terasa juga cacing gembel yang berada di perutku berjoget-joget kegirangan dapat jatah makan tambahan. Yang dari Bu Rina saja belum sempat aku makan.
Tak lama kemudian Dokter yang merawat Dina menghampiri kami ” Gimana dik sudah baikan lukanya ” tanya dokter itu sambil memeriksa kembali luka Dina
” Udh mendingan sih, gk terlalu sakit, gimana Dok hasil rontgennya ” tanya Dina
” Gk ada masalah ko, semua baik2 aja tinggal lukanya aja tunggu kering, nih saya kasih resep nanti ditebus di apotik ya, sekarang sudah boleh pulang kok ” ucap dokter itu
Setelah menebus obat kami pun bergegas pulang, aku antarkan Dina menuju rumahnya.
” Dra nanti ke taman komplek dulu yuk kita makan dulu, bosen gw makan di rumah, gw udah bawa bekel buat gw sendiri ko ” pinta Dina saat di tengah perjalanan
Sesampainya di taman kami mencari tempat yang nyaman, di bangku taman yang di yang di hiasi tumbuhan berjalar agar panas matahari tidak menyengat yang duduk. Kami menyantap makanan kami berdua.
” Gw bosen sama hidup gw Dra, bokap gw kena kasus, nyokap dan ade2 gw gk pernah liat gw. Skripsi aja gw males ngerjainnya, biarlah jadi mahasiswa abadi. Kayaknya gw butuh refreshing deh, pergi ke tempat yang damai, sejuk, indah pokoknya menyenangkan deh. Tapi gw gk punya temen yang mau gw aja, semua menjauhi gw. Mau ngajak lo tapi lo lagi sibuk sama skripsi lo juga ” ucap Dina dengan nada lirih
” Twunggwu ywa gw gk fowkus niwh kalow lawgiw mwakwan ” ucapku sambil menyuap tanpa henti makanan yang ada di kotak makan
” Ya sudahlah ” ucap Dina semakin lirih dengan kepala tertunduk lesu
Dina hanya memperhatikanku sambil sesekali menyuap makanan ke dalam mulutnya. ” Badan lo gk gemuk tapi kok makan lo banyak si Dra, tangan lo juga seolah ada sensornya ya berkeliaran cari makanan, yang di kotak makan jatah gw juga lo colongin. Lo kira gw gk merhatiin dari tadi ” protes Dina
Uuppss ternyata Dina tau kalau ku comotin bekalnya itu ” Sworry dweh gk nyadwar niwh ” ucapku dengan mulut penuh sesak makanan.
” Hahahahaha udahlah lanjutin aja nih ambil aja jatah gw, gw udah kenyang kok ” ucap Dina dengan tawa menghiasi wajahnya.
Beberapa saat kemudian…………” Huuuuooooooo kenyangnya gw, makasih ya lo baik banget sih sama gw ” ucapku sambil menatap mata sayu nya.
” Tadi lo bilang mau jalan2 gitu kan tapi gk ada temen, oke gw temenin sebagai ungkapan terima kasih gw karna lo udh kasih makanan sama gw hehehehehe ” ucapku dengan senyum lebar menghiasi.
” Serius lo Dra, terus tugas akhir lo gimana ” tanya Dina tak percaya.
” Sekali2 liburan apa salahnya, biar otak gw fresh juga nih ” jawabku meyakinkannya.
” Oke Jumat pulang kuliah kita ke Lembang, di sana ada villa keluarga kita ke tangkuban perahu ya, minggu siang kita pulang ” ucap Dina mengatur jadwal liburan kami
” Lo kuat gk naik motor ke Lebang, jauh lho sekitar 8 jam perjalanan ” tanyaku pada Dina
” Naik mobil lah, motor lo taruh di rumah gw berangkat kuliah pake mobil gw tapi inget ya ….” Ucap Dina
” Turunnya di tempat yang sepi, pas pulang juga ketemuan di tempat yang sepi ” ucap kami berdua. Sudah hafal aku dengan kalimat yang setiap hari dia ucapkan
” Ya udah balik yuk ” ajak Dina sambil merapikan kotak makan kami untuk diisi ulang besoknya. Kami pun bergegas menuju rumah Dina sesampainya di depan pagar rumahnya dia pun turun dari motorku.
Waduh kenapa kok tau2 kepalaku jadi berat, penglihatan mataku jadi kabur lama2 jadi beraaaattttt
” Saya terima nikah dan kawinnya Vika Amanda Binti Haidir Irawan dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan perhiasan emas seberat 10 gram di bayar tunai ” Ucapku di depan penghulu dengan menggenggam tangan Ayah Vika. ” sah ” ucap penghulu di iringi dengan jawaban sah dari 2 orang saksi dan orang2 di sekitar kami yang menyaksikan.
Suasanya bahagia dan haru menjadi satu. Setiap orang menyalami Aku dan Vika memberi selamat atas pernikahan kami berdua. Kami dipajang di pelaminan bak raja dan ratu sehari . Senang rasanya mendapatkan jodoh wanita yang ku idam2kan.
Resepsi pernikahan kamipun selesai jam 9 malam, saat kami berdua berada dalam satu kamar, perasaan gugup menyelimuti kami berdua. Dengan gemetar ku kecup keningnya, ku belai rambut indahnya, wangi aroma tubuhnya membuatku seperti melayang.
Ke kecup bibir manisnya yang menarik sambil ku buka kebaya yang membungkus tubuhnya. Ku buka tiap lapis kain yang menyelimuti tubuh bagian atasnya, sampai di lapis terakhir yang membuat aku makin berdebar saat ku buka perlahan dan ku lihat
Hhhhhhhaaaaaaaaaaa kok rata ya dadanya ada bulunya lagi. Dengan penasarannya ku buka cepat2 kain bagian bawah tubuhnya dan aaaaaappppppppppaaaaaaaaaaaaa kok ada penis.
” Eh kudanil sialan lo gw kira lo pingsan, sampe gw panik gw panggil dokter pribadi gw, ternyata lo Cuma tidur toh. Mana bangunnya berisik banget pake acara teriak2 segala ” omel Dina yang tidur di sampingku sambil melempar bantal ke arah mukaku
Huh ternyata yang tadi itu Cuma mimpi jantungku masih berdegup kencang andai itu terjadi wanita yang gw sukai ternyata laki2 bisa hancur hidup gw. ” Woiii masih belom sadar lo ” omel Dina kembali membangunkan lamunanku
” Gw mimpi buruk Din, Sorry semalem gw gk tidur terus ditambah hari ini gw kekenyangan ” ucapku dengan nafas tersengal
” Ada ya makhluk kayak lo di dunia ini ” ejek Dina padaku
” Gw balik dulu ya Din ” ucapku sambil bangkit dari ranjang dan berjalan agak sempoyongan karna masih ngantuk
” Lo tau gk sekarang jam berapa ? jam 1 malam tahu udah lo tidur aja di sini ” ucap Dina
” Hah jam 1 malam pantas perut gw laper ” ucapku terkaget-kaget
” Udah disiapin makanan tuh di meja sebelah lo, makan aja ” ucap Dina
Selesaiku santap habis makanan yang ada lalu ke kembali ke tempat tidur saat ku menoleh ke arah Dina yang ada di ranjang dan wow pemandangan yang menarik. Dina memakai baju tidur yang transparan tanpa menggunakan bra hanya celana dalam saja. Mendadak penisku jadi tegang.
Ku hampiri Dina yang sudah menungguku di ranjang kenikmatan. Ku belai rambutnya, ke kecup keningnya lalu pipinya dan berhenti di bibirnya.
” Dra jangan sekarang ya badan gw masih pegel nih gara2 kecelakaan tadi ” ucap Dina membuat penisku lemas kembali. Kamipun tidur berdua sambil berpelukan mesra……
Part 4 ( Perjalanan menegangkan ) Jumat pagi ku sampai rumah Dina untuk pergi ke kampus. Motor ku titipkan di rumahnya.
” Pakde titip motor ya ” ucapku kepada satpam Dina sambil berjalan mengendap-ngendap seperti maling mumpung anjingnya tidur
” Ya Mas ” jawab satpam itu
” Eh Dra lo pikir kita mau kemping bawa2 tas carrier, pake segala nenteng termos lagi, nah ini lagi apa coba maksud lo kalungin senter di leher” celoteh Dina mengomentari barang bawaanku sambil memegang tas carrierku. ” Widih berat amat lo bawa apa aja nih ” celotehnya lagi
” Namanya juga perjalanan jauh Din, perlu yang namanya persiapan ” ucapku sebagai pembenaran atas apa yang aku bawa.
” Eh apa nih di pinggang lo ?? jiaaahhh bawa kompas segala, lo gk bawa tenda sekalian ” Ejek Dina seputar bawaanku
” Bawaan lo mana Din ” tanyaku sambil celingak celinguk mencari barang bawaan Dina
” Udah semua di mobil, yuk berangkat ” ucapnya sambil berlalu menuju mobil.
Ku masuki mobil Honda Brio warna putih berhiaskan air brush bertemakan bunga sakura warna pink. Bagus juga mobilnya.
” Nih foto lo sama cwok lo Din ” Tanya ku menunjuk foto yang ada di dashboard mobilnya.
” Oooohhh mantan namanya Bagas “ucap Dina malas lalu membuang foto tersebut
Hidungku mengendus-ngendus bau harum apa ini sepertinya makanan, ku toleh ke bangku belakang. ” Huuuuwwwooooo gw duduk belakang aja ya Din ” ucapku sambil melihat banyak banget makanan aroma kue bolu, bronis juga ada, kue2 kering banyak dan snack2 ciki, wafer, coklat, soft drink juga tersedia.
” Gk boleh di sini aja, itu buat persediaan sampe hari minggu pas kita pulang, taruh tuh bawaan lo di belakang, ngeribetin aja klo taruh di depan ” sergah Dina lalu menyalakan mobilnya dan kami melunjur menuju kampus.
Di tengah perjalanan saat di jalan tol. ” Din bisa pelan dikit gak sih lo bawa mobil ” ku pegang erat tangan Dina dengan tubuhku yang gemetaran
” Iiiihhhhhhh jangan pegang tangan gw kenceng2 gw susah nih nyetirnya, lagian lo norak amat sih ini di Tol tau musti kenceng” Dina berusaha melepaskan genggamat erat tanganku.
” Lo sendiri klo naik motor udah kayak setan dikejar malaikat ” omel Dina seolah membalas perlakuanku memboncengi dia.
” Iya tapi kan gw boleh lo pegang gw pas di motor, masa sekarang gw gk boleh pegang lo sih ” ku masih tetap memegang tangan Dina dan Dinapun masih berusaha melepaskannya
” Waaaaaaaaaaaaaa awasssss Dinnn ” ku palingkan wajahku ke bahu Dina tak berani lagi melihat ke depan karna sepertinya nyaris saja menabrak mobil yang berada di depan kami.
” Lo berisik banget sih, udah lo makan aja sana ” oceh Dina mendorong tubuhku agar terlepas
” Bener nih ” ku ambil kripik kentang rasa sapi panggang lalu beberapa kue kering dan tak lupa minuman ringan teh rasa apel
” Anteng juga akhirnya lo ” Dina semakin mempercepat laju kendaraannya sedangkanku sibuk dengan beberapa makanan ringan.
Di kapus selesai jam kuliah” Dra sabtu kita ngerjain tugas di rumah gw ya ” ajak Vika setelah kelas berakhir
” Gw gk bisa ada acara, mang lo gk diapelin ??? ” tolakku dingin karna masih teringat ciuman yang diberikan untuk kekasihnya itu.
” Dia juga lagi sibuk ngerjain tugasnya. Ya udah kita ke taman aja si Adi udah nunggu tu ” Vika menuntun tanganku menuju taman. Waduuh baru kali ini Vika menggenggam tanganku, kami pun berlalu menuju taman yang sudah ada Adi di sana.
Dengan laptop di pangkuan Adi sambil menikmati snack yang ada di sebelahnya. ” Udah lama bro ” ucapku sambil mengambil snack tanpa mendengar persetujuannya. ” baru aja, gimana web kita udah sampe mana nih ” Tanya Adi tanpa menoleh tetap fokus pada laptopnya
” Widih keren desain lo Di “puji Vika melihat bakal calon tampilan web kami. ” kita bahasnya minggu depan aja ya, kita fokus sama tugas kita masing-masing baru kita singkronin hasil kerja kita ” ucapku mencari alas an untuk bias cepet cabut dari mereka.
” Gw cabut dulu ya ” ku berlalu meninggalkan mereka berdua.
” Gw udah di tempat biasa nih Din ” smsku pada Dina. ” Iya gw juga baru mau jalan, udah di mobil ” balas Dina
Sesampainya Dina di tempat yang biasa kita bertemu ku langsung masuk ke dalam mobilnya.
” Kita siap berangkat say ” kecupan bibir Dina mengsinggahi pipi kananku. Entah perasaan apa saat dia kecup pipiku, tidak seperti kecupan yang selama ini aku terima, sepertinya Dina tidak dengan nafsu mengecupku, mungkin dengan perasaan. Ah bisa saja itu hanya perasaanku saja. Kami berangkat pukul 1 siang menuju Lembang
” Kita nanti belanja di Bandung dulu ya, kita ke FO2 nya, baru kita ke villa gw di lembang, paginya kita baru ke tangkuban perahu, jam 2an kita ke villa lagi. Pagi kita jalan2 di Bandung baru balik ke Jakarta sorean dikit ” Ucap Dina menjelaskan jadwal liburan kita
” Atur ajalah yang penting happy ” Ucapku sambil tersenyum ke arahnya sambil membelai rambut merahnya yang indah
” Lo pernah ke Bandung Dra ” Tanya Dina
” Sering, gw suka ke Bandung makanannya enak2, istilah kata lo pilih makanan system random pasti dapetnya enak. Walaupun kelasnya pinggir jalan udah dijamin enaknya. Apa lagi sayur asemnya, warung2 lesehan gurame diapain aja juga enak. Klo di Lembang gw pengen minum jus stroberrynya tuh ” Ucapku menjelaskan pengetahuanku tentang Bandung
” Perasaan lo taunya makanan mulu deh ” ucap Dina keheranan
” Lo klo jalan2 tuh cobain juga makanan khas sononya. Masa lo jalan ke Bandung makannya di warung padang, di Jakarta mah banyak ” sergahku
” Kan ada yang lain selain kuliner, kayak tempat2 yang enak gitu ” ucap Dina
” Klo di Bandung tempat wisatanya sedikit bagus, penginapan juga mahal. Klo kita mau wisata tempat tuh untuk pulau Jawa nih yang bagus tuh jogja, ada candi2 yang bagus gk Cuma Borobudur dan prambanan aja. Ada pantai parangtritis dan pantai indrayanti Klo mau wisata pegunungan ada merapi. Penginapan murah2 ada yang 25.000 per malam. Untuk kuliner kurang begitu enak, apa lagi di mallioboronya klo gk pinter2 bakal dapet makanan gk enak tapi harganya selangit. Makanan yang terkenal itu kebanyakan Cuma manis2 aja kayak gudeng, krecek, bakpia ” ucapku lagi
” Udahlah gak usah omongin tempat wisata lagi ” ucap Dina. ” Eh Dra lo berfikir gw gimana sih ?? apa lo pikir gw cewek murahan ya ? gampang banget gw kasih tubuh gw ke lo, padahal lo gk minta, malah gw yang minta ” Tanya Dina sepertinya dia kwatir dengan pemikiranku tentangnya.
” Gk Din, gw Cuma mikir klo lo cewek yang menyedihkan. Setidaknya lo butuh seseorang di deket lo untuk melupakan sejenak kesedihan lo ” jawabku coba menenangkan apa yang dia pikir
Saat mau memasuki pintu tol kami terjebak kemacetan, maklumlah jalan ibu kota jika hari jumat sedikit lebih ramai dari biasanya. Jadi makin macet deh
Dina menyandarkan kepalanya di pundakku lalu mengecup pipiku. Akupun balas mengecup keningnya sambil membelai rambutnya. Tangan kiri Dina membelai selangkanganku sepertinya dia mulai nafsu mulai nafsu. Dina lihai sekali mengendarai mobil, dia masih bisa memajukan mobilnya sambil bermesraan bersamaku. Mungkin karna kondisi macet sehingga laju kendaraan hanya 1 meter lalu berhenti lagi tak memerlukan konsentrasi penuh.
Ditambah kaca film hitam di jendela mobilnya membut orang dari luar tak bisa melihat aktifitas di dalam mobil. Kami saling cumbu satu sama lain hingga bibir kami bertemu lalu berpagutan. Lidah kami saling beradu member kenikmatan. Tangan kirinya berusaha membuka resleting celana jeansku. Lalu memasukan tangannya ke dalam CDku mencari-cari idaman barunya. Setelah bertemu langsung dibelai-belai mesra.
” Hhmmmm Din tangan lo lembut banget di kontol gw ” ucapku menambah gairah Dina makin meningkat
Tanganku pun tidak tingal diam, kumasukan tanganku kedalam bajunya menembus branya dan sampai juga di gunung indahnya. ” Nenen lo bagus banget Din, lembut, kenyal dan kenceng apa lagi putingnya imut dan keras, klo gw kenyotin enak bgt nih ” ucapku dengan bibir yang menjelajahi lehernya. Tercium aroma parfum khas Dina membuat aliran darahku makin meningkat tentu saja nafsu kami makin menjadi.
Mulut Dina yang sudah tak tahan ingin menyicipi setiap setiap mili batang penisku. Diturunkannya celana jeans ku beserta CDnya dan langsung berdiri tegak menunggu luapan birahi dari bibir Dina yang manis. ” Din Din tunggu kita udah di loket nih ” ucapku memberitahu Dina dan berusaha menaikan kembali celanaku. Dina yang sudah kepalang tanggung menahan tanganku yang hendak menaikkan celana lalu melumat habis penisku sebentar lalu membuka kaca jendela untuk mengambil tiket tol. Sialan Dina tidak berusaha menutupi penisku untuk saja aku sigap langsung menutupinya dengan kaosku. Tapi sepertinya mba penjaga pintu tol sudah bisa menebak apa yang sedang kami lakukan tadi.
” Aduh jalanan lancar lagi di tol udah gk tahan gw nih Dra pengen ngemutin kontol lo lagi ” ucap Dina. ” Lo kenyot nenen gw aja nih Dra gk tahan banget gw ” Dina membuka baju dan Branya lalu tangan Dina menarik kepalaku dan di arahkannya menuju payudaranya. Sehingga saat ini Dia hanya mengenakan celana jeans saja
” Lo bisa konsen gk nyetirnya klo sambil gw kenyotin nenen lo, mang gk keliatan orang juga klo lo topless gini ?” ku jilati putting payudaranya yang coklat kemerahan dan kuremas-remas payudaranya. ” Udah lo kerjain aja yang gw minta, udah gk tahan banget nih” pinta Dina yang sudah tak tahan.
Ku jilati perlahan setiap bagian payudaranya, tanganku menjelajahi payudara satunya. ” Oooooooohhhh enak bgt Dra, lo makin pinter aja ” ceracau Dina menikmati gelora nafsu yang ku berikan terus menerus di payudaranya.
Dina memperlambat laju mobilnya untuk lebih meresapi rasa nikmat di sekujur payudaranya. Lidahku masih aktif di sekitar payudaranya lalu menuju putting imutnya, ku permainkan dengan lidahku sesekali ku hisap putingnya. ” Iya gitu Dra, terus Dra ” ucap Dina makin membusungkan dadanya lalu menggoyang-goyangkan dadanya. Nafsunya semakin liar saja, aku jadi sulit menikmati payudaranya tapi lebih nikmat jika sudah terkendali.
” Din lo liar banget hari ini, kontol gw udah manggil2 lo nih ” ucapku lalu melanjutkan aktifitasku di payudara indahnya. ” Nanti malem aja di villa jatah kontol lo gw kasih. Sekarang puasin nenen sama memek gw dulu ” ucap Dina sambil menjambak rambutku.
Ku buka resleting jeans Dina, ku masukkan tanganku mencari lubang surgawi yang sudah menunggu di dalam. Terasa bulu jembut Dina menyambut kehadiran jemariku. Ku belai pinggiran vaginanya. Mulutku pun masih bermain di putting payudaranya membuat Dina makin menggelinjang tak karuan. Ku mulai membelai belahan vaginanya terasa cairan kental mulai membasahi.
” Dra masukin jari lo donk ” pinta Dina tapi tidak langsung kuturuti, ku masih gesek2 vaginanya dengan jemariku. Ku klitik ujung atas vagina
” Gila lo Dra belajar dari mana lo, enak bgt permainan jari lo aaahhhhhhh ” puji Dina menggelinjang tak karuan. Ku masukan perlahan jariku ke dalam vaginanya sampai masuk semua aku tahan beberapa saat, baru ku getarkan jariku di dalam vaginanya.
” Dra bentar mau bayar tol dulu ” ucap Dina saat tiba di gerbang tol. Aktifitasku di payudara Dina berhenti sejenak tetapi tangan ku tetap berada di vaginanya. Dina hanya menutupi tubuh topplesnya dengan kaosnya. Untunglah penjaga tolnya wanita jadi tidak bernafsu melihat kondisi Dina seperti itu, yah walaupun dia sudah menebak apa yang kami lakukan.
” Gila juga lo Din, klo dia lapor polisi gimana kita bisa kena pasal perbuatan asusila di tempat umum nih ” protesku sambil bibirku kembali menuju payudaranya.
” Lebih nikmatkan sensasinya klo begini ” ucap Dina menggoyangkan pinggulnya meminta untuk kembali memainkan jariku yang sedari tadi berada di dalam vaginanya. Ku kocok2 vaginanya, ku maju mundurkan jemariku di dalam vaginanya. Mulutku pun tak berhenti menjilati puting payudaranya, kiri lalu kanan berputar2 di sekitar payudaranya.
” Ah ah ah owhh enak banget say, masukin 2 jari Dra ” ceracau Dina menahan debutan birahi yang semakin lama semakin membesar. Ku masukan 2 jariku kedalam vaginanya, ku percepat kocokanku tak lama kemudian aku merasa jariku makin kencang di jepit vaginanya.
” AAAAAAAAkkkkkkkhhhhhhhhhhhhhh ooooowwwwhhhhhhh ” Desahan Dina di barengi semprotan cairan kental hangat di dalam vaginanya menandakan orgasmenya.
Dina meminggirkan mobilnya lalu berhenti, posisi sandaran kursi mobilnya di turunkan sehingga Dina bisa istirahat sejenak. Ku kecupi bibirnya ku belai perutnya sebagai pendinginan.
” Lo makin hebat aja Dra, persiapkan diri lo untuk permainan yang lebih hot nanti malam ya ” ucap Dina membelai rambutku.
” kenapa musti nanti malam, langsung aja kita ke Lembang ” pintaku
” Kan gw mau belanja di Bandungnya baru kita ke villa gw di Lembang ” Jawab Dina
” Kan kita minggunya juga mau jalan2 di Bandungnya, belanjanya Minggu aja ” pintaku
” Iiiihh nih kontol udah gk tahan ya, sabar ya ” canda Dina sambil mengelus penisku dari luar celanaku
” Ya udah yuk berangkat lagi, nanti tangkep polisi klo kita berenti di tol ” Dina memakai kaosnya lalu menjalankan kembali mobilnya.
Part 5 ( Fantasi bulan madu ) Sesampainya di Bandung pukul 5 lebih Dina memarkir mobilnya di sebuah FO. ” Eh Dwin kwita kok ke FO duluw gk makwan dulwu sih, mang lw gk lawper apwa belowm makwan siang ? tanyaku sambil mengunyah makanan. ” srup srup srup ” ku sruput minuman yang ada di sebelahku.
” Lo dari tadi makan mulu masih aja nanya makan siang ” ucap Dina kesal dengan mulutku yang penuh air Dina menekan kedua pipiku dengan tangannya membuat air di mulutku menyembur keluar.
” Dashboard lo jadi kotor tuh Din ” ucapku santai.
” Gw Cuma parkir doank di sini kita makan di sebelah baru ke sini lagi buat belanja ” ucap Dina menjelaskan. ” Eh kudanil taro gk makanannya, kita kan mau makan ” omel Dina yang melihatku masih membawa snack
Di restoran ayam bakar sebelah FO kami memesan ayam bakar 2 ekor dengan jeruk hangat karena cuacanya sangat dingin. Tak lama pesanan kami pun datang. ” Mba berat ya sini saya bantu ” ucapku kepada pelayan restoran yang nampak keberatan membawa pesanan kami.
” AAAAAAAaaawwwwwwwwWWW sakit tau ” pukulan Dina telak mengenai pinggangku.
” Genit juga lo ya ” oceh Dina dengan nada pelan menahan kesal. Ohh Dina cemburu sepertinya. Apa mungkin sudah ada rasa denganku ?
” Eh Din ko lo diem aja sih ” tanyaku melihat Dina yang hanya diam saat menyantap makanannya. Mungkin kah Dina sakit hati karna aku sedikit genit dengan pelayan tadi.
” Lo kok jadi bawel sih Dra, biasanya juga klo lo makan lo gk bisa ngobrol ” protes Dina sedikit kesal. Ooohhh ku kira Dina ngambek, jadi hanya perasaanku saja toh
Setelah makan kami berjalan menuju FO, di sana Dina berbelanja pakaian mencoba berbagai model yang tersaji di tempat itu.
” Bagus gk Dra ” tanya Dina sehabis keluar kamar ganti sambil memutar tubuhnya agar aku bisa melihat seluruh penampilannya.
” Bagus ” ucapku singkat karna bosan sudah 1 jam dari tadi nyoba ini itu keliling ke sana ke mari belum ada yang di beli. Rencana beli 5 baju tapi 1 aja belum dapet huft.
” Gk asik banget sih dari tadi jawabannya bagus2 mulu ” protes Dina yg tidak puas dengan jawabanku
” Ya kalo jelek gk bakal di pajang di sini kali ” sanggahku
” Paling gk kasih masukan cocok gk sama gw, kurang apa gitu ” protesnya kembali
” Ya ya ya. Menurut pandangan gw sih emang ada kurangnya ” ucapku memberi komentar
” Hah gitu donk. Terus kekurangannya apa nih ? ” tanya Dina dengan antusias
” Kurang lama lo milihnya cumi bakar ” jawabku tak kalah antusiasnya
” Berani ya sekarang sama gw ” Dina mecubiti seluruh tubuhku. Kami bercanda gurau di tempat itu tanpa peduli orang2 di sekitar memperhatikan km.
Setelah 3 jam berbelanja kami pun berangkat menuju lembang. ” Kenapa lo lesu amat kayaknya Dra ” tanya Dina yang melihatiku lemah tak berdaya menyandarkan kepalaku di dashboard mobilnya. ” Ngantuk ” jawabku tak bertenaga. Dina segera bergegas memacu kendaraannya menuju villa.
Sesampainya di Villa kami disambut oleh penjaga villa, seorang lelaki tidak terlalu muda tidak terlalu tua juga sih mungkin umurnya sekitar 30an tahun. ” Baru nyampe neng Dina ” tanya bapak itu sambil mengambil barang2 kami di mobil.
” Iya kang, oh iya Dra ini kang Karta yang jaga Villa gw ” ucap Dina memperkenalkan aku dengan kang Karta. Aku hanya tersenyum sambil menjabat tangannya, kantuk yg amat sangat membuat aku malas untuk berkata-kata.
Sesampainya di kamar aku langsung merebahkan tubuhku ke ranjang. Entah apa yang dilakukan Dina aku tak peduli, tak lama aku pun terlelap……………………………..
Ooooooohhhhhhhh rasa geli2 apa ini di penisku. Lalu menjalar naik ke atas menuju pusarku lalu dadaku dan terakhir di leherku. ” Yakin nih malam ini mau tidur aja, mang gk mau dilanjutin yg tadi di mobil ” Bisik Dina mesra di telingaku. Oh ternyata Dina sedang merangsangku yang sedang tertidur lelap.
” Ade lo aja tuh udah bangun masa lo masih merem sih ” ucap Dina menggodaku untuk bangun dan mencumbui dia yang membuatku terpaksa membuka kedua mataku. Suasanya makin romantis saat Dina menyetel musik klasik melalui piringan hitam dengan pemutar berbentuk seperti corong minyak entah apalah namanya, yang ada di meja samping ranjang yang kami tempati.
” Din lo cantik banget ” pujiku melihat Dina memakai lingerie transparan merah dan bando berwarna sama dengan motif kupu2 tanpa memakai daleman.
” Lo cuci muka dulu gih biar seger, cuci2 yang lain juga ya ganti juga tuh baju lo udah bau tau ” pinta Dina sambil mengecup keningku. Aku pun bergegas menuju kamar mandi yang ada di dalam kamar. Mengapa ada perasaan yang berbeda kali ini. Sepertinya ini bukan hanya nafsu sesaat saja, mungkin saja diantara kami sudah mulai memainkan persaan masing2. Apa mungkin sedikit demi sedikit kami saling mencintai.
” Kok lo kayak orang linglung gitu si Dra ” ucap Dina yang melihatku keluar dari kamar mandi. ” Sini donk sayang, malam ini untuk kita berdua ” rayu Dina dengan pose yang menggoda di atas ranjang.
Ku hampirinya, ku peluk tubuh indahnya ku tatap tajam kedua matanya. Aku ingin melihat apa ada cinta juga di hatinya melalui tatapan mata.
” Lo kok jadi beda Dra ” tanya Dina dengan tatapan tak kalah tajam. ” Lo juga beda Din ” jawabku tanpa melepas tatapanku.
Ku belai rambut indahnya yang wangi menusuk rasa birahiku. Ku kecup keningnya dengan segenap perasaan bukan nafsu. Dina hanya memejamkan matanya dan memelukku erat. Lalu kekecup pipinya yg lembut dengan tanganku masih membelai rambutnya.
Kecupan bibirku pun sampai di bibirnya. Seketika itu lidah kami saling berpagut, berkelana diantar rongga2 mulut. Tanganku juga ikut menjelajahi tubuh yg terbalut lingerie itu. Sungguh kulit yang mulus dihiasi bulu2 halus membuatku makin terangsang.
Sementara lidah kami masih sibuk, jemariku sudah sampai di puncak bukit keindahan di tubuhnya. Ku klitik2 payudaranya, ku permainkan putingnya yang coklat kemerahan itu. Nampak sudah mengeras putingnya itu, ku lepas pagutan bibirku lalu turun menuju payudara idamanku itu.
Sesaat sebelum mulutku sampai mengecup putingnya tiba2 Dina menahanku. ” Dra ” hanya itu yang Dina ucapkan sambil mengarahkan wajahku untuk menatap wajahnya yang sedang tersenyum manis. lalu mengarahkan wajahku kembali ke payudaranya. Aku pun dengan sigap langsung menurunkan tali lingerie yang dikenakan, lalu melahap kedua bongkahan indah tersebut.
” Ouugghhhhhhhhhhh Dra nikmat banget, Dra oooooohhhhhh ” desah Dina sambil tangannya membelai rambutku, kurasakan detak jantungnya yang berdetak makin kencang. Tak pernah ku rasakan detak jantung Dina sekencang ini ketika kami bercinta sebelumnya. Persaanku semakin kuat jika dia sudah mulai memiliki perasaan terhadapku.
Alunan musik klasik yang indah ditemani suara gemerincik air pancuran yang ada di luar membuat perasaan kami semakin bercampur menjadi satu di atas ranjang kenikmatan. Lama ku bermain dengan payudaranya, Dina lantas bangkit dan menelentangkan tubuhku, membuka seluruh pakaian yang ku kenakan, lalu memposisikan vaginanya di depan wajahku dan penisku berada di depan wajahnya.
Tanpa bertanya lagi kami saling memberi kenikmatan pada kelamin kami. Ku singkap lingerienya lalu menjilati sekitar vaginanya yang berhiaskan bulu2 tertata rapi. Dina tak mau kalah, dia jilati batang kejantananku dengan segenap kelihaiannya dalam mamainkan penis lelaki.
” HHHHmmmmmmmm ” hanya itu yang keluar dari mulut kami yang sedang sibuk bermain-main mencari segunung kenikmatan. Ku permainkan dengan jemariku klitorisnya pusat rangsangan yang membuat Dina menggelinjang tak karuan. Seolah tak mau ku permainkan begitu saja, Dina pun membalas dengan hisapan di penisku yang semakin kuat di iringi gerakan mulutnya memaju mundurkan seolah ingin menguras habis isi cairan yang ada di dalam penisku.
Sering terjadi jual beli serangan kenikmatan yang memacu birahi kami naik semakin tinggi. Tak tahan dengan serangan2 tersebut kami pun langsung merubah posisi untuk bisa melakukan serangan frontal pada kelamin kami. Ku telentangkan tubuh indah berbalut lingerie yang sudah setengah terbuka itu.
Kumasukan perlahan penisku yang sudah keras dan basah terlumuri liur Dina kedalam vaginanya yang juga sudah basah oleh campuran liur dan lendirnya. ” Aaaaaaaakkkkhhhhhhhh ” desah Dina dengan menggigit bibir bawahnya menahan. Ku kecupi wajahnya Saat seluruh batang penisku masuk ke vaginanya.
” Oooohhhhh Dra kali ini bener2 lebih nikmat, aaaaakkkkkhhhhh jangan berhenti Dra ” ceracau Dina yang juga kurasakan bercinta dengannya kali ini lebih nikmat dari sebelumnya.
” Aaaaaaakkkkhhhh iya Din nikmat banget kali ini ” ucapku menyetujui pernyataannya. Ku kecup kembali bibirnya yang manis, ku jilati bibirnya ku terobos masuk kembali ke dalam rongga mulutnya.
” AAaaccccchhhhhh ooooooouuuukkkkkhhhhhh ” Desah Dina sambil membelai rambutku bahkan cenderung menjambaknya. Ku permainkan goyangan penisku dengan RPM sedang, Dina pun mengikuti irama penisku. Beberapa saat kemudian Dina membalikkan tubuh kami hingga posisinya berada di atasku.
Dina memulai goyangannya dengan sangat pelan sepertinya dia ingin menikmati setiap gesekan antara batang penisku dengan dinding vaginanya.
Dengan wajah yang berhiaskan senyum ” Love u my hero ” ucap Dina mengecup keningku sontak membuatku terpaku, aliran darahku mengalir sangat cepat seperti kereta super cepat made in japan. Jantungku seperti tabuhan gendrang2 perang hingga suara detakannya dapat ku dengar jelas.
Ku peluk erat Dina sambil ku belai rambutnya, sementara pinggul kami masih bergoyang dengan irama yang tetap pelan. ” Aaaakkhhhhhhh Dra kontol lo makin enak aja sih, genjotnya jangan kenceng2 Dra gw pengen bener2 menikmati oooooohhhhhhhh ” bisik Dina di telingaku.
” Iya din memek lo juga enak, ternyata lebih enak main pelan2 ya hhhhhhhhmmmmmmm ” ucapku membisikan di telinganya lalu ku jilati belakang telinganya
” Hhmmmm klo pelan kita jadi bisa menikmati setiap inchi gesekan kontol lo di memek gw Dra ” ucap Dina lagi dan tak mau kalah Dina pun menjilati bagian belakang telingaku.
Terasa kemudian kendutan di vagina Dina makin menyedot penisku agar masuk lebih dalam lagi. Penisku pun juga berkedut nampaknya kami sebentar lagi mencapai puncak kenikmatan bercinta malam ini.
” AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAkkkkkkkkkkkkkkhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh ” Teriak kami berbarengan menyemburkan cairan kepuasan menerobos langit2 kenikmatan yang paling tinggi.
Crot crot crottt semburan spermaku membasahai vaginanya hingga melumer keluar. ” Dra malam ini gw bener2 puas, baru kali ini gw rasain sepuas ini Dra, walau Cuma 1 kali klimak tapi gw capek bgt Dra ” ucap Dina berkeringat membelai rambutku.
” Gw juga sama Din, kok bisa ya lebih nikmat dari yang kemaren ” ucapku kebingungan. Ku peluk tubuhnya, penisku masih di dalam vaginanya sampai mengecil lalu keluar dengan sendirinya. Ku kecup keningnya sampai kami berdua tidur terlelap.
