KISAH MISTIS LASMI SI KUNTILANAK

 

 

 

KISAH MISTIS LASMI SI KUNTILANAK

KASIR4D –  kali ini Mimin akan  cerita kisah mistis lasmi si kuntilanak kita  membaca dengan seksama y

Kisah Mistis Lasmi Si Kuntilanak

Namanya Lasmi, seorang sinden di jaman penjajahan Belanda.

Semasa hidup ia menikah dengan

lelaki tampan bernama Asep,

peniup seruling dari grup pengiringnya

Ehem, ‘hantu Lasmi’ sendiri. Lasmi bercerita kepada Falen tentang di rinya dengan medium adiknya sendiri.

Sebelum bergentayangan

seperti sekarang,

100 tahun yang lalu Lasmi adalah seorang perempuan cantik yang hidup saat zaman penjajahan Belanda. Lasmi berprofesi sebagai sinden. Pada umur 12 tahun Lasmi menemukan belahan hatinya, seorang pria bernama Asep. Mereka bertemu di kebun teh di daerah Lembang dan saling jatuh cinta.

Lasmi menikah dengan Asep yang bekerja

sebagai peniup suling yang

jadi pengiring saat ia

nyinden. Di zaman itu menikah di umur 12 tahun itu hal lumrah. Pernikahan Lasmi dan Asep bahagia. Mereka hidup dan bekerja bersama.

Setelah 5 tahun pernikahan,

Asep dan Lasmi belum juga di karuniai anak. Tetangga mereka mulai bergunjing. Bergosip kalau Lasmi mandul.

Teman-teman Asep juga nggak kalah sengit

dengan para ibu-ibu soal bergosip. Mengetahui hal ini, Lasmi merasa sedih sebab nggak mampu memberi Asep momongan.

Bahkan Lasmi selalu mengusap-ngusap perut tetangganya yang sedang hamil dan berharap suatu saat ia dapat hamil jua.

Nggak sampai di situ, Lasmi pernah di rayu dan di lecehkan oleh Londo saat ia selesai pentas di acara orang-orang Belanda. Kejadian tersebut semakin membuatnya sedih dan merasa nggak pantas menjadi seorang ibu.

Melihat sang istri yang bersedih hati,

Asep meyakinkan Lasmi kalau ia nggak akan meninggalkanya meski mereka belum di karuniai keturunan.

Di titik ini, Asep mulai sakit-sakitan. Ia memiliki penyakit gula turun-temurun dari keluarganya. Tepat saat usia pernikahan Asep dan Lasmi menginjak 10 tahun, doa dan harapan keluarga kecil tersebut terkabul. Lasmi hamil. Lasmi mengusap-ngusap perutnya dan mengatakan “Utun”. Gunjingan tetangga berhenti, semua berubah menjadi doa

 

Suatu malam selepas

pulang bekerja, sebuah mobil pengangkut tanpa lampu menerjang Lasmi yang sedang mengandung. Nyawa Lasmi nggak tertolong dan ia menghembuskan nafas terakhirnya

Menurut penuturan Falen, sosok kuntilanak merah ini tinggal di pohon mangga di jalan Wastukencana, Bandung. Nah mari kita lanjut ceritanya ya. Setelah mengetahui Lasmi hamil, Asep yang kala itu sakit gulanya semakin parah mulai menemukan semangatnya kembali. Asep tetap bekerja seperti biasa dan meminta Lasmi untuk tetap berada di rumah.

Namun tetap memaksa pergi nyinden meski cepat kelelahan. Saat hamil muda Lasmi merasa nggak betah diam di rumah dan nggak tega melihat suaminya bekerja sendirian.

Baca Juga >>> Kasir4D : Agen Togel, Bandar Togel , Casino Online terpercaya

Suatu hari, sebuah kejadian yang nggak diduga terjadi. Malam itu, selepas kerja, Lasmi berpamitan untuk pulang lebih dulu. Ia berjalan kaki sendirian menapaki jalan Wastukencana.

Di zaman itu,

jalan Wastukencana masih minim penerangan.

.yang kala itu sedang mengandung 3 bulan berjalan pelan menahan kantuknya sebelum sebuah mobil pengangkut tanpa lampu menabraknya.

Tragedi berdarah tersebut berjalan sangat cepat. Tubuh Lasmi terseret dan wajahnya menghantam tanah berbatu sejauh 8 meter kedepan, merobek mulut sampai ke telinganya. Supir yang menyadari menabrak seorang perempuan sempat keluar dan melihat kondisi Lasmi.

Kedua orang yang mengendarai mobil sempat berdebat soal nasib,

namun mereka akhirnya memilih untuk meninggalkannya. Lasmi mendengar perdebatan tersebut samar-samar. Ia menahan rasa sakit yang ada di perutnya, nggak ingin kehilangan anaknya. Lasmi hanya bisa melihat mobil yang menabraknya pergi, ia mengenang seluruh masa hidupnya, ia mengenang harapannya membesarkan anak dari pernikahannya dengan Asep. Perlahan, roh Lasmi meninggalkan jasadnya yang tergeletak tragis.

Setelah tragedi berdarah itu,

roh Lasmi berubah menjadi sosok kuntilanak merah pendendam yang selalu menemani suaminya yang kesepian meski dunia mereka berbeda

epat pukul 5 pagi, jasad Lasmi ditemukan oleh sepasang suami istri yang sedang berjalan menyusuri jalan Wastukencana. Suami istri tersebut nggak menyangka akan melihat jasad di tempat tersebut. Mereka kalut dan memanggil warga. Seorang warga yang mengetahui Lasmi lantas membawa jasadnya menggunakan andong.

Asep yang juga sedang khawatir belum juga pulang terpukul mendengar kematian sang istri.

Tangisan Asep pecah

saat ia melihat jasad istrinya.

Ia juga melihat kaki Lasmi yang di penuhi darah. Ia telah kehilangan dua orang yang dicintainya dalam hidup. Lasmi yang melihat tangisan Asep ingin sekali memeluk sang suami.

Di hari itu juga jasad Lasmi di mandikan.

Rumah Asep yang biasanya sepi tiba-tiba di penuhi orang yang berbela sungkawa.

Sebelum dikuburkan,

janin yang ada di perut Lasmi dikeluarkan.

Asep begitu terpukul dan keluarganya mencoba menenangkan Asep dan memberi tahu Asep agar mengikhlaskan kepergian Lasmi dan calon anaknya.

Merasa bahwa kematiannya menyebabkan banyak kesedihan, Lasmi nggak terima dengan kematiannya tersebut. Ia dendam pada orang yang menabraknya. Dendam kesumat yang menyelimutinya membuat wujudnya berubah.

Tatapan matanya yang sebelumnya teduh berubah menjadi sorotan berwarna merah darah. Wajahnya yang ramah berubah menyeramkan. Saat menyadari sosoknya berubah menjadi kuntilanak merah, ia berteriak dan tertawa melengking. Sebuah tawa yang menakutkan sekaligus memilukan.

Lasmi tetap datang menemani sang suami yang kesepian.

tahu usahanya sia-sia namun ia ingin tetap dekat dengan sang suami.

Lasmi selalu menunggu di tempat dirinya meninggal. Menunggu mobil yang menabraknya melintas.

Agen Togel, Bandar Togel, Casino Online, Agen Judi Online, Slot Online Terpercaya, Slot gacor

Updated: Agustus 30, 2024 — 10:34 am

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *