KASIR4D – Cerita kali ini Mimin akan menceritakan kisah mistis perias zenajah. mari kita membaca dengan seksama ya
Kisah Mistis Perias Zenajah
idak mengherankan jika profesi perias jenazah selalu di hubungkan dengan suasana menyeramkan.
Pasalnya, kejadian-kejadian di luar nalar atau bersifat mistis seringkali menjadi pengalaman bagi para perias jenazah ketika mereka menjalankan tugas mereka.
Ver mengaku sudah 30 tahun bekerja sebagai perias jenazah
Ketika di temui oleh JawaPos.com di rumahnya, ia mengakui bahwa ia masih merasakan sensasi merinding ketika memasuki kamar jenazah.
Salah satu pengalaman mistis yang pernah ia alami adalah ketika ia dipanggil untuk melakukan tugas merias pada jam 2 dini hari di sebuah rumah duka.
Saat sedang sibuk merias, tiba-tiba lampu mati secara tiba-tiba dan seorang perempuan muncul di dekatnya.
Ver mengira bahwa perempuan tersebut adalah anggota keluarga dari jenazah yang datang untuk menemani.
Namun, tanpa ingin terganggu dan kehilangan konsentrasi saat merias, wanita berusia 46 tahun itu memilih untuk tidak mengajaknya berbicara.
Saya tidak berbicara dengannya, tetapi saat saya melihatnya sekilas, dia sangat mirip dengan jenazah yang sedang saya rias. Ketika lampu di nyalakan kembali, saya keluar dari ruangan. Ketika saya kembali, orang tersebut sudah tidak ada lagi,”
Pengalaman mistis lainnya terjadi saat ia menerima panggilan untuk merias jenazah pada pukul 3 pagi.
Baca Juga >>> Kasir4D : Agen Togel, Bandar Togel , Casino Online terpercaya
Pada saat itu, cuaca sedang hujan deras dengan petir, dan ia berada sendirian di dalam kamar jenazah.
Tiba-tiba, ia mendengar suara blower yang bocor dan berbunyi keras.
Meskipun sebelumnya tidak ada masalah dengan mesinnya, namun kemudian ia merasakan seperti ada seseorang yang memberinya isyarat untuk menghentikan pekerjaannya.
Meskipun begitu, ia memutuskan untuk melanjutkan merias hingga selesai.
Salah satu kejadian yang masih terus mengganggunya adalah saat ia merasakan ada sosok yang mengikutinya dari belakang.
Setelah menyelesaikan tugas merias seorang korban kecelakaan pada pukul 6 sore, ia pulang ke rumah untuk beristirahat.
Tanpa di sadarinya ketika ia terbangun dari tidurnya, ia merasakan kehadiran sosok bayangan yang mirip dengan jenazah yang baru saja di riasnya.
“Saya sangat terkejut. Mungkin saat saya sedang merias, saya tidak berkomunikasi terlebih dahulu dengannya, sehingga dia merasa tidak puas dengan hasilnya. Saya meminta maaf, tapi bagaimana pun itu memang merupakan risiko dari pekerjaan ini,” katanya.
Menjadi perias jenazah menuntutnya, sebagai seorang ibu dari dua anak, untuk memiliki keberanian dalam segala situasi, terutama karena ia melakukan tugas tersebut sendirian tanpa bantuan asisten.
Bahkan, ia siap melayani permintaan merias jenazah bahkan pada jam-jam dini hari.
Bagi Ver, pekerjaan sebagai perias jenazah di anggap sebagai suatu profesi yang mulia.
Dalam sehari, ia biasanya melayani merias 3 hingga 5 jenazah.
Jumlah tersebut tidak konsisten setiap bulannya, karena tergantung pada tingkat permintaan yang ia terima