CERITA MISTERI ANAK GENDRUWO

CERITA MISTERI ANAK GENDRUWO

KASIR4D –  kali ini Mimin akan  cerita misteri anak gendruwo mari kita  membaca dengan seksama y

Cerita Misteri Anak Gendruwo

pernah terjadi puluhan tahun yang lalu di wilayah Kabupaten Kulon Progo.

Mbok Inem (nama samaran) di musim panen padi pasti mencari padi caranya bisa dodol ataupun rena. Yang di sebut dodol adalah pada waktu panen padi membawa bermacam macam makanan seperti ubi rebus, peyek, gorengan, ikan, minuman barang-barang dagangan itu di tukar dengan padi.

Sedangkan yang di sebut rena adalah mencari padi dengan cara bekerja pada orang yang punya padi (sawah). Adapun pekerjaanya adalah ikut menuai padi. Nanti hasilnya (upahnya) sudah ada kesepakatan antara yang mempunyai padi dengan si pekerja (buruh) itu.

Kesepakatan itu misalnya mendapat lima untai padi, yang empunya padi 4 bagian sedangkan yang buruh (penuainya) mendapat 1 bagian (1/5 nya).

Di sebut rena karena yang membantu menuai padi itu tidak pulang kerumanya tetapi menyewa tempat di sekitar sawah atau kampung yang penduduknya mempunyai padi (sawah).

Hal itu terjadi karena yang rena itu rumahnya jauh dari tempat kerjanya bahkan ada yang sampai di luar Kabupaten atau Propinsi. Mbok Inem biasanya kalau rena (mencari padi) sampai ke Kulon Kali yang di maksud Kulon Kali itu adalah barat Sungai Bogowonto.

Jadi termasuk kabupaten Purworejo

di wilayah Purwareja itu memang masih banyak sawah yang di tanami padi.

Kerjanya mbok Inem itu tidak hanya menuai padi saja tetapi juga menumbuk padi di lesung untuk menjadikan beras (cara tradisional).

Cara itu sekarang sudah jarang di lakukan sebab sekarang sudah memakai mesin giling. Mbok Inem itu mencari padi hanya pada musim panen saja.

Biasanya ia membantu suaminya di sawah atau di ladang. Suaminya mbok Inem itu adalah seorang petani kecil yang mempunyai sawah meskipun hanya sekitar 200 meter.

Juga memiliki tegalan meskipun tidak luas. Sawahnya Sebagian di tanami padi sedangkan Sebagian duwuran (kering) di tanami palawija seperti ketela, jagung, ubi rambat.

Baca Juga >>> Kasir4D : Agen Togel, Bandar Togel , Casino Online terpercaya

Hasil dari tegalan (pekarangan) yang pokok adalah kelapa, tiap bulan bisa metik kurang lebih 100 butir Sebagian pohon kelapanya ada yang dideres (diambil nirannya).

Nira tersebut dibuat gula yang disebut gula merah atau gula kelapa. Hasil dari pekarangan dan sawah hanya cukup untuk memenuhi kebutuan harian.

Maka wajarlah mbok Inem masih mencari tambahan penghasilan yaitu rena (mencari padi) Pada waktu panen padi mbok Inem rena di Kulon Kali yaitu diwilayah Kabupaten Purwareja.

Rencananya ia akan rena selama 2 minggu sebelum pergi ia sudah menyiapkan barang-barang yang perlu dibawa.

Barang-barang tersebut seperti : ani-ani (alat penuai padi), tenggok (rinjing) alat untuk membawa padi dari sawah dan beberapa pakaian untuk ganti. Disamping itu juga menyiapkan uang.

Ia kaget saat tengah tidur tiba-tiba dibangunkan sosok menyerupai suami.

Inem ke kulon kali diantar oleh suaminya. Setelah sampai ketempat kerja ia menuju kerumah penduduk yang telah dipesan sebulan yang lalu untuk disewa.

Waktu itu mbok Inem diterima baik oleh si Pemilik rumah. Dan diberi kamar untuk istirahat dan tidur. Setelah selesai mengantar isterinya dan menyerahkan (menitipkan) istrinya kepada pemilik rumah maka suaminya mbok Inem minta ijin untuk pulang.
Pagi harinnya mbok Inem pergi kesawah, disana banyak pemilik sawah berdatangan untuk minta bantuan menuai padi kepada orang-orang yang membutuhkan pekerjaan, Mbok Inem segera diminta oleh seorang pemilik padi untuk membantu menuai padinya.

Iapun menyangupinya dan segera turun kesawah untuk menuai padi. Lebih kurang pukul 15.00 WIB ia dan teman-temanya berhenti menuai padi.

Kemudian di adakan pembagian hasil mbok Inem mendapat 1/5nya dan 4/5 nya untuk yang memiliki padi. Kemudian mbok Inem pulang, sampai rumah lalu mandi. Pukul 18.00 WIB ia makan kemudian tidur pulas sampai pagi.

Pagi harinya mbok Inem siap-siap untuk bekerja lagi. Sehari suntuk ia bekerja menuai padi.

Di waktu senggang mbok Inem juga menolong tetangganya untuk menumbuk padi setelah bekerja 11 hari ia sudah mendapatkan padi banyak karena capek malam Jumat Kliwon ia tidur pukul 20.00 WIB kurang lebih pukul 23.00 WIB ia di bangunkan oleh seseorang, ternyata orang itu suaminya.

Mbok inem bertanya :” Menggapa sudah datang pak katanya dua minggu akan menjemput saya ini baru 11 hari”.

Suaminya itu tidak menjawab

hanya tersenyum saja. Suaminya itu lalu menarik tangan mbok Inem masuk kamar. Mereka lalu bermesraan sampai pagi.

Waktu mbok Inem bangun ia terkejut karena suaminya itu sudah tidak ada. Pagi harinya mbok Inem bekerja seperti biasanya, Pada malam harinya suaminya datang lagi.
Herannya mbok Inem menurut saya meskipun ia sudah merasa curiga. Pada malam itu pula mereka melakukan tugas sebagai suami isteri.

Malam hari ke 14 suaminya datang dan bermesra-mesraan. Lebih kurang pukul 23.00 WIB suami sebenarnya datang. Iapun masuk kamar astaga istrinya baru bermesraan dengan Gendruwo.

Suaminya mbok Inem marah :”Kurang ajar menganggu istri orang lain.

Saat hamil perut Mbok Inema besar sekali dan ia ngidam makan singkong mentah.

Suaminya mbok Inem memukul Gendruwo itu dengan pikulan prog kena kepala Gendruwo. Gendruwo yang tadinya seperti suaminya mbok Inem itu berubah seperti wujud aslinya.

Matanya merah melotot, berbulu, giginya besar-besar, menyeringai. Mbok Inem melihat Genderuwo itu takut lalu memejamkan matanya. Ia merasa tertipu bermesraan dengan suaminya ternyata suaminya itu suami gadungan (Gendruwo).

Mbok Inem minta maaf kepada suaminya atas perbuatanya itu. Suaminya mbok Inem pun memaafkan karena ia tahu kalau isterinya itu juga tidak tahu kalau yang di ajak bermesraan itu Gendruwo yang menyamar sebagai suaminya.

Baca Juga >>> Kasir4D : Agen Togel, Bandar Togel , Casino Online terpercaya

Pagi harinya mbok Inem dan suaminya pulang dari Kulon Kali. Sejak peristiwa itu mbok Inem tidak mencari padi dengan cara rena.

Kurang lebih 6 bulan sesudah peristiwa itu mbok Inem tampak pucat dan kerap kali muntah. Ternyata mbok Inem hamil. Mbok Inem dan suaminyapun ketar ketir selalu memikirkan anak yang di kandung itu anaknya atau anak Gendruwo.

Bahkan terjadi hal-hal yang aneh yaitu perut mbok Inem besar sekali jauh lebih besar daripada perutnya orang hamil yang wajar. Bahkan mbok Inem sampai tidak kuat untuk mengangkat perutnya.
Keanehan yang lain yaitu pada waktu ngidam. Mbok Inem selalu terasa ingin makan ketela (singkong) mentah dan kacang panjang mentah yang paling menjijikan adalah ingin makan daging mentah seperti daging ayam atau daging sapi.

Tetangganya banyak yang heran karena ngidam ingin makan yang aneh.

Pada waktu akan melahirkan mengundang dukun yaitu mbok Saliyah memang pada saat itu Bidan masih jarang biasanya orang yang melahirkan menggunakan jasa Dukun.

Mbok Saliyah sudah menunggu 10 hari di rumah mbok Inem tetapi bayi tidak kunjung lahir. Malam Jumat Kliwon pukul 24.00 WIB lahirlah jabang bayi yang di nanti-nantikan itu.

bayi yang baru lahir itu kepalanya besar matanya kelihatan melotot, giginya mrenges, taringnya Panjang, pipinya separo warna hitam, leher dan tanganya berbulu.

Dan pada waktu lahir tidak menangis seperti bayi biasa yaitu oek oek tetapi suaranya seperti nggereng; ”Hem, hem, hem”.

Suaminya mbok Inem terkejut melihat anaknya itu tetapi ia ingat pada waktu mbok Inem rena di kulon kali wilayah Kabupaten Purwareja.

Suaminya mbok Inem lalu berpikir : “Anak ini pasti anak Gendruwo yang menyamar mukanya seperti saya

Saat anak-anak tingkah lakunya berbeda, suka berkelahi dan menyakiti temannya

Mbok Inem juga ragu-ragu waktu akan meneteki bayinya itu, karena taringnya tampak runcing. Ia takut kalau bayi itu nanti mengigit payudaranya.

Tetapi waktu bayi itu

di susui ternyata biasa saja tidak mengigit. Mbok Inem tetap memelihara bayinya dengan kasih sayang.
Tetangganya heran melihat keadaan bayinya mbok Inem. Tetapi lama-lama tetangganya semua tahu mengapa mbok Inem mempunyai anak seperti itu.

Setelah anak tersebut usia antara 6 tahun sampai 10 tahun tingkah lakunya memang berbeda di bandingkan dengan anak-anak lain.

Ada beberapa hal yang termasuk aneh, yang pertama : Anak tersebut sering bicara sendiri yang bisa di dengar oleh mbok Inem. Kata-kata yang bisa di dengar itu antara lain dia bilang :”Lama tidak kesini pak”

Juga ia bilang:”Minta sangunya pak”. Kata-kata tersebut menunjukan bahwa bapaknya (Gendruwo) datang jadi ia minta sangu kepada bapaknya (Gendruwo) itu dan ia menanyakan menggapa lama tidak datang atau menjenguk anaknya itu.

Keanehan yang kedua : ia suka berkelahi dengan temanya bahkan sering menyakiti temannya sehingga orang tua temannya itu protes kepada mbok Inem sering terjadi perang mulut.

Juga sering makan daging ayam mentah. Pernah yang di makan itu ayam tetangganya maka mbok inem harus menukar ayam tetangganya itu.

Keanehan yang paling menghebohkan adalah : Pada waktu sore hari anak tersebut memanjat pohon mangga setinggi 8 meter. Kemudian ia duduk di ranting kecil pohon mangga tersebut.

Ia melambai-lambaikan tanganya

kemudian menari-nari dan terdengar nyanyian yang menyertainya:”Dipucuk pohon cemara burung kutilang bernyanyi….”

Ayahnya dan mbok Inem kawatir ia minta tolong tetangganya untuk menurunkan anak itu. Ayahnya berteriak :”Turun turun turun”

Tetapi anak tersebut menari-nari pada ranting mangga yang kecil itu. Yang mengherankan ranting mangga yang kecil itu kuat di duduki anak yang beratnya 60 kg aneh tetapi nyata.

Tetangganya mengusulkan agar di turunkan dengan tali maka di carilah tali yang kuat untuk menurunkan anak itu. Salah satu tetangganya memanjat pohon mangga itu untuk menurunkan si anak.

Baru saja memanjat setinggi 3 meter. Tubuh anak itu mengeluarkan sinar kuning meluncur lalu menghilang orang-orang yang di bawah pohon itu berteriak : “Turun anaknya hilang”.
Tetangganya yang memanjat segera turun. Semuanya mencari anak tersebut tetapi tidak ada.

Kurang lebih 15 menit anak tersebut keluar dari pohon mangga bilang :”Aku di sini, aku di sini”. Ibu dan ayahnya bergembira karena anaknya pulang. Semua tetangganya heran melihat keajaiban anak tersebut. Ternyata ia bisa menghilang dan menembus pohon mangga.

Sayangnya anak tersebut tidak hidup sampai tua. Kurang lebih umur 25 tahun anak tersebut meninggal dunia. Penulis mengetahui betul hal itu karena rumahnya tidak jauh dari rumahnya Penulis.

Bagi kaum Wanita harus hati-hati dan waspada karena ada jenis setan yang suka menggoda Wanita. Perkuat iman dan jangan mengosongkan pikiran agar di jauhi setan atau gendruwo.

Agen Togel, Bandar Togel, Casino Online, Agen Judi Online, Slot Online Terpercaya, Slot gacor

Updated: Agustus 17, 2024 — 9:14 am

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *