Viral Penemuan Unik dan Misterius Ditemukan di Antartika

lotto02

Antartika memiliki banyak hal misterius.

Namun untuk sampai ke sana membutuhkan perjalanan yang tidak mudah, karena bisa dibilang kalau Antartika adalah tempat yang terpencil, dan tidak sembarangan orang bisa mengunjunginya selain para ilmuwan yang sedang mencari dan mempelajari tempat tersebut. Lagipula, Antartika menyimpan banyak cerita rakyat dan mitos supernatural.

Rumor tentang keberadaan kota tersembunyi ini sebenar­nya sudah me­ngemuka selama bertahun-tahun. Para penggagas teori kon­spirasi dan bahkan beberapa ilmuwan me­nye­butkan bah­wa benua beku itu ada­lah rumah bagi Kota Hilang Atlantis yang melegenda.

Teori yang dikenal dengan ‘pergeseran kerak’ menduga bahwa pergerakan kerak Bumi berarti sebagian besar Kutub Selatan bebas dari es pada 12 ribu tahun lalu sehingga manusia bisa menghuninya.

Ditengarai ada suatu masyarakat “prasejarah” di sana yang kemudian lenyap karena datangnya Zaman Es yang membekukan benua tersebut.

Mengesampingkan semua hal-hal itu, penemuan-penemuan signifikan dari sisi ilmiah, historis, dan ekonomi terjadi di Antartika, dan seorang peneliti kutub menggambarkan Antartika sebagai benua yang paling susah untuk dipahami.

Dan berikut adalah beberapa harta luar biasa yang di temukan di kedalaman Antartika.

Antartika, pulau es dan pulau larva

Ada pulau-pulau kecil di Antartika yang mengelilingi benua itu. Beberapa pulau-pulau ini hampir tidak mungkin di landasi pesawat terbang, apalagi transportasi darat. Salah satu pulau itu adalah Pulau Saunders, terletak sekitar 1.000 mil dari tepi timur garis pantai Antartika.

Para peneliti yang menganalisis citra satelit Kutub Selatan dengan resolusi tinggi melihat sesuatu yang tidak biasa di Pulau Saunders, lebih tepatnya adalah gunung terbesar di sana, yakni Gunung Michael.

Biasanya gunung ini di tutupi awan tebal dan sangat jarang di selimuti cuaca cerah, jadi peneliti hanya tahu sedikit tentang komposisi atau topologinya. Tapi ada suatu peristiwa ketika pulau itu sedang cerah, citra satelit menangkap adanya bidang oranye bercahaya di puncak gunung

Setelah di selidiki lebih dalam, itu adalah danau lava besar yang menggelegak. Lava ini tidak seperti biasanya, karena lava 700 kaki ini sangat besar. Sejauh yang di ketahui, hanya ada tujuh danau lava di dunia. Ahli geologi pun tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang gunung di ujung dunia ini.

Cara mikroba bertahan hidup

Gunung Erebus terletak setinggi 12.000 kaki di atas puncak Antartika dan menjadi gunung berapi yang lama sudah tidak aktif. Selama ini para ilmuwan menduga bahwa tidak ada kehidupan di atas puncak gunung

Namun pada tahun 2011, dalam rantai gua es vulkanik, para ilmuwan menemukan mikroba yang unik. Mikro-gremlin kecil ini hidup di tempat yang mustahil hingga harus kekurangan nutrisi, tapi mereka mampu mengembangkan cara untuk mengonsumsi makanan dari batu dan melacak keberadaan logam.

 lapisan terdalam Antartika

Benua Antartika terbungkus dalam lapisan es yang tebal dan hampir tidak bisa di tembus. Namun pada 2018, pencitraan satelit yang mengalami kemajuan menangkap sesuatu yang menakjubkan di bawah lapisan es.

Terdapat beberapa batu yang menyerupai batuan dasar di Australia. Sisa-sisa bebatuan lainnya sangat mirip dengan fondasi geologis India. Bahkan ada berbagai sisa-sisa dasar laut. Tapi tidak ada yang tahu persis kapan hal tersebut terjadi dalam sejarah planet ini.

rumah bagi makhluk-makhluk asing

Perairan samudera di bawah es Antartika cukup dingin untuk membunuh manusia dalam beberapa menit. Tapi pada tahun 2016, sebuah tim peneliti menjelajahi saluran samudera yang dalamnya hampir satu mil di bawah es.

