MISTERI VILA GONG BERHANTU
ILUSTRASI MISTERI VILA GONG BERHANTU
KASIR4D – Cerita kali ini Mimin akan menceritakan tentang cerita misteri vila gong berhantu, Yuk mari kita membaca misteri vila gong berhantu dengan seksama ya.
Alur Cerita Vila Gong Berhantu
Pada tahun 2004 ada namanya vila gong berhantu.
Raul adalah wisata yang mau mengginap di vila gong tersebut. Tapi raul tidak sadar bahwa vila tersebut berhantu. Tetapi raul biasa-biasa saja
setelah bangun tidur raul ada merasakan ada gangguan.
“Bangun!” titahnya setengah berteriak. Kelopak mata raul berkedut cepat, dalam pandangan yang samar ia berusaha menerjemahkan sebuah siluet besar yang berdiri di hadapannya.
Tak ada kata balasan dari tangan kekar itu selain kembali menumpahkan sisa air dingin pada kepala Raul sembari mendecih geram.
Tiga detik kemudian, tubuh Raul diseret kasar dan disandarkan pada dinding.
Ia terduduk dengan leher layu sambil meraba telinga yang masih terasa perih akibat pukulan. Pandangan yang masih kabur itu dijelajahkan ke sekeliling. Pondok Pak Nora.
Kejadian Aneh Di Hotel Vila Gong
Sangkaan Raul tak salah lagi. Pak Nora memanglah kejam sesuai petunjuk Purwasih. Dalam ketercekatan, Raul mulai mengendus aroma kematian. Tubuhnya secara reflek bergetar untuk merespon sebuah rencana tindakan.
Tak pernah ia dalam kondisi setakut itu saat ekor matanya melihat siku Pak Nora terangkat.
Sesaat sebelum pak Nora meloloskan pukulan, dari sudut ruangan yang tergelap, sebuah bayangan besar dan panjang terulur ke depan. Siluet itu menyibak gelap dan memunculkan sosok manusia.
Suara lembut pun terdengar.
“Abang ganteng, kok datangnya…..kecepetan?”
Langit telah mencurahkan rintik hujan. Pak Nora memantik api untuk membakar rokok di hadapan Raul yang terduduk tak berdaya. Kinasih, gadis idaman Raul itu berlutut dengan mengusap rambut Raul lembut.
“Abang sayang, kamu telah merusak pesta kecilku. Untuk sang perusak pesta, tak ada hukuman yang pantas selain hukuman mati,” bisik Kinasih sambil menyeringai. “Sundal setan! Apa yang kalian inginkan!” desis Raul membuang muka. Pak Nora dan Kinasih terkekeh.
Kedatang Pak Nora Dan Kinasih
“Pertanyaan bagus, tapi sayangnya kami sudah mendapatkan semua yang kami inginkan. Hanya tinggal tersisa satu proses untuk memastikan saja bang,” balas pak nora dingin.
Raul mengerjap dalam rintihan. Sudut matanya menitik ujung kakinya yang makin membiru.
“Tolong biarkan saya pulang pak…saya tak punya niat jahat pada kalian,” ucap Raul terbata-bata.
“Pasti, pasti kamu akan kami pulangkan ke tempatmu seharusnya berasal,” ucap Pak Nora datar.
“Kinasih, tolong ambilkan bungkusan kain hitam di depan,”
Kinasih menjawab dengan anggukan ringan. Segera ia beranjak menuju ruang depan perlahan dan melangkah perlahan, dua menit Kinasih menghilang dari pandangan, terdengar suaranya lantang mencacah keheningan. “Kok ndak ada pak…?”
Dengan dengusan kesal, Pak Nora melangkahi Raul untuk menyusul Kinasih. Raul mencium peluang yang tak boleh disia-siakan.
Ia mengukur sisa tenaga penghabisannya untuk lari dari tempat itu. Tak menunda waktu lagi. Ia bangkit dengan menumpu siku.
Baca Juga >>> Kasir4D : Agen Togel, Bandar Togel , Casino Online terpercaya
Terhuyung ia melompati jendela kamar yang tak dikunci. Sempoyongan, lalu lari terpincang-pincang. Raul menyibak kegelapan menjauhi pondok pak Nora. Dengan setengah berlari Raul menahan bunyi derap langkah kakinya dalam kegelapan dan derasnya hujan. “Arrrg!!…Pak, bule-ne ilang! Kejar pak!” teriak Kinasih histeris dengan wajah merah.
Misteri Hilangnya Raul
Pak Nora, yang menyusul ke kamar setelah mendengar teriakan, kali ini hanya mampu terdiam. Wajahnya tertular merah, menyiratkan arti sebuah kemurkaan. Diraihnya parang yang tergantung pada dinding kamar dengan kasar.
Di luar, gelegar guntur dan kilat petir saling bersahutan.
“Tunggu di sini, jangan sampai keluar rumah. Lanjutkan semua persiapan, malam ini semua harus tuntas!” kata Pak Nora lantang pada anaknya. Kinasih mengangguk singkat lalu menatap punggung ayahnya tajam.
Derasnya hujan dan pekatnya gelap makin mengepung vila Gong Menthik. Dari balik gelap yang acak, siluet tinggi besar terlihat berjalan cepat menunduk dengan sibuk menyibak semak dan pepohonan. Berjalan dalam jalur tanah basah yang gelap dan licin seperti itu tentu menyulitkan.
Baca Juga >>> Kasir4D : Agen Togel, Bandar Togel , Casino Online terpercaya
Lekuk pipi yang halus itu telah menghilang. Berubah menjadi kasar, dengan ratusan lubang kecil yang berwarna hitam. Raul bergidik sambil menepiskan ingatannya pada sosok Kinasih.
Raul mengerjap mengusir basah dari kedua matanya. Ia mencari secercah cahaya dan harapan di kepungan gelap dan kengerian. Butuh beberapa detik untuk memulihkan kekuatan. Dingin masih menusuk tulang.
Tangannya mencengkeram tepi lingkar pohon randu terbesar sambil menjelajahkan pandangan. Ia mencari arah menuju warung Purwasih, sang linuwih.
“Ia pasti dapat menolongku!” Batin Raul memekik karena panik.
Rasa sakit mulai menjalar dari bagian bawah tubuhnya. Raul mengendap-endap sempoyongan dengan menggigil. Meskipun indra penglihatannya tak memindai sosok pak Nora, ia harus tetap siaga.
Tiga puluh langkah dari tempat pertama Raul bersembunyi ia mulai dapat berpikir lebih tenang. Pada rimbun daun teh-tehan ia mendudukkan pantatnya dengan gemetaran.
Saat sedang berusaha memulihkan tenaga, sayup ia mendengar derap langkah kaki.
Baca Juga >>> Kasir4D : Agen Togel, Bandar Togel , Casino Online terpercaya
Meski sulit ia berusaha menajamkan konsentrasi. Benar, itu adalah suara derap puluhan pasang kaki yang sumber suara itu menuju ke arahnya. Makin paniklah Raul. Ia ketakutan bukan kepalang. Untuk lari tunggang langgang jelas ia tak mampu.
Ia hanya mengandalkan adrenalin dan ampas tenaga.
Suara derap kaki itu makin mendekat cepat. Raul memperkirakan jaraknya hanya beberapa depa saja. Alih-alih berlari, justru ia makin penasaran dengan sosok mereka. Diintipnya dari celah daun-daun rimbun dengan berdebar
Raul terperangah, dari jarak yang dekat itu ia dapat dengan jelas melihat sosok mereka. Separuh dari wajah mereka pucat dengan baju penuh bercak merah, separuh lainnya tak tampak pucat karena memang tak berkepala.
Raul beranjak berlari menerjang hujan dengan tergesa-gesa. Ia meringis, merintih, dan menangis sejadi-jadinya. Terhempas terantuk batu, lalu bangkit lagi. Begitu seterusnya. Kawanan hantu prajurit itu bergeming tak berbuat apa-apa.
Kedatang Pasukan Hantu
Mereka seolah memilik rencana terhadap Raul. Sayangnya rencana itu tak dapat diutarakan pada calon korbannya yang sedang terseok-seok ketakutan.
Suara ombak, angin, dan hujan tak juga berhenti merusak malam Raul. Kini ia telah tiba pada tujuannya. Warung Purwasih.
Agen Togel, Bandar Togel, Casino Online, Agen Judi Online, Slot Online Terpercaya, Slot gacor