Pagi hari. Hhhhmmm aroma sedap apa ini yang membangunkan tidurku, ku buka mataku dan beranjak dari tempat tidur, Dina sudah tidak ada di ranjang mungkin sedang mandi. Setelah memakai pakaianku, ku cari arah aroma itu berasal. Oh ternyata seorang wanita sedang menyiapkan makanan. ” Masak apa teh keliatannya enak ” tanyaku pada wanita itu.
” Oh udah bangun. Ini saya masak ayam goreng, sayur asem sama sambel goreng ” Jawab wanita itu sambil menunjung hidangan yang baru saja mateng
” Boleh saya nyicipin ” tanyaku kembali. ” Sok atuh silakan emang ini buat akang sama non Dina ” wanita itu mengambilkan piring dan sendok untukku.
” Makasih ya Teteh murahan sekali ” pujiku seenaknya
” Murah hati bodoh ” sahut Dina yang entah sejak kapan ada di belakangku mengenakan handuk kimono dengan rambut yang basah terurai.
” Ini Teh Arni istrinya kang Karta, dia yang masak kalo ada yang nginep di sini ” ucap Dina sambil menyendok makanan.
Setelah sarapan aku mandi lalu beranjak menuju ruang tamu untuk menonton tv sambil menunggu Dina dandan sebelum menuju tangkuban perahu. Dasar wanita dandan lama amat dari aku mandi sampe sekarang belum selesai. ” Din din sini dah cepetan ada berita tentang bokap lo di tv tuh ” teriakku memanggil Dina yang masih berada di kamar
” Nama si lo Dra heboh banget denger berita bokap gw aja ” sahut Dina saat keluar dari kamar
” Bokap lo oon ya Din, masa mau nyeret pejabat yang ikut terlibat korupsi aja koar2 di media dulu. Kalo pejabatnya kabur keluar negri gimana, kan belum jadi tersangka sama kpk jadi belum di cekal ke luar negri ” ucapku mengomentari statement ayah Dina di TV
” Kalo mau bongkar siap2 aja yang terlibat bongkarnya di penyidik kpk lah jangan di wartawan. Ini belum apa2 udah koar2, mau jadi seleb apa tuh bokap lo ” sambungku tanpa peduli perasaan Dina
” Emang bokap gw iblis, ngapain gw peduliin dia ” sahut Dina sepertinya dia membenci ayahnya sehingga kata2ku malah disetujui olehnya.
” Udah yuk Dra berangkat, denger berita tentang bokap gw malah tambah penat ” ajak Dina
” Eh tunggu Dra kok ada nama bokapnya Bagas ya yang ikut keseret bokap gw ” ucap Dina kebingungan
” Wah klo bokapnya Bagas ikut terlibat bisa turun popularitas Bagas tuh, Bagas kan mau nyalon jadi caleg ” ucap Dina kembali
” Cowok lo itu Din ” tanyaku. ” Mantan ” jawab Dina setengah sewot
” Ahh udah ya cabut aja yuk ” ajak Dina kembali
Kami pun berangkat menuju tangkuban perahu setelah berpamitan dengan kang Karta dan teh Arni. Perjalanan tidak terlalu lama karena memang letak villa Dina dekat dari lokasi wisata tersebut.
Sesampainya di lokasi kami mencari tempat yang nyaman untuk kami duduk berdua menikmati pemandangan kawah gunung yang masih aktif tersebut. Angin yang kencang dengan aroma blerang yang menyengat menyelemuti tempat itu.
” Dra gw iri sama hidup lo yang enjoy, makan enak tidur juga enak ” ucap Dina membuka percakapan antara kami.
” Emang selama ini yang lo rasain apa ? ” tanyaku
” Lo tau sendiri kan sekarang gw gimana, semua gara2 bokap gw itu. Gw jadi males hidup Dra ” ucap Dina memelas
” Klo males hidup lo loncat aja noh ke kawah, dijamin langsung beres ” ucapku seenaknya
” Jadi lo mau gw mati hah ” Omel Dina sambil tanggannya memiting leherku.
” Ampun2 cumi bakar ” pintaku agar sang penunggu kawah ratu melepaskanku.
” Setiap orang hidup pasti punya masalah, lo kira kematian bisa menyelesaikan masalah gitu aja. Masalah itu bukan untuk dikeluhkan tapi dihadapi. Kehidupan lo masih jauh lebih baik, lo pernah mikirin dari mana biaya pendidikan lo, lo pernah mikirin nanti lo mau makan apa, lo pernah mikirin mau nanti malam mau tidur dimana ” ucapku ( ehem dengan suara yang berat )
” Karna rasa pahit kita jadi tahu seberapa nikmatnya rasa manis itu. Karna rasa sakit kita jadi tahu seberapa berharganya sehat itu. Karna kotaran kita jadi tahu seberapa indahnya kebersihan itu ” ucapku coba memberi keteguhan pada Dina
” Lo tau kan keramik, guci. Itu dari tanah liat kan. Lo tau proses pembuatannya gimana, seandainya tanah liat itu bisa ngomong pasti dia bakal jerit2. Bayangin aja tanah yang kotor, basah diinjek2 orang lagi diambil ditaruh ke mesin putar terus dipukul-pukul, dibating-banting, di disayat-sayat. Coba bayangin gimana tersiksanya klo orang digituin. Belum cukup begitu saja tanah liat itu masih harus dimasukin keperapian lagi, pastilah dia kepanasan. Selesai dari perapian terus diangkat didinginin, itu belum selesai abis itu musti dicat lagi dengan bau yang menyengat terus dimasukin ke perapian lagi baru diangkat didinginin kembali ” ucapku sambil membelai rambut Dina
” Dan lo tau hasilnya seperti apa tanah liat yang kotor itu, pajangan2 di rumah lo yang mahal2 itu hasilnya. Begitulah cara Tuhan membentuk kita, pada saat Tuhan membentuk kita tidaklah menyenangkan, sakit, penuh penderitaan dan banyak air mata. Nanti lo akan melihat seberapa indahnya Tuhan membentuk lo setelah semua ini selesai ” ucapku melanjutkan
Dina hanya menyandarkan kepalanya di bahuku, air mata nampak membasahi pipinya. ” Oke gw mau berjanji sama diri gw dan juga sama lo ” ucap Dina bangkit dari sandaran kepalanya di bahuku dengan mengacungkan jari kelingkingnya di hadapanku. Akupun mengerti maksud dari Dina ku kaitkan kelingkingku dengan kelingkingnya.
” Oke gw gk akan menyerah dalam hidup yang gw jalanin saat ini, gw akan lebih kuat dari ini. Gw akan menemukan kebahagiaan yang sejati sehingga gw bisa mati dengan tersenyum ” ucap Dina bersemangat
” Oke gw akan selalu menagih janji lo itu setiap lo patah semangat ” ucapku dengan senyuman dan tatapan penuh arti pada Dina
Tanpa sadar kamipun saling merangkul sambil menikmati keindahan gunung tangkuban perahu. Ku rebahkan Dina dipangkuanku sambil ku belai rambut merahnya yang terurai berantakan karna terkena angin. ” Bener juga ya Dra kata2 lo. Contoh aja nih gunung aktif, dulu pasti pernah meletus, kita tau lah letusan gunung tuh bahayanya seperti apa tapi setelah letusan dan gunung kembali tenang, gunung ini jadi memberi manfaat bagi orang banyak ya. Setelah musibah pasti ada manfaat yang akan ditimbulkan kelak ” ucap Dina yang tampak sudah bisa mengatasi masalahnya.
” Dra lo mungkin orangnya konyol, gk tau malu ” ucap Dina. Sialan enak banget Dina menilaiku seperti itu.
” Tapi lo lebih menghargai persaan cewek, pikiran lo gk Cuma seks mulu. Lo masih mau nemenin gw jalan2, belanja. Klo si cowok2 gw sebelumnya setiap jalan maunya di penginapan mulu, apa lagi si Bagas, ngamar mulu maunya. Klo belanja pada ogah nemenin gw, klo Bagas juga susah banget, klo nemenin juga pas di mall nya gw sama dia mencar, gw belanja dianya entah kemana, klo gw udah selesai baru gw sms dia terus ketemuan lagi, klo gw masih belom selesai di telponin mulu nanya kapan selesainya ” ucap Dina kembali. Aku hanya tersenyum mendengar ceritanya.
Entah kenapa aku tidak alergi dengan wanita yang memiliki kehidupan seks bebas seperti Dina. Aku malah iba dengannya, Dina hanya sedang mencari arti dari kebahagiaan maka dari itu segala bentuk kesenangan dia lakukan.
” Dra lo mau kan temenin gw terus ” pinta Dina dengan tatapan penuh harapan.
” Iya Din ” Jawabku dengan tersenyum
Part 6 ( Terbentuknya sebuah perasaan ) Hawa panas kawah berapi yang terselimuti angin. Merambat menusuk rongga-rongga jantung. Mencampurkan perasaan sedih dan senang. Mengalir melalui nadi-nadi darah. Merasuki setiap tulang rusuk. Menggumpal bersama daging.
Menikmati pemandangan kawah yang mengeluarkan aroma blerang ” Dra lo mau ke bawah gk ? seru tau ” Dina berdiri dengan semangatnya menarik tanganku, senyum sumringah menghiasi bibirnya. Baru kali ini ku lihat senyum tanpa beban membuat wajah ayunya semakin nampak bersinar.
” Aman gk nih ” jawabku berdiri menggenggam erat tangan halusnya. Kami menuruni kawah yang masih aktif itu. Ku tuntun Dina, sesekali Dina hampir terpeleset dan merangkul tubuhku.
Aku senang saat bersama Dina saat ini, tapi andai wanita yang bersamaku saat ini adalah Vika mungkin aku akan lebih sangat bahagia. Eh mengapa Vika melintas di pikiranku. Ah mungkin Vika juga sedang bersama kekasihnya itu. Andai ku terima ajakannya untuk mengerjakan tugas bareng mungkin akan lain ceritanya tapi ah sudahlah.
” Awas Dra ” Dina mengagetkanku yang berada di tepi kawah, seolah-olah dia ingin menceburkanku ke dalam kawah itu.
” Stress lo Din, klo gw nyemplung gimana ?? ” terang saja jantungku langsung berdebar kencang. Sialan juga nih cewek ngagetin gw.
” Udah yuk ke atas aja, panas di kawah ” ku tuntun Dina kembali menuju atas. Kami menuju pusat penjualan pernak-pernik.
Dina sedang mencari-cari barang yang menarik untuk di beli, sedangkan pandanganku tertuju pada 1 kalung terbuat dari batu yang di poles sehingga tampak mengkilap berwarna hijau muda. Kebetulan sekali warna kesukaan Vika. Hhhmmm bagus juga klo dipake Vika ya, bagaimana jika aku belikan 1 untuknya sebagai permintaan maafku menolak ajakannya kemarin. Mungkin ini akan jadi awalku bisa menunjukan kepedulianku padanya.
Ah Setelah ku beli kalung itu Dina melihat kearahku, belum sempat ku kantongi kalung itu. Sepertinya Dina melihatku membeli kalung.
Jika dia bertanya untuk siapa ku beli kalung itu, apa yang harus ku jawab……………. Mungkin akan menyinggung perasaan Dina apabila ku menyebut wanita lain tapi apakah Dina memiliki perasaan untukku. Bukannya semalam Dina sudah menunjukan tanda2 dia memiliki perasaan terhadapku.
AAAAAAAAAAaaahhhhhhhhhhhhhhh kenapa ku jadi bingung begini.
” HHHmmm nih buat lo Din ” ku tersenyum sambil memakaikan kalung yang ku beli di lehernya.
Huh kenapa tiba2 saja ku berikan kalung itu pada Dina. Bukankah dia bisa membeli kalung berlian. Bisa2 ku ditertawakan oleh Dina karna membelikan kalung murahan, lagi pula kalung itu bukan untuknya tapi untuk Vika. ” Wooowww makasih banget Dra. Muuaachh ” kecupan Dina menyambangi bibirku, nampak begitu bahagia terpancar dari wajahnya. Apa mungkin dia benar2 senang dengan pemberianku.
” Itukan kalung murah kenapa lo kayaknya senang banget Din ? ” dahiku berkerenyit keheranan dengan tingkah Dina.
” Gk tau yg jelas gw seneng banget ” Dina menggandeng tanganku untuk kembali mengelilingi kawasan gunung tangkuban perahu.
” Uuuwwwaaaa panas panas huft huft huft ” mulutku seperti terbakar saat memakan tahu sumedang yg baru saja diangkat dari penggorengan
” Rakus sih lo masih manas main telen aja ” Dina langsung saja menuangkan air kedalam mulutku secara paksa.
” Gluk gluk gluk mbbuuaaahhh ” ku muntahkan semuanya. Ku tarik nafas dalam2, sialan si Dina sudah mulai menjailiku
” Ha ha ha ha ha lo lucu banget klo lagi begitu ” tertawa lepas lalu menyiram sisa air di botol ke kepalaku
” Sialan awas lo Din ” ku cubit pipinya yg menggemaskan itu
………………
Tak terasa posisi matahari sudah tepat di atas.
” Din lo gk laper ” tatap mataku penuh harapan kepadanya.
” Biasa aja sih ngeliatnya, kayak kucing ngincer pala ikan aja ” ejek Dina yg se pertinya sudah hafal dengan tingkahku.
Kami menyudahi rekreasi kami di gunung tangkuban perahu. Menuju tempat makan yg ada di sekitar sana.
Sesampainya di restoran khas sunda, kami duduk di saung yang di bawahnya terdapat kolam ikan. Dina memesan 3 ekor ikan gurame asam manis 2 mangkung sayur asam dan 4 gelas jus strobery khas tempat itu.
” Pesennya banyak banget Din, ternyata lo maruk juga ya ” senyumku lebar menatap matanya
” Ini semua buat lo kudanilllllllllllll ” Dina mencubit kencang sekali kedua pipiku sampai berbekas merah. Nampaknya dia kesal karna ku tuduh maruk. Hi hi hi hi
Langit tampak gelap sepertinya mau hujan. Udara di sekitar semakin dingin, menambah nikmat acara santap siang kami.
” Huuuooooo kenyangnya ” ku rebahkan tubuhku menikmati udara yang semakin dingin.
” Uuuuuuuwwwwwaaaaaaaaaaa ” tiba2 saja Dina ikut merebahkan kepalanya di perutku dengan kencang. Hampir saja ku muntahkan semua makanan yang baru saja ku makan
” Kenapa lo Dra, he he he ” Dina menatapku puas sejak tadi mengerjaiku.
” Lo kesurupan penunggu Villa ya, dari tadi iseng banget ” tiba2 Dina merangkulku erat sekali
” Jangan omong yang aneh2 ah ” terasa tubuh Dina yang gemetar. He he he sepertinya sekarang ku tahu kelemahan Dina ( nyengir iblis )
Gemerincik air hujan yang sudah membasahi bumi membuat kami menunggu sejenak di tempat itu. Dina makin mempererat rangkulannya karna udara yang semakin dingin yang bahkan dapat membekukan tulang2 kami.
” Dra lo gk pernah cerita tentang kehidupan lo ” suara Dina begitu pelan, begitu lembut.
” Emang ada apa dengan kehidupan orang seperti gw ini ” ku tatap wajahnya yg memerah kedinginan.
” Din lo kok kalo makan dikit banget nanti mati lho ” celetukku membuat Dina sepertinya emosi.
” Walaupun hidup gw memuakan seperti ini tapi mana mungkin gw mati ninggalin cowok yg kelaperan kayak lo ” jawab Dina mengejekku.
” Apapun yang terjadi nanti gk akan ada penyesalan dalam hidup kita. Oke Dra ” tersenyum lebar sepertinya Dina sudah melepas semua beban yang selama ini dia pikul.
Hujan semakin lebat disertai angin kencang, kami memutuskan kembali ke Villa sebelum saungnya rubuh tertiup angin.
Sesampainya di Villa kami langsung masuk kamar. Dina langsung melepas semua pakaiannya lalu menuju tempat tidur dan menyelimut dirinya dengan selimut yang ada di sana. Aku hanya terpaku menatap tubuh wanita yang satu ini. Walaupun sudah sering ku melihat tubuhnya dan menikmatinya tapi tetap saja aku masih terpesona. Mungkin karna baru tubuh Dina satu2nya yang kulihat secara langsung.
” Woy bengong aja, masih kaku aja sama gw ” ucapan Dina membuyarkan lamunanku. Aku pun melepas semua pakaiannya dan menyusul Dina.
Dina langsung memeluk erat begitu aku masuk ke dalam selimutnya. Kulitnya terasa lebih halus karna efek suhu yg rendah. Aliran darah kami semakin kencang karna birahi yang sudah di puncak.
” Dra kita buat permainan yang seru yuk ” ucap Dina
” Gimana caranya ” tanyaku penasaran dengan permainan itu.
Dina beranjang dari tempat tidur menuntunku menuju balkon yang berada lantai dua. Di balkon terdapat 2 buah kursi goyang yang 1 sudah tidak ada pegangan tangannya dan 1 buah meja. Dina menuntunku agar ku menduduki kursi goyang yang sudah tidak ada pegangannya itu. Lalu Dina pun duduk di pangkuanku.
” Dingin banget Din, mana kita gk pake baju lagu ” ucapku menggigil kedinginan. Tanpa peduli dengan ucapanku Dina memelukku erat dan mencubui bibirku.
” Hangat kan Dra ” ucap Dina lirih. Ku belai punggungnya yang halus, lidah kami saling berpagutan memberi kenikmatan di sore hari yang hujan ini.
” Hhhhhmmmm ciuman lo makin lembut aja Dra ” puji Dina di sela2 percumbuan kami. Digesek-gesekan bibir vaginanya di batang penisku yang semakin mengeras.
Cipratan air hujan membasahi tubuh kami yang sedang dilanda birahi yang begitu tinggi. Ku balikkan posisi kami, sehingga kali ini Dina yang duduk di bangku goyang. Ku jelajahi tubuh halusnya. Dari mulai betis kaki kirinya, ku jilati naik menuju pahanya.
” OOooohhh Dra geli, keseringan nonton bokep Jepang nih lo ” celoteh Dina menikmati gelitikan lidahku di kakinya.
” Emang klo bokep Jepang gini ya ??? wah ketauan lo sering nonton bokep ” ucapku. Kulanjutkan petualanganku mencari harta kenikmatan di tubuhnya. Ku telusuri kaki kanan Dina kali ini dari pangkal paha menuju betisnya. Kaki Dina nampak gemetar entah karna dingin atau karna perjalanan lidahku ini.
Dina yg nampak sudah tak sabar mengangkat kepalaku yg sedang bermain-main di betisnya menuju vaginanya ” Lo gk denger apa memek gw manggil2 dari tadi ” ucap Dina lalu menekan kepalaku, meminta agar ku jelajahi juga vaginanya.
Vagina yang sudah basah ku jilati perlahan dari ujung atas vaginanya. Ku klitik2 dengan lidahku klitoris yang memerah padam. Tanganku tak tinggal diam, ku telusuri tubuh indahnya menuju payudaranya yg membusung tegang. Ku permainkan putingnya yang sudah mengeras
” Nah gitu donk nenen gw juga udah manggil2 aaakkkkkhhhhh ” ceracau Dina makin menekan kedalam kepalaku.
getaran tubuh kami semakin kencang karna hujan yang tidak kunjung reda. Dina mengangkat tubuhku dan membalikannya. Sehingga posisiku kembali duduk di kursi itu. Dan Dina kembali menindih tubuhku dan langsung memasukan penisku yg sudah begitu kerasnya kedalam vaginanya yang sudah sangat basah
” Aaaaaaaaccchhhh Gw pengen banget nyepong kontol lo dulu Dra tapi gw udah kedinginan banget Hhhhhmmmmmm ” pelukan Dina erat di tubuhku, pinggulnya bergoyang tak beraturan sementara bibirnya terus menerus mencumbui bibirku.
” Ooooohhh Liar banget lo Din klo kedinginan ” gerakan pinggul ku semakin menjadi-jadi mengimbangi permainan Dina yang semakin liar.
Cplak cplok cplak cplok suara gesekan kelamin kami yang sudah sangat basah. Ku jilati leher jenjang Dina, lalu belakang kupingnya yang ku tau Dina sangat terangsang bila ku jilati bagian itu. Dina hanya bisa mengangkan kepalanya dan mempererat rangkulannya.
” Ooooohhhhhhhh Dra lo juga liar banget ” ucap Dina, tangannya mecakar punggungku hingga terasa perih olehku.
Gerakan pinggul Dina makin cepat tak beraturan bahkan tubuhnya juga ikut bergoyang. Tiba-tiba Dina menghentikan gerakannya.
” OOOOOOOOOOOooooouuuuuuuuuuggggggggghhhhhhhhhhhhhhh ” nikmat sekali begitu penisku terasa dicengkram erat dan dihisap oleh vaginanya.
” Aaacccchhhh Ini namanya empot ayam Dra. Enak kan ” Senyum Dina penuh kepuasan karna membuatku melayang tinggi ke puncak birahi. Gila kalo kayak gini aku gk bakal bertahan lama nih.
” Ini spesial buat lo ” senyum Dina dengan tatapan tajamnya mulai kembali menggerakan pinggulnya. Vaginanya masih mencengkram dan menghisap penisku.
” OOOouuuggghh Belum pernah gw empot ayam sambil goyang2 gini. Ini khusus buat lo aja Dra ” ucap Dina memejamkan matanya dengan kepala mengadah keatas. Ku jilati leher dan dadanya yang beraroma harum itu
” Din kamu ternyata di sini toh ” tiba2 saja wanita paruh baya berada di sebelah kami, membuatku kaget dan menghentikan aktifitas lidahku di tubuh Dina.
” Mama kapan nyampenya hhhhmmmm, ssaammaaa siapa ma ke sininya ” ucap Dina tersengal merasakan nikmat tanpa menghentikan goyangannya di atas tubuhku. Tak ada rasa kaget pada Dina sepertinya mereka adalah keluarga yang sangat bebas.
” Baru aja, mama sendiri ke sini mau santai. Kamu kok mainnya di sini sih klo masuk angin gimana ? ” wanita itu pun pergi berlalu membiarkan kami beradu kenikmatan.
” Ssssshhhhhh santai aja Dra ” ucap Dina sambil tangannya menarik kepalaku mengarahkannya ke payudaranya kembali. Ku plintir2 putingnya yang lembut dengan bibirku.
Dina menjambak rambutku, mengacak2nya, menekan kepalaku begitu kencang hinggaku sulit untuk nafas.
” AAAAAAAAAAAAAAAAAKkkkkkkkkkkkkkkkkkhhhhhhhhhhhhhhhh ” Jerit Dina dibarengi dengan siraman lendir vaginanya membasahi penisku menandakan orgasmenya terlepas.
” Sorry Dra, gila gw nafsu banget ” ucap Dina melepaskan tekanan tangannya pada kepalaku,
” Hah hah hah hampir mati gk bisa nafas gw ” ucapku tersengal2
” Kali ini lo bener2 liar Din, punggung gw sampe lecet, kebanyakan nonton bokep barat kali lo ” ucapku.
Dina berdiri dan menuntunku kembali ke kamarnya. Sesampainya di kamar Dina langsung merebahkan tubuhnya ke tempat tidur.
” Aduuhh cape banget gw Dra, bentar ya nanti gw buat lo keluar juga, gw mau istirahat bentar dulu ” ucap Dina nampak kelelahan setelah pergumulan kami tadi.
” Ya udah lo istirahat aja dulu ” ku coba mengerti keadaan, wajar saja Dina sangat lelah, perjalanan 5 jam dari jakarta-bandung lalu berbelanja 3 jam dan kami bermain sampai larut kemarin malam. Dilanjut kami harus bangun pagi2 untuk pergi menuju tangkuban perahu.
Ku kenakan pakaianku dan keluar menuju ruang depan untuk menonton tv. Di lantai 1 terdapat 2 kamar, dan saat menuju ruang depan aku melewati kamar yang 1 nya lagi.
” Aaaaaaaahhhhhhh terus kang, kontol akang emang yang terhebat Oooouuuuggghhhh ” terdengar suara desahan wanita dari dalam kamar. Apa mungkin yang bercinta di dalam kang Karta dengan istrinya. Jika benar berani skali mereka memakai kamar majikannya untuk bercinta.
” Terus kang, lebih kenceng lagi buat memek aku sampe ledes merah uuuuuuuufffffhhhhhhhh ” desahan wanita itu semakin menjadi-jadi.
Rasa penasaran menjalari pikiranku terlebih ku masih bernafsu karna belum tuntas permainanku dengan Dina.
Ku ambil kursi lalu ku intip dari lubang udara yg ada di atas pintu kamar itu. Jantungku makin berdegup kencang ingin menyaksikan permainan seks secara langsung. Hah Aaaappppaaaaaaa ternyata mamanya Dina dengan kang Karta sedang beradu kelamin. Dimana posisi kang Karta menindih tubuh majikannya yang masih terlihat bagus walaupun ada beberapa timbunan lemak di lengan, perut dan pahanya itu tetapi tidak begitu ekstrim sehingga masih terlihat lumayan menggoda.
Part 7 ( Awal mula kegelapan menyelimuti ) ” Krek krek krek krek ” suara ranjang persenggamahan antara dua insan yg tak muda lagi. Sungguh pemandangan yang luar biasa melihat senior2 dalam hal bercinta melakukan aksinya. Lampu kamar yang dibiarkan menyala terang serta jendela yang terbuka.
” Ssssshhhhh Memek Ibu masih tetep enak, udah berapa lama gk disodok bapak ? ” celoteh kang karta kepada majikannya itu.
” Udah lama banget kang, makanya masukin lebih dalem kang ooooohhhhhh ” ceracau mama Dina, badannya bergoyang tak karuan mengimbangi goyangan badannya kang karta.
Sial penisku langsung tegang karna tadi belum tuntas bersama Dina. Mana Dina tidur pules banget lagi. Huft
Terlihat kang Karta bangkit dari tempat tidur lalu menuntun mamanya Dina ke jendela. Langsung saja wanita paruh baya itu menungging berpegang pada jendela yang terbuka. Seperti sudah saling memahami kang Karta langsung menghujami vagina wanita itu yang sangat basah dengan penisnya yang berurat dan basah pula terkena lendir vagina.
Ditariknya rambut wanita itu dengan tangan kirinya dan tangan kanan kang karta meremas payudara dengan sangat kasar. Lidah kang karta menjilati leher Ibu binal itu, mereka saling bergoyang sangat teratur. Sepertinya mereka ber2 sering main.
” Oooooohhhhh Lebih kenceng lagi kang, katanya 1 minggu gk dapet jatah dari istrimu ” pinta wanita itu dengan mempercepat goyangan pinggulnya.
” Saya teh pegel bu kakinya ” ucap kang Karta, keringat mereka bercucuran dicuaca sedingin ini.
Wanita itu pun langsung membalikan badannya dan mendorong kang Karta ke tempat tidur, sampai kang Karta telentang di atas ranjang. Langsung saja wanita yg sudah sangat haus akan penis lelaki itu menindih kang Karta.
Dengan sangat cepat wanita itu menggoyangkan pinggulnya. Kang Karta hanya diem menikmati permainan binal sang majikan.
” Aahhhh Goyang tuh kayak gini kang baru greget ” ceracau wanita itu menikmati penis yang merogoh-rogoh vaginanya.
” Ooouugghhh Ibu emang hebat bener, jauh lah sama istri saja ” tangan kang Karta mulai meremas kembali kedua payudara yang sudah turun tapi lumayan besar itu dengan putting yang menghitam
” Kamu juga hebat kang, suami saja mah 15 menit udah crot lemes deh ” bagai kuda liar wanita itu makin mempercepat goyangannya.
” Selamat tinggal kasih sampai kita berjumpa lagi Aku pergi takkan lama”
Terdengar dering suara ponsel Dina, sepertinya ada yang menelepon Dina. Sial aku harus menyudahi aksi mengintipku karna jika Dina bangun dan keluar kamar mencariku pasti dia memergokiku sedang mengintip.
Ku kembalikan kursi pijakan mengintipku ke posisi semula dan kembali ke kamar tempat Dina berada, ponselnya masih saja terus berdering di atas meja karna tidak ada yang mengangkat, Dina masih saja pulas tidurnya. Saat ku lihat siapa yang menelepon, oh ternyata mantannya Bagas, ada apa dia telpon malam2.
Tak lama suara deringpun berhenti. Ku penasaran ku lihat kembali ponsel Dina, 10 panggilan tak terjawab dan 3 sms yang belum terbaca. Ku lihat ternyata semua itu dari Bagas. Ku penasaran dengan isi smsnya ku coba lihat……
Haaahhh isinya kok seperti ini, gawat ini aku harus mensetting agar status sms ini belum terbaca. Dina harus baca dan aku tidak mau Dina tau jika aku sudah membacanya, aku tidak mau mencampuri urusan mereka berdua.
Huh bosen nih belum ngantuk. Ku ambil makanan ringan dan ku buka laptopku yang ku bawa sejak dari kampus. Ku pasang usb modem untuk berselancar di dunia maya. Ku buka YM ku dari laptop dan ada pesan offline dari Vika
” Vika : Dra lagi pain lo Buzz Dra kok lo offline mulu Mana hp lo gk aktif Buzz Buzz”
Oh Vika sedang mencariku rupanya. Dan kulihat status akun Vika masih online
” Andra : Sorry Vik gw lagi di kampung gw gk ada sinyal jadi gk bisa OL dari hp ini aja gw pake sim card sodara gw
Vika : OOohhh pantesan Ngapain lo pulang kampung Dra
Andra : Sodara gw ada yang nikahan Lo sendiri ngapain nyari gw
Vika : Mau bahas tugas
Andra : ada masalah dimananya Vik
Vika : Udahlah gw udah gk mood Lo sih kelamaan
Andra : Sorry dah Ya udah senin kita bahas Besok gw udah balik ke Jakarta kok Lo gk malmingan Vik
Vika : Gk Dra cwok gw sibuk sama tugasnya Gw juga sibuk jadi sama2 ngerti aja Kita udah sepakat untuk jaga jarak dan fokus dulu sama tugas
Andra :Lo putus Vik ”
Hoooooorrrrrrrreeeeeeee jeder jeder jeder suara kembang api hatiku menyamput perpisahan Vika dan si artis gagal itu. Akhirnya ada peluang terbuka untukku. Ha ha ha ha ha
” Vika : Kagak pe’a Gw masih pacaran sama dia tapi untuk saat ini Kita Cuma gk kencan aja selama ngerjain tugas Hubungan sih tetep lanjut
Andra : Oh ”
Kembang api yang menyala warna warni di hatiku langsung hilang seketika terterjang hujan badai. Ternyata salah duga.
” Vika : Dra video call yuk ”
Sialan ini kesempatan langka dan aku bingung harus menghadap mana laptopku. Dan pasti ada suaranya jika video call, bisa2 Dina bangun dan tau apa yg ku lakukan. Jika Dina bangun aku langsung menutup laptopku pasti Vika curiga ada apa aku tiba-tiba menutup laptop.
” Andra : Wah Vik jaringan gw di sini edge Jadi klo video call susah banget
Vika : Oh ya udah ”
Sial kenapa dari tadi aku berbohong mulu pada Vika, mulai dari aku pulang kampung, sinyal gk ada pinjem sim card sodara, padahal sengaja ku matikan ponselku sampai ku jaringan edge untuk menghindari video call.
Ku sign out dari YM, aku sudah tidak bisa berfikir lagi. Aku menyia-nyia kan kesempatan langka ini. Ku alihkan pikiranku kepada browsing2 gk jelas.
” Hhmm Dra ” suara Dina lirih. Ke tengok kebelakang Dina sudah duduk dengan mata masih terpejam.
Langsung saja Dina mendorongku hingga ku terbaring. Dibukanya celanaku dan juga cdku. Langsung dilahapnya batangku yang masih layu tiba2 menjadi keras sekeras-kerasnya.
Tanpa basa-basi Dina menaik turunkan mulutnya yang mengulum penisku, sangat cepat sekali. Membuatku meronta-ronta tak karuan menahan rasa nikmat campur ngilu yang menjalar keseluruh tubuhku.
Jemarinya aktif memainkan kedua telurku, menggelitik seperti anak kecil bermain lonceng. Ku coba meraik kedua bukit indahnya itu tapi tanganku terhempas oleh tangan Dina. Sepertinya dia hanya ingin memuaskanku karna tadi aku belum orgasme.
” Oouuuggghhh Din tunggu sebentar Din gw gk tahan nih ngilu banget ” badanku mengejang bergerak ke kanan, ke kiri dan ke segala arah.
Tanpa mempedulikan ucapanku Dina terus saja menaik turunkan mulutnya itu, sesekali Dina mengemut bijiku sampai ditarik2nya. Ku perhatikan wajah Dina ternyata matanya masih terpejam. Apa dia sedang mengigau atau setengah sadar.
” Aaakkhhh hhhhhmmmm ” ku ikut menggoyangkan pinggulku mengimbangi permainan mulutnya. Untung saja ku menolak video call dengan Vika. Aku gk akan sempat menutup laptop dengan serangan mendadak Dina
Sekitar 20 menit Dina mengulum penisku dengan rpm sangat cepat dan akhirnya…..
” AAAAAAkkhhhhhhhhh ” Ku muntahkan spermaku di mulut Dina, dihisapnya sampai habis. Setelah habis masih saja mulut Dina mengocok2 penisku seolah berusaha menghisap tetes2 terakhir spermaku.
Hingga penisku mengecil di dalam mulutnya barulah Dina berhenti tapi tetap penisku berada dalam mulutnya. Dina pun tertidur di perutku dengan mulut masih tersumpal penisku. Ku belai rambut Dina hinggaku tertidur pulas.
……
Pagi hari. ” Aaaaahhhh ” rasa geli menjalari penisku membangunkanku dari tidur pulasku. Ku buka mataku dan ku lihat penisku ternyata sedang di kulum Dina.
” Ade lo udah bangun duluan tuh, bangunin gw ” ucap Dina. ” Udah ah makan yuk Dra nanti dilanjut lagi ” ajak Dina bangkit dari tempat tidurnya lalu memakai pakaiannya.
” Ayuk gw udah laper banget nih ” ku pakai pakaianku lalu menuju meja makan dengan semangat.
Di meja makan sudah ada mamanya Dina, kang Karta dan teh Arni.
” Hei Din yuk makan ” sapa mamanya Dina
” Siapa ini, pacar kamu ya Din, ko gk dikenalin sama mama ? ” tanya mamanya Dina itu dengan senyum menghiasi bibirnya
” Saya Andra bude ” ku sodorkan tanganku untuk bersalaman dengan mamanya Dina itu
” Dia temen Dina mam, satu2nya temen Dina saat ini ” dengan nada ketus seolah Dina menunjukan bahwa saat ini tidak ada orang yang ingin menjadi temannya. Hanya aku saja.
” Ya semua ini karna Papamu Din, mama juga malu kalo ketemu sodara ” ucap bu Listi dengan nada lirih.
” Sudahlah yuk kita mulai ma….. ” ucapan bu Listi terhenti saat melihatku sudah memulai duluan acara sarapan pagi itu.
” Pantesan temenmu bisa bikin kamu kelojotan, makannya banyak ” celoteh Bu Listi keheranan melihatku makan.
” Hooiii kwalian gak mwakan nantwi mwati lhow ” tanyaku pada kedua wanita birahi itu.
” Berisik lo makan aja sana” emosi Dina nampak memuncak, tangannya langsung menekan kepalaku ke bawah. Hampir saja mukaku menghantap piring yang terisi makanan.
” Ha ha ha ha, temenmu kocak juga Din ” tawa Bu Listi sangat lepas sekali seolah tanpa beban, padahal keluarganya sedang tertipa masalah. Apa karna hujaman penis kang Karta tadi malam.
” Oh iya Din mama seminggu ini di sini mau cek perusahaan di Bandung ” ucap Bu Listi
” Iya mam, hari ini aku pulang ke Jakarta ” ucap Dina
” Ya sudah ya mama tinggal dulu, mama mau belanja. Kasih makan yang banyak tuh temen kamu Din, jangan maunya kamu pake doang ” ejek Bu Listi lalu beranjang dari meja makan dan pergi meninggalkan kami berdua.
” Heh kudanil cepet amat lo makan ” Dina melotot kearahku masih saja keheranan dengan tingkahku.
Setelah selesai makan kami berdua menonton tv sejenak.
” Lo sama nyokap lo bocor juga ya Din, nyokap lo orangnya riang, sepertinya keluarga lo bahagia ya ” ucapku membuka pembicaraan.
Dina menyandarkan ke kursi ” Dulu memang kami keluarga yang bahagia ”
Dengan membuka snack kentang ” Dulu bokap gw tuh orangnya bener, dia pengusaha yg lumayan sukses, bokap gw usaha kontraktor gitu, tapi dia gk mau terlibat proyek pemerintah. Jadi bokap gw tuh Cuma ngerjain proyek swasta aja. Semua jadi berubah saat bokap gw ketemu temen SMA nya sekitar tahun 2008 menjelang pemilu 2009 ”
Flash back 2008
Di sebuah restoran seafod, sebuah keluarga kecil bahagia sedang makan malam bersama. Sepasang suami istri dengan 3 anak, 2 perempuan dan 1 laki-laki. Yup mereka adalah keluarga Dina.
” Ini kado buat ulang tahun pernikahan mama ” Dina anak pertama mendapat urutan pertama memberi kado untuk orang tuanya lalu di ikuti oleh kedua adiknya.
” Makasih ya sayang, mama sayang kalian semua ” Ibu Listi menciumi kening anaknya satu per satu.
” Din gimana sekolah kamu, sebentar lagi UAN lho, kamu harus belajar yg giat. Nanti papa akan libur kerja selama sebulan sebelum kamu UAN sampai selesai UAN ” Ucap Bapak Dirta ayah Dina.
” Udahlah pa gk usah repot kan ada mama yang ngajarin aku ” jawab Dina dengan tersenyum manis ”
( Nyokap gw waktu itu masih sebagai ibu rumah tangga karna bokap gw pengen nyokap gw fokus sama anak2nya. Untuk urusan uang biar bokap gw yang mikirin )
” Janji ya kamu belajar yang bener, jangan manja sama mama kamu. Mam kamu jangan manjain Dina ya ” tegas Pak Dirta mengarahkan Dina.
Ketika keluarga itu sedang asik bercengkraman tiba-tiba sesosok lelaki paruh baya datang menghampiri keluarga itu.
” Hei kamu Dirta kan, masih ingat denganku tidak ? ” seru lelaki itu sambil menepuk pundak Pa Dirta.
” Ohh ya ya ya aku ingat, kamu Roni kan ” Pak Dirta berdiri dan kedua pria itu berpelukan. Seorang sahabat yang lama tidak jumpa secara kebetulan bertemu di restoran.
” Kamu mau makan di sini juga ? ” tanya Pak Dirta
” Ya tapi aku sudah selesai makan dengan kolegaku, sekarang mereka sudah pulang duluan ” jawab Pak Roni.
” Ya sudah kamu gabung saja dengan kami di sini ” Ajak Pak Dirta mempersilakan sobat lamanya itu duduk di kursi yang masih kosong.
” Mau pesan apa kamu Ron ? ” tanya Pak Dirta
” Tidak perlu aku sudah kenyang ” Pak Roni kembali menepuk pundak Pak Dirta
Mereka berbicang-bincang tentang banyak hal, mulai dari kenakalan waktu SMA, rebutan gadis pujaan sampai kepada bisnis yang mereka jalani saat ini. Pak Dirta seorang kontraktor di Jakarta walau skalanya tidak terlalu besar namun termasuk sangat sukses dengan beberapa cabang perusahaan yang ada di Bandung dan Jogja. Pak Dirta juga menjalankan bisnis bahan bangunan secara eceran. Dari yang teri sampai kakap di garap semua, begitu pula Pak Roni
Sedangkan Pak Roni adalah pengusaha otomotif, dia memiliki beberapa showroom di Jakarta, Tangerang dan Bogor. Mulai dari showroom motor, mobil untuk angkutan umum, mobil untuk pribadi sampai kendaraan besar seperti bus dan truk.
” Wah kenapa kamu jadi terjun ke dunia politik Ron, apalagi kamu juga ngeluarin uang sampai milyaran begitu ? ” tanya Pak Dirta.
” Ya memang sangat besar, bahkan showroom mobilku yang di Bogor aku jual untuk dana kampanye. Sedangkan gaji anggota DPR berapa sih, setahun tuh gk nyampe 1 milyar, masa bakti 5 tahun, gk bakal balik modal. Tapi Gung kamu pikir deh, yang buat usaha kamu maju tuh siap ? kamu buat mall dari yang biasa2 saja sampai yang lumayan elit, buat perumahan dari yang murah sampai yang mahal. Klo gk ada rakyat yang suka berkunjung ke mall, beli rumah mana bisa bisnismu maju. ” dengan meyakinkan Pak Roni menjelaskan alasan dia terjun ke duania politik.
Pak Roni memajukan badannya dengan tangan bertumpu pada meja makan ” Sama kayak aku tanpa rakyat yang mau beli produk yang aku jual dari mana bisnisku bisa maju. Aku terjun ke dunia politik jadi anggota DPR dan mengeluarkan dana yang besar untuk kampanye semata-mata hanya untuk membalas budi masyarakat yang sudah turut memajukan bisnisku ” omongan Pak Roni nampak sangat meyakinkan di mata Pak Dirta.
Kembali ke masa kini
Dina menyandarkan kepalanya di bahuku, menghela nafas panjang ” Huft setelah pertemuan di restoran itu, Pak Roni jadi sering ke rumah gw membawa anak istrinya. Bagas itu anaknya Pak Roni, hubungan keluarga gw sama dia semakin dekat. Bokap gw akhirnya mutusin untuk mengikuti jejak Pal Roni bernaung di partai yang sama dengan Pak Roni ” Dina kembali bercerita tentang ayahnya.
” Pemilu 2009 secara mengejutkan bokap gw terpilih jadi anggota DPR sedangkan Pak Roni tidak terpilih. Dari sinilah awal mula bokap gw terjerumus untuk korupsi. Pak Roni yang tadinya berniat baik karna kecewa tidak terpilih akhirnya Pak Roni memiliki rencana yang licik. Dia menunggu kesempatan saat bokap gw ada proyek di komisi DPR nya ”
” Oohh bokapnya Bagas tuh bukan pejabat, gw kira kemaren pas nonton tv dia juga pejabat, pejabat gagal ternyata ” ucapku.
” Yup dia sakit hati karna bokap gw yang terpilih padahal dia yang ngajakin jadi gitu lah kelakuannya ” Lanjut Dina
” Pengadaan kendaraan Dinas untuk instansi2 pemerintahan yang perlu peremajaan kendaraan, tugas bokap gw sebagai anggota DPR, jumlahnya gak sedikit. Inilah kesempatan yang di tunggu Pak Roni, dengan segala hasutannya bokap gw yang tidak enak dengan Pak Roni karna Pak Roni tidak terpilih akhirnya mengikuti rencana Pak Roni ”
” Dengan rekan2 kerja bokap gw di DPR, mereka sering mengadakan pertemuan dengan Pak Roni di rumah gw. Membahas pengadaan kendaraan dinas, dengan Pak Roni sebagai distributornya. Harga yang ditawarkan adalah harga kendaraan dengan fitur yang maksimal tetapi kondisi kendaraan dengan fitur yang minimum. Harga max barang min, sudah pasti keuntungan yang diraih pihak distributor yang dipegang Pak Roni jadi sangat besar ”
” Dan pastinya juga keuntungan yang besar itu di bagi2kan kepada masing2 anggota. Mulai saat itu hampir 70 % aset kekayaan keluarga gw dialihkan atas nama kang Karta. Nyokap gw udah menyadari semua ini dari awal, sejak Pak Roni makin sering berkunjung ke rumah gw setelah pemilu 2009 ”
” Nyokap gw masang alat penyadap di seluruh ruangan di rumah gw kecuali kamar tidur dan kamar mandi saat bokap gk ada di rumah. Juga kamera CCTV di berbagai sudut dengan alasan keamanan. Nyokap gw yang mulai sibuk dengan bisnis keluarga karna bokap gw yang udah gk sempet ngurusin. Walaupun begitu nyokap gw masih sempet ngawasin pergerakan bokap gw beserta teman2 kerjanya ”
” Bokap gw semakin asik dengan korupsinya, segala macam pengadaan kendaraan dinas pemerintah di berbagai daerah selalu bekerja sama dengan Pak Roni, sampai2 membuat perusahaan palsu agar lebih leluasa menjalankan praktek korupsinya ”
” Saat itulah gw jadi kesepian lalu Bagas sering ikut datang dengan bokapnya. Akhirnya kami sering ngobrol lalu curhat masalah ortu yang makin sibuk dengan kerjaannya. Merasa mempunyai nasib yang sama kami jadi semakin dekat dan akhirnya pacaran. Kami berdua jadi anak yang broken home karna ortu kami yang sudah tak peduli lagi walaupun begitu gw bangga dengan status keluarga gw. Free sex, kehidupan malam, dugem, bir jadi menu sehari-hari gw dan Bagas. Ketenaran karna anak pejabat yang gw raih jadi membuat gw semakin bangga akan kehidupan gw itu ”
” Ketika gw sedang asik menikmati kehidupan gw yang menurut gw sempurna itu tiba2 hal yang sudah di prediksi nyokap gw terjadi. Yup bokap gw ketangkep KPK, sebagian besar harta gw di sita KPK kecuali harta yang udah di atas namakan kang Karta. Harta atas nama keluarga gw yang gk disita Cuma rumah sama mobil yang gw pake sekarang, karna menurut KPK harta itu didapat sebelum bokap gw jadi pejabat ”
” Gw benci sama ortu gw, ge benci dilahirkan dikeluarga ini ” Tampak air mata membasahi pipi Dina
” Krauk krauk krauk Oowwww sunggwuh trwagis ya ” ku elus pipinya yg basah terkena air mata.
Tiba-tiba Dina mencengkram leher ku lalu menggoyang-goyangkannya seolah mau melepaskan kepalaku ” Lo tuh ya gk bisa apa serius dengerin cerita gw, lo tuh kan cwok dasar kudanillllll ” kemarahan Dina nampak memuncak
” Tangan lo tuh kotor kena cikhi pake elus2 pipi gw segala, ikutan kotor bodoohh pipi gw ” Dina masih sama mencekek leherku.
” Din Din Din gw gk bi bi bisa makan nih lo cekek ” ucapku terbata.
Dina melepas cengkramannya dan menangis, nampak kesedihan di wajah cantiknya itu. Ku peluk erat Dina, kusandar kan kepalanya di bahuku.
” Jangan biarkan diri lo kalah pada kehidupan ini. Seorang perempuan harus kuat, apapun yang terjadi jangan pernah membenci saat lo dilahirkan. Tak masalah jika tidak ada yang memuji lo, selama lo terus tersenyum, hal2 yang membahagiakan akan lo dapati ” bisikku coba menenangkan Dina.
” Jangan membenci orang tua lo karna seburuk apapun mereka tetap orang yang paling berjasa buat lo. Sekuat apapun usaha lo membalas jasa mereka, tetap saja lo gk akan bisa ” ucapku kembali.
Ku hapus air mata di pipinya, kali ini tanganku sudah ku lap. Ku belai rambutnya, ke kecup keningnya. Lala ku kecup keningnya sampai tangisannya reda. Ku angkat wajahnya lalu ke kecup bibirnya.
” Dra thanks ya ” ucap Dina lirih, kembali Dina merangkulku erat dan bibir kami mulai berpagut.
Ku pererat rangkulan kami, sambil ku belai rambutnya yang wangi. Tanpa sadar lidah kami sudah saling bermain dalam pagutan. Ku rasakan nafas Dina makin tersengal, ku pejamkan mataku, ku nikmati tiap detik permainan lidah kami.
Dina melepas pagutan kami, kepalanya mendongak memberi isyarat padaku untuk menikmati lehernya itu. Aku pun sudah paham dan langsung ku jilati leher Dina dari pangkal leher sampai sela-sela telinganya. Terlihat olehku bulu2 halus kulit Dina berdiri, merinding menerima rangsangan lidahku.
Dina mulai menekan kepalaku turun ke bawah menuju payudaranya. Ku keluarkan payudara indahnya sebelah kanan yang masih terbungkus kaos dan bra nya. Ku keluarkan dari atas pakaiannya, sehingga membuat pakaiannya melar. Nampak lebih kencang payudaranya karna tertekan pakaiannya.
Ku remas-remas dengan lembut lalu ke emut putingnya yang sudah mengeras. Dina makin menekan kepalaku menjambaki rambutku tak karuan.
” OOOuuuggghhh Dra enak banget, trs Dra nyot tetek gw yang kenceng ” keliaran Dina kembali muncul, Dina memang selalu liar seperti biasanya.
” HHHHmmmmm ” sulit untukku bernafas karna wajahku tertekan payudaranya. Ku lepaskan tekanan Dina pada kepalaku. Kini kami saling memandang berhadapan dengan nafas tersengal.
Pandangan penuh birahi terpancar dari kami berdua. Ku ambil nafas dalam2 lalu ku rebahkan tubuh Dina di sofa. Ku lepaskan kaos dan branya dan ku lempar entah kemana. Dengan kasar ku remas kedua payudara yang menjulang menantangku, dan ku hisap kedua putingnya bergiliran.
Dina hanya bisa menggelinjang tak karuan sambil menjambaki rambutku. ” Ooouuuggghhh terus Dra, lebih liar lagi Dra ” Dina semakin hanyut dalam birahinya, menekan dan menjabaki ku.
Ku buka celana dan cdnya nampak vagina Dina sudah terlumasi lendirnya sendiri. Langsung saja ku masukan jari tengahku kedalam vaginanya. Tanganku yang satunya lagi masih bermain meremasi payudaranya dan mulutku memilin-milin putingnya itu.
” AAAAAAkkkkhhhhh sial lo Dra enak banget ” Dina menaikkan tubuhnya saat jariku masuk seluruhnya ke dalam vaginanya. Ku kocok jariku itu membuat Dina makin tak karuan.
” Ya ya ya begitu Dra, hhhhmmmm enak bgt sssssshhhhhhhh ” desah Dina menerima rangsangan di tempat2 sensitifnya itu.
Tangan Dina mulai mencari-cari penisku tapi ku hindari. Ku angkat tubuh Dina lalu ku posisikan Dina duduk mengangkang. Nampak vagina yang sudah sangat basah memanggil penisku.
Langsung kusapu vaginanya dengan lidahku, tak ada ku biarkan setiap mili vaginanya terlewatkan oleh lidahku.
” Ooooohhhhh terus Dra ” Dina hanya bisa menengadahkan kepalanya dengan tangan memegangi rambutnya. Nampak seksi sekali dengan pose yang seperti itu. Tanganku merayap kembali menuju putingnya. Ku plintir2 mencari gelombang kenikmatan.
” HHHmmmmm aaaahhhhh uuuuuuuuuhhhhhhhhhh ” Desahan Dina makin keras, pinggulnya mulai bergoyang menikmati sapuan lidahku di vaginanya. Tubuhnya mengejang tak karuan dan
” Crott crott croottt ” cairan orgasme Dina menyemprot deras membasahi mulutku.
” HHhhhhhmmmmmm Dra kontol lo mana ” pinta Dina yang sudah sangat ingin menikmati penis kerasku ini.
Ku berdiri di hadapan Dina dan Dina langsung memposisikan mulutnya ke penisku. Tanpa aba2 langsung melahap batang keras milikku. Seolah ingin membalas perbuatanku terhadap tubuhnya tadi. Dina memaju mundurkan mulutnya dengan sangat cepat, lebih cepat dari semalam. tangannya meremasi pantatku dan menekannya hingga penisku masuk lebih dalam di mulutnya itu.
Suara decik air liur Dina melumasi kuluman bibirnya di penisku mebuat Dina semakin menjadi-jadi. Kakiku sudah sangat gemetar hingga sulit untukku berdiri.
” Plup ” suara mulut Dina melepaskan kulumannya.
Dina kembali bersandar pada sofa dan membuka kedua pahanya. Ku arahkan penisku menuju lubang kenikmatan yang terus menerus memanggil sedari tadi.
Slleeeeppppp dengan mudahnya penisku menerobos vagina yang sangat licin itu. Dina kembali mengadahkan kepalanya ketas dan mengangkat tangannya. Membuka akses lidahku menikmati area kegeliannya.
Ku jilati kembali lehernya dengan penis yang terus menerus memompa vaginanya makin kencang. Ku arahkan lidahku menuju sela-sela telinganya lalu turun menuju ketiaknya. Ku jilati ketiak halus tanpa bulu beraroma wangi menggugah rasa birahiku semakin tinggi.
” Dra ” panggil Dina mesra menyebut namak. Ku hentikan sejenak dari aktifitas lidahku, ku tatap matanya yang berbinar penuh arti. Bibir kami saling mendekat, kami pejamkan mata kami hingga bibir kami bertemu. Kurasakan hembusan nafasnya yang begitu lembut.
Ku teringat dengan permainan Bu Listi dengan kang Karta semalam. Ku coba praktekan dengan Dina. Ku balikkan posisi Dina hingga Dina menungging dengan tangan bertumpu pada sandara kursi. Ku masukan penisku ke dalam vaginanya dari belakang. Kembali ku pompa vaginanya dengan RPM yang tinggi, ku tarik rambutnya ku angkat tubuhnya, kuremas payudaranya dengan kasar. Ku jilati tengkuk hingga lehernya.
” SSSSSShhhhhhhhhhhhh oooooouuuuuggghhhhhhh Hhhmmmmmm aaaaaaaaakkkkggggg” Dina hanya bisa mendesah-desah tak jelas. Sepertinya Dina sudah tak berdaya menikmati hujaman kenikmatan yang ku beri.
Tubuhnya kembali menegang, vaginanya makin mencengkram erat penisku. ” AAAhhhhhhhhhhhhhhhhhh Dra gw keluar lagi oooooooouuuuuuuuuuuugggggghhhhhh ” terasa cairan orgasme Dina menyemprotkan penisku.
Tubuh Dina yang sudah melepas ku tahan dengan kedua tanganku, ku masih asik memompa vaginanya. Tampa Dina sudah kelelahan meladeni permainanku.
” Dra cape banget gw Dra ” ucap Dina lirih, seperti memohon padaku untuk menyudahi permainan ini.
” Memek gw udah gk kuat Dra, pake mulut gw aja ya ” ku yang tak tega langsung mencabut penisku pada vaginanya. Ku baringkan tubuh Dina di sofa tapi Dina langsung bangkit dan membaringkanku ke sofa.
Dina pergi kedapur dan kembali dengan membawa botol dingin kulkas ” Siap sayang ” ucap Dina tersenyum.
Dina meminum air tapi tak ditelannya dan langsung mengulum penisku. ” Hhhhhhhmmmmmmm gila enak banget Din ” sensasi yang diberikan Dina sungguh luar biasa, air dingin yang mengalir membasahi penisku membuat rasa dingin campur nikmat yang baru ini ku rasakan.
Dina memaju mundurkan mulutnya sambil menghisap-hisap penisku dan tangannya ikut mengocoki penisku. Saat rasa dingin di penisku menghilang Dina kembali meminum air dingin dan kembali mengulum penisku.
15 menit Dina mengulum penisku dengan RPM yang tinggi, terasa penisku mulai mengejang, carian spermaku sudah berada di ujung, dan crot crot crot crot crotttttt semburan spermaku masuk menuju rongga2 mulut Dina. Tak mau berhenti Dina masih saja mengulum penisku sampai mengecil dan ” Plup ” Dina melepas penisku agar penisku bisa tidur dengan nyenyak.
Dina merebahkan tubuhnya di atas tubuhku, nafas kami ngos2an mengakhiri permainan yang semakin liar saja.
” Lo makin hebat aja Dra ” puji Dina padaku.
” Kan lo yang ajarin Din ” ucapku membalikan pujiannya.
Kamipun tertawa bersama dan tertidur sejenak melepas lelah di tubuh kami. Saat bangun kami baru sadar kalau pintu dan jendela dalam keadaan terbuka. Waduh kalo ada yang liat gimana nih tapi ku lihat tak ada ke kwatiran di wajah Dina. Yah dia memang gitu sih.
Part 8 ( Sisi lemah Dina ) ” Liburannya udah selesai nih Din ” ucapku lemas membawa barang2 ke mobil.
” Belom, kan kita mau jalan2 dulu di Bandung, kita ke gedung satenya ” ucap Dina mengingatkan rencana kami.
” Wow kita makan sate, baik banget sih lo ” dengan penuh semangat ku masukan semua barang bawaan kami ke mobil.
” Gedung sate bodoooohhh bukan makan sate ” dengan sewotnya Dina memperjelas tapi tak ku pedulikan.
…….
” Kang fotoin kita berdua donk ” pinta Dina pada kang Karta sambil mengalungkan tangannya ke leherku dan menarik kepalaku.
” Woiii gw belowm siwap nih, mulwut gw masih pwenuh ” protesku karna poseku sangat gk banget. Dengan pipi yang mengembung karna mulutku tersumpal penuh dengan makanan. Pasti fotonya jelek deh.
” Yuk kang Karta pergi dulu ya ” Dina pamit pada kang Karta. Kami pergi menuju gedung sate, sudah pasti untuk makan sate he he he he.
” Hoooaaaammm ngantuk plus bosen nih Din ganti lagu donk ” ku mulai bosan dengan lagu2 korea yang di putar Dina di mobil. Huh dasar cewek terkena demam korea.
” Lo bawel amat sih, nih liat ini aja ” Dina menaikkan baju dan juga branya sehingga payudaranya menyembul keluar.
” Tapi gak jadi deh he he he he ” langsung ditutup kembali baju dan branya itu. Hanya membuat ku penasaran saja.
” Makin gede aja tuh toket lo Din ”
” Iya lah lo grepein mulu tiap hari ”
Sesampainya di gedung sate tiba-tiba wajah Dina menjadi pucat ” kok kepala gw pusing ya, vertigo gw kayaknya kambuh nih ” Dina menurunkan posisi jok mobilnya supaya dia dapat rebahan.
” Lo kenapa Din ? kita ke dokter aja yuk ” tanyaku kwatir dengan keadaan Dina.
” Gw lagi gk bisa bawa mobil Dra, gw istirahat sebentar aja ” ucap Dina memejamkan matanya.
” Gw bisa nyetir ko, lo pindah ke jok gw aja ” ucapku lalu membantu Dina pindah ke jok sebelah. Dan aku menyetir mobil Dina menuju rumah sakit terdekat.
………………………
Saat di rumah sakit ku bangunkan Dina tapi gk bangun2 ” Din Din bangun Din kita sudah sampai ” Dina masih saja tertidur, oh apa dia mati ” Dinaaaaa jangan mati Din nanti siapa yang mau kasih jatah makan tambahan ke gw ”
” Bodoh mana mungkin gw mati meninggalkan cowok kelaperan kayak lo ” Dina perlahan membuka matanya dan bangun. Ku papah Dina masuk ke dalam rumah sakit.
setelah dokter memeriksa Dina ” Ini saya kasih resepnya, kamu jangan kecapean dulu ya ” ucap dokter memberikan resep obat.
Setelah ku tebus obat Dina kami langsung menuju mobil ” Kita balik lagi ke Villa aja ya, klo lo udah mendingan baru kita balik ke Jakarta ” ucapku
” udah kita langsung balik aja ke Jakarta, besok kan kuliah, klo udah minum obat juga sembuh kok, udah biasa gw Cuma lupa bawa obat aja dari rumah ” Dina bersikeras untuk pulang ke Jakarta.
” Ya udah kita makan dulu deh biar lo bisa minum obat ” ku stater mobil mencari tempat makan. Saat di rumah makan ” tumben makan lo dikit banget Dra ” tanya Dina melihatku yang tak biasanya.
” Masih kenyang ” jawabku yang kwatir sekali dengan keadaan Dina, hingga tak bernafsu makan. Setelah makan dan Dina meminum obatnya kami pun pergi kembali ke Jakarta. Saat masuk ke dalam mobil Dina langsung merebahkan tubuhnya dan tertidur.
Beban Dina memang sangat besar, untunglah dia tidak pingsan tadi. Kehidupan sedang kejam terhadap dirinya tapi aku yakin nanti Dina pasti dapat menemukan kembali kebahagiaan sejati.
Aku jadi berfikir sebenarnya hubungan aku dengan Dina apa ????? temen ? tapi sampai bersetubuh, pacar ? tak pernah ada pengakuan antara aku dan Dina. Walaupun tak dapat ku hindari luapan perasaanku yang mulai mencintainya, tapi cintaku pada Vika masih sangatlah besar.
Oohhh aku jadi merasa bersalah pada Vika, kenapa tadi malam ku bohongi dia. Harusnya aku tak membuka laptopnya, harusnya aku tak online. Hai hai hai mengapa aku jadi terbawa perasaan yang merepotkan seperti ini.
” Dra ” Dina terbangun lemas, sepertinya dia sudah mendingan. Ku tatap wajahnya ” lo udah baa wwwwwweeeeeeeeeeeeekkkkkkkkkkkkk ” entah iblis apa yang merasuki dirinya tiba2 saja Dina mencekikku. Reflekku langsung meminggirkan mobil lalu berhenti.
” LO GK BILANG KLO BISA NYETIR, NGEBIARI SEORANG LADY JATUH SAKIT ” dapet energi darimana Dina bisa mencekikku dan marah seperti itu.
” lo lo lo gk gk na na na nya sih ”
” TERUS KLO GW GK NANYA LO JADI TEGA GITU HAH ”
” soooo rrrryyyy Din ” ku tergeletak lemas tak berdaya, mata ku pejamkan dengan lidah menjulur keluar
” Dra Dra Dra kenapa lo, jangan mati Dra gw gk ada niat matiin lo kok ” ucap Dina lirih.
” Masasih gw udah mati, perasaan belom deh ” ku tersenyum dengan mata masih tertutup.
” JEEEDDDEEERRRRRR ” jitakan Dina telak mengenai ubun2ku. Dina memalingkan wajahnya ke arah luar.
” Udah yuk lanjut Din ”
” Iya ” wow ketus sekali Dina
Hujan deras campur badai mengiringi perlajanan kami saat di jalan tol, dan Dina masih saja cemberut tak mau memperlihatkan wajahnya kepadaku.
” Haiiii cantik kok cemberut ” waduh masih saja Dina terdiam memalingkan wajahnya. Sepertinya marah besar nih
” Din ini kan tol cipularang yang terkenal angker itu ”
” Konon dahulu saat jaman Belanda, di sini tuh terkenal dengan gadis2 cantiknya. Dan ada 1 gadis yang paling cantik, jika gadis itu lewat di tengah sawah maka laki-laki yang sedang memacul di sawah tanpa mereka sadari pacul mereka mengenai kaki. Karna mata dan pikiran para lelaki hanya tertuju pada gadis itu. Bahkan Mereka tidak akan terasa sakit terkena pacul dan akan berasa saat gadis itu hilang dari pandangan mereka ”
” Banyak menir2 Belanda yang jatuh cinta pake banget lagi sama gadis itu. Tapi gadis itu menolak pinangan menir2 Belanda itu. Karna kesal menir Belanda menghabisi seluruh keluarga gadis itu, betapa marah dan bencinya gadis itu terhadap para menir ”
” Untuk membalas dendam gadis itu merencanakan sesuatu ”
” Jeger jeger jeger suara petir bersaut-sautan. Ditengah hantaman petir yang menggelegar terdengar suara musik khas daerah ini dan terlihat seorang gadis menggunakan kebaya seksi meliuk-liukan tubuhnya mengikuti alunan musik tersebut. Yup gadis yang menari itu adalah gadis kembang desa ini, yang keluarganya dibunuh oleh para menir ”
” Dia menari ditengah sorak-sorai para menir yang dilanda mabuk. Tangan-tangan jahil para menir menjamahi tubuh gadis itu. Dengan senyum penuh air mata di hatinya gadis itu menyambut tangan-tangan jahil itu dengan lebih bergairah. Di arahkan tangan2 itu menuju area yang menyenangkan pada tubuh gadis itu ”
( stop stop stop, kenapa jadi cerita erotis ya, kan niatnya mau cerita horor ) Balik ke gadis itu singkat kata singkat cerita
” Setelah para menir asik berpesta minuman keras di temani tarian kembang desa itu. Mereka di ajak oleh gadis itu ke sebuah rawa. Gadis itu membuka seluruh pakaiannya dan merebahkan tubuhnya di atas rawa ”
” Silakan jilati seluruh tubuhku puaskan aku hai para lelaki tampan. Ucap gadis itu seolah memohon kenikmatan dari para menir. Di tengah guyuran hujan dan dentuman petir dengan nafsu yang sudah kepalang besar menir2 itu menjilati bagian2 tubuh wanita itu, dari ujung rambut sampai ujung kaki ”
( Ssttttoooooppppp kenapa ceritanya erotis lagi sih ) Sabar napa bentar lagi nih nyampe nih sisi horornya. Gw rebus lo, balik lagi ke rawa2
” Menir2 yang sedang dimabuk birahi tiba2 satu persatu tergeletak dengan tubuh mengejang hebat, wajah putih khas bangsa eropa berubah menjadi biru gelap. Ahhh ternyata gadis itu telah melumuri tubuhnya dengan racun kalajengking. Racun yg tidak mematikan tapi hanya melumpuhkan, racun yang tidak luntur terkena sapuan air hujan yang mengenai tubuh gadis itu ” ” Saat raungan penderitaan para menir yang bersaut-sautan seolah bersaing dengan suara petir.
Gadis itu mengambil sebilah pisau dari baju yang dia lepaskan tadi. Satu persatu mata para menir itu dicongkel. Jeritan kesakitan dari para pria bejat itupun semakin keras, disambut lolongan srigala lapar dari hutan. Seolah srigala2 itu tahu bahwa akan ada makanan di rawa nanti. ”
” Setelah puas gadis itu membalaskan dendam keluarganya, dengan pisau yang berlumur darah dia tusukkan kejantungnya sendiri. Gadis itu mati di tengah penderitaan para menir. Para menir tidaklah mati karna perbuatan gadis itu tapi mati karna tercabik-cabik srigala lapar dari hutan yang sudah mencium aroma darah dari rawa2 itu ”
” Arwah para menir tidaklah tenang, setiap hujan badai arwah2 itu mencari gadis yang sedang marah saat perjalanan untuk membalaskan dendam mereka. Dan itu di belakang lo siapa Din ”
Sontak saja Dina ketakutan langsung memelukku erat. Tubuhnya bergetar begitu hebat, terdengar suara isak tangis yg sangat memilukan.
” Jahat banget sih, nakut2in. Mana di rumah gw sendiri lagi, pokoknya lo harus nginep temenin gw ” ucap Dina, air mata nampak membasahi pipinya.
” Makanya jangan cemberut aja ”
” Abisnya tega banget ”
Pukul 02.00 siang sampai di rumah Dina disambut oleh mba Tia untuk membantu membawa barang bawaan kami.
” Huft lelahnya ” Dina merebahkan tubuhnya ke atas tempat tidur.
” Bentar ya Din ” ku keluar kamar Dina menuju ruang makan. Laperrrrr nih sehabis perjalanan jauh. Kira2 mba Tia masak apa ya.
” Eh mas Andra, mau makan mas ” sapa mba Tia yang sedang mempersiapkan makanan di meja makan.
” Iya Mba ”
” Silakan Mas ”
Saat sedang asik melahap makanan yang tersaji di hadapanku tiba2 saja Dina muncul dan duduk di sebelahku. Dengan tubuh yang masih lemas Dina menyandarkan kepalanya di bahuku tanpa mengucapkan sepatah katapun.
” Lo gk makan Din, ntar mati lho ”
” Suapin ” ucap Dina lemas
Sejak kapan nih cewek jadi manja gitu. Ku suapi Dina dengan lembut, sangat lembut hingga setiap 1 suapan untuk Dina ku suap makanan 5 kali untukku.
” Lo nginep di sini dulu ya Dra, gw takut gara2 lo nih, mana kondisi gw masih ngedrop ”
” Lo besok gk usah kuliah aja Din istirahat ”
” Tapi lo juga ya, lo ngerjain tugas di sini aja, kan lo bawa laptop, pulang sore. Kelas mah udah gk penting yang penting tugas lo kelar ”
Waduuuuhhh padahal kan gw udah janji sama Vika untuk bahas tugas hari senin. Memang sih semester akhir sudah berkurang aktifitas pelajaran agar para mahasiswa fokus pada tugas akhirnya saja.
” Gw udah janji sama temen gw Din untuk bahas tugas besok di kampus ”
” Kan selasa bisa, suruh temen lo ngerjain aja dulu terus selasa baru dibahas bareng. Gw kasih makanan yang banyak deh biar lo betah di sini Dra ”
Klo janji sama si pelatih pesut sih gk masalah ku cancel, tapi kalo janji sama Vika itu bisa dilema.
” Bentar gw sms temen gw dulu Din ” ucapku seraya mengambil ponsel dari sakuku.
” Vik gw gk enak badan nih kayaknya besok gk bisa masuk, jadi kita bahasnya selasa aja ya ” ku kirim pesan ke nomor ponsel Vika.
Tak berapa lama Vika pun membalasnya ” Ah lo gimana si Dra, gw lagi buntu nih udah 2 hari gk bisa ngerjain tugas. Please ya besok lo masuk, gw kasih makanan yang banyak deh biar lo sehat ”
Oh may oh may kedua wanita itu menjanjikanku hal yang sangat istimewa. Makanan dari Dina atau dari Vika nih yang aku pilih.
Aha cring, lampu di kepalaku menyala ” Din klo 3 jam aja gw ke kampus terus gw balik lagi ke sini gimana ? ”
” Ya udah gw kurangin jatah makan lo ” waduh gawat nih
” Bentar2 gw sms temen gw lagi ” kembali ku keluar ponselku dari saku.
” Vik kalo malem sekitar jam 7 gw ke rumah lo bahas tugas gimana ? ” sms ku kembali pada Vika
” Ya udah gw kurangin jatah makan lo ”
Sialan keduanya sama2 mau kurangin jatah makan buatku. Apa otak kedua wanita itu satu jenis ya. Galau level 11 nih kalo begini.
” Ya udah deh gk papa jatah makan gw lo kurangin Vik. Oke ya besok jam 7 malem gw ke rumah lo ” akhirnya kuputuskan memilih Dina, biarlah makanan dari Vika berkurang toh keduanya tetap memberiku makanan. Sekalian modus ngapelin si Vika.
” Iya ” tulis Vika dalam smsnya disertai emoticon marah.
” Oke Din gw besok temenin lo seharian ”
” Nah gitu donk ” ucap Dina dengan senyum menghiasi bibirnya. ” Muach ” kecupan Dina menyambangi pipiku.
Saat malam hari tiba di pinggir kolam ikan rumah Dina, ku duduk termenung memandangi kolam itu.
” Guk guk guk guk guk eeerrrrrrrrrr ” suara gonggongan anjing Dina sedari tadi tak bisa diam. Aku yang sudah terbiasa dengan suara itu sudah tidak takut lagi. Karna di kandangin juga sih jadi gk ngeri.
” Brisik lo njing ntar ikannya kabur nih gk mau makan umpan gw ” bentakku pada anjing itu karna mengganggu aktifitasku memancing di kolam ikan Dina.
Sambil menunggu ikan nyangkut di kail ku, ku kipasi bara api untuk bakar ikan nanti.
” EH KUDANIL ITU IKAN2 KESAYANGAN ADE GW NGAPAIN LO MAU PANCING, SEGALA ADA PANGGANGAN LAGI ” seru Dina dari depan pintu rumahnya. Sejak kapan si Dina muncul.
” He he he iseng Din abis bete gw di rumah lo gk ada yang menarik ”
Dina menghampiriku lalu menjewer telingaku ” Sini lo masuk ke dalem, kalo lo lepas dari pengawasan gw bisa2 anjing gw lo sate ”
” Din sakit Din klo gw mati terus arwah gw gentayangin lo gimana ”
” Diem deh jangan omong serem2 mulu ” langsung saja tubuh Dina gemetaran.
Part 9 ( Tidak Ingat ) Pagi hari ku buka mataku dan ku lihat di sampingku sudah tidak ada Dina. Terdengar suara gemerincik air dari dalam kamar mandi yang berada di dalam kamar tidur Dina. Ternyata Dina sedang mandi.
Ku beranjak dari tempat tidur untuk pergi ke dapur. Ku langkahkan kakiku ” GUBRAAAAAKKKKK ”
Sialan siapa yang merantai kakiku di tempat tidur hingga ku jatuh tersungkur.
