Viral Tetesan Air AC Kuil Dikira Air Suci Pengunjung Membludak

Lotto02

Kabar munculnya air suci di sebuah kuil di Vrindavan, India, membuat pengunjung berbondong-bondong datang untuk mendapatkannya.

Seperti di lansir The Economic Times, para pengunjung kuil bernama Shri Banke Bihari di Vrindavan itu mengantre untuk minum air yang menetes dari patung gajah, karena percaya itu adalah air suci dari kaki Dewa Krishna.

Sebuah video memperlihatkan puluhan orang di Kuil Shri Banke Bihari mengantre di depan patung gajah yang terpasang di dinding untuk minum cairan yang menetes dari benda itu.

Dikira Berkah Dewa Krishna

Di laporkan bahwa semua orang ini percaya bahwa cairan itu merupakan Charan Amrit atau air suci dari kaki Dewa Krishna.

Padahal, sebenarnya itu hanyalah embun dari unit AC kuil. Otoritas kuil mengeluarkan klarifikasi untuk meyakinkan orang-orang agar berhenti minum cairan yang menetes itu.

“Kami menghormati keyakinan orang-orang kepada Dewa, tetapi penting untuk memberi tahu mereka,” kata Dinesh Goswami, seorang sevak kuil.

Bahaya Konsumsi Air AC

Air yang mereka yakini sebagai ‘Charan Amrit’ sebenarnya hanyalah air dari AC. ‘Charan Amrit’ yang asli sesungguhnya mengandung bahan-bahan seperti Tulsi dan kelopak mawar.”

Kondensasi AC yang di minum mungkin tampak tidak berbahaya, tetapi para ahli memperingatkan bahwa unit AC mengandung berbagai macam bakteri dan jamur yang dapat menyebabkan Penyakit berbahaya.

Sementara beberapa orang memuji keyakinan yang teguh dari para penyembah, yang lain mengkritik mereka karena begitu mudah tertipu hingga mengira kondensasi AC sebagai keajaiban nyata.

Setelah mengetahui kebenarannya, banyak penyembah yang telah mengantre untuk mendapatkan air itu menjadi kecewa dan akhirnya malah menyalahkan kuil karena gagal menjelaskan “keajaiban” tersebut kepada mereka.

“Kami datang ke sini dengan keyakinan yang dalam, dan sekarang berita ini menghancurkan hati kami. Kuil harus mencegah orang-orang mengonsumsi air ini, karena mempercayainya sebagai sesuatu yang suci,” kata salah seorang pengunjung yang marah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *