KASIR4D – Cerita kali ini Mimin akan menceritakan cerita misteri boneka santet.Yuk mari kita membaca dengan seksama ya
Cerita Misteri Boneka Santet
Buat para orang tua, boneka kerap jadi hadiah yang di berikan kepada anak-anak perempuan untuk menemaninya bermain. Bahkan, beberapa orang tetap melanjutkan hobinya untuk mengoleksi boneka hingga dewasa dengan berbagai alasan. Mulai dari menyimpan nostalgia, koleksi, atau sekadar pajangan atau menjadi warisan ke anak-cucu.
Hanya saja, selain di gunakan untuk bermain atau mendapatkan hiburan, boneka juga kerap di hubungkan dengan hal-hal berbau klenik, seperti fenomena spirit doll yang belakangan ngetren di kalangan figur publik.
Baca Juga >>> Kasir4D : Agen Togel, Bandar Togel , Casino Online terpercaya
Tak hanya spirit doll, dalam berbagai film Hollywood bergenre horor, kita kerap di perlihatkan dengan ritual mistis yang melibatkan boneka untuk mengirimkan sihir jahat pada seseorang yang di benci. Boneka yang lebih di kenal dengan boneka voodoo itu biasanya di tusukkan dengan jarum atau di perlakukan seolah di siksa, dengan tujuan orang yang di benci akan merasakan kesakitan yang sama.
Penggambaran pada berbagai media, akhirnya membuat kisah soal boneka voodoo yang identik dengan dunia “santet-menyantet” menjadi hal yang tak asing di berbagai belahan dunia. Tapi, apakah penggambaran ini tepat? Ternyata tidak.
Meski Kini Identik Dengan Hal-Hal Buruk
Nyatanya voodoo merupakan suatu kepercayaan tua yang di anut oleh masyarakat Afrika yang bersifat netral. Kepercayaan ini bahkan masih menjadi agama nasional yang di ikuti oleh lebih dari setengah warga Benin.
Di sana, voodoo lebih di kenal dengan sebutan voudon atau vodun yang mengacu pada kata vodún yang berarti roh dalam Bahasa Fon-Ewe. Bisa jadi ini juga yang membuat kepercayaan ini banyak di kaitkan dengan hal-hal klenik.
Padahal, alih-alih elemen mistis yang kerap di hubungkan dengan aktivitas santet, vodun lebih mengacu pada serangkaian elemen kultur dan praktik kepercayaan. Bahkan, termasuk di antaranya praktik medis tradisional yang rumit, serta berbagai sistem etika yang di teruskan secara turun temurun seperti peribahasa, lagu, hingga cerita rakyat.
Baca Juga >>> Kasir4D : Agen Togel, Bandar Togel , Casino Online terpercaya
Seperti yang di tuliskan Profesor Hartford’s Trinity College Leslie Desmanges dalam The Encyclopedia of The Paranormal, vodun lebih dari sekadar kepercayaan, namun cara hidup yang tertanam mendalam pada masyarakat.
Dalam ajaran vodun, penganut mengimani Bondye sebagai dewa pencipta yang menjadi makhluk tertinggi yang keberadaannya tak terlihat. Pemercaya voudun juga menyembah beberapa roh atau dewa yang di sebut Loa atau Lwa.
Mereka bertanggung jawab pada masing-masing elemen kehidupan. Misalnya, jika memiliki permasalahan di dunia percintaan, seorang penganut akan memuji atau memberi persembahan pada Erzulie Freda yang merupakan dewi atau roh cinta.
Selain membantu (atau bahkan menghambat) urusan manusia dalam berbagai segi kehidupan, para Lwa tersebut juga di percaya dapat mewujudkan di rinya dengan merasuki tubuh si penganut yang memanjatkan persembahan padanya. Para pengikut pun meyakini, ada energi universal. Jiwa pun dapat meninggalkan raga selama mimpi.
Hanya Saja, Perlahan Tradisi Voodoo Memudar
Karena banyak warga Afrika yang menjadi budak dan dilakukan pelarangan praktik-praktik agama tradisional Afrika. Di Haiti misalnya, melalui sebuah undang-undang tahun 1685, para majikan juga diwajibkan mengkristenkan para budak dalam waktu beberapa hari setelah kedatangannya.
Namun, walau akhirnya menerima ajaran Katolik Roma, orang-orang asli Afrika tidak sepenuhnya meninggalkan kepercayaan tradisional mereka. Sebagai salah satu agama tertua, voodoo pun sudah menyebar ke berbagai negara Afrika seperti Karibia, hingga Amerika Utara dan Selatan.
Baca Juga >>> Kasir4D : Agen Togel, Bandar Togel , Casino Online terpercaya
Sayangnya, kepercayaan yang satu ini masih kerap disalahpahami karena melesetnya penggambaran yang dilakukan media. Jadi, daripada menghubungkan kata voodoo dengan boneka-boneka santet yang akrab dengan ilmu hitam, ada baiknya kita memahaminya sebagai rangkaian budaya yang lebih luas dan seperangkat prinsip budaya dalam menjalani hidup.
Dan boneka tetaplah boneka. Seperti benda lainnya, boneka bisa digunakan untuk beragam tujuan, baik atau buruk, tergantung pemiliknya.