KASIR4D – kali ini Mimin akan cerita mistri goa madu membaca dengan seksama y
Cerita Misteri Goa Madu
bulu kuduk berdiri karen merasakan hawa yang berbeda.
Liburan semester telah tiba, Raka dan Gilang memutuskan untuk menjelajahi Goa Gunung Madu untuk mengisi liburannya.
Mereka memilih tempat ini karena memiliki nilai sejarah dan tentu konon goa ini angker. Sore itu mereka memutuskan untuk berangkat.
“Udah siap belum?” ujar Raka.
“Oke, sudah.” Timpal Gilang
Mereka pun berboncengan menggunakan sepeda motor dengan membawa ransel. Sore itu cuacanya mendung dan berangin seakan menambah kesan seram.
Sesampainya di lokasi hujan turun lebat di sertai kilat, kondisinya pun sangat sepi hanya ada suara gemercik air. Pohon di sekitar seakan mau roboh tertiup angin.
Gilang : “Mending balik pulang Ka, perasaanku gak enak.”
Raka : “Ah..penakut kamu, nanggung kalo balik lagian kita udah jauh-jauh kesini.”
Mereka pun memutuskan untuk memasuki gua tersebut dengan menggunakan senter. Saat di bibir gua tiba-tiba bulu kuduk mereka berdiri terasa hawa yang berbeda
Terlihat dinding gua basah terkena rembesan air hujan tanah yang di injakpun becek. Setelah berjalan belasan langkah mereka menemukan percabangan gua anatara sebelah kanan dan kiri.
Tidak ada petunjuk pasti mengenai percangan tersebut.
Gilang : “Balik aja mending, takut kesasar nanti.”
Raka : “Udah, kita ambil yang kanan.”
Gilang pun mengikuti Raka, ia merasa cemas jika nanti ada hal yang tidak di inginkan Gilang juga sangat mempercayai hal-hal yang berbau mistis.
Semakin lama mereka berjalan lubang gua semakin kecil di susul muncul suara misterius dari arah belakang.
muncul penampakan sosok tanpa kepala dengan membawa sepucuk senapan
Beberapa kelelawar mulai beterbangan yang menandakan hari sudah gelap. Dan tiba-tiba terdengar benda jatuh duuuk di susul senter yang langsung mati.
Baca Juga >>> Kasir4D : Agen Togel, Bandar Togel , Casino Online terpercaya
Raka : “Suara apaan itu, heii kalo berani kesini kamu, gak takut gua!”
Gilang : “Kau ini sudah gila kah?, sopan di kitlah.”
Raka : “Halah gak peduli, tampakin wujud lo.”
Senter mereka akhirnya seketika menyala, tanpa di sengaja senter milik Raka mengarah ke sosok misterius dengan sok PDnya ia berjalan mendekati sosok tersebut.
Dan alangkah terkejutnya saat mendapati sosok misterus itu tidak memiliki kepala dengan membawa sepucuk senapan. Sontak mereka berlari terbirit-birit sambil berteriak minta tolong.
Warga yang penasaran berkumpul di depan gua di susul Raka dan Gilang keluar dari gua di sertai nafas yang tidak karuan. Salah satu warga bernama Pak Djumaidi bertanya kepada mereka.
Pak Djumaidi : “Kenapa kalian teriak-teriak?”
Gilang : “Tadi kami lihat ada hantu tentara Pak.”
Pak Djumaidi : “Itu salah kalian, ini waktu maghrib dan kalian juga tidak izin harusnya kalian tidak asal masuk gua. Disini tata krama dikedepankan.”
Raka : “Maaf pak, kami janji tidak mengulangi lagi (sambil berlutut).”
Pak Djumaidi : “Sudah, sekarang kalian kerumah saya, buat istirahat.”
Pak Djumaidi menceritakan bahwa Gua Gunung Madu merupakan Goa yang dibangun pada zaman penjajahan Jepang dan dulu banyak korban yang tewas saat perang, kemudian jasadnya disembunyikan di Goa tersebut.
Dan apa yang dilihat oleh Raka dan Gilang adalah jasad tentara Jepang. Pak Djuamidi juga menasehati jika ingin berkunjung ke daerah ini harus permisi baik ke warga sekitar maupun warga ghaib serta dilarang berkata yang tidak baik atau menantang mahluk lain.
Dan baiknya jika ingin berkunjung ke Gua saat siang hari agar tidak berbahaya.