Kasus Agus Buntung atau I Wayan Agus Suartama (IWAS) yang telah melakukan pelecehan seksual dan rudapaksa ke sejumlah wanita kini mendapat banyak sorotan. Kasus tersebut lantas menimbulkan banyak pertanyaan terkait bagaimana Agus melakukannya, mengingat dirinya tidak memiliki kedua tangan.
Sebelumnya, sempat ada mahasiswi yang melaporkan tindakan bejat Agus. Awalnya kasus tersebut sempat di rasa janggal mengingat Agus yang merupakan penyandang di sabilitas akan sulit untuk melakukan pelecehan atau rudapaksa.
Kasus ini lantas menarik perhatian Mabes Polri yang mengirimkan tim khusus ke Mataram. Mereka ingin membahas secara langsung perkembangan penyelidikan dan mendengar keterangan langsung dari para korban.
Agus Sempat Mengelak
Setelah ada mahasiswi yang melaporkan kasus tersebut, Agus Buntung lantas menganggap jika dirinya adalah korban. Ia mengaku jika mahasiswi itulah yang menawarkan diri untuk melakukan hubungan badan. Namun karena banyaknya kejanggalan dan tidak adanya bukti dan saksi terkait pernyataan Agus, membuatnya harus menyandang status tersangka. Meski begitu masih banyak pihak yang penasaran terkait bagaimana Agus bisa melakukan pelecehan.
Pandangan Psikolog Terhadap Kasus Agus Buntung
Ketua Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) NTB Lalu Yulhaidir mengatakan penyandang disabilitas tidak menutup kemungkinan untuk melakukan kekerasan seksual terhadap seseorang. Terlebih pelaku merupakan korban perundungan ketika masih anak-anak. Yulhaidir mengungkapkan jika pelaku bisa saja menggaet korbannya dengan manipulasi emosi, di mana pelaku menawarkan sebuah keahlian atau memberi ancaman tertentu
Manipulasi Penyucian Diri
Dir Reskrimum Polda NTB Kombes Pol Syarif Hidayat mengatakan, Agus saat mengajak korbannya menawarkan keahlian bisa mensucikan korban yang pernah melakukan hubungan seksual bersama kekasihnya.
Terhadap seorang korbannya, Agus di sebut-sebut menawari melakukan ritual mandi wajib untuk menghilangkan keburukan namun justru berakhir rudapaksa. Syarif mengatakan korban sempat menolak, namun karena pelaku mengancam akan membuka aibnya akhirnya korban mau, pelaku kemudian mengajak korban menuju salah satu homestay dengan menggunakan sepeda motor korban.
Ada Pemilik Homestay yang Mengaku Agus kerap Bawa Perempuan Berbeda
Menurut penuturan Dirkrimum Polda NTB, Kombes Pol Syarif, pemilik dan karyawan homestay mengungkapkan jika Agus Buntung telah beberapa kali membawa wanita berbeda ke homestay. Karyawan homestay mengaku melihat Agus membawa empat perempuan berbeda ke penginapan tersebut. Syarif menduga, pelaku membawa para korbannya ke homestay yang sama karena merasa nyaman dengan tempat tersebut.
Terungkap Ada 15 Korban
Kasus Agus Buntung yang terus berkembang lantas menimbulkan fakta baru yang menyebut jika pelaku di duga telah melakukan aksi bejatnya sejak April 2022, dengan jumlah korban mencapai 15 orang. Sejauh ini tim advokasi telah menghimpun pendampingan dan mendalami identitas serta kronologis kejadian. Para korban kini tengah dalam pendampingan ketat dari tim advokasi serta mendapatkan konseling dari Himpunan Psikolog Indonesia (HIMPSI). Pemulihan trauma bagi para korban pasca kejadian masih terus di upayakan.
Lotto02
Bandar Togel Indonesia, Agen Casino, Agen Slot Indonesia, Slot Online Gacor
Lotto02.com Situs Bandar Togel Dan Casino Terbesar di Indonesia