CERITA MISTERI JASAD BUSUK DALAM SUMUR

CERITA MISTERI JASAD BUSUK DALAM SUMUR

KASIR4D – Cerita kali ini Mimin akan menceritakan cerita misteri jasad busuk dalam sumur. mari kita  membaca dengan seksama ya

Cerita Misteri Jasad Busuk Dalam Sumur

Langit mulai menggelap dengan perpaduan langit sore dan awan mendung. Dua orang pemuda masih tampak sibuk membabati semak belukar yang tumbuh subur di sekitar bangunan terbengkalai.
Rasa t4kut pada binatang melata, juga suasana 4ngker mereka kesampingkan sejenak demi mendapatkan up4h yang lumayan.
“Ayo cepat, sebentar lagi senja. Rumornya, belakangan ini warga sering lihat pen4mpakan di sekitar sini,” ujar Agus.
“Hush! Jangan diomongin, nanti dia dengar! Memangnya kamu mau ditampakin begituan?” sela Akmal memberikan peringatan.
“Amit-amit jab4ng b4yi, ogah. Omong-omong, kamu c!um bau bvsuk enggak? Bau bvsuk apa ini … apa ada hewan m4ti? Hih, baunya buatku mu4l,” tanya Agus.
“Enggak tau, mungkin b4ngkai tikus. Tapi sepertinya baunya dari arah sana,” sahut Akmal sambil menunjuk ke arah dekat sumur.

Baca Juga >>> Kasir4D : Agen Togel, Bandar Togel , Casino Online terpercaya“Ya sudah, kita selesaikan dulu bersih-bersih semak belukarnya. Setelah beres semua, baru kita cek, tanggung lho ini. Gimana?” timpal Agus lagi.
“Ya sudah, lagian langit sudah mulai gelap. Sore ini sepertinya bakal turun hujan, mendungnya pekat,” jawab Akmal.
“Iya, seperti bakal deras. Asyik, malam Jum’at hujan-hujan begini pas buat Sunnah Rosul,” kekeh Agus.
Akmal menghela napas panjang, lalu menyahuti, “mentang-mentang pengantin baru, asyem banget dah! Bikin iri saja.”
Mereka berdua melanjutkan pekerjaan, membersihkan area halaman bangunan rumah terbengkalai yang katanya akan dibangun kembali. Setelah beres mereka mendekati sumur. Agus dan Akmal mulai menggeser penutup sumur tua itu.
“Huek! bau banget, apa b4ngkai ul4r? bangkai tikus sih baunya nggak sep4rah ini,” gerutu Agus.
“Bawa Handphone nggak? Ini gelap sekali, nggak kelihatan dasarnya,” seru Akmal sambil terus menutup hidungnya rapat-rapat.
“Oh, bawa! ini,

 

Agus Menyerahkan Handphone Miliknya

 

Akmal segera menyalakan senter hp dan menyorot ke bawah. Kedua matanya membelalak lebar. Brugh! Dia j4tuh terjengk4ng.
“Ma-m4yat ….” Ujarnya terbata-bata.
“Apa!? Jangan bercanda!” seru Agus.
Agus merebvt kembali handphone miliknya. Dia melihat ke dasar sumur yang sudah lama tak terpakai. Lumut hijau menghiasi pinggirannya. Dia tak kalah kaget, lututnya bergetar hebat.
“A-ah! Argh!” Agus berteriak sebelum akhirnya
p!ngsan sebab ser4ngan panik.
Akmal tak punya pilihan lain, dia terp4ksa harus meninggalkan Agus sementara untuk mencari pertol0ngan. Dia merangkak menjauh, lalu mencoba berdiri dengan kaki yang lem4s.
“Tol0ng! ada may4t!” serunya panik.

Baca Juga >>> Kasir4D : Agen Togel, Bandar Togel , Casino Online terpercaya

Jrasssshhhh …. Ctarrrr! Gluduk gludukk.
Hujan deras mengguyur Desa Badean. Angin kencang dan petir turut meramaikan suasana. Proses evaku4si jen4zah tetap dilakukan meski di tengah hujan angin.
“Angkat jen4zahnya dengan hati-hati, pelan-pelan saja,” imbau seorang pria berseragam kepolisian.
“Betul, kalian berhati-hatilah! tanahnya licin karena terguyur hujan. Jangan sampai kalian ikut terper0sok ke dalam sumur itu, kita nggak tahu apa saja yang ada di bawah sana,” imbuh yang lainnya.
Setelah beberapa saat, jen4zah berhasil terangkat. Jen4zah tersebut segera dimasukkan ke kantong jen4zah. Beberapa warga yang menyaksikan
berg!dik nger!.
Bagaimana tidak, jen4zah wanita itu sudah membu_suk hingga tak dikenali. Seekor kel4bang tampak menyembul dari sela rongga m4tanya yang berlubang.
Beberapa bel4tung juga tampak berpesta mengger0goti tu_buh bu_suk yang

 

Sebagian Sudah Nampak Tulang Beluang

 

“Siapa kira-kira wanita mal4ng itu? Kasih4n sekali, keluarganya pasti kebingungan,”
“Entahlah. Wajahnya sama sekali enggak bisa dikenali,”
“Pantesan aja belakangan ini sering kelihatan pen4mpakan, ternyata ….”
“Ibu-ibu, tol0ng jaga jarak … jangan dekat-dekat. Biarkan polisi melakukan tugasnya,”
Garis kuning dipasang di sekeliling tempat penemuan m4yat tanpa identitas itu. Jenaz4hnya sudah dibawa menggunakan ambulans. Orang-orang yang menyaksikan evakuasi jen4zah mulai meninggalkan tempat satu persatu.
Kilat petir menyamb4r-ny4mbar, memberikan bias cahaya putih. Sebuah benda kecil tampak mengkilat saat terpantul cahaya. Seseorang berjongkok, dia celingukan melihat keadaan. Setelahnya, dia mengambil dan memasukkan benda itu ke dalam sakunya.
“Ku ambil saja, sepertinya ini perhiasan asli. Enggak apa kan, toh pemiliknya sudah tak butuh ini,” gumamnya sambil melangkah menjauh dengan payung biru miliknya.

Baca Juga >>> Kasir4D : Agen Togel, Bandar Togel , Casino Online terpercaya

“Sayang, kamu ngapain disini?” tanya Roby.
“Dimana Zia dan Rena? apa mereka sudah tidur?” imbuhnya.
“Ah, Mas … Zia dan Rena kayaknya udah tidur sama Mbok Asih,” sahut Ametta.
“Terus kenapa kamu melamun disini sambil lihatin fotomu sendiri, aneh.”
“Seberapa kamu mencintai perempuan itu, Mas?” tanya Ametta lagi.
“Hahaha! Kamu lucu sekali Sayang, masa kamu sebut dirimu sendiri dengan panggilan ‘perempun itu’?
Oke, aku jawab. Aku sangat mencintai kamu, sangat ….” Sahut Roby sambil melingkarkan tangannya di pinggang Ametta.
“Kamu mencintai aku?” tanya wanita berwajah cantik papipurna itu.
“Tentu,”
“Aku juga mencintaimu, aku bahkan bisa lakukan apapun demi bisa bersamamu,” bisiknya kemudian melangkah pergi.

Roby Menghela Napas Panjang

Sejenak dia tersenyum, namun dengan segera senyumnya
terk!kis hil4ng. Dia menatap lekat foto berukuran besar yang terpajang di dinding ruang tengah.
Ada perasaan aneh yang menjalari hatinya. Dia mendekat, menatap pasang mata berwarna kecoklatan yang tampak indah.
“Hah … kenapa aku sedikit merasa kesepian? Apa karena dia tak secerewet biasanya, atau … karena dia enggak lagi dekat dengan Anak-anak?” gumamnya bermonolog.
Roby memijit pelipisnya. Rasa s4kit itu kembali datang. Banyak hal yang belakangan ini dia pikirkan sendiri, sementara Ametta masih belum bisa dia ajak berbagi beb4n.
Drrrtt … Drrrttt … Drrrttt …
“Halo, Bang.”
“Ya, halo. Kenapa Van?”
“Masih betah di rumah aja nih, Bang? kapan mau handle resto lagi? Hah, aku kew4lahan urus beberapa cabangmu sendirian, bantulah aku, Bang!
Belum lagi laporan pemasukan di cabang 2 nggak sesuai dengan u4ng yang ada, pusinglah aku Bang!” rengek Revan.
“Jangan menge_luh, sekarang ini cuma kamu yang bisa Abang percaya selama Abang fokus dengan perawatan Ametta. Lagipula Abang g4ji kamu, apa g4jinya kurang?” tanya Roby.

Baca Juga >>> Kasir4D : Agen Togel, Bandar Togel , Casino Online terpercaya

“Bukan soal g4ji yang kurang, Bang. Bahkan meski nggak diga4ji sekalipun aku sama sekali enggak keber4tan. Tapi, ini sudah lebih dari 2 bulan, Bang. Cuti kuliahku hampir habis,” sahut Revan.
“Apa enggak bisa diperpanjang lagi? tol0ng Abang, Van. Kali ini saja,”
“Tapi, Bang ….”
Revan tampak berpikir sejenak. Dia tau, Istri Abangnya mengalami kecelak4an tunggal dan dinyatakan Amnesia Traum4tis pasca bentur4n di kep4la. Abangnya akhirnya memvtuskan fokus merawat Istri dan Anak-anak di rumah untuk sementara waktu.
Ametta memang tampak berbeda, dia seperti melupakan banyak hal. Itu mungkin hal wajar bagi pasien amnesi4. Namun anehnya lagi, Zia juga berubah aneh. Anak 3 tahun itu sama sekali enggan dekat dengan Ametta, Ibunya.
“Hua! Mama! Jangan pergi, Mama!” suara jerit t4ngis terdengar dari kamar anak.
Mbok Asih berlari terg0poh-g0poh, begitu juga dengan Roby yang langsung mem4tikan telepon.
Pintu terbuka lebar. Zia tampak tergelet4k di lantai. Matanya terpejam rapat, namun tangannya bergerak seolah berusaha menggapai sesuatu. Dia juga terus-terusan memanggil Mamanya.
“Astaghfirullah, Non Zia! Duh, kenapa ini Non? Ayo buka mata, ini Si Mbok.”
“Zia, Nak. Bangun, ini Papa. Astaga, badannya panas sekali,” seru Roby panik.

Dia Membawa Zia Ke Pangkuannya

 

Ditepuk-tepuk pelan pipi Zia agar gadis kecilnya itu segera sadar. Rena yang tidur di r4njang samping Zia terbangun. Dia mengucek matanya pelan. Rambutnya ac4k-ac4kan.
“Papa, Adek kenapa?” tanya gadis 5 tahun itu dengan pol0s.
“Adek s4kit, bisa tol0ng panggilkan Mama?” pinta Roby.
Roby segera mengangkat tu_buh Zia, putri kecilnya yang baru berusia 3 tahun itu ke atas r4njang. Sementara Rena keluar dari kamar, berniat memanggil Mamanya.
Rena berdiri di ambang pintu. Tangannya terangkat, dia tampak ragu mengetuk. Tapi mendengar jerit4n Adiknya, dia memberanikan diri.
Tok Tok Tok
“Mama,” panggilnya parau khas suara orang bangun tidur.
Tak ada sahutan. Rena melangkah memasuki kamar. Suara gemericik air dari kamar mandi menarik perhatiannya. Dia melangkah mendekat dan mendapati Ametta berada di dalam sana.
“Jadi …. sudah ketemu ya?” tanyanya setengah berbisik.
“Mama,” panggil Rena.
“Ah!” Ametta tampak terkejut. Namun mengetahui Rena yang datang, dia menatap datar.

Baca Juga >>> Kasir4D : Agen Togel, Bandar Togel , Casino Online terpercaya

“Ada apa?” tanyanya.
“Adek Zia s4kit, Ma. Dia panggil-panggil Mama terus,” 4du Rena.
“Ya, sebentar lagi Mama kesana. Perut Mama masih mul4s,” jawabnya singkat sambil mendorong pelan Rena keluar kamar mandi.
“Ya, halo? gimana?” sambungnya melanjutkan bertelepon.
Sudut b!birnya terangkat. Dia mem4tikan sambungan teleponnya. Kemudian, dia berbalik dan menatap cermin yang menampilkan pantulan wajahnya.
“Mama, apa belum selesai?” tanya Rena yang ternyata kembali datang memanggilnya.
Ametta mendengkus. Dia segera membuka pintu dan berjalan cepat mendahului Rena. Gadis kecil itu berjalan cepat mengekor di belakangnya.
“Ada apa, Mas?” tanyanya sesaat setelah memasuki kamar.
“Zia demam tinggi. Dia terus mengigau memanggil namamu. Pelukl4h dia sebentar, Ametta. Mungkin dia bisa sedikit lebih tenang. Temani dia, aku mau telepon Dokter Ramli,”
“Ya,” sahut Ametta. Dia naik ke atas r4njang, merebahkan diri di samping Zia dan melingkarkan tangannya ke tvbuh kecil yang sedang menggigil itu.
“Mama,” panggil Rena.
“Ya?”
Agen Togel, Bandar Togel, Casino Online, Agen Judi Online, Slot Online Terpercaya, Slot gacor

Updated: Juni 9, 2024 — 1:56 am

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *