KISAH RUMAH ANGKER KARUNRUNG

KISAH RUMAH ANGKER KARUNRUNG

KASIR4D – Cerita kali ini Mimin akan menceritakan kisah rumah angker karunrung. Yuk mari kita  membaca dengan seksama ya

Kisah Rumah Angker  Karunrung

Tragedi pembantaian yang menimpa satu keluarga di Jalan Karunrung,

Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Minggu, 12 Maret 1995 silam, masih melekat di ingatan masyarakat Sulawesi Selatan.

Seluruh penghuni rumah kala itu di bantai dan di bunuh dengan sadis,

yakni pasangan suami Achmadi (34) dan Syamsiah (30), biadabnya lagi, 4 orang anaknya yang masih balita ikut di bunuh tanpa ber perikemanusiaan, masing-masing anak pertama 10 tahun, di susul anak kedua 9 tahun.

Lalu anak ketiga berumur 4 tahun dan yang keempat 3 tahun, sementara satu korban lainnya yang tidak luput dari aksi sadis itu yakni Piddi (12) yang merupakan pembantu rumah tangga (tukang cuci). Total korban 7 orang.

Sontak saja kabar pembantaian satu keluarga di Jalan Karungrung itu membuat gempar seantero Makassar, polisi pun bergerak cepat dan berhasil mengamankan 6 orang pelaku dan menyeretnya ke meja hijau dan di hukum 20 tahun penjara.

Achmadi dan seluruh keluarganya di makamkan secara berdampingan di Tempat Pemakaman Islam (TPI) Panaikang, Kota Makassar. Sementara Piddi sang pembantu rumah tangga di makamkan terpisah di tempat pemakaman keluarga di wilayah Kelurahan Karunrung, Makassar.

Baca Juga >>> Kasir4D : Agen Togel, Bandar Togel , Casino Online terpercaya

Namun belum usai kabar pembantaian itu, cerita mistis pun bermunculan dan membuat geger Kota Makassar. Bahkan 6 bulan berlalu, kawasan tersebut laksana kampung mati tidak ada warga yang berani melintas di wilayah itu.

Konon menurut cerita warga Makassar terutama di sekitar lokasi pembantaian, banyak kejadian mistis yang terjadi pasca peristiwa berdarah itu, mulai dari cerita sopir taksi, anak-anak yang melintas hingga penjual sayur yang menunggu pemilik rumah kembali membawa uang.

Dari cerita warga yang tersebar luas, pernah suatu hari ada seorang sopir taksi yang pernah berjumpa dengan arwah korban pembantaian itu, bukan hanya itu sang sopir bahkan memberinya tumpangan.

Kala itu, sang sopir mendapat penumpang tepat di depan Tempat Pemakaman Islam (TPI) Panaikang, Makassar, lokasi di mana Achmadi dan keluarga di makamkan.

Mendapat penumpang, sang sopir pun tidak berpikir panjang dan bersedia mengantar penumpangnya yang merupakan seorang ibu bersama dua anak laki-lakinya ke tujuan, yakni ke Jalan Karungrung tepat rumah Achmadi.

Lokasi TPI Panaikan ke rumah Achmadi tidak begitu jauh berkisar 10 Km atau membutuhkan waktu 10-15 menit.

Se sampai di rumah yang di tuju, mobil pun berhenti dan seorang ibu bersama 2 anaknya pun turun dari mobil,

namun si sopir harus menunggu karena ongkos taksi akan di bayarkan oleh suami si ibu.

Sang sopir pun tidak menaruh curiga dengan kejadian mistis itu,

dia pun terus menunggu di depan rumah Achmadi di Jalan Karungrung,

namun sang penumpang yang di antarnya itu tidak kunjung datang.

Saat menunggu itu, warga sekitar pun melihat ada taksi yang berhenti tepat di depan rumah angker Achmadi. Sang sopir tidak mengetahui bahwa rumah itulah yang menjadi lokasi pembantaian satu keluarga.

Warga yang melihat taksi itu berhenti langsung mendatanginya dan menanyakan sedang menunggu siap. Setelah di jawab, warga meminta sang sopir untuk menjauh dari rumah tersebut.

Tadi ada ibu saya jemput jemput di Panaikang dengan dua anak laki-lakinya. Dia bilang nanti suami saya yang bayar dan masuk ke dalam rumah,” tutur sang sopir kepada warga yang menghampirinya.

Warga itu pun kembali menanyakan, apa pernah dengar orang yang di bantai satu rumah? Sang sopir pun mengaku pernah mendengar dan bertanya balik di mana lokasinya?.

Baca Juga >>> Kasir4D : Agen Togel, Bandar Togel , Casino Online terpercaya

“Itu mi tadi setannya yang kau bawa dari Panaikang,” tutur warga. Sekitaka sang sopir kabur tanpa memperdulikan lagi ongkos taksi yang di tunggunya usai mendengar jawaban itu.

Di duga, ibu tersebut merupakan arwah istri Achmadi, Syamsiah (30) bersama dua putranya yang juga menjadi korban pembantaian di rumahnya Jalan Karunrung, Kota Makassar.

Ada juga cerita penjual ayam yang melintas di depan rumah Achmadi, ternyata dia juga mengalami cerita serupa berinteraksi dengan arwah istri Achmadi, yang juga membeli ayam.

Pria paruh baya penjual ayam itu terlihat warga sekitar berhenti tepat di depan rumah Achmadi saat hendak ke pasar. Sepulang dari pasar, ternyata pria itu masih di setia di tempatnya.

Warga pun menanyakan sedang apa di depan rumah kosong, dengan santainya dia menjawab, menunggu seorang wanita yang hendak membeli ayamnya dari dalam rumah Achmadi.

Dia menyebutkan, wanita yang di maksud masuk ke dalam rumah untuk mengambil uang karena hendak beli ayam. “Ini ibu dalam mau beli ayamku, tapi katanya masuk ambil uang, belum keluar,” tutur si penjual ayam.

“Kita tahu itu rumah di sana? Itu mi rumah kejadian yang mati satu keluarga,” tutur seorang warga Karunrung.

Seketika sang penjual ayam pun pergi dengan wajah pucat setelah mengetahui bahwa dia baru saja berinteraksi dengan arwah Syamsiah istri Achmadi korban pembantaian satu keluarga itu.

Kejadian mistis di sekitar rumah Achmadi sekeluraga itu terjadi pasca pembantaian hingga awal tahun 2000-an.

Meski kini rumah angker itu telah berganti pemilik dan tidak lagi terdengar keangkerannya, namun ceritanya masih hidup, bahkan masih membuat bulukuduk merinding jika melintas di depannya.

Agen Togel, Bandar Togel, Casino Online, Agen Judi Online, Slot Online Terpercaya, Slot gacor

Updated: Juni 5, 2024 — 8:06 am

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *