Si Badak Pembawa Nikmat

Kisah Taro – “Dak” teriak seorang pria tua memanggil pria bertubuh besar tambun namun berotot dari seberang Jalan, lelaki diseberang jalan yang sedang menggotong bongkahan kayu pun menoleh dan sambil menurunkan kayu yang digotongnya ke mobil pickup pengangkut kayu iya pun menjawab panggilan Pria tua yang memanggilnya “Iya Mbah, Ada Apa”, “Sini Le” saut pria tua tadi sambil melambaikan tangan, si Badak pun menyeberang Jalan menghampiri pria tua yg memanggilnya itu, “Ada Apa Mbah” jawab Badak dengan sopan, mbah diminta pak RW untuk memanggil kamu supaya datang ke rumah pak RW nanti malam, “kenapa ya mbah” jawab badak lagi, “Ya ga tau tanyakan pak RW aja nanti jam 8 mlm pesan pak RW tadi ke mbah, ya sudah mbah pulang dulu”, baik mbah dan badak pun kembali menyeberang jalan untuk menyelesaikan pekerjaanya mengangkuti Kayu gelondongan yang sudah terpotong potong kedalam mobil pickup.

Badak sendiri memiliki nama Sumarno, tetapi oleh warga desa dipanggil badak karena perawakanya yg besar tambun dan berotot serta bertinggi 186 Cm bahkan hanya sedikit sekali yg mengenal nama asli Badak karna memang Nama Badak sudah melekat didirinya dan ia pun senang akan panggilan itu, kulitnya hitam karna memang pekerjaanya sering dilakukan dibawah teriknya matahari, wajahnya bulat dan ditumbuhi brewok yang hitam kriting terlihat sangar dan seram akan tetapi disaat orang2 lain yg terlihat sepertinya memilih berprofesi sebagai Tukang Pukul ataupun bodyguard tetapi tidak bagi Badak dia memilih untuk tetap menjadi Tukang Potong dan panggul Kayu yang sederhana meskipun demikian badak sangat rajin dan cekatan dan senang membantu warga didesa yg membutuhkanya oleh karna itulah warga desa sangat senang dengan Badak, usianya saat ini 32 tahun memiliki seorang anak berusia 2 tahun yang akhirnya diambil asuh oleh kakak iparnya setelah istrinya meninggal dunia 3 bulan setelah melahirkan anaknya karna sakit yang dideritanya, Badak pun merelakan anaknya diambil asuh mengingat kondisi ekonominya sendiri juga kurang baik dan dia berfikir jauh agar anaknya bisa mendapatkan penddikan yang baik di kota bersama kakak ipar yang kini menjadi orang tua anaknya dan juga dia kasihan kepada kakak iparnya yang hingga saat ini belum memiliki keturunan.

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

Badak yang sudah kembali sibuk memanggul kayu untuk mengisi mobil pickup pun kini hampir selesai memuat kayu2 gelondongan yg sudah dipotongnya sesuai pesanan yg diterima, setelah dia selesai memuat dia pun memanggil pemilik pickup yang sedang meminum kopi diwarung seberang, “Pak semuanya sudah dimuat” tegur badak ke pemilik mobil, “wah cepat bgt dak baru jam berapa ini, memang benar kata pengrajin2 kayu kalau kamu kerjanya cepat” ok lah dak saya cek dulu timpal pemilik mobil, badak pun menemani menyeberang jalan dan mengecek kayu muatanya, “Ok lah mas Badak semuanya sudah Lengkap ini Mas Uangnya mhn diterima kata Bpk pemilik pickup td silahkan dihitung dulu, ”Ga usah lah pak saya percaya bapak kan bukan kali ini pak anto pesan kayu ke saya ujar Badak sambil mengambil uangnya dan langsung memasukanya ke kantong” Pak saya permisi dulu ya klo ada orderan lg telepon saya ya ucap Badak sambil menunduk stengah badan dan pamit untuk Pergi.

Badak pun pulang kerumah dan tak lupa mampir ke warung nasi langgananya untuk membungkus nasi dan lauk untuknya dan si mbah, tiba di warung Badak disambut mbak Wati pemilik warung yang usianya sudah 35 thn dan sudah memiliki 2 anak tetapi masih terlihat berisi dan padat yang sangat menggoda, banyak warga ataupun sopir2 yang sekedar lewat makan di warung mbak wati dan berlama2 semata untuk memandang mbak wati yang memang menjadi pujaan banyak lelaki disana, suami Wati saat ini bekerja di kota sebagai tukang bangunan dan biasanya pulang setiap bulan sekali, melihat Badak datang mbak Wati pun tersenyum “eh mas Badak mau makan disini atau dibungkus” Bungkus aja mbak dua buat si mbah jg balas badak, oh iya sama ikan tapi bungkus dipisah sama nasinya buat makan malem mbak “Kenapa ga makan disini aja mas sahut mbak wati lagi”, “Si mbah belum makan mbak ga enak nanti nungguin, lagian klo saya makan disini saya takut ga fokus makan nya mbak nanti malah sibuk liatin mbak wati balas badak sambil memelankan suaranya supaya tidak terdengar sama yg lain’ Mendengar itu mbak wati pun senyum dan menyikutkan lenganya ke lengan badak sambil ngeloyor pergi kebelakang hendak membungkusi air minum untuk dibawa badak tanpa disadari mbak wati pun mencuri curi pandang kepada badak dan entah kenapa saat dibelakang mbak wati sendiri langsung menyender ketembok dan dia merasa agak aneh kenapa dia deg degan melihat lelaki tinggi besar yg satu ini dan entah kenapa dia pun mengintip dari celah celah tembok hanya untuk memperhatikan badak tidak hanya itu dia pun entah kenapa memperhatikan celana badak yg terlihat menggelembung sejenak pikiranya melayang layang sampai saat Badak Memanggil dan membuyarkan lamunanya ”Mbak… air e udah belum”, wes mas sebentar teriak wati dari belakang, ini mas badak airnya. Setelah membayar Badak pun langsung berpamitan sambil sedikit berbisik “pulang dulu ya mbak cantik” dan melangkahkan kakinya untuk pergi, Wati yang terbawa hembusan hangat nafas badak saat berbisik td pun seakan tidak percaya kalau kejadian tersebut membuatnya deg degan dan berkata dalam Hati “Kenapa Ini, Kok Begini” dan diapun berjalan kedapur dan kembali merebahkan badanya ke tembok tadi sambil sedikit menghayal membayangkan dirinya dijamah pria besar tadi tanpa sadar tanganya mulai mengusap bagian intimnya nya dan kembali dia tersadar karena panggilan seorang pembeli yg ingin membayar makananya.

Sesampainya dirumah Badak memanggil Mbah Karso “Mbah, dimana…. makan mbah…”, Mbah Karso adalah satu2 nya orang yang tinggal bersama Badak, mbah sendiri sudah berusia 84 thn dan mbah lah yang mengambil dan mengasuh badak dengan kasih sayang saat kedua orangtuanya Meninggal dunia akibat kecelakaan dimana badak saat itu baru berusia 4 tahun dan memang sejak kecil bila kedua orang tuanya bertani badak kecil sudah sering dititipkan kerumah mbah karso dan memang saat kedua orang tuanya kecelakaan kebetulan Badak sedang dititipkan Ke rumah Mbah karso yang memang memiliki hubungan saudara, Mbah Karso sendiri memiliki seorang anak lelaki yang sudah berusia 60 thn dan tinggal jauh di kota.

Mendengar panggilan dari Badak mbah karso yang sedang menmbuat kurungan ayam untuk dagangan pun masuk ke dalam rumah dan menuju meja makan dimana Badak sudah mempersiapkan semuanya di meja makan, “Makan dulu ya mbah, nanti biar saya bantu bikin kurunganya”, Iya Le sahut mbah karso sambil membuka nasi bungkus dan melahapnya, seusai makan Mbah pun kembali mengingatkan Badak “Dak jangan Lupa Jam 8 mlm kerumah pak RW” Iya mbah jawab badak sambil berlalu ke halaman belakang untuk melanjutkan pekerjaan mbah membuat Kurungan Ayam dagangan si Mbah, Sebenarnya Badak sudah sering mengatakan kepada mbah untuk tidak berjualan lagi dan biarkan dia saja yang mencari penghasilan, tetapi Si Mbah tidak Mau dan Marah bila dilarang untuk berjualan, watak Mbah Karso yang sangat pekerja keras ini lah yang menular kepada Badak, tak terasa jam pun sudah menunjukan jam 6 lewat badak pun membereskan kurungan yang sedang dikerjakanya dan masuk kedalam untuk mandi, setelah mandi pun badak membangunkan mbah yang sedang tidur untuk makan malam, “Mbah makan mlm mbah” suara halus badak membangunkan mbah karso, jam berapa ini tanya mbah, “Setengah 7 Mbah yuk Makan” mbah dan badak pun keruang makan untuk makan malam, kembali seusai makan Mbah Mengingatkan “Jangan lupa ketempat pak RW” badak pun mengangguk sambil mengunyah makananya.

Mbah Pergi dulu ya, ujar badak sambil keluar dari pintu rumah dan memang sudah jam setengah 8 saat itu, badak pun berjalan kaki ditengah perjalanan Badak pun berjumpa dengan mbak wati yang memang sedang berjalan pulang dan arah rumah mbak wati searah dengan tujuan badak, Mbak Wati Pun menegur badak “Mau Kemana malam2 mas badak”, Ini mbak mau ke rumah pak RW balas badak, Mas Pardi kemana mbak kok ga jemput tanya badak, ‘masih di kota’ sahut mbak wati, entah kenapa muncul pikiran nakal Badak karena memang dirinya sudah lama tidak merasakan nikmatnya berhubungan dia pun berkata ‘wah gimana mas pardi masa tega lama2 ninggalin istrinya klo dilirik orang bagaimana’, “ah ngawur kamu mana ada yg masih mau sama aku” ujar mbak wati kembali, ‘Siapa bilang itu buktinya diwarung nasi pada antri ngeliatin mbak’ ujar Badak, memang mbak wati ini biarpun sudah beranak dua dan berusia 35 thn tapi tidak bisa dipungkiri bahwa bodynya sangat padat meskipun sering memakai pakaian yg agak longgar tetapi lekukan tubuhnya serta paras ayu nya mengundang semua mata pria tertuju padanya, Mbak wati yang berjalan disamping Badak pun entah kenapa curi curi pandang bukan ke arah wajah dari Badak akan tetapi ke arah celana badak yg menggelembung seakan terlihat sempit, entah sudah beberapa kali mbak wati menelan ludah melihat itu, tak terasa jalan sudah sampai dipersimpangan dimana mbak wati harus berjalan lurus dan Badak harus berbelok kekiri, sebelum berpisah Badak pun sedikit menggoda ‘Belok dulu ya mbak klo jalan terus saya takut naksir sama mbaknya’ mbak wati yg mendengar godaan dri badak pun tersipu malu dengan wajah yg aga memerah dia pun menjawab “Hus sana nanti diomelin pak RW”, bak gayung yang bersambut mbak Wati pun meneruskan perjalananya yg sudah tidak jauh sambil senyum senyum sendiri.

Link Terpercaya sebagai berikut : Bandar Togel, Bandar Bola , Agen SBOBET, Bandar Casino Indonesia, Slot Terpercaya, Bandar Slot Online , Taroslot

Silahkan di Add Contact Kami ya Bosku

WHATSAPP : +62822-7690-5650
TELEGRAM : +6282110686901
LINE : 82116524506
TWITTER : @tarosl0t

Terima Kasih ^^

Mewujudkan Fantasy Pada Kakakku

Kisah taro – gw 3 bersaudara kakak gw cewek paling besar..
umurnya paut 5 tahun dari gw..
gw nomor 2 dan gw punya adek laki2 yg masih kelas 2 smp.

jadi x ini gw mau ceritain fetish gw suhu..
gw maniac bgt sama paha kakak gw..

jadi kakak gw ini doi seorang sales mobil di salah satu kota di tempat gw.
jarak dari tempat kerja kakak gw sama rumah lumayan jauh sekitar 2jam dari rumah.
jadi kakak gw ini ngekost di kota lain pulanhnya waktu libur aja,sabtu minggu kadang doi dalam sebulan pulangnya cuma 2x.
bokap,nyokap gw PNS dua2nya.

Kk gw ini paling putih di keluarga gw.
badan lumayan tinggi kalau ukuran cewek 170,n toket doi lumayan gk terlalu besar, kaki jenjang.
dan paha yg berisi.

paha ini laaah yg buat gw tergila2 suhuuuuu..
disamping putih pahaaa doi juga padat bgt..
apalagi kalau doi make seragam kerja doi dengan rok pendek.
gw sangat yakin kalau di kantor doi pasti banyak juga yg jadiin doi bahan coli.

apalagi waktu doi lagi membelakang.
di samping postur tubuh doi yg lumayan tinggi doi juga punya rambut panjang dan pantat yg gede.
ketika dia membungkuk di saijikan dengan bokong dan betis yg berisi pasti banyak orang2 kantor doi yg bayangin dogi sambil menarik rambut doi kekebelakang membayangkan nya aja udah buat kontol gw terasa mau patah..

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

doi dirumah juga sering pake baju kurang bahan.
tanktopn doang atau pakai celana pendek.
yg sering diak pakai celana bola tapi agak mirip2 celana muay tai.
pendek bgt.
sehingga paha doi terlihat jelas memanjakan mata gw..

OK LANJUTKAN CERITA SEBENARNYA..!!

suatu hari karna kakak udah hampir sebulan gk pulang.
doi di telfon bokap gw.
ternyata target penjualan tim doi belum sampe.
makanya kakak jarang pulang.
tapi karna bokap yg nelfon doi janji sabtu ini bakal pulang.
bokap agak cemas soalnya doi anak cewek satu2 nya.
umur udah 27 tapi masih belum nikah..

akhirnya kakak pun pulang.
doi kayaknya sibuk bgt.
doi pulang masih pake kemeja hitam khas sales mobil di tambah rok hitam pendek yg menjepit paha doi sehingga kalau doi berdiri paha ama celana dalam doi tercetak jelas sama rok sempit doi itu..
emang terlihat sangat memuaskan lah kakak gw ini.
membuat kontol gw yg tdur langsung hormat grak ke arah body doi.

kakak pun salaman sama bokap nyokap gw trus cium pipi kiri gw ama adek gw.
letakn tas trus doi langsung jalan ke dapur ambil makanan.
mungkin doi kelaparan karna siang langsung berangkat dari kantor kerumah jadi ngk sempat makan..
kasihan juga gw lihat kakak gw.
tapi gw lebih kebanyakan nafsu nya suhuuu.

sewaktu doi berjalan ke dapur ane lihat body doi dari belakakng uuuiuuummmm!!! betul2 lezaaaaaaaat laaaaaaah.

begitulah kerja otak gw kalau dekat kakak gw nih huuuuu.
bernafsu bgt.
sampai2 tugas kuliah yg gw kerjain gk bisa lagi gw lanjutkan.

OK NEXT.

jadi maghrib pun tiba.
di dalam keluaga gw kalau makan maghrib itu bareng2 setelah shalat mghrib.
sewaktu di meja makan gw duduk tepat bgt di depan kakak gw,meja makan keluarga gw persegi lumayan agak besar soalnya meja makan peninggalan mendiang kakek gw .
gw gk fokus lah makan suhuuuu.
ngelihatin kakak gw buat nafsu makan gw menurus kontol gw yg meninggi.

jadi sewaktu makan gw main hp.
lalu gw arahin lah kamera hp gw ke arah kakak gw.
gw coba rekam kaki doi dari bawah meja.
soalnya doi cuma make celana pendek doang..
suhu sekalian paham laah gimana posisi gw waktu itu.
disamping kakak udah lama gk pulang.
gw juga butuh bahaan coly baru.
soalnya kalau coly sambil bayangin kakak gw.
raaaaasaaaaaanyaaaa enaaaaaaaak bgt huuuu..
waktu nembak itu begetarnya sampe ke ubun2.
hahahahaha..

karna sudah merasa cukup dengan rekman di hp gw.
gw pura2 selasai aja makan hu..
gw langsung ke dapur dan cuci piring bekas makan tadi..
gw cuci piring sambil membayangkan rekaman di hp gw tadi,membuat gw agak lama nyuci piring nya.

trus kakak gw juga jalan ke dapur sambil bawa toples kerupuk.

karna gw lagi ngelamun jadi kakak nepuk pundak gw keras2.

PAAAAAAANG!!!!!!!
PAAAAAAANG!!!!!!!

seketika tangan gw menyengol toples doi karena kagetnya.
krpuk yg doi pegang tadi jatuh kelantai semua.
kakak gw bilang.
apasih lu dek di gituin dikit aja kaget cemen bgt.

lalu kakak ane jongkok sambil ngumpulin kerupuk2 yg jatuh itu.
trus gw meletakn piring dan coba membantu doi ngumpulin kerupuk yg jatuh tadi.
waktu gw mau merukuk.
mata gw tertuju ke selah baju kaos doi.
krah kaos doi lumayan lebar jadi dari atas kelihatan lah toket doi.
ane coba lagi berdiri dan curi2 pandang dari atas.
toket doi bulat dan putih bgt.
sambil berdiri ane bisa lihat langsung belah toket doi yg tertup BH merah berbunga.

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

kontol gw langsung hormat grak.
kontol gw betul2 tegang bgt serasa mau patah.
gw coba langsung ke kamar, gw kunci lalu gw buka boxer gw.
pake babyoil.
trus gw kocok kontoo gw secepat2 nya seperti piston mobil dominic toreto.
mungkin kocokn gw lebih cepat dari itu, gw bayangin kakak gw, sebut2 nama nyaaaa.

aaaaaaaaah kak RAAAAARAAAAAAA AAAAAAH KAAAAK RAAAAAARAAAAAAAAAAAAAA…!!!

and theeeem gw langsung muncraaaaat bnyaaaaak bgt.
kaki gw sampai mengigil.
saking nikmatnyaaaaaaa..

jujur malam itu gw gk bisa tidur suhuuuu.

gw sibuk lihatin rekaman kaki kakak gw di meja makan.
pahaaa doi betul2 putih
apa lagi toket doi yg gk sengaja gw lihat waktu di dapur.
toket yg padat menantang di tambah lagi pinggul dan paha putih yg berisi betul2 membuat gw gila malam itu..

gw lihat di laptop gw hari udah hampir jam setengah 3 malam
ternyata sudah 4jam gw menghayalkan kakak gw.
betul2 senang lah hidup gw.
punya kakak yg body nya betul2 tipe gw.
jadi gw gk perlu cari betina lain buat pelampiasan gw..

Disebabkan nafsu gw yg takterbendung. gwpun nekat buat coba merasakan gimana menyetuh paha kakak gw malam itu.
lagian hari sdh hampir jam 3 gw yakin semua orang dirumah pasti tidur. Dengan perlahan lahan, gw pun bangun dari kasur dan keluar dari kamar.gw jalan ke arah pintu kamar kakak. setelah Sampai depan pintu doi, perlahan lahan gw coba drong pintu kamar doi ternyata tidak terkunci.
gw yakin doi ketiduran karna kecapekn trus lupa kunci pintu.

disini posisinya gw sangat di untungkan dengan denah rumah gw.
kamar gw dekat sama kamar kakak di tingkat atas.
dan kamar bokap nyokap sma adek gw di lantai 1.
jadi di tinggakat 2 cuma ada kamar kami ber 2 dan 1 kamar mandi..

almahdulliaaah malam itu kayak nya emang rezeki gw huuu.
selain pintu gk terkunci.
gw lihat kakak kayak nya tidur pulas menelentang dan posisi kepala doi agak miring kesamping.
tangan doi satu ke atas dan satu lagi di samping.

yg di sayangkan kaki doi di tutup ama selimut.
krna kamar doi agak dingin doi kalau tidur ngidupin ac emang agak kencang.
disini gw masih belum tau huuu.
nih kakak orang nya tidur nyenyaaaak apa gampang bangun.
trus ane coba merangkak di samping springbed doi..

ane lihat di atas meja ternyata kakak ane habis minum obat batuk.
ane yakin bgt kalau minum obat batuk pasti ngantuk bgt dan tidur pulas.

MALAM ITU SEMESTA BENAR2 BERPIHAK SAMA GW HUUUU..

ane berdiri lalu ane goyang2n badan kakak ane.
disini ane bertaruh peruntungan.
ane coba bangunin doi pura2 minjam charger hp.
cuma buat mastiin doi tidur lelap atau gampang bangun..
kalau doi bgun berartii “NT”

kak..kak.kak raaraaaaa pinjam charger dong hp gw lowbat bgt.
kak…kakk…kaaaqk!!

sambil goyang2n bdan doi.
tapi gk kuat2 gw gyangin nya ntar bangun beneran..

ternyata huuuuuuuu.
kakak benar2 lelap tidurnya..

gw buka pintu kamar doi sedikit.
ntar kalau doi bangun gw siap2 lari.
buat persiapan.

trus gw kembali jongkok di samping ranjang tidur doi.
gw coba masukin tangan gw keselimut doi pelaaaaan pelaaaaaaaann bgt.
tangan gw merayap bagai ular sedikit demi sedikit di dalam selimut doi.

lalu ujung jari tengah gw nyentuh pahaaaa doi..
seketika jantung gw berdebar kencang huuuu..
kontol gw hormaaat graaaaak full item.
gw lihat kembali kakak gw.
ternnyata gk ada respon.

gw coba meletakan tangan gw di paha doi.
aaaaaaaaaaaaaakhh pahaaaaaa doi lembuuuuuut bgt.

lebih lembut dari kapas…
betul2 licin bgt..

aaaaaaakh kaaaaaaaakkaaaaaak.
kenapa lu bisa sesempuranaaaa iniiiii..

ilooove uuuu kaaaaakaaaaaak.

seandainya gw boleh menikmati tubuh lu seharian.
di tukar dg nyawaaaa pun gw pasti mau.
aaaaaaaaaahkh kakak raraaaaaaaa..!!!!!

begitu lah perkataaan dalam hati gw huuuu….

gw betul2 merinding huuu sewaktu memegang paha doi.
gw elus perlahaaaan2bgw nikmatin bgt momeeeen nyaaa.

karna penasaran bgt.
gw coba perlahaaaan2 masukin kepala gw keselimut doi.
dikit2 gw angkat selimut doi.
pelan2 gw intip.

aaaaaaaaaaaaakh sekarang tepat di depan mata gw paha2 yg gw impi2kn selama ini cuma berjarak gk lebih satu jengal dari mata gw.

gw coba elus2 dalam paha doiii.
aaaaaaah lembuuuut bangt sampai2 celana gw betul2 gk bisa lagi menapung kontol gw.
yg sudah basah dan tengang banget.

gw coba ngocok sambil elusss pahaaaa kakak gw sekali2 gw coba remas pepek doi yg tebal dari luar celana doi.

gw koooocok kencang2.
aaaaaaah kak raraaaaaaaaa.
kaaaaaaak raraaaaaaa..
aaaaaaaaaah kaakakkkkk.

DUAAAAAAAAAAAAR…!!!

dalam hitungan detik sperma gw menembak kemana ..

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah..

malam itu betul2 membuat gw gilaaaa suhuuuuuuu…

Link Terpercaya sebagai berikut : Bandar Togel, Bandar Bola , Agen SBOBET, Bandar Casino Indonesia, Slot Terpercaya, Bandar Slot Online

Silahkan di Add Contact Kami ya Bosku

WHATSAPP : +62822-7690-5650
TELEGRAM : +6282110686901
LINE : 82116524506
TWITTER : @tarosl0t

Terima Kasih ^^

Masa lalu Istri

Kisah Taro – Sebelumnya, untuk diketahui bahwa cerita ini hanyalah karangan semata. Cerita ini murni imajinasi si penulis. Penulis buat untuk agan-agan di forum ini yang selalu rindu dengan cerita-cerita dewasa.

Hai, perkenalkan namaku Faris. Aku berumur 32 tahun dan bekerja sebagai seorang teknisi di pabrik. Istriku bernama Ajeng, seorang ibu rumah tangga yang punya usaha menjahit. Umur istriku selisih tiga tahun lebih muda. Aku sudah dikaruniai seorang anak.

Aku dan istriku bertemu di salah satu komunitas. Kami sama-sama tergabung di dalamnya. Dari pertemuan itu, kami sepakat pacaran dan kemudian menikah.

Kehidupan kami terbilang cukup harmonis. Tentu saja ada satu dua pertengkaran dan aku rasa itu hal yang biasa. Kehidupan seks kami juga harmonis. Itu karena kami lakukan atas prinsip keterbukaan. Kami tak boleh segan untuk mengatakan apa yang kurang dari masing-masing. Bahkan kami juga tak pernah malu menceritakan kehidupan seks kami sebelum menikah.

Kami sudah sama-sama pernah menceritakan kisah kami. Ajeng bisa menerima. Begitu juga denganku atas ceritanya. Kali ini, aku akan membagikan kisah kehidupan seks istriku di masa lalu. Cerita ini sesuai dengan apa yang disampaikan istriku.

Menurut pengakuan istriku, dia punya kehidupan seks dengan tiga mantan kekasihnya. Mantan pertama, dengan teman KKN-nya. Kedua, dengan teman kuliahnya. Tiga, dengan teman kerjanya. Mantan ketiga inilah yang mengambil keperawanan Ajeng. Ya, ketika menikah denganku, dia sudah tidak perawan. Dan, aku sudah mengetahuinya. Kenapa aku menerimanya? Aku berpikir, kenapa menilai kesucian wanita hanya dari keperawanan semata? Lagipula, aku juga pernah memerawani mantanku juga.

Mari simak kisahnya. (Penceritaan dibuat seolah-oleh Ajeng sedang bercerita kepadaku.

Begini, Mas. Saat itu aku berada di semester 6. Saat itu aku tengah menempuh mata kuliah KKN. Universitasku menempatkanku di salah satu desa di kabupaten tetangga. Desa itu berjarak 30 KM dari pusat kota dan berada di kaki gunung. Aku bersama 11 teman lainnya yang berasal dari jurusan yang berbeda-beda.

Kami tinggal di sebuah rumah yang disediakan oleh Kades setempat. Rumah itu hanya saja tak punya kamar mandi. Kamar mandi hanya terbuat dari anyaman bambu biasa sebagai dindingnya. Namun airnya langsung berasal dari mata air setempat.

Dari sebelas teman itu, Mas, ada satu yan memikat hatiku. Namanya Niko dari jurusan matematika. Wajahnya tampan. Dia tidak tinggi mungkin hanya 165 cm saja. Badannya juga ideal. Dia sangat baik dan supel.

Singkat cerita, Mas, aku dan Niko mulai dekat. Kami mulai sering bercanda bersama dan kadang juga saling cerita. Mulai dari urusan kuliah sampai asmara.

Oh ya, Mas, saat itu aku juga sedang dekat dengan teman kuliahku. Namanya Aldi (mantan keduanya nanti). Namun karena KKN, kami jadi jarang berhubungan dan jadi renggang.

Aku merasa mulai ada getaran lain pada Niko, Mas. Baru setelah kurang lebih tiga minggu di tempat KKN, aku mulai merasa yakin. Dan kurasa Niko juga demikian.

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

Saat itu sore hari, aku pergi jalan-jalan bersama Niko ke sebuah bukit. Kami menaiki motor ke sana. Suasana bukit saat itu sedang sepi. Hanya kami berdua. Kami memilih duduk di bawah sebuah pohon, Mas. Saat itu Niko memintaku duduk sambil menyandar ke dadanya. Semantara dia memelukku. Kemudian, yang membuatku terkejut, dia memalingkan wajahku untuk menghadapanya. Sedetik kemudian, bibirnya sudah menempel di bibirku.

Aku kaget, Mas. Aku menarik bibirku. Tapi sorot mata Niko membuatku luluh. Dia kembali menggapai bibirku dan mulai menciumnya. Awalnya aku hanya diam saja, Mas. Tetapi libidoku memaksaku untuk ikut menikmatinya. Aku pun membalas ciuman Niko. Kami lalu mulai melumat satu sama lain.

Ciuman itu makin panas, Mas. Lidah kami saling terpaut. Kami terus saling memagut. Pelukan Niko juga makin erat, Mas. Tubuhku didorongnya makin menempel ke tubuhnya. Dadaku otomatis menempel di dadanya, Mas. Mungkin itu tujuan Niko.

Ciuman itu agak lama. Sebelum akhirnya, aku yang menghentikannya.

“Niko…” ucapku.

“Apa ini belum cukup untuk kita?” katanya.
Ya, semenjak itu aku tahu, Mas, bahwa kami saling jatuh cinta. Ciuman itulah yang mewakilkannya. Cersex Dewasa

Ciuman itu makin mempererat hubungan kami. Teman-teman yang lain juga ada yang menebak bahwa kami sudah pacaran. Namun, kami menanggapinya biasa saja.

Hubungan itu juga mengantarkan kami pada tindakan-tindakan seksual kami. Selain ciuman, kami juga mulai berani melakukan hal yang lain.

Siang itu, kami ada progam sosialisasi ke dusun-dusun. Kami dibagi dua kelompok, Mas. Aku dan Niko tergabung dalam satu kelompok yang sama. Saat sedang melakukan sosialisasi, tiba-tiba perutku sakit, Mas. Sepertinya aku telat makan waktu itu. Akhirnya, Niko mengantarku pulang setelah membeli obat dan makanan terlebih dahulu.

Aku lalu tidur di kamar. Sebelum kembali, Niko memastikan aku sudah makan dan minum obat.

“Nik, makasih ya.” Kataku.

Niko hanya mengangguk. Kami berdua lalu terdiam, saling memandang. Entah karena apa, Niko lalu menunduk dan mencium bibirku. Kami kembali berciuman.

Saat ciuman itu makin panas, tangan Niko kurasakan bergerak ke arah payudaraku. Namun aku menurunkannya. Tapi kemudian dia kembali lagi. Lalu, aku turunkan lagi. Itu bolak-balik kami lakukan sampai akhirnya Niko, dengan kekuatakannya menahan halauanku. Dia pun dengan leluasa meremas-remas payudaraku. Aku hanya biasa pasrah dengan keadaan itu.

Ciuman Niko lalu turun ke leherku. Dia mulai mengendus dan menciuminya. Namun, untung saja aku berhasil mencegahnya, Niko berusaha melakukan cupang. Aku tidak mau karena itu akan meninggalkan bekas merah.

Tapi, sebagai gantinya dia memaksa memasukkan tangannya ke dalam kaosku. Aku semula menolak, namun lagi-lagi dia berhasil. Ia lalu meraih payudarku, Mas, yang masih terbungkus BH. Dia mulai meremas-remas secara bergantian. Sementara bibirnya kembali mencium bibirku.

“Nik, sudah. Nanti ketahun.” Kataku setelah menarik bibirnya. Namun masih kubiarkan tangannya di balik kaosku.

“Sebentar lagi.”

“Sudah.”

Dia kembali memaksa menciumku, Mas. Namun aku menolak. Aku juga mengeluarkan tangannya dari balik bajuku. Niko akhirnya menurut. Ia pun kembali ke dusun bergabung dengan yang lain.

Kau tahu, Mas, setelah Niko pergi, aku meraba celana dalamku. Aku basah, Mas.
Kejadian serupa juga pernah terjadi di salah satu kebun warga. Saat itu, pagi-pagi sekali, aku dan Niko jalan pagi. Kami melewati kebun-kebun warga. Lalu saat melewati sebuah kebun yang sangat sepi (di kanan kiri pohon Sengon) Niko langsung menarik tanganku. Aku semula tak tahu dia akan melakukan apa.

Tapi dia membawaku bersandar pada salah satu pohon. Lalu dia pun mulai mencium bibirku. Aku seperti tersihir olehnya, Mas. Aku begitu saja menerima ciumannya dan bahkan membalasnya pula.

Ciuman itu terus saja berlangsung tanpa kami takut akan ketahuan. Barangkali nafsu telah membutakan semuanya, Mas. Kini tangan Niko kembali mencoba masuk ke dalam kaosku. Aku mencegahnya lagi. Namun cegahanku hanya sekali saja. Setelahnya aku biarkan saja tangannya masuk ke dalam payudaraku. Aku biarkan ia mulai meremas-remas kedua bukit dadaku. Ia juga mulai memainkan putingnya sambil ciumannya di bibirku tak terlepas.

Aku sudah tak bisa memungkiri bahwa vaginaku basah karena kejadian itu, Mas. Apalagi sesuatu yang keras di selangkangan Niko mengganjal di perutku. Aku tahu itu penis Niko, Mas.

Link Terpercaya sebagai berikut : Bandar Togel, Bandar Bola , Agen SBOBET, Bandar Casino Indonesia, Slot Terpercaya, Bandar Slot Online

Silahkan di Add Contact Kami ya Bosku

WHATSAPP : +62822-7690-5650
TELEGRAM : +6282110686901
LINE : 82116524506
TWITTER : @tarosl0t

Terima Kasih ^^

Ngintip Istriku Selingkuh Lagi Dientot Tetangga

Kisah Taro – Perbuatan mesum yang dilakukan istriku ini terjadi ketika pesta agustus HUT RI di desaku. Pesta 17 Agustus kemarin memang sunguh sukses di kampungku. Namun bagiku kegiatan itu justru meninggalkan luka dan kenangan pahit mendalam yang tak pernah kuharapkan. Aku tak menyangka istriku benar benar melakuan perselingkuhan hubungan seks dengan tetanggaku. Perbuatan tak senonoh yang dilakukan istriku membuat diriku menjadi naik pitam. Dari pada aku makin marah lebih baik langsung saja ke cerita yang dialami oleh istriku yang berselingkuh dengan orang lain.