Misi fotografi enam bulan mereka adalah untuk mengeksplorasi bentuk-bentuk kehidupan air di Antartika. Mereka pun menemukan ekosistem subur bentuk kehidupan eksotis yang berkembang di bawah es dalam kegelapan total. Banyak dari makhluk yang ditemukan itu belum di identifikasi oleh ilmuwan

Satu penemuan yang menarik sekaligus mengerikan adalah laba-laba laut berukuran besar, yang menghirup dan mencerna makanan melalui kaki mereka. Para ilmuwan masih berusaha mencari tahu bagaimana tepatnya makhluk ini bisa tumbuh begitu besar dalam kondisi yang tidak ramah seperti itu.

Hutan fosil kuno

Antartika berubah dari waktu ke waktu, seperti pada 55 juta tahun yang lalu, Antartika sebenarnya adalah hutan, dan baru 12 juta tahun yang lalu benua itu mencakup dalam sebuah tundra. Pada tahun 2016, tim peneliti meningkatkan skala McIntyre Promontory, sebuah gunung yang menjorok keluar dari ladang es gletser Antartika, dan mulai memilah-milah scree dari batuan sedimen.

Tiga belas fragmen fosil ditemukan, beberapa di antaranya adalah milik pohon yang tumbuh di Antartika lebih dari 250 juta tahun yang lalu. Pohon-pohon Antartika kuno itu pernah menutupi lanskap, dan keberadaannya pun membingungkan ahli paleontologi tanaman.

Entah bagaimana pohon yang sangat tangguh ini mampu bertahan selama berbulan-bulan dalam kegelapan total. Pertanyaan ini pun masih menjadi misteri ilmiah

Misteri lubang di Antartika

Tahun 1970-an, untuk pertama kalinya para ilmuwan memperoleh akses ke citra satelit. Dunia bisa lebih mudah di cermati. Gambar-gambar satelit dari Laut Lazarev, di lepas pantai Antartika, membuat para ilmuwan kebingungan, pasalnya ada sebuah lubang besar yang menembus gletser. Di kelilingi oleh es tebal, lubang itu memiliki luas 3.700 mil persegi. Dan tidak ada penjelasan ilmiah bagaimana itu bisa terbentuk.

Pada dekade berikutnya, para ilmuwan kembali di buat bingung karena lubang itu menghilang dan muncul berulang kali. Terkadang lubang itu juga kecil. Di lain waktu, lubang itu dengan cepat berkembang ke di mensi yang sangat besar.

Lubang itu terakhir terlihat pada tahun 2017, dalam keadaan yang sangat besar, dan besarnya mencakup seukuran Irlandia. Komunitas ilmiah masih tidak memiliki jawaban pasti terkait timbulnya lubang tersebut, ada teori yang menyatakan bahwa lubang besar terbentuk oleh siklon polar atau mungkin topan.

Air darah di Antartika

Noda pada lanskap Antartika ini pertama kali di temukan pada tahun 1911 ketika sebuah tim ilmuwan Australia tak sengaja tersandung di Air Terjun Darah. Aliran lumpur merah yang mengalir lambat (setengah air, setengah es) mengalir melalui es dan kemudian meluncur menuruni singkapan berbatu, meninggalkan jejak berwarna.

Para penjelajah berteori hal itu mungkin di sebabkan oleh sejenis ganggang yang tidak biasa. Fenomena itu masih menjadi misteri dan sudah terjadi selama 100 tahun lebih.

Pada 2017, para ilmuwan dari Universitas Alaska mengungkap misteri itu. Dengan menggunakan bunyi gema radio, para peneliti dapat melacak jalur air berdarah ke reservoir bawah tanah yang kaya akan air dan oksida besi, dan itu terperangkap di bawah es selama lebih dari satu juta tahun. Retakan di dalam es secara bertahap melepaskan air yang berubah menjadi merah terang (“berkarat”) saat bersentuhan dengan udara.

Monster di Antartika

Penemuan fosil baru-baru ini menunjukkan bahwa monster pernah bersembunyi di laut Antartika. Sekitar 250 juta tahun yang lalu, Antartanax shackletoni, yang di artikan sebagai “raja Antartika,” pernah berada di puncak rantai makanan Antartika. Dengan panjang lebih dari 30 kaki, makhluk ini adalah pemangsa laut kutub terbesar yang pernah di ketahui namun belum ditemukan, dan kemungkinan menyerupai iguana besar.

Salah satu peneliti menyimpulkan bahwa hewan Antartika prasejarah ini mirip dengan yang hidup di Afrika selatan, karena daratan-daratan tersebut pernah tergabung pada masa itu.

Kekayaan Antartika

Kutub Selatan diperkirakan mengandung lebih dari 200 miliar barel minyak. Itu jauh lebih banyak jika cadangan minyak di Kuwait dan Abu Dhabi digabungkan. Walaupun memang benar bahwa  perjanjian internasional mulai berlaku pada tahun 1961 untuk melindungi Antartika dari aktivitas militer atau ekstraksi mineral, namun peneliti masih tetap melakukan sebagian besar penelitiannya di Antartika yang bersifat geologis.

Antartika bukan negara, dan tidak memiliki pemerintahan. Tanpa adanya kekuatan perlindungan kedaulatan, ancaman terbesar bagi Antartika adalah politik. Ada perjanjian yang melindungi Antartika, tetapi berakhir pada 2048. Setelah itu, siapa yang tahu? Bahkan sekarang negara-negara mulai berdesak-desakan secara geopolitik terkait benua es itu.

Tempat mematikan di Antartika

Ekspedisi Antartika Scott adalah salah satu kisah paling tragis akibat sebuah ekspedisi yang salah. Pada tahun 1912, Robert Falcon Scott memimpin ekspedisi ke Kutub Selatan. Pada saat itu, hanya sedikit yang di ketahui tentang Antartika, dan para penjelajah juga tidak tahu banyak tentang peralatan dan persiapan apa yang di butuhkan manusia untuk bertahan hidup dalam kondisi yang tidak ramah seperti itu.

Ekspedisi itu sudah tidak beres sejak awal. Jurnal anggota partai mencatat perjalanan itu sebagai perjalanan yang mengerikan, di mana satu demi satu di antara mereka menyerah karena kedinginan dan kekurangan nutrisi.

Setahun setelah mereka menghilang, jasad Scott di temukan bersama dua anggota yang tersisa di salju. Scott berbaring di antara rekan-rekannya, memegangi buku hariannya. Kata-kata terakhirnya adalah, “Sepertinya sangat di sayangkan, tetapi saya rasa saya tidak bisa menulis lebih banyak. R Scott.”

Tengkorak manusia di Antartika

Pada tahun 1985, ada sisa-sisa kerangka manusia yang meliputi tengkorak yang sangat terawat, di temukan di pantai sebuah pulau terpencil di Antartika selatan. Tengkorak itu milik seorang wanita yang meninggal pada awal 1800-an. Analisis tengkorak mengungkapkan bahwa ia memiliki kesehatan yang buruk, kekurangan nutrisi, dan kemungkinan besar adalah keturunan asli Chili. Dia di yakini adalah bagian dari ekspedisi pemeteraian.

Penemuan ini membingungkan para sejarawan karena Antartika di anggap belum pernah di jelajahi pada saat itu. Selain itu, konsensus historis dengan keterlibatan seorang perempuan Chili dalam ekspedisi pemeteraian pada awal 1800-an, secara budaya tidak dapat di terima bahkan tidak pernah terdengar. Kemungkinan wanita itu termasuk orang pertama yang menginjakkan kaki di pantai es Antartika.

Fosil Telur Reptil Raksasa

Peneliti dari Universitas Texas mengungkapkan bahwa fosil yang ditemukan di Antartika adalah telur cangkang lunak raksana sekitar 66 juta tahun yang lalu

Dengan ukuran 11 inci kali 7 inci, ini adalah telur cangkang lunak terbesar yang pernah di temukan dan telur terbesar kedua dari hewan yang dikenal.”Ini sangat mirip dengan telur kadal dan ular, tetapi itu berasal dari kerabat yang benar-benar raksasa dari hewan-hewan ini,” ujarnya, seperti di kutip dari laman resmi Universitas Texas.

Itulah beberpa penemuan menakjubkan dan misterius di Antartika. Wah, tidak menyangka, ya, di balik cuaca yang selalu dingin itu tersimpan sesuatu yang tak terduga.

Lotto02
Bandar Togel IndonesiaAgen CasinoAgen Slot IndonesiaSlot Online Gacor

Lotto02.com Situs Bandar Togel Dan Casino Terbesar di Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *