KASIR4D – Cerita kali ini Mimin akan menceritakan misteri penunggu pohon sawo. mari kita membaca dengan seksama ya
Misteri Penunggu Pohon Sawo
Nuri di buat penasaran dengan orang yang menyapu halaman setiap hari karena tak pernah melihat.
Sudah tiga bulan Nuri menempati kos baru. Selain mencari kos dengan biaya yang relatif murah, ia pindah kos karena ingin lebih menghemat uang saku.
Kos yang di tempatinya sekarang agak jauh dari kampusnya,
bahkan kata temannya, kos yang sekarang ia tempati adalah kos yang angker.
Karena angker itulah harga sewa kos yang di tawarkan jauh lebih murah daripada kos yang berjejeran di daerah tersebut.
Banyak cerita mistis yang d iceritakan oleh temannya, salah satu yang paling sering ia dengar tentang penghuni Pohon Sawo yang tumbuh rindang di halaman kos.
Selain tidak ambil pusing dengan cerita itu, Nuri juga tidak terlalu percaya hal-hal mistis.
Di lihat dari pintu
gerbang, kos Nuri seperti rumah dengan bangunan kuno. Berbagai tanaman anggrek di gantung tepat di teras rumah.
Saat masuk ke rumah itu, terdapat 10 kamar di dalam rumah, 1 kamar berada di ujung depan bersebelahan dengan ruang tamu yang sekaligus di gunakan sebagai tempat untuk parkir motor, 4 kamar saling berhadapan yang di pisahkan oleh lorong berjarak 1 meter, dan 1 kamar paling belakang bersebelahan dengan dapur dan kamar mandi.
Baca Juga >>> Kasir4D : Agen Togel, Bandar Togel , Casino Online terpercaya
Nuri menempati kamar paling depan dengan jendela yang menghadap ke halaman. Meskipun tarif sewa bulanan kos itu terbilang murah, Nuri mendapatkan kamar dengan luas 3×4 meter
Dari dalam kamar, Nuri dapat melihat teras dan halaman, ia juga dapat melihat orang yang datang ke kosnya atau tukang koran yang setiap pagi menaruh koran di rumah pemilik kos yang rumahnya berseberangan dengan kosnya.
Kos Nuri di kelilingi pagar tembok dengan cat warna putih yang sudah mulai mengelupas dan di beberapa tempat di tumbuhi lumut hijau.
Gerbang besi besar
berwarna putih setinggi 1,5 meter juga terlihat sudah berkarat.
Halaman kos Nuri, terbilang luas karena banyak di tumbuhi berbagai tanaman dan terdapat Pohon Sawo yang rindang dan sudah berumur tua. Tak heran jika halamannya sering kotor karena daun sawo yang setiap hari berjatuhan.
Meskipun begitu, setiap pagi saat Nuri bangun tidur dan membuka jendela, ia selalu melihat halaman kosnya bersih karena sudah di sapu.
Anehnya, meskipun ia pulang tengah malam dan bangun pagi untuk sholat subuh, ia tidak mengetahui siapa yang menyapu halaman.
Mungkin karena saking lelahnya, ia tidur terlalu nyenyak sehingga tidak mendengar orang yang menyapu halaman.
Sepintas jika di lihat, kos Nuri sejuk dan asri, tapi karena bangunannya tua dan halamannya sering kotor seolah-olah terlihat singup. Hal itu di tambah dengan cerita mistis tentang penunggu Pohon Sawo.
Itu menjadi alasan teman-teman satu kosnya tidak mau menempati kamar paling depan, mereka memilih menempati kamar yang berada di bagian tengah atau belakang
uri akhirnya bisa melihat sosok wanita tua menyapu dengan sapu lidi.
Mereka tidak memilih kamar yang jendelanya berhadapan langsung dengan Pohon Sawo itu karena mereka sudah merasa takut melihat pohon yang berdiri kokoh itu.
Bagi Nuri, cerita itu hal yang biasa saja karena selama tiga bulan ia menempati kamar itu, ia tidak pernah melihat hal aneh. Hanya pernah suatu kali, saat tengah malam saat ia hendak tidur, tercium bau harum bunga melati.
Hingga suatu hari, seperti biasanya, saat Nuri pulang berkegiatan dari kampusnya jam 11 malam, tercium lagi bau harum bunga melati yang pernah beberapa waktu lalu tercium olehnya.
Baca Juga >>> Kasir4D : Agen Togel, Bandar Togel , Casino Online terpercaya
Nuri masih tak
menghiraukan bau harum itu. Setelah memasukkan motor dan membersihkan di rinya di kamar mandi yang terletak di belakang, Nuri berniat untuk mengambil jemuran yang berada di sebelah kamar mandi.
Tidak seperti biasanya hawa dingin tiba-tiba menyeruak masuk. Nuri bergidik tapi tak ada hal aneh yang ia pikirkan.
Kemudian, ia kembali ke kamarnya, saat berjalan menuju kamarnya samar-samar terdengar suara tv masih menyala dari kamar teman kosnya.
Sesampainya di kamar, ia letakkan handuk pada hanger yang ia gantungkan di belakang pintu kamarnya.
Tiba-tiba angin kencang dan bau harum bunga melati yang menusuk masuk kamarnya di sertai dengan suara “Braaakkkk….”, jendela kamarnya tertutup sendiri.
Ia kaget dan menoleh ke arah jendela, ternyata jendela kamarnya belum di tutup.
Saat hendak menutup jendela, angin dari luar tiba-tiba bertiup lagi dengan kencang, belum selesai ia mengunci jendela, lampu jalan yang tergantung di gerbang kos padam, bersamaan dengan itu daun-daun sawo jatuh berserakan tak beraturan.
Terlihat pusaran angin di sertai dengan bumbungan asap tebal keluar tak jauh dari Pohon Sawo itu. Saat angin berhenti, samar-samar terdengar suara orang menyapu halaman. “Sreekk..
Dalam remangnya malam, samar-samar Nuri melihat sosok wanita tua renta dengan punggung yang membungkuk, pakaiannya lusuh dan kumal, rambutnya putih panjang terurai, dan membawa sapu lidi.
Tak lama kemudian
wanita tua itu menyapu halaman, di mulainya dari bawah Pohon Sawo.
“Darimana datangnya nenek itu?” ucap Nuri dalam hati.
Belum hilang rasa penasarannya, bau harum bunga melati tercium lagi, kali ini baunya lebih menyengat dan membuatnya mual.
Saat tatapannya belum beralih kepada wanita tua renta yang sedang menyapu, tiba-tiba wanita tua renta itu juga menatapnya.
“Deeeggg…. “ jantung Nuri berdegup. Dengan jelas Nuri melihat wajah itu pucat pasi, matanya berwarna hitam seperti tidak mempunyai bola mata putih, gigi taringnya lebih panjang daripada gigi yang lainnya. Wajah itu menatapnya dan menyeringai menakutkan.
Sontak jantung Nuri berdetak kencang. Dengan cepat Nuri menutup tirai jendelanya, sambil berjongkok di bawah jendela kamar karena ketakutan, ia bergumam,
“Jadi, ini penunggu Pohon Sawo itu? Hantu yang sering di sebut dengan Mbah Bengkok?”