Hari itu panitia yang telah berusaha menggembirakan warganya pada acara agutusan, aku berpartisipasi mengikuti lomba catur yang diselenggarakan oleh pantia tersebut. Lumayanlah untuk memperebutkan Piala Lurah. Dan sebagai pecatur yang banyak pengalaman aku yakin bahwa Piala Pak Lurah akan menambah koleksi pialaku di rumah.

Pada malam final aku dipertemukan dengan jagoan catur RW lain dengan dihadiri Pak Lurah sendiri yang membuka acaranya. Dengan disaksikan para tetangga dekat maupun jauh pada sekitar jam 8 malam aku telah duduk semeja menghadapi papan catur dengan lawanku. Diperkirakan pertandingan final ini akan berlangsung sedikitnya 2 jam sejak dimulai.

Waktu merangkak semakin malam. Udara Jonggol yang cukup berangin memberikan kesejukan yang nyaman. Aku bayangkan alangkah nikmatnya tidur dengan udara sejuk macam begini sesudah beberapa malam kurang tidur dalam upaya memperebutkan malam final ini.

Tiba-tiba, belum juga 1 jam pertandingan berlangsung, aku diserang perut mulas dan harus ke belakang buang air. Kepada panitia aku memberi tahu dan minta ijin untuk pulang. Sesudah berunding dengan pemain lawanku, akhirnya aku setengah berlari pulang untuk buang air. Aku pikir salah makan apa hari ini.

Sesampai di depan rumah kulihat pintu rumahku telah tertutup dan lampu ruang depan nampak telah dimatikan. Kemungkinan istriku telah tidur atau sibuk nonton TV di ruang belakang. Namun aku yang memang siap pulang malam telah membawa kunci cadangan agar tidak perlu membangunkan istriku.

Saat aku hendak memasukkan kunci ke lubangnya aku terhenti. Jantungku berdegup kencang. Kulihat di lantai depan pintu kok ada sandal yang sangat aku kenali. Sandal itu milik Pakde Yatno tetangga sebelahku. Kami panggil Pakde karena usianya yang cukup jauh di atas kami. Lebih dari 50 tahunan.

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

Kami memang akrab bertetangga dan sering saling bertandang, Tetapi bukan malam-malam macam sekarang ini, apalagi saat aku tidak berada di rumah. Aku langsung khawatir dan cemas. Ada apa Pakde Yatno bertandang ke rumahku malam-malam begini? Dan dimana istriku ? Apa yang mereka lakukan berdua di dalam rumahku ?

Aneh, sakit perutku langsung lenyap. Aku penasaran dan aku tunda untuk tidak memasuki rumah. Aku akan ke jendela samping. Ada 2 jendela di samping rumahku. Dari lubang angin diatas jendela pertama aku bisa melihat ruang keluarga dimana istriku biasanya menghabiskan waktunya di depan TV. Dan dari jendela yang kedua aku bisa melihat kamar tidurku.

Aku mengendap-endap dirumahku sendiri menuju jendela pertama. Dengan bangku plastik yang selalu ada disana aku naik mengintip lubang anginnya. Ah.. Tak nampak orang disana. Aku mulai curiga. Kalau bertamu kenapa tidak di ruang tamu. Pelan-pelan aku turun dan pindah ke jendela ke dua. filmbokepjepang.com

Belum juga aku naik aku mendengar suara orang ngomong,

“Paling Mas Bas baru pulang nanti sekitar jam 11 malam. Kalau menang khan harus menunggu upacara penyerahan piala dulu,” itu jelas suara Indri istriku. Aku heran kenapa yang semestinya merindukan aku agar cepat pulang malahan mensyukuri aku lambat pulang.

“Hhmm..” sebuah jawaban yang sangat berwibawa. Tanpa kata namun penuh makna. Suara berat macam itu siapa lagi kalau bukan suara Pakde Yatno. Aku penasaran. Dengan bangku plastik itu aku melongok ke kamar tidurku.

Seperti Saddam Husein yang kena roket pasukan Sekutu aku hampir jatuh telentang saat menyaksikan apa yang telah kusaksikan. Di atas ranjang pengantinku dua orang yang aku cari ini sedang berasyik masyuk, melepaskan hasrat syahwat birahinya. Seperti penampilan hari-harinya Pakde Yatno hanya bersarung dengan kaos singletnya. Perutnya yang buncit tak bisa disembunyikan. Sementara istriku Indri telah setengah bugil. Hanya celana dalam dan BH-nya yang tinggal.

Dengan menindih tubuh Indri, mulut Pakde Yatno nyosor mengenyot-enyoti teteknya. Pantesan dia tak bisa ngomong.

“Sarung dan kaos singletnya dibuka dulu Pakde, nanti lecek,” istriku mengeluarkan omongan lagi sambil tangannya meraih menarik lepas sarung dan singlet Pakde Yatno. Kini Pakde sepenuhnya telanjang dan istriku tinggal bercelana dalam dan kutang saja.

Dengan perut buncitnya Pakde memeluki istriku dari belakangnya. Nampaknya Pakde suka nembak perempuan dari arah belakangnya. Tangan dan kakinya yang berbulu cukup lebat memeluk tubuh istriku. Bibirnya nyosor terus ke kuduk, ketiak dan buah dadanya. Tampak olehku puting susu Indri yang berwarna merah kecoklatan itu sudah berdiri tegak mengacung dengan pongahnya menandakan sudah sangat terangsangnya birahi Indri. Indriku nampak begitu menikmati dan larut dalam ulah Pakde Yatno ini. Rupanya permainan ini sudah cukup jauh. Kini mereka tengah mendaki puncak nikmat hubungan syahwat antar tetangganya.

Pakde Yatno adalah tetangga samping kanan rumahku. Dia adalah pensiunan pegawai rendahan sebuah BUMN. Walaupun usianya sudah lebih 55 tahun namun perawakannya masih sangat sehat. Dia tak pernah berhenti joging di pagi hari dan sesekali mengangkat barbel untuk merawat ototnya. Sebagai lelaki Pakde Yatno sesungguhnya tidak tampan. Namun dengan perut buncitnya dan bulu-bulu di badannya, Pakde Yatno sering mendapat lirikan para perempuan di kampung. Mungkin istriku, yang usianya 20 tahun lebih muda dari Pakde diam-diam mengimpikan bagaimana tidur dengan lelaki berbulu macam Pakde Yatno ini.

Dalam gelinjangnya istriku bangkit berbalik. Bibirnya menjemput bibir Pakde Yatno untuk berpagut sesaat sebelum lumatannya melata ke leher kemudian dada Pakde. Nampaknya istriku begitu keranjingan dengan bulu-bulu Pakde Yatno. Dengan penuh gairah lidah dan bibirnya menjilat dan mengenyoti bulu dada Pakde. Aku sangat ‘shock’ menyaksikan apa yang tengah berlangsung ini.

Aku sama sekali tidak mengira bahwa Indri istriku selama ini juga terobsesi pada Pakde Yatno. Tetapi yang lebih menampar harga diriku adalah membawanya ke ranjang dimana sehari-hari dia bersamaku. Aku tak mengerti apakah Pakde Yatno yang secara aktif memulai ataukah Indri yang sering menggoda syahwat Pakde.

Kini segalanya berubah cepat. Pakde sudah mengambil alih kendali. Dia sepenuhnya menindih tubuh Indri yang membuka selangkangannya. Tangan Indri dengan tangkas meraih kemaluan Pakde Yatno yang memang lebih gede dan panjang dari kemaluanku. Mungkin hal ini juga hal yang membuat Indri demikian terobsesi pada Pakde.

Dan yang terjadi berikutnya adalah ayunan Pakde dan goyangan istriku yang di bawahnya. penis Pakde nampak begitu kaku dan tegar menembusi nonok Indri yang disekelilingnya ditumbuhi bulu-bulu jembut keriting yang sangat subur menutupi lubang kawinnya.

Istriku menjerit kecil dan terus mendesah dan merintih. Kenikmatan birahi begitu menenggelamkan keduanya. Nampak cakar-cakar Indri sudah siap menghunjamkan kukunya pada punggung Pakde. Menyaksikan Pakde Yatno dan Indri istriku demikian nikmatnya saling mengayuh syahwat aku jadi terbawa hanyut. penisku jadi ngaceng. Aku pengin mengelusi dan mengocok-ocoknya sambil menyaksikannya bagaimana istriku dilanda nikmat orgasmenya saat dientot Pakde Yatno ini.

Dengan dengusnya yang cukup meriuhkan kamarku nampaknya Pakde sedang menjemput puncak nikmatnya. Dia percepat genjotan penisnya. Sementara demikian pula Indri istriku. Nampaknya orgasmenya akan hadir bersama ejakulasi Pakde. Kuperhatikan batang penis Pakde yang berkilatan oleh lendir kawin Indri nampak seperti piston mesin diesel yang keluar masuk ke lubangnya. Aku membayangkan betapa nikmat melanda sanubari istriku. Dan.. Aahh.. ttuuhh.. lihaatt..

penis yang terus menggenjot itu nampak membawa begitu banyak lendir dan busa keluar masuk vagina Indri. Indri telah mengeluarkan cadangan lendir birahinya. Dan tubuh istriku nampak menegang dan kemudian berkejat-kejat. Cakarnya menghunjam dan melukai punggung Pakde. Indri mendapatkan orgasmenya yang sangat dahsyat, yang dalam pikiran dia, aku sedang bermain catur demi Piala Lurah Jonggol.

Dan aku tak mampu menahan diriku. Aku kocok terus penisku sambil menyaksikan betapa sensasionalnya melihati istriku dientot tetanggaku sendiri dan kini melihati peju lelaki itu berserak meleleh dari lubang nonoknya. Pejuku muncrat menembak kaca jendelaku. Aku cepat turun dari bangku plastik. Aku harus cepat balik ke pertandingan sebelum panitia menyusul aku.

Malam itu aku pulang dengan membawa Piala Lurah bersusun tiga yang kemasan. Tingginya sama dengan tinggi badanku yang 167 cm. Istriku membukakan pintu dan menyambut aku dengan bangga karena menang dalam perlombaan catur. Dia yang menaruh pialaku itu di tempat yang terbaik di ruangan itu. sungguh pandai istriku berpura pura senang untuk menutupi perbuatannya yang bejat telah melakukan perselingkuhan di belakangku itu. Tamat

Link Terpercaya sebagai berikut : Bandar Togel, Bandar Bola , Agen SBOBET, Bandar Casino Indonesia, Slot Terpercaya, Bandar Slot Online

Silahkan di Add Contact Kami ya Bosku

WHATSAPP : +62822-7690-5650
TELEGRAM : +6282110686901
LINE : 82116524506
TWITTER : @tarosl0t

Terima Kasih ^^

Kisah Tengah Malam

Pesugihan Tuyul (1)​

Kisah Taro – Pikir Ajeng, kamar praktik dukun itu biasa lekat dengan hiasan dinding berkesan mistis, pencahayaan temaram, aroma apek debu bercampur kemenyan, dan tikar dengan satu-dua kendi di atasnya. Dugaannya salah, kecuali cahaya temaram dari lampu petromak yang tersemat di dinding. Ruang ini tidak kotor, tidak pula diisi pajangan aneh-aneh, atau kendi berisi bakaran menyan. Hanya ruang petak biasa, yang berada di kamar terakhir sebelum dapur, pada kontrakan tiga petak di ujung gang.

Matanya mengelilingi ruangan. Mengamati dengan rinci. Kamar ini ga mencerminkan kamar dukun, apa kakek ini ternyata dukun palsu? ucapnya dalam hati. Suara berat dari Mbah Darwis seketika membuyarkan pengamatannya, juga prasangka.

“Lagi susah duit, ya, Nduk?” tanya Mbah Darwis, sembari menyulut sebatang rokok kretek. Respon tanpa suara Ajeng sampai membuat suara tembakau kering yang terbakar pun terdengar nyaring.

Dia tahu aku lagi kesusahan. Memang dukun betulan kakek ini. Setelah mengatasi kekagetannya, Ajeng mengangguk. “Iya, Mbah. Udah seret banget dompet saya, sampe bingung besok makan apa,” jawab Ajeng. Suaranya pun dibuat memelas.

Mbah Darwis menghembuskan asap rokok ke udara. Asap mengepul di depan Ajeng. “Mau cari pesugihan yang bagaimana, Nduk?” tanyanya lagi.

“Kok Mbah tahu saya cari pesugihan?”

“Yo tahu, Nduk. Semua yang kemari carinya sama seperti kamu.” Mbah Darwis pun memberi secarik kertas kepada Ajeng. Sebuah kartu nama. Ajeng merasa percuma melihat kartu nama itu, karena temaramnya cahaya menyulitkannya. “Itu nama Mbah, Darwis Dwiadi. Siapa tahu ada yang butuh nanti. Ada nomornya di situ, jadi ndak usah lewat Asep lagi nanti.”

“Mbah tahu saya kenal Mbah lewat Asep?” Lagi-lagi, Ajeng terkejut dengan kemampuan Mbah Darwis dalam menebak. Hatinya semakin yakin, bahwa Mbah Darwis adalah dukun yang sakti.

“Yo, tahu. Tamu yang pertama datang ke sini, semuanya dari Asep. Wong si Asep itu calo Mbah. Tapi komisinya mahal, jadi lain kali langsung ke Mbah saja, ya? Lumayan duitnya buat beli selopan rokok, daripada buat Asep.” Mbah Darwis tertawa terbahak-bahak, hanya untuk batuk heboh akibat tersedak asap. Kelimpungan, pria uzur itu meraba sekitarnya. “Banyuku, mana banyuku. Nah, ini dia.”

Ajeng garuk-garuk kepala. Agaknya, dia mengerti maksud si Mbah, karena sebelum Asep mengantarnya ke kontrakan ini, pria pengangguran yang suka nongkrong di terminal itu juga meminta komisi jasa. Karena tidak punya uang untuk mengupah Asep, maka Ajeng menawarkan jasa goyang lidah plus sedot vacuum untuk kejantanannya. Untungnya Asep mau. Jadilah mereka bertransaksi di bilik WC umum. Setelahnya, Ajeng pun diantar ke Mbah Darwis.

“Mbah bisa kenalkan ke beberapa jenis pesugihan. Tapi semua tergantung maharnya,” ucap Mbah Darwis.

“Iya, Mbah. Saya ngerti.”

Ajeng cepat-cepat membuka kancing kemejanya. Baru sampai pada kancing ketiga, Mbah Darwis sigap memegang lengannya. Gerakan Ajeng sempat terhenti, tapi dia mulai preteli kancingnya lagi.

“Woeee… berhenti, Nduk!” sentak si Mbah, “Kamu mau apa, to?”

Penuh keheranan, Ajeng pun menuruti. Alisnya naik, seraya dia berkata, “Bayar mahar, Mbah?”

“Lhooo… aku ini lagi puasa syahwat, Nduk! Harus sepuluh purnama. Ini kamu selesai buka baju, tongkat pusaka Mbah naik! Batal nanti puasanya.” Setelah selesai bersungut-sungut, Mbah Darwis melanjutkan, “Lagian kamu kenapa maharinnya pakai badan? Kamu ndak punya uang sama sekali?”

“Loh, saya pikir Mbah udah tahu saya mau bayar mahar pakai apa,” jawab Ajeng, “Lagian kan tadi pas Mbah nanya saya lagi susah duit, saya iyain tuh kirain Mbah ngerti kalau saya bisa bayar maharnya pakai cara lain.”

“Woooeee… cah gendeng! Sudah, sudah… pakai lagi kancingnya.”

Mbah Darwis pun menunduk saat Ajeng mengancingkan kemeja. Dibantu pendar cahaya petromak, sesekali Mbah Darwis curi-curi pandang ke Ajeng. Wuaduh, susune guede, cok! Coba kalau aku ndak lagi puasa, ucapnya dalam hati, lalu dia menggeleng sendiri.

Setelah Ajeng selesai dengan salah pahamnya, Mbah Darwis pergi ke dapur, lalu kembali sambil menenteng kantong kresek. Bunyi denting kaca terdengar dari dalamnya. Ajeng berasumsi, itu adalah bunyi denting botol yang beradu. Mbah Darwis kembali duduk bersila di peraduannya, lalu mengeluarkan tiga buah botol sirup kosong.

“Wis, pilih, Nduk,” ucap si Mbah, memberi intruksi.

“Ini apa, Mbah?”

