NETIZEN DIBUAT GEGER
Setelah maraknya joki tugas hingga joki lainnya, baru-baru ini NETIZEN DIBUAT GEGER. Di mana dengan adanya joki Strava yang viral di X.
Menjadi viral gegara tren olahraga lari, apa itu joki Strava?
Cuitan mengenai joki Strava ini menjadi viral pertama kali karena akun @fxmario. Dalam cuitannya tersebut, netizen ini terkejut dengan jasa joki Strava yang ramai di X.
Daripada pakai joki Strava buat pamer lari kan mending di kerjain sendiri. Kalau cuma mau dipuji kencang atau jauh ya tinggal naik ojek” tulisnya.
Cuitan @fxmario ini berkaitan dengan tawaran joki Strava yang cukup banyak di X. Jasa ini bisa kamu temukan jika menggunakan hashtag #jokistrava yang tersedia di berbagai kota di Indonesia.
Beberapa pengguna X lalu membuat berbagai layanan joki Strava dengan kilometer yang berbeda-beda. Layaknya joki tugas dan lain-lain, joki Strava juga mematok harga untuk layanannya.
“Info joki Strava 4 kilometer (nyicil 2 kilometer – 2 kilometer) kalau bisa lokasi GPS-nya Medan” tulis salah satu akun penawar jasa joki Strava.
Apa itu joki Strava?
Joki Strava adalah jasa yang di tawarkan untuk melakukan manipulasi data Strava guna mendapat hasil dan angka tertentu. Aplikasi Strava cukup populer saat ini akibat tren olahraga lari yang di lakukan netizen.
Stava merupaka aplikasi untuk melacak olahraga. Aplikasi ini akan mencatat semua data dan aktivitas olahraga ketika di gunakan. Hal ini membantu pengguna memantau perkembangan aktivitasnya tersebut.
Aplikasi ini menggunakan teknologi GPS untuk mendapat data pengguna ketika melakukan kegiatan sehari-hari. Beberapa tren belakangan ini, pengguna akan memamerkan hasil olahraga di Strava di media sosial.
Hal ini yang kemudian banyak orang memutuskan untuk menggunakan jasa joki Strava. Viral hingga membuat siapa saja geleng-geleng karenanya, itu tadi penjelasan mengenai apa itu joki Strava.
Masyarakat Indonesia Memang Haus Pengakuan
Uniknya, fenomena dalam masyarakat Indonesia ketika menggunakan aplikasi Strava akan di selingi dengan mengunggah pencapaian dari progress lari tersebut di beberapa social media lainnya semacam story Whatsapp, story instagram atau beberapa platform media sosial lainnya. Hal inilah yang di sinyalir banyak orang mulai ikut-ikutan menggunakan aplikasi tersebut baik sekadar memang ingin melihat progress berlari, maupun hanya sekedar mengikuti trend atau yang lazim di kenal denan singakatan FOMO.
Namun, hal inilah yang bisa menjadi munculnya rasa ingin memperoleh validasi dari orang lain perihal pencapaian akun Strava milik sendiri. Bahkan, beberapa orang yang di anggap haus validasi tersebut akan meminta orang lain yang memang memiliki waktu dan gemar untuk berlari agar mau menggunakan akun Strava miliknya.
Inilah yang di sinyalir menjadi awal munculnya fenomena joki Strava yang cukup booming dalam beberapa hari terakhir. Sejatinya hal tersebut tidaklah masalah selama tidak ada pihak yang di rugikan. Namun, yang cukup ironis adalah hal ini menjadi bukti bahwa masyarakat kita memang haus akan validasi atau pengakuan dari orang lain.
Lebih lanjut lagi, hal ini tentunya juga di anggap ‘mencederai’ esensi dari kegiatan olahraga yang seharusnya memiliki manfaat baik dari fisik maupun mental terhadap orang-orang yang melakukannya. Setiap orang memang memiliki porsi dan progress olahraganya masing-masing. Kita memang sebaiknya tidak boleh iri dengan pencapaian olahraga dari orang lain karena tidak akan memberikan dampak apa-apa bagi diri kita sendiri.
Bandar Togel Indonesia, Agen Casino, Agen Slot Indonesia, Slot Online Gacor
Lotto02.com Situs Bandar Togel Dan Casino Terbesar di Indonesia