KASIR4D – Cerita kali ini Mimin akan menceritakan kisah misteri sumur tua. mari kita membaca dengan seksama y
Kisah Misteri Sumur Tua
yang di alami oleh guru BK saya, Pak Han, yang sekarang sudah menjadi tetangga.
Kejadiannya berlangsung pada awal tahun ’90an silam, yang mana kala itu ia baru berusia empat belas tahun dan tinggal di dusun terpencil di Kabupaten Bireun, Aceh.
Ketika itu warga yang bermukim di dusun ini relatif sedikit, dan letak bangunan yang saling berjauhan membuat suasana sepi dan lengang. Baik siang, maupun malam.
Menurut cerita Pak Han, jauh sebelum adanya kesepakatan perdamaian antara Pemerintah Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka, sumur ini tempat warga membuang jasad tentara nasional atau tentara separatis yang tewas dan tidak ada yang mengevakuasi.
Sumur itu sudah lama tidak berair, meski hujan mengguyur dengan derasnya. Namun anehnya, beberapa tumbuhan terlihat lebat di sekitar sumur itu. Salah, satunya adalah ganja.
Beberapa orang yang hendak mengambil ganja di sumur tua itu mengalami peristiwa yang aneh. Ada yang tiba-tiba tangannya berlumuran darah entah darimana, padahal saat itu si pemetik sedang tidak terluka.
Ada pula yang melihat orang yang berpakaian tentara denga baju compang-camping dan anggota badan yang tidak utuh atau terpisah.
Akhirnya karena banyak kejadian, pihak berwajib pun meninjau lokasi, dan menyuruh membakar rimbunnya tanaman ganja itu.
Baca Juga >>> Kasir4D : Agen Togel, Bandar Togel , Casino Online terpercaya
Tiga minggu berselang, tiba-tiba di bekas tanaman ganja itu tumbuh tanaman kayu kunyit, batangnya yang lurus membuat anak-anak tergoda untuk mengambil sekadar di jadikam mainan, atau cemeti untuk mengembala ternak.
Jauh-jauh hari orang tua sudah mengingatkan, agar jangan mendekati apalagi mengambil sesuatu di sekitar sumur tua. Tapi di antara mereka tetap saja ada yang nekad.
Sore itu, Han, selepas mengembala indukan kerbau dan anaknya, datang ke sumue tua untuk mengambil beberapa batang kunyit, guna di jadikan, cemeti untuk menuntun ternaknya.
Malamnya begitu hendak tidur, Han merasa angin malam lebih kencang, hampir menyibak horden di kamarnya. Namun ia mencoba tidak memedulikan, dan segera terpejam.
Menjelang tengah malam, entah kenapa ia terbangun dan melihat beberapa batang kunyit di sudut kamarnya bergerak-gerak, perlahan berputar dalam kondisi vertikal.
Mendadak batang kunyit itu menjelma menjadi sosok dengan bola mata melotot, kedua sisi bibirnya mencuat taring tajam yang berkilat-kilat, dan jemarinya dengan kuku yang tajam dan melengkung.
Han terpaku, tak bisa berbuat apa-apa. Namun sosok tersebut seperti memerintahkan Han agar mengembalikan batang kunyit itu ke tempatnya. Lalu kemudian sosok itu lenyap, dan Han terbaring seperti kehabisan tenaga.
Paginya, Han melihat batang kunyit itu. Ia masih ragu semalam tadi mimpi atau bukan. Maka pagi itu, Han bergegas menancapkan batang kunyit itu.
Setibanya di rumah, Han merasakan tangannya seperti tidak bisa di gerakkan. Ketika di bawa ke seorang Lebai atau pemuka agama, katanya ia kena murka penghuni sumur tua.
Dan untuk menyembuhkannya, harus mengorbankan kambing dan darahnya di balurkan ke lengan Han. Percaya atau tidak, keesokan harinya lengan Han sudah normal kembali.
Barulah setelah mengalami sendiri, Han kapok dan percaya bahwa sumur tersebut angker.