KASIR4D – kali ini Mimin akan cerita kisah mistis danau asmara kita membaca dengan seksama ya
Kisah Mistis Danau Asmara
Pulau Flores, Nusa tenggara Timur merupakan tempat yang memiliki destinasi wisata yang menakjubkan.
Mulai dari ujung pulau Flores yang terkenal dengan keindahan wisata Komodo hingga ujung timur pulau flores juga menyimpan beragam keunikan wisata alamnya.
Di Kabupaten yang berada di ujung timur Flores yakni Flores Timur, terdapat keindahan sebuah danau yang biasa di sebut danau asmara.
Danau asmara ini terletak di Waibao, Kecamatan Tanjung Bunga, 40-an kilometer dari Larantuka, Kabupaten Flores Timur.
Di balik keindahan danau asmara itu, terdapat cerita mistis mengandung kisah romantis yang di percayai warga sekitar.
Di ketahui, danau tersebut sebenarnya terbentuk akibat letusan gunung Sodoberawao pada 400-500 sebelum masehi.
Nama lain dari danau asmara adalah danau Waibelen. Penyebutan Danau Waibelen menjadi Danau Asmara terjadi sekitar tahun 1970-an.
Di katakan danau asmara karena memiliki kisah mistis yang pernah terjadi di danau tersebut.
Kisah mistis itu berawal dari kisah sepasang sejoli yang lagi di mabuk asmara.
Pasangan kekasih itu bernama Lio Kelen dan Nela Kelen.
Kisah cinta yang terjalin antara Lio dan Nela ternyata tak di restui oleh orang tua mereka.
Hal ini di sebabkan karena mereka masih memiliki ikatan kekerabatan keluarga yang masih sangat rapat. Keduanya berasal dari kampung Tengadei Desa Waibao.
Danau Waibelen kala itu, menjadi satu-satunya sumber air bagi masyarakat desa Waibao yang terdiri dari kampung Keka, Tengadei, Riangpuho, dan Lebao.
Baca Juga >>> Kasir4D : Agen Togel, Bandar Togel , Casino Online terpercaya
Warga sekitar setiap harinya pergi ke danau untuk mengambil air, dan memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti untuk minum, mandi, dan mencuci.
Demikianla juga yang di lakukan Lio dan Nela yang sering ke danau untuk melakukan aktivitas yang sama.
Karena tidak pernah mendapat restu dari orang tua mereka, kedua kekasih yang sedang di mabuk asmara itu akhirnya bersepakat untuk bunuh diri di danau Waibelen.
Sebelum keduanya menceburkan diri ke dalam danau, mereka beristirahat dan duduk di pinggir danau.
Hal ini terbukti dengan di temukan sepucuk surat dari keduanya di pinggir danau yang dijepit di selah pohon tidak jauh dari tempat mereka bunuh diri.
Bunyi isi surat yang merupakan kenangan terakhir yang mereka simpan adalah:
“kalau Bapa Mama ingin mencari emas, maka carilah ke dalam danau”.
Tiga hari sesudah insiden bunuh diri itu, keduanya ditemukan dalam keadaan tak bernyawa dan jasad mereka masih utuh padahal diketahui di danau itu ada banyak buayanya.
Sejak peristiwa tragis itu, Danau Waibelen seakan berubah nama menjadi Danau Asmara.
Kini masyarakat Kabupaten Flores Timur sering menyebut danau Waibelen dengan nama Danau Asmara.
Adapun prasyaratan bagi para wisatawan yang hendak berkunjung dan menikmati keindahan di danau itu yakni wajib untuk dibasuh oleh juru kunci di tempat itu.
Selain dibasuh, selama berada di danau itu wisatawan juga dilarang untuk mengucapkan kata-kata kotor atau saling bersumpah serapah.
Masyarakat setempat percaya bahwa buaya yang ada di dalam danau adalah jelmaan dari nenek moyang mereka.