KISAH MISTERI JEMBATAN PENGANTIN
KASIR4D – kali ini Mimin akan cerita kisah misteri jembatan pengantin membaca dengan seksama ya
Kisah Misteri Jembatan Pengantin
Setelah salat Subuh, Pak Yudi mengantar Bu Sri ke pasar untuk berbelanja.Sesampainya di pasar, Bu Sri bergegas mencari sayuran dan bumbu dapur.
“Tumben bu belanjanya banyak sekali, mau ada acara apa?” tanya pedagang sayuran.
“Anak saya besok nikah Bu” jawab Bu Sri.
“Alhamdulillah, semoga lancar ya bu acaranya,” ucap pedagang sayuran.
Ternyata motor Astrea Pak Yudi tidak bisa untuk membawa semua barang belanjaan.
Jadi mereka terpaksa menyewa becak milik Pak Kasro
Di tengah perjalanan, Pak Kasro juga bertanya mengenai barang belanjaan itu untuk apa.
Tentu saja Bu Sri menjawab bahwa barang belanjaan itu untuk acara pernikahan anaknya.
Selama di perjalanan, mereka membicarakan banyak
“Anak ibu dapat orang mana?” tanya Pak Kasro
“Jogja Pak” jawab Bu Sri
“Wah berarti besok melewati kali Blirik ya bu?” tanya Pak Kasro
“Iya Pak, karena cuma ada satu jalan,” jawab Bu Sri
Kemudian Pak kasro bercerita tentang jembatan di kali Blirik.
Menurut warga yang tinggal di daerah kali Blirik, jika ada pengantin baru yang melewati jembatan tersebut maka mereka akan celaka.
Karena menurut kepercayaan mereka, jembatan itu meminta tumbal sepasang pengantin.
Sebenarnya, jembatan itu bernama Jembatan Tanyan karena ada di Desa Tanyan tetapi warga lebih sering menyebutnya Jembatan Pengantin.
Sudah banyak sepasang pengantin yang menjadi korban di jembatan itu.
Biasanya mobil yang mereka kendarai mengalami rem blong, pacah ban yang
Baca Juga >>> Kasir4D : Agen Togel, Bandar Togel , Casino Online terpercaya
kemudian menabrak pembatas, dan ada juga yang terjun bebas ke Kali Blirik.
Sebelum terjadinya kecelakaan, warga sekitar sudah bisa melihat tanda-tandanya.
Sehari sebelum terjadinya kecelakaan, biasanya Desa Tanyan di guyur hujan deras dan angin kencang.
Sedangkan waktu di hari terjadinya kecelakaan, desa tersebut di selimuti kabut tebal.
Menurut warga Desa Tanyan, kecelakaan itu bisa dihindari jika keluarga dari pengantin menaruh sesajen sehari sebelum mereka melintasi jembatan.
Biasanya sajen tersebut berisi berbagai macam bunga, seperti mawar, melati, kamboja, dan kantil.
Sedangkan untuk makanan dan minumannya yaitu kopi hitam tanpa gula, teh melati, darah ayam cemani, dan ingkung ayam cemani.
Semua sajen di taruh di atas tampah yang terbuat dari anyaman bambu.
Kemudian di taruh di gardu kecil yang berada di sebelah barat Jembatan Pengantin.
Menurut warga Desa Tanyan, kecelakaan itu bisa dihindari jika keluarga dari pengantin menaruh sesajen sehari sebelum mereka melintasi jembatan.
Semua sajen di taruh di atas tampah yang terbuat dari anyaman bambu.
Kemudian di taruh di gardu kecil yang berada di sebelah barat Jembatan Pengantin.
Bu Sri tidak percaya mengenai beberapa hal yang diceritakan oleh Pak Kasro,.
Menurut Bu Sri, mereka mengalami kecelakaan karena tidak hati-hati dan tidak tahu kondisi jalan di jembatan Pengantin.
“Jika diguyur hujan, kondisi jalan di Jembatan Pengantin sangat licin, ditambah lagi jalan yang berlubang dan tidak ada lampu penerang. Jadi pantas saja jika ada yang kecelakaan” ucap Bu Sri.
“Tapi Bu, mengapa hanya pengantin baru yang sering mengalami kecelakaan?” tanya Pak Kasro
“Bisa saja karena mereka belum pernah melewati Jembatan Pengantin, jadi mereka tidak tahu kondisi jalannya.” jawab Bu Sri.
Tidak terasa sudah dua puluh menit Pak Kasro mengayuh becaknya.
Sesampainya di rumah Bu Sri, ia menurunkan semua barang belanjaan. Kemudian setelah menerima upah, Pak Kasro bergegas pergi.
Sehari sebelum pernikahan anaknya, Bu Sri sama sekali tidak menaruh sajen di Jembatan Pengantin.
Baca Juga >>> Kasir4D : Agen Togel, Bandar Togel , Casino Online terpercaya
Ia percaya bahwa mereka akan baik-baik saja.
Padahal menurut penuturan warga Tanyan, di sana sedang hujan deras dan angin kencang.
Mereka sudah merasa bahwa penunggu Jembatan Pengantin akan meminta tumbal.
Pak Rt sampai mendatangi rumah Bu Sri agar mereka membawakan sesajen di Jembatan Pengantin, tetapi Bu Sri dan Pak Yudi menolak hal itu.
Saat mobil pengantin melewati jembatan, kabut tebal turun dan menutupi pandangan.
Kedua pengantin yang sudah mendengar cerita tersebut merasa takut, karena semua tanda-tanda yang diceritakan benar terjadi.
Tiba-tiba mobil yang mereka kendarai melaju kencang dengan sendirinya, rem juga tidak berfungsi.
Mereka tidak memiliki pilihan lain, selain terjun ke Kali Blirik
Karena mereka tidak ingin terjadi kecelakaan beruntun.