SEPASANG POHON KERAMAT
KASIR4D- Cerita kali ini Mimin akan menceritakan kisah se pasang pohon berhantu salah satu pohon randu alas keramat
Sepasang Pohon Berhantu
Seperti malam-malam biasanya, Miranda banyak mengobrol di teras rumahnya bersama sang suami. Apalagi beberapa pekan terakhir
udara di Yogya rasanya sangat gerah, bahkan saat malam hari.
Baca Juga >>> Kasir4D : Agen Togel, Bandar Togel , Casino Online terpercaya
Rumah Miranda ada di Dusun Kauman, Kalurahan Pleret, Bantul,
menghadap sebuah tempat pemakaman umum (TPU) yang hanya di pisahkan oleh jalan kampung.
Di makam itu ada sepasang pohon randu alas tua yang selama ini di keramatkan oleh masyarakat setempat. Lingkar batangnya tak kurang dari lima dekapan orang dewasa.
Kamis, 12 Oktober, malam belum terlalu larut, baru sekitar pukul 19.00 WIB saat Miranda yang sedang duduk berdua dengan suaminya melihat sebuah bola api di makam depan rumahnya. Bola api itu tiba-tiba menyambar salah satu pohon randu alas keramat itu.
Hanya dalam 15 menit, api telah merambat ke semua bagian pohon.
Api itu baru bisa di padamkan sekitar tiga jam, setelah menghanguskan semua bagian pohon dan menyisakan sedikit bagian batang yang sudah jadi arang.
“Saya sampai mengira, apa itu hantu ya,” kata Miranda saat di temui pada siang harinya Jumat (13/10).
Pikiran-pikiran liar Miranda bukan tanpa alasan. Tahun lalu, Miranda yang bekerja sebagai seorang penyanyi baru pulang pada tengah malam. Sampai di dekat rumah, ia melihat banyak orang di tengah makam itu mengenakan seragam ala prajurit. Tak terhitung jumlahnya, yang Miranda ingat saat itu suasananya sangat ramai.
Ia berpikir, saat itu memang ada acara yang di adakan pemerintah, mengingat lokasi itu merupakan kawasan cagar budaya. Miranda tak ambil pusing. Sampai salah satu saudaranya mengatakan bahwa tak ada acara apapun yang sedang berlangsung di tempat pemakaman tersebut.
“Saya langsung gemetaran. Katanya itu perkenalan, soalnya saya baru pindah ke sini,” kenangnya.
Hantu-Hantu Usil di Randu Alas Keramat
“Memang pohon randu alas itu betul-betul angker,” kata Murdiyanto, Dukuh Kauman, Pleret, saat di temui Pandangan Jogja.
Salah satu cerita horor yang paling legendaris adalah cerita tentang seorang tukang becak yang pada dini hari menjelang subuh mendapatkan penumpang seorang perempuan cantik mengenakan pakaian hitam. Perempuan itu minta di antar ke pasar.
Setelah sampai, perempuan itu lalu membayar tukang becak tersebut dengan uang yang sangat banyak. Namun ternyata uang itu berubah menjadi daun kering. Dan tukang becak itu baru sadar bahwa lokasi pasar tempatnya mengantar penumpang adalah makam.
Ada juga kisah penjual bakso yang dagangannya laris. Banyak sekali orang yang membeli dagangannya, sampai tiba-tiba ia sadar jika ia sedang berada di tengah makam
Yang paling sering terjadi adalah adanya orang luar kampung yang di buat kesasar saat masuk area tersebut. Saat hendak pulang, mereka ternyata hanya berputar-putar di tempat yang sama.
“Terus nanti mereka datang ke tempat saya, saya antar keluar baru bisa pulang,” ujarnya.
Baca Juga >>> Kasir4D : Agen Togel, Bandar Togel , Casino Online terpercaya
Kejadian mistik juga terjadi saat lokasi tersebut digunakan sebagai tempat syuting sebuah film. Saat itu, ada lima aktor yang sedang akting. Tapi, di kamera terlihat ada satu aktor yang tak satu kru pun kenal. Sosok itu juga hanya menundukkan kepala tanpa mau menunjukkan mukanya.
Saat syuting film yang sama, seekor kuda yang mestinya masuk ke area tersebut juga selalu berhenti dan tidak mau berjalan memasuki area makam.
“Terus kudanya dibawa ke tempat saya, sama bapak saya dikasih air kakinya empat-empatnya, habis itu langsung biasa saja,” kata dia
Tak sampai di situ, ada kejadian lain yang sempat membuat warga dusun geger. Saat itu Murdiyanto dengan beberapa warga sedang ronda, sekitar pukul 01.00 WIB dini hari. Tiba-tiba, mereka melihat seorang remaja berlari dari tengah makam sambil berteriak
Berdampingan Sejak Mataram Islam
Murdiyanto tak tahu persis kapan sepasang pohon itu ditanam. Begitu juga dengan bapak, kakek, atau buyutnya yang pernah ia tanya. Jawaban mereka sama, “waktu saya masih kecil, randu alas ini sudah sebesar ini”.
“Yang jelas sejak Mataram Islam, sudah lama sekali,” kata Murdiyanto.
Jika benar yang dia sampaikan, artinya sepasang randu alas di makam Dusun Kauman ini sudah berusia 300 sampai 400 tahun, atau mungkin lebih.
Karena sejak dulu berdampingan, warga pun meyakini jika dua pohon randu alas itu merupakan pasangan suami dan istri. Hingga sekitar tahun 2013, salah satu pohon tersebut tersambar petir, lalu mati. Namun, pohon yang tersambar petir itu masih tetap berdiri, hingga pada 12 Oktober 2023, api melalapnya tanpa sisa
“Konon pohon itu laki-laki sama perempuan, sepasang. Yang mati itu yang laki-laki, suaminya,” jelasnya.
Baca Juga >>> Kasir4D : Agen Togel, Bandar Togel , Casino Online terpercaya
Kini, hanya tersisa satu pohon randu alas keramat di makam itu, yang diyakini sebagai sang istri. Pohon ini sejak dulu sampai sekarang menjadi penanda petani dalam bercocok tanam. Saat musim kemarau, daun-daunnya akan rontok sampai habis. Menjelang musim penghujan, daunnya akan mulai bersemi.
“Kalau daunnya sudah bersemi banyak, petani baru berani nebar benih. Kalau masih sedikit seperti sekarang, belum berani. Kayaknya hujannya masih lama,” ujarnya.
Sekitar 1 kilometer, lurus di sebelah selatan makam Dusun Kauman ini, juga terdapat satu pohon randu alas tua. Pohon randu alas ini tumbuh di makam Dusun Karet. Konon, pohon randu alas ini juga masih memiliki hubungan dengan pohon randu alas di Makam Kauman.
“Yang di Makam Karet itu katanya anaknya, karena yang di sini suami-istri. Ini yang diceritakan orang-orang tua dari dulu,” kata Murdiyanto.