KISAH MISTERI RAWA PENING
KASIR4D – Cerita kali ini Mimin akan menceritakan kisah horor rawa pening . mari kita membaca dengan seksama ya
Kisah Misteri Rawa Pening
Destinasi wisata apa kamu kunjungi jika bertandang ke Semarang? Lawang Sewu dan Kota Tua tentu menjadi salah satu favorit para wisatawan, termasuk kamu.Namun, buat kamu yang melalui jalur Tol Semarang-Solo dan Ungaran-Bawen, cobalah mampir ke Rawa Pening. Rawa Pening berupa danau alami berlatar Gunung Merbabu, Telomoyo, dan Ungaran.Apalagi sudah banyak fasilitas tambahan untuk menarik wisatawan. Di balik keindahannya, ternyata Rawa Pening menyimpan sejumlah kisah misteri yang bikin merinding.
Baca Juga >>> Kasir4D : Agen Togel, Bandar Togel , Casino Online terpercaya
Baru Klinting, sosok ular yang melegenda
Baru Klinting merupakan sosok ular yang di kaitkan dengan terbentuknya Rawa Pening. Kisahnya memiliki beberapa versi berbeda, salah satu yang terkenal di masyarakat yakni Baru Klinting merupakan anak dari Endang Sawitri. Wanita yang berasal dari Desa Ngasem.Wujudnya memang ular, tapi dapat berbicara layaknya manusia. Suatu hari, Baru Klinting menanyakan keberadaan sang ayah.
Ayah nya bernama Ki Hajar Salokantara,
seorang raja yang tengah bertapa di lereng Gunung Telomoyo.Baru Klinting berhasil menemui sang ayah, sayangnya, tidak di akui begitu saja. Ia harus melingkari Gunung Telomoyo dan bertapa selama setahun untuk mendapatkan pengakuan.Semasa bertapa, keberadaannya di temukan warga Desa Pathok. Mereka membutuhkan bahan makanan untuk sedekah bumi. Kemudian memotong Baru Klinting yang masih dalam wujud ular.Alhasil, Baru Klinting menjelma menjadi bocah yang kurus dan buruk rupa. Warga Desa Pathok mengusirnya. Ia menancapkan lidi dan membuat sayembara bagi warga desa. Namun,
tidak ada seorang pun yang mampu mencabutnya,
kecuali dirinya sendiri.Setelah lidi tersebut di cabut,
mengalirlah air yang deras dan perlahan menenggelamkan desa. Kemudian, terbentuklah Rawa Pening yang kini bisa kamu temui.
Baca Juga >>> Kasir4D : Agen Togel, Bandar Togel , Casino Online terpercaya
Suara gamelan yang dipercaya sebagai pertanda buruk
Setelah sosok ular siluman bernama Baru Klinting, kisah lainnya yakni suara gamelan misterius. Suara tersebut mirip saat ada pagelaran wayang atau hajatan. Padahal, sedang tidak ada acara hajatan maupun pagelaran di sana.Konon, suara gamelan tersebut sebagai pertanda alam adanya korban jiwa di Rawa Pening. Jika suara terdengar pada malam hari, maka besok siang akan ada korban jiwa.Demikian pula sebaliknya, jika suara terdengar pada siang hari, berarti malam harinya akan ada yang meninggal. Korban jiwa yang dimaksud ada yang meninggal, kecelakaan, atau tenggelam.Bahkan, di kaitkan dengan kisah tentang kecelakaan bus di sekitar Jembatan Tuntang. Tidak ada penumpang maupun awak bus yang selamat dalam kecelakaan tersebut.
Baca Juga >>> Kasir4D : Agen Togel, Bandar Togel , Casino Online terpercaya
Menjadi tempat kerajaan makhluk halus
Masih berkaitan dengan kecelakaan yang terjadi di sekitar Rawa Pening. Masyarakat setempat juga mempercayai adanya tiga kerajaan makhluk halus. Dua di antaranya terletak di sekitar jembatan dan satu lagi tepat di Rawa Pening.Danau seluas 2.670 hektare tersebut dekat dengan tiga jembatan besar. Pertama, jembatan utama di Jalan Raya Solo-Semarang.Nah, salah satu kerajaan gaib tersebut terletak di antara jembatan utama tersebut dan jembatan rel kereta api (jembatan kedua). Sedangkan, kerajaan gaib lainnya, berada di antara jembatan utama dan bendungan. Satu lagi kerajaan gaib, terletak di Rawa Pening.
Baca Juga >>> Kasir4D : Agen Togel, Bandar Togel , Casino Online terpercaya
Penampakan kakek gaib peregang nyawa
Sosok lain yang di percaya sebagai penghuni Rawa Pening, yakni seorang kakek gaib. Beberapa kisah tragis di selimuti kehadiran sosok kakek tersebut.Salah satu kisah yang paling terkenal, yakni sekelompok anak yang tengah bermain di sekitar danau. Kemudian, seorang kakek mendatangi mereka untuk mencari kerang. Layaknya anak yang kegirangan, mereka pun masuk ke dalam danau.Penglihatan mereka telah di kelabuhi, danau tampau jernih dan dangkal. Nahas, mereka menceburkan diri ke bagian yang cukup dalam. Sadar dalam bahaya, mereka pun berteriak untuk meminta pertolongan.Sayang, satu dari lima anak tersebut tidak tertolong. Anehnya, korban meninggal dengan posisi tangan kaku seperti terikat di belakang punggung.
Baca Juga >>> Kasir4D : Agen Togel, Bandar Togel , Casino Online terpercaya
Tempat tapa kungkum Raja Jawa
Kisah misteri di Rawa Pening tidak selalu berkaitan dengan kejadian buruk.
Danau ini di percaya sebagai tempat untuk melakukan tapa kungkum oleh Raja Jawa.Hal tersebut di lakukan untuk memperoleh kewibawaan, kemuliaan, kebahagiaan, dan kesejahteraan. Tapa kungkum berarti menahan hawa nafsu atau semedi dan berendam. Ada pula yang di lakukan serangkaian dengan tapa brata di Gunung Telomoyo dan Gunung Merbabu.Raden Patah menjadi salah satu Raja Jawa paling awal yang melakukan tapa kungkum di Rawa Pening. Ia melakukannya setelah di nobatkan sebagai Raja Kasultanan Demak Bintoro. Ritual tersebut dilakukan secara turun temurun.Nah, sekarang kamu sudah tahu, kan kisah misteri di balik pesona Rawa Pening? Kisah tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Sampai saat ini, masyarakat setempat juga tetap melestarikan budayanya.Tradisi Sedekah Rawa yang dikenal Larungan, telah diakui menjadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia. Masyarakat di sekitar Rawa Pening melakukan ritual tersebut setiap 21 Muharam dengan melarung nasi tumpeng dan sesaji ke tengah danau.
Baca Juga >>> Kasir4D : Agen Togel, Bandar Togel , Casino Online terpercaya