” Crek ” suara pintu kamar mandi terbuka, Dina keluar dengan tubuh berbalut handuk biru.
” Pagi Andra ” sapa Dina dengan wajah tersenyum puas.
” Woiii cumi bakar pasti ini kerjaan lo ”
” Abis klo gk gitu bisa2 isi kulkas gw abis lo makan ”
” Lepasin gk ”
” Hhmmm Gimana ya, tuh ambil sendiri ” ucap Dina sambil mengambil kunci dari laci meja lalu melemparnya jauh dari jangkauanku.
” Gw gk nyampe Din ”
Dina membuka handuknya tanpa memperdulikanku. Diremas-remas payudaranya dihadapanku. Diambil kunci rantai yang dia lempar lalu digigitnya. Kembali Dina menggodaku yang tak mampu aku menjangkaunya. Dina meremasi payudaranya dengan mulut yang sedang menggigit kunci rantai.
Setelah mengenakain baju putih ketat dengan celana pendek motif bunga2 Dina membukakan rantai yang mengikat kakiku.
” Mandi dulu sana baru kita makan ” senyum Dina penuh rasa puas.
” Hmmm ” Akupun mengambil peralatan mandiku dari tas dan berjalan menuju kamar mandi, bagus juga kamar mandinya. Ada tempat berendamnya juga.
Setelah mandi ku lihat Dina sudah tidak ada di kamar, mungkin sedang menungguku sarapan. Ku ambil pakaianku dari dalam tas. Aha ada kaos putih juga nih, pake ah biar keliatannya couple gitu sama Dina.
Setelah memakai baju akupun bergegas menuju meja makan. ” Hai Din, gimana keadaan lo ? ”
” Udah mendingan Dra ”
” Thanks ya udah mau temenin gw ” ucap Dina penuh dengan senyum.
” Din gw penasaran sama lo Din ”
” Penasaran apa Dra ”
” Kok lo bisa tau sih nama gw pas di tukang ketoprak, padahal kan kita belum kenalan sebelumnya ? kalo gw kenal lo sih wajar semua orang di kampus kenal lo, nah klo lo yang kenal gw itu yang bingung ” tanyaku sambil menyendok makanan ke piring yang ada di hadapanku.
” Lo lupa sama gw Dra ”
” Lupa ????? ” ucapku keheranan
” Waktu pertama masuk kuliah pas ospek, itu pertama kali kita kenal ”
” Hmmmm masa sih ” Ku heran kapan kami pernah kenalan
” Waktu itu lo yang nolongin gw pas gw mau diperkosa sama senior2 ”
Flash back saat masa ospek Andra dan Dina
” Kak saya mau di bawa kemana ? ” ucap seorang gadis dengan kemeja putih, rok hitam dan rambut di kepang 2 serta name tag besar di dadanya bertuliskan ” DINA ” saat digiring menuju kantin kampus dengan 3 orang senior lelaki.
” Makanya kamu tuh kalo disuruh senior jangan ngebantah ” ucap salah satu senior.
” Bukannya ngebantah tapi saya gk bisa kak ”
” Udah jangan bawel, terima aja hukuman dari kita ”
” Kak kok tumben kantin jam segini sepi ” Dina semakin gemetaran saat melihat kondisi kantin yang tak biasanya. Biasanya kantin tutup sekitar jam 4 sore tapi masih jam 1 siang sudah tidak ada orang sama sekali.
” Bro pegangin dia bro, jatah pertama buat gw ” perintah salah seorang senior kepada 2 orang temannya.
” Kak apa2an…… ” mulut Dina langsung di bekap oleh kedua tangan lelaki yang memeganginya itu sebelum sempat meneruskan kata2nya.
Di sudut kantin lainnya muncul seorang pria, clingak clinguk ” Huh ko sepi nih kantin ”
Pria dengan kemeja putih, celana hitam dan kepala botak serta name tag besar di dadanya bertuliskan ” ANDRA “. Itulah peraturan ospek untuk mahasiswa baru.
” Oi oi ooii ” seru Andra kepada 3 orang senior dan juga Dina saat melihat mereka.
” Gawat coy kita kabur kalo dia ngelapor bisa gawat nih ” ketiga senior itupun kabur.
Andra berlari menuju mereka tapi mereka sudah terlanjur jauh larinya. Hanya Dina seorang diri terdiam dengan air mata membasahi pipi serta tubuh yang gemetar ketakutan.
” Oh ternyata mahasiswa juga, kirain yang jualan di kantin ” ucap Andra seraya memandang ketiga senior yang lari.
” Eh Mbak yang jualan di kantin ya ? ” tanya Andra menoleh ke arah Dina.
” Kok jam segini udah tutup sih mbak ? ”
” Eh kok nangis mbak, mereka gk bayar ya mbak makan di warung mbak ? ”
” Pantesan sepi nih kantin mahasiswanya pada gk mau bayar sih, padahal gw laper banget nih ” ucap Andra sedikit sewot
Dina masih terisak-isak, dia masih ketakutan.
” Ya sudahlah gw cari makan di luar kampus aja, gak asik kantin kampus nih ” Andra berlalu untuk meninggalkan kantin
” Eh tunggu gw ikut ” ucap Dina sudah mulai tenang. Langkah Andra pun terhenti sejenak.
” Mbak laper juga ya ? kasian mbak ya, gara2 mahasiswa tadi makan semua dagangan mbak tapi gk bayar ”
” Thanks ya, gw traktir deh lo ” ucap Dina yang sudah tak ada ketakutan lagi.
” Wahhh ternyata mbak murah jantung sekali, padahal dagangannya gk dibayar malah mau traktir saya ”
” Yang bener murah hati ” mereka pun pergi berlalu mencari makanan.
Kembali ke masa kini saat di meja makan
” Saat itu pertama kali kita kenal, sejak itu gw suka perhatiin lo, tapi lo cuek2 aja. Gw kan gengsi klo negor lo duluan, masa cewek negor cowok duluan. Lama2 gw jadi cuek sama lo karna semakin banyak orang yang deketin gw ”
” EH KUDANIL LO DENGERIN GW GAK SIH ” omel Dina saat melihatku sedang asik dengan makanan
” Hmmmm ” ku hanya menganggukkan kepalaku saja.
Setelah ku telan semua makananku ku lihat Dina yang cemberut ” Ohhhh jadi lo mbak yang jualan dikantin ”
” Lo sampe sekarang masih nyangka cewek yang di kantin dulu itu penjual makanan ? Itu gw mahasiswi sama kayak lo kudanillllll ”
” Ohhh itu lo toh, abis dulu cupu sih jadi gw kira yang jualan di kantin ” ucapku santai
Dina nampak geram denganku dan menjewer telingaku ” LO PIKIR WAKTU ITU LO GAK CUPU APA HAH”
” Eh Dra lo udah kelar makannya ” masih aja Dina terkejut denganku.
” Bete nih enaknya ngapain ya Din ”
” Berenang yuk ”
” Kolam ikan lo kecil Din ”
” Siapa yang mau berenang di kolam ikan, di belakang tuh ada kolam renang. Sebenernya lo pinter gk si Dra ” ucap Dina menundukkan kepalanya.
” Ohh gw kira berenang di kolam ikan lo. Tapi gw gk punya baju renang Din ”
Kami pergi meninggalkan meja makan, menuju kolam renang yang berada di halaman belakang. Pemandangan yang bagus, kolam renang yang luas dengan tembok grafiti pemandangan pedesaan.
Setelah kami menanggalkan seluruh pakaian kami ” Jeebuuuuurrrrrrr ”
” Woiii kudanil main nyemplung aja, pake sunblock dulu terus pemanasan biar gk kram. Males gw gotong2 lo klo kram ”
” Oh iya ya ” ku naik ke pinggir kolam renang menghampiri Dina yang sedang melumuri tubuhnya dengan sunblok.
” Andukin dulu badan lo nih, terus pake sunblock ”
” Ya ya ya ” ku handuki tubuhku supaya kering.
” Pakein sunblock ke punggung gw donk Dra ” pinta Dina memberi sanblock padaku.
Ku lumuri sunblock pada punggung Dina secara merata lalu ku turunkan tanganku menuju kedua paha mulusnya.
” Hhmmm ” Lenguh Dina saat tanganku mengusap pahanya.
Ku mulai raba selangakangannya Dina menyambut dengan membuka sedikit pahanya itu. Ku mainkan jariku di sekitar vaginanya.
” Oooohhhhh ” desah Dina meresapi permainan jariku.
Ku balikkan tubuh Dina lalu ke terkam bibir indahnya yang sedari tadi mendesah.
” Dra gw pakein lo sunblock dulu ya ” ucap Dina melepas ciumanku.
Mulai dari wajahku Dina mengoleskan sunblock dengan lembutnya, lalu turun menjamahi leher menuju dadaku kemudian perut. Seketika ku merinding merasakan sentuhan jemari lembut Dina.
Lalu Dina membalikan tubuhku, menggosok punggungku hingga merata, tangan2nya mulai jahil menjamahi area sensitifku. Merabahai selangakanganku, membelai bulu2 penisku. Ditempelkan tubuh Dina dengan tubuhku, tangan Dina masih aktif menggelitik selangkanganku.
” Ini musti dikasih sunblock juga biar gk kebakar ” bisik Dina saat jemarinya mulai melumuri penisku yang perlahan mulai tegang.
Di olesi sunblock di penisku dengan begitu lembutnya ” Geli banget Din ”
Ku arahkan wajahku menuju wajahnya. Seperti sudah mengerti maksudku, Dina menyambut bibirku yang mendekati bibirnya. bibir kami pun menyatu, ku belai paha mulus Dina, ku cari2 letak vaginanya.
Binggo lubang vaginanya berhasi ku temukan, lalu ku belai lembut. Kami saling memainkan kelamin kami.
” OOOooohhhhhh Jadi gini nih pemanasan sebelum renang Din”
” Sssshhhhh iya Dra ”
Penisku yang sudah berdiri maksimal dan vagina Dina sudah basah. Seperti saling memanggil, ku balikkan tubuh Dina lalu ku tuntun menuju kursi pantai yang ada di pinggir kolam renang.
Ku rebahkan tubuh indah tanpa berbalut apapun, hanya kalung pemberianku yang menghiasi tubuhnya. Dengan sigap Dina membuka kedua kakinya memberi akses penuh kepada penisku untuk memasuki vaginanya.
” OOOOooooooooouuuuuuuuugggggghhhhhhhh ” Lenguhan kami bersautan ketika batang penisku menghujam seluruhnya memasuki liang vagina Dina.
Ku pompa penisku perlahan mencari setitik kenikmatan ” Aaaaakkkhhhhh Din ”
” Ohhh terus Dra ” Dina ikut menggoyangkan tubuhnya.
” Udah Dra berenti dulu ” pinta Dina saat kami sedang dimabuk birahi.
Aku pun bangkit dan membantu Dina untuk berdiri
” Kita lanjut di kolam renang aja Dra ”
Kami langsung memasuki kolam renang, ku raih tubuhnya
” Lomba renang yuk Dra ” hah kok jadi ngajakin lomba renang.
” Suruh sabar ya kontol lo he he he ”
” Oke sapa takut ” ucapku menerima tantangan Dina
” Yang kalah kena hukuman ya ”
” Hukuman gimana Din ”
” Terserah yang menang lah ”
Kami menuju ujung kolam renang, Dina berada di sebelah kiriku dan mengambil kuda2 untuk meluncur ke kolam renang. 1….2….3 meluncur, saat ku muncul ke permukaan ku perhatikan depan, kiri dan kanan ternyata tidak kulihat Dina. Pasti Dina berada di belakangku, saat ku meluncur di hamparan air, sambil ku berfikir hukuman apa yang cocok buat Dina. Berani2nya dia menantangku.
” HAAAAHH ” mataku terbelalak terkejut melihat Dina muncul ke permukaan air di ujung kolam renang. Jauh meninggalkanku, bagaimana si cumi bakar itu bisa menahan nafas begitu lama dan berenang secepat itu.
” OOooiiiiii kudanil gw menang nih ” teriak Dina merasa senang telah mengalahkanku seraya melambaikan tangannya.
” Hos hos hos ” nafasku tersengal lelah setelah sampai ujung kolam renang.
” Lo kuat ya tahan nafas di air Din ”
” Ha ha ha gw menang, hukuman apa ya yang cocok buat lo Dra ”
” Klo naik mah bukan hukuman namanya, lo jilatin di sini ” ucap Dina seraya menunjuk selangkangannya yang berada di dalam air.
” Mana kuat gw nahan nafas sampe lo puas ”
” Boleh lah sekali2 ambil nafas ” ucap Dina mengedipkan sebelah matanya.
” Udah cepetan jilat ” pinta Dina seraya tangannya menekan kepalaku agar memasuki air untuk menjilati vaginanya.
” Blub blub blub ” wow pemandangan yang menarik saat ku lihat bulu2 kemaluan Dina melambai-lambai terkena tekanan air.
Ku jilati vagina yang terlihat lebih merekah di dalam air. Ku permain dengan ujung lidahku kelentitnya. Tangan Dina semakin kencang menekan kepalaku dan juga menjambaki rambutku.
Ku masukan jari telunjukku ke dalam vagina Dina, sementara lidahku menyapu klitoris Dina yang makin halus terendam air. Terdengar sayup2 suara desahan Dina ” OOooooohhhhhh enak Dra “.
” Hah hah hah ” ku muncul ke permukaan untuk mengambil nafas, jemariku masih menusuk-nusuk vaginanya di dalam air. Dengan nafasku yang tersengal Dina langsung memberi nafas buatan dengan mulutnya. Tapi bukannya memberiku nafas buatan malah tak memberiku kesempatan bernafas lega. Lidahnya merogoh rongga2 mulutku, naluriku menuntun untuk beradu lidah dengannya. Lidah kami saling mendorong, menjilati.
Dina melepas pagutannya di mulut kami ” Ayo laksanakan hukuman lo lagi ” Dina mendorong kembali kepalaku masuk ke dalam air menuju vaginanya. Kembali ku jilati vaginanya. Ku hisap liang surgawi Dina. Dina mulai menggerakkan pinggulnya, terasa vagina Dina makin licin, sepertinya lendirnya sudah mulai melumasi vaginanya.
Ku kembali bangkit untuk mengambil nafas ” Bisa mati gw Din klo begini ”
” Namanya juga hukuman, payah lo gk bisa lama nahan nafasnya. Liat nih ” Dina langsung turun masuk ke dalam air. Di sana dia mulai mengurut-urut penisku yang belum tegang lalu mengulumnya ” AAkkkhhhhh ”
Otot2ku yang tegang karna berada di dalam air semakin tegang ketika mulut Dina melahap penisku yang masih tertidur hingga berdiri tegak mengeras. Dimainkannya kedua bijiku dengan jemarinya hingga terasa ngilu.
Cukup lama Dina bermain dengan penisku di dalam air, dia memang kuat menahan nafas. Terasa kedua pahaku dicengkram kuat oleh Dina.
Saat Dina muncul dari dalam air dengan tersenyum puas. Bukannya mengambil nafas dalam2 Dina malah menyergap bibirku, mengulumnya, menggigit pelan bibirku. Di arahkan tubuhku menuju pojok kolam renang sambil bibir kami saling berpagutan.
Setelah sampai di pojok Dina menaikkan 1 kakinya, mengarahkan penisku menuju liang vaginanya. ” Blessssssss ” sekali hentang penisku sudah masuk seluruhnya di vagina Dina. ” Oooouuugghhhhh ” lenguh kami melepaskan rasa birahi yang tertunda sedari tadi.
Ku gerakan pingguku diikuti pula oleh Dina. Ku jilati leher jenjangnya, Dina mengadahkan kepalanya agarku lebih leluasa menjelajahi lehernya. Tanganku merayap mulai dari pinggulnya naik menuju pinggangnya yang ramping dan berhenti di kedua bongkahan payudaranya yang semakin lembut.
Ku remasi payudaranya lalu ku plintir2 putting y coklat kemerahan. ” Ouuuughhh Dra ” Dina mencengkram kuat pundakku.
” Sssssssshhhhhhh Din ” ku arahkan bibirku menuju putingnya yang mulai mengeras. Ku jilati putingnya, ku hisap2 sesekali ku gigit pelan.
” AAAakkkkkkkhhh gila lo Dra enak banget ” Dina mempercepat gerakan pinggulnya, berburu mengejar kenikmatan yang semakin lama semakin menjadi.
” Din oooooooohhhhhhh ” ku ikut pempercepat pompaan penisku di vagina Dina. Gemerincik riak2 air berncampur buih2 air menghiasi persenggamaan kami.
Ku angkat kedua tangan Dina, terpampang ketiaknya yang putih mulus. Ku jilati perlahan dari pinggir payudaranya hingga ke ketiak Dina hingga lengan dalamnya. Bergantian kiri kanan. Dina semakin menggelinjang tak karuan merasakan nikmat bercampur rasa geli yang ku berikan.
Setengah jam kami berbaur dalam birahi. Tubuh Dina nampak menegang, otot2 vaginanya terasa berkedut mencengkram penisku sangat kuat.
” Drrraaaaa aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh ” desahan Dina sangat keras mengiringi orgasmenya yang begitu dahsyat. Terasa sekali cairan orgasmenya menyembur, melumuri penisku di dalam vaginanya.
” Gw juga keluar Dinnn ooouuuuuugggggggggghhhhhhhhhhhhhhhh ” tubuhku juga menegang mengantarkanku menuju puncak kenikmatan bercinta ” Crot crot crot crot crot ” Ku kecupi bibir Dina mengakhiri persetubuhan kami. Tubuh kami yang sudah sangat lemas jatuh hampir tenggelam, untunglahku sigap, ku papah Dina naik ke pinggir kolam renang. Kami berdua rebahan di atas kursi pantai di pinggir kolam renang.
” hufffttt cape banget Din main di dalam air ”
” Iya lah gerakan kita ngelawan tekanan air pasti cape ”
” Eh bincang2 gw gk pernah ngeliat ade lo Din ”
” Pulang malem mulu ade2 gw, semalem pulang lo sih udah tidur ”
” Pagi juga udah gk ada, mang kemana sih ”
” gk tau gw ”
” Hooooaaaaammmm ngantuk gw Din ”
” Sama gw juga ngantuk, ke kamar aja yuk ”
Kami pun membersihkan diri di shower yang ada di pinggir kolam renang lalu mengeringkan tubuh kami dan memakai kembali pakaian kami. Setelah itu kami bergegas menuju kamar untuk tidur melepas lelah sehabis bercinta.
Sore hari menjelang malam di suatu sudut ruangan rumah Dina ” Huuuoooowwww kenyang banget gw ” kami duduk berdua memakan makanan yang tersedia sambil menonton tv.
” Yah lo udah mau pulang ya Dra ”
” Yoi ”
” Kapan lagi nih kita jalan2 Dra ”
” Waduh gw lagi sibuk2nya nih Din. Nanti deh gw cari waktu senggang ”
” Iya sih gw tau, hhmmmmmm gimana ya ” Dina nampak kecewa tapi mau bagaimana lagi.
” Udah mau malem Din gw pulang ya ”
” Ya udah hati2 ya kudanil ” ucap Dina sangat manis tapi ngeselin ujungnya.
” Besok lo masuk kuliah kan Din ”
” Iya, jangan lupa jemput gw ya ”
Ku berlalu menuju tempat motorku terparkir diantar oleh Dina. Ku starter motorku.
” Eh kudanil bawa tuh barang2 lo, lo pikir kamar gw gudang apa ”
” Oh iya ya gw lupa. Haduh mana berat lagi ”
Ku kembali memasuki kamar Dina mengambil barang2 bawaanku. Setelah semua beres ku bergegas menuju kosan ku.
Sesampainya di kosan rasa lelah masih menghinggapi tubuhku. Ku rebahkan tubuhku ke kasurku, tanpa ku sadari ku mulai terlelap.
…………………………………………………………………………..
Saat pagi hari ku terbangun terasa segar tubuhku karna tidur cukup lama. ” EEEEEEEE aaaaaaaaaaaaaa ” kurenggangkan otot2ku.
” Hah ” sial aku lupa klo aku janji ke rumah Vika semalam. Ku cek ponselku banyak panggilan tak terjawab dan sms dari Vika. Isinya menanyakan keberadaanku karna tidak angkat telpon dan sms darinya, serta amarahnya padaku yang tak kunjung tiba.
Ku coba hubungi Vika tapi tidak ada jawaban, pasti Vika marah nih. Langsung ku menuju kamar mandi yang berada di dalam kamar kos ku. Setelah mandi dan rapi2 ku bergegas menuju kampus. Ku pacu kendaraanku dengan kecepatan maksimal.
Tak lupa ku jemput Dina terlebih dahulu. Eh kenapa ku lebih ingat janji kepada Dina dari pada janji kepada Vika. Otakku sudah mulai tak beres rupanya. Setelah ku jemput Dina kembali ku pacu kendaraanku. Dina hanya terdiam memelukku erat karna kecepatanku berkendaraan sangat cepat.
Setelah ku turunkan Dina di tempat biasanya, ku ke kampus lalu ku masuk kelas. Ku lihat Vika beserta teman2 di sana sedang berkumpul.
” Silakan2 dimakan, semalem gw masak kebanyakan, ini dimakan juga snack2nya, gk usah malu2 ” ucap Vika mempersilahkan teman2nya untuk memakan hidangan yang lumayan banyak.
” Wow lagi ada pesta ternyata ” ku hampiri tempat Vika dan teman2 berkumpul.
” Jleeebb ”
” AAAaaaauuuuuuuuuuuuwwwwwwww ” teriakku kesakitan ketika tiba2 Vika menusuk tanganku dengan garpu saat aku hendak mengambil makanan yang tersaji.
” Ca ca ca ca ca ca Sakit banget Vik ” ku kibas2kan tanganku untuk mengurangi rasa sakitnya.
” Gk ada kabar, gk ada kata maaf, dateng2 mau main comot aja ” ucap Vika sewot melihatku, mukanya merah padam sepertinya semua darah di tubuhnya berkumpul di kepalanya.
” Sorry deh semalem tiba2 hujan deres banget, angin kenceng terus gw tambah meriang ” ucapku mencari alasan sambil meniupi tanganku yang terluka terkena tusukan garpu.
” Hujan dari mana hah. Lo kira jarak kosan lo sama rumah gw tuh berapa jauh sih, di rumah gw cerah masa di kosan lo hujan gede ” kemarahan Vika semakin menjadi-jadi, dia berusaha menusuk-nusukan garpu ke tubuhku, sedangkan aku hanya berusaha menghindarinya.
” Lo kira ada hujan badai khusus kosan lo aja hah ” semakin gencar saja serangan Vika. Teman2 kami hanya melihat aksi kami berdua tanpa berusaha mencegahnya.
” Ya udah kita bahas sekarang aja yuk ” ku berlindung di balik tubuh temanku menghindari serangan frontal Vika.
” Gk mau, gw udah ketemu cara nyelesainnya ” ucap Vika sewot tetapi dia sudah tidak melakukan serangannya padaku.
” Yakin nih, bagus lah ” ku lepaskan temanku yang sebagai tamengku menghindari Vika. Ku kembali menuju tempan makanan tersaji.
” Lo masih berani makan makanan gw ” teriak Vika berusaha menusukkan kembali garpunya padaku. Secara reflek ku hindari serangan itu.
” Huffftttt hampir saja ”
” Jiaaaaaaaaaaaahhhhhhhhh sakit tau ” teriak Adi, lengannya terkena serangan Vika yang meleset.
Sebelumnya perkenalkan nama gw Edi. gw hidup, bernafas, dan mencari makan di sebuah daerah di jawa tengah, Sebuah daerah di sekitar pantai selatan. kehidupan disini ya kaya biasa penduduk jawa tengah ya bertani. Gw disini hidup sama kakek nenek juga sepupu cewek 1 orang. Orang tua gw kerja nyari duit di ibukota. Postur badan gw ya standar seperti kebanyakan orang. tinggi 170 cm. BB 70kg kira2. ga pernah nimbang juga sih. tapi proporsional dan agak kekar dengan kulit coklat gelap khas orang2 petani. adek sepupu gw namanya TARI. orangnya ga begitu gemuk tapi bisa di bilang montok. Umur kita ga beda jauh sih. Sekitar 2 tahun lebih muda dari gw. Kita sudah hidup bareng di rumah nenek dari kecil. bahkan kalo dulu sering mandi bareng. kadang kalo hujan turun selalu mandi bareng di bawah talang air. Waktu itu gw SMK dan adik sepupu gw yg namanya Tari itu di SMP. karna emang pemales jadi dia sempet tinggal kelas walopun sebenernya otaknya encer moncer, cuma penyakit malesnya itu udah stadium 3,5 kali yak.
Setiap hari gw selalu bantu mbah ( kakek nenek ) kesawah. ya nyangkul, nyiram tanaman palawija, bahkan angon kambing. Kalo lagi angon kambing tuh sering banget kalo lagi laper nyari pepaya yg udah mateng di pohon kebun orang. kalo lagi jaga kebun malem2 suka ambil singkong orang juga buat di bakar buat makan malem. hehehe. jangan ditiru yak. Gw tipikal orang yg supel. gampang banget kenal sama orang dan bergaul sama orang. ga heran dengan muka yg tampan ini ( narsis hehehe…) banyak orang yg suka (mungkin lebih enak dibilang simpati ya ehhe) dan baik banget sama gw dan keluarga gw, karna sebisa mungkin gw jaga nama baik keluarga.
Di suatu siang di sekolah gw, pelajaran olahraga pada saat itu. Sebenernya males ikut pelajaran karna seringnya kalo pelajaran olah raga biasanya ikut olahraga 30 menit sisanya nongkrong di kantin soalnya ni guru olah raga sebut saja Pak Nasikun orangnya juga pemales. kadang kasih perlengkapan olahraga doang trus ngilang gak tau kenapa. tapi siang ini ga tau dia kesambet setan mana jadi betah banget ngawasin kita. mau gak mau ya acting deh olahraga seadanya. Karna gw seneng jg sama sepakbola jadi gw ngambil bola futsal trus ngajakin temen2 koplak gw buat futsal aja seadanya yg penting keliatan ada aktifitas (pencitraan). udah 10 menit gw sama temen2 nendang2in bola gak jelas tiba2 ni bocah2 maen pada gak konsen. Dion, amir, tarjo, slamet pada gak konsen main bolanya ampe bolanya kemana nendangnya kemana. mata mereka menuju 1 titik di koridor sekolah. Ternyata ada pemandangan bagus di koridor sekolah menuju ruang guru. pemandangan itu adalah “BU MUS”. Guru bahasa inggris yg jadi idola cowo2 mesum di sekolah ini. Udah pasti jadi idola karna punya wajah cantik. kulit putih, badan proporsional walopun udah punya anak 3. yg bikin ngiler para pria penjahat lendir ini adalah buah dada dan pantat yg montok. karna dia sering olahraga setiap pagi setelah subuh sebelum mengajar. Bu Mus ini tinggal di rumah dinas yg di berikan sekolah di lingkungan tidak jauh dari sekolah. maklum selain beliau guru juga sebagai wakil kepala sekolah. di sekolah kami ber 5 sering dikatain sebagai PL=Penjahat lendir karena selain gw, 4 orang temen gw ini bisa di bilang pemasok video panas yg bikin panas dan puyeng kepala atas juga bawah (BF bahasa gaulnya).
“Good Morning bu” ucap tarjo. sambil di keplak kepala tarjo sambil dion ngomong “gundulmu amoh, Iki wis awan.(kepala lu lembek….ini udah siang)”. bu mus cuma senyum dengan senyum manis kepada kita. seketika itu kita berlima bengong ngeliatin tuh bemper kekanan kekiri. saat asik bengong ngeliatin Pemandangan tadi tanpa disadari ada bola tenis melayang tepat menuju kantong menyan gw dan seketika “ADDUUUUUUUHHHHHHHH”. gw teriak kenceng yg bikin yg lagi bengong sadar dan malah tertawa kenceng setelah mereka tau kantong menyanku kena bola tenis. Sambil mengaduh kesakitan samar2 gw liat 2 orang cewe buru2 mendekatiku yg lagi guling guling di tanah karna nahan ngilunya kena bola ( mungkin para cowo pernah ngerasain kena jackpot juga ). cewe itu ternyata Lina dan Suci. Lina adalah primadona di sekolah tapi jomblo. dg body yg aduhai yg bisa di bilang toketnya lebih besar dari rata2 dan wajah yg manis pasti banyak cowo yg coba mendekati. Suci adalah cewe tomboy dg perawakan lebih tinggi dari lina. sekitar 170 cm. banyak siswa siswi gosip katanya mereka pasangan lesbi. tapi gw ga percaya begitu aja.
sambil di papah tarjo gw dibawa ke UKS “Ed, biji mu ilang ndak? pecah yo? hahahahaha” tarjo ngoceh “ndak…pindah ke jidatmu” jawab gw kesel “mangkanya kalo liat bokong jangan bengong…ada bola mau mendarat di sarang burung sampai ndak tau. hahahahaha ” dion sama slamet becanda. “sakit ya ed? aduh maaf ya…duh pas kena itu lagi….nanti kamu mandul dong?” tanya lina “eh anggak. cuma linu” jawabku “hahahahahhaa…manuk mu di dol ae neng OX….wis ra kanggo…( burungmu jual aja di OX. udah gak kepake )” ucap. Slamet. kompak geng PL ketawa ngakak.
memang mereka adalah sahabat2 gw yg gokil tapi mulutnya kaya ember bocor….kalo ngomong ga pake filter…
Setelah sampai di UKS bel pergantian pelajaran berbunyi. gw rebahan di kasur UKS yg tipis ga ada enak2nya sambil menahan sakit “bro. kita ke kelas dulu ya. mau ketemu BMW…kita tinggal ya” ucap Dion. BMW yg di maksud adalah Bu Mus. guru Bahasa inggir. karena sekarang jadwal pelajaran bahasa inggris ” oke lah. dah sana..aku malah tambah linu liat mukamu” ucap gw ke dion. Dion ini ber gigi tonggos. dan berwajah unit. jadi orang yg baru kenal sama dia pasti ketawa liat mukanya. bukan aneh sih. tapi ebih ke unik dan lucu. ” daaaaah…Lin jagain temen ku yo….ojo di sepong sik…masih linu. hahhahahaa” kata slamet ” ih dasar item…emang gw cewe apaan?…sana lu” jawab keras Lina. ” Lin..gw ke kelas dulu ya. ada tugas yg blm gw kerjain” kata suci ” yowis. gw disini dulu. bilangin ke pa sodiran gw di UKS nemenin Eddy ” oke. duluan ya ed. semoga cepet sembuh”kata suci ” oke ci. makasih ya.”kata gw dan suci pun pergi tinggal kita berdua. Gw sama Lina
” dah lu tiduran aja. Lurusin kakinya. rileks aja. biar ga tambah sakit. lagian pake bengong sih. nih pake ini. semprotin sendiri. pas di situ ya( nunjuk kontol gw), gw ke kelas dulu, lin mau ke kelas ga?” tanya isti. Isti adalah temen sekelas lina yg kebetulan saat gw masuk dia lagi di UKS. ” enggak ah. gw disini dulu. ngerasa bersalah gw sama eddy”jawab lina ” ya udah, gw duluan ya” kata siti lina sama gw cuma ngangguk doang tanda mengiyakan.
tanpa sadar kontolku ereksi. mungkin karna rasa linu sampai tidak sadar kontolku ereksi. gw sadar kontol gw ereksi saat mau semprotkan penahan rasa sakit. maka gw pakai selimut. kemudian di dalam selimut gw buka celana sedikit dan di semprot..teras adem. tapi bikin kontol yg tegang itu jadi mati rasa..agak aneh sih,,kenapa kena bola tenis malah tegang. ” ah sudahlah” ucap dalam hati
selesai semprot gw tutup dan selimutan kembali kemudian gw lait kesamping. ternyata lina lagi ngeliatin gw. ” eh lu liat ya barusan?” tanya gw ” enggak kok. kan ketutup selimut. tapi dari tadi kayanya keras tuh” ucap lina ” brarti lu ngeliatin dr tadi dong?” tanya gw ” ya abis keliatan gede” jawab lina sambil cekikikan.
” buset ni cewe vulgar amat” dalam hati gw. tapi dia udah dewasa. ngapain jg pake malu2 kan udah sama2 dewasa ” Lin, gw boleh nanya gak?” tanya gw ” apaan?tapi jangan nanya yg aneh2 ya”jawab lina ” enggak kok, lu kan cantik, baik pula, banyak cowo yg ngedeketin. kok masih Jomblo aja?”tanya gw ” ah enggak ah, mereka semua brengsek, lagian bukan selera gw juga.”jawab lina
dilanjutkan dg obrolan lainnya sampai jam sekolah selesai dan gw pun pulang. Gw pulang pake sepeda kumbang tua tapi masih konclong berkat perawatan mbah kakung( kakek ) yg hampir setiap sore di lap dan di bersihkan. kebayang kan abis kena jackpot terus pulang pakai sepeda. ya, dijalan sambil mengayuh sepeda sambil meringis kecil karna masih sedikit linu. mungkin efek obat semprot penghilang rasa sakit itu mulai hilang.
Sampai rumah gw liat jam dinding jam 14.10 siang. udah jelas semua orang masih di sawah karna biasanya pulang menjelang magrib atau paling cepet setelah ashar begitulah pikir gw. setelah masuk kerumah langsung gw buka celana abu2 gw sama sempak gw di ruang tamu. gw pengen liat gimana keadaan kontol gw setelah kena jackpot tadi. gw pegang2 dan liat2 kontol gw di bolak balik memang tidak ada memar apa lagi luka. cuma memang linunya masih kerasa.
lagi asik liat kondisi kontol gw di ruang tamu tiba2 tari teriak ” aaaaaaaaaawwww”. gw kaget tapi belum sempat menutupi kontol gw. ternyata Tari sepupu gw abis mandi dan cuma di lilit handuk. karna tangannya menutup muka maka handuknya lepas dan terpampang lah body bugil tanpa sehelai benang pundi depan gw. seketika kontol gw keras tegang maksimal. body Tari memang aduhai. gw baru sadar ternyata sepupu gw punya body yg bikin gw langsung terangsang. toket yg bulat kencang besar ( mungkin ukuran 36 D kali ya) dan memek yg ditumbuhi rambut tipis. sedang asik bengong sambil menikmati pemandangan di depan gw tari berkata” mas itu di tutup burungnya. nanti lepas” seketika gw kaget dan menutupi pake celana sekolah yg tergeetak di lantai
“kok udah pulang? ga ke sawah?” tanyaku ” enggak, lagi males,abis ngerjain PR, lagian ngapain sih mas liat2 burung sendiri kaya gt? udah ketularan homo ya? amit amit”jawab tari ” enak aja, gw masih normal..buktinya bisa ngaceng liat tetek sama memek kamu”kata gw “wuuuu dasar laki-laki. liat tetek aja langsung ngaceng, dasar otak mesum”kata tari ” biarin. suruh siapa pamer tetek gede di depan gw, dah sana pakai baju”kata gw ” iya mas bawel.”kata dia
haduuuuh udah linu malah ditambah ngaceng pula. makin ga enak nih rasa kontol gw…mau dikocok sendiri juga sakit. akhirnya gw memutuskan untuk tidur dan celana pun gw pakai lagi.
“mas. bangun mas, mas”kata Tari sambil menggoyang goyang kan badan gw yg tidur di kursi kayu di ruang tamu. ruang tamu kami masih sangat sederhana. meja dan kusri terbuat dari kayu tanpa busa empuk seperti sofa. gw kaget dan bangun seketika langsung duduk. tanpa sengaja saat bangun ternyata tangan gw langsung merangkul leher belakang tari dan kepala tari tertekan ke bagian kontol gw yg entah kenapa masih tegak berdiri. dan gw lupa pake CD dan resleting gw masih terbuka jadi saat gw bangun kontol gw keluar lubang resleting dan hampir mengenai mulut tari.
gw liat sekeliling dan ada suara mengaduh. ” aduh mas. sakit” ternyata tari yg kepalanya tertekan tangan gw. ” iya maaf. ada apa sih?”kata gw ” mas takut mas. ujan deres. lampunya mati”kata Tari “dasar penakut” dalam hati gw “takut mas, ada petir kenceng banget”ujar tari ” mbah udah pulang?” tanya gw ” udah tapi pergi lagi tadi mau ke hajatan mas Tumijo bantu masak sama pasang tenda”jawab tari
dan gw baru sadar ternyata kontol gw udah tegang dan keluar dari lubang resleting. Tari sesekali melirik kontol gw. memang kata temen2 gw geng PL sih paling gede dari mereka. maklum suka dikasih ramuan dari mbah buyut dulu waktu beliau masih hidup. gw sengaja biarin dulu tari puas liat kontol gw. setelah cukup lama baru gw bangun dan benerin celana gw.
karna saking takutnya tari dekap erat tangan gw sampai susah buat masukin kontol gw ke celana “lepasin dong. susah nih masukinnya”kata gw ” takut mas”jawab tari ” ah takut mulu.”kata gw
belum sempat benerin kontol gw yg posisi tegang tiba2 “DDDUUUUUUUUAAAAAAARRRRRRRRRRRRR” petir menyambar pohon di depan rumah kita yg berjarak sekitar 100 meter dari rumah. sontak tari loncat dan memeluk gw dengan posisi gendong depan. dengan tangan melingkar di leher gw dan kaki Tari melingkar di pinggang belakang gw…dan tak di sangka. Tari yg saat itu pakai rok memposisikan kontol gw pas di memek dia.
duh rasanya gak karuan…antara linu, berat karna menggendong tari di depan dan posisi kontol gw pas banget di memek dia.
dan Tari pun menangis ” mas, tari takut, hiks hiks” ” dah dik gpp, ya udah cari lilin dulu yuk “kata gw. tp dg posisi seperti ini sulit banget buat jalan. “dik turun dulu ya, mas cari lilin dulu”kata gw ” ga mau mas. takut, hiks hiks”. kat tari sambil merengek dia bergoyang goyang sehingga kontolku pun yg pas di lubang vaginanya tergesek gesek bikin makin horny ampe ubun2. ” ya udah yuk bobo sama mas” kata gw dan di mengangguk. kemudian tari gw rebahkan di ranjang gw, ranjang besi tua peninggalan orang tuaku waktu masih muda. dan tari tetap memeluk leherku sehingga gw tersungkur dan akibatnya bibir ketemu bibir deh. entah setan mana yg lewat sampe bikin horny sampai ubun2 dan gw langsung melumat bibirnya yg tipis merah merekah. awalnya tari diam tapi lama2 dia membalas.
tiba2 listrik nyala lagi dan kita menyudahi bertukar ludah menikmati bibirnya yg seksi. sambil menyeka air matanya dari pipi. tidak berapa lama mbah kami pulang. dengan meminjam payung dr saudara mbah pulang karna khawatir keadaan kami.
Kisah Taro – Mohon maaf para suhu, saya disini belajar posting untuk pertama kali. Mohon pencerahan postingan saya bila ada kesalahan. Kali ini saya akan menampilkan cerita fiksi para artis yang ada di imajinasi saya. Mohon maaf bila newbie belum sempurna dalam membuat karya imajinasi. Kritik dan saran sangat membantu saya untuk berkarya. Sisi Kelam Artis Berjilbab
Ini adalah karya imajinasi saya (no sara), yang jelas saya sangat terimajinasi jika ada artis berjilbab yang maniak seks dan bisa menjadi budak seks. Dari sekian cerita artis yang saya baca akhirnya saya terinspirasi oleh artis Oki Setiana Dewi. Langsung saja gan.
Ory vitrio memang sudah resmi menjadi oki setiana dewi, seorang artis berjilbab yang saat ini sedang naik daun. Namun ory vitrio tidak pernah tahu sisi kelam dari istrinya, karena sungguh sangat rapi menyimpan rahasia terbesar dalam hidupnya. Menjadi budak seks sukobaung seorang lelaki tua yang sudah berumur 50 tahun. Perawakan sukobaung tinnginya sama seperti oki, dengan kulit hitam dan bertato gambar tempek di lengan kirinya. Tidak lupa perut yang buncit tapi tidak menggelambir alias keras. Dengan panjang kontol 20 cm yang tidak disunat dan besarnya seukuran tangan bayi saat tidak ereksi.
Sudah hampir lima tahun ini oki sebenarnya menjadi budak seks dari sukobaung sampai akhirnya menikah dengan ory vitrio. Suko baung sebenarnya adalah seorang pelarian dari LP nusakambangan, dan demi menyelamatkan hidupnya dari hukuman mati, dengan berbekal kesaktiannya. Akhirnya bisa mendapatkan pelindung dengan menjadi sopir oki setiana dewi.
Sukobaung mempunyai ilmu asmara jiwa yang sanggup menaklukkan lawan jenisnya sampai bertekuk lutut. Dan satu hal lagi, sukobaung bisa mengembalikan keperawanan wanita yang telah dia setubuhi. Sehingga wanita seperti oki bisa kembali perawan saat menikah dengan ory vitrio.
Seperti layaknya pengantin baru, oki dan ory vitrio melakukan bulan madu, praktis sukobaung tidak bisa menyalurkan hasratnya. Hampir satu minggu sejak bulan madu oki, sukobaung hanya bisa menahan nafsunya saja. Kebetulan saat itu di rumah oki yang baru ibunda oki yunifah lismawati dan kedua adiknya ricis dan sandy masih berada di rumah oki di depok yang nanti akan dijadikan tempat tinggal oki dan ory.
Selama ini sukobaung tidak pernah diajak untuk bertemu dengan ibu dan adiknya dan selama itu pula sukobaung masih terkesan dengan oki sebagai budak seksnya selama lima tahun. Pagi hari itu seperti biasa suko baung mencuci mobil dan membersihkan sekitar rumah baru oki. Namun sial hari itu suko mendapatkan dampratan dari ibunya oki karena salah satu pot bunga mahal pecah karena tersenggol selang air untuk mencuci mobil.
Pak suko..!! kamu kerjanya yang bener, gajimu gak mampu untuk menggantikan pot bunga yang kau pecahkan, ujar lisma (anggilan ibunya oki). Maaf saya tidak tahu, jawab suko. Namun lisma terus mengomel sampai akhirnya dirinya tidak tahan lagi. Setelah mencuci mobil langsung balik ke kemarnya sambil menggerutu.
“Dasar sial ibunya si oki lonteko, aku dimarahi. Sudah tidak mendapat jatah si oki malah kena semprot”, ujar suko. Tapi suko tersenyum kecil, karena kenapa mesti harus nunggu oki sedangkan dirumah ini masih ada tiga orang perempuan yang bisa digunakan untuk menyalurkan nafsunya selama satu bulan ini.
Suko kemudian membuka lemari, dan kemudian mengeluarkan alat ritual hitamnya.” Dengan ini nanti malam akan kubuat ibunda oki tunduk dan patuh menjadi budak seksku, hahaha”.
Malam harinya, saat jam 12 malam tepat suko baung melakukan ritual dengan melakukan telanjang dengan komat kamit membaca mantera dan fokus pada wajah dan tubuh ibunda oki. Tak berapa lama kemudian dirinya mengejan dan cruuttt…pejuhnya keluar. Suko banung kemudian mengambil lelehan pejuhnya yang ada dilantai dan kontolnya. Dengan masih telanjang, kemudian melangkah keluar kamarnya di belakang dan masuk kedalam rumah.
Pejuhnya itu adalah sumber penakluk sukma asmara jiwa. Setiap wanita yang kena olesan atau teteasan pejuhnya akan bertekuk lutut seketika karena pejuhnya memiliki kekuatan mistis yang tinggi. Tidak susah menemukan kamar tidur, dengan pelan-pelan suko kemudian memasuki kamar. Terlihat seorang wanita berjilbab dengan menggunakan daster panjang sedang tertidur. Suko kemudian menutup kamar dan mendekati ranjang. Dengan pelan kemudian suko mengoleskan pejuhnya di muka lisma sambil membaca mantera dalam hati.
Mendapat usapan di mukanya dan merasakan cairan yang lengket, lisma kemudian membuka matanya. Dipandangnya suko baung yang tadi siang di marahinya tersebut. Dengan bergegas lisma bangun dari tidurnya, agak kaget juga melihat yang berdiri di depannya adalah suko sopir anaknya.
“ loh pak suko kok masuk ke kamarku, dengan telanjang lagi” tanya lisma dengan mata melihat kontol suko. Heheh, lisma gak usah kaget ya, aku disini menemanimu, jawab suko. Lisma seperti orang linglung, tidak ada hasrat untuk mengusir suko keluar kamar atau berteriak.
“lisma ini kontolku, sepong dulu dong. Sudah hampi satu minggu ini kontolku belum menyentu memek, karena oki masih bulan madu sama ory”, perintah suko. Lisma perempuan 53 tahun itupun hanya pasrah dan kemudian segera turun dari ranjang dan jongkok di tepinya kemudian mengulum kontol suko yang tak bersunat.
Kontol suko kemudian perlahan mulai ngaceng seiring dengan kuluman lisma, saat perasakan nyaman, suko kemudian menggerakkan kontolnya maju mundur di mulut lisma. Beberapa kali lisma tersedak karena kontol suko mengenai kerongkongannya seolah mau menjebolnya. Padahal dengan suaminya belum pernah seperti ini.
Slruuuph…slurrpphh, bunyi kontol keluar masuk mulut lisma, sampai akhirnya suko hampir tidak tahan kemudian segera mencabut kontolnya dari mulut lisma.
“sudah lisma sekarang kamu buka celana dalammu dan menunngging di lantai”, lisma menuruti kemudian menungging. Suko kemudian memasukkan kontolnya kedalam memek lisma yang ternyata sudah monopouse itu. Hanya agak kesulitan masuknya tapi tetap saja akhirnya masuk kedalam memek lisma. Lisma menggelinjang. Tetapi kemudian suko segera mencabut kontolnya dan mengalihkan ke anusnya. Lisma agak menjerit ketika kontol suko menerobos lubang pantatnya yang tidak dilumasi. Tanpa memberikan adaptasi segera menggenjot anus lisma sampai lecet dan berdarah. Sepuluh menit kemudian merasa akan keluar pejunya segera mencabut kontolnya dari anus lisma dan dengan masih ada noda darah karena kulit lecetnya, suko membalik wanita itu dan menjejalkan kontol kemulutnya. Suko membuang pejuhnya dimulut lisma ibunda oki.
“telan pejuhku lisma, dan dapatkan kenikmatannya karena kamu nanti akan kembali muda dan mempunyai gairah sex yang tinggi hanya denganku”, ucap suko.
Lisma kemudian menelan semua pejuh suko, bau kotorannya sendiri seolah menjadi sesuatu hal yang membuat dirinya terangsang. Setelah ngentot anus lisma. Suko kemudian merebahkan diri di atas kasur tidurnya lisma. Dan tanpa disuruh si lisma kemudian menyusul untuk mengulum kontol suko.
“mulai sekarang kamu panggil aku mas suko bila sedang kuentot, tetapi kalo ada suami tau orang kamu biasa panggil aku pak. Kamu harus menuruti apa keinginanku”. Lisma hanya mengangguk mengerti sambil tetap mengulum kontol suko.
Kisah Taro – Ketemu lagi di thread marlboro666 a.k.a Ariel gapake NOAH, finally gw bisa post lagi setelah lama bergelut dengan aktivitas. hihii
Setelah upload beberapa real story gw, kali ini gw nyoba buat post cerita bersambung.. karena kebetulan pengalaman gw kali ini kayanya cocok gw jadiin post di cerita bersambung.
Dan yaa.. ini real story gw pada masa lalu, so walopun ini pengalaman real gw, harap maklum kalo gw improve beberapa obrolannya, karna gw gabisa mengingat seluruh detailnya, tapi so far improve obrolan di cerita ini sesuai dengan inti kejadian yg gw alamin. Yaa gw bumbui dengan cara penulisan yg lebih teratur biar bisa menarik untuk dibaca.
Btw ini story gw yg lain, barangkali ada yg minat baca nanti, 100% real story :
PART 1 : Perkenalan Yang Beresiko
Tengah malam yang sepi gw duduk sendirian di belakang stir mobil, dengan kaca samping yg setengah terbuka gw bisa merasakan udara dingin merasuki paru-paru. entah sudah habis berapa batang rokok gw duduk termenung disini sendiri, mata gw udah berat dan tubuh gw pun udah lelah. hanya alunan musik mp3 yg menemani gw malam ini.
yaa.. gw duduk sendirian di dalem mobil di sebuah parkiran motel, sebuah motel sederhana di daerah yg bisa dibilang mendekati pegunungan, so sudah pasti udara disini dingin banget. ditambah ini udah jam 2 malam, apakah gw harus termenung disini menyambut pagi? hampir 1 jam gw menikmati keheningan ini.
“bbrrrtttttt…..” hp gw bergetar
“udah beres?” tanya gw di tlp
“udah bro, gw turun skarang” nadanya lantang
“iye cepet, gw udah ngantuk bgt”
yesss.. gw ariel gapake NOAH, bajingan mujur yang malam ini gw kaya orang bego nungguin temen gw yg lagi kimpoi sama PSK yg kita bawa dari tmpt prostitusi. Konyol juga sih, kenapa juga gw ga sekalian bawa PSK satu lagi tadi, kan ga kaya gini kejadiannya. Pasti sekarang gw lagi nidurin PSK juga di dalem motel.. hahaa.. gatau nih bosku, tadi mood gw jelek banget, badan gw lelah, otak ga konsen, maybe efek banyak fikiran dan kurang tidur. Yaaa.. ngerti lah bosku posisi seorang cowo yang libidonya lagi kurang. Padahal tadi gw udah ditawarin banyak cewek cakep tapi ga ada reaksi dari otong gw.
dan knapa kita bisa bawa PSK ke motel ini? klakuan tmen gw noh.. si anton.. sohib gw dari zaman dulu yang pagi tadi dia baru dateng dari makasar, yap dia pulang kampung kesini dan ngajak gw temenin dia kluar soalnya udh lama bgt kita ga ketemu, ni anak sih emang mesum banget, dia rela keluarin duit gede buat bayar PSK demi puasin nafsu bejadnya.
dari lepas magrib kita nongkrong ngobrolin ini itu dan yaa ujungnya nyungseb di tmpat prostitusi, dasar blagu bukannya dipake disitu malah pgn dibawa keluar. emang dasar lagi pegang duit, dia bawa PSK yg paling mahal pula.
selang bberapa menit si anton nongol dan digandeng sang PSK, ocha namanya (samaran). harus gw akui, ni cewe cakep.. cakeeppp banget udh kaya artis. iyalah PSK mahal.. perawatannya juga pasti mahal.
dengan memakai rok jeans ketat diatas lutut dibalut baju item tangan panjang sexy yg menunjukan kemontokan setengah diameter toketnya bikin gw jadi gagal fokus. Suer tu toket mulus banget keliatannya.. gw penasaran apa toket dia pake implant? Soalnya diameternya keliatan sempurna dari luar.
ocha.. umur 22thn, tinggi hampir sama kaya gw.. kisaran 165cm lah, badan langsing, lekukan pinggul nyata bgt terlihat, toket bulat 34, pantat bulat padet, putih mulus, rambut panjang, dan yg bikin gw ga nahan wajahnya binal banget.. haleuuhhhh pantes aja ni cewe bayarannya mahal. tau sndiri lah bosku PSK mahal bentukannya kek gmn? Udah kaya angsa ni cewe.. depan belakang nonjol bangeeetttt.. parah..
gw keluar dari mobil, dan gw liatin kedua kampret itu cengengesan ke arah gw.. sialan kan.
“sori bro lama.. hahaa” puas si anton
“iyeee kampret.. bawa mobil noh, gw ngantuk” sahut gw
“okee bosss..” wajahnya seger cengengesan
“nunggu lama ya riel?” tanya ocha dengan senyuman
“iya nih.. ampe pegel gw, lama bgt si kalian” gw buka pintu blakang mobil dan masuk
“hihii.. im sorry” mimik ocha manja
gw duduk nyaman di blakang hendak memejamkan mata, tapi kicauan s anton & ocha bikin gw enggan tuk memejamkan mata. anjritt brisik banget ni anak..
“bro? tidur lo?” tanya anton sembari nyetir
“kagakk.. mana bisa tidur, kalian rame bgt ngobrolnya” jawab gw
“hahaa.. kasian tau, dia nungguin kita lama” ocha melirik ke arah gw
“sekuat itukah elu ton? palingan 10 genjotan juga udah muncrat lu” ledek gw
“enak aja” tepis anton
“hahahaa…” ocha hanya tertawa
“tuh kan liat, s ocha aja ketawa, pasti lo lama curhatnya ya? giliran maen cmn bentar.. hahha” makin gw desek
“ah elu riel, kagak lah” tepis anton
“jadi gini riel..”
“sssttt.. cha… ssttttt..” anton memotong ucapan ocha
ocha hanya terus tertawa liat gelagat anton, entah apa yg terjadi tadi di motel. wkwkk tapi yg jelas prasaan gw s anton kalah sama ocha. hahhaa
“ehh riel, terus kenapa lo ga bawa cewe juga tadi? Kan ga akan bete diem sendirian di mobil” tanya ocha
“ngga cha.. badan gw lagi ga fit, sayang kan kalo make cuman bentar tapi tetep bayar” jawab gw polos ngeles
“iisshhh.. pelit banget” ucap ocha
“bukan pelit cha.. tapi ga enak lah, emang lo enak kalo ML cuman bentar?” balik gw tanya
sepanjang perjalan kita bertiga ngobrol gada abisnya, dan ocha ini bisa dibilang friendly dan rame bgt.. walopun PSK mahal tapi ga ada jaim, ngobrol pun blak-blakan. demen gw ngobrol sama yg ginian.. dan mungkin itu trik marketing ocha. hahaa
dan sampailah kita didepan sebuah bangunan bertingkat, yap.. kosannya ocha, dia bukan asli sini.. dia pendatang, seorang cewe cantik sempurna menurut gw yg sayang banget harus mengais rezeki di kota lain dengan cara menjual tubuhnya. hmm.. kasian sih tapi bodo amir lah itu urusan dia. wkwk
“ehh riel.. minta nomor hp lu” ucap ocha melirik kearah gw
“hah? buat apaan?” bengong gw
“kali aja lo mau pake nanti.. hahaha” potong anton
“bangke” gw tepis ucapan anton
“husss.. tapi.. iya sih riel.. kali aja lo mau pake gw, ehh.. hahaa” jawab ocha cuek
“yeee.. iyalah pengen, ehh..” sahut gw
“tuh kan pengen.. haha.. makanya siniin nomor lo, skalian bbm nya.. kali aja lo butuh nanti” tatapannya manja menjual
ya udah kita tukeran lah tuh nomor tlp sama bbm.
“oke.. kalo butuh sesuatu hubungi aja ya riel, ton.. udah ya, gw cabut.. thx ya ton.. riel..” nadanya manja banget
“oke oke” jawab gw & anton
dan meluncurlah kita meneruskan perjalanan pulang.
“gimana ton?” tanya gw
“gila parah banget servisnya, gw ampe bayar dobel” nadanya kaget
“maksud lo? lo nambah?”
“iya bro, anjir yg pertama gw keluar cepet.. lihai banget ni cewe asli”
“hahahahahaa.. sudah kuduga, iyalah cewe ginian pasti punya trik buat dpt duit gede”
“iya anjir.. tapi gw puas bro, mantep banget servisnya, parah asli.. ga percuma gw keluar duit gede” nadanya puas
mendengar itu gw pnasaran sih, servis kaya gimana ampe bikin s anton kelabakan. hmm.. masih menjadi misteri.
hari udh menjelang subuh kita sampe di depan rumah gw, gw pamit balik ke anton lalu dia pun melesat pulang. tanpa banyak cerita gw langsung tidur pulas di kamar gw karna udh kecapean bgt.
dan ya.. gw bangun tidur siang hari, overslept bgt setelah kelelahan ampe subuh. untunglah skr hari minggu.. jadi gw bisa malas-malasan.
terbesit pikiran tentang ocha, iyalah gw normal bosku.. gw jg pengen lah pake tu cewe, bening banget kek gelas. gw buka dah tuh bbm hendak kepoin ocha.. hmmm.. dasar PSK, pajang foto sexy bgt.. bikin otak gw panas liatnya.
gw ga chat dia, karna gw fikir ngapain juga gada kerjaan.. ujungnya pasti dia godain gw buat pake dia. anjirrr mahal bgt kan gw mesti keluarin isi dompet gw cmn buat crot di muka dia sekali. Wkwkk..
so gw lanjutin aktivitas mager gw dihari libur ini, cmn sekedar nonton film, maen game, bla bla bla ampe matahari terbenam. dan sebelum tidur spt biasa gajelas kepoin status bbm orang. segala macem curhatan tertuang di recent update bbm gw.. termasuk ocha, dengan beberapa statusnya yg bijak tentang pola hidupnya yg gw tebak pasti ruwet.
sekedar menyimpan kontak bbm seorang PSK mahal ga bikin gw tertarik dan bangga, 1 kata pun ga pernah gw kirim ke bbm dia. bukannya so jaim ato so ganteng, sperti gw bilang tadi.. ujungnya bakalan ada presentasi marketing tentang lendirnisasi.
1 minggu sudah terlewati dan anton udh balik lagi ke makasar, entah dia sempet pake lagi s ocha ato ngga. gw ga pernah nanya. tapiii….. 2 hari kemudian gw kaget, tumben ocha bbm gw.
“riel” sapa ocha di bbm
“ya ada apa cha?” Tanya gw pnasaran
“tau anton ada dimana?” tanya balik ocha
“dia udah balik makassar” gw bilang
“sialan.. dia masih punya utang ke gw”
“hah? utang apaan?” bingung gw
“kmaren-kmaren dia booking gw, ga bayar FULL.. alesannya duit cash kurang, katanya ntar di transfer tapi sampe hari ini ga ada kabar.. sialan kan temen lo?!!!”
“lah.. gw gatau, s anton ga prnah cerita, emang kurang brapa si?” tanya gw pnasaran
“1jt.. gila lagaknya aja so iye banyak duit, pake LongTime segala.. ujungnya malah kabur”
yahhh gitu lah bosku.. kalo cewe kek gini pasti grutunya maksimal banget, apalagi masalah duit. pusing dah jadi gw yg kena imbas. sialan juga s anton, sempetnya ngerjain ni cewe. tapi pasti kalo gw di posisi s anton sih bakalan kpikiran sama, pasti pgn untung jg sbg konsumen. wkwkk
gw cmn bisa nyoba nurunin amarahnya, gw perlahan alihin pembicaraan. untunglah ni cewe bisa diajak kerjasama, pembahasan kita bisa berbelok dari permasalahan tentang si kampret anton. yaa dikit-dikit lah gw hiasi basa basi busuk, tapi emang dasar cewe bispak.. basa basi dia lebih ekstrim bosku, godaan dia bikin gw baper. sialan.. otak gw jadi mesum, parah trik marketingnya udh sekelas sales manager.
gw makin pnasaran aja sama ni cewe, bayangin bosku.. lo dirayu sama cewe cakep body bahenol, apa bisa tahan? 90% gw jamin goyah iman lu.
udah kaya diprospek sama agen MLM gw digodain tanpa ampun.. batin gw teriak, otong gw menggeliat.. walopun cmn sekedar chat, tapi imajinasi gw klayapan menggerayangi tubuh bahenolnya ocha.
gw nyoba iseng ajak dia keluar, bukannya nolak.. malah jawab iya, hayu, kapan? busett.. keknya dimata dia cowok tuh adalah ATM hidup. wkwkkk… kasih gesekan dikit keluar duit. hahaa
dan akhirnya di kemudian hari imin gw goyah dan gw kepancing ajak dia jalan.. what the fvck?!! iya.. hari sabtu gw mutusin ajak dia keluar, malam mingguan bosku.. karna apa? Karna kebetulan temen-temen gw ngajak karoke, daripada bingung nyari PL dadakan ya gw mutusin bawa ocha aja. harapannya sih bisa gratis tanpa tarif per jam.. wkwkk tapi nyatanya kagak, stelah tau gw ajakin karoke langsung yg dia pikirin UANG. hadeuhh.. tapi gpp lah semoga dapet diskon. Hha
dan kebetulan hari ini dia kaga masuk ke tempat kerjanya (prostitusi), karna dia bilang udah 2 hari dia kaga masuk, alesannya sih sakit. Wkwk kayanya mekinya kecapean tuh dipake tiap malem sama berbagai ukuran burung. Hha
gw sama 3 teman gw udah janjian ketemu di TKP jam 10 malem, dan temen gw si dodi dengan rajinnya udah booking tempat karokenya. Gw udah bilang sih kalo gw bakalan bawa cewe.
Beruntunglah gw dikasi pinjem si X-trail item legendary punya kaka gw, baek banget lah kaka gw, terbaik pokonya. Wkwkk
Sejarah banget ni mobil buat gw, dimana gw selalu bawa cewe pake mobil ini. Lumayan lah eksis dikit pake mobil gahar. Wkwkk.. dan gatau kenapa kaka gw setia banget sama mobil ini kaga ganti-ganti, tapi skr si udh ganti ama mobil zaman now. Keknya ni mobil bersejarah juga buat dia. Hhihi
Mengendarai si item yang melegenda, gw melesat menuju tempat penjemputan. Dan gw menelan ludah ketika ocha sudah duduk manis disamping gw, hotpants item & tengtop putih dibalut cardigan elegan sangat cocok dipake ocha malem ini. Rambut terurai lurus sedikit bergelombang membuat penampilannya semakin sexy. Ya ampunnn.. asli gw horny.
“cakep banget mau kemana bu?” Tanya gw iseng
“ngedate dong” nadanya manja merayu
“hahaa.. bisa aja”
“ini mobil kamu riel?” Tanya ocha melirik
“iya cha, kenapa?” so iye ngaku mobil punya gw
“gpp.. enak aja nyaman”
“ohhh kirain apaan”
“udah cuss berangkat” sahut ocha
Fix .. setelah timbul pertanyaan spt itu gw bisa simpulin kalo ni cewe emang matre, oke then.. tunggu aja, gw bakalan nyari cara buat kadalin lo cha (ucap gw dalem hati). Sepanjang perjalanan kita rileks ngobrol dan bercanda, asyik bnget asli sama ni cewe. Ramah dan hangat banget.. cantik pula. Bikin betah sumpah. Dan gelagatnya tuh memancing banget bosku, manja-manja hot gitu deh.. kampret bisa aja ni cewe trik jualannya. Hahaa.. entah karna dia ngerasa kalo gw tuh kaya raya ato gimana, yaaa paling dia mau porotin duit gw ujungnya. Emg gw bodoh cha? Tunggu aja ya sayang.. (ucap gw dalem hati).
Jalanan padat membuat kita sedikit telat dateng ke karoke, temen gw sih udah pada ngumpul disana. Dan akhirnya setelah bermacet ria gw nyampe dan totally gw ngedadak songong + blagu ketika keluar dari mobil dan digandeng seorang wanita cakep menuju ruang karoke. Sepanjang langkah kaki kita diperhatiin oleh para mata hidung belang yang berdiri dan duduk di area itu. Wkwkk.. pasti lah tergoda, ni cewe mahal gila. Pasti adem di kornea mata para buaya. Wkwkk
Pelan gw membuka pintu ruang karoke tempat temen gw berkumpul, ocha diblakang gw pastinya. Gw liat temen gw lagi asyik nyanyi ditemani para PL nya masing-masing, dan tidak lupa jamuan minuman tertata rapih di atas meja. Dannn.. seketika nyanyian mereka terhenti ketika melihat sosok ocha muncul dari belakang gw. Ya.. tatapan mata buaya menancap tajam menggerayangi seluruh tubuh ocha, tak ayal ada yg menelan ludah juga ketika melihat keseksian ocha. Hey hey hey hey.. apa kabar PL yg kalian sewa? Masa dicuekin? :v
“bro, siapa itu?” Tanya tmen gw
“oh ini.. iya kenalin ini ocha” sahut gw
Dan ocha pun berkenalan sama temen dan para PL disitu, lalu gw duduk di ujung ditemani ocha disamping gw. Perlahan kita menikmati suasana ruangan ini, gelap dibalut cahaya dari layar LCD di depan kita, sedikit demi sedikit jamuan minuman enak kita konsumsi hingga membuat otak kita sedikit kehilangan kesadaran alias mabok. Ada yg joget ga jelas lah sambil melukin PL, ciuman lah, grepe-grepe lah, semua dilakuin demi hiburan malam ini. Waktu panjang banget bosku, kita booking ampe closing.. 5 jam brarti kita di ruangan ini. Tepar-tepar lah bodo amat. Wkwkk
Semakin lama kesadaran kita semakin berkurang, tapi gw berusaha tidak terlalu mabok parah, karna gw sadar gw bawa mobil.. bahaya juga kalo gw minum kebanyakan. Otomatis tiap sloki yg gw terima gw lemparin ke ocha, wkwkwk.. itung-itung cekokin dia dah, siapa tau dia hilang kesadaran dan khilaf ngasih gw gratisan pake dia. Kan lumayan.. hahahahaha toh ocha udah mulai meluk-meluk gw, begitupun gw peluk dia cuek aja. Mabok ni cewe. haha
Semua mabok, nyanyi udah pada ga bener.. dan posisi temen gw udh focus gerayangi para PL. dari playlist lagu cinta beralih ke lagu dangdut, sontak kita rame joget ditemani para cewe. Gw sama ocha berdiri berhadapan, gw peluk pinggulnya dan ocha merangkul bahu gw.. udah kaya mau dansa tapi diiringi lagu dangdut. Wkwk anjiiiirrrrr sange berat gw asli.. alcohol udah membabi buta di otak gw, kadang pelukan gw erat meraih tubuh ocha. Ugghhhh wangi parfumnya sungguh bermakna banget, libido gw serasa terus dipancing sama dia. Hembusan nafasnya hangat melesir di telinga gw, duhhh.. gagal focus gw. Semakin lama semakin gw memberanikan diri menggerayangi, tangan gw mulai meraih pantatnya. Gw pegang dan perlahan meremasnya, ocha tidak keberatan.. berarti aman lah gw gerayangi pantatnya.
Darah gw mendidih, gatel banget gw pengen cipok bibir imut ocha. Tiap kali gw berusaha tapi ocha selalu memalingkan mukanya, sialan bikin gw makin penasaran aja ni cewe. Gw kira udah hilang control ni cewe, taunya masih ada kesadaran di otak dia.
“mau ngapain hayoo??” Tanya ocha lembut merayu
“kiss” jawab gw
“umm.. mau? Boleh… Tapi tanggung jawab loh.. haha”
Kampret, maksudnya tanggung jawab tuh bayar. Sialan ni cewe udah kaya meteran listrik aja ada tarifnya.
“tanggung jawabnya brapa?” iseng gw tanya
“perjam kan 200, kalo pgn yg lain nambah lagi lah” bisik ocha di telinga gw
Anjiirrrr.. masa iya gw harus keluarin 1 juta buat bayar dia ampe closing karoke? Sialan gw kena juga.. mending gw pake aja sekalian ni cewe kalo harus bayar segitu. duh gw harus cari cara nih biar ga dapet tariff normal. Wkwkk
“200 cmn nemenin doang? Kiss aja ga dapet?” gw protes
“iya.. kenapa? Kemahalan?”
Gila nantang banget ni cewe
“iya mahal ih” nada gw dibalut becanda
“cari aja cewe lain yang lebih murah dari aku” bisiknya lembut di telinga gw diikuti lidahnya menjilat pelan telinga gw
Buseettttt.. wkwkwk parah parah parah.. expert bgt ni PSK, ada aja triknya yg bikin gw gemeter.
“ngga.. aku pengen kamu” rayu gw
“kalo pengen aku, ya ikutin aturannya sayang”
“oooo.. oke, aku juga ada aturannya” gw balik nantang
“aturan apaan?” kaget ocha
“aku pengen tau, seberapa cepat kamu bisa bikin cowo keluar?”
“maksudnya? Kalo ML?”
“iya”
“jangankan ML, ngisep aja aku bisa bikin cowo cepet keluar” tegasnya PD
Fiuhhh.. mendengar itu gw nelen ludah juga, gila cara ngisepnya kaya gimana ni cewe. Pasti udah tau kelemahan cowo.. wkwk iyalah berapa puluh batang pistol yg udah dia nikmatin. Haha.. Dasar PSK matre..
“buktiin.. berapa menit km sanggup keluarin?” tegas gw
“emmm.. 5 menit” jawabnya gesit
“yakin 5 menit?”
“yakin.. emang knapa si, aku ga ngerti”
“oke.. kalo lebih dari 5 menit kamu isep aku tapi ga keluar, aku dapet diskon 80% dari tarif kamu selama 1 bulan” gw bales jilat kupingnya
“ihh.. ko gitu, ngga ah, rugi dong aku”
“tapiii.. dengerin.. kalo km bisa bikin aku keluar cepet sebelum 5 menit, aku bayar kamu dobel kali ini. Perjam + tariff booking aku kasih dobel”
“serius lo?” kaget ocha
Asli.. entah karna gw mabok ato keburu nafsu, gw nyablak bgt nantangin ocha. Resiko gw gede banget nih.. bisa abis duit gw, fakkk. Dengan mudahnya gw nyeplos kaya gitu. Hadeuhhh..
Tapi slow bosku.. gw berani nantang kaya gini karna gw udah punya siasat busuk waktu itu.. wkwkk.. asli ini spontan, spontan banget.. untung gw bajingan cerdas. Wkwkwkk.. tau ga bos, di dompet gw ada batu item dari jamaika, lumayan dapet oleh-oleh dari temen yg kerja pelayaran. Tau blackstone bosku? Batu item yg digosokin di otong yang ujungnya otong lu bakalan mati rasa? Entah itu batu dari getah pohon apaan, pokonya kalo pake kebanyakan hasilnya mati rasa dan panas otong lu kek dibalur balsam geliga. Wkwkwwkk.. gw jarang pake sih ni benda, cuman pake di kondisi tertentu aja, yaaa contohnya kondisi darurat kek ini nih. Hahaa.. gw cmn tinggal mikirin gimana, dimana dan kapan gw harus pake ni benda. Gw harus cepet kendaliin situasi bosku.
“iya serius.. berani?” tantang gw
Terlihat ocha berfikir keras menjawab tantangan gw, kalo kalah dia rugi.. tapi kalo menang, ya dia dapet duit gede dari gw.
“jangan 80% lah, curang itu.. rugi aku”
“oke kalo gitu 50% tapi waktunya 3 menit, gimana?” terus gw desek
“ih ga ada pilihan bgt, curang bgt lu riel”
“curang gmn, harus adil dong.. gw juga resikonya keluarin duit gede sayang”
“iya tapi ga segitu juga” nada ocha ragu
“terus?”
“10 menit deh waktunya, gw berani kasih 80%” ucap ocha
“lah enak di kamu lah, peluang menang gede bgt”
“iya tapi 80% kegedean riel”
“oke gini aja, ambil tengahnya.. 80% buat 8 menit, gimana? Berani ga?” terus gw paksa
“duhhh..” keluh ocha berfikir
“kapan lagi dapet duit gede cmn 8 menit, hayooo mau ga?” makin gw panasin
“oke.. tar bilang aja pengen gw isep kapan dan dimana, siap-siap aja sayang” tersenyum PD
Gila ni cewe denger bakalan dapet duit gede langsung nyamber aja, kayanya dia percaya diri banget bisa bikin gw keluar dalam 8 menit bahkan kurang. Liat ekspresi ocha gw panic juga sih.. duhhh jadi pesimis gw. tapi moga aja trik ini lancar.. fiuhhh
“oke.. tapi skr gw bebas ya lakuin apa aja, toh taruhannya gw mesti bayar gede kalo kalah”
“oke” seketika ocha melumat bibir gw
Anjirrr asli ciumannya hot banget, lidahnya binal banget bermain.. gila enak banget. Wkwkwk.. akhirnya setelah lama berbisik-bisik bernegosiasi gw bisa menikmati bibir imutnya ocha. Dan betapa cueknya dia cium gw di depan byk temen gw, dasar PSK mabok. Untung aja semua orang di ruangan ini lagi pada sibuk puasin birahi masing-masing.
Sambil berciuman tanpa rasa malu dan ragu, gw sambil berfikir cara buat menang taruhan ini. Gila.. ko gw tolol ya ampe berani bikin tarohan kek gini? Sialan gw kepancing nafsu nih sama si ocha. Duhh bahaya kalo kalah abis lah duit gw dirampok tu cewe.
Dan setelah bberapa menit berfikir dan membaca situasi, gw putusin pake ni benda keramat. Wkwkk. Intinya gini, setengah jam sebelum closing gw harus ke toilet bwt ngolesin otong gw pake benda ajaib ini, jumlah olesan harus bisa pas timingnya biar efeknya tahan dari setelah pake ni benda sampe closing karoke, dan minimal harus kuat 8-10 menit ketika ocha mulai isep otong gw. Ditambah gw harus perhitungin juga kondisi gw yg lagi mabok, otomatis libido gw bakalan bereaksi cepet terhadap rangsangan yg hasilnya gw bakalan cepet keluar. Wkwkwk.. udah kek rumus fisika aja ya bosku otak gw.. haha..
Anjirrr gw cuman bisa berharap strategi gw berhasil. Wkwkk..
Tapi… kalo gw pake di toilet sini, gw bingung ga ada sabun bwt bilas olesan benda ini, fatal kalo ga dibilas sabun.. bisa panas otong gw dan pasti kerasa pahit di mulut ocha terus bakalan kerasa panas malahan bisa bengkak tuh bibir. Anjirr PR lagi kan buat gw kali ini, mampusss.. bisa ketauan kalo gini caranya.
Setelah pegel berdiri berpelukan sama ocha, gw kembali duduk di sofa diikuti ocha yg nempel terus. Waktu masih panjang, masih ada 3 jam lagi sampe closing. Ya udin gw abisin waktu buat grepe ocha yg pasrah gw apain aja di sofa, gw peluk, cium, pegang toket dan lain sebagainya. Otong gw udah ga nahan bosku, kerasa banget licin di CD gw akibat si otong ngeludah mulu gegara rangsangan ocha. Wkwkk.
Temen-temen gw pada curi pandang sih sama kita, keknya mereka juga kegoda sama kemolekan ocha. Wkwkk rasain.. mahal anjir… ampe gw harus ngambil resiko demi bisa nikmatin ni cewe.
Iringan lagu dangdut beralih jadi lagu EDM / dugem, situasi semakin panas bosku.. semua orang di ruangan ini udah kaya kesetanan, udah pada ga nalar logika pokonya heboohhhh. Dan gw pun sama, kaya orang kerasukan setan birahi. Ditambah ocha menari hebat di depan gw, ahh pokonya jogetnya kek striptis.. parahhh.. sempit banget celana gw kali ini. Wkwkk
Gerakan tubuhnya sangat menggoda, pantatnya yg padet rajin banget bergesekan di area vital gw. Anjaayyy… panaaasssss otak gw, tangan gw seakan bergerak sendiri menikmati seluruh bagian tubuh ocha, toketnya.. beuhhhhh.. sekel banget. Betah tangan gw lama-lama nemplok disana. Wkwkk
Kebanyakan diracuni alcohol dan bir bikin metabolisme gw boros, gw pengen kencing bosku. Kesempatan nih sekalian gw cek toilet bwt misi gw nanti, ngeloyor dah tuh gw ke toilet, jalan gw aga sempoyongan juga.. gila apa bisa gw bawa mobil ntar? Huffff..
Sesampainya di toilet gw abisin dah tuh sisa metabolisme gw sambil clingak clinguk apakah ada sabun buat bilas otong gw? Dan ya.. ternyata ada sabun di wastafel, sabun buat cuci tangan gitu bosku, yg cair. Ga usah gw jelasin deh, pokonya sabun cair gitu pasti pernah liat bosku juga. Syukurlah gw fikir… langsung dah tuh gw hampiri wastafel sambil cuci tangan dan cobain tu sabun. Anjirrrr ni sabun payah banget, ngirit banget busanya dan seadanya.. waduh gw harus pake banyak kalo gini caraya, tapi sisi baiknya ni sabun wanginya ga mencolok.. ahh pas banget lah buat lancarin aksi gw ntar, ocha ga bakalan tau kalo otong gw abis dibilas sabun. Karna pasti dia curiga kalo ada wangi sabun dari otong gw. inget bosku.. ni cewe PSK, pasti udah pada tau trik para cowo.
80% strategi gw udah pasti berhasil, tinggal tunggu jam mainnya nih. Dengan perasaan lega gw kembali ke ruang karoke dan lanjutin lagi aktifitas gajelas kaya tadi. Wkwkk
30 menit.. 1 jam.. udah kita lewati bersenang-senang di ruangan karoke, dimana para buaya yg ada disini udah pada hilang kesadaran dan lepas control. Tinggal beberapa menit lagi gw lakuin misi di toilet. Gw menanti waktu itu sambil menikmati kenikmatan tubuh ocha yg skr lagi berada di pangkuan gw, sial otong gw kegencet nih. Wkwkk tapi enak sih kalo di dudukin sama cewe cakep. Hha
“cha bentar.. aku pgn ke toilet” ucap gw menuntun ocha pindah dari pangkuan gw
Tanpa curiga ocha lepas dari pangkuan gw, dengan cepat gw menuju toilet. Kamprettt ada 2 orang di dalem toilet, otomatis gw harus ngulur waktu. Setelah keadaan aman, gw langsung masuk ke salah satu bilik toilet, gw keluarin tuh jimat dari dompet gw. Kecil sih ni benda, seukuran biji kopi gw bungkus pake kertas. Gw basahin otong gw dan benda ini lalu gw oles-oles dah tuh benda ke bagian inti otong gw, ke palkon dan intinya sih di bawah palkon soalnya bagian bawah itu kan yg paling sensitive rangsangan. Setelah ngrasa cukup, tinggal gw tunggu reaksinya, gw masukin otong gw ke sarangnya dan nunggu sampe otong gw kerasa anget. Sambil nunggu gw keluar dari bilik dan ambil segenggam sabun cair tadi di tangan gw lalu balik lagi ke bilik. Wkwkwk.. kaya orang bego dan tolol gw berdiri di bilik toilet dengan otong yang nongol sambil megang sabun, jgn dibayangin bosku. Geli gw juga kalo bayanginnya.. wkwkwkk
Setelah ada reaksi hangat, langsung gw balut otong gw pake sabun.. gw kocok dikit otong gw biar kebasuh tuh sisa benda keramat. Tapi gw ga coli ya bosku.. hahaa
Udah ngerasa cukup dan kesat, gw masukin lagi otong gw ke keranjang. Sip.. misi selesai, waktunya gw balik ke ruangan.
Waktu closing tinggal beberapa lagu lagi, gw aga ga nyaman sih waktu itu.. kenapa? Gw serasa ga punya otong.. otong gw berasa ilang.. wkwkk.. reaksi dari benda keramat udah bereaksi bikin otong gw mati rasa. Anjirrr kebayang ga bosku rasanya otong ilang? Lo sentil palkon lu gabakalan kerasa, bahkan di gencet pake lemari juga gabakalan berasa tu otong. Wkwkwkwkwkkk.. anjir apa gw kebanyakan pakenya? Ato gw bilas ga bener? Kerasa aga panas njir di palkon gw, panas tapi mati rasa. Kan aneh rasanya bosku. Wkwkwk
TETOT.. waktu karoke udah abis, kita mulai berkemas bubar. Ocha yg lagi mabok kenceng cmn bisa nemplok ke gw karna jalannya udah ga stabil. Sambil jalan sambil gw berfikir, dimana ya gw bisa tenang diisep sama si ocha? Di mobil? Toilet? Duh bingung nih.. cepet sih cmn butuh 8 menit, tapi pgn tenang dimana ya.
Sampai di mobil pun gw masih berfikir keras bwt lancarin aksi ini.
“riel” ocha manggil
“emm.. apa?”
“jadi ga?” Tanya ocha
“apanya?”
“katanya mau gw isep, gimana si?”
Kamprett ni cewe nagih banget, langsung to the point.. dasar otak rupiah gw fikir.
“ah ribet banget si, udah ke hotel aja.. gitu aja repot”
Anyingggg.. justru gw lagi nyoba minimalisir resiko, ini malah ngajak ke hotel. Kalo gw kalah makin gede lah pengluaran gw. Sial..
“cepet riel dimana, ngantuk nih” rengek ocha
Haduhh stuck banget otak gw, gabisa mikir. Dan dengan terpaksa gw iya in ide ocha buat ke hotel.
“oke kita ke hotel, tapi aku bukain kamar aja ya bwt kamu.. udah selse aku langsung cabut. Soalnya aku ada urusan pagi-pagi banget” ngeles gw
“oke.. ya udah cepet jalan”
Haduhhh.. coba gw ga bawa mobil kaka gw, pasti gw nginep di hotel. soalnya kaka gw suka pake mobil di hari minggu buat jalan sama keluarganya.
Sesampainya di hotel gw langsung buka kamar dan menuju ke lantai atas buat lancarin aksi. Tiba di kamar ocha langsung merebahkan badannya di kasur, duhhh menggoda banget ni cewe. Gw pun ikut duduk disampingnya
“siap riel?” Tanya ocha
“siap lah” gw jawab PD
Ocha bangun dari tidurnya dan langsung menerkam gw, gila ga ada basa basi banget maen nyosor aja ni cewe. Hmmm.. emang bawaan kerjaan dia kali ya, rusuh kaya gini biar cepet. sontak gw tak berdaya ditindih badannya yg bohay. Begitu hot bibir ocha bermain di bibir gw, wuhh rangsangannya luar biasa, tapi otong gw aga susah bangun kalo udah pake benda keramat. Anjis gw harus konsentrasi maksimal biar otong gw bisa bangun. Perlahan pinggul ocha mulai bergerak menggesek otong gw yg masih terkurung. Bisa aja ni cewe servisnya, dasar pemain.
Terus menerus ocha memberikan rangsangan hebat, gw gamau kalah.. tangan gw gerilya meremas toket sekelnya. Dan perlahan otong gw mulai terbangun, merasakan ada kontraksi di area bawah, ocha mulai turun dan membuka celana gw dengan liar. Tuinggg… otong gw berdiri bebas, gw aga panic juga sekarang.. bisa tahan 8 menit ngga ya? Duhhh semoga aja kuat. Tangan ocha mulai meraih batang konti gw, gw rasain permukaan tangannya dan shitttt.. kekebalan otong gw udah mulai sedikit pudar, otong gw udah ga mati rasa kaya tadi. Waduh bahaya nih..
“siap riel?” Tanya ocha menantang
“siap.. 8 menit ya?”
“oke” lidah ocha melumat batang konti gw
“wait.. pake timer lah, biar adil” gw panik
“oke.. siapa takut”
Ocha meraih hp yg berada di tas nya.
“8menit ya?” tegas ocha
Setelah start timer di hp nya, ocha dengan cepat melumat otong gw. Dia jilati batang konti gw, tak terlewat dia lumat juga biji pelir gw. Perlahan dia masukan konti gw ke mulut imutnya, ahhh sial.. walopun konti gw udah diolesi benda keramat tapi tetep aja tekstur mulut ocha bisa samar terasa. Anjir bahaya… isepannya sungguh kencang, mulutnya keluar masuk dengan hebat.
“clokkk clokk clokkk clokkk”
Bisa kerasa isepan kencengnya, ditambah kepalanya berputar putar memberikan sensasi hebat di otong gw. Dan tangan ocha ikut mengocok batang gw dan meremas biji pelir gw, fakkk.. konti gw diserang abis-abisan kalo gini caranya, ga dikasih nafas bgt. Semakin dalam dan semakin dalam konti gw menyusup sampe tenggorokannya. Ga kebayang klo gw keadaan normal, pasti udah crot kalo di oral kaya gini.
Gw hanya terbaring pasrah dan mencoba tidak konsentrasi terhadap rangsangan yg diberikan oleh ocha, di sisi lain rasa nikmat tertitik di konti gw. Aduhhh gw aga panic.. udah berapa menit ini? Bahaya kalo masih lama..
Diselingi tatapan menantang dari ocha menusuk pandangan gw, bikin gw gagal focus. 1 menit.. 2 menit terlewati.. sampe menit ke 4 gw masih bisa tahan.. duhhh baru stengah jalan nih gw harus tahan. Melihat waktu sudah berjalan setengahnya, ocha terlihat mulai grogi, isepannya lebih hebat lagi.. dan tangannya mulai mencari area sensitive gw. Dari mulai biji, paha semua dia gerayangi. Dan semakin lama dia mulai mengeluarkan desahan erotis, anjritttt… birahi gw semakin menjadi, konti gw mulai bisa merasakan sensasi mulut ocha yg brutal.
Sampai menit kelima, ocha memaksakan konti gw buat masuk lebih dalam. Sampe-sampe dia mau muntah dan keluar air mata akibat sodokan konti gw.
“emmhhh.. emmhhh.. emhhhh”
“clokk clokkk clokkk clokkkk”
“ayo cha.. terusss.. udah mau selse nih” ucap gw
Ocha tak menjawab, dia focus mengkudeta konti gw yg sampe menit ke 6 belum ada reaksi orgasme. Semakin cepat tangannya mengocok batang konti gw.. udah basah banget seluruh bagian konti gw sama air liur dari mulut ocha.. gilaaa parah.. mulutnya menghisap dan palkon gw diemut hebat layaknya permen. Wkwkwkwk..
Tapi jujur bosku.. kali itu gw paksain bwt kendaliin fikiran biar konsentrasi birahi gw ga memuncak. Sebisa mungkin gw berusaha, walopun gw sadar konti gw ga akan bertahan lebih lama lagi. Tiap kocokan dan gesekan dari mulut ocha sungguh terasa banget banget banget.. nikmat banget lah. Gw yakin efek dari blackstone udah mulai abis, karna udh cukup lama juga tadi reaksinya di konti gw. Ada sejam lebih dari mulai gw olesin pertama.
Tanpa lelah ocha mengulum konti gw, kayanya dia pegel terus-terusan mainin konti gw. Wkwkwk terlihat gelagatnya udah panic, pgn berhenti tapi takut kalah karna waktu semakin sedikit.
Sambil isep konti gw, ocha membuka cardigannya.. gw tau, pasti dia sengaja buka-bukaan buat mancing kontentrasi gw. dan iya.. tengtop putihnya tuh longgar banget kan di bagian dadanya, gw bisa liat jelas toket montoknya. Detik demi detik terlewati, ocha makin bingung keabisan akal, dan dia.. si ocha.. turunin tali tengtopnya hingga tengtopnya melorot ke perutnya. Faakkk.. gw paling ga tahan liat toketttttt… sialan, sekarang si ocha.. cewek cakep bahenol lagi focus isep konti gw dan toketnya hanya dibalut BH. Aduhhhh… gimana ini.
Tahannn tahannn tahannnn.. cmn kata itu yg bisa gw ucapin dalem hati buat diri gw sendiri.
Ocha udah terlihat pesimis, permainan isepannya udah semua dia lakuin.. terlihat alisnya mengerut menyiratkan rasa panic takut akan kekalahan. Eyeliner matanya mulai pudar terkikis air mata yg keluar akibat sodokan konti gw yang ia paksakan ke tenggorokannya.
“TITIT TITIT TITIT TITIT” suara stopwatch di hp ocha
Hahaaa.. gw berhasil, gw seneng banget.. wkwkwkk
Sekejap ocha mencabut konti gw dari mulutnya dan menjatuhkan mukanya disamping konti gw yg masih ngaceng.
“waktu udah abis tuh” ucap gw
“sialan.. ko bisa sih, padahal gw udah maksimal banget isep konti kamu” nadanya kecewa
“ga tau.. pokonya aku udah bisa tahan 8 menit.. dan hasilnya aku bisa”
“riel.. ko bisa?” wajah kecewa terpampang di hadapan gw
“ga tau sayang.. intinya sekarang aku dapet diskon 80%.. haha” nada gw seneng
“lahh.. kapan aku pake obat, tau sendiri dari tadi aku ga lepas dari kamu, mana sempet aku pake obat-obatan” ngeles gw
“iya juga sih” keluh ocha
Wkwkwkwk.. untung tadi mabok parah pas di karoke, jadi ingetan dia ga ngeuh kalo gw lama pas di toilet.
“huhhh..” keluh ocha yang lalu duduk di pinggiran kasur
“ga dilanjutin? Kentang nih” ucap gw
“ga.. bête..” nadanya menyesal
“yehh.. tapi kan gw tetep bayar cha”
“iya tapi kan dipotong 80%.. kan sayang”
Gilaaa dasar matre, udah kaya kemalingan rumah aja fikir gw. Hihii.. tapi emang rugi juga sih kalo dipotong segitu, tapi bodo amat lah. Intinya gw harus lebih kadal buat kadalin buaya betina. Wkwkk
“udah mana sini duitnya, itung sendiri berapa totalnya” ketus ocha
“jangan marah gitu dong, kan udah perjanjian.. yang penting aku masih bayar ga gratis” tepis gw merayu
“iye iyeeee.. ya udah mana cepet sini bayar” ocha maksa
“lah terus ini ga dilanjutin? Masa ampe segini doang?”
“udah ntar aja lanjutinnya, bilang aja kapan kamu mau ntar aku layanin.. skarang bayar aja dulu, ngantuk nih” mimiknya cemberut bete
“haha.. oke oke tapi jangan bohong ya?” tegas gw
“yeee.. ngga lah, emangnya temen kamu si anton, kalo gue udh janji.. gue bakalan nepatin”
Karena otong gw udah mulai tertidur ditambah hari semakin pagi, gw harus udah ada dirumah. So.. gw mutusin buat bayar ocha dan cabut dari hotel. Dan sisi baiknya, gw bisa ketemu lagi sama ocha dan tinggal pake dia kapan aja gw mau tanpa harus bayar lagi. Wkwkwkwk rezeki lendiirrrrr…
“ya udah nih” gw nyodorin uang
“sini” cepat tangannya meraih duit di tangan gw
“ya udah aku pulang ya.. jangan bête loh, dan inget janjinya.. ini kan udah kesepakatan kita dari awal” gw nyoba ngerayu
“iya iya sayangggg.. hubungin aja kalo kamu lagi pengen, btw ini ga ditambahin lagi duitnya?” wajahnya mulai sendu merayu
“itung aja.. sesuai perjanjian kan duit segitu” ucap gw sembari mengambil tas
“ga ditambahin buat makan gitu?” matanya merayu
“tinggal sarapan aja ntar pagi di bawah kalo laper” jawab gw
“isshhh.. pelit banget si” mukanya ketus
“sssttt.. uda ah, ntar aku kabarin lagi ya.. udah skarang kamu istirahat aja”
“iyeeeeeee”
Dan gw pun bergegas menuju rumah dan meninggalkan ocha sendirian di hotel. Gw jahat ga sih segitu? Apa sikap gw kelewatan? Tapi kalo kata gw sih.. gw harus bisa lebih pinter dari ocha kalo masalah ginian.. lengah dikit bisa abis isi dompet gw. Secara kan cewe model ocha tuh akalnya banyak banget dalam urusan morotin duit cowo.
Walopun gw masih kentang karna sperma gw ga keluar, tapi gw bisa tidur dengan nyenyak. Mungkin karna pengaruh alcohol dan kecapean kali ya.
Kisah Taro – Hal yang paling aku benci adalah menunggu dan hal tersebut terjadi sekarang di saat pesawat yang akan membawaku ke Jakarta mengalami delay lebih dari 1 jam. Hari ini aku akan pergi menuju jakarta untuk menuntut ilmu disana, orang tuaku menitipkan aku pada saudaranya di jakarta, ini merupakan kali keduanya aku di titipan sebelumnya di titipan kepada saudara ibuku semasa SMP di kota Jombang, Jawa Timur. Disana aku disuruh masuk pondok pesantren agar aku memiliki akhlak yang terpuji dan sekarang aku dititipan lagi ke jakarta untuk melanjutkan sekolah SMA disana.
Aku mungkin terlihat sangat penurut tapi sebenarnya aku hanya malas berdebat dengan orang tuaku apalagi dengan papaku yang sangat keras terhadap pillihannya, tidak ada satu orang tua pun di dunia yang mau menjerumuskan anaknya hal itulah yang membuatku untuk terus mengikuti kemauan kedua orang tuaku. mereka selalu beralasan untuk mendidikku supaya tidak terlalu manja terhadap orang tua dan tidak selalu mengandalkan orang tua, mereka ingin aku berhasil dengan jerih payahku sendiri tanpa bantuan orang tua, seperti diketahui aku adalah anak pertama dan aku memiliki adik perempuan, dan keluargaku merupakan keluarga yang terpandang dan kaya raya di kota pahlawan.
Suryadharma merupakan nama dari kakekku yang telah tiada, beliau memiliki 3 orang anak yaitu Retno Suryadharma, Teddy Suryadharma, dan Teguh Suryadharma. dari ketiga saudara itu hanya papaku yang tinggal disurabaya dan meneruskan usaha kakek, sedangkan Om teguh memilih untuk menjadi anggota kepolisian dan tanteku Retno seorang pengacara dan sekarang tinggal di kota Jogjakarta.
“Pesawat DelayAir dengan nomor penerbangan KC022T telah siap untuk di berangkatkan, bagi penumpang harap segera memasuki jalur yang sudah ditentukan”, suara tersebut sentak membangunkanku dari tidurku, dengan sedikit lemas dan malas aku pun menuju pesawat untuk penerbangan ke jakarta, seperti biasa tak ada satu orang dari keluargaku yang mengantarkan kepergianku, orang tuaku terlalu sibuk terhadap kerjaannya.
Sebelum aku menaikin pesawat tak lupa aku BBM Om teguh “Om aku sudah berangkat, mungkin sampai bandara soetta pukul 15:30 sore”,
tak lama berselang Om teguh pun membalas “Ok bro, nanti yang jemput tante rahma yaa.. soalnya om ada urusan mendadak, maaf yaa”,
aku membalasnya dengan singkat “no problem”.
Sudah lama sekali aku tidak melihat Tante Rahma mungkin sudah 3 tahun, dalam pikirku apakah Tante masih sama seperti dulu dengan muka judesnya yang menyebalkan itu,
“Hari yang sangat membosankan” ujarku.
Sesampainya aku di bandara Soetta aku pun menelepon Tante Rahma,
“Hallo Tante Rahma !”, ucapkan dalam telepon.
“iya.. ini siapa yaa ??”, tanya tante dengan nada sinis. Seperti yang kuperkiraankan, sangat judes dan sinis, serasa bicara dengan seorang musuh.
“Ini Nathan Tante, saya sudah sampai di bandara soetta dan sekarang ada di pintu keluar, saya memakai baju warna putih dan jaket abu-abu”, jelasku kepada tante.
“kamu lurus saja ke arah jalan parkiran, tante di dalam mobil jazz warna putih, cepet ya” singkat jawabnya.
dan “tut.. tut.. tut…” telepon pun di matikan oleh tante. “monster macam apa wanita ini, sangat menyebalkan”, ujarku pelan.
Tanpa pikir panjang aku pun lansung menuju lokasi mobil tante, setelah ketemu mobilnya aku pun memasukan barang bawaanku di bagasi mobil dan setelah itu aku pun duduk di kursi belakang mobil.
“heh.. duduk depan sini, emang tante supir kamu apa”, ujar tante dengan sedikit kasar.
“Maaf tante, saya ga ada maksud seperti itu”, jawabku gugup.
Setelah duduk di kursi depan aku pun menjulurkan tanganku untuk mencoba berjabat tangan dengannya tapi tante acuhkan kan jabatan tangaku itu,
“ahh.. sudahlah kalau ga mau ya udah, dasar monster”, ucapku dalam hati.
Tidak terasa ternyata aku sudah 1 jam di dalam mobil dan belum juga sampai rumah, dan selama itu pula kita berdua hanya berdiam diri saja tanpa adanya obrolan yang berarti. Aku benar-benar tidak mengerti kenapa tante begitu galak dan tak ramah kepadaku, sesekali aku mencoba melirik tante mencoba memperhatikan penampilannya yang begitu kharismatik dengan kemeja kerja lengan pendek warna biru gelap dan rok mininya terlihat seksi, terlihat bagaimana paha putih mulus dari belahan roknya dan bagaimana bentuk lekukan dari roknya yang begitu ketat sehingga pantat dan pahanya begitu terlihat besar dan seksi.
Tiba-tiba tante membetulkan spion tengah mobil dan di saat itu pula terlihat dengan jelas bentuk ketiak dan warna BH yang di pakai tante, tante memakai BH warna putih terlihat jelas tapi sayang payudaranya tidak terlihat tapi yang paling menarik perhatian adalah daerah sekitar ketiak tanteku dimana sangat putih tapi ada sedikit rambut yang tumbuh dan ada sedikit cairkan di ketiaknya, mungkin itu adalah keringatnya tapi entah kenapa hal sejorok itu malah membuat nafsu birahiku tambah menggelora, kupandangi secara detail sampai aku pun membayangkan hal-hal yang aneh.
Mampus aku terlalu asyik melototin ketiak tante jadi gak sadar kalau tante tau kelakuanku,
“anu tante.. maaf, tante”, jawabku dengan ketakutan.
Dengan tidak mempedulikanku dan sangat acuh tante diam aja dan melanjutkan untuk pokus menyertir mobilnya. Tidak kebayang apa yang bakal terjadi bila tante cerita kepada Om, ahh sudahlah bilang aja kalau lagi ngelamun, itulah gerutuku dalam hati dengan sedikit gemetaran.
“Tante ini masih lama yaa sampai kerumah”, ucapku pelan.
Semoga aja hal ini bisa mencairkan suasana, walaupun rada males juga menghadapi sifat monsternya itu.
“sejam lagi… mungkin”, singkat jawabnya.
Seperti dugaanku jawaban yang singkat padat dan memuakan terlontar dari mulutnya.
Ngomong-ngomong soal Tante Rahma, beliau merupakan wanita karir dan ibu rumah tangga dengan satu anak yang sudah dewasa, tentang sifatnya memang sangat menyebalkan bahkan sangat kontras dengan sifat Om teguh yang begitu ramah dan asyik banget. Tante rahma ini walaupun usianya sudah 42 tahun tapi bentuk badannya menurutku sangat bohai atau bisa di bilang padat berisi sesuai lah dengan tinggi badannya yang sekitar 165cm, rambut panjang dengan warna sedikit blonde (maklumlah orang berduit), dengan memakai kacamata alah eksmud terlihat jelas bahwa wanita ini adalah wanita karir, mengenai parasnya seh biasa-biasa aja tidak sesuai seleraku mungkin bisa dibilang cantiknya karena putih doank (coba kulitnya gelapan dikit, pasti jelek) tapi kharismanya lah yang bicara dan yang membentuk paras dan laku begitu sangat dikagumi.
Akhirnya penderitaanku berakhir sudah, sampai juga di rumah Om teguh setelah perjalanan panjang selama 2,5 jam.
“puj.. puji ! bantu nathan dan tunjukin kamarnya”, sedikit teriak si tante kepada pambantunya.
Setelah parkir mobil di garasi si tante langsung masuk tanpa sepatah kata terucap darinya untukku, dalam hatiku cuma bilang mungkin dia marah gara-gara kejadian di mobil tadi. Tak lama beselang muncullah seorang wanita membantu itu menurunkan barang bawaanku dan mengantarku ke kamar.
“Makasih ya mbak !”, ujarku santun.
“iya mas.. sama-sama”, jawabnya dengan menunduk.
Dia pun keluar dan aku sendiri di kamar, ku coba memperhatikan setiap sudut kamarku secara detail. kamarnya lumayan besar dan ada kamar mandi didalamnya, ranjang yang empuk, lemari ada 1 tapi sangat besar dengan cermin seukuran badan kita, ada sofa kecil di dalam kamar tapi tidak ada televisi dan AC nya pun rusak, aku pun berjalan menuju kamar mandinya ternyata ada shower dan bak mandi yang cukup besar untuk tiduran dan berendam, di sisi lain ada toilet untuk buang air besar, kamar ini hampir mirip kamar di hotel berbintang, dan di samping ranjang ada jendela yang langsung menghadap ke taman kecil dan kolam ikan.
Setelah rapi-rapi pakaian, kamar dan mandi, aku pun bersantai sejenak di kamar sambil melepas lelah, tak di sangka waktu sudah menunjukan pukul 19:45 malam. Seseorang membuka pintu kamarku yang tidak terkunci karena memang sedang rusak kuncinya,
“hi.. lama tak jumpa, kawan.. apa kabar !”, ucap dari orang tak asing lagi.
“Hi.. om, kabarku baik om!”, jawabku gembira.
Kitapun bertemu kangen dan bercakap-cakap layaknya teman yang lama tak jumpa, memang seperti itulah Om ku yang satu ini, begitu hangat dan care terhadapku. Akhirnya Om mengajakku untuk keluar dan makan malam bersama dengan anggota keluarganya, disana sudah menunggu Tante Rahma dan kita pun makan malam bersama dengan sedikit canda tawa sebagai bumbunya, seperti biasa Tante begitu judes sekali terhadapku, kukira di depan Om ku tante bakal sedikit ramah sikapnya terhadapku tapi tidak sama sekali. dan Om ku pun juga masa bodoh akan hal tersebut, dia santai saja mengajakku ngobrol dan bercanda sembari juga candain istrinya yang mirip monster itu.
Part II : Kebiasaan Orang Rumah Wow… gila sudah jam 09:30, hari gini aku baru bangun tidur apa yang bakal di pikirin oleh Om dan Tante kalau tau akan hal ini. Tidak biasanya aku bangun se-siang ini, aku pun buru-buru bangun dan langsung mandi secepat mungkin dan membereskan kamar tidurku. Aku memang sangat mandiri dari dulu, apapun yang berhubungan dengan kegiatanku bakal aku kerjakan sendiri supaya memiliki rasa tanggung jawab. Aku pun keluar kamar dan rumah terlihat sangat sepi, hanya ada seorang mbak-mbak yang sedang memasak di dapur.
“mbak, sedang apa ??”, tanyaku.
“lagi masak air mas”, jawabnya pelan.
“orang rumah pada kemana ya mbak ?? sepi amat nih rumah”, lanjutku.
“udah pada berangkat kerja semua mas”, jawabnya lagi.
“jam berapa biasanya berangkat mereka ??”, tanyaku lagi.
“kalau Tuan 6:30 sudah berangkat, kalau Nyonya jam 09:00”, jawabnya lagi.
aku pun pergi mengelilingi rumah kediaman om yang cukup besar ini, ada kolam renang di belakang ada saung juga di ujung kolam renang, dan aku tiba di samping kamarku yang terdapat kolam ikan dan ada taman kecil. Aku pun duduk santai di kolam tersebut, dan tak lama kemudian mbak yang tadi terlihat membawa ember berisi air panas menuju ruangan di deket taman kecil sampai kamarku, ohh ternyata ruang itu kamar mandi dan si mbak tadi masak air untuk mandi air hangat. aku pun pergi meninggal tempat tersebut takut di kira ngintip karena posisiku hanya berjarak 8m dari kamar mandi itu.
Menaiki tangga untuk menuju lantai 2 dari rumah itu, aku pun sampai di ruang kosong yang lumayan besar dan terdapat tali-tali yang memanjang dan beberapa bak untuk pakaian, mungkin ini adalah tempat jemuran. aku berjalan menuju ujung untuk melihat keadaan di bawah, lokasi tempat jemuran ini tepat di atas kamarku. aku pun melihat-lihat pemandangan dari atas dan tanpa ku sadari aku bisa melihat kamar mandi yang di masukin si mbak tadi, ada lubang yang cukup besar di atap kamar mandi itu sehingga aku bisa melihat jelas si mbak yang sedang melepaskan pakaiannya, pikiranku pun campur aduk dan binggung harus pergi atau stay disini untuk menikmati pemandangan ini. Aku sembunyi di balik dinding pembatas untuk mengintip si mbak agar tidak ketahuan, dan si mbak pun merasakan ada yg memperhatikan sehingga dia melonggok ke atas dan untungnya dia tidak melihatku karena terhalang dinding.
Aku coba perhatikan lagi ternyata dia sudah melepaskan semua pakaiannya, ku coba perhatikan secara detail lekuk tubuhnya, dia pun menguyur badannya dengan air dan kemudian membasuhnya dengan sabun, di olesnya sabun tersebut ke lehernya, kemudian ke buah dadanya yang lumayan besar lalu di putar-putar buah dadanya tersebut dengan menggunakan sabun, terlihat dia sangat telaten sekali memutar-mutar buah dadanya tersebut kemudian dia basuh tangannya dan di angkatlah tangannya ke atas lalu dia basuh ketiaknya dengan sabun. Sial apa yang terjadi dengan otakku, kenapa setiap kali aku melihat ketiak seorang wanita pasti cepat sekali burungku tegang, apakah aku mengalami kelainan sex, ahh sudahlah aku hanya ingin menikmati moment ini.
“Puj.. puji, tolong bawa masuk belanjaan ibu di mobil”, Teriakan tante terdengar.
Dengan tergesa-gesa aku pun segara turun dan menuju kamarku dan berharap tidak ada yang melihat kelakuanku hari ini.
“Puji kamu dimana ??”, teriak lagi si tante karena suaranya tidak terdengar oleh si mbak puji.
aku pun berpapasan dengan tante saat menuruni tangga, kaget bercampur takut dan deg-degan,
“tante.. sudah pulang ??”, tanyaku gugup.
“lihat si puji ?”, tanya balik si tante.
“tadi lagi masak air di dapur tante”, jawabku spontan.
dengan mengodorkan kunci mobil ke arahku, “bawa masuk barang belanjaan yang ada di mobil !”, suruhnya.
Dasar monster, ga bisa sopan dikit apa kalau nyuruh kalau bukan istri Om ku udah aku perkosa kamu, sangat jengkel sekali ngelihat tante yang satu ini tapi mau apa dikata sekarang aku tinggal di rumahnya jadi harus nurut. Kubuka pintu mobil tante dan mengambil barang belanjaannya, karena penasaran apa yang di beli dan berapa harga aku pun iseng membuka barang-barang belanjaannya.
Betapa kagetnya aku setelah tau barang belanjaan tante ada obat kuat, lingerie, dan baju-baju cosplay aku pun berpikir apakah ini semua pasti untuk berfantasi dan obat kuat ini adalah bukti kuat kalau Om/tante sangat ingin berfantasi tapi tenaga Om tidak mampu untuk meladeni sehingga harus pakai Dopping. dalam hatiku pun tertawa terbahak-bahak, dasar orang tua sudah tapi masih aja belum terpuaskan juga hasrat sex nya. Otak isengku pun bermunculan, aku buka salah satu lingerie tanteku dan aku jilatin sampai basah setelah itu aku masukan lagi agar terlihat normal.
“Tante ini belanjaannya mau di taruh dimana ??”, tanyaku.
dengan bermain handphonenya tante menjawab, “taruh aja di meja..”.
ku taruh belanjaannya di meja dan aku pun pergi ke kamar tidurku, dari pada ngeladeni tante yang ada malah emosi. sampai di kamar aku mulai memikir semua kejadian hari ini, mulai dengan mengintip si mbak puji dan melakukan kejahilan kepada tante. pikiran kotorku pun bermunculan, mungkin belanjaan tante tadi akan di gunakan nanti malam, ternyata Om dan tante sangat suka dengan fantasi sex dan orang yang suka dengan fantasi sex maka bisa dipastikan gairah mereka sangat tinggi, mengingat rutinitas Om dan tante yang begitu sibuk dan sering pulang malam mungkin obat kuat itu adalah solusinya. tapi orang yang memiliki gairah berlebihan sangat dekat dengan perselingkuhan, apakah mungkin Om atau Tante ada yang berselingkuh. ahh pikiran apa ini yang ada di otakku, ngapain juga aku mikirin hal sebodoh ini.
tok.. tok.. tok.. pintu kamarku ada yang mengetuk dan aku pun bangun dari tempat tidur untuk membuka pintu,
“ohh.. si mbak, ada apa mbak ??”, tanyaku.
“di panggil sama nyonya mas”, jawabnya.
Duuuaaarrrr… dalam sekejap pikiranku jadi kacau apa mungkin aku ketauan kalau salah satu lingerie tante aku jilatin sampai basah, aku benar-benar ketakutan setengah mati, aku pun memberanikan diri untuk menghadap ke tante, dengan tampang yang judes tante melirikku lalu berkata,
“duduk sini kamu”, suruh tante.
“yaa.. ada apa tante”, tanyaku sambil duduk di depan tante.
“Hp kamu ada GPS nya gak ?”, tanyanya.
“ada tante, emang ada apa tante ?”, sautku.
“catat ini koordinatnya, kamu pergi kesana beli’in tante sup buntut, nih duitnya. naik taxi aja biar ga nyasar !”, jelas si tante.
bengong serasa ga percaya, aku baru pertama kalinya ke jakarta dah di suruh beli sup buntut yang letaknya aja ga tau ada dimana, cuma modal GPS doank tapi ya sudahlah itung-itung biar tau dunia luar, aku pun ganti baju dan segera pergi membeli pesanan untuk si tante.
Setelah mendapatkan sup buntut pesanan tante aku pun pulang, perjalanan yang memakan waktu hampir 3jam membuatku jenuh, sesampai di pagar rumah ada mobil jazz putih dan bmw hitam, mungkin itu mobil si Om teguh dan dia sengaja pulang cepat. aku masuk ke dapur dan menaruh pesanan tante di dapur lalu aku pun menuju kamar tante untuk memberitahu kalau sup nya sudah dateng tapi tanganku di tarik oleh si mbak puji,
“mas mau kemana ?”, tanyanya.
“ke kamar tante, ngasih tau kalau pesenannya sudah dateng”, jawabku.
dengan nada pelan si mbak puji berucap, “udah mas ga usah, biar nanti saya saja yang ngasih”.
aku pun pergi meninggalkan mbak puji tanpa banyak tanya, tapi dalam pikiranku menaruh banyak kecurigaan, terutama mobil bmw yang terparkir di luar, jika itu om kenapa om tidak mencariku, apa mungkin om lagi main dengan tante sekarang, tadi tantekan habis belanja, hahahahahha… pikirku pun tertawa terbahak-bahak.
tanpa sadar aku pun BBM Om teguh, “ehm… asyik nih”, tulisku.
tak lama berselang Om pun membalas, “Asyik apa nih maksud.. kerjanya, kalau kerjaan bikin pusing dari tadi nemeni atasan keliling jakarta”, jawab Om ku.
sejenak pikirku pun berhenti, lalu mobil bmw di depan itu mobil siapa, tanpa babibu aku pun mengendap-endap naik ke lantai 2 ke tempat jemuranyang tadi buat ngintip si mbak puji, sesampai disana aku pun mencari jalan supaya bisa mengintip ke arah kamar tante tapi setelah mengitari tempat itu tidak ada jalan lain, kalau lewat tangga utama pasti ketauan mbak puji karena si mbak ada ada di dapur.
Pikiran tentang tante rahma yang berselingkuh telah merasuki otakku, oleh karena itu aku harus membuktikannya, tak lupa aku membawa HP ku untuk merekam kejadian ini dan akan ku beritahukan kepada si Om teguh bila ini benar-benar terjadi. karena tidak adanya jalan lain di tempat jemuran pakaian, aku pun turun kembali tapi sebelum turun terdengar suara, “kreeeeekkk… “, suara pintu kamar mandi. ku lihat kebawa ternyata ada mbak puji sedang di kamar mandi, pikiranku langsung ga karuan bagaimana ini ngintip mbak puji apa melakukan investigasi terhadap tante.
tanpa banyak pikir aku pun merekam kegiatan mbak puji di dalam kamar mandi itu, ternyata di luar dugaanku si mbak puji masturbasi dengan melihat video porno di dalam handphone yang dia genggam. sedikit gambaran tentang mbak puji, tinggi badannya 155-160cm, kulitnya sawo matang, chubby dan terlihat gemesin, buah dadanya sedeng lah tapi badannya berisi banget, pantatnya besar dan terlihat seksi, rambutnya panjang sebahu berwarna hitam, usianya bekisar 25-28 tahun. Tak disangka ternyata gairah sex mbak puji tinggi juga, di bukanya kaos oblong yang dia kenakan dan kemudian di bukalah BH nya, dia remas-remas payudaranya dengan melihat video porno di handphonenya, kemudian dia plorot celana dalam nya tanpa membuka roknya terlebih dahulu, kini posisi duduk di washtuffle tangan kanan meremas payudara dan tangan kiri memegang handphone, posisi kakinya kini dia renggangkan dan dia angkat tinggi sampai ke bak mandinya, tubuh bersandar ke tembok, dan kini tangan kanan dia arahkan ke arah vaginanya, dia elus pelan-pelan klitorisnya sambil sekali-kali di lumuri dengan ludahnya, aku pun sangat terangsang oleh adengan ini, melihat ekspresi wajah yang mendesah-desah dan menggairahkan membuatku tidak bisa menahan libidoku.
Sangat bernafsu sekali aku melihat mbak puji dengan ekspresinya yang sangat menggoda, terlihat sangat manis dan tak lama kemudian mbak puji berteriak “Aaaahhhh…” sampai terdengar olehku teriak itu, begitu menggoda tanda bahwa mbak puji sudah orgasme, aku lanjutkan merekam kejadiaan itu sampai mbak puji tergulai lemas di lantai kamar mandi sambil meremas-remas payudaranya. Aku sudahi saja sebelum ketahuan dan saat mbak puji masih tergulai lemas aku pun mencoba naik ke lantai 2 ke kamar tante rahma untuk melanjutkan investigasi, dengan mengendap-ngendap aku naik lewat tangga utama dan sesampainya aku di lantai 2 aku di buat binggung di mana kamar tante soalnya ada 2 kamar di lantai atas, aku coba mencari tempat sembunyi dan kutemukan ruang sempit di balik rak sepatu dan aku sembunyi di balik rak tersebut sambil mengamati 2 kamar yang terkunci tersebut.
10 menit setelah aku sembunyi ternyata tante rahma keluar dari kamar yang dekat dengan jendela luar, dan satu hal yang membuatku tercenggang adalah tante keluar hanya menggunakan lingerie warna merah, salah satu lingerie yang ada di belanjaannya tadi, dia pun menuju lemari es di ruang keluarga di lantai 2, tubuh yang sangat indah, begitu putih dan mulus walaupun sudah berumur 42 tahun tapi masih terawat dengan baik, payudaranya lebih besar dari punya mbak pujisangat sintal, benar-benar terawat dan terbentuk dengan sempurna, pantat tantepun terlihat besar, semok, dan sangat padat. hal ini membuat aku menelan ludah sendiri, dan aku pun tak lupa untuk merekam kejadian ini.
Disaat bersamaan saat tante sedang minum, keluar lah seorang pria muda dari kamar tante, dari tampilannya pria ini seperti anak kuliahan, dia pun menuju ke arah tante dan langsung memeluk tante dari belakang, sambil berkata,
“aku pulang dulu sayang, takut nanti keponakanmu balik dan melihat kita”, ucap tuh cowok.
“baiklah.. terimas kasih untuk hari ini”, balas tanteku.
“besok lagi yaa.. aku ga bakal ngalah lagi”, ucapnya menggoda.
“paling mentok kamu tuh 3kali.. setelah itu udah deh bobo manis, hehehe… besok jangan disini say.. aku takut kalau keponakanku tau”, jawab tanteku.
“baiklah.. beri aku salam perpisahan”, ujar tuh cowok dengan sedikit merayu.
tantepun membalik tubuh dan kita mereka berhadap-hadapan, mereka kemudian beradu mulut dan bercumbu, tangan si cowok pun meremas-remas pantat tante yang sangat sintal itu, tantepun membalas dengan membelai-belai lehar dan daerah sekitar telingan si cowok, mereka begitu lihai bermain, tapi hal ini tidak berlangsung lama mereka mengakhiri adegan tersebut dan si cowok pergi meninggalkan tante tanpa di antar oleh tante, tantepun kembali ke kamar tidurnya.
Hai semua perkenalkan namaku Faza. Aku berasal dari ibu kota Negara tercinta ini dan sekarang sedang menjalani proses studi di salah satu universitas yang berada di provinsi Jawa Tengah. Mungkin ini adalah cerita lanjutan dari cerita sebelumnya yaitu Kisah si Badan Babi. Pastikan agan-agan semua membaca cerita itu terlebih dahulu agar setidaknya tidak bingung dengan jalan cerita di cerita ini (haha). Ya walaupun mungkin cerita ini tidak akan banyak menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di cerita sebelumnya, karena jujur saja, otak saya buntu memikirkan bagaimana kelanjutan permasalahan yang ada di cerita sebelumnya oleh sebab itu, di cerita ini akan fokus ke kisah cinta dan lendir Faza bersama teman-temannya. Ya mungkin saja akan ada sedikit bumbu-bumbu konflik yang mirip-mirip dengan cerita sebelumnya.
Oke langsung saja cerita ini diambil latar dua tahun setelah aku menjadi kekasih Winda, perempuan yang aku kagumi karena kepolosan serta ketulusan hatinya. Sudah dua tahun tanpa terasa aku berpacaran dengan Winda. Selama dua tahun itu aku seperti menemukan sosok pendamping impian. Karena Winda dengan telatennya membangunkan aku untuk bangun pagi dan melakukan ibadah, jika aku “bolos” sekali saja tidak melakukan ibadah pagi, sepanjang hari aku dihiraukannya. Bahkan saat dikelaspun dia seperti tidak mengenaliku. Jika sudah seperti itu maka yang aku lakukan adalah malam-malam aku menuju kosannya yang tidak jauh dari kosanku, kemudian aku memberi hadiah berupa aksesoris-aksesoris untuk memperindah penampilannya dengan jilbabnya. Biasanya jika memang barang tersebut adalah barang yang sangat ia inginkan maka dia akan langsung luluh, tetapi jika tidak ya percuma aku memberikannya hadiah dan aku harus pasrah menunggu dia kembali seperti semula. Dia juga yang telaten menemaniku lari pagi tiap hari jika tidak ada kelas pagi. Hingga akhirnya penampilanku sudah tidak seperti babi lagi. Kini tubuhku sudah ideal. Ya tidak bisa dibilang ideal juga sih, namun lebih baik dibandingkan keaadanku 2 tahun lalu. Orang tuaku selalu bertanya mengapa anaknya kini jauh lebih “kurus” saat kuliah tiap kali aku pulang ke ibu kota saat liburan semester.
Hubunganku dengan Zahra baik-baik saja. Kini aku sudah tidak pernah bercinta dengannya lagi karena aku sudah memiliki Winda yang sangat aku sayangi. Walaupun Winda jarang memberiku “jatah” dan sekalinya dikasih mungkin hanya “nyusu” saja di kamar kosku, namun itu cukup untuk menahan hasrat bercintaku. Aku dengar-dengar Zahra sedang didekati ketua umum di organisasiku yaitu Mas Jordi, namun dia selalu menampik hal itu lalu mengubah topik percakapan tiap kami membahas hal itu. Aku awalnya tidak mengerti kenapa Mas Jordi beralih dari Mba Nayla menuju Zahra, padahal jika diliat dari tampang dan tubuh, Mba Nayla menang dalam segala aspek (ya sebagai seorang yang pernah menikmati kedua tubuh itu makanya aku bisa menilai demikian haha).
Hubunganku dengan Hani?
Ya seperti yang diduga, dia bukan lagi menjadi seorang yang aku kenal dulu. Sikapnya terhadapku berubah total. Sikapnya sekarang dingin terhadapku. Aku pernah menyapanya setelah masa liburan saat aku sudah menjadi pacar Winda untuk sekedar meminta maaf.
“buat apa kamu minta maaf, emang kamu pernah ngelakuin salah ke aku?” ucapnya kala itu dan ia langsung pergi meninggalkan aku.
Aku masih ingat betul kejadian itu. sepertinya aku tidak akan melupakannya walaupun aku sudah memiliki istri kelak (haha). Aku sempat berdiskusi dengan Winda tentang sikap Hani terhadapku, namun Winda juga bercerita bahwa ia sudah tidak saling tegur sapa lagi dengannya. Sikapnya sama seperti terhadapku. Winda juga turut sedih, dan menyayangkan sikap Hani.
Aku mendapat cerita dari Devi bahwa dia sangat terpukul. Menurut penuturannya, Hani sangat tidak terima aku memilih Winda ketimbang dirinya. Devi yang tidak tahu apa-apa bahkan sampai bertanya kepadaku, apa yang aku lakukan terhadap dirinya. Aku hanya memberi tahu bahwa memang dulu aku sangat dekat dengan dirinya, mungkin dia mengira aku mendekatinya hanya untuk mendekati Winda, aku berdalih demikian. Devi hanya manggut-manggut dan akhirnya aku diceramahi oleh dirinya kala itu.
Hubungan dua sejoli antara Dimas dan Tia masih berlanjut. Bahkan mereka kini sudah menyewa rumah kontrakan yang berisi hanya mereka berdua. Aku tidak mengerti kenapa pemilik rumah kontrakan tersebut memberikan izin kepada dua orang itu yang notabenenya belum jadi suami istri yang sah. Aku dan Tama sering main ke kontrakannya dan ya rumah yang minimalis dan hanya berisi dua kamar satu kamar mandi, dapur dan halaman belakang yang bisa digunakan untuk menjemur pakaian.
“kalian nanti nikah dirumah ini aja” Ujarku becanda kepada Dimas dan Tia kala itu.
“gak ah za, dirumahku aja yang di Wonosobo. Kosong juga itu rumah” Ujar Tia dengan tampang sedikit serius.
Kemudian hubungan Tama dengan Zakiyah? sedikit rumit hubungan dua orang ini. Ternyata Zakiyah memiliki sifat “drama queen” yang cukup kental di dalam dirinya. Saat ada masalah di dalam hubungan mereka, Zakiyah tanpa ragu memposting hal tersebut di semua media sosialnya. Hal itu sedikit membuat Tama risih karena merasa privasi hubungannya tidak ada lagi. Ia sering menggerutu jika sudah terjadi hal itu. Aku hanya bisa menyemangatinya (haha).
Aku belum tahu kabar lanjutan mengenai Yanti yang “dilecehkan” oleh kedua orang gila Mamat dan Toni. Mereka berdua sudah tidak terlihat paska dibawa oleh Mas Reza saat makrab tempo waktu. Suatu hari saat kami sedang rapat di sekretariat organisasi kami, datanglah dua orang polisi dan sempat berbincang-bincang dengan Jordi kala itu. Aku tidak tau kelanjutan kasusnya seperti apa, namun yang aku tahu memang Mas Reza kecelakan bersama dua orang itu.
Aku mendapat kabar bahwa ia sempat berpacaran dengan Mas Jodi namun sudah putus karena hal yang aku tidak tahu juga.
Sekarang masuk ke dua Wanita idaman para lelaki hidung belang yang ada dikampus yaitu Mba Nayla dan Mba Kintan. Aku tidak tahu kenapa, akhir-akhir ini mereka seperti sepasang kekasih. Kemana-mana bersama. Aku sekilas melihat ada yang berbeda dari Mba Kintan. Wajahnya seperti sangat bahagia. Bentuk tubuhnya juga sekilas berubah menjadi lebih seksi walaupun masih terbalut pakaian-pakaian muslimah. Tapi tidak tahu kenapa, aku bisa merasakan perubahan pada Mba Kintan.
Aku tidak menemukan Wahyu di kampus dua tahun ke belakang. Aku mendapat kabar bahwa ia sudah dipindahkan oleh orang tuanya menuju luar negeri untuk bersekolah disana. Ya aku tidak peduli juga dengannya dengan pengalaman buruk selama aku mengenalnya kala itu.
Oiya aku mungkin belum menceritakan tentang keluargaku? Agan-agan bisa langsung skip bagian ini jika memang kurang membutuhkannya (haha).
Ibuku merupakan pengusaha kue online yang sudah cukup mempunyai nama. Beliau memulai bisnis ini setelah bangkit dari keterpurukan setelah kami ditipu oleh oknum yang tidak bertanggung jawab yang mengaku-ngaku sebagai pegawai bank dan secara kebetulan saat itu Bapak dan Ibuku menjadi “pemenang” di suatu undian. Pada awalnya memang kami tidak percaya karena nilai tabungan mereka juga tidak banyak-banyak amat. Namun oknum tersebut mendatangi rumah kami dan berbicara dengan sangat meyakinkan. Sehingga mereka jatuh oleh tipu muslihatnya. Sedangkan kakakku Rani, ia harus rela tidak melanjutkan pendidikan karena hal itu juga. Kejadian itu tepat sekali saat Rani lulus SMA 6 tahun lalu. Keluarga kami belum memiliki dana yang cukup untuk Rani berkuliah sehingga ia mau tidak mau harus mencari pekerjaan. Namun, sekarang Rani terlihat cukup nyaman di pekerjaannya. Sehingga ia sepertinya sudah melupakan keinginannya untuk berkuliah.
Oh iya. Aku juga sepertinya belum menceritakan masa laluku di cerita sebelumnya. Aku mulai dari kejadian keluargaku yang ditipu saja. Setelah kejadian itu memang keluargaku seperti goyah karena Ibu dan Bapakku saling menyalahkan. Aku dan Rani awalnya merasa tidak nyaman karena hal ini. Akhirnya kami sering kabur-kaburan dari rumah. Beruntung bagi Rani karena memiliki teman-teman yang bersedia mendengarkan ceritanya, sedangkan aku. Aku saja di sekolah merasa kurang di hargai oleh teman-temanku. Hanya beberapa temanku saja yang masih menganggapku manusia, namun mereka juga tidak selalu ada saat aku membutuhkannya.
Aku mencari pelarian dengan melaksanakan hobiku saja. Suatu hari aku meminjam kamera temanku itu dan berkelana mencari gambar-gambar yang kurasa indah. Aku lalu men-unggah gambar-gambar itu di semua sosmedku. Awalnya memang tidak ada yang menanggapi gambar-gambar itu. Akupun cuek dengan hal itu karena memang itu hanya sekedar hobi dan upayaku mencari pelarian akibat kondisiku di rumah maupun di lingkungan sekolah. Namun beberapa minggu aku selalu meng-unggah gambar-gambarku, aku mendapatkan sebuah pesan yang berisi tawaran untuk menjadi fotografer untuk suatu majalah. Mereka memberi tahu bahwa satu gambar bisa dihargai 10-30 ribu. Aku sedikit tertarik dengan upahnya dan berpikiran “lumayan untuk nambah-nambah uang jajan”. Aku lalu mengiyakan dan aku bertemu dengan orang yang disebutkan dipesan itu. Kami akhirnya sepakat dengan dan aku memulai mengambil foto untuk majalah itu. Harga gambar yang tadinya hanya 10-30 rb, semakin lama semakin naik karena hasil jepretanku dan aku juga mulai mempelajari aplikasi peng-edit gambar.
Aku akhirnya mendapatkan uang yang cukup untuk membeli kamera sendiri. Awalnya orang tuaku curiga karena ada paket datang ke rumah dan berisi kamera yang harganya cukup mahal. Akhirnya aku memberanikan diri untuk menceritakan semua hal dan aku mengeluarkan segala unek-unek ku. Rani juga melakukan hal yang sama. Akhirnya orang tua kami sadar bahwa semua tindakan mereka selama ini tidak ada gunanya. Mereka memutuskan untuk berdamai dan mulai membuka bisnis kue kecil-kecilan dan terus berkembang sampai sekarang.
Aku masih menerima bullying di lingkungan sekolah setelah kejadian itu. Bahkan aku sering masuk ruangan BP karena membalas perbuatan mereka, namun yang membuatku kesal adalah mereka yang mem-bully ku malah tidak mendapatkan hukuman yang setimpal, sebaliknya aku yang merupakan korban, sering sekali dipanggil orang tuanya. Orang tua ku memang tau betul anaknya tidak akan melakukan hal itu kalo memang bukan untuk membela diri, sehingga orang tuaku memang hanya “meng-iyakan” kata-kata dari guru BPku. Merekalah yang menyuruhku untuk kuliah di luar Jakarta agar tidak bertemu dengan orang-orang yang dengan mudahnya menjelek-jelekkan fisik orang.
“Linda… Kamu dapet koas dimana?” Tanya Shela. “Dapet di Bogor Shel… Kamu dapet dimana?” Jawabku. “Sama dong.. Aku juga di Bogor kamu ga usah ngekos lahh tinggal dirumah aku aja..” Ajak Shela. “Waahh boleh tuh… Biar kita bisa bareng-bareng terus… Tapi boleh ga ama ortu kamu?” Tanyaku. “Pasti boleh lahh… Nanti aku yang ngomong ama mama.” Jawab Shela. “Oke dehh Shel… Thanks yah.. Daahh…” Jawabku lagi. Aku Linda 26thn sekarang sedang koas setelah sekian lama kuliah kedokteran. Tinggi badanku 165cm berat 49kg. Aku punya pacar namana Adit dia pacar pertamaku baru saja jadian 1bln yang lalu dia juga sedang koas tapi di Malang. Shela temen baik ku saat kuliah setelah setengah tahun koas baru bisa sama-sama lagi karena dapat koas yang sama di bogor dan memang Shela berasal dari bogor dia punya rumah disana. Shela mengajak aku untuk tinggal dirumah dia saja dibogor aku sih mau-mau saja sekalian irit nge kos.
“Shel… Sudah tanya mama kamu belum tentang aku mau tinggal dirumah kamu selama koas?” Aku SMS Shela. “Sudah kok Lin… Mama setuju kok kamu tinggal sama kita nanti… Rumah jadi ramai kata mama” Balesan SMS dari Shela. “Ohh oke dehhh… Tolong bilangin makasih yah ke mama km… Berarti besok kita jalan bareng yah kerumah kamu? Ketemu dikampus yah?” SMSku lagi. “Iyah ketemu dikampus aja yah Lin.. See you besok yahh…” SMS Shela.
Aku tidak bales lagi SMS Shela. Setelah baca SMS Shela aku mulai beres-beres baju dan barang-barang yang akan aku pakai di bogor nanti. Aku beres-beres sampai malam setelah itu saking capenya aku langsung tertidur. Keesokan harinya aku baru mandi kemudian siap-siap ke kampus.
“Pa.. Ma.. Aku pergi dulu yah..” Panggilku saat bertemu Papa dan Mamaku sedang makan diruang tamu. Seperti biasa aku cipika-cipiki dulu sama papa dan mamaku. Setelah itu aku langsung jalan ke kampus.
“Halo Lin… Yukk mama ku sudah jemput tuh…” Panggil Shela pas aku sampai kampus. “Ohh kamu sudah nunggu lama yah? Maaf yah Shel…” Jawabku “Ga kok baru aja aku dan mama sampe kok.” Jawab Shela sambil jalan menuju mobil mamanya. “Halo tante aku Linda temen Shela… Maaf yah aku lama… Maaf juga sudah ngerepotin tante aku tinggal dirumah tante selama koas” Aku menyapa mamanya Shela. “Iyah Linda… Tidak apa-apa kok… Biar rumah jadi ramai juga… Sudah siap yah?? Yuk berangkat” Jawab mama Shela. “Oke Tante.” Jawabku.
Selama diperjalanan aku, Shela dan Mamanya seru ngobrol dan bercanda. Ternyata mamanya Shela itu bernama Sherly dokter spesialis penyakit dalam dan papanya shela bernama Ivan seorang businessman. Hari ini mamanya sengaja cuti untuk menjemput aku dan Shela ke bogor. Tidak terasa 1,5 jam perjalanan kebogor kami sudah sampai dirumah Shela. Shela punya rumah yang lumayan besar bertingkat 2. Setelah sampai aku dan shela langsung beres-beres barang bawaan, ternyata aku tidur bareng Shela kamar Shela cukup besar untuk kita berdua. Akhirnya kita selesai beres-beres dan tidak lama terdengar suara tante Sherly ngajak kita makan siang.
“Shela… Linda… Ayoo kita makan siang dulu…” Panggil tante Sherly. “Iyaahhh ma…” Triak Shela dari kamar.
Aku dan Shela langsung turun keruang makan dan disambut oleh tante Sherly. Kami bertiga langsung makan setelah selesai aku dan Shela ijin untuk tidur siang dulu karena kecapaian. Tidak terasa pas aku melek dan lihat jam sudah jam 7 kurang berarti aku tertidur 3 jam lebih. Dan saat aku melihat sebelah Shela sudah tidak ada berarti dia sudah bangun lebih dulu. Aku masih diranjang sambil duduk dan mengucek mata. Samar-samar terdengar suara Shela seperti tertawa cekikikan dan ada suara lelaki mungkin itu om Ivan. Sebelum keluar aku minum segelas air putih kemudian keluar dari kamar. Pas keluar dari kamar diruang tamu lantai 2 aku melihat om Ivan sedang memangku Shela dan Shela pun bergelendotan dengan leher om Ivan dan tangan kiri om Ivan tepat di samping payudara Shela dan tangan kanan dipahanya. Mana Shela cuma memakai kaos yang agak ketat dan celana hot pants. Akupun agak canggung melihat mereka dan langsung menegur om Ivan. “Sore om… Aku Linda temen kuliah Shela.” Sapaku. “Ehh iyah Linda… Shela sudah cerita tentang kamu kok. Anggep saja rumah ini seperti rumah kamu yah.” Jawab om Ivan. “Ohh iyah om. Makasih banyak om.” Jawabku lagi sambil jalan kearah tangga untuk turun kelantai bawah.
Pas aku sambil jalan menuruni tangga tak lama kemudian terdengar suara Shela “aahhhh.. Papa nakal nih hihihihi.. Daahh papa..” Kemudian ga lama Shela pun berada dibelakang ku sambil memanggil aku.
“Lin mau kemana?” Tanyanya. “Mau nyari mama km Shel.. Siapa tau butuh bantuan.” Jawabku tampa menoleh kebelakang dan sambil mikir kok om Ivan dengan Shela segitu dekatnya yah? Apakah Shela tidak risih tangan om Ivan kena payudaranya? Sambil jalan aku masih memikirkan kejadian tadi. Sesampainya aku di dapur aku kembali kaget melihat tante Sherly. Dia hanya memakai daster terusan dan sepertinya tidak memakai BH.
“Tante ada yang Linda bisa bantu?” Tanyaku. “Eh Linda.. Ga usah gapapa kamu ngobrol saja sama Shela ini tante bisa urus sendiri. Dah sana keruang tamu saja.” Jawab tante Sherly. “Yuk Lin kita keruang tamu saja.” Kata Shela sambil menarik tangan ku.
Pas sampai diruang tamu kita langsung duduk sambil menyalakan TV. Walaupun sambil nonton aku masih memikirkan kejadian diatas tadi dan aku putuskan untuk coba bertanya dengan Shela.
“Shel tadi pas aku keluar dari kamar aku liat tangan om Ivan disamping dada kamu. Apa kamu ga risih Shel? Tanyaku. “Ohh.. yang tadi itu? Ahh engga Lin biasa aja… Lagian dia kan papa aku sendiri… Emang hampir setiap hari kok papa megang dada aku malah sering juga jilat dada aku lohh hihihihihihi..” Jawab Shela dengan santainya. Aku kaget setengah mati dengan jawaban Shela. “Haa?? Pegang?? Jilat??” Jawabku kaget. “Hahahaha… Santai aja Lin.. Iyahh papa sering kok remes dadaku terus abis itu dijilat-jilat deh putingku hihihihihi… Jadi gini Lin ceritanya beberapa tahun lalu mama dapet artikel kalau ada cara mengurangi resiko kangker payudara dengan cara sering di remas payudarannya. Terus mama ngajarin ke papa bagaimana cara remasnya. Jadi hampir setiap hari payudara mama diremas sama papa. Selang beberapa hari mama juga nyuruh papa terapi payudara aku juga terapinya sih cuman remas doang tapi lama-lama papa jadi jilatin juga payudaraku. Awalnya sih risih Lin tapi lama-lama enak juga hihihihihihi… By the way enak lohh kamu mau coba diterapi juga ga? Hihihihihi…” Jawab Shela masih dengan nada santai. “Haa?? Ogaahh… Orang pacar aku aja belum pernah liat payudaraku apalagi pegang. Terus masa sekarang om Ivan yang pegang-pegang payudaraku duluan? Lagian emang ada artikel seperti itu Shel?” Tanyaku lagi. “Gapapa lah pacar kamu ga bakal tau ini Lin hihihihihi… Ada kok bentar aku cariin dulu yah.” Jawab Shela sambil ngutak-ngatik HPnya.
Dan aku pun kembali nonton dengan tatapan kosang sambil mikir apa iyah ada hubungannya kalau diremas panyudaranya jadi mengurangi resiko kangker? sepertinya tidak pernah dibahas waktu kuliah deh kataku dalam hati. Setelah beberapa menit Shela mencari artikelnya akhirnya dapat dan langsung dikasih ke aku HPnya.
“Ini Lin coba kamu baca dulu deh.” Kata Shela. Akupun mulai membaca artikelnya memang dari website yang sepertinya bisa dipercaya dan isi artikelnya juga bukan untuk orang awam karena orang awam tidak begitu mengerti bahasa kedokteran. Setelah hampir selesai aku membaca artikelnya kemudian terdengar suara tante Sherly memanggil. “Shela… Linda… Ayo kita makan dulu…” Triak tante Sherly. “Oke mah…” Jawab Shela. “Yuk Lin kita makan dulu..” Ajak Shela sambil berjalan keruang makan. Aku pun menaruh HPnya kemudian ikut berjalan keruang makan. Sesampai diruang makan ternyata om Ivan sudah ada dimeja sambil mengambil nasi. “Ayo Linda makan sama-sama. Anggap saja rumah sendiri.” Ajak om Ivan. “Iyah om.. Makasih om.. Slamat makan..” Jawabku.
Selama makan kami tidak banyak ngobrol sampai Shela sudah selesai makan dan aku hampir selesai. Tiba-tiba Shela memanggil om Ivan.
“Pa… Kata Linda mau ikut diterapi payudara juga toh hihihihihihi… Boleh kan pa?” Kata Shela sambil tertawa. Om Ivan pun sedikit terkejut. “Ohh boleh banget.. Entar habis makan langsung ikut aja ke kamar om Linda nanti om pijitin deh payudara kamu hehehehe…” Jawab om Ivan santai. Aku yang terkaget-kaget dan malu langsung menjawab ajakan om Ivan. “Aahhh… Ga usah om… Makasih om… Kalau saya mau saya bisa sendiri om..” Jawabku sambil tertunduk malu. “Ihh… Papah maunya pijitin payudara Linda… Mentang-mentang punya Linda kelihatannya lebih kencang dari mamah punya yah pah? Hihihihihi… Berapa size BH kamu Lin?” Susul tante Sherly. Aku bingung tante Sherly tidak marah karena om Ivan bilang mau pijitin payudara aku. Dan aku mendengar om Ivan tertawa juga. “Ahh.. Tante kok nanya itu sih? Aku kan malu” Jawabku sambil tetap menunduk malu. Mungkin kalau hanya ada aku, Shela dan tante Sherly sih aku akan jawab langsung, tapi sekarang kan ada om Ivan masa aku haru kasih tau ukuran BH aku didepan om Ivan juga? “Gapapa kok Lin ga usah malu ama om Ivan… Payudara kamu bagus gitu tuh, pacar kamu pasti suka pegang dada kamu deh hihihihihi.. Hayoo berapa ukuran BH kamu?” Jawab tante Sherly santai. Aku makin malu saja rasanya mukaku memerah panas. “3… 36B tante… Ga pernah tante aku baru 1bln pacaran tante ga mau yang aneh-aneh sebelom aku nikah tan.” Jawabku lagi. “36B yah? Pantas kencang gitu… Wahh kl papah pijitin payudara Linda menang banyak kamu pah, masih belum terjamah payudara Linda.” Kata tante Sherly. Kemudian serentak terdengar suara tawa om Ivan dan Shela. Aku masih tertunduk malu mendengar canda tante Sherly. “Sudah-sudah kasihan Linda malu tuh.. Yuk sayang papa pijitin payudara kamu siapa tau nanti bisa semontok Linda hehehehehe.. Linda kalau mau ikutan dipijitin langsung aja ke kamar om yah Lin” Ajak om Ivan ke Shela. “Iihh… Papa masih ngarep aja mijitin payudara temen aku.. Yuk paa… Lin aku dipijitin dulu yahh kalau kamu mau ikutan boleh kok hihihihihi…” Kata Shela. “Ahh… Engga dehh… Kamu ajah aku bantuin tante Sherly beres-beres abis itu mau mandi.” Kataku sambil beres-beres meja bantu tante Sherly. “Udah Lin kamu mandi ajah… Ini kerjaan tante kok sudah biasa..” Kata tante Sherly sambil aku melihat Shela sedang digandeng om Ivan menuju kamar om Ivan dan tante Sherly dilantai bawah. “Gapapa tante aku bantuin ajah..” Kataku lagi sambil ikut beres-beres.
Kurang lebih setengah jam aku bantuin tante Sherly beres-beres dan cuci piring sambil tante Sherly nanya tentang koasku. Sekarang aku mau mandi untung kamar Shela punya kamar mandi sendiri jadi lebih nyaman. Sambil mandi aku masih memikirkan Shela kenapa dia tidak risih payudaranya di pegang sama om Ivan. Apakah pas di pijit Shela memakai BH atau tidak? Kalau tidak berarti om Ivan akan menyentuh salah satu daerah yang paling sensitif dari tubuh Shela. Apakah tante Sherly tidak masalah dengan itu semua? banyak sekali pertanyaan yang ada di otakku. Kurang lebih setengah jam aku mandi akhirnya selesai, setelah selesai aku langsung mengeringkan tubuhku kemudian berpakaian barulah aku keluar dari kamar mandi. Pas aku keluar dari kamar mandi ternyata Shela masih belum ada dikamar. Kok lama sekali? Emang segitu lama kah? Akhirnya aku memilih untuk tidak memikirkan itu. Aku langsung mengambil HP dan menelpon pacarku lumayan lama aku ngobrol dengan pacarku. Setelah itu aku baca-baca buku untuk persiapan besok sudah mulai koasnya.
“Tokk tokk ceklekk…” Tiba-tiba terdengar suara pintu kamar Shela dibuka aku baru sadar ternyata aku ketiduran pada saat baca-baca buku tadi. Lalu aku melihat jam ternyata sudah hampir jem 12 malam, kayanya tadi pas aku selesai mandi baru jam 9 lewat deh. Pas aku menoleh ke pintu aku lihat Shela hanya memakai celana dalam saja tanpa ada benang apapun di bagian atas tubuh Shela aku kaget sekali melihat keadaan Shela tapi aku terpanah ke payudaranya ternyata payudara Shela cukup besar dan kencang tapi ada tanda merah seperti bekas remasan tangan.
“Shel kok kamu terlanjang dada gitu? Hampir totaly naked malah?” Tanyaku dengan tidak bisa menutupi betapa kagetnya aku. “Iyah neh Lin… Si papa nakal banget sihh hihihihihihi…” Jawab Shela santai sambil berjalan kekamar mandi tanpa menutupi ketelanjangan tubuhnya dariku dan tidak menutup pintu kamar mandi pula. Aku kaget dengan kata-kata “nakal” yang diucapkan Shela. “Haa?? Nakal gimana Shel? Bukannya kamu cuman dipijitin saja payudaranya? kok sampai hampir terlanjang bulat gitu sih?” Tanyaku tambah penasaran “Kamu penasaran yahh Lin? Kalau kamu penasaran harusnya tadi kamu ikut saja ke kamar papa. Pasti kamu juga akan balik kekamar sini seperti aku deh hihihihihihihi..” Jawab Shela masih dengan nada santainya sambil membersihkan tubuhnya dikamar mandi. Aku kaget juga dengan jawaban Shela dan membayangkan kalau aku juga hampir terlanjang seperti Shela dan dilihat oleh om Ivan. Tidak pernah terbayang olehku untuk terlanjang didepan orang yang bukan suamiku nanti. “Iihhh… Aku tidak akan mau tubuhku dilihat oleh pria yang bukan suamiku nanti Shel.. Tapi aku bingung kenapa kamu bisa sampai terlanjang seperti itu? Apa kamu tidak malu kalau om Ivan melihat hampir seluruh tubuh kamu? Terus apa tante Sherly tidak marah kalau kamu hampir terlanjang bulat di depan papa kamu sendiri? Terus kok lama banget ngapain saja kamu disana?” Sambungku lagi. “Sabar bu… Satu-satu dong tanyanya penasaran banget yah? Hehehehehe. Ya udah aku ceritain.” Jawab Shela sambil berjalan ke ranjang dengan hanya menggunakan handuk yang menutupi badannya. “Jadi tadi abis kita ngobrol dimeja makan aku langsung ke kamar dengan papa, pas sampai dikamar papa duduk diranjang sambil menyalakan TV kemudian seperti biasa aku langsung duduk disamping papa tidak lama papa langsung mulai memijit payudara aku. Awalnya sih dari luar baju tapi lama-lama tangan nakal papa mulai masuk kedalam baju dan langsung memegang payudaraku seutuhnya hihihihihi..” Lanjut Shela. “Loh berarti kamu dari tadi tidak memakai BH dong?” Kataku menyelak cerita Shela. “Aku emang tidak pernah memakai BH kalau dirumah Lin biar adem dan salah satu pemicu kanker payudara kan BH Lin masa kamu lupa? Makanya sudah kamu juga ga usah pakai BH kalau dirumahku tenang saja papa sudah sering liat punya aku dan punya mama kok seharusnya sudah biasa yah. Tapiii entah deh sepertinya papa agak tertarik dengan payudara kamu Lin soalnya punya kamu besar dan kecang gitu, terus tadi pas sambil pijitin aku si papa nanya ‘apa aku pernah lihat payudara kamu?’ aku jawab aja ‘belum pa.. nanti kalau sempet aku fotoin buat papa hihihihihi’ gituu.” Jawab Shela. Yah ampun aku kaget dengan jawaban terakir Shela, dia mau foto payudara aku dan kasih lihat ke om Ivan? “Aahh kamu Shel jangan macam-macam yah… Enak saja kamu maen fotoin payudara aku dan kasih lihat ke om Ivan.” Jawabku kesal. “Dikit aja lah Lin biar papa ga penasaran ama dada kamu yang kencang itu hihihihihi” Lanjut Shela sambil melepas handuknya dan membelakangiku ternyata Shela tidak memakai apa-apa lagi dibalik handuknya kemudian dia memakai tanktop dan hot pants pendek tanpa menggunakan BH dan CDnya. “Engga… Pokoknya aku ga mau. Dah balik ke pembicaraan kita tadi kalau dipijitin aja kok bisa ampe lebih dari 3 jam sih? Apa om Ivan ga pegel toh pijitin kamu selama itu?” Tanyaku lagi. “Yahh gitu dehh seperti biasa papa mulai pijit payudaraku dari bawah keatas beberapa kali setelah ituu tangan papa sudah berenti di putingku makanya papa ga pegel hihihihihihihi… Terus ga lama mama masuk untuk mandi tapi tangan papa masih diputingku papa memilin-milin putingku hingga mama selesai mandi terus mama minta gantian. Pas mama dipijitin papa aku nonton TV deh.” Penjelasan Shela. Aku kembali kaget om Ivan bermain-main dengan puting putrinya sendiri? Terus Shela sepertinya biasa aja putingnya dipegang-pegang sama om Ivan. “Yah ampun Shela apa kamu ga risih yah kaya gitu? Sampai puting kamu dipegang-pegang sama papa kamu sendiri. Terus apa mama kamu tau?” tanyaku. “Pas pertama-tama aku dipijitin papa sih riish juga Lin, aku sama ama kamu Lin payudaraku juga belum pernah dijamah pria sampai papa pijitin aku beberapa tahun lalu. Mama tau kok malah yang pertama kali yang nyuruh papa pijitin dada aku kan mama. Awal-awal aku agak canggung gitu tapi selang berapa menit aku mulai relax terus lama-kelamaan ternyata enak juga geli-geli gimana gitu kamu musti coba deh pasti nanti kamu ketagihan Lin hihihihihihi..” Jawab Shela. Dengar kata-kata Shela aku tanpa sengaja langsung membayangkan bagaimana kalau payudaraku dipijit-pijit sama om Ivan, apa lagi sampai memilin-milin putingku. Membayangkan saja aku merinding takut. “Ahh kamu udah gila Shel aku ngebayangin saja sudah takut. Terus udah gitu doang? Kok kamu bisa sampai terlanjang gitu kalau cuma gitu doang?” Lanjut tanyaku. “Hmm.. Sebenernya sih engga Lin ada yang papa aku lakukan lagi setelah mama tertidur hihihihihihi… Biasa mama abis dipijitin paling 15 menit juga langsung ngantuk abis itu papa balik ke aku lagi sih hihihihihii…” Jawab Shela lagi. “Haaa?? Kamu ngapain lagi abis itu?” uberku. “Ada dehh… Kalau kamu penasaran besok malam kamu ikut aja Lin tapi jangan salahin aku yah kalau kamu nanti kamu balik kekamar ini dengan terlanjang seperti aku tadi hihihi. Udah ah tidur dulu yuk ngantuk nih besok kan kita masuk pagi. Good night Lin.” Jawab Shela sambil masuk ke selimut disebelahku. Aku jalan ke saklar lampu untuk matiin lampu. “Good night Shel.” Jawabku. Tapi aku masih ga ngerti maksudnya ‘ada deh’ Shela itu apa? Dan apa jadinya kalau aku besok ikutan kekamar om Ivan apa yang akan terjadi? Aku langsung berusaha membuang pikiran itu jauh-jauh dan berusaha untuk tidur.
Kalau banyak yang respon n pas aku sempet nanti aku lanjutin lagi deh hihihi…
Kisah Taro – Aku adalah gadis dari daerah yang berasal dari Jawa Barat, terkenal sebagai penghasil beras. Walau berasal dari keluarga petani, tetapi ayahku cukup kaya untuk ukuran desa, ayahku mempunyai sawah berhektar hektar ditambah dengan ribuan ekor itik yang menghasilkan ribuan ekor telur setiap harinya. Wajar kalau ayahku dianggap sebagai orang terkaya di desa. Tidak heran aku hidup seperti seorang putri apa lagi aku adalah anak bungsu dan wanita satu satunya dari 4 bersaudara. Itu artinya hidupku bergelimang materi dan juga kasih sayang dari kedua orang tua dan saudara saudara laki lakiku.
Namaku adalah Kokom Komariah, cerita ini terjadi saat aku berusia 18 tahu, saat aku masih menjadi gadis abg labil yang lugu dan menganggap semuanya serba indah. Apa lagi aku dikaruaniai wajah cukup cantik menurutku sedangkan menurut orang orang yang berada di sekitarku, aku sangat cantik seperti wajah para artis yang sering dilihat di film film. Apa lagi aku selalu menutup auratku dengan baju syar’i, sehingga menambah aura kecantikanku. Tubuhku tergolong bongsor, apa lagi payudaraku melebihi ukuran payudara gadis gadis seusiaku membuatku kadang merasa malu dengan ukurannya yang menurutku abnormal.
“Mak, kenapa atuh susu kokom gede gede amat. Kokom malu.!” pertanyaan yang sudah sering aku tanyakan kepada ibu setiap kali kami berdua. Tentu saja aku tidak berani menanyakan hal itu di hadapan saudara saudaraku maupun di hadapan ayahku. Aku hanya berani menanyakan hal itu saat berduaan dengan ibuku di dalam kamar.
“Ari Kokom, banyak perempuan yang pengen punya susu gede, kamu kok malah malu..?” tanya ibuku sambil berusaha menahan tawanya.
“Iya, malu. Temen temen Kokom susunya gak ada yang segede, Kokom.” kataku merajuk karena ibuku hanya tersenyum menahan tawa. Mestinya dia tahu bahwa aku benar benar tersiksa dengan ukuran payudaraku, bayangkan, aku harus memakai BH dengan Cup C sementara teman temanku memakai BH dengan Cup A.
“Susu emak lebih gede dari punya kamu. Justru ini yang bikin betah bapak kamu.” kata ibuku selalu itu yang diucapkannya sambil membuka bajunya memperlihatkan ukuran payudaranya yang besar bahkan menurutku sangat besar menggelantung seperti pepaya. Mungkin karena usianya yang menginjak kepala 4 membuat payudaranya menggantung seperti buah pepaya. Untungnya sjak masuk SMP aku sudah terbiasa memakai pakaian syar’i yang sedikit banyak mampu menutupi kebasaran payudaraku yang tumbuh subur dan sepertinya setiap bulan bertambah besar saja. Itu bisa kurasakan karena setiap beberapa bulan sekali aku harus mengganti ukuran BHku. Sebagai gadis desa, kehidupanku cenderung agamis apa lagi tempat tinggalku berdekatan dengan sebuah pondok pesantren yang cukup besar.
Kalau sudah begitu aku akan berhenti mengeluh. Payudara milikku adalah gen turunan yang mengalir dari ibuku. Bukan hanya payudara, wajahkupun sangat mirip dengan ibuku, yang membedakan hanya usia kami. Kulitku yang kuning langsat adalah warisan ibu kalau itu bisa dianggap sebagai sebuah warisan. Atau mungkin juga aku adalah klonning ibuku saking miripnya kami. Sekali lagi yang membedakan kami adalah usia dan status kami ibu dan anak.
Salah satu hal yang membuatku merasa tidak nyaman dengan ukuran payudaraku adalah saat berpergian ke mana saja. Baik naik motor maupun naik angkot, saat mobil atau motor yang aku naiki berguncang maka dadaku akan ikut berguncabg dengan keras, rasanya sangatlah tidak nyaman untuk gadis seusiaku. Apa lagi kalau BH yang aku kenakan terlalu besar, guncangannya sangat terasa. Kalau BH yang aku pakai terlalu kecil akan membuat nafasku agak sesak. Benar benar serba salah. Belum lagi pandangan laki laki yang tidak berkedip melihat payudaraku yang berguncang keras.
Apa lagi saat pelajaran olah raga, mau tidak mau aku harus memakai kaos ketat yang terasa sesak karena ukuran payudaraku membuat kaos yang aku kenakan menjadi kekecilan. Otomatis kembali payudaraku yang terguncang menjadi tontonan gratis teman temanku. Bahkan guru olah raga selalu mencari cari kesempatan untuk berdekatan denganku agar bisa lebih jelas guncangan payudaraku
Bahkan sering aku mendengar bisik bisik teman temanku baik cowok maupun cewek yang membicarakan payudaraku. Aku merasa dilecehkan.
“Kom, eta temen temen kamu udah pada nyamper ngaji.!” kata Ibu masuk tanpa mengetuk pintu membuatku yang sedang asik berkaca di carmin besar yang menempel di pintu lemari pakaian kaget. Reflek tanganku menutup ke dua payudara yang belum terturup BH.
“Emak, kalau masuk ketuk pintu dulu.!” kata Kokom cemberut. Untung saja yang masuk adalah ibu coba kalau yang masuk ayah atau kakak laki lakiku dan melihatku hanya memakai celana dalam saja, persoalannya tentu akan menjadi lain. Apa mereka bisa menahan nafsu melihat kemolekan tubuhku. Apa setan tidak akan berpesta dalam jurang nista.
“Maneh, kalo dibilang supaya ngonci pintu kalau lagi telanjang. Coba kalau yang masuk akang akang kamu, kamu bisa dperkosa..!” kata ibuku mengeleng gelengkan kepala dengan kelakuan anak bungsunya ini.
“Ari Emak kalau ngomong suka sembarangan..!” kataku jengkel mendengar ucapan ibuku. Bagaimana mungkin kakak laki lakiku akan memperkosa adik kesayangannya. [A]Amit amit jabang bayi.[/B] Hal itu tudak mungkin terjadi. Perawanku hanya untuk suamiku setelah kami menikah.
“Paralun, emak cuma becanda.” kata ibuku menutup mulut setelah menyadari ucapannya yang sembarangan. Bukankah ucapan seseorang adalah do’a, apa lagi diucapkan seorang ibu.
“Ini Mak, BH Kokom udah sempit lagi.” kataku menunjukkan BH Cup B. Aku lega karena yang masuk adalah ibu sehingga dia tidak perlu menutupi ke dua payudaraku yang menggantung indah dan menjadi impian setiap gadis yang ingin memiliki payudara seindah milikku. Itu kata ibuku dan omongan iseng teman temanku setiap kali melihat payudaraku.
“Besok kamu ke pasar, nyari BH lagi. Buruan, teman temanmu sudah nyamper ngaji.” kata ibu menatap kagum dengan keindahan payudaraku. Mengingatkannya dengan bentuk payudaranya sewaktu masih seusia denganku. Payudara yang selalu mendapatkan pujian dari ayah sebagai payudara terindah bahkan sampai sekarangpun ayahku sering kudengar memujinya. Walau kadang aku merasa jengah mendengarnya. Bagaimana mungkin ibu dengan sabtainya menceritakan bagaimana ayah mengagumi payudaranya.
Aku tidak menjawab, dengan tergesa gesa aku memakai pakaian baju gamis syar’i berwarna krem serasi dengan kulitku yang kuning langsat. Sekali lagi aku berkaca memastikan penampilanku sudah sempurna. Cantik, pikirku memuji penampilanku yang terasa semakin cantik dengan hijab Syar’i yang sedang ngetren Selesai, aku segera mengambil Qur’an yang tergeletak di meja belajar dan dengan setengah berlari aku menemui teman temanku Ecih dan Tina.
“Emak, Kokom berangkat..!” kataku mencium tangan ibu diikuti oleh ke dua temanku yang terlihat sangat menghormati ibuku. Ya ibuku terkenal dengan kedermawananya sehingga orang sangat menghormati beliau.
“Mangga Bu Haji, assalam mu’alakum.” kata Ecih dan Tina hampir bersamaan.
Jarak dari rumahku ke tempat ngaji tidak begitu jauh, kurang lebih 500 meter. Mungkin untuk ukuran kota jarak itu cukup jauh, tapi untuk kami orang desa terhitung dekat. Hanya karena perbedaan kebiasaan sebuah jarak menjadi jauh atau dekat. Tidak sampai sepuluh menit kami sudah sampai tempat mengaji dan kami adalah orang terahir yang datang. Ustadzah Aisyah sudah mulai mengajar. Suaranya yang lembut dan merdu mampu melunakkan hati siapa saja yang mendengarnya.
Ustazhah Aisyah belum menikah, usianya hanya terpaut 5 -6 tahun denganku. Wajahnya cukup cantik dan tentu saja dianggap perawan tua untuk ukuran desa. Resiko yang harus diterima Ustazhah Aisyah yang memilih menjadi seorang guru ngaji dan bercita cita mendapatkan suami seorang Ustad lulusan pesantren seperti dirinya. Untung yang kudengar dari cerita orang orang.
“Assalam mu’alaikum Ustazhah, maaf saya terlambat..!” kataku mencium tangan Ustazhah Aisyah diikuti Ecih dan Tina.
Setelah mendapat ijin dari Ustazhah Aisyah, aku duduk di baris paling belakang karena datang telat. Sudah menjadi kebiasaan di sini, mereka tidak mempunyai tempat yang pasti, siapa yang datang paling dahulu akan duduk di barisan depan dan begitu seterusnya sehingga kita bisa tau siapa saja yang datang lebih dahulu maupun yang terlambat datang.
Beginilah keseharianku, sore ba’da asyar mengaji lalu shalat berjama’ah bersama Ustazhah Aisyah. Pulang ba’da maghrib. Itu alasannya kenapa setiap hari aku berangkat mengaji selalu bareng dengan Ecih dan Tina agar ada teman saat pulang dari rumah Ustazhah Aisyah yang berjarak sekitar 500 meter dari rumah. Kalau harus pulang sendiri dari rumah Ustazhah Aisyah rasanya aku belum berani apa lagi harus melewati sebuah kuburan tua yang terkenal dengan nama kuburan penganten.
Kuburan pengantin sangat terkenal di desaku dan juga desa desa tetangga. Konon di tempat ini dikubur dua jasad pengantin baru yang dikubur dalam satu liang lahat. Kejadiannya berpuluh tahun yang lalu bahkan saat itu ibuku belum lahir, ada sepasang pengantin yang sedang bersanding di pelaminan, tiba tiba pengantin wanitanya meninggal, pengantin pria yang melihat istrinya meninggal langsung bunuh diri dengan cara menusuk jantungnya dengan sebilah golok. Setelah itu aku tidak tahu lagi ceritanya seperti apa.
“Assalam mu’alaiku Ustazhah..!” kata kami berebutan mencium tangan Ustazhah agar bisa pulang secepatnya.
“Sabar sabar, satu satu jangan rebutan..!” kata Ustazhah Aisyah setiap kali kami berebutan mencium tangannya yang halus dan selalu saja kami selalu mengulangi hal yang sama setiap harinya.
“Kom, tahu gak si Asep kan pacaran sama Teh Euis.!” kata Ecih menceritakan kabar yang cukup mengejutkan karena diam diam aku naksir Asep cowok paling ganteng di kampungku.
“Bohong, maneh. Mana mungkin si Asep pacaran sama Teh Euis yang udah janda dan punya anak satu..!” kataku tidak percaya dengan kabar dari Ecih.
“Bener Kom, kemarin waktu pulang ngaji kami lihat Asep ke rumahnya Teh Euis, kami malah ngintip mereka lagi….!” jawab Tina tidak meneruskan kalimatnya.
“Lagi apa..?” tanyaku dibakar cemburu. Aku mulai mempercayai cerita yang disampaikan ke dua temanku ini. Mana mungkin mereka berbohong padaku.
“Nanti kita intip lagi biar kamu percaya. Itu sudah dekat.” kata Ecih sambil menunjuk sebuah pohon Randu besar yang berada sekitar dua puluh meter di hadapan kami.
Aku tidak berani bertanya lagi karena saat ini kami sudah dekat dengan tempat paling angker di desa kami. Momok bagi setiap orang yang melintasinya. Aku mulai membaca ayat Qursyi yang konon bisa digunakan untuk mengusir hantu agar tidak mengganggu.
Tanpa di komando kami berjalan beriringan dengan tubuh kami salimg merapat saat kuburan pengantin sudah dekat, tepat di bawah pohon randu yang besar itulah sepasang pengantin yang legendaris itu terkubur. Detak jantungku semakin kencang saja, tangan kami saling berpegangan dengan erat saat kami melintas di kuburan pengantin dan tanpa aba aba kami berlari sekencang kencangnya berusaha secepatnya melintasi kuburan pengantin yang sangat angker itu.
Sepuluh meter setelah kami berhasil melewati kuburan pengantin, kami baru berhenti berlari. Nafas kami tersengal sengal, payudaraku terasa tidak nyaman karena BH yang aku kenakan sudah mulai kekecilan dan membuatku semakin kesulitan bernafas. Untuk beberapa saat aku melupakan cerita tentang Asep. Hanya beberapa saat sampai nafasku kembali normal, aku kembali teringat cerita tentang Asep.
“Itu beneran kalian liat Asep pacaran sama Teh Euis?” tanyaku memegang tangan Ecih yang mulai berjalan kembali.
“Iya, kemaren kami dengar Asep mau datang lagi ke rumah Teh Euis, makanya kita ke sana buat ngintip mereka.” kata Tina yang menjawab pertanyaanku. Ahirnya aku setuju dengan ajakan mereka untuk ke rumah Teh Euis terpaksa kami mengambil jalan memutar agar tidak melewati rumahku. Agak jauh memang, tapi ini jalan satu satunya yang harus aku ambil agar orang tuaku tidak melihatku sudah pulang ngaji.
Kami berjalan melewati beberapa rumah penduduk tanpa banyak bersuara agar kehadiran kami tidak memancing kecurigaan penduduk kampung yang mungkin saja melihat kami lewat.
Ahirnya kami tiba di rumah Teh Euis, kami sengaja lewat belakan agar tidak ada yang mengetahui kehadiran kami. Yang membuatku heran kenapla Tina dan Ecih justru mengajakku ke arah jendela kamar yang berada di samping. Lalu bagaimana caranya kami mengintip. Apa lewat lobang lobang dinding bilik. Tapi biliknya terlalu rapat, tidak ada celah atau lobang untuk mengintip. Lewat jendela mustahil kami bisa melihat bagian dalam. Kecuali jendelanya terbuka atau tidak ada hordeng yang menghalangi pandangan kami ke dalam. Kenapa tidak mengintip dari depan, bersembunyi di balik pohon mangga yang besar. Bodoh, bersembunyi di balik pohon mangga tentu saja akan dengan mudah terlihat orang yang lewar. Mungkin bebar bersembunyi di samping rumah adalah pilihan paling aman karena terhalang oleh pohon singkong karet yang berfungsi sebagai pagar…
Kami menunggu agak lama, hingga ahirnya kami mendengar suara yang berbisik bisik dari balik dinding bilik. Walau samar, aku hafal suara orang yang sedang berbisjk. Itu suara Teh Euis dan benar suara laki laki itu adalah suara Asep. Aku sangat mengenalnya.
“Sep, buruan buka celana, nanti keburu ada orang yang tahu..” kata suara Teh Euis, ya itu pasti suara Teh Euis, kenapa dia menyuruh membuka celana? Dadaku terasa sesak dibakar cemburu mendengar percakapan yang terdengar begitu jelas. Dinding bilik tidak mampu meredam suara mereka apa lagi sekeliling tempat ini sunyi, bahkan suara jarum jam akan terdengar nyaring.
“Teh, Asep pengen jilatin memek Teh Euis..!” kata suara Asep benar benar membuatku shock dan tahu apa yang sedang terjadi di dalam dinding bilik itu. Sebuah perbuatan nista yang tidak layak dilakukan. Ini adalah zinah.
“Jangan, Sep. Langsung masukin kontol kamu, Teh Euis udah gak tahan.” kata suara Teh Euis membuatku tidak mampu menahan diri lagi, tanpa bersuara sama sekali aku beranjak menjnggalkan tempat itu dan juga meninggalkan Ecih dan Tina.
Hariku terlalu sakit, orang yang ku sudah melakukan zinah denga wanita yang jauh lebih tua. Wanita berusia 30 tahunan yang kukenal sebagai wanita baik baik dan selalu menutup auratnya dengan pakaian syar’i tapi ternyata itu hanyalah sebuah topeng untuk menutup kelakuannya yang nista. Ingin rasanya aku berteriak agar semua orang tahu dengan kelakuan wanita itu. Tapi kerongkonganku sudah kering, lisanku sudah kelu untuk mengeluarkan suara yang bisa kulakukan hanyalah menangis sepanjang jalan.
Tidak ada lagi rasa takut saat melintas jalan yang gelap dan dipenuhi pohon pohon tinggi,. Pikiranku terpusat pada rasa sakit karena telah dihianati Asep. Aku benar benar patah hati. Hanya naluriku yang menunjukan arah rumahku karena pikiranku kosong.
“Kom, kamu kenapa?” tanya ayahku yang duduk di ruang tamu dengan dua orang tamunya.
“Emak mana?” tanyaku tidak menggubris pertanyaan ayah. Satu satiyang ingin kulakukan adalah menangis dalam pelukan ibuku. Hanya ibu yang mampu menenangkan hatiku saat sedang bersedih.
“Di kamar..!” kata ayahku berusaha menarik tanganku dan memelukku seperti yang biasa dilakukannya saat aku sedang menangis. Aku menepis tangan ayah, meninggalkannya begitu saja.
Tanpa mengetuk pintu, aku langsung membuka pintu kamar. Aku agar terkejut melihat keadaan ibuku yang sedang membereskan sprei dalam keadaan bugil. Rambutnya terlihat acak acakan dan aku mencium bau yang aneh, bau yang pernah aku cium dulu saat aku masuk ke dalam kamar dan melihat ayah dan ibuku baru saja selesai berhubungan sex, bau yang melekat dalam ingatanku.
Cerita ini berdasarkan kisah nyata ditambah dengan bumbu2 agar lebih bisa dinikmati.. Yaah mungkin 70% kisah nyata sedangkan sisanya fantasi yg terpendam dan ingin bisa diwujudkan agar hidup semakin menarik. Kisah ini dimulai dari awal pacaran sampai dengan masa2 kami menikah..
Dari awal yg biasa pakai baju sopan & tertutup cenderung tomboy sampai dengan menjadi sexy, nakal, suka pamer tubuh dan terakhir main xxx dgn cowo lain..
Namaku Riki aku seorang pekerja wiraswasta berumur 34th dan istriku namanya Dian berusia 29th adalah pegawai kantor dgn posisi sebagai karyawan HRD di sebuah perusahaan telekomunikasi terkenal di indonesia..
Istriku bisa dibilang lumayan cantik dan tubuh yg langsing berisi dgn ukuran bra 34 c dengan tinggi 170cm.. Dian sendiri merupakan hasil perkawinan dari Papa yg org jawa dan mama blasteran belanda-jawa.. Jadi bisa dibayangkan sendiri gimana penampilan istriku..
Kejadian ini dimulai 7 thn yang lalu. Setelah lulus kuliah dr Universitas Negeri di Jogjakarta ( banyak sekali pengalaman dengan gadis2 berjilbab, yg mungkin lain kali kisah ini diceritakan ) aku kembali pulang ke Surabaya..
Di sini merasa kesepian tidak pernah olahraga selangkangan, aku menghubungi mantan2 ku semasa sma, siapa tau ada yg bisa bantu mengusir rasa sepi hehe.. Dari sekian banyak ada satu yg available, panlok berinisial N meski dah punya pacar tapi dia menanggapi gombalan2ku , ssi selama 1bln N tertarik mau nginap di rumahku semalam dengan alasan menginap di rumah sahabatnya yg bernama Dian, karena kebetulan dekat dengan rumahku..
Saat itu N diantar ke rumahku oleh temannya yg bernama Dian ( istriku skg ). Pas ngantar N aku belum tertarik karena waktu itu Dian cuma pakai kaos biasa & celana jeans standart bangetlah apalagi dia naik motor cowok jadi tambah tomboy plus no make up at all.
Meski wajahnya lumayan tapi karena memang sudah keburu nafsu pengen main dengan N, yang lain2 pun terlupakan tapi aku tidak mau membahas masalah N karena fokus cerita pada Dian pacar yang sekarang ini menjadi istriku.. Lambat laun seiring waktu malah aku menjadi lebih dekat dengan Dian & akhirnya kita berpacaran..
Satu bulan setelah berpacaran kita pergi nonton bioskop di royal, di situlah awal mula semuanya.. Kita berciuman, secara perlahan tangannya aku masukkan celanaku.
“Yank lihat nih jadi besar pengen nih, mau ya bantuin dikit deh pake tangan aja kasian nih otong tersiksa”… Dian terdiam saja lalu dia melirik ku sambil mengocok kontolku.. Saat itu tanganku tidak tinggal diam ikut pula masuk ke dalam celananya mengobel2 vaginanya.. Sambil kuremas2 payudara & putingnya dari luar kaos yang dia pakai..
“Ehmm ehmmmmmm enak yank oooohh hhmmmm” dia menahan nikmat sambil menggigit bibirnya sampai dia mengalami orgasme karena tanganku..
Dian langsung tergeletak lemas di bangku penonton sambil nafasnya ngos2an. “Enak yank? Lemes ya tapi nikmatnya sampe ubun2 kan..” Heem jawab dian sambil tersenyum manis.
Setelah menonton bioskop, dalam perjalanan pulang naik motor aku yang masih horny tapi karena film keburu ending tapi aku belom crot juga memiliki suatu ide. Hal ini sering aku lakukan bersama2 mantan2ku di Jogja para jilbaber. Aku pun segera membuka jaketku dan membaliknya, kemudian tangan Dian aku masukan ke dalam celanaku..
“Yank masih pengen nih tadi kan aku belum sempet keluar kamu dah lemes kelojotan gitu, ayo tanggung jawab nih”.. “Lho di jalan naik motor mau gitu?? (dian terbengong2) , kalo ketahuan orang gimana”.. Meskipun protes tapi tangannya tetep aja mengocok kontolku
“Iya gpp biarin aja paling mereka cuma curiga aja, jaket kok dibalik & tangan yang cewek kok gerak2 aja haahaha” aku sambil ketawa ngakak.. “Aneh2 aja maunya nih, tadi di bioskop minta gitu sekarang malah di motor besok2 minta apa lagi nih??”
“Tapi kan kamu mau yank.. Ayo terus yank kocok terus dah hampir keluar nih”. Eeh dah mau keluar ada aja tuh bapak2 iseng klakson2 aja sambil nyalip trus melototin. Dasar ganggu orang lg enak aja.. “Crooot” aaah kluar nih rasanya gimana di tengah jalan gini muncrat.. Nyetir jadi tidak konsentrasi. Tangan dian yg belepotan sperma dikeluarin dari dalam celanaku..
“Tuh kan tanganku basah lengket semua nih, berhenti sebentar donk yank mau tak lap pake tisu dulu?” Ucap Dian yang masih bingung..
“Gak usah dilap mending diemut aja dijamin enak hahaaha”. “Huuu ngawur aja emoh aku”.. “Udah deh dilap di bajumu aja atau celana” ( hehe biar bau sperma )..
“Iya deh nanggung juga kalau pakai berhenti2, aku pengen cepet berbaring nih, capek diajak aneh2 trus seharian”..
Selama pacaran menurut pengakuan Dian, sama mantannya yang keturunan arab biasanya cuma minta dikocok doank dan agak kolot. Kalau dian pake celana pendek atau rok yg agak pendek aja sudah protes nggak sopan. Tetapi kata Dian kontolnya memank gede dan gak panjang dibanding punyaku ( yang penting tekniknya bro ).
Dua minggu kemudian aku mengajak Dian pergi nonton bisokop lagi tetapi aku minta dia pake baju yg sexy dan gampang diplorot.. Dian masih malu2 kalau ke mall Royal pake baju sesexy itu. Tapi aku tidak habis akal aku rayu2 kalo dia lebih cantik kalau pake baju sexy, apalagi sampai dilihat banyak orang. Bangga aku punya pacar sexy & cantik yg bisa jadi pusat perhatian.
Akhirnya dian setuju asalkan di mall yg banyak juga cewek2 berpakaian sexy ahar tidak terlalu menarik perhatian dan Dian pun bisa jadi lebih nyaman karena banyak juga yg serupa. Akhirnya kita sepakat ke mall Pakuwon Trade Center (PTC) , di sana banyak juga panlok2 berpakaian sexy..
Dian berpakaian dengan atas an mengenakan kemben/tube top berwarna coklat keemasan dengan bahu ditutup bolero lengan pendek ( Dian masih kurang percaya diri berpakaian sexy ), bawahannya aku minta pake rok mini tapi dia masih malu akhirnya pakai hot pant tapi yg model rok mini ( sekilas jika dilihat dari jauh seperti rok mini yg pendek sekali sebatas pantat cuma yg membedakan ada belahan di depan yg memperlihatkan klo itu hot pant ).
Tak lupa aku minta dia pake celana dalam g string hadiahku, karena sebelumnya dia tidak pernah memakai g string. Agak risih kata Dian selalu cemas = celana masuk silit alias belahan pantat hehehe..
Sepanjang jalan naik motor dian benar2 jadi pusat perhatian dan hal itu benar2 membuatku horny.. Apalagi ada satu pengendara motor yang terlihat sengaja mengikuti terus, bahkan sengaja aku putar2 masuk jalan kampung cuma sekedar tes apa orang ini memang ngekor atau tidak.
Ternyata malah tambah mepet, aku bilang ke Dian “yank g string mu apa keliatan kok ada orang ngikutin terus dari tadi?”. “Nggak kok ini lho ketutup kembenku sampai ke bawah katanya tadi kembenku disuruh agak melorotin dikit, biar kelihatan 1/4 payudara atasku??”..
“Berarti dikira kamu pakai rok mini super pendek jadi dia mupeng pengen lihat dalemanmu mungkin hehehe, gimana kalau coba kasih hadiah dikit deh, kasian tuh dari tadi ngikutin trus sampe muter2”..
“Kasih hadiah apaan maksudmu. Jangan yang aneh2 lho??”. “Hmmm gimana kalau coba tarik kembenmu ke atas dikit biar kelihatan belahan pantat & g stringmu hehehe”..
“Aneh2 aja sih, ya udah ini aku lakuin tapi jangan minta aneh2 lagi ya”.. Setelah itu diangkatlah kembennya ke atas dikit sampai bisa terlihat dari belakang pemandangan belahan pantat & g string merah sexy tsb.
Pengendara motor itu keliatannya heboh banget & horny berat sampe klakson2.. Wah dikasih lihat dikit malah ngelunjak pikirku.. Aku juga nggak enak sama orang2 di sekitar jalan diklakson2 terus, akhirnya aku menepi masuk ke kios pulsa. Akhirnya pengendara motor itu pun jalan terus ( rasain deh )..
Di kios pulsa itu ada beberapa cowok yg terpana melihat keseksian Dian yang cuma pakai kemben sama hot pant yang sekilas memang sangat mirip rok mini super pendek apalagi saat ini bisa terlihat tali g string dari sela2 belahan pantatnya.
Begitu turun dari motor kuminta dian “eh benerin kembenmu diturunin lagi yank, biar nggak keliatan g string & belahan pantatmu nggak enak ini di kampung”…
“Eh iya iya” dengan buru2 Dian menurunkan kembennya tapi malah kebablasan sampai keliatan separuh payudaranya.. What the fuck pada melongo para pemuda yg lagi di kios pulsa itu.
Dian yg menyadari kesalahannya buru2 menaikkan lagi kembennya jadi cuma keliatan seperempat bagian atas dari kedua bongkahan payudara mulus itu saja yg terlihat, sesuai dengan kesepakatan kita sebelum berangkat ke PTC..
Itu pun masih pada melotot cowok2 di kios pulsa itu ( ada sekitar 4 org termasuk yg jualan ).. Hehehe jadi tambah penasaran pengen godain.
Dianpun kusuruh, “Yank mumpung di kios pulsa titip belikan pulsa donk. Kamu kan udah turun dari motor”..
“Malu Yank tadi kan cowok2 itu sempet ngeliat payudara ku, nggak enak aku. Tuh liat tatapan mata mereka kayak mau nelanjangi aku aja”..
Wah aku tambah horny denger kata2 dian.. “Gpp yank kamu kan sexy & cantik pantes kalau jadi pusat perhatian, malah bangga aku punya pacar secantik kamu. Kamu juga harusnya bangga & tambah pede” ( aku berusaha menanamkan mindset di pikiran Dian biar dia bisa lebih yakin & pede berpakaian sexy di depan umum ).
“Ya udah deh mana uangnya aku belikan, kamu tunggu sebentar ya? Jangan ke mana2 lho entar aku diperkosa mereka nanti”.. “Nggak lah mana mereka berani, ini kan di pinggir jalan raya! Kecuali kalo yg diperkosa ya menikmati hehehe”..
” Husss ngawur aja” sambil wajahnya di manyun2 kan, kemudian Dianpun melangkahkan kakinya masuk ke dalam kios pulsa tsb.
Aku kurang jelas apa yang mereka perbincangkan, tapi yang jelas cowo2 itu langsung mengerubuti Dian.. Bahkan salah satu cowok kulihat berusaha memotret dian dengan hp nya secara diam2 ( aku menghadap jalan tp mengawasi dari kaca spion )..
Buset pasti buat bahan coli itu, gpp deh nikmati aja.. Lho kenapa Dian malah berpose2 ??? Ternyata mereka malah minta foto bareng berempat dan yg membuatku tambah horny adalah tangan salah satu cowo memegang pantat Dian & meremas2 nya..
Setelah itu Dian kembali ke motor, “yank kok lama banget tadi ngapaen kok pake foto2 sama mereka??”.. “Iya kata mereka aku cantik kayak artis sinetron sexy lagi.. Boleh gak mbak foto bareng sama artis kata mereka hehe. Aku kan jadi geer jadinya bilang okay gpp, kapan lagi kalian bisa foto sama artis” kata dian..
“Tapi kok tadi aku liat pantatmu diremas2 kamu diem aja?”… “Siapa bilang aku diam aku marah besar tadi karena bukan hanya pantatku, dadaku juga tadi sempat diremas2 sama yg jual pulsa. Sambil aku ngomel2 aku langsung ke sini padahal belum aku bayar tuh pulsanya, biarinlah buat ganti rugi lumayan pulsa 200rb tadi aku juga sekalian isi pulsa buat no ku. Lagian aku kan gak rugi apa2 anggap aja tadi monyet yg megang hehe”..
Wah2 dian sekarang sudah mulai open minded baguslah pikirku.. Jalan menuju eksibisionisme semakin terbuka lebar, nggak sabar aku pengen merubah Dian jadi suka eksib seperti mantanku di Jogja dulu jilbaber sexy..