“Ini pesugihan paling gampang buat kamu. Isinya tuyul. Soal mahar, nanti saja kalau kamu sudah sukses.” Mbah Darwis mengacungkan dua jari ke Ajeng, dan memastikan perempuan itu melihatnya. “Dua puluh juta, yo, Nduk. Ojo lali, lho.”

Ajeng menelan ludah saat Mbah Darwis menyebut harga. Seumur hidupnya saja, dia belum pernah pegang uang sebanyak itu. Apalagi memikirkan harus memberinya ke orang lain. Tapi karena sedang kepepet, Ajeng tak ambil pusing. Lagipula, belum tentu juga dia dikasih tuyul betulan. Tapi kalaupun iya, Ajeng bisa kabur saja dan melupakan kewajiban membayarnya.

“Baiknya… saya pilih yang mana, Mbah?” tanya Ajeng. Dia sedang tertegun, memandangi tiga botol sirup kosong di hadapannya.

Mbah Darwis tampak berpikir. Pria uzur itu memainkan janggutnya. Lama. Setelah memandangi dengan mata memicing pada botol kaca di tengah, dia pun menyodorkan botol itu ke Ajeng. “Ini yang paling susah diatur, tapi paling mantul kerjanya, Nduk,” jawabnya.

“Mantul?”

Sambil mengacungkan jempol, si Mbah membalas, “Mantap betul, Nduk. Wilayah operasionalnya luas, jam kerjanya lama. Kalau kamu bisa bikin dia nurut, cepet sugihnya kamu, Nduk! Cepet juga bayar mahar ke Mbah, nanti.”

“I-iya, deh. Saya ambil ini aja.” Ajeng pun mengambil botol yang disodorkan padanya. Lalu, Mbah Darwis memberi beberapa wejangan seputar pesugihan tuyul. Perempuan itu mendengarkan dengan seksama.

Dari keterangan Mbah Darwis, tuyul itu enggan memberitahu nama aslinya, jadi dia meminta dipanggil Ades saja. Umurnya sudah empat puluh tahun, tapi jika disamakan dengan hitungan umur manusia, Ades masih anak-anak. Jam terbangnya tinggi. Sudah tak terhitung banyaknya tokoh terkenal yang pernah memakai jasanya. Tapi sebagai jin kecil, egonya terlalu tinggi. Ini membuat Ades jadi susah diatur, karena semakin lama dia semakin ngelunjak. Mintanya jadi macam-macam. Rata-rata, alasan majikan-majikan sebelumnya ketika mengembalikan Ades adalah karena sudah tidak mampu menuruti permintaan tuyul itu.

“Makanya, Nduk. Kamu yang telaten sama dia.” Mbah Darwis lalu menatap Ajeng, lama. Pria tua itu pun mencondongkan badannya. Ia berbisik ke Ajeng, “Dan jangan beri dia apapun melebihi yang Mbah syaratkan untuk kamu kasih. Jangan! Kalau kamu bisa sanggup, nanti dia nurut sendiri. Ngerti, Nduk?”

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

Ajeng mengangguk. Setelah komat-kamit sambil usap-usap botol, Mbah Darwis pun meniup tutup botol itu. Dalam satu ayunan tangan, si Mbah meminta Ajeng pergi. Setelah salim, perempuan itu pamit, keluar dari kontrakan Mbah Darwis. Setelah keluar gang, Ajeng kembali melongok ke kontrakan itu. Dirinya masih takjub akan nuansa mistis yang tercipta di ruang praktik Mbah Darwis, terlebih hanya karena cahaya temaram dari lampu petromak.

Sementara itu, sepeninggal Ajeng, Mbah Darwis menggerutu. Bukan hanya karena tidak dapat pemasukan, tapi juga karena lagi-lagi harus ganti bohlam di ruang praktiknya. Bohlam ruang itu tiba-tiba konslet tepat sebelum Ajeng datang ke kontrakannya.

Mbah Darwis terkekeh saat melihat lampu petromak yang masih menyala. “Untung ada ini,” ucapnya.

Ajeng gembira bukan kepalang saat tahu kalau botol pemberian Mbah Darwis berisi tuyul betulan. Begitu sampai rumah, di meja makannya sudah menghampar belasan lembar campuran uang seratus ribu dan lima puluh ribu. Sementara sesosok bocah berkulit pucat sedang duduk di kursi samping meja. Tentu saja Ajeng tidak pernah melihat bocah itu sebelumnya, karena bahkan tidak ada bocah manusia yang mempunyai dua benjolan menyerupai tanduk di kepala gundulnya. Dua benjolan itu terletak di sisi kiri dan kanan kepala, tepatnya di atas telinga.

Baru dibawa pulang saja sudah kerja. Boleh juga ini tuyul. Ajeng langsung meraup lembaran uang di atas meja, lalu memasukkannya ke tas selempang yang dia bawa. Setelahnya, didorong spontanitas akibat euforia, perempuan itu mengusap kepala si tuyul. Tapi tidak lama, karena begitu Ajeng sadar kalau dia sedang berinteraksi dengan jin, dia langsung menarik tangannya.

“Ih, lagi dong, Mah!” ucap tuyul itu. Ternyata dia menikmati usapan tangan Ajeng pada kepalanya.

“Mah? Kamu manggil aku ‘mamah’?” tanya Ajeng, keheranan.

“Iya. Mamah. Kan Ades sekarang ikut Mamah.”

Langsung deket gini juga. Aku optimis dia jadi cepat nurut, nih. “Anak pinter! Iya, aku mamah kamu, sekarang. Kita kerja sama, ya. Kamu mau apa sebagai imbalan kerja, Des?”

“Mau nenen, Mah!”

Ajeng terkesiap. Seperti yang Mbah Darwis bilang, kalau tuyul memang meminta menyusu pada majikannya sebagai salah satu syarat memelihara. Tapi membuktikan secara langsung perkataan si Mbah adalah pengalaman yang berbeda dari bayangannya.

Ragu-ragu, Ajeng membuka kancing kemeja. Pelan dan lama. Justru itu membuat Ades merasa tak sabar. Raut marah mulai membentuk di muka pucatnya. Ajeng jadi merasa seperti terancam, jadi dia mempercepat preteli kancingnya. Setelah menyingkap bra, Ajeng lalu menyodorkan payudara kanan ke Ades. Tanpa basa-basi, tuyul itu langsung mencaplok puting payudara Ajeng, lalu menyedotnya dalam tempo yang lambat, tapi membuat nyaman.

Jelas Ajeng langsung menggelinjang. Nafsunya serentak bangkit. Belum ada lelaki yang menjamah putingnya selama empat bulan terakhir, dan setelah sekian lama rangsangan itu datang dari… tuyul? Aku pasti sudah gila, pikirnya. Beruntungnya, puting Ajeng masih mengeluarkan ASI. Kondisinya yang secara biologis masih jadi seorang ibu muda jadi faktor utama. Seharusnya, saat ini Ajeng masih menyusui bayinya yang masih berusia sembilan bulan.

Empat bulan lalu, Ajeng diceraikan oleh mantan suaminya. Penyebabnya, karena perempuan itu ketahuan selingkuh. Mantan suaminya seorang pelaut, dan itu berdampak pada dia yang jadi jarang pulang. Akibatnya, Ajeng yang punya libido tinggi jadi sering merasa kesepian.

Sebenarnya, banyak lelaki yang mengincar Ajeng. Perempuan itu punya badan yang molek, dengan payudara yang semakin mengkal setelah melahirkan. Rupanya juga manis, dengan dandanan khas perempuan Jawa yang sudah terpapar modernisasi kota. Warna kulitnya tidak putih, tapi halus karena sering kena lulur. Kemolekan badannya terlengkapi dengan rambut hitam bergelombangnya yang dipotong seleher, menunjukkan leher mulus yang menggiurkan mata.

Justru dengan sumber daya seberkualitas itu, jadi sia-sia jika tidak ada yang mengolahnya. Banyak yang tergiur, tapi hanya satu yang nekat untuk mendekat. Orang itu adalah tetangga Ajeng, seorang pria paruh baya yang selalu merayu dan menggombalinya di setiap ada kesempatan. Setelah sekian tanggal gajian, Ajeng luluh juga. Lalu, di sesi selingkuh kesekian kali, Ajeng digrebek warga bersama dengan mantan suaminya yang pulang diam-diam. Setelah melalui sidang sosial, selingkuhannya dibawa ke kantor polisi, sementara Ajeng ditalak tiga saat itu juga.

Setelah cerai, Ajeng tidak punya apa-apa. Harta tidak dibagi, hak asuh anak dimenangkan suami, dia pun diusir dari rumah mantan suaminya. Mau pulang ke rumah, tapi orangtua tidak menerima. Katanya, bikin malu keluarga.

Luntang-lantung, Ajeng terpaksa menjual mas kawin yang dia bawa sebelum diusir. Jumlahnya memang lumayan, tapi hanya cukup untuk beberapa bulan. Itupun dengan mengirit pengeluaran, diluar biaya listrik, air, dan kontrakan.

Maka, inilah dia. Memutuskan untuk melakukan pesugihan, sebelum uang di dompetnya yang tinggal recehan itu habis tak bersisa. Untung dia dikenalkan Asep ke Mbah Darwis. Lumayan, cuma modal blow job dan janji belaka, Ajeng dapat tuyul hebat sebagai penopang kondisi finansialnya.

Jadi, apa salahnya kalau si tuyul mau menyusu padanya? Toh, Ajeng juga menikmati uang yang tuyul itu bawa, juga hisapan pada putingnya saat menyusui. Makanya, Ajeng merubah posisi. Demi alasan kenyamanan, Ajeng memangku si tuyul, sedangkan dia duduk di kursi. Sesekali, Ajeng mendesah keenakan akibat hisapan si tuyul yang tak kunjung usai.

“Mmhhh… Ades, pelan-pelan aja, ga apa-apa…”

Sedari tadi, mata Ajeng memang tidak lepas dari penis si tuyul yang menggelantung bebas. Berbeda dengan penggambaran di media, tuyul di pangkuannya ini hadir dalam rupa telanjang. Perawakannya seperti manusia mini. Badannya kecil tapi perutnya buncit. Di selangkangannya, menggantung seonggok penis yang dalam kondisi lemasnya saja ukurannya hampir sebesar rata-rata penis orang dewasa.

Ajeng menelan ludah. Naluri binalnya perlahan bangkit. Ingin rasanya dia menggenggam penis itu, lalu mengocoknya perlahan. Atau mengulum dan menjilati seluruh permukaannya. Tapi dia masih tahan ide gilanya. Akal warasnya masih bekerja dengan baik.

Setelah kira-kira lima menit si tuyul menyusu, akhirnya dia lepas kulumannya. Lalu, tuyul itu merayap ke wajah Ajeng, mencium pipinya dengan lembut. “Makasih, Mah! Ades mau cari uang dulu, ya? Tapi nanti malem nyusu lagi, ya?” ucapnya, sebelum menghilang bagai asap menguar di udara.

Ajeng langsung melemas. Badannya gemetar dalam takut bercampur semangat. Sekarang, dia resmi melakukan pesugihan dengan tuyul, sesuatu yang dirinya belum sepenuhnya bisa percaya. Tapi senyum Ajeng melebar ketika melihat lembaran uang di tasnya.

Dia yakin, tidak lama lagi dia akan jadi orang kaya.

Sudah dua minggu Ajeng melakoni pesugihan tuyul. Selama itu pula, pundi-pundi uang yang dia dapat dari hasil patroli Ades mencapai puluhan juta rupiah. Benar kata Mbah Darwis, wilayah operasional Ades sangat luas. Tuyul itu bisa berhari-hari pergi entah kemana, lalu pulang pada suatu malam dengan tumpukan uang di kasur Ajeng.

Tiap kali pulang, Ades selalu minta menyusu. Awalnya, Ajeng cuma risih terhadap hasratnya sendiri saat sedang menyusui si tuyul. Pikirnya, bisa-bisanya dia terangsang oleh tuyulnya sendiri. Tapi Ajeng tidak bisa berbohong pada dirinya, kalau tiap kali Ades sedang menyusu sambil dia pangku, Ajeng sering curi-curi memperhatikan penis si tuyul. Sesering dirinya menelan liur saat melihat, sesekali, ukuran penis si tuyul jadi membesar.

Maka, pada suatu malam Jum’at yang sepi, psikis Ajeng sampai pada batasnya. Dirinya tidak tahan lagi. Setelah memastikan bahwa Ades sedang tidak ada, Ajeng mulai bermasturbasi. Dia merebah pada kasur dan bertelanjang bulat, lalu menggesekkan kemaluannya pakai jari.

“Mmmhhh… ooohhh… Ades, kontol kamu gede banget… uuuhhh…”

Ajeng Kinanti, perempuan muda yang baru berumur 26, sedang bermasturbasi sambil berfantasi tentang tuyulnya. Dalam benaknya, dia sedang memainkan penis si tuyul, mengocoknya perlahan sembari menikmati hisapan Ades pada putingnya. Di fantasinya, Ajeng tentu punya nyali untuk menggenggam penis Ades. Hal yang belum pernah dia lakukan saat dia terjaga di kehidupan nyata.

“Uuuhh… Mamah mau keluar, Mamah udah basah banget… kamu juga, ya? Keluarin aja di tangan Mamah, ga apa-apa…”

Ajeng mengerang. Badannya mengangkat dan punggungnya meliuk saat orgasmenya datang. Meski sedang orgasme, tapi dia tidak berhenti menggesek klitorisnya. Berusaha menggapai lebih, dan lebih nikmat lagi. Sedikit lagi, dan orgasme susulannya pun dapat dia sambut dengan…

“Aauuuhhh… Mamah pipis, Sayang! Mamah pipis enak, ahhhh…”

Air bening yang keluar deras dari lubang kencingnya pun bercipratan ke segala arah. Membasahi sekitar. Ajeng langsung ambruk ke kasur, tapi lantas tidak membuatnya cepat terlelap. Ajeng masih berusaha mengatur napasnya. Tersengal dan memburu.

Yang Ajeng tidak tahu adalah, bahwa sebagai jin, Ades punya pilihan untuk tidak menampakkan diri di depan manusia. Saat Ajeng bermasturbasi tadi, sebenarnya Ades ada di ruangan yang sama. Di sudut gelap kamar, Ades sembunyi. Penisnya tegak sempurna karena pertunjukan masturbasi Ajeng membangkitkan nafsunya, dan kini Ades tidak melihat Ajeng sebagai majikan lagi; melainkan sebagai perempuan kesepian yang butuh penis untuk merogoh bagian terdalam pada kemaluannya.

Dalam persembunyiannya, tuyul itu terus mengamati Ajeng, bahkan setelah perempuan itu larut dalam lelap. Dia pun mengulas senyum.

Sebuah senyum yang jahat dan mengerikan.

Link Terpercaya sebagai berikut : Bandar Togel, Bandar Bola , Agen SBOBET, Bandar Casino Indonesia, Slot Terpercaya, Bandar Slot Online

Silahkan di Add Contact Kami ya Bosku

WHATSAPP : +62822-7690-5650
TELEGRAM : +6282110686901
LINE : 82116524506
TWITTER : @tarosl0t

Terima Kasih ^^

Lidya putri kaya yang polos jatuh dalam dunia kenikmatan

Kisah Taro – “Pelajaran kali ini sampai disini, jika ada pertanyaan silahkan” Kata dosen yang selesai memberikan ceramah selama 2 jam.Aku yang bosan dengan pelajarannya karena semuanya terlalu serius, apalagi hari ini aku mengikuti 3 kelas.
“Hah… kurang konsentrasi nie, rasanya malas untuk masuk kelas lagi” Kata Lidya dalam hatinya.

Oya perkenalkan nama ku Lidya noviana, umurku sekarang sudah 19tahun, sekarang lagi kuliah semester 3. Masih single belum pernah pacaran sama sekali, karena nyokap sama bokap sangat ketat menjaga pergaulanku. Aku termasuk mahasiswi cantik di kampus, dan banyak yang sering mengungkapkan perasaan padaku tp aku menolak semua. Ya karena orang tuaku tidak menyukai hubungan pacaran setengah-setengah yang belum ada rencana masa depan serius. Oya orang tuaku sangatlah kaya, tapi mereka juga sangatlah jarang berada dirumah karena pekerjaan yang padat. Sehari-hari kegiatanku cuma kuliah, pergi mall belanja-belanja barang kesukaanku, dan pulang rumah. Btw teman-teman kampusku tidaklah tau kalo aku anak orang yang sangat kaya, karena aku kalo dikampus orangnya pendiam dan kurang bergaul.

Aku yang lagi ngelamun, dikagetkan teriakan teman perempuan ku dikelas “wah ceweknya berani ya, itu kok bisa ga pake baju dijalan kayak orang gila aja sayang banget padahal cantik”. Aku yang penasaran, akhirnya memberanikan diri buat membaur, disana ada laki laki yang lagi menyetel film di hp tp dikagetkan sama teriakan perempuan dibelakangnya jadi banyak yang berkumpul karena penasaran. “Woy pagi pagi sudah nyetel bokep aja roy! Hahaha… ” Suara teman-teman ganknya roy menertawakanya.

“Bosen gue dengerin pelajaran pak Tri, kagak hafal gue sama materinya. Mending dengerin desahan bokep bikin tegang, haha… ”

Roy, teman kampusku ini terkenal playboy dan suka berganti ganti pacar ,kalo kekampus sering pake sepeda motor RX-king model lama. Banyak yang tidak menyukai roy dia orangnya mesum, suka main kekerasan, dan juga sering malak.

Aku yang sedang melihat film di hpnya, kaget dengan apa yang kulihat. Wajahku saat ini sangatlah merah dan panas, jantungku juga berdetak kencang. Aku yang tidak tau kenapa dikagetkan oleh suara Roy “hallo Lidya cantik, wajahmu merah banget. Belum pernah lihat bokep ya?”

“Apa urusanmu! Huh.. ” Aku yang panas dingin, keluar kelas dengan kesal. “Hmm apanya yang bagus ngelihat bokep!” Marahku dalam hati.

Aku yang kesal binggung mau kemana, tanpa sadar berjalan ke bangunan yang masih kosong.

“Uhh ahh sodokkk terus mas….. Dikittt lagi aku mau keluar”

“Huff huff,… non saya juga mau keluar, bentar lagi… Kelu..arin dima..na…. ”

“Dallleeeemmmm ajaaa mass… ”

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

“Aaaaaahhhhh ahhh” Suara desahannya keduanya semakin keras.

“Banyak banget keluarnya mass, saya capek banget”

“Hehe iya non, saya sudah nyimpen peju buat nikmatin non sampe puas” Senyum mesum sie laki laki.

“Non, susu nya kenyel banget. Saya ga bosan ngeremesnya”sahut laki laki itu sambil memilin milin puting susu yang merah muda

“Iyaaaa..aku sering disuruh olaraga mas sama pacar jadi badanku bisa terawat.”

“Pacarmu betul banget non .Saya suka sekali badannya non, sering aja olaraga. Apalagi olaraganya bareng saya sama temen temen dijamin badan non terawat, hahahah”

“Suara siapa itu ya?” Lidya yang penasaran sama desahan suara perempuan dan laki laki, berjalan pelan-pelan menghampiri ruangan dipojok bangunan kosong dan membuka sedikit pintu untuk mengintip. ” Omg mereka lagi ngelakuin kayak film di bokep itu, eh bukannya itu mang urip!? Yang kerja dikantin… Eh itu bunga, bukannya dia tadi ke kantin mau makan kok bisa disini… ”

“Aaahhh” Lidya yang panas dingin, ngeluarin cairan di selangkangannya. Seketika badannya bergetar menjadi lemas tapi juga ada perasaan lega yang menyenangkan.

Suara teriakan Lidya, terdengar sampai keruangan sana. “Siapa itu!?” Tanya mang urip. Lidya yang mendengar suara mang urip langsung bergegas kabur ke arah luar dan pergi meninggalkan bangunan kosong secepat mungkin.

Nonton Juga : Bokep Indo

“Hah,..ahhh..haaa, untung ngak ketahuan”

“Duhh, kok aku bisa kencing sie. Celana dalem ku jadi basah gini, ga enak pakainya.”

Lidya yang sudah tenang bergegas ke kamar mandi dan melepaskan celana dalamnya yang basah “basah banget, kayaknya udah ga bisa dipakai ni celana dalam tapi gimana ya aku pake rok mini masa lepas”

“Gpp deh, sisa 1 kelas lagi terus pulang” Lidya yang sudah membuat keputusan akhirnya membungkus celana dalam nya di kresek dan membuangnya ditempat sampah.

Saat menuju kelas, Lidya yang berjalan tanpa celana dalam terasa dingin di bawahnya. Jantungnya berdetak kencang, selangkangannya sedikit demi sedikit mengeluarkan cairan bening menetes ke pahanya.

“Semoga ga ada yang lihat, semoga ga ada yang lihat, semoga……… ” Lidya mengulang ulang ucapannya didalam hati seperti mantra..

Sampai dikelas Lidya langsung duduk dipojok dan melepas tas nya untuk menutupi pahanya. Teman sekelasnya datang satu persatu, Roy dan kawan kawannya pun duduk didepan kursi Lidya.

Akhirnya dosenpun datang melakukan pembahasan materi yang rumit.

“Hmm,mmh dingin banget” Lidya yang tidak memakai celana dalam membuat selangkangannya semakin banjir cairan bening,
perasaan liar yang belum pernah dirasakan sebelumnya memberikan sensasi tersendiri…

“Ahh… Hhaa,mmmm” Desahan desahan kecilnya membuat konsentrasi nya mulai menghilang, yang dirasakannya sekarang hanya untuk vaginanya yang ingin dituntaskan…

Tanpa disadari Lidya, kaki nya mulai membuka untuk merasakan angin yang lebih dan membuat perasaannya yang semakin liar. Lidya ingin merasakan vaginanya dilihat teman teman sekelasnya saat ini, adegan adegan bunga dan mang urip menjadi semakin jelas dan membuatnya semakin liar. Tas untuk menutupi roknya dia singkirkan kesamping, dengan mata sayu Lidya menarik roknya semakin naik dan naik. Vaginanya sempit dan berbulu halus semakin nampak jelas, tangan liar Lidya mulai liar mengusap usap vaginanya.

Roy yang memang tidak konsentrasi dikelas, kebiasaannya hanya menikmati pemandangan mahasiswi-mahasiswi yang cantik untuk dijadikan objek pemuas. Termasuk Lidya mahasiswi yang memiliki banyak penggemar. tapi yang tidak disangka-sangka, Lidya yang setiap harinya tidak pernah berperilaku buruk sekarang sedang bermasturbasi dikelas! Tanpa membuang waktu, Roy langsung merekam Lidya saat bermasturbasi.

“Ckckck.., primadona kampus ternyata punya jiwa Exibisionis dikelas, vaginanya masih rapet mulus… Hehe… Lidya.. ” Roy yang menatap keindahan tersebut mulai memikirkan rencana untuk menikmati primadona sekolah…

Link Terpercaya sebagai berikut : Bandar Togel, Bandar Bola , Agen SBOBET, Bandar Casino Indonesia, Slot Terpercaya, Bandar Slot Online

Silahkan di Add Contact Kami ya Bosku

WHATSAPP : +62822-7690-5650
TELEGRAM : +6282110686901
LINE : 82116524506
TWITTER : @tarosl0t

Terima Kasih ^^

Menggoda Istri Setia

Kisah Taro – Di sebuah kolam renang hotel bintang 5 pagi yang cerah di bawah terik matahari, pasangan suami istri berenang dengan riang. Suami mereka adalah seorang pria tampan dengan tubuh cenderung biasa2 saja, sedangkan istrinya adalah seorang wanita cantikyang mempesona dengan lekuk tubuh yang menggoda. Mereka menikmati momen santai mereka ketika seorang pemuda, bergabung dengan mereka.

Pemuda itu tidak bisa mengalihkan pandangannya dari tubuh istri. Mata penuh kekaguman dan nafsu mengikuti setiap gerakan lekuk tubuhnya yang menggoda. Ia tertarik pada kecantikan yang memancar dari pasangan suami istri tersebut.

Saat mata mereka bertemu, sang istri menyadari ketertarikan pemuda itu dan rasa ingin tahu yang timbul di dalam dirinya. Dalam hati, ia merasa tergoda oleh pandangan tak berkedip sang pemuda.

Sambil tersenyum, istri mengajak pemuda itu berbicara. Mereka berbagi tawa dan cerita, semakin mendekat satu sama lain. Di antara percakapan mereka yang penuh keintiman, pasangan suami istri tersebut merasakan gairah yang tumbuh di antara mereka.

Setelah bbrp menit berlalu pemuda itu pun naik ke atas.

Tanpa berkata apa pun, sang suami menarik istrinya ke tepi kolam yang lebih sepi. Mereka saling menatap dengan keinginan liar di mata mereka. Suami memegang tubuh istri dengan penuh nafsu, meraba setiap lekukannya dengan lembut.

Dengan berani, Cersex istri membiarkan dirinya tenggelam dalam nafsu yang membakar. Pemuda itu melihat semuanya, tetapi bukannya terkejut atau malu, ia merasa dirinya juga terlibat dalam ritual gairah ini.

Suami dan istri terlibat dalam sebuah tarian sensual yang membawa mereka ke puncak kenikmatan. Mereka mengeksplorasi tubuh satu sama lain dengan penuh hasrat, berbagi keintiman yang membara di bawah sinar matahari.

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

Cinta dan nafsu menguasai mereka seolah tidak ada esok. Mereka berbagi saat-saat intim yang tak terlupakan di tepi kolam renang, menikmati sensasi yang hanya bisa dirasakan dalam kesempatan yang langka seperti ini.

Setelah pertemuan penuh gairah mereka di kolam renang, pasangan suami istri tak bisa menahan keinginan untuk melanjutkan eksplorasi intim mereka di dalam kamar tidur yang pribadi. Dengan nafsu membara di matanya, mereka memasuki kamar, hati mereka berdegup kencang penuh antisipasi.

Suami dengan lembut mendorong istrinya ke arah pintu, tubuh mereka bersatu ketika bibir mereka bertemu dalam ciuman yang penuh api. Rasa keinginan satu sama lain menghidupkan dorongan primitif di dalam mereka. Pakaian dilepas dengan terburu-buru, meninggalkan mereka terbuka dalam suasana yang membara di ruangan itu.

Mereka bergerak menuju tempat tidur, tangan mereka menjelajahi setiap inci kulit telanjang, mengeksplorasi kontur yang begitu akrab namun selalu mengejutkan. Dengan setiap sentuhan, keinginan mereka semakin membesar, keinginan yang tidak bisa dipenuhi.

Saat mereka berbaring di tempat tidur, tubuh mereka terjalin, mereka memulai perjalanan kenikmatan dan keintiman. Mereka mengeksplorasi setiap celah dan menikmati tarian gairah, desahan kenikmatan memenuhi ruangan itu. Waktu seolah berhenti ketika mereka menyerahkan diri pada irama memabukkan tubuh mereka yang bergerak dalam keselarasan sempurna.

Dengan setiap gerakan dan setiap belaian, mereka merayakan intensitas hubungan mereka, keinginan mereka bergabung menjadi sebuah simfoni kenikmatan. Keintiman yang mereka bagikan menjadi bukti ikatan yang dalam yang mereka miliki, ikatan yang melampaui batas fisik dan menjangkau kedalaman jiwa mereka.

Di dalam ruang tidur itu, tubuh mereka bergerak bersatu, menemukan kepuasan dan kenikmatan dalam pelukan satu sama lain. Mereka tenggelam dalam kenikmatan itu, meninggalkan semua hambatan dan menyerahkan diri pada insting-isting yang mencengkeram mereka.

Saat tubuh mereka saling terjalin dan mereka mencapai puncak gairah mereka, ledakan kenikmatan merambat melalui diri mereka, meninggalkan mereka terengah-engah dan puas. Mereka terbaring terlilit dalam dekapan satu sama lain, menikmati cahaya setelah hubungan intim mereka, cinta dan keinginan mereka terjalin dalam momen yang abadi.

Di tengah momen keintiman mereka, sang suami tiba-tiba sadar bahwa pintu tidak tertutup dengan baik…

“Sial pasti terganjal sepatuku….” Dia terkejut saat menyadari bahwa pemuda yang mereka temui di kolam renang sedang memandang dari luar.

Namun, dalam momen kejutan itu, sang suami merasa sebuah keinginan tak terduga melintas di pikirannya.

Dalam keadaan yang penuh gairah dan keberanian, suami dengan cepat memutuskan untuk mengizinkan si “peeping tom” untuk melihat apa yang mereka lakukan. Ia merasa terangsang oleh pikiran untuk berbagi kenikmatan dengan orang lain, meskipun dalam keadaan yang tidak biasa ini.

Dengan rasa gugup namun penuh dengan keinginan, suami melirik pemuda itu ia tetap diam dan menikmati pertunjukan yang akan datang. Suami melihat ekspresi campur aduk pada wajah pemuda itu, yang pada saat yang sama terkejut namun juga tergoda dengan tawaran yang tak terduga ini.

Dalam suasana yang penuh keintiman dan ketegangan, pasangan suami istri terus menjalani momen intim mereka. Mereka terus memperlihatkan adegan panas dan memikat, dengan suami secara sadar memberikan perhatian ekstra kepada pemuda tersebut. Ia memastikan bahwa pemuda itu dapat melihat setiap sentuhan dan desahan yang memenuhi ruangan itu.

Keberadaan pemuda itu memberikan tambahan sensasi dalam momen intim mereka. Suami merasakan kepuasan ganda dari memuaskan istrinya dan memberikan kesenangan voyeuristik kepada orang lain. Istri, meskipun sedikit bingung dan takut, merasakan suaminya berbeda dari kemarin2.

Di tengah momen keintiman mereka, istrinya masih belum menyadari bahwa mereka sedang diintip oleh orang lain. Tanpa sadar, ia terus memperlihatkan keindahan tubuhnya yang semakin memanas.

Dalam keadaan yang terus meningkat, istri mulai meliuk-liukkan tubuhnya dengan semakin bergairah. Ia merasakan getaran gairah yang semakin kuat dari setiap sentuhan suaminya, dan ini memicu hasratnya untuk memberikan kenikmatan yang tak terbatas.

Istri merasa sensasi kulitnya terbakar ketika tangan suaminya menyentuh setiap lekuk tubuhnya. Kekasihnya yang ahli dalam menyentuh dan membelai memicu reaksi bawaan yang mendorongnya ke puncak kesenangan. Payudara putih dan montok istrinya tidak pernah luput dari remasan tangannya.

Dia tidak menyadari betapa matanya sedang menjadi pusat perhatian yang tak terlihat. Keberadaan si “peeping tom” memberikan kegembiraan tersendiri bagi suaminya yang menikmati pertunjukan ini, meskipun tanpa sepengetahuan istrinya.

Dalam ekstase kenikmatan, sang istri semakin terbuai oleh nafsu yang menggelora. Ia bergerak dengan semakin liar, melompat-lompat dengan tubuhnya yang indah dan memikat. Setiap gerakan dipenuhi dengan gairah yang membara, tanpa menyadari bahwa pandangan mata penuh nafsu sedang menatapnya dari balik tembok.

Suami, sambil menikmati pertunjukan yang terjadi di hadapannya, melihat kepuasan dan kepuasan yang tak terelakkan dalam wajah istri. Dia bersemangat menyaksikan bagaimana istri yang tak tahu sedang memancarkan gairahnya dengan segala yang dia miliki.

Namun, suami juga merasakan sentuhan rasa bersalah yang berkecamuk di dalam dirinya. Meskipun dia menikmati momen ini, dia menyadari bahwa menjaga privasi dan batasan dalam hubungan mereka sangat penting. Dia berjanji pada dirinya sendiri untuk membicarakan hal ini dengan istri setelah momen intim mereka berakhir.

Setelah momen intim yang penuh gairah, sang istri merasa tidak puas karena suaminya mencapai puncak terlebih dahulu. Rasa kecewa dan frustrasi memenuhi hatinya saat ia merasa kebutuhan dan keinginannya tidak terpenuhi sepenuhnya.

Dengan perasaan campur aduk, istri merasakan gelombang emosi yang kuat. Kekecewaan tersebut membuatnya bereaksi dengan emosi yang tinggi, dan tanpa sadar, perdebatan meletus antara mereka.

Kedua pasangan itu saling berhadapan, saling melemparkan kata-kata yang penuh emosi. Istri merasa terabaikan dan tidak dihargai, sedangkan suami merasa disalahpahami dan tertekan. Keintiman yang seharusnya mempererat ikatan mereka sekarang menjadi sumber ketegangan dan pertikaian.

Dalam momen itu, suasana tegang memenuhi ruangan. Istri, dengan tegas, menyampaikan kekecewaannya tentang kejadian tersebut. Suami, yang juga merasakan perasaan bersalah, mencoba menjelaskan bahwa kejadian tersebut tidak bermaksud untuk melukai hati istri.

Namun, perasaan dan emosi saling bertabrakan, menyulitkan mereka untuk mencapai titik kesepakatan. Pertengkaran mereka mengguncang hubungan yang sudah terjalin lama, dan keduanya harus mencari jalan untuk memperbaiki dan memperkuat kembali ikatan yang ada.

Sekarang, orang yang tadinya mengintip sudah pergi. Sang istri kembali ke kolam renang dan bertemu lagi dengan orang yang tadinya mengintip tubuh indahnya. Orang tersebut memperkenalkan dirinya sebagai David. David terus menatap tubuh istri yang kini mengenakan bikini tipis berwarna putih, dan dia melihat puting istri yang terlihat karena bra yang basah. Sang istri tidak menyadari hal itu dan terus berbicara dengan David. Dia pun melihat bahwa David sedang ereksi dibalik celana renangnya dan dia juga melihat bahwa penisnya lebih besar dari penis suaminya.

Setelah perkenalan mereka, David dan istri yang tidak menyadari tatapan David terus berbincang di tepi kolam renang. Mereka membicarakan topik-topik ringan seperti liburan, cuaca, dan kegiatan sehari-hari. David, meskipun sibuk menekan keinginannya, berusaha tetap menjaga sikap sopan dan tidak menunjukkan ketertarikannya yang tidak pantas.
Namun, perasaan gelisah dalam diri David semakin memuncak. Ia merasa tertarik pada istri tersebut dan dalam benaknya timbul fantasi-fantasi yang menggoda.

“Oh ya kita belum kenalan…” David menjulurkan tangannya.

“Agnes…”

“David…”

“Suami kamu mana. Kok ga diajak berenang sekalian?”

“Dah tidur dia…kecapean…”

“lah..kecapean kyk habis ngapain…” David memancing obrolan menuju topik yg lebih hangat..

“Biasalah…pengantin baru…hehehehe…” Agnes tanpa sadar menyambut obrolan panas David.

“Ohh pengantin baru…pasti lg hot2nya ya.. Ya wajarlah… hehehe… Cewe gw juga lagi diatas lg tidur siang…kecapean juga…abis 2 ronde…hehehe” David yg tau apa yg terjadi antara agnes dan suaminya memancing Agnes.

David mengundang Agnes untuk minum di sebuah kafe yang terletak dekat kolam renang. Dengan rasa ingin lebih memandang tubuhnya, David menyuguhkan minuman yang tanpa sepengetahuannya mengandung obat perangsang. Dia berharap efek obat tersebut akan membuat istri tersebut semakin tergoda dan terbuka pada keinginannya.

Saat mereka duduk berdua, David dengan cermat mengamati setiap gerakan tubuh istri tersebut. Warna bikini putih yang menutupi tubuhnya dengan tipis tidak dapat menyembunyikan keindahan dan daya tariknya. Setiap kali istri tersebut bergerak atau tersenyum, David merasa semakin terpikat oleh kecantikannya. Dia menggumamkan pujian-pujian tersembunyi yang membuat istri tersebut semakin tersenyum.

Efek obat perangsang mulai bekerja secara perlahan. Istri tersebut merasakan denyutan yang tak terduga di dalam tubuhnya. Kepala dan pikirannya menjadi semakin terbang. Dia merasakan gairah yang membara dan keinginan yang sulit untuk ditahan. Meskipun sedikit terkejut dengan perasaan ini, dia juga merasa terangsang oleh David yang tampak begitu tertarik padanya.

Percakapan mereka menjadi semakin penuh gairah dan berani. David menggunakan keahliannya dalam membawa percakapan ke tingkat yang lebih intim, merayu istri tersebut dengan kata-kata penuh nafsu. Istri tersebut merasa perlawanan dalam dirinya melemah dan gairah semakin mendominasi.

“Vid kepala gue kykny kurang enak nih kyk vertigo…Bisa tolong ke kamar gue ga.. Ga bawa hp lagi nih..*** bs nelp laki gue…”

“Bolehh… kamar no brp…”

“1610”

Tanpa lebih lama lagi, David berkata bahwa dia akan mengantarkan Agnes menuju ke kamarnya.

Agnes tdk sadar bahwa dia sedang dibawa menuju ke kamar yg bertuliskan 1609 dan bukan 1610.

David, dipenuhi oleh nafsu melihat agnes dalam pengaruh obat perangsang, membawa Agnes ke kamarnya tanpa persetujuan eksplisit darinya. Dalam keadaan gairah yang meningkat, Agnes tidak mampu menahan godaan David. Setiap langkah, kegembiraan David semakin bertambah, dan tindakannya menjadi semakin impulsif.

Tangannya yg merangkul tubuh Agnes dalam bautan bikini tipis itu mengambil kesempatan sedikit mengelus paha Agnes bagian atas. Agnes yg sudah dalam pengaruh obat tdk sadar bahwa tubuhnya sedang diraba. Sesekali naik menyentuh pinggiran payudaranya.

Saat masuk ke dalam kamar, niat David menjadi jelas. Agnes, masih dalam pengaruh afrodisiak, merasa terjepit antara sensasi yang luar biasa melintas dalam tubuhnya dan konflik batin. Pikirannya berjuang untuk memproses situasi ini, dan persetujuannya menjadi kabur.

Di dalam kamar, nafsu David mengambil alih saat dia menekan Agnes ke dinding, bibirnya mencari bibir Agnes dalam sebuah ciuman yang penuh nafsu. Agnes, tubuhnya merespons rangsangan itu, merasa dirinya menyerah pada gairah yang semakin memuncak. Rintangan awalnya memudar ketika gelombang kenikmatan melintasi tubuhnya, mengaburkan penilaian.

Tangan David menjelajahi tubuh Agnes, melacak kontur kulitnya, sementara Agnes sendiri berjuang antara hasratnya sendiri dan kebingungan yang melingkupinya. Pernapasan Agnes menjadi cepat, dan tubuhnya bereaksi terhadap sentuhan David, memperkuat intensitas pertemuan mereka.

Di bawah pengaruh afrodisiak, Agnes merasakan sensasi yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Saat tangan David menjelajahi tubuhnya, setiap saraf di tubuhnya seakan menyala dengan kenikmatan. Batasan yang sebelumnya menahannya larut, dan ia menyerah pada sensasi yang luar biasa yang memenuhi dirinya.

Tubuh agnes penuh nafsu saat ditidurkan di ranjang. David pura2 keluar membuka menutup pintu. Kamar terisi desahan dan rintihan, sebuah simfoni gairah bergema di udara. Agnes, terbelah antara persetujuannya yang samar dan kenikmatan yang meluap, membiarkan dirinya terbawa oleh arus sensasi yang melanda dirinya.

“Sayang….” Agnes mendesah sambil meremas sendiri payudaranya.

ketika kabut gairah agak memudar, perasaan cemas menyelubunginya.

Agnes melihat yg ada di kamar bukan lah barang2nya dan suaminya tdk ada…

“Ini diman….mmmfff hmmm….” Kata2 Agnes terpotong oleh kuluman dibibirnya…

Payudara montoknya diremas oleh David dari belakang oleh tangan kanan David dan tangan kirinya memelintir puting payudara sebelah kiri Agnes

Link Terpercaya sebagai berikut : Bandar Togel, Bandar Bola , Agen SBOBET, Bandar Casino Indonesia, Slot Terpercaya, Bandar Slot Online

Silahkan di Add Contact Kami ya Bosku

WHATSAPP : +62822-7690-5650
TELEGRAM : +6282110686901
LINE : 82116524506
TWITTER : @tarosl0t

Terima Kasih ^^

Berselebew di Gunung

Kisah Taro – “tok..tok..tok” suara pintu kamarku yang sedari tadi diketuk entah oleh siapa, mungkin ibu atau juga adik aku tidak peduli karena rasa kantuk yang masih tersisa di kantung mata ini hasil begadang semalaman, padahal aku sudah kuliah dan masih memiliki banyak tugas yang harus dikerjakan. Ya aku Bagas sudah kuliah di semester 3, yang mana artinya tugas sudah mulai banyak dan menumpuk, tapi ya mau gimana lagi, sikap malas ku yang sudah melekat susah untuk dihilangkan, jika tidak karena ibu ku rasa malas ku ini sudah pada tingkat akhir.

“kak.. bangun kak.. dinda capek disuruh ibu bangunin kakak…!!” ucap dinda adikku yang manis ini

“iya iya.. entar lagi kakak bangun.. kakak tau jam kakak sendiri..” sungut ku karena dari tadi dia menggangu jam tidurku yang berharga, walau aku sadar sih kalau sudah telat

“ihh kakak susah banget sih dibilangi!! Ngeselin banget sihh… aku bilangin ibu ya” ucap dinda sembari masuk kedalam kamarku, ya, itu adalah senjata andalan dinda, mengadu pada ibu karena dia tahu aku tidak mungkin untuk membantah beliau

“iya iya kakak bangun sekarang… emang apa sih yang ga boleh?? Huhhh..” ucapku yang semakin kesal karena dia

“ihh kakak udah tua juga masih nyusahin adiknya aja.. ngeselin banget sih jadi kakak..” sungut nya yang mulai menggoyang-goyangkan badan ku yang masih berbaring

“iya dinda cantik.. kakak bangun nihh..” aku sedikit memujinya agar dia tidak semakin kuat menggoyang badan ku yang masih agak lemas

“apaansih muji-muji… sok banget tauuu…” balasnya yang sekarang mulai mencubit badanku

“iya iya ini kakak udah bangun… bawelll…” sedikit kesal juga karena pujian ku tidak ampuh seperti biasanya hahaha

“apaan bangun masih tiduran gitu hah?? Udah bangun cepet dinda gamau telat karena bangunin kakak aja nihh..” kata-katanya sedikit memotivasiku untuk bangun karena bagaimana pun aku tidak mau dinda kena masalah karena aku

“iya udah kakak bangun… tapi cium dulu dong..” goda ku padanya sambil mulai duduk di atas kasur empuk kesayangan ku ini

“ihh apaan sih godain dinda mulu… jiji banget nyium kakak..” ucapnya yang membuatnya semakin manis dan imut . duh kalau bukan adikku mungkin aku akan mudah jatuh hati padanya hehehe

“yakin nih gamau cium kakak? Kakak tidur lagi loh nanti..” ancam ku sedikit menggodanya

“cuph.. udah ayo bangun sekarang… S E K A R A N G!!..” ucapnya lagi dengan tegas

“hahaha.. makasih dinda adik kakak yang paling cantik..” ucapku kemudian mulai bangkit, dan dinda pun kulihat sudah berjalan keluar kamar. Aku selalu berpikir untuk selalu melindungi dinda, karena bagaimana pun dia adalah adikku satu-satu nya yang paling ku sayangi, dia adalah permata keluarga yang tidak boleh sampai rusak oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Aku tidak akan bisa memaafkan diriku sendiri apabila terjadi sesuatu yang tidak diharapkan terjadi padanya, mungkin aku juga akan menggila bila ia sampai terluka atau tersakiti, jujur aku paling benci apabila melihat dia menangis, sama seperti mama apabila ia terluka maka aku tidak bisa mengendalikan emosiku. Walau aku sendiri sering bermain liar dengan wanita, tapi itu juga bukan karena paksaan, aku paling anti dengan yang namanya pemaksaan atau bahasa kasarnya pemerkosaan, karena siapapun yang berbuat dan aku mengenalnya maka tinjuku tidak akan segan mendarat dimuka siapapun itu. Karena pernah suatu ketika saat aku masih kelas 2 sma

“tuh lihat si sartika cakep banget bangsat… pengen gua entotin tuh meki nya pasti ketat banget… uuu” ucap seseorang, disaat aku sedang merokok dikamar mandi

“body nya pasti legit banget tuh.. wangi wangi tuh pasti seluruh badannya… ahhahaha” ucap seseorang

“kalau gua sih pengen gua gamparin tuh pantatnya sampai merah… pengen gw doggy sampe mampus dia tuhh..” timpal kawannya

“nahh.. gini aja, kalian tau kan dia anak broken home?” Tanya salah satu dari mereka

“iya tau.. terus kenapa?..” Tanya seseorang, dan dari suaranya aku seperti kenal, ya dia adalah bardi, salah satu bajingan tengik yang jika ada aku atau teman dekatku maka dia akan menciut dan terlihat seperti orang bodoh, tapi jika dihadapan orang lain, terkhusus cewek dan adik kelas maka gaya nya jadi setinggi langit seolah dia hebat, karena bagaimanapun aku dan kawanku selalu membela seangkatan dari adik kelas jika terjadi perselisihan, karena aku dan kawanku 3 orang memiliki julukan “FOUR HORSE MAN” karena kami berempat selalu memimpin setiap gerakan fisik jika ada yang bersitenggang baik secara internal maupun jika ada masalah eksternal seperti masalah dengan sekolah lain.

“biasanya anak broken home itu ga punya tempat mengadu jika ada masalah…” ucap bardi

“terus hubungannya apa?” ucap kawannya yang ada disitu

“gimana kalau kita perkosa dia sehabis pulang sekolah… dia juga kurang akrab sama kawannya yang lain karena dia sering murung sendiri… jadi kalau kita perkosa dia nggak mungkin bisa ngelawan… dia ga punya tempat berlindung.. karena setau gua dia juga sendirian ngekos ga tinggal bareng ibu ayah nya karena pisah…” kata bardi yang ingin mempengaruhi kawannya dengan niat jahatnya

“ahh lu serius lu… nanti gimana kalau kenapa-napa..” ujar mereka yang masih memiliki keraguan

“iya.. gimana kalau dia bunuh diri karena tambah beban masalah..??” timpal yang satu lagi

“udah lu santai aja… kalau dia mau mati ya biar mati.. tapi sebelum itu kita harus nikmatin tubuhnya dulu… gimana?” rayu bardi kepada mereka untuk membulatkan tekad

“ah tapi lu jangan salah dulu bar.. dia cukup sering ngobrol bareng bagas.. mungkin mereka dekat lagi..” ucap seseorang

“lu takut sama bagas? Kalau dia sendiri kita berempat dia bisa apa? Gua sebenarnya berani sama dia.. tapi kawan-kawannya pada kompak banget, makanya dia jadi sok kuat gitu.. padahal gada apa-apanya…” ucap bardi yang sedikit memancing emosi ku.

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

Aku sebenarnya sudah sedikit naik pitam, tapi aku berusaha untuk tidak gegebah yang akan membuat masalah yang malah akan menyudutkan ku nantinya, jadi aku sebisa mungkin untuk tidak ketahuan sudah menguping pembicaraan mereka, aku tidak boleh terlalu naïf untuk saat ini, harus bersabar karena jika mereka melaksanakan rencana mereka maka aku akan memiliki alasan kuat untuk menghajar mereka tanpa ampun nantinya.

“ah kalau gitu gua nggak ikutan dahh… susah urusannya kalau dah gini.. gua gamau karena nafsu belaka malah jadi tombak balik ke diri gua” ucap orang tadi
“ah payah lu.. cupu banget.. jauh-jauh aja lu kontol..” maki bardi padanya dan

“bugh” aku mendengar suara pukulan yang sedikit keras dari arah mereka

“pergi lu dasar cupu… gua pukul juga lu nanti anjing…” bardi mengusir orang itu, ia kesal nanti rencananya gagal karena perkataan orang tadi

“jadi gimana? Kalian berdua ikut nggak? Kalau masalah bagas serahin sama gua.. santai aja..” ucap bardi dengan lagak sok jagoan

“oke kalau gitu… gua ikut..” ucap mereka berdua serempak

“nahh… nanti jam 3 pulang sekolah kita tungguin di kelas gua, biasanya dia pulang paling akhir karena suka sendiri dan sepi gitu.. nanti begitu sepi baru kita gas..” kata bardi yang sudah menyusun rencana nya

“oke kalau gitu.. nanti kita datang sepulang sekolah…” kata mereka berdua

Lalu mereka pun bubar untuk balik ke kelas masing-masing, dan pas bertepatan dengan habisnya rokok ku yang dari tadi ku hisap… lalu aku pun juga bergegas untuk kembali ke kelas karena tidak mau membolos terlalu banyak mata pelajaran, karena bertepatan ini jam ganti pelajaran

“oi cunguk darimana aja lo” ujar wijaya, biasa ku panggil jaya. Perawakannya seperti orang lokal bercampur tionghoa, soal bentuk wajah lebih dominan lokal, tapi soal otak sudah dipastikan seperti orang-orang cina diluar negeri sana, sangat encer namun tajam. Ciri-ciri orang tionghoa yang melekat padanya hanyalah matanya yang cukup sipit, karena kulitnya tidak terlalu putih seperti yang lain. Jaya ini orang yang paling dekat denganku dan yang paling bisa kupercaya, bukan berarti dua lainnya tidak dekat dank u percaya juga, tapi karena jaya sudah bersamaku sedari sd dulu. Tidak seperti kami yang cukup liar bermain cewe, jaya tipe orang yang lebih kalem apalagi jika dia sedang memiliki pacar bisa dipastikan seratus persen tidak akan menyentuh wanita bayaran, makanya aku bisa percaya segala hal padanya

“iya lo dari mana aja gas … cabut kaga ngajak-ngajak..” timpal mada, nah mada adalah teman dekatku dengan badan yang cukup besar, mirip seperti cerita dulu yaitu gajah mada. Badannya besar namun tidak hanya lemak, karena dibalik lemaknya yang terlihat empuk itu ada otot yang kuat sehingga lemaknya bisa dibilang sepeti perisai, karena soal tenaga mada ini belum ada bandingnya, aku pun mengakui jika kami sama-sama serius dan hanya mengandalkan tenaga tanpa skill maka bisa dipastikan aku akan kalah, bisa dikatakan dia adalah badak kebanggaan kami

“hahaha… nanti gada yang amanin nama gua pas absensi kalau lu semua pada ikut men..” ucapku agar mereka tidak semakin banyak bertanya

“halah bacot ngentod.. bilang aja gamau bagi rokok lu tod..” ucap chritian, ya dia adalah kawan dekatku yang beda agama, dia sendiri yang Kristen dan sangat cocok dengan kami, karena kami semua satu frequensi. Dia biasa dipanggil tian, anak seorang pastor tapi tidak memiliki sedikitpun cerminan jiwa kerohanian dalam dirinya bahkan si bangsat satu ini juga sama liar nya dengan kami, di balik mukanya yang terlihat polos, tersembunyi jati dirinya yang merupakan Bandar bokep dan pk, sejauh kami berteman dia sudah memerawani 3 orang gadis, ya lebih banyak dari kami, karena diantara kami dia adalah yang paling pintar merayu cewek, dia adalah buaya sesungguhnya.

“alah sia anjing… gua juga sering bayari mulut lu make rokok ngntod..” maki ku padanya

Ya kami sering memaki satu sama lain, tapi itu yang menjadi lem perekat diantara kami berempat. Yang ku suka dari mereka adalah mereka saling menghargai dengan sangat satu sama lain, seperti menghargai pasangan kawan atau sebagainya. Mereka juga tidak mudah tersinggung, makanya aku nyaman bercanda dengan mereka.

Kami berempat dikenal sebagai “Four Horse Man” karena kami berdiri Cuma berempat tidak memiliki anggota lain, tidak seperti geng lain yang ada disekolahan seperti biasa. Namun para pentolan sekolah kami yang lain juga tetap berada dibawah perintah kami, ya bisa dibilang kami tidak membentuk geng resmi karena beberapa alasan, karena kami tidak mau memancing keributan yang akan tersulut bila ada geng dalam sebuah sekolah, namun jika ada yang berani bergesekan kami juga tidak akan segan untuk mendobrak seluruh penantang yang sok jago. Kami dikenal juga sebagai kuda hitam karena kami sering seperti anomali spontan yang bisa mengobrak-abrik sebuah geng sekolahan yang cukup besar. Namun kami memang bukanlah yang terkuat saat ini, karena di beberapa sekolah lain ada rumor bahwa pentolan mereka mampu menggunakan ki atau aura, dalam kasus ini ki bisa dikatakan seperti cadangan tenaga saja agar tidak mudah lelah sedangkan pengguna aura adalah mereka yang mampu menambah kekuatan sampai melewati batas manusia normal, bahkan ada rumor mengatakan bahwa pengguna aura kelas menengah – keatas bisa menggunakan mode tempur apalah yang aku sendiri tidak paham, oleh karena itu aku memilih untuk tidak percaya, satu-dua hal yang kupercayai adalah tinju ku dan teman-teman ku. Berbeda dengan ku, mereka bertiga justru percaya akan hal yang tidak masuk akal begituan, juga mungkin karena kebetulan orang tua mereka juga pengguna aura, begitulah kesimpulan dari apa yang mereka sampaikan kepadaku. Mereka juga berencana saat kuliah nanti akan mulai mempelajari sistem dan penggunaan aura. Huuhh sungguh pemikiran yang bodoh, ucapku selalu dalam hati

“hahaha… yaudah yaudah… itu pak budiman dah masuk men…” ucap jaya, lalu kami pun duduk ditempat masing-masing. Kebetulan pak diman ini adalah guru yang tergolong santuy, jadi di pelajarannya kami sering memanfaatkan waktu untuk tidur apalagi ini adalah jam terakhir hehehe…

Seusai kelas kami pun bangun, itupun dibangunkan oleh teman kami yang lain. Kami sebenarnya tidak bisa digolongkan sebagai murid bodoh, karena bagaimanapun aku adalah seorang mantan juara OSN tingkat provinsi pelajaran fisika, jaya justru jagoan MTK karena dia setengah tionghoa yang dikenal jago MTK, sedangkan dua lagi selalu masuk 10 besar ranking kelas, dan kami berempat adalah tim inti basket sekolah, jadi guru tidak terlalu mempermasalahkan kenakalan kami, karena salah satu slogan tidak tertulis di sekolah ini adalah “boleh nakal tapi tidak boleh bodoh”.

“dah ayok ke warkop cuyy..” ajak mada, warkop merupakan tempat tongkrongan kami, karena di bagian belakang ada halaman rindang tempat biasa kami merokok dan duduk-duduk sambil mengobrol, lagi pula pemilik warkop ini sudah dekat lama dengan kami sejak smp.

“yaudah ayok.. gua juga seret banget nih.. pengen ngudud sambil ngopi..” timpal tian

“yudah kuy men..” ajakku, lalu kami pun berangkat ke warkop yang paling berjarak 50 meter dari sekolah. Sembari kami mengobrol dan sambil minum, ngudud, dan ngemil, aku pun mengeluarkan hp ku untuk melihat pesan dari pacar ku annissa. Pacar kami semua terbilang akrab, karena mereka juga kadang maau kumpul di tempat ini, kecuali tian karena dia sedang malas pacaran katanya. Saat aku chattingan aku melihat kearah jam dan melihat jam 15.12 , ASTAGA aku baru ingat tentang sartika, dia adalah anak pendiam karena masalah keluarga, tapi kami cukup akrab karena aku merasa sedikit iba padanya, karena aku masih bisa merasakan hangat keluarga jadi ada rasa kasihan dan ingin menemani nya lagi pula dia anak yang pintar dan aku suka berteman dengan orang yang pintar.

“menn, aku balik ke sekolah dulu ya..” ucapku pada kawan ku untuk sekedar izin tanda menghargai persahabatan kami
“ehh, kenapa gas? Ada yang ketinggalan?” Tanya tian padaku, aku sebenarnya enggan bercerita karena nanti ini akan melebar kemana-mana apalagi kami sama-sama benci dengan namanya rapist (pemerkosa), jadi aku ingin menangani ini sendiri tanpa melibatkan mereka

“ee anu tii.. buku yang gua pinjam ketinggalan” bohongku dengan logis agar mereka tidak curiga. Aduh aku padahal harus buru-buru malah tertahan karena pertanyaan temanku

“ohh.. yaudah.. tapi lu masih balik kesini kan? Entar lu cabut sendiri lagi ninggalin kita…” Tanya mada

“iya iya gua masih balik kesini… sanss…” jawab ku sekena nya

“ohh yaudah hati-hati men…” ucap mereka.

Lalu akupun berlari secepat mungkin ke sekolah ku, dengan perasaan harap-harap cemas dan yang membuatku sedingkit jengkel adalah karena aku harus melewati lika-liku gang kecil ini, brengsek maki ku. Sesampai nya di sekolah aku langsung berlari ke arah kelas, melihat pintu yang tertutup aku menjadi semakin cemas karena biasanya pintu dikunci/ditutup jam 5 an saat semua guru sudah pulang, dengan emosi yang semakin memuncak langsung ku terjang pintu itu sekuat tenaga dengan kaki ku…

“MANA KALIAN BANGSATTT11!!!…” maki ku, tapi yang justru ku dapati adalah kelas begitu kosong dan hening. Sial dimana mereka… saat itu aku langsung teringat toilet lama yang tidak dipakai tempat ku merokok tadi, yang memang jarak ke toilet itu agak terpisah dari sekolah, dengan nafas yang memburu aku langsung berlari kearah toilet sana

“hahaha enak banget toketnya cukk… lembut gini meski masih dari luar baju” ucap teman bardi

“gua bilang juga apa… ga akan nyeselkan hahaha…” ucap bardi senang

“lihat nih gw remes-remes toket nya..” ucap bardi sambil memasukkan tangannya kedalam baju sekolah sartika, saat itu sartika tidak menunjukkan ekspresi apa-apa karena ia memang sudah mengalami tekanan dan depresi yang cukup hebat karena masalah keluarga, dan sekarang di tambah dia mau diperkosa oleh bardi dkk, sartika hanya pasrah dan mungkin berharap ini berlalu dan ia bisa mati dengan tenang, wajahnya memang tidak mengeluarkan ekspresi tapi air matanya tetap menetes deras tanpa ada sesengukan terdengar dari mulutnya. Ia hanya ingin berlalu dan mati.

“KONTOLLL!!! SINI KALIAN KONTOLLL!!!…” teriakku dari jarak yang sudah 15 meter dan berlari cepat ke arah mereka, tanpa aba-aba aku langsung melompat dan..

“bugh” satu tunjangan kaki ku tepat mengenai muka teman bardi yang paling depan, entah apa yang terjadi padanya aku hanya melihat ceceran darah yang cukup deras dari arah mukanya dan dia terkujur tak bergerak

“ehh… gas.. ini ga seperti yang lu lihat.. kami cuma mau bercanda doang sama sartika” ucap bardi sambil mundur kebelakang

“bro.. hajar… nanti gua back up…” ujar bardi pada kawannya yang satu lagi, bagai robot yang diperintah kawannya maju tanpa berpikir sedikit pun

“bugh… dak.. dak.. duphh…” empat pukulan ku masuk semua kearah wajah teman bardi, yang tak ku kenal namanya ini

“arrrghhh… sakit bangett… kontol sakit bangeettt…” ucap kawanya tersebut

“kontolll!!!… ‘bugh.. bugh.. dapp…daphh’…” maki ku sambil kupukul wajah dan badannya, dia pun tersungkur tapi masih sadarkan diri. Namun tiba-tiba…

“bakhhh…” terdengar cukup nyaring suara yang dihasilkan, suara yang terjadi karena bardi memukul kepala bagas dengan cukup keras menggunakan balok kayu sisa, bagas sempat oyong sebentar namun dia menggigit lidahnya agar kesadarannya cepat kembali dan tidak terjatuh

“hah..hah.. awww…” ucapku sambil menggelengkan kepala ke kanan dan ke kiri untuk merileks kan otot tegang apalagi habis terkena pukulan kayu tersebut. Tidak berapa lama bardi kemudian mengayunkan kembali baloknya ke kepala bagas

“mati lu kontolll!!!” teriak bardi sembari mengayunkan dengan kekuatan penuh

“tapphh…” kayu tersebut barhasil ku tahan dengan satu tangan

“sekarang lu yang mati kontolll” geram ku sambil ku tarik kerahnya dan ku arah kan kepalanya ke lutut ku

“duughh” terdengar nyaring lalu kepala nya sempoyongan kebelakang mau jatuh, saat mau jatuh ku tangkap rambutnya dan ku tarik kearah ku

“bugh…bugh..bugh..bugh..bugh” begitu terus kupukuli wajah nya sampai benar-benar memerah oleh darah yang muncrat, bahkan matanya pun sudah mengeluarkan darah yang cukup kental.

“aarrrrgggghhh… arrgghhh” pekik bardi yang berusaha melindungi wajahnya namun sia-sia karena tubuhnya sudah terlanjur lemas duluan

“gas.. ampun gass.. gua minta maaf… jangan pukulin gua lagi… gua bakal tanggung jawab” mohonnya dengan rengekan anak kecil, sangat berbeda dengan gaya nya saat berbicara di kamar mandi tadi. Aku tarik rambutnya kebelakang agar wajahnya mendongak kearah ku, dan dengan tatapan tajam dan penuh amarah…

“lu mau gua berhenti?… ‘bugghhh’…. Lu mau gua berhenti?…’bughh’… gua Tanya lu mau gua berhenti ga KONTOLLL…” Tanya ku dengan tinju yang tetap menghantam wajahnya

“iyaa.. hokhh.. tolong berhenti gass.. gua bisa mati kalau lu pukulin gini terus…” ucapnya dengan muka yang penuh darah, matanya sudah tidak ada yang sanggup terbuka, dan hidungnya sudah benar-benar parah

“kalau sartika tadi mohon berhenti emang lu mau berhenti hahh??… lu harus mati bajingannn….” Maki ku yang sudah kalap karena terlampau emosi melihat binatang ini

Ku teruskan pukulan ku ke arah wajahnya, ingin rasanya ku bunuh saja bajingan tengik ini namun entah kenapa tiba-tiba emosi ku serasa sirna, saat ku sadari ada sepasang tangan mendekapku yang melingkar dibadan ku dari punggung ke arah dada, seketika aku merasa sejuk dan langsung ku lepas cengkraman tanganku dari rambut bardi yang entah masih hidup atau sudah mati, karena aku benar-benar menggunakan seluruh tenaga ku karena niatku tadi adalah membunuhnya , entah kenapa secara reflek dan tiba-tiba semua emosiku dengan mudahnya runtuh dan jiwaku kembali tenang, ahh… memang kekuatan sejati wanita adalah menjinakkan jiwa liar pria

“udah cukup… cukup gass… jangan jadi pembunuh karena aku” aku mengenali suara ini, suara kartika terdengar jelas dengan nada getir dalam isak nya

“udah gas… jangan dilanjutin ya… aku gamau kamu bunuh dia karena aku..” sambung sartika yang berderai air mata, terasa basah dipunggungku, dan ya memang aku paling lemah dengan tangisan wanita, apalagi wanita yang dekat dengan ku dan memiliki perhatian ku

Perlahan ku turunkan tanganku dan melemaskan kepalanku. Ku pegang tangannya dan kubalikkan tubuhku ke arahnya sambil menatapnya dengan lekat, tampak begitu banyak emosi yang tersirat di wajahnya, mulai dari marah,sedih,kecewa,pasrah,dan yang lain sehingga sangat sulit ku artikan. Ku peluk tubuhnya dengan niat agar dia tenang dan tetap kuat, aku sangat sedih melihat keadaannya apalagi ku lihat bajunya yang sudah berantakan akibat bajingan tadi, lalu mulai ku rapikan bajunya dan kembali kupeluk dengan erat, kudekap kepalanya agar bersandar bebas dan dalam di dadaku dalam pelukan. Ku elus rambutnya dengan tangan kiri ku karena tangan kananku penuh darah. Tak perlu menunggu lama, 3 orang teman dekatku tadi sudah datang bersama beberapa guru beserta kepala sekolah, mungkin karena aku kelamaan dan terjadi beberapa keributan sehingga teman dan guru ku datang. Setelah menjelaskan semua kejadian, aku tetap mendapat hukuman berupa skorsing selama 1 minggu, namun orang tua ku tidak menyalahkanku namun menguatkanku karena apa yang ku lakukan itu benar, para guru juga sebenarnya mendukungku namun peraturan tetaplah peraturan, aku melanggar peraturan berkelahi disekolah, ya jadi harus terima. Ketiga orang tadi dikeluarkan dari sekolah dan mereka dirawat di rumah sakit karena 2 diantaranya benar-benar kritis.

“huuhhh… jadi teringat kejadian dulu” gumamku dalam hati, entah apa sekarang yang terjadi dengan sartika karena aku sudah lama tidak mendengar kabarnya, duh jadi rindu padahal karena masalah ini aku jadi sedikit ribut dengan pacarku saat itu karena ketahuan aku memeluk sartika saat itu, tapi ya sudah lah aku tidak menyesal, karena itu demi memberi sartika kekuatan mental kok hehehe…

Link Terpercaya sebagai berikut : Bandar Togel, Bandar Bola , Agen SBOBET, Bandar Casino Indonesia, Slot Terpercaya, Bandar Slot Online

Silahkan di Add Contact Kami ya Bosku

WHATSAPP : +62822-7690-5650
TELEGRAM : +6282110686901
LINE : 82116524506
TWITTER : @tarosl0t

Terima Kasih ^^

Gara-gara Dating App

Kisah Taro – Alarmku bergema memenuhi seisi kamar kosanku. Dengan malas aku meraih HP-ku di meja dan mematikan alarmnya. Aku melihat jam di layar HP-ku.

10.00

Kalau hari ini adalah hari biasanya, aku akan langsung terburu-buru bangkit dari tidurku, lalu bersegera memakai pakaianku, menggunakan jilbab yang tinggal langsung pakai, lalu berangkat ke kampus tanpa sedikitpun memikirkan kalau aku belum mandi.

Aku baru saja selesai wisuda kemarin. Hari-hari yang penuh kesibukan, dan sekarang aku hanya berbaring malas di kosan tanpa tau hari ini akan kemana karena sudah tidak ada kegiatan lagi.

Aku membuka instagram dan melihat-lihat story temanku. Semuanya hanya berisi ucapan selamat wisuda… membosankan. Tiba-tiba saja ada notifikasi pesan dari temanku. Aku membuka pesan itu dan kaget melihat foto yang dikirim temanku tersebut.

Aca yang sedang setengah telanjang dipeluk oleh lelaki kekar dari belakang. Muka lelaki itu tidak terlihat jelas di foto karena tertutupi HP yang digunakan untuk foto selfie di kaca. Sedangkan Aca dengan rambut panjangnya sedang mencium pipi laki-laki itu sehingga hanya setengah wajahnya saja yang terlihat di foto tersebut.

“Gila lu, Ca. Itu siapa?” tanyaku
“Dari dating app, hehe” jawab Aca
“Kamu habis gituan?” tanyaku lagi
“Iya, hehe. Enak ternyata, Fir.” jawab Aca
“Istighfar, Ca. Ya ampun. Itu juga kenapa ada foto? Muka lu keliatan, muka dia kagak. Kalau kesebar gimana?”
“Gapapa lah, Fir. Kan aku ga pake kerudung di foto, jadi ga keliatan mirip. Aman lah kalau itu.”

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

Aku kembali melihat ke foto tersebut. Benar, Aca dengan kerudung di kehidupan sehari-hari dan Aca yang tidak memakai kerudung di foto tersebut terlihat berbeda. Aca benar-benar terlihat cantik di foto tersebut. Mungkin karena memang dia melepas kerudung jadi terlihat lebih cantik. Jadi iri dengan dia.

Ah, nggak lah. Aku juga cantik kok kalau lepas kerudung.

Aku pun bergegas ke depan kaca dan segera menyisir rambutku rapih. Memakai sedikit make-up. Lalu mengambil foto selfie di kaca. Setelah itu aku membandingkannya dengan foto yang Aca kirim.

… Aca memang lebih cantik.

Aku menghela nafas dan langsung menjatuhkan badan ke kasur lagi. Aku tidak secantik Aca. Padahal Aca baru cerita dia main dating app 2 hari yang lalu, dan semalam dia sudah tidur dengan seorang cowok kekar seperti itu.

Cersex Karena aku penasaran, aku melihat kembali foto tersebut. Lelaki itu benar-benar kekar. Bahunya sangat lebar, dadanya bidang, perutnya… kotak-kotak seperti artis di film-film. Dari rambutnya, meskipun wajahnya tertutup HP, aku yakin wajahnya sangat tampan. Dan baru aku sadari, di lehernya terdapat tato kupu-kupu. Sungguh menggoda. Tangannya juga yang sangat kekar sedang menggenggam payudara Aca di foto tersebut.

Payudara.

Dengan segera aku langsung pergi ke depan kaca dan membuka baju tidurku. Lalu melihat tubuhku di kaca, lebih tepatnya melihat ke arah payudaraku. Lalu, aku membandingkannya dengan punya Aca di foto. Punyaku lebih besar!! Jauh lebih besar!

Aku langsung melompat kegirangan dan tertawa-tawa besar di kamar. Kalau ada yang melihatku pasti mereka akan menganggapku gila. Dan pasti mereka akan melihat payudaraku yang memantul-mantul karena cukup besar haha.

Dengan semangat aku langsung mendownload dating app di hp-ku. Lalu setelah mendownloadnya, aku mulai mendaftarkan diriku di sana.

Nama: Fira Saraswati
Umur: 22 Tahun
Tinggi: 165cm
Berat: 55kg
Bio: Gabut nih habis wisuda

Foto…

Aku ga punya foto yang bagus. Aku langsung mengobrak-abrik galeriku mencari foto yang bagus untukku. Tapi sayangnya aku tidak tahu harus pakai yang mana. Dan aku baru terpikir sesuatu. Apa aku tidak usah pakai kerudung saja ya, agar terlihat lebih cantik. Atau bahkan…

Aku langsung berdiri di depan kaca lalu memakai baju tidurku lagi, tetapi kali ini aku hanya mengkancingkannya setengah badan saja agar belahan payudaraku terlihat. Lalu aku mengarahkan kamera HP ku ke sana.

“Cukup bagus,” pikirku

Tiba-tiba saja aku kepikiran hal lain. Aku langsung membuka lemari pakaianku dan mengeluarkan baju-bajuku dari sana. Seingatku, aku masih menyimpan baju itu, tetapi tak pernah kupakai karena tentu saja itu terlalu mengumbar aurat.

Setelah beberapa menit aku mengobrak-abrik lemari pakaianku, akhirnya aku menemukan baju yang aku cari-cari. Sebuah cropped tank top yang belahan dadanya cukup terbuka lebar. Aku langsung memakai baju itu, tetapi begitu aku memakainya aku merasakan baju itu sudah cukup sempit.

Aku melihat diriku di kaca. Payudaraku terlihat sangat padat dan besar. Belahannya juga terlihat sangat menggoda. Bajunya hanya menutupi hingga 3/4 payudaraku. Sisanya di bawah terlihat keluar dari baju ini. Lekukan perut dan pinggang juga terlihat sangat indah. Mungkin karena kekecilan, baju ini jadi terlihat lebih seksi.

Aku pun langsung memfoto diriku yang seksi ini di kaca. Namun, saat aku melihat hasilnya, tidak cukup memuaskan. Mungkin karena celanaku masih menggunakan celana tidur. Aku pun mencoba mengingat-ingat celana apa yang cocok dengan baju ini, tetapi tidak terpikirkan satupun oleh ku.

Tiba-tiba saja sebuah ide muncul di kepalaku. Aku langsung membuka celanaku dan tanpa memakai celana, aku langsung mengambil foto diriku. Aku melihat hasilnya, dan sangat cocok baju ini dengan celana dalamku.

Setelah mendapatkan banyak foto bagus, aku langsung memasangnya di profil dating app ku. Dan perjalanan dating app ku pun dimulai

Link Terpercaya sebagai berikut : Bandar Togel, Bandar Bola , Agen SBOBET, Bandar Casino Indonesia, Slot Terpercaya, Bandar Slot Online

Silahkan di Add Contact Kami ya Bosku

WHATSAPP : +62822-7690-5650
TELEGRAM : +6282110686901
LINE : 82116524506
TWITTER : @tarosl0t

Terima Kasih ^^

Perjuanganku Menaklukkan Ketakutan

Kisah Taro – Siang itu cuaca kampus sedikit sepi karena memang saat itu adalah minggu jeda setelah ujian semester, tidak seperti biasanya saat banyak mahasiswa nongkrong menghabiskan waktu kosong jam mata kuliah.

Aku duduk sendirian di taman, disebelah abang es doger yang sedang asik bermain dengan serutan es nya. Aku terdiam, melamun, sambil memainkan HP melihat status facebook teman-teman, sesekali melihat ke sekitar. Seketika mataku tertuju pada sosok wanita yang sepertinya aku kenal. Kuperjelas pandangan mataku, dan ternyata benar, wanita itu adalah Dita, teman satu angkatanku namun kami berbeda kelas.

Sebagai seorang introvert yang memiliki dunia sendiri, tak peduli sama dunia luar dan sering menjadi pendengar saja, ingin rasanya untuk menghampiri Dita, namun selalu minder dan takut. Yasudah saya basa-basi saja memandangnya lalu tersenyum.

Tak disangka ternyata justru dia yang menghampiriku dengan penuh senyum. Kita pun duduk berdua di taman kampus itu. Taman yang sering menjadi saksi bisu mahasiswa yang sering berdiskusi, bercengkerama, dan saling sapa. Bahkan taman itu menjadi saksi pemberontakan mahasiswa terhadap ketua BEM yang dipandang semena-mena.

“halloo,, kok tumben sendirian disini?” tanyaku padanya mencoba membuka percapakan dengan terpaksa.

Dita sambil tersenyum simpul menjawab “iya, habis kerja kelompok sama teman tadi, trus duduk sebentar disini, kamu ngapain disini kok sendirian aja?”

Taroslot Bandar Togel Online dan Bandar Slot Terbesar di Indonesia 2021

“kalau aku memang sukanya begini, sendiri, menikmati kesepian di tengah keramaian, walau kadang sedih juga ga punya pasangan, hahaha” sambil tertawa aku menjawab sekedar memecah kekakuan.

Obrolan kami pun berlanjut mulai dari ngomongin kuliah, dosen, sampai nggosipin teman kuliah. Siang telah tiba, kami pun berpisah. Kami melanjutkan obrolan melalui media SMS kala itu. Dari tingkah laku dan percakapan yang aku tangkap, sepertinya Dita memiliki sedikit rasa padaku. Semoga tebakanku benar, apabila memang benar itulah kesempatanku untuk kembali mengarungi asmara setelah beberapa bulan putus dari mantan.

Hari-berganti hari, dan suatu saat kuberpikir tibalah waktunya aku mengungkapkan rasa sayangku padanya. Kuajak dia ke pantai, menikmati pemandangan laut yang sejuk, angin yang sepoi-sepoi, laut yang biru. Perjalanan serasa mendebarkan saat dia mulai memelukku dari belakang, payudaranya yang kenyal membuatku terngsang.

Sesaimpainya di pantai, kita bercengkrama seperti layaknya orang berpacaran. Dan akhirnya kuberanikan diri mengungkapkan apa yang ada di dalam hati ini.

“Dit, kayanya aku suka deh sama kamu.” Ungkapku kepadanya, dengan sedikit rasa gugup takut untuk mendapatkan kalimat penolakan.

“kalau kamu suka, kenapa bisa suka? terus gimana?” Tanya Dita memberi jawaban singkat.

Aku pun bingung bukan kepalang, apa maksud perkataan Dita, langsung ku jawab saja “yaaaa.. ga tau, aku merasa nyaman, nyambung ngobrol sama kamu.” Timpaku tanpa embel-embel apapun.

Hening, tanpa balasan apapun, diskusi kami pun buntu, akhirnya kami pulang dengan sedikit rasa penasaran di kepala. Berboncengan pulang pun tidak seperti semula, jarak badanku dan badannya menjadi jauh. Ku hantar dia ke kosan dekat kampus, lalu aku pun bergegs pulang menaiki sepeda motor tua peninggalan simbah yang dulu mantan tentara.

Sesampainya di rumah, barulah aku paham, dan merasa bodoh sekali aku, kenapa tidak aku bilang maukah dia jadi pacarku. Mungkin itu yang dimaksud Dita dengan pertanyaan tadi. Berbagai macam pikiran ruwet berkecamuk di kepala. Ku pikir sudahlah, mungkin memang dia tidak tertarik padaku. SMS terkhir malam itu kepadanya hanyalah “Met istirahat ya… nice dream..” Kalimat template seorang lelaki kepada wanita yang disayanginya.

Keesokan harinya, aku buka SMS yang masuk dari Dita, penasaran langsung kubuka dan isinya hanya sebait kalimat “coba buka facebook”

Langsung kubuka facebook ku, muncul notifikasi dipojok kanan atas, dengan judul “request of relationship”. Langsung aku klik setuju, dan muncul di timeline Facebook bahwa aku telah berpacaran dengan Dita. Hati ini sungguh riang gembira.

“terima kasih ya sudah mau menjadi pacarku” tulis ku dalam pesan singkat

“iya.. i love you sayang” jawabnya pun juga singkat.

Hari-hari berikutnya kamipun berpacaran seperti orang kebanyakan, antar-jemput dan kencan setiap hari. Setiap berboncengan, pelukannya yang hangat dan payudaranya yang selalu menempel di punggungku selalu membuatku bernafsu. Entah kenapa aku selalu bergetar, mungkin karena ini pertama kalinya aku berani berpacaran sampai sedekat ini. Sebelumnya hanyalah cinta monyet ala anak SMA.

Sedikit perawakan Dita, sehari-hari dia berhijab, dengan badan tinggi semampai, hitam manis dengan ukuran dada mungkin 34 B. Perawakannya yang agak bungkuk membuatku semakin penasaran dengan kehidupan seksnya. Aku baca dari beberapa artikel di internet, ciri-ciri wanita yang hypersex adalah badannya sedikit bungkuk. Hanya saja aku tidak berani membuktikannya. Biarkan saja nanti waktu yang akan menjawab.

Suatu hari, setelah jam mata kuliah, aku ajak Dita makan siang, di warung langganan di dekat kampus. Setelah itu kuajak dia untuk beristirahat sebentar di kos teman. Kebetulan aku memiliki teman yang kos nya sering kosong, dan aku sering mampir untuk istirahat sejenak.

Sampai di kosan, kami berdua pun rebahan, kunci pintu, lalu kami berbicang-bincang. Namanya juga lagi berduaan, setan pun datang dan aku mulai peluk dia dari belakang.

Aku ciumin punggungnya, dia pun mulai bergerak-gerak manja, sambil berkata “iihh,, apa sih, geli tauuk”

“gapapa sih, cuman peluk aja boleh kan” aku coba menenangkan.

Semakin dia menolak, aku semakin bersemangat untuk menjamah tubuhnya.

Aku buka kerudungnya, dan ku mulai mencium bagian belakang telinganya. Dia mendesah keenakan, aku pun balik tubuhnya, hingga kamipun bertatapan muka.

“I love you sayang” ku bilang sambil menatap matanya. Lalu aku mulai cium bibirnya, kulimat bibirnya.

“mmmpphhhh” dia mendesah seakan tak mau melepas ciumanku

Aku jamah payudaranya yang tersembunyi dibalik bra berwarna jingga. Aku remas-remas, sungguh indah dan kenyal. Inilah kali pertama aku menjamah tubuh wanita.

Desahannya semakin keras “mmmpphhh… enakk sayang” dia mengerang keenakan.

“kamu cantik banget sayang” ujarku semakin bernafsu.

“mmmpphhh… aaacchhh…. terus sayang” rintihnya kepadaku

Akupun semakin liar melumat bibirnya. Kita saling menarik lidah ditengah kamar yang redup.

Sungguh dia begitu bernafsu, aku beranikan diri untuk membuka bajunya, lalu kutarik BH nya, kutarik di bagian belakang, payudara bulat kenyal menyembul dengan indah.

Aku pun mulai untuk menjilati putingnya, sambil meremas disebelahnya.

“aaachh,,,mmmphhhhh,, enak banget sayang.. terus sayang” Dita berujar kepadaku sambil menjambak rambutku.

“memekku basah sayang” Dita mulau mencengkeramku erat-erat

Aku mulai menjelajahi bagian vaginanya yang mulai basah, kujilat lembut aromanya sangat membuatku bernafsu.

“aaahhhh sayanggg.. tersuuuuss sayang… enak bangeeet sayang… aaachh.. mmmpphh” Dita mendesah keenakan.

Kulihat Dita sangat menikmatinya, matanya merem melek sambil menjambak rambutku. Saat itu yang ada di pikiranku hanya membuatnya agar puas. Pengalaman pertamaku bergumul dengan seorang wanita.

Aku beralih kembali menciumnya, dengan tanganku memainkan vaginanya, aku gesek-gesekkan jariku ke clitorisnya. Kugesekkan lambat, semakin kencang, kencang sampai dia menjerit.., “aaaaahhhh sayaangg.. pelan pelan sayaang” Dita berkata sambil gemetar tubuhnya.

“sekarang kencengin sayang… digesek yang kenceng, sudah becek memek aku” dia merintih keenakan,

Vaginanya basah, badannya bergetar, dan ciumannya kepadaku semakin kencang.

Saat itu aku paham bahwa Dita sudah mencapai klimaks, lalu dia lemas, memelukku hangat. Kita bertalanjang sambil berpelukan berdua, hanya keringat yang melapisi sentuhan kulitku dan kulitnya.

“terima kasih ya sayang, baru kali ini aku mencapai klimaks. I love you so much” Dita berkata kepadaku

“iya sayang, aku senang kamu bisa klimaks” balasku kepadanya.

“kamu gimana sayang? Aku kocokin ya? Atau aku kulum penis kamu?” Dita menawarkan diri untuk melayaniku juga. Namun aku tolak

“Gak usah sayang, kamu kan capek, udah yuk kita bobo sebentar” aku menjawab dengan hati penuh perasaan penasaran. Di dalam hati aku berkata bahwa sebenarnya aku ingin memasukkan penisku ke vaginanya. Namun niat itu kuurungkan mengingat saat itu waktu dan tempat tidak memungkinkan.

Ini benar-benar pengalaman ku yang luar biasa pertama kalinya, mungkin Dita lebih berpengalaman soal seks.

Kami terlelap hingga petang menjelang, kami beberes kembali dan kuantarkan dia ke kosan, sampai di depan pintu saja karena kos dia khusus wanita.

Link Terpercaya sebagai berikut : Bandar Togel, Bandar Bola , Agen SBOBET, Bandar Casino Indonesia, Slot Terpercaya, Bandar Slot Online

Silahkan di Add Contact Kami ya Bosku

WHATSAPP : +62822-7690-5650
TELEGRAM : +6282110686901
LINE : 82116524506
TWITTER : @tarosl0t

Terima Kasih ^^